ANALYSIS OF THE ECONOMIC STRUCTURE OF REGIONAL

advertisement
ANALYSIS OF THE ECONOMIC STRUCTURE OF REGIONAL
ECONOMIC DEVELOPMENT IN PADANG CITY
Rama Putri Indah, Kasman Karimi¹, Nurul Huda²
Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta
Email: [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstract
Economic growth is growth rate be formed from kind of economic sector
wich indirect to descriptive of growth rate as important indicator for the regions
to evaluate the success of economic development. Economic development of
regions is a process from regions government and component of society to
process variety of resources and be formed a partnership for creating businesses
and stimulate of economic growth of regional, so will materialize structural
transformation of economic sector. Indicator of superior sector that areimportant
element of reginal development planning can to giving indicator for economy in
national and regional.
This research aims to knowled of economy structure and calssification
superior sector ind Padang City. Data used on this research is secondary data in
period of 2010 – 2014 there are some 17 sector , the sourced from BPS of
Province West Sumatera, BPS of Padang City, BAPPEDA of Padang City and
other related resources. The analysis methods used in the research is Shift Share
method and Tipology Klassen method. The resul analysis is showed that
contruction sector and transportation and warehousing sector has competitive
and the classification sector the most high compared with another.
Keyword: Superior Sector, Shift Share, Tipology Klassen, Regional of Economic
Development
PENDAHULUAN
manusia yang mempunyai potensi
Latar Belakang
besar
Struktur
ekonomi
daerah
guna
tercapainya
tujuan
pembangunan daerah.
berdampak pada peningkatan sektor-
Dari hasil Produk Domestik
sektor ekonomi lainnya yang saling
Regional Bruto Kota Padang tahun
mengikat,
2012, tampak bahwa sektor ekonomi
suatu
daerah
dapat
dikatakan maju apabila ditunjang
yang
dari segi pengetahuan, terdapatnya
tertinggi,
sumberdaya alam yang mendukung
adalah
yang
dimengerti karena sektor ini ialah
dikelola
oleh
sumberdaya
menunjukan
semenjak
sektor
pertumbuhan
tahun
2010
bangunan.
Dan
sector yang sangat terpuruk pasca
Konstruksi sebesar 9,34 persen dan
gempa bumi tahun 2009 yang terjadi
lapangan usaha ekonomi yang ada
di Kota Padang. Oleh karenanya
mencatat pertumbuhan yang positif.
pemerintahan kota Padang untuk
beberapa
tahun
Selanjutnya, lapangan usaha
kedepan
masih
Transportasi
yang
cukup
tumbuh sebesar 9,02 persen, Jasa
banyak untuk pembangunan sektor
Keuangan dan Asuransi sebesar 8,25
bangunan ini.
persen, Pengadaan Listrik dan Gas
memerlukan
dana
Sampai tahun 2014, struktur
ekonomimenurut
Pergudangan
sebesar 8,19 persen, Penyediaan
usaha
Akomodasi dan Makan Minum 7,94
Kota Padang masih didominasi oleh
persen, Jasa Kesehatan dan Kegiatan
lapangan usaha Perdagangan Besar
Sosial sebesar 7,92 persen, Informasi
dan Eceran; Reparasi Mobil dan
dan Komunikasi sebesar7,00 persen,
Sepeda Motor. Hal ini tampak dari
Jasa Pendidikan sebesar 6,70 persen,
besarnya peranan lapangan usaha ini
Pertanian,
terhadap pembentukan PDRB Kota
Perikanansebesar 6,50 persen, Real
Padang, lalu diikuti lapangan usaha
Estate
Transportasi
Pergudangan,
Pertambangan dan Penggalian 6,09
lapangan usaha Industri Pengolahan
persen, Jasa Perusahaan sebesar 5,95
dan
Konstruksi.
persen, Jasa Lainnya sebesar 5,76
Sementara peranan lapangan usaha
persen, Pengadaan Air, Pengelolaan
lainnya di bawah 7 persen.
