• • • Sektor yang kerap membagikan dividen • • • (1) (2) Rasio Dividen Definisi Rumus Dasar Contoh Dampak Imbal Hasil Dividen (Dividend Yield) Rasio yang mengukur arus kas yang diterima investor atas setiap rupiah yang diinvestasikan pada suatu saham berdasarkan harga pasar saat ini. Rasio ini juga dapat memberikan indikasi apa perusahaan benar-benar layak. Dividen tahunan per saham dibagi dengan harga saham per lembar. Saham A = Rp80 / Rp1.000 = 0.08 x 100% = 8.00% Dividen saham B lebih banyak dari saham A. Investor yang menyukai dividen seharusnya memilih saham B, dengan kondisi lainnya sama. Tetapi ingat bahwa rasio yang tinggi juga dapat berarti harga saham menurun. Cakupan Dividen (Dividend Cover) Rasio yang dihitung dari laba per saham dibagi dengan dividen per saham untuk mengukur sejauh mana laba bersih perusahaan mendukung jumlah pembayaran dividen. Laba per saham dibagi dengan dividen per saham. Saham C = Rp80 / Rp75,9 = 1.05 kali Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio) Rasio yang menunjukkan persentase laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Dividen dibagi dengan laba bersih untuk periode yang sama. Saham E= Rp200 / Rp500 = 0.4 x 100% = 40% (3) Saham B = Rp90 / Rp900 = 0.10 x 100% = 10.00% Saham D = Rp50 / Rp25 = 2.00 kali Saham F = Rp100 / Rp400 = 0.25 x 100% = 25% Saham C memiliki cakupan dividen yang relatif rendah yang membuat manajemen perusahaan menjadi tidak terlalu fleksibel untuk menaikkan dividen atau mempertahankannya jika terjadi penurunan laba. Rasio pembayaran dividen saham E lebih tinggi dari saham F. Secara umum, tingginya rasio menunjukkan bahwa perusahaan tersebut semakin matang. Investor yang mencari penghasilan tinggi saat ini dan pertumbuhan modal yang terbatas cenderung memilih perusahaan dengan rasio pembayaran dividen tinggi.