persaingan bisnis dalam kultur sosial etnik china

advertisement
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
PERSAINGAN BISNIS DALAM KULTUR SOSIAL ETNIK CHINA
(Studi Kasus Etnik China di Kawasan Bisnis Setia Budi Pekanbaru)
---------------------------------------------------------------------------------Dr.Herdi Salioso.,SE.,MA
Administrasi Negara, STIA Lancang Kuning Dumai.
[email protected]
(Naskah diterima: 21 April 2016, Disetujui: 14 Mei 2016)
Abstract
This risert to inpired from a feature film A Chinese Tall Story with Starring Charlene Choi and
Nicolas Tse actors and Produsers Albert Lee of Emperor Motions Pictures, wich the
background story of 500 years ago, where the legend of western Chinese is already so
advanced in the world trade. This risert can be called by local merchants and is currently
controlled by the Chinese bisnis enterpreniuer with various types merchandise, especially at the
top level. Using a socio-economic-history, this study is being pinned on direct observation and
in-dept interviews were conducted against several key figures group Chinese is located in Jalan
Setia Budi the authors refers to as Business Area Fifty Setia Budi District of Pekanbaru City;
red) on the side of history. At the begining of the years 70 – 80 late, very difficult to find their
Chinese enterpreneur in the region, but after nearly 30 years passed in fact be reversed, which is
very difficult to find enterpreneur and now over 90 percent of a successful enterpreneurs here is
Chinese enterpreneurs.
Key words : Business Competitions, Ethnec Chinese Social Culture.
Abstrak
Kajian ini mengambil ide dari sebuah film cerita a Chinese Tall Story yang dibintangi oleh
Charlene Choi dan Nicolas Tse dan Produser Albert Lee dari Emperor Motions Pictures dengan
latar belakang cerita 500 tahun lebih yang lalu, dimana legenda China Barat ini sudah begitu
maju dalam dunia perdagangan. Kajian ini dapat disebut kajian awal yang mencoba memaparkan
masalah kawasan perdagangan/bisnis yang pada mulanya dikuasai oleh pedagang tempatan dan
saat ini dikuasai oleh pada pebisnis China dengan berbagai jenis dagangannya terutama pada
level atas. Dengan menggunakan pendekatan sosial-ekonomi-sejarah, kajian ini
lebih
ditumpukan pada pengamatan langsung dan wawancara mendalam yang dilakukan terhadap
beberapa tokoh utama Kelompok China yang berada di Jalan Setia Budi yang penulis sebut
sebagai Kawasan Bisnis Setia Budi Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru; red) teutama dari
sisi sejarah. Pada awal tahun 70 – 80 an, sangat sulit sekali ditemukan adanya pebisnis China di
kawasan tersebut, tetapi setelah hampir lebih 30 tahun berlalu kenyataannya menjadi terbalik,
dimana sangat sulit sekali ditemukan pebisnis pribudi/tempatan dan lebih 90 persen pebisnis
yang sukses disini adalah pebisnis China/Tionghoa.
Kata kunci: persaingan bisnis, kultur sosial, etnik china.
15
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
Kultur Sosial salah satu aspek penting
1. Pendahuluan
alam dunia bisnis, kemajuan yang
dalam kewirausahaan. Namun sayang, sampai
dialami seseorang bukan hanya di-
saat ini belum banyak para pakar membahas
sebabkan oleh kemampuan peribadi saja,
Kultur Sosial sebagai sebuah topik bahasan
tetapi juga didukung oleh kultur sosial yang
yang menarik yang dapat memberikan pe-
dimiliki oleh etnik berkenaan. Kultur Sosial
ngaruh besar dalam mendorong tumbuh dan
China yang diwariskan dari para pendahulu
berkembangnya
secara turun temurun memberikan kekuatan
yang akan memberikan warna dalam per-
tersendiri bagi orang-orang China sehingga
kembangan perekonomian Indonesia.
wirausaha-wirausaha
baru
melahirkan pebisnis-pebisnis China sebagai
Kultur yang sering kita sebut berasal
entitas pebisnis yang handal dan sukses (P.
dari bahasa Inggeris ”Culture” yang sama
Hariyono,1994). Hal ini tidak dapat di-
artinya dengan budaya atau kebudayaan yang
pungkiri, dalam kenyataan yang sebenarnya,
sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu
hampir diseluruh belahan dunia, orang China
”Colere” yang berarti mengolah, mengerja-
menguasai dunia bisnis (Ann Wan Seng,
kan, terutama mengolah tanah atau ber-tani.
2006). Berpuluh-puluh, beratus dan bahkan
Di Indonesia pengertian ini lebih dekat ke
beribu-ribu pengusaha tangguh dari etnik
dalam bahasa Belanda, karena faktor sejarah
China mewarnai persaingan bisnis hari ini
yaitu Cultuur dengan makna yang sama.
diberbagai kota yang terkenal dengan sebutan
Kemudian ia berkembang menjadi segala daya
China Town (N. Mark Lam dan Graham JL,
dan aktivitas manusia untuk me-ngolah alam
2007).
