YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) PERSAINGAN BISNIS DALAM KULTUR SOSIAL ETNIK CHINA (Studi Kasus Etnik China di Kawasan Bisnis Setia Budi Pekanbaru) ---------------------------------------------------------------------------------Dr.Herdi Salioso.,SE.,MA Administrasi Negara, STIA Lancang Kuning Dumai. [email protected] (Naskah diterima: 21 April 2016, Disetujui: 14 Mei 2016) Abstract This risert to inpired from a feature film A Chinese Tall Story with Starring Charlene Choi and Nicolas Tse actors and Produsers Albert Lee of Emperor Motions Pictures, wich the background story of 500 years ago, where the legend of western Chinese is already so advanced in the world trade. This risert can be called by local merchants and is currently controlled by the Chinese bisnis enterpreniuer with various types merchandise, especially at the top level. Using a socio-economic-history, this study is being pinned on direct observation and in-dept interviews were conducted against several key figures group Chinese is located in Jalan Setia Budi the authors refers to as Business Area Fifty Setia Budi District of Pekanbaru City; red) on the side of history. At the begining of the years 70 – 80 late, very difficult to find their Chinese enterpreneur in the region, but after nearly 30 years passed in fact be reversed, which is very difficult to find enterpreneur and now over 90 percent of a successful enterpreneurs here is Chinese enterpreneurs. Key words : Business Competitions, Ethnec Chinese Social Culture. Abstrak Kajian ini mengambil ide dari sebuah film cerita a Chinese Tall Story yang dibintangi oleh Charlene Choi dan Nicolas Tse dan Produser Albert Lee dari Emperor Motions Pictures dengan latar belakang cerita 500 tahun lebih yang lalu, dimana legenda China Barat ini sudah begitu maju dalam dunia perdagangan. Kajian ini dapat disebut kajian awal yang mencoba memaparkan masalah kawasan perdagangan/bisnis yang pada mulanya dikuasai oleh pedagang tempatan dan saat ini dikuasai oleh pada pebisnis China dengan berbagai jenis dagangannya terutama pada level atas. Dengan menggunakan pendekatan sosial-ekonomi-sejarah, kajian ini lebih ditumpukan pada pengamatan langsung dan wawancara mendalam yang dilakukan terhadap beberapa tokoh utama Kelompok China yang berada di Jalan Setia Budi yang penulis sebut sebagai Kawasan Bisnis Setia Budi Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru; red) teutama dari sisi sejarah. Pada awal tahun 70 – 80 an, sangat sulit sekali ditemukan adanya pebisnis China di kawasan tersebut, tetapi setelah hampir lebih 30 tahun berlalu kenyataannya menjadi terbalik, dimana sangat sulit sekali ditemukan pebisnis pribudi/tempatan dan lebih 90 persen pebisnis yang sukses disini adalah pebisnis China/Tionghoa. Kata kunci: persaingan bisnis, kultur sosial, etnik china. 15 YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) Kultur Sosial salah satu aspek penting 1. Pendahuluan alam dunia bisnis, kemajuan yang dalam kewirausahaan. Namun sayang, sampai dialami seseorang bukan hanya di- saat ini belum banyak para pakar membahas sebabkan oleh kemampuan peribadi saja, Kultur Sosial sebagai sebuah topik bahasan tetapi juga didukung oleh kultur sosial yang yang menarik yang dapat memberikan pe- dimiliki oleh etnik berkenaan. Kultur Sosial ngaruh besar dalam mendorong tumbuh dan China yang diwariskan dari para pendahulu berkembangnya secara turun temurun memberikan kekuatan yang akan memberikan warna dalam per- tersendiri bagi orang-orang China sehingga kembangan perekonomian Indonesia. wirausaha-wirausaha baru melahirkan pebisnis-pebisnis China sebagai Kultur yang sering kita sebut berasal entitas pebisnis yang handal dan sukses (P. dari bahasa Inggeris ”Culture” yang sama Hariyono,1994). Hal ini tidak dapat di- artinya dengan budaya atau kebudayaan yang pungkiri, dalam kenyataan yang sebenarnya, sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu hampir diseluruh belahan dunia, orang China ”Colere” yang berarti mengolah, mengerja- menguasai dunia bisnis (Ann Wan Seng, kan, terutama mengolah tanah atau ber-tani. 2006). Berpuluh-puluh, beratus dan bahkan Di Indonesia pengertian ini lebih dekat ke beribu-ribu pengusaha tangguh dari etnik dalam bahasa Belanda, karena faktor sejarah China mewarnai persaingan bisnis hari ini yaitu Cultuur dengan makna yang sama. diberbagai kota yang terkenal