PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2016/ 31 DECEMBER 2016 PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2016 2015 ASET ASSETS Kas 110,853 105,472 Cash Giro pada Bank Indonesia 4 875,949 1,236,658 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 5 225,589 114,495 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 6 389,540 1,673,344 Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek 7 1,909,273 616,269 Marketable securities Tagihan derivatif 8 54 6,742 Derivatives receivable 9,115,167 10,825,987 Loans, net of allowance for impairment losses of Rp281,012 and Rp868,114 as of 31 December 2016 and 2015 Kredit yang diberikan, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp281.012 dan Rp868.114 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 9 Tagihan akseptasi 10a 64,028 166,711 Acceptances receivable Pendapatan bunga yang masih akan diterima 11 59,211 72,324 Accrued interest receivables Biaya dibayar dimuka 12 65,367 69,583 Prepaid expenses Tagihan pengembalian pajak 19b - 3,489 Claims for tax refunds Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp261.078 dan Rp221.931 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 13 170,997 204,531 Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp261,078 and Rp221,931 as of 31 December 2016 and 2015 Aset pajak tangguhan - neto 19c 36,414 99,130 Deferred tax assets - net Aset lain-lain 14 63,405 97,478 Other assets 13,085,847 15,292,213 TOTAL ASSETS TOTAL ASET Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. Lampiran -1/1 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2016 2015 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera 15 20,219 110,503 Liabilities due immediately Simpanan dari nasabah 16 10,184,608 11,338,414 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 17 171,263 1,092,456 Deposits from other banks Liabilitas derivatif 8 958 6,365 Derivatives payable Liabilitas akseptasi 10b 64,028 166,711 Acceptances payable Utang pajak 19a 15,711 13,293 Taxes payable Pinjaman yang diterima 18 93,517 167,630 Fund borrowings Liabilitas lain-lain 20 158,764 240,518 Other liabilities Pinjaman subordinasi 21 589,422 637,556 Subordinated loans 11,298,490 13,773,446 TOTAL LIABILITIES TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal sebesar Rp500.000 per saham (nilai penuh) Modal dasar - sebesar 5.720.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.037.470 saham (2015: 2.349.332 saham) EQUITY 22 1,518,735 Tambahan modal disetor Uang muka pemesanan saham Kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek yang tersedia untuk dijual 1 7a 2,741 2,741 Additional paid-in capital - 344,069 Deposit for future stock subscription (2,394) Saldo laba TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. Share capital - par value of Rp500,000 per share (full amount) Authorized capital - 5,720,000 shares Issued and paid-up share capital - 3,037,470 shares 1,174,666 (2015: 2,349,332 shares) (3,034) Unrealised loss from changes in fair value on available for sale securities 268,275 325 Retained earnings 1,787,357 1,518,767 TOTAL EQUITY 13,085,847 15,292,213 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. Lampiran -1/2 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes PENDAPATAN BUNGA 23 BEBAN BUNGA 24 2016 2015 1,259,601 1,401,563 INTEREST INCOME (686,364) (765,656) PENDAPATAN BUNGA NETO 573,237 635,907 NET INTEREST INCOME PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi lainnya Lain-lain 89,732 59,809 23,841 26,910 OTHER OPERATING INCOME Other fees and commissions Others 149,541 50,751 TOTAL OTHER OPERATING INCOME TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Gaji dan imbalan kerja Umum dan administrasi Rugi selisih kurs - neto INTEREST EXPENSE (80,494) (277,146) (245,308) (65,543) (746,026) (378,267) (308,199) (64,682) OTHER OPERATING EXPENSES Provision for impairment losses on financial assets Salaries and employee benefits General and administrative Foreign exchange Loss - net (668,491) (1,497,174) TOTAL OTHER OPERATING EXPENSES 54,287 (810,516) INCOME/(LOSS) FROM OPERATIONS PENDAPATAN/(BEBAN) NON-OPERASIONAL - NETO 264,570 (21,203) NON-OPERATING INCOME/ (EXPENSES) - NET LABA/(RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK 318,857 (831,719) INCOME/(LOSS) BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE) (BEBAN)/MANFAAT PAJAK - NETO (58,450) 114,688 TAX (EXPENSE)/BENEFIT - NET LABA/(RUGI) TAHUN BERJALAN 260,407 (717,031) INCOME/(LOSS) FOR THE YEAR 9i 25,31 26 TOTAL BEBAN OPERASIONAL LAINNYA LABA/(RUGI) OPERASIONAL PENGHASILAN/(RUGI) KOMPREHENSIF LAIN: Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas imbalan kerja karyawan Pajak penghasilan terkait Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek - efek yang tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait OTHER COMPREHENSIVE INCOME /(LOSS): 31 19 7a 19 TOTAL PENGHASILAN/(RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 10,058 (2,515) 6,432 (1,608) 7,543 4,824 854 (214) (5,669) 1,417 640 (4,252) 268,590 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. (716,459) Item that will not be reclassified to profit or loss: Remeasurement of employee benefits liability Income tax effect Item that may be reclassified to profit or loss Unrealised gain/(loss) on changes in fair value of available-for-sale marketable securities Income tax effect TOTAL COMPREHENSIVE INCOME /(LOSS) FOR THE YEAR The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. Lampiran -2 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid-up share capital Tambahan modal disetor/ Additional paidin capital 715,000 2,741 - 459,666 - - 344,069 2,7 - - - - 2,31 - - - 4,824 1,174,666 2,741 344,069 325 344,069 - - 2,7 - - 2,31 1,518,735 Catatan/ Notes Saldo per 31 Desember 2014 disajikan kembali Tambahan modal saham Rugi tahun berjalan 2015 Uang muka pemesanan saham Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto Pengukuran kembali atas liabilitas Imbalan pasca kerja neto Saldo per 31 Desember 2015 Tambahan modal saham Laba tahun berjalan 2016 Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto Pengukuran kembali atas liabilitas Imbalan pasca kerja - neto Saldo per 31 Desember 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Uang muka pemesanan saham/ Deposit for future stock subscription Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit) 712,532 1,218 1,431,491 (3,034) 1,518,767 Balance as of 31 December 2015 260,407 - 260,407 - - 640 640 - - 7,543 - 7,543 Capital contribution Loss for the year 2015 Unrealized gain on changes fair value of available-for-sale securities - net Remeasurement of employee benefits liability - net 2,741 - 268,275 1,787,357 Balance as of 31 December 2016 Lampiran - 3 - Schedule (4,252) - (2,394) 459,666 (717,031) 344,069 Balance as of 31 December 2014 as restated 4,824 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. - Total ekuitas/ Equity Capital contribution Loss for the year 2015 Deposit for future stock subscription Unrealized loss on changes fair value of available-for-sale securities - net Remeasurement of employee benefits liability - net (344,069) - (717,031) - Kerugian/yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efekefek yang tersedia untuk dijual neto/ Unrealised loss on changes in fair value of available forsale-securitiesnet (4,252) The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2016 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penerimaan operasional lainnya Pembayaran gaji dan imbalan kerja Pembayaran beban umum dan administrasi Penerimaan transaksi derivatif Pembayaran transaksi non-operasional lainnya Penerimaan/(pembayaran) pajak penghasilan badan Arus kas sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi: Penurunan (kenaikan) aset: Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas: Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain (90,284) (1,153,810) (921,194) 2,417 (75,508) 61,167 (1,901,664) 919,120 (3,643) (39,612) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from interests, fees and commissions Payments of interest, fees and commissions Receipts from other operating income Payments of salaries and employee benefits Payments of general and administrative expenses Receipts from settlement of derivatives transactions Payments of other nonoperating transactions Receipt/(payment) of corporate income tax Cash flows before changes in operating assets and liabilities Changes in operating assets and liabilities: Decrease (increase) in assets: Loans Other assets Increase (decrease) in liabilities: Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi (190,421) (966,200) Net cash used in operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual Pembelian efek - efek yang tersedia untuk dijual Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap 1,367,502 (682,284) (732,111) 59,809 26,907 (263,431) (365,466) (209,892) (282,534) 1,279 111,904 (3,492) 381,395 1,632,487 34,076 616,269 (1,902,907) 188,561 (51,402) 13 13 Kas neto yang (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas operasi (1,149,479) Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 1,450,428 14,199 (56,344) (5,383) 49,696 (39,540) (11,724) 1,990,749 (1,524,407) 57,655 (9,453) 514,544 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of available-forsale marketable securities Purchase of available-for-sale marketable securities Proceeds from sale of fixed assets Purchase of fixed assets Net cash (used in)/provided by operating activities The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. Lampiran – 4/1 – Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman yang diterima Pembayaran pinjaman subordinasi Penambahan modal Uang muka pemesanan saham 2016 2015 344,069 CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Repayment of fund borrowings Repayment of subordinated loans Additional capital Deposit for future stock subscriptions (102,993) 699,382 Net cash (used in)/provided by financing activities (1,442,893) 247,726 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS 2,856,401 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR 25,842 Effects of foreign exchange rate changes 3,129,969 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR (69,637) (33,356) - Kas neto yang (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3,129,969 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (85,145) KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1,601,931 KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (70,663) (33,690) 459,666 110,853 105,472 4 5 875,949 225,589 1,236,658 114,495 6 389,540 1,673,344 COMPONENTS OF CASH AND CASH EQUIVALENTS: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks with original maturities of 3 months or less from acquisition date 1,601,931 3,129,969 Total cash and cash equivalents Total kas dan setara kas Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. Lampiran – 4/2 – Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL Pendirian Bank dan informasi umum Establishment of the Bank and general information PT Bank Rabobank International Indonesia (“Bank”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 11 April 1990 berdasarkan akta No. 50 yang dibuat oleh notaris Winnie Hadiprodjo, S.H., yang menggantikan notaris Kartini Muljadi, S.H., dengan nama “PT Rabobank Duta”. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) berdasarkan Surat Keputusan No. C23152.HT.01.01.TH’90 tanggal 31 Mei 1990 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 59, Tambahan No. 2576 tanggal 24 Juli 1990. PT Bank Rabobank International Indonesia (the “Bank”) was incorporated in the Republic of Indonesia based on the notarial deed No. 50 as notarized by Winnie Hadiprodjo, S.H., a substitute of Kartini Muljadi, S.H., dated 11 April 1990, under the name of “PT Rabobank Duta”. The deed of the establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C23152.HT.01.01.TH’90 dated 31 May 1990 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 59, Supplement No. 2576 dated 24 July 1990. Nama Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan nama PT Bank Rabobank International Indonesia berdasarkan akta No. 25 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 16 Agustus 2000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dalam Surat Keputusan No. C-23005.HT.01.04.TH.2000 tanggal 24 Oktober 2000 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 34, Tambahan No. 2724 tanggal 27 April 2001. The name of the Bank has changed several times. The lastest of which was the change in the name to PT Bank Rabobank International Indonesia based on the notarial deed No. 25 as notarized by Hendra Karyadi, S.H., dated 16 August 2000. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C23005.HT.01.04.TH.2000 dated 24 October 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 34, Supplement No. 2724 dated 27 April 2001. Pada tanggal 13 November 2002, Bank meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh dari Rp350.000 menjadi Rp600.000, yang secara formal dimuat dalam akta perubahan anggaran dasar No. 34 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 29 November 2002. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) melalui Surat Keputusan No. C01306.HT.01.04.TH.2003 tanggal 22 Januari 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 21, Tambahan No. 2008 tanggal 14 Maret 2003. On 13 November 2002, the Bank increased its authorized and paid-up capital from Rp350,000 to Rp600,000 which was formalized in the deed of amendment of the Articles of Association No. 34 as notarized by Hendra Karyadi, S.H., dated 29 November 2002. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C01306.HT.01.04.TH.2003 dated 22 January 2003 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 21, Supplement No. 2008 dated March 14, 2003. Bank telah melakukan penggabungan usaha dengan PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita yang dimiliki secara mayoritas oleh Rabobank International Holding BV, dan entitas induk terakhir Bank adalah Cooperatieve Centrale RaiffeisenBoerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland). Penggabungan usaha efektif dilakukan pada tanggal 24 Juli 2008. The Bank has completed the merger with PT Bank Haga and PT Bank Hagakita which were majority owned by Rabobank International Holding BV, and the ultimate parent company of the Bank is Cooperatieve Centrale Raiffeisen - Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland). The merger became effective on 24 July 2008. Berdasarkan Akta Penggabungan yang secara formal dimuat dalam akta No. 110 yang dibuat oleh notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. pada tanggal 15 Mei 2008, pemegang saham telah setuju meningkatkan modal Bank menjadi Rp715.000 yang terdiri dari 1.430.000 saham dengan nilai nominal Rp500.000 (nilai penuh). Based on the merger deed (“Akta Penggabungan”) which was formally covered by the deed No. 110 as notarized by Sutjipto, S.H., M.Kn. dated 15 May 2008, the Bank’s shareholders have approved the increase of the Bank’s capital to become Rp715,000 which consist of 1,430,000 shares with par value of Rp500,000 (full amount). Lampiran – 5/1 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (continued) Pendirian Bank dan informasi umum (lanjutan) Establishment of the Bank and general information (continued) Berdasarkan Akta Penggabungan yang secara formal dimuat dalam akta No. 3 yang dibuat oleh notaris Siti Safarijah, S.H.. pada tanggal 4 Juni 2015, pemegang saham telah setuju meningkatkan modal Bank menjadi Rp1.174.666 yang terdiri dari 2.349.332 saham dengan nilai nominal Rp500.000 (nilai penuh). Akta ini telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHUAH. 01.03-0937274 TAHUN 2015 tanggal 4 Juni 2015. Based on the merger deed (“Akta Penggabungan”) which was formally covered by the deed No. 3 as notarized by Siti Safarijah, S.H.. dated 4 June 2015, the Bank’s shareholders have approved the increase of the Bank’s capital to become Rp1,174,666 which consist of 2,349,332 shares with par value of Rp500,000 (full amount). The Deed was received and recorded in the Administration System of the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia database based on letter No. AHUAH.01.03- 0937274 year 2015 dated 4 June 2015. Pada tanggal 29 Desember 2015, Rabobank Nederland, pemegang saham, setuju untuk meningkatkan modal di Bank sebesar Rp344.069. Penambahan modal tersebut masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dicatat dalam akun “Uang muka pemesanan saham”. In 29 December 2015, Rabobank Nederland, the shareholder agreed to increase paid-in capital in the Bank amounted Rp344,069. The capital increase is still waiting approval from Financial Services Authority (OJK) and is recorded in “Deposit for future stock subscription” account. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan Akta Notaris No. 43 tanggal 20 Januari 2016 dari notaris Linda Herawati, S.H.. Akta ini telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.03-0005598 TAHUN 2016 tanggal 20 Januari 2016. The Bank’s Articles of Association have been amended several times, with the latest amendment made under Notarial Deed No. 43 dated 20 January 2016 as notarized by Linda Herawati, S.H. The Deed was received and recorded in the Administration System of the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia database based on letter No. AHU-AH.01.03- 0005598 TAHUN 2016 dated 20 January 2016. Berdasarkan Akta yang secara formal dimuat dalam akta No. 43 yang dibuat oleh notaris Linda Herawati, S.H. pada tanggal 20 Januari 2016, pemegang saham telah setuju meningkatkan modal Bank menjadi Rp1.518.735 yang terdiri dari 3.037.470 saham dengan nilai nominal Rp500.000 (nilai penuh). Based on the deed (“Akta”) which was formally covered by the deed No. 43 as notarized by Linda Herawati, S.H. dated 20 January 2016, the Bank’s shareholders have approved the increase of the Bank’s capital to become Rp1,518,735 which consist of 3,037,470 shares with par value of Rp500,000 (full amount). Bank mulai beroperasi secara komersial dalam aktivitas perbankan pada tanggal 24 September 1990. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Bank dapat melakukan kegiatan dalam aktivitas umum perbankan dan transaksi pertukaran mata uang asing. Bank telah memperoleh izin untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 998/KMK.013/1990 tanggal 29 Agustus 1990 dan surat persetujuan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/37/KEP.DGS/2000 tanggal 6 Desember 2000. The Bank started the commercial operations of its banking activities on 24 September 1990. According to Article 3 of the Articles of Association, the Bank is engaged in banking activities and foreign exchange transactions. The Bank has obtained a license to conduct these activities under the Decision Letter No. 998/KMK.013/1990 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia dated 29 August 1990 and Bank Indonesia’s Senior Deputy Governor approval letter No. 2/37/KEP.DGS/2000 dated 6 December 2000. Kantor pusat Bank berlokasi di Noble House, Jl. Dr. Anak Agung Gd Agung (Lingkar Mega Kuningan) Kav. E.4.2 No. 2, Jakarta 12950. The Bank’s head office is located at Noble House, Jl. Dr. Anak Agung Gd Agung (Lingkar Mega Kuningan) Kav. E.4.2 No. 2, Jakarta 12950. Lampiran – 5/2 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (continued) Pendirian Bank dan informasi umum (lanjutan) Establishment of the Bank and general information (continued) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank memiliki jaringan distribusi sebagai berikut (tidak diaudit): As of 31 December 2016 and 2015, the Bank has distribution network as follows (unaudited): 2016 Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas 2015 1 28 6 - 1 28 5 1 35 35 Head Office Branches Sub-Branches Cash Offices Total karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 770 dan 761 karyawan (tidak diaudit). As of 31 December 2016 and 2015, the Bank has 770 and 761 employees, respectively (unaudited). Susunan pengurus Bank Composition of the Bank’s management Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut: The composition of the Bank’s Boards Commissioners and Directors are as follows: 2016 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur 2015 Jan Alexander Pruijs Hendrik Adams Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat Jan Alexander Pruijs Hendrik Adams Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat Martijn Herman Schouten Johannes Gerardus Beuming Jopie Jusuf Ponky N. Pudijanto Heradian Yoto Lim Tjoen Hong Johan Maarten Loth Martijn Herman Schouten Johannes Gerardus Beuming Jopie Jusuf Ponky N. Pudijanto Heradian Yoto Rusli Sutanto Johan Maarten Loth Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut: Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat Amalia Setyanti Lestari Rahmat Prayogo Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Vice President Director Director Director Director Director Director The composition of the Audit Committee are as follows: 2016 Komite Audit Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota of 2015 Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat Nanny Dewi Diane Christina Audit Committee Chairman Vice Chairman Member Member Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2015 ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Agustus 2015, yang berita acaranya telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 71, Mala Mukti, S.H., LL.M, pada tanggal 18 September 2015. The Board of Commissioners and Directors as of 31 December 2015 were appointed based on the decision of Extraordinary General Meeting Shareholders held on 20 August 2015, the minutes of which were notarized through Notarial Deed No. 71, Mala Mukti, S.H, LL.M, on 18 September 2015. Laporan keuangan ini diotorisasi oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 Maret 2017. These financial statements were authorised by the Board of Directors for issuance on 30 March 2017. Lampiran – 5/3 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN AKUNTANSI YANG (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan: The principal accounting policies applied in the preparation of these financial statements are set out below: a. a. Dasar penyusunan laporan keuangan Basis of preparation statements of the financial Laporan keuangan PT Bank Rabobank International Indonesia disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. The financial statements of PT Bank Rabobank International Indonesia have been prepared accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali instrumen keuangan yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijuaI serta instrumen derivatif yang diukur pada nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. The financial statements have been prepared under the historical cost convention, except for financial instruments held for trading and available-for-sale marketable securities and derivative instruments which are measured at fair value. The financial statements are prepared using the accrual basis, except for the statement of cash flows. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. The statement of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents which are classified into operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using direct method. For the purpose of statement of cash flows, cash and cash equivalents including cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placement with Bank Indonesia and other banks maturing within 3 (three) months or less from the date of acquisition, provided they are not pledged as collateral for borrowings nor restricted. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain. Lihat Catatan 2c untuk informasi mata uang fungsional Bank. Figures in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah (“Rp”), unless otherwise specified. Refer to Note 2c for the information on the Bank’s functional currency. Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015. Except as described below, the accounting policies applied are consistent with those of the annual financial statements for the year ended 31 December 2015. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan Manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntasi Bank. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3. The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and asumptions. It also requires Management to exercise its judgment in the process of applying the Bank’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where asumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3. Lampiran – 5/4 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b. AKUNTANSI YANG Perubahan standar akuntansi keuangan, revisi dan interpretasi (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. Changes in financial accounting standards, revision and interpretation Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, revisi dan interpretasi yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016, kecuali untuk PSAK 70 berlaku efektif sejak tangal berlakunya Peraturan Pengampunan Pajak (15 Juli 2016), sebagai berikut: Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountant (DSAK-IAI) has issued the following new standards, amendments and interpretations which were effective on or after 1 January 2016, except SFAS 70 which was effective at the date of enactment of the Tax Amnesty Law (15 July 2016), as follows: - PSAK 4 (revisi 2015): Laporan Keuangan Tersendiri; PSAK 5 (revisi 2015): Segmen Operasi; PSAK 7 (revisi 2015): Pengungkapan Pihakpihak Berelasi; PSAK 13 (revisi 2015): Properti Investasi; - PSAK 15 (revisi 2015): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama; PSAK 19 (revisi 2015): Aset Tak Berwujud; PSAK 22 (revisi 2015): Kombinasi Bisnis; - PSAK 24 (revisi 2015): Imbalan Kerja; PSAK 25 (revisi 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; PSAK 53 (revisi 2015): Pembayaran Berbasis Saham; PSAK 65 (revisi 2015): Laporan Keuangan Konsolidasian; PSAK 66 (revisi 2015): Pengaturan Bersama; PSAK 67 (revisi 2015): Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain; PSAK 68 (revisi 2015): Pengukuran Nilai Wajar; PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk; dan ISAK 30 (revisi 2015): Pungutan PSAK 70 Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak*) - efektif tanggal 15 Juli 2016 *) *) - - - Penjabaran mata uang asing i. c. Mata uang fungsional dan penyajian SFAS 4 (revised 2015): Separate Financial Statement; SFAS 5 (revised 2015): Operating Segment; SFAS 7 (revised 2015): Related Party Disclosures; SFAS 13 (revised 2015): Investment Property; SFAS 15 (revised 2015): Investment in Associates and Joint Ventures; SFAS 19 (revised 2015): Intangible Assets; SFAS 22 (revised 2015): Business Combination; SFAS 24 (revised 2015): Employee Benefit; SFAS 25 (revised 2015): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors; SFAS 53 (revised 2015): Share Based Payment; SFAS 65 (revised 2015): Consolidated Financial Statement; SFAS 66 (revised 2015): Joint Arrangements; SFAS 67 (revised 2015): Disclosure of Interests in Other Entity; SFAS 68 (revised 2015): Fair Value Measurements; SFAS 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk; and IFAS 30 (revisi 2015): Levies SFAS 70 Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities*) effective on 15 July 2016 The above SFAS and IFAS had no significant effect on the amounts reported for current year or prior year. PSAK dan ISAK tersebut di atas tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun sebelumnya. c. ACCOUNTING Foreign currency translation i. Functional and presentation currency Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan Bank diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Items included in the financial statements of the Bank are measured using the currency of primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Bank. The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Bank. Lampiran – 5/5 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c. AKUNTANSI (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) ii. