ANALYSIS OF THE ECONOMIC STRUCTURE OF REGIONAL ECONOMIC DEVELOPMENT IN PADANG CITY Rama Putri Indah, Kasman Karimi¹, Nurul Huda² Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstract Economic growth is growth rate be formed from kind of economic sector wich indirect to descriptive of growth rate as important indicator for the regions to evaluate the success of economic development. Economic development of regions is a process from regions government and component of society to process variety of resources and be formed a partnership for creating businesses and stimulate of economic growth of regional, so will materialize structural transformation of economic sector. Indicator of superior sector that areimportant element of reginal development planning can to giving indicator for economy in national and regional. This research aims to knowled of economy structure and calssification superior sector ind Padang City. Data used on this research is secondary data in period of 2010 – 2014 there are some 17 sector , the sourced from BPS of Province West Sumatera, BPS of Padang City, BAPPEDA of Padang City and other related resources. The analysis methods used in the research is Shift Share method and Tipology Klassen method. The resul analysis is showed that contruction sector and transportation and warehousing sector has competitive and the classification sector the most high compared with another. Keyword: Superior Sector, Shift Share, Tipology Klassen, Regional of Economic Development PENDAHULUAN manusia yang mempunyai potensi Latar Belakang besar Struktur ekonomi daerah guna tercapainya tujuan pembangunan daerah. berdampak pada peningkatan sektor- Dari hasil Produk Domestik sektor ekonomi lainnya yang saling Regional Bruto Kota Padang tahun mengikat, 2012, tampak bahwa sektor ekonomi suatu daerah dapat dikatakan maju apabila ditunjang yang dari segi pengetahuan, terdapatnya tertinggi, sumberdaya alam yang mendukung adalah yang dimengerti karena sektor ini ialah dikelola oleh sumberdaya menunjukan semenjak sektor pertumbuhan tahun 2010 bangunan. Dan sector yang sangat terpuruk pasca Konstruksi sebesar 9,34 persen dan gempa bumi tahun 2009 yang terjadi lapangan usaha ekonomi yang ada di Kota Padang. Oleh karenanya mencatat pertumbuhan yang positif. pemerintahan kota Padang untuk beberapa tahun Selanjutnya, lapangan usaha kedepan masih Transportasi yang cukup tumbuh sebesar 9,02 persen, Jasa banyak untuk pembangunan sektor Keuangan dan Asuransi sebesar 8,25 bangunan ini. persen, Pengadaan Listrik dan Gas memerlukan dana Sampai tahun 2014, struktur ekonomimenurut Pergudangan sebesar 8,19 persen, Penyediaan usaha Akomodasi dan Makan Minum 7,94 Kota Padang masih didominasi oleh persen, Jasa Kesehatan dan Kegiatan lapangan usaha Perdagangan Besar Sosial sebesar 7,92 persen, Informasi dan Eceran; Reparasi Mobil dan dan Komunikasi sebesar7,00 persen, Sepeda Motor. Hal ini tampak dari Jasa Pendidikan sebesar 6,70 persen, besarnya peranan lapangan usaha ini Pertanian, terhadap pembentukan PDRB Kota Perikanansebesar 6,50 persen, Real Padang, lalu diikuti lapangan usaha Estate Transportasi Pergudangan, Pertambangan dan Penggalian 6,09 lapangan usaha Industri Pengolahan persen, Jasa Perusahaan sebesar 5,95 dan Konstruksi. persen, Jasa Lainnya sebesar 5,76 Sementara peranan lapangan usaha persen, Pengadaan Air, Pengelolaan lainnya di bawah 7 persen. Sampah, Limbah dan Daur Ulang lapangan lapangan dan dan usaha Perekonomian Kota Padang pada tahun 2014 perlambatan Laju sebesar 6,11 Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dibandingkan