draft panduan pelaksanaan sks

advertisement
PANDUAN PELAKSANAAN
PROGRAM RINTISAN SKS
(SATUAN KREDIT SEMESTER)
TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010
Nama Sekolah
Alamat Sekolah
: SMAN 10 Melati Samarinda
: Jl.H.A.M.M. Rifaddin Kel.Harapan Baru
Kec. Samarinda Seberang Kode pos 75132
No. Telp/Fax
e-mail
Website
Kota/Kabupaten
Provinsi
:
:
:
:
:
Telp. (0541 ) 261827
[email protected]
www.sma10melati.net
Samarinda
Kalimantan Timur
DINAS PENDIDIKAN KOTA SAMARINDA
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2009
PANDUAN PELAKSANAAN
PROGRAM RINTISAN SKS
(SATUAN KREDIT SEMESTER)
TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010
Direvisi pada :
Hari Kamis, tanggal 4 Juni 2009
Anggota Tim Revisi :
1. Arif Imam S, S.Pd
7. Marwata, S.Pd
2. Agus Gazali, M.SI
8. Fathur Rachim, S.Kom
3. Dra. Sumarti, M.Psi
9. Umul Laili, S.Pd
4. Dra. Etty Wahyunani
10. Dewi Masitoh, S.Pd
5. Suyanto, S.Pd
11. Subakri, S.Pd
6. Atik Sri Rahayu, S.Pd
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA
DINAS PENDNDIKAN
SMAN 10 MELATI SAMARINDA
Alamat : Jl. H.A.M.M. Rifaddin No. 1 Samarinda Seberang Tlp/Fax : (0541)261829 Kode Pos 75132
website : www.sma10melati.net e-mail : [email protected]
PANDUAN PELAKSANAAN
PROGRAM RINTISAN SKS
SMAN 10 MELATI SAMARINDA
TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010
Pasal 1
Dasar Hukum
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 12 ayat 1.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 11 ayat 2 dan 3, Pasal 16 ayat 5, serta pasal 49 ayat 1.
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi.
Depdiknas Ditjen Pembinaan SMA, Ditjen Manajemen Dikdasmen, tentang profil
sekolah Kategori Mandiri SMA ( Panduan ).
Surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Nomor : 564.a/C4/MN/2007, tentang Penetapan SMAN 10 Melati Samarinda sebagai
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
Depdiknas Ditjen Pembinaan Manajemen Dikdasmen, tentang Panduan Penyelenggaraan RSBI tahun 2007.
Surat Rekomendasi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Nomor :
419/1529/v/2008
Pasal 2
Pengertian Sistem Kredit Semester
1. Kredit adalah suatu penghargaan secara kuantitatif atas kegiatan akademik.
2. Sistem kredit adalah sistem penghargaan terhadap beban studi, beban kerja guru, dan
beban penyelenggaraan program yang dinyatakan dalam kredit.
3. Semester adalah waktu terpendek untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan
untuk suatu jenjang. Satu semester setara dengan 14-18 minggu kerja. Penyelenggaraan
program pendididkan selama satu semester merupakan pendidikan yang bulat, yang
berarti sejak proses pendidikan dalam semester itu dinilai dan berakhir dengan evaluasi.
4. Sistem Satuan Kredit Semester adalah Sistem penyelenggaraan program pendidikan
yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti
setiap semester pada satuan pendidikan.
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
2
5. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah sistem penghargaan terhadap kegiatan akademik
yang menggunakan satuan waktu semester.
6. Dalam pelaksanaan sistem kredit semester digunakan Satuan Kredit Semester (SKS)
untuk menyatakan besarnya beban studi kegiatan akademik siswa dan besarnya usaha
kegiatan akademik oleh guru.
7. Setiap mata pelajaran dan kegiatan akademik lainnya ditetapkan harga sks-nya yang
menyatakan bobot mata pelajaran dan kegiatan akademik tersebut.
8. Penyelenggaraan pendidikan dalam waktu semester terdiri atas kegiatan belajar mengajar
dalam bentuk tatap muka, tugas terstruktur dan mandiri.
9. Yang disebut 1 sks adalah
a. 45 menit pembelajaran tatap muka terjadwal oleh guru.
b. 45 menit tugas terstruktur.
c. 45 menit tugas mandiri tidak terstruktur.
Pasal 3
Beban Studi
1.
2.
Beban studi adalah sejumlah sks yang dibebankan kepada siswa disesuikan dengan
program studi yang diambil.
Beban studi untuk program IPA, IPS dan Bahasa adalah minimal 120 sks.
Pasal 4
Lama Studi
1. Lama studi adalah batas waktu yang digunakan siswa menyelesaikan kegitaan program
pendidikan.
2. Lama studi untuk program IPA, IPS dan Bahasa adalah 2 sampai 5 tahun.
Pasal 5
Struktur Kurikulum
1. Stuktur kurikulum yang digunakan SMA Negeri 10 Melati mengacu pada kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan dengan sistem sks (satuan kredit semester).
