BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian 4. 1. 1 Event Study Penelitian ini merupakan event study yang menilai kejadian tertetu dalam hal ini adalah pengumuman pembagian saham. Pengumuan pertama akan dibagikannya saham adalah pada saat rapat umum pemegang saham (RUPS). Maka H0 adalah tanggal dilakukannya Rapat Umum Pemegang Saham. Reaksi pasar akan ditunjukkan dengan munculnya Abnormal Return (AR) disekitar hari – hari pengumuman. Dalam penelitian ini akan dilakukan abnormal return dua hari kerja sebelum pengumuman sampai dengan dua hari kerja sesudah pengumuman dengan alasan ingin melihat pergerakan selama lima hari kerja perdagangan sebelum pengumuman dividen yang dimaksudkan agar tidak informasi tidak terkontaminasi dengan rentang informasi dari expected return, dan seminggu sesudah pengumuman sehingga terlihat reaksi yang signifikan atas kandungan informasi pengumuman dividen. Untuk membantu estimasi ekspektasi return tiap perusahaan dilakukan market model dalam jendela enam puluh lima hari hingga lima hari sebelum pengumuman dividen yang dimaksudkan agar estimasi tersebut didapat dalam keadaan pasar yang netral atau bebas dari pengaruh pengumuman atau kejadian besar lainnya yang mampu merubah reaksi pasar. Pemilihan window seperti ini dimaksudkan untuk menghindari adanya kemungkinan data tercemar akibat kebocoran informasi pada pasar saham sehingga penelitian lebih akurat. 4. 1. 2 Abnormal Return 53 54 Abnormal Return diperoleh dengan mencari selisih Actual Return dengan Expected Return pada periode window event yang dipilih yaitu 2 hari sebelum sampai dengan 2 hari setelah pengumuman dividen. Expected Return diperoleh dengan menggunakan market model yang dilakukan pada periode window event. Dalam market model expected return, diperlukan angka beta sebagai koefisien estimasi yang didapatkan dengen market model yang dihitung pada periode 65 hari sebelum pengumuman sampai dengan 5 hari sebelum pengumuman dividen. Koefisien estimasi diambil dari 65 hari sampai dengan 5 hari sebelum event tersebut bertujuan untuk memastikan estimasi tersebut bersih dari kontaminasi informasi dari pengumuman dividen. 4. 1. 3 Analisa Regresi Hipotesis kedua dilakukan untuk mendukung penelitian hipotesis 1 yang menguji reaksi pasar pada saat pengumuman dividen. Dalam penelitian ini persamaan regresi dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang kedua yaitu untuk melihat pengaruh perubahan laba terhadap perubahan pembagian dividen. Penelitian ini membuktikan teori dividen signaling theory dan residual teori dividen yang mana bila profitabilitas perusahaan meningkat maka pembayaran dividen akan meningkat. 4.2 Definisi Variabel dan Pengukuran Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah: a) Dividen yaitu kenaikan atau penurunan dividend yang dilihat dari perubahan DPS(dividend per share) yang dicari dengan rumus : Persamaan 1. Menghitung Perubahan Dividend Per Share (DPS) 55 = % DPSt adalah nilai dividend per share pada periode pengamatan sedangkan DPSt-1 adalah nilai dividend per share pada periode sebelumnya. Bila DPS lebih besar dari nol, maka dikategorikan sebagai dividen naik dan apabila lebih kecil dari nol maka dikategorikan sebagai dividen menurun. Sedangkan apabila DPS sama dengan nol maka dikategarikan sebagai dividen tetap dan tidak dimasukkan kedalam sampel. b) Reaksi pasar yang diproksi dengan Abnormal Return (AR). Dalam perhitungan AR digunakan model pasar yang disesuaikan (Market Adjusted Model). Perhitungan nilai AR menggunakan window 5 hari dimana hari pertama adalah 2 hari sebelum event date dan 2 hari setelah event date (tanggal pengumuman pembayaran dividen). c) Perhitungan market model untuk mencari estimasi Expected Return akan digunakan untuk membantu perhitungan Abnormal Return pada jendela 60 hari dimana pada hari ke 65 sampai dengan hari ke 5 sebelum pengumuman dividen akan digunakan untuk mencari estimasi expected return dengan cara mencari beta masing-masing saham. d) Actual Return didapat dari harga saham penutupan harian pada dua hari sebelum pengumuman dividen hingga dua hari setelahnya (T-2 sampai dengan T+2) dan 60 hari sebelumnya (T-65 sampai dengan T-5) dari masing-masing harga saham emiten yang menjadi objek penelitian. 