BAB II PENELITIAN TERDAHULU, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Penelitian Terdahulu Judul PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT MENGAJUKAN KREDIT PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR, Tbk. CABANG NGANJUK PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP KEPUTUSAN SANTRI MEMILIH PONDOK PESANTREN Peneliti Metode Mitha Rana Paragita Kuantitatif Mufti Ulil Azmi Ihwani Kuantitatif 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Hasil Dari hasil Analisis Regresi Linear Berganda diperoleh bahwa variabel volume dan dispersion berpengaruh terhadap minat nasabah mengajukan kredit Bank Jatim. Selain itu di dapat pula hasil uji hipotesis bahwa terdapat pengaruh secara parsial dan simultan variabel volume dan dispersion terhadap minat beli, serta variabel dispersion berpengaruh dominan terhadap minat nasabah mengajukan kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk. Cabang Nganjuk Terdapat Pengaruh yang positif dan signifikan antara Word of Mouth Communication dengan keputusan santri. Artinya semakin tinggi Word of Mouth Communication di dalam masyarakat juga akan semakin meningkatkan keputusan santri dalam memilih pesantren Anwar Futuhiyah Yogyakarta. Didapatkan prosentase keputusan santri yang hanya berkisar 0,432atau 43,2% bagi satu variabel yaitu word of mouth communication dan 10 56,8%bagi variabel lain PENGARUH IKLAN DAN WORD OF MOUTH (WOM) TERHADAP MINAT BELI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI PADANG ATAS KARTU PERDANA IM3 Berdasarkan hasil analisis maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua variabel independen (iklan dan Word of Mouth) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap mahasiswa Dita Kurnia Kuantitatif Universitas Negeri Padang atas kartu perdana IM3. Word of Mouth merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap minat beli mahasiswa Universitas Negeri Padang atas kartu perdana IM3. Dari ketiga data studi penelitian sebelumnya yang menjadi referensi penulis,bahwa variable bebas yakni Word of Mouth memberikan pengaruh yang besar terhadap variable terkait yang ada. Dari situ penulis dapat melihat dan menganalisa kepustakaan serta data yang didapat dari penelitian-penelitian tersebut yang kemudian akan peneliti manfaatkan sebagai salah satu kriteria keabsahan data penelitian yang akan peneliti lakukan. 2.2. Tinjauan pustaka 2.2.1. Komunikasi Pemasaran Nickles memaparkan bahwa komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran, serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Definisi ini menyatakan bahwa http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Pihakpihak yang terlibat akan mendengarkan, beraksi dan berbicara sehingga tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan.1 Komunikasi pemasaran adalah aktivitas peasaran yang berusaha menyebarkan informas, mempengaruhi atau membujuk, dan atau meningatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan2. Dalam komunikasi pemasaran terdapat bauran komunikasi pemasaran,, menurut Kotller bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu : 1. Iklan : Setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan 2. Promosi Penjualan : Berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong orang mencoba atau membeli produk atau jasa. 3. Hubungan masyarakat dan pemberitaan : Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya 1 Dharmmesta, B.S. & Handoko, H.(1982), Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: PBFE Universitas Gadjah Mada. Hlm 56 2 Tjiptono, Fandy. 1995.Strategi Pemasaran. (Yogyakarta: ANDI), Hlm: 219 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 4. Penjualan pribadi : Interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan. 5. Pemasaran langsung dan interaktif : Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan pelanggan tertentu dan calon pelanggan. Bauran komunikasi pemasaran ini selalu dikaitkan dengan penyampaian sejumlah pesan dan penggunaan visual yang tepat sebagai syarat utama keberhasilan dari sebuah program promosi.Tahapan-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa (awareness), menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki atau mendapatkan produk (interest), samapai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dalam kajian komunikasi tahapan tersebut dikenal dengan rumusan AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, and Action ).3 2.2.2. Promosi Salah satu aspek bauran pemasaran yang terpenting adalah promosi, dimana promosi merupakan suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan memperngaruhi orang atau pihak lain sehingga 3 Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. 