(Anis da Rato; 1987). Konsep kebudayaan
Di Indonesia, gurita-gurita raksasa
yang paling awal yang menjadi rujukan para
pebisnis China menguasai lebih dari separuh
ahli ialah konsep kebudayaan E.B. Taylor
perekonomian Indonesia. Kebanyakan mereka
(1871) yaitu satu keseluruhan kompleks yang
menguasai bisnis menengah ke atas, dan tidak
mengandung ilmu penge-tahuan, kepercayaan,
jarang setiap tahunnya Forbest menyenarai-
kesenian, moral (kesusilaan), hukum, adat
kan orang-orang terkaya di dunia di mana
istiadat, kebiasaan serta kemampuan-kemam-
sebahagian besar dari urutan teratas orang
puan lain yang di-peroleh oleh manusia se-
terkaya itu berasal dari etnis
bagai anggota masyarakat (Norazit Selat;
Suryadinata, 1999).
16
China (Leo
1993) Menurut Koentjaraningrat, Kebudayaan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
itu bersifat universal yang diartikan sebagai
2. Sejarah Kedatangan Etnik China
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
dan Perkembangannya
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar.(Siti Waridah; 1999).
Penduduk Etnik China memiliki pertalian sejarah dengan perkembangan Indonesia. Orang China Perantauan telah datang ke
Kebudayaan juga berasal dari bahasa
Indonesia lebih 600 tahun yang lalu, dimana
Sansekerta yang bermakna pikiran dan akal
pada abad ke 15 telah ditemukan di daerah
budi. Ia merupakan adjektiva (gabungan kata
Pasemah, Palembang (Sumatera Selatan) seba-
yang berfungsi sebagai penerang kata benda),
gai koloni masyarakat China yang ber-diri
yang mengandung pengertian :
sendiri (Benny G. Setiono; 2002). Migrasi
1.
Ihwal Budaya.
orang China ke Indonesia ber-langsung secara
2.
Hasil kegiatan dan penciptaan batin atau
bertahap dalam empat priode yaitu:
akal budi manusia seperti kesenian dan
1.
3.
Masa Pra Islam yaitu pada masa peme-
adat istiadat.
rintahan raja-raja Hindu dan Budha. Pada
Hasil berfikir untuk akal budi yang
masa pemerintahan Sriwijaya, Pen-deta I
didapat dari alam sekeliling yang di-
Tsing telah melakukan per-jalanan dari
gunakan untuk kesejahteraan hidup ma-
Canton menuju Nalanda (India), yang
nusia. Contoh: Kebudayaan Barat adalah
singgah di Sriwijaya.
cara hidup, cara berfikir dan pandangan
2.
Masa Islam masuk ke nusantara, dimulai
hidup bangsa-bangsa di Eropa (Wahyu
pada era kerajaan Demak di Jawa. Keda-
WIbisono, 2003).
tangan Laksamana Cheng Ho yang ber-
Kebudayaan
banyak
sekali
sang-
agama Islam yang menjalin hubungan
kutannya dengan sosial (G.Karta-sapoetra,
dengan masyarakat lewat perdagangan
1987). Lebih lanjut dikatakan bahwa kebu-
dan penyebaran agama.
dayaan merupakan suatu hasil pengalaman
3.
Masa Pemerintahan Kolonial Belanda.
sosial yang menunjukkan sejumlah hasil
Pada masa ini merupakan masa perkem-
penemuan beserta organisasi penemu hal-hal
bangan sistem perdagangan kapi-latisme
yang berkaitan dengan kepentingan umat ma-
internasional.
nusia dalm kehidupan bermasyarkat, sampai
hasil-hasil usaha ma-nusia yang terakumulasi.
17
Politik China ini bersamaan pula
dengan politik pemerintahan kolonial Belanda
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
yang semakin meningkatkan usaha perda-
bijaksana. Berbagai pendekatan dan analisa
gangan dan penanaman modal di bidang
dilakukan untuk menghadapi fenomena ter-
perkebunan besar yang luas untuk ekspor ke
sebut sehingga dapat menghadapi kondisi
Eropa di mana mereka sangat memerlukan
yang akan datang dengan baik. Fenomena
tenaga kerja yang rajin dan murah. Orang-
tersebut adalah “globalisasi” mega trend yang
orang China yang masuk ke Indonesia pada
dianggap sebagai suatu tantangan dominan
masa itu dipekerjakan di perkebunan dan
dari dunia bisnis diawal abad ke dua puluh
pertambangan timah. Oleh karena itu, mereka
satu
merasa bahwa orang-orang China bukanlah
Walaupun fenomena sangat dibicarakan pada
masyarakat jajahan. Mereka menganggap
saat sekarang ini, namun sebenarnya feno-
dirinya adalah perantau dengan status hukum
mena tersebut telah muncul di akhir abad dua
yang lebih tinggi dari masyarakat pribumi
puluh, tetapi dampaknya baru betul-betul
jajahan, namun masih berada di bawah status
sangat dirasakan pada awal abad dua puluh
hukum orang Eropa.
satu ini.
ini
(Indriyo
Gitosudarmo,
1996).
