PERJANJIAN SEWA MENYEWA KAPAL TUGBOAT DI PT PANCA

advertisement
PERJANJIAN SEWA MENYEWA KAPAL TUGBOAT DI
PT PANCA MERAK SAMUDERA
Febriani Lawindra
Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
Untuk mengetahui pelaksanaan
perjanjian dan apa yang menjadi
syarat-syarat carter kapal tugboat di
PT. Panca Merak Samudera serta
bagaimana
cara
penyelesaian
sengketa apabila salah satu pihak
melakukan wanprestasi..
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian yuridis empiris, yaitu
penelitian yang dilakukan dengan
mengumpulkan data langsung dari
pihak yang berkompeten sehubungan
dengan obyek yang diteliti, untuk itu
dilakukan metode wawancara atau
interview dengan pejabat, karyawan
dan instansi yang terkait dengan
obyek
penelitian
ini
untuk
memperoleh data primer
Maka hasil penelitian yang diperoleh
Sewa menyewa kapal di PT Panca
Merak Samudera meliputi 3 ( tiga )
tahap yaitu,
Tahap persetujuan,
tahap pembuatan kontrak perjanjian,
dan tahap penataan administrasi
persetujuan. Apabila pihak penyewa
wanprestasi makan wajib membayar
demmurage atau denda yang telah
ditetapkan
PT.Panca
Merak
Samudera.
Keywords: Tahap persetujuan, tahap
pembuatan kontrak perjanjian, dan
tahap
penataan
administrasi
persetujuan
Indonesia adalah salah satu
negara maritim, yang memiliki luas
perairan sekitar 5,8 juta km atau
dengan kata lain memuat 1,3 % dari
luas perairan dunia. begitu luas
perairan yang dimiliki
Indonesia menjadi salah satu negara
yang
menjadi
Internasional.
alur
pelayaran
Maka
dari
Indonesia merupakan salah
itu
satu
jalur transportasi laut Internasional
yang banyak dilewati oleh kapal dari
berbagai negara di dunia. Pelayaran
merupakan
bagian
transportasi
laut
dari
sarana
sebagaimana
amanat Undang - Undang No.17
Tahun 2008 menjadi suatu yang
sangat
strategis
bagi
wawasan
nasional serta menjadi sarana vital
yang menunjang tujuan persatuan
dan kesatuan nasional.
Pelayaran atau angkutan laut
merupakan bagian dari transportasi
yang tidak dapat dipisahkan dengan
bagian
PENDAHULUAN
membuat
dari
sarana
transportasi
lainnya dengan kemampuan untuk
menghadapi perubahan ke depan,
tugboat adalah kapal yang dapat
mempunyai
digunakan
karakteristik
karena
untuk
melakukan
mampu melakukan pengangkutan
manuver / pergerakan, utamanya
secara
menarik
massal.
Dapat
atau
mendorong
kapal
menghubungkan dan menjangkau
lainnya di pelabuhan, laut lepas atau
wilayah satu dengan yang lainnya
melalui sungai atau terusan. Kapal
melalui
tunda digunakan pula untuk menarik
perairan,
mempunyai
sehingga
potensi
kuat
untuk
tongkang, kapal rusak, dan peralatan
dikembangkan dan peranannya baik
lainnya. Tug boat atau kapal tunda
nasional
internasional
memiliki konstruksi yang sangat
sehingga mampu mendorong dan
kuat serta kemampuan daya engine
menunjang pembangunan nasional
yang
demi meningkatkan kesejahteraan
memerlukan kecepatan yang tinggi,
masyarakat sesuai dengan mandat
tetapi lebih menitik beratkan pada
Pancasila
Undang-Undang
kemampuan daya yang terpasang
Dasar 1945. Selain itu, Indonesia
dan kemampuan bollard pull untuk
adalah
menarik ataupun mendorong suatu
maupun
serta
negara
kepulauan
yang
memiliki ribuan pulau dari sabang
sampai
merauke,
Tug
boat
tidak
kapal(Beban yang ditarik/didorong).
sarana
Tersedianya produksi dan
transportasi yang dianggap paling
jasa pengangkutan laut antar
efektif
peranan
pulau dalam negeri dan luar
pelayaran sungguh sangat penting
negeri termasuk semua unsur
bagi
penunjang
adalah
kehidupan
maka
besar.
kapal,
sosial
ekonomi
harus
ditetapkan
penduduknya dan bagi pendapatan
dalam satu sistem transportasi
negara pada umumnya
yang terpadu, seimbang, teratur
dan berpartisipasi secara aktif
menunjang
ANALISIS HUKUM
pemerintah
pembangunan.
