LKFS RABOBANK 2016 - 31 March 2017 (Clean)v2.1.1

advertisement
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2016/
31 DECEMBER 2016
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2016
2015
ASET
ASSETS
Kas
110,853
105,472
Cash
Giro pada Bank Indonesia
4
875,949
1,236,658
Current accounts with
Bank Indonesia
Giro pada bank lain
5
225,589
114,495
Current accounts with
other banks
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
6
389,540
1,673,344
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Efek-efek
7
1,909,273
616,269
Marketable securities
Tagihan derivatif
8
54
6,742
Derivatives receivable
9,115,167
10,825,987
Loans,
net of allowance for
impairment losses of
Rp281,012 and Rp868,114
as of 31 December
2016 and 2015
Kredit yang diberikan,
setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai sebesar
Rp281.012 dan Rp868.114
pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015
9
Tagihan akseptasi
10a
64,028
166,711
Acceptances receivable
Pendapatan bunga yang masih
akan diterima
11
59,211
72,324
Accrued interest
receivables
Biaya dibayar dimuka
12
65,367
69,583
Prepaid expenses
Tagihan pengembalian pajak
19b
-
3,489
Claims for tax refunds
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp261.078 dan Rp221.931
pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015
13
170,997
204,531
Fixed assets, net of
accumulated depreciation of
Rp261,078 and Rp221,931
as of 31 December
2016 and 2015
Aset pajak tangguhan - neto
19c
36,414
99,130
Deferred tax assets - net
Aset lain-lain
14
63,405
97,478
Other assets
13,085,847
15,292,213
TOTAL ASSETS
TOTAL ASET
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an
integral part of these financial statements.
Lampiran -1/1 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2016
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera
15
20,219
110,503
Liabilities due immediately
Simpanan dari nasabah
16
10,184,608
11,338,414
Deposits from customers
Simpanan dari bank lain
17
171,263
1,092,456
Deposits from other banks
Liabilitas derivatif
8
958
6,365
Derivatives payable
Liabilitas akseptasi
10b
64,028
166,711
Acceptances payable
Utang pajak
19a
15,711
13,293
Taxes payable
Pinjaman yang diterima
18
93,517
167,630
Fund borrowings
Liabilitas lain-lain
20
158,764
240,518
Other liabilities
Pinjaman subordinasi
21
589,422
637,556
Subordinated loans
11,298,490
13,773,446
TOTAL LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal sebesar
Rp500.000 per saham (nilai penuh)
Modal dasar - sebesar 5.720.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 3.037.470 saham
(2015: 2.349.332 saham)
EQUITY
22
1,518,735
Tambahan modal disetor
Uang muka pemesanan
saham
Kerugian yang belum direalisasi
dari perubahan nilai wajar efek
yang tersedia untuk dijual
1
7a
2,741
2,741
Additional paid-in capital
-
344,069
Deposit for future stock
subscription
(2,394)
Saldo laba
TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
Share capital - par value
of Rp500,000 per share (full amount)
Authorized capital - 5,720,000 shares
Issued and paid-up share
capital - 3,037,470 shares
1,174,666
(2015: 2,349,332 shares)
(3,034)
Unrealised loss from
changes in fair value on
available for sale securities
268,275
325
Retained earnings
1,787,357
1,518,767
TOTAL EQUITY
13,085,847
15,292,213
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes to the financial statements form an
integral part of these financial statements.
Lampiran -1/2 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2016
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
PENDAPATAN BUNGA
23
BEBAN BUNGA
24
2016
2015
1,259,601
1,401,563
INTEREST INCOME
(686,364)
(765,656)
PENDAPATAN BUNGA NETO
573,237
635,907
NET INTEREST INCOME
PENDAPATAN OPERASIONAL
LAINNYA
Provisi dan komisi lainnya
Lain-lain
89,732
59,809
23,841
26,910
OTHER OPERATING INCOME
Other fees and commissions
Others
149,541
50,751
TOTAL OTHER
OPERATING INCOME
TOTAL PENDAPATAN
OPERASIONAL LAINNYA
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Beban kerugian
penurunan nilai atas
aset keuangan
Gaji dan imbalan kerja
Umum dan administrasi
Rugi selisih kurs - neto
INTEREST EXPENSE
(80,494)
(277,146)
(245,308)
(65,543)
(746,026)
(378,267)
(308,199)
(64,682)
OTHER OPERATING EXPENSES
Provision for
impairment losses on
financial assets
Salaries and employee benefits
General and administrative
Foreign exchange Loss - net
(668,491)
(1,497,174)
TOTAL OTHER OPERATING
EXPENSES
54,287
(810,516)
INCOME/(LOSS) FROM
OPERATIONS
PENDAPATAN/(BEBAN)
NON-OPERASIONAL - NETO
264,570
(21,203)
NON-OPERATING INCOME/
(EXPENSES) - NET
LABA/(RUGI) SEBELUM
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
318,857
(831,719)
INCOME/(LOSS) BEFORE TAX
BENEFIT (EXPENSE)
(BEBAN)/MANFAAT PAJAK - NETO
(58,450)
114,688
TAX (EXPENSE)/BENEFIT - NET
LABA/(RUGI) TAHUN BERJALAN
260,407
(717,031)
INCOME/(LOSS) FOR THE YEAR
9i
25,31
26
TOTAL BEBAN OPERASIONAL
LAINNYA
LABA/(RUGI) OPERASIONAL
PENGHASILAN/(RUGI)
KOMPREHENSIF LAIN:
Pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali atas imbalan
kerja karyawan
Pajak penghasilan terkait
Pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Keuntungan/(kerugian) yang belum
direalisasi atas perubahan
nilai wajar efek - efek
yang tersedia untuk dijual
Pajak penghasilan terkait
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME /(LOSS):
31
19
7a
19
TOTAL PENGHASILAN/(RUGI)
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN
10,058
(2,515)
6,432
(1,608)
7,543
4,824
854
(214)
(5,669)
1,417
640
(4,252)
268,590
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
(716,459)
Item that will not be
reclassified to profit or loss:
Remeasurement of employee
benefits liability
Income tax effect
Item that may be reclassified
to profit or loss
Unrealised gain/(loss) on
changes in fair value of
available-for-sale
marketable securities
Income tax effect
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME /(LOSS) FOR
THE YEAR
The accompanying notes to the financial statements form an
integral part of these financial statements.
Lampiran -2 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2016
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Issued and fully
paid-up share
capital
Tambahan modal
disetor/
Additional paidin capital
715,000
2,741
-
459,666
-
-
344,069
2,7
-
-
-
-
2,31
-
-
-
4,824
1,174,666
2,741
344,069
325
344,069
-
-
2,7
-
-
2,31
1,518,735
Catatan/
Notes
Saldo per 31 Desember 2014
disajikan kembali
Tambahan modal saham
Rugi tahun berjalan 2015
Uang muka pemesanan saham
Kerugian yang belum direalisasi
atas efek-efek yang tersedia
untuk dijual - neto
Pengukuran kembali atas liabilitas
Imbalan pasca kerja neto
Saldo per 31 Desember 2015
Tambahan modal saham
Laba tahun berjalan 2016
Keuntungan yang belum direalisasi
atas efek-efek yang tersedia
untuk dijual - neto
Pengukuran kembali atas liabilitas
Imbalan pasca kerja - neto
Saldo per 31 Desember 2016
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Uang muka
pemesanan
saham/
Deposit for
future stock
subscription
Saldo laba
(defisit)/
Retained earnings
(deficit)
712,532
1,218
1,431,491
(3,034)
1,518,767
Balance as of 31 December 2015
260,407
-
260,407
-
-
640
640
-
-
7,543
-
7,543
Capital contribution
Loss for the year 2015
Unrealized gain on changes fair
value of available-for-sale
securities - net
Remeasurement of employee
benefits liability - net
2,741
-
268,275
1,787,357
Balance as of 31 December 2016
Lampiran - 3 - Schedule
(4,252)
-
(2,394)
459,666
(717,031)
344,069
Balance as of 31 December 2014
as restated
4,824
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
-
Total
ekuitas/
Equity
Capital contribution
Loss for the year 2015
Deposit for future stock subscription
Unrealized loss on changes fair
value of available-for-sale
securities - net
Remeasurement of employee
benefits liability - net
(344,069)
-
(717,031)
-
Kerugian/yang
belum direalisasi
atas perubahan
nilai wajar efekefek yang
tersedia
untuk dijual neto/
Unrealised loss
on changes
in fair value of
available forsale-securitiesnet
(4,252)
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial
statements.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2016
STATEMENT OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2016
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan bunga,
provisi dan komisi
Pembayaran bunga,
provisi dan komisi
Penerimaan operasional
lainnya
Pembayaran gaji dan
imbalan kerja
Pembayaran beban umum dan
administrasi
Penerimaan transaksi
derivatif
Pembayaran transaksi
non-operasional lainnya
Penerimaan/(pembayaran)
pajak penghasilan badan
Arus kas sebelum perubahan
aset dan liabilitas operasi
Perubahan dalam aset dan
liabilitas operasi:
Penurunan (kenaikan) aset:
Kredit yang diberikan
Aset lain-lain
Kenaikan (penurunan) liabilitas:
Liabilitas segera
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank lain
Utang pajak
Liabilitas lain-lain
(90,284)
(1,153,810)
(921,194)
2,417
(75,508)
61,167
(1,901,664)
919,120
(3,643)
(39,612)
CASH FLOWS FROM OPERATING
ACTIVITIES
Receipts from interests,
fees and commissions
Payments of interest,
fees and commissions
Receipts from other operating
income
Payments of salaries and
employee benefits
Payments of general and
administrative expenses
Receipts from settlement of
derivatives transactions
Payments of other nonoperating transactions
Receipt/(payment) of
corporate income tax
Cash flows before changes
in operating assets and liabilities
Changes in operating assets
and liabilities:
Decrease (increase) in assets:
Loans
Other assets
Increase (decrease) in liabilities:
Liabilities due immediately
Deposits from customers
Deposits from other banks
Taxes payable
Other liabilities
Kas neto yang digunakan untuk
aktivitas operasi
(190,421)
(966,200)
Net cash used in
operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Penerimaan dari penjualan surat-surat
berharga yang tersedia untuk dijual
Pembelian efek - efek
yang tersedia untuk dijual
Penerimaan dari penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
1,367,502
(682,284)
(732,111)
59,809
26,907
(263,431)
(365,466)
(209,892)
(282,534)
1,279
111,904
(3,492)
381,395
1,632,487
34,076
616,269
(1,902,907)
188,561
(51,402)
13
13
Kas neto yang (digunakan untuk)/
diperoleh dari aktivitas operasi
(1,149,479)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
1,450,428
14,199
(56,344)
(5,383)
49,696
(39,540)
(11,724)
1,990,749
(1,524,407)
57,655
(9,453)
514,544
CASH FLOWS FROM INVESTING
ACTIVITIES
Proceeds from sale of available-forsale marketable securities
Purchase of available-for-sale
marketable securities
Proceeds from sale of fixed assets
Purchase of fixed assets
Net cash (used in)/provided by
operating activities
The accompanying notes to the financial statements form an
integral part of these financial statements.
Lampiran – 4/1 – Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2016
STATEMENT OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Pembayaran pinjaman yang diterima
Pembayaran pinjaman subordinasi
Penambahan modal
Uang muka pemesanan
saham
2016
2015
344,069
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES
Repayment of fund borrowings
Repayment of subordinated loans
Additional capital
Deposit for future stock
subscriptions
(102,993)
699,382
Net cash (used in)/provided by
financing activities
(1,442,893)
247,726
NET INCREASE IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
2,856,401
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR
25,842
Effects of foreign exchange
rate changes
3,129,969
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR
(69,637)
(33,356)
-
Kas neto yang (digunakan untuk)/
diperoleh dari aktivitas
pendanaan
KENAIKAN NETO
KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
3,129,969
Pengaruh perubahan kurs
mata uang asing
(85,145)
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
1,601,931
KAS DAN SETARA KAS
TERDIRI DARI:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain yang
jatuh tempo dalam 3 bulan
atau kurang sejak tanggal perolehan
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
(70,663)
(33,690)
459,666
110,853
105,472
4
5
875,949
225,589
1,236,658
114,495
6
389,540
1,673,344
COMPONENTS OF CASH AND
CASH EQUIVALENTS:
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia and
other banks with original
maturities of 3 months or less
from acquisition date
1,601,931
3,129,969
Total cash and cash equivalents
Total kas dan setara kas
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an
integral part of these financial statements.
Lampiran – 4/2 – Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL
Pendirian Bank dan informasi umum
Establishment of the Bank and general information
PT Bank Rabobank International Indonesia (“Bank”)
didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 11
April 1990 berdasarkan akta No. 50 yang dibuat
oleh notaris Winnie Hadiprodjo, S.H., yang
menggantikan notaris Kartini Muljadi, S.H., dengan
nama “PT Rabobank Duta”. Akta pendirian tersebut
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia) berdasarkan Surat Keputusan No. C23152.HT.01.01.TH’90 tanggal 31 Mei 1990 dan
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara
Republik Indonesia No. 59, Tambahan No. 2576
tanggal 24 Juli 1990.
PT Bank Rabobank International Indonesia (the
“Bank”) was incorporated in the Republic of Indonesia
based on the notarial deed No. 50 as notarized by
Winnie Hadiprodjo, S.H., a substitute of Kartini Muljadi,
S.H., dated 11 April 1990, under the name of “PT
Rabobank Duta”. The deed of the establishment was
approved by the Ministry of Justice of the Republic of
Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human
Rights)
in
his
Decision
Letter
No.
C23152.HT.01.01.TH’90 dated 31 May 1990 and was
published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 59, Supplement No. 2576 dated 24 July
1990.
Nama Bank telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan nama PT Bank
Rabobank International Indonesia berdasarkan akta
No. 25 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi,
S.H., tanggal 16 Agustus 2000. Perubahan ini telah
disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia) dalam Surat
Keputusan No. C-23005.HT.01.04.TH.2000 tanggal
24 Oktober 2000 dan diumumkan dalam Lembaran
Berita Negara No. 34, Tambahan No. 2724 tanggal
27 April 2001.
The name of the Bank has changed several times. The
lastest of which was the change in the name to PT
Bank Rabobank International Indonesia based on the
notarial deed No. 25 as notarized by Hendra Karyadi,
S.H., dated 16 August 2000. This amendment was
approved by the Ministry of Justice and Human Rights
of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of
Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C23005.HT.01.04.TH.2000 dated 24 October 2000 and
was published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 34, Supplement No. 2724 dated 27 April
2001.
Pada tanggal 13 November 2002, Bank
meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan
disetor penuh dari Rp350.000 menjadi Rp600.000,
yang secara formal dimuat dalam akta perubahan
anggaran dasar No. 34 yang dibuat oleh notaris
Hendra Karyadi, S.H., tanggal 29 November 2002.
Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia) melalui Surat Keputusan No. C01306.HT.01.04.TH.2003 tanggal 22 Januari 2003
dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara
Republik Indonesia No. 21, Tambahan No. 2008
tanggal 14 Maret 2003.
On 13 November 2002, the Bank increased its
authorized and paid-up capital from Rp350,000 to
Rp600,000 which was formalized in the deed of
amendment of the Articles of Association No. 34 as
notarized by Hendra Karyadi, S.H., dated 29
November 2002. This amendment was approved by
the Ministry of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws
and Human Rights) in his Decision Letter No. C01306.HT.01.04.TH.2003 dated 22 January 2003 and
was published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 21, Supplement No. 2008 dated March
14, 2003.
Bank telah melakukan penggabungan usaha
dengan PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita yang
dimiliki
secara
mayoritas
oleh
Rabobank
International Holding BV, dan entitas induk terakhir
Bank adalah Cooperatieve Centrale RaiffeisenBoerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland).
Penggabungan usaha efektif dilakukan pada
tanggal 24 Juli 2008.
The Bank has completed the merger with PT Bank
Haga and PT Bank Hagakita which were majority
owned by Rabobank International Holding BV, and the
ultimate parent company of the Bank is Cooperatieve
Centrale Raiffeisen - Boerenleenbank B.A. (Rabobank
Nederland). The merger became effective on 24 July
2008.
Berdasarkan Akta Penggabungan yang secara
formal dimuat dalam akta No. 110 yang dibuat oleh
notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. pada tanggal 15 Mei
2008, pemegang saham telah setuju meningkatkan
modal Bank menjadi Rp715.000 yang terdiri dari
1.430.000 saham dengan nilai nominal Rp500.000
(nilai penuh).
Based on the merger deed (“Akta Penggabungan”)
which was formally covered by the deed No. 110 as
notarized by Sutjipto, S.H., M.Kn. dated 15 May 2008,
the Bank’s shareholders have approved the increase
of the Bank’s capital to become Rp715,000 which
consist of 1,430,000 shares with par value of
Rp500,000 (full amount).
Lampiran – 5/1 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued)
Pendirian Bank dan informasi umum (lanjutan)
Establishment of the Bank and general information
(continued)
Berdasarkan Akta Penggabungan yang secara
formal dimuat dalam akta No. 3 yang dibuat oleh
notaris Siti Safarijah, S.H.. pada tanggal 4 Juni
2015, pemegang saham telah setuju meningkatkan
modal Bank menjadi Rp1.174.666 yang terdiri dari
2.349.332 saham dengan nilai nominal Rp500.000
(nilai penuh). Akta ini telah diterima dan dicatat di
dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHUAH.
01.03-0937274 TAHUN 2015 tanggal 4 Juni 2015.
Based on the merger deed (“Akta Penggabungan”)
which was formally covered by the deed No. 3 as
notarized by Siti Safarijah, S.H.. dated 4 June 2015,
the Bank’s shareholders have approved the increase
of the Bank’s capital to become Rp1,174,666 which
consist of 2,349,332 shares with par value of
Rp500,000 (full amount). The Deed was received and
recorded in the Administration System of the Ministry
of Laws and Human Rights of the Republic of
Indonesia database based on letter No. AHUAH.01.03- 0937274 year 2015 dated 4 June 2015.
Pada tanggal 29 Desember 2015, Rabobank
Nederland, pemegang saham, setuju untuk
meningkatkan modal di Bank sebesar Rp344.069.
Penambahan modal tersebut masih menunggu
persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan
dicatat dalam akun “Uang muka pemesanan
saham”.
In 29 December 2015, Rabobank Nederland, the
shareholder agreed to increase paid-in capital in the
Bank amounted Rp344,069. The capital increase is
still waiting approval from Financial Services Authority
(OJK) and is recorded in “Deposit for future stock
subscription” account.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa
kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan
dengan Akta Notaris No. 43 tanggal 20 Januari
2016 dari notaris Linda Herawati, S.H.. Akta ini
telah diterima dan dicatat di dalam Sistem
Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan surat No. AHU-AH.01.03-0005598
TAHUN 2016 tanggal 20 Januari 2016.
The Bank’s Articles of Association have been
amended several times, with the latest amendment
made under Notarial Deed No. 43 dated 20 January
2016 as notarized by Linda Herawati, S.H. The Deed
was received and recorded in the Administration
System of the Ministry of Laws and Human Rights of
the Republic of Indonesia database based on letter
No. AHU-AH.01.03- 0005598 TAHUN 2016 dated 20
January 2016.
Berdasarkan Akta yang secara formal dimuat dalam
akta No. 43 yang dibuat oleh notaris Linda
Herawati, S.H. pada tanggal 20 Januari 2016,
pemegang saham telah setuju meningkatkan modal
Bank menjadi Rp1.518.735 yang terdiri dari
3.037.470 saham dengan nilai nominal Rp500.000
(nilai penuh).
Based on the deed (“Akta”) which was formally
covered by the deed No. 43 as notarized by Linda
Herawati, S.H. dated 20 January 2016, the Bank’s
shareholders have approved the increase of the
Bank’s capital to become Rp1,518,735 which consist
of 3,037,470 shares with par value of Rp500,000 (full
amount).
Bank mulai beroperasi secara komersial dalam
aktivitas perbankan pada tanggal 24 September
1990. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar,
Bank dapat melakukan kegiatan dalam aktivitas
umum perbankan dan transaksi pertukaran mata
uang asing. Bank telah memperoleh izin untuk
menjalankan kegiatan tersebut di atas berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 998/KMK.013/1990 tanggal 29
Agustus 1990 dan surat persetujuan Deputi
Gubernur
Senior
Bank
Indonesia
No.
2/37/KEP.DGS/2000 tanggal 6 Desember 2000.
The Bank started the commercial operations of its
banking activities on 24 September 1990. According to
Article 3 of the Articles of Association, the Bank is
engaged in banking activities and foreign exchange
transactions. The Bank has obtained a license to
conduct these activities under the Decision Letter No.
998/KMK.013/1990 of the Ministry of Finance of the
Republic of Indonesia dated 29 August 1990 and Bank
Indonesia’s Senior Deputy Governor approval letter
No. 2/37/KEP.DGS/2000 dated 6 December 2000.
Kantor pusat Bank berlokasi di Noble House, Jl. Dr.
Anak Agung Gd Agung (Lingkar Mega Kuningan)
Kav. E.4.2 No. 2, Jakarta 12950.
The Bank’s head office is located at Noble House, Jl.
Dr. Anak Agung Gd Agung (Lingkar Mega Kuningan)
Kav. E.4.2 No. 2, Jakarta 12950.
Lampiran – 5/2 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued)
Pendirian Bank dan informasi umum (lanjutan)
Establishment of the Bank and general information
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank
memiliki jaringan distribusi sebagai berikut (tidak
diaudit):
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank has
distribution network as follows (unaudited):
2016
Kantor Pusat
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
2015
1
28
6
-
1
28
5
1
35
35
Head Office
Branches
Sub-Branches
Cash Offices
Total karyawan Bank pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing adalah 770 dan 761
karyawan (tidak diaudit).
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank has 770
and 761 employees, respectively (unaudited).
Susunan pengurus Bank
Composition of the Bank’s management
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank
adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s Boards
Commissioners and Directors are as follows:
2016
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Dewan Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
2015
Jan Alexander Pruijs
Hendrik Adams
Widiyarto Suwarto Sumitro
Pardi Sudradjat
Jan Alexander Pruijs
Hendrik Adams
Widiyarto Suwarto Sumitro
Pardi Sudradjat
Martijn Herman Schouten
Johannes Gerardus
Beuming
Jopie Jusuf
Ponky N. Pudijanto
Heradian Yoto
Lim Tjoen Hong
Johan Maarten Loth
Martijn Herman Schouten
Johannes Gerardus
Beuming
Jopie Jusuf
Ponky N. Pudijanto
Heradian Yoto
Rusli Sutanto
Johan Maarten Loth
Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
Widiyarto Suwarto Sumitro
Pardi Sudradjat
Amalia Setyanti Lestari
Rahmat Prayogo
Board of Commissioners
President Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors
President Director
Vice President Director
Director
Director
Director
Director
Director
The composition of the Audit Committee are as
follows:
2016
Komite Audit
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
Anggota
of
2015
Widiyarto Suwarto Sumitro
Pardi Sudradjat
Nanny Dewi
Diane Christina
Audit Committee
Chairman
Vice Chairman
Member
Member
Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31
Desember 2015 ditentukan berdasarkan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal
20 Agustus 2015, yang berita acaranya telah
diaktakan dengan Akta Notaris No. 71, Mala Mukti,
S.H., LL.M, pada tanggal 18 September 2015.
The Board of Commissioners and Directors as of 31
December
2015 were appointed based on the
decision
of
Extraordinary
General
Meeting
Shareholders held on 20 August 2015, the minutes of
which were notarized through Notarial Deed No. 71,
Mala Mukti, S.H, LL.M, on 18 September 2015.
Laporan keuangan ini diotorisasi oleh Direksi untuk
diterbitkan pada tanggal 30 Maret 2017.
These financial statements were authorised by the
Board of Directors for issuance on 30 March 2017.
Lampiran – 5/3 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
YANG
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi
penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan:
The principal accounting policies applied in the
preparation of these financial statements are set out
below:
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan
Basis of preparation
statements
of
the
financial
Laporan keuangan PT Bank Rabobank
International Indonesia disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The financial statements of PT Bank Rabobank
International Indonesia have been prepared
accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards.
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga
perolehan, kecuali instrumen keuangan yang
diperdagangkan dan tersedia untuk dijuaI serta
instrumen derivatif yang diukur pada nilai
wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan
dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared
under the historical cost convention, except for
financial instruments held for trading and
available-for-sale marketable securities and
derivative instruments which are measured at fair
value. The financial statements are prepared
using the accrual basis, except for the statement
of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan
pengeluaran kas dan setara kas yang
diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Laporan arus kas
disusun
dengan
menggunakan
metode
langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas
dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank
Indonesia dan bank lain, penempatan pada
Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh
tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang
sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak
digunakan sebagai jaminan atas pinjaman
yang
diterima
serta
tidak
dibatasi
penggunaannya.
The statement of cash flows present the receipts
and payments of cash and cash equivalents which
are classified into operating, investing and
financing activities. The statement of cash flows is
prepared using direct method. For the purpose of
statement of cash flows, cash and cash
equivalents including cash, current accounts with
Bank Indonesia and other banks, placement with
Bank Indonesia and other banks maturing within 3
(three) months or less from the date of acquisition,
provided they are not pledged as collateral for
borrowings nor restricted.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,
dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah
(“Rp”), kecuali dinyatakan lain. Lihat Catatan 2c
untuk informasi mata uang fungsional Bank.
Figures in the financial statements are rounded to
and stated in millions of Rupiah (“Rp”), unless
otherwise specified. Refer to Note 2c for the
information on the Bank’s functional currency.
Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan
akuntansi telah diterapkan secara konsisten
dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2015.
Except as described below, the accounting
policies applied are consistent with those of the
annual financial statements for the year ended 31
December 2015.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mengharuskan penggunaan estimasi dan
asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan
Manajemen untuk membuat pertimbangan
dalam proses penerapan kebijakan akuntasi
Bank. Area yang kompleks atau memerlukan
tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau
area di mana asumsi dan estimasi dapat
berdampak
signifikan
terhadap
laporan
keuangan diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of financial statements in
conformity with Indonesian Financial Accounting
Standards requires the use of certain critical
accounting estimates and asumptions. It also
requires Management to exercise its judgment in
the process of applying the Bank’s accounting
policies. The areas involving a higher degree of
judgment or complexity, or areas where
asumptions and estimates are significant to the
financial statements are disclosed in Note 3.
Lampiran – 5/4 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.
AKUNTANSI
YANG
Perubahan standar akuntansi keuangan,
revisi dan interpretasi
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
Changes in financial accounting standards,
revision and interpretation
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan
standar baru, revisi dan interpretasi yang berlaku
efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016,
kecuali untuk PSAK 70 berlaku efektif sejak
tangal berlakunya Peraturan Pengampunan
Pajak (15 Juli 2016), sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of
Indonesian Institute of Accountant (DSAK-IAI) has
issued the following new standards, amendments
and interpretations which were effective on or
after 1 January 2016, except SFAS 70 which was
effective at the date of enactment of the Tax
Amnesty Law (15 July 2016), as follows:
-
PSAK 4 (revisi 2015): Laporan Keuangan
Tersendiri;
PSAK 5 (revisi 2015): Segmen Operasi;
PSAK 7 (revisi 2015): Pengungkapan Pihakpihak Berelasi;
PSAK 13 (revisi 2015): Properti Investasi;
-
PSAK 15 (revisi 2015): Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama;
PSAK 19 (revisi 2015): Aset Tak Berwujud;
PSAK 22 (revisi 2015): Kombinasi Bisnis;
-
PSAK 24 (revisi 2015): Imbalan Kerja;
PSAK 25 (revisi 2015): Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi
Akuntansi,
dan
Kesalahan;
PSAK 53 (revisi 2015): Pembayaran
Berbasis Saham;
PSAK 65 (revisi 2015): Laporan Keuangan
Konsolidasian;
PSAK 66 (revisi 2015): Pengaturan
Bersama;
PSAK 67 (revisi 2015): Pengungkapan
Kepentingan dalam Entitas Lain;
PSAK 68 (revisi 2015): Pengukuran Nilai
Wajar;
PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk;
dan
ISAK 30 (revisi 2015): Pungutan
PSAK 70 Akuntansi Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak*)
-
efektif tanggal 15 Juli 2016
*)
*)
-
-
-
Penjabaran mata uang asing
i.
c.
Mata uang fungsional dan penyajian
SFAS 4 (revised 2015): Separate Financial
Statement;
SFAS 5 (revised 2015): Operating Segment;
SFAS 7 (revised 2015): Related Party
Disclosures;
SFAS 13 (revised 2015): Investment
Property;
SFAS 15 (revised 2015): Investment in
Associates and Joint Ventures;
SFAS 19 (revised 2015): Intangible Assets;
SFAS
22
(revised
2015):
Business
Combination;
SFAS 24 (revised 2015): Employee Benefit;
SFAS 25 (revised 2015): Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates, and
Errors;
SFAS 53 (revised 2015): Share Based
Payment;
SFAS 65 (revised 2015): Consolidated
Financial Statement;
SFAS 66 (revised 2015): Joint Arrangements;
SFAS 67 (revised 2015): Disclosure of
Interests in Other Entity;
SFAS 68 (revised 2015): Fair Value
Measurements;
SFAS 110 (revised 2015): Accounting for
Sukuk; and
IFAS 30 (revisi 2015): Levies
SFAS 70 Accounting for Tax Amnesty Assets
and Liabilities*)
effective on 15 July 2016
The above SFAS and IFAS had no significant
effect on the amounts reported for current year or
prior year.
PSAK dan ISAK tersebut di atas tidak memiliki
dampak yang signifikan terhadap jumlah yang
dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun
sebelumnya.
c.
ACCOUNTING
Foreign currency translation
i.
Functional and presentation currency
Item-item yang disertakan dalam laporan
keuangan Bank diukur menggunakan
mata
uang
yang
sesuai
dengan
lingkungan ekonomi utama di mana
entitas
beroperasi
(“mata
uang
fungsional”).
Items included in the financial statements of
the Bank are measured using the currency of
primary economic environment in which the
entity operates (“the functional currency”).
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata
uang Rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional dan penyajian Bank.
The financial statements are presented in
Rupiah, which is the functional and
presentation currency of the Bank.
Lampiran – 5/5 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
AKUNTANSI
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
ii.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
c.
Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing
Foreign currency translation (continued)
ii.
Transactions and balances in foreign
currencies
Transaksi dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
dengan menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal
pelaporan, aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing dijabarkan ke
Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters
pada tanggal tersebut pukul 16.00 Waktu
Indonesia Bagian Barat (WIB) seperti
dipublikasikan oleh Bank Indonesia.
Keuntungan atau kerugian yang timbul
sebagai akibat penjabaran aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing
dicatat pada laporan laba rugi.
Transactions
denominated
in
foreign
currencies are translated into Rupiah at the
exchange rates prevailing at the date of the
transactions. At each reporting date, all
monetary assets and liabilities denominated
in foreign currencies are translated into
Rupiah based on Reuters spot rate on that
date at 16.00 Western Indonesian Time
(WIB) as published by Bank Indonesia. The
resulting gains or losses from the translation
of monetary assets and liabilities in foreign
currencies are recognized in the profit or loss.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata
uang asing ke dalam Rupiah pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut (dalam Rupiah penuh):
The exchange rates used for translation of foreign
currencies into Rupiah at 31 December 2016 and
2015 are as follows (amounts in full Rupiah):
2016
1 Dolar Amerika Serikat
1 Poundsterling Inggris
1 Euro Eropa
100 Yen Jepang
1 Dolar Hong Kong
1 Dolar Australia
1 Dolar Singapura
1 Franc Swiss
1 Dolar Selandia Baru
d.