Etnik China telah ada di Pekanbaru jauh
Globalisasi atau perekonomian global
sebelum zaman kemerdekaan. Ada beberapa
telah mengalami perubahan dalam beberapa
keluarga China yang bertempat tinggal di
tahun ini. Ekonomi dunia secara kese-luruhan
kawasan Juanda dan sekitarnya, termasuk
sedang mengalami perubahan pasar dengan
pasar bawah. Kelompok-kelompok China itu
adanya faktor-faktor
bermukim pada satu tempat. Di kawasan Setia
yaitu :
Budi, sekitar tahun 80-an hanya ada satu
1.
yang
mendasarinya
Globalisasi, pertumbuhan perdagangan
keluarga China yang berjualan kelontong,
global, dan persaingan internasional yang
tidak jauh dari PLN dan Taman Hiburan Tirta
eksplosif berdampak pada tidak adanya
Mayasari.
negara yang dapat tetap berupaya me-
3. Bisnis Hari Ini
nutup pasarnya dari persaingan asing,
Berbagai kalangan, para ahli ekonomi,
maka penduduknya akan membayar lebih
para analis dan orang-orang bisnis melihat
mahal untuk barang domestik berkualitas
suatu fenomena baru dan berkembang dalam
rendah karena keterbatasan alternatif.
lingkungan bisnis saat ini dan menjadi sorotan
utama dan harus disikapi dengan arif dan
18
2.
Perubahan dan kemajuan teknologi yang
sedemikian pesatnya. Beberapa ahli bah-
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
kan mengatakan bahwa sekarang ini pen-
kabupaten, provinsi dan bahkan negara seperti
duduk dunia berada dalam tahap ”post-
Indonesia, jumlah mereka sangat sedikit tetapi
industrialization” dengan perkem-bangan
mereka merajai semua yang kita sebut bisnis.
teknologi yang sangat dramatik. Apa yang
Perhatikan jumlah penduduk Indonesia yang
dikatakan sebagai penemuan baru dalam 2
begitu besar melebihi 200 juta jiwa dan hanya
atau 3 tahun yang lalu, sekarang mungkin
4-5 persen saja jumlah penduduk etnis China,
dianggap ketinggalan zaman. Misalnya
tetapi mereka menguasai 80 persen lebih
saja pada tahun 60-an dan 70-an peng-
perekonomian negara. Coba bayangkan betapa
gunaan mesin hitung mekanis masih
kuatnya mereka ketika 20 persen sisa dibagi
dominan. Lalu diperkenalkan kalkulator
oleh lebih dari 200 juta jiwa dan berbagai
elektronik yang masih sangat sederhana.
aneka suku bangsa Indonesia. Kemudian,
Sekarang kalkulator ilmiah menjamur
dengan jumlah yang hanya 4-5 persen tersebut
bahkan pemakaian komputer dari waktu
mereka berhasil menguasai 75 persen peru-
ke waktu makin menawarkan kecang-
sahaan go public di negeri ini. Apa masih
gihan.
kurangkah kehebatan bisnis mereka?.
Jarak geografis dan budaya telah
4. Kawasan Kajian
menyempit dengan munculnya pesawat udara
Kawasan Bisnis Setia Budi, bukan-lah
yang semakin hari semakin laju kecepatannya,
kawasan bisnis yang terbentuk begitu saja. Ia
mesin faksimilie, sambungan telepon yang
mengalami perkembangan selama puluhan
menggunakan satelit, komputer global dan
tahun. Kawasan perumahan yang ditunjang
internet dan siaran televisi satelit yang me-
oleh beberapa pedagang etnik Minangkabau
rambah ke seluruh dunia. Kemajuan-kemajuan
yang memulai usaha dagangnya sejak zaman
ini memaksa perusahaan dan para pebisnis
dahulu ketika Pekanbaru baru berupa sebuah
untuk semakin mengerti bahwa hakekat pasar
desa kecil dipinggiran Sungai Siak. Awalnya
tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu.
di kawasan ini tidak dijumpai pedagang dari
Bisnis hari ini seolah membenarkan
etnik China. Tetapi setelah tahun 80-an, etnik
suatu pernyatan yang menyebutkan bahwa
China mulai merambah masuk ke Pekanbaru,
etnis China merupakan etnis yang paling
ketika beberapa perusahaan kehutanan ber-
berjaya di dalam dunia bisnis. Tidak soal dari
kembang di pinggiran Sungai Siak. Dimulai
segi jumlah di suatu daerah, kecamatan,
dari daerah Perawang (Kawasan Industri
19
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
Perawang), sampai ke Sungai Duku peru-
Mereka berhasil meraup keuntungan, orang
sahaan-perusahaan yang bergerak ekspor kayu
China di seluruh dunia melakukan dan mem-
lapis berkembang pesat. Sebut saja Siak Raya
perbesar nilai usahanya yang semakin lama
Timber, Uni Seraya, Panca Eka, Surya Dumai
semakin berkembang maju. Kegiatan bisnis
dan Sola Gratia.
buat mereka sesuatu yang paling menarik
5. Tinjauan Teoritis
dalam kehidupan. Budaya bisnis ini mereka
Bisnis, dalam konteks pembicaraan
turunkan dari satu generasi ke generasi
umum, tidak terlepas dari aktivitas produksi,
berikutnya secara turun temurun. Makanya,
pembelian, penjualan, maupun pertukaran ba-
tidaklah mengherankan kalau orang-orang
rang dan jasa yang melibatkan orang atau
China tidak terlalu pusing memi-kirkan
perusahaan. Aktivitas dalam bisnis pada
lapangan pekerjaan buat anak-anak mereka,
umumnya punya tujuan menghasilkan laba
karena anak-anak mereka tersebut telah di-
untuk kelangsungan hidup serta mengum-
berikan bekal berniaga sejak dari kecil lagi.
