T1_612011802_BAB III

advertisement
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari skripsi
meliputi gambaran alat, cara kerja system dan modul yang digunakan. Gambar 3.1
merupakan diagram cara kerja dari alat yang akan dibuat.
Gambar 3.1 Blok Diagram Alat
3.1
Cara Kerja Sistem
Secara garis besar system ini terdiri dari pompa air yang berfungsi
membuat arus air yang dapat diatur besar debit airnya. Besar debit air diukur
secara manual. Selanjutnya laju air tersebut akan menumbuk sudu turbin
kemudian menggerakkan generator. Output dari generator akan distabilkan oleh
konverter DC-DC (regulator voltage) agar keluarannya dapat digunakan untuk
mengisi aki. Output generator akan ditampilkan dalam display tegangan dan arus,
begitu juga dengan output dari regulator.
13
3.2
Perancangan Perangkat Keras
Pada sub bab ini akan dijelaskan perangkat keras yang digunakan sistem,
secara garis besar terdiri dari beberapa bagian yaitu pompa air, turbin darrieus,
turbin gorlov, turbin achard, generator, mikrokontroler Arduino Mega, meja alat,
modul regulator dan display, modul pengatur kecepatan pompa air, modul catu
daya.
3.2.1
Pompa Air
Menggunakan pompa air Lifetech SP-609 berdaya output motor
maksimal 130W dengan kapasitas debit air maksimal 9000L/jam pada
Head 5m.
Gambar 3.2 Pompa Air Lifetech SP-609
Diameter lubang air keluar sebesar 1inch = 2,54cm sehinggajarijarinya sebesar 1,27cm, pompa setelah di kalibrasi manual besar debit
maksimal aliranya adalah sekitar 92,36L/menit sehingga dapat dicari besar
potensi daya dari fluida tersebut.
𝐴 = πœ‹π‘Ÿ 2 ……………….… (3.1)
𝐴 = 22⁄7 × ( 1,27 × 10−2 )2 = 0,50 × 10−3 π‘š2
3
𝑄 = 92,36 𝐿⁄π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘ = 1,54 × 10−3 π‘š ⁄𝑠
𝑄 = 𝐴 × π‘£ ……………….. (3.2)
3
1,54 × 10−3 π‘š ⁄𝑠 = 0,50 × 10−3 π‘š2 × π‘£
1,54 × 10−3 π‘š
⁄ = 3,08 π‘š⁄𝑠
𝑣=
0,50 × 10−3 𝑠
14
𝑃=
𝑃=
1
2
× πœŒ × π‘„ × π‘£ 2 ……..(3.3)
1
× 1000 × 1,54 × 10−3 × 3.082
2
𝑃 = 7,30
Kg m
⁄ 2 = 7,30 Watt
s
Dimana :
𝑃 = Daya air yang tersedia … … … … … … … … …
Kg m⁄
s2
3
𝑄 = Debit aliran air … … … … … … … … … … … . … … m ⁄s
Kg
𝜌 = massa jenis air … … … … … … … … … … … … … . . ⁄ 3
m
𝐴 = Luas penampang aliran air … … … … … . … … . . m2
𝑣 = Kecepatan aliran air … … … … … . … … . … … … . . m⁄s
π‘Ÿ = Jari − jari lubang air … … … … … . … … . … … … . . m
Sehingga didapat besar daya yang tersedia pada air sebesar 7,30Watt yang
nantinya akan digunakan sebagai perhitungan pada efisiensi turbin.
Gambar 3.3 Skema Pompa Air dan Pengatur Debit Air
Rangkaian diatas bekerja dengan cara analog merubah tegangan
supply pada pompa air dengan mengatur menggunakan potensiometer dan
kemudian diac (dioda AC) berfungsi sebagai pemicu atau trigger pada triac
yang mempengaruhi besarnya tegangan bias pada triac. Dimana semakin
besar bias gate pada triac yang diberikan maka semakin besar pula level
tegangan yang diberikan pada pompa air sehingga mempengaruhi besar
debit air yang dikeluarkan dan sebaliknya.
15
Gambar 3.4 Realisasi Pengatur Debit Air
3.2.2
TurbinDarrieus
Semua turbin dalam perancangan ini memiliki 2 bagian yang
pertama bagian sudunya dan kedua penyangga sudu. Sudu adalah bagian
dari turbin atau sering juga di sebut blade atau bilah dimana terjadinya
konversi energi tumbukan antara arus air dengan turbin. Turbin darrieus
memiliki dimensi panjang 15cm dengan diameter 15cm dan memiliki 3
sudu.