2. Distribusi Mata Pelajaran per program studi dengan bobot sksnya adalah sebagai berikut
I. PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
Kelompok Mata Pelajaran
Jumlah
MPDU :
Pendidikan Agama
12
Pendidikan Kewarganegaraan
12
Bahasa Indonesia
18
Bahasa Inggris
18
Matematika Dasar
12
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
6
Seni Budaya
6
Sub Jumlah
84
MPWP :
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
Jumlah
6
6
9
9
6
3
3
42
3
Kelompok Mata Pelajaran
Matematika lanjutan (HL/SL)
Fisika (HL/SL)
Biologi (HL/SL)
Kimia(HL/SL)
Sub Jumlah
MPP :
TIK
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
Sub Jumlah
Total Jam
Jumlah
36
36
36
36
108
12
12
12
36
228
Jumlah
20/10
20/10
20/10
20/10
60
6
6
6
18
120
II. PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Kelompok Mata Pelajaran
Jumlah Jam Jumlah SKS
MPDU :
Pendidikan Agama
12
6
Pendidikan Kewarganegaraan
12
6
Bahasa Indonesia (A/B)
18
9
Bahasa Inggris (A/B)
18
9
Matematika Dasar
12
6
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
6
3
Seni Budaya
6
3
Sub Jumlah
84
42
MPWP :
Sejarah (HL/SL)
36
20/10
Geografi (HL/SL)
36
20/10
Ekonomi (HL/SL)
36
20/10
Sosiologi (HL/SL)
36
20/10
Sub Jumlah
108
60
MPP :
TIK
12
6
Muatan Lokal
12
6
Pengembangan Diri
12
6
Sub Jumlah
36
18
Total Jam
228
120
III. PROGRAM STUDI BAHASA
Kelompok Mata Pelajaran
MPDU :
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia (A/B)
Bahasa Inggris (A/B)
Matematika Dasar
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
(kebugaran)
Seni Budaya
Sub Jumlah
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
Jumlah Jam
Jumlah SKS
12
12
18
18
12
6
6
9
9
6
6
3
6
84
3
42
4
MPWP :
Sastra Indonesia (HL/SL)
Sastra Inggris (HL/SL)
Bahasa Asing Lainnya (HL/SL)
Antropologi (HL/SL)
Sub Jumlah
MPP :
TIK
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
Sub Jumlah
Total Jam
36
36
36
36
108
20/10
20/10
20/10
20/10
60
12
12
12
36
228
6
6
6
18
120
Pasal 6
Penjurusan
1. Penentuan penjurusan program studi dilakukan mulai awal semester 1.
2. Kriteria Penjurusan program studi dipertimbangkan atas dasar hasil tes bakat dan minat
(psikotes), nilai raport, nilai Ujian Nasional dan hasil tes seleksi akademik calon siswa
baru.
3. Kriteria prestasi akademik siswa dengan ketentuan sebagai berikut :
A. Program studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : jika memiliki nilai rata-rata raport,
UN dan tes seleksi akademik minimal 70 untuk mata pelajaran-mata pelajaran
Matematika dan IPA.
B. Program studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : jika memiliki nilai rata-rata raport,
UN dan tes seleksi akademik minimal 70 untuk mata pelajaran-mata pelajaran
Bahasa Indonesia dan IPS.
C. Program studi Bahasa: jika memiliki nilai rata-rata raport, UN dan tes seleksi
akademik minimal 70 untuk mata pelajaran-mata pelajaran Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris.
D. Jika siswa tidak memenuhi ketiga syarat di atas, maka penjurusan dapat dilakukan
melalui pertimbangan dari guru Bimbingan dan Konseling (hasil tes bakat dan
minat).
4. Siswa diberi kesempatan untuk pindah program studi (multi-entry-multi-exit) apabila ia
tidak cocok pada program studi semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan
kemajuan belajarnya.
5. Batas waktu untuk pindah program studi paling lambat 1 (satu) Minggu setelah
penerimaan nilai tengah semester 1.
6. Siswa yang pindah jurusan wajib difasilitasi oleh sekolah untuk dapat menyesuaikan
dengan jurusan yang baru.
Pasal 7
Pembelajaran
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
5
1. Pembelajaran dibedakan menjadi pembelajaran tatap muka, tugas (terstruktur dan tidak
terstruktur), program semester pendek, pemanfaatan perpustakaan, penggunaan
laboratorium terjadwal, moving kelas, dan konsultasi mata pelajaran.
2. Pembelajaran tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara langsung
antara guru dengan siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
3. Pembelajaran/tugas terstruktur yaitu kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh guru. Misalnya
tugas menyelesaikan soal-soal latihan yang terdapat di modul, tugas menganalisis suatu
masalah yang disampaikan oleh guru. Tugas terstruktur dapat dilaksanakan di dalam
kelas setelah pembelajaran tatap muka
4. Pembelajaran/tugas mandiri (tidak terstruktur) yaitu kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa. Misalnya tugas membaca
buku referensi diperpustakaan atau di internet, tugas membuat project penelitian/
penelitian ilmiah, dan lain-lain.
5. Program semester pendek.
a. Adalah pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan antara semester genap dan
semester ganjil tahun pembelajaran berikutnya.
b. Program semester pendek hanya diberikan kesempatan kepada siswa yang belum
lulus pada mata pelajaran yang ditempuh sebelumnya (remidi) dengan nilai
kurang dari 60.
c. Nilai maksimum peserta program semester pendek adalah 60.
d. Peserta semester pendek wajib mendaftarkan diri ke BAAS melalui guru wali.
e. Guru mata pelajaran wajib memberikan layanan semester pendek jika terdapat
siswa yang terdaftar sebagai peserta semester pendek .
f. Jumlah pertemuan 6 jam tatap muka tiap 2 sks mata pelajaran.
g. Biaya pelaksanaan program semester pendek dibebankan kepada orang tua yang
besarnya diatur oleh sekolah melalui rapat dewan guru.
6. Pemanfaatan perpustakaan adalah pembelajaran dengan memanfaatkan fasilitas
perpustakaan.
7. Penggunaan laboratorium terjadwal adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas
laboratorium untuk kegiatan praktikum sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
8. Moving kelas adalah pembelajaran yang dilakukan dengan sistem pindah kelas sesuai
dengan jadwal dan ruang mata pelajaran yang sudah ditentukan.
9. Konsultasi mata pelajaran yaitu kegiatan konsultasi antara guru mata pelajaran dengan
siswa untuk memecahkan masalah / kesulitan siswa pada mata pelajaran yang
bersangkutan.
Pasal 8
Layanan Siswa Cerdas Istimewa (CI)
1. Siswa cedas istimewa (CI) adalah siswa yang mempunyai perbedaan secara intelektual,
ketertarikan serta kebutuhan di atas rerata siswa seumurnya.
