RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE by INFOVESTA TUJUAN PENILAIAN MANAJEMEN Evaluasi terhadap kinerja Perseroan pada periode tertentu INVESTOR Kebutuhan analisis dan pengambilan keputusan investasi REGULATOR Pemantauan secara berkala dan penentuan langkah tindak lanjut ASPEK PENILAIAN Aspek Permodalan Aspek Kualitas Aset Aspek Profitabilitas Aspek Likuiditas ASPEK PERMODALAN Merupakan rasio modal yang disesuaikan terhadap aset yang disesuaikan Modal yang disesuaikan: PERSEROAN TERBATAS Total Ekuitas, Faktor Pengurang, Pinjaman Subordinasi BADAN HUKUM KOPERASI Simpanan pokok, Simpanan Wajib, Dana Cadangan, Hibah, Sisa Hasil Usaha Faktor Pengurang dan Pinjaman Subordinasi: FAKTOR PENGURANG Aset pajak tangguhan, Goodwill, Aset tidak berwujud lainnya, Penyertaan modal di anak usaha/ entitas asosiasi PINJAMAN SUBORDINASI Paling tinggi sebesar 50% dari Modal Disetor jika nilai Pinjaman Subordinasi melebihi nilai 50% dari Modal Disetor Aset yang Disesuaikan ASET PEMBIAYAAN Merupakan rata-rata tertimbang menurut risiko dari aset perusahaan Multifinance yang terdiri dari: Pembiayaan Investasi dalam kategori Lancar dan DPK, Pembiayaan Modal Kerja dalam kategori Lancar dan DPK, Pembiayaan Multi Guna dalam kategori Lancar dan DPK, Pembiayaan Lainnya dalam kategori Lancar dan DPK, Pembiayaan Overdue ASET NON PEMBIAYAAN Kas, Investasi Surat Berharga, Penyertaan Modal, Aset lainnya Dasar pengakuan nilai Piutang Pembiayaan Konsumen: Nilai bruto pembiayaan – Pendapatan Bunga belum Diakui – Pendapatan atau Biaya Lainnya – Cadangan Penurunan Nilai Faktor Bobot Risiko ASET PEMBIAYAAN No 1 2 3 4 5 Komponen (1) Pembiayaan Investasi dalam kategori Lancar dan Dalam Perhatian Khusus a. Sewa Pembiayaan b. Jual dan Sewa Balik c. Anjak Piutang with recourse d. Pembelian dengan Pembayaran secara Angsuran e. Pembiayaan Proyek f. Pembiayaan Infrastruktur Pembiayaan Modal Kerja dalam Kategori Lancar dan Dalam Perhatian Khusus a. Jual dan Sewa Balik b. Anjak Piutang 1) With Recourse 2) Without Recourse c. Fasilitas Modal Usaha Pembiayaan Multi Guna dalam kategori Lancar dan Dalam Perhatian Khusus a. Sewa Pembiayaan b. Pembelian Secara Pembayaran secara Angsuran Pembiayaan Lainnya Dalam Kategori Lancar dan Dalam Perhatian Khusus Pembiayaan Overdue a. Kurang Lancar b. Diragukan c. Macet Bobot Risiko Piutang Pembayaran Dengan Penjaminan Kredit atau Asuransi Kredit (2) Bobot Risiko Piutang Pembayaran Tanpa Penjaminan Kredit atau Asuransi Kredit (3) 25% 25% 25% 25% 50% 50% 50% 50% 10% 10% 20% 20% 25% 50% 25% 25% 25% 50% 50% 50% 37,5% 37,5% 75% 75% 50% 100% 50% 62,5% 75% 100% 125% 150% ASET NON PEMBIAYAAN No. 1. 2. 3 4. Komponen (1) Kas dan setara kas Investasi Jangka Pendek Dalam Surat Berharga a. Surat Berharga yang Diterbitkan Oleh Pemerintah atau Bank Indonesia b. Surat Berharga yang Diterbirkan Bukan Oleh Pemerintah atau Bank Indonesia Penyertaan Modal a. Bank b. Perusahaan Jasa Keuangan Lainnya c. Perusahaan Lainnya Aset Lainnya Sumber: OJK Penetapan Skor Nilai Rasio Kecukupan Modal, sebagai berikut: Skor 1 Rasio ≥ 15% Skor 2 Rasio ≥ 12,5% s.d < 15% Skor 3 Rasio ≥ 10% s.d < 12,5% Skor 4 Rasio < 10% Bobot Risiko (2) 0% 0% 75% 50% 75% 100% 100% ASPEK KUALITAS ASET Kualitas Aset merupakan Piutang Pembiayaan, yang berbentuk: -Sewa Pembiayaan -Anjak Piutang -Pembelian Dengan Angsuran -Jual & Sewa Balik Performing Financing Lancar & Dalam Perhatian Khusus Non Performing Financing Kurang Lancar, Diragukan, Macet Dasar Pengakuan nilai Piutang Pembiayaan Bermasalah NPF = Nilai Piutang Bermasalah yang Diakui / Total Piutang Pembiayaan yang Diakui Nilai Piutang Bermasalah yang Diakui = Nilai Bruto Piutang Bermasalah – Cadangan Penurunan atau Penghapusan Kategori Kualitas Lancar Keterlambatan maksimal 30 hari kalender Dalam Perhatian Khusus Keterlambatan antara lebih dari 30 s.d 90 hari kalender Kurang Lancar Keterlambatan antara lebih dari 90 s.d 120 hari kalender Diragukan Keterlambatan antara lebih dari 120 s.d 180 hari kalender Macet Keterlambatan lebih dari 180 hari kalender Penetapan Skor Non Performing Financing (NPF) sebagai berikut: Skor 1 Rasio ≥ 0% s.d < 2 % Skor 2 Rasio ≥ 2% s.d < 3% Skor 3 Rasio ≥ 3% s.d < 4% Skor 4 Rasio ≥ 4% ASPEK PROFITABILITAS (RENTABILITAS) Mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, terdiri dari Return On Asset Kemampuan menghasilkan pengelolaan aset laba dari Return On Equity Kemampuan menghasilkan laba dari sumber permodalan sendiri Net Interest Margin Kemampuan pengelolaan Piutang menghasilkan pendapatan bunga bersih Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional Kemampuan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional untuk Masing-masing mempunyai kontribusi yang sama yaitu sebesar 25% dalam penilaian Aspek Profitabilitas (Kerentanan) Penetapan Skor Rentabilitas sebagai berikut: Skor 1 Nilai komposit Rentabilitas Rasio ≥ 1 s.d < 1,75 Skor 2 Nilai komposit Rentabilitas Rasio ≥ 1,75 s.d < 2,5 Skor 3 Nilai komposit Rentabilitas Rasio ≥ 2,5 s.d < 3,25 Skor 4 Nilai komposit Rentabilitas Rasio ≥ 3,25 s.d 4 Return On Asset (ROA) Formulasi: Laba (Rugi) Sebelum Pajak* / Rata-rata Total Aset *) Data harus disetahunkan, dengan metode berikut: Jika Q1 s.d Q3, maka: (Nilai dalam Q ke-N / Jumlah kuartal dalam Q ke-N) x4 (misal, Q3 berarti (Nilai Q3/3)x4) Untuk Rata-rata Total Aset, dengan metode berikut: (Total Aset di Kuartal ke-N + Total Aset di Akhir Tahun Lalu) /2 Penetapan Skor ROA sebagai berikut: Skor 1 Rasio ≥ 2 % Skor 2 Rasio ≥ 1% s.d < 2% Skor 3 Rasio ≥ 0% s.d < 1% Skor 4 Rasio < 0% Return On Equity (ROE) Formulasi: Laba (Rugi) Sebelum Pajak* / Rata-rata Total Aset *) Data harus disetahunkan, dengan metode berikut: Jika Q1 s.d Q3, maka: (Nilai dalam Q ke-N / Jumlah kuartal dalam Q ke-N) x4 (misal, Q3 berarti (Nilai Q3/3)x4) Untuk Rata-rata Total Ekuitas, dengan metode berikut: (Total Ekuitas di Kuartal ke-N + Total Ekuitas di Akhir Tahun Lalu) /2 Penetapan Skor ROE sebagai berikut: Skor 1 Rasio ≥ 6 % Skor 2 Rasio ≥ 3% s.d < 6% Skor 3 Rasio ≥ 0% s.d < 3% Skor 4 Rasio < 0% Net Interest Margin (NIM) Formulasi: Pendapatan Bunga Pembiayaan Bersih* / Rata-Rata Piutang Pendapatan Bunga Bersih, merupakan selisih antara: Pendapatan Bunga Merupakan Pendapatan Operasional, dengan Beban Bunga terdiri dari Beban Bunga & Keuangan serta Bagi Hasil Dana Untuk Rata-rata Piutang Pembiayaan, dengan metode berikut: (Total Piutang Pembiayaan di Kuartal ke-N + Total Piutang Pembiayaan di Akhir Tahun Lalu) /2 *) Data harus disetahunkan, dengan metode berikut: Jika Q1 s.d Q3, maka: (Nilai dalam Q ke-N / Jumlah kuartal dalam Q ke-N) x4 Penetapan Skor NIM