pulkan cukup dana bagi pelaksanaan kegiatan
Mereka berusaha mengarahkan pandangan
si pelaku bisnis itu sendiri.
anak-anak mereka generasi muda China ke
Bagi
Etnik
China,
bisnis
sudah
profesi bisnis dengan mengajarkan
penge-
mendarah daging dalam kehidupan mereka.
tahuan bisnis serta membantu mengatasi
Bisnis memberikan daya tarik tersendiri dalam
kesulitan lapangan kerja melalui bisnis.
kehidupan mereka sehingga hampir seba-
Di Indonesia sendiri terutama di Riau
hagian besar (kalaupun tak semua) orang-
(Pekanbaru) sebagai salah satu daerah yang
orang China melakukan kegiatan bisnis untuk
berkembang, ternyata bisnis tidak menjadi
menunjang kehidupannya. Dengan bisnis,
daya tarik bagi masyarakat. Sebagai sebuah
meraka berada pada posisi menengah dan
daerah yang notabene beragama Islam, banyak
puncak dalam kehidupan yang layak diseluruh
faktor psikologis yang membentuk sikap ma-
dunia.
syarakat yang negatif yang menyebabkan
6. Bisnis dan Daya Tariknya
bisnis tidak menjadi daya tarik buat kehidupan
Bisnis sudah menjadi darah daging
orang-orang China (Fung Yu Lan, 1960).
Dalam kehidupan sehari-hari, jutaan orangorang bisnis.
20
mereka. Beberapa hal yang menyebabkan
mereka tidak tertarik terhadap dunia bisnis
antara lain: sifat agresif, ekspansif, bersaing,
egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
tidak stabil (tetap), kurang terhormat, pekerjaan rendahan, dan sebagainya.
Bayangkan saja, setiap inci dan setiap
jengkal tanah di kawasan ini sudah bernilai
Namun tidak demikian dengan orang-
jutaan rupiah. Jalan Setia Budi sebagai jalur
crang China yang notabene menganut ajaran
utama di kawasan ini sudah teraspal hotmix
Hindu dan Budha. Mereka lebih senang
dengan bagus. Pertokoan sudah menam-
melakukan pekerjaan bisnis dan meneruskan
pakkan ciri modern sebagai sebuah kawasan
budaya bisnis tersebut kepada anak-anak
bisnis. Sarana dan prasarana lainnya sudah
mereka. Mereka menganggap bisnis mem-
begitu baiknya. Lihat saja jaringan listrik yang
berikan penghidupan yang lebih baik sehingga
menampakkan sinarnya di malam hari, apalagi
mereka dapat hidup kaya dari usaha yang
dengan ham-pir rampungnya pembangunan
dilakukan dengan begitu mudah. Bisnis tidak
jembatan Siak IV yang menghubungkan jalan
memerlukan pengetahuan yang terlalu tinggi.
Sudirman–Rumbai yang hari ini sudah tinggal
Cukup tahu berhitung dan dapat melakukan
menunggu penyambungannya ditambah lagi
kegiatan perdagangan dengan sebaik-baiknya,
dengan
maka keuntungan yang besar akan segera
Jalan M. Yamin sudah disiapkan traffic light.
diperoleh (Sunyoto, 2010).
pembukaan jalur jalan Setia Budi–
Kondisi ini ditunjang oleh berbagai
prasarana perdagangan yang modern. Pusat
7. Hasil Penelitian
Semarak perkembangan kawasan bisnis
Perbelanjaan Mall Senapelan, Mall Pekan-
Setia Budi semakin terlihat dengan jelas.
baru, Pasar Sukaramai, Pasar Buah, Pasar
Kawasan yang dulunya biasa-biasa saja, kini
Bawah, beberapa hotel berbintang dan Per-
berubah seratus delapan puluh derjat menjadi
bankan nasional dan internasional yang berada
sebuah kawasan bisnis yang maju. Di sana-
persis bersebelahan dengan Kawasan Bisnis
sini terlihat pertokoan permanen. Tidak
Setia Budi. Semuanya menambah lengkapnya
ditemukan lagi adanya gubug atau bangunan
kawasan ini sebagai kawasan bisnis. Tentunya
semi permanen yang reyot yang sebahagian
Kawasan Bisnis Setia Budi hari ini akan lebih
terbuat dari papan semperan sisa dari buangan
meningkat dari hari-hari sebelumnya. Pantas
pabrik
untuk
sajalah kalau Kawasan Bisnis Setia Budi ini
menampal dinding yang menyakitkan pan-
akan berkembang dengan pesatnya seiring
dangan mata sebagai sebuah kota yang sedang
bergulirnya waktu dan perkembangan kota
berkembang.
Pekanbaru.
21
plywood
yang
digunakan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
7.1 Makna Bisnis Dalam Kehidupan
individu yang satu dengan individu yang
Orang China
Orang China menganggap bisnis sesuatu
yang sangat penting karena semua manusia
mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam
dan kebutuhan itu harus dipenuhi terutama
kebutuhan akan makanan, pakaian, pangan
dan papan dari bentuk sederhana sampailah
kepada bentuk yang kompleks, canggih, dan
mahal dengan segala perlengkapannya. Orang
China,
dalam
kehidupan
sehari-harinya,
seolah-olah tiada pernah habis-habisnya membicarakan bisnis dan seolah-olah urusan bisnis
tidak selesai saat di kantor atau di toko saja.
