Materi Memahami keanekaragaman makhluk hidup Perbedaan Makhluk Hidup dan Benda Mati a. Bentuk dan ukuran. Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu, sedangkan benda mati tidak. b. Komposisi Kimia. Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu. Benda mati komposisi kimianya tidak tertentu. c. Organisasi Pada makhluk hidup terbentuk dari sel-sel. Pada benda mati misalnya batu, susunan sedemikian rupa adalah hasil dari unsur pokoknya. d. Metabolisme Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, respirasi atau pernapasan. Sekresi dan ekskresi. Benda mati tidak mengalami hal-hal tersebut e. Iritabilitas Makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan sekitarnya, besarnya reaksi tak seimbang besarnya aksi. Pada benda mati reaksinya seimbang dengan aksi. f. Reproduksi Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk itu menjadi banyak, sedangkan pada benda mati tidak. g. Tumbuhan dan mempunyai daur hidup. Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup. Benda mati membesar karena pengaruh luar. Cirri makhluk hidup 1. Makhluk hidup bernapas. Bernapas adalah mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai cara dan alat pernapasan yang berbeda-beda. Manusia dan hewan darat bernapas menggunakan paru-paru, sedangkan hewan air bernapas menggunakan insang. Amfibi misalnya katak ketika masih berudu bernapas menggunakan insang tetapi setelah dewasa menggunakan paru-paru dan kulit. Kadal bernapas dengan paru-paru, burung bernapas dengan paru-paru dan mempunyai pundi udara untuk membantu bernapas ketika terbang. Tumbuhan mengambil oksigen dari udara melalui stomata (mulut daun) dan lentisel (mulut batang). Proses bernapas ada 2 tahap yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah proses masuknya udara ke dalam paru-paru.Mengambil udara, udara yang masuk bermacam-macam, yaitu oksigen, nitrogen, karbon dioksida, karbon monoksida dan lain-lain. Ekspirasi adalah proses pengeluaran udara dari paru-paru. Setelah sampai di paru-paru, maka udara yang digunakan oleh tubuh hanyalah oksigen saja karena digunakan untuk proses penghasilan energy atau biasa dikenal dengan oksidasi biologis. Reaksi oksidasinya sebagai berikut : Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida. 2. Makhluk hidup bergerak. Semua makhluk hidup dapat bergerak.Ada yang bergerak berpindah tempat dan ada pula yang tidak berpindah tempat. Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya. Contohnya gerak daun menguncup, gerak batang menghadap cahaya, gerak akar mendekati sumber air serta gerak mekarnya bunga. Pada hewan, gerakan yang ditimbulkan dapat dengan mudah diamati. Hewan dilengkapi dengan alat gerak yang berbeda-beda, misalnya burung bergerak dengan kaki dan sayap, ular bergerak dengan perut, dan katak bergerak dengan tungkai depan dan tungkai belakang. Pada umumnya, gerakan pada tumbuhan sangat lambat. Gerakan yang terjadi dapat gerakan pindah tempat, maupun gerakan bagian tubuh tumbuhan. 3. Makhluk hidup menerima atau menanggapi rangsang. Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menerima dan menanggapi rangsang (iritabilitas ). Beberapa jenis hewan mempunyai alat indra yang berfungsi menerima dan memberi tanggapan terhadap rangsang, misalnya mata menerima rangsang cahaya, telinga menerima rangsang suara, hidung menerima rangsang bau, dan kulit menerima rangsang sentuhan. Tumbuhan tidak mempunyai indra seperti pada manusia atau hewan. Namun, tumbuhan juga mampu menerima dan menanggapi rangsang, antara lain rangsang cahaya, zat-zat kimia, unsurunsur harta, dan gravitasi. Sebagai contoh, akar tumbuhan selalu tumbuh menuju ke pusat bumi, hal ini sebagai respon terhadap gravitasi bumi. Demikian juga, ujung batang selalu tumbuh ke arah datangnya cahaya matahari. Beberapa tumbuhan sangat peka terhadap sentuhan, misalnya tumbuhan putri malu. Jika tumbuhan putri malu disentuh, maka akan mengatupkan daunnya. 4. Makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan diperlukan oleh makhluk hidup, karena makanan merupakan sumber energi yang digunakan untuk beraktivitas. Selain itu, makanan juga diperlukan untuk mengganti sel yang rusak dan membantu pertumbuhan tubuh. Oleh karena itu, apabila kita tidak makan, maka badan kita akan lemas. Jika hal ini dilakukan terus- menerus, maka pertumbuhan tubuh kita akan terganggu. Manusia memperoleh makanan dari hewan dan tumbuhan. Hewan memperoleh makanan dari hewan lainnya dan tumbuhan. Adapun tumbuhan hijau memperoleh makanan melalui proses fotosintesis. Tumbuhan yang tidak mempunyai zat hijau daun atau klorofil dapat hidup sebagai saprofit, epifit, dan bahkansebagai parasit. 