dengan sebutan Kemudian ia berkembang menjadi segala daya China Town (N. Mark Lam dan Graham JL, dan aktivitas manusia untuk me-ngolah alam 2007). (Anis da Rato; 1987). Konsep kebudayaan Di Indonesia, gurita-gurita raksasa yang paling awal yang menjadi rujukan para pebisnis China menguasai lebih dari separuh ahli ialah konsep kebudayaan E.B. Taylor perekonomian Indonesia. Kebanyakan mereka (1871) yaitu satu keseluruhan kompleks yang menguasai bisnis menengah ke atas, dan tidak mengandung ilmu penge-tahuan, kepercayaan, jarang setiap tahunnya Forbest menyenarai- kesenian, moral (kesusilaan), hukum, adat kan orang-orang terkaya di dunia di mana istiadat, kebiasaan serta kemampuan-kemam- sebahagian besar dari urutan teratas orang puan lain yang di-peroleh oleh manusia se- terkaya itu berasal dari etnis bagai anggota masyarakat (Norazit Selat; Suryadinata, 1999). 16 China (Leo 1993) Menurut Koentjaraningrat, Kebudayaan YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) itu bersifat universal yang diartikan sebagai 2. Sejarah Kedatangan Etnik China keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan dan Perkembangannya hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.(Siti Waridah; 1999). Penduduk Etnik China memiliki pertalian sejarah dengan perkembangan Indonesia. Orang China Perantauan telah datang ke Kebudayaan juga berasal dari bahasa Indonesia lebih 600 tahun yang lalu, dimana Sansekerta yang bermakna pikiran dan akal pada abad ke 15 telah ditemukan di daerah budi. Ia merupakan adjektiva (gabungan kata Pasemah, Palembang (Sumatera Selatan) seba- yang berfungsi sebagai penerang kata benda), gai koloni masyarakat China yang ber-diri yang mengandung pengertian : sendiri (Benny G. Setiono; 2002). Migrasi 1. Ihwal Budaya. orang China ke Indonesia ber-langsung secara 2. Hasil kegiatan dan penciptaan batin atau bertahap dalam empat priode yaitu: akal budi manusia seperti kesenian dan 1. 3. Masa Pra Islam yaitu pada masa peme- adat istiadat. rintahan raja-raja Hindu dan Budha. Pada Hasil berfikir untuk akal budi yang masa pemerintahan Sriwijaya, Pen-deta I didapat dari alam sekeliling yang di- Tsing telah melakukan per-jalanan dari gunakan untuk kesejahteraan hidup ma- Canton menuju Nalanda (India), yang nusia. Contoh: Kebudayaan Barat adalah singgah di Sriwijaya. cara hidup, cara berfikir dan pandangan 2. Masa Islam masuk ke nusantara, dimulai hidup bangsa-bangsa di Eropa (Wahyu pada era kerajaan Demak di Jawa. Keda- WIbisono, 2003). tangan Laksamana Cheng Ho yang ber- Kebudayaan banyak sekali sang- agama Islam yang menjalin hubungan kutannya dengan sosial (G.Karta-sapoetra, dengan masyarakat lewat perdagangan 1987). Lebih lanjut dikatakan bahwa kebu- dan penyebaran agama. dayaan merupakan suatu hasil pengalaman 3. Masa Pemerintahan Kolonial Belanda. sosial yang menunjukkan sejumlah hasil Pada masa ini merupakan masa perkem- penemuan beserta organisasi penemu hal-hal bangan sistem perdagangan kapi-latisme yang berkaitan dengan kepentingan umat ma- internasional. nusia dalm kehidupan bermasyarkat, sampai hasil-hasil usaha ma-nusia yang terakumulasi. 17 Politik China ini bersamaan pula dengan politik pemerintahan kolonial Belanda YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) yang semakin meningkatkan usaha perda- bijaksana. Berbagai pendekatan dan analisa gangan dan penanaman modal di bidang dilakukan untuk menghadapi fenomena ter- perkebunan besar yang luas untuk ekspor ke sebut sehingga dapat menghadapi kondisi Eropa di mana mereka sangat memerlukan yang akan datang dengan baik. Fenomena tenaga kerja yang rajin dan murah. Orang- tersebut adalah “globalisasi” mega trend yang orang China yang masuk ke Indonesia pada dianggap sebagai suatu tantangan dominan masa itu dipekerjakan di perkebunan dan dari dunia bisnis diawal abad ke dua puluh pertambangan timah. Oleh karena itu, mereka satu merasa bahwa orang-orang China bukanlah Walaupun fenomena sangat dibicarakan pada masyarakat jajahan. Mereka menganggap saat sekarang ini, namun sebenarnya feno- dirinya adalah perantau dengan status hukum mena tersebut telah muncul di akhir abad dua yang lebih tinggi dari masyarakat pribumi puluh, tetapi dampaknya baru betul-betul jajahan, namun masih berada di bawah status sangat dirasakan pada awal abad dua puluh hukum orang Eropa. satu ini. ini (Indriyo Gitosudarmo, 1996). Etnik China telah ada di