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Foreign currency translation (continued) ii. Transactions and balances in foreign currencies Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pada tanggal tersebut pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) seperti dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat pada laporan laba rugi. Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the date of the transactions. At each reporting date, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah based on Reuters spot rate on that date at 16.00 Western Indonesian Time (WIB) as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses from the translation of monetary assets and liabilities in foreign currencies are recognized in the profit or loss. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh): The exchange rates used for translation of foreign currencies into Rupiah at 31 December 2016 and 2015 are as follows (amounts in full Rupiah): 2016 1 Dolar Amerika Serikat 1 Poundsterling Inggris 1 Euro Eropa 100 Yen Jepang 1 Dolar Hong Kong 1 Dolar Australia 1 Dolar Singapura 1 Franc Swiss 1 Dolar Selandia Baru d. ACCOUNTING 2015 13,472.50 16,555.01 14,175.77 11,506.50 1,737.34 9,723.11 9,111.93 13,208.98 9,362.72 Transaksi dengan pihak berelasi 13,785.00 United States Dollar 1 20,439.02 Great Britain Poundsterling 1 15,056.67 European Euro 1 11,452.00 Japanese Yen 100 1,778.70 Hong Kong Dollar 1 10,083.73 Australian Dollar 1 9,758.95 Singapore Dollar 1 13,919.33 Swiss Franc 1 9,444.80 New Zealand Dollar 1 d. Transactions with related parties Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. In the normal course of its business, the Bank enters into transactions with related parties which are defined under SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor). Yang termasuk pihak berelasi adalah sebagai berikut: A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (in this Standard referred to as the ‘reporting entity’). The related parties are as follows: 1. 1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: a. b. c. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk pelapor. Lampiran – 5/6 - Schedule A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that preson: a. Has control or joint control of the reporting entity; b. Has significant influence over the reporting entity, or Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. c. PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. AKUNTANSI YANG Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. a. b. c. d. e. f. g. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain adalah anggotanya); Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; Entitas tersebut adalah sebuah program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor; Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka (1); atau Orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka (1) huruf (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Instrumen keuangan a. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); b. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); c. Both entities are joint ventures of the same third party; One entity is a joint venture of a third party and the other entity is an associate of the third entity; e. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity; f. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (1); or g. A person identified in (1) (a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). Details of material balances and transactions with the related parties are disclosed in Note 30. e. A. Aset keuangan An entity is related to a reporting entity if any of the following condition applies: d. Rincian saldo dan transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam Catatan 30. e. Transactions with related parties (continued) 2. 2. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut: ACCOUNTING Financial instruments A. Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, dan (c) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Lampiran – 5/7 - Schedule Financial assets The Bank classifies its financial assets in the category of (a) financial assets at fair value through profit or loss, (b) loans and receivables, and (c) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) A. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) A. Financial assets (continued) (a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (a) Financial assets at fair value through profit or loss Kategori ini terdiri dari dua subkategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading and financial assets designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit-taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profittaking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/ (kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. Financial instruments classified in this category are recognised initially at fair value; transaction costs are taken directly to the statement of income. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the statement of income and are reported respectively as “Gains/ (losses) from changes in fair value of financial instruments” and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”. Interest income on financial instruments held for trading are included in “Interest income”. (b) Pinjaman yang diberikan dan piutang (b) Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: those that the Bank intends to sell yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi; Lampiran – 5/8 - Schedule immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) A. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) A. Financial assets (continued) (b) Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) (b) Loans and receivables (continued) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau those that the Bank upon initial dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. those for which the holder may not Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”. Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method less allowance for impairment losses. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the statement of income and reported as “Interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognised in the statement of income as “Allowance for impairment losses on financial assets”. (c) Aset keuangan tersedia untuk dijual recognition designates as available for sale; or recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration. (c) Available-for-sale financial assets Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga atau valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Lampiran – 5/9 - Schedule Available-for-sale financial assets are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates or exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-tomaturity financial assets or financial assets at fair value through profit or loss. PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) A. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Aset keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued) A. Financial assets (continued) (c) Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan) (c) Available-for-sale (continued) financial assets Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in statement of comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets is derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in other comprehensive income will be recognised as the profit or loss. Interest income is calculated using the effective interest rate method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale are recognised in the profit or loss. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan penghasilan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada pendapatan/(beban) komprehensif lainnya, diakui pada laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. (d) Recognition (d) Pengakuan The Bank uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions. Financial assets that are transferred to a third party but do not qualify for derecognition are presented in the statements of financial position as “Pledged assets”, if the transferee has the right to sell or repledge them. Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat seluruh transaksi aset keuangan yang lazim (reguler). Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai “Aset yang dijaminkan”, jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali. B. ACCOUNTING Liabilitas keuangan B. Financial liabilities Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. The Bank classifies its financial liabilities in the category of (a) financial liabilities at fair value through profit or loss and (b) financial liabilities measured at amortised cost. Financial liabilities are derecognised when they have redeemed or otherwise extinguished. Lampiran – 5/10 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. B. Liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) B. Financial liabilities (continued) (a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (a) Financial liabilities at fair value through profit or loss Kategori ini terdiri dari dua subkategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awal dan selanjutnya dicatat pada nilai wajar. This category comprises two subcategories: financial liabilities classified as held for trading and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition. At the initial and subsequent recognition, this is recorded at fair value. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit-taking) yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai instrumen diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profittaking. Derivatives are also categorised as held for trading instrument unless they are designated and effective as hedging instruments. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat sebagai “Beban bunga”. Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the statement of income and reported as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”. Jika Bank pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen utang tertentu sebagai nilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55, instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. If the Bank designated certain debt securities upon initial recognition as at fair value through profit or loss (fair value option), then this designation cannot be changed subsequently. According to SFAS 55, the fair value option is applied on the debt securities consists of debt host and embedded derivatives that must otherwise be separated. Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognised in “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Lampiran – 5/11 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. B. Liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) B. Financial liabilities (continued) (b) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi C. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (b) Financial liabilities amortised cost measured at Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured as amortised cost. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any). Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rates method. Penentuan nilai wajar C. Determination of fair value Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di: Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: • • • pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau jika terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut. • in the principal market for the asset or liability, or in the absence of the principal market, in the most advantageous market for the asset or liability. Nilai wajar aset dan liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest. Bank menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. The Bank uses valuation techniques that are appropriate in the circumtances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximising the use of relevant observable inputs and minimising the use of unobservable inputs. Lampiran – 5/12 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. C. Penentuan nilai wajar (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) C. Determination of fair value (continued) Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan di bawah ini, berdasarkan tingkatan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole: • • • • D. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Level 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Level 2 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. Level 3 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. Penghentian pengakuan • • D. Level 1 - quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities Level 2 - valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable. Level 3 - valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly unobservable. Derecognition Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga berdasarkan kesepakatan pelepasan (pass-through arrangement) dan (i) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau (ii) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut. The Bank derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired or the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the cash flows received in full without material delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement and either (i) the Bank has transferred substantially all the risks and benefits of the asset or (ii) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. Jika Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari suatu aset keuangan atau melakukan kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer atau tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset tersebut, atau tidak mentransfer pengendalian atas aset tersebut, aset diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Bank atas aset tersebut. Dalam hal ini, Bank juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Bank. When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. In that case, the Bank also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Bank has retained. Lampiran – 5/13 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) E. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Reklasifikasi aset keuangan ACCOUNTING Financial instruments (continued) E. Reclassification of financial assets Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau pembelian kembali aset keuangan dalam waktu dekat dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo. Financial assets that are no longer held for trading or repurchase of financial assets in the near future could be reclassified as loans and receivables if it meet the definition of loans and receivables and entity has the intention and ability to hold the financial assets for foreseeable future or until maturity date. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: The Bank shall not classify any financial assets as held-to-maturity if during the current financial year or during the two preceding financial years, the Bank has sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that: (a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; (a) are so close to maturity or the financial asset's call date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset's fair value; (b) terjadi setelah Bank memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau (b) occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or (c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. (c) are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is nonrecurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya harus direklasifikasi dari ekuitas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Reclassification of financial assets from heldto-maturity classification to available-for-sale are recorded at fair value. Unrealised gains or losses shall be recognised in other comprehensive income until the financial assets is derecognised, at which time the cumulative gain or loss previously recognised in other comprehensive income shall be reclassified from equity to statement of income as a reclassification adjustment. Lampiran – 5/14 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) F. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Financial assets at fair value through profit or loss Financial instruments (continued) F. Classification of financial assets and liabilities The Bank classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below. Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Klasifikasi aset keuangan/ Financial assets classification ACCOUNTING Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Class (as determined by the Bank) Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan/Financial assets held for trading Subgolongan/ Subclasses Tagihan derivatif - Tidak terkait lindung nilai/Derivative receivables - Non hedging related Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks Kredit yang diberikan/Loans Tagihan akseptasi/Acceptance receivables Aset keuangan/ Financial assets Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Efek-efek/Marketable securities Pendapatan bunga yang masih akan diterima/Accrued interest receivable Biaya dibayar dimuka/Prepaid expenses Uang muka/Advance Aset lain-lain/Other assets Tagihan transaksi ATM /ATM and transaction receivables Lain-lain/Others Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available-for-sale financial assets Efek-efek/Marketable securities Lampiran – 5/15 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) F. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Klasifikasi liabilitas keuangan/ Financial liabilities classification Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Financial liabilities at fair value through profit or loss ACCOUNTING Financial instruments (continued) F. Classification of financial assets and liabilities (continued) Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Class (as determined by the Bank) Liabilitas keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Financial liabilities held for trading Subgolongan/ Subclasses Liabilitas derivatif bukan lindung nilai/Derivative payables - non hedging Liabilitas segera/Liabilities due immediately Simpanan dari nasabah/Deposits from customers Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Liabilitas akseptasi/Acceptance payables Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Pinjaman yang diterima/Fund Borrowings Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities measured at amortised cost Jaminan yang diterima/ Guarantees received Liabilitas lain-lain/Other liabilities Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses Utang kepada entitas induk dan cabangg regional/Payable to parent and regional branches Lain-lain/Others Pinjaman subordinasi/Subordinated loans Komitmen dan kontinjensi/ Commitment and contingency financial instruments G. Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan/Unused loan facilities Letters of credit dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan/Outstanding irrevocable letters of credit and domestic letter of credit Bank garansi yang diterbitkan/Bank guarantees issued Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Hak saling hapus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan dan dapat dipaksakan secara hukum dalam situasi bisnis yang normal dan dalam peristiwa gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau kebangkrutan Bank atau pihak lawan. G. Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously. The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the Bank or the counterparty. Lampiran – 5/16 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) H. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (a) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi ACCOUNTING Financial instruments (continued) H. Allowance for financial assets (a) impairment losses of Financial assets carried at amortised cost Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. The Bank assesses at each statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred, only and if only, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”), and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: The criteria that the Bank uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include: a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; d) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau f) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi. a) significant financial difficulty of the issuer or obligor; Lampiran – 5/17 - Schedule b) a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; c) the lender, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider; d) it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganisation; e) the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or f) observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimation. PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) H. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) H. Allowance for impairment financial assets (continued) (a) losses of Financial assets carried at amortised cost (continued) Khusus untuk pinjaman yang diberikan yang signifikan, Bank menggunakan kriteria tambahan untuk menentukan bukti obyektif penurunan nilai sebagai berikut: 1. Pinjaman yang diberikan dengan kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet (kredit non-performing) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia; 2. Semua kredit yang direstrukturisasi dan mempunyai indikasi penurunan nilai. The Bank has determined specific objective evidence of an impairment loss for significant loans including: Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang secara individual signifikan dan mengalami penurunan nilai, dengan menggunakan metode discounted cash flows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif. The Bank initially assesses whether objective evidence of impairment for financial asset exists as described above. The individual assessment is performed on the individually significant and impaired financial asset, using discounted cash flows method. The insignificant impaired financial assets are included in group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assessed. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. If the Bank assesses that there is no objective evidence of impairment for financial assets as individual, that account of financial asset will be included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment. Lampiran – 5/18 - Schedule 1. Loans classified as Sub-standard, Doubtful and Loss (non performing loans) in accordance with Bank Indonesia regulation; 2. All restructured loans that have impairment indication. PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) H. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) H. Allowance for impairment financial assets (continued) (a) losses of Financial assets carried at amortised cost (continued) Perhitungan penurunan nilai secara individu Individual impairment calculation Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tanpa memperhitungkan kerugian penurunan nilai di masa datang yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the allowance for impairment losses account and the amount of the loss is recognised in the profit or loss. If a loan or held-to-maturity financial assets has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Perhitungan penurunan nilai secara kolektif Collective impairment calculation Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. For the purpose of a collective evaluation of impairment, financial asset are grouped on the basis of similar credit risk characteristics such by considering credit segmentation and past due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate debtors’ or counterparties’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated. Lampiran – 5/19 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) I. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) I. Allowance for impairment financial assets (continued) losses of (a) Financial assets carried at amortised cost (continued) Perhitungan penurunan nilai secara kolektif (lanjutan) Collective (continued) Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Bank. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist. Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rates dan migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif dengan menggunakan data historis minimal 3 (tiga) tahun. The Bank uses statistical model analysis methods, namely roll rates and migration analysis method for financial assets impairment which collectively assessed, using at the minimum of 3 (three) years historical data. Pada migration analysis method, manajemen menentukan estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian untuk setiap portofolio yang diidentifikasi, yaitu 12 bulan. In migration analysis method, management determines 12 months as the estimated and identification period between a loss occuring for each identified portfolio. Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan aset keuangan dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam “Cadangan kerugian penurunan nilai”. When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for loan impairment. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment charges relating to financial assets category as held-to-maturity and loans and receivables are classified in “Allowance for impairment losses”. Lampiran – 5/20 - Schedule impairment calculation PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) I. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) I. Allowance for impairment financial assets (continued) (a) losses of Financial assets carried at amortised cost (continued) Perhitungan penurunan nilai secara kolektif (lanjutan) Collective (continued) Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pembalikan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi. If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognised in the profit or loss. Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Subsequent recoveries of loans written off are credited to the allowance for impairment losses account. (b) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (b) Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen utang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan penghasilan komprehensif lain, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi. Lampiran – 5/21 - Schedule impairment calculation Financial assets classified as availablefor-sale In the case of debt instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available-forsale financial assets, the cumulative loss – measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial assets previously recognised in statement of comprehensive income - is removed from equity and recognised in the profit or loss. PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI YANG Instrumen keuangan (lanjutan) I. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued) I. Allowance for impairment financial assets (continued) (b) (b) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan) losses of Financial assets classified as availablefor-sale (continued) If, in a subsequent year, the fair value of a debt instruments classified as available-for-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in statement of profit or loss, the impairment loss is reversed through the statements of other comprehensive income. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan penghasilan komprehensif lain. f. ACCOUNTING Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak jaminan keuangan Allowance for possible guarantee contracts Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit berdasarkan selisih antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan nilai kini atas pembayaran kewajiban yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable). The Bank determines allowance for possible losses on financial guarantee contracts with credit risk based on the difference between the amortised amount (carrying amount) and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable). Giro pada Bank Indonesia dan bank lain f. losses on Current accounts with Bank Indonesia and other banks Giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2e for the accounting policy of loans and receivables. Lampiran – 5/22 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g. h. i. j. AKUNTANSI YANG Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. ACCOUNTING Placements with Bank Indonesia and other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Placements with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2e for the accounting policy of loans and receivables. Efek - efek h. Marketable securities Efek - efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Obligasi Republik Indonesia, dan wesel ekspor. Marketable securities consist of certificates of Bank Indonesia (“SBI”), Bonds (“ORI”), and export bills. Efek - efek dikonsolidasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Marketable securities are classified as financial assets available for sale and loans and receivables. Refer to Note 2e for the accounting policy of financial assets available for sale and loans and receivables. Tagihan dan liabilitas derivatif i. Derivatives receivable and payable Tagihan atau liabilitas derivatif disajikan sebesar nilai wajar dari kontrak derivatif, ditentukan berdasarkan nilai pasar dan metode penentuan harga lainnya pada tanggal pelaporan. Derivatives receivable or payable are presented at the fair value of the derivative contracts, determined based on market value and other pricing models at reporting date. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai instrumen lindung nilai) dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Transaksitransaksi derivatif Bank tidak diakui sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Gain or loss on a derivative contract not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognized in the current year’s profit or loss. The Bank’s derivative transactions do not qualify as hedging for accounting purposes. Kredit yang diberikan j. Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Loans Loans are initially measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortization is recognized in the profit or loss. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. Lampiran – 5/23 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j. AKUNTANSI YANG Kredit yang diberikan (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. ACCOUNTING Loans (continued) Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2e for the accounting policy of loans and receivables. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan cadangan kerugian. Penerimaan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan di laporan posisi keuangan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. Loans are written off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries from loans previously written off, if in the current period, are credited to the allowance for impairment losses on loans in the statement of financial position, but if after statement of financial position date, are credited to other operating income. Restrukturisasi kredit yang diberikan Loan restructuring Kredit yang direstrukturisasi mencakup modifikasi persyaratan kredit (Catatan 9f), konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loan (Note 9f), conversion of the loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both. Kerugian restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai kini dari estimasi nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognized only if the present value of estimated cash value of total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring. Setelah persyaratan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. After the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. Tunggakan bunga yang dikapitalisasikan menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi, dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit pada saat pembayaran kredit diterima. Deferred interest which is capitalized into loans under the new restructure agreements, is recorded as deferred interst income and is amortized proportionately based on the amount of capitalized interest relative to the loan principal upon loan collections. Biaya-biaya langsung yang terjadi dalam restrukturisasi kredit dicatat sebagai biaya pada saat terjadinya. Direct costs in loan restructuring are recorded as expenses when incurred. Lampiran – 5/24 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k. l. AKUNTANSI YANG Tagihan dan liabilitas akseptasi (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. ACCOUNTING Acceptances receivable and payable Tagihan akseptasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Liabilitas akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Acceptances receivable are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. Acceptances payable are measured at amortized cost using effective interest rate method. Tagihan dan liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas intrumen keuangan. Acceptance receivable and payable are classified as loans and receivables. Refer to Note 2e for the accounting policy of financial instruments. Penurunan nilai aset non-keuangan l. Impairment of non-financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Bank melakukan penilaian apakah terdapat indikasi bahwa aset non-keuangan mungkin mengalami penurunan nilai. Ketika sebuah indikator penurunan nilai ada atau ketika sebuah pengujian penurunan nilai tahunan untuk aset diperlukan, Bank membuat estimasi resmi atas jumlah terpulihkan. At each reporting date, the Bank assesses whether there is any indication that its nonfinancial assets may be impaired. When an indicator of impairment exists or when an annual impairment testing for an asset is required, the Bank makes a formal estimation of the recoverable amount. Nilai yang dapat dipulihkan adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset (atau unit penghasil kas) dikurangi besarnya biaya untuk menjual dibandingkan dengan nilai pakai yang ditentukan untuk aset individu, kecuali aset tersebut menghasilkan arus kas masuk yang tidak tergantung lagi dari aset yang lain atau kumpulan aset, yang dalam hal jumlah terpulihkan dinilai sebagai bagian dari unit penghasil kas. Apabila nilai tercatat suatu aset (atau unit penghasil kas) melebihi jumlah terpulihkan, maka aset (atau unit penghasil kas) tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat dipulihkan. Dalam menilai nilai pakai suatu aset, estimasi terhadap arus kas dipulihkan di masa depan akan didiskontokan menjadi nilai kini dengan menggunakan tingkat suku bunga diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar terhadap nilai waktu dari kas dan risiko spesifik aset (atau unit penghasil kas) tersebut. Recoverable amount is the higher of an asset’s (or cash-generating unit’s) fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets, in which case the recoverable amount is assessed as part of the cash generating unit to which it belongs. Where the carrying amount of an asset (or cash-generating unit) exceeds its recoverable amount, the asset (or cashgenerating unit) is considered impaired and is written down to its recoverable amount. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset (or cashgenerating unit). Kerugian penurunan nilai akan dibebankan pada periode yang bersangkutan, kecuali aset tersebut telah dicatat sebesar jumlah yang direvaluasi, dalam hal ini kerugian penurunan nilai tersebut akan dibebankan langsung ke dalam selisih penilaian kembali aset bersangkutan. An impairment loss is charged to operations on the period in which it arises, unless the asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is charged to the revaluation increment of the said asset. Lampiran – 5/25 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l. Penurunan (lanjutan) nilai AKUNTANSI aset YANG non-keuangan (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. ACCOUNTING Impairment of non-financial assets (continued) Bank melakukan penelaahan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa pengakuan kerugian penurunan nilai sebelumnya mungkin tidak lagi ada atau telah menurun. Bila terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan akan diestimasi. Kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui akan dibalik hanya jika telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak kerugian penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, nilai tercatat aset akan ditingkatkan sejumlah nilai terpulihkan. An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. Peningkatan nilai aset setelah penilaian kembali oleh Bank tidak dapat melebihi nilai tercatat yang seharusnya diakui, setelah dikurangi penyusutan jika diasumsikan tidak terdapat penurunan nilai pada tahun sebelumnya. Pembalikan tersebut diakui di dalam laporan laba rugi kecuali jika aset tersebut dicatat sebesar nilai yang dipulihkan dimana pembalikannya akan diakui sebagai peningkatan revaluasi. That increased amount cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Such reversal is recognized in the profit or loss unless the asset is carried at a revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase. m. Aset tetap m. Fixed assets Bank menggunakan model biaya dimana aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian dan semua pengeluaran yang terkait secara langsung untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk memungkinkan aset tersebut beroperasi sebagaimana ditentukan oleh manajemen. Setelah pengukuran awal, aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai aset. The Bank applied cost model whereas fixed assets are initially recognized at cost. Acquisition cost includes purchase price and expenditures directly attributable to bring the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner attended by management. Subsequent to initial measurement, fixed assets less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. ISAK No. 25 menetapkan bahwa tanah termasuk biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek. IFAS No. 25 prescribed that land including legal cost incurred when the land was first acquired is recognized as part of the land acquisition cost and not amortized. The cost of the extension or renewal of legal right over land is deferred and amortized over the life of legal life or economic life of the land, whichever is shorter. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap tersebut sebagai berikut: Fixed assets are depreciated using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows: Lampiran – 5/26 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. m. Aset tetap (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING m. Fixed assets (continued) Tahun/Years Bangunan Prasarana - kantor Peralatan kantor, perangkat keras dan lunak komputer Kendaraan bermotor n. 20 5 Buildings Leasehold - office Office equipment, computer hardware and software Vehicles 5 5 Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; biaya pemugaran dan perbaikan dalam jumlah yang signifikan dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Biaya pemugaran dan perbaikan yang signifikan ini akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan. The repairs and maintenance expense is charged to current year’s profit or loss as incurred; the cost of significant renewals or betterments are included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits, in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset, will flow to the Bank. These costs of significant renewals or betterments are depreciated over the remaining useful life of the related asset. Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan dari aset tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in current year’s profit or loss. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Biaya dibayar di muka n. Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. o. Aset lain-lain Prepaid expenses o. Other assets Aset lain-lain terdiri dari properti terbengkalai, suspense account, uang jaminan, persediaan buku dan barang cetakan, uang muka dan pembayaran dimuka lainnya, agunan yang diambil alih dan lainnya. Other assets consists of abandoned property, suspense account, security deposits, books and printing material, advance and other prepayments, foreclosed collaterals and others. Properti terbengkalai adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki bank dimana bagian properti tersebut secara mayoritas tidak digunakan untuk kegiatan usaha operasional bank. Abandoned properties represent bank’s fixed assets in sum of property which were not used for banks business operational activity. Lampiran – 5/27 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o. p. AKUNTANSI YANG Aset lain-lain (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. Other assets (continued) Properti terbengkalai dan agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi dan disajikan sebagai bagian dari aset lain-lain. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo pinjaman di atas nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan aset. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan. Abandoned property and foreclosed collaterals are stated at net realizable value presented as part of other assets. Net realizable value is the fair value of the foreclosed collaterals less estimated costs of liquidating the collaterals. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed collateral is charged to allowance for losses. The difference between the recorded amount of the foreclosed collaterals and the proceeds from the sale of such collateral is recorded as a gain or loss when the collateral is sold. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. The cost of maintenance of foreclosed collaterals are charged to the profit or loss as incurred. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. The carrying amount of the properties is written down to recognize a permanent decline in the value of such properties, which is charged to current year’s profit or loss. Liabilitas segera p. Simpanan dari nasabah Liabilities due immediately Liabilities due immediately represent liabilities to third parties which have to be settled immediately based on contract or instruction by authorized party. These are stated at the amounts payable by the Bank. Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank. q. ACCOUNTING q. Deposits from customers Giro, tabungan dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Current accounts, savings accounts and time deposits are classified as other financial liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Refer to Note 2e for the accounting policy of financial liabilities measured at amortised cost. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. Lampiran – 5/28 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r. s. t. AKUNTANSI YANG Simpanan dari bank lain (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING Deposits from other banks Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Deposits from other banks represent liabilities to local and overseas bank in the form of current accounts, interbank call money with original maturities of 90 days or less and time deposits. Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Deposits from other banks are classified as other financial liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest rate method. Refer to Note 2e for the accounting policy of financial liabilities measured at amortised cost. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. Pinjaman yang diterima s. Fund borrowings Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Fund borrowings are funds received from other banks or other parties with payment obligation based on fund borrowings agreements. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Fund borrowings are classified as other financial liabilities measured at amortized cost which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Refer to Note 2e for the accounting policy of financial liabilities measured at amortised cost. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of fund borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. Pinjaman subordinasi t. Pinjaman subordinasi diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Subordinated loans Subordinated loans are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Refer to Note 2e for the accounting policy of financial liabilities measured at amortised cost. Lampiran – 5/29 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t. AKUNTANSI YANG Pinjaman subordinasi (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t. v. Pendapatan dan beban bunga Subordinated loans (continued) Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on subordinated loan and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. u. ACCOUNTING u. Interest income and expenses Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Interest income and expenses are recognised in the profit or loss using the effective interest rate method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument (or, where appropriate, a shorter period) to obtain the carrying amount of the financial asset or financial liability. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. This calculation includes all commissions, fees, and other forms received by the parties in the contract that are an integral part of the effective interest rate. Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang untuk mengukur besarnya kerugian penurunan nilai. Once the recorded value of a financial asset or a group of similar financial assets has been reduced due to an impairment loss, interest income continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment losses. Pendapatan provisi dan komisi v. Fees and commission income Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan, atau selama periode risiko. Fees and commission income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortized during the life of financial assets or liabilities or during the period of the risk. Pendapatan atau komponen pendapatan yang terkait dengan kinerja tertentu diakui setelah memenuhi kriteria yang sesuai dan diakui pada saat terjadinya dan diklasifikasi sebagai bagian dari provisi dan komisi dari transaksi selain kredit yang diberikan dalam laporan laba rugi. Fees or component of fees that are linked to a certain performance are recognized after fulfilling the corresponding criteria and recognized as income when transactions held and classified as part of fees and commissions from non-loan transactions in the profit or loss. Lampiran – 5/30 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG w. Penyisihan imbalan kerja karyawan (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING w. Provision for employee service entitlements Kewajiban pensiun Pension obligations Bank harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti. The Bank is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance, pension plans under Labor Law represent defined benefit plans. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. A defined benefit plan is a pension plan programs where the pension amount to be received by employees at the time of retirement will depend on one or more factors such as age, years of service or compensation. Liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program. Liabilitas imbalan pasca kerja dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. The post-employee benefits liability recognised in the statement of financial position in respect of defined pension benefit plan is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date less the fair value of the plan assets. The present value of defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability. Perubahan liabilitas imbalan kerja yang timbul atas liabilitas imbalan pasca kerja dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lainnya. Akumulasi pengukuran kembali dilaporkan di saldo laba. Change in employee benefits liability from postemployee benefits liability arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are directly recognised in other comprehensive income. Accumulated remeasurements reported in retained earnings. Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen atau kurtailmen program diakui sebagai beban dalam laba rugi pada saat terjadinya. Past service costs arising from amandement or curtailment programs are recognised as expense in profit or loss when incurred. Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap. Iuran dana pensiun yang ditempatkan pada entitas terpisah ditanggung bersama oleh karyawan dan Bank. Jumlah kontribusi dari bank dan hasil pengembangan investasinya diperhitungkan sebagai bagian dari kewajiban imbalan pasti sesuai dengan UU No.13/2003. The Bank has implemented a defined contribution retirement program for its permanent employees. Contribution to the retirement funds were placed into a separate entity are paid by the employees and the Bank. Total contribution from the Bank and its investment growth result is accounted as part of defined benefit liabilities in accordance with Labor Law No. 13/2003. Lampiran – 5/31 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x. y. AKUNTANSI YANG Perpajakan (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x. ACCOUNTING Taxation Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas. The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the statement of income, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas laporan keuangan (balance sheet liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan. Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Current enacted tax rates are used to determine deferred income tax. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. A deferred tax asset is recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset arising from temporary differences can be utilised. Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto. Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis. Provisi y. Provision Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal. Provisions are recognized when the Bank has a present obligation (either legal or constructive) if, as a result of past events, it is probable that settlement obligations resulting in an outflow of resources that contain economic benefits and total liabilities can be reliably estimated. Provisi dikaji pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan. Provision is reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the best estimate of the current condition. If most likely the provision not occur the outflow of resources that contain the economic benefits to settle the obligation, the provision is cancelled. Lampiran – 5/32 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 4. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Pertimbangan Judgments Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan perkiraan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut: In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised judgment and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The most significant uses of the judgment and estimates are as follows: Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang Impairment losses on loans and receivables Bank mengkaji pinjaman yang diberikan dan piutang secara individu pada setiap tanggal pelaporan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. The Bank reviews its individually significant loans and receivables at each reporting date to assess whether an impairment loss should be recorded in the profit or loss. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur atau nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan cadangan kerugian penurunan nilai di masa mendatang. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the debtor’s financial situation or the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance for impairment losses. Liabilitas imbalan kerja Liability for employee benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. The determination of the Bank’s liability for employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Sementara Bank berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. While the Bank believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Bank’s actual results or significant changes in the Bank’s assumptions may materially affect its estimated employee benefits liability and net employee’s benefit expense. GIRO PADA BANK INDONESIA 4. 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuivalen Rupiah/ Foreign currency Equivalent in (full amount) Rupiah Rupiah Dolar Amerika Serikat Total 17,000,000 646,916 229,033 CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA 2015 Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuivalen Rupiah/ Foreign currency Equivalent in (full amount) Rupiah 37,000,000 875,949 Lampiran – 5/33 - Schedule 726,613 510,045 Rupiah United States Dollar 1,236,658 Total PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.17/21/PBI/2015 pada tanggal 26 November 2015 perihal Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia No.15/15/PBI/2013 efektif per tanggal 1 Desember 2015, Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) primer dalam Rupiah sebesar 7,5% dari simpanan nasabah Rupiah, GWM primer dalam valuta asing sebesar 8% dari simpanan nasabah dalam valuta asing dan GWM sekunder dalam Rupiah sebesar 4% dari simpanan nasabah Rupiah. As of 31 December 2016 and 2015, the Minimum Reserves Requirement is calculated based on the Bank Indonesia’s regulation (PBI) No.17/21/PBI/2015 dated November 26, 2015 regarding “The Secondary Amendment of Bank Indonesia Regulation No.15/15/PBI/2013, starting on 1 December 2015, The Bank is required to comply with minimum primary reserves in Rupiah of 7.5% from customer”s deposit, minimum primary reserves in foreign currencies of 8% from customer’s deposits and secondary reserves in Rupiah of 4% from customer’s deposits. Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut (tidak diaudit): The ratios of MRR as of 31 December 2016 and 2015, were as follows (unaudited): 2016 GWM Rupiah Primer Sekunder 2015 2016 GWM mata uang asing Dolar Amerika Serikat 5. 5. 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuivalen Rupiah/ Foreign currency Equivalent in (full amount) Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Australia Dolar Singapura Yen Jepang Franc Swiss Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Selandia Baru Total 11.31% Foreign currency MRR United States Dollar CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a. Berdasarkan mata uang Rupiah Rupiah MRR Primary Secondary 2015 10.60% GIRO PADA BANK LAIN a. 8.23% 7.25% 7.45% 22.02% By currency 2015 Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuivalen Rupiah/ Foreign currency Equivalent in (full amount) Rupiah - 15,041 - 19,281 Rupiah 5,099,226 7,930,128 1,217,067 1,303,344 36,999,109 39,043 325,193 5,196 4,052 68,699 112,416 11,834 12,137 4,257 516 565 86 38 3,988,479 1,617,713 778,822 591,432 8,923,987 39,098 331,930 2,697 4,052 54,981 24,357 7,854 5,772 1,021 545 591 55 38 Foreign currencies United States Dollar European Euro Australian Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Swiss Franc Hong Kong Dollar Great Britain Poundsterling New Zealand Dollar 210,548 95,214 225,589 114,495 Lampiran – 5/34 - Schedule Total PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) b. c. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 5. CURRENT ACCOUNTS (continued) b. Berdasarkan kolektibilitas WITH OTHER BANKS By collectibility Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan sebagai “lancar”. All current accounts with other banks as of 31 December 2016 and 2015, were classified as “current”. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh giro pada bank lain dapat ditagih. Management believes that no allowance for impairment losses is necessary as of 31 December 2016 and 2015, because the Management believes that all current accounts with other banks are fully collectible. c. Berdasarkan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dan pihak ketiga 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuivalen Rupiah/ Foreign currency Equivalent in (full amount) Rupiah Pihak - pihak berelasi (Catatan 30): Mata uang asing Rabobank International, Utrecht Branch Euro Eropa Poundsterling Inggris Rabobank International, Singapore Branch Dolar Singapura Franc Swiss Dolar Amerika Serikat Dolar Selandia Baru By related parties and third parties 2015 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) 7,930,128 112,416 1,617,713 24,357 5,196 86 2,697 55 1,133,394 39,043 8,973 4,052 10,554 516 121 38 427,717 39,098 8,962 4,052 4,174 545 124 38 123,731 Pihak ketiga: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Mata uang asing: JP Morgan Chase Bank, Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat ANZ Banking Group Ltd, Australia Dolar Australia PT Bank Central Asia Tbk Dolar Amerika Serikat United Overseas Bank, Singapura Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Jepang Yen Jepang Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Hong Kong Dolar Hong Kong Total Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah 29,293 14,581,289,340 14,581 18,871 386,640,846 387 385 11,399,122 11 13 62,209,581 62 12 15,041 19,281 2,916,082 39,286 169,508 2,336 1,217,067 11,834 778,822 7,854 2,174,171 29,292 3,810,009 52,521 169,950 1,583 163,715 1,598 36,999,109 4,257 8,923,987 1,021 565 331,930 325,193 Related parties (Note 30): Foreign currency Rabobank International, Utrecht Branch European Euro Great Britain Poundsterling Rabobank International, Singapore Branch Singapore Dollar Swiss Franc United States Dollar New Zealand Dollar 591 86,817 65,921 225,589 114,495 Lampiran – 5/35 - Schedule Third parties: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk) PT Bank Danamon Indonesia Tbk Foreign currencies: JP Morgan Chase Bank, United States of America United States Dollar ANZ Banking Group Ltd, Australia Australian Dollar PT Bank Central Asia Tbk United States Dollar United Overseas Bank, Singapore Singapore Dollar Standard Chartered Bank, Japan Japanese Yen Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Hong Kong Hong Kong Dollar Total PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) d. 5. CURRENT ACCOUNTS (continued) d. Tingkat suku bunga rata-rata setahun 2016 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. 0.44% 0.39% 0.09% 6. PLACEMENTS WITH OTHER BANKS a. Rupiah Foreign currency: United States Dollar BANK INDONESIA AND By type and currency 2015 48,616 - - 573,456 48,616 573,456 Related parties (Note 30): Foreign currencies: Interbank call money Rabobank International, Utrecht Branch (US$5,000,000 as of 31 December 2016) Rabobank International, New York Branch US$41,600,000 as of 31 December 2015) Pihak ketiga: Rupiah: Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) 340,924 Third party: Rupiah: Placements with Bank Indonesia Deposit Facilities of Bank 1,099,888 Indonesia (FASBI) Total 389,540 1,673,344 b. Berdasarkan jatuh tempo 2016 1- 3 bulan c. BANKS Average interest rates per annum 0.53% 2016 b. OTHER 2015 Berdasarkan jenis dan mata uang Pihak - pihak berelasi (Catatan 30): Mata uang asing: Interbank call money Rabobank International, Utrecht Branch (US$5.000.000 pada tanggal 31 Desember 2016) Rabobank International, New York Branch (US$41.600.000 pada tanggal 31 Desember 2015) WITH By maturity: 2015 389,540 1,673,344 c. Berdasarkan kolektibilitas Total 1- 3 months By collectibility Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan sebagai “lancar”. All placement with Bank Indonesia and other banks as of 31 December 2016 and 2015, were classified as “current”. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dapat ditagih. Management believes that no allowance for impairment losses is necessary as of 31 December 2016 and 2015, because the Management believes that all the placements with Bank Indonesia and other banks are fully collectible. Lampiran – 5/36 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) d. 6. PLACEMENTS WITH BANK OTHER BANKS (continued) d. Tingkat suku bunga rata-rata setahun 2016 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat 7. EFEK - EFEK a. 5.62% 0.38% 0.49% a. By type and currency 2015 Third party: Available-for-sale: Rupiah: Certificates of Bank Indonesia, including unamortized discount of Rp30,563 and Rp24,544 as of 31 December 2016 575,456 and 2015, respectively 1,269,437 163,331 91,420 381,481 - (3,192) (4,045) 1,902,477 Government Treasury Bill Government Bonds Government Bonds Retail Unrealized loss from changes in fair value 571,411 Total available-for-sale 4,213 3,981 Loans and receivables: Foreign currencies: Export bills - net 2,583 40,877 6,796 44,858 1,909,273 616,269 Pinjaman yang diberikan dan piutang: Mata uang asing: Wesel ekspor - neto Rupiah: Wesel ekspor - neto Total pinjaman yang diberikan dan piutang b. Rupiah Foreign currency: United States Dollar MARKETABLE SECURITIES 2016 Total Average interest rates per annum 4.51% Berdasarkan jenis dan mata uang Total tersedia untuk dijual AND 2015 7. Pihak ketiga: Tersedia untuk dijual: Rupiah: Sertifikat Bank Indonesia, termasuk diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp30.563 dan Rp24.544 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Surat Perbendaharaan Negara (SPN) Obligasi Negara (ON) Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar INDONESIA b. Berdasarkan kolektibilitas Rupiah: Export bills - net Total loans and receivables Total By collectibility Semua efek-efek milik Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diklasifikasikan sebagai “lancar”. All of the Bank’s marketable securities as of 31 December 2016 and 2015, are classified as “current”. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh efek efek dapat ditagih. Management believes that no allowance for impairment losses is necessary as of 31 December 2016 and 2015, because the Management believes that all the marketable securities are fully collectible. Lampiran – 5/37 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) EFEK - EFEK (lanjutan) c. 7. MARKETABLE SECURITIES (continued) c. Berdasarkan jatuh tempo 2016 d. 2015 1- 3 bulan 3- 12 bulan > 12 bulan 203,786 1,423,235 282,252 3,981 612,288 - 1- 3 months 3- 12 months > 12 months Total 1,909,273 616,269 Total d. Tingkat suku bunga rata-rata setahun 2016 Rupiah 8. By maturity Average interest rates per annum 2015 6.57% TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 8. 6.69% Rupiah DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE Dalam melaksanakan operasi sehari-hari, Bank membuat perjanjian kontrak berjangka dan swap dengan nasabah dan lembaga keuangan lainnya. Sebagai bagian dari kebijakan manajemen risiko Bank, Bank menutup kontrak derivatif ini dengan kontrak yang lain untuk menjaga posisi mata uang dalam posisi yang minimum atau dalam batas (limit) yang telah disetujui. Kontrak ini memiliki nilai kontrak dan jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan kontrak awal transaksi derivatif tersebut In conducting its daily operations, the Bank enters into forward and swap contracts with customers or other financial institutions. As part of the Bank’s risk management policy, the Bank covers these contracts with corresponding contracts to offset the currency position and bring it to a minimum or within the approved limit. These offsetting contracts have approximately similar notional amounts and maturities as the original derivative contracts. Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Summary of the derivative transactions outstanding as of 31 December 2016 and 2015, are as follows: 2016 Jenis Pihak berelasi (Catatan 30): Kontrak terkait nilai tukar: Spot - beli Dolar Australia Dolar Amerika Serikat Spot - jual Dolar Australia Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Pihak ketiga: Kontrak terkait nilai tukar: Spot - beli Dolar Amerika Serikat Spot - jual Dolar Amerika Serikat Swap - jual Dolar Amerika Serikat Nilai nosional kontrak/ Notional amount contract Nilai wajar/ Fair value Tagihan derivatif/ Derivatives receivable Liabilitas derivatif/ Derivatives payable Type 194 463 194 466 3 - 194 8 595 194 8 592 - 3 3 3 67,363 67,350 8 161,671 161,670 43 44 269,450 268,560 - 890 51 955 54 958 Total Lampiran – 5/38 - Schedule 21 Related party (Note 30): Related to exchange rate contracts: Spot - buy Australian Dollar United States Dollar Spot - sell Australian Dollar United States Dollar European Euro Third parties: Related to exchange rate contracts: Spot - buy United States Dollar Spot - sell United States Dollar Swap - sell United States Dollar Total PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 8. DERIVATIVES (continued) RECEIVABLE AND PAYABLE Summary of the derivative transactions outstanding as of 31 December 2016 and 2015, are as follows: (continued) Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2015 Nilai nosional kontrak)/ Notional amount contract) Jenis Pihak berelasi (Catatan 30): Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Australia Euro Eropa Spot - jual Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Spot - beli Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Pihak ketiga: Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Amerika Serikat Swap - jual Dolar Amerika Serikat Spot - beli Dolar Amerika Serikat Spot - jual Dolar Amerika Serikat Tagihan derivatif/ Derivatives receivable Nilai wajar/ Fair value 65,588 112,245 44 - 680 1,958 2,169 1,954 2,183 14 4 - 784 2,677 787 2,664 3 - 13 61 697 689,249 688,675 3,481 4,055 523,830 525,132 2,832 1,530 250,887 250,826 17 78 275,700 276,046 351 5 6,681 5,668 6,742 6,365 KREDIT YANG DIBERIKAN 9. Third parties: Related to exchange rate contracts: Swap - buy United States Dollar Swap - sell United States Dollar Spot - buy United States Dollar Spot - sell United States Dollar Total LOANS a. Berdasarkan jenis dan mata uang 2016 Pihak - pihak berelasi (Catatan 30): Rupiah: Karyawan Konsumsi Related party (Note 30): Related to exchange rate contracts: Swap - buy Australian Dollar European Euro Spot - sell United States Dollar European Euro Spot - buy United States Dollar European Euro All of the Bank’s derivatives receivable as of 31 December 2016 and 2015, are classified as “current”. Seluruh tagihan derivatif Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diklasifikasikan sebagai “lancar”. a. Type 65,544 112,925 Total 9. Liabilitas derivatif/ Derivatives payable By type and currency 2015 18,693 120 13,228 61 18,813 13,289 Lampiran – 5/39 - Schedule Related parties (Note 30): Rupiah: Employee Consumer PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a. 9. LOANS (continued) a. Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan) 2016 Pihak ketiga: Rupiah: Komersial Konsumsi Korporasi Karyawan 2015 3,051,211 2,160,433 1,729,273 47,841 6,693,754 160,155 2,456,748 24,309 6,988,758 9,334,966 1,463,577 839,706 85,325 1,338,984 1,006,712 150 2,388,608 2,345,846 Total Cadangan kerugian penurunan nilai 9,396,179 11,694,101 Neto 9,115,167 Mata uang asing: Korporasi Komersial Konsumsi b. By type and currency (continued) (281,012) 10,825,987 b. Berdasarkan sektor ekonomi 2016 Rupiah: Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa sosial/masyarakat Jasa-jasa dunia usaha Listrik, gas dan air Lain-lain (868,114) Foreign currencies: Corporate Commercial Consumer Total Allowance for impairment losses Nett By economic sector 2015 2,802,827 2,070,580 3,636,870 3,185,255 1,006,747 602,028 784,351 272,074 168,239 125,262 52,366 18,142 161,380 403,893 213,883 619,803 32,349 199,777 7,007,571 9,348,255 1,859,295 1,808,729 294,185 153,598 53,823 16,349 96,969 334,081 68,540 10,853 4,035 88 7,235 4,129 21,755 790 2,388,608 2,345,846 Total Cadangan kerugian penurunan nilai 9,396,179 11,694,101 Neto 9,115,167 Mata uang asing: Industri pengolahan Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa sosial/masyarakat Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain Third parties: Rupiah: Commercial Consumer Corporate Employee (281,012) (868,114) 10,825,987 Lampiran – 5/40 - Schedule Rupiah: Trade, restaurant and hotel Manufacturing Agriculture, hunting and agriculture facilities Construction Transportation, warehouse and communication Social services Business services Electricity, gas and water Others Foreign currencies: Manufacturing Agriculture, hunting and agriculture facilities Trade, restaurant and hotel Social services Construction Transportation, warehouse and communication Business services Others Total Allowance for impairment losses Net PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b. 9. b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan) By economic sector (continued) The details of non-performing loans (classified as sub-standard, doubtful and loss) as of 31 December 2016 and 2015, based on economic sector are as follows: Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian kredit bermasalah (diklasifikasikan kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 2016 Rupiah: Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Jasa-jasa sosial/masyarakat Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain LOANS (continued) 2015 Rupiah: Trade, restaurant and hotel Manufacturing Agriculture, hunting and agriculture facilities Transportation, warehouse and communication Construction Social services Business services Others 198,931 124,109 356,958 199,429 26,437 1,600 7,816 5,004 3,206 1,121 10,321 151,714 5,120 3,229 27,900 18,627 376,945 764,577 (201,453) (664,364) 175,492 100,213 Mata uang asing: Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Industri pengolahan 42,315 219,391 219,391 Cadangan kerugian penurunan nilai (7,865) (177,901) Neto 34,450 41,490 Net Total 209,942 141,703 Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto Kredit non-performing loans adalah sebesar Rp419.260 dan Rp983.968, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Rasio kredit bermasalah sebelum dikurangi cadangan kerugian (gross basis) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 4,46% dan 8,41%. Rasio kredit bermasalah setelah dikurangi cadangan kerugian (net basis) sebesar 2,21% dan 1,21%, masing-masing untuk tahun 2016 dan 2015. Allowance for impairment losses Net Foreign currencies: Trade, restaurant and hotel Business services Manufacturing Allowance for impairment losses The non-performing loans of the Bank amounted to Rp419,260 and Rp983,968 as of 31 December 2016 and 2015, respectively. The non-performing loan ratio on a gross basis as of 31 December 2016 and 2015, are 4.46% and 8.41%, respectively, and on a net basis are 2.21% and 1.21% for 2016 and 2015, respectively. Lampiran – 5/41 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c. 9. LOANS (continued) c. Berdasarkan kolektibilitas 2016 2015 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet 8,925,574 51,345 26,619 13,389 379,252 10,533,327 176,806 170,148 179,767 634,053 Current Special mention Sub-standard Doubtful Loss Total 9,396,179 11,694,101 Total Cadangan kerugian penurunan nilai (281,012) Neto d. (868,114) 9,115,167 d. Berdasarkan jatuh tempo perjanjian kredit Rupiah: ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun Mata uang asing: ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun Total Cadangan kerugian penurunan nilai By maturity based on loan agreement 5,469,863 585,550 664,962 287,196 6,432,902 721,503 1,772,221 421,629 7,007,571 9,348,255 1,801,047 23,695 450,389 113,477 1,650,571 320,721 160,165 214,389 2,388,608 2,345,846 9,396,179 11,694,101 (868,114) 9,115,167 2016 Rupiah: ≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Foreign currencies: ≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Total Allowance for impairment losses 10,825,987 e. Tingkat suku bunga rata-rata setahun Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Eropa Net 2015 (281,012) Neto Allowance for impairment losses 10,825,987 2016 e. By collectibility Net Average interest rates per annum 2015 11.56% 11.17% 4.84% 5.50% 6.14% 5.03% 5.41% 6.04% Lampiran – 5/42 - Schedule Rupiah Foreign currencies: United States Dollar Singapore Dollar Europan Euro PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f. 9. LOANS (continued) f. Kredit yang direstrukturisasi The agreed restructuring schemes comprise the reduction of interest rates, rescheduling of past due interest, extension of the maturity dates and extension of the periods of payment of past due interest. Skema restrukturisasi yang disetujui terdiri dari pengurangan bunga, penjadwalan kembali bunga yang tertunggak, perpanjangan tanggal jatuh tempo dan perpanjangan periode pembayaran atas bunga yang tertunggak. 2016 Kredit yang direstrukturisasi Cadangan kerugian penurunan nilai Total g. 2015 116,846 316,456 (27,818) (195,752) 89,028 120,704 g. Kredit sindikasi i. Restructured loans Allowance for impairment losses Total Syndicated loans The syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. The Bank’s total participation in syndicated loans, where the Bank acts as a participant ranged about 16.6% of total syndicated loans as of 31 December 2016 (4.20% to 21.95% as of 31 December 2015). Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian sindikasi dengan bank-bank lain. Jumlah keikutsertaan Bank dalam kredit sindikasi, dimana Bank bertindak sebagai anggota sindikasi berkisar 16,6% dari jumlah pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2016 (4,20% sampai dengan 21,95% pada tanggal 31 Desember 2015). h. Restructured loans h. Kredit yang diberikan kepada karyawan Employee loans Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari kredit yang dibebani bunga sebesar 3% sampai dengan 6% per tahun pada tahun 2016 dan 2015, yang ditujukan untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dan dilunasi dalam waktu 1 tahun sampai dengan 20 tahun melalui pemotongan gaji setiap bulan. The loans to the Bank’s employees consist of interest-bearing loans at interest rates of 3% to 6% per annum in 2016 and 2015, which are intended for acquisitions of vehicles, houses and other personal purposes and are repayable within 1 year to 20 years through monthly payroll deductions. Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing berjumlah Rp18,813 dan Rp13.289, yang diberikan kepada dewan komisaris, direksi dan pejabat eksekutif dan diklasifikasikan lancar (Catatan 30). Loans to related parties as of 31 December 2016 and 2015 is amounted to Rp18,813 and Rp13,289, respectively, which are given to boards of commissioners, directors, and executive officers, and are classified as current (Note 30). i. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2016 Saldo awal Penambahan tahun berjalan Bunga unwinding Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing Saldo akhir The changes in the allowance for impairment losses on loans during the year are as follows: 2015 868,114 80,494 - 180,468 746,026 (3,199) (665,556) (55,055) (2,040) (126) 281,012 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai. 868,114 Beginning balance Addition during the year Unwinding of interest Write-off during the year Foreign exchange translation Ending balance Management believes that the allowance for impairment losses is adequate. Lampiran – 5/43 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) j. 9. j. Lain-lain The loans are generally collateralized by registered mortgages or by powers of attorney to mortgage or sell, time deposits, machinery, inventory or other guarantees acceptable to the Bank. The loans are secured by current accounts, savings accounts and time deposits as of 31 December 2016 and 2015, amounting to Rp191,781 and Rp441,523, respectively. Berdasarkan laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat kredit yang melampaui ketentuan BMPK. Based on the Legal Lending Limit (LLL) report submitted by the Bank to Bank Indonesia as of 31 December 2016 and 2015, there were no loans exceeding the LLL. 10. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE a. Tagihan akseptasi 2016 Rupiah Non-bank Mata uang asing Non-bank Total 56,230 148,455 7,798 18,256 Rupiah Non-banks Foreign currencies Non-banks 64,028 166,711 Total Management believes that allowance for impairment losses is not necessary as of 31 December 2016 and 2015, because the Management believes that the acceptances receivables are fully collectible. b. Liabilitas akseptasi 2016 Rupiah Bank Mata uang asing Bank Total Acceptances receivable 2015 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena Manajemen berkeyakinan bahwa tagihan akseptasi dapat ditagih. b. Others Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, mesin, persediaan, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Jumlah kredit yang diberikan yang dijamin dengan giro, tabungan dan deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp191.781 dan Rp441.523. 10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a. LOANS (continued) Acceptances payable 2015 56,230 148,455 7,798 18,256 Rupiah Banks Foreign currencies Banks 64,028 166,711 Total Seluruh tagihan dan liabilitas akseptasi berasal dari transaksi dengan pihak ketiga. All acceptances receivable and payable are transacted with third parties. Lampiran – 5/44 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA 11. ACCRUED INTEREST RECEIVABLES 2016 2015 Kredit yang diberikan Efek - efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Lain-lain 53,364 2,448 71,999 29 4 3,395 239 57 Loans Marketable securities Placement with Bank Indonesia and other banks Others Total 59,211 72,324 Total 12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 12. PREPAID EXPENSES 2016 2015 Sewa Promosi Infrastruktur cabang Asuransi Lain-lain 49,041 3,200 165 12,961 37,481 1,926 11,766 1,022 17,388 Rent Promotion Branch infrastructures Insurance Others Total 65,367 69,583 Total 13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS 2016 Saldo awal/ Beginning balance Kepemilikan Langsung Biaya perolehan: Tanah Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor Akumulasi penyusutan: Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor Nilai buku neto Penambahan/ Addition Pengurangan/ Deduction Reklasifikasi/ Reclassifications 40,573 257 51,228 11,545 6,492 21,294 18,984 1,552 288,867 21,035 12,957 30,829 14,081 - 3,959 426,462 51,402 45,789 - 243 26,143 9,780 2,019 1,375 10,002 1,533 - 160,567 13,519 11,679 45,381 5,201 186 3,480 221,931 54,162 15,015 204,531 8,733 (8,733) 8,126 (8,126) - Saldo akhir/ Ending balance 19,279 257 32,244 16,485 319,696 43,849 265 432,075 Accumulated depreciation: Land rights Buildings Office equipment Computer hardware 205,948 and software 26,846 Leasehold - office 259 Vehicles 243 18,160 9,622 261,078 170,997 Lampiran – 5/45 - Schedule Direct Ownership Cost: Land Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Leasehold - office Vehicles Net book value PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued) 2015 Saldo awal/ Beginning balance Kepemilikan Langsung Biaya perolehan: Tanah Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor Akumulasi penyusutan: Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor Nilai buku neto Penambahan/ Addition Pengurangan/ Deduction Reklasifikasi/ Reclassifications 82,500 257 74,067 13,636 440 11,417 4,504 2,531 (30,510) (18,335) - 283,032 29,934 14,641 7,494 1,519 - 1,659 10,418 1,684 498,067 9,453 32,213 (48,845) 234 38,165 11,378 9 2,884 637 2,219 2,235 (12,687) - 118,206 18,357 11,344 43,202 4,393 335 841 9,231 - 197,684 51,460 14,526 - (12,687) 300,383 Saldo akhir/ Ending balance 40,573 257 51,228 11,545 288,867 21,035 12,957 426,462 Accumulated depreciation: Land rights Buildings Office equipment Computer hardware 160,567 and software 13,519 Leasehold - office 11,679 Vehicles 243 26,143 9,780 221,931 204,531 Pengurangan aset tetap di atas termasuk penjualan aset dengan rincian sebagai berikut: 2016 Direct Ownership Cost: Land Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Leasehold - office Vehicles Net book value The above deductions in fixed assets include sale of assets with details as follows: 2015 Nilai buku neto Harga jual 30,777 188,561 17,687 57,655 Net book value Selling price Laba penjualan aset tetap 157,784 39,968 Gains from sale of fixed assets Laba yang timbul dari hasil penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan NonOperasional - neto” pada laporan laba rugi. Gains from sale of fixed assets were recognized as part of “Non-Operating Income - net” in the profit or loss. Pada tanggal 31 Desember 2016, aset tetap Bank diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp199.740 (31 Desember 2015: Rp107.416). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Fixed assets of the Bank as of 31 December 2016 were insured against risks of fire and theft for Rp199,740 (31 December 2015: Rp107,416). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover losses on the assets insured. Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh tempo sampai dengan 2037. Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang. The Bank owned several parcels of land with Building Use Rights (HGB) which will expire in 2037. Management believes that the land rights can be extended. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Management believes that there is no impairment in value of fixed assets as of 31 December 2016 and 2015. Lampiran – 5/46 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. ASET LAIN-LAIN 14. OTHER ASSETS 2016 2015 Biaya yang ditangguhkan Uang jaminan Persediaan buku dan barang cetakan Uang muka dan pembayaran di muka lainnya Properti terbengkalai Lainnya 10,235 8,789 1,509 10,497 8,709 4,398 276 42,596 2,027 36,158 35,689 Deferred expense Security deposits Books and printing materials Advances and other prepayments Abandoned property Others Total 63,405 97,478 Total Others mostly consists of foreclosed collaterals, clearing transactions and deferred expenses for employee loans. Lainnya terutama terdiri dari agunan yang diambil alih, transaksi kliring dan beban yang ditangguhkan untuk pinjaman karyawan. 15. LIABILITAS SEGERA 15. LIABILITIES DUE IMMEDIATELY As of 31 December 2016 and 2015, liabilities due immediately mainly consist of clearing transactions or unsettled customers’ money transfer. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, liabilitas segera terutama terdiri dari transaksi kliring atau transfer nasabah yang belum diselesaikan. 16. SIMPANAN DARI NASABAH 16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS This account is consists of: Akun ini terdiri dari: 2016 Rupiah: Giro Tabungan Deposito berjangka Mata uang asing: Giro Deposito berjangka Total 2015 1,672,276 771,332 6,087,139 1,149,344 851,536 6,349,102 8,530,747 8,349,982 664,902 988,959 1,258,632 1,729,800 1,653,861 2,988,432 10,184,608 11,338,414 Rupiah: Current accounts Savings accounts Time deposits Foreign currencies: Current accounts Timed deposits Total Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku dan saat ini Bank adalah peserta dari program tersebut. Based on the Law No. 24, dated 22 September 2004, effective since 22 September 2005, the Indonesian Deposit Insurance Corporation (IDIC) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program and currently, the Bank is a participant of the program. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang “Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS”. Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100 diubah menjadi maksimum Rp2.000. On 13 October 2008, the President of the Republic of Indonesia enacted Government Regulation No. 66 Year 2008 regarding “The Amount of Deposits Guaranteed by IDIC”. Based on such Regulation, the guaranteed deposit amount in a bank which previously according to Law No. 24 Year 2004 amounted to a maximum of Rp100 was amended to a maximum amount of Rp2,000. Lampiran – 5/47 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) a. 16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) a. Giro terdiri dari: 2016 Pihak - pihak berelasi (Catatan 30): Rupiah Mata uang asing Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing Total 2015 7,406 4,416 15,984 2,810 11,822 18,794 1,664,870 660,486 1,133,360 1,255,822 2,325,356 2,389,182 2,337,178 2,407,976 Related parties (Note 30): Rupiah Foreign currencies Third parties: Rupiah Foreign currencies Total Giro dari pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah berasal dari Stichting Rabobank Foundation, Rabo Club, Rabobank International Holding BV dan manajemen kunci (Catatan 30). Current accounts from related parties as of 31 December 2016 and 2015, were placed by Stichting Rabobank Foundation, Rabo Club, Rabobank International Holding BV and key management (Note 30). Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Average interest rates per annum: 2016 Rupiah Mata uang asing: Dolar Australia Euro Eropa Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura b. Current accounts consist of: 2015 3.77% 2.64% 0.86% 0.44% 0.27% 0.25% 0.94% 0.27% 0.26% 0.54% b. Tabungan terdiri dari: 2016 Pihak - pihak berelasi (Catatan 30): Rupiah: Salary Account Mantap Kado Istimewa Maestro Gamma Mantap Tabunganku Pihak ketiga: Rupiah: Gamma Maestro Maestro Djarum Mantap Kado Istimewa Tabunganku Salary Account Mantap Si Mungil Total Rupiah Foreign currencies: Australian Dollar European Euro United States Dollar Singapore Dollar Savings accounts consist of: 2015 3,405 290 120 63 8 6 45 2,371 213 - 3,892 2,629 319,095 314,566 73,963 43,417 9,387 5,169 1,843 - 331,368 363,700 94,070 49,490 9,160 1,114 5 767,440 848,907 771,332 851,536 Lampiran – 5/48 - Schedule Related parties (Note 30): Rupiah: Salary Account Mantap Kado Istimewa Maestro Gamma Mantap Tabunganku Third parties: Rupiah: Gamma Maestro Maestro Djarum Mantap Kado Istimewa Tabunganku Salary Account Mantap Si Mungil Total PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) b. 16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) b. Tabungan terdiri dari: (lanjutan) Tabungan dari pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah berasal dari manajemen kunci (Catatan 30). Savings accounts from related parties as of 31 December 2016 and 2015 were placed by key management (Note 30). Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Average interest rates per annum: 2016 Rupiah c. Savings accounts consist of: (continued) 2015 2.51% 2.36% c. Deposito berjangka terdiri dari: 2016 Pihak - pihak berelasi (Catatan 30): Rupiah Mata uang asing Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing Total Rupiah Time deposits consist of: 2015 31,518 1,050 31,120 1,228 32,568 32,348 6,055,621 987,909 6,317,982 1,728,572 7,043,530 8,046,554 7,076,098 8,078,902 Related parties (Note 30): Rupiah Foreign currencies Third parties: Rupiah Foreign currencies Total Deposito berjangka dari pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah berasal dari Stichting Rabobank Foundation dan manajemen kunci (Catatan 30). Time deposits of related parties as of 31 December 2016 and 2015, were placed by Stichting Rabobank Foundation and key management (Note 30). Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Average interest rates per annum: 2016 2015 Rupiah 7.77% 9.58% Rupiah Mata uang asing: Dolar Singapura Dolar Australia Dolar Amerika Serikat Euro Eropa 1.05% 0.93% 0.90% 0.26% 0.52% 2.11% 2.58% 1.40% Foreign currencies: Singapore Dollar Australian Dollar United States Dollar European Euro Lampiran – 5/49 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. SIMPANAN DARI BANK LAIN 17 DEPOSITS FROM OTHER BANKS This account is consists of: Akun ini terdiri dari: 2016 Rupiah: Giro Tabungan Deposito berjangka Mata uang asing: Giro Deposito berjangka Total a. 2015 6,476 193 50,561 277,539 408,259 57,230 685,798 6,253 107,780 406,658 - 114,033 406,658 171,263 1,092,456 a. Giro terdiri dari: 2016 Foreign currencies: Current accounts Time deposits Total Current accounts consist of: 2015 Pihak - pihak berelasi (Catatan 30): Rupiah 2,043 8,935 Related parties (Note 30): Rupiah Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing 4,433 6,253 268,604 406,658 Third parties: Rupiah Foreign currencies 10,686 675,262 12,729 684,197 Total Total Average interest rates per annum: Tingkat suku bunga rata-rata setahun: 2016 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat b. Rupiah: Current accounts Saving accounts Time deposits 2015 0.11% 0.14% 0.56% 0.22% b. Deposito berjangka terdiri dari: 2016 Rupiah Foreign currencies: United States Dollar Time deposits consist of: 2015 Pihak - pihak berelasi (Catatan 30): Mata uang asing 67,363 - Related parties (Note 30): Foreign currencies Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing 50,561 40,417 408,259 - Third parties: Rupiah Foreign currencies 90,978 408,259 158,341 408,259 Total Average interest rates per annum: Tingkat suku bunga rata-rata setahun: 2016 Rupiah Total 2015 10.41% Lampiran – 5/50 - Schedule 10.62% Rupiah PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) c. 17 DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued) c. Saving consist of: Tabungan terdiri dari: 2016 2015 Pihak ketiga: Rupiah 193 - Third parties: Rupiah Total 193 - Total 18. PINJAMAN YANG DITERIMA 18. FUND BORROWINGS 2016 Pihak berelasi (Catatan 30): Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Rabobank Nederland 2015 25,261 43,078 Related party (Note 30): Foreign currency: United States Dollar Rabobank Nederland Pihak ketiga: Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat European Investment Bank 68,256 124,552 Third party: Foreign currency: United States Dollar European Investment Bank Total 93,517 167,630 Total i. Rabobank Nederland i. The borrowing facility received from Rabobank Nederland amounting to US$15 million represents borrowing for loan portfolio financing. This facility started in May 2004 and will mature in May 2018. Interest is payable at 1 (one) month LIBOR plus 0.25% per annum. This facility is repayable in semi-annual installments of US$625,000. Fasilitas pinjaman yang diterima sebesar US$15 juta dari Rabobank Nederland merupakan pinjaman yang digunakan untuk pendanaan portofolio kredit yang diberikan. Fasilitas ini dimulai pada bulan Mei 2004 dan akan berakhir pada bulan Mei 2018. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 1 (satu) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun. Fasilitas ini dibayarkan kembali melalui cicilan setengah tahunan sebesar US$625.000. ii. European Investment Bank ii. a. 19. TAXATION a. Utang pajak 2016 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak lainnya Total European Investment Bank The borrowing facility Global Loan II represents borrowing facility amounting to EUR50 million. This facility started in September 2005 and will mature in December 2018. This borrowing bears interest rate at 3 (three) months LIBOR plus 0.25% per annum. Fasilitas pinjaman Global Loan II merupakan fasilitas pinjaman sebesar EUR50 juta. Fasilitas ini dimulai pada bulan September 2005 dan akan berakhir pada bulan Desember 2018. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar untuk 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun. 19. PERPAJAKAN Rabobank Nederland Taxes payable 2015 9,001 5,260 105 1,345 9,528 3,470 114 48 133 Income tax article 4 (2) Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 26 Other tax payable 15,711 13,293 Total Lampiran – 5/51 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) b. 19. TAXATION (continued) b. (Beban)/manfaat pajak 2016 Tax (expense)/benefit 2015 Pajak kini Pajak tangguhan Pajak tahun sebelumnya (58,450) - 115,982 (1,294) Total (58,450) 114,688 2016 Pendapatan yang dikenakan pajak final Perbedaan temporer: Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan Beban yang masih harus dibayar Penyusutan aset tetap dan amortisasi Bonus yang masih harus dibayar Total perbedaan temporer Total The reconciliations between (loss) income before tax expense, as shown in the Statement of profit or loss and other comprehensive income, and taxable income for the years ended 31 December 2016 and 2015, were as follows: Rekonsiliasi antara (rugi) laba sebelum beban pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Laba/(rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya Current tax Deferred tax Tax for the prior year 2015 318,857 (831,719) Income/(loss) before tax benefit (expense) per statement of profit or loss and other comprehensive income (53) Income subject to final tax (46) (362,937) 534,064 9,331 (11,633) (16,884) 1,406 (14,770) 2,402 (52,604) (2,049) Temporary differences: Provision for impairment losses on loans Estimated employee benefit liabilities Accrued expenses Depreciation of fixed assets and amortization Accrual for bonus (377,607) 463,933 Total temporary differences Perbedaan permanen: Biaya kesejahteraan karyawan Komponen-komponen biaya lain yang tidak dapat dikurangkan 42,464 70,093 (156,591) (35,026) Total perbedaan permanen (114,127) 35,067 Rugi kena pajak (172,923) (332,772) Lampiran – 5/52 - Schedule Permanent differences: Benefits-in-kind Other non-deductible expenses Total permanent differences Taxable loss PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) b. 19. TAXATION (continued) b. Manfaat (beban) pajak (lanjutan) Taxable income for the year and the estimated corporate income tax payable is as follows: Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2016 c. Tax benefit (expense) (continued) 2015 Pajak penghasilan tahun berjalan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku (25%) Dikurangi: pajak penghasilan badan yang telah dibayar - - - 3,489 Tagihan pengembalian pajak - (3,489) Current income tax expense at standard statutory tax rate (25%) Less: Corporate income tax paid Claim for tax refunds Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2016 belum dilaporkan. Penghasilan kena pajak hasil rekonsiliasi di atas merupakan dasar dalam pengisian SPT PPh Badan Bank untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016. Annual corporate income tax return for fiscal year 2016 has yet been submitted. Taxable income results from above reconciliation is the basis in filing the Bank’s annual Tax Return (“SPT”) of Corporate Income Tax for the years ended 31 December 2016. Perhitungan perpajakan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) Bank. The calculations of income tax for the years ended 31 December 2015 and 2014 conform to the Bank’s annual tax returns. c. Aset pajak tangguhan Deferred tax assets The details of deferred tax assets, were as follows: Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2016 Saldo awal/ Beginning balance Imbalan kerja Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan Cadangan lainnya Beban penyusutan Keuntungan yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual 9,464 115,146 8,758 (35,249) 1,011 99,130 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/ (charged) to statements of income 2,333 Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/ Credited/ (charged) to equity (2,514) (90,531) (2,308) 30,517 - (59,989) Saldo akhir/ Ending balance 9,283 24,615 6,450 (4,732) (213) 798 (2,727) 36,414 Lampiran – 5/53 - Schedule Employee benefits Allowance for impairment losses on loans Others allowance Depreciation expenses Unrealised gain on available for sale marketable securities PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) c. 19. TAXATION (continued) c. Aset pajak tangguhan (lanjutan) Saldo awal/ Beginning balance Imbalan kerja Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Cadangan lainnya Beban penyusutan Keuntungan yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual 2015 Dikreditkan/ (dibebankan) ke Dikreditkan/ laporan laba rugi/ (dibebankan) ke ekuitas/ Credited/ (charged) to Credited/ statements (charged) to of income equity 15,293 (18,370) 8,920 (22,098) (4,221) 133,516 (162) (13,151) (406) - (16,661) 115,982 - Cadangan atas aset pajak tangguhan Pajak tahun sebelumnya (Beban)/manfaat pajak sesuai laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain 1,011 (191) Employee benefits Allowance for impairment losses on financial assets Others allowance Depreciation expenses Unrealised gain on available for sale marketable securities 99,130 The reconciliation between the Bank’s accounting income before tax multiplied by the enacted tax rate applicable to income tax expense were as follows: 2015 318,857 (46) (831,719) (53) 318,811 (831,772) 25% (79,703) Beda tetap dengan tarif 25% 115,146 8,758 (35,249) 1,417 d. 2016 Tarif pajak yang berlaku 9,464 Management believes that deferred tax assets resulting from temporary differences can be realized in the next period. Rekonsiliasi antara laba akuntansi Bank sebelum pajak dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut: Laba akuntansi sebelum manfaat (beban) pajak Penghasilan tidak kena pajak Saldo akhir/ Ending balance (1,608) Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang. d. Deferred tax assets (continued) 28,532 25% (8,767) 199,176 (7,279) - (83,194) (1,294) Lampiran – 5/54 - Schedule Enacted marginal tax rate 207,943 (51,171) (58,450) Accounting income before tax benefit (expense) Non-taxable income 114,688 Permanent differences at 25% Valuation allowance on deferred tax assets Prior year tax Income tax (expense)/benefit per statement of profit or loss and other comprehensive income PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. LIABILITAS LAIN-LAIN 20. OTHER LIABILITIES 2016 Imbalan kerja karyawan (Catatan 31) Beban yang masih harus dibayar Bunga yang masih harus dibayar Utang kepada entitas induk dan cabang regional (Catatan 26) Jaminan yang diterima Suspense Account Lain-lain Total 2015 37,133 34,939 32,175 37,859 46,178 28,095 23,650 23,369 42 7,456 69,989 40,477 108 17,812 Employee benefits (Note 31) Accrued expenses Accrued interest payable Payables to the parent entity and regional branches (Note 26) Guarantees received Suspense Account Others 158,764 240,518 Total Payables to the parent entity and regional branches represent liabilities for certain services provided by these related parties. Utang kepada entitas induk dan cabang regional merupakan utang atas penyediaan jasa-jasa tertentu oleh pihak-pihak berelasi ini. 21. PINJAMAN SUBORDINASI 21. SUBORDINATED LOANS Bank memperoleh pinjaman subordinasi dari Rabobank Nederland, pemegang saham mayoritas Bank, pada beberapa tanggal dengan jumlah terhutang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut (Catatan 30): 2016 The Bank obtained subordinated loans from Rabobank Nederland, the Bank’s majority shareholder, on various dates with outstanding balances as of 31 December 2016 and 2015 as follows (Note 30): 2015 17 November 2003 26 September 2011 50,522 538,900 86,156 551,400 17 November 2003 26 September 2011 Total 589,422 637,556 Total Pada tanggal 17 November 2003, Bank memperoleh pinjaman subordinasi sebesar US$30 juta untuk memperkuat neraca Bank, pendanaan sub-prime portofolio kredit yang diberikan, membuat bisnis baru dengan pelanggan tertentu dan tujuan entitas umum. Suku bunga pinjaman ditetapkan sebesar 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun. Angsuran dibayarkan kembali melalui 24 kali cicilan sebesar US$1,25 juta, dengan pembayaran pertama setelah 3 (tiga) tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman ("grace period") dan setelah itu, setiap 6 (enam) bulan setelah itu. Angsuran terakhir akan dibayarkan paling lambat 15 tahun setelah tanggal perjanjian pinjaman. Pinjaman ini dijamin oleh Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (”NCM“) untuk risiko negara dan politik. On 17 November 2003, the subordinated loan of US$30 million was obtained to strengthen the Bank’s balance sheet, finance the sub-prime loan portfolio, allow new business with core customers and for general entity purposes. Interest is payable at 3 (three) months LIBOR plus 0.25% per annum. This loan is repayable in 24 equal installments of US$1.25 million, with the first repayment to be made in the year falling 3 (three) years after the date of this loan agreement (the “grace period”) and, thereafter, every 6 (six) months after that. The last installment will be paid no later than 15 years after the date of this loan agreement. The loan is guaranteed by Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (“NCM”) for country and political risk. Lampiran – 5/55 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 21. SUBORDINATED LOANS (continued) On 26 September 2011, the additional subordinated loan of US$40 million was obtained for funding Bank’s working capital. Interest is payable at 3 (three) months LIBOR plus 2.75% per annum. This loan is repayable in 5 (five) equal installments of US$8 million, on 26th of September every year, with the first repayment to be made in the year falling 6 (six) years after the date of this loan agreement (the “grace period”) and, thereafter, every 12 months after that. The last installment will be paid no later than 10 years after the date of this loan agreement. Pada tanggal 26 September 2011, Bank memperoleh pinjaman subordinasi tambahan US$40 juta untuk pendanaan modal kerja. Suku bunga pinjaman ditetapkan sebesar 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 2,75% per tahun. Angsuran dibayarkan kembali melalui 5 (lima) kali cicilan sebesar US$8 juta setiap tanggal 26 September setiap tahunnya, dengan pembayaran pertama setelah 6 (enam) tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman ("grace period") dan setelah itu, setiap 12 bulan setelah itu. Angsuran terakhir akan dibayarkan paling lambat 10 tahun setelah tanggal perjanjian pinjaman. 22. MODAL SAHAM 22. SHARE CAPITAL The Bank’s issued and paid-up capital as of 31 December 2016 and 2015 is as follows: Modal Bank yang ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh/ Number of issued and fully paid-up shares Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS) Total Nilai nominal (nilai penuh)/ Par value (full amount) Jumlah/ Amount Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2,421,751 242,998 242,998 500,000 500,000 500,000 1,210,875 121,499 121,499 79.73 8.00 8.00 121,498 500,000 60,749 4.00 8,225 500,000 4,113 0.27 Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B,A, (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS) 1,518,735 100.00 Total 3,037,470 2015 Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh/ Number of issued and fully paid-up shares Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS) Total Nilai nominal (nilai penuh)/ Par value (full amount) Jumlah/ Amount Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 1,733,613 242,998 242,998 500,000 500,000 500,000 866,806 121,499 121,499 73.79 10.34 10.34 121,498 500,000 60,749 5.17 8,225 500,000 4,113 0.36 Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B,A, (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS) 1,174,666 100.00 Total 2,349,332 Pada tanggal 20 Januari 2016, Rabobank Nederland melakukan setoran modal tambahan sebesar Rp344.069 (lihat Catatan 1). On 20 January 2016, Rabobank Nederland injected additional capital amounted Rp344,069 (refer to Note 1). Lampiran – 5/56 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 23. PENDAPATAN BUNGA 23. INTEREST INCOME 2016 2015 Kredit yang diberikan Efek - efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Lain-lain 1,127,935 98,073 1,308,343 66,023 27,621 25,242 3,434 2,538 1,156 799 Loans Marketable securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks Others Total 1,259,601 1,401,563 Total 24. BEBAN BUNGA 24. INTEREST EXPENSE 2016 Simpanan dari nasabah dan bank lain: Deposito berjangka Giro Tabungan Premi asuransi untuk program penjaminan nasabah Pinjaman subordinasi Pinjaman yang diterima Total 2015 595,327 17,485 21,957 653,727 34,214 20,470 31,054 19,267 1,274 38,948 18,106 191 Deposits from customers and other banks: Time deposits Current accounts Savings accounts Insurance premiums on third party funds guarantee program Subordinated loans Fund borrowings 686,364 765,656 Total 25. BEBAN GAJI DAN IMBALAN KERJA 25. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS 2016 2015 Gaji dan imbalan pasca-kerja Bonus dan tunjangan hari raya Tunjangan kesehatan Pendidikan dan pelatihan Asuransi karyawan Tunjangan lembur Lain-lain 188,051 36,066 13,784 11,764 8,159 1,654 17,668 265,237 37,262 16,701 11,186 17,945 3,155 26,781 Salaries and post-employment benefits Bonus and holiday allowances Medical allowances Education and training Employees insurance Overtime allowances Others Total 277,146 378,267 Total Lampiran – 5/57 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2016 Penyusutan (Catatan 13) Biaya jasa profesional Sewa Beban administrasi yang dibebankan oleh kantor pusat Perlengkapan kantor Media komunikasi Iklan dan promosi Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dinas Listrik dan air Surat-menyurat dan telekomunikasi Asuransi Lain-lain Total 2015 54,162 31,726 28,594 51,460 54,357 24,889 19,181 18,488 16,617 8,691 8,313 5,888 5,598 3,133 1,910 43,007 43,773 27,718 22,138 9,723 8,099 6,793 6,947 5,067 5,580 41,655 Depreciation (Note 13) Professional fees Rent Administration expenses charged by head office Office supplies Media communication Advertising and promotion Repairs and maintenance Business travel Electricity and water Mailing and telecommunications Insurance Others 245,308 308,199 Total Beban administrasi yang dibebankan oleh kantor pusat merupakan biaya atas jasa-jasa teknologi informasi yang diberikan oleh entitas induk dan cabang-cabang regional lainnya kepada Bank, yang ditentukan berdasarkan kontrak tertulis (Service Level Agreement). Administration expenses charged by head office are expenses incurred such as information technology services provided by the parent entity and other regional branches to the Bank, which are determined based on Service Level Agreement. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo atas biaya pembebanan tersebut yang belum dilunasi adalah masing-masing sebesar Rp23.650 dan Rp69.989 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Liabilitas lain-lain” (Catatan 20). For the years ended 31 December 2016 and 2015, the above expenses that have not been settled amounted to Rp23,650 and Rp69,989, respectively which were recorded as part of “Other liabilities” (Note 20). 27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Commitments and contingencies are derived from third parties and related parties consist of the following: Komitmen dan kontinjensi diperoleh dari pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi terdiri dari: 2016 2015 Komitmen Liabilitas komitmen: Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Letters of credit dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan (3,779,787) (4,131,437) (6,865) (34,590) Total liabilitas komitmen (3,786,652) (4,166,027) Total commitment payables 132,155 2,839,710 Contingencies Contingent receivables: Interest receivables on non-performing loans Bank guarantees received Kontinjensi Tagihan kontinjensi: Pendapatan bunga kredit bermasalah Bank garansi yang diterima Liabilitas kontinjensi: Bank garansi yang diterbitkan Tagihan kontinjensi - neto Komitmen dan kontinjensi neto Commitments Commitment payables: 73,652 1,306,833 (96,577) (301,307) 1,283,908 2,670,558 (2,502,744) (1,495,469) Lampiran – 5/58 - Schedule Unused loan facilities Outstanding irrevocable letters of credit and domestic letter of credit Contingent payables: Bank guarantees issued Contingent receivables - net Commitments and contingencies payables - net PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) As of 31 December 2016 and 2015, the balance of commitments and contingent transactions payables net with related parties amounted to Rp null and Rp409,127 respectively (Note 30). Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo liabilitas transaksi komitmen dan kontinjensi - neto dengan pihak-pihak berelasi masing-masing sebesar Rp nihil dan Rp409.127 (Catatan 30). 28. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING a. MONETER DALAM 28. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY a. Posisi Devisa Neto Net Open Position Perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN) didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, Bank diwajibkan untuk menjaga rasio PDN laporan posisi keuangan dan secara keseluruhan maksimum 20% dari jumlah modal. PDN adalah penjumlahan nilai absolut yang dinyatakan dalam Rupiah dari selisih bersih antara aset dan liabilitas dalam mata uang asing dan selisih bersih dari tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi yang dicatat dalam rekening administratif yang didenominasi dalam setiap mata uang asing. The Net Open Position (NOP) is calculated based on Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated 15 July 2004 which was last amended by Bank Indonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated 1 July 2010. Based on this regulation, the Bank is required to maintain Net Open Position ratio of the overall statements of financial position at a maximum of 20% of the total capital. The NOP is the sum of the absolute values, which are stated in Rupiah, of the net difference between the assets and liabilities denominated in each foreign currency and the net difference of the receivables and payables of both commitments and contingencies recorded in the administrative accounts denominated in each foreign currency. PDN dan rasio PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The Bank’s NOP and NOP ratio as of 31 December 2016 and 2015 are calculated as follows: Aset/ Assets Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) Keseluruhan (laporan posisi keuangan dan rekening administratif) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar Selandia Baru 207,477,141 42,564,109 8,764,827 5,196 6,262,610 39,043 341,255 2,355,470 4,052 Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp 2,795,236 4,898 124,248 86 60,892 516 593 21,934 38 3,008,441 2016 Liabilitas/ Liabilities Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuivalen dalam Rp/ Foreign currencies Equivalent in full amount) Rp 207,913,227 51,421,181 7,555,502 1,090 6,148,526 400 139,293 1,991,008 - Neto - absolut/ Net - absolute Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuivalen dalam Rp/ Foreign currencies Equivalent in (full amount) Rp 2,801,111 5,917 107,105 18 59,783 5 242 18,540 2,992,721 Total modal pada tanggal 31 Desember 2016 (Catatan 29) Persentasi PDN terhadap modal Lampiran – 5/59 - Schedule 436,086 8,857,072 1,209,325 4,106 114,084 38,643 1,109 364,462 4,052 5,875 1,019 17,143 68 1,109 511 351 3,394 38 Aggregate (statement of financial position and administrative accounts) United States Dollar Japanese Yen European Euro Great Britain Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hong Kong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar 29,508 2,200,924 Total capital as of December 31, 2016 (Note 29) 1.34% Percentage of NOP to capital PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. ASET DAN LIABILITAS MONETER MATA UANG ASING (lanjutan) b. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) DALAM 28. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY (continued) b. Posisi Devisa Neto (lanjutan) Aset/ Assets Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) Keseluruhan (laporan posisi keuangan dan rekening administratif) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar Selandia Baru 390,906,855 84,434,354 11,489,260 2,691 7,478,979 39,082 354,191 2,499,655 8,153 Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp 5,388,651 9,669 172,990 55 75,416 544 630 24,394 77 Net Open Position (continued) 2015 Liabilitas/ Liabilities Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuivalen dalam Rp/ Foreign currencies Equivalent in full amount) Rp 392,560,029 102,947,212 11,562,052 7,541,158 2,896,932 4,129 5,672,426 Neto - absolut/ Net - absolute Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuivalen dalam Rp/ Foreign currencies Equivalent in (full amount) Rp 5,411,440 11,789 174,086 76,043 28,271 39 1,653,174 18,512,858 72,792 2,691 62,179 39,082 354,191 397,277 4,024 5,701,668 Total modal pada tanggal 31 Desember 2015 (Catatan 29) Persentase PDN terhadap modal (tidak diaudit) 29. MANAJEMEN MODAL 22,789 2,120 1,096 55 627 544 630 3,877 38 Aggregate (statement of financial position and administrative accounts) United States Dollar Japanese Yen European Euro Great Britain Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hong Kong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar 31,776 1,731,106 Total capital as of December 31, 2015 (Note 29) 1.84% Percentage of NOP to capital (unaudited) 29. CAPITAL MANAGEMENT Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktorfaktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat. The Bank’s capital management objective is to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investor, depositor, customer and market confidence. In managing its capital, the Bank considers factors such as: an optimal capital rate of return to shareholders and maintaining a balance between high return gearing ratio and safety provided by a sound capital position. Sejak tahun 2007, Bank diwajibkan untuk memenuhi kerangka kerja Basel II dalam hal permodalan Bank dengan mengikuti road map implementasi Basel II di Indonesia yang dipimpin oleh Bank Indonesia. Starting 2007, Bank is required to comply with Basel II framework in respect with regulatory capital following the Basel II implementation road map in Indonesia led by the Bank Indonesia. Penerapan Bank atas risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional dalam permodalan adalah sebagai berikut: Bank’s implementation on market risk, credit risk and operational risk in capital is as follows: a. a. Risiko pasar Sejak November 2007, Bank sudah menerapkan pendekatan standar untuk mengelola risiko pasar sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012. Market risk Starting November 2007, the Bank had adopted standardized approach for market risk management according to Bank Indonesia Regulation No. 9/13/PBI/2007 dated 1 November 2007 as well as Bank Indonesia Circular Letter No. 9/33/DPNP dated 18 December 2007 and Bank Indonesia Circular Letter No. 14/21/DPNP dated 18 July 2012. Lampiran – 5/60 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) b. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 29. CAPITAL MANAGEMENT (continued) b. Risiko kredit As a follow up to the implementation of Pillar 1 of Basel II, the Bank has implemented a credit risk measurement using the Standardized Approach in accordance with SE BI No.13/6/DPNP dated 18 February 2011 regarding the Guidelines for Calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Credit Risk by Using Standardized Approach. Sebagai tindak lanjut penerapan Pilar 1 Basel II, Bank telah mengimplementasikan pengukuran risiko kredit dengan menggunakan Standardized Approach sesuai dengan SE BI No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. c. c. Risiko operasional Credit risk Operational risk Bank telah melakukan perhitungan kebutuhan modal minimum dengan menggunakan Basic Indicator Approach untuk risiko operasional sesuai dengan SE BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 perihal Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional. Penggunaan Pendekatan Indikator Dasar (PID) dan Standardized Model untuk risiko pasar sesuai dengan SE BI No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan memperhitungkan Risiko Pasar sebagaimana telah diubah dengan SE BI No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012. The Bank has been doing the calculation of minimum capital requirements using the Basic Indicator Approach for operational risk in accordance with SE BI No. 11/3/DPNP dated 27 January 2009 regarding the calculation of risk weighted assets (RWA) for Operational Risk. The use of Basic Indicator Approach (BIA) and the Standardized Model for market risk are in accordance with SE BI No. 9/33/DPNP dated 18 December 2007 regarding the Guidelines for the Use of Standardized Method in the Calculation of Capital Adequacy Ratio on Market Risk for Commercial Banks, which was changed with SE BI No. 14/21/DPNP dated 18 July 2012. Pada tahun 2012 Bank Indonesia melakukan revisi atas peraturan tersebut dan mengeluarkan Surat Edaran No. 14/37/DPNP tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai dengan Profil Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA). In 2012, Bank Indonesia revised such regulation and issued circular letter No. 14/37/DPNP regarding Capital Adequancy Ratio with Risk Profile and Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA). Bank Indonesia menganalisis modal dalam dua tingkatan: Bank Indonesia analyzed the capital into two tiers: 1. Modal Tier 1 terdiri dari modal saham biasa, agio saham, saldo laba, dan kepentingan non-pengendali setelah dikurangi aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya sehubungan dengan item yang termasuk dalam modal tetapi diperlakukan secara berbeda untuk kepentingan kecukupan modal. 1. Tier 1 capital consists of ordinary share capital, share premium, retained earnings, and non-controlling interest after deduction for intangible assets and other regulatory adjustments relating to items that are included in equity but are treated differently for capital adequacy purposes. 2. Modal Tier 2 terdiri dari pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat dan cadangan umum (maksimum 1,25%). 2. Tier 2 capital consist of qualifying subordinated loans and general allowance (maximum of 1.25%). Lampiran – 5/61 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) c. 29. CAPITAL MANAGEMENT (continued) c. Risiko operasional (lanjutan) Operational risk (continued) Capital Adequacy Ratio (CAR) calculations for the Bank as of 31 December 2016 and 2015 are as follows: Perhitungan Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 2015 Dengan pembebanan risiko kredit: Credit risk charges: Total modal Tier I dan II Total Risiko-Aset Tertimbang KPMM - risiko kredit 2,200,924 9,655,258 1,731,106 11,677,773 Total Tier I and II capital Total Risk-Weighted Assets 22.79% 14.82% CAR - credit risk Dengan pembebanan risiko kredit dan pasar: Credit and market risks charges: Total modal Tier I dan II Total Risiko-Aset Tertimbang KPMM - risiko kredit dan pasar 2,200,924 9,684,766 1,731,106 13,015,374 Total Tier I and II capital Total Risk-Weighted Assets 22.73% 13.30% CAR - credit and market risks Dengan pembebanan risiko kredit, pasar dan operasional Credit, market and operational risks charges: Total modal Tier I dan II Total Risiko-Aset Tertimbang 2,200,924 10,976,024 1,731,106 13,047,151 Total Tier I and II capital Total Risk-Weighted Assets KPMM - risiko kredit, pasar dan operasional 20.05% 13.27% CAR - credit, market and operational risks 8% Minimum CAR required based on Bank Indonesia regulation KPMM minimum yang diwajibkan oleh peraturan Bank Indonesia 12% Bank telah memenuhi seluruh ketentuan pembebanan modal yang diizinkan untuk tahun 2016 dan 2015 (tidak diaudit). 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Pihak berelasi/ Related parties The Bank has complied with all externally imposed capital requirements in 2016 and 2015 (unaudited). 30. RELATED PARTIES TRANSACTIONS Sifat dari hubungan/ Nature of relationship Sifat dari transaksi/ Nature of transaction Rabobank International, Singapore Branch Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder Giro pada bank lain/Current accounts with Liabilitas lain-lain/Other liabilities, Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Pendapatan bunga/Interest income, Beban bunga/Interest expense Rabobank International, Sydney Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks, Beban bunga/Interest expense Lampiran – 5/62 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI (lanjuan) DENGAN PIHAK Pihak berelasi/ Related parties (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI 30. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) Sifat dari hubungan/ Nature of relationship Sifat dari transaksi/ Nature of transaction Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Liabilitas lain-lain/Other liabilities, Provisi dan komisi lainnya/other fees and commissions, Rabobank International, Hong Kong Branch Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder Rabobank International Holding BV Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Stichting Rabobank Foundation Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Rabo Club Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) Pemegang saham utama/Majority shareholder Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Pinjaman yang diterima/ Fund borrowings, Pinjaman subordinasi/ Subordinated loans, Liabilitas lainlain/Other liabilities, Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies Rabobank International, Utrecht Branch Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks, Tagihan derivatif/ Derivatives receivable,Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Liabilitas derivatif/Derivative payable, Rabobank International, New York Branch Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif/Board of Commissioners, Directors and Executive Officers Manajemen kunci/Key management Kredit yang diberikan/Loans, Pendapatan bunga yang masih akan diterima/ Accrued interest receivables, Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Dalam kegiatan usaha sehari-hari, Bank melakukan transaksi dengan pihak - pihak berelasi yang merupakan entitas dengan pengendalian bersama berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, sebagai berikut: In the ordinary course of its business, the Bank engages in transactions with related parties which are entities under common control based on term agreed by both parties, as follows: a. a. Current accounts with other banks Giro pada bank lain 2016 Rabobank International, Utrecht Rabobank International, Singapore Persentase terhadap jumlah giro pada bank lain b. 2015 112,502 11,229 123,731 24,412 4,881 29,293 54.85% 25.67% Tagihan derivatif Persentase terhadap jumlah tagihan derivatif Percentage of total current accounts with other banks b. Derivative receivables 2016 Rabobank International, Utrecht Rabobank International, Utrecht Rabobank International, Singapore 2015 3 5.60% Lampiran – 5/63 - Schedule 61 Rabobank International, Singapore 0.90% Percentage of total derivative receivables PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI (lanjutan) c. DENGAN PIHAK (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI 30. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) Kredit yang diberikan c. Loans 2016 - Manajemen 2015 18,813 13,289 9 5 - - 18,822 13,294 0.20% 0.12% Pendapatan bunga yang masih akan diterima Cadangan kerugian penurunan nilai Persentase terhadap jumlah pinjaman yang diberikan d. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Persentase terhadap jumlah tagihan akseptasi e. 48,616 - 573,456 48,616 573,456 12.48% 34.27% 18,794 2,629 32,348 48,282 53,771 0.47% 0.47% Simpanan dari bank lain Current accounts Saving accounts Time deposits - Percentage of total deposits from customers f. Deposits from other banks 2016 Persentase terhadap jumlah simpanan dari bank lain Percentage of total acceptance receivables 2015 11,822 3,892 32,568 Persentase terhadap jumlah simpanan nasabah - Rabobank International, Singapura - Rabobank International, Australia - Rabobank International, Nederland - Rabobank International, Utrecht Rabobank International, Utrecht Rabobank International, New York e. Deposits from customers 2016 f. Percentage of total loans 2015 Simpanan nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Accrued interest income Allowance for impairment losses d. Placements with Bank Indonesia and other banks 2016 Rabobank International, Utrecht Rabobank International, New York Key managements - 2015 277 277 10 10 1,756 8,648 67,363 - 69,406 8,935 40.52% 0.82% Lampiran – 5/64 - Schedule Rabobank International, Singapore Rabobank International, Australia Rabobank International, Nederland Rabobank International, Utrecht - Percentage of total deposits from other banks PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI (lanjutan) g. DENGAN PIHAK (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI 30. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) Liabilitas derivatif g. Derivative payables 2016 Rabobank International, Utrecht Persentase terhadap jumlah liabilitas derivatif h. 2015 3 697 Rabobank International, Utrecht 0.31% 10.95% Percentage of total derivative payables Pinjaman yang diterima h. Fund borrowings 2016 Rabobank International, Utrecht Persentase terhadap jumlah pinjaman yang diterima i. 2015 25,261 43,078 Rabobank International, Utrecht 27.01% 25.70% Percentage of total fund borrowings Pinjaman subordinasi i. 2016 Rabobank International, Utrecht 2015 589,422 637,556 Rabobank International, Utrecht 100% 100% Percentage of total subordinated loans Persentase terhadap jumlah pinjaman subordinasi j. Provisi dan komisi lainnya j. 2016 Advisory fees Rabobank International, Hongkong Persentase terhadap jumlah Provisi dan komisi lainnya Subordinated loans Other fees and commissions 2015 78,475 - Advisory fees Rabobank International, Hongkong 87.45% 0.00% Percentage of total other fees and commissions Pendapatan advisory fee merupakan pendapatan yang diterima dari Rabobank International, Hongkong terkait dengan jasa yang diberikan Rabobank Indonesia dalam rangka inisiasi dan support servicing offshore loan yang dibiayai oleh Rabobank International, Hongkong. Pendapatan yang diakui pada tahun 2016 termasuk pendapatan yang diterima atas jasa yang diberikan oleh Bank pada tahun-tahun sebelumnya (2013, 2014 dan 2015). 31. IMBALAN KERJA KARYAWAN Advisory fee income received from Rabobank International, Hongkong related to support provided by Rabobank Indonesia in consideration of the origination offshore loan funded by Rabobank International, Hongkong. The fee income recognised in 2016 includes fee received form support provided by the Bank in previous years (2013,2014 and 2015). 31. EMPLOYEE BENEFITS Bank mempunyai suatu program pensiun iuran pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang didanai melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia. DPLK ini memperoleh pengesahan terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang dalam Surat Keputusan No. KEP- 331/KM.6/2004 tanggal 9 Agustus 2004. Program Pensiun ini didanai dari Bank sebesar 10% dari gaji kotor. Usia pensiun secara normal adalah 55 tahun. The Bank has defined contribution pension plan covering substantially all of its eligible employees. This Pension Plan is managed by “Dana Pensiun Lembaga Keuangan” (DPLK) Manulife Indonesia. The DPLK was legalized based on the approval from the Ministry of Finance in its decree No. KEP-331/KM.6/2004 dated 9 August 2004. The Pension Plan is funded by contribution from the Bank at 10% of gross salary. The normal retirement age is 55. Lampiran – 5/65 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 31. EMPLOYEE BENEFITS (continued) The actuarial calculation of pension benefits for the years ended 31 December 2016 and 2015, was prepared by a registered actuarial consulting firm, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), using the “Projected Unit Credit Method”. Penilaian aktuaria atas manfaat pensiun pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria terdaftar, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Tingkat diskonto Hasil yang diharapkan dari aset DPLK Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Usia pensiun Metode penilaian aktuaria 2016 2015 8% 8% 5% TMI 2011 56 tahun/years Projected Unit Credit 9% 9% 8% TMI 2011 55 tahun/years Projected Unit Credit Discount rate Expected return on DPLK Salary increase rate Mortality rate Retirement age Actuarial valuation method Tabel di bawah ini merupakan komponen dari estimasi beban bersih atas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan dalam hubungannya dengan liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, oleh aktuaris independen PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) dalam laporannya masing-masing tertanggal 10 Februari 2017 dan 24 Maret 2016. The following tables summarize the components of net employee service entitlement expense recognized in the Statement of profit or loss and other comprehensive income and amounts recognized in the statements of financial position in relation to employee service entitlements as determined as of 31 December 2016 and 2015 by an independent actuary PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) in its reports dated 10 February 2017 and 24 March 2016, respectively. a. a. Rekonsiliasi perubahan selama tahun berjalan atas liabilitas bersih yang diakui di laporan posisi keuangan: 2016 Liabilitas bersih pada awal tahun Beban/(pendapatan) selama tahun berjalan Total yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain Pembayaran manfaat Liabilitas bersih pada akhir tahun (Catatan 20) b. 2015 37,859 61,175 15,325 (11,895) (10,058) (5,993) (6,432) (4,989) 37,133 37,859 b. Biaya imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain: 2016 Biaya jasa kini Perubahan rencana Biaya bunga Biaya jasa masa lalu karena kurtailmen Pengukuran kembali pada imbalan kerja karyawan jangka panjang lainnya Saldo akhir The changes during the year of the net liability recognized in the statement of financial position: Net liability at beginning of year Expense/(income) recognized during the year Total amount recognized in other comprehensive income Benefits paid Net liability at end of year (Note 20) Employee benefit expense recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income: 2015 6,211 5,744 3,370 - (24,504) - (179) Current service cost Plan amendment Interest cost Past service cost due to curtailment Remeasurement of other long term employee benefit 15,325 (11,895) Ending balance Lampiran – 5/66 - Schedule 7,894 4,894 PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) c. 31. EMPLOYEE BENEFITS (continued) c. Mutasi atas nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut : 2016 Nilai kini liabilitas imbalan kerja awal tahun Biaya jasa kini Perubahan rencana Biaya bunga Biaya jasa masa lalu Pembayaran manfaat Kurtailmen Pengukuran kembali atas imbalan kerja karyawan Saldo akhir d. Movement in the present value of obligation for employee benefits for the years ended 31 December 2016 and 2015, are as follows : 2015 37,859 6,211 5,744 3,370 (5,993) - 61,175 7,894 4,894 (4,989) (24,504) (10,058) (6,611) 37,133 37,859 Mutasi pengukuran kembali atas imbalan kerja karyawan yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, bruto pajak tangguhan: 2016 d. Present value of obligation for employee benefit, beginning of the year Current service cost Plan amendment Interest cost Past service cost Benefit payment Curtailment Remeasurement of employee benefits liability Ending balance The movement in the balance of remeasurement charged to other comprehensive income, gross deferred tax: 2015 Saldo awal Pengukuran kembali atas imbalan kerja karyawan (12,407) (5,975) (10,058) (6,432) Beginning balance Remeasurement of employee benefits liability Saldo akhir (22,465) (12,407) Ending balance Analisa profil jatuh tempo pembayaran imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: (tidak diaudit) 2016 1 tahun 2- 5 tahun Lebih dari 5 tahun The maturity profile analysis of the employee benefits payments as of 31 December 2016 and 2015: (unaudited) 2015 12,085 121,632 5,989 18,132 264,487 133,717 288,608 Durasi rata-rata tertimbang dari nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan diakhir periode pelaporan adalah 8,8 tahun. Within one year 2- 5 years More than 5 years The weighted average duration of the present value of employee benefits obligation at the end of reporting period is 8.8 years. Lampiran – 5/67 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) e. 31. EMPLOYEE BENEFITS (continued) e. Perhitungan imbalan pasca kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dilakukan oleh aktuaris independen, PT Kappa Konsultan Utama, berdasarkan laporan aktuaris tertanggal 10 Februari 2017 (2015: 24 Maret 2016) dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: The calculation of post-employment benefits as at 31 December 2016, 2015 and 2014 is calculated by an independent actuary, PT Kappa Konsultan Utama, based on an independent actuary report dated 10 February 2017 (2015: 24 March 2016) using the following key assumptions: The table belows shows the sensitivity analysis of the present value of employee benefit obligation and current service cost in the assumed changes in the discount rate: Tabel berikut menunjukan analisa sensitivitas nilai kini kewajiban dan biaya jasa kini diasumsikan terdapat perubahan atas tingkat diskonto: 2016 Peningkatan/ Penurunan/ Increase by Decrease by 100 bps 100 bps Kewajiban dibayar pasca kerja Biaya jasa kini (34,089) 5,723 40,792 6,809 Post-employment benefit obligation Current service cost The table belows shows the sensitivity analysis of the present value of employee benefit obligation and current service cost in the assumed changes in the salary increase rate: Tabel berikut menunjukan analisa sensitivitas nilai kini kewajiban dan biaya jasa kini diasumsikan terdapat perubahan atas tingkat kenaikan gaji: 2015 Peningkatan/ Penurunan/ Increase by Decrease by 100 bps 100 bps Kewajiban dibayar pasca kerja Biaya jasa kini (40,748) 6,804 32. MANAJEMEN RISIKO 34,056 5,718 Post-employment benefit obligation Current service cost 32. RISK MANAGEMENT Bank menghadapi risiko tertentu sehubungan dengan usaha penghimpunan dan penyaluran dana, pengelolaan portofolio investasi serta lingkungan dimana Bank beroperasi. Tujuan Bank dalam manajemen risiko adalah untuk meyakinkan bahwa Bank dapat mengidentifikasi, mengukur, dan memantau berbagai macam risiko yang timbul dan bahwa organisasi Bank telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang disusun untuk menghadapi risiko tersebut, sepanjang dapat dijelaskan dan diterapkan. The Bank is exposed to specific risks in connection with the deposit-taking and lending business, the management of the investment portfolio and the environment within which the Bank operates. The Bank’s goal in risk management is to ensure that the Bank identifies, measures and monitors the various risks that arise and that the Bank’s organization adheres, as far as reasonably and practically, to the policies and procedures which are established to address those risks. Bank mengelola beberapa jenis risiko antara lain risiko kredit, risiko pasar (termasuk risiko suku bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar mata uang asing), risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan dan risiko strategis. Bank manages different types of risks such as credit risk, market risk (including interest rate risk, trading risk and foreign exchange risk), liquidity risk, operational risk, legal risks, compliance risk and strategic risk. Lampiran – 5/68 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Bank memfokuskan seluruh jenis risiko melalui komite-komite terkait yang ada di Bank, dengan anggota-anggota yang relevan, berwenang dan didokumentasikan secara layak. Bank focuses all risk types through appropriate committees, which have relevant members, authorities and proper minutes taking. Pada tingkat Direksi, terdapat beberapa komite dan rapat, yaitu: 1. Komite Kredit 2. Komite Manajemen Risiko 3. Asset and Liability Committee (ALCO) 4. Komite KYC 5. Rapat Direktur In Directors level, there are several committees and meeting, as follow: 1. Credit Committee 2. Risk Management Committee 3. Asset and Liability Committee (ALCO) 4. KYC Committee 5. Board of Directors meetings Sedangkan pada tingkat Dewan Komisaris, komite yang dimiliki Bank adalah: 1. Komite Audit dan Kepatuhan 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi 4. Rapat Dewan Komisaris Meanwhile, in Board of Commissioners level, Bank has several committees, i.e.: 1. Audit and Compliance Committee 2. Risk Monitoring Committee 3. Remuneration Committee 4. Board of Commissioners meetings Semua komite dan meeting ini diatur dalam Risk Management Policy and Charter. These Committees and meetings are all governed by the Risk Management Policy and Charter. Agenda dari Komite