56 e) Expected Return dalam mencari Abnormal Return akan dihitung dengan Market Model dengan menggunakan model ekspekasi yang dibentuk dengan menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square). Expected Return akan dihitung pada setiap objek penelitian event sebelum dan sesudah (T-2 sampai dengan T+2) pengumuman dividen. f) Profitabiltas yang diproksi dengan ROE (Return On Equity), yaitu Profit After Tax dibagi dengan Equity. ROE pada tahun pertama (ROEt-1) akan dikelompokkan ke dalam profitabilitas “sebelum” dan ROE tahun berikutnya (ROEt+1) atau ROE dimasa yang akan datang akan dikelompokkan ke dalam profitabilitas “setelah”. Persamaan 2. Menghitung Perubahan Profitabilitas (ROE) = % 4. 3 Populasi dan Sampel Data dalam penelitian ini dipilih sampe berdasarkan metode purposive sampling kriteria sampel yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengumumkan pembagian 3 tahun berturut-turut dari Laporan Laba Rugi di tahun 2010, 2011 dan 2012 2) Dividen yang diumumkan adalah dividen kas atau tunai 3) Memiliki data tanggal pengumuman dividen yaitu pada saat dilakukanya RUPS, Mempunyai data Ekuitas dan laba rugi dari tahun 2010-2012. 57 4) Perusahaan BUMN yang membagikan dividennya minimal 2 kali dalam periode penelitian 5) Perusahaan BUMN telah menjadi emiten semenjak tahun 2010 4. 4 Data dan Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder financial berupa: 1) Tanggal pengumuman dividen, yaitu tanggal pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2) Data saham harian dan pada periode penelitian (T-65 sampai dengan T+2) 3) Data harga pasar saham IHSG harian pada periode penelitian (T-65 sampai dengan T+2) 4) Data Profit/ Net Income tiga tahun berturut-turut per 31 Desember 2010 sampai dengan 31 Desember 2012 5) Data Dividen per Share yang dibagikan pada tahun buku 2010, 2011 dan 2012 4. 5 Metode Analisis Data 4. 5 .1 Abnormal Return Estimasi Expected Return dilakukan dengan mencari koefisien beta pada masing – masing observasi. yang akan digunakan dalam perhitungan Abnormal Return. Perhitungan Expected Return menggunakan Market Model dengan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square). Persamaan 3 . Menghitung Koefisien Beta dengan Market Model Keterangan : ( )= + 58 E(Rit) = Return Saham i pada waktu t (-65 sampai dengan -5) = Intercept Saham ke i = Beta Saham ke i Rmt = Return Indeks pasar pada periode t (-65 sampai dengan -5) Sebelum mencari estimasi tersebut, memerlukan data actual return diperoleh dengan mencari selisih antara harga saham penutupan harian dikurangi harga saham hari sebelumnya kemudian dibagi dengan harga saham hari sebelumnya. Persamaan 4. Menghitung actual return: Rit = Keterangan: Rit = return saham i pada hari ke t (-65 sampai dengan -5) Pit = harga saham i pada hari ke t (-65 sampai dengan -5) Pit-1= harga saham i pada hari ke t-1 (-66 sampai dengan -6) Selanjutnya estimasi koefisien beta dihitung dengan menggunakan Market Adjusted Model. Dalam model ini market return merupakan return saham yang diukur dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), return ini diperoleh dengan cara mencari selisih antara IHSG pada hari tertentu dikurangi IHSG hari sebelumnya kemudian dibagi IHSG hari sebelumnya. 