Pekanbaru jauh Globalisasi atau perekonomian global sebelum zaman kemerdekaan. Ada beberapa telah mengalami perubahan dalam beberapa keluarga China yang bertempat tinggal di tahun ini. Ekonomi dunia secara kese-luruhan kawasan Juanda dan sekitarnya, termasuk sedang mengalami perubahan pasar dengan pasar bawah. Kelompok-kelompok China itu adanya faktor-faktor bermukim pada satu tempat. Di kawasan Setia yaitu : Budi, sekitar tahun 80-an hanya ada satu 1. yang mendasarinya Globalisasi, pertumbuhan perdagangan keluarga China yang berjualan kelontong, global, dan persaingan internasional yang tidak jauh dari PLN dan Taman Hiburan Tirta eksplosif berdampak pada tidak adanya Mayasari. negara yang dapat tetap berupaya me- 3. Bisnis Hari Ini nutup pasarnya dari persaingan asing, Berbagai kalangan, para ahli ekonomi, maka penduduknya akan membayar lebih para analis dan orang-orang bisnis melihat mahal untuk barang domestik berkualitas suatu fenomena baru dan berkembang dalam rendah karena keterbatasan alternatif. lingkungan bisnis saat ini dan menjadi sorotan utama dan harus disikapi dengan arif dan 18 2. Perubahan dan kemajuan teknologi yang sedemikian pesatnya. Beberapa ahli bah- YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) kan mengatakan bahwa sekarang ini pen- kabupaten, provinsi dan bahkan negara seperti duduk dunia berada dalam tahap ”post- Indonesia, jumlah mereka sangat sedikit tetapi industrialization” dengan perkem-bangan mereka merajai semua yang kita sebut bisnis. teknologi yang sangat dramatik. Apa yang Perhatikan jumlah penduduk Indonesia yang dikatakan sebagai penemuan baru dalam 2 begitu besar melebihi 200 juta jiwa dan hanya atau 3 tahun yang lalu, sekarang mungkin 4-5 persen saja jumlah penduduk etnis China, dianggap ketinggalan zaman. Misalnya tetapi mereka menguasai 80 persen lebih saja pada tahun 60-an dan 70-an peng- perekonomian negara. Coba bayangkan betapa gunaan mesin hitung mekanis masih kuatnya mereka ketika 20 persen sisa dibagi dominan. Lalu diperkenalkan kalkulator oleh lebih dari 200 juta jiwa dan berbagai elektronik yang masih sangat sederhana. aneka suku bangsa Indonesia. Kemudian, Sekarang kalkulator ilmiah menjamur dengan jumlah yang hanya 4-5 persen tersebut bahkan pemakaian komputer dari waktu mereka berhasil menguasai 75 persen peru- ke waktu makin menawarkan kecang- sahaan go public di negeri ini. Apa masih gihan. kurangkah kehebatan bisnis mereka?. Jarak geografis dan budaya telah 4. Kawasan Kajian menyempit dengan munculnya pesawat udara Kawasan Bisnis Setia Budi, bukan-lah yang semakin hari semakin laju kecepatannya, kawasan bisnis yang terbentuk begitu saja. Ia mesin faksimilie, sambungan telepon yang mengalami perkembangan selama puluhan menggunakan satelit, komputer global dan tahun. Kawasan perumahan yang ditunjang internet dan siaran televisi satelit yang me- oleh beberapa pedagang etnik Minangkabau rambah ke seluruh dunia. Kemajuan-kemajuan yang memulai usaha dagangnya sejak zaman ini memaksa perusahaan dan para pebisnis dahulu ketika Pekanbaru baru berupa sebuah untuk semakin mengerti bahwa hakekat pasar desa kecil dipinggiran Sungai Siak. Awalnya tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu. di kawasan ini tidak dijumpai pedagang dari Bisnis hari ini seolah membenarkan etnik China. Tetapi setelah tahun 80-an, etnik suatu pernyatan yang menyebutkan bahwa China mulai merambah masuk ke Pekanbaru, etnis China merupakan etnis yang paling ketika beberapa perusahaan kehutanan ber- berjaya di dalam dunia bisnis. Tidak soal dari kembang di pinggiran Sungai Siak. Dimulai segi jumlah di suatu daerah, kecamatan, dari daerah Perawang (Kawasan Industri 19 YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) Perawang), sampai ke Sungai Duku peru- Mereka berhasil meraup keuntungan, orang sahaan-perusahaan yang bergerak ekspor kayu China di seluruh dunia melakukan dan mem- lapis berkembang pesat. Sebut saja Siak Raya perbesar nilai usahanya yang semakin lama Timber, Uni Seraya, Panca Eka, Surya Dumai semakin berkembang maju. Kegiatan bisnis dan Sola Gratia. buat mereka sesuatu yang paling menarik 5. Tinjauan Teoritis dalam kehidupan. Budaya bisnis ini mereka Bisnis, dalam konteks pembicaraan turunkan dari satu generasi ke generasi umum, tidak terlepas dari aktivitas produksi, berikutnya secara turun temurun. Makanya, pembelian, penjualan, maupun pertukaran