11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Sebagai Proses Komunikasi Ilmu komunikasi mencari untuk memahami mengenai produkasi, pemrosesan dan efek dari simbol serta sistem signal dengan mengembangkan pengujian teori-teori menurut hukum generalisasi guna menjelaskan fenomena yang berhubungan dengan produksi, pemrosesan dan efeknya.8 Komunikasi adalah proses perpindahan informasi atau pesan dari seseorang kepada orang lain atau kelompok atau masyarakat (penerima) melalui sarana atau saluran atau metode tertentu yang saling dapat dipahami untuk suatu tujuan tertentu. Menurut Gerald R. Miller, komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.9 Komunikasi pada dasarnya merupakan bagian terpenting dari terjalinnya hubungan antara pemasar dengan konsumen dalam koridor pemasaran. Kegiatan pemasaran oleh pemasar kepada konsumen juga berkaitan dengan apa yang akan dikomunikasikan oleh pemasar, kepada siapa komunikasi ditujukan dan seberapa sering komunikasi dilakukan.10 Komunikasi sebagai sebuah proses pemasaran dapat digambarkan dalam bagan dan penjelasan berikut: 8 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo, 2004, hal 3 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal 63 10 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran 2, Edisi Millenium, Jakarta: Prehalindo, 2002, hal.626 9 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 Pemahaman Gagasan MEDIA Encode PENGIRIM Decode PESAN Encode PENERIMA Decode FEED BACK Response Pemahaman GANGGUAN Gangguan fisik Masalah semantik Perbedaan Budaya Ketiadaaan Feedback Efek Status Gambar 2.1. Struktur Proses Komunikasi Pemasaran Ada tida unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran sebagaimana yang tergambar pada gambar di atas11: 1. Pelaku komunikasi Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikasi pesan. Dalam konteks ini, komunikatornya adalah produsen perusahaan, sedangkan komunikannya adalah khalayak. 2. Material Komunikasi Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, sebagai berikut: a. Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim. b. Pesan (message) yaitu himpunan berbagai symbol (oral, verbal atau non verbal) dari suatu gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui suatu media. c. Media, yaitu pembawa pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi pemasaran bisa bersifat personal maupun non personal. Media 11 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi II, Yogyakarta: Andi, 2002, hal 219 ‐ 220 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 personal dapat dipilih dari tenaga pengajar (konsultan), tenaga professional, atau dari masyarakat umum. Media non personal meliputi media massa (radio, televise, internet, koran, majalah, tabloid dsb), kondisi lingkungan (ruangan, gedung) ataupun peristiwa tertentu (harihari besar). d. Response yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima. e. Feed-back yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima. f. Gangguan (noise) yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat proses kelancaran proses komunikasi. 3. Proses Komunikasi Proses penyampaian pesan maupun pengirim kembali respon akan memerlukan dua kegiatan yaitu: encoding dan decoding. a. Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima. b. Decoding adalah proses menguraikan arti atau mengartikan symbol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami. 2.2 Pemasaran dan Komunikasi Pemasaran Business to Business (B2B) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.12 Philip Kotler dalam buku Kennedy dan Soemanagara mendefinisikan pemasaran sebagai berikut: “A sociental process by which individual and groups obatains what they need and want through creating offering and freely 12 Philip Kotler dan Gary Amstrong. Dasar‐dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, hal 7. 