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
lapangan
lapangan
dan
dan
usaha
Perekonomian Kota Padang
pada
tahun
2014
perlambatan
Laju
sebesar
6,11
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dibandingkan
dan Sepeda Motor sebesar 5,64
tahun-tahun
persen, Industri Pengolahan sebesar
pertumbuhan
5,24 dan Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan
sebesar 6,54 persen, sedangkan tahun
Wajib sebesar 0,61 persen.
mencapai
Pertumbuhan
dicapai
oleh
persen,
sebesar 5,74 persen, Perdagangan
PDRB Kota Padang tahun 2014
2013
dan
mengalami
pertumbuhan
sebelumnya.
Kehutanan
6,64
ekonomi
lapangan
persen.
tertinggi
usaha
dan
Jaminan
Sosial
3. Untuk
Rumusan Masalah
maka
muncul
ekonomi di Kota Padang
pertanyaan
menurut Tipologi Klassen
sebagai berikut :
1. Sektor
apa
berpotensi
saja
yang
menjadi
sektor
unggulan perekonomian di
TINJAUAN PUSTAKA
Pembangunana Ekonomi Regional
Masalah
Kota Padang dilihat dari
sektor-sektor
pokok
dalam
pembangunan ekonomi daerah ialah
analisis Shift Share ?
2. Bagaimana
pola
pertumbuhan dan klasifikasi
Dilihat dari latar belakang di
atas
melihat
pergeseran
ekonomi
di
terletak pada penekanan terhadap
kebijakan
pembangunan
yang
Kota Padang dan kontribusi
dasarnya pada kekhasan daerah yang
terhadap PDRB Kota Padang
bersangkutan
dengan analisis Shift Share?
development) dengan mengunakan
3. Bagaimana
pola
potensi
(endogenous
sumberdaya
manusia,
pertumbuhan ekonomi serta
kelembagaan, dan sumberdaya fisik
klasifikasi ekonomi di Kota
secara lokal (daerah). Orientasi ini
Padang
mengarahkan kita pada pengambilan
menurut
Tipologi
inisiatif-inisiatif yang berasal dari
Klassen?
daerah
Tujuan Penelitian
pembangunan
Adapun tujuan dari penelitian
yang penulis teliti ini ialah :
unggulan di Kota Padang
analisis
shift
share.
2. Mengetahuipergeseransektorsektorekonomisertakontribusi
terhadap
Padang.
PDRB
proses
gunamewujudkan
kesempatan kerja dan memancing
apa
saja yang menjadi sektor
dari
dalam
peningkatan kegiatan ekonomi.
1. Untukmengetahuisektor
dilihat
tersebut
di
Kota
Todaro (2008), mengartikan
pembangunan ekonomi ialah proses
yang melibatkan kepada perubahan
besar,
baik
terhadap
perubahan
struktur ekonomi, perubahan sosial,
menghapuskan
mengurangi
kemiskinan,
ketimpangan,
dan
pengangguran
dalam
konteks
pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan Daerah
Penentuan sektor unggulan
merupakan hal yang penting sebagai
perencanaan
pembangunan
daerah sesuai era otonomi daerah
saat
ini.Dalam
wilayah
tidak
bersamaan
pengembangan
dapat
pada
perekonomian
dilakukan
semua
tetapi
sektor
ekonomi yang besar. Karena sektor
ini diharapkan bisa tumbuh dan
yang
akan
memancing sektor-sektor lain yang
bersangkutan
untuk
berkembang
mengimbangi perkembangan sektor
masa penghitungan, dan bermaksud
untuk
PDRB (Produk Domestik Regional
struktur
perekonomian. PDRB atas dasar
harga konstan dibuat berdasarkan
harga pada tahun dasar dan bertujuan
untuk
mengukur
pertumbuhan
ekonomi.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis data
sekunder, yaitu data PDRB sektorsektor ekonomi menurut lapangan
usaha di Kota Padang dari tahun
2010 sampai tahun 2014 dan data
PDRB
sektor-sektor
ekonomi
menurut lapangan usaha di Provinsi
. Data ini diperoleh dari BPS (Badan
Pusat Statistik) Kota Padang, BPS
Bruto)
PDRBialah
nilai
tambah
bruto semua barang dan jasa yang
dihasilkan di daerah domestik di
yang
timbul
akibat
bermacamkegiatan ekonomi dalam
suatu
mengetahui
Sumatera Barat periode 2010 – 2014
potensial tersebut.
