Laporan Tahunan 2009 Annual Report Consolidating Resources to Consolidate Strength DAFTAR ISI Table of Contents Sejarah Singkat Perseroan 03 Company in Brief Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan 05 Vision, Mission, and Company Philosophy Peristiwa Penting Perseroan dan Anak Perusahaan Tahun 2009 06 Significant Events of the Company and Subsidiaries in 2009 Ikhtisar Keuangan 08 Financial Highlights Informasi Saham 10 Shares Information Informasi Pemegang Saham 11 Shareholders Information Sambutan Komisaris Utama 12 Message from the President Commissioner Profil Dewan Komisaris 15 Profile of the Board of Commissioners Laporan Direktur Utama 18 Report from the President Director Profil Dewan Direksi 25 Profile of the Board of Directors Profil Penasihat Perusahaan 28 Profile of Corporate Advisor Investasi Strategis Perseroan 29 Company’s Strategic Investments Media 30 Media Jasa Keuangan 38 Financial Ser vices Investasi Portofolio 42 Portfolio Investments Sumber Daya Manusia 44 Human Resources Tata Kelola Perusahaan 48 Good Corporate Governance Manajemen Risiko 55 Risk Management Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 58 Corporate Social Responsibility Pembahasan dan Analisis Manajemen 62 Management Discussion and Analysis Struktur Korporasi 68 Corporate Structure Struktur Organisasi 69 Organizational Structure Informasi Perusahaan 70 Company Information Lembaga Penunjang 71 Supporting Institutions Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi 72 Statement of Responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors Laporan Keuangan Konsolidasi 73 Consolidated Financial Statements Selama 2009, keadaan perekonomian masih diliputi ketidakpastian sebagai akibat krisis keuangan global. Melihat kenyataan ini, PT Bhakti Investama Tbk. telah menetapkan strategi yang konservatif dengan mengkonsolidasi sumber daya untuk membangun kekuatan. During 2009, the economic climate was still rife with uncertainty as a result of the global financial crisis. Recognizing this fact, PT Bhakti Investama Tbk. went on a conservative strategic course of Consolidating Resources to Consolidate Strength sejarah singkat perseroan 3 Company in Brief Sejarah Singkat Perseroan didirikan di Surabaya pada tanggal 2 November 1989. Awalnya, Perseroan bergerak secara terbatas di pasar modal. Dengan berkembangnya waktu dan kegiatan, Perseroan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta pada bulan Februari 1990. Brief History Established in Surabaya on November 2nd, 1989, the Company had its beginnings engaged in the Capital Markets. As business grew, the Company moved its head office to Jakarta on February 1990. Dalam kurun waktu empat tahun setelah itu, aktivitas Perseroan berkembang mencakup seluruh aspek kegiatan pasar modal yaitu: perantara dan perdagangan efek, penasihat dan manajemen investasi, penjamin emisi efek, originasi & sindikasi, penasihat keuangan serta jasa riset. Dalam waktu yang relatif singkat, aktivitas Perseroan semakin meluas meliputi kegiatan merjer dan akuisisi. Selain itu, Perseroan juga mengelola beberapa jenis produk reksa dana. Within a span of four years, its activities expanded to encompass all aspects of the capital market activities; including brokerage, financial and investment advisory, underwriting, origination and syndication, and equity research. Within a relatively short span of time after that, Company activities had expanded into the mergers and acquisition business. Additionally, the Company also managed several mutual fund products. Setelah dianggap layak, pada tahun 1997, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dari Penawaran Umum Perdana Saham tersebut, Perseroan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 86,1 miliar. In 1997, the Company launched an Initial Public Offering (IPO) on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. The IPO succeeded in generating funds amounting to Rp 86.1 billion. Pada tahun 1999, Perseroan mulai memfokuskan diri untuk menjadi sebuah perusahaan investasi. Melalui berbagai aksi korporasi selama jangka waktu sepuluh tahun, antara lain restrukturisasi, merjer, akuisisi dan investasi langsung, saat ini Perseroan memiliki dua investasi strategis; yaitu di sektor Media melalui PT Global Mediacom Tbk serta di sektor Jasa Keuangan melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. In 1999, the Company started to focus its operations into an investment company. Through several corporate actions spanning a period of ten years, which included restructurings, mergers, acquisitions and direct investments, the Company currently owns two strategic investments; in the Media sector through PT Global Mediacom Tbk and in the financial sector through PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 4 sejarah singkat perseroan Company In Brief Perseroan juga memiliki sejumlah portofolio investasi selain dari dua investasi strategis tersebut. Investasiinvestasi ini antara lain adalah di PT MNC Sky Vision sebesar 20%, PT Global Transport Services sebesar 100%, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebesar 16,53%, ,dan sejumlah portofolio investasi lainnya. Aside from the two strategic investments, the Company also possesses several investment portfolios in high growth investment sectors, including PT MNC Sky Vision with 20% ownership, PT Global Transport Services with 100% shareholdings, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk with 16,53% ownership, and in several other investment portfolios. Dalam rangka mewujudkan misi dan visinya, Perseroan senantiasa menerapkan strategi korporasi yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni: To fulfill its mission and vision, the Company continues to implement corporate strategies, that have been determined in the first place, which includes: 1.Fokus pada kegiatan usaha media dengan pendapatan berbasis konten, iklan maupun pelanggan, media pendukung dan infrastruktur, serta secara bersamaan mengembangkan kegiatan usaha jasa keuangan termasuk investasi. 1. Focusing on media business activities with content based revenues, advertising, and subscriber, media support & infrastructure, and simultaneously develop financial business activities including investments. 2.Memelihara pertumbuhan jangka panjang melalui perpaduan pertumbuhan, baik secara organik maupun melalui akuisisi kegiatan usaha baru. 2. Sustaining a long-term growth through a combination of organic growth and acquisition of new businesses. 3.Melanjutkan konsolidasi dari berbagai anak perusahaan, sehingga tercipta sinergi yang optimal dan efisiensi biaya. 3. Continuing consolidation of its subsidiaries to extract synergy and cost efficiencies. 4.Ekspansi dalam sektor usaha lain yang memiliki pertumbuhan tinggi dan memiliki prospek yang baik. 4. Expansions in other business sectors with high growth and strong business prospects. Sebagai perusahaan investasi, Perseroan menjalankan investasi yang bijak (prudent), dengan fokus pada proyek-proyek yang secara fundamental sangat menjanjikan, baik berupa investasi jangka menengah maupun jangka panjang dan yang telah melewati proses uji analisis secara tuntas (due diligence) dan menyeluruh, baik secara makro maupun mikro. As an investment company, the Company continually exercises prudent investments strategies by focusing on projects that are fundamentally promising, both mid and long-term investments that have undergone a thorough due diligence process. Melalui pendekatan investasi yang sudah teruji dalam efek bersifat hutang maupun instrumen bersifat ekuitas (modal), dalam jangka pendek investasi Perseroan dialokasikan ke surat berharga yang dapat diperdagangkan (marketable securities). Sebaliknya, dalam hal investasi jangka panjang, Perseroan bekerjasama dengan para investor melakukan investasi untuk efek bersifat ekuitas melalui akuisisi atau kepemilikan strategis dalam perusahaan yang mempunyai arus kas kuat dan pertumbuhan modal jangka panjang yang menjanjikan. Through proven investment approach in the form of debt and equity instruments, short-term investments are made through marketable securities. On the other hand, in long-term investments, the Company teamed-up with strategic investors to seek investments in the businesses that can generate strong cashflow and promising returns on equity. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 visi, misi, dan Filosofi perseroan 5 Vision, Mission, and Company Philosophy Visi : Misi : Menjadi perusahaan investasi yang terkemuka, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri, khususnya di kawasan Asia Pasifik. Secara konsisten meningkatkan kesejahteraan dan nilai tambah bagi para pemegang saham, investor, mitra bisnis, karyawan serta seluruh pemangku kepentingan lainnya. Vision : To be recognized as a leading investment company, both domestically as well as internationally, particularly in the Asia Pacific region. Mission : To consistently improve the welfare and values of the shareholders, investors, business partners, employees as well as other stakeholders. Visi : Kemampuan dalam melihat peluang yang ada. Vision : The ability to capture opportunities. Integritas : Kemampuan dalam membangun kepercayaan di antara investor dan komunitas bisnis. Integrity : The ability to build trust among investors and business communities. Persistence : Kekuatan untuk mengejar kesempatan dalam keadaan yang sulit. Persistence : The strength to pursue opportunities in difficult time. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 6 PERISTIWA PENTING PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN TAHUN 2009 Significant Events of the Company and Subsidiaries in 2009 Maret I March Bhakti Asset Management melalui produk BIG Dana Likuid Satu berhasil meraih peringkat pertama untuk kategori “Reksa Dana Pendapatan Tetap Periode 1 Tahun” versi Majalah Investor Through the BIG Dana Likuid Satu product, Bhakti Asset Management achieved the number one rank for the “1 Year Fixed Income Mutual Fund” category by Investor Magazine. Mei I May Indovision telah meluncurkan satelit Indostar II dari Baikonur, Kazakhstan untuk meningkatkan kapasitas Transponder dan Channel, sehingga dapat menambah jumlah program yang akan disiarkan ke seluruh Indonesia. Indovision successfully launched the satellite Indostar II from Baikonur, Kazakhstan, in order to increase the capacity of the Transponder and number of Channels to be broadcasted throughout Indonesia. Juni I June Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. The Company held its Annual General Meeting of Shareholders. September I September Bhakti Finance meraih peringkat “Sangat Bagus” untuk kategori perusahaan pembiayaan dengan aset dibawah Rp 500 miliar, oleh majalah Infobank. Infobank Magazine awarded Bhakti Finance with the “Excellent” rating for a financing company with assets of less than Rp 500 billion. Media Nusantara Citra melakukan perubahan logo yang diikuti pula oleh perubahan nama gedung kantor dari “Menara Kebon Sirih” menjadi “MNC Tower” Media Nusantara Citra changed its logo, followed by renaming the office building from “Menara Kebon Sirih” to “MNC Tower”. Media Nusantara Citra membagikan dividen senilai Rp 5,- per lembar saham dengan jumlah total Rp 68.147.203.990,- dengan rasio pembayaran 40,8%. Media Nusantara Citra distributed dividend of Rp 5,- /share for a total dividends of Rp 68.147.203.990,with dividend pay out ratio of 40.8%. Media Nusantara Citra menandatangani perjanjian kerja sama dengan Disney-ABC International Television (Asia Pacific) untuk mendapatkan hak siaran programprogram animasi Disney-Pixar dengan nama “Magical World of Disney” dan serial-serial ABC Family live action. MNC signed a multi-year deal with Disney-ABC International Television (Asia Pacific) for the rights to broadcast Disney-Pixar animated programs under the brand “Magical World of Disney” and the ABC Family live action series November I November Global Mediacom melakukan divestasi 19% atas seluruh kepemilikan sahamnya dalam PT Mobile-8 Telecom Tbk. Global Mediacom divested all its shares in PT Mobile 8 Telecom Tbk. (Mobile 8) amounting to 19% to various investors. Desember I December Media Nusantara Citra melakukan pembelian kembali saham sebanyak 10.000.000 lembar saham sehingga selama tahun 2009 jumlah saham yang telah dibeli kembali adalah sebanyak 130.557.500 lembar Media Nusantara Citra bought back a total of 10.000.000 shares resulting in a grand total of 130.557.500 shares during 2009. Oktober I October PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights ikhtisar keuangan 8 Financial Highlights (dalam miliar Rupiah) kecuali disebutkan lain 2009 2008 2007 2006 (in billion Rupiah) unless otherwise stated 2005 Uraian Description Pendapatan Usaha 5.465,76 5.943,48 4.848,96 656,67 169,99 Total Revenue Laba Usaha 753,14 637,74 1.114,13 209,73 93,73 Operating Income Laba (Rugi) Bersih (48,01) (355,26) 695,24 229,38 51,35 Net Income (Loss) EBITDA 1.228,03 1.258,05 1.596,33 320,00 101,49 EBITDA Jumlah Aset 17.109,26 17.764,63 19.741,81 10.614,02 2.010,89 Total Assets Jumlah Kewajiban 6.730,95 7.324,68 8.965,83 6.298,20 627,44 Total Liabilities Jumlah Ekuitas 4.832,43 4.845,34 6.005,11 1.873,03 1.360,66 Total Stockholders’ Equity (49) 119 52 12 Basic Earning (Loss) per Share Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar (7) Laba (Rugi) Bersih per Saham Dilusian (17) (dalam Rupiah penuh) (in full Rupiah amount) - 110 43 - (dalam Rupiah penuh) Diluted Earning (Loss) per Share (in full Rupiah amount) Rasio keuangan Utama Key Financial Ratio Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan Usaha -0,88% -5,98% 14,34% 34,93% 30,20% Net Income (Loss) / Total Revenue Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aset -0,28% -2,00% 3,52% 2,16% 2,55% Net Income (Loss) / Total Assetts Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Ekuitas -0,99% -7,33% 11,58% 12,25% 3,77% Net income (Loss) / Total Stockholders’ Equity Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas 139,29% 151,17% 149,30% 336,26% 46,11% Total Liabilities / Total Stockholders’ Equity Jumlah Kewajiban / Jumlah Aset 39,34% 41,23% 45,42% 59,34% 31,20% Total Liabilities / Total Assets EBITDA / Jumlah Pendapatan Usaha 22,47% 21,17% 32,92% 48,73% 59,70% EBITDA / Total Revenue Dividen Dividen Tunai Per Saham - (dalam Rupiah penuh) Dividend - 5 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 5 - - Cash Dividend Per Share - (in full Rupiah amount) 9 695,24 dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah) 4.848,96 1596,33 1.258,05 229,38 2005 2006 2007 2008 656,67 2009 (48,01) 169,99 (355,26) 2005 2006 2007 2008 1.228,03 51,35 dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah) 5.465,76 dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah) 5.943,48 EBITDA EBITDA Laba (Rugi) Bersih Net Income (Loss) Pendapatan Usaha Revenue 320,00 101,49 2005 2009 2006 2007 2008 Jumlah Aset Total Assets Jumlah Kewajiban Total Liabilities Jumlah Ekuitas Total Stockholders’ Equity 19.741,81 8.965,83 6.005,11 17.764,63 2009 7.324,68 17.109,26 4.845,34 4.832,43 6.730,95 6.298,20 2.010,89 2005 2006 2007 2008 2009 dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah) dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah) dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah) 10.614,02 627,44 2005 2006 2007 2008 2009 1.873,03 1.360,66 2005 2006 2007 2008 Kontribusi Pendapatan Per Sektor (Dalam Miliar Rupiah) Revenue Contribution Per Sector (In Billion Rupiah) 827,53 121,37 261,87 188,41 298,05 243,95 Media dan Penyiaran Media and Broadcasting Media Berbasis Pelanggan Subscriber Based Media Kontribusi Pendapatan Revenue Contribution Media Pendukung dan Infrastruktur Media Support and Infrastructure 2008 Kontribusi Pendapatan Revenue Contribution 2009 Jasa Keuangan Financial Services Investasi Portofolio dan Lainnya Portofolio Investment and Others 3.779,96 3.857,14 776,06 1.054,89 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 2009 informasi saham 10 Shares Information 2009 2008 2007 2006 2005 Number of Shares 7.236.933.545 7.236.933.545 7.236.259.371 4.803.305.032 4.238.221.371 Number of Outstanding Shares Jumlah Saham Jumlah Saham Beredar (dalam lembar saham) (in share) Nilai Nominal Nominal Value 100 100 100 100 100 Tertinggi (*) 290 1080 1590 670 285 Highest (*) Terendah (*) 135 166 480 90 160 Lowest (*) (dalam Rupiah penuh (in full Rupiah) Stock Price Harga Saham Penutupan (*) Kapitalisasi Pasar 199 199 1050 480 190 Closing (*) 1.440,15 1.440,15 7.598,07 2.305,59 805,26 Market Capitalization Pergerakan Harga Saham 2009 Stock Price Movement 2009 (dalam Rupiah) (in Rupiah) Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Kronologis Pencatatan Saham Perseroan / Share Listing Chronology Keterangan Saham Yang Ditawarkan / Shares Offered Waran Yang Ditawarkan / Warrant Offered Jumlah Saham / Total Number of Shares Tanggal Efektif dari BapepamLK/Persetujuan RUPSLB / Date of Effective Statement from Bapepam-LK/ Extraordinary Shareholders Meeting Approval Tanggal Pencatatan BEI / Listing Date JSX BEJ / JSX Remark BES / SSX Penawaran Umum Perdana 123.000.000 - 428.000.000 28 Oct 97 24 Nov 97 24 Nov 97 Initial Public Offering Pemecahan Saham 428.000.000 - 856.000.000 6 Aug 99 8 Sep 00 8 Sep 99 Stock Split Pemecahan Saham 1.284.000.000 - 2.140.000.000 5 Jan 00 8 Sep 00 8 Feb 00 Stock Split Penawaran Tanpa HMETD 107.000.000 - 2.247.000.000 27 Sep 99 4 Jul 00 4 Jul 00 Non-Preemptive Rights Penawaran Umum Terbatas I 253.597.938 374.500.000 2.500.597.938 22 Jun 01 20 