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 exchanging product and service of valuewith others”.13 Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pemasaran business to business adalah sebuah transaksi yang terjadi antara perusahaan dan perusahaan lain, sebagai lawan dari transaksi yang melibatkan konsumen. Istilah ini juga mengambarkan sebuah perusahaan yang menyediakan barang atau jasa untuk perusahaan lain.14 Model pemasaran business to business (B2B) merupakan strategi pemasaran produk atau jasa antar perusahaan atau antar badan bisnis yang mempunyai karakteristik sebagai berikut15 : 1. Penjualan barang / jasa dalam jumlah yang banyak atau borongan 2. Biasanya dengan harga yang khusus / lebih murah, karena pembelian dilakukan dengan jumlah banyak guna dijual kembali. 3. Koneksi on-line antara perusahaan. 13 John E Kennedy dan R Dermawan Soemangara. Marketing Communication. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, 2009, hal 3. 14 www.investorword.com 15 www.tibran‐yusuf.com 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Menurut Chris Fill perbedaan utama antara permasaran B2B dan pemasaran B2C, adalah16: No. 1. Description Purchase orientation to satisfy Consumer Market B2B Market Individual or family Organisational need need 2. Number of decision maker Small Large 3. Length of decision time Short and simple Long and complex 4. Size of purchase Small quantities Large in value and volume 5. Consequence of poor purchase Limited Potentially critical 6. Nature of product / service Standard range of Customized product package 7. Channel configuration Complex and long Simple and short 8. Promotion focus Psychological Economic benefit utilitarian benefit / 9. Primary promotion tool Advertising Personal selling 10. Supplier switching cost Limited Large Tabel 2.1. The Main differences between B2B and Consumer Marketing Berdasarkan tabel di atas perbedaan utama pemasaran B2B dan B2C menurut Chris Fill, dapat dilihat dari beberapa poin, dimana dalam B2C pembelian yang dilakukan bertujuan untuk memenuhi kepuasan individu atau kebetuhan keluarga sedangkan; pengambilan keputusan pembelian dilakukan 16 Chris Fill & Karen E. Fill. Business to Business Marketing (Relationship, Systems and Communication). UK : Pearson Education Limited, 2005, hal 18. 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 dalam skala kecil dan dilakukan dengan cepat; pembelian dalam jumlah kecil; konsekuensi pembelian yang buruk sangat terbatas; sifat produk/jasanya rata-rata sebagaimana umumnya; distribusi dari produsen ke konsumen melalui perantara yang kompleks dan panjang; fokus promosi untuk keuntungan psikologis pelanggan; dan alat promosi yang paling utama adalah advertising. Sedangkan dalam B2B tujuan pembelian adalah untuk memenuhi kebutuhan organisasi atau perusahaan; jumlah pengambil keputusan pembelian dalam suatu struktur organisasi yang besar dan dilakukan dalam waktu yang lama dan lebih kompleks; konsekuensi pembelian yang buruk berpotensi tinggi; sifat produk/jasanya customized atau sesuai dengan keinginan pelanggan; distribusi dari produsen ke konsumen sederhana dan melalui perantara yang pendek; fokus promosi untuk keuntungan ekonomi; dan alat promosi yang paling utama adalah personal selling. Masih menurut Chris Fill, bauran pemasaran untuk B2B tidak hanya 4P yaitu product, pricing, place and promotion saja tetapi perlu ditambahkan relationship marketing.17 Hal ini berdasrkan pada prinsip bahwa dari awal hingga kemudian hari sebuah perusahaan harus terus menjaga hubungan yang berkelanjutan dengan berbagai pelanggannya. Berikut adalah penjabarannya: 1. Product Dalam pasar B2B produk dan jasa yang ditawarkan dikonfigurasikan untuk memenuhi permintaan khusus dari pelanggannya. Sering terjadi produk secara teknis dibuat dan dikembangkan secara spesifik melalui suatu negosiasi atau partnership yang disepakati. Sehingga pelanggan 17 Ibid. 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 yang satu dan pelanggan lainnya dilayani untuk kebutuhan produk atau jasa yang berbeda. 2. Pricing Dalam pasar B2B menetapan harga atau pricing ditentukan dengan berorientasi pada hubungan atau partnership untuk menjadi lebih collaborative. Diskon atau keringanan harga lebih bervariasi, kompleks dan mencerminkan risiko dan peluang yang akan dihadapi antara kedua belah pihak. Negosiasi menjadi sebuah aspek yang penting dalam pricing B2B. 3. Place Dalam pasar B2B panjang saluran dan jumlah perantara yang dianggap perlu untuk mencapai tingkat fungsional tertentu diperlukan. Perhatian individu dan customisation product yang ditawarkan, ditambah kebutuhan jumlah dalam partai besar, pada waktu terbatas dari pelanggannya mengakibatkan pemendekan saluran pemasaran. 