Manajemen Risiko adalah membahas isu risiko operasional, hukum, sumber daya manusia, produk baru, perubahan proses dan transaksi yang kompleks, kepatuhan, regulasi, audit, teknologi informasi, security dan business continuity plan, komplain nasabah, kebijakan dan prosedur dan isu terkait lainnya. Agenda of the Risk Management Committee is to discuss issues in operational risk, legal, human resources, new product, complex transaction and process changes, compliance, regulation, audit, information technology, security and business continuity plan, customer complaint, policy and procedure and other risk-related issues. Komite Manajemen Risiko melapor kepada Dewan Komisaris empat kali dalam setahun mengenai status risiko Bank melalui Komite Pemantau Risiko. The Risk Management Committee reports four times a year to the Board of Commissioners on the risk status of the Bank via the Risk Monitoring Committee. Profil risiko Risk profile Profil risiko Bank menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk), termasuk kualitas penerapan Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian Profil Risiko Bank telah dilakukan sesuai dengan lampiran SE BI No. 13/24/ DPNP tanggal 25 Oktober 2011. The risk profile of the Bank reflects the inherent risk of the Bank’s business, including the quality of risk management application for each type of risks. Risk Assessment Profile of the Bank has been carried out in accordance with appendices of SE BI No. 13/24/ DPNP dated 25 October 2011. Sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self assessment. In accordance with Bank Indonesia regulation regarding the implementation of risk management, the Bank prepares quarterly risk profile report based on self assesment basis. Lampiran – 5/69 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit Credit risk risiko kredit sebagai jika tidak dimitigasi atau menimbulkan kerugian baik pada masa kini atau For the Bank, credit risk is defined as the counterparty risk, which if not mitigated or controlled, would pose financial losses to the Bank, either present or contingent. Untuk mengurangi risiko kredit, Bank telah menyusun kebijakan dan pedoman kredit yang menjelaskan proses dan prosedur analisis kredit, persetujuan kredit, pemantauan dan pengawasan, serta restrukturisasi kredit (jika diperlukan, yaitu sebagian besar untuk kredit bermasalah). Melalui kebijakan dan pedoman kredit, diharapkan Bank dapat mempertahankan kualitas asetnya. Kebijakan tersebut mencakup analisis kredit dan penelaahan berkala atas status kredit, diversifikasi portofolio dan kecukupan jaminan serta pengendalian internal. Sebagian besar keputusan kredit dibuat oleh Komite Kredit melalui penilaian faktor kualitatif dan kuantitatif. Untuk debitur korporasi, Bank menerapkan penilaian Analisis Risiko Kredit untuk menghasilkan rating (serta Probability of Default, Loss Given Default dan Expected Losses) dan rasio laba terhadap modal yang disesuaikan dengan risiko (Risk-adjusted Return on Capital) untuk keperluan pengambilan keputusan. In order to mitigate credit risk, the Bank has written credit policies and guidelines which specify the process and procedures for credit analysis, credit approval, monitoring and supervision and credit restructuring (the later if so required i.e. mostly for non-performing loans accounts). Through these credit policies and guidelines, the Bank attempts to maintain the asset quality. The policies involve credit analysis and periodic review of credit status, portfolio diversification and sufficient collateral and internal controls. Most credit decisions are made by Credit Committees through assessment of qualitative and quantitative factors. For corporate debtors, the Bank implements a Credit Risk Analysis tool to generate rating (as well as Probability of Default, Loss Given Default and Expected Losses) and corresponding Risk-adjusted Return on Capital for decision making. Kebijakan kredit ditinjau dan disetujui oleh Komite Kebijakan Pemantauan dan Pengendalian Kredit, Direksi dan Dewan Komisaris secara teratur dan diubah dan diperbarui jika diperlukan (biasanya secara dua-tahunan) untuk mengantisipasi perubahan dalam kebijakan Bank dan peraturan perbankan yang berlaku. Kebijakan yang telah disetujui akan didistribusikan kepada semua staf melalui intranet. The credit policy is reviewed and approved by the Credit Policy Monitoring & Control Committee, the Directors and the Commissioners on a regular basis and is amended and updated as needed (normally on bi-annual basis) to incorporate changes in the Bank’s policy and new banking regulations. Approved policy will be shared to all staff through intranet. Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejak awal pemberian kredit sampai dengan penutupan kredit, Bank menyadari pentingnya fungsi pemantauan dan pengawasan. Pengawasan terhadap setiap kredit dilakukan secara berkala oleh pejabat yang bertanggung jawab atas kredit tersebut. Since most credit risk in its loan portfolio is taken during the loan origination and continues to exist until the loan closing, the Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All loans are monitored on a regular basis by the responsible officers. Walaupun risiko kredit telah dikelola dengan hatihati, kadang-kadang tidak dapat dihindari bagi Bank untuk menghadapi kondisi gagal bayar dari beberapa debitur yang dikarenakan penurunan ekonomi atau gangguan bisnis atau alasan lain. Jika demikian, pinjaman tersebut dapat diturunkan peringkatnya menurut kriteria Bank Sentral ataupun kebijakan rating internal. Jika dan ketika sebuah rekening diturunkan ke peringkat sub-standar ataupun lebih rendah, pengelolaan rekening tersebut dipindahkan ke unit Special Asset Management, yang mengkhususkan diri dalam menangani kredit bermasalah untuk memaksimalkan perolehan kembali atau meminimalkan kerugian bagi Bank. While utmost care is given to manage credit risk, sometimes it is unavoidable for Bank to encounter payment default from some of its borrowers due to economic downturn or business disruptions or other reasons. If so, such loans could be downgraded following the Central Bank or internal rating policy. If and when the account is downgraded to sub-standard or lower, the management of the account is transferred to the Special Asset Management unit, which specializes in handling non-performing loans to maximize recovery or minimize losses for the Bank. Bank mendefinisikan counterparty risk, yang dikendalikan, akan keuangan kepada Bank, masa depan. Lampiran – 5/70 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) a. a. Risiko kredit maksimum Maximum credit risk Nilai tercatat aset keuangan Bank dari selain kredit yang diberikan merupakan eksposur maksimum risiko kredit. The carrying value of the Bank’s financial assets other than loans represents the maximum exposure to credit risk. Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan (misalnya aset tetap, piutang, kendaraan, persediaan, mesin dan lain-lain). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa depan untuk tujuan penurunan jika kredit yang diberikan bersifat collateral dependent dan penyitaan agunan kemungkinan besar terjadi berdasarkan perjanjian. Oleh karena itu, nilai tercatat kredit yang diberikan tidak mewakili maksimum eksposur risiko kredit. Loans are secured by collateral (e.g. fixed assets, receivables, vehicles, inventories, machineries and et cetera). The Bank uses the fair value of collateral as a basis of future cash flows for impairment purposes if loans are collateral dependent and foreclosure of collateral is most likely to occur based on the agreement. Hence, the carrying value of loans does not represent maximum exposure to credit risk. Dalam penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit yang diberikan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) yang diberikan kepada nasabah. For guarantees and irrevocable letters of credit issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers. Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya: The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of assets on the statements of financial position and administrative accounts items, without taking into account any collateral held or other credit enhancement: 2016 Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek - efek Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain 2015 875,949 225,589 1,236,658 114,495 389,540 1,909,273 54 9,396,179 64,028 1,673,344 616,269 6,742 11,694,101 166,711 59,211 8,789 72,324 8,709 Total Cadangan kerugian penurunan nilai 12,928,612 15,589,353 Total nilai tercatat 12,647,600 (281,012) (868,114) 14,721,239 Lampiran – 5/71 - Schedule Statement of financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable Accrued interest receivables Other assets Total Allowance for impairment losses Total carrying value PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) a. a. Risiko kredit maksimum (lanjutan) 2016 Rekening administratif Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Letters of credit (L/C) dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan Total b. c. Maximum credit risk (continued) 2015 3,779,787 4,131,437 6,865 96,577 34,590 301,307 Administrative accounts Unused loan facilities Outstanding irrevocable letters of credit (L/C) and domestic letter of credit (L/C) Bank guarantees issued 3,883,229 4,467,334 Total Agunan dan perlindungan kredit lainnya b. Collaterals and other credit enhancements Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari pihak lawan (counterparty). Panduan tentang jenis jaminan dan parameter penilaian yang bisa diterima telah diimplementasikan. Jenis agunan utama yang diperoleh adalah tanah, bangunan, kendaraan, persediaan barang dan piutang. The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty. Guidelines are implemented regarding the acceptability of types of collateral and valuation parameters. The main types of the collaterals obtained are land, building, vehicles, inventories and receivables. Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (“secondary source of repayment”) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur. Generally, collateral is required for all credits extended as a second source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers. Kualitas aset keuangan c. Quality of financial assets Kualitas aset keuangan dikelola oleh Bank dengan menggunakan panduan dari Bank Indonesia dan diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. The quality of financial assets is managed by the Bank using the guidance from Bank Indonesia and disclosed in the notes to the financial statements. Bank memiliki kebijakan untuk mempertahankan peringkat risiko yang akurat dan konsisten untuk seluruh portofolio aset keuangan. Hal ini akan memfasilitasi manajemen risiko yang terfokus pada risiko yang ada dan perbandingan eksposur kredit di seluruh lini bisnis, daerah geografis, dan produk. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang telah diolah untuk menyediakan masukan utama untuk pengukuran risiko pihak lawan (counterparty). Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia. Peringkat risiko yang telah ditetapkan tersebut dinilai dan diperbaharui secara berkala. It is the Bank’s policy to maintain accurate and consistent risk ratings across the portfolio of financial assets. This facilitates the risk management to focus on the applicable risks and the comparison of credit exposures across all lines of business, geographic regions and products. The rating system is supported by a variety of financial analytics, combined with processed market information to provide main inputs for the measurement of counterparty risk. All risk ratings are tailored to the various categories and are derived in accordance with the Bank Indonesia’s rating guidance. The attributable risk ratings are assessed and updated regularly. Lampiran – 5/72 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) d. (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Evaluasi penurunan nilai d. Impairment assessment Untuk tujuan akuntansi, Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan. Hal ini berarti kerugian hanya dapat diakui jika terdapat bukti objektif atas peristiwa kerugian spesifik. For accounting purposes, the Bank uses an incurred loss model for the recognition of losses on impaired financial assets. This means that losses can only be recognized when objective evidence of a specific loss event has been observed. Pertimbangan utama evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk adanya pembayaran pokok atau bunga yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan debitur atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dalam dua area, sebagai berikut: The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 90 days or there are any known difficulties or infringement of the original terms of the contract. The Bank addresses impairment assessment in two areas, as follows: (i) (i) Evaluasi penurunan nilai secara individual Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang signifikan. Halhal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai antara lain mencakup keberlanjutan rencana bisnis debitur, kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas. Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan, kecuali terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan adanya perhatian lebih awal. (ii) Evaluasi penurunan nilai secara kolektif Individually assessed allowances The Bank determines the allowances for impairment losses for each individually significant loans on an individual basis. Items considered when determining allowance for impairment losses include the sustainability of the debtor’s business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty arises, projected receipts and the expected payout should bankruptcy occurs, the availability of other financial support, the realizable value of collateral and the timing of expected cash flows. Allowances for impairment losses are evaluated at each reporting date, unless foreseen circumstances that require earlier careful attention. (ii) Collectively assessed allowances Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual. Metodologi evaluasi penyisihan secara kolektif telah diungkapkan pada Catatan 2e. Allowances for impairment losses are assessed collectively for losses on loans that are not individually significant. The methodology of collectively assessed allowances has been disclosed in Note 2e. Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Below are credit risk based on allowance for impairment losses assessment classification as of 31 December 2016 and 2015: Lampiran – 5/73 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) d. d. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Impairment assessment (continued) Loans Kredit yang diberikan 2016 Mengalami penurunan nilai/ Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired Rupiah Korporasi Komersial Konsumsi Karyawan Mata uang asing Korporasi Komersial Konsumsi Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto Individu/ Individual Kolektif/ Collective Total 1,729,273 2,725,842 2,015,495 66,534 287,799 - 37,570 145,058 - 1,729,273 3,051,211 2,160,553 66,534 6,537,144 287,799 182,628 7,007,571 1,463,577 797,391 85,325 42,315 - - 1,463,577 839,706 85,325 2,346,293 42,315 - 2,388,608 8,883,437 330,114 182,628 9,396,179 (144,499) (66,036) 185,615 116,592 (70,477) 8,812,960 (281,012) 9,115,167 Rupiah Corporate Commercial Consumer Employee Foreign currencies Corporate Commercial Consumer Total Allowance for impairment losses Net 2015 Mengalami penurunan nilai/ Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired Rupiah Korporasi Komersial Konsumsi Karyawan Mata uang asing Korporasi Komersial Konsumsi Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto Individu/ Individual Kolektif/ Collective Total 2,381,499 6,023,053 141,689 37,437 75,249 508,492 8,159 - 162,209 10,368 100 2,456,748 6,693,754 160,216 37,537 8,583,678 591,900 172,677 9,348,255 1,161,082 965,223 150 177,902 41,489 - - 1,338,984 1,006,712 150 2,126,455 219,391 - 2,345,846 10,710,133 811,291 172,677 11,694,101 (774,275) (67,990) 37,016 104,687 (25,849) 10,684,284 Lampiran – 5/74 - Schedule (868,114) 10,825,987 Rupiah Corporate Commercial Consumer Employee Foreign currencies Corporate Commercial Consumer Total Allowance for impairment losses Net PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) d. d. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Impairment assessment (continued) Kredit yang diberikan (lanjutan) Loans (continued) Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai): The table below shows credit quality per class of financial assets that are neither past due nor impaired (gross of allowance for impairment losses): Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek - efek 2016 Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Past-due but not impaired Mengalami penurunan nilai/ Impaired Jumlah/Total - - 54 1,902,477 - - 1,902,477 875,949 225,589 - - 875,949 225,589 389,540 6,796 64,028 - - 389,540 6,796 64,028 3,523,233 3,192,850 2,065,819 66,534 35,001 - 367,684 145,058 - 3,890,917 3,192,850 2,245,878 66,534 Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities - export bills Acceptances receivable Loans Commercial Corporate Consumer Employee 59,211 8,789 - - 59,211 8,789 Accrued interest receivab Other assets 12,380,869 35,001 512,742 12,928,612 Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek - efek - wesel ekspor Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Komersial Korporasi Konsumsi Karyawan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain Total Cadangan kerugian penurunan nilai (281,012) Neto 12,647,600 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek - efek Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek - efek - wesel ekspor Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Komersial Korporasi Konsumsi Karyawan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain Total Fair value through profit or loss Derivatives receivable 54 2015 Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Past-due but not impaired Mengalami penurunan nilai/ Impaired Available-for-sale Marketable securities Total Allowance for impairment losses Net Jumlah/Total 6,742 - - 6,742 Fair value through profit or loss Derivatives receivable 571,411 - - 571,411 Available-for-sale Marketable securities 1,236,658 114,495 - - 1,236,658 114,495 1,673,344 44,858 166,711 - - 1,673,344 44,858 166,711 6,825,453 3,542,581 127,856 37,437 162,823 13,983 - 712,190 253,151 18,527 100 7,700,466 3,795,732 160,366 37,537 68,181 8,709 4,143 - - 72,324 8,709 14,424,436 180,949 983,968 Cadangan kerugian penurunan nilai Neto Lampiran – 5/75 - Schedule 15,589,353 Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities - export bills Acceptances receivable Loans Commercial Corporate Consumer Employee Accrued interest receivables Other assets Total (868,114) Allowance for impairment losses 14,721,239 Net PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) d. d. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) An aging analysis of loans that are “past due but not impaired” as of 31 December 2016 and 2015 are: Analisa umur kredit yang diberikan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah: Korporasi/ Corporate 1- 30 hari 31- 60 hari 61- 90 hari Karyawan/ Employee Total - - 23,320 6,332 5,349 - 23,320 6,332 5,349 - - 35,001 - 35,001 Korporasi/ Corporate 1- 30 hari 31- 60 hari 61- 90 hari 2016 Konsumer/ Consumer Komersial/ Commercial Impairment assessment (continued) Komersial/ Commercial 2015 Konsumer/ Consumer Karyawan/ Employee 1- 30 days 31- 60 days 61-90 days Total - 41,888 25,789 95,146 9 13,974 - 41,897 25,789 109,120 - 162,823 13,983 - 176,806 1- 30 days 31- 60 days 61-90 days Risiko pasar Market risk Risiko pasar adalah risiko berkurangnya pendapatan di masa yang akan datang, terhadap nilai wajar, atau arus kas pada masa yang akan datang akibat perubahan harga dari instrumen keuangan. Nilai wajar dari instrumen keuangan dapat berubah sebagai akibat perubahan suku bunga, nilai tukar mata uang asing, harga komoditas, harga instrumen ekuitas dan perubahan pasar lainnya yang mempengaruhi instrumen yang sensitif terhadap risiko pasar. Eksposur terhadap risiko pasar merupakan fungsi dari aktivitas pengelolaan aset dan liabilitas Bank. Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk mencegah kemungkinan kewajiban yang berlebihan dari posisi terbuka, yang dapat mempengaruhi pendapatan dan ekuitas serta mengelola fluktuasi yang melekat pada instrumen keuangan. Bank menelaah limit, kebijakan dan prosedur terkait risiko pasar secara tahunan. Market risk is the risk of loss of future earnings, from fair values, or future cash flows that may result from changes in the price of a financial instrument. The fair value of a financial instrument may change as a result of changes in interest rates, foreign currency exchange rates, commodity prices, equity prices and other market changes that affect market risk sensitive instruments. The exposure to market risk is a function of the asset and liability management activities. The objective of market risk management is to avoid excessive exposure from the open positions, which potentially impact earnings and equity and to manage the volatility inherent in financial instruments. The Bank reviews market risk limits, policy and procedure on annual basis. Pengelolaan aset dan liabilitas dimulai dengan proses pengukuran parameter ekonomi yang mempengaruhi Bank, terutama inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga SBI, nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah dan faktor makro ekonomi lainnya. Risiko likuiditas, mata uang asing dan suku bunga dilaporkan setiap hari kepada Chief Risk Officer. Risiko pasar terutama terdiri dari risiko suku bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar mata uang asing. The asset and liability management process begins with assessment of current economic parameters affecting the Bank, which are primarily inflation, money supply, SBI rates, the US Dollar-Rupiah exchange rate and other macro economic factors. Liquidity risk, foreign currency risk and interest rate risk are reported to the Chief Risk Officer on a daily basis. Market risk mainly comprises of interest rate risk, trading risk and foreign exchange risk. Lampiran – 5/76 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued) a. a. Risiko suku bunga Interest rate risk Simpanan merupakan liabilitas yang paling sensitif terhadap suku bunga, sedangkan kredit yang diberikan merupakan aset yang paling sensitif terhadap suku bunga. Komite Risiko Manajemen memantau pergerakan suku bunga dan membuat penyesuaianpenyesuaian yang diperlukan atas suku bunga simpanan dan suku bunga kredit melalui pengukuran delta. The main interest rate-sensitive liabilities are deposits and the principal interest rate sensitive assets are loans. The Risk Management Committee monitors interest rate movements and makes adjustments to deposit and loan rates to account for interest rate movements through delta measurement. Untuk simpanan dalam mata uang Rupiah, suku bunga diusahakan pada tingkat yang sama atau lebih rendah dari suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, sedangkan untuk simpanan dalam mata uang asing, suku bunga adalah sesuai dengan suku bunga pasar yang bervariasi tergantung pada kondisi pasar, persaingan, tanggal jatuh tempo, serta besarnya nilai simpanan tersebut. The Bank seeks to maintain the interest rates paid on deposits at or below the rates of Certificates of Bank Indonesia for Rupiah currency and market rates for foreign currencies that generally vary according to market and competitive conditions and the maturity and size of the deposit. Bank menetapkan suku bunga kredit berdasarkan tingkat cost of funds ditambah sejumlah premi risiko. Tingkat cost of funds ditelaah setiap bulan oleh Asset and Liability Committee (ALCO). Tingkat cost of funds terdiri dari cost of money (termasuk giro wajib minimum) dan biaya overhead. The Bank determines the interest rates for lending products using cost of funds rate plus risk premium. The cost of funds rate is reviewed every month by the Asset and Liability Committee (ALCO). The cost of funds rate consists of cost of money (including minimum reserve requirements) and overhead costs. Premi risiko yang diterapkan pada suatu pinjaman tergantung pada beberapa faktor, termasuk kualitas debitur, jaminan atas pinjaman tersebut dan tujuan penggunaan pinjaman tersebut. The risk premium applied to a particular loan depends on several factors, including the credit worthiness of the borrower, the collateral provided to secure the loan and the intended use of the loan. Sensitivitas risiko pasar suku bunga Sensitivity of market risk in interest rate Sensitivitas risiko suku bunga pada trading book yang dihitung dengan menggunakan rasio excess modal Bank terhadap risiko suku bunga (umum dan spesifik). Sensitivity of interest rate risk in trading book is calculated using the Bank’s excess capital ratio against interest rate risk (general and specific). Sensitivitas risiko suku bunga pada banking book menggunakan pendekatan IRRBB (Interest Rate Risk in Banking Book) perspective earnings dengan melihat gap ratio yang dihasilkan secara agregat. Sensitivity of interest rate risk in banking book using IRRBB approach (Interest Rate Risk in Banking Book) perspective earnings though gap ratio in aggregate. Lampiran – 5/77 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued) a. a. Risiko suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) Sensitivitas risiko pasar suku bunga (lanjutan) Sensitivity of (continued) market risk in interest rate Simulasi kenaikan dan penurunan suku bunga 100 bps pada perhitungan IRRBB pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Simulation of increase and decrease in interest rates by 100 bps based on IRRBB calculation in 2016 and 2015, are as follows: 2016 Peningkatan/penurunan dalam perspektif earnings/ Increasing/decreasing in perspective earnings Kenaikan suku Penurunan suku bunga 100 bps bunga 100 bps (paralel shift)/ (paralel shift)/ Increasing interest Decreasing rates 100 interest rates 100 bps (paralel shift) bps (paralel shift) Tipe mata uang Rupiah Mata uang asing (1,891) 11,678 1,891 (11,678) Type of currencies Rupiah Foreign currencies 2015 Peningkatan/penurunan dalam perspektif earnings/ Increasing/decreasing in perspective earnings Kenaikan suku Penurunan suku bunga 100 bps bunga 100 bps (paralel shift)/ (paralel shift)/ Increasing interest Decreasing rates 100 interest rates 100 bps (paralel shift) bps (paralel shift) Tipe mata uang Rupiah Mata uang asing (39,393) 587 Pengelolaan risiko aset-liabilitas dilakukan berdasarkan tingkat sensitivitas Bank terhadap perubahan suku bunga. Secara umum, Bank memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam portofolio liabilitas karena aset berbunga memiliki durasi yang lebih panjang dan lebih jarang dinilai kembali (repriced) dibandingkan dengan liabilitas berbunga. Artinya, dengan kondisi suku bunga yang cenderung meningkat, marjin yang dihasilkan akan mengecil akibat adanya repricing dalam liabilitas. Meskipun demikian, pengaruhnya secara aktual bergantung pada banyak faktor, termasuk apakah terjadi pembayaran kembali yang lebih cepat atau lebih lama dari tanggal kontraktualnya dan variasi dari