Apa yang menjadi dasar kenapa orang
China suka berdagang ada benarnya. Secara
umum dalam ilmu ekonomi
menurut Panji
Anoraga (1997) ada 5 alasan orang perlu
belajar bisnis, yaitu :
1. Adanya saling ketergantungan.
Orang China sangat memahami kalau mereka adalah makhluk sosial yang hidupnya saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Bisnis menurut mereka
adalah pertukaran barang, jasa atau uang
yang saling menguntungkan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Skinner (dalam Panji Anoraga, 1997) business
is the buying and selling of goods and
services.
22
Tentunya memerlukan kerjasama antara
lain atau kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain.
2. Mencegah kesalah fahaman.
Dalam aktivitas bisnis perlu sekali
setiap orang memahami bisnis tersebut
secara lebih mendalam. Hal ini dilakukan
untuk menghindari kesalah fahaman dan
kesalahan informasi. Oleh karena itulah
dalam prakteknya orang-orang China sangat memperhatikan pemahaman ten-tang
perdagangan, terutama sekali dalam hal
sebutan (bahasa) yang dipergunakan oleh
mereka untuk berdagang dengan etnik
lainnya.
Sebenarnya tujuan bisnis tersebut lebih
luas dari apa yang mereka harapkan, sebagaimana yang dikatakan oleh Skinner, (dalam
Panji Anoraga, 1997) bahwa ada beberapa
tujuan yang ingin dicapai dari bisnis antara
lain keuntungan (profit), lalu mempertahankan
kelangsungan hidup bisnis yang dilakukan,
pertumbuhan bisnis dan tanggung jawab
sosial. Orang-orang China yang biasa hidup
ekslusif tidak terlalu banyak memikirkan halhal lain, terutama hal-hal di luar etnik mereka
sendiri, terutama tanggung jawab sosial. Oleh
karena itulah tujuah hidup mereka di dalam
bisnis adalah mencari keuntungan
yang
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
sebesar-besarnya. Mereka sangat berani dalam
perusahaan firma, dan perusahaan perseroan
mengambil resiko bisnis, karena menurut
terbatas.
mereka untuk menghasilkan keuntungan da-
7.3 Cara Memulai Usaha
lam bisnis harus berani menanggung resiko.
Memulai suatu usaha, sudah barang
Semakin tinggi keuntungan yang diharapkan,
tentu banyak cara yang dapat dilakukan. Me-
akan semakin besar pula resiko yang harus
mulai usaha tidak semestinya dari yang sudah
ditanggung. Artinya mereka sudah meng-
ada dan menjadi besar. Memulai usaha sering-
hitung seberapa besar kerugian yang akan
kali juga dilakukan dari usaha-usaha yang
diderita apabila bisnis yang mereka lakukan
kecil-kecil baru kemudian dikelola dengan
mengalami kegagalan.
baik sehingga sedikit-demi sedikit berkem-
7.2 Bisnis China; Bisnis Keluarga
bang dan akhirnya menjadi usaha bisnis yang
Bisnis China tidak berkisar jauh dari
besar. Ada beberapa cara mereka melakukan
bisnis keluarga. Orang China biasanya menu-
usaha bisnis antara lain :
larkan virus bisnis mereka yang pertama
1. Faktor Keluarga pengusaha yang mela-
adalah kepada keluarga, sebagaimana urutan
kukan bisnis keluarga dengan objek bisnis
kedekatan atau pertalian darah yang paling
yang sama. Banyak sekali ditemukan
dekat dengan mereka. Menurut seorang peng-
seseorang yang memulai usaha karena
usaha dan motivator terkemuka di Malaysia,
keluarga mereka telah memiliki usaha
Puan Nurlela Zubir (dalam Ann Wan Seng,
sebelumnya. Orang tua atau saudara
2006) bisnis keluarga adalah
menganjurkan keluarga lainnya untuk
bisnis yang
dimiliki dan dikelola bersama oleh orangorang yang memiliki hubungan keluarga.
membuka usaha sendiri.
2. Orang tua atau keluarga mereka sengaja
Biasanya hubungan keluarga tersebut meling-
mengkaderkan
kupi
pasangan hidup, anak dan orang tua,
meneruskan usaha keluarga dengan cara
saudara kandung, dan saudara jauh. Lebih
melanjutkan usaha atau membuka cabang
lanjut menurut beliau, bisnis keluarga banyak
bisnis yang baru dilokasi yang baru pula.
bergerak dalam industri manufaktur, kons-
Dengan demikian, modal usaha, suplai
truksi dan usaha grosir. Ada tiga jenis bentuk
bahan-bahan, sampai dengan kiat dan
badan usaha yang merupakan bisnis keluarga,
manajemen usaha di-ajarkan kepada me-
yaitu
reka sehingga mereka hanya mengikuti
23
perusahaan
kepemilikian
pribadi,
mereka
untuk
dapat
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
tata cara bisnis yang dilaksanakan turun
di Pekanbaru yang bergerak di bidang usaha
temurun.
menjadi wartawan, tukang sapu jalan, penyiar
Usaha
seperti
ini
banyak
dijumpai di daerah bisnis Setia Budi ini.