4. Promotion Iklan yang merupakan salah satu bentuk promotion merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam pasar B2B. Direct marketing juga menjadi alat yang penting dalam pasar B2B dan dalam beberapa kondisi dapat digunakan secara efektif untuk mendukung usaha personal selling. 5. Relationship Marketing Saat ini pemasaran dalam pasar B2B berdasarkan berbagai faktor secara luas, sebagian besar berakar pada individu dan interaksi antara individu yang merepresentasikan perusahaan mereka. Relationship yang dimaksud 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 adalah antara supplier, pelanggan, kompetitor dan seluruh bagian yang berkontribusi dalam suatu operasional pasar. Sedangkan komunikasi pemasaran menurut Kotler dan Amstrong adalah bauran promosi total sebuah perusahaan yang telah terdiri dari ramuan khusus pemasangan iklan, penjualan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat”.18 Menurut Sulaksana, “Komunikasi Pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasarannya.”19 John E Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara mendefinisikan komunikasi pemasaran adalah “kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknikteknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada orang banyak agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan.”20 Komunikasi pemasaran (Marketing Communication) adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Intinya, komunikasi pemasaran merepresentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.21 18 Philip Kotler dan Gary Amstrong. Pemasaran Ritel. Jakarta:PT Gramedia Pustakan Utama, 2005, hal 3 19 Uyung Sulaksana. Integrated Marketing Communication. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2003, hal 23 20 John E Kennedy dan R Dermawan Soemanagara. Marketing Communication. Jakarta:PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, 2009, hal 5 21 Philip Kotler & Kevin L. Keller. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009, hal 172. 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 Komunikasi pemasaran juga melaksanakan banyak fungsi bagi konsumen. Komunikasi pemasaran dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana dan kapan. Konsumen dapat memperlajari tentang siapa yang membuat produk dan apa tujuan perusahaan dan merek; dan mereka bisa mendapatkan insentif atau penghargaan atas usaha penggunaan tersebut.22 Komunikasi pemasaran B2B adalah manajemen proses dimana perusahaan berkomunikasi dengan berbagai audiens yang merupakan target marketnya. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi persepsi dan menciptakan pengertian yang sama antara perusahaan dan audiensnya, atau dengan produk atau jasanya, untuk menghasilkan makna tertentu, attitude yang sedang berlangsung, dan behavioral respons.23 2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran Business to Business Strategi merupakan rencana yang cermat dan sistematis mengenai suatu kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi merupakan perencanaan yang dibuat secara cermat dan sistematis terhadap suatu permasalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Definisi strategi menurut Lawrence R. Jauch & William F Gueck mengartikan “strategi sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan 22 Ibid. Chris Fill & Karen E. Fill. Business to Business Marketing (Relationship, Systems and Communication). UK : Pearson Education Limited, 2005, hal 269. 