dan Sepeda Motor sebesar 5,64 tahun-tahun persen, Industri Pengolahan sebesar pertumbuhan 5,24 dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan sebesar 6,54 persen, sedangkan tahun Wajib sebesar 0,61 persen. mencapai Pertumbuhan dicapai oleh persen, sebesar 5,74 persen, Perdagangan PDRB Kota Padang tahun 2014 2013 dan mengalami pertumbuhan sebelumnya. Kehutanan 6,64 ekonomi lapangan persen. tertinggi usaha dan Jaminan Sosial 3. Untuk Rumusan Masalah maka muncul ekonomi di Kota Padang pertanyaan menurut Tipologi Klassen sebagai berikut : 1. Sektor apa berpotensi saja yang menjadi sektor unggulan perekonomian di TINJAUAN PUSTAKA Pembangunana Ekonomi Regional Masalah Kota Padang dilihat dari sektor-sektor pokok dalam pembangunan ekonomi daerah ialah analisis Shift Share ? 2. Bagaimana pola pertumbuhan dan klasifikasi Dilihat dari latar belakang di atas melihat pergeseran ekonomi di terletak pada penekanan terhadap kebijakan pembangunan yang Kota Padang dan kontribusi dasarnya pada kekhasan daerah yang terhadap PDRB Kota Padang bersangkutan dengan analisis Shift Share? development) dengan mengunakan 3. Bagaimana pola potensi (endogenous sumberdaya manusia, pertumbuhan ekonomi serta kelembagaan, dan sumberdaya fisik klasifikasi ekonomi di Kota secara lokal (daerah). Orientasi ini Padang mengarahkan kita pada pengambilan menurut Tipologi inisiatif-inisiatif yang berasal dari Klassen? daerah Tujuan Penelitian pembangunan Adapun tujuan dari penelitian yang penulis teliti ini ialah : unggulan di Kota Padang analisis shift share. 2. Mengetahuipergeseransektorsektorekonomisertakontribusi terhadap Padang. PDRB proses gunamewujudkan kesempatan kerja dan memancing apa saja yang menjadi sektor dari dalam peningkatan kegiatan ekonomi. 1. Untukmengetahuisektor dilihat tersebut di Kota Todaro (2008), mengartikan pembangunan ekonomi ialah proses yang melibatkan kepada perubahan besar, baik terhadap perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial, menghapuskan mengurangi kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran dalam konteks pertumbuhan ekonomi. Pembangunan Daerah Penentuan sektor unggulan merupakan hal yang penting sebagai perencanaan pembangunan daerah sesuai era otonomi daerah saat ini.Dalam wilayah tidak bersamaan pengembangan dapat pada perekonomian dilakukan semua tetapi sektor ekonomi yang besar. Karena sektor ini diharapkan bisa tumbuh dan yang akan memancing sektor-sektor lain yang bersangkutan untuk berkembang mengimbangi perkembangan sektor masa penghitungan, dan bermaksud untuk PDRB (Produk Domestik Regional struktur perekonomian. PDRB atas dasar harga konstan dibuat berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder, yaitu data PDRB sektorsektor ekonomi menurut lapangan usaha di Kota Padang dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dan data PDRB sektor-sektor ekonomi menurut lapangan usaha di Provinsi . Data ini diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Padang, BPS Bruto) PDRBialah nilai tambah bruto semua barang dan jasa yang dihasilkan di daerah domestik di yang timbul akibat bermacamkegiatan ekonomi dalam suatu mengetahui Sumatera Barat periode 2010 – 2014 potensial tersebut. negara harga diutamakan perekonomian yang memiliki potensi cepat dasar berdasarkan harga yang berlaku pada pada pengembangan sektor-sektor berkembang atas berlaku atau PDRB nominal disusun Sektor Unggulan Sebagai Strategi dasar PDRB masa memprdulikan tertentu tanpa apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen. Provinsi Sumatera Barat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA Kota Padang), berbagai literatur, situs resmi Pemerintah Kota Padang dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, serta sumber-sumber lainnya yang relevan. Metode Analisis N ij = Pertumbuhan nasional sektor i Metode Shift Share di daerah j (Kota Padang) Analisis shift–share M ij = Bauran industri sektor i di digunakan untuk menganalisis dan daerah j (Kota Padang) mengetahui pergeseran dan peranan C ij = Keunggulan kompetitif sektor perekonomian di daerah. Metode itu i di daerah j (Kota Padang) dipakai untuk perekonomian dengan meneliti dan cara struktur pergeserannya Dapat diuraikan menjadi 3 menekankan faktor berpengaruh, yaitu (Sjafrizal, pertumbuhan sektor di daerah, yang dibandingkan dengan sektor yang 2002) : 1. Regional Share (Nij) sama pada tingkat daerah yang lebih atau P:Ialah komponen tinggi atau nasional. Perekonomian pertumbuhan daerah yang didominasi oleh sektor daerah yang diakibatkan yang lamban pertumbuhannya akan oleh tumbuh peningkatan di bawah tingkat ekonomi factor luaryaitu: kegiatan pertumbuhan perekonomian daerah ekonomi daerah akibat di atasnya. kebijaksanaan Metode analisis shift share diawali dengan mengukur perubahan nilai tambah bruto atau PDRB suatu yang berlaku pada seluruh daerah. 2. Proportional Shift (Mij) sektor - i di suatu region - j (Dij) atau dengan formulasi (Soepono, 1993) : pertumbuhan Dij = Nij + Mij + Cij nasional PS: komponen ekonomi daerah yang diakibatkan Keterangan : oleh i = Sektor-sektor ekonomi yang daerah yang baik, yaitu diteliti berspesialisasi padasektor j = Variabel wilayah yang diteliti yang pertumbuhannya Kota Padang cepat seperti n = Variabel wilayah Sumatera Barat industri. D ij = Perubahan sektor i di daerah j (Kota Padang) struktur ekonomi sector 3. Differential Shift (Cij) atau DS Komponen pertumbuhan ekonomi daerah disebabkan untuk yang digunakan mengklasifikasikan daerah kondisis ialah pertumbuhan ekonomi dan yang pendapatan perkapita atau PDRB bersifat kompetitif. Unsur perkapita suatudaerah. Kriteria yang pertumbuhan ini digunakan dalam menganalisis dalam keuntungan tipologi Klassen terdiri dari empat pesifik daerah merupakan daya saing daerah yang dapat meransang pertumbuhan ekspor daerah. Dari tersebut Indikator kedua (PS dan (Aswandi dan Kuncoro, 2004) : a. Kuadran I yaitutumbuh dengan (developed komponen DS) dapat (pertama) sector) pesat adalah daerah yang mempunyailaju pertumbuhan ekonomidan dinyatakan dalam suatu bidang datar, kontribusi PDRB Kota dengan nilai PS sebagai sumbu Padang yang lebih tinggi horizontal dan nilai DS sebagai dibandingkan sumbu vertical, akan diperoleh empat nasional. dengan kategori posisi relative dari seluruh b. Kuadran II (kedua) yaitu daerah atau sektor ekonomi tersebut. daerah maju tapi tertekan Keempat kategori dapat digambarkan (stagnant pada tabel sebagai berikut : daerah yang memmpunyai Tabel 1 Klasifikasi Sektor Menurut Analisis Shift Share kontribusi sector) tinggi,tetapi Differentials hift (DS) Positif (+) Negatif (-) Propotional shift (PS) Positif (+) Negatif (-) Kuadran I PertumbuhanPe sat (Fast Growing) Kuadran II Berkembang (Developing) Kuadran III CenderungBerp otensi (Highly Potential) PDRB tingkat adalah lebih laju pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan nasional. c. Kuadran III (ketiga) yaitu Kuadran IV Terbelakang (Depressed) Sumber : (Fredy, 2001) daerahyang berkembang dapat (developing sector) adalah daerah yang memiliki Metode Tiopologi Klassen masih pertumbuhan tingkat laju yang tinggi tetapi tingkat PDRB kontribusi lebih rendah dibandingkan nasional. d. Kuadran IV yaitudaerah