59 Persamaan 5. Menghitung return pasar: - Rmt = - Keterangan : Rmt = return pasar pada hari ke t (-65 sampai dengan -5) IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t (-65 sampai dengan -5) IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t-1 (-66 sampai dengan -6) Setelah memperoleh masing-masing beta dari masing-masing sampel, maka kita dapat mencari Expected Return pada window event yaitu 2 hari sebelum sampai dengan 5 hari setelah pengumuman dividen. Persamaan 6 . Menghitung Expected Return dengan Market Model Keterangan : ( )= + E(Rit) = Return Saham i pada waktu t (-2 sampai dengan +2) = Intercept Saham i = Beta Saham i Rmt = Return Indeks pasar pada periode t (-2 sampai dengan +2) Langkah selanjutnya adalah mencari Actual Return masing – masing observasi pada window event (-2 sampai dengan +2 hari) 60 Persamaan 7. Menghitung actual return untuk mancari Abnormal Return pada window event Rit = Keterangan: Rit = return saham i pada hari ke t (-2 sampai dengan +2) Pit = harga saham i pada hari ke t (-2 sampai dengan +2) Pit-1= harga saham i pada hari ke t-1 (-1 sampai dengan +2) Abnormal return merupakan selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya (actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return). Actual return return saham yang diperoleh dengan mencari selisih antara harga saham penutupan harian dikurangi harga saham hari sebelumnya kemudian dibagi dengan harga saham hari sebelumnya. Persamaan 8. Menghitung Abnormal Return: Kerangan: ARit = R t – ( ) ARit = abnormal return saham i pada hari ke t (-2 sampai dengan +2) Rit = actual return saham i pada hari ke t (-2 sampai dengan +2) E(r)it = expected return pada hari ke t (-2 sampai dengan +2) Kesalahan Standar Estimasi atau perhitungan KSE, dilakukan secara agregat untuk semua sekuritas (cross section) di setiap hari periode peristiwa dan tidak membutuhkan periode estimasi dengan rumus : 61 Persamaan 9. Menghitung Kesalahan Standar Estimasi (KSE) : KSE t = Keterangan: ( - - )² × KSEt = kesalahan standart estimasi untuk hari ke-t periode peristiwa ARit = abnormal return sekuritas ke-i untuk hari ke-t periode peristiwa AARt = rata-rata abnormal return sekuritas hari ke-t di periode peristiwa N = jumlah sekuritas Reaksi pasar ditunjukkan dengan munculnya Abnormal Return (AR) di sekitar hari-hari pengumuman. Untuk melihat signifikansi rata-rata AR yang ada di periode peristiwa, maka dilakukan pengujian statistic (t-test) terhadap AR. Pengujian t dalam penelitian ini dilakukan dengan cara standarisasi dari nilai AR. Standarisasi yang dilakukan adalah dengan membagi nilai rata-rata AR dengan nilai kesalahaan standar pada waktu estimasi nilai AR. Persamaan 10. Menghitung t statistik pada masing-masing hari dalam window event (-2 sampai dengan +2) t= Keterangan: KSEt = kesalahan standart estimasi untuk hari ke-t periode peristiwa 62 AARt = rata-rata abnormal return sekuritas hari ke-t di periode peristiwa 4. 5 .2 Persamaan Regresi Sederhana Dalam melakukan penelitian hipotesis kedua yang melihat pengaruh perubahan Profitabilitas terhadap kebijakan pembayaran dividen. Maka dilakukan analisa regresi sederhana. Persamaan 11. Menghitung Regresi sederhana : Y = b 0+ b 1X Dimana : X = Perubahan Profitabilitas Y = Perubahan Pembayaran Dividen b 0 = koefisien intersept bi = koefisien regresi Bila nilai koefisien korelasi tinggi, maka nilai bi juga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi rendah maka harga b i juga rendah (kecil). Selain itu bila koefisien korelasi negative maka harga b juga negative, dan sebaliknya bila koefisien korelasi positif maka harga b juga positif Selain itu harga b0 dan bi dapat dicari dengan rumus berikut b0 = bi = )( ²)-( )( ²-( -( ²-( )² )( )² ) ) 63 Salah satu asumsi dari analisi regresi adalah linearitas. Maksudnya apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Jika tidak linear makan analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Setelah analisis regresi dan uji linearitas maka dilakukan uji keberartian yaitu : H0 : Koefisien arah regresi tidak berarti (b=0) Ha : Koefisien regresi berarti (b 0) Untuk menguji hipotesis nol, dipakai statistik F = (F hitung). Dibandingkan dengan F table dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = n – 2. Untuk menguji hipotesis nol, kriterianya adalah tolak hipotesis nol apabila koefisien F hitung lebih besar dari harga F tabel berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian Untuk taraf kesalahan 5%, F table (1,32) = 4,15 Untuk taraf kesalahan 1%, F table (1,32) = 7,50 F hitung > F table baik untuk taraf kesalahan 5% maupun 1%. Kesimpulannya koefisien itu berarti (b 0).