ACCOUNTING
2015
13,472.50
16,555.01
14,175.77
11,506.50
1,737.34
9,723.11
9,111.93
13,208.98
9,362.72
Transaksi dengan pihak berelasi
13,785.00
United States Dollar 1
20,439.02 Great Britain Poundsterling 1
15,056.67
European Euro 1
11,452.00
Japanese Yen 100
1,778.70
Hong Kong Dollar 1
10,083.73
Australian Dollar 1
9,758.95
Singapore Dollar 1
13,919.33
Swiss Franc 1
9,444.80
New Zealand Dollar 1
d.
Transactions with related parties
Dalam
menjalankan
usahanya,
Bank
melakukan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK
No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi”.
In the normal course of its business, the Bank
enters into transactions with related parties which
are defined under SFAS No. 7, “Related Party
Disclosures”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang
terkait dengan entitas yang menyiapkan
laporan keuangannya (entitas pelapor). Yang
termasuk pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
A related party is a person or entity that is related
to the entity that is preparing its financial
statements (in this Standard referred to as the
‘reporting entity’). The related parties are as
follows:
1.
1.
Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan entitas pelapor
jika orang tersebut:
a.
b.
c.
Memiliki
pengendalian
atau
pengendalian bersama atas entitas
pelapor;
Memiliki pengaruh signifikan atas
entitas pelapor; atau
Merupakan personil manajemen kunci
entitas pelapor atau entitas induk
pelapor.
Lampiran – 5/6 - Schedule
A person or a close member of that person’s
family is related to a reporting entity if that
preson:
a.
Has control or joint control of the
reporting entity;
b.
Has significant influence over the
reporting entity, or
Is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a
parent of the reporting entity.
c.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
AKUNTANSI
YANG
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang
sama (artinya entitas induk, entitas
anak, dan entitas anak berikutnya
terkait dengan entitas lain);
Suatu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas lain
(atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota
suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain adalah anggotanya);
Kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama;
Suatu entitas adalah ventura bersama
dari entitas ketiga dan entitas yang
lain adalah entitas asosiasi dari
entitas ketiga;
Entitas tersebut adalah sebuah
program imbalan pasca kerja untuk
imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait
dengan entitas pelapor;
Entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang
yang
diidentifikasi
sebagaimana
dimaksud dalam angka (1); atau
Orang
yang
diidentifikasi
sebagaimana dimaksud dalam angka
(1) huruf (a) memiliki pengaruh
signifikan atas entitas atau merupakan
manajemen kunci entitas (atau entitas
induk dari entitas).
Instrumen keuangan
a.
The entity and the reporting entity are
members of the same group (which
means that each parent, subsidiary and
fellow subsidiary is related to the others);
b.
One entity is an associate or joint
venture of the other entity (or an
associate or joint venture of a member of
a group of which the other entity is a
member);
c.
Both entities are joint ventures of the
same third party;
One entity is a joint venture of a third
party and the other entity is an associate
of the third entity;
e.
The entity is a post-employment benefit
plan for the benefit employees of either
the reporting entity or an entity related to
the reporting entity;
f.
The entity is controlled or jointly
controlled by a person identified in (1); or
g.
A person identified in (1) (a) has
significant influence over the entity or is a
member of the key management
personnel of the entity (or of a parent of
the entity).
Details of material balances and transactions with
the related parties are disclosed in Note 30.
e.
A. Aset keuangan
An entity is related to a reporting entity if any
of the following condition applies:
d.
Rincian saldo dan transaksi yang material
dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam
Catatan 30.
e.
Transactions with related parties (continued)
2.
2. Suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi salah satu hal
sebagai berikut:
ACCOUNTING
Financial instruments
A.
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya
dalam kategori (a) aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (b)
pinjaman yang diberikan dan piutang, dan
(c) aset keuangan tersedia untuk dijual.
Klasifikasi ini tergantung dari tujuan
perolehan
aset
keuangan
tersebut.
Manajemen menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya.
Lampiran – 5/7 - Schedule
Financial assets
The Bank classifies its financial assets in the
category of (a) financial assets at fair value
through profit or loss, (b) loans and
receivables, and (c) available-for-sale
financial assets. The classification depends
on the purpose for which the financials
assets
were
acquired.
Management
determines the classification of its financial
assets at initial recognition.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
A.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
A. Financial assets (continued)
(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
(a) Financial assets at fair value through
profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua subkategori:
aset
keuangan
yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok
diperdagangkan dan aset keuangan
yang pada saat pengakuan awal telah
ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial assets classified as
held for trading and financial assets
designated by the Bank as at fair value
through profit or loss upon initial
recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam
kelompok
diperdagangkan
jika
diperoleh atau dimiliki terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat atau jika merupakan
bagian dari portofolio instrumen
keuangan tertentu yang dikelola
bersama dan terdapat bukti mengenai
pola ambil untung dalam jangka
pendek (short term profit-taking) yang
terkini. Derivatif juga dikategorikan
dalam kelompok diperdagangkan,
kecuali derivatif yang ditetapkan dan
efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial asset is classified as held for
trading if it is acquired or incurred
principally for the purpose of selling or
repurchasing it in the near term or if it is
part of a portfolio of identified financial
instruments that are managed together
and for which there is evidence of a
recent actual pattern of short-term profittaking. Derivatives are also categorised
as held for trading unless they are
designated and effective as hedging
instruments.
Instrumen
keuangan
yang
dikelompokkan ke dalam kategori ini
diakui pada nilai wajarnya pada saat
pengakuan awal; biaya transaksi
diakui secara langsung ke dalam
laporan laba rugi. Keuntungan dan
kerugian yang timbul dari perubahan
nilai wajar dan penjualan instrumen
keuangan diakui di dalam laporan
laba rugi dan dicatat masing-masing
sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari
perubahan nilai wajar instrumen
keuangan”
dan
“Keuntungan/
(kerugian) dari penjualan instrumen
keuangan”. Pendapatan bunga dari
instrumen keuangan dalam kelompok
diperdagangkan
dicatat
sebagai
“Pendapatan bunga”.
Financial instruments classified in this
category are recognised initially at fair
value; transaction costs are taken directly
to the statement of income. Gains and
losses arising from changes in fair value
and sales of these financial instruments
are included directly in the statement of
income and are reported respectively as
“Gains/ (losses) from changes in fair
value of financial instruments” and
“Gains/(losses) from sale of financial
instruments”. Interest income on financial
instruments held for trading are included
in “Interest income”.
(b) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(b) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative
financial
assets
with
fixed
or
determinable payments that are not
quoted in an active market, other than:

 those that the Bank intends to sell
yang dimaksudkan oleh Bank
untuk dijual dalam waktu dekat,
yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok diperdagangkan, serta
yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan pada nilai wajar melalui
laba rugi;
Lampiran – 5/8 - Schedule
immediately or in the short term,
which are classified as held for
trading, and those that the Bank upon
initial recognition designates as at fair
value through profit or loss;
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
A.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
A. Financial assets (continued)
(b) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(lanjutan)
(b) Loans and receivables (continued)
yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan
dalam
kelompok
tersedia untuk dijual; atau
 those that the Bank upon initial
dalam hal pemilik mungkin tidak
akan
memperoleh
kembali
investasi awal secara substansial
kecuali yang disebabkan oleh
penurunan kualitas pinjaman yang
diberikan dan piutang.
 those for which the holder may not
Pada saat pengakuan awal, pinjaman
yang diberikan dan piutang diakui
pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga
efektif dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai. Pendapatan dari aset
keuangan dalam kelompok pinjaman
yang diberikan dan piutang dicatat di
dalam laporan laba rugi dan
dilaporkan
sebagai
“Pendapatan
bunga”. Dalam hal terjadi penurunan
nilai,
kerugian
penurunan
nilai
dilaporkan sebagai pengurang dari
nilai tercatat dari aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang, dan diakui di
dalam laporan laba rugi sebagai
“Cadangan kerugian penurunan nilai
atas aset keuangan”.
Loans and receivables are initially
recognised at fair value plus transaction
costs and subsequently measured at
amortised cost using the effective
interest rate method less allowance for
impairment losses. Interest income on
financial assets classified as loans and
receivables is included in the statement
of income and reported as “Interest
income”. In the case of impairment, the
impairment loss is reported as a
deduction from the carrying value of the
financial assets classified as loan and
receivables and recognised in the
statement of income as “Allowance for
impairment losses on financial assets”.


(c) Aset keuangan tersedia untuk dijual
recognition designates as available
for sale; or
recover substantially all of its initial
investment, other than because of
credit deterioration.
(c) Available-for-sale financial assets
Aset keuangan dalam kelompok
tersedia untuk dijual adalah aset
keuangan
non-derivatif
yang
ditetapkan dimiliki untuk periode
tertentu dimana akan dijual dalam
rangka pemenuhan likuiditas atau
perubahan suku bunga atau valuta
asing atau yang tidak diklasifikasikan
sebagai pinjaman yang diberikan atau
piutang,
aset
keuangan
yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo atau aset
keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi.
Lampiran – 5/9 - Schedule
Available-for-sale financial assets are
financial assets that are intended to be
held for indefinite period of time, which
may be sold in response to needs for
liquidity or changes in interest rates or
exchange rates or that are not classified
as loans and receivables, held-tomaturity financial assets or financial
assets at fair value through profit or loss.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
A.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued)
A. Financial assets (continued)
(c) Aset keuangan tersedia untuk dijual
(lanjutan)
(c) Available-for-sale
(continued)
financial
assets
Available-for-sale financial assets are
initially recognised at fair value, plus
transaction
costs,
and
measured
subsequently at fair value with gains and
losses being recognised in statement of
comprehensive income, except for
impairment losses and foreign exchange
gains or losses, until the financial assets
is derecognised. If an available-for-sale
financial asset is determined to be
impaired, the cumulative gain or loss
previously
recognised
in
other
comprehensive income will be recognised
as the profit or loss. Interest income is
calculated using the effective interest rate
method, and foreign currency gains or
losses on monetary assets classified as
available-for-sale are recognised in the
profit or loss.
Pada saat pengakuan awalnya, aset
keuangan tersedia untuk dijual diakui
pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada
nilai wajarnya dimana keuntungan
atau kerugian diakui pada laporan
penghasilan komprehensif lain kecuali
untuk kerugian penurunan nilai dan
laba rugi selisih kurs, hingga aset
keuangan dihentikan pengakuannya.
Jika aset keuangan tersedia untuk
dijual mengalami penurunan nilai,
akumulasi laba atau rugi yang
sebelumnya
diakui
pada
pendapatan/(beban)
komprehensif
lainnya, diakui pada laba rugi.
Pendapatan
bunga
dihitung
menggunakan metode suku bunga
efektif dan keuntungan atau kerugian
yang timbul akibat perubahan nilai
tukar dari aset moneter yang
diklasifikasikan sebagai kelompok
tersedia untuk dijual diakui pada
laporan laba rugi.
(d) Recognition
(d) Pengakuan
The Bank uses trade date accounting for
regular way contracts when recording
financial assets transactions. Financial
assets that are transferred to a third party
but do not qualify for derecognition are
presented in the statements of financial
position as “Pledged assets”, if the
transferee has the right to sell or
repledge them.
Bank
menggunakan
akuntansi
tanggal perdagangan untuk mencatat
seluruh transaksi aset keuangan yang
lazim (reguler). Aset keuangan yang
dialihkan kepada pihak ketiga tetapi
tidak memenuhi syarat penghentian
pengakuan disajikan di dalam laporan
posisi keuangan sebagai “Aset yang
dijaminkan”, jika pihak penerima
memiliki hak untuk menjual atau
mentransfer kembali.
B.
ACCOUNTING
Liabilitas keuangan
B. Financial liabilities
Bank
mengklasifikasikan
liabilitas
keuangan dalam kategori (a) liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi dan (b) liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan
diamortisasi.
Liabilitas
keuangan dihentikan pengakuannya ketika
liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan
atau kadaluwarsa.
The Bank classifies its financial liabilities in
the category of (a) financial liabilities at fair
value through profit or loss and (b) financial
liabilities measured at amortised cost.
Financial liabilities are derecognised when
they
have
redeemed
or
otherwise
extinguished.
Lampiran – 5/10 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
B. Liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
B. Financial liabilities (continued)
(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
(a) Financial liabilities at fair value through
profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua subkategori:
liabilitas
keuangan
diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan
dan
liabilitas
keuangan yang pada saat pengakuan
awal telah ditetapkan oleh Bank untuk
diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi. Pada saat pengakuan awal dan
selanjutnya dicatat pada nilai wajar.
This category comprises two subcategories: financial liabilities classified
as held for trading and financial liabilities
designated by the Bank as at fair value
through profit or loss upon initial
recognition. At the initial and subsequent
recognition, this is recorded at fair value.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan
jika
diperoleh atau dimiliki terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat atau jika merupakan
bagian dari portofolio instrumen
keuangan tertentu yang dikelola
bersama dan terdapat bukti mengenai
pola ambil untung dalam jangka
pendek (short-term profit-taking) yang
terkini.
Derivatif
diklasifikasikan
sebagai instrumen diperdagangkan
kecuali ditetapkan dan efektif sebagai
instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for
trading if it is acquired or incurred
principally for the purpose of selling or
repurchasing it in the near term or if it is
part of a portfolio of identified financial
instruments that are managed together
and for which there is evidence of a
recent actual pattern of short-term profittaking. Derivatives are also categorised
as held for trading instrument unless they
are designated and effective as hedging
instruments.
Keuntungan dan kerugian yang timbul
dari perubahan nilai wajar liabilitas
keuangan
yang
diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan
dicatat
dalam laporan laba rugi sebagai
“Keuntungan/
(kerugian)
dari
perubahan nilai wajar instrumen
keuangan”.
Beban
bunga
dari
liabilitas keuangan diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan
dicatat
sebagai “Beban bunga”.
Gains and losses arising from changes in
fair value of financial liabilities classified
held for trading are included in the
statement of income and reported as
“Gains/(losses) from changes in fair
value of financial instruments”. Interest
expenses on financial liabilities held for
trading are included in “Interest
expenses”.
Jika Bank pada pengakuan awal telah
menetapkan instrumen utang tertentu
sebagai nilai wajar melalui laba rugi
(opsi nilai wajar), maka selanjutnya,
penetapan ini tidak dapat diubah.
Berdasarkan PSAK 55, instrumen
utang yang diklasifikasikan sebagai
opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak
utama dan derivatif melekat yang
harus dipisahkan.
If the Bank designated certain debt
securities upon initial recognition as at
fair value through profit or loss (fair value
option), then this designation cannot be
changed subsequently. According to
SFAS 55, the fair value option is applied
on the debt securities consists of debt
host and embedded derivatives that must
otherwise be separated.
Perubahan nilai wajar terkait dengan
liabilitas keuangan yang ditetapkan
untuk diukur pada nilai wajar melalui
laba
rugi
diakui
di
dalam
“Keuntungan/(kerugian)
dari
perubahan nilai wajar instrumen
keuangan”.
Fair value changes relating to financial
liabilities designated at fair value through
profit or loss are recognised in
“Gains/(losses) from changes in fair
value of financial instruments”.
Lampiran – 5/11 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
B. Liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
B. Financial liabilities (continued)
(b) Liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi
C.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
(b) Financial
liabilities
amortised cost
measured
at
Liabilitas keuangan yang tidak
diklasifikasikan
sebagai
liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi dikategorikan
dan diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified
as at fair value through profit and loss fall
into this category and are measured as
amortised cost.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi diukur pada
nilai wajar ditambah biaya transaksi
(jika ada).
Financial liabilities at amortised cost are
initially recognised at fair value plus
transaction costs (if any).
Setelah pengakuan awal, Bank
mengukur seluruh liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank
measures all financial liabilities at
amortised cost using effective interest
rates method.
Penentuan nilai wajar
C. Determination of fair value
Nilai wajar adalah harga yang akan
diterima untuk menjual suatu aset atau
harga
yang
akan
dibayar
untuk
mengalihkan
suatu
liabilitas
dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. Pengukuran nilai
wajar
berdasarkan
asumsi
bahwa
transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas terjadi di:
Fair value is the price that would be received
to sell an asset or paid to transfer a liability in
an orderly transaction between market
participants at the measurement date. The
fair value measurement is based on the
presumption that the transaction to sell the
asset or transfer the liability takes place
either:
•
•
•
pasar utama untuk aset dan liabilitas
tersebut, atau
jika terdapat pasar utama, di pasar
yang paling menguntungkan untuk
aset atau liabilitas tersebut.
•
in the principal market for the asset or
liability, or
in the absence of the principal market, in
the most advantageous market for the
asset or liability.
Nilai wajar aset dan liabilitas diukur
menggunakan
asumsi
yang
akan
digunakan
pelaku
pasar
ketika
menentukan harga aset atau liabilitas
tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku
pasar bertindak dalam kepentingan
ekonomi terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is
measured using the assumptions that market
participants would use when pricing the asset
or liability, assuming that market participants
act in their economic best interest.
Bank menggunakan teknik penilaian yang
sesuai dalam keadaan dan dimana data
yang memadai tersedia untuk mengukur
nilai wajar, meminimalkan penggunaan
input yang tidak dapat diobservasi.
The Bank uses valuation techniques that are
appropriate in the circumtances and for which
sufficient data are available to measure fair
value, maximising the use of relevant
observable inputs and minimising the use of
unobservable inputs.
Lampiran – 5/12 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
C. Penentuan nilai wajar (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
C. Determination of fair value (continued)
Semua aset dan liabilitas yang nilai
wajarnya diukur atau diungkapkan dalam
laporan keuangan dikategorikan dalam
hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan
di bawah ini, berdasarkan tingkatan level
input yang terendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar secara
keseluruhan:
All assets and liabilities for which fair value is
measured or disclosed in the financial
statements are categorized within the fair
value hierarchy, described as follows, based
on the lowest level input that is significant to
the fair value measurement as a whole:
•
•
•
•
D.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Level 1 - harga kuotasian (tanpa
penyesuaian) di pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik.
Level 2 - teknik penilaian di mana
tingkat level input terendah yang
signifikan terhadap pengukuran nilai
wajar dapat diobservasi baik secara
langsung atau tidak langsung.
Level 3 - teknik penilaian di mana
tingkat level input terendah yang
signifikan terhadap pengukuran nilai
wajar tidak dapat diobservasi baik
secara langsung atau tidak langsung.
Penghentian pengakuan
•
•
D.
Level 1 - quoted (unadjusted) market
prices in active markets for identical
assets or liabilities
Level 2 - valuation techniques for which
the lowest level input that is significant to
the fair value measurement is directly or
indirectly observable.
Level 3 - valuation techniques for which
the lowest level input that is significant to
the fair value measurement is directly or
indirectly unobservable.
Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset
keuangan, jika dan hanya jika, hak
kontraktual untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir atau Bank mentransfer hak untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau menanggung liabilitas
untuk membayarkan arus kas yang
diterima tersebut secara penuh tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak
ketiga
berdasarkan
kesepakatan
pelepasan (pass-through arrangement)
dan (i) Bank telah mentransfer secara
substansial seluruh risiko dan manfaat
atas aset atau (ii) Bank tidak mentransfer
maupun tidak memiliki secara substansial
seluruh risiko dan manfaat atas aset,
namun telah mentransfer pengendalian
atas aset tersebut.
The Bank derecognizes a financial asset if,
and only if, the contractual rights to receive
cash flows from the financial asset have
expired or the Bank has transferred its rights
to receive cash flows from the financial asset
or has assumed an obligation to pay the cash
flows received in full without material delay to
a third party under a ‘pass-through’
arrangement and either (i) the Bank has
transferred substantially all the risks and
benefits of the asset or (ii) the Bank has
neither transferred nor retained substantially
all the risks and rewards of the asset, but has
transferred control of the asset.
Jika Bank mentransfer hak untuk
menerima arus kas yang berasal dari
suatu aset keuangan atau melakukan
kesepakatan
pelepasan
dan
tidak
mentransfer atau tidak memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat
atas aset tersebut, atau tidak mentransfer
pengendalian atas aset tersebut, aset
diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan
Bank atas aset tersebut. Dalam hal ini,
Bank juga mengakui liabilitas terkait. Aset
yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur
dengan dasar yang mencerminkan hak
dan liabilitas yang masih dimiliki Bank.
When the Bank has transferred its rights to
receive cash flows from a financial asset or
has entered into a pass-through arrangement
and has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the
asset nor transferred control of the asset, the
asset is recognized to the extent of the
Bank’s continuing involvement in the asset.
In that case, the Bank also recognizes an
associated liability. The transferred asset and
the associated liability are measured on a
basis that reflects the rights and obligations
that the Bank has retained.
Lampiran – 5/13 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
E.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Reklasifikasi aset keuangan
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
E. Reclassification of financial assets
Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki
untuk
tujuan
diperdagangkan
atau
pembelian kembali aset keuangan dalam
waktu dekat dapat direklasifikasikan ke
pinjaman yang diberikan dan piutang jika
memenuhi
definisi
pinjaman
yang
diberikan dan piutang dan entitas memiliki
intensi dan kemampuan memiliki aset
keuangan untuk masa mendatang yang
dapat diperkirakan atau hingga jatuh
tempo.
Financial assets that are no longer held for
trading or repurchase of financial assets in
the near future could be reclassified as loans
and receivables if it meet the definition of
loans and receivables and entity has the
intention and ability to hold the financial
assets for foreseeable future or until maturity
date.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset
keuangan sebagai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo jika dalam tahun berjalan atau
dalam
kurun
waktu
dua
tahun
sebelumnya,
telah
menjual
atau
mereklasifikasi investasi dimiliki hingga
jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari
jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh
tempo (lebih dari jumlah yang tidak
signifikan dibandingkan dengan total nilai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo),
kecuali penjualan atau reklasifikasi
tersebut:
The Bank shall not classify any financial
assets as held-to-maturity if during the current
financial year or during the two preceding
financial years, the Bank has sold or
reclassified more than an insignificant amount
of held-to-maturity investments before
maturity (more than insignificant in relation to
the total amount of held-to-maturity
investments)
other
than
sales
or
reclassifications that:
(a) dilakukan ketika aset keuangan
sudah mendekati jatuh tempo atau
tanggal pembelian kembali di mana
perubahan suku bunga tidak akan
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap nilai wajar aset keuangan
tersebut;
(a) are so close to maturity or the financial
asset's call date that changes in the
market rate of interest would not have a
significant effect on the financial asset's
fair value;
(b) terjadi setelah Bank memperoleh
secara substansial seluruh jumlah
pokok aset keuangan tersebut sesuai
jadwal pembayaran atau Bank telah
memperoleh pelunasan dipercepat;
atau
(b) occur after the Bank has collected
substantially all of the financial asset’s
original principal through scheduled
payments or prepayments; or
(c) terkait dengan kejadian tertentu yang
berada di luar kendali Bank, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi
secara wajar oleh Bank.
(c) are attributable to an isolated event that
is beyond the Bank’s control, is nonrecurring and could not have been
reasonably anticipated by the Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok
tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai
wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi tetap diakui dalam
pendapatan komprehensif lainnya sampai
aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya, dan pada saat itu,
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lainnya harus direklasifikasi
dari ekuitas ke laporan laba rugi sebagai
penyesuaian reklasifikasi.
Reclassification of financial assets from heldto-maturity classification to available-for-sale
are recorded at fair value. Unrealised gains
or losses shall be recognised in other
comprehensive income until the financial
assets is derecognised, at which time the
cumulative
gain
or
loss
previously
recognised in other comprehensive income
shall be reclassified from equity to statement
of income as a reclassification adjustment.
Lampiran – 5/14 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
F.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba
rugi/ Financial assets at fair
value through profit or loss
Financial instruments (continued)
F. Classification of financial assets and
liabilities
The Bank classifies the financial instruments
into classes that reflects the nature of
information and take into account the
characteristic of those financial instruments.
The classification can be seen in the table
below.
Bank
mengklasifikasikan
instrumen
keuangan ke dalam klasifikasi tertentu
yang mencerminkan sifat dari informasi
dan mempertimbangkan karakteristik dari
instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi
ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Klasifikasi aset keuangan/
Financial assets classification
ACCOUNTING
Golongan
(ditentukan oleh Bank)/
Class
(as determined by the Bank)
Aset keuangan dalam kelompok
diperdagangkan/Financial
assets held for trading
Subgolongan/
Subclasses
Tagihan derivatif - Tidak terkait
lindung nilai/Derivative
receivables - Non hedging
related
Kas/Cash
Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with
Bank Indonesia and other banks
Kredit yang diberikan/Loans
Tagihan akseptasi/Acceptance receivables
Aset keuangan/
Financial
assets
Pinjaman yang diberikan dan
piutang/Loans and
receivables
Efek-efek/Marketable securities
Pendapatan bunga yang masih akan diterima/Accrued interest
receivable
Biaya dibayar dimuka/Prepaid expenses
Uang muka/Advance
Aset lain-lain/Other assets
Tagihan transaksi ATM /ATM
and transaction receivables
Lain-lain/Others
Aset keuangan tersedia untuk
dijual/Available-for-sale
financial assets
Efek-efek/Marketable securities
Lampiran – 5/15 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
F.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
(lanjutan)
Klasifikasi liabilitas keuangan/
Financial liabilities classification
Liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi/
Financial liabilities at fair
value through profit or
loss
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
F. Classification of financial assets and
liabilities (continued)
Golongan
(ditentukan oleh Bank)/
Class
(as determined by the Bank)
Liabilitas keuangan dalam
kelompok diperdagangkan/
Financial liabilities held for
trading
Subgolongan/
Subclasses
Liabilitas derivatif bukan lindung
nilai/Derivative payables - non
hedging
Liabilitas segera/Liabilities due immediately
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks
Liabilitas akseptasi/Acceptance payables
Liabilitas keuangan/
Financial
liabilities
Pinjaman yang diterima/Fund Borrowings
Liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi/
Financial liabilities
measured at amortised
cost
Jaminan yang diterima/
Guarantees received
Liabilitas lain-lain/Other liabilities
Beban yang masih harus
dibayar/Accrued expenses
Utang kepada entitas induk dan
cabangg regional/Payable to
parent and regional branches
Lain-lain/Others
Pinjaman subordinasi/Subordinated loans
Komitmen dan
kontinjensi/
Commitment and
contingency
financial
instruments
G.
Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan/Unused loan facilities
Letters of credit dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan/Outstanding irrevocable
letters of credit and domestic letter of credit
Bank garansi yang diterbitkan/Bank guarantees issued
Saling hapus instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
disalinghapuskan dan jumlah netonya
dilaporkan pada laporan posisi keuangan
ketika terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui tersebut dan
adanya niat untuk menyelesaikan secara
neto, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan
liabilitas
secara
bersamaan. Hak saling hapus tidak
kontinjen atas peristiwa di masa depan
dan dapat dipaksakan secara hukum
dalam situasi bisnis yang normal dan
dalam peristiwa gagal bayar, atau
peristiwa kepailitan atau kebangkrutan
Bank atau pihak lawan.
G. Offsetting financial instruments
Financial assets and liabilities are offset and
the net amount reported in the statements of
financial position when there is a legally
enforceable right to offset the recognised
amounts and there is an intention to settle on
a net basis or realise the asset and settle the
liability
simultaneously.
The
legally
enforceable right must not be contingent on
future events and must be enforceable in the
normal course of business and in the event
of default, insolvency or bankruptcy of the
Bank or the counterparty.
Lampiran – 5/16 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
H.
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan
(a)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Aset
keuangan
yang
dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
H. Allowance for
financial assets
(a)
impairment
losses
of
Financial assets carried at amortised
cost
Pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan,
Bank
mengevaluasi
apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa aset keuangan atau kelompok
aset
keuangan
mengalami
penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan
nilainya dan kerugian penurunan nilai
telah terjadi, jika dan hanya jika,
terdapat
bukti
yang
obyektif
mengenai penurunan nilai tersebut
sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa
yang
terjadi
setelah
pengakuan awal aset tersebut
(“peristiwa yang merugikan”), dan
peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan
atau kelompok aset keuangan yang
dapat diestimasi secara handal.
The Bank assesses at each statement
of financial position date whether there
is an objective evidence that a financial
asset or group of financial assets is
impaired. A financial asset or a group of
financial assets is impaired and
impairment losses are incurred, only
and if only, there is objective evidence
of impairment as a result of one or more
events that occurred after the initial
recognition of the asset (a “loss event”),
and that loss event (or events) has an
impact on the estimated future cash
flows of the financial asset or group of
financial assets that can be reliably
estimated.
Kriteria yang digunakan oleh Bank
untuk menentukan bukti obyektif dari
penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
The criteria that the Bank uses to
determine that there is objective
evidence of an impairment loss include:
a) kesulitan keuangan signifikan
yang dialami penerbit atau pihak
peminjam;
b) pelanggaran kontrak, seperti
terjadinya
wanprestasi
atau
tunggakan pembayaran pokok
atau bunga;
c) pihak pemberi pinjaman, dengan
alasan ekonomi atau hukum
sehubungan dengan kesulitan
keuangan yang dialami pihak
peminjam,
memberikan
keringanan (konsesi) pada pihak
peminjam yang tidak mungkin
diberikan jika pihak peminjam
tidak
mengalami
kesulitan
tersebut;
d) terdapat kemungkinan bahwa
pihak peminjam akan dinyatakan
pailit
atau
melakukan
reorganisasi keuangan lainnya;
e) hilangnya pasar aktif dari aset
keuangan
akibat
kesulitan
keuangan; atau
f) data yang dapat diobservasi
mengindikasikan
adanya
penurunan yang dapat diukur
atas estimasi.
a) significant financial difficulty of the
issuer or obligor;
Lampiran – 5/17 - Schedule
b) a breach of contract, such as a
default or delinquency in interest or
principal payments;
c) the lender, for economic or legal
reasons relating to the borrower’s
financial difficulty, granting to the
borrower a concession that the
lender
would
not
otherwise
consider;
d) it becomes probable that the
borrower will enter bankruptcy or
other financial reorganisation;
e) the disappearance of an active
market for that financial asset
because of financial difficulties; or
f) observable data indicating that there
is a measurable decrease in the
estimation.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
H.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan (lanjutan)
(a) Aset
keuangan
yang
dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
H. Allowance for impairment
financial assets (continued)
(a)
losses
of
Financial assets carried at amortised
cost (continued)
Khusus
untuk
pinjaman
yang
diberikan yang signifikan, Bank
menggunakan kriteria tambahan
untuk menentukan bukti obyektif
penurunan nilai sebagai berikut:
1. Pinjaman
yang
diberikan
dengan kolektibilitas Kurang
Lancar, Diragukan dan Macet
(kredit non-performing) sesuai
dengan
ketentuan
Bank
Indonesia;
2. Semua
kredit
yang
direstrukturisasi dan mempunyai
indikasi penurunan nilai.
The Bank has determined specific
objective evidence of an impairment loss
for significant loans including:
Bank pertama kali menentukan
apakah terdapat bukti obyektif
penurunan nilai atas aset keuangan.
Penilaian secara individual dilakukan
atas aset keuangan yang secara
individual signifikan dan mengalami
penurunan
nilai,
dengan
menggunakan metode discounted
cash flows. Aset keuangan yang
tidak signifikan namun mengalami
penurunan nilai dimasukkan dalam
kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko yang
serupa dan dilakukan penilaian
secara kolektif.
The Bank initially assesses whether
objective evidence of impairment for
financial asset exists as described
above. The individual assessment is
performed on the individually significant
and impaired financial asset, using
discounted cash flows method. The
insignificant impaired financial assets
are included in group of financial asset
with similar credit risk characteristics and
collectively assessed.
Jika Bank menentukan tidak terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan
nilai atas aset keuangan yang dinilai
secara individual, maka akun atas
aset keuangan tersebut akan masuk
ke dalam kelompok aset keuangan
yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang serupa dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut
secara
kolektif.
Akun
yang
penurunan nilainya dinilai secara
individual, dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap
diakui,
tidak
termasuk
dalam
penilaian penurunan nilai secara
kolektif.