tertinggal melalui relative (underdeveloped dokumen tertulis, terutama berupa arsip dan juga termasuk (keempat) yang data buku-buku tertentu, pendapat, teori, dan lain-lain yang berhubungan penelitian. dengan masalah Dokumen yang sector) adalah daerah yang diperlukan adalah data PDRB Kota memiliki laju Padang atas dasar harga konstan pertumbuhan ekonomi dan tahun 2010 – 2014 dan PDRB Kota kontribusi Padang atas dasar harga berlaku tingkat PDRB lebih dibanding dengan tahun 2010 – 2014. Tabel 2 Klasifikasi Menurut Tipologi Klassen Sektor HASIL DAN PEMBAHASAN rendah nasional. Dilihat Kuadran I Kuadran II Daerah Daerah yang MajudanTumbu MasihdapatBerkemb hdenganPesat angdenganPesan yi> y danri> r yi< y dan ri> r Kuadran III KuaranIV Sektor masih Daerah dapat RelatifeTertinggal berkembang (underdeveloped (developing sector) sector) yi< y danri< r yi> y danri< r Sumber : (Anonim, 2009) Keterangan : dari hasil perhitungan PDRB Kota Padang dapat diketahui seberapa besar pertumbuhan ekonomi, dan peranan masing – masing lapangan usaha terhadap total PDRB Kota Padang. Semakin besar peranan suatu lapangan usaha maka semakin besar pula pengaruhnya pada perekonomian di daerah. r :Laju Pertumbuhan PDR Kota Analisis Shift Share Padang y :Kontribusi PDRB Kota Padang ri : Laju Pertumbuhan PDRB Berdasarkan perthitungan Shift Share nampak bahwa sektor – Provinsi Sumatera Barat sektor ekonomi yang memberikan yi :Kontribusi PDRB Sumatera Barat kontribiusi rata – rata tahun 2010- Metode Pengumpulan Data 2014 adalah sektor transportasi dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode dokumentasi yaitu cara pengumpulan pergudangan sebesar Rp 3.897.311,6, sektor jasa keuangan dan asuransisebesar sektor Rp kontruksi 1.217.780,3, dan peternakan, sektor perdagangan sebesar Rp besar dan eceran dan sektor industri sektor jasa pengolahan. Sedangkan sektor yang pendidikan sebesar Rp 973.934,5. menyumbangkan kontribusi rata – Sedangkan sektor yang tertinggal rata Provinsi paling kecil yaitu sektor ialah sektor industrin dan pengolahan jasa perusahaan. Pertumbuhan rata – sebesar Rp 2.396.256,3 dan sektor rata Provinsi Sumatera Barat paling administrasi pemerintahan, tinggi adalah sektor informasi dan pertahanan dan jaminan sosial wajib komunikasi, lalu diikuti oleh sektor sebesar Rp 300.245,7. kontruksi dan sektor jasakesehatan 2.392.380,8 dan dan kegiatan sosial. Pertumbuhan Analisis Tipologi Klassen Sektor yang rata – rata Provinsi yang paling kecil memiliki yaitu sektor administrasi pemerintah, kontribusi rata – rata paling besar pertahanan dan jaminan sosial wajib. terhadap PDRB Kota Padang adalah Klasifikasi Sektor PDRB Kota Padang Tahun 2010 – 2014 berdasarkan Tipologi Klassen sektor perdagang besar dan eceran, lalu diikuti oleh sektor industri pengolahan dan sektor transportasi Kuadran I dan Sektor Yang Maju dan Tumbuh dengan Pesat (developed sector) perdagangan. Untuk pertumbuhan rata – rata paling besar ditunjukan oleh sektor kontruksi, lalu diikuti oleh sektor jasa keuangan dan asuransi dan sektor jasa pendidikan. Sedangkan sektor yang memilikipertumbuhan rata – rata yi > y dan ri > r paling kecil yaitu sektor administrasi Sektor Kontruksis Sektor Transportasi dan Pergudangan Sektor Real Estat Sektor Pengadaan Air, Pengolahan Sampah dan Daur Ulang pemerintah, pertahanan dan jaminan Kuadran II sosial wajib. Selain itu secara Provinsi sektor – sektor yang memiliki kontribusirata – rata paling besar adalah sektor pertanian,kehutanan Sektoe Potensial atau Masih Dapat Berkmbang (developing sector) yi > y dan ri < r Sektor Pertanian, dan Peternakan Kehutanan