BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer 2.1.1 Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah jaringan telekomunkasi yang memungkinkan antar komputer saling bertukar data. Tujuan jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut sistem client-server, dan digunakan pada hamper seluruh aplikasi jaringan komputer. Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya. 2.1.2 Sejarah Jaringan Komputer Sebuah konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin oleh professor Howard 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Aiken, menandai lahirnya sejarah jaringan komputer. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian. Selanjutnya, pada tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System). Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS, beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer. Dalam sistem TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri. Departemen pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun 1969. Pogram riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer super besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara parallel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri di setiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunkasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat. Pada tahun 1972, Roy Tomlison berhasil menyempurnakan program surat elektronik (email) yang dibuatnya setahun sebelumnya untuk ARPANET. Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi popular. Pada tahun yang sama, yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan ‘at’ atau ‘pada’. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi jaringan ARPANET. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (internet). Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroup pertama yang diberi nama USENET (User Network) pada tahun 1979. Tahun 1981, France 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televise pertama, dimana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link. Seiring bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protocol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini. Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau Domain Name Sistem, yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1.000 komputer lebih. Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih. Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting). Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat, tak kurang 100.000 komputer membentuk sebuah jaringan. Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ keika Tim Berners Lee merancang sebuah program penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajahi komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan. Pogram inilah yang disebut ‘Waring Wena Wanua’ atau World Wide Web. Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun 1992. Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah). Dan pada tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3.000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Pada tahun yang sama, Yahoo! Didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0. 2.1.3 Klasifikasi Jaringan Komputer 2.1.3.1 Klasifikasi Berdasarkan Geografis Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN). Jaringan wilayah lokal merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi. Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang berjarak 10 - 50 kilometer. Kabel transmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Fiber Optic). Jaringan wilayah luas merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua. Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia. Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara. 2.1.3.2 Klasifikasi Berdasarkan Fungsi Berdasarkan fungsi, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan Klienserver (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer). Jaringan klienserver pada dasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client). Semua permintaan layanan sumber daya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya. Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya fileserver, print-server, database server dan sebagainya. Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras (harddisk), maupun kecepatan prosessornya. Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pemakaian bersama sumber daya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya. Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak. 2.1.3.3 Klasifikasi Berdasarkan Distribusi Sumber Informasi/Data Berdasarkan sistem distribusi data, jaringan komputer terbagi menjadi sistem jaringan terpusat dan sistem jaringan terdistribusi, 1. Jaringan terpusat Jaringan ini terdiri dari komputer klien (client) dan peladen (server) yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen. 2. Jaringan terdistribusi Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu. 2.1.3.4 Klasifikasi Berdasarkan Media Transmisi Data Berdasarkan media transmisinya, jaringan komputer terbagi dalam dua kategori, yakni jaringan berkabel (Wired Network) dan jaringan nirkabel (Wireless Network/Wi-fi) 1. Jaringan berkabel (Wired Network) 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan. 2. Jaringan nirkabel (Wi-Fi) Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan. 2.1.3.5 Klasifikasi Berdasarkan Topologi Jaringan Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas: 1. Topologi bus Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50 ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Gambar 2.1 Topologi Bus 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan 2. Topologi bintang Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah. Gambar 2.2 Topologi Bintang 3. Topologi cincin Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.3 Topologi cincin (ring) Pada Topologi cincin, masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masingmasing perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh TOKEN. TOKEN berisi informasi bersamaan dengan data yang berasal dari komputer sumber, token kemudian akan melewati titik/node dan akan memeriksa apakah informasi data tersebut digunakan oleh titik/node yang bersangkutan, jika ya maka token akan memberikan data yang diminta oleh node untuk kemudian kembali berjalan ke titik/node berikutnya dalam jaringan. Jika tidak maka token akan melewati titik/node sambil membawa data menuju ke titik/node berikutnya. proses ini akan terus berlangsung hingga sinyal data mencapai tujuannya. 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Dengan cara kerja seperti ini maka kekuatan sinyal dalam aliran data dapat terjaga. Kemampuan sinyal data dalam melakukan perjalanan disepanjang lingkaran adalah hal yang sangat vital dalam Topologi cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringuhkan saat 4. Topologi mesh Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links). Gambar 2.4 Topologi jala (mesh) 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports). Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat gambar). 5. Topologi pohon Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung. Gambar 2.5 Topologi pohon 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer. Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. 6. Topologi linier Jaringan komputer dengan topologi runtut (linear topology) biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector: Penyambung Bahari Britania), sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer. Beberapa hal perlu dijelaskan perannya sebagai berikut: 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1. Penyambung kabel BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke penyambung-T. 2. Penyambung-T BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke komputer. 3. Penyambung tabung BNC (BNC barrel connector) digunakan untuk menyambung 2 kabel BNC. 4. Penamat BNC digunakan ntuk menandai akhir dari topologi bus. 2.2 Video Streaming Stream berasal dari bahasa Inggris yang artinya sungai. Proses Streaming bisa diibaratkan seperti aliran air di sungai yang tak pernah terputus kecuali jika sumber mata airnya mengering. Seperti aliran air di sungai, aliran data Streaming dilakukan tanpa ada interupsi dan dilakukan secara kontinyu hingga datanya habis, artinya telah selesai dikirim dan ditampilkan dalam PC pengguna. Konsep dasar dari video streaming adalah membagi paket video ke dalam beberapa bagian, mentransmisikan paket tersebut, kemudian pada pihak penerima (client) dapat men-decode dan memainkan potongan paket file video tanpa harus menunggu seluruh file terkirim ke mesin penerima. Secara garis besar, konsep video streaming di bagi ke dalam tiga tahap, antara lain: a. Mempartisi atau membagi data video yang telah terkompresi ke dalam paket paket data b. Pengiriman paket – paket data video c. Pihak penerima (client) mulai men-decode dan menjalankan video walaupun paket data yang lain masih dalam proses pengiriman ke PC client. 