If the Bank assesses that there is no
objective evidence of impairment for
financial assets as individual, that
account of financial asset will be
included in a group of financial assets
with similar credit risk characteristics and
collectively
assesses
them
for
impairment.
Accounts
that
are
individually assessed for impairment and
for which an impairment loss is or
continues to be recognised are not
included in a collective assessment of
impairment.
Lampiran – 5/18 - Schedule
1.
Loans classified as Sub-standard,
Doubtful and Loss (non performing
loans) in accordance with Bank
Indonesia regulation;
2.
All restructured loans that have
impairment indication.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
H.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan (lanjutan)
(a) Aset
keuangan
yang
dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
H. Allowance for impairment
financial assets (continued)
(a)
losses
of
Financial assets carried at amortised
cost (continued)
Perhitungan penurunan nilai secara
individu
Individual impairment calculation
Jumlah kerugian penurunan nilai
diukur berdasarkan selisih antara
nilai tercatat aset keuangan dengan
nilai kini dari estimasi arus kas masa
datang (tanpa memperhitungkan
kerugian penurunan nilai di masa
datang yang belum terjadi) yang
didiskontokan menggunakan tingkat
suku bunga efektif awal dari aset
keuangan tersebut. Nilai tercatat aset
tersebut dikurangi melalui akun
cadangan kerugian penurunan nilai
dan beban kerugian diakui pada
laporan laba rugi. Jika pinjaman yang
diberikan atau aset keuangan dimiliki
hingga jatuh tempo memiliki suku
bunga
variabel,
maka
tingkat
diskonto yang digunakan untuk
mengukur setiap kerugian penurunan
nilai adalah suku bunga efektif yang
berlaku yang ditetapkan dalam
kontrak.
The amount of the loss is measured as
the difference between the asset’s
carrying amount and the present value
of estimated future cash flows (excluding
future credit losses that have not been
incurred) discounted at the financial
asset’s original effective interest rate.
The carrying amount of the asset is
reduced through the allowance for
impairment losses account and the
amount of the loss is recognised in the
profit or loss. If a loan or held-to-maturity
financial assets has a variable interest
rate, the discount rate for measuring any
impairment loss is the current effective
interest rate determined under the
contract.
Perhitungan nilai kini dari estimasi
arus kas masa datang atas aset
keuangan
dengan
agunan
(collateralised
financial
asset)
mencerminkan arus kas yang dapat
dihasilkan
dari
pengambilalihan
agunan dikurangi biaya-biaya untuk
memperoleh dan menjual agunan,
terlepas apakah pengambilalihan
tersebut berpeluang terjadi atau
tidak.
The calculation of the present value of
the estimated future cash flows of a
collateralised financial asset reflects the
cash flows that may result from
foreclosure less costs for obtaining and
selling the collateral, whether or not
foreclosure is probable.
Perhitungan penurunan nilai secara
kolektif
Collective impairment calculation
Untuk tujuan evaluasi penurunan
nilai secara kolektif, aset keuangan
dikelompokkan
berdasarkan
kesamaan karakteristik risiko kredit
seperti
mempertimbangkan
segmentasi
kredit
dan
status
tunggakan. Karakteristik yang dipilih
adalah relevan dengan estimasi arus
kas masa datang dari kelompok aset
tersebut
yang
mengindikasikan
kemampuan debitur atau rekanan
untuk membayar seluruh liabilitas
yang jatuh tempo sesuai persyaratan
kontrak dari aset yang dievaluasi.
For the purpose of a collective
evaluation of impairment, financial asset
are grouped on the basis of similar credit
risk characteristics such by considering
credit segmentation and past due status.
Those characteristics are relevant to the
estimation of future cash flows for
groups of such assets which indicate
debtors’ or counterparties’ ability to pay
all amounts due according to the
contractual terms of the assets being
evaluated.
Lampiran – 5/19 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
I.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan (lanjutan)
(a) Aset
keuangan
yang
dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
I.
Allowance for impairment
financial assets (continued)
losses
of
(a) Financial assets carried at amortised
cost (continued)
Perhitungan penurunan nilai secara
kolektif (lanjutan)
Collective
(continued)
Arus kas masa datang dari kelompok
aset keuangan yang penurunan
nilainya dievaluasi secara kolektif,
diestimasi berdasarkan kerugian
historis yang pernah dialami atas
aset-aset yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang serupa dengan
karakteristik risiko kredit kelompok
tersebut di dalam Bank. Kerugian
historis
yang
pernah
dialami
kemudian disesuaikan berdasarkan
data terkini yang dapat diobservasi
untuk mencerminkan kondisi saat ini
yang tidak berpengaruh pada
periode terjadinya kerugian historis
tersebut, dan untuk menghilangkan
pengaruh kondisi yang ada pada
periode historis namun sudah tidak
ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial
assets that are collectively evaluated for
impairment are estimated on the basis of
historical loss experience for assets with
credit risk characteristics similar to those
in the Bank. Historical loss experience is
adjusted on the basis of current
observable data to reflect the effects of
current conditions that did not affect the
period on which the historical loss
experience is based and to remove the
effects of conditions in the historical
period that do not currently exist.
Bank menggunakan statistical model
analysis method, yaitu roll rates dan
migration analysis method untuk
penilaian penurunan nilai aset
keuangan secara kolektif dengan
menggunakan data historis minimal
3 (tiga) tahun.
The Bank uses statistical model analysis
methods, namely roll rates and migration
analysis method for financial assets
impairment which collectively assessed,
using at the minimum of 3 (three) years
historical data.
Pada migration analysis method,
manajemen menentukan estimasi
periode antara terjadinya peristiwa
dan teridentifikasinya kerugian untuk
setiap portofolio yang diidentifikasi,
yaitu 12 bulan.
In
migration
analysis
method,
management determines 12 months as
the estimated and identification period
between a loss occuring for each
identified portfolio.
Ketika pinjaman yang diberikan tidak
tertagih, kredit tersebut dihapus buku
dengan menjurnal balik cadangan
kerugian penurunan nilai. Kredit
tersebut dapat dihapus buku setelah
semua prosedur yang diperlukan
telah dilakukan dan jumlah kerugian
telah ditentukan. Beban penurunan
nilai yang terkait dengan aset
keuangan dengan kategori dimiliki
hingga jatuh tempo dan pinjaman
yang
diberikan
dan
piutang
diklasifikasikan ke dalam “Cadangan
kerugian penurunan nilai”.
When a loan is uncollectible, it is written
off against the related allowance for loan
impairment. Such loans are written off
after all the necessary procedures have
been completed and the amount of the
loss has been determined. Impairment
charges relating to financial assets
category as held-to-maturity and loans
and receivables are classified in
“Allowance for impairment losses”.
Lampiran – 5/20 - Schedule
impairment
calculation
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
I.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan (lanjutan)
(a) Aset
keuangan
yang
dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
I.
Allowance for impairment
financial assets (continued)
(a)
losses
of
Financial assets carried at amortised
cost (continued)
Perhitungan penurunan nilai secara
kolektif (lanjutan)
Collective
(continued)
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah
kerugian penurunan nilai berkurang
dan pengurangan tersebut dapat
dikaitkan secara obyektif pada
peristiwa
yang
terjadi
setelah
penurunan nilai diakui (seperti
meningkatnya
peringkat
kredit
debitur), maka kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya diakui harus
dipulihkan, dengan menyesuaikan
akun cadangan. Jumlah pembalikan
aset keuangan diakui pada laporan
laba rugi.
If, in a subsequent year, the amount of
the impairment loss decreases and the
decrease can be related objectively to an
event occurring after the impairment was
recognised (such as an improvement in
the debtor’s credit rating), the previously
recognised impairment loss is reversed
by adjusting the allowance account. The
amount of the reversal is recognised in
the profit or loss.
Penerimaan kemudian atas pinjaman
yang
diberikan
yang
telah
dihapusbukukan dikreditkan dengan
menyesuaikan
akun
cadangan
kerugian penurunan nilai.
Subsequent recoveries of loans written
off are credited to the allowance for
impairment losses account.
(b) Aset keuangan yang tersedia untuk
dijual
(b)
Penurunan yang signifikan atau
penurunan jangka panjang atas nilai
wajar dari investasi dalam instrumen
utang di bawah biaya perolehannya
merupakan bukti obyektif terjadinya
penurunan nilai dan menyebabkan
pengakuan kerugian penurunan nilai.
Ketika terdapat bukti tersebut di atas
untuk aset yang tersedia untuk dijual,
kerugian kumulatif, yang merupakan
selisih antara biaya perolehan
dengan nilai wajar kini, dikurangi
kerugian penurunan nilai aset
keuangan yang sebelumnya telah
diakui pada laporan penghasilan
komprehensif lain, dikeluarkan dari
ekuitas dan diakui pada laporan laba
rugi.
Lampiran – 5/21 - Schedule
impairment
calculation
Financial assets classified as availablefor-sale
In the case of debt instruments classified
as available-for-sale, a significant or
prolonged decline in the fair value of the
security below its cost is objective
evidence of impairment resulting in the
recognition of an impairment loss. If any
such evidence exists for available-forsale financial assets, the cumulative loss
– measured as the difference between
the acquisition cost and the current fair
value, less any impairment loss on that
financial assets previously recognised in
statement of comprehensive income - is
removed from equity and recognised in
the profit or loss.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
I.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued)
I.
Allowance for impairment
financial assets (continued)
(b)
(b) Aset keuangan yang tersedia untuk
dijual (lanjutan)
losses
of
Financial assets classified as availablefor-sale (continued)
If, in a subsequent year, the fair value of
a debt instruments classified as
available-for-sale increases and the
increase can be objectively related to an
event occurring after the impairment loss
was recognised in statement of profit or
loss, the impairment loss is reversed
through the statements of other
comprehensive income.
Jika, pada tahun berikutnya, nilai
wajar
instrumen
utang
yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok
tersedia untuk dijual meningkat dan
peningkatan tersebut dapat secara
obyektif
dihubungkan
dengan
peristiwa
yang
terjadi
setelah
pengakuan kerugian penurunan nilai
pada laporan laba rugi, maka
kerugian penurunan nilai tersebut
harus dipulihkan melalui laporan
penghasilan komprehensif lain.
f.
ACCOUNTING
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan atas kontrak jaminan
keuangan
Allowance for possible
guarantee contracts
Bank menentukan cadangan kerugian
penurunan nilai aset keuangan atas
kontrak jaminan keuangan yang
memiliki risiko kredit berdasarkan
selisih antara nilai amortisasi (nilai
tercatat)
dan
nilai
kini
atas
pembayaran
kewajiban
yang
diharapkan akan terjadi (ketika
pembayaran atas jaminan tersebut
menjadi probable).
The Bank determines allowance for
possible losses on financial guarantee
contracts with credit risk based on the
difference between the amortised
amount (carrying amount) and the
present value of any expected payment
(when a payment under the guarantee
has become probable).
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
f.
losses
on
Current accounts with Bank Indonesia and
other banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada
awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur
sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk
jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.
Current accounts with Bank Indonesia and other
banks are initially measured at fair value plus
directly attributable transaction costs, if any, and
subsequently measured at their amortized cost
using effective interest rate method. The
allowance for impairment losses is provided if
there is an objective evidence of impairment.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
diklasifikasikan
sebagai
pinjaman
yang
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk
kebijakan akuntansi atas pinjaman yang
diberikan dan piutang.
Current accounts with Bank Indonesia and other
banks are classified as loans and receivables.
Refer to Note 2e for the accounting policy of loans
and receivables.
Lampiran – 5/22 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
h.
i.
j.
AKUNTANSI
YANG
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
g.
ACCOUNTING
Placements with Bank Indonesia and other
banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain pada awalnya diukur pada nilai wajar
ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung, jika ada, dan
selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif. Cadangan kerugian
penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti
objektif penurunan nilai.
Placements with Bank Indonesia and other banks
are initially measured at fair value plus directly
attributable transaction costs, if any, and
subsequently measured at their amortized cost
using the effective interest rate method. The
allowance for impairment losses is provided if
there is an objective evidence of impairment.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk
kebijakan akuntansi atas pinjaman yang
diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks
are classified as loans and receivables. Refer to
Note 2e for the accounting policy of loans and
receivables.
Efek - efek
h.
Marketable securities
Efek - efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat
Bank Indonesia (“SBI”), Obligasi Republik
Indonesia, dan wesel ekspor.
Marketable securities consist of certificates of
Bank Indonesia (“SBI”), Bonds (“ORI”), and export
bills.
Efek - efek dikonsolidasikan sebagai aset
keuangan dalam kelompok tersedia untuk
dijual dan pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan
akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok
tersedia untuk dijual dan pinjaman yang
diberikan dan piutang.
Marketable securities are classified as financial
assets available for sale and loans and
receivables. Refer to Note 2e for the accounting
policy of financial assets available for sale and
loans and receivables.
Tagihan dan liabilitas derivatif
i.
Derivatives receivable and payable
Tagihan atau liabilitas derivatif disajikan
sebesar nilai wajar dari kontrak derivatif,
ditentukan berdasarkan nilai pasar dan metode
penentuan harga lainnya pada tanggal
pelaporan.
Derivatives receivable or payable are presented at
the fair value of the derivative contracts,
determined based on market value and other
pricing models at reporting date.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif
yang tidak dimaksudkan sebagai instrumen
lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak
memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan
sebagai instrumen lindung nilai) dibebankan
pada laba rugi tahun berjalan. Transaksitransaksi derivatif Bank tidak diakui sebagai
lindung nilai untuk tujuan akuntansi.
Gain or loss on a derivative contract not
designated as a hedging instrument (or derivative
contract that does not qualify as a hedging
instrument) is recognized in the current year’s
profit or loss. The Bank’s derivative transactions
do not qualify as hedging for accounting
purposes.
Kredit yang diberikan
j.
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur
pada
biaya
perolehan
diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif,
dikurangi
dengan
cadangan
kerugian
penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi
dihitung dengan memperhitungkan biaya
transaksi yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi
diakui dalam laporan laba rugi. Cadangan
kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat
bukti objektif penurunan nilai.
Loans
Loans are initially measured at amortized cost
using the effective interest rate method, less
allowance for impairment losses. Amortized cost
is calculated by taking into account any
transaction costs that are an integral part of
effective interest rate. The amortization is
recognized in the profit or loss. Allowance for
impairment losses is provided if there is an
objective evidence of impairment.
Lampiran – 5/23 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
j.
AKUNTANSI
YANG
Kredit yang diberikan (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
ACCOUNTING
Loans (continued)
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat
Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas
pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables.
Refer to Note 2e for the accounting policy of loans
and receivables.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika
tidak terdapat prospek yang realistis mengenai
pengembalian kredit atau hubungan normal
antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit
yang
tidak
dapat
dilunasi
tersebut
dihapusbukukan dengan cadangan kerugian.
Penerimaan kemudian atas kredit yang telah
dihapusbukukan sebelumnya, jika pada
periode berjalan dikreditkan ke dalam akun
cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit
yang diberikan di laporan posisi keuangan,
sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi
keuangan dikreditkan sebagai pendapatan
operasional lainnya.
Loans are written off when there is no realistic
prospect of collection or when the Bank’s normal
relationship with the borrowers has ceased to
exist. When loans are deemed uncollectible, they
are written off against the related allowance for
impairment losses. Subsequent recoveries from
loans previously written off, if in the current period,
are credited to the allowance for impairment
losses on loans in the statement of financial
position, but if after statement of financial position
date, are credited to other operating income.
Restrukturisasi kredit yang diberikan
Loan restructuring
Kredit
yang
direstrukturisasi
mencakup
modifikasi persyaratan kredit (Catatan 9f),
konversi kredit menjadi saham atau instrumen
keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari
keduanya.
Loan restructuring may involve a modification of
the terms of the loan (Note 9f), conversion of the
loans into equity or other financial instruments
and/or a combination of both.
Kerugian restrukturisasi kredit yang berkaitan
dengan modifikasi persyaratan kredit hanya
diakui bila nilai kini dari estimasi nilai tunai
penerimaan kas masa depan yang telah
ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru,
termasuk penerimaan yang diperuntukkan
sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih
kecil dari nilai kredit yang diberikan yang
tercatat sebelum restrukturisasi.
Losses on loan restructuring in respect of
modification of the terms of the loans are
recognized only if the present value of estimated
cash value of total future cash receipts specified
by the new terms of the loans, including both
receipts designated as interest and those
designated as loan principal, are less than the
recorded amounts of loans before restructuring.
Setelah persyaratan kredit direnegosiasi,
penurunan nilai diukur dengan menggunakan
suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum
persyaratan dimodifikasi. Manajemen akan
melakukan penelaahan ulang atas kredit yang
direnegosiasi secara berkelanjutan untuk
memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi
dan pembayaran di masa datang akan terjadi.
After the terms of loans have been renegotiated,
any impairment is measured using the original
effective interest rate as calculated before the
modification of terms. Management continuously
reviews renegotiated loans to ensure that all
criteria are met and that future payments are likely
to occur.
Tunggakan bunga yang dikapitalisasikan
menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit
yang baru dalam rangka restrukturisasi, dicatat
sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan
dan
diamortisasi
secara
proporsional
berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi
terhadap pokok kredit pada saat pembayaran
kredit diterima.
Deferred interest which is capitalized into loans
under the new restructure agreements, is
recorded as deferred interst income and is
amortized proportionately based on the amount of
capitalized interest relative to the loan principal
upon loan collections.
Biaya-biaya langsung yang terjadi dalam
restrukturisasi kredit dicatat sebagai biaya
pada saat terjadinya.
Direct costs in loan restructuring are recorded as
expenses when incurred.
Lampiran – 5/24 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
k.
l.
AKUNTANSI
YANG
Tagihan dan liabilitas akseptasi
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
k.
ACCOUNTING
Acceptances receivable and payable
Tagihan akseptasi pada awalnya diukur pada
nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung, jika ada, dan
selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif. Cadangan kerugian
penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti
objektif penurunan nilai. Liabilitas akseptasi
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
Acceptances receivable are initially measured at
fair value plus directly attributable transaction
costs, if any, and subsequently measured at their
amortized cost using the effective interest rate
method. The allowance for impairment losses is
provided if there is an objective evidence of
impairment. Acceptances payable are measured
at amortized cost using effective interest rate
method.
Tagihan dan liabilitas akseptasi diklasifikasikan
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi
atas intrumen keuangan.
Acceptance receivable and payable are classified
as loans and receivables. Refer to Note 2e for the
accounting policy of financial instruments.
Penurunan nilai aset non-keuangan
l.
Impairment of non-financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank
melakukan penilaian apakah terdapat indikasi
bahwa aset non-keuangan mungkin mengalami
penurunan nilai. Ketika sebuah indikator
penurunan nilai ada atau ketika sebuah
pengujian penurunan nilai tahunan untuk aset
diperlukan, Bank membuat estimasi resmi atas
jumlah terpulihkan.
At each reporting date, the Bank assesses
whether there is any indication that its
nonfinancial assets may be impaired. When an
indicator of impairment exists or when an annual
impairment testing for an asset is required, the
Bank makes a formal estimation of the
recoverable amount.
Nilai yang dapat dipulihkan adalah sebesar
jumlah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset
(atau unit penghasil kas) dikurangi besarnya
biaya untuk menjual dibandingkan dengan nilai
pakai yang ditentukan untuk aset individu,
kecuali aset tersebut menghasilkan arus kas
masuk yang tidak tergantung lagi dari aset
yang lain atau kumpulan aset, yang dalam hal
jumlah terpulihkan dinilai sebagai bagian dari
unit penghasil kas. Apabila nilai tercatat suatu
aset (atau unit penghasil kas) melebihi jumlah
terpulihkan, maka aset (atau unit penghasil
kas) tersebut dianggap mengalami penurunan
nilai dan diturunkan menjadi sebesar nilai yang
dapat dipulihkan. Dalam menilai nilai pakai
suatu aset, estimasi terhadap arus kas
dipulihkan di masa depan akan didiskontokan
menjadi nilai kini dengan menggunakan tingkat
suku bunga diskonto sebelum pajak yang
mencerminkan penilaian pasar terhadap nilai
waktu dari kas dan risiko spesifik aset (atau
unit penghasil kas) tersebut.
Recoverable amount is the higher of an asset’s
(or cash-generating unit’s) fair value less costs to
sell and its value in use and is determined for an
individual asset, unless the asset does not
generate cash inflows that are largely
independent of those from other assets or groups
of assets, in which case the recoverable amount
is assessed as part of the cash generating unit to
which it belongs. Where the carrying amount of an
asset (or cash-generating unit) exceeds its
recoverable amount, the asset (or cashgenerating unit) is considered impaired and is
written down to its recoverable amount. In
assessing value in use, the estimated future cash
flows are discounted to their present value using a
pretax discount rate that reflects current market
assessments of the time value of money and the
risks specific to the asset (or cashgenerating unit).
Kerugian penurunan nilai akan dibebankan
pada periode yang bersangkutan, kecuali aset
tersebut telah dicatat sebesar jumlah yang
direvaluasi, dalam hal ini kerugian penurunan
nilai tersebut akan dibebankan langsung ke
dalam
selisih
penilaian
kembali
aset
bersangkutan.
An impairment loss is charged to operations on
the period in which it arises, unless the asset is
carried at a revalued amount, in which case the
impairment loss is charged to the revaluation
increment of the said asset.
Lampiran – 5/25 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
l.
Penurunan
(lanjutan)
nilai
AKUNTANSI
aset
YANG
non-keuangan
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
l.
ACCOUNTING
Impairment of non-financial assets (continued)
Bank melakukan penelaahan pada setiap
tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi
bahwa pengakuan kerugian penurunan nilai
sebelumnya mungkin tidak lagi ada atau telah
menurun. Bila terdapat indikasi tersebut, maka
jumlah terpulihkan akan diestimasi. Kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui
akan dibalik hanya jika telah terjadi perubahan
dalam estimasi yang digunakan untuk
menentukan jumlah terpulihkan aset sejak
kerugian penurunan nilai terakhir diakui. Jika
demikian, nilai tercatat aset akan ditingkatkan
sejumlah nilai terpulihkan.
An assessment is made at each reporting date as
to whether there is any indication that previously
recognized impairment losses may no longer exist
or may have decreased. If such indication exists,
the recoverable amount is estimated. A previously
recognized impairment loss is reversed only if
there has been a change in the estimates used to
determine the asset’s recoverable amount since
the last impairment loss was recognized. If that is
the case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount.
Peningkatan nilai aset setelah penilaian
kembali oleh Bank tidak dapat melebihi nilai
tercatat yang seharusnya diakui, setelah
dikurangi penyusutan jika diasumsikan tidak
terdapat
penurunan
nilai
pada
tahun
sebelumnya. Pembalikan tersebut diakui di
dalam laporan laba rugi kecuali jika aset
tersebut dicatat sebesar nilai yang dipulihkan
dimana pembalikannya akan diakui sebagai
peningkatan revaluasi.
That increased amount cannot exceed the
carrying amount that would have been
determined, net of depreciation, had no
impairment loss been recognized for the asset in
prior years. Such reversal is recognized in the
profit or loss unless the asset is carried at a
revalued amount, in which case the reversal is
treated as a revaluation increase.
m. Aset tetap
m. Fixed assets
Bank menggunakan model biaya dimana
aset tetap
pada
awalnya
dinyatakan
sebesar harga perolehan. Biaya perolehan
mencakup harga pembelian dan semua
pengeluaran yang terkait secara langsung
untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan
kondisi yang diperlukan untuk memungkinkan
aset
tersebut
beroperasi
sebagaimana
ditentukan
oleh
manajemen.
Setelah
pengukuran awal, aset tetap dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian
penurunan nilai aset.
The Bank applied cost model whereas fixed
assets are initially recognized at cost. Acquisition
cost includes purchase price and expenditures
directly attributable to bring the assets to the
location and condition necessary for it to be
capable of operating in the manner attended by
management. Subsequent to initial measurement,
fixed assets less accumulated depreciation and
accumulated impairment losses.
ISAK No. 25 menetapkan bahwa tanah
termasuk biaya pengurusan legal hak atas
tanah ketika tanah diperoleh pertama kali
diakui sebagai bagian dari biaya perolehan
aset tanah dan tidak diamortisasi. Biaya
pengurusan perpanjangan atau pembaruan
legal hak atas tanah ditangguhkan dan
diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau
umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.
IFAS No. 25 prescribed that land including legal
cost incurred when the land was first acquired is
recognized as part of the land acquisition cost and
not amortized. The cost of the extension or
renewal of legal right over land is deferred and
amortized over the life of legal life or economic life
of the land, whichever is shorter.
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat aset tetap tersebut sebagai berikut:
Fixed assets are depreciated using the straightline method over the estimated useful lives of the
assets as follows:
Lampiran – 5/26 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
m. Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Fixed assets (continued)
Tahun/Years
Bangunan
Prasarana - kantor
Peralatan kantor, perangkat keras
dan lunak komputer
Kendaraan bermotor
n.
20
5
Buildings
Leasehold - office
Office equipment, computer hardware
and software
Vehicles
5
5
Beban
perbaikan
dan
pemeliharaan
dibebankan pada laporan laba rugi pada saat
terjadinya; biaya pemugaran dan perbaikan
dalam jumlah yang signifikan dicatat sebagai
bagian dari nilai tercatat aset yang
bersangkutan apabila kemungkinan besar
Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi
masa depan dari aset tersebut yang melebihi
standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya.
Biaya pemugaran dan perbaikan yang
signifikan ini akan disusutkan selama sisa
masa manfaat aset yang bersangkutan.
The repairs and maintenance expense is charged
to current year’s profit or loss as incurred; the cost
of significant renewals or betterments are included
in the carrying amount of the asset when it is
probable that future economic benefits, in excess
of the originally assessed standard of
performance of the existing asset, will flow to the
Bank. These costs of significant renewals or
betterments are depreciated over the remaining
useful life of the related asset.
Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan
lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi
penyusutan
dari
aset
tetap
tersebut
dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang
bersangkutan dan keuntungan atau kerugian
yang terjadi diakui pada laporan laba rugi
tahun berjalan.
When fixed assets are retired or otherwise
disposed of, their carrying value and the related
accumulated depreciation are removed from the
accounts and any resulting gain or loss is
reflected in current year’s profit or loss.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran
jumlah yang dapat diperoleh kembali
(estimated recoverable amount) maka nilai
tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat
diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan
sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto
dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset exceeds its
estimated recoverable amount, the asset is written
down to its estimated recoverable amount, which
is determined as the higher of net selling price or
value in use.
Biaya dibayar di muka
n.
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama
masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
o.
Aset lain-lain
Prepaid expenses
o.
Other assets
Aset lain-lain terdiri dari properti terbengkalai,
suspense account, uang jaminan, persediaan
buku dan barang cetakan, uang muka dan
pembayaran dimuka lainnya, agunan yang
diambil alih dan lainnya.
Other assets consists of abandoned property,
suspense account, security deposits, books and
printing material, advance and other prepayments,
foreclosed collaterals and others.
Properti terbengkalai adalah aset tetap dalam
bentuk properti yang dimiliki bank dimana
bagian properti tersebut secara mayoritas tidak
digunakan untuk kegiatan usaha operasional
bank.
Abandoned properties represent bank’s fixed
assets in sum of property which were not used for
banks business operational activity.
Lampiran – 5/27 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
o.
p.
AKUNTANSI
YANG
Aset lain-lain (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
o.
Other assets (continued)
Properti terbengkalai dan agunan yang diambil
alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasi dan disajikan sebagai bagian dari
aset lain-lain. Nilai bersih yang dapat
direalisasi adalah nilai wajar agunan yang
diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya
untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih
saldo pinjaman di atas nilai bersih yang dapat
direalisasi dari agunan yang diambil alih
dibebankan ke dalam akun cadangan aset.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih
dan hasil penjualannya diakui sebagai
keuntungan atau kerugian pada saat
penjualan.
Abandoned property and foreclosed collaterals
are stated at net realizable value presented as
part of other assets. Net realizable value is the fair
value of the foreclosed collaterals less estimated
costs of liquidating the collaterals. The excess of
loan receivable over the net realizable value of the
foreclosed collateral is charged to allowance for
losses. The difference between the recorded
amount of the foreclosed collaterals and the
proceeds from the sale of such collateral is
recorded as a gain or loss when the collateral is
sold.
Biaya-biaya
yang
berkaitan
dengan
pemeliharaan agunan yang diambil alih
dibebankan ke laporan laba rugi pada saat
terjadinya.
The cost of maintenance of foreclosed collaterals
are charged to the profit or loss as incurred.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat
permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi
untuk mengakui penurunan tersebut dan
kerugiannya dibebankan pada laporan laba
rugi tahun berjalan.
The carrying amount of the properties is written
down to recognize a permanent decline in the
value of such properties, which is charged to
current year’s profit or loss.
Liabilitas segera
p.
Simpanan dari nasabah
Liabilities due immediately
Liabilities due immediately represent liabilities to
third parties which have to be settled immediately
based on contract or instruction by authorized
party. These are stated at the amounts payable by
the Bank.
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank
yang harus segera dibayarkan kepada pihak
lain berdasarkan kontrak atau perintah dari
pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu.
Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai
liabilitas Bank.
q.
ACCOUNTING
q.
Deposits from customers
Giro, tabungan dan deposito berjangka
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi,
yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan
awal dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Lihat Catatan 2e
untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi.
Current accounts, savings accounts and time
deposits are classified as other financial liabilities
measured at amortized cost, which are initially
recognized at fair value and subsequently
measured at amortized cost using the effective
interest rate method. Refer to Note 2e for the
accounting policy of financial liabilities measured
at amortised cost.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
memperhitungkan adanya diskonto atau premi
terkait dengan pengakuan awal simpanan dari
nasabah dan biaya transaksi yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Amortized cost is calculated by taking into
account any discount or premium related to the
initial recognition of deposits from customers and
transaction costs that are an integral part of the
effective interest rate.
Lampiran – 5/28 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
r.
s.
t.
AKUNTANSI
YANG
Simpanan dari bank lain
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
r.
ACCOUNTING
Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas
terhadap bank lain baik lokal maupun luar
negeri, dalam bentuk giro, interbank call money
dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian
kurang dari atau 90 hari dan deposito
berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to
local and overseas bank in the form of current
accounts, interbank call money with original
maturities of 90 days or less and time deposits.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada
nilai wajar pada pengakuan awal dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif. Lihat Catatan 2e untuk
kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
memperhitungkan adanya diskonto atau premi
terkait dengan pengakuan awal simpanan dari
bank lain dan biaya transaksi yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Deposits from other banks are classified as other
financial liabilities measured at amortized cost,
which are initially recognized at fair value and
subsequently are measured at amortized cost
using the effective interest rate method. Refer to
Note 2e for the accounting policy of financial
liabilities measured at amortised cost. Amortized
cost is calculated by taking into account any
discount or premium related to the initial
recognition of deposits from other banks and
transaction costs that are an integral part of the
effective interest rate.
Pinjaman yang diterima
s.
Fund borrowings
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang
diterima dari bank lain atau pihak lain dengan
kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan
persyaratan perjanjian pinjaman.
Fund borrowings are funds received from other
banks or other parties with payment obligation
based on fund borrowings agreements.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, yang pada
awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan
kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif. Lihat Catatan 2e untuk
kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
memperhitungkan adanya diskonto atau premi
terkait dengan pengakuan awal pinjaman
diterima dan biaya transaksi yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Fund borrowings are classified as other financial
liabilities measured at amortized cost which are
initially recognized at fair value and subsequently
measured at amortized cost using the effective
interest rate method. Refer to Note 2e for the
accounting policy of financial liabilities measured
at amortised cost. Amortized cost is calculated by
taking into account any discount or premium
related to the initial recognition of fund borrowings
and transaction costs that are an integral part of
the effective interest rate.
Pinjaman subordinasi
t.