2005. Prinsip-Prinsip Pemasaran. (Alih Bahasa Imam Nurmawan.Jakarta : Penerbit Salemba Empat), hlm. 249 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya. Secara luas promosi diartikan sebagai kegiatan yang ditunjukan untuk memperkenalkan, menjalin maupun menciptakan interaksi antara perusahaan dengan mitra usaha maupun konsumen dan kegiatan tersebut adalah suatu usaha untuk mengkomunikasikan perusahaan, produk maupun jasa kepada pihak luar yakni mitra usaha,supplier maupun konsumen. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan produknya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut; 1. Menginformasikan (Informing) dapat berupa; a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar d. Mejelaskan cara kerja suatu produk e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan f. Meluruskan kesan yang keliru g. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli h. Membangun citra perusahaan 2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk a. Membentuk pilihan merek http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu c. Mengbah persepsi pelanggan terhadap atribut produk d. Mendorong pembeli untuk belanjaa saat itu juga e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga 3. Mengingatkan (remainding) dapat terdiri atas a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan c. Memnbuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan d. Menjaga agar ingatan pertama pemnbeli jatuh pada produk perusahaan.4 Tujuan Promosi, tujuan promosi penjualan kerap berkaitan dengan tindakan oleh customer di pasar sasaran atau oleh penjual kembali di suatu tempat pada rantai distribus antara produsen dengan pengguna akhir. Tujuan tindakan seperti itu bisa berupa uji coba, pembelian kembali atau peningkatan penggunaan. 4 Tjiptono, Fandy. 1995.Strategi Pemasaran. (Yogyakarta: ANDI), Hlm: 221-222 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Gambar 3.Bagan Tujuan lanjutan Sumber : Marketing 101 Jika promosi difokuskan pada tujuan tindakan promosi itu kerap terdiri dari dorongan tambahan untuk merangsang customer agar membeli produk atau jasa. Promosi juga dapat digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi lanjutan seperti kesadaran, pengetahuan, kesukaan, preferensi, dan keyakinan dengan cara yang kira-kira sama dengan yang dilakukan pengenal brand.5 Pesan, sebuah pesan promosi itu harus konsisten dengan positioning sebuah perusahaan.Dalam promosi, harus mempertimbangkan tidak hanya isi pesan melainkan juga bunyi dari pesan itu sendiri. 2.2.3. Strategi Promosi David W Craven mengatakan bahwa strategi promosi adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya.Fungsi promosi dalam bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tuuan komunikasi dengan setiap konsumen.Komponen-komponen 5 bauran Sexton, Don. Trump, Donald. Trump University 101.(alih bahasa Aswita R. Penerbit: PT Bhuana Ilmu computer.Hlm 280 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 promosi mencakup periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat.Tanggung jawab pemasaran yang penting adalah merencanakan dan mengkoordinasikan strategi promosi terpadu dan memilih strategi untuk komponen-komponen promosi. Manajer pemasaran mempunyai sedikit atau todal ada pengendalian terhadap komunikasi dari mulut ke mulut atau komunikasi organisasi lain.6 Strategi pormosi memiliki beberapa komponen-komponen utama diantaranya: 1. Iklan, keuntungan-keuntungan penggunaan iklan untuk berkomunikasi dengan para pembeli diantaranya adalah biaya yang rendah per pemasangan, keragaman media (surat kabar, majalah,TV, radio, dan iklan di jalanan), pengendalian pemasangan, isi pesan yang konsisten, dan kesempatan untuk mendisain iklan yang kreatif. Daya tarik dan pesan dapat disesuaikan bila tujuan komunikasi berubah. 2. Penjualan langsung, memiliki kelebihan yakni dapat langsung berinteraksi dengan para pembeli untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dan mengatasi penolakan, mereka dapat menargetkan pembeli, dan mempunai kapasitas untuk mengumpulkan pengetahuan pasar dan memberikan umpan balik. 3. Promosi penualan, terdiri dari berbagai kegiatan promosi, antara lain peragaan penjualan, kontes, pemberian sampel, display titik pembelian, pemberian insentif, dan kupon. 6 David, W Cravens. 