BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Ada

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran
Ada beberapa pengertian dari pemasaran menurut para ahli. Berikut
beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli:
Menurut Kotler dan Keller (2009:5) Pemasaran adalah suatu proses
kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.
Menurut Swastha dan Irawan (2008:5) Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa
yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
yang potensial
Menurut Daryanto (2011:75) Pemasaran adalah bagian yang penting
dengan pasar, karena pasar yang ada sekarang merupakan pasar pembeli di
mana terjadinya transaksi jual beli tergantung pada keputusan pembeli sendiri,
sehingga pasar yang ada sangat dipengaruhi oleh perilaku para konsumen dan
yang penting perusahaan sebagai yang menawarkan barang hanya bisa
mengikuti kehendak konsumen dan bagaimana mengatasi pesaing-pesaing dari
perusahaan yang menciptakan barang sejenis.
2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut Daryanto (2011:20) Bauran Pemasaran adalah perangkat alat
pemasaran taktis yang dapt dikendalikan yang di padukan oleh perusahaan
untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran
pemasaran terdiri atas 4P Yaitu:
1. Produk (Product)
Kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada pasar sasaran, meliputi: Keragaman produk, mutu
rancangan, sifat, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan
dan manfaat
2. Harga (Price)
Jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
memperoleh produk, Meliputi: Harga, diskon, potongan, syarat
kredit, perode pembayaran.
3. Distribusi (Place)
Aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi
konsumen sasaran. Meliputi: Saluran, lokasi, persediaan
7
8
4. Promosi (Promotion)
Aktivitas yang mengomunikasikan keunggulan produk dan
membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya, meliputi
Periklanan, personal selling, promosi penjualan, humas.
2.3
Saluran Distribusi
2.3.1
Pengertian Distribusi
Tentunya
setiap
perusahaan
ataupun
pengusaha
menggunakan saluran distribusi dalam memasarkan produk yang
dihasilkan. Selain itu Pemilihan lokasi juga merupakan nilai
investasi yang paling mahal, sebab lokasi bisa dikatakan
menentukan ramai atau tidaknya pengunjung. Lokasi usaha yang
strategis cukup menyedot pengunjung untuk membeli produk yang
ditawarkan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:7) saluran distribusi
merupakan seperangkat organisasi yang saling bergantung satu
sama lain, yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu produk
ataujasa, untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau
pengguna bisnis.
Menurut Swastha (2007:190) Saluran distribusi suatu barang
adalah salurna yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan
barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai
industry
2.3.2
Fungsi Saluran Distribusi
Adapun fungsi saluran distribusi menurut Kotler dan
Armstrong (2001:8) yaitu:
a. Informasi: mengumpulkan dan mendistribusikan riset
pemasaran dan informasi intelijen tentang factor-faktor dan
kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan
untuk merencanakan dan membantu terjadinya pertukaran.
b. Promosi: mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi
persuasive berkenaan dengan suatu penawaran
c. Kontak: menemukan dan berkomunikasi dengan pembeli
prospektif
9
d. Mencocokan: membentuk dan menyesuaikan penawaran
terhadap kebutuhan pembeli, termasuk kegiatan seperti
manufaktur, memilah,merakit, dan mengemas
e. Negosiasi: mencapai suatu kesepakatan atas harga dan
kondisi lain dari penawaran sehingga kepemilikan dapat
dipindahkan
2.3.3 Macam-macam Saluran Distribusi
Adapun Saluran Distribusi Barang Konsumsi menurut
Swastha dan Irawan (2008:295-297) adalah sebagai berikut:
1. Produsen
Konsumen
Merupakan bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan
paling sederhana. Produsen dapat menjual barang yang
dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah
konsumen (dari rumah ke rumah) saluran ini disebut sebagai
saluran distribusi langsung.
2. Produsen
Pengecer
Konsumen
Saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung.
Disini, pengecer besar langsung melakukan pembelian pada
produsen. Ada pula beberapa produsen yang mendirikan
toko pengecer sehingga dapat secara langsung menlayani
konsumen.
3. Produsen
Pedagang Besar
Pengecer
Konsumen
Saluran ini disebut saluran distribusi tradisional. Disini,
produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer.
4. Produsen
Agen
Pengecer
Konsumen
Disini, produsen memilih agen (agen penjualan atau agen
pabrik) sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan
perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada.