Jul 01 20 Jul 00 Right Issue I Penawaran Umum Terbatas II 706.000.250 875.209.278 3.206.598.188 17 Sep 02 16 Oct 02 16 Oct 02 Right Issue II Penawaran Umum Terbatas III 847.644.020 565.096.225 5.227.242.032 4 Jun 04 21 Jun 04 21 Jun 04 Right Issue III Penawaran Umum Terbatas IV 1.829.534.711 - 7.056.776.743 27 Jun 07 12 Jul 07 12 Jul 07 Right Issue IV Penawaran Umum Terbatas (TBUK) 1.346.367.238 - 8.403.144.481 27 Jun 07 (*) (*) Convertible Bond (*) Periode Konversi TBUK adalah 23 Agustus 2007 - 23 Juni 2010 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 (*) Conversion Period of Convertible Bond is 23 August 2007 - 23 June 2010 informasi pemegang saham 11 Shareholders Information Komposisi Pemegang Saham pada akhir bulan Desember 2009 Shareholders Composition as of December 2009 Pemegang Saham Shareholders Kepemilikan Saham Share Ownership % Di Atas 5% / Above 5% PT Bhakti Panjiwira 1.849.144.778 25,55% Hary Tanoesoedibjo 822.181.500 11,36% ABN Amro Bank N.V Singapore 620.747.000 8,58% UOB Kay Hian Private Limited 461.000.000 6,37% UBS AG Singapore 414.000.000 5,72% 4.167.073.278 57,58% 3.017.863.267 41,70% 51.997.000 0,72% 7.236.933.545 100,00% Sub Total Masyarakat (di bawah 5%) / Public (under 5%) Modal Saham yang diperoleh kembali / Treasury Stock Grand Total Komposisi Saham yang dimiliki oleh Komisaris dan Direksi atas nama pribadi per Desember 2009 Share ownership composition by The Board of Commissioners and Directors as of 31st December 2009 Pemegang Saham / Shareholders Jabatan / Position Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama / President Director Liliana Tanaja Komisaris / Commissioner Ratna Endang Soelistiowati Komisaris Utama / President Commissioner Kepemilikan Saham / Share Ownership % 822.181.500 11,36% 18.028.500 0,25% 7.441.000 0,10% PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 12 sambutan komisaris utama Message From the President Commissioner Ratna Endang Soelistiowati Komisaris Utama President Commissioner PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 13 Atas nama Dewan Komisaris, izinkan saya mempersembahkan laporan tahunan 2009 ini, dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia yang telah diberikan sehingga Perseroan dapat berkinerja dengan cukup stabil. On behalf of the commissioners, allow me to present this 2009 annual report by giving thanks to God Almighty, whose grace made the performance of this company to remain stable. Kami puas atas pencapaian Perseroan selama tahun 2009 karena Perseroan mampu mencatatkan kinerja usaha yang layak di saat iklim makro ekonomi di Indonesia belum pulih benar sebagai akibat dari krisis keuangan global. Kondisi ini membuat dunia usaha Indonesia lebih banyak bersikap menunggu dan hati-hati. We are quite satisfied with the achievements of the Company in 2009 because it still booked a satisfactory performance level during a period when the Indonesian macro economic climate had not fully recovered from the effects of the global financial crisis, which caused the business environment in Indonesia to adopt a “wait and see” attitude and exercise undue caution. Mulai pulihnya perekonomian Indonesia berdampak pada kinerja keseluruhan Perseroan yang notabene adalah perusahaan investasi. Dalam kaitan ini, kami menilai Dewan Direksi telah mempersembahkan kinerja yang cukup baik dalam menjalankan strategi yang berprinsip kehati-hatian dan juga telah mengantisipasi risiko-risiko negatif yang muncul dari kondisi perekonomian tersebut. Secara umum, dapat dikatakan bahwa strategi konsolidatif yang dijalankan Perseroan telah terbukti mampu menjaga kinerja pada tingkat yang cukup memuaskan. The beginning of recovery for the Indonesian economy impacted significantly on the overall performance of the Company as an investment company. With regards to this, our assessment is that the Directors have performed quite satisfactorily in implementing a strategy of prudence and anticipating negative risks arising from the overall economic climate. Overall, the consolidative strategy implemented by the Company has proven capable of safeguarding performance to remain at a satisfactory level. Direksi juga telah menunjukkan upaya yang besar untuk memastikan kelanjutan bisnis Perseroan, menjaga tingkat profitabilitas dan pertumbuhan usaha melalui penerapan manajemen risiko dan penguatan daya saing Perseroan. Inti usaha Perseroan berjalan dalam koridor strateginya meskipun Perseroan juga terus mempelajari kemungkinan ekspansi bisnis sebagai bagian upaya diversifikasi usaha. The Directors have also shown great effort in ensuring the continuing operations of the Company, guarding profitability levels and growth of operations through implementing prudent risk management and improving competitiveness. The core operations remained true to strategy while opportunities for business expansion and diversification were also explored. Sinergi yang baik antara Perseroan, para anak perusahaan dan mitra bisnis telah menghasilkan dampak positif bagi kinerja usaha. Sinergi yang baik itulah yang telah membantu Perseroan untuk dapat menjaga efisiensi serta efektivitas usaha. Ini adalah kondisi yang tepat agar Perseroan tetap dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Harmonious synergy between the Company, its subsidiaries and partners has resulted in positive operating performance. This synergy has aided the Company in maintaining operating efficiency and effectiveness. These are the right conditions required for the Company to keep giving added value for shareholders and stakeholders. Komisaris juga bertanggung jawab terhadap pengawasan penerapan tata kelola perusahaan (GCG) oleh Dewan Direksi di seluruh lini usaha dan kegiatan operasional untuk memastikan perlindungan atas kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Komisaris juga menilai penerapan Tata Kelola Perusahaan pada tahun 2009 telah berjalan dengan baik. Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik telah membantu proses pengambilan keputusan di manajemen tingkat tinggi maupun di tingkat yang lebih rendah karena tiap individu Perseroan sangat memahami tugas maupun tanggung jawabnya masing-masing. The Commissioners are also responsible for overseeing the implementation of GCG by the Directors in all business lines and activities to ensure that the interests of shareholders and stakeholders are safe. The Commissioners also evaluate that GCG implementation in 2009 was done satisfactorily. GCG principles implementation has aided decision making at top management levels as well at mid management levels because every individual fully understands their respective responsibilities. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 14 sambutan komisaris utama Message From the President Commissioner Komisaris dalam kesempatan ini juga menyambut baik upaya yang ditunjukkan Komite Audit dalam memastikan kepatuhan Perseroan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku serta melaksanakan praktik-praktik bisnis yang baik. The Commissioners also take this opportunity to appreciate the efforts shown by the Audit committee in ensuring that the Company complies with relevant rules and regulations and conducts sound business practices. Untuk tahun 2010 yang diperkirakan akan jauh lebih baik, Komisaris menyarankan agar Direksi tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menentukan strategi bisnis maupun memutuskan langkah-langkah ekspansi. Meskipun demikian, sebagai suatu perusahaan investasi yang sudah sangat berpengalaman, PT Bhakti Investama Tbk juga layaknya tetap tanggap dan sigap dalam memanfaatkan peluang yang muncul. Kami yakin bahwa Direksi akan terus memperkuat sinergi dengan anak perusahaan dan mitra usahanya dan Komite Audit dapat terus melanjutkan pengawasannya terhadap jalannya perusahaan guna membantu menjaga pertumbuhan bisnis Perseroan. Entering 2010 which is predicted to be a better year for business, the Commissioners suggest that the Directors remain true to the principles of prudence in determining business strategies and courses for expansion. These issues notwithstanding, as a very well-experienced company, PT Bhakti Investama Tbk. should also be vigilant and quick to react in utilizing opportunities. We are confident that the Directors will continue to build upon the strong synergy with its subsidiaries and business partners and that the audit Committee will continue to oversee operations to maintain business growth. Komisaris memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kerja keras dan kerja tim yang baik yang ditunjukkan jajaran manajemen dan karyawan Perseroan sehingga telah membimbing Perseroan menciptakan nilai yang lebih besar demi kepentingan para pemegang saham maupun pemangku kepentingan. The Commissioners appreciate highly the teamwork and hard work shown by management and employees for the Company in creating value for shareholders and stakeholders. Ratna Endang Soelistiowati Komisaris Utama President Commissioner PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 profil dewan komisaris 15 Profile of the Board of Commissioners 1. Ratna Endang Soelistiowati, Komisaris Utama / President Commissioner 2. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, Komisaris / Commissioner 2. 4. 5. 3. Liliana Tanaja, Komisaris / Commissioner 4. Posma Lumban Tobing, Komisaris Independen / Independent Commissioner 1. 3. 5. Antonius Z. Tonbeng, Komisaris Independen / Independent Commissioner Ratna Endang Soelistiowati Ratna Endang Soelistiowati Komisaris Utama President Commissioner Lahir di Surabaya pada tahun 1961. Setelah menginjak semester 6 (tingkat 3) Fakultas Teknik Sipil Universitas Petra tahun 1984, beliau melanjutkan pendidikannya ke Qualifying Year untuk program Master di bidang Teknik Sipil di Carleton University, Ottawa, Kanada, dan meraih gelar Master of Engineering pada tahun 1987. Born in Surabaya in 1961. After entering the 6 th semester (3 rd year) at the Civil Engineering Faculty of Petra University, Surabaya in 1984, she pursued her education to a Qualifying Year for a Master program in Civil Engineering of Carleton University, Ottawa, Canada and received her Master of Engineering degree in 1987. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 16 profil dewan komisaris Profile of the Board of Commissioners Sebelum menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2009, beliau menduduki posisi sebagai Komisaris Perseroan (1995-2009). Beliau juga memegang beberapa jabatan penting diantaranya adalah sebagai Komisaris Utama PT Solobhakti Trading & Contractor sejak tahun 2002, Komisaris berbagai perusahaan yaitu PT Prasasti Mitra sejak tahun 1994, BPR Bangil Adyatama sejak tahun 1998, PT Cipta Karya Bhakti sejak tahun 1987 dan BPR Rajekwesi sejak tahun 2001. Before she was appointed as President Commissioner of the Company in 2009, she held the position as Commissioner of the Company (1995-2009). She also holds several important positions which include President Commissioner of PT Solobhakti Trading & Contractor since 2002, also as Commissioner of several companies, such as PT Prasasti Mitra since 1994, BPR Bangil Adyatama since 1998, PT Cipta Karya Bhakti since 1987, and BPR Rajekwesi since 2001. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris Commissioner Lahir di Surabaya pada tahun 1964. Meraih gelar Bachelor of Commerce dari Carleton University, Ottawa, Kanada tahun 1987 dan Master of Business Administration dari University of San Francisco, Amerika Serikat tahun 1989. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2002, saat ini beliau juga menduduki beberapa jabatan penting diantaranya adalah sebagai Direktur Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2004, Wakil Komisaris Utama Mediacom dan RCTI sejak tahun 2002, Komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk sejak tahun 2004, Komisaris Utama PT Bhakti Asset Management, dan sebagai Komisaris Utama PT dos ni roha sejak 2007. Born in Surabaya in 1964. Obtained his Bachelor of Commerce degree from Carleton University, Ottawa, Canada in 1987 and Master of Business Administration degree from University of San Francisco, USA in 1989. Appointed as a Commissioner of the Company since 2002, he currently holds several important positions which includes as President Director of PT MNC Sky Vision since 2004, as the Vice President Commissioner of Mediacom and RCTI since 2002, as Commissioner of MNC since 2004, as President Commissioner of PT Bhakti Asset Management, and PT dos ni roha since 2007. Liliana Tanaja Liliana Tanaja Komisaris Commissioner Lahir di Surabaya dan mendapatkan berbagai diploma di bidang studi yang berhubungan dengan bidang kecantikan dan fesyen di Ottawa, Kanada selama periode 1987-1989. Beberapa diantaranya adalah Diploma Professional Cosmetician, Diploma Professional Nail Technician, dan Diploma Colour Consultant dari Versailles Academy of Make-up Arts & Esthetics (1986-1988), Diploma Hat Making & Accessories , Diploma Fashion Design dari L’Academic des Couturies Canadiens , serta Diploma Fashion Merchandising and Marketing from ICS Canadian Limited. (1988-1989). Born in Surabaya, obtained her diplomas in fields of studies related to fashion and beauty in Ottawa, Canada, for the period of 1987-1989, amongst which are Diploma Professional Cosmetician, Diploma Professional Nail Technician, and Diploma Colour Consultant from Versailles Academy of Make-up Arts & Esthetics (1986-1988), Diploma in Hat Making & Accessories, Diploma in Fashion Designer from L’Academic des Couturies Canadiens as well as Diploma in Fashion Merchandising and Marketing from ICS Canadian Limited. (1988-1989). Menjabat sebagai Komisaris sejak Juni 2009. Beliau juga menjabat sebagai Chairwoman majalah HighEnd sejak 2008, Komisaris PT Star Media Nusantara dan Ketua Umum Yayasan Pendidikan Bagi Bangsa sejak 2007, Direktur PT Media Persahabatan Indonesia sejak 2004, Pemimpin Umum Tabloid Genie, Mom&Kiddie, dan Realita, serta Ketua Jalinan Kasih RCTI. Selain itu beliau juga merupakan pendiri Miss Indonesia. Appointed as Commissioner of the Company since June 2009. She also holds several positions such as the Chairwoman of HighEnd Magazine since 2008, the Commissioner of PT Star Media Nusantara and Chairwoman of the Foundation of Education for the Nation since 2007, Director of PT Media Persahabatan Indonesia since 2004, Chairwoman of Genie, Mom&Kiddie and Realita Tabloids , and Head of Jalinan Kasih RCTI. She is also the founder of the Miss Indonesia pageant. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 17 Posma Lumban Tobing Posma Lumban Tobing Komisaris Independen Independent Commissioner Lahir di Tarutung, Sumatera Utara. Lulus AKABRI Kepolisian tahun 1970, pendidikan lanjutan tingkat doktoral di PTIK lulus tahun 1981, lulus SESKOAL pada tahun 1985 dan LEMHAMNAS KSA VIII pada tahun 2001 (juga pernah mengikuti kursus antara lain : Suspadnas di Lemhanas; Susgatipospol dan Suspospol di Sesko ABRI; kursus Para, dll). Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2006. Selain itu, beliau juga aktif sebagai Komisaris di beberapa anak Perusahaan seperti PT MNC Skyvision sejak 2004, PT Media Nusantara Citra Network sejak 2006, PT Sun Televisi Network dan PT Global Informasi Bermutu sejak 2008 dan juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia sejak 2009. Sebelumnya, beliau menjalani karir di Kepolisian RI dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi pada tahun 2003 dan pernah bertugas sebagai anggota DPR/MPR-RI dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Fraksi TNI/ Polri DPR-RI/ MPR-RI dan Wakil Ketua MPR-RI periode 1999-2004, sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komisi VII tahun 2001-2003. Born in Tarutung, North Sumatera. He graduated from the Armed Forces Academy – Police (AKABRI –Kepolisian) in 1970, He continued his education and graduated at the doctoral level from the Police Institute of Higher Learning (PTIK) in 1981. He also graduated from SESKOAL in 1985, Institute for National Defense (LEMHAMNAS) KSA VIII in 2001 and has also taken a number of courses including SUSPADNAS at LEMHAMNAS, SUSGATISOSPOL and SUSPOSPOL at the Armed Forces Academy - Command School (SESKO ABRI), Para School and other important defense courses. Appointed as Commissioner of the Company since 2006. He also holds the position of Commissioner for a number of subsidiaries such as PT MNC Skyvision since 2004, PT Media Nusantara Citra Network since 2006, PT Sun Televisi Network and PT Global Informasi Bermutu since 2008 and also holds the position of President Commissioner of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia since 2009. He has spent his career with the Indonesian Police and ultimately ranked as a General Commissioner in 2003. Previously he has been a congressman in the People’s Representative and Consultative Assembly as Head of the Army/Police Fraction and Vice Chairman of the Indonesian People’s Consultative Assembly (MPR-RI) for the 1999-2004 period, previously served as Chairman of Commission VII for the 2001-2003 period. Antonius Z. Tonbeng Antonius Z. Tonbeng Komisaris Independen Independent Commissioner Lahir di Makassar dan mendapat Sarjana Muda Ekonomi pada tahun 1975 dari Universitas Hasanuddin di Makassar dan lulus Sarjana Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan di Bandung pada tahun 1981. Menjabat sebagai Komisaris sejak Juni 2009. Beliau juga memegang posisi sebagai Komisaris pada PT Asindo Husada Bhakti, sejak tahun 2003 dan PT Bhakti Asset Management sejak 2004. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur PT Global Land Development Tbk (2006-2008) dan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (2004-2006). Born in Makassar, obtained his diploma in Economy from Hasanuddin University in Makassar in 1975 and Bachelor degree in Accounting from Parahyangan Catholic University in Bandung in 1981. Appointed as Commissioner of the Company since June 2009. He is also positioned as the Commissioner of PT Asindo Husada Bhakti since 2003 and PT Bhakti Asset Management since 2004. Previously he held positions as the Director of PT Global Land Development Tbk (2006- 2008) dan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (2004-2006). PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 18 laporan direktur utama Report From the President Director Hary TANOESOEDIBJO Direktur Utama President Director PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 19 Pemegang Saham Yang Terhormat, Pertama-tama perkenankan kami memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga memungkinkan Perseroan melalui tahun 2009 dengan baik. Valued Shareholders, First of all I would like to praise God Almighty for all the blessings that He has bestowed upon us, by providing growth and prosperity to our business throughout 2009. Selanjutnya, perkenankan kami untuk melaporkan kegiatan operasional setahun dari Perseroan. Menyusul tahun 2008 yang cukup menantang, perekonomian Indonesia di tahun 2009 berangsur-angsur mulai pulih dan menunjukkan tanda-tanda yang positif bagi kelangsungan dunia usaha. Meskipun demikian, iklim usaha secara menyeluruh masih diliputi suasana menahan diri dan sikap hati-hati yang mana tercermin pada hasil yang kami capai. Allow me to report on the operational activities of the Company. Following a challenging 2008, the Indonesian economy showed positive signs for the continuation of business and gradual recovery. These initial signs notwithstanding, the overall business climate was still hesitant and adopted a “wait and see” attitude; the results of which are reflected in our yearly performance. Sebagai perusahaan investasi, pemulihan dari krisis keuangan global memberikan dampak yang cukup signifikan pada perekonomian Indonesia dan tentunya terhadap pertumbuhan Perseroan. Karena Perseroan adalah perusahaan investasi yang sudah sangat berpengalaman dan merupakan salah satu yang terdepan di Indonesia, kami menyadari bahwa pada setiap siklus perekonomian muncul saat-saat dimana harus menahan diri namun tetap melihat dan mempelajari peluang usaha yang sesuai. Sejalan dengan hal ini, di tahun 2009 kami telah mengambil langkahlangkah strategis yang mengacu pada falsafah konsolidasi sumber daya untuk membangun kekuatan. As an investment company, recovery from the global financial crisis significantly affected the Indonesian economy and consequently also the Company’s growth. Being a very experienced and foremost Indonesian investment company, we fully understand that for every economic cycle, there are times when we need to restrain ourselves while still observing and exploring appropriate business opportunities. In line with this attitude, our 2009 strategies were based on a philosophy of “Consolidating Resources to Consolidate Strength”. KINERJA PERSEROAN DAN INVESTASI STRATEGIS COMPANY PERFORMANCE AND STRATEGIC INVESTMENTS Valued shareholders, until 31 December 2009 the Company has booked consolidated operating income of Rp 5.47 trillion, which represents an 8% decline from the previous year. From the total operating income of the Company, the Media sector still remained the main contributor with a 91% portion, followed by income from Portfolio Investments and others with a 4% contribution, the Financial Services sector with 3% and Media Support and Infrastructure with a 2% contribution. These results reflected the overall economic and business conditions in Indonesia that were recovering from the previous year. Since we are an investment company, systematic risk factors could affect our overall performance significantly. Para pemegang saham yang terhormat, sampai dengan 31 Desember 2009, Perseroan telah mencatatkan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 5,47 triliun atau menurun 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total Pendapatan Usaha Perseroan, sektor Media tetap menjadi kontributor utama terhadap pendapatan total sebesar 91%, diikuti oleh pendapatan dari Investasi Portofolio dan lainnya sebesar 4%, sektor Jasa Keuangan sebesar 3% serta dari Media Pendukung dan Infrastruktur sebesar 2% . Semua ini mencerminkan keadaan perekonomian dan dunia bisnis di Indonesia yang sedang mengalami masa pemulihan dari keadaan tahun sebelumnya. Mengingat bahwa Perseroan merupakan perusahaan investasi, sedikit banyak faktor-faktor risiko yang bersifat sistematis dapat memberikan dampak yang sangat besar bagi kinerja Perseroan secara keseluruhan. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 20 laporan direktur utama Report From the President Director Selama tahun 2009, berbagai target telah berhasil kami raih, namun beberapa target lainnya harus disesuaikan dalam situasi perekonomian yang memang baru dalam tahap pemulihan tersebut. Di tahun 2009, kami berupaya untuk melakukan efisiensi biaya yang membuahkan sebuah peningkatan Laba Usaha sebesar 18% dari Rp 638 miliar di tahun 2008, menjadi Rp 753 miliar. Hasil yang cukup baik ini tidak lepas dari kontribusi dua Investasi Strategis yang dimiliki oleh Perseroan, yaitu sektor Media dan Jasa Keuangan. During 2009, although a number of targets were successfully achieved, others had to be adjusted in line with the economic situaton that was still in the recovery stage. We strove to implement cost efficiency measures in 2009, which resulted in an increase of 18% for Operating Profit from Rp 638 billion in 2008 to Rp 753 billion for the year. This impressive result is also attributable to two Strategic Investments, namely the Media and Financial Services sectors. Sektor Media Di tengah situasi ekonomi yang kurang kondusif, PT Global Mediacom Tbk (“Mediacom”) membukukan pendapatan usaha untuk tahun fiskal 2009 sebesar Rp 5,04 triliun, menurun 6% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,38 triliun. Namun, laba usaha mengalami peningkatan sebesar 24% dari Rp 573 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 710 miliar di tahun 2009. The Media Sector Even faced with sluggish economic conditions, PT Global Mediacom Tbk (“Mediacom”) managed to book operating income from continuing business in 2009 in the amount of Rp 5.04 trillion, which is a 6% drop compared to the Rp 5.38 trillion in 2008. Operating profit also increased by 24% from Rp 573 billion in 2008 to Rp 710 billion in 2009. Hal yang perlu kami garis bawahi adalah dimana pada bulan November 2009, Perseroan telah mengambil langkah penting yang sangat strategis dengan melepas kepemilikannya atas saham PT Mobile-8 Telecom Tbk melalui Mediacom, sehingga Investasi Strategis Perseroan di sektor Media akan lebih fokus dan terpadu di bidang Media berbasis Konten dan Iklan, Media berbasis Pelanggan serta Media Pendukung dan Infrastruktur. Another item of note is that in November 2009, the Company embarked on a very strategic step by divesting its shares in PT Mobile-8 Telecom Tbk through Mediacom. This resulted in a more focused and integrated Company Strategic Investment in the Media sector through Content and Advertising Based Media, Subscriber Based Media and Media Support and Infrastructure. Media Berbasis Konten dan Iklan Pendapatan Konsolidasi yang dibukukan oleh PT Media Nusantara Citra Tbk adalah sebesar Rp 3,92 triliun pada 2009, relatif stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,92 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari Pendapatan Iklan sebesar 79% terhadap pendapatan konsolidasi, sedangkan 21% sisanya berasal dari pendapatan non-iklan. Content and Advertising Based Media The 2009 Consolidated Income booked by PT Media Nusantara Citra Tbk was Rp 3.92 trillion; a relatively stable amount compared with the previous year’s of Rp 3.92 trillion. The largest contribution came from Advertising Income, while the remaining 21% was derived from Non Advertising Income. Media Berbasis Pelanggan Sebagai pemimpin pasar pada industri TV Berbayar di Indonesia, MNC Sky Vision membukukan kenaikan pendapatan sebesar 32% selama 2009 menjadi Rp 1,05 triliun dari Rp 0,8 triliun selama 2008. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pelanggan. MNC Sky Vision memiliki pangsa pasar terbesar pada bisnis televisi berbayar sebesar 78%, dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 60%. Begitu pula halnya dengan jumlah Subscriber Based Media As the leader in the Pay TV industry in Indonesia, MNC Sky Vision booked a 32% income increase in the amount of Rp 1.05 trillion for 2009 compared to the Rp 0.8 trillion of 2008. This was due to an increase in the number of subscribers acquired for the year. MNC Sky Vision has the largest market share of 78% for 2009 in the Pay Television business compared to the 60% that it had in 2008. This is also evident in the number of subscribers which increased by 26% from 479,394 PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 21 pelanggan yang meningkat sebesar 26% dari 479.394 menjadi 604.234 (tidak termasuk pelanggan dari SMATV), dimana sebesar 516.055 adalah pelanggan Indovision dan sisanya sebesar 88.179 adalah pelanggan Top TV. in 2008 to 604,234 in 2009 (excluding SMATV subscribers), where 516,055 of them are Indovision subscribers and the remaining 88,179 are Top TV subscribers. Media Pendukung dan Infrastruktur Infokom Elektrindo mencatat pendapatan sebesar Rp 179 miliar di tahun 2009, atau menurun sebesar 33% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 267 miliar. Penurunan ini disebabkan karena realisasi pendapatan proyek pemerintahan yang rendah dan juga jumlah traffic SMS yang menurun. Media Support and Infrastructure Infokom Elektrindo booked a Rp 179 billion income in 2009, a 33% decrease from the Rp 267 billion of 2008. This decrease was caused by low levels of realized government projects and also a lower SMS traffic volume. Sektor Jasa Keuangan Kondisi makro ekonomi yang masih dalam proses pemulihan dimana tingkat ketidakpastiannya cukup tinggi memberikan dampak yang signifikan bagi perusahaanperusahaan yang bergerak di industri jasa keuangan seperti halnya PT Bhakti Capital Indonesia Tbk yang memiliki tiga anak perusahaan yang bernaung di bawahnya. Financial Services Sector The recovering macroeconomic conditions rife with uncertainty affected companies in the financial services sector such as PT Bhakti Capital Indonesia Tbk and its three subsidiaries significantly. Bhakti Securities yang bergerak di bidang sekuritas membukukan pendapatan sebesar Rp 51 miliar, atau turun sebesar 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, investor lokal dan asing masih ragu-ragu untuk bertransaksi di bursa pada semester pertama 2009 sehingga nilai transaksi mengalami penurunan sebesar 32% dari Rp 24 triliun menjadi Rp 16 triliun di tahun 2009. Sementara itu, Bhakti Finance yang berfokus pada pembiayaan konsumen mencatat penurunan laba bersih dari Rp 11 miliar pada 2008 menjadi Rp 4,7 miliar. Namun, Bhakti Asset Management yang merupakan perusahaan Manajer Investasi berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 140% menjadi Rp 1,4 miliar pada 2009 bila dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 3,65 miliar pada 2008. Bhakti Securities booked revenues of Rp 51 billion, a decrease of 11% from the previous year. Local and foreign investors were still hesitant to transact in the stock exchange during the first semester of 2009 which made the value of transactions declined by 32% from Rp 24 trillion in 2008 to Rp 16 trillion from 2009. Bhakti Finance, focusing on consumer financing, also booked a decreased net profit of Rp 4.7 billion for 2009 compared to the Rp 11 billion of 2008. On a better note, Bhakti Asset Management as an Investment Manager succeeded in booking an increase of 140% growth in net profit for Rp 1.4 billion in 2009 compared to the Rp 3.65 billion of 2008. Selain itu perlu kami tambahkan bahwa sektor Jasa Keuangan berhasil mengukir prestasi dimana Bhakti Finance meraih predikat ‘Sangat Baik’ untuk kategori perusahaan pembiayaan dengan total nilai aset di bawah Rp 500 miliar berdasarkan rating Majalah Infobank, begitu pula halnya dengan Bhakti Asset Management melalui produk BIG Dana Likuid Satu berhasil meraih peringkat pertama untuk kategori “Reksa Dana Pendapatan Tetap Periode 1 Tahun” versi Majalah Investor. Hal ini tentunya sangat membanggakan dan memacu kami untuk dapat meraih pencapaianpencapaian yang lebih baik di waktu-waktu mendatang. The Financial Services sector also achieved notable awards with Bhakti Finance being awarded the “Excellent” rating for finance companies with assets lower than Rp 500 billion by Infobank Magazine and Bhakti Asset Management awarded the first position for the One Year Fixed Income Mutual Fund category by Investor Magazine through its BIG Dana Likuid Satu product. These are very proud achievements and will stimulate us to achieve greater things for the future. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 22 laporan direktur utama Report From the President Director KEPATUHAN PADA PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN TRANSPARANSI Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) sebagai bagian dari pemenuhan tanggung jawab Perseroan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh pemangku kepentingan. Kami meyakini bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan nilai serta kredibilitas Perseroan di mata para investor. COMPLIANCE TO TRANSPARENCY AND GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES As a publicly listed company, the Company continually implements GCG principles as a measure of its responsibility to all stakeholders as a business entity in society. We are fully aware that GCG implementation can increase our value and credibility in the eyes of investors. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat ini semua perusahaan di Indonesia sudah menyadari akan perlunya penerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang baik. Bagi Perseroan sendiri, penerapan prinsip-prinsip GCG bahkan sudah menuju suatu paradigma perusahaan yang dikelola dengan baik (Good Governed Company). Kami ingin menunjukkan bahwa Perseroan mampu bertanggung jawab kepada publik atas layanan yang terjamin, kepada pemerintah atas kepatuhan terhadap peraturan dan perpajakan yang berlaku serta tetap memenuhi harapan para pemegang saham atas pengembalian usaha yang menguntungkan dan teratur. All companies in Indonesia today realize the need for implementing GCG principles. For the Company itself, implementation of GCG principles have transcended into the paradigm of a Good Governed Company. We want to showcase that the Company is able to be responsible to the public for assured qualitiy services, to the government for compliance to prevailing regulations and taxation while satisfying the expectations of the shareholders for profitable and regular returns on their investment. Selain itu, hal lain yang dapat kami banggakan adalah mulai diterapkannya konsep Enterprise Risk Management. Dengan penerapan konsep ini, maka pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan lebih efisien sehingga dapat meningkatkan kualitas Manajemen Risiko itu sendiri dan tentunya nilai para pemegang saham. Another achievement that we are proud of is the implementation of Enterprise Risk Management in our company. With this, risk management becomes more efficient so that the quality of Risk Management is improved and value for the shareholders is improved too. Dengan memposisikan diri sebagai perusahaan yang menjadi bagian dari masyarakat, maka kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari Perseroan selalu difokuskan untuk memberikan layanan kepada masyarakat banyak. Hal ini antara lain diwujudkan melalui acara Bakti Sosial yang diadakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1430 H. Selain itu, anak-anak Perusahaan juga tidak ketinggalan untuk melakukan berbagai kegiatan CSR yang secara rutin telah diadakan, seperti Jalinan Kasih, Seputar Indonesia Peduli, dan masih banyak lagi. By positioning ourselves as a part of society, our Corporate Social Responsibility activities are always focused on providing services for the general public. These are realized through social charity events that we conduct to herald the advent of Ramadhan 1430 H. Our subsidiaries also conduct CSR activities routinely through events such as the Jalinan Kasih, Seputar Indonesia Peduli and many other occasions. Perlu kami laporkan pula bahwa susunan Direksi Perseroan telah mengalami perubahan dan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 19 Juni 2009. Dengan adanya perubahan komposisi tersebut, kami berkeyakinan bahwa Perseroan dapat mencapai kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kami menyadari bahwa hal tersebut tidaklah mudah, namun kami selaku Direksi akan berupaya menjalankan perusahaan sebaik mungkin serta secara efektif memastikan harapan pemegang saham dapat dipenuhi. We report that the Company’s Board of Directors formation have been changed and approved through the June 9, 2009 AGMS. With this composition change, we are confident that the Company will perform better than it has done in the past. We realize that this is not an easy undertaking, but as Directors we will strive to lead the Company as best as we can and effectively ensure that the expectations of shareholders are fulfilled. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 23 SUMBER DAYA MANUSIA Sebagai organisasi dinamis yang merupakan pionir dalam ragam bentuk terobosan usaha, Perseroan merupakan suatu organisasi dimana para karyawannya secara umum merupakan individu yang dinamis dan berpendidikan tinggi. HUMAN RESOURCES As a dynamic organization that has pioneered various business breakthroughs, the Company is an organization where the employees in general are dynamic and highly educated individuals. Pada tahun 2009, kami memfokuskan diri pada peningkatan kualitas SDM melalui program-program spesifik yang tepat guna, variatif dan intensif, sehingga karyawan tetap memiliki kesempatan dalam mengembangkan dirinya sesuai dengan keahlian dan talentanya di tengah tingginya tuntutan dan tantangan kerja. Untuk itu, Perseroan secara rutin mengadakan pelatihan-pelatihan baik internal maupun eksternal. During 2009, we focused on improving HR quality through variative specific programs that are case-appropriate and intensively implemented. Through these, employees are given the opportunity to develop themselves according to their skills and talents in the midst of jobs with high expectations and challenges. To achieve these ends, the Company conducts routine internal and external training programs. STRATEGI KEDEPAN Kami percaya bahwa perekonomian yang mulai pulih ini akan semakin membaik dikemudian hari dan akan membuka banyak peluang baru dengan beragam pilihan investasi yang ditunjang dengan adanya variabel makro yang semakin membaik dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 3,9% secara global (sumber: IMF) . FUTURE STRATEGY We are confident that the improving economy will continue to improve further in the future and will open up many opportunities through investment options that are supported by improving macroeconomic variables and a projected global growth rate or 3.9% (source: IMF). Sebagai perusahaan investasi, Perseroan selalu berusaha melihat berbagai peluang investasi yang memiliki pertumbuhan tinggi. Salah satu bidang investasi yang menarik minat kami adalah sektor minyak dan gas. Seperti kita ketahui bahwa konsumsi energi di Indonesia dan dunia semakin berkembang pesat khususnya untuk memenuhi kebutuhan yang tumbuh di sektor transportasi dan industri yang memiliki tingkat konsumsi energi yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan energi, pemerintah juga menawarkan hak eksplorasi dan insentif lainnya, seperti pemberlakuan pajak yang menguntungkan dan pembagian hasil produksi yang lebih baik, dengan tujuan mendorong investasi lebih besar di sektor ini. As an investment company, we continually strive to take note of investment opportunities that have high growth potential. One of these that attract us is invesment in the oil and gas sector. We know that energy consumption in Indonesia and the world is growing rapidly to meet the needs of industries such as the transportation and industrial sectors, which have high energy consumption requirements. The Government has also offered exploration rights and other incentives to meet energy requirements. These include attractive tax incentives and better production sharing to push larger investments into this sector. Melihat peluang tersebut, Perseroan berniat untuk berinvestasi di sektor minyak dan gas yang diharapkan dapat memicu pertumbuhan yang lebih tinggi di masa depan. Selain minyak dan gas, beberapa sektor yang kami minati adalah pertambangan dan asuransi. Selain itu, kami juga memiliki rencana untuk melakukan divestasi kepemilikan atas salah satu Investasi Portofolio Perseroan, yaitu PT MNC Sky Vision. Untuk itu, kami telah menunjuk dua perusahaan konsultan keuangan yang terbaik untuk membantu dalam hal mencarikan calon investor strategis yang tepat. Observing this opportunity, the Company intends to invest in the oil and gas sector with the hope that this will spur a higher growth rate for the future. We are also exploring other sectors such as mining and insurance aside from the oil and gas industry. We also have plans to divest our ownership in PT MNC Sky Vision, one of our Portfolio Investments. We have assigned two of the best financial consultants available in helping us to find a suitable strategic investor for the transaction. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 24 laporan direktur utama Report From the President Director Terkait dengan rencana-rencana Perseroan tersebut, maka di tahun 2010, kami akan lebih memfokuskan diri untuk melakukan investasi yang merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan kinerja Perseroan dimasa datang sekaligus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. In line with the above corporate plans, the Company will focus more on doing investment as its strategy for 2010 to improve Company performance for the future as well as increasing value for its shareholders. PERMULAAN YANG BAIK DI AWAL TAHUN 2010 Selanjutnya, dengan bangga kami laporkan bahwa Perseroan telah mencatat kinerja keuangan yang menggembirakan pada kwartal pertama 2010, sebuah permulaan yang sangat baik untuk meraih hasil yang lebih memuaskan di tahun fiskal 2010. A GOOD BEGINNING FOR 2010 Furthermore, we are proud to report that the Company has achieved great financial performance in the first quarter of 2010, a very good beginning to achieve even more rewarding results for the 2010 fiscal year. Untuk kwartal pertama 2010 yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, pendapatan Perseroan tumbuh sebesar 17% menjadi Rp 1,51 triliun dari Rp 1,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya karena adanya pertumbuhan pendapatan sebesar 16% dari bisnis media dan penyiaran. Selain itu, Manajemen telah berhasil menurunkan biaya langsung sebesar 11% dan biaya operasionalnya menurun sebesar 2%. Sedangkan EBITDA yang dicatat oleh Perseroan meningkat sebesar 91% menjadi Rp 544 miliar untuk tiga bulan pertama 2010 bila dibandingkan dengan Rp 285 miliar untuk periode yang sama tahun lalu. Lebih lanjut, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 153 miliar, meningkat 223% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dimana Perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 124 miliar. For the first quarter of 2010 ending on March 31, 2010, the Company’s revenues grew by 17% to Rp 1.51 trillion from Rp 1.29 trillion during the same periode in the previous year due to a growth of 16% in the media and broadcasting business. The Management has also succeeded in lowering direct costs by 11% and operating expenses by 2%. EBITDA increased by 91% to Rp 544 billion in the first quarter of 2010 compared to Rp 285 billion for the same periode last year. In addition, the Company also booked a net profit of Rp 153 billion, increased by 223% compared to the same periode last year where the Company recorded a net loss of Rp 124 billion. Dengan demikian, atas nama Direksi, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pemangku kepentingan yang telah mendukung usaha kami, dan telah menjadikan Perseroan sebagai perusahaan investasi terkemuka di Indonesia. Yang terpenting, saya atas nama Direksi juga ingin menyampaikan penghargaan kepada para pemegang saham yang telah mendukung pertumbuhan Perseroan. Untuk ke depannya, kami memiliki keyakinan yang sangat besar bahwa Perseroan akan mencapai hasil yang lebih baik lagi. Therefore, on behalf of the Board of Directors, I wish to express my most hearfelt appreciation to all stakeholders that have supported our businesses and have established the Company as a leading investment company in Indonesia. Most importantly, on behalf of the Board of Directors, I also wish to convey my appreciation to our shareholders that have supported the growth of the Company. For the future, we are highly confident that the Company will achieve even greater results. Hary TANOESOEDIBJO Direktur Utama President Director PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 profil dewan direksi 25 Profile of the Board of Directors 1. Hary Tanoesoedibjo, Direktur Utama / President Director 2. Hary Djaja, Direktur / Director 3. Darma Putra, Direktur / Director 1. 2. 3. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 26 profil dewan direksi Profile of the Board of Directors Hary Tanoesoedibjo Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama President Director Beliau mendirikan Bhakti group pada tahun 1989, dan lahir di Surabaya pada tahun 1965. Telah menyelesaikan studinya dengan meraih gelar kehormatan Bachelor of Commerce di bidang Corporate Finance dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada 1988 dan Master of Business Administration bidang Portfolio Management dari universitas yang sama pada tahun 1989. He founded the Bhakti Group in 1989, and was born in Surabaya in 1965. He completed his studies by receiving his Bachelor of Commerce (Honors) in Corporate Finance from Carleton University, Ottawa, Canada in 1988, and Master of Business Administration in Portfolio Management from the same university in 1989. Saat ini beliau menjabat sebagai Group President & CEO PT Bhakti Investama Tbk. Selain itu juga memangku berbagai jabatan penting diantaranya sebagai Komisaris Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sejak tahun 1999, Group President dan CEO PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) sejak tahun 2002, Group CEO PT Media Nusantara Citra Tbk sejak tahun 2004, Direktur Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, Chairman Linktone Ltd. sejak 2008, Komisaris Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2006 serta berbagai perusahaan lain di bawah payung Perseroan maupun Grup Mediacom. He is currently presided as the Group President and CEO of the Company, aside from which he also holds various important positions including President Commissioner of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk since 1999, Group President and CEO of PT Global Mediacom Tbk since 2002, Group CEO of PT Media Nusantara Citra Tbk since 2004, President Director of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, Chairman of Linktone Ltd since 2008, President Commissioner of PT MNC Sky Vision since 2006, and other companies under Bhakti Group and Mediacom Group. Pengalamannya meluas dengan mengajar sebagai dosen di berbagai lembaga pendidikan dan kursus, sebagai pembicara pada berbagai seminar tentang pasar modal, corporate finance, investment, maupun strategic management, sebagai Komisaris Bursa Efek Surabaya, sebagai Konsultan Prakarsa Jakarta, sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), serta berbagai jabatan penting lainnya. His experiences extends to become lecturer and instructor of several educational institutions and courses, as speaker of various seminars on particular subjects as capital market, corporate finance, investment and strategic management. He is also presided as Commissioner of Surabaya Stock Exchange, as Consultant for Jakarta Initiative,as the General Treasurer of Indonesia National Sport Committee (KONI) and various other important positions. Perusahaannya telah berkembang dengan sukses, dan menjadi sebuah model perusahaan investasi terkemuka di Indonesia. Beliau telah berhasil memimpin berbagai akuisisi dan restrukturisasi penting, termasuk tapi tidak terbatas pada restrukturisasi PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Mediacom, MNC, RCTI, TPI, dan pembentukan media cetak Seputar Indonesia, yang melibatkan berbagai restrukturisasi yang rumit. His enterprise has emerged successfully, and has become a model of the leading investment companies in Indonesia. He has led several acquisitions and important restructurings, including the restructuring of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Mediacom, MNC, RCTI, TPI as well as the establishment of Seputar Indonesia Newspaper all of which involve a series of complicated restructurings schemes. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 27 Hary Djaja Hary Djaja Direktur Director Lahir di Kediri pada tahun 1959, lulusan Universitas Airlangga, Surabaya tahun 1982. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2009, sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2002 dan sebagai Komisaris Perseroan (1995-1996) dan Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (1999-2002). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris di beberapa anak perusahaan seperti PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sejak 2002, PT Bhakti Asset Management sejak 2002 dan PT MNC SkyVision (2006-2009). Selanjutnya, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bhakti Finance sejak 2008, serta sebagai Direktur di PT Global Mining Resources dan Direktur Utama PT Global Transport Services. Born in 1959 in Kediri. Completed his studies at University of Airlangga, Surabaya in 1982. Appointed as Director of the Company since 2009. Previously he was the President Director since 2002 and as Commissioner of the Company (1995-1996) and as President Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (1999-2002) Currently he also serves as Commissioner of several Company’s subsidiaries such as PT Bhakti Capital Indonesia Tbk since 2002, PT Bhakti Asset Management since 2002, PT MNC SkyVision (20062009). Furthermore, he also serves as President Commissioner of PT Bhakti Finance since 2008, and as Director of PT Global Mining Resources and as President Director of PT Global Transport Services. Darma Putra Darma Putra Direktur Director Lahir di Medan pada tahun 1966. Menerima gelar sarjananya dari Oregon State University, Amerika Serikat pada tahun 1988 dan gelar MBA dari University of Minnesota, Amerika Serikat pada tahun 1990. Born in 1966 in Medan. Received his Bachelor’s degree from Oregon State University, USA in 1988 and his MBA Degree from University of Minnesota, USA in 1990. Mengawali karirnya sebagai Chief Financial Officer di PT Marga Mandalasakti pada tahun 1997-1998, sebagai Direktur Keuangan PT Kurnia Kapuas Utama Tbk pada tahun 1998-1999, dan selanjutnya melangkah maju menjadi Direktur Utama PT Marga Mandalasakti. Ditunjuk sebagai Direktur Perusahaan sejak bulan Mei 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk dan sebagai Direktur PT Global Transport Services serta sebagai Komisaris di berbagai Anak Perusahaan seperti PT Bhakti Finance, PT Bhakti Securities, dan PT Indonesia Air Transport Tbk. Started his early career as Chief Financial Officer of PT Marga Mandalasakti in 1997-1998, as Finance Director of PT Kurnia Kapuas Utama Tbk in 1998-1999, and gradually moved upward to become President Director of PT Marga Mandalasakti. Appointed as Director of the Company since May 2008. Currently, he also serves as President Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Director of PT Global Transport Services and as Commissioner of Subsidiaries such as PT Bhakti Finance, PT Bhakti Securities, and PT Indonesia Air Transport Tbk. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 28 profil penasihat perusahaan Profile of Corporate Advisor Lahir di Surabaya pada tahun 1927. Menyelesaikan studi paska sarjananya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta. Kemudian meneruskan studinya di US Coast Guard Officer Candidate School and Police Administration Studies, AS. Beliau telah menduduki berbagai posisi penting termasuk sebagai: Born in 1927 in Surabaya. Completed his post-graduate studies at the Faculty of Police Science, Jakarta. Then pursued his studies in the US Coast Guard Officer Candidate School and Police Administration Studies, USA. He has served many important positions, including as: 1.Kepala Polisi Republik Indonesia (1974-1978) 2.Duta Besar Indonesia untuk Kanada(1979-1983) 3.Komisaris Utama, PERUM PERURI (1985-1987) 1. 2. 3. 4.Komisaris Utama, Bank Rakyat Indonesia (19871995) 4. Beliau kini menduduki jabatan sebagai penasihat perusahaan sejak tahun 1997. He has presided as a Corporate Advisor for the Company since 1997. Head of The Indonesian Police (1974-1978) Indonesian Ambassador to Canada (1979-1983) Chairman of the Board of Commissioners of the Government Banknotes Printing and Minting (PERURI) (1985-1987) Chairman of the Board of Commissioners of Bank Rakyat Indonesia (1987-1995) Drs. Widodo Budidarmo Penasihat Perusahaan Corporate Advisor PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 investasi strategis perseroan company’s strategic investments 30 media Media PT GLOBAL MEDIACOM TBK (MEDIACOM) Didirikan sebagai PT Bimantara Citra pada tanggal 30 Juni 1981 dan dengan berjalannya waktu, perusahaan ini berkembang pesat melalaui ekspansi ke berbagai industri termasuk multimedia, penyiaran, telekomunikasi, infrastruktur, transportasi & otomotif, kimia, hotel & properti, jasa keuangan dan investasi, serta lain-lain hingga tumbuh menjadi konglomerasi yang tidak terkonsentrasi pada bidang usaha tertentu. PT GLOBAL MEDIACOM TBK (MEDIACOM) Established initially under the name of PT Bimantara Citra on June 30th, 1981. As business grew, the Company expanded into several industries including multimedia, broadcasting, telecommunications, infrastructure, transportation & automotive, chemical, hotel & properties, investment, and others. Hence, the Company became a conglomeration without focusing on any particular business. Pada tahun 1995, PT Bimantara Citra melakukan penawaran umum saham perdana melalui Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. In 1995, PT Bimantara Citra conducted its Initial Public Offering, and listed its shares in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. Pada tahun 2007, PT Bimantara Citra Tbk mengubah namanya menjadi PT Global Mediacom Tbk, dengan fokus bisnis utamanya pada bidang media, yang terdiri dari beberapa unit usaha, yaitu: In 2007, PT Bimantara Citra Tbk had changed its name into PT Global Mediacom Tbk, focusing on media and information technology as its main focus of business, currently concentrates its businesses in: 1.Bidang usaha media dengan pendapatan berbasis konten dan iklan melalui PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC). 