3. Faktor kemauan yang keras untuk terjun
radio atau televisi, pegawai negeri dan lain
sebagainya
terutama
yang
berhu-bungan
ke dunia bisnis dan ingin menjadi pebisnis
dengan pekerjaan disekitaran pe-merintah.
yang handal dan terkenal. Mereka biasa-
Bidang usaha yang digeluti juga bermacam-
nya dengan sengaja mendirikan usaha
macam,
bisnis. Mereka mempelajari dan mengikuti
keterampilan, modal, waktu yang mereka
serta mencontoh pebisnis yang berhasil
miliki dan laba. Pemilian bidang usaha ini
dilingkungan mereka. Biasanya mereka
sangat penting menurut mereka, karena kita
mencari modal atau bermitra dengan orang
akan mampu mengenal seluk beluk usaha
lain. Banyak diantara mereka yang sukses
tersebut dan mampu mengelolanya. Menurut
dengan pola seperti ini.
Kasmir (2006; 37) ada empat faktor seseorang
tergantung
kepada
minat
dan
4. Faktor iseng (sampingan) karena tidak
dalam memulai suatu usaha di bidang bisnis
banyak lapangan kerja yang tersedia untuk
yaitu : 1. Minat dan Bakat dan keterampilan.
orang China yang dianggap tidak berhak
2. Modal yang dimiliki. 3. Waktu. 4. Laba.
atas lapangan kerja terutama Pegawai
7.4 Identifikasi Peluang Bisnis
Negeri Sipil sehingga mereka mencobacoba membuka usaha bisnis.
Orang China memang pebisnis tulen.
Mereka memang orang-orang yang selalu
5. Faktor Keterpaksaan, di mana mereka
memandang sesuatu kesempatan sebagai suatu
membuka usaha bisnis karena telah mem-
peluang yang harus cepat dimanfaatkan wa-
punyai tanggungan (keluarga), lamaran
lau sebesar apapun peluang tersebut. Menurut
yang tidak diterima dimana-mana, terkena
mereka, mulainya suatu usaha karena adanya
Pemutusan
(PHK),
peluang yang diharapkan mendatangkan keun-
sehingga untuk membiayai kehidupan ha-
tungan yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.
rian mereka harus mencapatkan uang
Ketika sebuah peluang itu muncul, maka
untuk membiayai kehidupan keluarganya
mereka akan secepatnya memanfaatkan pe-
sedangkan usaha lainnya tidak mereka
luang tersebut. Tidak ada kata tunggu dulu,
miliki dan kuasai. Misalnya, sangat sulit
nanti atau lain kali. Mereka mempercepat
orang China
pelaksanaan identifikasi peluang yang muncul.
24
Hubungan
Kerja
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
Mereka biasanya tidak terlalu bermasalah
produk yang dijual maupun dibelinya. Dalam
dengan sumber dana (modal).
menjual produk, orang-orang China lebih jujur
Menurut Sukamdani S. Gitosarjono
dibandingkan etnik lainnya. Biasanya mereka
(dalam Pandji Anoraga, 1997), bagi seorang
akan menjelaskan secara rinci kebaikan dari
pebisnis, mulainya suatu usaha dilakukan
produk yang dijualnya serta memberikan
karena adanya peluang (opportunity) dan ter-
informasi tentang produk tersebut, kalau-kalau
tarik oleh keuntungan yang diharapkan dari
ada cacatnya. Di dalam penjualan produk,
usaha tersebut.
tidak ada tawar menawar sampai setengah
Waktu satu tahun tersebut diperlukan
harga sebagaimana yang dilakukan oleh para
untuk mengatur prasyarat seperti menjajaki
pedagang Minang. Pada pebisnis China bia-
layak atau tidaknya suatu usaha, kemudian
sanya hanya memberikan potongan harga
sumber modal, sumber bahan baku, sumber
paling banyak sepuluh persen dari harga jual
daya alam, tenaga kerja dan pasar untuk
dan itu berlaku hampir disemua toko atau
menyalurkan barang atau jasa yang dihasilkan.
kedai tempat mereka berjualan. Tidak ada rasa
Kesemua hal tersebut merupakan manajemen
kecewa akan permainan harga oleh konsumen.
praktis yang dihadapi seorang pengusaha atau
Mereka akan mendapati harga di toko tempat
pebisnis yang ingin memanfaatkan suatu pe-
mereka berbelanja sama dengan harga di toko
luang bisnis. Tidak seperti halnya perma-
sebelah atau toko lainnya untuk jenis produk
salahan bisnis biasa, pengidentifikasian ini
dengan ukuran dan sais, merk dan jenis yang
menuntut pengerjaan sesuatu yang baru, se-
sama.
perti produk baru, jasa baru dan pasar atau
7.6 Memanfaatkan Pemerintah
pelanggan baru (Connie Cox dalam Pandji
Anoraga, 1997). Menurut Pandji Anoraga
(1997) dalam mengidentifikasi peluang bisnis,
ada 2 (dua) fase yang harus dilalui yaitu
Menemukan Gagasan dan Mengaitkan peluang dengan Gagasan.