negara
harga
diutamakan
perekonomian yang memiliki potensi
cepat
dasar
berdasarkan harga yang berlaku pada
pada pengembangan sektor-sektor
berkembang
atas
berlaku atau PDRB nominal disusun
Sektor Unggulan Sebagai Strategi
dasar
PDRB
masa
memprdulikan
tertentu
tanpa
apakah
faktor
produksi yang dimiliki residen atau
non-residen.
Provinsi Sumatera Barat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA Kota Padang), berbagai
literatur, situs resmi Pemerintah Kota
Padang
dan Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat, serta sumber-sumber
lainnya yang relevan.
Metode Analisis
N ij = Pertumbuhan nasional sektor i
Metode Shift Share
di daerah j (Kota Padang)
Analisis
shift–share
M ij = Bauran industri sektor i di
digunakan untuk menganalisis dan
daerah j (Kota Padang)
mengetahui pergeseran dan peranan
C ij = Keunggulan kompetitif sektor
perekonomian di daerah. Metode itu
i di daerah j (Kota Padang)
dipakai
untuk
perekonomian
dengan
meneliti
dan
cara
struktur
pergeserannya
Dapat diuraikan menjadi 3
menekankan
faktor berpengaruh, yaitu (Sjafrizal,
pertumbuhan sektor di daerah, yang
dibandingkan dengan sektor yang
2002) :
1. Regional
Share
(Nij)
sama pada tingkat daerah yang lebih
atau P:Ialah komponen
tinggi atau nasional. Perekonomian
pertumbuhan
daerah yang didominasi oleh sektor
daerah yang diakibatkan
yang lamban pertumbuhannya akan
oleh
tumbuh
peningkatan
di
bawah
tingkat
ekonomi
factor
luaryaitu:
kegiatan
pertumbuhan perekonomian daerah
ekonomi daerah akibat
di atasnya.
kebijaksanaan
Metode analisis shift share
diawali dengan mengukur perubahan
nilai tambah bruto atau PDRB suatu
yang berlaku pada seluruh
daerah.
2. Proportional Shift (Mij)
sektor - i di suatu region - j (Dij)
atau
dengan formulasi (Soepono, 1993) :
pertumbuhan
Dij = Nij + Mij + Cij
nasional
PS:
komponen
ekonomi
daerah yang diakibatkan
Keterangan :
oleh
i = Sektor-sektor ekonomi yang
daerah yang baik, yaitu
diteliti
berspesialisasi padasektor
j = Variabel wilayah yang diteliti
yang
pertumbuhannya
Kota Padang
cepat
seperti
n = Variabel wilayah Sumatera Barat
industri.
D ij = Perubahan sektor i di daerah j
(Kota Padang)
struktur
ekonomi
sector
3. Differential Shift (Cij)
atau DS
Komponen pertumbuhan
ekonomi
daerah
disebabkan
untuk
yang
digunakan
mengklasifikasikan
daerah
kondisis
ialah pertumbuhan ekonomi dan
yang
pendapatan perkapita atau PDRB
bersifat kompetitif. Unsur
perkapita suatudaerah. Kriteria yang
pertumbuhan
ini
digunakan dalam menganalisis dalam
keuntungan
tipologi Klassen terdiri dari empat
pesifik
daerah
merupakan
daya saing daerah yang
dapat
meransang
pertumbuhan
ekspor
daerah.