23 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.”24 Hubungan strategi dan pemasaran menjadi penting dalam dunia bisnis, karena pada hakikatnya hubungan ini merupakan langkah-langkah kreatif yang berkesinambungan yang diupayakan oleh perusahaan guna mencapai target terbaik dalam rangka mewujudkan kepuasan konsumen secara maksimal. Dapat dikatakan bahwa pemasaran itu sendiri adalah strategi.25 Strategi pemasaran secara terminologi mengacu pada rencana perusahaan dalam mengalokasikan sumber dayanya dengan memosisikan produk atau jasa dan menargetkan kelompok konsumen spesifik guna mendapatkan keuntungan. Strategi pemasaran adalah proses perencanaan dan implementasi kebijakan perusahaan untuk mewujudkan tujuan-tujuan perusahaan yang sesuai dengan visi perusahaan.26 Strategi komunikasi pemasaran untuk B2B harus mengacu pada market orientation dan khususnya mangacu pada audience centre. Dengan mengadopsi perspektif audiensnya untuk membangun strategi komunikasi pemasaran diperlukan suatu pengertian terhadap buying behavior, karakteristik dana informasi tambahan dari setiap target audiens yang berbeda.27 Menurut Chris Fill, tiga strategi utama komunikasi pemasaran yang dapat digunakan adalah28: 1. Pull strategies: dibuat untuk mempengaruhi end-user customer(pengguna maupunn penyedia), fokus kepada produk. 24 Lawrence R Jauch and Willliam F Gueck. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Edisi Ketiga. Jakarta:Erlangga, 1996, hal 12 25 Agus Hermawan. Komunikasi Pemasaran. Jakarta:Erlangga, 2012, hal 33. 26 Ibid. Hal 40. 27 Chris Fill & Karen E. Fill. Business to Business Marketing (Relationship, Systems and Communication). UK : Pearson Education Limited, 2005, hal 276. 28 Ibid. 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 2. Push strategies: dibuat untuk mempengaruhi trade channel (perantara), fokus terhadap produk. 3. Profile strategies: dibuat untuk mempengaruhi berbagai pemangku kepentingan (stakeholder). Strategi komunikasi pemasaran diatas diuraikan lebih lanjut dalam tabel di bawah ini29: No. Strategy Target Audience Comm. Focus Comm. Goal 1. Consumers Product/service Purchase End-user B2B Product/service Purchase Product/service Developing Pull Customer 2. Push Channel Intermediaries relationship & distribution network 3. Profile All relevant stakeholder The organisation Building reputation Tabel 2.2. Marketing Communication Strategy Options 29 Ibid. 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 Bentuk strategi komunikasi pemasaran dalam B2B dapat dilakukan dengan mengkombinasikan aktivitas dalam bauran komunikasi pemasaran, dengan kata lain strategi komunikasi pemasaran adalah tentang tingkatan dari direct marketing, personal selling, advertising, sales promotion dan public relation yang tergabung dalam rangkaian perencanaan aktivitas komunikasi. 2.3.1 Advertising dan Komunikasi B2B Advertising atau periklanan adalah suatu bentuk komunikasi non personal atau komunikasi massa dan menawarkan tingkat kontrol dan tanggungjawa yang tinggi untuk menciptakan dan menyampaikan pesan. Dalam B2B konteks advertising yang terpenting adalah untuk memberikan informasi dan sebagai reminder tentang produk dan jasa, sedangkan untuk differensiasi dan persuasi disampaikan alat bauran komunikasi pemasaran yang lain yaitu public relation, direct marketing, dan personal selling. 2.3.2 Sales Promotion dan Komunikasi B2B Sales promotion digunakan untuk menawarkan kepada pelanggannya suatau add value sebagai stimulus untuk menggerakkan tindakan pembelian dan melakukan pembelian secepatnya. Target utama untuk sales promotion dalam pasar B2B ada tiga yaitu perantara, end-user customer, dan sales force. Bentuk paling umur untuk sales promotion adalah potongan harga atau tunjangan. 2.3.3 Public Relation dan Komunikasi B2B Public relation atau hubungan masyarakat adalah aktivitas yang menanamkan pengertian menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 yang bertujuan menanamkan goodwill dan kepercayaan saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publiknya.30 Beberapa bentuk public relation: - Publicity: beberapa bentuk publicity adalah press release, press conferences, interviews, dan events. - Lobbying: menjaga hubungan baik dengan penentu kebijakan untuk meminimalisir kebijakan yang berpotensi merugikan perusahaan. - Corporate advertising: salah satu cara untuk memberikan informasi kepada para stakeholder mengenai identitas perusahaan secara keseluruhan. - Sponsorship: digunakan untuk membangun awareness kepada target market dan memungkinkan mereka untuk mengasosiasikan kegiatan (sponsee) dengan sponsornya. - Crisis management: manajemen krisis merupakan antisipasi suatu perusahaan terhadap potensi terjadinya krisis dalam perusahaanya, khususnya jika terjadi isu-isu negatif yang mengancam citra perusahaan. - Investor relation: mejaga hubungan dengan investor merupakah hal penting dan termasuk salah satu kegiatan komunikasi yang vital. 