Pinjaman subordinasi diakui sebesar nilai wajar
pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar
biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi
atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
Subordinated loans
Subordinated loans are initially recognized at fair
value and subsequently measured at amortized
cost using the effective interest rate method.
Refer to Note 2e for the accounting policy of
financial liabilities measured at amortised cost.
Lampiran – 5/29 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
t.
AKUNTANSI
YANG
Pinjaman subordinasi (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
t.
v.
Pendapatan dan beban bunga
Subordinated loans (continued)
Amortized cost is calculated by taking into
account any discount or premium on subordinated
loan and transaction costs that are an integral part
of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
memperhitungkan adanya diskonto atau premi
terkait dengan pengakuan awal pinjaman
subordinasi dan biaya transaksi yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif.
u.
ACCOUNTING
u.
Interest income and expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui pada
laporan laba rugi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif
adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa datang selama
perkiraan umur dari aset keuangan atau
liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat) untuk
memperoleh nilai tercatat neto dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan.
Interest income and expenses are recognised in
the profit or loss using the effective interest rate
method. The effective interest rate is the rate that
exactly discounts the estimated future cash
payments or receipts over the expected life of the
financial instrument (or, where appropriate, a
shorter period) to obtain the carrying amount of
the financial asset or financial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif,
Bank mengestimasi arus kas di masa datang
dengan
mempertimbangkan
seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen
keuangan
tersebut,
tetapi
tidak
mempertimbangkan kerugian kredit di masa
mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh
komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima
oleh para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku
bunga efektif.
When calculating the effective interest rate, the
Bank estimates future cash flows considering all
contractual terms of the financial instrument but
not future credit losses. This calculation includes
all commissions, fees, and other forms received
by the parties in the contract that are an integral
part of the effective interest rate.
Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau
kelompok aset keuangan yang serupa telah
diturunkan akibat adanya kerugian penurunan
nilai,
pendapatan
bunga
tetap
diakui
menggunakan tingkat suku bunga yang
digunakan untuk mendiskontokan arus kas
masa mendatang untuk mengukur besarnya
kerugian penurunan nilai.
Once the recorded value of a financial asset or a
group of similar financial assets has been reduced
due to an impairment loss, interest income
continues to be recognized using the rate of
interest used to discount the future cash flows for
the purpose of measuring the impairment losses.
Pendapatan provisi dan komisi
v.
Fees and commission income
Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas
aset dan liabilitas keuangan yang merupakan
bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan
dalam perhitungan suku bunga efektif.
Pendapatan dan beban ini diamortisasi
sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan,
atau selama periode risiko.
Fees and commission income and expense of
financial assets and liabilities, which are an
integral part of the effective interest rate are being
taken into account in calculating the effective
interest rate. These income and expense are
amortized during the life of financial assets or
liabilities or during the period of the risk.
Pendapatan atau komponen pendapatan yang
terkait dengan kinerja tertentu diakui setelah
memenuhi kriteria yang sesuai dan diakui pada
saat terjadinya dan diklasifikasi sebagai bagian
dari provisi dan komisi dari transaksi selain
kredit yang diberikan dalam laporan laba rugi.
Fees or component of fees that are linked to a
certain performance are recognized after fulfilling
the corresponding criteria and recognized as
income when transactions held and classified as
part of fees and commissions from non-loan
transactions in the profit or loss.
Lampiran – 5/30 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
w. Penyisihan imbalan kerja karyawan
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Provision for employee service entitlements
Kewajiban pensiun
Pension obligations
Bank harus menyediakan program pensiun
dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan
UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU
Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu
untuk menghitung jumlah minimal imbalan
pensiun, pada dasarnya, program pensiun
berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah
program imbalan pasti.
The Bank is required to provide a minimum
amount of pension benefits in accordance with
Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law sets
the formula for determining the minimum amount
of benefits, in substance, pension plans under
Labor Law represent defined benefit plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program
pensiun yang menetapkan jumlah imbalan
pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada
saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu
faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau
kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan programs
where the pension amount to be received by
employees at the time of retirement will depend
on one or more factors such as age, years of
service or compensation.
Liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di
laporan posisi keuangan adalah nilai kini
kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan
posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset
program. Liabilitas imbalan pasca kerja dihitung
setiap tahun oleh aktuaris independen
menggunakan metode projected unit credit. Nilai
kini liabilitas imbalan pasca kerja ditentukan
dengan mendiskontokan estimasi arus kas
keluar masa depan dengan menggunakan
tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan
pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk
obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata
uang yang sama dengan mata uang imbalan
yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo
yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh
tempo imbalan yang bersangkutan.
The post-employee benefits liability recognised in
the statement of financial position in respect of
defined pension benefit plan is the present value
of the defined benefit obligation at the statement
of financial position date less the fair value of the
plan assets. The present value of defined benefit
obligation is calculated annually by independent
actuaries using the projected unit credit method.
The present value of the defined benefit obligation
is determined by discounting the estimated future
cash outflows using interest rates of government
bonds (considering currently there is no deep
market for high-quality corporate bonds) that are
denominated in the currency in which the benefit
will be paid, and that have the terms to maturity
approximating the terms of the related pension
liability.
Perubahan liabilitas imbalan kerja yang timbul
atas liabilitas imbalan pasca kerja dari
penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya
melalui penghasilan komprehensif lainnya.
Akumulasi pengukuran kembali dilaporkan di
saldo laba.
Change in employee benefits liability from postemployee benefits liability arising from experience
adjustments
and
changes
in
actuarial
assumptions are directly recognised in other
comprehensive
income.
Accumulated
remeasurements reported in retained earnings.
Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen
atau kurtailmen program diakui sebagai beban
dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Past service costs arising from amandement or
curtailment programs are recognised as expense
in profit or loss when incurred.
Bank menyelenggarakan program pensiun
iuran pasti untuk karyawan tetap. Iuran dana
pensiun yang ditempatkan pada entitas
terpisah ditanggung bersama oleh karyawan
dan Bank. Jumlah kontribusi dari bank dan
hasil
pengembangan
investasinya
diperhitungkan sebagai bagian dari kewajiban
imbalan pasti sesuai dengan UU No.13/2003.
The Bank has implemented a defined contribution
retirement program for its permanent employees.
Contribution to the retirement funds were placed
into a separate entity are paid by the employees
and the Bank. Total contribution from the Bank
and its investment growth result is accounted as
part of defined benefit liabilities in accordance with
Labor Law No. 13/2003.
Lampiran – 5/31 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
x.
y.
AKUNTANSI
YANG
Perpajakan
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
x.
ACCOUNTING
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak
tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba
rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan
transaksi atau kejadian yang diakui di
pendapatan komprehensif lain atau langsung
diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut
masing-masing diakui dalam pendapatan
komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred
tax. Tax is recognised in the statement of income,
except to the extent that it relates to items
recognised in other comprehensive income or
directly in equity. In this case, the tax is also
recognised in other comprehensive income or
directly in equity, respectively.
Semua perbedaan temporer antara jumlah
tercatat aset dan liabilitas dengan dasar
pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak
tangguhan dengan metode liabilitas laporan
keuangan (balance sheet liability method).
Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk
menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided using the balance
sheet liability method, for all temporary differences
arising between the tax bases of assets and
liabilities and their carrying values for financial
reporting purposes. Current enacted tax rates are
used to determine deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar
kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada
masa mendatang akan memadai untuk
mengkompensasi perbedaan temporer yang
menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
A deferred tax asset is recognised to the extent
that it is probable that future taxable profits will be
available against which the deferred tax asset
arising from temporary differences can be utilised.
Aset dan
liabilitas pajak penghasilan
tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat
hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus antara aset pajak kini dengan
liabilitas pajak kini dan apabila aset dan
liabilitas
pajak
penghasilan
tangguhan
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama,
baik atas entitas kena pajak yang sama
ataupun berbeda dan adanya niat untuk
melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut
secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are
offset when there is a legally enforceable right to
offset current tax assets against current tax
liabilities and when the deferred income taxes
assets and liabilities relate to income taxes levied
by the same taxation authority on either the same
taxable entity or different taxable entities where
there is an intention to settle the balances on a
net basis.
Provisi
y.
Provision
Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini
(baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa
lalu,
besar
kemungkinan
penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar
sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat
diestimasi secara andal.
Provisions are recognized when the Bank has a
present obligation (either legal or constructive) if,
as a result of past events, it is probable that
settlement obligations resulting in an outflow of
resources that contain economic benefits and total
liabilities can be reliably estimated.
Provisi dikaji pada setiap tanggal pelaporan
dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan
besar tidak terjadi arus keluar sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi untuk
menyelesaikan kewajiban tersebut, maka
provisi dibatalkan.
Provision is reviewed at each reporting date and
adjusted to reflect the best estimate of the current
condition. If most likely the provision not occur the
outflow of resources that contain the economic
benefits to settle the obligation, the provision is
cancelled.
Lampiran – 5/32 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN
ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Pertimbangan
Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank,
manajemen
telah
melakukan
pertimbangan
profesional dan perkiraan dalam menentukan jumlah
yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan
profesional dan estimasi yang signifikan adalah
sebagai berikut:
In the process of applying the Bank’s accounting
policies, management has exercised judgment and
estimates in determining the amounts recognized in the
financial statements. The most significant uses of the
judgment and estimates are as follows:
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang
Impairment losses on loans and receivables
Bank mengkaji pinjaman yang diberikan dan piutang
secara individu pada setiap tanggal pelaporan untuk
menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam
laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh
manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan
waktu arus kas di masa mendatang ketika
menentukan penurunan nilai.
The Bank reviews its individually significant loans and
receivables at each reporting date to assess whether an
impairment loss should be recorded in the profit or loss.
In particular, judgment by management is required in
the estimation of the amount and timing of future cash
flows when determining the impairment loss.
Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi
tentang situasi keuangan debitur atau nilai realisasi
bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada
asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil
aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam
perubahan cadangan kerugian penurunan nilai di
masa mendatang.
In estimating these cash flows, the Bank makes
judgments about the debtor’s financial situation or the
net realizable value of collateral. These estimates are
based on assumptions about a number of factors and
actual results may differ, resulting in future changes to
the allowance for impairment losses.
Liabilitas imbalan kerja
Liability for employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Bank bergantung
pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris
independen dalam menghitung jumlah-jumlah
tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain,
tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan,
tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat
kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Bank’s liability for employee
benefits is dependent on its selection of certain
assumptions used by the independent actuaries in
calculating such accounts. Those assumptions include
among others, discount rates, annual salary increase
rate, annual employee turn-over rate, disability rate,
retirement age and mortality rate.
Sementara Bank berkeyakinan bahwa asumsi
tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan
signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan
dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat
mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi
atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan
kerja neto.
While the Bank believes that its assumptions are
reasonable and appropriate, significant differences in
the Bank’s actual results or significant changes in the
Bank’s assumptions may materially affect its estimated
employee benefits liability and net employee’s benefit
expense.
GIRO PADA BANK INDONESIA
4.
2016
Mata uang asing
(nilai penuh)/
Ekuivalen
Rupiah/
Foreign
currency
Equivalent in
(full amount)
Rupiah
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Total
17,000,000
646,916
229,033
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
2015
Mata uang asing
(nilai penuh)/
Ekuivalen
Rupiah/
Foreign
currency
Equivalent in
(full amount)
Rupiah
37,000,000
875,949
Lampiran – 5/33 - Schedule
726,613
510,045
Rupiah
United States Dollar
1,236,658
Total
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
4.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Rasio
Giro Wajib Minimum (GWM) Bank dihitung
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No.17/21/PBI/2015 pada tanggal 26 November
2015 perihal Perubahan Kedua Atas Peraturan
Bank Indonesia No.15/15/PBI/2013 efektif per
tanggal 1 Desember 2015, Bank wajib memenuhi
Giro Wajib Minimum (GWM) primer dalam Rupiah
sebesar 7,5% dari simpanan nasabah Rupiah,
GWM primer dalam valuta asing sebesar 8% dari
simpanan nasabah dalam valuta asing dan GWM
sekunder dalam Rupiah sebesar 4% dari simpanan
nasabah Rupiah.
As of 31 December 2016 and 2015, the Minimum
Reserves Requirement is calculated based on the
Bank Indonesia’s regulation (PBI) No.17/21/PBI/2015
dated November 26, 2015 regarding “The Secondary
Amendment
of
Bank
Indonesia
Regulation
No.15/15/PBI/2013, starting on 1 December 2015, The
Bank is required to comply with minimum primary
reserves in Rupiah of 7.5% from customer”s deposit,
minimum primary reserves in foreign currencies of 8%
from customer’s deposits and secondary reserves in
Rupiah of 4% from customer’s deposits.
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
The ratios of MRR as of 31 December 2016 and 2015,
were as follows (unaudited):
2016
GWM Rupiah
Primer
Sekunder
2015
2016
GWM mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
5.
5.
2016
Mata uang asing
(nilai penuh)/
Ekuivalen
Rupiah/
Foreign
currency
Equivalent in
(full amount)
Rupiah
Mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
Dolar Australia
Dolar Singapura
Yen Jepang
Franc Swiss
Dolar Hong Kong
Poundsterling Inggris
Dolar Selandia Baru
Total
11.31%
Foreign currency MRR
United States Dollar
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
a.
Berdasarkan mata uang
Rupiah
Rupiah MRR
Primary
Secondary
2015
10.60%
GIRO PADA BANK LAIN
a.
8.23%
7.25%
7.45%
22.02%
By currency
2015
Mata uang asing
(nilai penuh)/
Ekuivalen
Rupiah/
Foreign
currency
Equivalent in
(full amount)
Rupiah
-
15,041
-
19,281
Rupiah
5,099,226
7,930,128
1,217,067
1,303,344
36,999,109
39,043
325,193
5,196
4,052
68,699
112,416
11,834
12,137
4,257
516
565
86
38
3,988,479
1,617,713
778,822
591,432
8,923,987
39,098
331,930
2,697
4,052
54,981
24,357
7,854
5,772
1,021
545
591
55
38
Foreign currencies
United States Dollar
European Euro
Australian Dollar
Singapore Dollar
Japanese Yen
Swiss Franc
Hong Kong Dollar
Great Britain Poundsterling
New Zealand Dollar
210,548
95,214
225,589
114,495
Lampiran – 5/34 - Schedule
Total
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
b.
c.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
CURRENT ACCOUNTS
(continued)
b.
Berdasarkan kolektibilitas
WITH
OTHER
BANKS
By collectibility
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan
sebagai “lancar”.
All current accounts with other banks as of 31
December 2016 and 2015, were classified as
“current”.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan
kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh giro
pada bank lain dapat ditagih.
Management believes that no allowance for
impairment losses is necessary as of 31
December 2016 and 2015, because the
Management believes that all current accounts
with other banks are fully collectible.
c.
Berdasarkan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi dan pihak ketiga
2016
Mata uang asing
(nilai penuh)/
Ekuivalen
Rupiah/
Foreign
currency
Equivalent in
(full amount)
Rupiah
Pihak - pihak berelasi (Catatan 30):
Mata uang asing
Rabobank International,
Utrecht Branch
Euro Eropa
Poundsterling
Inggris
Rabobank International,
Singapore Branch
Dolar Singapura
Franc Swiss
Dolar Amerika Serikat
Dolar Selandia Baru
By related parties and third parties
2015
Mata uang asing
(nilai penuh)/
Foreign currency
(full amount)
7,930,128
112,416
1,617,713
24,357
5,196
86
2,697
55
1,133,394
39,043
8,973
4,052
10,554
516
121
38
427,717
39,098
8,962
4,052
4,174
545
124
38
123,731
Pihak ketiga:
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Maybank
Indonesia Tbk
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
Mata uang asing:
JP Morgan Chase Bank,
Amerika Serikat
Dolar Amerika Serikat
ANZ Banking Group Ltd,
Australia
Dolar Australia
PT Bank Central Asia Tbk
Dolar Amerika Serikat
United Overseas Bank,
Singapura
Dolar Singapura
Standard Chartered Bank,
Jepang
Yen Jepang
Hongkong and Shanghai
Banking
Corporation, Hong Kong
Dolar Hong Kong
Total
Ekuivalen
Rupiah/
Equivalent in
Rupiah
29,293
14,581,289,340
14,581
18,871
386,640,846
387
385
11,399,122
11
13
62,209,581
62
12
15,041
19,281
2,916,082
39,286
169,508
2,336
1,217,067
11,834
778,822
7,854
2,174,171
29,292
3,810,009
52,521
169,950
1,583
163,715
1,598
36,999,109
4,257
8,923,987
1,021
565
331,930
325,193
Related parties (Note 30):
Foreign currency
Rabobank International,
Utrecht Branch
European Euro
Great Britain
Poundsterling
Rabobank International,
Singapore Branch
Singapore Dollar
Swiss Franc
United States Dollar
New Zealand Dollar
591
86,817
65,921
225,589
114,495
Lampiran – 5/35 - Schedule
Third parties:
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Maybank
Indonesia Tbk)
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
Foreign currencies:
JP Morgan Chase Bank,
United States of America
United States Dollar
ANZ Banking Group Ltd,
Australia
Australian Dollar
PT Bank Central Asia Tbk
United States Dollar
United Overseas Bank,
Singapore
Singapore Dollar
Standard Chartered Bank,
Japan
Japanese Yen
Hongkong and Shanghai
Banking
Corporation, Hong Kong
Hong Kong Dollar
Total
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
d.
5.
CURRENT ACCOUNTS
(continued)
d.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
2016
Rupiah
Mata uang asing:
Dolar Amerika Serikat
6.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN
a.
0.44%
0.39%
0.09%
6.
PLACEMENTS WITH
OTHER BANKS
a.
Rupiah
Foreign currency:
United States Dollar
BANK
INDONESIA
AND
By type and currency
2015
48,616
-
-
573,456
48,616
573,456
Related parties (Note 30):
Foreign currencies:
Interbank call money
Rabobank International,
Utrecht Branch
(US$5,000,000 as of
31 December 2016)
Rabobank International,
New York Branch
US$41,600,000 as of
31 December 2015)
Pihak ketiga:
Rupiah:
Penempatan pada Bank Indonesia
Fasilitas Simpanan Bank
Indonesia (FASBI)
340,924
Third party:
Rupiah:
Placements with Bank Indonesia
Deposit Facilities of Bank
1,099,888
Indonesia (FASBI)
Total
389,540
1,673,344
b.
Berdasarkan jatuh tempo
2016
1- 3 bulan
c.
BANKS
Average interest rates per annum
0.53%
2016
b.
OTHER
2015
Berdasarkan jenis dan mata uang
Pihak - pihak berelasi (Catatan 30):
Mata uang asing:
Interbank call money
Rabobank International,
Utrecht Branch
(US$5.000.000 pada
tanggal 31 Desember 2016)
Rabobank International,
New York Branch
(US$41.600.000 pada
tanggal 31 Desember 2015)
WITH
By maturity:
2015
389,540
1,673,344
c.
Berdasarkan kolektibilitas
Total
1- 3 months
By collectibility
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 digolongkan sebagai “lancar”.
All placement with Bank Indonesia and other
banks as of 31 December 2016 and 2015, were
classified as “current”.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan
kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh
penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain dapat ditagih.
Management believes that no allowance for
impairment losses is necessary as of 31
December 2016 and 2015, because the
Management believes that all the placements with
Bank Indonesia and other banks are fully
collectible.
Lampiran – 5/36 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN (lanjutan)
d.
6.
PLACEMENTS WITH BANK
OTHER BANKS (continued)
d.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
2016
Rupiah
Mata uang asing:
Dolar Amerika Serikat
7.
EFEK - EFEK
a.
5.62%
0.38%
0.49%
a.
By type and currency
2015
Third party:
Available-for-sale:
Rupiah:
Certificates of Bank Indonesia,
including unamortized
discount of Rp30,563
and Rp24,544 as of
31 December 2016
575,456
and 2015, respectively
1,269,437
163,331
91,420
381,481
-
(3,192)
(4,045)
1,902,477
Government Treasury Bill
Government Bonds
Government Bonds Retail
Unrealized loss
from changes
in fair value
571,411
Total available-for-sale
4,213
3,981
Loans and receivables:
Foreign currencies:
Export bills - net
2,583
40,877
6,796
44,858
1,909,273
616,269
Pinjaman yang diberikan dan piutang:
Mata uang asing:
Wesel ekspor - neto
Rupiah:
Wesel ekspor - neto
Total pinjaman yang
diberikan dan piutang
b.
Rupiah
Foreign currency:
United States Dollar
MARKETABLE SECURITIES
2016
Total
Average interest rates per annum
4.51%
Berdasarkan jenis dan mata uang
Total tersedia untuk dijual
AND
2015
7.
Pihak ketiga:
Tersedia untuk dijual:
Rupiah:
Sertifikat Bank Indonesia,
termasuk diskonto yang
belum diamortisasi sebesar
Rp30.563 dan Rp24.544
masing-masing pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015
Surat Perbendaharaan Negara
(SPN)
Obligasi Negara (ON)
Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
Rugi yang belum
direalisasi dari perubahan
nilai wajar
INDONESIA
b.
Berdasarkan kolektibilitas
Rupiah:
Export bills - net
Total loans and
receivables
Total
By collectibility
Semua efek-efek milik Bank pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 diklasifikasikan
sebagai “lancar”.
All of the Bank’s marketable securities as of 31
December 2016 and 2015, are classified as
“current”.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan
kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh efek efek dapat ditagih.
Management believes that no allowance for
impairment losses is necessary as of 31
December 2016 and 2015, because the
Management believes that all the marketable
securities are fully collectible.
Lampiran – 5/37 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK - EFEK (lanjutan)
c.
7.
MARKETABLE SECURITIES (continued)
c.
Berdasarkan jatuh tempo
2016
d.
2015
1- 3 bulan
3- 12 bulan
> 12 bulan
203,786
1,423,235
282,252
3,981
612,288
-
1- 3 months
3- 12 months
> 12 months
Total
1,909,273
616,269
Total
d.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
2016
Rupiah
8.
By maturity
Average interest rates per annum
2015
6.57%
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
8.
6.69%
Rupiah
DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE
Dalam melaksanakan operasi sehari-hari, Bank
membuat perjanjian kontrak berjangka dan swap
dengan nasabah dan lembaga keuangan lainnya.
Sebagai bagian dari kebijakan manajemen risiko
Bank, Bank menutup kontrak derivatif ini dengan
kontrak yang lain untuk menjaga posisi mata uang
dalam posisi yang minimum atau dalam batas (limit)
yang telah disetujui. Kontrak ini memiliki nilai
kontrak dan jatuh tempo yang kurang lebih sama
dengan kontrak awal transaksi derivatif tersebut
In conducting its daily operations, the Bank enters into
forward and swap contracts with customers or other
financial institutions. As part of the Bank’s risk
management policy, the Bank covers these contracts
with corresponding contracts to offset the currency
position and bring it to a minimum or within the
approved limit. These offsetting contracts have
approximately similar notional amounts and maturities
as the original derivative contracts.
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Summary of the derivative transactions outstanding as
of 31 December 2016 and 2015, are as follows:
2016
Jenis
Pihak berelasi (Catatan 30):
Kontrak terkait
nilai tukar:
Spot - beli
Dolar Australia
Dolar Amerika Serikat
Spot - jual
Dolar Australia
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
Pihak ketiga:
Kontrak terkait
nilai tukar:
Spot - beli
Dolar Amerika Serikat
Spot - jual
Dolar Amerika Serikat
Swap - jual
Dolar Amerika Serikat
Nilai
nosional
kontrak/
Notional
amount
contract
Nilai wajar/
Fair value
Tagihan
derivatif/
Derivatives
receivable
Liabilitas
derivatif/
Derivatives
payable
Type
194
463
194
466
3
-
194
8
595
194
8
592
-
3
3
3
67,363
67,350
8
161,671
161,670
43
44
269,450
268,560
-
890
51
955
54
958
Total
Lampiran – 5/38 - Schedule
21
Related party (Note 30):
Related to exchange
rate contracts:
Spot - buy
Australian Dollar
United States Dollar
Spot - sell
Australian Dollar
United States Dollar
European Euro
Third parties:
Related to exchange
rate contracts:
Spot - buy
United States Dollar
Spot - sell
United States Dollar
Swap - sell
United States Dollar
Total
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
8.
DERIVATIVES
(continued)
RECEIVABLE
AND
PAYABLE
Summary of the derivative transactions outstanding as
of 31 December 2016 and 2015, are as follows:
(continued)
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
(lanjutan)
2015
Nilai
nosional
kontrak)/
Notional
amount
contract)
Jenis
Pihak berelasi (Catatan 30):
Kontrak terkait
nilai tukar:
Swap - beli
Dolar Australia
Euro Eropa
Spot - jual
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
Spot - beli
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
Pihak ketiga:
Kontrak terkait
nilai tukar:
Swap - beli
Dolar Amerika Serikat
Swap - jual
Dolar Amerika Serikat
Spot - beli
Dolar Amerika Serikat
Spot - jual
Dolar Amerika Serikat
Tagihan
derivatif/
Derivatives
receivable
Nilai wajar/
Fair value
65,588
112,245
44
-
680
1,958
2,169
1,954
2,183
14
4
-
784
2,677
787
2,664
3
-
13
61
697
689,249
688,675
3,481
4,055
523,830
525,132
2,832
1,530
250,887
250,826
17
78
275,700
276,046
351
5
6,681
5,668
6,742
6,365
KREDIT YANG DIBERIKAN
9.
Third parties:
Related to exchange
rate contracts:
Swap - buy
United States Dollar
Swap - sell
United States Dollar
Spot - buy
United States Dollar
Spot - sell
United States Dollar
Total
LOANS
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang
2016
Pihak - pihak berelasi (Catatan 30):
Rupiah:
Karyawan
Konsumsi
Related party (Note 30):
Related to exchange
rate contracts:
Swap - buy
Australian Dollar
European Euro
Spot - sell
United States Dollar
European Euro
Spot - buy
United States Dollar
European Euro
All of the Bank’s derivatives receivable as of 31
December 2016 and 2015, are classified as “current”.
Seluruh tagihan derivatif Bank pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 diklasifikasikan sebagai
“lancar”.
a.
Type
65,544
112,925
Total
9.
Liabilitas
derivatif/
Derivatives
payable
By type and currency
2015
18,693
120
13,228
61
18,813
13,289
Lampiran – 5/39 - Schedule
Related parties (Note 30):
Rupiah:
Employee
Consumer
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
a.
9.
LOANS (continued)
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
2016
Pihak ketiga:
Rupiah:
Komersial
Konsumsi
Korporasi
Karyawan
2015
3,051,211
2,160,433
1,729,273
47,841
6,693,754
160,155
2,456,748
24,309
6,988,758
9,334,966
1,463,577
839,706
85,325
1,338,984
1,006,712
150
2,388,608
2,345,846
Total
Cadangan kerugian penurunan
nilai
9,396,179
11,694,101
Neto
9,115,167
Mata uang asing:
Korporasi
Komersial
Konsumsi
b.
By type and currency (continued)
(281,012)
10,825,987
b.
Berdasarkan sektor ekonomi
2016
Rupiah:
Perdagangan, restoran dan hotel
Industri pengolahan
Pertanian, perburuan dan
sarana pertanian
Konstruksi
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
Jasa-jasa sosial/masyarakat
Jasa-jasa dunia usaha
Listrik, gas dan air
Lain-lain
(868,114)
Foreign currencies:
Corporate
Commercial
Consumer
Total
Allowance for impairment
losses
Nett
By economic sector
2015
2,802,827
2,070,580
3,636,870
3,185,255
1,006,747
602,028
784,351
272,074
168,239
125,262
52,366
18,142
161,380
403,893
213,883
619,803
32,349
199,777
7,007,571
9,348,255
1,859,295
1,808,729
294,185
153,598
53,823
16,349
96,969
334,081
68,540
10,853
4,035
88
7,235
4,129
21,755
790
2,388,608
2,345,846
Total
Cadangan kerugian penurunan
nilai
9,396,179
11,694,101
Neto
9,115,167
Mata uang asing:
Industri pengolahan
Pertanian, perburuan dan
sarana pertanian
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa sosial/masyarakat
Konstruksi
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
Third parties:
Rupiah:
Commercial
Consumer
Corporate
Employee
(281,012)
(868,114)
10,825,987
Lampiran – 5/40 - Schedule
Rupiah:
Trade, restaurant and hotel
Manufacturing
Agriculture, hunting and
agriculture facilities
Construction
Transportation, warehouse
and communication
Social services
Business services
Electricity, gas and water
Others
Foreign currencies:
Manufacturing
Agriculture, hunting and
agriculture facilities
Trade, restaurant and hotel
Social services
Construction
Transportation, warehouse
and communication
Business services
Others
Total
Allowance for impairment
losses
Net
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
b.
9.
b.
Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan)
By economic sector (continued)
The details of non-performing loans (classified as
sub-standard, doubtful and loss) as of 31
December 2016 and 2015, based on economic
sector are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
rincian kredit bermasalah (diklasifikasikan
kurang lancar, diragukan dan macet) menurut
sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah:
Perdagangan, restoran dan hotel
Industri pengolahan
Pertanian, perburuan dan sarana
pertanian
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
Konstruksi
Jasa-jasa sosial/masyarakat
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
LOANS (continued)
2015
Rupiah:
Trade, restaurant and hotel
Manufacturing
Agriculture, hunting and
agriculture facilities
Transportation, warehouse and
communication
Construction
Social services
Business services
Others
198,931
124,109
356,958
199,429
26,437
1,600
7,816
5,004
3,206
1,121
10,321
151,714
5,120
3,229
27,900
18,627
376,945
764,577
(201,453)
(664,364)
175,492
100,213
Mata uang asing:
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Industri pengolahan
42,315
219,391
219,391
Cadangan kerugian penurunan
nilai
(7,865)
(177,901)
Neto
34,450
41,490
Net
Total
209,942
141,703
Total
Cadangan kerugian penurunan
nilai
Neto
Kredit non-performing loans adalah sebesar
Rp419.260 dan Rp983.968, masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Rasio kredit bermasalah sebelum dikurangi
cadangan kerugian (gross basis) pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
adalah 4,46% dan 8,41%. Rasio kredit
bermasalah setelah dikurangi cadangan
kerugian (net basis) sebesar 2,21% dan
1,21%, masing-masing untuk tahun 2016 dan
2015.
Allowance for impairment
losses
Net
Foreign currencies:
Trade, restaurant and hotel
Business services
Manufacturing
Allowance for impairment
losses
The non-performing loans of the Bank amounted
to Rp419,260 and Rp983,968 as of 31 December
2016 and 2015, respectively. The non-performing
loan ratio on a gross basis as of 31 December
2016 and 2015, are 4.46% and 8.41%,
respectively, and on a net basis are 2.21% and
1.21% for 2016 and 2015, respectively.
Lampiran – 5/41 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
c.
9.
LOANS (continued)
c.
Berdasarkan kolektibilitas
2016
2015
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
8,925,574
51,345
26,619
13,389
379,252
10,533,327
176,806
170,148
179,767
634,053
Current
Special mention
Sub-standard
Doubtful
Loss
Total
9,396,179
11,694,101
Total
Cadangan kerugian penurunan
nilai
(281,012)
Neto
d.
(868,114)
9,115,167
d.
Berdasarkan jatuh tempo perjanjian kredit
Rupiah:
≤ 1 tahun
> 1 - 2 tahun
> 2 - 5 tahun
> 5 tahun
Mata uang asing:
≤ 1 tahun
> 1 - 2 tahun
> 2 - 5 tahun
> 5 tahun
Total
Cadangan kerugian penurunan
nilai
By maturity based on loan agreement
5,469,863
585,550
664,962
287,196
6,432,902
721,503
1,772,221
421,629
7,007,571
9,348,255
1,801,047
23,695
450,389
113,477
1,650,571
320,721
160,165
214,389
2,388,608
2,345,846
9,396,179
11,694,101
(868,114)
9,115,167
2016
Rupiah:
≤ 1 year
> 1 - 2 years
> 2 - 5 years
> 5 years
Foreign currencies:
≤ 1 year
> 1 - 2 years
> 2 - 5 years
> 5 years
Total
Allowance for impairment
losses
10,825,987
e.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
Rupiah
Mata uang asing:
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Euro Eropa
Net
2015
(281,012)
Neto
Allowance for impairment
losses
10,825,987
2016
e.