Dari
tersebut
Indikator
kedua
(PS
dan
(Aswandi dan Kuncoro, 2004) :
a. Kuadran
I
yaitutumbuh
dengan
(developed
komponen
DS)
dapat
(pertama)
sector)
pesat
adalah
daerah yang mempunyailaju
pertumbuhan
ekonomidan
dinyatakan dalam suatu bidang datar,
kontribusi
PDRB
Kota
dengan nilai PS sebagai sumbu
Padang yang lebih tinggi
horizontal dan nilai DS sebagai
dibandingkan
sumbu vertical, akan diperoleh empat
nasional.
dengan
kategori posisi relative dari seluruh
b. Kuadran II (kedua) yaitu
daerah atau sektor ekonomi tersebut.
daerah maju tapi tertekan
Keempat kategori dapat digambarkan
(stagnant
pada tabel sebagai berikut :
daerah yang memmpunyai
Tabel 1 Klasifikasi Sektor Menurut
Analisis Shift Share
kontribusi
sector)
tinggi,tetapi
Differentials
hift (DS)
Positif (+)
Negatif (-)
Propotional shift (PS)
Positif (+)
Negatif (-)
Kuadran I
PertumbuhanPe
sat (Fast
Growing)
Kuadran II
Berkembang
(Developing)
Kuadran III
CenderungBerp
otensi (Highly
Potential)
PDRB
tingkat
adalah
lebih
laju
pertumbuhannya lebih rendah
dibandingkan
dengan
nasional.
c. Kuadran III (ketiga) yaitu
Kuadran IV
Terbelakang
(Depressed)
Sumber : (Fredy, 2001)
daerahyang
berkembang
dapat
(developing
sector) adalah daerah yang
memiliki
Metode Tiopologi Klassen
masih
pertumbuhan
tingkat
laju
yang
tinggi
tetapi
tingkat
PDRB
kontribusi
lebih
rendah
dibandingkan nasional.
d. Kuadran
IV
yaitudaerah
tertinggal
melalui
relative
(underdeveloped
dokumen
tertulis,
terutama berupa arsip dan juga
termasuk
(keempat)
yang
data
buku-buku
tertentu,
pendapat, teori, dan lain-lain yang
berhubungan
penelitian.
dengan
masalah
Dokumen
yang
sector) adalah daerah yang
diperlukan adalah data PDRB Kota
memiliki
laju
Padang atas dasar harga konstan
pertumbuhan ekonomi dan
tahun 2010 – 2014 dan PDRB Kota
kontribusi
Padang atas dasar harga berlaku
tingkat
PDRB
lebih
dibanding
dengan
tahun 2010 – 2014.
Tabel
2
Klasifikasi
Menurut Tipologi Klassen
Sektor
HASIL DAN PEMBAHASAN
rendah
nasional.
Dilihat
Kuadran I
Kuadran II
Daerah
Daerah yang
MajudanTumbu MasihdapatBerkemb
hdenganPesat
angdenganPesan
yi> y danri> r
yi< y dan ri> r
Kuadran III
KuaranIV
Sektor masih
Daerah
dapat
RelatifeTertinggal
berkembang
(underdeveloped
(developing
sector)
sector)
yi< y danri< r
yi> y danri< r
Sumber : (Anonim, 2009)
Keterangan :
dari
hasil
perhitungan PDRB Kota Padang
dapat
diketahui
seberapa
besar
pertumbuhan ekonomi, dan peranan
masing – masing lapangan usaha
terhadap total PDRB Kota Padang.
Semakin
besar
peranan
suatu
lapangan usaha maka semakin besar
pula
pengaruhnya
pada
perekonomian di daerah.
r :Laju Pertumbuhan PDR Kota
Analisis Shift Share
Padang
y :Kontribusi PDRB Kota Padang
ri
:
Laju
Pertumbuhan
PDRB
Berdasarkan
perthitungan
Shift Share nampak bahwa sektor –
Provinsi Sumatera Barat
sektor ekonomi yang memberikan
yi :Kontribusi PDRB Sumatera Barat
kontribiusi rata – rata tahun 2010-
Metode Pengumpulan Data
2014 adalah sektor transportasi dan
Metode
yang
digunakan
dalam penelitian ini ialah metode
dokumentasi yaitu cara pengumpulan
pergudangan sebesar Rp 3.897.311,6,
sektor
jasa
keuangan
dan
asuransisebesar
sektor
Rp
kontruksi
1.217.780,3,
dan peternakan, sektor perdagangan
sebesar
Rp
besar dan eceran dan sektor industri
sektor
jasa
pengolahan. Sedangkan sektor yang
pendidikan sebesar Rp 973.934,5.