Bentuk sudu turbin darrieus lurus memanjang keatas dan memiliki
bentuk airfoil NACA 0015 dimana bentuk NACA ini adalah simetris,
panjang sudu 4cm dengan lebar 2cm dan tingginya 15cm. Bahan dari sudu
turbin adalah resin yang sudah diberi katalisator sehingga mengeras dan
dapat dibentuk sesuai dengan yang diinginkan.
16
Gambar 3.5 Sudu Turbin Darrieus Dengan NACA 0015
Sedangkan bentuk penyangga dari sudu turbin darrieus memiliki
panjang 15cm lebar 14cm dan memiliki tiga penyangga untuk
menempatkan sudu yang telah dibuat dengan menggunakan sekrup,
dibagian atas penyangga turbin terdapat lubang berdiameter 10mm yang
difungsikan untuk memasukkan poros berupa silinder panjang. Berat total
turbin darrieus adalah 615gram = 0,615Kg.
Besar daya yang dihasilkan turbin darrieus dapat dihitung dengan
cara berikut dan akan digunakan untuk mengetahui besar efisiensi dari
turbin tersebut.
-
Kecepatan Sudut Turbin
a. Pada saat tanpa beban pulley generator
πœ” = 72 π‘Ÿπ‘π‘š = 72 ×
2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
= 7,53
60 𝑠
𝑠
b. Saat dihubungkan dengan pulley generator
πœ” = 58 π‘Ÿπ‘π‘š = 58 ×
-
2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
= 6,07
60 𝑠
𝑠
Kecepatan Turbin
𝒗 = 𝝎 × π’“…………………………. (3.4)
Dimana :
m
s
rad
πœ” = Kecepatan Sudut … . .
s
𝑣 = Kecepatan … … … … …
17
π‘Ÿ = Jari − jari Turbin … . . m
a. Pada saat tanpa beban
π‘š
𝑣 = 7,53 × 0,075 = 0,56
𝑠
b. Saat dihubungkan pulley generator
π‘š
𝑣 = 6,07 × 0,075 = 0,45
-
𝑠
Percepatan Turbin
𝒂 = 𝝎𝟐 × π’“…………………………….(3.5)
Dimana :
π‘Ž = Percepatan … … … … … . . … … … . .
m
s2
rad
πœ” = Kecepatan Sudut … … … … … … … . . .
s
π‘Ÿ = Jari − jari Turbin … … … … … … … . . . m
a. Pada saat tanpa beban
π‘Ž = 7,532 × 0,075 = 4,25
π‘š
𝑠2
b. Saat dihubungkan pulley generator
π‘Ž = 6.072 × 0,075 = 2,76
-
π‘š
𝑠2
Gaya Translasi Turbin
𝑭𝒕 = π’Ž (
π’—πŸ
𝒓
)………………………… (3.6)
Dimana :
𝐹𝑑 = Gaya Translasi Turbin. . … … … . . . N
𝑣 = Kecepatan … … … … … … … . . … … … …
m
s
π‘Ÿ = Jari − jari Turbin … … … … … … … . . . m
π‘š = massa turbin dan poros … . . … … . . . kg
a. Pada saat tanpa beban
0,562
) = 3,46 𝑁
𝐹 = 0,615 (
0,075
b. Saat dihubungkan pulley generator
0,452
𝐹 = 0,615 (
) = 1,66𝑁
0,075
18
-
Torsi Turbin
𝝉 = 𝑭𝒕 × π’“…………….……………(3.7)
Dimana :
𝜏 = Torsi … … … … … … … … … … . . … … … Nm
𝐹𝑑 = Gaya Translasi Turbin. . … . . … … … . N
π‘Ÿ = Jari − jari Turbin … … … … . . … … . . … . . . m
a. Pada saat tanpa beban
𝜏 = 3,46 × 0,075 = 0,25 π‘π‘š
b. Saat dihubungkan pulley generator
𝜏 = 1,66 × 0,075 = 0,12 π‘π‘š
-
Daya Turbin
𝑷𝑻 = 𝝉 . 𝝎…………………………(3.8)
Dimana :
𝑃𝑇 = Daya turbin … … … … … … … … … . Nm⁄s
𝜏 = Torsi … … … … … … … … … … . . … … . Nm
πœ” = Kecepatan sudut … … … … … … … . . .