By collectibility
Net
Average interest rates per annum
2015
11.56%
11.17%
4.84%
5.50%
6.14%
5.03%
5.41%
6.04%
Lampiran – 5/42 - Schedule
Rupiah
Foreign currencies:
United States Dollar
Singapore Dollar
Europan Euro
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
f.
9.
LOANS (continued)
f.
Kredit yang direstrukturisasi
The agreed restructuring schemes comprise the
reduction of interest rates, rescheduling of past
due interest, extension of the maturity dates and
extension of the periods of payment of past due
interest.
Skema restrukturisasi yang disetujui terdiri dari
pengurangan bunga, penjadwalan kembali
bunga yang tertunggak, perpanjangan tanggal
jatuh tempo dan perpanjangan periode
pembayaran atas bunga yang tertunggak.
2016
Kredit yang direstrukturisasi
Cadangan kerugian penurunan
nilai
Total
g.
2015
116,846
316,456
(27,818)
(195,752)
89,028
120,704
g.
Kredit sindikasi
i.
Restructured loans
Allowance for impairment
losses
Total
Syndicated loans
The syndicated loans represent loans provided to
customers under syndication agreements with
other banks. The Bank’s total participation in
syndicated loans, where the Bank acts as a
participant ranged about 16.6% of total syndicated
loans as of 31 December 2016 (4.20% to 21.95%
as of 31 December 2015).
Kredit sindikasi merupakan kredit yang
diberikan kepada nasabah berdasarkan
perjanjian sindikasi dengan bank-bank lain.
Jumlah keikutsertaan Bank dalam kredit
sindikasi, dimana Bank bertindak sebagai
anggota sindikasi berkisar 16,6% dari jumlah
pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember
2016 (4,20% sampai dengan 21,95% pada
tanggal 31 Desember 2015).
h.
Restructured loans
h.
Kredit yang diberikan kepada karyawan
Employee loans
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank
terdiri dari kredit yang dibebani bunga sebesar
3% sampai dengan 6% per tahun pada tahun
2016 dan 2015, yang ditujukan untuk
pembelian kendaraan, rumah dan keperluan
lainnya dan dilunasi dalam waktu 1 tahun
sampai dengan 20 tahun melalui pemotongan
gaji setiap bulan.
The loans to the Bank’s employees consist of
interest-bearing loans at interest rates of 3% to
6% per annum in 2016 and 2015, which are
intended for acquisitions of vehicles, houses and
other personal purposes and are repayable within
1 year to 20 years through monthly payroll
deductions.
Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak
berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing berjumlah Rp18,813 dan
Rp13.289, yang diberikan kepada dewan
komisaris, direksi dan pejabat eksekutif dan
diklasifikasikan lancar (Catatan 30).
Loans to related parties as of 31 December 2016
and 2015 is amounted to Rp18,813 and
Rp13,289, respectively, which are given to boards
of commissioners, directors, and executive
officers, and are classified as current (Note 30).
i.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai
atas kredit yang diberikan selama tahun
berjalan adalah sebagai berikut:
2016
Saldo awal
Penambahan tahun berjalan
Bunga unwinding
Penghapusbukuan selama
tahun berjalan
Selisih kurs karena penjabaran
mata uang asing
Saldo akhir
The changes in the allowance for impairment
losses on loans during the year are as follows:
2015
868,114
80,494
-
180,468
746,026
(3,199)
(665,556)
(55,055)
(2,040)
(126)
281,012
Manajemen berpendapat bahwa jumlah
cadangan kerugian penurunan nilai yang
dibentuk telah memadai.
868,114
Beginning balance
Addition during the year
Unwinding of interest
Write-off during
the year
Foreign exchange
translation
Ending balance
Management believes that the allowance for
impairment losses is adequate.
Lampiran – 5/43 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
j.
9.
j.
Lain-lain
The loans are generally collateralized by
registered mortgages or by powers of attorney to
mortgage or sell, time deposits, machinery,
inventory or other guarantees acceptable to the
Bank. The loans are secured by current accounts,
savings accounts and time deposits as of
31 December 2016 and 2015, amounting to
Rp191,781 and Rp441,523, respectively.
Berdasarkan
laporan
Batas
Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK) yang disampaikan
Bank kepada Bank Indonesia pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat
kredit yang melampaui ketentuan BMPK.
Based on the Legal Lending Limit (LLL) report
submitted by the Bank to Bank Indonesia as of
31 December 2016 and 2015, there were no loans
exceeding the LLL.
10. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
a.
Tagihan akseptasi
2016
Rupiah
Non-bank
Mata uang asing
Non-bank
Total
56,230
148,455
7,798
18,256
Rupiah
Non-banks
Foreign currencies
Non-banks
64,028
166,711
Total
Management believes that allowance for
impairment losses is not necessary as of 31
December 2016 and 2015, because the
Management believes that the acceptances
receivables are fully collectible.
b.
Liabilitas akseptasi
2016
Rupiah
Bank
Mata uang asing
Bank
Total
Acceptances receivable
2015
Manajemen berpendapat bahwa cadangan
kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena
Manajemen berkeyakinan bahwa tagihan
akseptasi dapat ditagih.
b.
Others
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin
dengan agunan yang diikat dengan hak
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual,
deposito berjangka, mesin, persediaan, atau
jaminan lain yang umumnya diterima oleh
Bank. Jumlah kredit yang diberikan yang
dijamin dengan giro, tabungan dan deposito
berjangka pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp191.781 dan Rp441.523.
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
a.
LOANS (continued)
Acceptances payable
2015
56,230
148,455
7,798
18,256
Rupiah
Banks
Foreign currencies
Banks
64,028
166,711
Total
Seluruh tagihan dan liabilitas akseptasi berasal
dari transaksi dengan pihak ketiga.
All acceptances receivable and payable are
transacted with third parties.
Lampiran – 5/44 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN
DITERIMA
11. ACCRUED INTEREST RECEIVABLES
2016
2015
Kredit yang diberikan
Efek - efek
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Lain-lain
53,364
2,448
71,999
29
4
3,395
239
57
Loans
Marketable securities
Placement with Bank Indonesia
and other banks
Others
Total
59,211
72,324
Total
12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
12. PREPAID EXPENSES
2016
2015
Sewa
Promosi
Infrastruktur cabang
Asuransi
Lain-lain
49,041
3,200
165
12,961
37,481
1,926
11,766
1,022
17,388
Rent
Promotion
Branch infrastructures
Insurance
Others
Total
65,367
69,583
Total
13. ASET TETAP
13. FIXED ASSETS
2016
Saldo awal/
Beginning
balance
Kepemilikan Langsung
Biaya perolehan:
Tanah
Hak guna tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Perangkat keras dan
lunak komputer
Prasarana - kantor
Kendaraan bermotor
Akumulasi penyusutan:
Hak guna tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Perangkat keras dan
lunak komputer
Prasarana - kantor
Kendaraan bermotor
Nilai buku neto
Penambahan/
Addition
Pengurangan/
Deduction
Reklasifikasi/
Reclassifications
40,573
257
51,228
11,545
6,492
21,294
18,984
1,552
288,867
21,035
12,957
30,829
14,081
-
3,959
426,462
51,402
45,789
-
243
26,143
9,780
2,019
1,375
10,002
1,533
-
160,567
13,519
11,679
45,381
5,201
186
3,480
221,931
54,162
15,015
204,531
8,733
(8,733)
8,126
(8,126)
-
Saldo akhir/
Ending balance
19,279
257
32,244
16,485
319,696
43,849
265
432,075
Accumulated depreciation:
Land rights
Buildings
Office equipment
Computer hardware
205,948
and software
26,846
Leasehold - office
259
Vehicles
243
18,160
9,622
261,078
170,997
Lampiran – 5/45 - Schedule
Direct Ownership
Cost:
Land
Land rights
Buildings
Office equipment
Computer hardware
and software
Leasehold - office
Vehicles
Net book value
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
2015
Saldo awal/
Beginning
balance
Kepemilikan Langsung
Biaya perolehan:
Tanah
Hak guna tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Perangkat keras dan
lunak komputer
Prasarana - kantor
Kendaraan bermotor
Akumulasi penyusutan:
Hak guna tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Perangkat keras dan
lunak komputer
Prasarana - kantor
Kendaraan bermotor
Nilai buku neto
Penambahan/
Addition
Pengurangan/
Deduction
Reklasifikasi/
Reclassifications
82,500
257
74,067
13,636
440
11,417
4,504
2,531
(30,510)
(18,335)
-
283,032
29,934
14,641
7,494
1,519
-
1,659
10,418
1,684
498,067
9,453
32,213
(48,845)
234
38,165
11,378
9
2,884
637
2,219
2,235
(12,687)
-
118,206
18,357
11,344
43,202
4,393
335
841
9,231
-
197,684
51,460
14,526
-
(12,687)
300,383
Saldo akhir/
Ending balance
40,573
257
51,228
11,545
288,867
21,035
12,957
426,462
Accumulated depreciation:
Land rights
Buildings
Office equipment
Computer hardware
160,567
and software
13,519
Leasehold - office
11,679
Vehicles
243
26,143
9,780
221,931
204,531
Pengurangan aset tetap di atas termasuk penjualan
aset dengan rincian sebagai berikut:
2016
Direct Ownership
Cost:
Land
Land rights
Buildings
Office equipment
Computer hardware
and software
Leasehold - office
Vehicles
Net book value
The above deductions in fixed assets include sale of
assets with details as follows:
2015
Nilai buku neto
Harga jual
30,777
188,561
17,687
57,655
Net book value
Selling price
Laba penjualan aset tetap
157,784
39,968
Gains from sale of fixed assets
Laba yang timbul dari hasil penjualan aset tetap
dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan NonOperasional - neto” pada laporan laba rugi.
Gains from sale of fixed assets were recognized as
part of “Non-Operating Income - net” in the profit or
loss.
Pada tanggal 31 Desember 2016, aset tetap Bank
diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan
pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp199.740 (31 Desember 2015: Rp107.416).
Manajemen
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas aset tetap yang
dipertanggungkan.
Fixed assets of the Bank as of 31 December 2016
were insured against risks of fire and theft for
Rp199,740 (31 December 2015: Rp107,416).
Management believes that the insurance coverage is
adequate to cover losses on the assets insured.
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak
kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan (HGB)
yang akan jatuh tempo sampai dengan 2037.
Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut
dapat diperpanjang.
The Bank owned several parcels of land with Building
Use Rights (HGB) which will expire in 2037.
Management believes that the land rights can be
extended.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015.
Management believes that there is no impairment in
value of fixed assets as of 31 December 2016 and
2015.
Lampiran – 5/46 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET LAIN-LAIN
14. OTHER ASSETS
2016
2015
Biaya yang ditangguhkan
Uang jaminan
Persediaan buku dan barang cetakan
Uang muka dan pembayaran
di muka lainnya
Properti terbengkalai
Lainnya
10,235
8,789
1,509
10,497
8,709
4,398
276
42,596
2,027
36,158
35,689
Deferred expense
Security deposits
Books and printing materials
Advances and other
prepayments
Abandoned property
Others
Total
63,405
97,478
Total
Others mostly consists of foreclosed collaterals,
clearing transactions and deferred expenses for
employee loans.
Lainnya terutama terdiri dari agunan yang diambil
alih, transaksi kliring dan beban yang ditangguhkan
untuk pinjaman karyawan.
15. LIABILITAS SEGERA
15. LIABILITIES DUE IMMEDIATELY
As of 31 December 2016 and 2015, liabilities due
immediately mainly consist of clearing transactions or
unsettled customers’ money transfer.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
liabilitas segera terutama terdiri dari transaksi kliring
atau transfer nasabah yang belum diselesaikan.
16. SIMPANAN DARI NASABAH
16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
This account is consists of:
Akun ini terdiri dari:
2016
Rupiah:
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Mata uang asing:
Giro
Deposito berjangka
Total
2015
1,672,276
771,332
6,087,139
1,149,344
851,536
6,349,102
8,530,747
8,349,982
664,902
988,959
1,258,632
1,729,800
1,653,861
2,988,432
10,184,608
11,338,414
Rupiah:
Current accounts
Savings accounts
Time deposits
Foreign currencies:
Current accounts
Timed deposits
Total
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22
September 2004, efektif sejak tanggal 22
September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan
(LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu
bank-bank umum berdasarkan program penjaminan
yang berlaku dan saat ini Bank adalah peserta dari
program tersebut.
Based on the Law No. 24, dated 22 September 2004,
effective since 22 September 2005, the Indonesian
Deposit Insurance Corporation (IDIC) was formed to
guarantee certain liabilities of commercial banks under
the applicable guarantee program and currently, the
Bank is a participant of the program.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik
Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No.
66 Tahun 2008 tentang “Besaran Nilai Simpanan
yang Dijamin LPS”. Berdasarkan Peraturan
tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap
nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan
Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan
maksimum Rp100 diubah menjadi maksimum
Rp2.000.
On 13 October 2008, the President of the Republic of
Indonesia enacted Government Regulation No. 66
Year 2008 regarding “The Amount of Deposits
Guaranteed by IDIC”. Based on such Regulation, the
guaranteed deposit amount in a bank which previously
according to Law No. 24 Year 2004 amounted to a
maximum of Rp100 was amended to a maximum
amount of Rp2,000.
Lampiran – 5/47 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan)
a.
16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
a.
Giro terdiri dari:
2016
Pihak - pihak berelasi (Catatan 30):
Rupiah
Mata uang asing
Pihak ketiga:
Rupiah
Mata uang asing
Total
2015
7,406
4,416
15,984
2,810
11,822
18,794
1,664,870
660,486
1,133,360
1,255,822
2,325,356
2,389,182
2,337,178
2,407,976
Related parties (Note 30):
Rupiah
Foreign currencies
Third parties:
Rupiah
Foreign currencies
Total
Giro dari pihak-pihak berelasi pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah berasal dari
Stichting Rabobank Foundation, Rabo Club,
Rabobank International Holding BV dan
manajemen kunci (Catatan 30).
Current accounts from related parties as of 31
December 2016 and 2015, were placed by
Stichting Rabobank Foundation, Rabo Club,
Rabobank International Holding BV and key
management (Note 30).
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum:
2016
Rupiah
Mata uang asing:
Dolar Australia
Euro Eropa
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
b.
Current accounts consist of:
2015
3.77%
2.64%
0.86%
0.44%
0.27%
0.25%
0.94%
0.27%
0.26%
0.54%
b.
Tabungan terdiri dari:
2016
Pihak - pihak berelasi (Catatan 30):
Rupiah:
Salary Account
Mantap Kado Istimewa
Maestro
Gamma
Mantap
Tabunganku
Pihak ketiga:
Rupiah:
Gamma
Maestro
Maestro Djarum
Mantap Kado Istimewa
Tabunganku
Salary Account
Mantap
Si Mungil
Total
Rupiah
Foreign currencies:
Australian Dollar
European Euro
United States Dollar
Singapore Dollar
Savings accounts consist of:
2015
3,405
290
120
63
8
6
45
2,371
213
-
3,892
2,629
319,095
314,566
73,963
43,417
9,387
5,169
1,843
-
331,368
363,700
94,070
49,490
9,160
1,114
5
767,440
848,907
771,332
851,536
Lampiran – 5/48 - Schedule
Related parties (Note 30):
Rupiah:
Salary Account
Mantap Kado Istimewa
Maestro
Gamma
Mantap
Tabunganku
Third parties:
Rupiah:
Gamma
Maestro
Maestro Djarum
Mantap Kado Istimewa
Tabunganku
Salary Account
Mantap
Si Mungil
Total
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan)
b.
16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
b.
Tabungan terdiri dari: (lanjutan)
Tabungan dari pihak-pihak berelasi pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah berasal dari
manajemen kunci (Catatan 30).
Savings accounts from related parties as of 31
December 2016 and 2015 were placed by key
management (Note 30).
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum:
2016
Rupiah
c.
Savings accounts consist of: (continued)
2015
2.51%
2.36%
c.
Deposito berjangka terdiri dari:
2016
Pihak - pihak berelasi (Catatan 30):
Rupiah
Mata uang asing
Pihak ketiga:
Rupiah
Mata uang asing
Total
Rupiah
Time deposits consist of:
2015
31,518
1,050
31,120
1,228
32,568
32,348
6,055,621
987,909
6,317,982
1,728,572
7,043,530
8,046,554
7,076,098
8,078,902
Related parties (Note 30):
Rupiah
Foreign currencies
Third parties:
Rupiah
Foreign currencies
Total
Deposito berjangka dari pihak-pihak berelasi
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah berasal dari Stichting Rabobank
Foundation dan manajemen kunci (Catatan
30).
Time deposits of related parties as of 31
December 2016 and 2015, were placed by
Stichting Rabobank Foundation and key
management (Note 30).
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum:
2016
2015
Rupiah
7.77%
9.58%
Rupiah
Mata uang asing:
Dolar Singapura
Dolar Australia
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
1.05%
0.93%
0.90%
0.26%
0.52%
2.11%
2.58%
1.40%
Foreign currencies:
Singapore Dollar
Australian Dollar
United States Dollar
European Euro
Lampiran – 5/49 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN DARI BANK LAIN
17 DEPOSITS FROM OTHER BANKS
This account is consists of:
Akun ini terdiri dari:
2016
Rupiah:
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Mata uang asing:
Giro
Deposito berjangka
Total
a.
2015
6,476
193
50,561
277,539
408,259
57,230
685,798
6,253
107,780
406,658
-
114,033
406,658
171,263
1,092,456
a.
Giro terdiri dari:
2016
Foreign currencies:
Current accounts
Time deposits
Total
Current accounts consist of:
2015
Pihak - pihak berelasi (Catatan 30):
Rupiah
2,043
8,935
Related parties (Note 30):
Rupiah
Pihak ketiga:
Rupiah
Mata uang asing
4,433
6,253
268,604
406,658
Third parties:
Rupiah
Foreign currencies
10,686
675,262
12,729
684,197
Total
Total
Average interest rates per annum:
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
2016
Rupiah
Mata uang asing:
Dolar Amerika Serikat
b.
Rupiah:
Current accounts
Saving accounts
Time deposits
2015
0.11%
0.14%
0.56%
0.22%
b.
Deposito berjangka terdiri dari:
2016
Rupiah
Foreign currencies:
United States Dollar
Time deposits consist of:
2015
Pihak - pihak berelasi (Catatan 30):
Mata uang asing
67,363
-
Related parties (Note 30):
Foreign currencies
Pihak ketiga:
Rupiah
Mata uang asing
50,561
40,417
408,259
-
Third parties:
Rupiah
Foreign currencies
90,978
408,259
158,341
408,259
Total
Average interest rates per annum:
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
2016
Rupiah
Total
2015
10.41%
Lampiran – 5/50 - Schedule
10.62%
Rupiah
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)
c.
17 DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)
c. Saving consist of:
Tabungan terdiri dari:
2016
2015
Pihak ketiga:
Rupiah
193
-
Third parties:
Rupiah
Total
193
-
Total
18. PINJAMAN YANG DITERIMA
18. FUND BORROWINGS
2016
Pihak berelasi (Catatan 30):
Mata uang asing:
Dolar Amerika Serikat
Rabobank Nederland
2015
25,261
43,078
Related party (Note 30):
Foreign currency:
United States Dollar
Rabobank Nederland
Pihak ketiga:
Mata uang asing:
Dolar Amerika Serikat
European Investment Bank
68,256
124,552
Third party:
Foreign currency:
United States Dollar
European Investment Bank
Total
93,517
167,630
Total
i.
Rabobank Nederland
i.
The borrowing facility received from Rabobank
Nederland amounting to US$15 million represents
borrowing for loan portfolio financing. This facility
started in May 2004 and will mature in May 2018.
Interest is payable at 1 (one) month LIBOR plus
0.25% per annum. This facility is repayable in
semi-annual installments of US$625,000.
Fasilitas pinjaman yang diterima sebesar
US$15 juta dari Rabobank Nederland
merupakan pinjaman yang digunakan untuk
pendanaan portofolio kredit yang diberikan.
Fasilitas ini dimulai pada bulan Mei 2004 dan
akan berakhir pada bulan Mei 2018. Suku
bunga pinjaman adalah sebesar 1 (satu) bulan
LIBOR ditambah 0,25% per tahun. Fasilitas ini
dibayarkan kembali melalui cicilan setengah
tahunan sebesar US$625.000.
ii.
European Investment Bank
ii.
a.
19. TAXATION
a.
Utang pajak
2016
Pajak penghasilan pasal 4 (2)
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 26
Pajak lainnya
Total
European Investment Bank
The borrowing facility Global Loan II represents
borrowing facility amounting to EUR50 million.
This facility started in September 2005 and will
mature in December 2018. This borrowing bears
interest rate at 3 (three) months LIBOR plus
0.25% per annum.
Fasilitas pinjaman Global Loan II merupakan
fasilitas pinjaman sebesar EUR50 juta.
Fasilitas ini dimulai pada bulan September
2005 dan akan berakhir pada bulan Desember
2018. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar
untuk 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,25%
per tahun.
19. PERPAJAKAN
Rabobank Nederland
Taxes payable
2015
9,001
5,260
105
1,345
9,528
3,470
114
48
133
Income tax article 4 (2)
Income tax article 21
Income tax article 23
Income tax article 26
Other tax payable
15,711
13,293
Total
Lampiran – 5/51 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
b.
19. TAXATION (continued)
b.
(Beban)/manfaat pajak
2016
Tax (expense)/benefit
2015
Pajak kini
Pajak tangguhan
Pajak tahun sebelumnya
(58,450)
-
115,982
(1,294)
Total
(58,450)
114,688
2016
Pendapatan yang dikenakan
pajak final
Perbedaan temporer:
Cadangan kerugian penurunan
nilai atas kredit yang diberikan
Estimasi liabilitas imbalan
kerja karyawan
Beban yang masih harus dibayar
Penyusutan aset tetap
dan amortisasi
Bonus yang masih harus dibayar
Total perbedaan temporer
Total
The reconciliations between (loss) income before
tax expense, as shown in the Statement of profit
or loss and other comprehensive income, and
taxable income for the years ended 31 December
2016 and 2015, were as follows:
Rekonsiliasi antara (rugi) laba sebelum beban
pajak, seperti yang disajikan dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
Laba/(rugi) sebelum manfaat
(beban) pajak penghasilan
sesuai dengan laporan laba
rugi dan penghasilan
komprehensif lainnya
Current tax
Deferred tax
Tax for the prior year
2015
318,857
(831,719)
Income/(loss)
before tax benefit
(expense) per statement
of profit or loss and other
comprehensive income
(53)
Income subject to
final tax
(46)
(362,937)
534,064
9,331
(11,633)
(16,884)
1,406
(14,770)
2,402
(52,604)
(2,049)
Temporary differences:
Provision for impairment
losses on loans
Estimated employee benefit
liabilities
Accrued expenses
Depreciation of fixed assets
and amortization
Accrual for bonus
(377,607)
463,933
Total temporary differences
Perbedaan permanen:
Biaya kesejahteraan karyawan
Komponen-komponen biaya lain
yang tidak dapat dikurangkan
42,464
70,093
(156,591)
(35,026)
Total perbedaan permanen
(114,127)
35,067
Rugi kena pajak
(172,923)
(332,772)
Lampiran – 5/52 - Schedule
Permanent differences:
Benefits-in-kind
Other non-deductible
expenses
Total permanent differences
Taxable loss
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
b.
19. TAXATION (continued)
b.
Manfaat (beban) pajak (lanjutan)
Taxable income for the year and the estimated
corporate income tax payable is as follows:
Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan
taksiran utang pajak penghasilan adalah
sebagai berikut:
2016
c.
Tax benefit (expense) (continued)
2015
Pajak penghasilan tahun berjalan
sesuai dengan tarif pajak
yang berlaku (25%)
Dikurangi: pajak penghasilan
badan yang telah dibayar
-
-
-
3,489
Tagihan pengembalian pajak
-
(3,489)
Current income tax expense
at standard statutory
tax rate (25%)
Less: Corporate income
tax paid
Claim for tax refunds
Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) Pajak
Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2016
belum dilaporkan. Penghasilan kena pajak hasil
rekonsiliasi di atas merupakan dasar dalam
pengisian SPT PPh Badan Bank untuk tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2016.
Annual corporate income tax return for fiscal year
2016 has yet been submitted. Taxable income
results from above reconciliation is the basis in
filing the Bank’s annual Tax Return (“SPT”) of
Corporate Income Tax for the years ended
31 December 2016.
Perhitungan perpajakan untuk tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sesuai dengan Surat Pemberitahuan
Tahunan (“SPT”) Bank.
The calculations of income tax for the years
ended 31 December 2015 and 2014 conform to
the Bank’s annual tax returns.
c.
Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets
The details of deferred tax assets, were as
follows:
Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai
berikut:
2016
Saldo awal/
Beginning
balance
Imbalan kerja
Cadangan kerugian penurunan
nilai kredit yang diberikan
Cadangan lainnya
Beban penyusutan
Keuntungan yang belum
direalisasi dari efek
tersedia untuk dijual
9,464
115,146
8,758
(35,249)
1,011
99,130
Dikreditkan/
(dibebankan) ke
laporan laba rugi/
Credited/
(charged) to
statements
of income
2,333
Dikreditkan/
(dibebankan) ke
ekuitas/
Credited/
(charged) to
equity
(2,514)
(90,531)
(2,308)
30,517
-
(59,989)
Saldo akhir/
Ending
balance
9,283
24,615
6,450
(4,732)
(213)
798
(2,727)
36,414
Lampiran – 5/53 - Schedule
Employee benefits
Allowance for impairment
losses on loans
Others allowance
Depreciation expenses
Unrealised gain
on available for sale
marketable securities
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
19. TAXATION (continued)
c.
Aset pajak tangguhan (lanjutan)
Saldo awal/
Beginning
balance
Imbalan kerja
Cadangan kerugian penurunan
nilai aset keuangan
Cadangan lainnya
Beban penyusutan
Keuntungan yang belum
direalisasi dari efek
tersedia untuk dijual
2015
Dikreditkan/
(dibebankan) ke
Dikreditkan/
laporan laba rugi/
(dibebankan) ke
ekuitas/
Credited/
(charged) to
Credited/
statements
(charged) to
of income
equity
15,293
(18,370)
8,920
(22,098)
(4,221)
133,516
(162)
(13,151)
(406)
-
(16,661)
115,982
-
Cadangan atas aset pajak
tangguhan
Pajak tahun sebelumnya
(Beban)/manfaat pajak sesuai laporan
laba atau rugi dan penghasilan
komprehensif lain
1,011
(191)
Employee benefits
Allowance for impairment
losses on financial assets
Others allowance
Depreciation expenses
Unrealised gain
on available for sale
marketable securities
99,130
The reconciliation between the Bank’s accounting
income before tax multiplied by the enacted tax
rate applicable to income tax expense were as
follows:
2015
318,857
(46)
(831,719)
(53)
318,811
(831,772)
25%
(79,703)
Beda tetap dengan tarif 25%
115,146
8,758
(35,249)
1,417
d.
2016
Tarif pajak yang berlaku
9,464
Management believes that deferred tax assets
resulting from temporary differences can be
realized in the next period.
Rekonsiliasi antara laba akuntansi Bank
sebelum pajak dikali tarif pajak yang berlaku
dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
Laba akuntansi sebelum
manfaat (beban) pajak
Penghasilan tidak kena pajak
Saldo akhir/
Ending
balance
(1,608)
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak
tangguhan yang timbul dari perbedaan
temporer diperkirakan dapat direalisasikan
pada periode mendatang.
d.
Deferred tax assets (continued)
28,532
25%
(8,767)
199,176
(7,279)
-
(83,194)
(1,294)
Lampiran – 5/54 - Schedule
Enacted marginal tax rate
207,943
(51,171)
(58,450)
Accounting income before
tax benefit (expense)
Non-taxable income
114,688
Permanent differences at 25%
Valuation allowance on
deferred tax assets
Prior year tax
Income tax (expense)/benefit per
statement of profit or loss and other
comprehensive income
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS LAIN-LAIN
20. OTHER LIABILITIES
2016
Imbalan kerja karyawan (Catatan 31)
Beban yang masih harus dibayar
Bunga yang masih harus dibayar
Utang kepada entitas induk
dan cabang regional
(Catatan 26)
Jaminan yang diterima
Suspense Account
Lain-lain
Total
2015
37,133
34,939
32,175
37,859
46,178
28,095
23,650
23,369
42
7,456
69,989
40,477
108
17,812
Employee benefits (Note 31)
Accrued expenses
Accrued interest payable
Payables to the parent entity
and regional branches
(Note 26)
Guarantees received
Suspense Account
Others
158,764
240,518
Total
Payables to the parent entity and regional branches
represent liabilities for certain services provided by
these related parties.
Utang kepada entitas induk dan cabang regional
merupakan utang atas penyediaan jasa-jasa
tertentu oleh pihak-pihak berelasi ini.
21. PINJAMAN SUBORDINASI
21. SUBORDINATED LOANS
Bank memperoleh pinjaman subordinasi dari
Rabobank Nederland, pemegang saham mayoritas
Bank, pada beberapa tanggal dengan jumlah
terhutang pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut (Catatan 30):
2016
The Bank obtained subordinated loans from Rabobank
Nederland, the Bank’s majority shareholder, on
various dates with outstanding balances as of 31
December 2016 and 2015 as follows (Note 30):
2015
17 November 2003
26 September 2011
50,522
538,900
86,156
551,400
17 November 2003
26 September 2011
Total
589,422
637,556
Total
Pada tanggal 17 November 2003, Bank
memperoleh pinjaman subordinasi sebesar US$30
juta untuk memperkuat neraca Bank, pendanaan
sub-prime portofolio kredit yang diberikan,
membuat bisnis baru dengan pelanggan tertentu
dan tujuan entitas umum. Suku bunga pinjaman
ditetapkan sebesar 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah
0,25% per tahun. Angsuran dibayarkan kembali
melalui 24 kali cicilan sebesar US$1,25 juta,
dengan pembayaran pertama setelah 3 (tiga) tahun
sejak tanggal perjanjian pinjaman ("grace period")
dan setelah itu, setiap 6 (enam) bulan setelah itu.
Angsuran terakhir akan dibayarkan paling lambat
15 tahun setelah tanggal perjanjian pinjaman.
Pinjaman
ini
dijamin
oleh
Nederlandsche
Credietverzekering Maatschappij (”NCM“) untuk
risiko negara dan politik.
On 17 November 2003, the subordinated loan of
US$30 million was obtained to strengthen the Bank’s
balance sheet, finance the sub-prime loan portfolio,
allow new business with core customers and for
general entity purposes. Interest is payable at 3 (three)
months LIBOR plus 0.25% per annum. This loan is
repayable in 24 equal installments of US$1.25 million,
with the first repayment to be made in the year falling 3
(three) years after the date of this loan agreement (the
“grace period”) and, thereafter, every 6 (six) months
after that. The last installment will be paid no later than
15 years after the date of this loan agreement. The
loan
is
guaranteed
by
Nederlandsche
Credietverzekering Maatschappij (“NCM”) for country
and political risk.
Lampiran – 5/55 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. SUBORDINATED LOANS (continued)
On 26 September 2011, the additional subordinated
loan of US$40 million was obtained for funding Bank’s
working capital. Interest is payable at 3 (three) months
LIBOR plus 2.75% per annum. This loan is repayable
in 5 (five) equal installments of US$8 million, on 26th
of September every year, with the first repayment to
be made in the year falling 6 (six) years after the date
of this loan agreement (the “grace period”) and,
thereafter, every 12 months after that. The last
installment will be paid no later than 10 years after the
date of this loan agreement.
