SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Telp/Fax. 021-23528446/23528456 www.depdag.go.id Indonesia-Mesir Sepakat Tingkatkan Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Secara Kongkrit Kedua Negara Jakarta, 14 Januari 2010 – Pada hari ini Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menerima rekan kerja, Menteri Perdagangan dan Industri Mesir, H.E. Rachid Mohamed Rachid yang tengah mengadakan kunjungan kerja dua hari di Indonesia. Selain melakukan pertemuan bilateral guna membahas berbagai upaya peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara, kunjungan delegasi Mesir kali ini juga merupakan bagian upaya diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara Asia seperti Indonesia. Menteri Rachid dan delegasi Mesir juga akan melakukan kunjungan lapangan ke pusat industri serta forum bisnis dengan pengusaha Indonesia. Dalam pertemuan bilateral, kedua Menteri Perdagangan membahas perkembangan kerjasama perdagangan dan ekonomi kedua negara yang dirasa belum mencerminkan potensi sesungguhnya. Untuk itu diharapkan kunjungan kerja Menteri Mesir ke Indonesia kali ini dapat membawa hubungan kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi. Adapun beberapa sektor yang sangat potensial untuk lebih ditingkatkan adalah palm oil, furniture, pertanian (gula dan beras), pupuk, farmasi, ban, kerajinan tangan, tekstil, fosfat dan farmasi. Selain itu, kerjasama potensial di sektor jasa seperti konstruksi, IT dan jasa transportasi laut. “Secara historis, Mesir merupakan negara sahabat dan termasuk negara yang pertama memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia. Dengan ‘Treaty of Friendship and Cordiality’ yang ditandatangani pada 10 Juni 1947, Indonesia dan Mesir terus mengembangkan kerjasama ekonomi dan perdagangan, serta bahu-membahu memberikan dukungan dalam berbagai fora internasional seperti WTO, PBB, Gerakan Non-Blok, Kelompok 77, G-15 dan D-8. Ini merupakan modal dasar untuk membangun kerjasama ekonomi dan perdagangan yang lebih erat di masa mendatang,” kata Menteri Mari Pangestu. Total perdagangan Indonesia-Mesir selama periode 2004-2008 menunjukkan peningkatan angka yang sangat menggembirakan sebesar 45,20%. Pada tahun 2008, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 1,0 miliar (ekspor Indonesia: US$ 790,7 juta dan impor Indonesia: US$ 210,0 juta). Sementara dalam periode Januari-Oktober 2009, total perdagangan kedua negara US$ 632,5 juta, dimana Indonesia mencatat nilai ekspor ke Mesir sebesar US$ 555,1 juta, dan impor dari Mesir senilai US$ 77,4 juta. Mesir merupakan mitra dagang yang sangat penting bagi Indonesia. Tahun 2008 Mesir menempati urutan ke-27 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia dan ke-37 untuk tujuan impor. Dalam keikutsertaannya di Trade Expo Indonesia (TEI) 2008, jumlah buyers asal Mesir mencapai 13 buyers dengan transaksi sebesar US$ 28,47 juta. Sementara di TEI 2009, jumlah buyers asal Mesir meningkat mencapai 63 buyers dengan jumlah transaksi sebesar US$ 4,13 juta terutama untuk produk furnitur, tekstil dan produk tekstil, handicraft, glass dan plastic. Produk utama Indonesia yang memasuki pasar Mesir diantaranya minyak kelapa sawit, serat dan benang, produk kertas, plywood, kopi, sabun, pecah belah, pakaian jadi, mebel, pupuk kimia, kapas, tetes tebu, dan produk karet seperti ban. Sementara produk utama yang diimpor Indonesia dari Mesir antara lain adalah fosfat, kapas, tetes tebu, pupuk kimia, kurma dan buah-buahan, karpet dan produk tekstil serta benang katun. Kedua Menteri meyakini potensi kedua negara yang sangat besar. “Mesir, merupakan salah satu entry point bagi produk-produk Indonesia ke pasar Afrika Utara dan ke 20 negara anggota COMESA (Common Market for East and South Africa). Sebaliknya, Mesir memandang Indonesia sebagai negara terpenting di ASEAN dan pintu masuk ke negaranegara Asia Tenggara,” tegas Mendag. Selain itu kerjasama investasi kedua negara juga menunjukkan perbaikan dengan adanya perusahaan