rad
s
a. Pada saat tanpa beban
𝑃𝑇 = 0,25 . 7,53 = 1,88 π‘π‘š⁄𝑠 = 1,88 π‘Šπ‘Žπ‘‘π‘‘
b. Saat dihubungkan pulley generator
𝑃𝑇 = 0,12 . 6,07 = 0,72 π‘π‘š⁄𝑠 = 0,72 π‘Šπ‘Žπ‘‘π‘‘
-
Efisiensi daya turbin
πœ‚π‘‡ =
π·π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›
0,72
× 100% =
× 100% = 9,8%
π·π‘Žπ‘¦π‘Ž π΄π‘–π‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Ž
7,30
19
Gambar 3.6 Realisasi Turbin Darrieus
3.2.3
Turbin Gorlov
Turbin Gorlov dalam perancangan ini menggunakan 3 sudu turbin
dan menggunakan NACA airfoil 4418 dengan berat turbin 615gram =
0,615 Kg. Bentuk sudu turbin gorlov menyerupai bentuk spiral ulir.
Gambar 3.7 Sudu Turbin Gorlov
Besar daya yang dihasilkan turbin Gorlov dapat dihitung dengan
cara berikut dan akan digunakan untuk mengetahui besar efisiensi dari
turbin tersebut.
20
-
Kecepatan Sudut Turbin
a. Pada saat tanpa beban pulley generator
πœ” = 75 π‘Ÿπ‘π‘š = 75 ×
2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
= 7,85
60 𝑠
𝑠
b. Saat dihubungkan dengan pulley generator
πœ” = 64 π‘Ÿπ‘π‘š = 64 ×
-
2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
= 6,69
60 𝑠
𝑠
Kecepatan Turbin
𝒗 = 𝝎 × π’“…………………………. (3.9)
Dimana :
m
s
rad
πœ” = Kecepatan Sudut … . .
s
π‘Ÿ = Jari − jari Turbin … . . m
𝑣 = Kecepatan … … … … …
a. Pada saat tanpa beban
π‘š
𝑣 = 7,85 × 0,075 = 0,58 𝑠
b. Saat dihubungkan pulley generator
π‘š
𝑣 = 6,69 × 0,075 = 0,50 𝑠
-
Percepatan Turbin
𝒂 = 𝝎𝟐 × π’“………………………….(3.10)
Dimana :
π‘Ž = Percepatan … … … … … . . … … … . .
m
s2
rad
πœ” = Kecepatan Sudut … … … … … … … . . .
s
π‘Ÿ = Jari − jari Turbin … … … … … … … . . . m
a. Pada saat tanpa beban
π‘Ž = 7,852 × 0,075 = 4,62
π‘š
𝑠2
b. Saat dihubungkan pulley generator
π‘Ž = 6,692 × 0,075 = 3,35
-
π‘š
𝑠2
Gaya Translasi Turbin
𝑭𝒕 = π’Ž (
21
π’—πŸ
𝒓
)……………………… (3.11)
Dimana :
𝐹𝑑 = Gaya Translasi Turbin. . … … . . N
𝑣 = Kecepatan … … … … … … … . . … … …
m
s
π‘Ÿ = Jari − jari Turbin … … … … … … … . . . m
π‘š = massa turbin dan poros … . . … … . . . kg
a. Pada saat tanpa beban
0,582
) = 2,75 𝑁
𝐹 = 0,615 (
0,075
b. Saat dihubungkan pulley generator
0,502
𝐹 = 0,615 (
) = 2,05𝑁
0,075
-
Torsi Turbin
𝝉 = 𝑭𝒕 × π’“……………….…………(3.12)
Dimana :
𝜏 = Torsi … … … … … … … . . … … … . . … … Nm
𝐹𝑑 = Gaya Translasi Turbin … … . . … … … . N
π‘Ÿ = Jari − jari Turbin … … … … … … … . . … . . . m
a. Pada saat tanpa beban
𝜏 = 2,75 × 0,075 = 0,20 π‘π‘š
b. Saat dihubungkan pulley generator
𝜏 = 2,05 × 0,075 = 0,15 π‘π‘š
-
Daya Turbin
𝑷𝑻 = 𝝉 . 𝝎…………………………(3.13)
Dimana :
𝑃𝑇 = Daya turbin … … … … … … … … … . Nm⁄s
𝜏 = Torsi … … … … … … … … … … . . … … . Nm
πœ” = Kecepatan sudut … … … … … … … … . . .