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
6
2. Layanan siswa cerdas istimewa adalah layanan pendidikan khusus bagi siswa yang telah
diidentifikasi memiliki prestasi sangat memuaskan, dan oleh psikolog telah diidentifikasi
memiliki kemampuan intelektual umum pada taraf cerdas, memiliki kreativitas dan
keterikatan terhadap tugas di atas rata-rata, untuk dapat menyelesaikan program
pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar mereka.
3. Syarat-syarat untuk mengikuti layanan siswa cerdas istimewa adalah :
a. Nilai raport SMP tiap semester dengan rata-rata 7,5 dengan nilai matematika dan
IPA minimal 7,5
b. Nilai UN Matematika , IPA minimal 8
c. Nilai test seleksi calon siswa baru dengan rata-rata 7,5
d. Memiliki Intelligence quotient (IQ) minimal 130.(Suverior)
e. Memiliki Task Commitment (TC) dan Creativity Quations (CQ) di atas rata-rata .
4. Program akselerasi individual mata pelajaran atau subject aceceleration adalah program
akselerasi yang dilaksanakan secara individual dan diterapkan pada situasi kelas regular.
5. Program akselerasi individual mata pelajaran hanya dapat diikuti oleh kelompok siswa
cerdas istimewa (CI) dan atau kelompok siswa yang memiliki IPK minimal 3,5.
6. Proses belajar mengajar siswa peserta akselerasi individual mata pelajaran dilaksanakan
dengan cara siswa tetap tinggal bersama teman sekelasnya dalam kelas inklusi, tetapi
siswa diberi kesempatan untuk melakukan aselerasi individual untuk mata pelajaran yang
dia minati.
7. Mata pelajaran yang dapat diakselerasi adalah Matematika, Biologi, Fisika, Kimia,
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Pasal 9
Bimbingan Akademik Dan Konseling
1. Guru Wali adalah guru yang bertugas membantu siswa mengembangkan potensinya
sehingga memperoleh hasil yang optimal dan dapat menyelesaikan studinya sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Tugas dan kewajiban Guru Wali adalah sebagai berikut:
a. Membantu siswa menyusun rencana studinya dan memberikan pertimbangan kepada
siswa dalam memilih mata pelajaran yang diambil untuk semerter yang akan datang.
b. Memberikan pertimbangan kepada siswa mengenai jumlah sks yang dapat diambil.
c. Mendorong siswa bekerja dan belajar secara teratur dan terus menerus serta
menanamkan kepada siswa tentang pentingnya disiplin diri sendiri dan kemampuan
mengenai potensinya sendiri.
d. Memberikan saran dan keterangan lain atau rekomendasi tentang siswa
bimbingannya untuk dibimbing kepada pihak-pihak yang dianggap perlu.
e. Menyampaikan peringatan kepada siswa bimbingannya yang berprestasi
kurang/menurun.
f. Membantu mengatasi/ memecahkan segala permasalahan yang dihadapi siswa yang
sekiranya dapat mengganggu kelancaran belajar
g. Mengkoordinir siswa dalam kegiatan non akdemik, seperti upacara bendera, senam
kesegaran jasmani, kebersihan kelas dan lingkungan.
h. Input data nilai dari guru mata pelajaran yang selanjutnya diserahkan ke BAAS
dalam bentuk softcopy untuk dibuatkan KHS
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
7
3. Selain Guru Wali, tugas pembimbing juga dilaksanakan oleh unit bimbingan konseling
yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah.
Pasal 10
Perencanaan dan Penentuan Beban Studi Semester
1. Perencanan studi adalah penyusunan rancangan studi oleh siswa dengan bimbingan guru
wali sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perencanan studi mencakup perencanan
studi dalam satu semester dan perencanan studi sampai siswa selesai studi.
2. Beban studi semester adalah jumlah sks yang diambil siswa dalam satu semester.
3. Beban studi semester satu ditetapkan sebanyak paket yang ditawarkan oleh sekolah.
4. Beban studi semester berikutnya ditentukan atas dasar kualitas belajar siswa pada
semester sebelumnya yang dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP) yang tercantum pada
Kartu Hasil Studi (KHS) siswa yang bersangkutan.
Jumlah SKS yang bisa
Indeks Prestasi (IP)
diambil
IP < 2,00
18
2,00 ≤ IP < 2,75
19 - 21
2,75 ≤ IP < 3,50
22 - 24
IP ≥ 3,50
25 atau lebih
5. Berdasarkan kemajuan prestasi siswa, Guru Wali dapat mengambil keputusan menambah
atau mengurangi jumlah SKS beban studi termasuk jika mata pelajaran yang diambil
ternyata kurang atau lebih besar dari SKS normal, dan posisi siswa berada pada semester
akhir sehingga dapat berpengaruh terhadap waktu penyelesaian studi siswa yang
bersangkutan.
Pasal 11
Registrasi Akademik
1. Registrasi Akademik adalah pelayanan bagi siswa untuk memperoleh hak ijin mengikuti
kegiatan pembelajaran pada semester tertentu yang dilakukan pada awal semester dengan
ketentuan bahwa siswa tersebut telah memenuhi kewajiban administrasi.
2. Registrasi Akademik meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Konsultasi rencana studi dengan guru wali.
b. Pengisian dan pengesahan Kartu Rencana Studi (KRS) oleh siswa bersama guru wali
dan Waka Kurikulum.
3. Layanan registrasi akademik dilakukan di SMAN 10 Melati oleh guru wali dan bagian
akademik.
4. Seorang siswa dapat didaftarkan sebagai peserta dalam suatu mata pelajaran apabila:
a. Telah memenuhi persyaratan bagi mata pelajaran yang bersangkutan.
b. Telah mendapat persetujuan dari guru wali.
5. Mata pelajaran bersyarat hanya dapat ditempuh oleh siswa jika telah mengikuti mata
pelajaran yang memenuhi persyaratan dengan prestasi minimal C.