1996. Pemasaran Strategis. (Alih Bahasa Lina Salim M. B. A. Jakarta : Erlangga) hlm 77 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 4. Publisitas, merupakan suatu cara merangsang timbulnya permintaan yang bersifat impersonal terhadap suatu produk, jasa, atau ide dengan cara memasang berita komersial di media massa.7 Strategi promosi terdiri dari dua jenis yang memiliki orientasi yang berbeda, pertama, yaitu mendorong (push) menunjukan dorongan usaha kedepan, dimana perusahaan mengarahkan penjualan perorangan, periklanan, dan promosi penjualan yang berorientasi perdagangan kepada para pedagang besar serta pedagang ritel.Kedua adalah menarik (pull) menunjukaan tarikan mundur dari para konsumen ke pedagang ritel.Tarikan atau dorongan ini hasil dari usaha promosi yang berhasil kepada konsumen.8 1. Push Strategi, yaitu aktifitas promosi kepada perantara (umumnya dengan penjualan personal atau trade promotion), dengan tujuan agar para perantara itu memesan kemudian menjual serta mempromosikan produk kepada konsumen akhir9. Lebih tepat dipakai bila pada kategori tersebut, loyalitas merek rendah, pemilihan merek dilakukan dalam took, produk merupakan impulse produk (dibeli secara tidak terencana), dan benefit produk cukup diketahui luas. 2. Pull Strategi, yaitu aktifitas promosi produsen kepada konsumen akhir (biasanya dengan iklan dan consumer promotion), dengan tujuan agar 7 David, W Cravens. 1996. Pemasaran Strategis. (Alih Bahasa Lina Salim M. B. A. Jakarta : Erlangga) hlm 77-78 8 Shimp, Terrence A. 2003. Periklanan Promosi, Erlangga. Jakarta 9 Sulaksana, Uyung. (2007). Integrated Marketing Communications : Teks dan Kasus. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 mereka mencarinya pada menyalur atau perantara, yang pada gilirannya akan memesan produk tersebut kepada produsen. lebih tepat diterapkan bila pada produk tersebut, loyalitas merek dan keterlibatan produk tinggi. 2.2.4. Word of Mouth Marketing 2.2.4.1. Definisi Word of Mouth Marketing Didalam dunia bisnis istilah word of mouth merupakan tindakan konsumen memberikan informasi kepada konsumen lainnya dari seseorang kepada orang lain yang bersifat antar pribadi berupa non-komersial, produk ataupun sebuah jasa.10 Word of Mouth Marketing (WOMm) adalah sebuah percakapan yang di desain secara online ataupun offline memiliki multipleeffect, non-hierarchi horizontal dan multinasional. Perusahaan memimicu minat konsumen dengan cara yang menyebabkan konsumen berbagi pengalaman dengan orang lain. Agar prosesnya dapat berjalan dengan sempurna, pemasar perlu mencari orang-orang yang sangat terkesan dan sangat puas atau bahagia karena produk atau jasa yang ia terima, orang semacam ini akan menjadi rekomender yang besar pengaruhnya bagi orang lain.11 Dalam penerapannya Word Of Mouth marketing (WOM) terbagi dalam dua jenis, yaitu : 10 Ali Hasan, Marketing dari Mulut ke Mulut.Media Pressindo. 2010 Hal 32 Ali Hasan, Marketing dari Mulut ke Mulut.Media Pressindo. 2010 Hal 11 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 1. Organic Word of Mouth Organic Word of Mouth Marketing adalah WOM yang terjadi secara alami.Orang-orang yang merasa senang dan puas pada sebuah produk, memiliki hasrat alami untuk membagi dukungan dan antusiasme mereka. Mereka inilah yang akan menjadi advokast bagi produk tersebut. Tapi walau terjadi secara alami bukan berarti kita pasrah dan hanya menyerahkan semuanya kepada pelanggan. 2. Amplified Word of Mouth Amplified Word of Mouth adalah WOM yang di buat oleh perusahan, WOM ini terjadi ketika pemasar perusahaan melakukan kampanye yang dirancang untuku mendorong atau mempercepat WOM kepada konsumen.12 Dalam Word Of Mouth marketing, konsumen lah yang memutuskan tentang sesuatu yang sangat berharga untuk dibicarakan, Perusahaan harus bekerja keras untuk dapat memposisikan produk/jasa sedemikian rupa agar semua konsumen merasa bahwa semua produk/jasa itu berharga untuk didiskusikan dan kemudian mereka rekomendasikan kepada orang lain. Pelanggan yang telah memiliki pengalaman unik tentang produk, jasa dan merek itu ke dalam daftar agenda percakapan. Mereka 12 Sumardy, Marlin Silviana, and Melina Melone. The Power of Word Marketing.2011 hal67 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 secara sadar mengungkapkan kepada orang lain secara lisan (Word of Mouth) dalam berbagai kesempatan. Word Of Mouth antar konsumen yang muncul secara alami dan jujur adalah efek yang diinginkan oleh perusahaan, dan ini diakui oleh semua pakar marketing bahwa pesan pemasaran yang dihasilkan jauh lebih efektif dibandingkan dengan media lain. Ketika isi pesan Word Of Mouth marketing itu jujur maka setiap orang akan menganggapnya sebagai sesuatu yang menyenangkan, tidak akan menimbulkan kerugian, mendorongkan diri mereka untuk layak menceritakan kepada orang lain. Terkadang mendesak orang lain yang mereka temui agar lebih cepat membeli produk atau jasa yang secara nyata sangat bernilai atau berharga. Word Of Mouth marketingakan semakin kuat ketika terjadi dalam suatu mutual dialogue. Dalam praktek pemasaran cara kerja Word Of Mouth marketing menggunakan sentuhan one to one personalized yang kemudian pesan itu menyebar bagikan virus (viral) sehingga menjadi heboh (buzz).13 Word of Mouth Marketing merupakan bagian dari strategi promosi dalam kegiatan pemasaran yang menggunakan “orang ke orang” yang puas untuk meningkatkan kesadaran produk dan menghasilkan tingkat penjualan tertentu. Komunikasi dari mulut ke mulut menyebar melalui jaringan bisnis, sosial dan masyarakat 13 Phillip Kotler dan kevine Lane Keller.Manajemen Pemasaran, edisi ketiga belas. Erlangga. 