Pada tanggal 26 September 2011, Bank
memperoleh pinjaman subordinasi tambahan
US$40 juta untuk pendanaan modal kerja. Suku
bunga pinjaman ditetapkan sebesar 3 (tiga) bulan
LIBOR ditambah 2,75% per tahun. Angsuran
dibayarkan kembali melalui 5 (lima) kali cicilan
sebesar US$8 juta setiap tanggal 26 September
setiap tahunnya, dengan pembayaran pertama
setelah 6 (enam) tahun sejak tanggal perjanjian
pinjaman ("grace period") dan setelah itu, setiap 12
bulan setelah itu. Angsuran terakhir akan
dibayarkan paling lambat 10 tahun setelah tanggal
perjanjian pinjaman.
22. MODAL SAHAM
22. SHARE CAPITAL
The Bank’s issued and paid-up capital as of 31
December 2016 and 2015 is as follows:
Modal Bank yang ditempatkan dan disetor penuh
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
2016
Jumlah
saham yang
diterbitkan
dan disetor
penuh/
Number
of issued
and fully
paid-up shares
Cooperatieve Centrale
Raiffeisen Boerenleenbank B.A.
(Rabobank Nederland)
PT Aditirta Suryasentosa (AS)
PT Antarindo Optima (AO)
PT Antariksabuana
Citanagara (AC)
PT Mitra Usaha Kencana
Sejati (MUKS)
Total
Nilai nominal
(nilai penuh)/
Par value
(full amount)
Jumlah/
Amount
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
2,421,751
242,998
242,998
500,000
500,000
500,000
1,210,875
121,499
121,499
79.73
8.00
8.00
121,498
500,000
60,749
4.00
8,225
500,000
4,113
0.27
Cooperatieve Centrale
Raiffeisen Boerenleenbank B,A,
(Rabobank Nederland)
PT Aditirta Suryasentosa (AS)
PT Antarindo Optima (AO)
PT Antariksabuana
Citanagara (AC)
PT Mitra Usaha Kencana
Sejati (MUKS)
1,518,735
100.00
Total
3,037,470
2015
Jumlah
saham yang
diterbitkan
dan disetor
penuh/
Number
of issued
and fully
paid-up shares
Cooperatieve Centrale
Raiffeisen Boerenleenbank B.A.
(Rabobank Nederland)
PT Aditirta Suryasentosa (AS)
PT Antarindo Optima (AO)
PT Antariksabuana
Citanagara (AC)
PT Mitra Usaha Kencana
Sejati (MUKS)
Total
Nilai nominal
(nilai penuh)/
Par value
(full amount)
Jumlah/
Amount
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
1,733,613
242,998
242,998
500,000
500,000
500,000
866,806
121,499
121,499
73.79
10.34
10.34
121,498
500,000
60,749
5.17
8,225
500,000
4,113
0.36
Cooperatieve Centrale
Raiffeisen Boerenleenbank B,A,
(Rabobank Nederland)
PT Aditirta Suryasentosa (AS)
PT Antarindo Optima (AO)
PT Antariksabuana
Citanagara (AC)
PT Mitra Usaha Kencana
Sejati (MUKS)
1,174,666
100.00
Total
2,349,332
Pada tanggal 20 Januari 2016, Rabobank
Nederland melakukan setoran modal tambahan
sebesar Rp344.069 (lihat Catatan 1).
On 20 January 2016, Rabobank Nederland injected
additional capital amounted Rp344,069 (refer to Note
1).
Lampiran – 5/56 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PENDAPATAN BUNGA
23. INTEREST INCOME
2016
2015
Kredit yang diberikan
Efek - efek
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Giro pada Bank Indonesia
dan bank lain
Lain-lain
1,127,935
98,073
1,308,343
66,023
27,621
25,242
3,434
2,538
1,156
799
Loans
Marketable securities
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Current accounts with Bank
Indonesia and other banks
Others
Total
1,259,601
1,401,563
Total
24. BEBAN BUNGA
24. INTEREST EXPENSE
2016
Simpanan dari nasabah
dan bank lain:
Deposito berjangka
Giro
Tabungan
Premi asuransi untuk
program penjaminan nasabah
Pinjaman subordinasi
Pinjaman yang diterima
Total
2015
595,327
17,485
21,957
653,727
34,214
20,470
31,054
19,267
1,274
38,948
18,106
191
Deposits from customers
and other banks:
Time deposits
Current accounts
Savings accounts
Insurance premiums on
third party funds guarantee
program
Subordinated loans
Fund borrowings
686,364
765,656
Total
25. BEBAN GAJI DAN IMBALAN KERJA
25. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS
2016
2015
Gaji dan imbalan
pasca-kerja
Bonus dan tunjangan hari raya
Tunjangan kesehatan
Pendidikan dan pelatihan
Asuransi karyawan
Tunjangan lembur
Lain-lain
188,051
36,066
13,784
11,764
8,159
1,654
17,668
265,237
37,262
16,701
11,186
17,945
3,155
26,781
Salaries and post-employment
benefits
Bonus and holiday allowances
Medical allowances
Education and training
Employees insurance
Overtime allowances
Others
Total
277,146
378,267
Total
Lampiran – 5/57 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2016
Penyusutan (Catatan 13)
Biaya jasa profesional
Sewa
Beban administrasi yang dibebankan
oleh kantor pusat
Perlengkapan kantor
Media komunikasi
Iklan dan promosi
Perbaikan dan pemeliharaan
Perjalanan dinas
Listrik dan air
Surat-menyurat dan telekomunikasi
Asuransi
Lain-lain
Total
2015
54,162
31,726
28,594
51,460
54,357
24,889
19,181
18,488
16,617
8,691
8,313
5,888
5,598
3,133
1,910
43,007
43,773
27,718
22,138
9,723
8,099
6,793
6,947
5,067
5,580
41,655
Depreciation (Note 13)
Professional fees
Rent
Administration expenses charged
by head office
Office supplies
Media communication
Advertising and promotion
Repairs and maintenance
Business travel
Electricity and water
Mailing and telecommunications
Insurance
Others
245,308
308,199
Total
Beban administrasi yang dibebankan oleh kantor
pusat merupakan biaya atas jasa-jasa teknologi
informasi yang diberikan oleh entitas induk dan
cabang-cabang regional lainnya kepada Bank, yang
ditentukan berdasarkan kontrak tertulis (Service
Level Agreement).
Administration expenses charged by head office are
expenses incurred such as information technology
services provided by the parent entity and other
regional branches to the Bank, which are determined
based on Service Level Agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo
atas biaya pembebanan tersebut yang belum
dilunasi adalah masing-masing sebesar Rp23.650
dan Rp69.989 yang dicatat sebagai bagian dari
akun “Liabilitas lain-lain” (Catatan 20).
For the years ended 31 December 2016 and 2015, the
above expenses that have not been settled amounted
to Rp23,650 and Rp69,989, respectively which were
recorded as part of “Other liabilities” (Note 20).
27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Commitments and contingencies are derived from third
parties and related parties consist of the following:
Komitmen dan kontinjensi diperoleh dari pihak
ketiga dan pihak-pihak berelasi terdiri dari:
2016
2015
Komitmen
Liabilitas komitmen:
Fasilitas kredit kepada debitur
yang belum digunakan
Letters of credit dan SKBDN yang
masih berjalan dan tidak dapat
dibatalkan
(3,779,787)
(4,131,437)
(6,865)
(34,590)
Total liabilitas komitmen
(3,786,652)
(4,166,027)
Total commitment payables
132,155
2,839,710
Contingencies
Contingent receivables:
Interest receivables on
non-performing loans
Bank guarantees received
Kontinjensi
Tagihan kontinjensi:
Pendapatan bunga kredit
bermasalah
Bank garansi yang diterima
Liabilitas kontinjensi:
Bank garansi yang diterbitkan
Tagihan kontinjensi - neto
Komitmen dan kontinjensi neto
Commitments
Commitment payables:
73,652
1,306,833
(96,577)
(301,307)
1,283,908
2,670,558
(2,502,744)
(1,495,469)
Lampiran – 5/58 - Schedule
Unused loan facilities
Outstanding irrevocable
letters of credit and
domestic letter of credit
Contingent payables:
Bank guarantees issued
Contingent receivables - net
Commitments and contingencies
payables - net
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
As of 31 December 2016 and 2015, the balance of
commitments and contingent transactions payables net with related parties amounted to Rp null and
Rp409,127 respectively (Note 30).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo
liabilitas transaksi komitmen dan kontinjensi - neto
dengan pihak-pihak berelasi masing-masing
sebesar Rp nihil dan Rp409.127 (Catatan 30).
28. ASET DAN LIABILITAS
MATA UANG ASING
a.
MONETER
DALAM
28. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
FOREIGN CURRENCY
a.
Posisi Devisa Neto
Net Open Position
Perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN)
didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia
No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010
tanggal 1 Juli 2010. Berdasarkan peraturan
tersebut, Bank diwajibkan untuk menjaga rasio
PDN laporan posisi keuangan dan secara
keseluruhan maksimum 20% dari jumlah
modal. PDN adalah penjumlahan nilai absolut
yang dinyatakan dalam Rupiah dari selisih
bersih antara aset dan liabilitas dalam mata
uang asing dan selisih bersih dari tagihan dan
liabilitas komitmen dan kontinjensi yang dicatat
dalam
rekening
administratif
yang
didenominasi dalam setiap mata uang asing.
The Net Open Position (NOP) is calculated based
on Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004
dated 15 July 2004 which was last amended by
Bank Indonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010
dated 1 July 2010. Based on this regulation, the
Bank is required to maintain Net Open Position
ratio of the overall statements of financial position
at a maximum of 20% of the total capital. The
NOP is the sum of the absolute values, which are
stated in Rupiah, of the net difference between
the assets and liabilities denominated in each
foreign currency and the net difference of the
receivables and payables of both commitments
and contingencies recorded in the administrative
accounts denominated in each foreign currency.
PDN dan rasio PDN Bank pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
The Bank’s NOP and NOP ratio as of 31
December 2016 and 2015 are calculated as
follows:
Aset/
Assets
Mata uang
asing (nilai
penuh)/
Foreign
currencies
(full amount)
Keseluruhan (laporan posisi
keuangan dan rekening
administratif)
Dolar Amerika Serikat
Yen Jepang
Euro Eropa
Poundsterling Inggris
Dolar Australia
Franc Swiss
Dolar Hong Kong
Dolar Singapura
Dolar Selandia Baru
207,477,141
42,564,109
8,764,827
5,196
6,262,610
39,043
341,255
2,355,470
4,052
Ekuivalen
dalam Rp/
Equivalent in
Rp
2,795,236
4,898
124,248
86
60,892
516
593
21,934
38
3,008,441
2016
Liabilitas/
Liabilities
Mata uang
asing (nilai
penuh)/
Ekuivalen
dalam Rp/
Foreign
currencies
Equivalent in
full amount)
Rp
207,913,227
51,421,181
7,555,502
1,090
6,148,526
400
139,293
1,991,008
-
Neto - absolut/
Net - absolute
Mata uang
asing (nilai
penuh)/
Ekuivalen
dalam Rp/
Foreign
currencies
Equivalent in
(full amount)
Rp
2,801,111
5,917
107,105
18
59,783
5
242
18,540
2,992,721
Total modal pada tanggal
31 Desember 2016 (Catatan 29)
Persentasi PDN terhadap modal
Lampiran – 5/59 - Schedule
436,086
8,857,072
1,209,325
4,106
114,084
38,643
1,109
364,462
4,052
5,875
1,019
17,143
68
1,109
511
351
3,394
38
Aggregate (statement of
financial position and
administrative accounts)
United States Dollar
Japanese Yen
European Euro
Great Britain Poundsterling
Australian Dollar
Swiss Franc
Hong Kong Dollar
Singapore Dollar
New Zealand Dollar
29,508
2,200,924
Total capital as of
December 31, 2016 (Note 29)
1.34%
Percentage of NOP to capital
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. ASET DAN LIABILITAS MONETER
MATA UANG ASING (lanjutan)
b.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DALAM
28. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
FOREIGN CURRENCY (continued)
b.
Posisi Devisa Neto (lanjutan)
Aset/
Assets
Mata uang
asing (nilai
penuh)/
Foreign
currencies
(full amount)
Keseluruhan (laporan posisi
keuangan dan rekening
administratif)
Dolar Amerika Serikat
Yen Jepang
Euro Eropa
Poundsterling Inggris
Dolar Australia
Franc Swiss
Dolar Hong Kong
Dolar Singapura
Dolar Selandia Baru
390,906,855
84,434,354
11,489,260
2,691
7,478,979
39,082
354,191
2,499,655
8,153
Ekuivalen
dalam Rp/
Equivalent in
Rp
5,388,651
9,669
172,990
55
75,416
544
630
24,394
77
Net Open Position (continued)
2015
Liabilitas/
Liabilities
Mata uang
asing (nilai
penuh)/
Ekuivalen
dalam Rp/
Foreign
currencies
Equivalent in
full amount)
Rp
392,560,029
102,947,212
11,562,052
7,541,158
2,896,932
4,129
5,672,426
Neto - absolut/
Net - absolute
Mata uang
asing (nilai
penuh)/
Ekuivalen
dalam Rp/
Foreign
currencies
Equivalent in
(full amount)
Rp
5,411,440
11,789
174,086
76,043
28,271
39
1,653,174
18,512,858
72,792
2,691
62,179
39,082
354,191
397,277
4,024
5,701,668
Total modal pada tanggal
31 Desember 2015 (Catatan 29)
Persentase PDN terhadap modal
(tidak diaudit)
29. MANAJEMEN MODAL
22,789
2,120
1,096
55
627
544
630
3,877
38
Aggregate (statement of
financial position and
administrative accounts)
United States Dollar
Japanese Yen
European Euro
Great Britain Poundsterling
Australian Dollar
Swiss Franc
Hong Kong Dollar
Singapore Dollar
New Zealand Dollar
31,776
1,731,106
Total capital as of
December 31, 2015 (Note 29)
1.84%
Percentage of NOP to capital
(unaudited)
29. CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk
mempertahankan posisi modal yang kuat untuk
mendukung
pertumbuhan
bisnis
dan
mempertahankan investor, deposan, pelanggan
dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan
permodalan, Bank mempertimbangkan faktorfaktor
seperti: pengembalian modal yang optimal pada
pemegang saham, menjaga keseimbangan antara
keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio
serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal
yang sehat.
The Bank’s capital management objective is to
maintain a strong capital position to support business
growth and to sustain investor, depositor, customer
and market confidence. In managing its capital, the
Bank considers factors such as: an optimal capital rate
of return to shareholders and maintaining a balance
between high return gearing ratio and safety provided
by a sound capital position.
Sejak tahun 2007, Bank diwajibkan untuk
memenuhi kerangka kerja Basel II dalam hal
permodalan Bank dengan mengikuti road map
implementasi Basel II di Indonesia yang dipimpin
oleh Bank Indonesia.
Starting 2007, Bank is required to comply with Basel II
framework in respect with regulatory capital following
the Basel II implementation road map in Indonesia led
by the Bank Indonesia.
Penerapan Bank atas risiko pasar, risiko kredit dan
risiko operasional dalam permodalan adalah
sebagai berikut:
Bank’s implementation on market risk, credit risk and
operational risk in capital is as follows:
a.
a.
Risiko pasar
Sejak
November
2007,
Bank
sudah
menerapkan pendekatan standar untuk
mengelola risiko pasar sesuai dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007
tanggal 1 November 2007 serta Surat Edaran
Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18
Desember 2007 dan Surat Edaran Bank
Indonesia No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli
2012.
Market risk
Starting November 2007, the Bank had adopted
standardized
approach
for
market
risk
management according to Bank Indonesia
Regulation No. 9/13/PBI/2007 dated 1 November
2007 as well as Bank Indonesia Circular Letter
No. 9/33/DPNP dated 18 December 2007 and
Bank Indonesia Circular Letter No. 14/21/DPNP
dated 18 July 2012.
Lampiran – 5/60 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
b.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b.
Risiko kredit
As a follow up to the implementation of Pillar 1 of
Basel II, the Bank has implemented a credit risk
measurement using the Standardized Approach in
accordance with SE BI No.13/6/DPNP dated 18
February 2011 regarding the Guidelines for
Calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for
Credit Risk by Using Standardized Approach.
Sebagai tindak lanjut penerapan Pilar 1 Basel
II,
Bank
telah
mengimplementasikan
pengukuran risiko kredit dengan menggunakan
Standardized Approach sesuai dengan SE BI
No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011
perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang
Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit
dengan Menggunakan Pendekatan Standar.
c.
c.
Risiko operasional
Credit risk
Operational risk
Bank telah melakukan perhitungan kebutuhan
modal minimum dengan menggunakan Basic
Indicator Approach untuk risiko operasional
sesuai dengan SE BI No. 11/3/DPNP tanggal
27 Januari 2009 perihal Perhitungan Aset
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk
Risiko Operasional. Penggunaan Pendekatan
Indikator Dasar (PID) dan Standardized Model
untuk risiko pasar sesuai dengan SE BI No.
9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal
Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam
Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum
Bank
Umum
dengan
memperhitungkan Risiko Pasar sebagaimana
telah diubah dengan SE BI No. 14/21/DPNP
tanggal 18 Juli 2012.
The Bank has been doing the calculation of
minimum capital requirements using the Basic
Indicator Approach for operational risk in
accordance with SE BI No. 11/3/DPNP dated 27
January 2009 regarding the calculation of risk
weighted assets (RWA) for Operational Risk. The
use of Basic Indicator Approach (BIA) and the
Standardized Model for market risk are in
accordance with SE BI No. 9/33/DPNP dated 18
December 2007 regarding the Guidelines for the
Use of Standardized Method in the Calculation of
Capital Adequacy Ratio on Market Risk for
Commercial Banks, which was changed with SE
BI No. 14/21/DPNP dated 18 July 2012.
Pada tahun 2012 Bank Indonesia melakukan
revisi
atas
peraturan
tersebut
dan
mengeluarkan Surat Edaran No. 14/37/DPNP
tentang
Kewajiban
Penyediaan
Modal
Minimum sesuai dengan Profil Risiko dan
Pemenuhan Capital Equivalency Maintained
Assets (CEMA).
In 2012, Bank Indonesia revised such regulation
and issued circular letter No. 14/37/DPNP
regarding Capital Adequancy Ratio with Risk
Profile and Capital Equivalency Maintained Assets
(CEMA).
Bank Indonesia menganalisis modal dalam dua
tingkatan:
Bank Indonesia analyzed the capital into two tiers:
1.
Modal Tier 1 terdiri dari modal saham
biasa, agio saham, saldo laba, dan
kepentingan
non-pengendali
setelah
dikurangi
aset
tak
berwujud
dan
penyesuaian lainnya sehubungan dengan
item yang termasuk dalam modal tetapi
diperlakukan secara berbeda untuk
kepentingan kecukupan modal.
1.
Tier 1 capital consists of ordinary share
capital, share premium, retained earnings,
and non-controlling interest after deduction
for intangible assets and other regulatory
adjustments relating to items that are
included in equity but are treated differently
for capital adequacy purposes.
2.
Modal Tier 2 terdiri dari pinjaman
subordinasi yang memenuhi syarat dan
cadangan umum (maksimum 1,25%).
2.
Tier 2 capital consist of qualifying
subordinated loans and general allowance
(maximum of 1.25%).
Lampiran – 5/61 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
c.
29. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
c.
Risiko operasional (lanjutan)
Operational risk (continued)
Capital Adequacy Ratio (CAR) calculations for the
Bank as of 31 December 2016 and 2015 are as
follows:
Perhitungan Kecukupan Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
2016
2015
Dengan pembebanan
risiko kredit:
Credit risk
charges:
Total modal Tier I dan II
Total Risiko-Aset Tertimbang
KPMM - risiko kredit
2,200,924
9,655,258
1,731,106
11,677,773
Total Tier I and II capital
Total Risk-Weighted Assets
22.79%
14.82%
CAR - credit risk
Dengan pembebanan
risiko kredit dan pasar:
Credit and market risks
charges:
Total modal Tier I dan II
Total Risiko-Aset Tertimbang
KPMM - risiko kredit dan pasar
2,200,924
9,684,766
1,731,106
13,015,374
Total Tier I and II capital
Total Risk-Weighted Assets
22.73%
13.30%
CAR - credit and market risks
Dengan pembebanan risiko
kredit, pasar dan operasional
Credit, market and operational
risks charges:
Total modal Tier I dan II
Total Risiko-Aset Tertimbang
2,200,924
10,976,024
1,731,106
13,047,151
Total Tier I and II capital
Total Risk-Weighted Assets
KPMM - risiko kredit, pasar
dan operasional
20.05%
13.27%
CAR - credit, market
and operational risks
8%
Minimum CAR required
based on Bank Indonesia
regulation
KPMM minimum yang
diwajibkan oleh peraturan
Bank Indonesia
12%
Bank telah memenuhi seluruh ketentuan
pembebanan modal yang diizinkan untuk tahun
2016 dan 2015 (tidak diaudit).
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Pihak berelasi/
Related parties
The Bank has complied with all externally
imposed capital requirements in 2016 and 2015
(unaudited).
30. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Sifat dari hubungan/
Nature of relationship
Sifat dari transaksi/
Nature of transaction
Rabobank International, Singapore
Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the
same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with
Liabilitas lain-lain/Other liabilities,
Simpanan dari bank
lain/Deposits from other banks,
Pendapatan bunga/Interest income,
Beban bunga/Interest expense
Rabobank International, Sydney
Mempunyai induk yang sama/Owned by the
same shareholder
Simpanan dari bank lain/
Deposits from other banks,
Beban bunga/Interest expense
Lampiran – 5/62 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TRANSAKSI
(lanjuan)
DENGAN
PIHAK
Pihak berelasi/
Related parties
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
30. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Sifat dari hubungan/
Nature of relationship
Sifat dari transaksi/
Nature of transaction
Giro pada bank lain/Current accounts
with other banks,
Liabilitas lain-lain/Other liabilities,
Provisi dan komisi lainnya/other
fees and commissions,
Rabobank International, Hong Kong
Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the
same shareholder
Rabobank International Holding BV
Mempunyai induk yang sama/Owned by the
same shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from
customers,
Stichting Rabobank Foundation
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang
sama/Owned by the same ultimate
shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from
customers,
Rabo Club
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang
sama/Owned by the same ultimate
shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from
customers,
Cooperatieve Centrale Raiffeisen
Boerenleenbank B.A. (Rabobank
Nederland)
Pemegang saham utama/Majority
shareholder
Simpanan dari bank lain/Deposits from
other banks, Pinjaman yang diterima/
Fund borrowings, Pinjaman subordinasi/
Subordinated loans, Liabilitas lainlain/Other liabilities, Komitmen dan kontinjensi/
Commitments and contingencies
Rabobank International, Utrecht Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the
same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts
with other banks,
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain/Placements with Bank Indonesia
and other banks, Tagihan derivatif/
Derivatives receivable,Simpanan dari
bank lain/Deposits from other banks, Liabilitas
derivatif/Derivative payable,
Rabobank International, New York Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the
same shareholder
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain/Placements with Bank Indonesia
and other banks
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat
Eksekutif/Board of Commissioners,
Directors and Executive Officers
Manajemen kunci/Key management
Kredit yang diberikan/Loans, Pendapatan
bunga yang masih akan diterima/
Accrued interest receivables, Simpanan dari
nasabah/Deposits from customers,
Dalam kegiatan usaha sehari-hari, Bank melakukan
transaksi dengan pihak - pihak berelasi yang
merupakan entitas dengan pengendalian bersama
berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua
belah pihak, sebagai berikut:
In the ordinary course of its business, the Bank
engages in transactions with related parties which are
entities under common control based on term agreed
by both parties, as follows:
a.
a. Current accounts with other banks
Giro pada bank lain
2016
Rabobank International, Utrecht
Rabobank International, Singapore
Persentase terhadap jumlah
giro pada bank lain
b.
2015
112,502
11,229
123,731
24,412
4,881
29,293
54.85%
25.67%
Tagihan derivatif
Persentase terhadap jumlah
tagihan derivatif
Percentage of total current accounts
with other banks
b. Derivative receivables
2016
Rabobank International, Utrecht
Rabobank International, Utrecht
Rabobank International, Singapore
2015
3
5.60%
Lampiran – 5/63 - Schedule
61 Rabobank International, Singapore
0.90%
Percentage of total
derivative receivables
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TRANSAKSI
(lanjutan)
c.
DENGAN
PIHAK
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
30. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Kredit yang diberikan
c. Loans
2016
- Manajemen
2015
18,813
13,289
9
5
-
-
18,822
13,294
0.20%
0.12%
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Persentase terhadap jumlah
pinjaman yang diberikan
d.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain
Persentase terhadap jumlah
tagihan akseptasi
e.
48,616
-
573,456
48,616
573,456
12.48%
34.27%
18,794
2,629
32,348
48,282
53,771
0.47%
0.47%
Simpanan dari bank lain
Current accounts Saving accounts Time deposits -
Percentage of total
deposits from customers
f. Deposits from other banks
2016
Persentase terhadap jumlah
simpanan dari bank lain
Percentage of total acceptance
receivables
2015
11,822
3,892
32,568
Persentase terhadap jumlah
simpanan nasabah
- Rabobank International,
Singapura
- Rabobank International,
Australia
- Rabobank International,
Nederland
- Rabobank International,
Utrecht
Rabobank International, Utrecht
Rabobank International, New York
e. Deposits from customers
2016
f.
Percentage of total
loans
2015
Simpanan nasabah
- Giro
- Tabungan
- Deposito berjangka
Accrued interest
income
Allowance for impairment
losses
d. Placements with Bank Indonesia and other
banks
2016
Rabobank International, Utrecht
Rabobank International, New York
Key managements -
2015
277
277
10
10
1,756
8,648
67,363
-
69,406
8,935
40.52%
0.82%
Lampiran – 5/64 - Schedule
Rabobank International,
Singapore
Rabobank International,
Australia
Rabobank International,
Nederland
Rabobank International,
Utrecht
-
Percentage of total deposits
from other banks
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TRANSAKSI
(lanjutan)
g.
DENGAN
PIHAK
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
30. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Liabilitas derivatif
g. Derivative payables
2016
Rabobank International, Utrecht
Persentase terhadap jumlah
liabilitas derivatif
h.
2015
3
697
Rabobank International, Utrecht
0.31%
10.95%
Percentage of total
derivative payables
Pinjaman yang diterima
h. Fund borrowings
2016
Rabobank International, Utrecht
Persentase terhadap jumlah
pinjaman yang diterima
i.
2015
25,261
43,078
Rabobank International, Utrecht
27.01%
25.70%
Percentage of total
fund borrowings
Pinjaman subordinasi
i.
2016
Rabobank International, Utrecht
2015
589,422
637,556
Rabobank International, Utrecht
100%
100%
Percentage of total
subordinated loans
Persentase terhadap jumlah
pinjaman subordinasi
j.
Provisi dan komisi lainnya
j.
2016
Advisory fees
Rabobank International,
Hongkong
Persentase terhadap jumlah
Provisi dan komisi lainnya
Subordinated loans
Other fees and commissions
2015
78,475
-
Advisory fees
Rabobank International,
Hongkong
87.45%
0.00%
Percentage of total
other fees and commissions
Pendapatan
advisory
fee
merupakan
pendapatan yang diterima dari Rabobank
International, Hongkong terkait dengan jasa
yang diberikan Rabobank Indonesia dalam
rangka inisiasi dan support servicing offshore
loan yang dibiayai oleh Rabobank International,
Hongkong. Pendapatan yang diakui pada
tahun 2016 termasuk pendapatan yang
diterima atas jasa yang diberikan oleh Bank
pada tahun-tahun sebelumnya (2013, 2014 dan
2015).
31. IMBALAN KERJA KARYAWAN
Advisory fee income received from Rabobank
International, Hongkong related to support
provided by Rabobank Indonesia in consideration
of the origination offshore loan funded by
Rabobank International, Hongkong. The fee
income recognised in 2016 includes fee received
form support provided by the Bank in previous
years (2013,2014 and 2015).
31. EMPLOYEE BENEFITS
Bank mempunyai suatu program pensiun iuran
pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang
didanai melalui iuran tetap bulanan kepada Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife
Indonesia. DPLK ini memperoleh pengesahan
terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang
dalam Surat Keputusan No. KEP- 331/KM.6/2004
tanggal 9 Agustus 2004. Program Pensiun ini
didanai dari Bank sebesar 10% dari gaji kotor. Usia
pensiun secara normal adalah 55 tahun.
The Bank has defined contribution pension plan
covering substantially all of its eligible employees. This
Pension Plan is managed by “Dana Pensiun Lembaga
Keuangan” (DPLK) Manulife Indonesia. The DPLK
was legalized based on the approval from the Ministry
of Finance in its decree No. KEP-331/KM.6/2004
dated 9 August 2004. The Pension Plan is funded by
contribution from the Bank at 10% of gross salary. The
normal retirement age is 55.
Lampiran – 5/65 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
31. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
The actuarial calculation of pension benefits for the
years ended 31 December 2016 and 2015, was
prepared by a registered actuarial consulting firm, PT
Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), using the
“Projected Unit Credit Method”.
Penilaian aktuaria atas manfaat pensiun pada
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015, dilakukan oleh perusahaan
konsultan aktuaria terdaftar, PT Sentra Jasa
Aktuaria
(Biro
Pusat
Aktuaria),
dengan
menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
Tingkat diskonto
Hasil yang diharapkan dari aset DPLK
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat mortalitas
Usia pensiun
Metode penilaian aktuaria
2016
2015
8%
8%
5%
TMI 2011
56 tahun/years
Projected Unit Credit
9%
9%
8%
TMI 2011
55 tahun/years
Projected Unit Credit
Discount rate
Expected return on DPLK
Salary increase rate
Mortality rate
Retirement age
Actuarial valuation method
Tabel di bawah ini merupakan komponen dari
estimasi beban bersih atas imbalan kerja karyawan
yang diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain dan jumlah yang
diakui dalam laporan posisi keuangan dalam
hubungannya dengan liabilitas yang diestimasi atas
imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015, oleh aktuaris independen PT
Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) dalam
laporannya masing-masing tertanggal 10 Februari
2017 dan 24 Maret 2016.
The following tables summarize the components of net
employee service entitlement expense recognized in
the Statement of profit or loss and other
comprehensive income and amounts recognized in the
statements of financial position in relation to employee
service entitlements as determined as of 31 December
2016 and 2015 by an independent actuary PT Sentra
Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) in its reports dated
10 February 2017 and 24 March 2016, respectively.
a.
a.
Rekonsiliasi perubahan selama tahun berjalan
atas liabilitas bersih yang diakui di laporan
posisi keuangan:
2016
Liabilitas bersih pada
awal tahun
Beban/(pendapatan) selama
tahun berjalan
Total yang diakui
dalam penghasilan
komprehensif lain
Pembayaran manfaat
Liabilitas bersih pada
akhir tahun (Catatan 20)
b.
2015
37,859
61,175
15,325
(11,895)
(10,058)
(5,993)
(6,432)
(4,989)
37,133
37,859
b.
Biaya imbalan kerja yang dibebankan pada
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan
komprehensif lain:
2016
Biaya jasa kini
Perubahan rencana
Biaya bunga
Biaya jasa masa lalu karena
kurtailmen
Pengukuran kembali pada imbalan
kerja karyawan jangka
panjang lainnya
Saldo akhir
The changes during the year of the net liability
recognized in the statement of financial position:
Net liability at beginning
of year
Expense/(income) recognized
during the year
Total amount recognized
in other comprehensive
income
Benefits paid
Net liability at end
of year (Note 20)
Employee benefit expense recognized in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income:
2015
6,211
5,744
3,370
-
(24,504)
-
(179)
Current service cost
Plan amendment
Interest cost
Past service cost due to
curtailment
Remeasurement
of other long term
employee benefit
15,325
(11,895)
Ending balance
Lampiran – 5/66 - Schedule
7,894
4,894
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
c.
31. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
c.
Mutasi atas nilai kini liabilitas imbalan kerja
karyawan pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 adalah sebagai berikut :
2016
Nilai kini liabilitas
imbalan kerja
awal tahun
Biaya jasa kini
Perubahan rencana
Biaya bunga
Biaya jasa masa lalu
Pembayaran manfaat
Kurtailmen
Pengukuran kembali atas
imbalan kerja karyawan
Saldo akhir
d.
Movement in the present value of obligation for
employee benefits for the years ended 31
December 2016 and 2015, are as follows :
2015
37,859
6,211
5,744
3,370
(5,993)
-
61,175
7,894
4,894
(4,989)
(24,504)
(10,058)
(6,611)
37,133
37,859
Mutasi pengukuran kembali atas imbalan kerja
karyawan yang diakui sebagai penghasilan
komprehensif lain, bruto pajak tangguhan:
2016
d.
Present value of obligation
for employee benefit,
beginning of the year
Current service cost
Plan amendment
Interest cost
Past service cost
Benefit payment
Curtailment
Remeasurement of employee
benefits liability
Ending balance
The movement in the balance of remeasurement
charged to other comprehensive income, gross
deferred tax:
2015
Saldo awal
Pengukuran kembali atas
imbalan kerja karyawan
(12,407)
(5,975)
(10,058)
(6,432)
Beginning balance
Remeasurement of employee
benefits liability
Saldo akhir
(22,465)
(12,407)
Ending balance
Analisa profil jatuh tempo pembayaran imbalan
kerja karyawan pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015: (tidak diaudit)
2016
1 tahun
2- 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
The maturity profile analysis of the employee
benefits payments as of 31 December 2016 and
2015: (unaudited)
2015
12,085
121,632
5,989
18,132
264,487
133,717
288,608
Durasi rata-rata tertimbang dari nilai kini
kewajiban imbalan kerja karyawan diakhir
periode pelaporan adalah 8,8 tahun.
Within one year
2- 5 years
More than 5 years
The weighted average duration of the present
value of employee benefits obligation at the end of
reporting period is 8.8 years.
Lampiran – 5/67 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
e.
31. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
e.
Perhitungan imbalan pasca kerja karyawan
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
dilakukan oleh aktuaris independen, PT Kappa
Konsultan Utama, berdasarkan
laporan
aktuaris tertanggal 10 Februari 2017 (2015:
24 Maret 2016) dengan menggunakan asumsi
utama sebagai berikut:
The calculation of post-employment benefits as at
31 December 2016, 2015 and 2014 is calculated
by an independent actuary, PT Kappa Konsultan
Utama, based on an independent actuary report
dated 10 February 2017 (2015: 24 March 2016)
using the following key assumptions:
The table belows shows the sensitivity analysis of
the present value of employee benefit obligation
and current service cost in the assumed changes
in the discount rate:
Tabel berikut menunjukan analisa sensitivitas
nilai kini kewajiban dan biaya jasa kini
diasumsikan terdapat perubahan atas tingkat
diskonto:
2016
Peningkatan/ Penurunan/
Increase by
Decrease by
100 bps
100 bps
Kewajiban
dibayar pasca kerja
Biaya jasa kini
(34,089)
5,723
40,792
6,809
Post-employment benefit
obligation
Current service cost
The table belows shows the sensitivity analysis of
the present value of employee benefit obligation
and current service cost in the assumed changes
in the salary increase rate:
Tabel berikut menunjukan analisa sensitivitas
nilai kini kewajiban dan biaya jasa kini
diasumsikan terdapat perubahan atas tingkat
kenaikan gaji:
2015
Peningkatan/ Penurunan/
Increase by
Decrease by
100 bps
100 bps
Kewajiban
dibayar pasca kerja
Biaya jasa kini
(40,748)
6,804
32. MANAJEMEN RISIKO
34,056
5,718
Post-employment benefit
obligation
Current service cost
32. RISK MANAGEMENT
Bank menghadapi risiko tertentu sehubungan
dengan usaha penghimpunan dan penyaluran
dana, pengelolaan portofolio investasi serta
lingkungan dimana Bank beroperasi. Tujuan Bank
dalam manajemen risiko adalah untuk meyakinkan
bahwa Bank dapat mengidentifikasi, mengukur, dan
memantau berbagai macam risiko yang timbul dan
bahwa organisasi Bank telah sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang disusun untuk
menghadapi risiko tersebut, sepanjang dapat
dijelaskan dan diterapkan.
The Bank is exposed to specific risks in connection
with the deposit-taking and lending business, the
management of the investment portfolio and the
environment within which the Bank operates. The
Bank’s goal in risk management is to ensure that the
Bank identifies, measures and monitors the various
risks that arise and that the Bank’s organization
adheres, as far as reasonably and practically, to the
policies and procedures which are established to
address those risks.
Bank mengelola beberapa jenis risiko antara lain
risiko kredit, risiko pasar (termasuk risiko suku
bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar
mata uang asing), risiko likuiditas, risiko
operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan dan
risiko strategis.
Bank manages different types of risks such as credit
risk, market risk (including interest rate risk, trading
risk and foreign exchange risk), liquidity risk,
operational risk, legal risks, compliance risk and
strategic risk.
Lampiran – 5/68 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Bank memfokuskan seluruh jenis risiko melalui
komite-komite terkait yang ada di Bank, dengan
anggota-anggota yang relevan, berwenang dan
didokumentasikan secara layak.
Bank focuses all risk types through appropriate
committees, which have relevant members, authorities
and proper minutes taking.
Pada tingkat Direksi, terdapat beberapa komite dan
rapat, yaitu:
1. Komite Kredit
2. Komite Manajemen Risiko
3. Asset and Liability Committee (ALCO)
4. Komite KYC
5. Rapat Direktur
In Directors level, there are several committees and
meeting, as follow:
1. Credit Committee
2. Risk Management Committee
3. Asset and Liability Committee (ALCO)
4. KYC Committee
5. Board of Directors meetings
Sedangkan pada tingkat Dewan Komisaris, komite
yang dimiliki Bank adalah:
1. Komite Audit dan Kepatuhan
2. Komite Pemantau Risiko
3. Komite Remunerasi
4. Rapat Dewan Komisaris
Meanwhile, in Board of Commissioners level, Bank
has several committees, i.e.:
1. Audit and Compliance Committee
2. Risk Monitoring Committee
3. Remuneration Committee
4. Board of Commissioners meetings
Semua komite dan meeting ini diatur dalam Risk
Management Policy and Charter.
These Committees and meetings are all governed by
the Risk Management Policy and Charter.
Agenda dari Komite Manajemen Risiko adalah
membahas isu risiko operasional, hukum, sumber
daya manusia, produk baru, perubahan proses dan
transaksi yang kompleks, kepatuhan, regulasi,
audit, teknologi informasi, security dan business
continuity plan, komplain nasabah, kebijakan dan
prosedur dan isu terkait lainnya.
Agenda of the Risk Management Committee is to
discuss issues in operational risk, legal, human
resources, new product, complex transaction and
process changes, compliance, regulation, audit,
information technology, security and business
continuity plan, customer complaint, policy and
procedure and other risk-related issues.
Komite Manajemen Risiko melapor kepada Dewan
Komisaris empat kali dalam setahun mengenai
status risiko Bank melalui Komite Pemantau Risiko.
The Risk Management Committee reports four times a
year to the Board of Commissioners on the risk status
of the Bank via the Risk Monitoring Committee.
Profil risiko
Risk profile
Profil risiko Bank menggambarkan risiko yang
melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk),
termasuk kualitas penerapan Manajemen Risiko
yang mencerminkan sistem pengendalian risiko
(risk control system) untuk masing-masing jenis
risiko. Penilaian Profil Risiko Bank telah dilakukan
sesuai dengan lampiran SE BI No. 13/24/ DPNP
tanggal 25 Oktober 2011.
The risk profile of the Bank reflects the inherent risk of
the Bank’s business, including the quality of risk
management application for each type of risks. Risk
Assessment Profile of the Bank has been carried out
in accordance with appendices of SE BI No. 13/24/
DPNP dated 25 October 2011.
Sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Bank
Indonesia terkait penerapan manajemen risiko,
Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan
secara self assessment.
In accordance with Bank Indonesia regulation
regarding the implementation of risk management, the
Bank prepares quarterly risk profile report based on
self assesment basis.
Lampiran – 5/69 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit
Credit risk
risiko kredit sebagai
jika tidak dimitigasi atau
menimbulkan
kerugian
baik pada masa kini atau
For the Bank, credit risk is defined as the counterparty
risk, which if not mitigated or controlled, would pose
financial losses to the Bank, either present or
contingent.
Untuk mengurangi risiko kredit, Bank telah
menyusun kebijakan dan pedoman kredit yang
menjelaskan proses dan prosedur analisis kredit,
persetujuan kredit, pemantauan dan pengawasan,
serta restrukturisasi kredit (jika diperlukan, yaitu
sebagian besar untuk kredit bermasalah). Melalui
kebijakan dan pedoman kredit, diharapkan Bank
dapat mempertahankan kualitas asetnya. Kebijakan
tersebut mencakup analisis kredit dan penelaahan
berkala atas status kredit, diversifikasi portofolio
dan kecukupan jaminan serta pengendalian
internal. Sebagian besar keputusan kredit dibuat
oleh Komite Kredit melalui penilaian faktor kualitatif
dan kuantitatif. Untuk debitur korporasi, Bank
menerapkan penilaian Analisis Risiko Kredit untuk
menghasilkan rating (serta Probability of Default,
Loss Given Default dan Expected Losses) dan rasio
laba terhadap modal yang disesuaikan dengan
risiko (Risk-adjusted Return on Capital) untuk
keperluan pengambilan keputusan.
In order to mitigate credit risk, the Bank has written
credit policies and guidelines which specify the
process and procedures for credit analysis, credit
approval, monitoring and supervision and credit
restructuring (the later if so required i.e. mostly for
non-performing loans accounts). Through these credit
policies and guidelines, the Bank attempts to maintain
the asset quality. The policies involve credit analysis
and periodic review of credit status, portfolio
diversification and sufficient collateral and internal
controls. Most credit decisions are made by Credit
Committees through assessment of qualitative and
quantitative factors. For corporate debtors, the Bank
implements a Credit Risk Analysis tool to generate
rating (as well as Probability of Default, Loss Given
Default and Expected Losses) and corresponding
Risk-adjusted Return on Capital for decision making.
Kebijakan kredit ditinjau dan disetujui oleh Komite
Kebijakan Pemantauan dan Pengendalian Kredit,
Direksi dan Dewan Komisaris secara teratur dan
diubah dan diperbarui jika diperlukan (biasanya
secara
dua-tahunan)
untuk
mengantisipasi
perubahan dalam kebijakan Bank dan peraturan
perbankan yang berlaku. Kebijakan yang telah
disetujui akan didistribusikan kepada semua staf
melalui intranet.
The credit policy is reviewed and approved by the
Credit Policy Monitoring & Control Committee, the
Directors and the Commissioners on a regular basis
and is amended and updated as needed (normally on
bi-annual basis) to incorporate changes in the Bank’s
policy and new banking regulations. Approved policy
will be shared to all staff through intranet.
Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejak
awal pemberian kredit sampai dengan penutupan
kredit, Bank menyadari pentingnya fungsi
pemantauan dan pengawasan. Pengawasan
terhadap setiap kredit dilakukan secara berkala
oleh pejabat yang bertanggung jawab atas kredit
tersebut.
Since most credit risk in its loan portfolio is taken
during the loan origination and continues to exist until
the loan closing, the Bank realizes the importance of
monitoring and supervision. All loans are monitored on
a regular basis by the responsible officers.
Walaupun risiko kredit telah dikelola dengan hatihati, kadang-kadang tidak dapat dihindari bagi Bank
untuk menghadapi kondisi gagal bayar dari
beberapa debitur yang dikarenakan penurunan
ekonomi atau gangguan bisnis atau alasan lain.
Jika demikian, pinjaman tersebut dapat diturunkan
peringkatnya menurut kriteria Bank Sentral ataupun
kebijakan rating internal. Jika dan ketika sebuah
rekening diturunkan ke peringkat sub-standar
ataupun lebih rendah, pengelolaan rekening
tersebut dipindahkan ke unit Special Asset
Management, yang mengkhususkan diri dalam
menangani
kredit
bermasalah
untuk
memaksimalkan
perolehan
kembali
atau
meminimalkan kerugian bagi Bank.
While utmost care is given to manage credit risk,
sometimes it is unavoidable for Bank to encounter
payment default from some of its borrowers due to
economic downturn or business disruptions or other
reasons. If so, such loans could be downgraded
following the Central Bank or internal rating policy. If
and when the account is downgraded to sub-standard
or lower, the management of the account is transferred
to the Special Asset Management unit, which
specializes in handling non-performing loans to
maximize recovery or minimize losses for the Bank.
Bank mendefinisikan
counterparty risk, yang
dikendalikan,
akan
keuangan kepada Bank,
masa depan.
Lampiran – 5/70 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
a.
a.
Risiko kredit maksimum
Maximum credit risk
Nilai tercatat aset keuangan Bank dari selain
kredit yang diberikan merupakan eksposur
maksimum risiko kredit.
The carrying value of the Bank’s financial assets
other than loans represents the maximum
exposure to credit risk.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan
(misalnya aset tetap, piutang, kendaraan,
persediaan, mesin dan lain-lain). Bank
menggunakan nilai wajar agunan sebagai
dasar arus kas masa depan untuk tujuan
penurunan jika kredit yang diberikan bersifat
collateral dependent dan penyitaan agunan
kemungkinan besar terjadi berdasarkan
perjanjian. Oleh karena itu, nilai tercatat kredit
yang diberikan tidak mewakili maksimum
eksposur risiko kredit.
Loans are secured by collateral (e.g. fixed assets,
receivables, vehicles, inventories, machineries
and et cetera). The Bank uses the fair value of
collateral as a basis of future cash flows for
impairment purposes if loans are collateral
dependent and foreclosure of collateral is most
likely to occur based on the agreement. Hence,
the carrying value of loans does not represent
maximum exposure to credit risk.
Dalam penerbitan bank garansi dan letters of
credit yang tidak dapat dibatalkan, eksposur
maksimum atas risiko kredit adalah nilai
maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank
dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan
bank garansi dan letters of credit yang tidak
dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit yang
diberikan, eksposur maksimum atas risiko
kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang
belum ditarik dari fasilitas kredit yang telah
disepakati (committed) yang diberikan kepada
nasabah.
For guarantees and irrevocable letters of credit
issued, the maximum exposure to credit risk is the
maximum amount that the Bank would have to
pay if the obligations of the guarantees and
irrevocable letters of credit issued are called upon.
For credit commitments, the maximum exposure
to credit risk is the full amount of the undrawn
committed credit facilities granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum
Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen
keuangan pada laporan posisi keuangan dan
rekening administratif, tanpa memperhitungkan
agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit
lainnya:
The following table presents the Bank’s maximum
exposure to credit risk of assets on the statements
of financial position and administrative accounts
items, without taking into account any collateral
held or other credit enhancement:
2016
Laporan posisi keuangan
Giro pada
Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Efek - efek
Tagihan derivatif
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga yang masih
akan diterima
Aset lain-lain
2015
875,949
225,589
1,236,658
114,495
389,540
1,909,273
54
9,396,179
64,028
1,673,344
616,269
6,742
11,694,101
166,711
59,211
8,789
72,324
8,709
Total
Cadangan kerugian penurunan
nilai
12,928,612
15,589,353
Total nilai tercatat
12,647,600
(281,012)
(868,114)
14,721,239
Lampiran – 5/71 - Schedule
Statement of financial position
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Derivatives receivable
Loans
Acceptances receivable
Accrued interest
receivables
Other assets
Total
Allowance for impairment
losses
Total carrying value
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
a.
a.
Risiko kredit maksimum (lanjutan)
2016
Rekening administratif
Fasilitas kredit kepada debitur
yang belum digunakan
Letters of credit (L/C) dan SKBDN
yang masih berjalan dan tidak
dapat dibatalkan
Bank garansi yang diterbitkan
Total
b.
c.
Maximum credit risk (continued)
2015
3,779,787
4,131,437
6,865
96,577
34,590
301,307
Administrative accounts
Unused loan
facilities
Outstanding irrevocable
letters of credit (L/C) and
domestic letter of credit (L/C)
Bank guarantees issued
3,883,229
4,467,334
Total
Agunan dan perlindungan kredit lainnya
b.
Collaterals and other credit enhancements
Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan
tergantung pada penilaian risiko kredit dari
pihak lawan (counterparty). Panduan tentang
jenis jaminan dan parameter penilaian yang
bisa diterima telah diimplementasikan. Jenis
agunan utama yang diperoleh adalah tanah,
bangunan, kendaraan, persediaan barang dan
piutang.
The amount and type of collateral required
depends on an assessment of the credit risk of
the counterparty. Guidelines are implemented
regarding the acceptability of types of collateral
and valuation parameters. The main types of the
collaterals obtained are land, building, vehicles,
inventories and receivables.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam
setiap pemberian kredit sebagai sumber
terakhir pelunasan kredit (“secondary source of
repayment”) dan sebagai salah satu bentuk
mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan
kredit adalah dari hasil usaha debitur.
Generally, collateral is required for all credits
extended as a second source of credit repayment
and also as a form of credit risk mitigation. The
primary source of credit repayment is the funds
generated from business operations of the
borrowers.
Kualitas aset keuangan
c.
Quality of financial assets
Kualitas aset keuangan dikelola oleh Bank
dengan menggunakan panduan dari Bank
Indonesia dan diungkapkan pada catatan atas
laporan keuangan.
The quality of financial assets is managed by the
Bank using the guidance from Bank Indonesia
and disclosed in the notes to the financial
statements.
Bank
memiliki
kebijakan
untuk
mempertahankan peringkat risiko yang akurat
dan konsisten untuk seluruh portofolio aset
keuangan. Hal ini akan
memfasilitasi
manajemen risiko yang terfokus pada risiko
yang ada dan perbandingan eksposur kredit di
seluruh lini bisnis, daerah geografis, dan
produk. Sistem peringkat ini didukung oleh
berbagai analisis keuangan, dikombinasikan
dengan informasi pasar yang telah diolah untuk
menyediakan
masukan
utama
untuk
pengukuran risiko pihak lawan (counterparty).
Semua peringkat risiko disesuaikan dengan
berbagai kategori dan ditentukan sesuai
dengan panduan peringkat Bank Indonesia.
Peringkat risiko yang telah ditetapkan tersebut
dinilai dan diperbaharui secara berkala.
It is the Bank’s policy to maintain accurate and
consistent risk ratings across the portfolio of
financial assets. This facilitates the risk
management to focus on the applicable risks and
the comparison of credit exposures across all
lines of business, geographic regions and
products. The rating system is supported by a
variety of financial analytics, combined with
processed market information to provide main
inputs for the measurement of counterparty risk.
All risk ratings are tailored to the various
categories and are derived in accordance with the
Bank Indonesia’s rating guidance. The attributable
risk ratings are assessed and updated regularly.
Lampiran – 5/72 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
d.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Evaluasi penurunan nilai
d.
Impairment assessment
Untuk tujuan akuntansi, Bank menggunakan
model incurred loss untuk pengakuan kerugian
penurunan nilai aset keuangan. Hal ini berarti
kerugian hanya dapat diakui jika terdapat bukti
objektif atas peristiwa kerugian spesifik.
For accounting purposes, the Bank uses an
incurred loss model for the recognition of losses
on impaired financial assets. This means that
losses can only be recognized when objective
evidence of a specific loss event has been
observed.
Pertimbangan utama evaluasi penurunan nilai
kredit yang diberikan termasuk adanya
pembayaran pokok atau bunga yang telah
jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat
kesulitan debitur atau pelanggaran dari
persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal.
Bank melakukan evaluasi penurunan nilai
dalam dua area, sebagai berikut:
The main considerations for the loan impairment
assessment include whether any payments of
principal or interest are overdue by more than 90
days or there are any known difficulties or
infringement of the original terms of the contract.
The Bank addresses impairment assessment in
two areas, as follows:
(i)
(i)
Evaluasi penurunan nilai secara individual
Bank menentukan cadangan kerugian
penurunan nilai secara individual untuk
masing-masing kredit yang signifikan.
Halhal yang dipertimbangkan dalam
menentukan jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai antara lain mencakup
keberlanjutan rencana bisnis debitur,
kemampuan debitur untuk memperbaiki
kinerja
saat
menghadapi
kesulitan
keuangan, proyeksi penerimaan dan
ekspektasi pengeluaran saat terjadi
kepailitan,
ketersediaan
dukungan
keuangan lainnya, nilai agunan yang dapat
direalisasikan, dan ekspektasi waktu
diperolehnya
arus
kas.
Penyisihan
kerugian penurunan nilai dievaluasi pada
setiap tanggal pelaporan, kecuali terdapat
beberapa kondisi yang mengharuskan
adanya perhatian lebih awal.
(ii) Evaluasi penurunan nilai secara kolektif
Individually assessed allowances
The Bank determines the allowances for
impairment losses for each individually
significant loans on an individual basis. Items
considered when determining allowance for
impairment losses include the sustainability of
the debtor’s business plan, its ability to
improve performance once a financial
difficulty arises, projected receipts and the
expected payout should bankruptcy occurs,
the availability of other financial support, the
realizable value of collateral and the timing of
expected cash flows. Allowances for
impairment losses are evaluated at each
reporting
date,
unless
foreseen
circumstances that require earlier careful
attention.
(ii) Collectively assessed allowances
Evaluasi cadangan kerugian penurunan
nilai secara kolektif dilakukan atas kredit
yang diberikan yang tidak signifikan
secara individual. Metodologi evaluasi
penyisihan
secara
kolektif
telah
diungkapkan pada Catatan 2e.
Allowances for impairment losses are
assessed collectively for losses on loans that
are
not
individually
significant.
The
methodology
of
collectively
assessed
allowances has been disclosed in Note 2e.
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan
klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Below are credit risk based on allowance for
impairment losses assessment classification as of
31 December 2016 and 2015:
Lampiran – 5/73 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
d.
d.
Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
Impairment assessment (continued)
Loans
Kredit yang diberikan
2016
Mengalami penurunan nilai/
Impaired
Tidak
mengalami
penurunan nilai/
Non-impaired
Rupiah
Korporasi
Komersial
Konsumsi
Karyawan
Mata uang asing
Korporasi
Komersial
Konsumsi
Total
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Neto
Individu/
Individual
Kolektif/
Collective
Total
1,729,273
2,725,842
2,015,495
66,534
287,799
-
37,570
145,058
-
1,729,273
3,051,211
2,160,553
66,534
6,537,144
287,799
182,628
7,007,571
1,463,577
797,391
85,325
42,315
-
-
1,463,577
839,706
85,325
2,346,293
42,315
-
2,388,608
8,883,437
330,114
182,628
9,396,179
(144,499)
(66,036)
185,615
116,592
(70,477)
8,812,960
(281,012)
9,115,167
Rupiah
Corporate
Commercial
Consumer
Employee
Foreign currencies
Corporate
Commercial
Consumer
Total
Allowance for
impairment losses
Net
2015
Mengalami penurunan nilai/
Impaired
Tidak
mengalami
penurunan nilai/
Non-impaired
Rupiah
Korporasi
Komersial
Konsumsi
Karyawan
Mata uang asing
Korporasi
Komersial
Konsumsi
Total
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Neto
Individu/
Individual
Kolektif/
Collective
Total
2,381,499
6,023,053
141,689
37,437
75,249
508,492
8,159
-
162,209
10,368
100
2,456,748
6,693,754
160,216
37,537
8,583,678
591,900
172,677
9,348,255
1,161,082
965,223
150
177,902
41,489
-
-
1,338,984
1,006,712
150
2,126,455
219,391
-
2,345,846
10,710,133
811,291
172,677
11,694,101
(774,275)
(67,990)
37,016
104,687
(25,849)
10,684,284
Lampiran – 5/74 - Schedule
(868,114)
10,825,987
Rupiah
Corporate
Commercial
Consumer
Employee
Foreign currencies
Corporate
Commercial
Consumer
Total
Allowance for
impairment losses
Net
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
d.
d.
Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
Impairment assessment (continued)
Kredit yang diberikan (lanjutan)
Loans (continued)
Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit
per jenis aset keuangan yang belum jatuh
tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
(sebelum cadangan kerugian penurunan nilai):
The table below shows credit quality per class of
financial assets that are neither past due nor
impaired (gross of allowance for impairment
losses):
Belum jatuh tempo
dan tidak
mengalami
penurunan nilai/
Neither past due
nor impaired
Nilai wajar melalui laba atau rugi
Tagihan derivatif
Tersedia untuk dijual
Efek - efek
2016
Jatuh tempo
dan tidak
mengalami
penurunan nilai/
Past-due
but not
impaired
Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired
Jumlah/Total
-
-
54
1,902,477
-
-
1,902,477
875,949
225,589
-
-
875,949
225,589
389,540
6,796
64,028
-
-
389,540
6,796
64,028
3,523,233
3,192,850
2,065,819
66,534
35,001
-
367,684
145,058
-
3,890,917
3,192,850
2,245,878
66,534
Loans and receivables
Current accounts
with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities - export bills
Acceptances receivable
Loans
Commercial
Corporate
Consumer
Employee
59,211
8,789
-
-
59,211
8,789
Accrued interest receivab
Other assets
12,380,869
35,001
512,742
12,928,612
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Efek - efek - wesel ekspor
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Komersial
Korporasi
Konsumsi
Karyawan
Pendapatan bunga yang masih
akan diterima
Aset lain-lain
Total
Cadangan kerugian penurunan nilai
(281,012)
Neto
12,647,600
Belum jatuh tempo
dan tidak
mengalami
penurunan nilai/
Neither past due
nor impaired
Nilai wajar melalui laba atau rugi
Tagihan derivatif
Tersedia untuk dijual
Efek - efek
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Giro pada
Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Efek - efek - wesel ekspor
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Komersial
Korporasi
Konsumsi
Karyawan
Pendapatan bunga yang masih
akan diterima
Aset lain-lain
Total
Fair value through profit or loss
Derivatives receivable
54
2015
Jatuh tempo
dan tidak
mengalami
penurunan nilai/
Past-due
but not
impaired
Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired
Available-for-sale
Marketable securities
Total
Allowance for impairment losses
Net
Jumlah/Total
6,742
-
-
6,742
Fair value through profit or loss
Derivatives receivable
571,411
-
-
571,411
Available-for-sale
Marketable securities
1,236,658
114,495
-
-
1,236,658
114,495
1,673,344
44,858
166,711
-
-
1,673,344
44,858
166,711
6,825,453
3,542,581
127,856
37,437
162,823
13,983
-
712,190
253,151
18,527
100
7,700,466
3,795,732
160,366
37,537
68,181
8,709
4,143
-
-
72,324
8,709
14,424,436
180,949
983,968
Cadangan kerugian penurunan nilai
Neto
Lampiran – 5/75 - Schedule
15,589,353
Loans and receivables
Current accounts
with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities - export bills
Acceptances receivable
Loans
Commercial
Corporate
Consumer
Employee
Accrued interest
receivables
Other assets
Total
(868,114)
Allowance for impairment losses
14,721,239
Net
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
d.
d.
Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
An aging analysis of loans that are “past due but
not impaired” as of 31 December 2016 and 2015
are:
Analisa umur kredit yang diberikan yang telah
jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan
nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 adalah:
Korporasi/
Corporate
1- 30 hari
31- 60 hari
61- 90 hari
Karyawan/
Employee
Total
-
-
23,320
6,332
5,349
-
23,320
6,332
5,349
-
-
35,001
-
35,001
Korporasi/
Corporate
1- 30 hari
31- 60 hari
61- 90 hari
2016
Konsumer/
Consumer
Komersial/
Commercial
Impairment assessment (continued)
Komersial/
Commercial
2015
Konsumer/
Consumer
Karyawan/
Employee
1- 30 days
31- 60 days
61-90 days
Total
-
41,888
25,789
95,146
9
13,974
-
41,897
25,789
109,120
-
162,823
13,983
-
176,806
1- 30 days
31- 60 days
61-90 days
Risiko pasar
Market risk
Risiko
pasar
adalah
risiko
berkurangnya
pendapatan di masa yang akan datang, terhadap
nilai wajar, atau arus kas pada masa yang akan
datang akibat perubahan harga dari instrumen
keuangan. Nilai wajar dari instrumen keuangan
dapat berubah sebagai akibat perubahan suku
bunga, nilai tukar mata uang asing, harga
komoditas, harga instrumen ekuitas dan perubahan
pasar lainnya yang mempengaruhi instrumen yang
sensitif terhadap risiko pasar. Eksposur terhadap
risiko pasar merupakan fungsi dari aktivitas
pengelolaan aset dan liabilitas Bank. Tujuan
pengelolaan risiko pasar adalah untuk mencegah
kemungkinan kewajiban yang berlebihan dari posisi
terbuka, yang dapat mempengaruhi pendapatan
dan ekuitas serta mengelola fluktuasi yang melekat
pada instrumen keuangan. Bank menelaah limit,
kebijakan dan prosedur terkait risiko pasar secara
tahunan.
Market risk is the risk of loss of future earnings, from
fair values, or future cash flows that may result from
changes in the price of a financial instrument. The fair
value of a financial instrument may change as a result
of changes in interest rates, foreign currency
exchange rates, commodity prices, equity prices and
other market changes that affect market risk sensitive
instruments. The exposure to market risk is a function
of the asset and liability management activities. The
objective of market risk management is to avoid
excessive exposure from the open positions, which
potentially impact earnings and equity and to manage
the volatility inherent in financial instruments. The
Bank reviews market risk limits, policy and procedure
on annual basis.
Pengelolaan aset dan liabilitas dimulai dengan
proses pengukuran parameter ekonomi yang
mempengaruhi Bank, terutama inflasi, jumlah uang
beredar, suku bunga SBI, nilai tukar mata uang
Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah dan faktor
makro ekonomi lainnya. Risiko likuiditas, mata uang
asing dan suku bunga dilaporkan setiap hari
kepada Chief Risk Officer. Risiko pasar terutama
terdiri dari risiko suku bunga, risiko perdagangan
dan risiko nilai tukar mata uang asing.
The asset and liability management process begins
with assessment of current economic parameters
affecting the Bank, which are primarily inflation, money
supply, SBI rates, the US Dollar-Rupiah exchange rate
and other macro economic factors. Liquidity risk,
foreign currency risk and interest rate risk are reported
to the Chief Risk Officer on a daily basis. Market risk
mainly comprises of interest rate risk, trading risk and
foreign exchange risk.
Lampiran – 5/76 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
a.
a.
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Simpanan merupakan liabilitas yang paling
sensitif terhadap suku bunga, sedangkan kredit
yang diberikan merupakan aset yang paling
sensitif terhadap suku bunga. Komite Risiko
Manajemen memantau pergerakan suku bunga
dan membuat penyesuaianpenyesuaian yang
diperlukan atas suku bunga simpanan dan
suku bunga kredit melalui pengukuran delta.
The main interest rate-sensitive liabilities are
deposits and the principal interest rate sensitive
assets are loans. The Risk Management
Committee monitors interest rate movements and
makes adjustments to deposit and loan rates to
account for interest rate movements through delta
measurement.
Untuk simpanan dalam mata uang Rupiah,
suku bunga diusahakan pada tingkat yang
sama atau lebih rendah dari suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia, sedangkan untuk
simpanan dalam mata uang asing, suku bunga
adalah sesuai dengan suku bunga pasar yang
bervariasi tergantung pada kondisi pasar,
persaingan, tanggal jatuh tempo, serta
besarnya nilai simpanan tersebut.