5. Makhluk hidup mengeluarkan zat sisa. Proses pengeluaran zat sisa dibedakan menjadi defekasi, ekskresi dan sekresi. Defekasi yaitu proses pengeluaran sisa hasil pencernaan makanan yang tidak berguna bagi tubuh yang disebut feses. Ekskresi yaitu proses pengeluaran zat sisa hasil metabolism sel yang sudah tidak digunakan oleh tubuh dan dikeluarkan bersama urin, keringat atau pernafasan. Sekresi yaitu proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang berguna bagi tubuh. Zat sekresi utama pada hewan ada tiga macam, yaitu karbondioksida, air dan senyawa nitrogen. Karbondioksida dan air dikeluarkan ketika bernapas, sedangkan senyawa nitrogen mengandung tiga macam zat yaitu ammonia, asam urat dan urea. Tumbuhan mengeluarkan oksigen dan uap air pada siang hari sedangkan pada malam hari mengeluarkan karbondioksida. 6. Makhluk hidup tumbuh dan berkembang. Tumbuh adalah proses kenaikan volume tubuh yang bersifat tidak kembali ke keadaan semula (irreversible). Misalnya dari pendek menjadi tinggi, tidak akan kembali menjadi pendek lagi atau dari kecil menjadi besar, tidak akan kembali menjadi kecil lagi. Berkembang adalah suatu proses menuju dewasa yang bersifat kualitatif dan tidak dapat diukur. Manusia dan hewan dikatakan dewasa jika alat reproduksinya sudahnmenghasilkan sel kelamin. Pada tumbuhan, khususnya tumbuhan berbunga ditandai dengan telah munculnya bunga sebagai alat reproduksi tumbuhan. 7. Makhluk hidup berkembang biak. Untuk kelestariannya makhluk hidup melakukan proses perkembangbiakan (reproduksi). Tujuan reproduksi adalah untuk mempertahankan jenis supaya tidak punah dan menghasilkan keturunan baru. Cara makhluk hidup berkembang biak berbeda-beda. Manusia, kerbau, kambing dan kuda dengan melahirkan. Ayam, katak, dan ikan dengan bertelur. Sedangkan tumbuhan dengan menggunakan biji, tunas atau spora. Reproduksi makhluk hidup dibedakan secara kawin (seksual) dan tak kawin (aseksual). Reproduksi seksual melibatkan induk jantan dan induk betina. Induk jantan menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatozoa dan induk betina menghasilkan gamet betina yang disebut ovum atau sel telur. Pertemuan antara gamet jantan dan gamet betina disebut fertilisasi yang nantinya akan membentuk zigot. Dan zigot akan berkembang membentuk individu baru. Adapun reproduksi aseksual misalnya reproduksi pada amoeba atau bakteri yang berkembangbiak dengan membelah diri. Pada tumbuhan reproduksi seksual sering disebut reproduksi generatif, sedangkan reproduksi aseksual disebut reproduksi vegetatif. Reproduksi vegetatif pada tumbuhan misalnya dengan tunas, geragih, akar tinggal atau umbi. Dari ciri-ciri tersebut diatas ada perbedaan ciri hidup yang dimiliki antara hewan/manusia dengan tumbuhan, anatara lain : Hewan/Manusia 1.Bergerak : Melakukan gerak pindah tempat. 2.Cara memperoleh makanan: Tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) . Bahan yg dimakan berupa zat organik. 3.Pertumbuhan: Hanya sampai batas usia tertentu Tumbuhan 1.Bergerak :Tidak dapat berpindah tempat sendiri. 2.Cara memperoleh makanan: Dapat membuat makanan sendiri (autotrof), Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik. 3.Pertumbuhan : .Tumbuh terus menerus sampai mati Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus. Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi. Adapun tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah : 1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki 2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain 3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup 4. Member nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain : 1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam 2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup 3. Klasifikasi memudahkan komunikasi Klasifikasi adalah pengelompokkan makhluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman dalam keanekaragaman. Beberapa dasar dan criteria klasifikasi makhluk hidup antara lain sebagai berikut : 1. Berdasarkan kegunaannya, misalnya tumbuhan yang berguna untuk sandang, obatobatan, hiasan, atau hewan yang menghasilkan daging atau susu. 2. Berdasarakan lingkungan hidup, misalnya tumbuhan tumbuhan air, tumbuhan darat, tumbuhan dataran tinggi dan tumbuhan dataran rendah. Kemudian hewan darat dan hewan air. 3. Berdasarkan tempat hidupnya, misalnya tumbuhan yang hidup papa sampah (jamur), tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain (anggrek), atau hewan yang hidup di dalam tanah, air atau pohon. 