2009 Hal 257 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 yang dianggap berpengaruh, biaya efektif, dan cara cepat untuk menyebarluaskan informasi produk. Berbagi strategi diadopsi untuk memperlancar proses ini, termasuk kemitraan dengan pelanggan dan pembuatan rencana rujukan pelanggan. Fokus dari Word of Mouth Marketing adalah upaya penciptaan suasana kegembiraan atau ”buzz”mengenai produk baru, dalam kelompok sosial tertentu. Wom sebagai strategi promosi sangat menarik, karena mampu menggabungkan prospek dan pelanggan untuk mengatasi keraguan, biaya yang lebih rendah dan pengiriman pesan lebih cepat terutama melalu teknologi internet dalam meningkat kinerja perusahaan dari waktu ke waktu, karena itu Wom sebagai salah satu instumen promosi tidaklah hanya efektif, tetapi juga efisien sebagai syarat untuk keberlangsungan perusahaan. 2.2.4.1. Teknik Word of Mouth Marketing Dalam penerapannya banyak pemasar yang menekankan dalam dua bentuk khusus pemasaran mulut kemulut, yakni buzz dan viral. Pemasaran buzz menghasilkan ketertarikan, menciptakan publisitas, dan mengekspresikan informasi relevan baru yang berhubungan dengan merek melalui sarana yang tak terduga atau bahkan mengejutkan. Pemasaran viral adalah bentuk lain dari pemasaran mulut ke mulut, yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ mendorong konsumen 22 menceritakan produk dan jasa yang dikembangkan perusahaan kepada orang lain secara online14 Beberapa teknik Word of Mouth Marketing yang diarahkan untuk konsumen shingga mereka berbicara mengenai produk atau jasa dari sebuah perusahaan, diantaranya adalah : 1. BuzzMarketing. Menggunakan high profile berita untuk membuat orang membicarakannya (mengenai merek/produk yang ditawarkan) 2. ViralMarketing. Menciptakan masukan pesan informatif yang dirancang untuk dapat diteruskan dalam model eksponensional, melaui media online atau email. 3. CommunityMarketing. Pembentukan atau mendukung komunitas yang mungkin untuk berbagai kepentingan tentang merek (seperti kelompok pengguna, forum diskusi, dan klub) providing alat, konten, informasi untuk mendapatkan dukungan dari komunitas tersebut. 4. GrassroatsMarketing. Pengorganisasian dan memotifasi relawan untuk engage pribadi. 5. EvangelistMarketing. Merekrut pendukung baru, advokasi atau relawan yang didorong untuk mengambil peran leadership dalam menyebarkan pesan secara aktif. 14 Phillip Kotler dan Kevine Keller. Manajemen Pemasaran, edisi ketiga belas. Erlangga. 2009 hal 256 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 6. InfluencerMarketing. Mengidentifikasikan masyarakat dan pendapat kunci leaders yang cenderung berbicara tentang produku dan memiliki kemampuan untuk influence pendapat orang lain. 7. StreetMarketing. Menjangkaun dan berinteraksi dengan konsumen secara langsung, tatap muka disuatu tempat secara berkala. 8. StealthUndercover Marketing. Gerakan marketing dibawah ambang sadar, misalnya menggunakan seorang aktor untuk menyebarkan pesan positif kepada khalayak 9. Referralsprogram. Membuat alat yang memungkinkan pelanggan akan puas dan merekomendasikan kepada teman-teman mereka15 2.2.4.2.Unsur Word of Mouth Marketing, tahapannya, dan faktor yang mempengaruhinya Word of Mouth Marketing merupakan upaya memberikan alasan agar orang berbicara tentang merek, produk maupun jasa dan membuat berlangsungnya pembicaraan itu menjadi lebih mudah. Struktur dialog dan percakapan yang baik besumber dari advokasi merek actual dan orang-orang (rekomender) bersedia pergi dari suatu tempat ke tempat lain untuk berbagi pendapat, pengalaman, atau antusiasme mereka tentang suatu produk. Alasan 15 Ali Hasan. Marketing dari Mulut ke Mulut. Media pressindo.2010 Hal 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 yang begitu kuat dalam Womm adalah percakapan timbale balik yang tidak dapat ditemukan dengan ratusan pesan lain dalam folder konvensional persuahaan. Unsur dasar dalam Word of Mouth Marketingdiantaranya : 1. Keberlangsungan suara pelanggan, bukan suara perusahaan, owner, atau marketer. 2. Alami, asli, proses jujur bukan buatan dan juga manipulasi 3. Konsumen mencari sumber informasi bukan perusahaan, owner, atau marketer. 