The Bank seeks to maintain the interest rates paid
on deposits at or below the rates of Certificates of
Bank Indonesia for Rupiah currency and market
rates for foreign currencies that generally vary
according to market and competitive conditions
and the maturity and size of the deposit.
Bank menetapkan suku bunga kredit
berdasarkan tingkat cost of funds ditambah
sejumlah premi risiko. Tingkat cost of funds
ditelaah setiap bulan oleh Asset and Liability
Committee (ALCO). Tingkat cost of funds terdiri
dari cost of money (termasuk giro wajib
minimum) dan biaya overhead.
The Bank determines the interest rates for lending
products using cost of funds rate plus risk
premium. The cost of funds rate is reviewed every
month by the Asset and Liability Committee
(ALCO). The cost of funds rate consists of cost of
money (including minimum reserve requirements)
and overhead costs.
Premi risiko yang diterapkan pada suatu
pinjaman tergantung pada beberapa faktor,
termasuk kualitas debitur, jaminan atas
pinjaman tersebut dan tujuan penggunaan
pinjaman tersebut.
The risk premium applied to a particular loan
depends on several factors, including the credit
worthiness of the borrower, the collateral provided
to secure the loan and the intended use of the
loan.
Sensitivitas risiko pasar suku bunga
Sensitivity of market risk in interest rate
Sensitivitas risiko suku bunga pada trading
book yang dihitung dengan menggunakan
rasio excess modal Bank terhadap risiko suku
bunga (umum dan spesifik).
Sensitivity of interest rate risk in trading book is
calculated using the Bank’s excess capital ratio
against interest rate risk (general and specific).
Sensitivitas risiko suku bunga pada banking
book menggunakan pendekatan IRRBB
(Interest Rate Risk in Banking Book)
perspective earnings dengan melihat gap ratio
yang dihasilkan secara agregat.
Sensitivity of interest rate risk in banking book
using IRRBB approach (Interest Rate Risk in
Banking Book) perspective earnings though gap
ratio in aggregate.
Lampiran – 5/77 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
a.
a.
Risiko suku bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Sensitivitas risiko pasar suku bunga (lanjutan)
Sensitivity of
(continued)
market
risk
in
interest
rate
Simulasi kenaikan dan penurunan suku bunga
100 bps pada perhitungan IRRBB pada tahun
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Simulation of increase and decrease in interest
rates by 100 bps based on IRRBB calculation in
2016 and 2015, are as follows:
2016
Peningkatan/penurunan dalam
perspektif earnings/
Increasing/decreasing in perspective
earnings
Kenaikan suku
Penurunan suku
bunga 100 bps
bunga 100 bps
(paralel shift)/
(paralel shift)/
Increasing interest
Decreasing
rates 100
interest rates 100
bps (paralel shift)
bps (paralel shift)
Tipe mata uang
Rupiah
Mata uang asing
(1,891)
11,678
1,891
(11,678)
Type of currencies
Rupiah
Foreign currencies
2015
Peningkatan/penurunan dalam
perspektif earnings/
Increasing/decreasing in perspective
earnings
Kenaikan suku
Penurunan suku
bunga 100 bps
bunga 100 bps
(paralel shift)/
(paralel shift)/
Increasing interest
Decreasing
rates 100
interest rates 100
bps (paralel shift)
bps (paralel shift)
Tipe mata uang
Rupiah
Mata uang asing
(39,393)
587
Pengelolaan risiko aset-liabilitas dilakukan
berdasarkan tingkat sensitivitas Bank terhadap
perubahan suku bunga. Secara umum, Bank
memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam
portofolio liabilitas karena aset berbunga
memiliki durasi yang lebih panjang dan lebih
jarang dinilai kembali (repriced) dibandingkan
dengan liabilitas berbunga. Artinya, dengan
kondisi
suku
bunga
yang
cenderung
meningkat, marjin yang dihasilkan akan
mengecil akibat adanya repricing dalam
liabilitas. Meskipun demikian, pengaruhnya
secara aktual bergantung pada banyak faktor,
termasuk apakah terjadi pembayaran kembali
yang lebih cepat atau lebih lama dari tanggal
kontraktualnya dan variasi dari sensitivitas
suku bunga dalam periode repricing dan antar
mata uang.
39,393
(587)
Type of currencies
Rupiah
Foreign currencies
Assets-liabilities risk management activities are
conducted in the context of the Bank’s sensitivity
to interest rate changes. In general, the Bank has
higher sensitivity on liability portofolio sensitive
because its interest-earning assets have a longer
duration and repriced less frequently than interestbearing liabilities. This means that in rising
interest rate environments, margin earned will
narrow as liabilities repriced. However, the actual
effect will depend on a number of factors,
including the extent to which repayments are
made earlier or later than the contractual dates
and variations in interest rate sensitivity within
repricing periods and among currencies.
Lampiran – 5/78 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
b.
b.
Risiko perdagangan
In monitoring the Treasury trading activities, the
Bank produces value at risk reports for all
financial products traded by the Bank daily,
weekly and monthly basis. The value at risk
(unaudited) reports are intended to provide
measures of the risk of losses arising from
potential adverse movements in interest rates,
foreign exchange rates and other volatilities which
could affect values of financial instruments. To
manage abnormal market behavior, the Bank has
implemented stress testing methodologies to
quantify financial risk arising from abnormal
market movements on a monthly basis.
Untuk
keperluan
pengawasan
aktivitas
perdagangan
bagian
Treasury,
Bank
menghasilkan laporan value at risk (tidak
diaudit) dari semua produk keuangan yang
diperdagangkan oleh Bank secara harian,
mingguan dan bulanan. Laporan ini dibuat
untuk mengukur risiko kerugian yang dapat
timbul karena kemungkinan pergerakan yang
memburuk pada suku bunga, nilai tukar mata
uang asing dan fluktuasi lain yang dapat
mempengaruhi nilai instrumen keuangan.
Untuk menangani pergerakan pasar yang
abnormal, Bank telah menerapkan metode
stress testing yang dapat mengukur risiko
keuangan
yang
mungkin
timbul
dari
pergerakan pasar yang abnormal setiap
bulanan.
c.
c.
Risiko nilai tukar mata uang asing
Bank memusatkan pengelolaan operasional
atas posisi mata uang asingnya pada
departemen Treasury, dengan berpedoman
pada kebijakan dan prosedur yang ditentukan
oleh Komite Risiko Manajemen dan batasan
posisi devisa neto sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia. Posisi devisa neto Bank
dalam seluruh mata uang asing telah
memenuhi ketentuan Bank Indonesia untuk
tidak melebihi 20% dari Modal Tier I dan Tier II.
Pada tanggal 31 Desember 2016, rasio posisi
devisa neto (keseluruhan) adalah sebesar
1,34% (2015: 1,84%) dari total modal Tier I dan
Tier II (tidak diaudit).
Trading risk
Foreign exchange risk
The Bank’s operational management of its foreign
exchange position is within the Treasury
department, which is required to follow the
policies and procedures set by the Risk
Management Committee and the overall net open
position limit set by BI regulations. The Bank's net
open position in all foreign currencies complies
with BI requirement, which does not exceed 20%
of Tier I and Tier II Capital. As of 31 December
2016, the ratio of net open position (aggreggate)
was 1.34% (2015: 1.84%) of the total Tier I and
Tier II capital (unaudited).
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko
likuiditas
muncul
pada
aktivitas
penghimpunan dana untuk keperluan pemberian
kredit, pembayaran kembali deposito dan
pengelolaan kebutuhan modal kerja. Termasuk juga
risiko dari kenaikan tak terduga dari cost of funds
atas portofolio aset pada saat jatuh tempo dan
risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi posisi
aset Bank pada waktu yang tepat dengan harga
yang wajar. Tujuan dari manajemen likuiditas
adalah agar Bank dapat memenuhi seluruh liabilitas
keuangan kontraktual dan regulasi, bahkan di saat
kondisi buruk sekalipun.
Liquidity risk arises in the funding of lending activities,
repayment of deposits and management of working
capital needs. It includes both the risk of unexpected
increase in the cost of funding for the asset portfolio at
appropriate maturities and the risk of being unable to
liquidate a position in a timely manner at a reasonable
price. The goal of liquidity management is for the Bank
to be able, even under adverse conditions, to meet all
contractual and regulatory financial obligations.
Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas
yang cukup untuk memenuhi komitmennya pada
para nasabah dan pihak-pihak lainnya, baik dari
segi permintaan kredit dan pembayaran deposito,
dan juga dalam hal pemenuhan persyaratan
likuiditas operasional. Fungsi manajemen likuiditas
ini dilakukan oleh Departemen Treasury Rabo
Group (TRG).
The Bank emphasizes maintenance of adequate
liquidity to meet commitments to customers and
counter-parties, both in terms of loan demand and
repayment of deposits and in terms of satisfying
operational liquidity requirements. The function of
managing these liquidity requirements is carried out by
the Treasury Rabo Group (TRG).
Lampiran – 5/79 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan
Maturity gap analysis of financial assets and liabilities
Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo
kontraktual dari liabilitas keuangan:
The table below shows the remaining contractual
maturities of financial liabilities:
2016
Tidak
mempunyai
tanggal
jatuh
tempo/
No
contractual
maturity
Total
LIABILITAS
Liabilitas
segera
Simpanan dari
nasabah
Simpanan dari
bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Pinjaman yang diterima
Liabilitas lain-lain
Pinjaman subordinasi
Total
Kurang dari
1 bulan/
Less than
1 month
> 3 - 12
bulan/
> 3 - 12
months
1-3 bulan/
1-3 months
>1-5
tahun/
>1-5
years
Lebih dari
5 tahun/
More than
5 years
20,219
-
20,219
-
-
-
-
10,184,608
8,870,302
944,924
100,000
-
12,922
-
151,676
958
534
-
197,438
6,315
55,291
-
71,944
171,263
958
64,028
93,517
158,764
589,422
350
-
-
8,203
35,464
-
58,053
589,422
158,764
-
LIABILITIES
Liabilities due
immediately
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Derivatives payable
Acceptances payable
Fund borrowings
Other liabilities
Subordinated loans
11,282,779
8,883,224
1,118,311
259,044
115,961
747,475
158,764
Total
2015
Total
LIABILITAS
Liabilitas
segera
Simpanan dari
nasabah
Simpanan dari
bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Pinjaman yang diterima
Liabilitas lain-lain
Pinjaman subordinasi
Total
Tidak
mempunyai
tanggal
jatuh
tempo/
No
contractual
maturity
Kurang dari
1 bulan/
Less than
1 month
> 3 - 12
bulan/
> 3 - 12
months
1-3 bulan/
1-3 months
>1-5
tahun/
>1-5
years
Lebih dari
5 tahun/
More than
5 years
110,503
-
110,503
-
-
-
-
11,401,333
3,259,512
5,113,203
2,728,293
298,885
1,440
-
1,098,632
6,365
166,711
169,777
144,262
736,904
684,197
-
211,990
6,365
24,400
144,262
-
155,920
39,453
-
46,525
102,858
-
169,777
87,299
649,605
LIABILITIES
Liabilities due
immediately
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Derivatives payable
Acceptances payable
Fund borrowings
Other liabilities
Subordinated loans
13,834,487
3,943,709
5,610,723
2,923,666
448,268
258,516
649,605
Total
Risiko operasional
Operational risk
Risiko operasional adalah risiko kerugian akibat
ketidakmampuan dan/atau kegagalan proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem
dan/atau kejadian eksternal.
Operational risk is the risk of loss resulting from
inadequate and/or failure in internal processes,
people, systems and/or from external events.
Lampiran – 5/80 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional (lanjutan)
Operational risk (continued)
Dalam menjalankan bisnis, Rabobank Indonesia
dapat terekspos oleh beberapa jenis risiko
operasional termasuk fraud (kecurangan) yang
dilakukan oleh pihak eksternal maupun staf, risiko
sistem informasi dan teknologi (IT), kerugian kredit
yang berkaitan dengan peristiwa risiko operasional.
Bank juga dapat mengalami gangguan dalam
sistem operasinya karena adanya kejadian-kejadian
di luar kontrolnya (misalnya, banjir, aksi terorisme,
pelanggaran sistem keamanan oleh pihak luar).
Risiko ini juga dapat terjadi apabila Bank
menggunakan jasa pihak ke tiga untuk memberikan
layanan kepada nasabahnya. Kejadian kerugian
operasional dapat menimbulkan kerugian finansial
langsung dan / atau kerugian tidak langsung, yang
disebabkan memburuknya reputasi bank atau
hubungan dengan nasabah, dan kehilangan
kesempatan sebagai akibat dari ketidakmampuan
operasional untuk bertransaksi bisnis.
In the course of doing business, Rabobank Indonesia
may be exposed to many types of operational risks,
including fraud conducted by external parties or staff,
Information Technology (IT) risks, and credit losses
related to operational risk events. The Bank may also
be subject to disruption in its operating systems
because of events which are beyond its control
(floods, act of terrorism, and breach of security
systems by outsiders are some examples). These
risks are also relevant when the Bank utilizes the
services of third parties to provide services to its
customers. Operational loss events can give rise to
direct financial losses and/or indirect losses, due to
impairment of the bank’s reputation or client
relationship, and missed opportunities foregone as a
result of an operational incapability to transact
business.
Kerangka kerja risiko operasional Rabobank
Indonesia diatur dalam kebijakan risiko operasional
perusahaan dan menerapkan konsep tiga lini
pertahanan yang terdiri dari:
Rabobank Indonesia’s operational risk framework is
governed by the company’s operational risk policy and
adopts a ‘three lines of defense’ concept, which
includes the following checks and balances:

Kepemilikan risiko oleh setiap unit bisnis dan
pendukung sebagai lini pertahanan pertama;

Risk ownership by the businesses and support
units as the first line of defense;

Pengawasan oleh tim manajemen risiko
independen sebagai lini pertahanan kedua
(termasuk tim khusus yang menangani risiko
operasional yang bertanggung jawab kepada
Head of Operational Risk Control (ORC) yang
selanjutnya bertanggung jawab kepada Chief
Risk Officer);

Oversight by an independent risk management
team as the second line of defense (this includes
a fully-dedicated operational risk team reporting to
the Head of Operational Risk Control (ORC), who
reports to the Chief Risk Officer);

Pengkajian ulang secara independen oleh
auditor internal sebagai lini pertahanan ketiga.

Independent review by internal auditors, as the
third line of defense.
Dalam mengelola risiko operasional, Rabobank
Indonesia menerapkan siklus proses manajemen
risiko yang terdiri dari identifikasi, penilaian,
mitigasi, pemantauan dan pelaporan risiko yang
dilakukan secara kontinu. Masing-masing pemilik
risiko dan kontrol juga akan dilibatkan melalui
wawancara
dan
juga
rapat
kerja
untuk
mengidentifikasi area risiko utama, menilai
efektifitas kontrol internal, mengkuantifikasi dampak
risiko, menentukan kemungkinan kejadiannya, dan
menyepakati tindakan yang akan diambil untuk
memperbaiki kekurangan kontrol internal jika
memang teridentifikasi.
In managing operational risk, Rabobank Indonesia
implements a risk management process cycle, which
consists of identification, assessment, mitigation,
monitoring and reporting of the risk which is done on a
continuous basis. The relevant risk and control owners
will also be involved through interviews as well as
workshops in order to identify key risk areas, assess
the effectiveness of internal controls, quantify risk
impact, determine the likelihood of occurrence, and
agree on the actions to be taken to improve internal
controls if deficiencies in internal controls are
identified.
Lampiran – 5/81 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional (lanjutan)
Operational risk (continued)
Key Risk Indicators (KRI) di mana batas
ambangnya diusulkan dan disetujui oleh Komite
Manajemen Risiko digunakan untuk keperluan
pemantauan dan pelaporan. KRI ini merupakan
risiko utama yang teridentifikasi dari RCSA yang
telah disetujui oleh Komite Manajemen Risiko.
Setiap insiden risiko operasional wajib dilaporkan
ke Departemen Operational Risk Control dan
dicatat dalam RCMIS (Risk and Control
Management Information System).
Key Risk Indicators (KRI) whereby thresholds are
proposed and approved by the Risk Management
Committee is being used in monitoring and reporting
purposes. These KRIs are the results of key risk
identified from RCSAs which are approved by the Risk
Management Committee. Every operational risk
incident must be reported to Operational Risk Control
Department and recorded in RCMIS (Risk and Control
Management Information System).
Kebijakan dan prosedur risiko operasional yang ada
merupakan kombinasi dari peraturan global dan
regulator lokal dikarenakan Bank bertujuan untuk
mematuhi kebijakan dan peraturan dari keduanya.
The operational risk policies and procedures are a
combination of the global operational risk and the local
regulatory requirements as the Bank aims to comply
with both global and local requirements.
Rabobank Indonesia saat ini menggunakan
Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator
Approach/BIA) dalam perhitungan pencadangan
modal, yaitu sebesar 15% dari pendapatan bruto.
Rabobank Indonesia currently uses the Basic Indicator
Approach (BIA) in calculating capital reserves which is
about 15% of gross income.
Bank telah memiliki Business Continuity Plan (BCP)
dan telah dilakukan pengujian minimal sekali dalam
setahun. Bank juga memiliki lokasi off-site back up
yang digunakan pada saat pengujian BCP.
Business Continuity Plan (BCP) is in place and at least
tested once a year. The bank has an off-site back up
location and this off-site is being used when the BCP
is tested.
Risiko hukum
Legal risk
Bank berusaha mengurangi risiko hukum dengan
menggunakan dokumentasi yang sah dan memadai
secara hukum, menjalankan prosedur-prosedur
yang dirancang untuk meyakinkan bahwa transaksi
telah diotorisasi dengan benar dan, jika perlu,
melakukan konsultasi dengan penasehat hukum
eksternal.
The Bank seeks to reduce legal risk by using
appropriate
legal
documentation,
employing
procedures designed to ensure that transactions are
properly authorized and consulting with external legal
advisors, if necessary.
Risiko reputasi
Reputational risk
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya
tingkat kepercayaan pemangku kepentingan yang
bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputational risk is the risk due to decrease in
stakeholders’ trust that comes from negative
perception on the Bank.
Persepsi yang negatif dapat terjadi antara lain
sebagai akibat dari adanya publikasi negatif di
media dan/atau adanya keluhan nasabah. Setiap
keluhan nasabah dicatat dengan benar dan
dimonitor secara teratur untuk memastikan
penanganan secara tepat waktu. Laporan statistik
bulanan atas semua keluhan yang diterima Bank
disampaikan dan didiskusikan di dalam pertemuan
bulanan Komite Manajemen Risiko.
A negative perception could be derived among others
from negative media publication and/or customer
complaint. Every customer’s complaint is registered
properly and monitored regularly to ensure timely
responses. A monthly statistic report of all complaints
received by the Bank is submitted and discussed in
the monthly Risk Management Committee meeting.
Lampiran – 5/82 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko reputasi (lanjutan)
Reputational risk (continued)
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena
Bank tidak mematuhi ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk pula
ketentuan internal yang ada. Hal ini tidak hanya
dapat mengakibatkan pengenaan sanksi keuangan
terhadap Bank, tetapi dapat pula mengakibatkan
pencabutan ijin operasional Bank oleh lembaga
yang berwenang, yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi
kelangsungan
bisnis
dan
operasional Bank.
Compliance risk is the risk that the Bank is not in
compliance with the prevailing rules and regulations,
which also include internal policies. This will have an
impact not only on the financial penalties imposed to
the Bank, but could cause a revocation of the Bank’s
operational license by the relevant authorized
institutions, which inadvertently affect the Bank’s
business and operations as a going concern.
Direksi bertanggung jawab dalam menanamkan
budaya kepatuhan yang kuat di seluruh organisasi.
Departemen Kepatuhan akan memantau secara
ketat kepatuhan unit-unit bisnis kepada kode etik
Grup Rabobank, kebijakan-kebijakan kepatuhan
internal, serta terhadap ketentuan Bank Indonesia
yang berlaku.
The Board of Directors are responsible in embedding a
robust compliance culture across the organization.
Compliance Department closely monitors the business
units’ compliance to the Rabobank Group code of
conduct, the internal compliance policies as well as the
prevailing Bank Indonesia regulations.
Risiko strategis
Strategic risk
Risiko strategis adalah risiko akibat pengambilan
keputusan yang tidak akurat dan/atau pelaksanaan
keputusan strategis serta kegagalan dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Identifikasi risiko strategis dilakukan secara periodik
berdasarkan pengalaman kerugian di masa lalu
yang disebabkan oleh risiko strategis.
Strategic risk is the risk due to inaccurate decisionmaking and/or implementation of strategic decision
and failure in anticipating business environment
changes. Strategic risk identification is performed
periodically based on knowledge on historical losses
due to strategic risk.
Risiko ini juga mencakup kemampuan Bank dalam
mengembangkan daya saing dan menciptakan
keunggulan kompetitif Bank di tengah kompetisi
perbankan yang semakin ketat.
This risk also includes the ability of the Bank in
developing the competitiveness and creating
competitive advantages facing increasingly tougher
competition.
Pengendalian risiko strategis dilakukan melalui
pemantauan terhadap pencapaian/realisasi atas
anggaran (rencana bisnis), yang sudah ditetapkan
secara berkala dan dilanjutkan dengan mitigasi dari
faktor-faktor penyebab kegagalan.
Strategic risk control is performed through monitoring
on realization of budget (business plan), which is
determined periodically, followed by investigation of
failure causing factors.
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas
nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen
keuangan yang tercatat dalam laporan keuangan:
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
The table presents the comparison, by class, of the
carrying amounts and fair value of the Bank’s financial
instruments that are recognized in the financial
statements:
Lampiran – 5/83 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. NILAI
WAJAR
(lanjutan)
INSTRUMEN
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
33. FAIR VALUE
(continued)
FINANCIAL
Tingkat/
Level 1
2016
Nilai wajar/Fair value
Tingkat/
Level 2
Tingkat/
Level 3
Aset keuangan
Nilai wajar melalui
laba atau rugi
Tagihan derivatif
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Financial assets
54
-
54
-
Fair value through
profit or loss
Derivatives receivable
1,902,477
1,902,477
-
-
Available-for-sale
Marketable securities
1,902,531
1,902,477
54
-
Liabilitas keuangan
Nilai wajar melalui
laba atau rugi
Liabilitas derivatif
Financial libilities
958
Nilai tercatat/
Carrying value
-
Tingkat/
Level 1
958
2015
Nilai wajar/Fair value
Tingkat/
Level 2
-
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Financial assets
6,742
-
6,742
-
Fair value through
profit or loss
Derivatives receivable
571,411
571,411
-
-
Available-for-sale
Marketable securities
578,153
571,411
6,742
-
Liabilitas keuangan
Nilai wajar melalui
laba atau rugi
Liabilitas derivatif
Fair value through
profit or loss
Derivatives payable
Tingkat/
Level 3
Aset keuangan
Nilai wajar melalui
laba atau rugi
Tagihan derivatif
INSTRUMENTS
The table below show the financial instruments
measured at fair value grouped according to the fair
value hierarchy:
Tabel di bawah ini menunjukkan instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar yang
dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar:
Nilai tercatat/
Carrying value
OF
Financial libilities
6,365
-
6,365
-
Fair value through
profit or loss
Derivatives payable
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai
tercatat dari aset dan liabilitas keuangan Bank
memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai
wajarnya.
As at 31 December 2016 and 2015, the carrying value
of the Bank’s financial assets and liabilities
approximates their fair value.
Nilai tercatat dari giro pada bank lain, penempatan
pada Bank Indonesia dan bank lain, pinjaman yang
diterima dan pinjaman subordinasi dengan suku
bunga mengambang adalah perkiraan yang layak
atas nilai wajar (tingkat 2 – hirarki nilai wajar).
The carrying value of current accounts with other
banks, placements with Bank Indonesia and other
banks, funds borrowings and subordinated loans with
floating rate is a reasonable approximation of its fair
value (level 2 – fair value hierarchy).
Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku
bunga mengambang dan nilai tercatat atas kredit
jangka pendek dengan suku bunga tetap adalah
perkiraan yang layak atas nilai wajar (tingkat 3 –
hirarki nilai wajar)..
The carrying value of floating rate loans and shortterm
fixed rate loans were the reasonable approximation of
its fair values (level 3 – fair value hierarchy)..
Lampiran – 5/84 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. NILAI
WAJAR
(lanjutan)
INSTRUMEN
KEUANGAN
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. FAIR VALUE
(continued)
OF
FINANCIAL
INSTRUMENTS
Nilai tercatat tagihan akseptasi, liabilitas segera,
simpanan nasabah, simpanan dari bank lain,
liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain yang
memiliki jatuh tempo jangka pendek adalah
perkiraan yang layak atas nilai wajar (tingkat 2 –
hirarki nilai wajar).
The carrying value of acceptances receivable,
liabilities due immediately, deposits from customers,
deposits from other banks, acceptances payable and
other liabilities is a reasonable approximation of its fair
value (level 2 – fair value hierarchy).
Estimasi nilai wajar liabilitas segera, tagihan dan
liabilitas akseptasi, simpanan dari nasabah,
liabilitas lain-lain dan simpanan dari bank lain tanpa
jatuh tempo, termasuk simpanan dari nasabah
tanpa bunga adalah sebesar jumlah yang harus
dibayarkan kembali sewaktu-waktu.
The estimated fair values of liabilities due immediately,
acceptances receivable and payable, deposits from
customers, other liabilities and deposits from other
banks with no stated maturity, which include noninterest bearing deposits, are the amounts repayable
on demand.
Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dari
nasabah dan simpanan dari bank lain dengan
tingkat suku bunga tetap ditetapkan berdasarkan
diskonto arus kas dengan menggunakan suku
bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang
serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu
tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dari
nasabah dan simpanan dari bank lain dengan suku
bunga tetap dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan
yang layak atas nilai wajar.
The estimated fair values of fixed interest bearing
deposits from customers and deposits from other
banks are based on discounted cash flows using
interest rates for new debts with similar remaining
maturity. Since the maturity is below one year, the
carrying amounts of fixed rate deposits from
customers and deposits from other banks and other
liabilities were the reasonable approximation of its fair
values.
Nilai wajar agregat untuk pinjaman yang diterima
dan pinjaman subordinasi dengan tingkat bunga
tetap didasarkan pada arus kas diskonto model
yang menggunakan kurva yield terkini yang sesuai
dengan sisa periode jatuh temponya. Untuk surat
berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang
diterima dengan suku bunga mengambang
mendekati nilai tercatat nilai wajarnya.
The aggregate fair values for fund borrowings and
subordinated loans with fixed interest rate are based
on discounted cash flow model using current yield
curve appropriate for the remaining term to maturity.
For marketable securities issued and borrowings with
floating interest rate the carrying value approximates
its fair value.
Nilai wajar efek - efek adalah berdasarkan kuotasi
harga pasar.
Fair value of marketable securities are based on
quoted market price.
Tabel di bawah ini
yang diakui pada
yang digunakan
mengungkapkan
keuangan:
The table below shows the financial instruments
recognized at fair value based on the hierarchy used
by the Bank in determining and disclosing the fair
value of financial instruments:
(i)
menyajikan instrumen keuangan
nilai wajar berdasarkan hirarki
Bank untuk menentukan dan
nilai wajar dari instrumen
Tingkat
1:
harga
kuotasian
(tanpa
penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik.
(i)
Level 1: quoted (unadjusted) market prices in
active market for identical assets or liabilities.
(ii) Tingkat 2: teknik penilaian dimana tingkat level
input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik
secara langsung atau tidak langsung.
(ii) Level 2: valuation techniques for which the lowest
level input that is significant to the fair value
measurement is directly or indirectly observable.
(iii) Tingkat 3: teknik penilaian dimana tingkat level
input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi
baik secara langsung atau tidak langsung.
(iii) Level 3: valuation techniques for which the lowest
level input that is significant to the fair value
measurement
is
directly
or
indirectly
unobservable.
Lampiran – 5/85 - Schedule
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. STANDAR AKUNTANSI BARU
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. NEW PROSPECTIVE ACCOUNTING STANDARDS
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan
standar baru, revisi dan interpretasi yang relevan,
namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang
dimulai pada 1 Januari 2016 adalah sebagai
berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesian
Institute of Accountant (DSAK-IAI) has issued the
following
new
standards,
amendments
and
interpretations which relevant but not yet effective for
the financial year beginning 1 January 2016 are as
follows:
-
-
-
Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan
Keuangan”;
Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap. Agrikultur:
Tanaman Produktif”;
Amandemen PSAK 69 “Agrikultur”;
Amandemen ISAK 31 “Interpretasi atas Ruang
Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”;
Amandemen PSAK 2 “Laporan Arus Kas
tentang Prakarsa Pengungkapan”;
Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan
tentang pengakuan Aset Pajak Tangguhan
untuk Rugi yang belum direalisasi”;
Amandemen PSAK 3 “Laporan Keuangan
Interim”;
Amandemen PSAK 24 ”Imbalan Kerja”;
Amandemen PSAK 58 “Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan”;
Amandemen PSAK 60 “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”;
Amandemen PSAK 101 “Penyajian Laporan
Keuangan Syariah”;
Amandemen
PSAK
102
“Akuntansi
Murabahah”;
Amandemen PSAK 103 “Akuntansi Salam”;
Amandemen PSAK 104 “Akuntansi Istishna”;
Amandemen PSAK 107 “Akuntansi Ijarah” dan;
Amandemen PSAK 108 “Akuntansi Transaksi
Asuransi Syariah”.
-
Amendment to SFAS 1 “Presentation of Financial
Statement”;
Amendment to SFAS 16 “Fixed Assets:
Agriculture: Bearer Plants”;
Amendment to SFAS 69 “Agriculture”;
Amendment to IFAS 31 “Interpertation of Scope
SFAS 13: Investment Property”;
Amendment to SFAS 2 “Statements of Cash
Flows - Initiative Disclosure”;
Amendment to SFAS 46 “Income Taxes Recognition of Deffered Tas Assets for Unrealised
Losses”;
Amendment to SFAS 3 ”Interim Financial
Reporting”;
Amendment to SFAS 24 “Employee Benefits”;
Amendment to SFAS 58 “Non-Current Assets
Held for Sale and Discontinued Operations”;
Amendment to SFAS 60 “Financial Instruments:
Disclosures”;
Amendment to SFAS 101 “Presentation of
Syariah Financial Statement”;
Amendment
to
SFAS
102
”Murabahah
Accounting”;
Amendment to SFAS 103 “Salam Accounting”;
Amendment to SFAS 104 “Istishna Accounting”;
Amendment to SFAS 107 “Ijarah Accounting” dan;
Amendment to SFAS 108 “Accounting for Syariah
Insurance Transactions”.
Amandemen PSAK 1, ISAK 31, PSAK 3, PSAK 24,
PSAK 58, PSAK 60, PSAK 101, PSAK 102, PSAK
103, PSAK 104, PSAK 107 dan PSAK 108 berlaku
untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari
2017 dan penerapan dini diperkenankan.
Amandemen PSAK 2, PSAK 16, PSAK 46 dan
PSAK 69 berlaku untuk tahun buku yang dimulai
sejak 1 Januari 2018 dan penerapan dini
diperkenankan.
Amendment to SFAS 1, IFAS 31, SFAS 3, SFAS 24,
SFAS 58, SFAS 60, SFAS 101, SFAS 102, SFAS 103,
SFAS 104, SFAS 107 and SFAS 108 will become
effective for annual period beginning 1 January 2017
and early implementation is permitted. Amendment to
SFAS 2, SFAS 16, SFAS 46 and SFAS 69 will
become effective for annual period beginning
1 January 2018 and early implementation is permitted.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank
masih mempelajari dampak yang mungkin timbul
dari penerapan standar baru dan revisi tersebut
serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.
As at the authorisation date of this financial
statements, the Bank is still evaluating the potential
impact of these new and revised standards to the
Bank’s financial statements.
Lampiran – 5/86 - Schedule
Download