rad
s
a. Pada saat tanpa beban
𝑃𝑇 = 0,20 . 7,85 = 1,57 π‘π‘š⁄𝑠 = 1,57 π‘Šπ‘Žπ‘‘π‘‘
b. Saat dihubungkan pulley generator
𝑃𝑇 = 0,15 . 6,69 = 1,00 π‘π‘š⁄𝑠 = 1,00 π‘Šπ‘Žπ‘‘π‘‘
22
-
Efisiensi daya turbin
πœ‚π‘‡ =
π·π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›
1,00
× 100% =
× 100% = 13,69%
π·π‘Žπ‘¦π‘Ž π΄π‘–π‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Ž
7,30
Gambar 3.8 Realisasi Turbin Gorlov
3.2.4
Turbin Achard and Maitre
Turbin Achard dalam perancangan ini menggunakan 3 sudu turbin
dan menggunakan NACA airfoil 4418. Dengan berat 0,615Kg dan
sudunya berbentuk delta.
Gambar 3.9 Gambar Sudu Turbin Acahrd
23
Besar daya yang dihasilkan turbin Achard dapat dihitung dengan
cara berikut dan akan digunakan untuk mengetahui besar efisiensi dari
turbin tersebut.
-
Kecepatan Sudut Turbin
a. Pada saat tanpa beban pulley generator
πœ” = 74 π‘Ÿπ‘π‘š = 74 ×
2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
= 7,74
60 𝑠
𝑠
b. Saat dihubungkan dengan pulley generator
πœ” = 60 π‘Ÿπ‘π‘š = 60 ×
-
2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
= 6,28
60 𝑠
𝑠
Kecepatan Turbin
𝒗 = 𝝎 × π’“………………………… (3.14)
Dimana :
m
s
rad
πœ” = Kecepatan Sudut … . .
s
𝑣 = Kecepatan … … … … …
π‘Ÿ = Jari − jari Turbin … . . m
a. Pada saat tanpa beban
π‘š
𝑣 = 7,74 × 0,075 = 0,58 𝑠
b. Saat dihubungkan pulley generator
π‘š
𝑣 = 6,28 × 0,075 = 0,47 𝑠
-
Percepatan Turbin
𝒂 = 𝝎𝟐 × π’“……………………….(3.15)
Dimana :
π‘Ž = Percepatan … … … … … . . … … … . .
m
s2
rad
πœ” = Kecepatan Sudut … … … … … … … . . .
s
π‘Ÿ = Jari − jari Turbin … … … … … … … . . . m
a. Pada saat tanpa beban
π‘Ž = 7,742 × 0,075 = 4,49
24
π‘š
𝑠2
b. Saat dihubungkan pulley generator
π‘Ž = 6.282 × 0,075 = 2,96
-
π‘š
𝑠2
Gaya Translasi Turbin
𝑭𝒕 = π’Ž (
π’—πŸ
)……………………… (3.16)
𝒓
Dimana :
𝐹𝑑 = Gaya Translasi Turbin. . … . . … . . N
𝑣 = Kecepatan … … … … … … … … … … …
m
s
π‘Ÿ = Jari − jari Turbin … … … … … … … . . . m
π‘š = massa turbin dan poros … . . … … . . . kg
a. Pada saat tanpa beban
0,582
𝐹 = 0,615 (
) = 2,76 𝑁
0,075
b. Saat dihubungkan pulley generator
0,472
𝐹 = 0,615 (
) = 1,81𝑁
0,075
-
Torsi Turbin
𝝉 = 𝑭𝒕 × π’“……………….…………(3.17)
Dimana :
𝜏 = Torsi … … … … … … … . . … … . . … … … Nm
𝐹𝑑 = Gaya Translasi Turbin … . . … … … . N
π‘Ÿ = Jari − jari Turbin … … … … … . . … . . … . . . m
a. Pada saat tanpa beban
𝜏 = 2,76 × 0,075 = 0,21 π‘π‘š
b. Saat dihubungkan pulley generator
𝜏 = 1,81 × 0,075 = 0,13 π‘π‘š
-
Daya Turbin
𝑷𝑻 = 𝝉 . 𝝎…………………………(3.18)
Dimana :
𝑃𝑇 = Daya turbin … … … … … … … … … . Nm⁄s
𝜏 = Torsi … … … … … … … … … … . . … … . Nm
25
πœ” = Kecepatan sudut … … … … … … … . . .