Sektor Pertambanagn Penggalian dan tipologi klassen dapat ditentukan beberapa kesimpulan, yaitu: Kuadran III 1. Hasil analisis tipologi klassen Sektor Maju tapi Tertekan (stagmant sector) yi < y dan ri > r menunjukan bahwa sektor yang tumbuh dengan pesat Sektor Industri Pengolahan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Sektor Informasi dan Komunikasi Sektor Jasa Perusahaan Sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Sektor Jasa Pendididkan Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Sektor Jasa Lainnya yaitu sektor kontruksi, sektor transportasi dan pergudangan, sektor real estat, pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang, dan keuangan sektor dan Sementara jasa asuransi. itu tidak terdapatnya sektor tertinggal. 2. Hasil analisis menunjukan yang shift bahwa merupakan kompotitif, Kuadran IV sektor yaitu share sektor sektor sektor kontruksi, sektor transportasi Sektor Relatif Teertinggal (underdeveloping sector) yi < y dan pergudangan, sektor jasa dan ri < r keuangan dan asuransi, dan sektor Tidak ada sektor tertinggal KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian yang dilakukan tentang analisis perekonomian pembangunan ekonomi regional di daerah Kota Padang dengan pendekatan analisis shift share dan pendidikan. Sedangkan sektor tertinggal yaitu industri Kesimpulan jasa pengolahan sektor yang sektor dan administrasi pmerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib. 3. Berdasarkan hasil perhitungan dari kedua alat analisis menunjukan bahwa sektor yang merupakan sektor unggulan dengan kriteria 3. Penelitian ini masih terbatas tergolong ke dalam sektor pada tahapan maju dan tumbuh pesat dan sector dan kompetitif adalah sektor unggulan, kontruksi dan sektor lainnya transportasi dan pergudangan. sub sector kepada peneliti disarankan melanjutkan sampai Saran untuk penelitian pada menentukan Berdasarkan hasil pembahasan di menentukan ini tahapan komoditi unggulan. atas penulis menyarankan beberapa haluntuk pihak-pihak terkait, yaitu: 1. Pemerintah Padang Daerah Kota dalam meningkatkan upaya PDRB lebih agar mengutamakan pengembangan sector dan sub DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Lincolin, 1992. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta:Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Edisi Kedua. sector unggulan dengan tidak mengabaikan sector dan sub sector lain dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. 2. Sektor kontruksi sebagai sector unggulan dan memiliki kontribusi terbesar Padang. Perlu mendapatkan prioritas pengembangan, sehingga memberikan dampak yang tinggi bagi masyarakat pekerjaan. pendapatan dan ______________, 2004. Ekonomi Pembangunan. Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu YKPN Yogyakarta. dalam perekonomian wilayah Kota peningkatan ______________, 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. BPEF Yogyakarta. lapangan Basuki, Tri Agus, 2005. Peranan Kabupaten Way Kanan Dalam Pembentukan PDRB Provinsi Lampung Tahun 1999 – 2002. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Padang, 2013. Diunggah pada tanggal09Oktober2015.(http:/ /bappeda.padang.go.id/?mod =download&sekategori&id=2 8). Anonymous, RKPD Kota Padang 2014. Diunggah pada tanggal 09 Oktober 2015. (http://bappeda.padang.go.id/ up/download/0407201413741 RKPD-2014-OK.pdf). __________, Revisi RPJM Kota Padang. Diunggah pada tanggal 09 Oktober2015.