sensitivitas suku bunga dalam periode repricing dan antar mata uang. 39,393 (587) Type of currencies Rupiah Foreign currencies Assets-liabilities risk management activities are conducted in the context of the Bank’s sensitivity to interest rate changes. In general, the Bank has higher sensitivity on liability portofolio sensitive because its interest-earning assets have a longer duration and repriced less frequently than interestbearing liabilities. This means that in rising interest rate environments, margin earned will narrow as liabilities repriced. However, the actual effect will depend on a number of factors, including the extent to which repayments are made earlier or later than the contractual dates and variations in interest rate sensitivity within repricing periods and among currencies. Lampiran – 5/78 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued) b. b. Risiko perdagangan In monitoring the Treasury trading activities, the Bank produces value at risk reports for all financial products traded by the Bank daily, weekly and monthly basis. The value at risk (unaudited) reports are intended to provide measures of the risk of losses arising from potential adverse movements in interest rates, foreign exchange rates and other volatilities which could affect values of financial instruments. To manage abnormal market behavior, the Bank has implemented stress testing methodologies to quantify financial risk arising from abnormal market movements on a monthly basis. Untuk keperluan pengawasan aktivitas perdagangan bagian Treasury, Bank menghasilkan laporan value at risk (tidak diaudit) dari semua produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank secara harian, mingguan dan bulanan. Laporan ini dibuat untuk mengukur risiko kerugian yang dapat timbul karena kemungkinan pergerakan yang memburuk pada suku bunga, nilai tukar mata uang asing dan fluktuasi lain yang dapat mempengaruhi nilai instrumen keuangan. Untuk menangani pergerakan pasar yang abnormal, Bank telah menerapkan metode stress testing yang dapat mengukur risiko keuangan yang mungkin timbul dari pergerakan pasar yang abnormal setiap bulanan. c. c. Risiko nilai tukar mata uang asing Bank memusatkan pengelolaan operasional atas posisi mata uang asingnya pada departemen Treasury, dengan berpedoman pada kebijakan dan prosedur yang ditentukan oleh Komite Risiko Manajemen dan batasan posisi devisa neto sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Posisi devisa neto Bank dalam seluruh mata uang asing telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia untuk tidak melebihi 20% dari Modal Tier I dan Tier II. Pada tanggal 31 Desember 2016, rasio posisi devisa neto (keseluruhan) adalah sebesar 1,34% (2015: 1,84%) dari total modal Tier I dan Tier II (tidak diaudit). Trading risk Foreign exchange risk The Bank’s operational management of its foreign exchange position is within the Treasury department, which is required to follow the policies and procedures set by the Risk Management Committee and the overall net open position limit set by BI regulations. The Bank's net open position in all foreign currencies complies with BI requirement, which does not exceed 20% of Tier I and Tier II Capital. As of 31 December 2016, the ratio of net open position (aggreggate) was 1.34% (2015: 1.84%) of the total Tier I and Tier II capital (unaudited). Risiko likuiditas Liquidity risk Risiko likuiditas muncul pada aktivitas penghimpunan dana untuk keperluan pemberian kredit, pembayaran kembali deposito dan pengelolaan kebutuhan modal kerja. Termasuk juga risiko dari kenaikan tak terduga dari cost of funds atas portofolio aset pada saat jatuh tempo dan risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi posisi aset Bank pada waktu yang tepat dengan harga yang wajar. Tujuan dari manajemen likuiditas adalah agar Bank dapat memenuhi seluruh liabilitas keuangan kontraktual dan regulasi, bahkan di saat kondisi buruk sekalipun. Liquidity risk arises in the funding of lending activities, repayment of deposits and management of working capital needs. It includes both the risk of unexpected increase in the cost of funding for the asset portfolio at appropriate maturities and the risk of being unable to liquidate a position in a timely manner at a reasonable price. The goal of liquidity management is for the Bank to be able, even under adverse conditions, to meet all contractual and regulatory financial obligations. Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup untuk memenuhi komitmennya pada para nasabah dan pihak-pihak lainnya, baik dari segi permintaan kredit dan pembayaran deposito, dan juga dalam hal pemenuhan persyaratan likuiditas operasional. Fungsi manajemen likuiditas ini dilakukan oleh Departemen Treasury Rabo Group (TRG). The Bank emphasizes maintenance of adequate liquidity to meet commitments to customers and counter-parties, both in terms of loan demand and repayment of deposits and in terms of satisfying operational liquidity requirements. The function of managing these liquidity requirements is carried out by the Treasury Rabo Group (TRG). Lampiran – 5/79 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Maturity gap analysis of financial assets and liabilities Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan: The table below shows the remaining contractual maturities of financial liabilities: 2016 Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/ No contractual maturity Total LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi Total Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month > 3 - 12 bulan/ > 3 - 12 months 1-3 bulan/ 1-3 months >1-5 tahun/ >1-5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years 20,219 - 20,219 - - - - 10,184,608 8,870,302 944,924 100,000 - 12,922 - 151,676 958 534 - 197,438 6,315 55,291 - 71,944 171,263 958 64,028 93,517 158,764 589,422 350 - - 8,203 35,464 - 58,053 589,422 158,764 - LIABILITIES Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans 11,282,779 8,883,224 1,118,311 259,044 115,961 747,475 158,764 Total 2015 Total LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi Total Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/ No contractual maturity Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month > 3 - 12 bulan/ > 3 - 12 months 1-3 bulan/ 1-3 months >1-5 tahun/ >1-5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years 110,503 - 110,503 - - - - 11,401,333 3,259,512 5,113,203 2,728,293 298,885 1,440 - 1,098,632 6,365 166,711 169,777 144,262 736,904 684,197 - 211,990 6,365 24,400 144,262 - 155,920 39,453 - 46,525 102,858 - 169,777 87,299 649,605 LIABILITIES Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans 13,834,487 3,943,709 5,610,723 2,923,666 448,268 258,516 649,605 Total Risiko operasional Operational risk Risiko operasional adalah risiko kerugian akibat ketidakmampuan dan/atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau kejadian eksternal. Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate and/or failure in internal processes, people, systems and/or from external events. Lampiran – 5/80 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko operasional (lanjutan) Operational risk (continued) Dalam menjalankan bisnis, Rabobank Indonesia dapat terekspos oleh beberapa jenis risiko operasional termasuk fraud (kecurangan) yang dilakukan oleh pihak eksternal maupun staf, risiko sistem informasi dan teknologi (IT), kerugian kredit yang berkaitan dengan peristiwa risiko operasional. Bank juga dapat mengalami gangguan dalam sistem operasinya karena adanya kejadian-kejadian di luar kontrolnya (misalnya, banjir, aksi terorisme, pelanggaran sistem keamanan oleh pihak luar). Risiko ini juga dapat terjadi apabila Bank menggunakan jasa pihak ke tiga untuk memberikan layanan kepada nasabahnya. Kejadian kerugian operasional dapat menimbulkan kerugian finansial langsung dan / atau kerugian tidak langsung, yang disebabkan memburuknya reputasi bank atau hubungan dengan nasabah, dan kehilangan kesempatan sebagai akibat dari ketidakmampuan operasional untuk bertransaksi bisnis. In the course of doing business, Rabobank Indonesia may be exposed to many types of operational risks, including fraud conducted by external parties or staff, Information Technology (IT) risks, and credit losses related to operational risk events. The Bank may also be subject to disruption in its operating systems because of events which are beyond its control (floods, act of terrorism, and breach of security systems by outsiders are some examples). These risks are also relevant when the Bank utilizes the services of third parties to provide services to its customers. Operational loss events can give rise to direct financial losses and/or indirect losses, due to impairment of the bank’s reputation or client relationship, and missed opportunities foregone as a result of an operational incapability to transact business. Kerangka kerja risiko operasional Rabobank Indonesia diatur dalam kebijakan risiko operasional perusahaan dan menerapkan konsep tiga lini pertahanan yang terdiri dari: Rabobank Indonesia’s operational risk framework is governed by the company’s operational risk policy and adopts a ‘three lines of defense’ concept, which includes the following checks and balances: Kepemilikan risiko oleh setiap unit bisnis dan pendukung sebagai lini pertahanan pertama; Risk ownership by the businesses and support units as the first line of defense; Pengawasan oleh tim manajemen risiko independen sebagai lini pertahanan kedua (termasuk tim khusus yang menangani risiko operasional yang bertanggung jawab kepada Head of Operational Risk Control (ORC) yang selanjutnya bertanggung jawab kepada Chief Risk Officer); Oversight by an independent risk management team as the second line of defense (this includes a fully-dedicated operational risk team reporting to the Head of Operational Risk Control (ORC), who reports to the Chief Risk Officer); Pengkajian ulang secara independen oleh auditor internal sebagai lini pertahanan ketiga. Independent review by internal auditors, as the third line of defense. Dalam mengelola risiko operasional, Rabobank Indonesia menerapkan siklus proses manajemen risiko yang terdiri dari identifikasi, penilaian, mitigasi, pemantauan dan pelaporan risiko yang dilakukan secara kontinu. Masing-masing pemilik risiko dan kontrol juga akan dilibatkan melalui wawancara dan juga rapat kerja untuk mengidentifikasi area risiko utama, menilai efektifitas kontrol internal, mengkuantifikasi dampak risiko, menentukan kemungkinan kejadiannya, dan menyepakati tindakan yang akan diambil untuk memperbaiki kekurangan kontrol internal jika memang teridentifikasi. In managing operational risk, Rabobank Indonesia implements a risk management process cycle, which consists of identification, assessment, mitigation, monitoring and reporting of the risk which is done on a continuous basis. The relevant risk and control owners will also be involved through interviews as well as workshops in order to identify key risk areas, assess the effectiveness of internal controls, quantify risk impact, determine the likelihood of occurrence, and agree on the actions to be taken to improve internal controls if deficiencies in internal controls are identified. Lampiran – 5/81 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko operasional (lanjutan) Operational risk (continued) Key Risk Indicators (KRI) di mana batas ambangnya diusulkan dan disetujui oleh Komite Manajemen Risiko digunakan untuk keperluan pemantauan dan pelaporan. KRI ini merupakan risiko utama yang teridentifikasi dari RCSA yang telah disetujui oleh Komite Manajemen Risiko. Setiap insiden risiko operasional wajib dilaporkan ke Departemen Operational Risk Control dan dicatat dalam RCMIS (Risk and Control Management Information System). Key Risk Indicators (KRI) whereby thresholds are proposed and approved by the Risk Management Committee is being used in monitoring and reporting purposes. These KRIs are the results of key risk identified from RCSAs which are approved by the Risk Management Committee. Every operational risk incident must be reported to Operational Risk Control Department and recorded in RCMIS (Risk and Control Management Information System). Kebijakan dan prosedur risiko operasional yang ada merupakan kombinasi dari peraturan global dan regulator lokal dikarenakan Bank bertujuan untuk mematuhi kebijakan dan peraturan dari keduanya. The operational risk policies and procedures are a combination of the global operational risk and the local regulatory requirements as the Bank aims to comply with both global and local requirements. Rabobank Indonesia saat ini menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach/BIA) dalam perhitungan pencadangan modal, yaitu sebesar 15% dari pendapatan bruto. Rabobank Indonesia currently uses the Basic Indicator Approach (BIA) in calculating capital reserves which is about 15% of gross income. Bank telah memiliki Business Continuity Plan (BCP) dan telah dilakukan pengujian minimal sekali dalam setahun. Bank juga memiliki lokasi off-site back up yang digunakan pada saat pengujian BCP. Business Continuity Plan (BCP) is in place and at least tested once a year. The bank has an off-site back up location and this off-site is being used when the BCP is tested. Risiko hukum Legal risk Bank berusaha mengurangi risiko hukum dengan menggunakan dokumentasi yang sah dan memadai secara hukum, menjalankan prosedur-prosedur yang dirancang untuk meyakinkan bahwa transaksi telah diotorisasi dengan benar dan, jika perlu, melakukan konsultasi dengan penasehat hukum eksternal. The Bank seeks to reduce legal risk by using appropriate legal documentation, employing procedures designed to ensure that transactions are properly authorized and consulting with external legal advisors, if necessary. Risiko reputasi Reputational risk Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Reputational risk is the risk due to decrease in stakeholders’ trust that comes from negative perception on the Bank. Persepsi yang negatif dapat terjadi antara lain sebagai akibat dari adanya publikasi negatif di media dan/atau adanya keluhan nasabah. Setiap keluhan nasabah dicatat dengan benar dan dimonitor secara teratur untuk memastikan penanganan secara tepat waktu. Laporan statistik bulanan atas semua keluhan yang diterima Bank disampaikan dan didiskusikan di dalam pertemuan bulanan Komite Manajemen Risiko. A negative perception could be derived among others from negative media publication and/or customer complaint. Every customer’s complaint is registered properly and monitored regularly to ensure timely responses. A monthly statistic report of all complaints received by the Bank is submitted and discussed in the monthly Risk Management Committee meeting. Lampiran – 5/82 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko reputasi (lanjutan) Reputational risk (continued) Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pula ketentuan internal yang ada. Hal ini tidak hanya dapat mengakibatkan pengenaan sanksi keuangan terhadap Bank, tetapi dapat pula mengakibatkan pencabutan ijin operasional Bank oleh lembaga yang berwenang, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis dan operasional Bank. Compliance risk is the risk that the Bank is not in compliance with the prevailing rules and regulations, which also include internal policies. This will have an impact not only on the financial penalties imposed to the Bank, but could cause a revocation of the Bank’s operational license by the relevant authorized institutions, which inadvertently affect the Bank’s business and operations as a going concern. Direksi bertanggung jawab dalam menanamkan budaya kepatuhan yang kuat di seluruh organisasi. Departemen Kepatuhan akan memantau secara ketat kepatuhan unit-unit bisnis kepada kode etik Grup Rabobank, kebijakan-kebijakan kepatuhan internal, serta terhadap ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. The Board of Directors are responsible in embedding a robust compliance culture across the organization. Compliance Department closely monitors the business units’ compliance to the Rabobank Group code of conduct, the internal compliance policies as well as the prevailing Bank Indonesia regulations. Risiko strategis Strategic risk Risiko strategis adalah risiko akibat pengambilan keputusan yang tidak akurat dan/atau pelaksanaan keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Identifikasi risiko strategis dilakukan secara periodik berdasarkan pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko strategis. Strategic risk is the risk due to inaccurate decisionmaking and/or implementation of strategic decision and failure in anticipating business environment changes. Strategic risk identification is performed periodically based on knowledge on historical losses due to strategic risk. Risiko ini juga mencakup kemampuan Bank dalam mengembangkan daya saing dan menciptakan keunggulan kompetitif Bank di tengah kompetisi perbankan yang semakin ketat. This risk also includes the ability of the Bank in developing the competitiveness and creating competitive advantages facing increasingly tougher competition. Pengendalian risiko strategis dilakukan melalui pemantauan terhadap pencapaian/realisasi atas anggaran (rencana bisnis), yang sudah ditetapkan secara berkala dan dilanjutkan dengan mitigasi dari faktor-faktor penyebab kegagalan. Strategic risk control is performed through monitoring on realization of budget (business plan), which is determined periodically, followed by investigation of failure causing factors. 33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tercatat dalam laporan keuangan: 33. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The table presents the comparison, by class, of the carrying amounts and fair value of the Bank’s financial instruments that are recognized in the financial statements: Lampiran – 5/83 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. NILAI WAJAR (lanjutan) INSTRUMEN (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEUANGAN 33. FAIR VALUE (continued) FINANCIAL Tingkat/ Level 1 2016 Nilai wajar/Fair value Tingkat/ Level 2 Tingkat/ Level 3 Aset keuangan Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek-efek Financial assets 54 - 54 - Fair value through profit or loss Derivatives receivable 1,902,477 1,902,477 - - Available-for-sale Marketable securities 1,902,531 1,902,477 54 - Liabilitas keuangan Nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas derivatif Financial libilities 958 Nilai tercatat/ Carrying value - Tingkat/ Level 1 958 2015 Nilai wajar/Fair value Tingkat/ Level 2 - Tersedia untuk dijual Efek-efek Financial assets 6,742 - 6,742 - Fair value through profit or loss Derivatives receivable 571,411 571,411 - - Available-for-sale Marketable securities 578,153 571,411 6,742 - Liabilitas keuangan Nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas derivatif Fair value through profit or loss Derivatives payable Tingkat/ Level 3 Aset keuangan Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif INSTRUMENTS The table below show the financial instruments measured at fair value grouped according to the fair value hierarchy: Tabel di bawah ini menunjukkan instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar: Nilai tercatat/ Carrying value OF Financial libilities 6,365 - 6,365 - Fair value through profit or loss Derivatives payable Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan Bank memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai wajarnya. As at 31 December 2016 and 2015, the carrying value of the Bank’s financial assets and liabilities approximates their fair value. Nilai tercatat dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar (tingkat 2 – hirarki nilai wajar). The carrying value of current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, funds borrowings and subordinated loans with floating rate is a reasonable approximation of its fair value (level 2 – fair value hierarchy). Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan nilai tercatat atas kredit jangka pendek dengan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar (tingkat 3 – hirarki nilai wajar).. The carrying value of floating rate loans and shortterm fixed rate loans were the reasonable approximation of its fair values (level 3 – fair value hierarchy).. Lampiran – 5/84 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. NILAI WAJAR (lanjutan) INSTRUMEN KEUANGAN (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. FAIR VALUE (continued) OF FINANCIAL INSTRUMENTS Nilai tercatat tagihan akseptasi, liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain yang memiliki jatuh tempo jangka pendek adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar (tingkat 2 – hirarki nilai wajar). The carrying value of acceptances receivable, liabilities due immediately, deposits from customers, deposits from other banks, acceptances payable and other liabilities is a reasonable approximation of its fair value (level 2 – fair value hierarchy). Estimasi nilai wajar liabilitas segera, tagihan dan liabilitas akseptasi, simpanan dari nasabah, liabilitas lain-lain dan simpanan dari bank lain tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan dari nasabah tanpa bunga adalah sebesar jumlah yang harus dibayarkan kembali sewaktu-waktu. The estimated fair values of liabilities due immediately, acceptances receivable and payable, deposits from customers, other liabilities and deposits from other banks with no stated maturity, which include noninterest bearing deposits, are the amounts repayable on demand. Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain dengan tingkat suku bunga tetap ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain dengan suku bunga tetap dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. The estimated fair values of fixed interest bearing deposits from customers and deposits from other banks are based on discounted cash flows using interest rates for new debts with similar remaining maturity. Since the maturity is below one year, the carrying amounts of fixed rate deposits from customers and deposits from other banks and other liabilities were the reasonable approximation of its fair values. Nilai wajar agregat untuk pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi dengan tingkat bunga tetap didasarkan pada arus kas diskonto model yang menggunakan kurva yield terkini yang sesuai dengan sisa periode jatuh temponya. Untuk surat berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima dengan suku bunga mengambang mendekati nilai tercatat nilai wajarnya. The aggregate fair values for fund borrowings and subordinated loans with fixed interest rate are based on discounted cash flow model using current yield curve appropriate for the remaining term to maturity. For marketable securities issued and borrowings with floating interest rate the carrying value approximates its fair value. Nilai wajar efek - efek adalah berdasarkan kuotasi harga pasar. Fair value of marketable securities are based on quoted market price. Tabel di bawah ini yang diakui pada yang digunakan mengungkapkan keuangan: The table below shows the financial instruments recognized at fair value based on the hierarchy used by the Bank in determining and disclosing the fair value of financial instruments: (i) menyajikan instrumen keuangan nilai wajar berdasarkan hirarki Bank untuk menentukan dan nilai wajar dari instrumen Tingkat 1: harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. (i) Level 1: quoted (unadjusted) market prices in active market for identical assets or liabilities. (ii) Tingkat 2: teknik penilaian dimana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. (ii) Level 2: valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable. (iii) Tingkat 3: teknik penilaian dimana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. (iii) Level 3: valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly unobservable. Lampiran – 5/85 - Schedule PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. STANDAR AKUNTANSI BARU (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 34. NEW PROSPECTIVE ACCOUNTING STANDARDS Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, revisi dan interpretasi yang relevan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut: Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountant (DSAK-IAI) has issued the following new standards, amendments and interpretations which relevant but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2016 are as follows: - - - Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan”; Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap. Agrikultur: Tanaman Produktif”; Amandemen PSAK 69 “Agrikultur”; Amandemen ISAK 31 “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”; Amandemen PSAK 2 “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan”; Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan tentang pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang belum direalisasi”; Amandemen PSAK 3 “Laporan Keuangan Interim”; Amandemen PSAK 24 ”Imbalan Kerja”; Amandemen PSAK 58 “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”; Amandemen PSAK 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”; Amandemen PSAK 101 “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”; Amandemen PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”; Amandemen PSAK 103 “Akuntansi Salam”; Amandemen PSAK 104 “Akuntansi Istishna”; Amandemen PSAK 107 “Akuntansi Ijarah” dan; Amandemen PSAK 108 “Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah”. - Amendment to SFAS 1 “Presentation of Financial Statement”; Amendment to SFAS 16 “Fixed Assets: Agriculture: Bearer Plants”; Amendment to SFAS 69 “Agriculture”; Amendment to IFAS 31 “Interpertation of Scope SFAS 13: Investment Property”; Amendment to SFAS 2 “Statements of Cash Flows - Initiative Disclosure”; Amendment to SFAS 46 “Income Taxes Recognition of Deffered Tas Assets for Unrealised Losses”; Amendment to SFAS 3 ”Interim Financial Reporting”; Amendment to SFAS 24 “Employee Benefits”; Amendment to SFAS 58 “Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”; Amendment to SFAS 60 “Financial Instruments: Disclosures”; Amendment to SFAS 101 “Presentation of Syariah Financial Statement”; Amendment to SFAS 102 ”Murabahah Accounting”; Amendment to SFAS 103 “Salam Accounting”; Amendment to SFAS 104 “Istishna Accounting”; Amendment to SFAS 107 “Ijarah Accounting” dan; Amendment to SFAS 108 “Accounting for Syariah Insurance Transactions”. Amandemen PSAK 1, ISAK 31, PSAK 3, PSAK 24, PSAK 58, PSAK 60, PSAK 101, PSAK 102, PSAK 103, PSAK 104, PSAK 107 dan PSAK 108 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan. Amandemen PSAK 2, PSAK 16, PSAK 46 dan PSAK 69 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2018 dan penerapan dini diperkenankan. Amendment to SFAS 1, IFAS 31, SFAS 3, SFAS 24, SFAS 58, SFAS 60, SFAS 101, SFAS 102, SFAS 103, SFAS 104, SFAS 107 and SFAS 108 will become effective for annual period beginning 1 January 2017 and early implementation is permitted. Amendment to SFAS 2, SFAS 16, SFAS 46 and SFAS 69 will become effective for annual period beginning 1 January 2018 and early implementation is permitted. Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank. As at the authorisation date of this financial statements, the Bank is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Bank’s financial statements. Lampiran – 5/86 - Schedule