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
8
6. Pengisian KRS dapat dilakukan mulai awal kegiataan registrasi akademik dan paling
lambat tanggal yang ditetapkan dalam kalender akademik.
7. KRS dibuat rangkap tiga. Satu lembar untuk siswa yang bersangkutan, satu lembar
untuk guru wali, dan satu lembar untuk bagian akademik.
Pasal 12
Proses Hasil Studi Semester
1. Setiap guru wajib menyerahkan langsung nilai akhir siswa yang dimuat dalam Daftar
Peserta Nilai Akhir (DPNA) yang dimuat rangkap tiga, batas penyetoran paling lambat
satu minggu setelah mata pelajaran yang dibina diujikan kepada sub bagian akademik.
2. Data nilai yang kurang lengkap karena siswa tidak mengikuti pelajaran dengan tertib
maka dinyatakan dengan nilai E.
3. Siswa dinyatakan lulus menempuh suatu mata pelajaran apabila minimal mencapai nilai
C dengan IPK minimal 2,00.
4. Kartu Hasil Studi (KHS) yang diproses adalah siswa yang terdaftar secara sah sebagai
peserta mata pelajaran yang bersangkutan dan mata pelajaran yang tercantum dalam
KHS adalah mata pelajaran yang sudah direncanakan dan diikuti sesuai dengan KRSnya. Setiap mata pelajaran yang telah diikuti siswa meskipun telah diberi nilai oleh guru,
tetapi mata pelajaran yang dimaksud tidak terdaftar dalam KRS, maka siswa yang telah
menempuh mata pelajaran tersebut nilainya tetap tidak diperhitungkan, dan siswa yang
bersangkutan dianggap belum menempuh mata pelajaraan tersebut.
5. KHS diberikan kepada siswa pada tanggal yang ditetapkan dalam Kalender akademik.
6. KHS dibuat rangkap tiga. Satu lembar KHS untuk siswa yang bersangkutan, satu lembar
untuk guru wali, dan satu lembar untuk bagian akademik.
Pasal 13
Pengertian Evaluasi Hasil Belajar
1. Evaluasi adalah bagian integral dari proses belajar mengajar yang dimaksud untuk
mengukur taraf kemampuan siswa, yang ditetapkan bagi mata pelajaran yang
bersangkutan dan program pendidikan yang dijalani.
2. Evaluasi keberhasilan proses pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Keberhasilan proses penyelenggaraan acara pendidikan meliputi evaluasi adanya
program, cara penyelenggaraan pendidikan dan kesenian dengan tujuan serta
keikutsertaan pengajar dan siswa dalam kegiataan pendidikan.
b. Keberhasilan usaha belajar siswa dilakukan dengan mendapat informasi mengenai
sejauh mana siswa terlah mencapai tujuan-tujuan yang dirumuskan dari kurikulum
melalui penyenggaraan ujian, pemberian tugas dan sejenisnya.
Pasal 14
Jenis dan Bentuk Ujian
1. Jenis ujian
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
9
a. Tugas Terstruktur
b. Ulangan Harian
c. Ujian Tengah Semester
d. Ujian Akhir Semester
e. Ujian Nasional
2. Ujian dapat dilaksanakan dalam berbagai cara seperti ujian tertulis, ujian lisan, ujian
dalam bentuk pemberian tugas, ujian praktik, dan sebagainya.
Pasal 15
Syarat Mengikuti Ujian
1. Siswa diperkenankan mengikuti ujian apabila memenuhi syarat berikut:
a. Mengikuti kegiataan pembelajaran sedikitnya 80% dari jumlah tatap muka
pembelajaran yang diberikan oleh pengajar, kecuali bagi siswa yang tidak dapat
mengikuti kegiatan belajar dengan alasan yang sah (sakit / ijin) dan telah mengikuti
kegiatan belajar sedikitnya 50 %.
b. Menyelesaikan syarat-syarat administrasi ujian.
2. Siswa yang berhalangan mengikuti ujian diberikan kesempatan menempuh ujian susulan
dengan persyaratan sebagai berikut :
a. Mempunyai alasan sah, yang ditujukan kepada Kepala Sekolah secara tertulis .
b. Ujian susulan dilaksanakan selambat-lambatnya satu minggu setelah masa ujian
tengah semester maupun ujian semester dilaksanakan.
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 16
Penilaian Ujian Mata Pelajaran
Penilaian adalah suatu proses penentuan klasifikasi hasil belajar yang dicapai oleh siswa
peserta ujian. Penilaian terdiri atas penilaian untuk setiap jenis ujian, dan penilaian untuk
suatu mata pelajaran.
Nilai akhir dari suatu mata pelajaran adalah rata-rata atau perhitungan dari semua nilai
yang dikumpulkan siswa selama satu semester, yaitu : kehadiran (5%), keaktifan di kelas
(10%), tugas/praktikum (15%), nilai ulangan harian (20%), nilai mid semester (20%) dan
nilai ujian semester (30%) serta nilai ekstra point jika ada.
Nilai ekstra point diberikan bagi siswa yang memperoleh juara dalam lomba akademik
maupun non akademik untuk menutupi kekurangan nilai mata pelajaran yang diperlukan,
setelah mendapat rekomendasi dari guru pembimbing lomba dan kepala sekolah atau
wakil kepala sekolah bidang kurikulum.
Nilai maksimum ekstrapoint adalah sebagai berikut :
o Juara Tingkat Internasional = 50 point.
o Juara Tingkat Nasional = 30 point.
o Juara Tingkat Propinsi = 25 point
o Juara Tingkat Kota = 20 point
Untuk penilaian hasil ujian mata pelajaran dapat dinyatakan dengan angka mutu (rentang
nilai), nilai huruf (nilai prestasi) dan nilai bobot (konversi).
Angka mutu untuk tiap ujian yang diberikan kepada kelompok siswa dalam satu kelas
untuk mata pelajaran, mempunyai rentangan 0 sampai 100.