ba- tidaklah mengherankan kalau orang-orang rang dan jasa yang melibatkan orang atau China tidak terlalu pusing memi-kirkan perusahaan. Aktivitas dalam bisnis pada lapangan pekerjaan buat anak-anak mereka, umumnya punya tujuan menghasilkan laba karena anak-anak mereka tersebut telah di- untuk kelangsungan hidup serta mengum- berikan bekal berniaga sejak dari kecil lagi. pulkan cukup dana bagi pelaksanaan kegiatan Mereka berusaha mengarahkan pandangan si pelaku bisnis itu sendiri. anak-anak mereka generasi muda China ke Bagi Etnik China, bisnis sudah profesi bisnis dengan mengajarkan penge- mendarah daging dalam kehidupan mereka. tahuan bisnis serta membantu mengatasi Bisnis memberikan daya tarik tersendiri dalam kesulitan lapangan kerja melalui bisnis. kehidupan mereka sehingga hampir seba- Di Indonesia sendiri terutama di Riau hagian besar (kalaupun tak semua) orang- (Pekanbaru) sebagai salah satu daerah yang orang China melakukan kegiatan bisnis untuk berkembang, ternyata bisnis tidak menjadi menunjang kehidupannya. Dengan bisnis, daya tarik bagi masyarakat. Sebagai sebuah meraka berada pada posisi menengah dan daerah yang notabene beragama Islam, banyak puncak dalam kehidupan yang layak diseluruh faktor psikologis yang membentuk sikap ma- dunia. syarakat yang negatif yang menyebabkan 6. Bisnis dan Daya Tariknya bisnis tidak menjadi daya tarik buat kehidupan Bisnis sudah menjadi darah daging orang-orang China (Fung Yu Lan, 1960). Dalam kehidupan sehari-hari, jutaan orangorang bisnis. 20 mereka. Beberapa hal yang menyebabkan mereka tidak tertarik terhadap dunia bisnis antara lain: sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) tidak stabil (tetap), kurang terhormat, pekerjaan rendahan, dan sebagainya. Bayangkan saja, setiap inci dan setiap jengkal tanah di kawasan ini sudah bernilai Namun tidak demikian dengan orang- jutaan rupiah. Jalan Setia Budi sebagai jalur crang China yang notabene menganut ajaran utama di kawasan ini sudah teraspal hotmix Hindu dan Budha. Mereka lebih senang dengan bagus. Pertokoan sudah menam- melakukan pekerjaan bisnis dan meneruskan pakkan ciri modern sebagai sebuah kawasan budaya bisnis tersebut kepada anak-anak bisnis. Sarana dan prasarana lainnya sudah mereka. Mereka menganggap bisnis mem- begitu baiknya. Lihat saja jaringan listrik yang berikan penghidupan yang lebih baik sehingga menampakkan sinarnya di malam hari, apalagi mereka dapat hidup kaya dari usaha yang dengan ham-pir rampungnya pembangunan dilakukan dengan begitu mudah. Bisnis tidak jembatan Siak IV yang menghubungkan jalan memerlukan pengetahuan yang terlalu tinggi. Sudirman–Rumbai yang hari ini sudah tinggal Cukup tahu berhitung dan dapat melakukan menunggu penyambungannya ditambah lagi kegiatan perdagangan dengan sebaik-baiknya, dengan maka keuntungan yang besar akan segera Jalan M. Yamin sudah disiapkan traffic light. diperoleh (Sunyoto, 2010). pembukaan jalur jalan Setia Budi– Kondisi ini ditunjang oleh berbagai prasarana perdagangan yang modern. Pusat 7. Hasil Penelitian Semarak perkembangan kawasan bisnis Perbelanjaan Mall Senapelan, Mall Pekan- Setia Budi semakin terlihat dengan jelas. baru, Pasar Sukaramai, Pasar Buah, Pasar Kawasan yang dulunya biasa-biasa saja, kini Bawah, beberapa hotel berbintang dan Per- berubah seratus delapan puluh derjat menjadi bankan nasional dan internasional yang berada sebuah kawasan bisnis yang maju. Di sana- persis bersebelahan dengan Kawasan Bisnis sini terlihat pertokoan permanen. Tidak Setia Budi. Semuanya menambah lengkapnya ditemukan lagi adanya gubug atau bangunan kawasan ini sebagai kawasan bisnis. Tentunya semi permanen yang reyot yang sebahagian Kawasan Bisnis Setia Budi hari ini akan lebih terbuat dari papan semperan sisa dari buangan meningkat dari hari-hari sebelumnya. Pantas pabrik untuk sajalah kalau Kawasan Bisnis Setia Budi ini menampal dinding yang menyakitkan pan- akan berkembang dengan pesatnya seiring dangan mata sebagai sebuah kota yang sedang bergulirnya waktu dan perkembangan kota berkembang. Pekanbaru. 