MODUL PERKULIAHAN Sosiologi Komunikasi Efek Komunikasi Massa Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi PR Abstract Tatap Muka 08 Kode MK Disusun Oleh Kode MK SM Niken Restaty, M.Si Kompetensi Pembahasan pada modul ini Dari materi kuliah tersebut di meliputi efek komunikasi massa. atas, diharapkan mahasiswa dapat memahami efek komunikasi massa. Pembahasan Dalam modul ini akan di bahas mengenai pengertian efek, efek komunikasi massa. Efek dan Feedback Komunikasi 1. Feedback/Umpan Balik Umpan balik dapat kita maknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya.dalam komunikasi yang dinamis, sebagai mana diutarakan, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar peran. Karenanya, umpan balik pada dasarnya adalan pesan juga, yakni ketika komunikan berperan sebagai komunikator-2 (Vardiansyah 2004:27). Namun perlu diketauhi bahwa umpan balik memiliki konsekuensi yang dapat mematahkan kreativitas komunikator jika hal itu bertendensi negatif, sebaliknya bisa juga mendorong komunikator untuk lebih maju dan lebih baik, jika umpan balik bersifat positif. Oleh karena itu dalam memberi umpan balik kepada komunkator, penerima perlu mawas diri dengan penuh kebijakan sehingga bisa tetap menjadi mitra yang baik dalam hubungan antar manusia (Cangara 2008:198-169). Dari uraian di atas diperoleh bahwa umpan balik adalah jawaban yang dikemukakan oleh komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator, baik secara verbal maupun nonverbal. Umpan balik juga mempunyai konsekuensi baik negative maupun positif. Oleh karna itu, seorang komunikan harus mawas dalam berucap dan berperilaku. Tanpa adanya feedback, seorang komunikator tidak akan mengetahui tanggapan dari komunikannya, feedback mengandung pemahaman seorang komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator itu dilaksanakan atau tidak. Feedback dapat memberi manfaat pada seorang pemberi pesan berupa informasi, saran yang didapat dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga dapat memperjelas suatu persepsi. 2. Efek /Pengaruh Semua pengaruh komunikasi yang dilakukan secara terencana mempunyai tujuan, yakni memengaruhi khalayak atau penerima. Pengaruh atau efek ialah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan (Stuart dalam cangara 2008 : 11). 2016 2 Sosiologi Komunikasi SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dalam pernyataan tersebut terlihat bahwa efek mempunyai tujuan yang mempengaruhi komunikan setelah atau sebelum menerima pesan. Pengaruh tersebut bisa mencangkup banyak hal, tergantung dari komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan. Komunikasi bersifat efektif apabila pesan tersebut menimbulkan efek, efek tersebut berupa perhatian yang selanjutnya menjadi berupa tata kelakuan atau tingkah laku sesuai dengan pesan yang disampaikan. Pengaruh dapat dikatakan mengena jika perubahan (P) yang terjadi pada penerima sama dengan tujuan (T) yang di inginkan oleh komunkator (P=T), atau seperti rumus yang dibuat oleh Jamias (1989), yakni pengaruh (P) sangat ditentukan oleh sumber, pesan, media, dan penerima (P=S/P/M/P) (Cangara 2008:165). Efek komunikasi adalah pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Efek komunikasi dapat kita bedakan atas efek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan konatif (tingkah laku) (Vardiansyah 2004:110). Menurut Donald K. Robert mengungkapkan, ada yang beranggapan bahwa “efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa (Ardianto, 2004 : 48) Efek kognitif yaitu efek yang pertama timbul yang bertujuan memberikan pesan sehingga para komunikan menjadi tahu tentang pesan yang disampaikan kepadanya bisa berupa perubahan persepsi atau perubahan pendapat. Misalnya di salah satu stasiun televisi di tayangkan sebuah berita tentang adanya kenaikan harga BBM, dari berita tersebut komunikan menjadi tahu akan adanya kenaikan harga BBM beserta alasan-alasan pemerintah akan menaikan harga BBM. Efek afektif yaitu efek yang timbul pada tingkat perasaan. Setelah terjadi efek kognitif, efek ini memberikan perasaan pada suatu isi pesan misalnya rasa suka atau tidak suka stelah khalayak menerima pesan. Contoh, setelah kita mendengan artis lawakan Tessy di jerat kasus karena kepemilikan dan penggunaan narkoba di rumahnya, maka dalam diri kita muncul perasaan kecewa, iba, kasihan, dan bisa jadi merasa senang, perasaan kecewa, iba, kasihan diartikan menjadi perasaan kesal terhadap public figure yang suka hidup hura-hura, dan perasaan senangnya merasa leganya para pembenci artis karena terbukanya sifat hura-hura para public figure. Selanjutnya efek konatif, setelah khalayak mengetahui dan merasakan akan suatu pesan, tahapan selanjutnya yaitu mereka akan melakukan tindakan