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
10
Konversi Nilai
Predikat (Huruf)
A
B
B
B
C
C
C
D
E
Rentang Nilai (Angka)
90 – 100
85 – 89
80 – 84
75 – 79
70 – 74
65 – 69
60 – 64
50 -59
< 50
Bobot
4,00
3,70
3,30
3,00
2,70
2,30
2,00
1,70
0
6. Skor lulus minimal C.
7. Siswa yang telah lulus dapat mengulang mata pelajaran pada semester berikutnya jika
menghendaki perbaikan nilai dari yang diperoleh sebelumnya.
8. Nilai yang dianggap sah bagi siswa yang mengulang mata pelajaran yang telah lulus
adalah nilai terakhir yang diperoleh.
Pasal 17
Indeks Prestasi
1.
2.
3.
4.
5.
Indeks Prestasi (IP) adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai oleh siswa dari semua
kegiatan akademik yang diikuti siswa tersebut dalam jangka tertentu, yang dinyatakan
dalam bentuk bilangan.
Indeks Prestasi terdiri atas Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK).
Untuk menghitung Indeks Prestasi (IP), angka mutu harus diubah menjadi nilai bobot.
Indeks Prestasi Semester (IPS) adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai oleh siswa
dari semua kegiatan akademik dalam satu semester,
Rumus IP Semester
Keterangan :
: ∑ = Jumlah
P.
N
P = SKS
IP Semester = ∑
N = Nillai Bobot
∑P
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai oleh siswa
dari semua kegiatan akademik selama mengikuti pendidikan.
Rumus IPK
NB.Pm
IPK = ∑
∑ Pm
Keterangan : NB = Nilai Bobot masing-masing mata pelajaran yang telah ditempuh
Pm = Jumlah sks masing-masing mata pelajaran yang telah ditempuh
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
11
Pasal 18
Evaluasi Keberhasilan Studi dan Sanksi
1.
2.
3.
Penilaian kemajuan siswa dilkukan oleh sekolah setiap pertengahan semester dan akhir
semester.
Penilaian keberhasilan studi bagi siswa masing-masing jurusan dilakukan oleh sekolah
dengan persyaratan sebagai berikut :
a. Nilai minimal C.
b. IPK ≥ 2,00 dari jumlah SKS yang telah ditempuh.
c. Lulus ujian sekolah dan ujian nasional.
Apabila dalam waktu yang telah ditentukan siswa tidak dapat menyelesaikan program
studinya, maka siswa yang bersangkutan dinyatakan gugur atau DO.
Pasal 19
Kriteria Kelulusan
1.
2.
3.
Predikat kelulusan tiap siswa didasarkan pada Kartu Hasil Studi (KHS) siswa.
Indeks Prestasi Kumulatif sebagai dasar penentuan predikat kelulusan adalah :
a. 3,50 < IPK < 4,00 Predikat Cumlaude
b. 3,00 < IPK < 3,50 Predikat Sangat Memuaskan
c. 2,00 < IPK < 3,00 Predikat Memuaskan
Predikat Cumlaude diberikan kepada siswa dengan persyaratan siswa tersebut tidak pernah
mengulang suatu mata pelajaran yang bersangkutan dan tidak boleh ada nilai C.
==**==
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
12
Lampiran 1
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 10 “MELATI” SAMARINDA
Alamat : Jl. H.A.M.M. Rifaddin No. 1 Samarinda Seberang Tlp/Fax : (0541)261829 Kode Pos 75132
website : www.sma10melati.com e-mail : [email protected]
KARTU RENCANA STUDI (KRS)
Nama
: ......................................
NIS
: ......................................
Program/Jurusan : ......................................
Semester
: ....................................
Tahun Pembelajaran : ....................................
Guru Wali
: ....................................
Rombel : ...........
No
Kode
Mata Pelajaran
Kredit
Guru Pengajar
Jadwal
Hari, Jam
Jumlah Kredit yang diambil
Samarinda, ..................................
Keterangan :
1. Kartu ini harus dibawa waktu ujian
2. Mata Pelajaran harus sesuai dengan
yang ditawarkan sekolah.
3. Dibuat rangkap 3,
Untuk Siswa, Guru Wali dan BAAS.
Guru Wali,
...............................
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
Siswa,
...............................
13
Lampiran 2.
KARTU HASIL STUDI (KHS)
Nama Siswa
Nomor Induk
Nama Sekolah
No
:
:
:
Mata Pelajaran
Program
Semester
Tahun Pelajaran
Kode
SKS
Angka
:
:
:
Nilai Hasil Belajar
Pengetahuan dan Praktik
Bobot
Huruf
SKS x Bobot
Sikap
Predikat
JUMLAH
Keterangan :
Tanda blok hitam pada Pengetahuan dan Praktik menunjukkan bahwa aspek
tersebut sangat tipis ( tidak dominan ) untuk dinilai secara mandiri
Indeks Prestasi semester (IPs) =
Untuk semester berikutnya Anda dapat mengambil maksimal : …..
Pengembangan Diri :
No
Jenis Kegiatan
sks
Ketidakhadiran :
Nilai
No
1
2
3
Alasan Ketidakhadiran
Sakit
Ijin
Tanpa Keterangan
Lama
Kepribadian :
No
1
2
3
4
Aspek yang dinilai
Kelakuan
Kerajinan/Kedisiplinan
Kerapihan
Kebersihan
Keterangan
Catatan Guru Wali :
Samarinda,
Orang Tua / Wali
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
Guru Wali,
Mengetahui
Kepala Sekolah,
14
__________________
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
________________
_______________
15
Lampiran 3
DISTRIBUSI JUMLAH SKS TIAP SEMESTER
1. Jurusan IPA
Kelompok Mata Pelajaran
SKS
sem.1
sem.2
sem.3
sem.4
sem.5
sem.6
MPDU :
Pendidikan Agama
6
2
2
2
Pendidikan Kewarganegaraan
6
2
2
2
Bahasa Indonesia
9
2
2
2
3
Bahasa Inggris
9
2
3
2
2
Matematika Dasar
6
4
2
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
3
1
1
1
(kebugaran)
Seni Budaya
3
1
1
1
MPWP :
Matematika lanjutan (HL/SL)
20/10
5/3
5/3
6/3
4/1
Fisika (HL/SL)
20/10
3/2
4/2
2/2
3/2
5/2
3/Biologi (HL/SL)
20/10
3/2
2/2
3/2
4/2
5/2
3/Kimia(HL/SL)
20/10
2/2
4/2
3/2
3/2
5/2
3/MPP :
TIK
6
2
2
2
Muatan Lokal
6
2
4
Pengembangan Diri
6
1
1
1
1
1
1
21
21
21
21
21
21
Total
120
Dua di antara MPWP berada pada HL.