Indonesia yang melakukan investasi di bidang industri tekstil, petrokimia dan produk pecah-belah di Mesir. Perusahaan Indonesia yang telah berhasil mengembangkan bisnisnya di Mesir antara lain PT. Indorama, Kedaung Group dan PT. Multistrada. Mendag lebih lanjut menambahkan bahwa kunjungan Menteri Rachid saat ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Mendag RI dua tahun lalu. “Dalam kunjungan kerja Menteri Rachid Mohamed Rachid kali ini Indonesia dan Mesir sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan yang digulirkan pada pertemuan sebelumnya yaitu mengenai usulan “joint study” menuju pembentukan kerjasama perdagangan bilateral yang lebih erat. Kedua pihak secara khusus juga membahas upaya perluasan kerjasama di bidang perdagangan dan investasi, termasuk kerjasama investasi di sektor fosfat, gula, konstruksi, kapas dan tekstil, bahan bangunan serta mebel,” tambah Mendag. Selain itu juga dilakukan penandatangan MoU in the field of SME’s and Micro Finance Development, yaitu kerjasama bidang pengembangan usaha kecil dan menengah antara Menteri Negara Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan dan Menteri Perdagangan dan Industri Mesir Rachid Mohamed Rachid. Penandatanganan kerjasama lainnya adalah Arrangement on the Development of Water Hyacinth Base Product Industry antara sektor swasta di bidang pemanfaatan eceng gondok. Selain pertemuan pada tingkat Government to Government, diadakan pula acara Business Forum yang diikuti oleh 20 orang pengusaha Mesir dan 25 pengusaha papan atas Indonesia. Dalam kesempatan ini pelaku bisnis dari kedua negara saling berbagi pengalaman mengenai kegiatan usaha di masing-masing negara. Business Forum ini juga diharapkan dapat menjadi ujung tombak untuk peningkatan investasi dan perdagangan Indonesia-Mesir. Selanjutnya pada 14 Januari 2010 delegasi Mesir mengunjungi perusahaan garmen di Cileungsi - Bogor dan ke Daihatsu Otomotif di Sunter, Jakarta. Selama berada di Jakarta, Menteri Perdagangan dan Industri Mesir, Rachid Mohamed Rachid beserta pejabat yang mendampingi, direncanakan mengadakan courtessy call dengan Menteri Perindustrian, Menteri Negara Koperasi dan UKM, dan Menteri Negara BUMN. --selesai-Informasi lebih lanjut, hubungi : Robert James Bintaryo Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-23528446/021-23528456 Email: [email protected] Martua Sihombing Direktur Kerjasama Bilateral II Direktorat Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Telp/fax: 021-3858171 ext 1127/ 021-3858206 E-mail: [email protected] “Indonesia and Egypt Pledge to Enhance and Strengthen Bilateral Relations in Economics and Trade” Jakarta, January 14, 2010 - Minister of Trade of the Republic of Indonesia, H.E. Mari Elka Pangestu have met her counterpart, Minister of Trade and Industry of Egypt, H.E. Rachid Mohamed Rachid in Jakarta to discuss efforts to boost economic cooperation between the two countries. Both delegations underlined the eagerness to develop bilateral trade and economic ties since these not yet fully reflected the huge potential of the two countries. Some of the sectors of potential cooperation identified includes palm oil, furniture, agriculture (sugar and rice), fertilizers, pharmaceuticals, tires, handicrafts, textiles, phosphate, pharmaceuticals, and in services area construction, IT and maritime transport services. "Egypt has been a long-time a friend of Indonesia, and one of the first countries recognizing the Indonesia's Independence. We signed the 'Treaty of Friendship and Cordiality' on 10 June 1947 and since then Indonesia and Egypt have developed economic and trade cooperation and worked together in international for a like the WTO, UN, the Non-Aligned Movement, Group 77, G-15 and D-8. These have established the foundation economic cooperation and closer trade ties can be built on in the future," said Minister Mari Pangestu. Total trade in Indonesia and Egypt during the period 2004-2008 grew by an encouraging 45.20%. In 2008, total