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.6 Bagan sederhana proses pengiriman audio dan video streaming Aplikasi video streaming biasanya untuk siaran langsung televisi. Pemerintah DKI Jakarta juga menggunakan video streaming untuk memantau lalu lintas dan memastikan semua daerah terpantau tingkat keamanan dan kebersihan lingkungannya. Dalam dunia telekomunikasi, video streaming biasa digunakan untuk video phone dan video conference. Sedangkan untuk menunjang operasional perusahaan, video streaming untuk memantau situasi pabrik maupun kantor. Perkembangan teknologi sekarang memungkinkan video streaming tanpa perlu server, yakni cukup sebuah IP camera diberikan alamat Internet Protocol (IP camera), kemudian kamera tersebut diakses dari komputer atau smartphone yang terkoneksi internet. Selanjutnya komputer atau smartphone tersebut bisa langsung menampilkan gambar yang ditangkap oleh IP camera tersebut. 2.3 IP Camera IP camera (internet protocol camera) digunakan untuk memantau situasi tempat yang terkendala oleh jarak yang cukup jauh. Saat ini selain mudah instalasinya juga sudah banyak beredar di pasaran IP camera yang harganya murah. Pada waktu lampau orang menggunakan CCTV (Closed Circuit Television) untuk memantau keadaan yg terkendala jarak, tapi CCTV mempunyai kelemahan yaitu terbatasnya jarak pantauan. 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Kegunaan IP Camera antara lain untuk Security, monitoring, Live view pada website dan lain-lain. Untuk bisa membuat jaringan IP camera dibutuhkan sedikit pengetahuan dasar jaringan komputer. 2.3.1 Definisi IP Camera IP camera adalah kamera digital untuk pemantauan yang dapat mentrasfer data melalui jaringan komputer dan internet. Fungsi ini sebenarnya juga bisa dijalankan oleh webcam (website camera) yang menempel di laptop atau atau komputer. Bedanya, IP camera ini bisa berdiri sendiri tanpa perlu komputer. Sehingga cukup disambungkan ke jaringan LAN atau internet, maka IP camera ini sudah dapat bekerja. 2.3.2 Blok Rangkaian dalam IP camera Gambar 2.7 Blok diagram IP Camera 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.8 Tampak belakang IP Camera, terlihat socket ethernet untuk dihubungkan langsung ke jaringan komputer. 2.3.3 Bagian-bagian IP Camera Bagian-bagian dalam IP camera adalah sebagai berikut: 1. Lensa, berfungsi untuk memfokuskan gambar. 2. Sensor gambar (CCD atau CMOS), digunakan untuk merubah cahaya ke signal listrik. 3. Prosessor pengolah gambar dan kompresi gambar, untuk mengolah dan meng-compress gambar supaya data yang dikirim tidak terlalu besear. 4. Microcomputer dan ethernet, mengontrol sistem dan menyambungkan ke jaringan komputer. 5. Input Output port, berfungsi untuk mengontrol lensa (fokus, zoom), menggerakan arah kamera, menggerakan relay dan lain-lain. 6. Input Audio/suara. 2.3.4 Jenis-jenis IP camera 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Berdasarkan kemampuan dan pemasangannya, ada beberapa jenis IP camera, yaitu: 1. Fix Ip camera. 2. Dome IP Camera. 3. PTZ (pan, tilt, zoom) IP Camera. Gambar 2.9 Jenis-jenis IP camera 2.3.5 Media komunikasi IP camera Bedasarkan media komunikasinya, IP camera terbagi dalam 2 jenis, yaitu: 1. Wired IP camera, adalah komunikasi IP camera menggunakan jaringan kabel. 2. Wireless IP Camera, adalah komunikasi IP camera menggunakan jaringan nirkabel. Biasanya menggunakan jaringan komunikasi WiFi Gambar 2.10 Wireless IP Camera, disertai antena untuk komunikasi data 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.3.6 Perbedaan CCTV dengan IP Camera CCTV (Closed Circuit Television) adalah kamera analog dengan standar output sinyal analog PAL (Phase-Alternating Line) atau NTSC (National Television Sistem Committee). CCTV bisa langsung dihubungkan ke Televisi. Untuk merekam biasanya menggunakan VCR (video cassette recorder). CCTV —> monitor Televisi dan atau VCR Apabila ingin menggabungkan CCTV dengan jaringan komputer/internet, maka diperlukan DVR (digital video recorder) atau Video Encoder CCTV —> DVR <—> LAN atau CCTV —> Video encoder <—> LAN Sedangkan output IP Camera sudah berbentuk data digital (diantaranya berformat M-JPEG atau MPEG-4) yg bisa langsung di hubungkan ke jaringan komputer. IP Camera <—>LAN 2.3.7 Dasar Jaringan IP Camera Pada dasarnya menghubungkan IP Camera ke jaringan komputer tidak jauh berbeda dengan alat2 yang terhubung dengan jaringan komputer, yaitu IP camera tersebut harus punya alamat IP (Internet Protocol). Cara memberi (setting) alamat IP berbeda-beda untuk tiap merk. Caranya bisa dilihat pada buku manualnya masing-masing. 