Materi pembelajaran untuk kelompok High Level (HL) terdiri dari materi pembelajaran kelompok Standar Level (SL) ditambah
dengan pengayaan (enrichment).
2. Jurusan IPS
Kelompok Mata Pelajaran
SKS
sem.1
sem.2
sem.3
sem.4
sem.5
sem.6
MPDU :
Pendidikan Agama
6
2
2
2
Pendidikan Kewarganegaraan
6
2
2
2
Bahasa Indonesia
9
2
2
2
3
Bahasa Inggris
9
2
3
2
2
Matematika Dasar
6
4
2
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
3
1
1
1
(kebugaran)
Seni Budaya
3
1
1
1
MPWP :
Sejarah (HL/SL)
20/10
2/1
2/2
4/2
4/2
4/2
4/1
Geografi (HL/SL)
20/10
2/2
2/2
4/1
4/2
4/2
4/1
Ekonomi (HL/SL)
20/10
2/1
2/2
4/2
4/2
4/2
4/1
Sosiologi (HL/SL)
20/10
2/2
2/2
4/1
4/2
4/2
4/1
MPP :
TIK
6
2
2
2
Muatan Lokal
6
2
4
Pengembangan Diri
6
1
1
1
1
1
1
21
21
21
21
21
21
Total
120
Dua di antara MPWP berada pada HL.
Materi pembelajaran untuk kelompok High Level (HL) terdiri dari materi pembelajaran kelompok Standar Level (SL)
ditambah dengan pengayaan (enrichment).
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
13
3. Jurusan Bahasa
Kelompok Mata Pelajaran
SKS
sem.1
Pendidikan Agama
6
2
Pendidikan Kewarganegaraan
6
Bahasa Indonesia
9
2
Bahasa Inggris
9
Matematika Dasar
6
3
sem.2
sem.3
sem.4
sem.5
sem.6
MPDU :
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
(kebugaran)
Seni Budaya
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
4
2
1
1
2
1
3
1
1
1
MPWP :
Sastra Indonesia (HL/SL)
20/10
2/1
2/2
4/2
4/2
4/2
4/1
Sastra Inggris (HL/SL)
20/10
2/2
2/2
4/1
4/2
4/2
4/1
Bahasa Asing Lainnya (HL/SL)
20/10
2/1
2/2
4/2
4/2
4/2
4/1
Antropologi (HL/SL)
20/10
2/2
2/2
4/1
4/2
4/2
4/1
TIK
6
2
Muatan Lokal
6
Pengembangan Diri
6
MPP :
2
2
2
1
1
4
1
1
1
1
Total
21
21
21
21
21
21
120
Dua di antara MPWP berada pada HL.
Materi pembelajaran untuk kelompok High Level (HL) terdiri dari materi pembelajaran kelompok Standar Level (SL)
ditambah dengan pengayaan (enrichment).
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
14
Lampiran 4
DAFTAR KODE MATA PELAJARAN DAN BOBOT SKS
MATA PELAJARAN DASAR UMUM ( MPDU )
KODE
MPDU
101
102
103
MPDU
201
202
203
MPDU
301
302
302
302
MPDU
401
402
402
402
MPDU
501
502
MPDU
601
602
603
MPDU
701
702
703
MATA PELAJARAN
Pendidikan Agama 1
Pendidikan Agama 2
Pendidikan Agama 3
Kewarganegaraan 1
Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 3
Bahasa Indonesia 1
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 3
Bahasa Indonesia 4
Bahasa Inggris 1
Bahasa Inggris 2
Bahasa Inggris 3
Bahasa Inggris 4
Matematika Dasar 1
Matematika Dasar 2
Penjaskes 1
Penjaskes 2
Penjaskes 3
Seni Budaya 1
Seni Budaya 2
Seni Budaya 3
SKS
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
4
2
1
1
1
1
1
1
MATA PELAJARAN PILIHAN ( MPP )
KODE
MPP
MPP
MPP
101
102
103
201
202
301
302
303
304
305
306
MATA PELAJARAN
TIK 1
TIK 2
TIK 3
Mulok 1
Mulok 2
Pengembangan Diri 1
Pengembangan Diri 2
Pengembangan Diri 3
Pengembangan Diri 4
Pengembangan Diri 5
Pengembangan Diri 6
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
SKS
2
2
2
2
4
1
1
1
1
1
1
MATA PELAJARAN WAJIB PROGRAM ( MPWP )
1. Jurusan IPA
KODE
MATA PELAJARAN
SKS
MPWP
101
Matematika Lanjut 1 (SL)
3
102
Matematika Lanjut 2 (SL)
3
103
Matematika Lanjut 3 (SL)
3
104
Matematika Lanjut 4 (SL)
1
105
Matematika Lanjut 1 (HL)
5
106
Matematika Lanjut 2 (HL)
5
107
Matematika Lanjut 3 (HL)
6
108
Matematika Lanjut 4 (HL)
4
MPWP
201
Fisika 1 (SL)
2
202
Fisika 2 (SL)
2
203
Fisika 3 (SL)
2
204
Fisika 4 (SL)
2
205
Fisika 5 (SL)
2
206
Fisika 1 (HL)
3
207
Fisika 2 (HL)
4
208
Fisika 3 (HL)
2
209
Fisika 4 (HL)
3
210
Fisika 5 (HL)
5
211
Fisika 6 (HL)
3
MPWP
301
Kimia 1 (SL)
2
302
Kimia 2 (SL)
2
303
Kimia 3 (SL)
2
304
Kimia 4 (SL)
2
305