trade between the two countries reached US$ 1.0 billion (exports Indonesia: US$ 790.7 million and imports Indonesia: US$ 210 million). During the period from January to October 2009, total trade between the two countries was US$ 632.5 million, in which Indonesia recorded value of exports to Egypt US$ 555.1 million and imports of US$ 77.4 million. Egypt is an important trading partner to Indonesia, ranked 27th for exports and the 37th for imports. In its participation at the Trade Expo Indonesia (TEI) 2008, the number of buyers from Egypt reached 13 buyers with the number of transactions reached US$ 28,47 million. While in the TEI 2009, the number of buyers from Egypt increased to 63 buyers with the number of transactions US$ 4.13 million especially for furniture products, textiles and textile products, handicrafts, glass and plastic. Indonesia's main products to Egyptian market are very diverse and include palm oil, fiber and yarn,paper products, plywood, coffee, soap, glassware, apparel, furniture, chemical fertilizer, cotton, sugar drops, and rubber products like tires. While the main products imported Egypt include Indonesian phosphate; cotton; drops of sugar cane; chemical fertilizers; dates and fruits; carpet and textile products and cotton yarn. Both Ministers believe that an increase in trade value and volume is possible, since Egypt is one of the entry points for Indonesian products to North African markets as well as the 20 member countries of COMESA (Common Market for East and South Africa). Similarly, Egypt finds Indonesia as an important country in ASEAN and an entry into the Southeast Asia countries. In the investment front, cooperation between the two countries also showed many improvement. Indonesian companies invest in the textile industry, petrol-chemical and crockery in Egypt. Some of Indonesian companies successfully develop its business in Egypt are among others PT. Indorama, Kedaung Group and PT. Multistrada. During the visit of Minister Mohamed Rachid in Indonesia, agreements were reached to follow up the discussion from previous meetings to do “a joint study” towards more strengthened and focused Trade cooperation. Both sides keenly discussed specific efforts to diversify the trade and investment relation including investment cooperation in the sector of phosphate, sugar, construction, cotton and textile, building materials and furniture. One MoU in the field of SME's and Micro Finance Development, which is the cooperation in the development of small and medium enterprises has been signed by the State Minister of Cooperatives and SMEs Syarifudin Hasan and the Minister of Trade and Industry Rachid Mohamed Rachid. In addition, the Arrangement on the Development of Water Hyacinth Base Product cooperation between private industries in the field of utilization of water hyacinth has also been signed. Apart from Government to Government meeting, there was also a joint Business Forum, attended by twenty Egyptian and twenty five Indonesian major businesspeople. In this forum both business communities share experiences about doing business in each other's countries. This Business Forum is hoped to be the most important support in increasing bilateral investment and trade. On the following day, 14 January 2010, the Egyptian delegation paid a visit to several garment companies in Cileungsi, Bogor, and the Automotive Dealer of “Daihatsu” in Sunter, Jakarta. Minister of Trade and Industry, Rachid Mohamed Rachid and Egyptian is scheduled to have courtesy call to the Minister of Industry, Minister of State for Cooperatives and SMEs, and Minister for State Enterprises. --end-Further information, please contact : Robert James Bintaryo Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-23528446/021-23528456 Email: [email protected] Martua Sihombing Direktur Kerjasama Bilateral II Direktorat Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Telp/fax: 021-3858171 ext 1127/ 021-3858206 E-mail: [email protected]