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.11 Contoh Jaringan IP camera sederhana Cara mengakses IP Camera yang paling mudah adalah dengan web browser semacam mozilla firefox atau google chrome. Cukup dgn mengetik alamat IP camera di web browser maka akan muncul tampilan atau menu sederhana untuk mengaktifkan IP Camera. Untuk penggunaan yg lebih luas web browser tidak memadai lagi maka diperlukan sebuah software khusus yang kita namakan saja Software Management Video. Software ini digunakan untuk: – Mengelola IP Camera dgn jumlah banyak. – Merekam data video dan audio . – Mengelola akses user. – Melihat secara bersamaan (simultan) dari banyak camera – Mencari data rekaman. – Video motion detector (VMD). – Dan lain-lain. 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.4 Spesifikasi Perangkat Keras Pada sub bab berikut ini akan dijelaskan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk merancang Live Video Streaming Menggunakan WLAN dan Wireless IP camera sesuai judul Tugas Akhir ini. 2.4.1 Wireless Router TP Link TL-WA5210G Gambar 2.12 Outdoor Access Point TL-WA5210G Interface 1 10/100Mbps Auto-Sensing RJ45 Port (Auto MDI/MDIX, PoE) 1 External Reverse SMA Connector One Grounding Terminal Antenna 12dBi Dual-Polarized Directional Antenna External Power 12VDC / 1.0A Linear PSU Supply Wireless Standards IEEE 802.11g, IEEE 802.11b Antenna Beamwidth Horizontal: 60° Vertical: 30° Frequency 2.4-2.4835 GHz 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Transmit Power <20dBm (EIRP, For countries using CE Standards) <27dBm (Peak Output Power, For countries using FCC Standards) Wireless Modes AP Router Mode AP Client Router Mode (WISP Client) AP/Client/WDS Bridge/Repeater mode Wireless Functions WDS Bridge, Wireless Statistics Wireless Security SSID Enable/Disable MAC Address Filter 64/128/152-bit WEP Encryption WPA/WPA2/WPA-PSK/WPA2-PSK (AES/TKIP) Encryption Wireless Range 2 km with Integrated Antenna 15 km Maximum (High gain directional antenna required) Advanced Functions Up to 60 meters PoE is supported Provides 4-level signal LED indicator Tabel 2.1 Spesifikasi wireless router TL-WA5210G TL-WA5210G 2.4GHz High Power Wireless outdoor CPE didedikasikan untuk solusi WISP CPE dan solusi jaringan nirkabel jarak jauh. Ini mengintegrasikan fungsi sebagai Wireless Access Point, WISP Client (Wireless Internet Service Provider Client), penguatan antena yang tinggi dan penutup 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ ketahanan cuaca. Memiliki 12dBi gain antena, daya output yang tinggi dan sensitivitas tinggi RX secara signifikan dapat memperluas jangkauan transmisi untuk memberikan koneksi nirkabel yang lebih stabil. Sesuai dengan IEEE 802.11b/g, TL-WA5210G menciptakan jaringan wireless hingga 54Mbps, sehingga bagus untuk surfing internet dan pertukaran file. TL-WA5210G dirancang untuk bekerja dalam lingkungan luar yang keras. Dibuat dengan penutup dengan ketahanan cuaca luar dan ketahanan panas dengan suhu (-30 ° C ~ 70 ° C) pada perangkat di dalam, AP bisa bekerja di tempat dengan beberapa kondisi cuaca buruk yang ekstrim. Selain itu, built-in perlindungan penangkal petir 4000V dan 15KV desain ESD juga akan membantu mencegah badai petir / lonjakan listrik dan menjamin operasional yang handal. Sama seperti pengeras suara untuk membuat suara (sinyal wireless) lebih jauh, Perangkat memiliki fitur daya tinggi untuk kecepatan lebih tinggi di jarak yang lebih jauh untuk memberikan jaringan fleksibilitas yang lebih jauh. Penurunan sinyal ketika bepergian jarak jauh akan dikurangi dengan menggunakan sensitivitas tinggi RX yang berarti bisa mendapatkan kecepatan yang lebih tinggi pada jarak lebih jauh sehingga memungkinkan AP untuk mendeteksi dan menerima signals. TL-WA5210G dilengkapi 12dBi antena dual polarisasi yang merupakan fitur kunci untuk membangun koneksi WiFi jarak jauh. Dengan perangkat lunak ACK WiFi batas waktu dapat disesuaikan dengan menetapkan jarak antara dua AP, memungkinkan untuk menyesuaikan nilai timeout hingga 15 km untuk operasi jarak jauh di luar ruangan, atau bahkan 52 km dengan dukungan gain antena yang lebih tinggi. 