5. Produsen
Agen
Pedagang Besar
Pengecer
Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen
sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada
pedangan besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko
kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini
terutama agen penjualan.
10
2.3.4
Tingkat Saluran Distribusi
Tingkatan dalam saluran distribusi menurut Laksana
(2008:124) adalah sebagai berikut:
1. Saluran nol tingkat atau saluran pemasaran langsung (Zero
Level Channel )
Produsen menjual langsung ke konsumen
2. Saluran tingkat satu (One-level Channel)
Mempunyai satu perantara penjual.
Di dalam pasar
konsumen, perantara ini sekaligus merupakan pengecer
(retailer), Sedangkan dalam pasar industry merupakan
sebuah penyalur tinggal dan penyalur industry
3. Saluran dua tingkat (Two-level Channel)
Mempunyai dua perantara penjual.
Di dalam pasar
konsumen mereka merupakan grosir atau pedagang besar
(Wholesaler) dan sekaligus pengecer (retailer), sedangkan
dalam pasar industry mereka mungkin merupakan sebuah
penyalur tunggal dan penyalur industry
4. Saluran tiga tingkat (Three-level Channel)
Mempunyai tiga perentara penjual yaitu grosir, pemborong
(Jobber), dan pengecer (retailer), seorang pemborong
biasanya ada ditengah grosir dan pengecer
2.4 Pengangkutan
2.4.1 Pengertian Pengangkutan
Pengangkutan merupakan salah satu dari masalah penting
didalam kegiatan distribusi fisik selain dari pada penyimpanan,
Menurut Swasta (2002: 209) Pengangkutan adalah pemindahan
barang melalui suatgu jalan atau alur yang mangambil tempat
diantara lembaga-lembaga saluran, atau antara lembaga saluran
dengan konsumen
2.4.2
Macam-macam Pengangkutan
Menurut Assauri (2004:26-27), terdapat lima alternatif
pengangkutan yang bisa digunakan oleh perusahaan yaitu:
1. Kereta Api
Kereta Api cocok untuk pengangkutan jarak jauh dan untuk
barang-barang berat dan bulky, seperti pasir, besi, beton,
ternak dan kayu.
11
2. Truk
Truk dapat digunakan lebih fleksibel, terutama untuk
mengangkut barang dalam jumlah yang tidak terlalu banyak
dengan jarak yang dekat.
Dengan menggunakan truk
pengiriman barang dapat langsung disampaikan kepada
gudang pembeli tanpa banyak mengalami bongkar muat yang
banyak
3. Angkutan Air
Penggunaaan angkutan air menyebabkan pengiriman barang
menjadi lambat, tetapi biayannya murah. Oleh karena itu,
penggunaan angkutan air akan lebih tepat untuk
pengangkutan barang-barang bulky dan tidak mudah rusak.
4. Angkutan Udara
Penggunaan angkutan udara membutuhkan biaya yang mahal,
tetapi pengakutannya cepat. Oleh karena itu penggunaan
angkutan udara dilakukan untuk mengangkut barang yang
cepat rusak dan harganya relatif mahal
5. Pipa
Pipa merupakan alat pengangkut khusus.
Pipa hanya
digunakan untuk memindahkan barang-barang cair atau
barang-barang berupa gas
2.5 Produk
2.5.1
Pengertian Produk
Menurut Kotler (2002:448) Produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kesuatu pasar untuk memenuhi keinginan
atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barnag
fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang tempat, property,
organisasi dan gagasan.
Menurut Tjiptono (2002:95) Produk merupakan segala
sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuh kebutuhan atau keinginan pasar yang berasangkutan.
Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang Fisik (seperti
sepeda motor, computer, TV, buku teks), Jasa (seperti restoran,
12
penginapan, transportasi), orang atau pribadi (Madona, Tom Hanks,
Michael Jordan), Tempat (seperti Pantai Kuta, Danau Toba),
Organisasi (seperti Ikatan Akuntan Indonesia, Pramuka, PBB) dan
Ide (seperti Keluarga Berencana)
Selanjutnya
Tjiptono
membagi
barang
kedalam
dua
klasifikasi yaitu Barang Konsumen dan Barang Industri
2.5.2
Klasifikasi Barang Konsumen
Menurut Tjiptono (2002:98-100) Barang konsumen adalah
barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri
(individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis.
Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat
jenis yaitu:
1. Convenience Goods
Convenience Goods merupakan barang yang pada umumnya
memilki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli),
dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan
usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan
pembeliannya. Contohnya antara lain rokok, sabun, pasta
gigi, bateri, permen dan surat kabar. Convenience Goods
sendiri masih dapat dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu:
a. Staples adalah barang yang dibeli konsumen secara
regular atau rutin, misalnya sabun mandi dan pasta gigi.
b. Impulse goods merupakan barang yang dibeli tanpa
perencanaan terlebih dahulu ataupun usaha-usaha
mencarinya. Contohnya permen, coklat dan majalah.
c. Emergency good adalah barang yang dibeli bila suatu
kebutuhan dirasa konsumen sangat mendesak, misalnya
payung dan jas hujan di musim hujan.
2. Shopping Goods
Shopping Goods adalah barang-barang yang dalam proses
pemilihan dan pembelianya dibandingkan oleh konsumen di
antara berbagai alternative yang tersedia.
Kriteria
perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas, dan model
masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah tangga,
pakaian, dan furniture.
3. Specialty Goods
Specialty Goods adalah barang-barang yang memiliki
karakteristik dan/atau identifikasi merek yang unik di mana
sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus
untuk membelinya. Umumnya jenis barang specialty terdiri
13
atas barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik,
seperti mobil Lamborghini, pakaian yang idrancang oleh
perancang terkenal, kamera Nikon dan lain-lain
4. Unsought Goods
Unsought Goods merupakan barang-barang yang tidak
diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi
pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya.
2.6 Promosi
2.6.1
Pengertian Promosi
Menurut Swastha dan Irawan (2008:349) Promosi adalah arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran
Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya bagaimana
orang dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya,
berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan
selalu ingat akan produk tersebut.
2.6.2
Bauran Promosi
Menurut Swastha dan Irawan (2008:349) bauran pormosi
adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel
periklanan, personal selling dan alat promosi lain, yang semuanya
direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Adapun variable-variable bauran promosi menurut Daryanto
(2011:94-96) adalah sebagai berikut:
1. Periklanan (Advertising) adalah salah satu bentuk kegiatan
promosi yang sering digunakan perusahaan melalui komunikasi
non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media
masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu
yang membuat poster dan sebagainya.
2. Personal Selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar
individu yang sring bertemu muka yang ditujukan untuk
menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan
hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah
pihak.
14
3. Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi
dengan menggunakan alat peragaan sepert: peragaan, pameran,
demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya.
4. Publisitas dan humas adalah kegiatan promosi yang hamper sama
dengan periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi
yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa berita.
2.6.3 Strategi- strategi Promosi
Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan.
Ada 6 (enam) strategi pokok dalam strategi promosi menurut Tjiptono
(2002:233) adalah sebagai berikut:
1.
Strategi pengeluaran promosi
Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran.
Namun tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar
pengeluaran untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor
penyebabnya adalah pengeluran promosi itu bervariasi
tergantung pada produk atay situasi pasar
2.
Strategi Bauran Promosi
Strategi ini berupaya memberikan distribusi yang optimal dari
setiap metode promosi.
Tugas tersebut tidaklah mudah
mengingat efektivitas masing-masing metode berbeda dan yang
paling repot, setiap metodekadang-kadang tumpang tindih
(overlap) dengan metode yang lain, faktor-faktor yang
menentukan bauran promosi adalah Faktor produk, Faktor pasar,
faktor pelanggan, faktor anggaran, faktor bauran pemasaran
3.
Strategi pemilihan media
Tujuan dari strategi ini adalah memilih media yang tepat untuk
kampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu,
pahan, menentukan sikap dan membeli produk yang di hasilkan
perusahaan
4.
Strategi copy periklanan
Copy adalah isi dari iklan. Copy berfungsi untuk menjelaskan
manfaat produk dan memberikan alasan kepada pembacanya
mengapa harus membeli produk tersebut.
5.
Strategi Penjualan
Strategi penjualan adalah memindahkan posisi pelanggan ke
tahap pembelian (dalam proses pengambilan keputusan) melalui
penjualan tatap muka
15
6.
Strategi motivasi dan penyediaan tenaga penjual
Tenaga sales dapat di motivasi dengan menggunakan
penghargaan berbentuk financial maupun nonfinansial.
Motivasi finansial berwujud kompensasi uang, sedangkan
motivasi nonfinansial biasanya dalam bentuk program evaluasi
kerja.
Download