tertentu pada suatu pesan baik berupa fisik maupun nonfisik. Misalnya setelah adanya sosialisasi tentang pentingnya imunisasi terhadap balita, sehingga memungkinkan para orang tua untuk membawa anaknya untuk diberi imunisasi folio. Bagi 2016 3 Sosiologi Komunikasi SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kalangan awan imunisasi folio merupakan hanya sebatan pencegakan agar tidak terkena penyakin folio, namun pada kalangan yang lebih luas pemberian imunisasi folio merupakan selain dari pencegahan penyakit folio, tetapi juga mencegahnya penurunan kecerdasan otak anak, dan dapat menhindari terjadinya generasi yang invalid. Perubahan persepsi yakni perubahan yang terjadi pada suatu pendapat, perubahan persesi dapat terjadi jika komunikan dapat merespon apa yang disampaikan oleh komunikator. Misalnya pada suatu hari Ahmad memakan makanan seafood esok harinya ia mengidap gatal gatal di bagian tubuhnya, setelah ia pergi ke dokter dan berkonsultasi ternyata ia mengidap alergi terhadap makanan makanan yang berasal dari laut, setelah ia mengetahui hal tersebut Ahmad mengubah persepsinya dari sering makanan seafood menjadi tidak memakan makanan seafood. Dari kasus tersebut terlihat bahwa Dokter tersebut berperan sebagai komunikator dan Ahmad berperan sebagai komunikan. Selain perubahan persepsi adapula perubahan pendapat, yaitu perubahan pada suatu nilai objek setelah komunikan mengetahui adanya informasi yang lebih baru. Efek Komunikasi Massa Donald K Robert mengungkapkan, “efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena fokusnya adalah pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan oleh media massa. Dalam proses komunikasi, pesan dalam media massa dapat menerpa seseorang baik secara langsung mapun tidak langsung. Oleh karena itu, Stamm menyatakan “efek komunikasi massa terdiri atas primary effect dan secondary effect. Menurut Steven M Chaffee, efek media massa dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau atau dengan istilah lain dikenal sebagai observasi terhadap khalayak (individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa) yang dikenai efek komunikasi massa. 1. Efek Kehadiran Media Massa Mc Luhan mengemukakan media is the message, media adalah pesan itu sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah mempengaruhi khalayak. Seperti telah di jelaskan bahwa yang memengaruhi khalayak bukan apa yang disampaikan oleh media, tetapi jenis 2016 4 Sosiologi Komunikasi SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id media komunikasi yang digunakan oleh khalayak tersebut, baik tatap muka maupun melalui media cetak atau elektronik. Menurut Steven M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu : efek ekonomis, efek sosial, efek pada penjadwalan kegiatan, efek penyaluran/ menghilangkan perasaan tertentu, dan efek pada perasaan orang terhadap media. Menurut Steven M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu : a. Efek Ekonomi, kehadiran media massa memberikan berbagai usaha produksi, distribusi, dan konsumsi jasa media massa. Kehadiran surat kabar berarti menghidupkan pabrik yang mensuplai kertas Koran, menyuburkan pengusaha percetakan dan grafika, membuka lapangan kerja bagi para wartawan, perancang grafis, pengedar, pengecer, pencari iklan dan sebagainya. Keberadaan televise baik televise pemerintah maupun televise swasta dapat memberi lapangan kerja kepada sarjana ilmu komunikasi , para juru kamera, pengarah acara, juru rias, dan profesi lainnya. b. Efek Sosial, berkatian dengan perubahan pada struktur atau interaksi social sebagai akibar dari kehadiran media massa. Sebagai contoh, misalnya kehadiran televise dapat meningkatkan status sosial dari pemilikinya. Majalah yang beredar telah menuntun pembacanya untuk memilih majalah yang menjadi kebutuhnannya, misalnya majalah gadis umumnya di konsumsi oleh para remaja putri, majalah otomotif dikonsumsi oleh para pecinta otomotif, dan sebagainya. Dipedesaan yang baru diterpa oleh kehadiran televise telah terbentuk jaringan interaksi sosial yang baru. Koran masuk desa telah mengubah perilaku masyarakat desa, juga telah menjadi pusat jaringan sosial. Mereka menghimpun warga disekitarnya untuk menciptakan interaksi sosial yang baru. c. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari, Kehadiran media massa membuat aktivitas seharihari berpangaruh terhadap adanya media. Di pagi hari, biasanya masyarakat kota membaca Koran dahulu, Di malam hari, dimana anak-anak seharusnya tidur, tapi malah menonton tv. Anak-anak sekolah dasar yang biasanya selalu mandi pagi pada hari minggu, setelah hadirnya acara televise untuk anak-anak pada pagi hari, mengubah jadwal mandi pagi menjadi jadwal menonton televisi. Pada waktu magrib, anak-anak yang biasanya mengaji setelah sholat menjadi lebih senang menonton televisi setelah stasiun televise menyajikan acara hiburan tertentu pada waktu tersebut. 