21 plywood yang digunakan YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) 7.1 Makna Bisnis Dalam Kehidupan individu yang satu dengan individu yang Orang China Orang China menganggap bisnis sesuatu yang sangat penting karena semua manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam dan kebutuhan itu harus dipenuhi terutama kebutuhan akan makanan, pakaian, pangan dan papan dari bentuk sederhana sampailah kepada bentuk yang kompleks, canggih, dan mahal dengan segala perlengkapannya. Orang China, dalam kehidupan sehari-harinya, seolah-olah tiada pernah habis-habisnya membicarakan bisnis dan seolah-olah urusan bisnis tidak selesai saat di kantor atau di toko saja. Apa yang menjadi dasar kenapa orang China suka berdagang ada benarnya. Secara umum dalam ilmu ekonomi menurut Panji Anoraga (1997) ada 5 alasan orang perlu belajar bisnis, yaitu : 1. Adanya saling ketergantungan. Orang China sangat memahami kalau mereka adalah makhluk sosial yang hidupnya saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Bisnis menurut mereka adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Skinner (dalam Panji Anoraga, 1997) business is the buying and selling of goods and services. 22 Tentunya memerlukan kerjasama antara lain atau kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. 2. Mencegah kesalah fahaman. Dalam aktivitas bisnis perlu sekali setiap orang memahami bisnis tersebut secara lebih mendalam. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalah fahaman dan kesalahan informasi. Oleh karena itulah dalam prakteknya orang-orang China sangat memperhatikan pemahaman ten-tang perdagangan, terutama sekali dalam hal sebutan (bahasa) yang dipergunakan oleh mereka untuk berdagang dengan etnik lainnya. Sebenarnya tujuan bisnis tersebut lebih luas dari apa yang mereka harapkan, sebagaimana yang dikatakan oleh Skinner, (dalam Panji Anoraga, 1997) bahwa ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari bisnis antara lain keuntungan (profit), lalu mempertahankan kelangsungan hidup bisnis yang dilakukan, pertumbuhan bisnis dan tanggung jawab sosial. Orang-orang China yang biasa hidup ekslusif tidak terlalu banyak memikirkan halhal lain, terutama hal-hal di luar etnik mereka sendiri, terutama tanggung jawab sosial. Oleh karena itulah tujuah hidup mereka di dalam bisnis adalah mencari keuntungan yang YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) sebesar-besarnya. Mereka sangat berani dalam perusahaan firma, dan perusahaan perseroan mengambil resiko bisnis, karena menurut terbatas. mereka untuk menghasilkan keuntungan da- 7.3 Cara Memulai Usaha lam bisnis harus berani menanggung resiko. Memulai suatu usaha, sudah barang Semakin tinggi keuntungan yang diharapkan, tentu banyak cara yang dapat dilakukan. Me- akan semakin besar pula resiko yang harus mulai usaha tidak semestinya dari yang sudah ditanggung. Artinya mereka sudah meng- ada dan menjadi besar. Memulai usaha sering- hitung seberapa besar kerugian yang akan kali juga dilakukan dari usaha-usaha yang diderita apabila bisnis yang mereka lakukan kecil-kecil baru kemudian dikelola dengan mengalami kegagalan. baik sehingga sedikit-demi sedikit berkem- 7.2 Bisnis China; Bisnis Keluarga bang dan akhirnya menjadi usaha bisnis yang Bisnis China tidak berkisar jauh dari besar. Ada beberapa cara mereka melakukan bisnis keluarga. Orang China biasanya menu- usaha bisnis antara lain : larkan virus bisnis mereka yang pertama 1. Faktor Keluarga pengusaha yang mela- adalah kepada keluarga, sebagaimana urutan kukan bisnis keluarga dengan objek bisnis kedekatan atau pertalian darah yang paling yang sama. Banyak sekali ditemukan dekat dengan mereka. Menurut seorang peng- seseorang yang memulai usaha karena usaha dan motivator terkemuka di Malaysia, keluarga mereka telah memiliki usaha Puan Nurlela Zubir (dalam Ann Wan Seng, sebelumnya. Orang tua atau saudara 2006) bisnis keluarga adalah menganjurkan keluarga lainnya untuk bisnis yang dimiliki dan dikelola bersama oleh orangorang yang memiliki hubungan keluarga. membuka usaha sendiri. 2. Orang tua atau keluarga mereka sengaja Biasanya hubungan keluarga tersebut meling- mengkaderkan kupi pasangan hidup, anak dan orang tua, meneruskan usaha keluarga dengan cara saudara kandung, dan saudara jauh. Lebih melanjutkan usaha atau membuka cabang lanjut menurut beliau, bisnis keluarga banyak bisnis yang baru dilokasi yang baru pula. bergerak dalam industri manufaktur, kons- Dengan demikian, modal usaha, suplai truksi dan usaha grosir. Ada tiga jenis bentuk bahan-bahan, sampai dengan kiat dan badan usaha yang merupakan bisnis keluarga, manajemen usaha di-ajarkan kepada me- yaitu reka sehingga mereka hanya mengikuti 23 perusahaan kepemilikian pribadi, mereka