4. Berdasarkan ukuran tubuhnya misalnya hewan besar (kambing, gajah, sapi, badak) serta hewan kecil (serangga dan cacing). 5. Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora). Cara pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yang disebabkan karena dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan keinginan orang yang mengelompokkannya PROSES KLASIFIKASI Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup. 1. Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi. 2. Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson. 3. Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup. TINGKATAN TAKSON Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature. Urutan takson antara lain : Kingdom,Divisio, Clasis, Order, Familia, Genus, Species. Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia : Dunia/Kerajaan, Divisio/Filum, Kelas, Ordo, Suku, Marga, Jenis. 1. KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia 2. FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organismorganisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota. 3. KELAS (CLASSIS). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio 4. ORDO (BANGSA). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales. 5. FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea. 6. GENUS (MARGA). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya. 7. SPECIES (JENIS). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur) TATA NAMA BINOMIAL NOMENCLATURE Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species) Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut : 1. Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum) 2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil 3. Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan 4. Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya) 5. Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung. 6. Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species 7. Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus. Sistem Klasifikasi Domain Belakangan, sistem Kingdom sempat dianggap basi, sehingga dibentuk sistem baru yang menambah urutan dan memiliki lebih sedikit jenis, yaitu Domain. Ada tiga jenis Domain, yaitu: 1. Archaea (dari Archaebacteria) 2. Bacteria (dari Eubacteria) 3. Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista) Sistem Klasifikasi Enam Kingdom Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan : 1. Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa. 2. Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat. Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia (hewan). Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia, Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti disebut sel eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik. Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup. Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom Eubacteria dan Archaebacteria. Penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Enam Kingdom: Kingdom Eubacteria Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler). Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya). Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria. Kingdom Archaebacteria Makhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom Eubacteria karena mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di lingkungan yang lebih ekstrim Kingdom Protista Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan (Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium), Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium). Kingdom Fungi (Jamur) Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain: a. kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya Physarum policephalius. b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor mue) kingdom plantae ( tumbuhan ) Tumbuhan berbiji terbuka Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pêntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya. Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji). Pengelompokan Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan Kingdom Animalia (Hewan) Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata). Pada tahun 1970-an seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.