APC Universitas Brawijaya Meteor adalah lintasan cahaya terang di langit yang terjadi karena pecahan meteoroid masuk ke atmosfer Bumi. Meteor habis terbakar sebelum mencapai permukaan Bumi Pecahan meteoroid bergerak cepat dari angkasa luar menembus atmosfer Bumi. Ketika memasuki atmosfer Bumi, meteoroid mengalami tekanan yang menghasilkan panas. Panas yang sangat tinggi menghasilkan pijaran sangat terang dan berkilauan. Dari Bumi, pijaran itu tampak seperti bintang jatuh. Tahukah kalian jika setiap hari bumi digempur habis- habisan dari angkasa luar? Gempuran dari luar angkasa memang bukan hal yang asing. Setiap hari, banyak sekali meteoroid yang mencapai atmosfer Bumi dan mengandung ratusan ton material. Bentuk benda-benda tersebut bermacam-macam. Ada yang berbentuk debu sampai yang ukurannya beberapa kilometer. Benda-benda tersebut meluncur menuju Bumi dengan kecepatan lebih dari 11 km/detik. Jika benda-benda yang berupa meteoroid Meteor yang tidak habis terbakar di atmosfer akan jatuh ke permukaan Bumi sebagai meteorit. Kecepatan meteoroid yang mencapai atmosfer Bumi berkisar antara 10 dan 70 km/detik. Tabrakan meteor ukuran besar ke Bumi dapat menghasilkan kawah. Sebagai contoh adalah kawah besar di Arizona, Amerika Serikat dengan diameter 1.200 meter dan kedalaman 200 meter. Kawah itu terbentuk sekitar 50.000 tahun yang lalu oleh meteor besi yang berdiameter sekitar 30–50 meter. Hujan meteor terjadi ketika bumi tengah mengelilingi matahari dalam orbitnya melewati puing-puing yang tersisa dari komet yang mengalami kehancuran. Walaupun orbit bumi dalam mengelilingi matahari hampir melingkar, namun kebanyakan komet melalui orbit bumi yang elips dan paling panjang. Oleh karena itu, beberapa komet memiliki orbit yang bersinggungan atau sebagian tumpang tindih dengan orbit bumi. Karena hujan meteor berhubungan dengan orbit komet tertentu, pada sekitar waktu yang sama setiap tahun akan terjadi hujan meteor serupa. Namun kekuatan hujan meteor dapat bervariasi dari tahun ke tahun karena bisa saja setiap tahun sebuah komet bertemu bumi dalam orbitnya ataupun tidak. Peristiwa tersebut dinamakan hujan meteor mengingat jumlah batuan meteor yang bertebaran di langit menciptakan fenomena alam seperti curahan air hujan. Hal ini karena memang jumlah meteor tersebut sangat banyak dan memijarkan cahaya sebagai akibat terbakarnya batu meteor tersebut karena peristiwa pergesekan dengan lapisan atmosfir. Gesekan itulah yang memicu munculnya api pijar yang nampak indah ketika terlihat dari bumi Penyebab terjadinya hujan meteor ini adalah diakibatkan adanya pertemuan lintasan orbit komet dan lintasan orbit bumi. Di mana hal ini terjadi karena lintasan orbit membentuk konsep elips, yang memungkinkan adanya pertemuan waktu kedua orbit saling berdekatan. Pada saat berdekatan itulah, volume meteor yang masuk ke atmostfir bumi mengalami peningkatan secara pesat. Sehingga hal ini yang menyebabkan terjadinya hujan meteor di sebagian wilayah bumi. Dari perhitungan lintasan orbit bumi dan komet, bisa diketahui waktu yang memungkinkan volume terjadinya hujan meteor meningkat. Biasanya, hujan meteor akan sering terjadi pada 1 Oktober hingga 1 Desember. Hal itu terjadi karena pada waktu tersebut, orbit bumi dan komet akan saling berdekatan atau bertemu. Sementara pada tanggal 1 Januari hingga 1 April, biasanya interval hujan meteor sangat jarang terjadi. Kondisi ini terjadi karena pada rentang waktu tersebut, lintasan orbit bumi dan komet dalam posisi yang saling berjauhan.