2016 5 Sosiologi Komunikasi SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id d. Efek Hilangnya Perasaaan Tidak Nyaman, orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, perasaan kesepian, marah, kesel, kecewa dan sebagainya. Seorang gadis yang sedang dimabuk cinta akan mendengarkan lagu-lagu yang bertema cinta atau melankolis dari radio siaran maupun tape recorder. Orang yang tertimpa musibah akan menghilangkan perasaan dukanya dengan mendengarkan radio siaran atau menonton televise yang menayangkan acaraacara siraman rohani, misalnya mendengarkan acara dakwah. e. Efek menumbuhkan Perasaan Tertentu, terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Misalnya orang akan mempunyai perasaan positif terhadap Koran Kompas dari pada Koran Pos Kota. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengna pengalaman individu bersama media massa tersebut. 2. Efek Pesan Dalam bagian ini akan dibahas mengenai efek pesan media massa yang meliputi efek kognitif, efek afektif, efek behavioral. a. Efek Kognitif Akibat yang timbul pada diri komunikasn yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Dengan berlangganan Koran Pos Kota, kita akan menduga bahwa dunia ini dipenuhi denga tindakan perkosaan, penganiyaan dan criminal. Dengan melihat acara criminal di televisi, kita cenderung mengatakan bahw di sekitar kita sudah tidak aman lagi. Dengan demikian jelaslah bahwa naik surat kabar maupun televise dapat menonjolkan situasi atau orang tertentu di atas situasi atau orang yang lain. Menurut Mc. Luhan, media massa adalah perpanjangan alat indera kita (sense extention theory; teori perpanjangan alat indera). Dengan media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita lihat atau belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media massa adalah relaitas yang sudah diseleksi. Kita cenderung memperoleh informasi tersebut semata-mata berdasarkan pada apa yang dilaporkan media massa. 2016 6 Sosiologi Komunikasi SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Televisi sering menyajikan adegan kekerasan, penonton televisi cenderung memandang dunia ini lebih keras, lebih tidak aman dan lebih mengerikan. Karena media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang bias dan timpang. Oleh karena itu, muncullah apa yang disebut stereotip, yaitu gambaran umum tentang individu, kelompok, profesi atau masyarakat yang tidak berubah-ubah, bersifat klisedan seringkali timpang dan tidak benar. Sebagai contoh, dalam film India, wanita sering ditampilkan sebagai makhluk yang cengeng, senang kemewahan dan seringkali cerewet.Penampilan seperti itu, bila dilakukan terus menerus, akan menciptakan stereotipe pada diri khalayak Komunikasi Massa tentang orang, objek atau lembaga. Di sini sudah mulai terasa bahayanya media massa. Pengaruh media massa lebih kuat lagi, karena pada masyarakat modern orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa. Sementara itu, citra terhadap seseorang, misalnya, akan terbentuk (pula) oleh peran agenda setting (penentuan/pengaturan agenda). Teori ini dimulai dengan suatu asumsi bahwa media massa menyaring berita, artikel, atau tulisan yang akan disiarkannya. Biasanya, surat kabar mengatur berita mana yang lebih diprioritaskan. Ini adalah rencana mereka yang dipengaruhi suasana yang sedang hangat berlangsung. Sebagai contoh, bila satu setengah halaman di Media Indonesia memberitakan pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar, berarti wartawan dan pihak redaksi harian itu sedang mengatur kita untuk mencitrakan sebuah informasi penting. Sebaliknya bila di halaman selanjutnya di harian yang sama, terdapat berita kunjungan Megawati Soekarno Putri ke beberapa daerah, diletakkan di pojok kiri paling bawah, dan itu pun beritanya hanya terdiri dari tiga paragraf. Berarti, ini adalah agenda setting dari media tersebut bahwa berita ini seakan tidak penting. Mau tidak mau, pencitraan dan sumber informasi kita dipengaruhi agenda setting. Efek Prososial Kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila televise menyebabkan kita lebih mengerti tentang bahasa Indonesia yang baik da benar, maka televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. Film Sesame Street yang dirancang para pendidik, psikolog dan ahli media massa. Setelah melalui berbagai penelitian, terbukti film ini telah berhasil mempermudah proses belajar. b. Efek Afektif 2016 7 Sosiologi Komunikasi SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Efek ini kadarnya lebih tingga daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Kegembiraan