menyumbangkan kontribusi rata –
Sedangkan sektor yang tertinggal
rata Provinsi paling kecil yaitu sektor
ialah sektor industrin dan pengolahan
jasa perusahaan. Pertumbuhan rata –
sebesar Rp 2.396.256,3 dan sektor
rata Provinsi Sumatera Barat paling
administrasi
pemerintahan,
tinggi adalah sektor informasi dan
pertahanan dan jaminan sosial wajib
komunikasi, lalu diikuti oleh sektor
sebesar Rp 300.245,7.
kontruksi dan sektor jasakesehatan
2.392.380,8
dan
dan kegiatan sosial. Pertumbuhan
Analisis Tipologi Klassen
Sektor
yang
rata – rata Provinsi yang paling kecil
memiliki
yaitu sektor administrasi pemerintah,
kontribusi rata – rata paling besar
pertahanan dan jaminan sosial wajib.
terhadap PDRB Kota Padang adalah
Klasifikasi Sektor PDRB Kota
Padang Tahun 2010 – 2014
berdasarkan Tipologi Klassen
sektor perdagang besar dan eceran,
lalu diikuti oleh sektor industri
pengolahan dan sektor transportasi
Kuadran I
dan
Sektor Yang Maju dan Tumbuh dengan
Pesat (developed sector)
perdagangan.
Untuk
pertumbuhan rata – rata paling besar
ditunjukan oleh sektor kontruksi, lalu
diikuti oleh sektor jasa keuangan dan
asuransi dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan
sektor
yang
memilikipertumbuhan rata – rata
yi > y dan ri > r




paling kecil yaitu sektor administrasi
Sektor Kontruksis
Sektor
Transportasi
dan
Pergudangan
Sektor Real Estat
Sektor
Pengadaan
Air,
Pengolahan Sampah dan Daur
Ulang
pemerintah, pertahanan dan jaminan
Kuadran II
sosial wajib.
Selain itu secara Provinsi
sektor
–
sektor
yang
memiliki
kontribusirata – rata paling besar
adalah sektor pertanian,kehutanan
Sektoe Potensial atau Masih Dapat
Berkmbang (developing sector)
yi > y dan ri < r

Sektor Pertanian,
dan Peternakan
Kehutanan

Sektor
Pertambanagn
Penggalian
dan
tipologi klassen dapat ditentukan
beberapa kesimpulan, yaitu:
Kuadran III
1. Hasil analisis tipologi klassen
Sektor Maju tapi Tertekan (stagmant
sector) yi < y dan ri > r










menunjukan
bahwa
sektor
yang tumbuh dengan pesat
Sektor Industri Pengolahan
Sektor Pengadaan Listrik dan
Gas
Sektor Perdagangan Besar dan
Eceran
Sektor Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum
Sektor Informasi dan
Komunikasi
Sektor Jasa Perusahaan
Sektor Administrasi Pemerintah,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
Sektor Jasa Pendididkan
Sektor Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Sektor Jasa Lainnya
yaitu sektor kontruksi, sektor
transportasi dan pergudangan,
sektor
real
estat,
pengadaan air, pengolahan
sampah, limbah dan daur
ulang,
dan
keuangan
sektor
dan
Sementara
jasa
asuransi.
itu
tidak
terdapatnya sektor tertinggal.
2. Hasil
analisis
menunjukan
yang
shift
bahwa
merupakan
kompotitif,
Kuadran IV
sektor
yaitu
share
sektor
sektor
sektor
kontruksi, sektor transportasi
Sektor
Relatif
Teertinggal
(underdeveloping sector) yi < y
dan pergudangan, sektor jasa
dan ri < r
keuangan dan asuransi, dan

sektor
Tidak ada sektor tertinggal
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian yang dilakukan
tentang
analisis
perekonomian
pembangunan ekonomi regional di
daerah
Kota
Padang
dengan
pendekatan analisis shift share dan
pendidikan.