4. Konsumen bicara tentang produk, layanan, atau merek dan mereka telah memiliki pengalaman.16 WoMm mempunyai tiga tahapan, yaitu : 1. Talking, Membicarakan adalah tahapan dimana seorang konsumen membicarakan sebuah produk dengan sukarela dan antusias (tergantung pada pengalaman konsumen) 2. Promoting, Mempromosikan dimana ketika konsumen bukan hanya sekedar membicarakan 16 merek/produk tetapi Ali Hasan. Marketing dari Mulut ke Mulut. Media pressindo.2010 Hal 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/ juga 25 bersedia untuk mempromosikannya kepada konsumen lain. 3. Selling, Menjual adalah tahapan dimana seorang konsumen mau untuk menjualmerek/produk tersebut kepada orang lain. Menurut Jurnal Jillian C.Sweeney Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Word Of Mouth yaitu : Faktor Personal, Yang berkaitan dengan faktor ini yang mengenai kredibilitas penyampai pesan (Sender), kepercayaan akan sumber informasi dan nilai yang terdapat dalamnya. Faktor Interpersonal, Word Of Mouth akan lebih efektif apabila si penyampai pesan (sender) mempunyai hubungan yang dekat antara penyampai pesan (sender) dan penerima pesan (received) yang didasarkan pada kepercayaan dan saling menghormati Faktor Situasional, Nilai Word Of Mouth akan lebih efektif untuk pembelian yang membutuhkan banyak pertimbangan (highly involved) dan resiko yang besar. Selain itu Word Of Mouth juga sangat efektif ketika pesan yang sama diterima dari beberapa sumber (dari penyedia Word Of Mouth atau dari media lainnya) Karakteristik pesan yang disampaikan, Yaitu kejelasan pesan yang digambarkan seperti melalui bercerita. Komunikasi Non Verbal seperti bahasa tubuh yang memainkan peranpenting dalam Word Of Mouth. Faktor lainnya yang difokuskan dalam penyampaian pesan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 itu sendiri yaitu bagaimana cara Word Of Mouth tersebut disampaikan atau cara Word Of Mouth tersebut diceritakan.17 2.2.5. Keputusan Pembelian 2.2.5.1. Definisi Keputusan Pembelian Keputusan pembelian itu merupakan proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Dapat diartikan bahwa keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada dan proses integrasi yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.18 2.2.5.2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Pengenalan masalah Pencarian Informasi Evaluasi alternatif Keputusan pembelian Perilaku Paska pembelian G Gambar 4.Proses Pengambilan Keputsan Pembelian. Sumber: Phillip Kotler dasar-dasar pemasaran. Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akanmelakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilankeputusan, yakni: 1. Pengenalan masalah (problem recognition). 17 Jurnal Jillian C.Sweeney,Geoffery N.Soutar dan Tim Mazzarol “Factors Influencing Word Of mouth Effectiveness : Receiver Perspectives 18 Nugroho Setiadi J. Perilaku Konsumen. Kencana.2003.Hal 38 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya.Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar atah rasa haus.Atau suatu kebutuhan dapat timbul karena seseorang yang melewati sebuah toko yang baru selesai dibakar dapat merangsang rasa laparnya. 2. Pencarian informasi (information source). Seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Ada dua tingkatan yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Proses mencari informasi secara aktif dimana ia mencari bagan-bahan bacaan, untuk mempelajari yang lain. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokan menjadi 4 kelompok : 1. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan 2. Sumber komersil : Iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan dan pameran http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 3. Sumber umum : Media massa, organisasi konsumen 4. Sumber pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan produk. 3. Evaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membut keputusan akhir tapi tidak ada proses evaluasi yang sederhan dan tunggal yang digunakan oleh konsumen. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen bersifat kognitif yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional 4. Keputusan pembelian (purchase decision). Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan.Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.Namun ada dua faktor yang dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 Sikap orang lain Evaluasi alternatif Nilai Pembelian Faktor situasi yang tidak terantisipasi Keputusan pembelian Gambar 5.Tahap antara evalusai alternative dan keputusan pembelian . Sumber: Phillip Kotler dasar-dasar pemasaran. Faktor yang pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal : (1) intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan (2) motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut . semakin tinggi intensitas sikap negative orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen. Tujuan pembeluan juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti : pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli 5. Perilaku pasca-pembelian (post-purchase evaluation). Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 konsumen akan mengalamin beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akanmenarik minat pemasar. Pekerja pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli,tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian.19 Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pelanggan pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan , pelanggan akan puas, jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas. Perasaan-perasaan itu akan membedakan apakah pembeli akan membeli kembali produk tersebut dan membicarak hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain. Kepuasan dan ketidak puasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen tersebut puas, ia akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi dengan membeli produk tersebut, dan mereka akan menceritakan hal-hal baik mengenai produk tersebut kepada orang lain. Namun sebaliknya bila pelanggan tidak 19 Phillip kotler.Dasar-dasar pemasaran.Intermedia.Jakarta. Hal 280 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 puas, mereka cenderung akan mengambil tindakan seperti mengajukan keluhan kepada publik.20 2.3. Landasan Teori, Teori Stimulus Organism Respon (S.O.R) Dimulai pada tahun 1030-an, lahir suatu model klasik komunikasi yang banyak mendapat pengaruh teori psikologi, teori S-O-R singkatan dari StimulusOrganism-Respon. Asumsi dasar dari model ini adalah media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi adalah proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengatakan kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-OR ini dapat berlangsung secara positif atau negatif. Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus, sehingga seseorang dapat mengaharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dari model ini adalah: 1. Pesan (stimulus,S) 2. Komunikan (Organism, O): perhatian, pengertian, penerimaan 3. Efek (respon, R): perubahan sikap Proses dari perubahan sikap adalah serupa dengan proses belajar. Dalam mempelajari sikap ada tiga variabel yang penting menunjang proses belajar tersebut yaitu: perhatian, pengertian, penerimaan. 20 Phillip kotler. Manajemen pemasaran.Indeks.hal228 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 Sikap yang dimaksud disini adalah kecendrungan bertindakan, berpikir, berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukanlah perilaku, tetapi lebih merupakan kecendrungan untuk berprilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap, dengan demikian pada kenyataan tidak ada istilah sikap yang berdiri sendiri. Sikap juga bukanlah sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah seseorang harus setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan. Sikap mengandung aspek evaluatif artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap objek, orang, situasi, dan mungkin aspek-aspek lain dunia, termasuk ide abstrak dan kebijaksanaan sosial. Dengan demikian ahli psikologi sosial biasanya memandang sikap sebagai gabungan dari komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen perilaku. Mann menjelaskan bahwa komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotip yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Adapun komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi, aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruhpengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang. Komponen perilaku berisi tendensi atau kecendrungan untuk bertindak atau bereaksi dengan cara-cara tertentu21 21 Alex Sobur 2003. Psikologi umum. Pustaka Setia, Bandung. Hal358-362 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 2.4.. Kerangka Pemikiran Berdasarkan pada rumusan masalah dan telaah pustara yang telah diuraikan dimuka mengenai variable Word of Mouth Marketing serta pegngaruhnya terhadap keputusan siswa baru memilih LBPP LIA sebagai tempat kursus bahasa inggris, maka kerangka pemikiran teoritis yang diajukan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut : 2.5. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban masalah terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalambentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. 22 . Maka berdasarkan rumusan permasalahan yang ada hipotesis yang dapat dimunculkan : “Word of Mouth Marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan siswa baru memilih kursus bahasa inggris di LBPP LIA Pramuka” 22 Sugiyono.Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D.Bandung. Hal 64 http://digilib.mercubuana.ac.id/