juga tidak dapat diukur dengan tertawa keras ketika menyaksikan adegan lucu. Tetapi para peneliti telah berhasil menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa. Faktor-faktor tersebut antara lain : Suasana emosional, menonton sedih sinetron di televisi atau membaca novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya dalam keadaan senang. Skema Kognitif, merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita tau bahwa dalam sebuah film action ‘sang jagoan; pada akhirnya akan menang. Suasana Terpaan (Setting Exposure), Tayangan misteri di tv, membuat kita berpikir bahwa kehidupan mahluk itu adalah sebagaimana yang kita lihat dalam film atau sinetron tersebut. Predisposisi Individual, mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi trahdi lebih emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang akan senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa pnelitian membuktikan bahwa acra yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang-orang yang berbeda. Faktor Identifikasi, menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca atau pendengar menempatkan dirinya dalam posisi tokoh tersebut. c. Efek Behavioral Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan di TV membuat orang menjadi beringas. Siaran memasak di tv membuat ibu-ibu lebih gemar memasak dan kreatif. Namun ada juga laporan bahwa, televise gagal mendorong pemirsanya untuk menabung di Bank. Film tidak sanggup memotivasi remaja perkotaan untuk menghindari pemakaian obat-obat terlarang. 2016 8 Sosiologi Komunikasi SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Radio, televisi atau film di berbagai negara telah digunakan sebagai media pendidikan. Sebagian laporan telah menunjukkan manfaat nyata dari siaran radio, televisi dan pemutaran film. Sebagian lagi melaporkan kegagalan. Misalnya, ketika terdapat tayangan kriminal pada program “Buser” di SCTV menayangkan informasi: anak SD yang melakukan bunuh diri karena tidak diberi jajan oleh orang tuanya. Sikap yang diharapkan dari berita kriminal itu ialah, agar orang tua tidak semenamena terhadap anaknya, namun apa yang didapat, keesokan atau lusanya, dilaporkan terdapat berbagai tindakan sama yang dilakukan anak-anak SD. Inilah yang dimaksud perbedaan efek behavior. Tidak semua berita, misalnya, akan mengalami keberhasilan yang merubah khalayak menjadi lebih baik, namun pula bisa mengakibatkan kegagalan yang berakhir pada tindakan lebih buruk. Mengapa terjadi efek yang berbeda? Belajar dari media massa tidak bergantung hnaya pada unsure stimulus yang ada pada media massa saja. Kita memerlukan teori, menuut teori belajar Sosial dari bandura, orang cenderungmeniru prilaku yang diamati. Stimulus menjadi teladan untuk perilakunya. Penyajian kekerasan dalam media massa menyebabkan orang melakukan kekerasan pula. Jadi sejauh ini, tampaknya teori belajar sosial dapat diandalkan untuk menjelaskan efek behavioral media massa. Dampak Sosial Media Massa Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Bukti sederhana terjadi pada seorang remaja laki-laki yang mengenakan topi seperti yang dipakai actor dalam satu tayangan komedi televise. Anak-anak lainnyapun dengan segera menirunya. Budaya, sosial dan politik dipengaruhi oleh media (Agee. 2011). Media membentuk opini public untuk membawakannya pada perubahan yang signifian. Kampanye nasional larangan merokok di tempat-tempat umum memiliki kekuatan pada pertengahan tahun 1990-an dengan membanjirnya berita-berita tentang bahaya merokok bagi perokok pasif. Disini secara instant media massa dapat membentuk kristalisasi opini public untuk melakukan tindakan tertentu. Kadang-kadang kekuatan media massa hanya sampai pada ranah tertentu. Dominick menyebutkan tentang dampak komunikasi massa pada pengetahuan, persepsi dan sikap orang-orang. Media massa, terutama televise yang menjadi agen 2016 9 Sosiologi Komunikasi SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sosialiasasi (penyebaran nilai-nilai) memainkan peranan penting dalam transmisi sikap, persepsi dan kepercayaan. Daftar Pustaka Sendjaya, Sasa Djuarsa, Teori Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka, 1999 Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Radja Grafindo Persada, 2002 Sosanto, Astrid, Komunikasi Sosial, Jakarta, Binacipta, 1980. Bungi, Burhan, Sosiologi Komunikasi, Jakarta, Kencana, 2006 Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma dan diskursus. Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia Pengantar ilmu komunikasi. darihttp://kuliahmeyga.blogspot.com/2010/10/pengantar-ilmu-komunikasi.html, November 2014, jam 6:34 AM. 2016 10 Sosiologi Komunikasi SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dikutip tanggal 2