Merawat Pluralitas Melalui Kunjungan Universitas Cerdas dan

advertisement
Merawat Pluralitas Melalui Kunjungan Universitas
USD | 14 December 2015 | 14:18 WIB
Cerdas dan Humanis. Mungkin itulah kata-kata pertama yang diucapkan mahasiswa Universitas Sanata
Dharma (USD) ketika diminta untuk menggambarkan seperti apakah kampus ini, walaupun tidak menutup
kemungkinan bahwa warga non USD juga melakukan hal yang sama. Namun ternyata, USD juga dikenal
membawa sebuah semangat yang lain. USD juga dikenal sebagai salah satu kampus di Indonesia yang
mempromosikan pluralitas, baik dari segi agama maupun budaya, secara nyata dan tidak hanya secara
teoritis.
Semangat menjunjung tinggi pluralitas inilah yang menjadi salah satu latar belakang kunjungan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta ke USD pada hari Kamis, 10 Desember 2015. Sebanyak 40
mahasiswa dari program studi Bimbingan dan Konseling beserta beberapa dosen pembimbing melakukan
kunjungan untuk mengadakan dialog lintas agama.
Kegiatan kunjungan ke USD ini sebenarnya merupakan salah satu kegiatan perkuliahan Sejarah Dakwah di
semester tiga. Pak Nur Khafid, koordinator pengampu mata kuliah ini, mengatakan bahwa kunjungan ini
merupakan program dari fakultas untuk mengenalkan pluralitas kepada mahasiswa. Kegiatan kunjungan ini
diadakan sebagai salah satu langkah untuk memperkenalkan praktik kehidupan pluralitas sedini mungkin
bagi mahasiswa IAIN Surakarta. Perjumpaan dan dialog ini menjadi penting mengingat para mahasiswa
itulah yang nanti akan bertugas di masyarakat. Harapannya, ketika terjun ke masyarakat nantinya, para
mahasiswa bisa turut serta membawa pluralitas bangsa.
USD, melalui Romo Patrisius Mutiara Andalas, S.J., S.S., STD. selaku Wakil Rektor 3 USD, menyambut baik
kunjungan dari IAIN Surakarta ini. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa USD ingin menjadi
miniatur pluralitas Indonesia, baik dari segi agama maupun budaya. Maka dari itu, kunjungan yang
memfasilitasi dialog lintas agama ini merupakan sebuah kehormatan bagi USD karena bisa turut serta
memperkaya pluralitas di USD.
Dalam kunjungan ini, forum dialog antara USD dan IAIN Surakarta diawali dengan penjelasan singkat
mengenai USD dengan segala macam kegiatan akademik dan non akademiknya. Acara pun kemudian
dilanjutkan dengan sharing pengalaman dari dua mahasiswa USD yang beragama muslim. Dalam sesi
berbagi pengalaman tersebut, Dyah dan Sumardan, perwakilan mahasiswa USD yang beragama muslim,
menceritakan bagaimana USD sebagai universitas Katolik tetap memfasilitasi kegiatan ibadah mereka
bahkan sejak kegiatan Inisiasi Sanata Dharma (INSADHA). Mereka pun juga menuturkan bahwa mereka
terkesan akan adanya perkuliahan pendidikan agama yang mencakup ajaran-ajaran ke lima agama yang
Indonesia. Ternyata, perkuliahan pendidikan agama di USD ini menjadi salah satu topik yang mengundang
perhatian besar dari mahasiswa IAIN USD. Dalam sesi selanjutnya, yaitu tanya jawab, hampir seluruh
penanya menggali lebih jauh bagaimana perkuliahan ini diselenggarakan dan bagaimana tanggapan dari
para mahasiswa akan adanya perkuliahan seperti ini.
Selanjutnya, selepas jeda istirahat, acara kunjungan memasuki sesi diskusi dalam kelompok kecil. Dalam
sesi ini, para mahasiswa USD yang hadir dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang nantinya akan
mengadakan dialog yang lebih intensif dengan mahasiswa IAIN Surakarta. Dari diskusi dalam kelompok kecil
1/2
ini, ada banyak sekali topik utama yang muncul dari setiap kelompok. Ada kelompok yang menjadikan topik
pernikahan beda agama sebagai mayoritas isi diskusi. Ada pula kelompok yang membahas lebih banyak
tentang bagaimana peran USD dan para mahasiswanya dalam melakukan pengabdian di masyarakat yang
plural. Di luar topik-topik tersebut, tentu masih ada banyak sekali topik pembicaraan yang lain. Dalam sesi ini,
mahasiswa IAIN Surakarta dipersilakan untuk menanyakan apapun mengenai dinamika kehidupan pluralitas
di USD.
Dalam wawancara, Pak Nur Khafid menuturkan bahwa di awal acara kunjungan, para mahasiswa IAIN
merasa canggung dan cemas. Hal ini juga diungkapan oleh Indah, salah satu peserta kunjungan. Indah
mengatakan bahwa ia merasa canggung di awal acara karena takut jika dirinya salah bertutur kata.
Walaupun demikian, seiring berjalannya acara, perasaan canggung dan cemas itu bisa semakin cair. Para
peserta pun semakin terlihat menikmati rangkaian acara yang ada. Pak Khafid menuturkan bahwa
perjumpaan antara mahasiswa USD dan IAIN Surakarta ini sungguh menjadi sebuah pengalaman yang
penting bagi para mahasiswa. Ini dikarenakan para mahasiswa bisa langsung merasakan praktik nyata
kehidupan pluralitas di USD setelah belajar teorinya di kampus.
Ke depannya, Pak Khafid berharap bahwa kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin antara ke dua
institusi. Bahkan, ke depannya, IAIN Surakarta berharap bahwa peserta yang terlibat tidak hanya mahasiswa
mata kuliah Sejarah Dakwah, namun juga mahasiswa lain yang merasa tertarik dari dalam dirinya untuk
belajar mengenai pluralitas. Dengan demikian, akan terdapat semakin banyak mahasiswa yang bisa
mempromosikan kehidupan yang damai di tengah pluralitas bangsa. (mdr)
2/2
Download