rad
s
a. Pada saat tanpa beban
𝑃𝑇 = 0,21 . 7,74 = 1,62 π‘π‘š⁄𝑠 = 1,62 π‘Šπ‘Žπ‘‘π‘‘
b. Saat dihubungkan pulley generator
𝑃𝑇 = 0,13 . 6,28 = 0,81 π‘π‘š⁄𝑠 = 0,81 π‘Šπ‘Žπ‘‘π‘‘
-
Efisiensi daya turbin
πœ‚π‘‡ =
0,81
π·π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›
× 100% =
× 100% = 11,09%
π·π‘Žπ‘¦π‘Ž π΄π‘–π‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Ž
7,30
Gambar 3.10 Realisasi Turbin Achard
3.2.5
Sensor Tegangan dan Arus
Sensor tegangan yang digunakan adalah dengan rangkaian pembagi
tegangan. Rangkaian ini digunakan untuk mengurangi besarnya tegangan
yang masuk ke input analog pada mikrokontroler arduino yang hanya bisa
mendeteksi tegangan sebesar 5V.
Rumus pembagi tegangan :
π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ =
𝑅2
× π‘‰π‘–π‘›
𝑅1 + 𝑅2
26
Gambar 3.11 Rangkaian Pembagi Tegangan
Sedangkan
untuk
sensor
arus
pada
keluaran
generator
menggunakan hambatan 1 Ohm untuk dilihat nilai perbandingan tegangan
masuk sebelum resistor dan sesudah resistor kemudian di masukkan pada
inputan positif dan negatif pada differential amplifier yang dikuatkan 100
kali untuk kemudian dimasukkan pada inputan ADC arduino.
XL 6009
1 Ohm
input
12V
+V
Output
10k
+
+
VG2
ADC Arus
- Generator
LM324
1M
1M
Ground
Ground
10k
Gambar 3.12 Sensor Arus Dengan Differential Amplifier
Besarnya arus pada beban di regulator dapat dilihat dengan
menggunakan beban resistor yang kemudian di buat pembagi tegangan
dengan hambatan 1 Ohm dan keluaran pembagi tegangan dikuatkan
dengan Non Inverting Amplifier agar dapat dibaca pada ADC arduino
27
12V
+V
XL 6009
input
S3
12V
+V
+
Output
+
ADC Arus
LM324
22 Ohm
1 Ohm
LM324
9k
9K
1k
1k
Ground
Gambar 3.13 Sensor Arus Dengan Non Inverting Amplifier
3.2.6
Mikrokontroler Arduino Mega
Arduino
mega
digunakan
sebagai
control
utama
untuk
pengambilan dan pengolahan data dari sensor ACS712 maupun sensor
tegangan dari pembagi tegangan. Besar tegangan dan arus akan
ditampilkan di seven segmen 3digit.
Tabel 3.1 Konfigurasi Penggunaan Pin/Port Arduino Mega
Port Aplikasi
Port MikroArduino
V1
V2
I1
I2
Port (a) 7segmen
13
22
48
39
Port (b) 7segmen
12
24
46
41
Port (c) 7segmen
11
26
44
43
Port (d) 7segmen
10
28
42
45
Port (e) 7segmen
9
30
40
47
Port (f) 7segmen
8
32
38
49
Port (g) 7segmen
7
34
36
50
Port (dot) 7segmen
3
29
15
16
Port (Com1) 7segmen
4
23
33
51
Port (Com2) 7segmen
5
25
35
52
Port (Com3) 7segmen
6
27
37
53
Inputan V1
A0
Inputan V2
A1
Inputan ACS1
A7
Inputan ACS2
A8
28
3.2.7
Modul Regulator
Regulator menggunakan XL6009 yaitu regulator converter DC to
DC Boost Regulator atau regulator penguat tegangan dengan output yang
diatur untuk pengisian aki yaitu sebesar 14.7 VDC.