Dalam
Salah
kapal
pelaksanaan
yang
pengangkutan di laut tidak dapat
digunakan sebagai angkutan untuk
diabaikan aspek laut sendiri.
mendapatkan
adalah
Aspek laut dalam pengangkutan
kapal Tunda atau yang biasa disebut
dapat digunakan sebagai sarana
dengan
untuk
kapal
satu
dalam
pendapatan
Tugboat.
Kapal
mempermudah
usaha
penyebaran
pemerataan
pembangunan
membicarakan
mobilitas
pengangkutan laut akan muncul
penduduk serta tenaga kerja.
suatu kerjasama hukum yaitu
Aspek
dan
Apabila
laut
dapat
digunakan
untuk membebaskan penduduk
sewa
dalam
nusantara
dunia
yang
ramai,
wilayah
terisolir
juga
dari
sebagai
Di dalam hal sewa, diatur
dalam Bab VII, buku ketiga KUH
Perdata Pasal 1548 KUH Perdata
yang berbunyi :
“ Sewa menyewa adalah
penunjang dalam perekonomian,
serta
untuk
kapal
tunda/tugboat
yang bertempat tinggal di pulau
terpencil
menyewa
mewujudkan
suatu persetujuan, dengan mana
menjalin
pihak yang satu mengikatkan diri
persahabatan antara bangsa di
untuk memberikan kenikmatan
dunia.
suatu barang kepada pihak yang
perdamaian
dan
Kepentingan
bangsa
Indonesia di perairan sendiri
lain
hanya dapat tercapai bila kita
dengan pembayaran suatu harga
memiliki armada pengangkutan
yang
laut yang kuat.
tersebut
Masalah
waktu
disanggupi
terakhir
tertentu,
oleh
pihak
itu.
Orang
yang
dapat menyewakan pelbagai jenis
dihadapi Negara Indonesia saat
barang, baik yang tetap maupun
ini
yang bergerak.”
adalah
pokok
selama
usaha
untuk
memperbesar dan memperkuat
armada
perkapalan
nasional
Di
penulisan
dalam
skripsi
ini
penulis
dengan cara menyediakan kapal –
memilih jenis kapal Tunda atau
kapal untuk memenuhi kebutuhan
kapal Tugboat, dimana kapal
tranportasi laut. Dimana kita
Tugboat
ketahui kapal adalah suatu sarana
oleh
angkutan laut yang tidak murah
(Perseroan Terbatas ) di berbagai
untuk dimiliki oleh sebab itu
wilayah di Indonesia. Salah satu
armada nasional belum dapat
PT ( Perseroan Terbatas ) yang
memenuhi kebutuhan atau masih
penulis akan ambil disini adalah
kekurangan kapal untuk melayani
PT.
pengangkutan
dimana PT ini sudah 14 tahun
laut
di
dalam
negeri maupun di luar negeri.
seringkali
berbagai
Panca
digunakan
macam
Merak
PT
Samudera
bergerak
didalam
bidang
pelayaran.
pengertian bahwa perjanjian
harus ditaati oleh pihak yang
membuat perjanjian.
B. Asas
PROBLEMATIKA
kebebasan
dalam
membuat perjanjian.
Dalam rangka menciptakan
keseimbangan dan memelihara hak
– hak yang dimiliki oleh para pihak
sebelum perjanjian yang dibuat
menjadi perikatan yang mengikat
bagi para pihak, oleh Kitab Undang
–
Undang
Hukum
Perdata
diberikan berbagai asas umum,
yang merupakan pedoman atau
patokan, serta menjadi batas atau
rambu
dalam
mengatur
dan
membentuk perjanjian yang akan
dibuat
hingga
pada
akhirnya
menjadi perikatan yang berlaku
bagi
para
pihak,
dilaksanakan
yang
pelaksanaan
dapat
atau
pemenuhannya.
asas ini dikenal dengan
istilah
asas
berkontrak.
kebebasan
Orang
bebas
membuat atau tidak membuat
perjanjian, bebas menentukan
isi,
berlakunya
syarat
dan
perjanjian,
syaratdengan
bentuk tertentu atau tidak dan
bebas memilih Undang-Undang
mana
yang akan dipakainya
untuk perjanjian itu.
C. Asas bahwa perjanjian itu tidak
dapat dibatalkan secara sepihak
atau
dapat
dibatalkan
oleh
hakim berdasarkan UndangUndang.Asas
ini
dikenal
dengan istilah konsesualisme.