2.3.4 Direct Marketing dan Komunikasi B2B Direct marketing (pemasaran langsung) adalah salah satu alat komunikasi pemasaran yang signifikan dalam pasar B2B. Direct marketing dapat digunakan sebagai pelengkap dalam aktivitas personal selling dan dalam 30 Maria Asumpta Rumanti. Dasar‐Dasar Public Relation. Jakarta: Grasindo, 2004, hal 7. 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 pelaksanaanya dapat mengurangi biaya dan meningkatkan performa secara keseluruhan. Direct marketing dapat menggantikan aspek tatap muka dari personal selling dengan menggunakan email atau dialog melalui telepon. Dua bentuk umum dari direct marketing adalah direct mail dan telemarketing. 2.3.5 Personal Selling dan Komunikasi B2B Dalam pasar B2B, personal selling merupakan alat komunikasi pemasaran yang paling penting dan paling mahal. Personal selling merupakan komunikasi interpersonal yang melibatkan komunikasi tatap muka yang dilakukan oleh individu dengan cara merepresentasikan perusahaannya dengan tujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi atau mengingatkan individu atau sekelompok individu untuk melakukan aksi yang diharapkan. Dalam personal selling, umpan balik seringkali didapatkan secara langsung. 2.4 Brand Awareness American Marketing Association (AMA) mendefinisikan brand atau merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Jadi merek membedakan penjual, produsen atau produk dari penjual, produsen atau produk lain.31 31 Philip Kotler. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium Jilid 2. Jakarta: PT Indeks, 2002, hal 460. 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan perusahaan ketika membuat brand yaitu gampang diucapkan, tidak biasa, gampang diingat, dilindungi sebagai identitas dan dapat diterima secara universal.32 Logo-logo terkenal dikenali bahkan logo out dibaca, bentuk-bentuk huruf yang khusus, elemen-elemen informasi lainnya bekerja sama untuk mempermudah pengenalan. Kesadaran (awareness) menggambarkan keberadaan merek di dalam pikiran konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori. Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk memperluas pasar merek. Peran kesadaran merek dalam membantu merek dapat dipahami dengan mengkaji bagaimana kesadaran merek dapat menciptakan suatu nilai. Biasanya orang akan lebih merasa nyaman dengan sesuatu yang familiar atau merek berasumsi bahwa brand tersebut dapat dipercaya, kuat dan kualitas yang jelas.33 Peran brand awareness dapat dipahami dengan membahas bagaimana brand awareness membangun suatu nilai. Kesadaran merek dapat menciptakan nilai sedikitnya dalam empat cara yaitu34: 1. Anchor to which other association can be attached, artinya suatu merek dapat digambarkan seperti suatu jangkar dengan beberapa rantai. Rantai menggambarkan asosiasi dari merek tersebut. 2. Familiarity-Liking, artinya dengan mengenal merek akan menimbulkan rasa terbiasa terutama untuk produk-produk yang bersifat low involvement (keterlibatan rendah). Suatu kebiasaaan dapat 32 Paul Temporal. Branding in Asia. Singapore: Prentice Hall, 2000, hal 23. David A. Aaker. Managing Brand Equity; Capittalizing on the Value of Brand Name, Free Press. New York, 1991, hal 61. 34 Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia. 2001, hal 56. 33 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 menimbulkan keterkaitan kesukaan yang kadang-kadang dapat menjadi pendorong dalam membuat keputusan. 3. Substance/Commitment. Kesadaran akan nama dapat menandakan keberadaan, komitmen dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Jika kualitas dua merek sama, maka brand awareness akan menjadi faktor yang menentukan dalam keputusan pembelian pelanggan. 4. Brand to consider. Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah menyeleksi dari suatu kelompok merek yang dikenal untuk mempertimbangkan merek nama yang diputuskan untuk dibeli. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut tidak akan dipertimbangkan di benak konsumen. 2.5 Analisis SOSTAC Strategi komunikasi pemasaran merupakan bagian dari perencanaan pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran untuk B2B membutuhkan informasi mengenai kondisi pasar, kondisi internal perusahaan yang kemudian diadopsi sebagai dasar untuk menciptakan suatu strategi. Menurut Kotler SOSTAC merupakan sebuah sistem yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan langkah-langkah dan menciptakan rencana pemasaran.35 Sehingga dengan analisis SOSTAC dapat diketahui mulai dari dasar dan hingga langkahlangkah dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan. 35 Paul Smith, Chris Berry and Alan Pulfor. Strategic Marketing Communication. London: Kogan Page Publisher, 1997, hal 118. 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 SOSTAC merupakan jenis analisis strategi komunikasi pemasaran yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari kajian SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Sedangkan SOSTAC itu sendiri merupakan gabungan dari Situation, Objective, Strategy, Tactic, Action, Control. Penelitian ini memilih pada analisis SOSTAC karena dianggap dapat mewakilkan penelitian tentang strategi komunikasi pemasaran dalam upaya meningkatkan brand awareness masyarakat.36 Analisis SOSTAC juga mengkaji lebih dalam tentang situasi keadaan pasar, tujuan perusahaan di masa yang akan datang, strategi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, taktik yang dipakai, bagaimana menjalani strategi dan taktik yang sudah direncanakan sebelumnya dan diakhir akan melakukan control terhadap apa yang sudah dikerjakan. Tabel berikut menjelaskan lebih rinci mengenai SOSTAC Planning Sytem: Stage Strategy Question 1 Situation Where are we now?? 2 Objective Where do we want to be? 3 Strategy How do we get there? (Board Director) The detail of strategy 4 Tactic What communication tools should be used when?? What steps are required to put each tool into 5 Action action? 6 Control How we know when we have arrived?? Tabel 2.3. The SOSTAC Planning System 36 Ibid. 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 Menurut Smith Berry dan Pulford SOSTAC dijabarkan sebagai berikut37: 1. Situation : Where are we now? Analisis ini menggambarkan akan situasi, kondisi dan posisi yang meliputi keadaaan perusahaan dan produk yang sudah lalu dalam periode hasil pemasarannya, kekuatannya, kelemahannya dan analisis dari lingkunganlingkungan yang berkemungkinan dapat mempengaruhi keadaan di masa yang akan datang. 2. Objective: Where are we going? Mengemukakan misi dan tujuan perusahaan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. 3. Strategy Merumuskan bagaimana cara mencapai tujuan di atas, termasuk alat pemasaran untuk pasar sasaran. Untuk mencapai objective perusahaan. 4. Tactic Menentukan teknik-teknil strategi apa yang dapat digunakan, mulai dari alat-alat komunikasi apa saja yang tepat untuk dipergunakan hingga biaya atau pengeluaran yang akan dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan strategi yang mereka buat. 5. Action Penerapan terhadap taktik yang telah dibuat dan mengimplementasikannya atas rancangan kegiatan dan teknik strategi yang ada agar masing-masing elemen dapat melaksanakannya dengan baik. 37 Ibid. 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 6. Control Alat untuk mengetahui bahwa target tercapai atau tidak, untuk mengawasi dan memberikan indikasi yang cepat sehingga pengaturan rencana untuk memperbesar hasil dapat dilakukan sebelum terlambat dan dapat menentukan rancangan kegiatan ke depan. Dari penjelasan mengenai analisi SOSTAC di atas tahapan taktik lebih besar berpengaruh. Karena dalam tahapan taktik dijabarkan mengenai teknikteknik apa saja yang digunakan dalam membuat strategi komunikasi pemasaran, mulai dari alat komunikasi yang digunakan sampai pada biaya yang digunakan dalam proses tersebut. 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/