untuk dapat YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) tata cara bisnis yang dilaksanakan turun di Pekanbaru yang bergerak di bidang usaha temurun. menjadi wartawan, tukang sapu jalan, penyiar Usaha seperti ini banyak dijumpai di daerah bisnis Setia Budi ini. 3. Faktor kemauan yang keras untuk terjun radio atau televisi, pegawai negeri dan lain sebagainya terutama yang berhu-bungan ke dunia bisnis dan ingin menjadi pebisnis dengan pekerjaan disekitaran pe-merintah. yang handal dan terkenal. Mereka biasa- Bidang usaha yang digeluti juga bermacam- nya dengan sengaja mendirikan usaha macam, bisnis. Mereka mempelajari dan mengikuti keterampilan, modal, waktu yang mereka serta mencontoh pebisnis yang berhasil miliki dan laba. Pemilian bidang usaha ini dilingkungan mereka. Biasanya mereka sangat penting menurut mereka, karena kita mencari modal atau bermitra dengan orang akan mampu mengenal seluk beluk usaha lain. Banyak diantara mereka yang sukses tersebut dan mampu mengelolanya. Menurut dengan pola seperti ini. Kasmir (2006; 37) ada empat faktor seseorang tergantung kepada minat dan 4. Faktor iseng (sampingan) karena tidak dalam memulai suatu usaha di bidang bisnis banyak lapangan kerja yang tersedia untuk yaitu : 1. Minat dan Bakat dan keterampilan. orang China yang dianggap tidak berhak 2. Modal yang dimiliki. 3. Waktu. 4. Laba. atas lapangan kerja terutama Pegawai 7.4 Identifikasi Peluang Bisnis Negeri Sipil sehingga mereka mencobacoba membuka usaha bisnis. Orang China memang pebisnis tulen. Mereka memang orang-orang yang selalu 5. Faktor Keterpaksaan, di mana mereka memandang sesuatu kesempatan sebagai suatu membuka usaha bisnis karena telah mem- peluang yang harus cepat dimanfaatkan wa- punyai tanggungan (keluarga), lamaran lau sebesar apapun peluang tersebut. Menurut yang tidak diterima dimana-mana, terkena mereka, mulainya suatu usaha karena adanya Pemutusan (PHK), peluang yang diharapkan mendatangkan keun- sehingga untuk membiayai kehidupan ha- tungan yang dihasilkan dari kegiatan tersebut. rian mereka harus mencapatkan uang Ketika sebuah peluang itu muncul, maka untuk membiayai kehidupan keluarganya mereka akan secepatnya memanfaatkan pe- sedangkan usaha lainnya tidak mereka luang tersebut. Tidak ada kata tunggu dulu, miliki dan kuasai. Misalnya, sangat sulit nanti atau lain kali. Mereka mempercepat orang China pelaksanaan identifikasi peluang yang muncul. 24 Hubungan Kerja YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) Mereka biasanya tidak terlalu bermasalah produk yang dijual maupun dibelinya. Dalam dengan sumber dana (modal). menjual produk, orang-orang China lebih jujur Menurut Sukamdani S. Gitosarjono dibandingkan etnik lainnya. Biasanya mereka (dalam Pandji Anoraga, 1997), bagi seorang akan menjelaskan secara rinci kebaikan dari pebisnis, mulainya suatu usaha dilakukan produk yang dijualnya serta memberikan karena adanya peluang (opportunity) dan ter- informasi tentang produk tersebut, kalau-kalau tarik oleh keuntungan yang diharapkan dari ada cacatnya. Di dalam penjualan produk, usaha tersebut. tidak ada tawar menawar sampai setengah Waktu satu tahun tersebut diperlukan harga sebagaimana yang dilakukan oleh para untuk mengatur prasyarat seperti menjajaki pedagang Minang. Pada pebisnis China bia- layak atau tidaknya suatu usaha, kemudian sanya hanya memberikan potongan harga sumber modal, sumber bahan baku, sumber paling banyak sepuluh persen dari harga jual daya alam, tenaga kerja dan pasar untuk dan itu berlaku hampir disemua toko atau menyalurkan barang atau jasa yang dihasilkan. kedai tempat mereka berjualan. Tidak ada rasa Kesemua hal tersebut merupakan manajemen kecewa akan permainan harga oleh konsumen. praktis yang dihadapi seorang pengusaha atau Mereka akan mendapati harga di toko tempat pebisnis yang ingin memanfaatkan suatu pe- mereka berbelanja sama dengan harga di toko luang bisnis. Tidak seperti halnya perma- sebelah atau toko lainnya untuk jenis produk salahan bisnis biasa, pengidentifikasian ini dengan ukuran dan sais, merk dan jenis yang menuntut pengerjaan sesuatu yang baru, se- sama. perti produk baru, jasa baru dan pasar atau 7.6 Memanfaatkan Pemerintah pelanggan baru (Connie Cox dalam Pandji Anoraga, 1997). Menurut Pandji Anoraga (1997) dalam mengidentifikasi peluang bisnis, ada 2 (dua) fase yang harus dilalui yaitu Menemukan Gagasan dan Mengaitkan