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Mendukung AP Client, Client Router, Bridge, Repeater, AP dan modus operasi Gateway untuk mengaktifkan berbagai aplikasi nirkabel untuk memberikan pengguna pengalaman yang lebih dinamis dan komprehensif ketika menggunakan AP. Terutama dalam Mode AP Router Client untuk WISP CPE, AP akan berperilaku sebagai klien dari Wireless Internet Service Provider (WISP). Namun, fungsi router ditambahkan antara sisi WAN wireless dan Ethernet sisi LAN. Oleh karena itu, pelanggan dapat dengan mudah berbagi koneksi cukup dengan switch sederhana. 2.4.2 Antenna Grid Parabolic TL-ANT2424B Gambar 2.13 Antena Grid Parabolic TL-ANT2424B Spesifikasi perangkatnya sebagai berikut: Weight 3.5 kg Gain 24 dBi Frequency VSWR(MAX.) HPOL Beamwidth VPOL Beamwidth Polarization Type Connector Type 2.4 GHz 1.5:1 10 14 Linear; Vertical Directional N Female(Jack) 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Extended Cable/Length 30 cm Mounting Pole Mount Approximate Range at 1/11/54Mbps 56 km/31.5 km/4.44 km Operating Temp. -40 ℃ ~ 60 ℃ (-40 ℉ ~ 140 ℉) Dimension 1000mm x 600mm Application Storage Temp. Outdoor -40 ℃ ~ 60 ℃ (-40 ℉ ~ 140 ℉) Tabel 2.2 Spesifikasi Antena Grid Parabolic TL-ANT2424B Antena grid parabola TL-ANT2424B dirancang untuk sistem spread spectrum, beroperasi di band 2,4-2,5 GHz dan menyediakan operasi directional 24 dBi. Desain permukaan reflektor yang dilas baja untuk mendapatkan kinerja terbaik. Antena ini memiliki gain yang tinggi, cakupan yang panjang, ringan, struktur kompak dan sangat baik menahan angin. Perangkat ini digunakan untuk outdoor dan jangkauan hingga 56 km. 2.4.3 Wireless Router Linksys E900 Gambar 2.14 Wireless Router Linksys E900 Spesifikasi perangkat: Model Name Linksys E900 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/ o o o o o o Network Standards Radio Frequency Bands 2.4GHz Power, WLAN, Ethernet 1-4, Internet Ports Buttons LEDs Operating Temperature Storage Temperature Operating Humidity Max. Link Rate Platform Compatibility IEEE 802.11b IEEE 802.11a IEEE 802.11g IEEE 802.11n IEEE 802.3 IEEE 802.3u 1x 10/100 WAN, 4x 10/100 LAN 1x Reset Button 32 to 104°F (0 to 40°C) -4 to 158°F (-20 to 70°C) 10 to 80% Noncondensing 300 Mbps o Windows XP o Windows Vista 32/64 o Windows 7 32/64 o Windows 8.1 32/64 o Mac OS X 10.5.8 Leopard o Mac OS X 10.9 Mavericks Tabel 2.3 Spesifikasi wireless router Linksys E900 2.4.4 Wireless Router TP Link TL-WR740N Gambar 2.15 Wireless Router TL-WR740N 31 http://digilib.mercubuana.ac.id/ HARDWARE FEATURES Interface Button External Power Supply Antenna Wireless Standards Dimensions ( W x D x H ) Frequency 4 10/100Mbps LAN Ports 1 10/100Mbps WAN Port WPS/Reset Button 5dBi Fixed Omni Directional 5VDC/0.6A IEEE 802.11n*, IEEE 802.11g, IEEE 802.11b 6.9 x 4.6 x 1.3 in. (174 x 118 x 33 mm) WIRELESS FEATURES 2.4-2.4835GHz Reception Sensitivity Transmit Power 130M: -68dBm@10% PER 108M: -68dBm@10% PER 54M: -68dBm@10% PER 11M: -85dBm@8% PER 6M: -88dBm@10% PER 1M: -90dBm@8% PER Wireless Functions Wireless Security Signal Rate Quality of Service 11n: Up to 150Mbps(dynamic) 11g: Up to 54Mbps(dynamic) 11b: Up to 11Mbps(dynamic) CE: <20dBm(2.4GHz) FCC: <30dBm Enable/Disable Wireless Radio, WDS Bridge, WMM, Wireless Statistics 64/128/152-bit WEP / WPA / WPA2,WPA-PSK / WPA2-PSK SOFTWARE FEATURES WMM, Bandwidth Control Management DHCP Access Control Local Management Remote Management Port Forwarding WAN Type Dynamic IP/Static IP/PPPoE/ PPTP(Dual Access)/L2TP(Dual Access)/BigPond Server, Client, DHCP Client List, Address Reservation Virtual Server,Port Triggering, UPnP, DMZ 32 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Dynamic DNS Access Control SOFTWARE FEATURES VPN Pass-Through Firewall Security DynDns, Comexe, NO-IP Parental Control, Local Management Control, Host List, Access Schedule, Rule Management PPTP, L2TP, IPSec (ESP Head) DoS, SPI Firewall IP Address Filter/MAC Address Filter/Domain Filter IP and MAC Address Binding Tabel 2.4 Spesifikasi perangkat wireless router TL-WR740N TL-WR740N adalah perangkat gabungan antara koneksi jaringan kabel / nirkabel yang terintegrasi dengan berbagi koneksi internet, router dan 4-port switch. Router nirkabel 802.11bdang kompatibel berbasis pada teknologi 802.11n dan memberi kinerja 802.11n hingga. Berbatasan dengan 11n dan melampaui kecepatan 11g memungkinkan aplikasi bandwidth tinggi seperti video streaming yang mengkonsumsi menjadi lancar. Dapat menikmati pengalaman berkualitas tinggi ketika video streaming, VoIP, atau game online secara nirkabel. 