Kimia 5 (SL)
2
306
Kimia 1 (HL)
2
307
Kimia 2 (HL)
4
308
Kimia 3 (HL)
3
309
Kimia 4 (HL)
3
310
Kimia 5 (HL)
5
311
Kimia 6 (HL)
3
MPWP
401
Biologi 1 (SL)
2
402
Biologi 2 (SL)
2
403
Biologi 3 (SL)
2
404
Biologi 4 (SL)
2
405
Biologi 5 (SL)
2
406
Biologi 1 (HL)
3
407
Biologi 2 (HL)
2
408
Biologi 3 (HL)
3
409
Biologi 4 (HL)
4
410
Biologi 5 (HL)
5
411
Biologi 6 (HL)
3
15
MATA PELAJARAN WAJIB PROGRAM ( MPWP )
2. Jurusan IPS
KODE
MPWP
501
502
503
504
505
506
507
508
509
510
511
512
MPWP
601
602
603
604
605
606
607
608
609
610
611
612
MPWP
701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
712
MPWP
801
802
803
804
805
806
807
808
809
810
811
812
MATA PELAJARAN
Sejarah 1 (SL)
Sejarah 2 (SL)
Sejarah 3 (SL)
Sejarah 4 (SL)
Sejarah 5 (SL)
Sejarah 6 (SL)
Sejarah 1 (HL)
Sejarah 2 (HL)
Sejarah 3 (HL)
Sejarah 4 (HL)
Sejarah 5 (HL)
Sejarah 6 (HL)
Geografi 1 (SL)
Geografi 2 (SL)
Geografi 3 (SL)
Geografi 4 (SL)
Geografi 5 (SL)
Geografi 6 (SL)
Geografi 1 (HL)
Geografi 2 (HL)
Geografi 3 (HL)
Geografi 4 (HL)
Geografi 5 (HL)
Geografi 6 (HL)
Ekonomi 1 (SL)
Ekonomi 2 (SL)
Ekonomi 3 (SL)
Ekonomi 4 (SL)
Ekonomi 5 (SL)
Ekonomi 6 (SL)
Ekonomi 1 (HL)
Ekonomi 2 (HL)
Ekonomi 3 (H)
Ekonomi 4 (HL)
Ekonomi 5 (HL)
Ekonomi 6 (HL)
Sosiologi 1 (SL)
Sosiologi 2 (SL)
Sosiologi 3 (SL)
Sosiologi 4 (SL)
Sosiologi 5 (SL)
Sosiologi 6 (SL)
Sosiologi 1 (HL)
Sosiologi 2 (HL)
Sosiologi 3 (HL)
Sosiologi 4 (HL)
Sosiologi 5 (HL)
Sosiologi 6 (HL)
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
SKS
1
2
2
2
2
1
2
2
4
4
4
4
2
2
1
2
2
1
2
2
4
4
4
4
1
2
2
2
2
1
2
2
4
4
4
4
2
2
1
2
2
1
2
2
4
4
4
4
MATA PELAJARAN WAJIB PROGRAM ( MPWP )
2. Jurusan Bahasa
KODE
MPWP
901
902
903
904
905
906
907
908
909
910
911
912
MPWP
1001
1002
1003
1004
1005
1006
1007
1008
1009
1010
1011
1012
MPWP
1101
1102
1103
1104
1105
1106
1107
1108
1109
1110
1111
1112
MPWP
1201
1202
1203
1204
1205
1206
1207
1208
1209
1210
1211
1212
MATA PELAJARAN
Sastra Indonesia 1 (SL)
Sastra Indonesia 2 (SL)
Sastra Indonesia 3 (SL)
Sastra Indonesia 4 (SL)
Sastra Indonesia 5 (SL)
Sastra Indonesia 6 (SL)
Sastra Indonesia 1 (HL)
Sastra Indonesia 2 (HL)
Sastra Indonesia 3 (HL)
Sastra Indonesia 4 (HL)
Sastra Indonesia 5 (HL)
Sastra Indonesia 6 (HL)
Sastra Inggris 1 (SL)
Sastra Inggris 2 (SL)
Sastra Inggris 3 (SL)
Sastra Inggris 4 (SL)
Sastra Inggris 5 (SL)
Sastra Inggris 6 (SL)
Sastra Inggris 1 (HL)
Sastra Inggris 2 (HL)
Sastra Inggris 3 (HL)
Sastra Inggris 4 (HL)
Sastra Inggrisi 5 (HL)
Sastra Inggris 6 (HL)
Bahasa Jepang 1 (SL)
Bahasa Jepang 2 (SL)
Bahasa Jepang 3 (SL)
Bahasa Jepang 4 (SL)
Bahasa Jepang 5 (SL)
Bahasa Jepang 6 (SL)
Bahasa Jepang 1 (HL)
Bahasa Jepang 2 (HL)
Bahasa Jepang 3 (H)
Bahasa Jepang 4 (HL)
Bahasa Jepang 5 (HL)
Bahasa Jepang 6 (HL)
Antropologi 1 (SL)
Antropologi 2 (SL)
Antropologi 3 (SL)
Antropologi 4 (SL)
Antropologi 5 (SL)
Antropologi 6 (SL)
Antropologi 1 (HL)
Antropologi 2 (HL)
Antropologi 3 (HL)
Antropologi 4 (HL)
Antropologi 5 (HL)
Antropologi 6 (HL)
SKS
1
2
2
2
2
1
2
2
4
4
4
4
2
2
1
2
2
1
2
2
4
4
4
4
1
2
2
2
2
1
2
2
4
4
4
4
2
2
1
2
2
1
2
2
4
4
4
4
16
Lampiran 5
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003
TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BAB V
PESERTA DIDIK
Pasal 12
1. Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak :
b. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya;
f. menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing
dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005
TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Pasal 11
(1) Beban belajar untuk SMP/MTs/SMPLB, atau bentuk lain yang sederajat dapat dinyatakan dalam
satuan kredit semester (SKS).