lukan peran pemerintah. Begitu besarnya
peran pemerintah dalam bisnis, berbagai segi
bisnis dapat diatur oleh pemerintah. Misalnya
dalam
ngan mengeluarkan kebijakan dalam penemelaksanakan
tapan harga jual, baik harga jual tertingi
bisnis sangat memperhatikan perihal harga
(ceiling price) maupun harga jual terendah
25
China
Bisnis di mana-mana masih memer-
pemerintah dapat mengendalikan harga de-
7.5 Mengontrol Harga
Orang
Dalam Persaingan Bisnis
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
(floor price). Kebijakan Ceiling Price di mana
Orang
China
juga
kebanyakannya
pemerintah mengeluarkan kebijakan mene-
memanfaatkan pemerintah sebagai konsumen
tapkan harga tertinggi dan para pelaku bisnis
karena mereka tahu bahwa pemerintah mem-
tidak boleh menjualnya lebih tinggi atau di
punyai Anggaran Pendapatan dan Belanja
atas harga yang ditetapkan oleh pemerintah
yang merupakan anggaran belanja terbesar di
atau patokan pemerintah.
negara ini. Anggaran yang besar tersebut,
Dari contoh di atas dapat dilihat betapa
sebahagian besarnya digunakan untuk mem-
besar peran pemerintah dalam dunia usaha
beli barang dan jasa. Oleh karena itu, orang-
(bisnis) sehingga orang-orang China berusaha
orang China memanfaatkan pemerintah se-
memanfaatkan peran pemerintah tersebut bagi
bagai konsumen, dalam hal ini mereka dapat
kepentingan bisnis mereka. Menurut Buchari
menjadi leveransir atau penyedia barang dan
Alma (1997; 50) ada empat peran pemerintah
jasa kepada pemerintah.
dalam bisnis yaitu :
2. Sebagai Saingan.
1. Sebagai Pengatur dan Pemaksa.
Di sisi lain pemerintah juga menjadi
Sebagai Pengatur dan pemaksa, peme-
saingan orang-orang China dalam bisnis
rintah akan mengatur regulasi agar terjadi
mereka. Pemerintah sebagaimana Undang-
keseimbangan,
menjaga
Undang Dasar 1945 pada pasal 33 pemerintah
lingkungan. Hal ini dilakukan agar senantiasa
menguasai usaha bisnis tertentu, terutama
dapat melestarikan
lingkungan dari bahaya
yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
polusi, pelestarian alam dan lain sebagainya.
Usaha-usaha itu antara lain Listerik, Air
Oleh karena itu pebisnis China sangat
Minum, Pos, Telekomunikasi, Perbankan,
mematuhi
Kereta Api, pembangunan gedung dan lain se-
terutama
aturan
tersebut
dalam
dan
berusaha
menjadikan pemerintah sebagai pelindung
bagainya. Sebagai pemberi subsidi.
mereka walau tak jarang para pengusaha
7.7 Tantangan Kedepan
China menjadi ”ladang” penghasilan para
Semakin maju ilmu pengetahuan dan
aparat pemerintah yang masih mempertahan-
teknologi maka semakin berkembang pulalah
kan tradisi KKN. Dalam hal ini Orang China
dunia bisnis sehingga menyebabkan per-
kadang membayar (menyogok) para aparat
saingan dalam dunia bisnis semakin besar
untuk memperlancar urusan mereka. Sebagai
pula. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
Konsumen.
teknologi
26
dengan
sendirinya
membawa
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
perubahan sosial di suatu daerah. Kota yang
globalisasi di mana persaingan internasional
dahulunya merupakan sebuah wilayah yang
yang eksplosif berdampak pada tidak adanya
penduduknya sedikit, lama-kelamaan menjadi
negara yang dapat tetap terisolasi dari pereko-
semakin ramai. Kebutuhan akan produk ba-
nomian dunia saat ini. Globalisasi mendorong
rang atau jasa semakin meningkat pula. Hal
terjadinya seleksi alamiah yang mengarah
ini sudah tentu membawa konsekwensi per-
kepada suatu kondisi di mana yang terkuatlah
saingan yang semakin meningkat.
yang bertahan hidup sedangkan yang lemah
Dunia bisnis saat ini sudah tentu
akan tertindas dan mati. Keberhasilan pasar
menghadapi berbagai tantangan. Pembisnis
akan diperoleh oleh pebisnis atau perusahaan
saat ini menghadapi kendala dengan terjadi
yang bisa dan mampu menyesuaikan diri
perubahan-perubahan regulasi pemerintah, pe-
dengan persyaratan lingkungan saat itu dan
saing-pesaing yang jumlahnya semakin ba-
menemukan cara menghasilkan nilai tambah
nyak dan berasal dari dalam dan luar negeri
yang dapat di pasarkan di mana barang yang
karena kemajuan teknologi di mana dunia
diperjual-belikan menarik minat beli orang
semakin tanpa batas (borderless) ikut me-
atau masyarakat
ramaikan dunia bisnis dimanapun termasuk di
8. Simpulan
Pekanbaru.