2.4.5 IP Camera PROLINK PIC2001WE Gambar 2.16 IP Camera Prolink PIC2001WE 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Image Sensor Resolution Lens Viewing Angle Video Resolution Video Compression Image Quality Control Image Settings Audio Network Interface Networking Protocol Wireless Data Rate Wireless Transmit Power CAMERA 1/4” HD CMOS Sensor 1.0 Megapixel 3.3mm; F2.6; Fixed Iris; Focus range: 40cm to infinity 68° ±3° VIDEO / AUDIO HD 720p (1280 x 720), VGA (640 x 480), QVGA (320x240) H.264 Automatic Exposure/Gain Control/White Balance/Band Filter/Black Level Calibration Configurable video quality, environment mode; Image rotation: Mirror, Flip, Mirror Flip Built-in Microphone for audio monitoring NETWORK 10/100 Base-TX Fast Ethernet; 802.11n/g/b Wireless, Link rate up to 300Mbps DHCP, NTP, DDNS, HTTPP, TCP/IP, P2P WIRELESS 802.11n: up to 300Mbps 802.11g: 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48, 54Mbps 802.11b: 1, 2, 5.5, 11Mbps 11n TX Power: 13dBm 34 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Wireless Receiver Sensitivity Wireless Security 11n RX Sensitivity: -61dBm at HT40 WiFi Security Setup (WPS) button WEP/WPA/WPA2 Security Encrpytion SURVEILLANCE MANAGEMENT 12 simultaneous unicast users Users Camera Security Alarm Trigger Alarm Notification Alarm Recording Event Playback Network Slot Button LED Indicators Camera ID and Password ALARM MANAGEMENT Motion Detection and Image Capture Email notification MicroSD memory card Accessible from smartphone / tablet INTERFACE 1 RJ-45 for Ethernet 10/100Mbps MicroSD up to 128GB (formatted to FAT32) Factory default reset, WiFi Security Setup (WPS) LED indication for WPS, Internet connection SYSTEM REQUIREMENTS iOS 5.0 and above; Android 4.0 and above Operating Systems Windows XP/Vista/7/8 Power Requirement Dimension (Body) GENERAL DC 5V/1A 77mm(W) x 36mm(D) x 102mm(L) 35 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Weight Storage Temperature Operating Temperature 90g (body only) 0°C to 40°C -20°C to 70°C Tabel 2.5 Spesifikasi IP Camera Prolink PIC2001WE PROLiNK PIC2001WE adalah True Plug dan Play Camera IP yang tidak melibatkan pengaturan router rumit atau konfigurasi jaringan. Sensor High Definition kamera Mega-Pixel perangkat memberikan gambar berkualitas tinggi untuk pemantauan video yang tajam dan jelas, baik dari perangkat lunak Liteview maupun aplikasi smartphone. Dengan slot kartu MicroSD built-in, video juga dapat disimpan dengan mudah tanpa NVR profesional. PIC2001WE memberikan nilai besar untuk memantau rumah / kantor, dilengkapi dengan built-in Wi-Fi extender untuk membantu menghilangkan bintikbintik mati nirkabel dan memperluas jangkauan jaringan nirkabel yang ada. 2.5 Spesifikasi Perangkat Lunak 2.5.1 Perangkat Lunak LiteView V1.0.7.7 Perangkat lunak ini dapat bekerja di komputer dengan sistem operasi Windows 7 sampai windows 10 dan Mac OS 10. 36 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.17 Tampilan perangkat lunak LiteView di komputer Keterangan gambar: 1. Tombol untuk mengubah pengaturan sistem, pemutaran rekaman, melihat foto dan event 2. LiteView mendukung hingga 16 tampilan kamera secara bersamaan, Gunakan ‘Display Setting’ untuk mengubah jumlah kamera yang akan dilihat 3. Tombol untuk mengedit pengaturan kamera, untuk menambahkan kamera baru, menghapus yang sudah ada, memainkan semua kamera, menghentikan semua kamera dan untuk mengurukan kamera dalam daftar perangkat 4. Tombol untuk ekspor atau back-up pengaturan perangkat ke file dan untuk mengimpor pengaturan perangkat dari file back-up sebelumnya 5. Tombol untuk merekam video langsung, untuk mengambil gambar, untuk mengaktikan audio dan untuk menghentikan kamera 37 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.5.2 Perangkat Lunak mLiteView V1.2.8.0 Aplikasi mLiteView bisa diunduh dari Gogle Play Store dan dapat bekerja di semua smartphone berbasis Android. Gambar 2.18 Tampilan software mLiteView di smartphone Keterangan gambar: 1. Daftar kamera 2. Icon untuk menambahkan kamera 3. Menu untuk mengubah pengaturan kamera 4. Menu untuk keuar dari aplikasi 5. Nama kamera 6. Informasi kualitas koneksi 7. Live video stream dari kamera 8. Melihat pengambilan gambar 38 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9. Ambil gambar dari tampilan video secara langsung 10. Mematikan atau mendengarkan suara 39 http://digilib.mercubuana.ac.id/