Gambar 3.14 Skematik Rangkaian Regulator XL6009
Rangkaian diatas bekerja pada inputan diatas 3 V DC dan dapat
diatur besar keluarannya dengan potensiometer. Besarnya keluaran pada
modul regulator XL 6009 dapat dicari dengan cara
Vout = 1,25 × ( 1 +
R2
)
R1
Gambar 3.15 Modul Regulator XL6009
3.2.8
Pulley
Pulley berfungsi sebagai penghubung gerakan turbin kegenerator.
Dalam perancangan ini menggunakan pulley dengan perbandingan 2:3,
untuk pulley turbin menggunakan diameter 9cm sedangkan diameter
pulley generator sebesar 6cm.
29
Perbandingan pulley di dapat dari besar diameter kedua pulley dan
berpengaruh pada besar rpm. Jika jari-jari pulley yang pertama atau pulley
turbin (π‘Ÿ1) = 4,5cm = 0,045m sedangkan pulley generator (π‘Ÿ2 ) = 3cm =
0.03m dan dihasilkan putaran sudut pulley turbin (πœ”1 ) = 58rpm = 6,07
rad/s maka putaran sudut pulley generator (πœ”2 ) sebesar :
𝝎𝟏 π’“πŸ = 𝝎𝟐 π’“πŸ …………………..…..(3.19)
Dimana :
π‘Ÿ 1 = Jari − jari Pulley Turbin … … … … … … … … … … . … . . … . . . m
π‘Ÿ 2 = Jari − jari Pulley Generator … … … … … … … . … … … … … m
πœ”
1
πœ”
2
rad
s
rad
= Kecepatan Sudut Pulley Generator … … . … … … … … . . .
s
= Kecepatan Sudut Pulley Turbin … … … … … … … … … . . .
6,07 × 0,045 = πœ”2 × 0,03
πœ”2 = 9,10
π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
𝑠
= 86,9 rpm = 87 rpm
Gambar 3.16 Pulley
3.2.9
Meja Alat
Berfungsi sebagai tempat dari semua mekanik dan modul.
Berukuran π‘ƒπ‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” × πΏπ‘’π‘π‘Žπ‘Ÿ × π‘‡π‘–π‘›π‘”π‘”π‘– = 80π‘π‘š × 45π‘π‘š × 80π‘π‘š
Meja alat diberi roda pada bagian bawahnya agar mudah dipindahkan.
30
.
Gambar 3.17 Meja Alat
3.3
Perancangan Perangkat Lunak
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang perangkat lunak yang ada
pada sistem. Perangkat lunak ini meliputi perancangan perangkat lunak
yang ditanamkan pada mikrokontroler Arduino Mega 2560.
Gambar 3.18 Blok Diagram Alir
31
Penjelasan diagram alir mikrokontroler arduino :
1. Saat pertama dihidupkan mikrokontroler arduino akan langsung
melakukan inisialisasi sensor arus dan tegangan
2. Jika ada arus dan tegangan yang dideteksi maka akan diolah pada
inputan ADC arduino
3. Data dari ADC arduino akan ditampilkan pada 7 Segmen 3 digit
dengan sistem scaning timer satu persatu.
4. Saat arduino selesai melakukan tugasnya maka arduino akan
menunggu sampai ada masukan berikutnya dan melakukan tugas
selanjutnya.
3.3.1
Pembacaan ADC Arduino
Arduino memiliki karakteristik 10 bit ADC dan dapat
menerima inputan tegangan maksimal 5 volt sehingga untuk
mendeteksi tegangan diatas 5 volt diperlukan pembagi tegangan
untuk mengurangi besar tegangan yang masuk pada inputan ADC
arduino.
Cara membaca inputan ADC pada arduino, dikarenakan
memiliki 10 bit ADC dan maksimal tegangan 5 volt maka data
yang terbaca pada arduino jika dikonversi adalah 10 𝑏𝑖𝑑 = 210 =
1024 𝑑𝑖𝑔𝑖𝑑 = 0-1023 pada saat tegangan maksimal 5 volt.
Sehingga setiap langkah dapat dihitung
5
1023
= 0,00488 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ per
langkah., dengan kata lain jika ada inputan tegangan 3 volt akan
3
dibaca 615 oleh ADC arduino, ADC Reading 3V = 0,00488 =
615𝑑𝑖𝑔𝑖𝑑 . Jadi untuk mencari voltase analognya =
reading (615 digit atau 3.00 volt) didapat sesuai 3 volt.
Berikut contoh coding pada pembacaan inputan ADC
32
5
1023
× ADC
Download