(http://www.ba ppeda.id/up/download/20082 013111007REVISI-RPJM2009-2014-Buku -Final.pdf). __________, PDRB Kota Padang 2011–2014. Diunggah pada tanggal 09 Oktober 2015. (http://padangkota.bps.go.idw ebsitepdf_publikasi/ProdukDomestik-Regional-BrutoMenurut-Lapangan-UsahaKota-Padang-2010-2014.pdf). __________, Padang Dalam Angka. Diunggah pada tanggal 09 Oktober 2015. (http://padangkota.bps.go.id/0 412201408407PadangDalam-Angka-2013- upload). Boediono, 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta. BPEF. Blakely, E.J. 1989. Planning Local Economic Development:Theory And Practice. California SAGG Publication,Inc. Chenery, H.B and Taylor, L. 1986. Development Patterns Among Countries and Over Time, Review of Economic and Statistic, 50,391 – 416. Dr. Tulus T.H, Tambunan, 2009. UMKN di Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor. Fachrurrazy, 2009. Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Aceh Utara Dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB. Firmansayah, Rizky, 2013. Analisis Penentu Sektor Unggulan Perekonomian Dengan Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dan Shift Share Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Di Kota Malang). Jurnal Ilmiah. Universitas Brawijaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Malang. Gravitani, Evi, 2006. Analisis Shift Share Dinamika Pada Perekonomian Yogyakarta. Hasani, Akrom,2010. Analisis Struktur Perekonomian Berdasarkan Pendekatan Shift Share di Provinsi Jawa Tengah Periode Tahun 2003 – 2008. Universitas Diponegoro, Fakultas Ekonomi, Semarang. Hidayat, A.J Januardy, Analisis Struktur Perekonomian di Kota Manado. 5 (http://download.portalgaruda .org/article=108876&val=102 5&tittle=ANALISIS%20PER EKONOMIAN%20KOTA% 20MANADO). Diunggah pada tanggal 20 September 2015 Jhingan, M.L, 1993. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.Analisis. ___________, 2000. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan, Penerjemaah Guritno, Pnenerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. ___________, 2002. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kuncoro, Mudrajat, 1997. Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi Ketiga dan Keempat. Yogyakarta. UPP AMP YKPN. Kuznets, S, 1995. Economic Growth And Income Inequality. American Economic Review (Maret). Prasetyo Soepomo, 1993. Analisis Shift-share, Perkembangan dan Penerapan, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Rangkuti, Freddy, 2001. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Santoso, Eko Budi dkk, 2012. Analisi Keterkaitan Wilayah Secara Sektoral Kawasan GKS Plus Terhadap Jawa Timur. Seminar Nasional CITIES 2012. Savitri, Dewi, 2008. Analisis Identifikasi Sektor Unggulan dan Struktur Ekonomi Pulau Sumatera. Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Sirojuzilam, 2008. Ekonomi Dan Perencanaan Regional, Meda;Penerbit Pustaka Bangsa. Sukirno, Sadono, 1978. Ekonomi Pembangunan:Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan, Jakarta:Lemabaga Peberbit FE UI. Suryana, 200. Ekonomi Pembangunan (Problematika Dan Pendekatan). Salemba Empat, Bandung. Tarigan, Robinson, 2007. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi, PT. Bumi Aksara, Cetakan Kedua, Jakarta. Todaro, M.P, 1999. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta. ___________, 2000. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga (H. munandar, Trans Edisi Ketujuh Erlangga. edu). Jakarta Yunisvita, Desember 2011. Transformasi Struktur Ketenagakerjaan Dan Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Volume 9, No. 2, Hal:90 – 99. Diunggah pada tanggal 20 September 2015, (http://eprint.unsri.ac.id/2872/ 1/Transfomasi_Struktur_Kete nagakerjaan_Dan_Pertumbuh an_Ekonomi_Sumatra_Selata n_Yunisvita.pdf).