Sedangkan
sektor
tertinggal
yaitu
industri
Kesimpulan
jasa
pengolahan
sektor
yang
sektor
dan
administrasi
pmerintah, pertahanan dan
jaminan sosial wajib.
3. Berdasarkan
hasil
perhitungan dari kedua alat
analisis menunjukan bahwa
sektor yang merupakan sektor
unggulan
dengan
kriteria
3. Penelitian ini masih terbatas
tergolong ke dalam sektor
pada
tahapan
maju dan tumbuh pesat dan
sector
dan
kompetitif
adalah
sektor
unggulan,
kontruksi
dan
sektor
lainnya
transportasi dan pergudangan.
sub
sector
kepada
peneliti
disarankan
melanjutkan
sampai
Saran
untuk
penelitian
pada
menentukan
Berdasarkan hasil pembahasan di
menentukan
ini
tahapan
komoditi
unggulan.
atas penulis menyarankan beberapa
haluntuk pihak-pihak terkait, yaitu:
1. Pemerintah
Padang
Daerah
Kota
dalam
meningkatkan
upaya
PDRB
lebih
agar
mengutamakan
pengembangan sector dan sub
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin, 1992. Ekonomi
Pembangunan.
Yogyakarta:Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN, Edisi
Kedua.
sector unggulan dengan tidak
mengabaikan sector dan sub
sector
lain
dalam
perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan.
2. Sektor
kontruksi
sebagai
sector unggulan dan memiliki
kontribusi
terbesar
Padang. Perlu mendapatkan
prioritas
pengembangan,
sehingga
memberikan
dampak yang tinggi bagi
masyarakat
pekerjaan.
pendapatan
dan
______________, 2004. Ekonomi
Pembangunan.
Bagian
Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu
YKPN Yogyakarta.
dalam
perekonomian wilayah Kota
peningkatan
______________, 1999. Pengantar
Perencanaan
dan
Pembangunan
Ekonomi
Daerah. BPEF Yogyakarta.
lapangan
Basuki, Tri Agus, 2005. Peranan
Kabupaten
Way
Kanan
Dalam Pembentukan PDRB
Provinsi Lampung Tahun
1999 – 2002.
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Padang, 2013.
Diunggah
pada
tanggal09Oktober2015.(http:/
/bappeda.padang.go.id/?mod
=download&sekategori&id=2
8).
Anonymous, RKPD Kota Padang
2014. Diunggah pada tanggal
09
Oktober
2015.
(http://bappeda.padang.go.id/
up/download/0407201413741
RKPD-2014-OK.pdf).
__________, Revisi RPJM Kota
Padang.
Diunggah
pada
tanggal
09
Oktober2015.(http://www.ba
ppeda.id/up/download/20082
013111007REVISI-RPJM2009-2014-Buku -Final.pdf).
__________, PDRB Kota Padang
2011–2014. Diunggah pada
tanggal 09 Oktober 2015.
(http://padangkota.bps.go.idw
ebsitepdf_publikasi/ProdukDomestik-Regional-BrutoMenurut-Lapangan-UsahaKota-Padang-2010-2014.pdf).
__________, Padang Dalam Angka.
Diunggah pada tanggal 09
Oktober
2015.
(http://padangkota.bps.go.id/0
412201408407PadangDalam-Angka-2013- upload).
Boediono, 1999. Teori Pertumbuhan
Ekonomi. Yogyakarta. BPEF.
Blakely, E.J. 1989. Planning Local
Economic
Development:Theory
And
Practice. California SAGG
Publication,Inc.
Chenery, H.B and Taylor, L. 1986.
Development
Patterns
Among Countries and Over
Time, Review of Economic
and Statistic, 50,391 – 416.
Dr. Tulus T.H, Tambunan, 2009.
UMKN di Indonesia, Ghalia
Indonesia, Bogor.
Fachrurrazy,
2009.