sebagai berikut: Skor 1 Rasio ≥ 6 % Skor 2 Rasio ≥ 4% s.d < 6% Skor 3 Rasio ≥ 2% s.d < 4% Skor 4 Rasio < 2% Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Formulasi: Beban Operasional / Pendapatan Operasional Beban Operasional Terdiri dari Beban bunga dan keuangan serta Bagi Hasil untuk investor dana & Beban usaha, mencakup beban umum dan administrasi, beban gaji, dan beban pemasaran Pendapatan Operasional Terdiri dari Total Pendapatan di luar pos Lain-Lain, seperti Pendapatan Pembiayaan Konsumen, Pendapatan Anjak Piutang, Pendapatan Sewa Pembiayaan, dan Pendapatan lainnya yang berasal dari kegiatan operasional utama perusahaan Penetapan Skor BOPO sebagai berikut: Skor 1 Rasio < 70% Skor 2 Rasio ≥ 2% s.d < 80% Skor 3 Rasio ≥ 80% s.d < 90% Skor 4 Rasio ≥ 90% ASPEK LIKUIDITAS Mengukur tingkat likuiditas perusahaan Multifinance dalam memenuhi kewajiban jangka pendek Current Ratio Kemampuan untuk melunasi semua kewajiban jangka pendek dengan Aset Lancar Cash Ratio Kemampuan untuk melunasi semua kewajiban jangka pendek dengan Kas dan Surat Berharga Masing-masing mempunyai kontribusi yang sama yaitu sebesar 50% dalam penilaian Aspek Likuiditas. Semakin tinggi rasio, semakin baik likuiditas perusahaan. Penetapan Skor Likuiditas sebagai berikut: Skor 1 Nilai komposit Likuiditas ≥ 1 s.d < 1,75 Skor 2 Nilai komposit Likuiditas ≥ 1,75 s.d < 2,5 Skor 3 Nilai komposit Likuiditas ≥ 2,5 s.d < 3,25 Skor 4 Nilai komposit Likuiditas ≥ 3,25 s.d 4 Current Ratio Formulasi: Total Aset Lancar / Total Kewajiban Lancar Aset Lancar Terdiri dari Kas dan setara kas, bank, tagihan derivatif, investasi jangka pendek dalam surat berharga, piutang pembiayaan jatuh tempo kurang dari 1 tahun, biaya dibayar di muka, piutang lain-lain dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun Kewajiban Lancar Terdiri dari Kewajiban segera, seperti biaya masih harus dibayar (biaya akrual), utang derivatif, utang pajak, pinjaman yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun, dan kewajiban lain dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Penetapan Skor Current Ratio sebagai berikut: Skor 1 Rasio ≥ 150% Skor 2 Rasio ≥ 125% s.d < 150% Skor 3 Rasio ≥ 100% s.d < 125% Skor 4 Rasio < 100% Cash Ratio Formulasi: (Kas dan Setara Kas + Investasi Surat Berharga) / Total Kewajiban Lancar Surat Berharga Terdiri dari Giro, Promissory Note, Surat Utang (jika ada), dan bentuk surat berharga lainnya Kewajiban Lancar Terdiri dari Kewajiban segera, seperti biaya masih harus dibayar (biaya akrual), utang derivatif, utang pajak, pinjaman yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun, dan kewajiban lain dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Penetapan Skor Cash Ratio sebagai berikut: Skor 1 Rasio ≥ 3% Skor 2 Rasio ≥ 2% s.d < 3% Skor 3 Rasio ≥ 1% s.d < 2% Skor 4 Rasio ≥ 0% s.d < 1% Pembobotan Tiap Aspek 30% Permodalan x Skor Nilai Permodalan 40% Kualitas Aset x Skor Nilai Kualitas Aset 20% Rentabilitas x Skor Nilai Rentabilitas 10% Likuiditas x Skor Nilai Likuiditas Status Tingkat Kesehatan Penetapan Skor Tingkat Kesehatan Multifinance, sebagai berikut: Sangat Sehat Nilai skor komposit ≥ 1 s.d < 1,75 Sehat Nilai skor komposit ≥ 1,75 s.d < 2,5 Kurang Sehat Nilai skor komposit ≥ 2,5 s.d < 3,25 Tidak Sehat Nilai skor komposit ≥ 3,25 s.d 4 PENILAIAN PER Q4-2015