Asas-asas dalam perjanjian
terdapat dalam Pasal 1338 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata
Perjanjian ini dapat dibatalkan
atas
kehendak
dari
mereka yang membuatnya atau
kehendak
yaitu:
bebas
sepihak
dengan
penerimaan ganti rugi kepada
A. Asas bahwa semua perjanjian
pihak lainnya yang merasa
yang dibuat berlaku sebagai
dirugikan
Undang-Undang
batalnya
bagi
pihak
asas ini dikenal dengan
Asas
pactasunt
ini
akibat
perjanjian
tersebut
atau dibatalkan oleh hakim
yang membuat.
istilah
sebagai
servanda.
mengandung
berdasarkan Undang-Undang.
permasalahan. Senada dengan
PEMBAHASAN
itu Winardi mengemukakan:
Suatu
kejadian
dapat
Pertentangan atau konflik yang
apabila
terjadi antara individu-individu
disertai oleh dua faktor, yaitu
atau kelompok-kelompok yang
“perkara”
dan
mempunyai
“Perkara”
menurut
disebut
sengketa
Umum
“artikulasi”.
Bahasa
hubungan
atau
Kamus
kepentingan yang sama atas
Indonesia
suatu objek kepemilikan, yang
diartikan “hal atau rumusan
menimbulkan
akibat
yang harus dikerjakan” atau
antara
dengan
secara
lain. Sedangkan menurut Ali
spesifik
“perbuatan
berarti
pelanggaran”
satu
Achmad
hukum
yang
berpendapat:
utama
“ Sengketa adalah pertentangan
sengketa.
antara dua pihak atau lebih
Selanjutnya “artikulasi” yang
yang berawal dari persepsi yang
dalam bahasa Inggris berarti
berbeda
“the act process of speaking or
kepentingan atau hak milik
expressing in word” merupakan
yang dapat menimbulkan akibat
pemicu
terjadinya
hukum
karena
menempatkan
para
Dari kedua pendapat diatas
pelaku perkara pada
posisi
maka dapat dikatakan bahwa
merupakan
syarat
timbulnya
saling
sengketa
mempertahankan
tentang
bagi
sengketa
suatu
keduanya.”
adalah
prilaku
kepentingannya melalui proses
pertentangan antara dua orang
penuntutan dan pembelaan. Jadi
atau
lebih
yang
dapat
hubungan
menimbulkan
suatu
akibat
konfliktual
terjadi
apabila ada proses artikulasi.
hukum dan karenanya dapat
Pengertian
diberi sangsi hukum bagi salah
sengketa
kamus
Bahasa
berarti
pertentangan
dalam
Indonesia,
satu diantara keduanya
atau
konflik, Konflik berarti adanya
1. Tahap persetujuan
oposisi atau pertentangan antara
Di dalam tahap awal
orang-orang,
kelompok,
atau
kelompok-
terjadinya
organisasi-
beserta alat
organisasi terhadap satu objek
perjanjian
carter
ini,
kapal
perlengkapannya
antara
PT. Panca Merak Samudera
dengan
penyewa,
terlebih
dahulu
persyaratan
dalam
pembuatan
kontrak persetujuan.
haruslah
Di dalam tahap ini, jika telah
memenuhi
tercapai kata sepakat di antara
sudah
kedua belah pihak dalam hal
ketentuan
sewa menyewa kapal beserta
yang
ditetapkan
2. Tahap
pasal 1320 KUHPerdata, yaitu
alat
“Adanya kesepakatan di antara
terpenuhi semua persyaratan
para pihak, kecakapan untuk
tehnis
membuat perjanjian, suatu hal
yang sudah digariskan, tahap
tertentu dan suatu sebab (causa)
berikutnya
yang halal”. Setelah dipenuhi
persetujuan sewa menyewa
keempat
diatas
kapal dimaksud dalam bentuk
untuk sahnya suatu perjanjian
tertentu yang tertuang dalam
carter kapal, harus pula diikuti
suatu surat kontrak. Surat
dengan memenuhi persyaratan
kontrak carter kapal antara
tekhnis dan administrative yang
PT.Panca Merak Samudera
sudah
dengan
persyaratan
ditetapkan.
Dengan
perlengkapannya,
serta
Surabaya,
persyaratan
tehnis
serta
memuat
administrasi
lainnya,
seperti
berikut :
telah
menyerahkan
identitas
administrative
dikuatkanlah
penyewa
terpenuhi kata sepakat dan
dan
di
kota
pada
dasarnya
materi
sebagai
a. Nama dan alamat pemilik
diri berupa KTP atau SIM,
kapal sebagai pihak
memiliki alamat yang jelas,
pertama, dan nama serta
bersedia
dan
alamat penyewa kapal
mematuhi
peraturan
berlaku
dan
sanggup
telah
yang
mengisi
sebagai pihak kedua,
b. Nama kapal beserta
formulir
yang
sudah
spesifikasinya, kecepatan,
disediakan.