Analisis
Penentuan Sektor Unggulan
Perekonomian Wilayah Aceh
Utara Dengan Pendekatan
Sektor Pembentuk PDRB.
Firmansayah, Rizky, 2013. Analisis
Penentu Sektor Unggulan
Perekonomian
Dengan
Metode Analitical Hierarchy
Process (AHP) dan Shift
Share Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi (Studi Di Kota
Malang).
Jurnal
Ilmiah.
Universitas
Brawijaya,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Malang.
Gravitani, Evi, 2006. Analisis Shift
Share
Dinamika
Pada
Perekonomian Yogyakarta.
Hasani,
Akrom,2010.
Analisis
Struktur
Perekonomian
Berdasarkan Pendekatan Shift
Share di Provinsi Jawa
Tengah Periode Tahun 2003
–
2008.
Universitas
Diponegoro,
Fakultas
Ekonomi, Semarang.
Hidayat, A.J Januardy, Analisis
Struktur Perekonomian di
Kota
Manado.
5
(http://download.portalgaruda
.org/article=108876&val=102
5&tittle=ANALISIS%20PER
EKONOMIAN%20KOTA%
20MANADO).
Diunggah
pada tanggal 20 September
2015
Jhingan, M.L, 1993. Ekonomi
Pembangunan
dan
Perencanaan.
PT.
Raja
Grafindo
Persada,
Jakarta.Analisis.
___________,
2000.
Ekonomi
Pembangunan
Dan
Perencanaan,
Penerjemaah
Guritno, Pnenerbit PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
___________,
2002.
Ekonomi
Pembangunan
dan
Perencanaan.
PT.
Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajat, 1997. Ekonomi
Pembangunan Teori, Masalah
dan Kebijakan. Edisi Ketiga
dan Keempat. Yogyakarta.
UPP AMP YKPN.
Kuznets, S, 1995. Economic Growth
And Income Inequality.
American Economic Review
(Maret).
Prasetyo Soepomo, 1993. Analisis
Shift-share, Perkembangan dan
Penerapan,
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia.
Rangkuti, Freddy, 2001. Analisis
Swot Teknik Membedah
Kasus Bisnis. PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Santoso, Eko Budi dkk, 2012.
Analisi Keterkaitan Wilayah
Secara Sektoral Kawasan
GKS Plus Terhadap Jawa
Timur. Seminar Nasional
CITIES 2012.
Savitri,
Dewi, 2008. Analisis
Identifikasi Sektor Unggulan
dan Struktur Ekonomi Pulau
Sumatera. Departemen Ilmu
Ekonomi, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor
Sirojuzilam, 2008. Ekonomi Dan
Perencanaan
Regional,
Meda;Penerbit
Pustaka
Bangsa.
Sukirno, Sadono, 1978. Ekonomi
Pembangunan:Proses,
Masalah
dan
Dasar
Kebijakan, Jakarta:Lemabaga
Peberbit FE UI.
Suryana,
200.
Ekonomi
Pembangunan (Problematika
Dan Pendekatan). Salemba
Empat, Bandung.
Tarigan, Robinson, 2007. Ekonomi
Regional, Teori dan Aplikasi,
PT. Bumi Aksara, Cetakan
Kedua, Jakarta.
Todaro, M.P, 1999. Pembangunan
Ekonomi Di Dunia Ketiga
Jilid 1, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
___________, 2000. Pembangunan
Ekonomi Di Dunia Ketiga
(H. munandar, Trans Edisi
Ketujuh
Erlangga.
edu).
Jakarta
Yunisvita, Desember 2011.
Transformasi Struktur
Ketenagakerjaan Dan
Pertumbuhan Ekonomi
Sumatera Selatan. Jurnal
Ekonomi Pembangunan.
Volume 9, No. 2, Hal:90 –
99. Diunggah pada tanggal 20
September 2015,
(http://eprint.unsri.ac.id/2872/
1/Transfomasi_Struktur_Kete
nagakerjaan_Dan_Pertumbuh
an_Ekonomi_Sumatra_Selata
n_Yunisvita.pdf).
Download