peluang dengan Gagasan. lukan peran pemerintah. Begitu besarnya peran pemerintah dalam bisnis, berbagai segi bisnis dapat diatur oleh pemerintah. Misalnya dalam ngan mengeluarkan kebijakan dalam penemelaksanakan tapan harga jual, baik harga jual tertingi bisnis sangat memperhatikan perihal harga (ceiling price) maupun harga jual terendah 25 China Bisnis di mana-mana masih memer- pemerintah dapat mengendalikan harga de- 7.5 Mengontrol Harga Orang Dalam Persaingan Bisnis YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) (floor price). Kebijakan Ceiling Price di mana Orang China juga kebanyakannya pemerintah mengeluarkan kebijakan mene- memanfaatkan pemerintah sebagai konsumen tapkan harga tertinggi dan para pelaku bisnis karena mereka tahu bahwa pemerintah mem- tidak boleh menjualnya lebih tinggi atau di punyai Anggaran Pendapatan dan Belanja atas harga yang ditetapkan oleh pemerintah yang merupakan anggaran belanja terbesar di atau patokan pemerintah. negara ini. Anggaran yang besar tersebut, Dari contoh di atas dapat dilihat betapa sebahagian besarnya digunakan untuk mem- besar peran pemerintah dalam dunia usaha beli barang dan jasa. Oleh karena itu, orang- (bisnis) sehingga orang-orang China berusaha orang China memanfaatkan pemerintah se- memanfaatkan peran pemerintah tersebut bagi bagai konsumen, dalam hal ini mereka dapat kepentingan bisnis mereka. Menurut Buchari menjadi leveransir atau penyedia barang dan Alma (1997; 50) ada empat peran pemerintah jasa kepada pemerintah. dalam bisnis yaitu : 2. Sebagai Saingan. 1. Sebagai Pengatur dan Pemaksa. Di sisi lain pemerintah juga menjadi Sebagai Pengatur dan pemaksa, peme- saingan orang-orang China dalam bisnis rintah akan mengatur regulasi agar terjadi mereka. Pemerintah sebagaimana Undang- keseimbangan, menjaga Undang Dasar 1945 pada pasal 33 pemerintah lingkungan. Hal ini dilakukan agar senantiasa menguasai usaha bisnis tertentu, terutama dapat melestarikan lingkungan dari bahaya yang menyangkut hajat hidup orang banyak. polusi, pelestarian alam dan lain sebagainya. Usaha-usaha itu antara lain Listerik, Air Oleh karena itu pebisnis China sangat Minum, Pos, Telekomunikasi, Perbankan, mematuhi Kereta Api, pembangunan gedung dan lain se- terutama aturan tersebut dalam dan berusaha menjadikan pemerintah sebagai pelindung bagainya. Sebagai pemberi subsidi. mereka walau tak jarang para pengusaha 7.7 Tantangan Kedepan China menjadi ”ladang” penghasilan para Semakin maju ilmu pengetahuan dan aparat pemerintah yang masih mempertahan- teknologi maka semakin berkembang pulalah kan tradisi KKN. Dalam hal ini Orang China dunia bisnis sehingga menyebabkan per- kadang membayar (menyogok) para aparat saingan dalam dunia bisnis semakin besar untuk memperlancar urusan mereka. Sebagai pula. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Konsumen. teknologi 26 dengan sendirinya membawa YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) perubahan sosial di suatu daerah. Kota yang globalisasi di mana persaingan internasional dahulunya merupakan sebuah wilayah yang yang eksplosif berdampak pada tidak adanya penduduknya sedikit, lama-kelamaan menjadi negara yang dapat tetap terisolasi dari pereko- semakin ramai. Kebutuhan akan produk ba- nomian dunia saat ini. Globalisasi mendorong rang atau jasa semakin meningkat pula. Hal terjadinya seleksi alamiah yang mengarah ini sudah tentu membawa konsekwensi per- kepada suatu kondisi di mana yang terkuatlah saingan yang semakin meningkat. yang bertahan hidup sedangkan yang lemah Dunia bisnis saat ini sudah tentu akan tertindas dan mati. Keberhasilan pasar menghadapi berbagai tantangan. Pembisnis akan diperoleh oleh pebisnis atau perusahaan saat ini menghadapi kendala dengan terjadi yang bisa dan mampu menyesuaikan diri perubahan-perubahan regulasi pemerintah, pe- dengan persyaratan lingkungan saat itu dan saing-pesaing yang jumlahnya semakin ba- menemukan cara menghasilkan nilai tambah nyak dan berasal dari dalam dan luar negeri yang dapat di pasarkan di mana barang yang karena kemajuan teknologi di mana dunia diperjual-belikan menarik minat beli orang semakin tanpa batas (borderless) ikut me- atau masyarakat ramaikan dunia bisnis dimanapun termasuk di 8. Simpulan Pekanbaru. Kultur Sosial salah satu aspek penting Beberapa tantangan bisnis penting dalam kewirausahaan yang dapat memberikan yang akan mempengaruhi bisnis