Barulah
semua
tonnase, bahan-bakar dan
berkas
tersebut
dikuatkan
dengan membuat surat kontrak
perjanjian sewanya.
lainnya,
c. Tempat dan waktu
penyerahan kapal dan
penyerahan kapal kembali
dan temapat atau waktu
pemuatan serta
pihak diminta untuk menanda
pembongkaran,
tangani
d. Jenis barang yang sah yang
akan diangkut,
kontrak
carter
kapal yang sudah dibuat dan
disiapkan.
e. Pemakaian kapal oleh
Besarnya uang sewa kapal
penyewa untuk tujuan yang
sangat
sah,
Tongkang, apabila tongkang 300
f. Syarat-syarat pengangkutan
tergantung
dari
BG/
ft minimal muat 7.500 MT/ dead
dan tanggung jawab masing-
freight, atau sesuai cargo /
masing pihak,
jumlah
g. Pembatasan lalu lintas dan
pelabuhan-pelabuhan yang
akan dimasuki,
dan syarat-syarat
kapal selesai dibuat dan
barang muatan siap
diangkut ke dalam palka
kapal, seterusnya barulah
dilakukan tahap penataan
5.200 MT, atau sesuai cargo /
kesepakatan antara PT Panca
Samudera
persetujuan sewa yang
sudah disepakati bersama.
penataan
administrasi persetujuan.
Dalam tahap ini diatur
Setelah dilakukan penanda
tanganan surat kontrak carter
kapal
dan
telah
dilakukan
pembayaran uang sewa yang
sudah disepakati bersama, dan
kapal
dapat
penggunaan
memanfaatkan
kapal
barang dari suatu tempat ke
tempat yang dituju.
administrasi dari persetujuan
carter kapal antara PT.
Panca Merak Samudera dengan
pengaturan
administrasinya masing-masing
untuk
penetingnya dalam mengangkut
pelaksanaan
Pada
dengan
barulah kemudian si penyewa
administrasi dari
penyewa.
apabila
penyewa.
Setelah surat kontrak sewa
mengenai
dan
tongkang 270 ft minimal muat
Merak
pembayaran.
3. Tahap
muatan,
jumlah muatan tergantung dri
h. Besarnya harga sewa kapal
ii.
surat
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dalam
pembahasan
diatas
mengenai
pelaksanaan
perjanjian
sewa
kontrak sudah dimuat materimateri spesifikasi lengkap
mengenai nama perusahaan,
menyewa kapal di PT. Panca
kapal,
Merak
harga sewa, dan lain-lain.
Samudera
yang
telah
muatan,
besarnya
diuraikan pada bab-bab terdahulu
Kemudian
dilanjutkan
maka pada bab terakhir ini
dengan tahap ketiga yaitu
penulis merumuskan kesimpulan
Tahap Penataan Administrasi
pembahasan sebagai berikut:
Persetujuan dimana masingmasing Pihak diminta untuk
A. Sewa menyewa kapal di PT
Panca
Merak
menandatangani
surat
kontrak/perjanjian
yang
Samudera
meliputi 3 ( tiga ) tahap
sudah di siapkan barulan
yaitu,
Tahap persetujuan
setelah itu penyewa kapal
dimana antara pihak pemilik
dapat
kapal
dan
penyewa
memanfaatkan
(
penggunaan kapal.
pencarter
)
melakukan
B. Apabila salah satu pihak
kesepakatan
kemudian
wanprestasi pihak PT.Panca
setelah
terpenuhinya
kata
Merak
sepakat
Samudera
akan
dan persyaratan
melakukan negoisasi secara
tekhnis
serta
administrasi
arif dan bijaksana. Pihak
lainnya
maka
dilanjutkan
penyewa
harus
bersedia
dengan tahap kedua yaitu
membayar
penalty/denda
Tahap pembuatan kontrak
atau
yang
biasa
disebut
perjanjian/persetujuan
dengan demmurage perhari
dimana
didalam
surat
sesuai dengan kontrak yang
telah disepakati oleh kedua
J.Moleong,Lexy2000, Metode
Penelitian
belah pihak.
Kualitatif,
Bandung
SARAN
:RemajaRusdakarya.
1. Sebaiknya PT. Panca Merak
Purwosutjipto, HMN, 2003,
Samudera lebih tegas dalam
Pengertian Pokok Hukum
melakukan suatu perjanjian
Dagang Indonesia JilidIII,
sesuai dengan SPAL/Kontrak
Jakarta : Djambatan
R.P Suyono, 2003, Shipping
yang ada.
2. Seharusnya PT. Panca Merak
Pengangkutan Intermodal
mampu memberikan teguran
Ekspor
kepada
penyewa
kapal
Impor
apabila
penyewa
kapal
Jakarta : PPM
melakukan kesalahan
3. PT. Panca Merak Samudera
Utari,
dan
Melalui
Laut
Siti,
Pengangkutan
,
1994,
Laut
Di
lebih tegas mengikuti SPAL
Indonesia suatu Tinjauan
yang ada dan sudah tertulis.
Yuridis,Jakarta
Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
:
Balai
Download