4. SISTEM PENGENDALIAN Pada saat ini hampir setiap peralatan atau sistem dalam operasinya memerlukan sistem pengendalian. Ada bermacam -macam sistem pengendalian yang digunakan pada saat ini, diantaranya adalah sistem pengendalian elektromekanik, elektronik dan elektronika daya, serta peneumatik. Bagian ini akan membahas keempat macam sistem pengendalian tersebut dan peranannya dalam sistem kendali. Sebagaimana telah diketahui bahwa ada dua macam sistem kendali, yaitu sistem kendali dan sistem kendali otomatis. Sistem kendali manual masih memerlukan peranan manusia sebagai pengendali-nya sedangkan yang otomatis mengganti manusia dengan pengendali pengendali, baik analog, digital, maupun pneumatik. Pada bagian ini akan dikupas ten-tang konsep dasar sistem kendali elektromagnetik, elektronik, elektronika daya, dan elektro mekanik. Secara umum, prinsip sistem kendali seperti ditunjukkan secara diagram kotak seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Elemen-elemen sistem kendali Berdasarkan diagram kotak yang ditunjukkan pada Gambar 4.1, elemenelemen sistem dapat dijelaskan sebagai berikut. • Plant Plant merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut alat, mesin, proses, atau sistem yang dikendalikan operasinya oleh sistem kendali. Misalnya, alat pendingin ruangan, motor, generator. Ada plant yang mempunyai hanya satu variabel disebut plant variabel-tunggal. Ada pula yang mempunyai banyak variabel yang dikenal dengan plant multi-variabel. Keterangan: Gambar 4.1 Diagram kotak sistem kendali w = setpoint x = harga terukur c = variabel yang dikontrol (keluaran plant) e = w-x = sinyal error y = sinyal kontrol (keluaran pengendali) c/x = pengkondisian sinyal 283 • • Pengendali Pengendali (controller) merupakan otak dari sistem, karena proses kerja yang terjadi dalam sistem tidak lepas dari perintah alat ini. Alat ini mengevaluasi kondisi sistem kemudian mengambil tindakan guna mencapai kehendak. Karena fungsi itulah, ba-nyak pihak yang menganggap alat ini merupakan elemen yang mempunyai dua masukan (setpoint dan hasil pengukuran) dan satu keluaran (sinyal kontrol). Berarti elemen penjumlah termasuk di dalamnya. Namun, untuk kemudahannya, dalam pembahasan, dalam kaitannya deng-an aksi pengendali, alat ini sering di-gambarkan sebagai satu elemen yang mempunyai satu masukan dan satu keluaran. Ada banyak jenis alat ini, diantaranya pengendali tidak kontinyu (on-off) dan kontinyu. Elemen pengukuran Elemen pengukuran berfungsi untuk mendeteksi/mengukur variabel yang dikendalikan untuk kemudian disampaikan kepada pengendali. Variabel yang dikendalikan sangat banyak jenisnya, oleh karena itu, agar dapat menjalankan fungsinya, alat ini harus mampu mendeteksi, dan mengkonversikan variabel yang diukur menjadi besaran analog lain seperti tekanan pneumatik, tegangan dan arus listrik. Kemudian melakukan pengkondisian sinyal sehingga infor-masi bisa diterima oleh elemen-elemen lain dalam sistem. Aktuator Aktuator sering disebut sebagai elemen kontrol akhir dari sistem kendali. Tugasnya langsung mempengaruhi operasi mesin atau sistem yang dikendalikan untuk membawa variabel dinamik pada • 284 • nilai yang dikehendaki (setpoint). . Alat ini menerima input dari pengendali yang kemudian ditransformasikan dalam bentuk operasi pada mesin atau sis-tem yang dikendalikan. Banyak jenis aktuator, seperti elektronika daya yang mengatur daya listrik, kontaktor untuk membuka/menutup rangkaian, katup kontrol untuk mengatur debit fluida. Karena fungsinya ini, alat ini pada umumnya membutuhkan sumber daya dari luar sistem kontrol. Setpoint Setpoint adalah elemen yang digunakan untuk menyatakan nilai yang dikehendaki atau nilai referensi dari variabel dinamik atau variabel yang dikendalikan dari suatu sistem. Sebagai contoh sistem kendali adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2. Sebuah generator di-putar oleh sebuah penggerak mula pada kecepatan nominalnya dan dijaga konstan. Generator tersebut mencatu daya pada beban RL. Sifat generator, bila semakin besar beban atau arus beban maka tegangan generator akan mengalami penurunan akibat dari impedansi internal mesin. Agar tegangan keluaran generator terjaga tetap walaupun beban berubah-ubah, diperlukan sistem kendali. Jadi, tujuan sistem kendali adalah untuk menjaga agar tegangan keluaran generator selalu konstan walaupun beban berubah-ubah. Sistem kendali tegangan keluaran generator ditunjukkan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2. Automatic Voltage Regulator (AVR) generator Anggap generator digerakkan oleh sebuah penggerak mula yang kecepatannya sesuai dengan yang dibutuhkan untuk generator serta konstan (ada sistem kendali tersendiri). Misalkan, setpoint diset pada tegangan yang dikehendaki. Bila tegangan keluaran generator di bawah setpoint maka pengendali akan bekerja dan memerintahkan rang-kaian penyearah untuk memberikan arus lebih tinggi kepada eksaiter generator sehingga tegangan gene-rator naik mencapai tegangan yang dikehendaki oleh setpoint. Maka ele-men-elemen sistem kendali dapat dianalogikan sebagai berikut: Plant: Generator Pengendali: Pengendali Elemen pengukuran: Pengkondisi sinyal V/V Aktuator: Rangkaian penyearah Variabel dinamik: Tegangan generator Setpoint: Pengatur harga yang dikehendaki. 285