(2) Beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat pada jalur
pendidikan formal kategori standar dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester.
(3) Beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat pada jalur
pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam satuan kredit semester.
(4) Beban belajar minimal dan maksimal bagi satuan pendidikan yang menerapkan sistem SKS
ditetapkan dengan Peraturan Menteri berdasarkan usul dari BSNP.
Pasal 16
(5) Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
(4) sekurang-kurangnya meliputi model kurikulum tingkat satuan pendidikan apabila
menggunakan sistem paket dan model kurikulum tingkat satuan pendidikan apabila
menggunakan sistem kredit semester.
Pasal 49
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
17
(1) Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan
manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22
TAHUN 2006
TENTANG
STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
BAB III
BEBAN BELAJAR
Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program
pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Kedua sistem tersebut
dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutan.
Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan dengan menggunakan sistem
paket. Satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori standar
menggunakan sistem paket atau dapat menggunakan sistem kredit semester. Satuan pendidikan
SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori mandiri menggunakan sistem kredit semester.
.....
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
.....
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri dari:
1. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik
pada SD/MI/SDLB maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran
yang bersangkutan.
2. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik
pada SMP/MTs/SMPLB maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
........
Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya
menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan
pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem kredit semester dinyatakan dalam
satuan kredit semester (sks). Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu
jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur. Panduan tentang sistem
kredit semester diuraikan secara khusus dalam dokumen tersendiri.
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
18
BAB II
PROFIL SEKOLAH KATEGORI MANDIRI
1.
Dasar penerapan Satuan Kredit Semester adalah:
a. Kecepatan belajar siswa tidak sama
b. Potensi belajar siswa tidak sama
c. Minat siswa terhadap mata pelajaran tidak sama
d. Siswa akan sukses bila belajar sesuai dengan potensi dan minatnya.
e. Siswa dapat menyelesaikan studi selama 5 semester dan bisa lebih dari 6 semester
2.
Kurikulum Sistem Kredit Semeter adalah:
a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar disusun menjadi satuan kredit semester, yaitu
120 SKS
b. Mata pelajaran:
1). Wajib/Pokok untuk seluruh peserta didik
2). Pilihan Paket, sebagai dasar untuk mendukung bidang kemampuan yang akan dipilih
di perguruan tunggi.
3). Pilihan Bebas, sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
4). Kelompok MP Pilihan Paket, meliputi berbagai bidang kemampuan yang diperlukan
peserta didik untuk melanjutkan ke pendidikan lebih lanjut, yang mencakup:
a). Program akademik: Teknik, Ilmu kesehatan, Sains, Ekonomi, Ilmu Sosial, Bahasa, Hukum,
dan sebagainya
b). Program profesional: Politeknik.
c. Beban belajar siswa dinyatakan dengan satuan kredit semester (SKS), yaitu 16 sampai 27
SKS per semester. Kecepatan belajar normal adalah 20 SKS per semester.
d. Satu SKS untuk mata pelajaran teori terdiri atas:
1). 45 menit tatap muka
2). 25 menit penugasan akademik terstruktur dan 20 menit kegiatan akademik mandiri
tidak terstruktur
e. Satu SKS pelajaran praktikum terdiri atas 2 sampai 3 jam praktek di laboratorium atau
bengkel
f. Mata pelajaran pilihan ditawarkan mulai semester 2
3. Beban Belajar:
a. Semester 1 dan 2 sebanyak 20 SKS
b. Semester 3 dan seterusnya bisa 16 SKS sampai 28 SKS sesuai dengan prestasi yang
dicapai pada semester sebelumya
c. Dimungkinkan siswa lulus kurang dari 6 (enam) semester
d. Pemilihan mata pelajaran sesuai dengan potensi, minat, dan kecepatan belajar siswa
melalui bimbingan dari penasehat akademik siswa
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
19
4.
Pembelajaran:
a. Pelaksanaan pembelajaran menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Oleh karena itu siswa didorong untuk dapat belajar
secara mandiri.
b. Menerapkan pengelolaan pembelajaran dengan sistem siswa pindah ruang kelas (moving
class). Untuk itu diperlukan kelas mata pelajaran.
c. Guru menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran.
e. Jadwal pemanfaatan laboratorium untuk kegiataan di luar jadwal rutin
f. Pemanfaatan perpustakaan
g. Penasehat akademik mendeteksi potensi siswa, bisa dengan tes bakat disertai data prestasi
belajar.
h. Ada program remedi sepanjang semester (tidak ada batasan frekuensi pelaksanaan remedi
dalam satu semester sehingga diperlukan perangkat pendukung untuk pelaksanan remedi
antara lain dalam bentuk modul pembelajaran mandiri yang disiapkan oleh guru)
i. Menerapkan pembelajaran berbasis TIK
5.
Penilaian:
a. Bentuk penilaian: tugas-tugas, ujian midsemester dan ujian semester
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria dengan kategori A, B, C, dan D
c. Konversi skor menjadi grade, dan konversi grade menjadi skala 4
d. Lulus minimum mencapai nilai C
e. Syarat lulus dari sekolah indeks prestasi minimum 2,00
6.
Administrasi Akademik:
a. Setiap siswa di bawah bimbingan penasehat akademik membuat rencana studi, kemudian
bisa direvisi atas dasar prestasi yang dicapai siswa
b. Administrasi data prestasi siswa
c. Mata kuliah pilihan ditawarkan setelah semester 3
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
20
Lampiran 6
Panduan SKS SMAN 10 Melati Samarinda 2009/2010
21
Download