Kultur Sosial salah satu aspek penting
Beberapa tantangan bisnis penting
dalam kewirausahaan yang dapat memberikan
yang akan mempengaruhi bisnis itu sendiri
pengaruhnya dalam mendorong tumbuh dan
diantaranya: (1). Jumlah dan struktur Umur
berkembangnya
Penduduk, (2).Perubahan bentuk keluarga, (3).
yang akan memberikan warna dalam perkem-
Lingkungan, (4). Prasarana dan sarana per-
bangan perekonomian Indonesia. Kultur yang
hubungan, 5). Boom Globalisasi.
sering kita sebut berasal dari bahasa Inggeris
Sebagaimana
”Culture” yang sama artinya dengan budaya
perekonomian global telah mengalami peru-
atau kebudayaan yang sebenarnya berasal dari
bahan radikal dalam dua dasa warsa terakhir
bahasa Latin yaitu ”Colere” yang berarti
dimana ekonomi dunia secara kese-luruhan
mengolah, mengerjakan, terutama mengolah
sedang mengalami perubahan pesat dengan
tanah atau bertani. Di Indonesia pengertian ini
adanya
mempe-
lebih dekat ke dalam bahasa Belanda, karena
ngaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah
faktor sejarah yaitu Cultuur dengan makna
27
faktor
ketahui
baru
bahwa
beberapa
kita
wirausaha-wirausaha
yang
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
yang sama. Kemudian ia berkembang menjadi
kepercayaan nenek moyang mereka di tanah
segala daya dan aktivitas manusia untuk
leluhurnya ada tiga yaitu agama Budha,
mengolah alam. Bisnis China tidak berkisar
Taoisme dan Kofusianisme.Khusus di Provinsi
jauh dari bisnis keluarga dimana mereka
Riau, terutama di daerah-daerah pulau seperti
biasanya menularkan virus bisnis mereka yang
Bengkalis, Tebing Tinggi, Karimun, Bintan,
pertama adalah kepada keluarga, sebagaimana
Batam dan beberapa daerah pesisir seperti
urutan kedekatan atau pertalian darah yang
Bagan Siapi-api, Dumai, Sungai Pakning dan
paling dekat dengan mereka
lainnya, yang cukup banyak terdapat orang-
Bisnis sudah menjadi darah daging
orang China.
orang-orang China. Dalam kehidupan seharihari, jutaan orang-orang China diseluruh dunia
melakukan bisnis. Mereka berhasil meraup keuntungan dan memperbesar nilai bisnisnya
yang semakin lama semakin berkembang
maju. Kegiatan bisnis buat mereka sesuatu
yang paling menarik dalam kehidupan. Budaya bisnis ini mereka turunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya secara turun
temurun. Makanya, tidaklah mengheran-kan
kalau orang-orang China tidak terlalu pusing
memikirkan lapangan pekerjaan buat anakanak mereka, karena anak-anak mereka tersebut telah diberikan bekal berniaga sejak dari
Daftar Pustaka
Abdul Baqir Zein. 2000. Etnis China; Dalam
Potret Pembauran
di
Indonesia.
Jakarta: Prestasi Insan Indonesia.
Ann Wan Seng. 2006. Rahasia bisnis Orang
China. Fajar Bhakti: Kuala Lumpur.
Benny, G. Setiono. 2002. Tionghoa Dalam
Pusaran
Politik,
Penerbit Elkasa:
Jakarta.
Buchari Alma. 1997. Pengantar Bisnis.
Bandung: Alfabeta.
Danang, Sunyoto. 2010. Mengapa Banyak
Orang China Kaya dan Berhasil?.
Yogjakarta: Surya Media.
kecil lagi. Mereka berusaha mengarahkan pandangan anak-anak mereka generasi muda
China ke profesi bisnis dengan mengajarkan
pengetahuan bisnis serta membantu mengatasi
kesulitan lapangan kerja melalui bisnis.
Kepercayaan yang biasa dikenal oleh masyarakat China di Indonesia yang berasal dari
28
Fung Yu
Lan. 1960. Sejarah Pendek
Filsafat Tiongkok. Yogyakarta: Taman
Siswa.
I Wayan, Badrika. 1998. Sejarah Nasional
Indonesia dan Umum. Jakarta: Erlangga.
Indriyo Gitosudarmo, dkk. 1996. Pengantar
Bisnis. Yogjakarta: BPFE.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (15-29)
Hanafi, Dollah. 1984. Asimilasi Budaya.
Bangi: UKM.
Hidayat,
ZM. 1977. Masyarakat
dan
Kebudayaan China di Indonesia.
Bandung:
Tarsito.
Kasmir. 2006. Kewira-Usahaan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Koentjaraningrat. 1974. Pengantar
Ilmu
Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Leo, Suryadinata.1999. Etnis Tionghoa dan
Pembangunan Bangsa. Jakarta: LP3ES.
M. Fuad, dkk. 2005. Pengantar Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Meredith, G.G. 2005. Kewirausahaan; Teori
dan Praktek. Jakarta: PPM.
Murti Sarini & John Soeprihanto. 1991.
Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Ekonomi
Perusahaan. Yogjakarta: Liberty.
N. Mark Lam dan Graham J.L. 2007. China
Now; Berbisnis di Pasar Paling Dinamis
di Dunia. Jakarta. Elex Media
Komputindo.
Nio Joe Lan. 1961. Peradaban Tionghoa
Selayang Pandang. Jakarta: Keng Po.
P. Hariyono. 1994. Kultur China
Jakarta: Sinar Harapan.
dan Jawa.
Pandji, Anoraga. 1997. Manajemen Bisnis.
Jakarta: Rineka Cipta.
29
Download