itu sendiri pengaruhnya dalam mendorong tumbuh dan diantaranya: (1). Jumlah dan struktur Umur berkembangnya Penduduk, (2).Perubahan bentuk keluarga, (3). yang akan memberikan warna dalam perkem- Lingkungan, (4). Prasarana dan sarana per- bangan perekonomian Indonesia. Kultur yang hubungan, 5). Boom Globalisasi. sering kita sebut berasal dari bahasa Inggeris Sebagaimana ”Culture” yang sama artinya dengan budaya perekonomian global telah mengalami peru- atau kebudayaan yang sebenarnya berasal dari bahan radikal dalam dua dasa warsa terakhir bahasa Latin yaitu ”Colere” yang berarti dimana ekonomi dunia secara kese-luruhan mengolah, mengerjakan, terutama mengolah sedang mengalami perubahan pesat dengan tanah atau bertani. Di Indonesia pengertian ini adanya mempe- lebih dekat ke dalam bahasa Belanda, karena ngaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah faktor sejarah yaitu Cultuur dengan makna 27 faktor ketahui baru bahwa beberapa kita wirausaha-wirausaha yang YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) yang sama. Kemudian ia berkembang menjadi kepercayaan nenek moyang mereka di tanah segala daya dan aktivitas manusia untuk leluhurnya ada tiga yaitu agama Budha, mengolah alam. Bisnis China tidak berkisar Taoisme dan Kofusianisme.Khusus di Provinsi jauh dari bisnis keluarga dimana mereka Riau, terutama di daerah-daerah pulau seperti biasanya menularkan virus bisnis mereka yang Bengkalis, Tebing Tinggi, Karimun, Bintan, pertama adalah kepada keluarga, sebagaimana Batam dan beberapa daerah pesisir seperti urutan kedekatan atau pertalian darah yang Bagan Siapi-api, Dumai, Sungai Pakning dan paling dekat dengan mereka lainnya, yang cukup banyak terdapat orang- Bisnis sudah menjadi darah daging orang China. orang-orang China. Dalam kehidupan seharihari, jutaan orang-orang China diseluruh dunia melakukan bisnis. Mereka berhasil meraup keuntungan dan memperbesar nilai bisnisnya yang semakin lama semakin berkembang maju. Kegiatan bisnis buat mereka sesuatu yang paling menarik dalam kehidupan. Budaya bisnis ini mereka turunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara turun temurun. Makanya, tidaklah mengheran-kan kalau orang-orang China tidak terlalu pusing memikirkan lapangan pekerjaan buat anakanak mereka, karena anak-anak mereka tersebut telah diberikan bekal berniaga sejak dari Daftar Pustaka Abdul Baqir Zein. 2000. Etnis China; Dalam Potret Pembauran di Indonesia. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia. Ann Wan Seng. 2006. Rahasia bisnis Orang China. Fajar Bhakti: Kuala Lumpur. Benny, G. Setiono. 2002. Tionghoa Dalam Pusaran Politik, Penerbit Elkasa: Jakarta. Buchari Alma. 1997. Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta. Danang, Sunyoto. 2010. Mengapa Banyak Orang China Kaya dan Berhasil?. Yogjakarta: Surya Media. kecil lagi. Mereka berusaha mengarahkan pandangan anak-anak mereka generasi muda China ke profesi bisnis dengan mengajarkan pengetahuan bisnis serta membantu mengatasi kesulitan lapangan kerja melalui bisnis. Kepercayaan yang biasa dikenal oleh masyarakat China di Indonesia yang berasal dari 28 Fung Yu Lan. 1960. Sejarah Pendek Filsafat Tiongkok. Yogyakarta: Taman Siswa. I Wayan, Badrika. 1998. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum. Jakarta: Erlangga. Indriyo Gitosudarmo, dkk. 1996. Pengantar Bisnis. Yogjakarta: BPFE. YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29) Hanafi, Dollah. 1984. Asimilasi Budaya. Bangi: UKM. Hidayat, ZM. 1977. Masyarakat dan Kebudayaan China di Indonesia. Bandung: Tarsito. Kasmir. 2006. Kewira-Usahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Koentjaraningrat. 1974. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Leo, Suryadinata.1999. Etnis Tionghoa dan Pembangunan Bangsa. Jakarta: LP3ES. M. Fuad, dkk. 2005. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Meredith, G.G. 2005. Kewirausahaan; Teori dan Praktek. Jakarta: PPM. Murti Sarini & John Soeprihanto. 1991. Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan. Yogjakarta: Liberty. N. Mark Lam dan Graham J.L. 2007. China Now; Berbisnis di Pasar Paling Dinamis di Dunia. Jakarta. Elex Media Komputindo. Nio Joe Lan. 1961. Peradaban Tionghoa Selayang Pandang. Jakarta: Keng Po. P. Hariyono. 1994. Kultur China Jakarta: Sinar Harapan. dan Jawa. Pandji, Anoraga. 1997. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta. 29