1. Content and advertising based media through PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC). 2.Bidang usaha media berbasis pelanggan melalui PT MNC Sky Vision (Indovision). 2. Subscriber based media through PT MNC Sky Vision (Indovision). 3.Bidang usaha media pendukung dan infrastruktur melalui PT Infokom Elektrindo. 3. Media support and infrastructure through PT Infokom Elektrindo. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 31 BIDANG USAHA MEDIA BERBASIS KONTEN DAN IKLAN CONTENT AND ADVERTISING BASED MEDIA PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) Telah menjadi perusahaan publik pada tanggal 22 Juni 2007, MNC merupakan satu-satunya grup media di Indonesia yang terintegrasi, sinergis, dinamis dan kreatif dalam menghadapi persaingan bisnis media yang kompetitif. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) Listed as a public company on June 22 nd, 2007, MNC is the only Indonesian media group which is integrated, synergistic, dynamic and creative in the highly competitive media business. Sebagai kelompok media terbesar di Indonesia. MNC membawahi beberapa stasiun televisi, radio dan media cetak serta menaungi sejumlah unit usaha yang bergerak di bidang Produksi dan Distribusi Konten, Layanan Value Added Services (VAS), portal internet maupun manajemen artis. Currently, MNC is the largest media group in Indonesia owning a number of TV and radio stations, print media, and a number of business units engaging in content production and distribution, Value Added Services (VAS), internet portal and artist management. Menurut AGB Nielsen Media Research, secara kolektif tiga stasiun televisi yang dimiliki dan dioperasikan oleh MNC (RCTI, TPI dan Global TV) menguasai ratarata 35% pangsa pemirsa Indonesia dan 34% dari total belanja iklan kotor televisi selama tahun 2009. MNC owns and operates three national TV station namely RCTI, TPI and Global TV. According to AGB Nielsen Media Research, the three MNC television network collectively command an average of 35% share of Indonesian audience and 34% of gross total advertising expenses in television for 2009. Di bidang industri media cetak, MNC memiliki surat kabar harian Seputar Indonesia dan tabloid Genie, Mom & Kiddie, Realita dan dua majalah gaya hidup HighEnd serta HighEnd Teen. In the print media industry, MNC owns the Seputar Indonesia daily, Genie, Mom & Kiddie, Realita tabloids and HighEnd and HighEnd Teen life style magazines. MNC juga mengoperasikan dan mengelola salah satu jaringan radio terbesar di Indonesia yaitu Trijaya FM, ARH Global, Radio Dangdut TPI dan Women Radio melalui MNC Networks. Through MNC Networks, MNC operates and manages one of the largest radio networks in Indonesia namely Trijaya FM, ARH Global, Radio Dangdut TPI and Women Radio. Dengan memiliki tiga jaringan televisi nasional, MNC memiliki content library terbesar di Indonesia yang mencapai sekitar 88.000 jam program sampai dengan Desember 2009. By owning three national TV networks, MNC owns the largest content library in Indonesia, amounting up to around 88,000 program hours as of December 2009. MNC memproduksi program-program khusus yang ditayangkan melalui televisi berlangganan, yaitu: MNC produces special programs broadcasted by pay TV,which includes: 1.MNC News: program saluran berita 24 jam, infotainment, berita olahraga, dan berita gaya hidup. 2.MNC Entertainment: program saluran hiburan 24 jam terdiri dari serial drama, film lokal, komedi situasi, reality shows dan konten hiburan lainnya. 1. MNC News: a 24-hour news channel, infotainment, sport news, and lifestyle news program. 2. 3.MNC Music Channel: program saluran musik 24 jam. 3. MNC Entertainment: a 24-hour entertainment channel program comprising of: drama series, local movie, comedy, reality shows and other entertainment contents. MNC Music Channel: a 24-hour music channel program. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 32 media Media 4.MNC The Indonesian Channel: konten umum 24 jam dengan target distribusi pada pasar internasional. 4. MNC berhasil mengkombinasikan keahlian dalam berbagai media untuk memberi nilai tambah pada produk-produknya dan menciptakan produk-produk dan layanan-layanan yang baru secara bersamaan melalui platform media terpadunya. Salah satu diantaranya adalah dengan layanan Value Added Services (VAS) yang memiliki volume traffic SMS cukup tinggi. Through its new integrated media platform, MNC have succeeded in combining expertise from various media to provide added value for the existing products whilst simultaneously developing new products and services. Among these, is the VAS with a high volume of SMS traffic. Selain kegiatan VAS yang dilakukan di Indonesia, MNC juga mengoperasikan bisnis Wireless Value Added Services (WVAS) di RRC melalui Linktone Ltd., yang merupakan salah satu penyedia jasa hiburan interaktif nirkabel terkemuka untuk konsumen Cina. In addition to VAS activities in Indonesia, MNC also operates a Wireless Value Added Services (WVAS) business in China through Linktone Ltd., one of the leading providers of wireless interactive entertainment services for Chinese consumers. Di bawah MNC juga ada Divisi Manajemen Artis melalui Star Media Nusantara, yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengikat, mempromosikan dan mengelola artis-artis berbakat untuk menjadi generasi superstar berikutnya dalam dunia hiburan. Through Star Media Nusantara, MNC has established an Artist Management Division engaged in identifying, securing, promoting and managing talented artists to become the next generation superstars in the entertainment industry. Selain itu, MNC juga memiliki Okezone.com, sebuah portal internet yang dapat memberikan platform online untuk mempresentasikan konten berita dan nonberita, termasuk konten dari bisnis televisi, radio, dan media cetak yang sudah ada. Menurut survei YahooTNS, Okezone.com meraih peringkat kedua sebagai portal online terutama untuk berita dan hiburan pada kuartal pertama 2009. Selain itu, Okezone juga mendapatkan predikat terbaik ketiga berdasarkan pilihan para pelanggan majalah SWA. Saat ini menurut Alexa.com, Okezone.com menempati urutan ke-19 dari dari 100 portal internet teratas di Indonesia. In addition, MNC also owns Okezone.com, an internet portal providing an online platform to present news and non-news contents, including business contents available from television, radio, and the print media. According to the Yahoo-TNS survey, Okezone.com was ranked number two as the top choice news and entertainment in the first quarter of 2009 and also selected as top three most recommended online portal by customers according to the SWA magazine. As According to alexa.com, Okezone. com is currently ranked at 19 out of 100 leading internet portal groups in Indonesia. Lebih lanjut, MNC juga melakukan bisnis agensi periklanan melalui Cross Media International (CMI). CMI menyediakan layanan komunikasi terpadu, mulai dari kreatif media, produksi hingga aktifasi dalam satu paket untuk menjawab kebutuhan klien. MNC memproduksi film-film layar lebar, FTV dan sinetron melalui MNC Pictures, yang didukung oleh tenaga ahli dan unit-unit media yang bernaung di bawah MNC. Furthermore, MNC is also engaged in advertising agency through Cross Media International (CMI). CMI provides total communication solutions from media creative, production to activation in one package to meet the clients’ demand. MNC produces high quality movies, FTVs and drama series through MNC Pictures, that is supported by professionals and media units under MNC. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 MNC The Indonesian Channel: a 24-hour general content, aiming at international distribution targets. 33 STASIUN TV TV Stations PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) RCTI adalah stasiun TV swasta nasional pertama di Indonesia. Pada tahun 2009, RCTI memiliki pangsa pemirsa rata-rata sekitar 18%. Jangkauan siaran RCTI merupakan terluas diantara stasiun-stasiun TV nasional, mencapai sekitar 180 juta pemirsa di 319 kota di seluruh Indonesia. Susunan program RCTI mencakup serial drama, berita, olahraga, musik, hiburan, variety show, acara anak-anak, dan lain-lainnya ditayangkan untuk target pemirsa keluarga kelas menengah ke atas (ABC 5+). PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) RCTI is the first private national TV station in Indonesia, with an average audience share of 18% during 2009. RCTI has the largest broadcast coverage among all nationwide TV stations, reaching 180 million viewers in 319 cities accross Indonesia. Its programming line-up includes drama series, news, sports, music, entertainment, variety show, children’s program, and others aimed at middle to upper class audiences (ABC 5+). PT CIPTA TELEVISI PENDIDIKAN INDONESIA (TPI) TPI merupakan jaringan siaran TV nasional di Indonesia yang memiliki rating cukup tinggi berdasarkan pangsa pemirsa, yaitu sekitar 9 % di tahun 2009. TPI memiliki jangkauan siaran nasional yang luas, mencapai sekitar 162 juta pemirsa di 185 kota di seluruh Indonesia. TPI diposisikan untuk menarik konsumen dengan penghasilan menengah hingga menengah ke bawah di Indonesia (kategori CDE 5+). PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) TPI is one of the highest rated national TV broadcasting network in Indonesia based on approximately 9% of audience share during 2009. Having a significant national broadcast coverage, TPI reaches 162 million viewers in 185 cities accross Indonesia. TPI is positioned to appeal to the middle to lower income consumers in Indonesia (category CDE 5+). PT Global Informasi Bermutu (Global TV) Global TV adalah saluran utama MNC untuk menyiarkan konten MTV, VH-1, dan Nickelodeon dalam bahasa Indonesia melalui perjanjian eksklusif dengan MTV Asia LDS dan Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd. Global TV memiliki jangkauan siaran nasional yang luas, mencapai sekitar 170 juta pemirsa di 219 kota di seluruh Indonesia. Target pemirsa Global TV adalah anak-anak, remaja, dan keluarga muda dengan penghasilan menengah keatas (kategori ABC 5-39). Untuk tahun 2009, Global TV memiliki pangsa pemirsa sebesar 8%. PT Global Informasi Bermutu (Global TV) Global TV is the primary channel of MNC to broadcast MTV, VH-1, and Nickelodeon content in the Indonesian language under exclusive agreement with MTV Asia LDS and Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd. Has significant national broadcast coverage, reaching 170 million viewers in 219 cities accross Indonesia. Global TV caters to children, teenagers, and young families in the middle to high income (category ABC 5-39). For 2009, Global TV has 8% of audience share. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 34 media Media Media Cetak Print Media PT Media Nusantara Informasi Koran harian Seputar Indonesia diluncurkan MNC di bulan Juni 2005. Koran tersebut melakukan diferensiasi dengan menyajikan kepada pembaca empat bagian berbeda yang terdiri dari laporan yang mendalam mengenai berita, gaya hidup, olah raga, dan hiburan. Koran tersebut juga memiliki ciri khas tersendiri karena tersedia sebagai koran nasional dan juga sebagai Koran lokal dengan konten lokal dan halaman depan yang berbeda. PT Media Nusantara Informasi MNC launched a daily newspaper called Seputar Indonesia in June 2005. The newspaper differentiates itself by providing readers with four separate sections consisting of in depth reporting on news, lifestyle, sport and entertainment. The newspaper is also unique in that it is available as a national newspaper and as a local paper with its localized content and distinct front page. Saat ini, Seputar Indonesia tersedia dalam edisi nasional dan 6 edisi lokal di propinsi Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Seputar Indonesia is currently available in a national edition and in 6 local editions in the provinces of North Sumatra, South Sumatra, West Java, Central Java, East Java, and South Sulawesi. Alasan mengenai diedarkannya edisi lokal oleh karena keterikatan masing-masing kawasan regional terhadap koran yang meliput berita lokal dengan pandangan dari masyarakat setempat. Oleh karena itu MNC dapat memberikan pembacanya liputan yang lebih mendalam mengenai berita nasional dan lokal dan juga dapat memperluas cakupan pengiklan yang memiliki target pasar dan tujuan yang berbeda-beda. The rationale for the localized editions is due to the affinity of local regions to a newspaper which covers local news with local views. MNC is thus able to provide readers with a more in depth coverage of local and national news and tap into a wider range of advertisers with its own specific target markets and objectives. PT MNI Global Merupakan perusahaan media cetak yang menerbitkan tabloid Genie, tabloid Mom & Kiddie, dan tabloid Realita. PT MNI Global PT MNI Global publishes Genie, Mom & Kiddie, and Realita tabloids. Tabloid Genie merupakan tabloid infotainment yang berfokus pada gaya hidup dan gosip selebriti. Selama tahun 2009, Genie berada di peringkat kedua dalam jumlah sirkulasi mingguan. Genie Tabloid is an infotainment tabloid that focuses on lifestyle and celebrity gossips. During 2009, Genie is ranked number 2 in terms of the number of circulation among other infotainment and celebrity gossip tabloid. Tabloid Realita mengangkat cerita tentang pengalaman pribadi selebriti dan kisah sukses para tokoh-tokoh terkenal. Realita Tabloid has a focus on exposing personal real life experiences of celebrities and public figures. Tabloid Mom & Kiddie berfokus pada informasi dan artikel yang berkaitan dengan ibu, anak, serta kebutuhan orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak. Mom & Kiddie Tabloid focuses on information and articles related to motherhood and providing guidance to parents to raise and educate their children. PT MNI Entertainment MNC meluncurkan majalah HighEnd dan HighEnd Teen melalui PT MNI Entertainment. HighEnd adalah sebuah majalah eksklusif yang mengulas tentang gaya hidup dan mode. Majalah HighEnd Teen dikhususkan untuk pembaca usia remaja. Kedua majalah ini diterbitkan bulanan. PT MNI Entertainment MNC launched 2 luxurious lifestyle and fashion magazines, named HighEnd and HighEnd Teen through MNI Entertainment. HighEnd is an exclusive magazine which focuses on life style and fashion. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 35 Stasiun Radio Radio Stations PT MNC Networks MNC Networks didirikan pada bulan Agustus 2005 dan mengoperasikan serta mengelola jaringan radio terbesar di Indonesia dengan lebih dari 5 juta pendengar dengan menggunakan 31 jaringan. Jaringan radio MNC Networks terdiri dari empat format (Trijaya FM, Women Radio, Radio Dangdut TPI, and ARH Global) yang menargetkan semua golongan ekonomi (ABCDE): PT MNC Networks MNC Networks which was established in August 2005, operates and manages the largest radio networks in Indonesia with over 5 million listeners by utilizing 31 networks. Our MNC radio networks consists of four formats (Trijaya FM, Women Radio, Radio Dangdut TPI, and ARH Global) and targeting all income segments: • Trijaya FM adalah radio berita pertama dengan jaringan terbesar di Indonesia yang memiliki 16 jaringan nasional. Target pendengar Trijaya FM adalah para profesional muda. • Trijaya FM is the first news radio with the widest network in Indonesia consisting of 16 owned operated radio stations within the networks across the country. The target listeners of Trijaya FM are young professionals. • Women Radio merupakan satu-satunya radio khusus untuk wanita, yang menyajikan pendengarnya informasi mengenai masalah wanita seperti kesehatan, hubungan ibu dan anak, pendidikan, kecantikan, dan informasi mode pakaian. • Women Radio is the only radio station dedicated to women by providing its listeners with information on women’s issues such as health, motherhood, education, beauty and fashion tips. • Radio Dangdut TPI adalah stasiun radio nomor satu untuk musik dangdut dengan 14 jaringan stasiun radio dan menjangkau lebih dari 3,5 juta pendengar. • Radio Dangdut TPI is the number one amongst “dangdut” music radio stations with 14 networks and reaching more than 3.5 million listeners. • ARH Global adalah stasiun radio yang dinamis, dengan semboyan “ muda, dinamis dan kreatif” dan menargetkan untuk generasi muda. • ARH Global is a highly dynamic radio station symbolizing “youth, dynamism and creativity” and targeting the young generation. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 36 media Media Bidang Usaha Media Berbasis pelanggan Subscriber Based Media PT MNC Sky Vision (Indovision) Didirikan pada tanggal 8 Agustus 1989, Indovision merupakan pelopor dalam industri TV berlangganan di Indonesia. Dengan beragam program yang meliputi film, olah raga, serial, musik, film dokumenter serta muatan siaran lokal dan regional, Indovision bertekad untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Indovision menggunakan frekuensi S-Band yang tahan terhadap segala kondisi cuaca. PT MNC Sky Vision (Indovision) Established on 8th August 1989, Indovision is the pioneer in pay TV industry in Indonesia. With various programs including movies, sports, documentaries, serials, music, local and regional content, Indovision is poised to deliver the best service to its subscribers. Indovision operates with S-Band frequency that is immune to weather conditions. Berbagai saluran internasional bermutu yang disediakan oleh Indovision untuk memanjakan pelanggannya, antara lain: Star Movies, HBO , CNN, ESPN, Discovery Channel, National Geographic, Cartoon Network, Animal Planet, MTV, CINEMAX, Fashion TV serta saluran-saluran lainnya. Various prime international channels are provided by Indovision to indulge its customers including Star Movies, HBO, CNN, ESPN, Discovery Channel, National Geographic, Cartoon Network, Animal Planet, MTV, CINEMAX, Fashion TV, and many others. Saat ini, Indovision merupakan operator TV berlangganan terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 78%, dengan layanan lebih dari 86 saluran. Currently, Indovision is the largest pay TV operator in Indonesia with market share to reach 78%, providing more than 86 channels. Sebagai bagian dari implementasi strategi yang baru, pada bulan Mei 2009, Indovision meluncurkan satelit baru yaitu “Indostar II”, yang memiliki 32 transponder, termasuk 10 transponder aktif dan 3 transponder cadangan yang berfungsi sebagai penguat gelombang frekuensi S-Band. With the launch of the new Indostar II satellite in May 2009, Indovision is implementing a new strategy. The new satellite has 32 transponders that serve as a reinforcement wave for the S-band frequency, which is more resilient to climate changes. Dengan adanya strategi baru tersebut, Indovision berhasil meningkatkan jumlah pelanggannya hingga mencapai 516.055 pelanggan. With this new business strategy, Indovision has succeeded in increasing the number of subscribers to 516.055 subscribers. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 37 BIDANG Usaha Media Pendukung dan Infrastruktur Media Support and Infrastructure business PT Infokom Elektrindo (Infokom) Sejak pertama kali didirikan pada tanggal 1 Mei 1998, Infokom telah memposisikan dirinya sebagai suatu perusahaan ICTO (Information, Communication, Technology & Operation) dengan mengembangkan bisnis portofolionya menjadi internet broadband yang memberikan nilai tambah bagi konsumennya. PT Infokom Elektrindo (Infokom) Since its establishment on May 1st, 1998, Infokom has positioned itself as an ICTO (Information, Communication, Technology & Operation) company by developing its business portfolio into internet broadband and delivering added value to customers. Saat ini, Infokom merupakan operator VSAT ketiga terbesar dan penyedia SMS premium terbesar di Indonesia. Infokom juga dipandang sebagai penyedia konten terbaik selama empat tahun terakhir berturutturut, dan telah mendapat penghargaan sebagai Mitra Emas Telkomsel dari Telkomsel. Today, Infokom is the third largest VSAT Operator and the largest premium SMS Provider in Indonesia. Infokom is also regarded as the best Content Provider in the last four consecutive years and received an accolade as Telkomsel’s Gold Partner from Telkomsel. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 38 jasa keuangan Financial Services PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Sejak didirikan pada tanggal 15 Juli 1999, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) telah menjalankan kegiatan usaha di bidang Jasa Keuangan, Perantara dan Perdagangan Efek, Penjamin Emisi Efek, serta Jasa Riset dan Pengembangan Bisnis. PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Since its establishment on July 15th, 1999, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) has carried out financial services activities such as brokerage, underwriting, and research and development. Pada tanggal 8 Juni 2001, BCAP melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 62,5 miliar serta mencatatkan diri di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. On June 8th, 2001, BCAP has completed an Initial Public Offering (IPO) and has succeeded to generate funds amounted to Rp 62.5 billion and has listed itself in the previously known as Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock exchange. Pada tahun 2003, Perseroan menjadikan BCAP sebagai Investasi Strategis Perseroan di bidang usaha Jasa Keuangan yang terintegrasi dalam berbagai bidang sektor keuangan. Beberapa anak perusahaan yang tergabung dalam BCAP adalah PT Bhakti Securities yang bergerak di bidang sekuritas, PT Bhakti Asset Management yang berfokus pada sektor jasa pengelolaan dana atau Manajer Investasi, dan PT Bhakti Finance di sektor pembiayaan konsumen. In 2003, the Company has developed BCAP to become a strategic investment of its fully integrated financial services business. Several Company’s subsidiaries in BCAP are PT Bhakti Securities, engaged in the securities business, PT Bhakti Asset Management, focusing on fund management or investment management, and PT Bhakti Finance, involved in the multifinance business. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 39 PT Bhakti Securities Bhakti Securities merupakan perusahaan efek yang berfokus pada kegiatan perantara pedagang efek, baik untuk efek yang bersifat ekuitas maupun transaksi obligasi (Fixed Income) untuk kepentingan nasabah institusi (High Net Worth Client) dan nasabah individu (Retail Client), maupun untuk kepentingan portofolionya sendiri, serta memberikan layanan jasa riset dan pembiayaan transaksi nasabah. Selain itu Bhakti Securities juga melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek dan penasehat keuangan (financial advisor). PT Bhakti Securities PT Bhakti Securities is a securities company, focusing on capital market activities such as stock brokerage, Fixed Income trading for both High Net Worth Clients and Retail Clients, as well as for its own portfolio and provide research and margin trading services. Furthermore, Bhakti Securities is also involved in the underwriting and financial advisory businesses. Pada tahun 2009, Bhakti Securities mulai berkonsentrasi untuk memajukan perdagangan dengan sistem online. Melihat bahwa dari keseluruhan transaksi yang dilaksanakan pada Bursa Efek Indonesia, hanya 12% yang baru dilaksanakan melalui transaksi online. Hal ini merupakan peluang besar bagi. Bhakti Securities untuk dapat dimanfaatkan. Transaksi dengan sistem ini juga sangat efisien dari segi investasi infrastruktur. Karena dengan sistem online, tidak perlu membuka cabang baru secara fisik untuk dapat melayani pelanggan di lokasi mereka. Cukup dengan adanya sambungan internet yang baik, para pelanggan sudah dapat dilayani untuk bertransaksi. During 2009, Bhakti Securities focused on preparing the online trading system for implementation. Keeping in view that only approximately 12% of all transactions on the Indonesian Stock Exchange are conducted on-line, there exists a great opportunity to expand the business for Bhakti Securities. The on-line system is also very efficient from an investment viewpoint because no new branches need to be opened to handle clients in their respective locations. Only a good internet line is needed for clients to be able to transact. Di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih akibat krisis keuangan global yang mengakibatkan tertundanya aksi-aksi korporasi yang umum terjadi di Bursa Efek Indonesia, Bhakti Securities berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 16,4 triliun untuk 45,4 miliar lembar saham dalam transaksi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. Jumlah transaksi itu menempatkan PT Bhakti Securities di peringkat ke 39 di antara 50 pialang teraktif. In the midst of economic conditions that have not yet fully recovered due to the global financial crisis which have also caused delays in corporate actions that are usually common in the Indonesian Stock Exchange (IDX), Bhakti Securities succeeded in achieving transactions in the amount of Rp 16.4 trillion for 45.4 billion shares on the IDX during 2009. This achievement has positioned Bhakti Securities as number 39 out of the 50 most active securities brokers list. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 40 jasa keuangan Financial Services PT Bhakti Asset Management PT Bhakti Asset Management (BAM) merupakan perusahaan jasa keuangan dalam bidang pengelolaan dana atau Manajer Investasi dengan dukungan struktur permodalan yang kuat. BAM menawarkan berbagai pilihan produk investasi bagi para investor di antaranya berupa reksadana dan produk investasi lainnya yang sesuai dengan peraturan yang berlaku dan disesuaikan dengan ekspektasi dan tingkat risiko yang diinginkan investor. PT Bhakti Asset Management PT Bhakti Asset Management (BAM) is a financial services company in the business of funds management or Investment Manager backed by a strong and solid capital base. BAM offers a choice of investment products for investors in the form of mutual funds and other investment products in accordance with prevailling rules and regulations that are adjusted to fit the expected returns against risk level requirements of different investors. BAM menawarkan berbagai jenis pilihan reksa dana, yaitu: BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Muamallah, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, dan yang terakhir diluncurkan pada bulan Juni 2008 adalah BIG Bhakti Ekuitas yang merupakan jenis reksadana yang memiliki komposisi mayoritas adalah ekuitas. Adapun jenis reksadana tersebut diperuntukkan bagi para investor bertipe ”Risk Taker” yang memiliki kecenderungan menyukai jenis-jenis investasi yang berisiko tinggi. BAM offers a number of mutual funds such as: BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Muamallah, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, and the last that was launched in June 2008 is BIG Bhakti Ekuitas, which composed mainly of equities and is targeted for the ”risk taker” type investor. Setelah berhasil memperoleh penghargaan dan menempati peringkat ke-2 “The Best Islamic Mutual Fund-Fixed Income Fund” di tahun 2008, BAM kembali mengukir prestasi di tahun 2009 dimana salah satu produk BAM yaitu BIG Dana Likuid Satu meraih predikat sebagai Reksa Dana Terbaik untuk kategori Pendapatan Tetap dengan Periode 1 tahun. After successfuly being awarded number 2 as “The Best Islamic Mutual Fund-Fixed Income Fund” in 2008, the Company again achieved a prestigious award for its BIG Dana Likuid Satu fund as the Best 1 Year Fixed Income Mutual Fund in 2009. Per 31 Desember 2009, BAM telah mengelola dana sekitar Rp 1 triliun dan dengan jumlah nasabah lebih dari 2.000 nasabah. As of 31 December, 2009, the Company managed funds in the amount of Rp 1 trillion for more than 2,000 customers. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 41 PT Bhakti Finance Bhakti Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang berkantor pusat di Jakarta dan telah memiliki 47 kantor cabang yang tersebar di daerah-daerah potensial di seluruh Indonesia . Kegiatan usahanya yang meliputi sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (factoring) serta pembiayaan konsumen (consumer financing) dengan konsentrasi pada bidang pembiayaan kendaraan bermotor, elektronik, komputer, peralatan rumah tangga, dan lain-lain dengan tetap melihat peluang bisnis produk-produk lain yang memiliki prospek yang baik. PT Bhakti Finance Bhakti Finance is a multifinance company with its headquarter in Jakarta and has 47 branch offices spread throughout potential areas for business in Indonesia. PT Bhakti Finance operates in areas such as leasing, factoring, and consumer financing with a focus for vehicles, electronics, computers, household appliances and others; while keeping its sights open to new product opportunities with good prospects. Bhakti Finance mulai terjun ke dalam bisnis KPR (Kredit Pemilikan Rumah) sekitar tahun 2008 dengan mengingat bahwa pasar KPR menengah ke bawah memiliki daya serap terbesar dari total pembiayaan properti. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam hal diversifikasi aktifitas pembiayaan dan penyebaran risiko. The Company entered into the home financing business in 2008 with the view that the home financing business for the middle to lower income market represented the highest market potential of the total property financing market. This move was part of the Company strategy in diversifying financing activities and spreading its risks. Setelah berhasil meraih predikat “Sangat Bagus” untuk kategori perusahaan pembiayaan dengan total aset di bawah Rp 500 miliar berdasarkan rating Majalah Infobank pada tahun 2008, Bhakti Finance kembali mengukir prestasi dengan meraih predikat serupa di tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa Bhakti Finance sangat konsisten memelihara mutu pelayanan yang prima dan selalu berusaha memperbaiki pelayanan sesuai kebutuhan konsumen, di samping juga membangun kemitraan yang setara dengan rekanan. After achieving an “Excellent” rating among multifinance companies with less than Rp 500 billion in assets by Infobank Magazine in 2008, Bhakti Finance did it again for the same category in 2009. This serves to highlight the fact that Bhakti Finance is very consistent in maintaining its excellent service quality and continually improves its level of service quality to meet the needs of customers as well as in bulding partnerships with suppliers. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 42 investasi portofolio Portfolio Investments Selain investasi strategis dalam bidang Media dan Jasa Keuangan, Perseroan juga memiliki beberapa investasi Portofolio pada sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan tinggi dan prospek yang baik. Aside from strategic investments in Media and Financial Services, the Company also has several Portfolio Investments in sectors having high growth and good prospects. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur jalan tol dan didirikan di Jakarta pada tahun 1987. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) is an integrated infrastructure company focusing on toll roads and was established in Jakarta in 1987. Proyek-proyek yang ditangani oleh CMNP diantaranya adalah: Jakarta Intra-Urban Tollways, sebuah proyek jalan tol sepanjang 29 km; Metro Manila Skyway, sebuah proyek konsorsium di Manila; Surabaya Eastern Ring Road, di Surabaya; dan Depok-Antasari Toll Road, di Jakarta. Per 31 Desember 2009, kepemilikan secara langsung Perseroan atas saham CMNP adalah sebesar 16,53%. Projects managed by CMNP include: Jakarta Intra-Urban Tollways, a 29 km toll-road project; Metro Manila Skyway, a consortium project in Manila; Surabaya Eastern Ring Road, in Surabaya; and Depok-Antasari Toll Road, in Jakarta. As of December 31st 2009, the Company directly held 16.53% shares in CMNP. PT MNC Sky vision (INDOVISION) Pada bulan Desember 2007 Perseroan melaksanakan opsi yang dimilikinya untuk membeli 20% saham di Indovision, sehingga Indovision resmi dimiliki 20% oleh Perseroan. PT MNC Sky vision (INDOVISION) In December 2007, the Company exercised its option to purchase 20% shares of Indovision, thus the Company officially owned 20% shares in Indovision. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 43 PT Global Transport Services PT Global Transport Services (GTS) yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak di sektor transportasi udara dan didirikan pada bulan Maret 2007. GTS secara resmi menjadi perusahaan induk dari PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) pada tanggal 17 Desember 2007 saat Perseroan mengalihkan 42,18% saham IAT kepada GTS yang merupakan hasil pembagian dividen oleh Mediacom. Hingga 31 Desember 2009, kepemilikan GTS atas IAT adalah sebesar 68,56 %. PT Global Transport Services PT Global Transport Services (GTS) established in March 2007, is fully owned by the company and engages in the air transportation business. GTS officially became the holding company of PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) in December 17th 2007, during which the Company had transferred 42.18% of IAT’s shares to GTS, as dividend shares by Mediacom. As of December 31st 2009, GTS ownerships in IAT was 68.56% PT Indonesia Air Transport tbk Didirikan lebih dari 40 tahun yang lalu, pada awalnya PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) hanya menyediakan jasa penerbangan untuk perusahaanperusahaan minyak, gas bumi dan pertambangan on shore dan off shore. Seiring dengan perkembangan usaha, IAT saat ini memiliki kegiatan usaha lainnya di bidang jasa angkutan penerbangan, dimana evakuasi medis merupakan salah satu jasa layanan yang disediakannya. PT Indonesia Air Transport Tbk PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) was first established more than 40 years ago. Initially, it only served flights to oil, gas and mining companies, both on-shore and off-shore. However, as business expanded, IAT came to provide other services in air transportation that includes medical evacuation services. Hingga akhir Desember 2009, IAT telah memiliki 16 armada yang terdiri dari 10 pesawat fixed wing dan 6 helikopter. As of December 2009, IAT owns a fleet of 16 aircraft comprising of 10 fixed wing planes and 6 helicopters. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 44 sumber daya manusia Human Resources Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik merupakan faktor pendukung utama yang sangat menentukan hasil usaha dan pengembangan aktivitas bisnis Perseroan. Hal ini disadari penuh oleh Perseroan, karena dengan kualitas SDM yang unggul, Perseroan akan mampu mencapai tujuan bisnis, memperluas aktivitas operasional, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing Perseroan. The Company is fully aware that Human Resources is the most valuable asset to an organization and that Human Resources quality is a determining factor for business success and development. With a high quality of human resources, the Company will be able to achieve its business goals, expand operations which will influence its competitive advantage. Manajemen dalam hal ini memberi tugas kepada Divisi SDM untuk memberikan perhatian penuh kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan profesionalisme, melalui pengembangan pribadi karyawan, baik dari segi kompetensi teknis maupun kompetensi nonteknis, pengembangan organisasi, dan implementasi budaya kerja yang kondusif terhadap terciptanya iklim kerja yang lebih efisien dan optimal. Management has tasked the HR Division to give its undivided attention toward the improvement and development of employees in the areas of skill and professionalism. These areas encompass technical and non-technical competencies, organizational development and the implementation of a working atmosphere that fosters and optimizes efficiency. Divisi SDM terus melakukan perbaikan dan pengembangan terhadap sistem manajemen SDM yang diimplementasikan oleh Perseroan, seperti perekrutan karyawan berdasarkan keahlian dan kesesuaian jabatan, perencanaan jenjang karir, penilaian kinerja, pelatihan, sistem kompensasi dan benefit berdasarkan kompetensi dan kinerja. Semua ini mengutamakan ketaatan/kepatuhan terhadap aturan-aturan ketenagakerjaan yang berlaku, sehingga tercipta hubungan industrial yang harmonis. The HR division continues to improve and develop the HR management system implemented by the Company, such as its recruitment, career development, performance appraisal, training, compensation and benefit systems. All the while keeping in mind that compliance with prevailing labor regulations is paramount in creating a harmonious industrial relationship with its workforce. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 45 Peningkatan dan pengembangan SDM Perseroan dilakukan melalui program-program pendidikan dan pelatihan yang komprehensif dan berkesinambungan, baik melalui pelatihan internal Perseoran maupun pelatihan eksternal yang dilakukan dalam bentuk kursus, seminar, dan workshop/outbound, baik yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan di dalam maupun yang di luar negeri. The Company’s HR improvement and development are done through educational and training programs that are periodically conducted and comprehensive in nature. These are conducted both internally and externally through trainings that include extensive courses, seminars and workshops/outbound, which are conducted by domestic and overseas educational institutions. Training Internal Ketatnya persaingan usaha menuntut manajemen Perseroan berusaha untuk secara terus-menerus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas SDM. Perseroan menyelenggarakan New Employee Orientation Program (NEOP) yang ditujukan kepada karyawan baru atau karyawan yang menjalani orientasi di jabatan baru, untuk memberikan pengenalan terhadap industri pasar modal, prosedur standar operasi di masing-masing Departemen, serta kebijakan/peraturan yang berlaku di Perseroan. Internal Training The stiff industry competition has prompted Management to continuously improve its HR quality. The Company carries out New Employee Orientation Program (NEOP) aimed at new employees to provide understanding on the capital market industry, Standard Operating Procedures and applied policy/regulations of the Company. Pelaksanaan training internal selain diberikan kepada karyawan baru, juga diberikan kepada karyawan yang sudah bergabung untuk meningkatkan profesionalisme, pengetahuan dan keahliannya, serta menggerakkan motivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Hal ini disebabkan iklim usaha yang dinamis, sehingga karyawan diharapkan dapat beradaptasi dan memiliki daya saing yang kompetitif. Aside from internal training provided to new employees, other programs are continuously provided to existing employees to increase professionalism, knowledge and expertise as well as motivate them to improve performance. This is a necessary requirement so that employees are able to adapt and maintain their competitive edges within the dynamic business that the Company operates in. Training Eksternal Berbagai bentuk training eksternal yang diberikan oleh Perseroan kepada karyawan antara lain: a.Pendidikan Analisis Keuangan, Chartered Financial Analyst (CFA); b. Seminar tentang Corporate Finance, Investment Banking; c. Seminar tentang produk-produk pasar modal seperti obligasi, fixed income instrument, reksadana; d. Seminar Undang-Undang terbaru tentang perpajakan; e.Pelatihan Manajemen Resiko, Advanced Audit Techniques; f.Pelatihan Analisis Fundamental dan Teknikal; g.Pelatihan Service Excellence, Sales & Marketing; External Training Many form of external training are provided by the Company to its employees including: a. Education on Financial Analysis, Chartered Financial Analyst (CFA); b. Seminar on Corporate Finance and Investment Banking; c. Seminar on capital market products such as bonds, fixed income instruments, and mutual funds; d. Seminar on the latest tax regulations; e. Training on Risk Management and Advanced Audit Techniques; Training on Fundamental and Technical Analysis; Training on Service Excellence, Sales & Marketing; f. g. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 46 sumber daya manusia Human Resources Melalui usaha-usaha ini, diharapkan terjadi peningkatan kinerja bagi pegawai-pegawai Perseroan. Such efforts are expected to generate significant improvements employee performance. Perseroan juga menerapkan sistem “compensation based on performance” untuk mendorong peningkatan kinerja dan kepuasan karyawan. Selain itu, Perseroan juga memperhatikan peningkatan kesejahteraan karyawan sesuai dengan persyaratan Aturan Ketenagakerjaan yang berlaku, dengan memberikan berbagai fasilitas antara lain berupa Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja/JAMSOSTEK, skala gaji di atas UMR, jaminan perawatan kesehatan (rawat inap, rawat jalan, melahirkan, kacamata) yang terus disesuaikan kebutuhan pegawai. Program Dana Pensiun diadakan dengan tujuan untuk menciptakan iklim kerja yang aman bagi karyawan. Di tahun 2009, Perseroan telah memberikan kompensasi terhadap kinerja karyawan yang didasarkan pada perhitungan prestasi kerja karyawan pada tahun 2008 melalui hasil Penilaian Kinerja (Performance Appraisal). The Company also implements a “compensation based on performance” system to create motivation for increasing performance and provide job satisfaction of the employees. The Company also pays close attention to the welfare of its employees by providing New Year allowances, social insurance coverage (JAMSOSTEK), wages above the UMR (minimum wage), health benefits (inpatient, outpatient, maternity, spectacles) that are continuously being adjusted according to the employees’ needs. Pension Fund programs are provided with the aim to create a secureworking climate. In 2009, the Company paid bonuses to its employees that were based on each individual’s achievements in 2008, as shown in their performance appraisal. Rotasi kerja bagi karyawan merupakan salah satu jalan untuk mengembangkan potensi karyawan. Sistem talent inventory digunakan oleh Perseroan untuk menempatkan karyawan sesuai dengan potensinya, sedangkan Struktur Perseroan yang memiliki lebih dari satu bidang usaha merupakan sebuah keuntungan karena Perseroan dapat lebih leluasa dalam menempatkan karyawannya, terutama yang terkait dengan pengembangan karir karyawan. Employee work rotation is one of the methods used to develop employees’ potentials. A talent inventory system is used by the Company to place employees according to their potentials. The Company’s multi-business structure is an advantage that gives it the flexibility to allocate its human resources better. Hingga tanggal 31 Desember 2009, SDM Perseroan berjumlah 46 orang, termasuk didalamnya 3 orang Direktur. As of December 31st, 2009, the Company had 46 employees, including three Directors. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 47 Komposisi Karyawan menurut Manajemen (diluar KOMISARIS) Employees according to Management Level (EXCLUDED COMMISSIONERS) TAHUN / YEAR Manajemen / Management 2005 2006 Jumlah / Total Jumlah / Total % 2007 Jumlah / Total % 2008 Jumlah / Total % 2009 Jumlah / Total % % Direktur / Director 4 10% 4 8% 4 9% 3 6% 3 7% Manajer / Manager 4 10% 6 12% 8 17% 11 23% 10 22% Asisten Manajer / Assistant Manager 1 3% 1 2% 1 2% 1 2% 1 2% Supervisor / Supervisor 1 3% 1 2% 1 2% 4 8% 4 9% 23 59% 31 61% 25 54% 22 46% 21 46% Staf / Staff Non Staf / Non Staff Total 6 15% 8 16% 7 15% 7 15% 7 15% 39 100% 51 100% 46 100% 48 100% 46 100% 15% 7% Direktur / Director Manajer / Manager Asisten Manajer / Assistant Manager Spervisor / Supervisor Staf / Staff Non Staf / Non Staff 22% 2009 2% 46% 9% Komposisi Karyawan menurut Tingkat Pendidikan (diluar KOMISARIS) Employees according to Level of Education (EXCLUDED COMMISSIONERS) TAHUN / YEAR 2005 2006 S3 / Doctorate 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% S2 / Master 2 5% 1 2% 3 7% 6 13% 7 15% 21 54% 29 57% 26 57% 26 54% 22 48% 6 15% 10 20% 7 15% 7 15% 8 17% Non Akademi / Non Academic 10 26% 11 22% 10 22% 9 19% 9 20% Jumlah 39 100% 51 100% 46 100% 48 100% 46 100% Diploma / Diploma % % Jumlah / Total 2009 Jumlah / Total S1 / Bachelor Jumlah / Total 2008 Manajemen / Management % Jumlah / Total 2007 % Jumlah / Total % 0% 15% 20% S3 / Doctorate S2 / Master S1 / Bachelor Diploma / Diploma Non Akademi / Non Academic 2009 17% 48% PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 48 tata kelola perusahaan Good Corporate Governance Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang mencakup akuntabilitas, transparansi, indepedensi, dan kewajaran diimplementasikan sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku. Good Corporate Governance principles and practices that include accountability, transparency, independency and fairness are implemented in accordance with existing standards and regulations. Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dalam menjalankan usahanya. GCG telah terbukti dapat mengoptimalkan kinerja Perseroan, sehingga menumbuhkan kepercayaan para pemangku kepentingan dan terutama kepercayaan para investor. The Company continues to implement Good Corporate Governance (GCG) principles in conducting its business. GCG has been proven successful in optimizing the Company’s performance and therefore enhancing the confidence of the stakeholders, especially the investors’ confidence. Implementasi GCG dilakukan sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku, termasuk akuntabilitas, transparansi, indepedensi, dan kewajaran. Dalam jangka panjang, GCG dapat meningkatkan kinerja Perseroan secara signifikan, yang kemudian dapat meningkatkan reputasi Perseroan di mata dunia usaha. Good Corporate Governance practices are implemented in accordance with prevailing standards and regulations including accountability, transparency, independency, and fairness. In the long-term, GCG can significantly improve the Company’s performance, which will consequently enhance its reputation in the business world. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum tertinggi pengambil keputusan dalam Perseroan yang ketentuannya telah diatur undang-undang atau anggaran dasar Perseroan. Di dalam RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi wajib melaporkan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas serta kinerjanya berkaitan dengan pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham. The General Meeting of Shareholders The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest level of decision making process within the Company, as stipulated in the regulations or the Articles of Association of the Company. During the GMS, the Commissioners and the Directors bears the responsibility to report the Boards’ performances in managing the Company to the shareholders. Selama tahun 2009, Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada tanggal 19 Juni 2009. RUPST tersebut dilak- In 2008, the Company conducted an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on 19 June, 2009. The AGMS was convened according to the ordinance of the GMS as defined PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 49 sanakan sesuai dengan tata cara RUPS yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun jumlah pemegang saham yang hadir atau terwakili oleh kuasanya dalam RUPST adalah sebanyak 83,07% dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah atau setara dengan 6.012.077.785. in the law and regulations. The number of shareholders or its representatives who attended the meeting in the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) were 83.07% of the total shares with voting rights, or equal to 6,012,077,785 shares. Saham Pemberitahuan rencana RUPST telah disampaikan kepada BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 Mei 2009 yang dilanjutkan dengan publikasi di 2 (dua) harian surat kabar yaitu : Seputar Indonesia dan Investor Daily sebagai berikut: Notices to convene the AGMS were informed to BAPEPAM-LK and Indonesian Stock Exchange on May 15th, 2009 continued by placing advertisements in 2 newspapers: Seputar Indonesia and Investor Daily. The following messages were placed: • • • • Pemberitahuan RUPST pada tanggal 20 Mei 2009. Panggilan RUPST pada tanggal 5 Juni 2009. Announcement of AGMS dated on 20 May, 2009. Invitation to the AGMS dated 5 June, 2009. Adapun hasil-hasil dari RUPST adalah sebagai berikut, yang mana telah dipublikasikan melalui harian Seputar Indonesia dan Bisnis Indonesia pada tanggal 23 Juni 2009: The resolution of the AGMS were published in Seputar Indonesia and Investor Daily newspapers on 23 June, 2009. RUPST menghasilkan beberapa keputusan terkait tidak dibagikannya dividen Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2008, persetujuan pemberian hak eksklusif terhadap Dewan Komisaris untuk menentukan jumlah gaji dan tunjangan Direksi dan penyerahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menentukan honorarium bagi seluruh anggota Dewan Komisaris dengan memperhatikan masukan dari Komite Remunerasi, persetujuan untuk mengeluarkan saham baru dalam rangka konversi TBUK dan pelaksanaan MESOP yang telah diterbitkan Perseroan. The AGMS resulted in some approvals related to the non issuance of dividends of the Company for the book year ended on December 31st, 2008, the endorsement of an exclusive right for the Board of Commissioners to determine the amount of salaries and allowances for the Directors and a delegation of authority to the Board of Commissioners to determine the remuneration package for the Board of Commissioners. The AGMS also approved on issuing new shares with regards to TBUK conversion and the implementation of MESOP. RUPST tersebut juga menyepakati perubahan pada struktur Dewan Komisaris dan Direksi menyusul pengunduran diri Bapak Hary Tanoesoedibjo, Bapak Nasrudin Sumintapura, Bapak Hartono Tanoesoedibjo dan Bapak Hariyanto Tanusudibyo serta memberhentikan dengan hormat Bapak Sedia Oetomo dari jajaran Komisaris Perseroan. Posisi mereka kemudian digantikan oleh Ibu Ratna Endang Soelistiowati, Bapak Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, Ibu Liliana Tanaja, Bapak Posma Lumban Tobing dan Bapak Antonius Z. Tonbeng, pengunduran diri Bapak Hary Djaja dan Bapak Felix Ali Chendra dari jabatannya sebagai Direktur Utama dan Direktur Perseroan. Posisi mereka digantikan oleh Bapak Hary Tanoesoedibjo, Bapak Hary Djaja dan Bapak Darma Putra. The AGMS also approved on the changes in the structure of the Board of Commissioners and Directors following the resignation of Mr. Hary Tanoesoedibjo, Mr. Nasrudin Sumintapura, Mr. Hartono Tanoesoedibjo and Mr. Hariyanto Tanusudibyo as well as discharging honorably Mr. Sedia Oetomo from the ranks of the Commissioners. Their positions are replaced by Mrs. Ratna Endang Soelistiowati, Mr. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, Mrs. Liliana Tanaja, Mr. Posma Lumban Tobing and Mr. Antonius Z. Tonbeng; Mr. Hary Djaja and Bapak Felix Ali Chendra from their posts as the President Director and Director of the Company. They are replaced by Mr. Hary Tanoesoedibjo, Mr. Hary Djaja and Mr. Darma Putra. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 50 tata kelola perusahaan Good Corporate Governance DEWAN KOMISARIS Merupakan para profesional yang dipilih melalui RUPS. Dewan Komisaris terdiri dari 5 anggota, 2 diantaranya merupakan Komisaris Independen. Dewan komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi pengelolaan perusahaan, rencana kerja dan anggaran tahunan serta mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar perusahaan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Selain itu, Dewan Komisaris juga berfungsi melakukan tindakan pengawasan atas kebijakan yang dilakukan oleh Direksi. The Board of Commissioners The Board of Commissioners are professionals appointed by the the AGMS. The Board consists of 5 members, in which 2 are Independent Commissioners. The Board of Commissioners are responsible to supervise the management of the Company, its business plans and annual budget, and to oversee the implementation of the Company’s Article of Association and the decisions of the GMS. Furthermore, the Board of Commissioners also oversee the policies made by the Directors. Sesuai dengan hasil RUPST tanggal 19 Juni 2009, susunan Dewan Komisaris mengalami perubahan dimana komposisinya adalah sebagai berikut: According to the results of AGMS dated 19 June, 2009, the structure of the Board of Commissioners, as follows: Komisaris Utama : Ratna Endang Soelistiowati President Commissioner : Ratna Endang Soelistiowati Komisaris : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja Commissioner : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja Komisaris Independen : Posma Lumban Tobing Antonius Z. Tonbeng Independent Commissioner : Posma Lumban Tobing Antonius Z. Tonbeng RAPAT DEWAN KOMISARIS Rapat Dewan Komisaris bisa dijadikan salah satu ukuran efektivitas pengendalian perusahaan. Dewan Komisaris melakukan rapat rutin sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun. Selama tahun 2009, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali dengan persentase kehadiran sebesar 100%. Selain itu juga telah diadakan rapat koordinasi Komisaris dan Direksi sebanyak 2 kali dengan persentase kehadiran 100%. Di luar itu, Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan sewaktu-waktu atas permintaan tertulis dari Komisaris Utama, salah seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris maupun Direktur. Seluruh keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Dewan Komisaris selalu diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Meeting of The Board of Commissioners The Company is fully aware that The Board of Commissioners Meeting could be a measure on the effectiveness of the control of the Company. The Board of Commissioners arrange periodic meetings at least twice a year. During 2009, the Board of Commissioners has arranged 4 meetings having 100% attendances. Moreover, coordination meetings of the Commissioners and the Directors were also held twice with 100% attendances. Meeting of the Board of Commissioners could also be held anytime on written more Commissioners or Directors. All decisions of the Board of Commissioners’ meeting are always based on consensus and deliberation. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 51 DIREKSI Direksi bertugas untuk menjalankan pengurusan Perseroan demi kepentingan Perseroan serta sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Direksi diberi kebebasan untuk mengambil tindakan dan membuat keputusan, namun Direksi tetap harus menempatkan efisiensi dan keefektifan sebagai kriteria utamanya. Untuk hal-hal yang sifatnya strategis, Direksi perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris ataupun Pemegang Saham. Board of Directors The Directors have the duties to manage the Company and protect its interest based on pre-determined objectives. The Directors are provided with the freedom to take decisions, however, the Directors should consider efficiencies and effectiveness as its main criteria. On strategic matters, the Directors require the approval of the Commissioners or the shareholders. Sesuai dengan hasil RUPST tanggal 19 Juni 2009, susunan Direksi mengalami perubahan dimana komposisinya adalah sebagai berikut: According to the resolution of the AGMS dated 19 June, 2009, the composition of the Board of Directors are: Direktur Utama : Hary Tanoesoedibjo President Director : Hary Tanoesoedibjo Direktur : Hary Djaja Darma Putra Director : Hary Djaja Darma Putra RAPAT DIREKSI Sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun Rapat Direksi diselenggarakan. Hal ini dilakukan guna menjamin terlaksananya tugas-tugas Direksi. Rapat Direksi dapat pula diadakan apabila ada permintaan tertulis dari Direktur Utama, salah seorang atau lebih Direktur ataupun anggota Dewan Komisaris. Meeting of The Board of Directors The Board of Directors meetings are convened at least twice a year. This is to ensure the implementation of the duties of the Directors. The Board of Director’s meeting could be held on written request by the President Director, one or more Directors or a member of the Board of Commissioner. Rapat Direksi membahas masalah strategis dan operasional perusahaan, kebijakan dan hal-hal penting lainnya dalam upaya mencapai maksud dan tujuan perusahaan. Menjelang akhir tahun, Direksi menyusun anggaran untuk tahun depan, yang dilaporkan kepada Rapat Komisaris. The Director’s meeting discusses strategic and operation matters, policies and other important aspects of the Company. Towards the end of the year, the Directors prepared budget for the following year, and to be reported to the Board of Commissioners. Selama tahun 2009, Direksi telah mengadakan rapat berkala sebanyak 6 kali dengan persentase kehadiran 100%. Selain itu, Direksi juga mengadakan rapat dengan para manajer dari tiap-tiap divisi seminggu sekali untuk melakukan pembahasan mengenai masalah operasional Perseroan, pelaksanaan perencanaan strategis serta upaya pencapaiannya. During 2009, the Directors has convened its periodical meeting as much as 6 times, with 100% attendance. Moreover, the Directors also held meetings with the managers of every division once a week to discuss the progress of the Company’s operations, implementation of its strategic plans and achievements reached. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 52 tata kelola perusahaan Good Corporate Governance KOMITE AUDIT Komite Audit merupakan pihak independen yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan tugasnya dengan berpegang pada Pedoman Kerja. Komite audit bertugas dalam mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas lainnya berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: Audit Committee The Audit Committee is an independent party that reports to the Board of Commissioners and carries out its duties based on the work guideline. The Audit Committee is responsible to identify matters that requires the attention of the Board of Commissioners, and have the following duties: a.Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan, seperti Laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya, antara lain : • Melakukan penelaahan atas efektifitas sistem pengendalian internal Perseroan. • Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Auditor Eksternal. • Menelaah independensi dan obyektifitas Auditor Eksternal. • Melakukan penelaahan dan penilaian atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal. b.Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. c.Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal. d.Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi oleh Perusahaan serta pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. e.Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan. f.Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan. g.Membuat Pedoman Kerja Komite Audit. a. Rapat Komite Audit diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun. Setiap risalah rapat yang dibuat dalam Rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan Komisaris disertai dengan pendapat dan usulan. Audit Committee Meetings are held at least twice a year. Reports of each Audit Committee meetings are written and submitted to the Board of Commissioners along with the opinions and recommendations of the Audit Committee. Sepanjang tahun 2009, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 5 kali dan berdasarkan hasil pemeriksaan dari Komite Audit tidak terdapat temuan-temuan yang bersifat material. During 2009, the Audit Committee has held 5 meetings, and based of the analysis of the Audit Committee, there were no material findings. Sejak tanggal 3 Agustus 2009, Komite Audit Perseroan mengalami perubahan dimana jabatan Ketua dipegang oleh Antonius Z. Tonbeng. Sementara anggotanya adalah: Posma Lumban Tobing dan Anwar Ade Widjaya. Since 3 August 2009, the Audit Committee has changed whereby it is led by Antonius Z. Tonbeng. Its members consists of Posma Lumban Tobing and Anwar Ade Widjaya. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 To review the financial information to be released by the Company, including financial reports, projections and other information, such as : • • • • To review the effectiveness of internal control system. To assess the activities and audit result performed by an External Auditor. To review the independency and objectiveness of the External Auditor. To review and assess the adequacy of the audit performed by an External Auditor b. To review the compliance of the Company to the capital market regulations and other rules or regulation related to the Company’s activities. c. To review the auditing activities of the Internal Auditor. d. To report the risks and the implementation of risk management by the Board of Directors to the Board of Commissioners. To review and report to the Board of Commissioners any complaints about the company. e. f. g. To keep the confidentiality of documents, data and information related to the Company. To prepare the guidance of the Audit Committee. 53 KOMITE REMUNERASI Komite Remunerasi bertugas bertanggung jawab memberikan nasihat kepada Dewan Komisaris atas remunerasi, bonus dan tunjangan bagi Dewan Komisaris, Direksi serta karyawan Perusahaan lainnya termasuk struktur, syarat dan pelaksanaan atas insentif jangka panjang bagi Direksi. Selama tahun 2009, Komite Remunerasi telah menyelenggarakan rapat dua kali. REMUNERATION COMMITTEE The Remuneration Committee is responsible for providing counsel to the Board of Commissioners on issues of remuneration, bonus and allowances for the Board of Commissioners, Board of Directors and employees, including structure, prerequisites and the implementation on long-term incentives for the Directors. During 2009, The Remuneration Committee has held 2 meetings. Jabatan Ketua Komite Remunerasi dipegang oleh Hary Tanoesoedibjo dan beranggotakan : Hary Djaja dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo The committee is led by Mr. Hary Tanoesoedibjo and its members consist of Hary Djaja and Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo. KOMITE MANAGEMENT EMPLOYEE STOCK OPTION PROGRAM (MESOP) Komite MESOP dibentuk pada tahun 2008 terkait dengan keputusan Pemegang Saham Perseroan yang menyetujui pemberian MESOP sebanyak-banyaknya 3% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau setara dengan 217.088.167 saham baru. Komite MESOP bertanggung jawab dalam menentukan kebijakan-kebijakan terkait dengan pelaksanaan MESOP tersebut. Jabatan Ketua Komite MESOP dipegang oleh Hary Tanoesoedibjo dan beranggotakan : Hary Djaja dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo THE MANAGEMENT EMPLOYEE STOCK OPTION PROGRAM (MESOP) COMMITTEE The MESOP committee was established in 2008 in relation to the shareholders’ decision to issue MESOP for 3% at most from the issued and paid-in capital or equal to 217,088,167 new shares. The MESOP Committee is responsible for policies relating to the MESOP decision. The MESOP Committee is led by Mr. Hary Tanoesoedibjo and its members consist of Hary Djaja and Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo. Robert Satrya Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan Berdasarkan peraturan yang telah ditentukan oleh Bapepam-LK, diperlukan adanya Sekretaris Perusahaan. Dimana Sekretaris Perusahaan ditugaskan untuk mengikuti perkembangan pasar modal, terutama peraturanperaturan yang berlaku di pasar modal, menyebarkan informasi kepada publik, yang berhubungan dengan kondisi perseroan, memberikan saran kepada Direksi dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-Undang Pasar Modal dan menjadi penghubung antara perusahaan dengan Bapepam-LK dan para pemangku kepentingan, terutama para investor. Corporate Secretary A Corporate Secretary is required for a company based on the regulations determined by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK),. The Corporate Secretary’s duties would be to follow the developments of the capital market, primarily the capital market regulations, dissemination of information to the public related to the condition of the Company, provide advice to the Directors to comply to the Capital Market regulations and to act as liaison between the Company and Bapepam-LK, and with the stakeholders, mainly the investors. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 54 tata kelola perusahaan Good Corporate Governance Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah membuat laporan kepada Direktur Utama, baik secara lisan maupun tulisan. Sekretaris Perusahaan tahun 2009 tetap dijabat oleh Robert Satrya. Responsibilities of the Corporate Secretary are to develop reports to be presented to the President Director, both verbally as well as in written. The Corporate Secretary for the year 2009 is still presided by Robert Satrya. Robert Satrya menjabat sebagai Senior Vice President, Corporate Secretary/Head of Investor Relations Perseroan sejak bulan September 2006. Lahir pada tahun 1963, memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Financial Management dari California State University of Long Beach, California, Amerika Serikat pada tahun 1986 dan memperoleh Master of Applied Finance dari University of Western Sydney pada tahun 1999. Robert Satrya was first appointed as Senior Vice President, Corporate Secretary/Head of Investor Relations of the Company since September 2006. Born in 1963, he obtained his Bachelor of Science in Financial Management from California State University of Long Beach, California, United States in 1986, and received his Master of Applied Finance from University of Western Sydney in 1999. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Senior Vice President dan Special Assistant to President Director Perseroan, sebagai Direktur Utama di PT Asia Media Internasional (2001-2003) dan sebagai Direktur di Indonesia Recovery Company Ltd. (2003-2005). Previously, he had experiences as Senior Vice President and as Special Assistant to President Director of the Company, as President Director of PT Asia Media Internasional (2001-2003) and as Director of Indonesia Recovery Company Ltd. (20032005). HUBUNGAN INVESTOR Hubungan Investor (HI) berkewajiban untuk memberikan informasi secara transparan mengenai kinerja Perseroan kepada para investor ataupun analis. Hal ini berdampak positif pada setiap pertemuan yang dilakukan karena dengan adanya komunikasi yang baik, keyakinan dan kepercayaan investor dan analis terhadap Perseroan semakin meningkat. Investor Relations Investor Relations (IR) is responsible to provide transparent information regarding the Company’s performance to the investors or analysts. Such activities are believed to have positive impacts because good communications can boost investors and analysts’ confidence and trust in the Company. Setiap bulan, HI Perseroan mengadakan pertemuan dengan HI beberapa anak perusahaan untuk saling bertukar informasi mengenai perkembangan masing-masing perusahaan yang meliputi kinerja, kemajuan, progres, dan rencana strategi perkembangan usaha ke depan. Every month, IR of the Company conducts meetings with several IR from subsidiaries in order to exchange information regarding the development of each company such as performance, progresses made, and any future business strategic development plans. Selain melakukan roadshow ke luar negeri, Perseroan juga mengadakan “one on one” meeting dengan beberapa perusahaan baik lokal maupun asing. Besides conducting roadshow abroad, the Company had also arranged “one-on-one” meetings with several investors, both local and foreign. Informasi dan Data Perusahaan Sebagai perusahaan yang sudah go public, informasi dan data Perseroan tersedia dan dapat diberikan kepada siapapun yang memerlukannya, sepanjang informasi atau data tersebut merupakan informasi dan data yang boleh diketahui secara umum seperti Laporan Keuangan, Laporan Tahunan, Siaran Pers, dan sebagainya. Informasi tersebut dapat diakses melalui situs resmi Perseroan yaitu www.bhakti-investama.com Corporate Data and Information Being a listed Company, Corporate data and information is available and can be obtained by anyone who requires it, as long as the information or data are intended for the public, such as financial report, annual report, press release, etc. The information can be accessed through the Company’s official website at www.bhakti-investama.com PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 manajemen risiko 55 Risk Management Manajemen Risiko Penerapan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan usaha selalu diupayakan oleh Perseroan. Dalam hal ini, Perseroan menerapkan sistem manajemen risiko guna mengukur serta menilai risiko apa saja yang dihadapi. Sejalan dengan ini, pengelolaan manajemen risiko tersebut selalu dikembangkan dan disempurnakan untuk memperoleh hasil yang optimal. Risk Management The Company continues to be prudent in conducting its business activities. To this end, the Company applies a risk management system to measure and gauge the risks faced in the course of business. This risk management system is continually developed and adjusted to obtain maximum results. Pengelolaan Risiko bertujuan untuk memastikan agar kesinambungan, profitabilitas dan pertumbuhan usaha berjalan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. The main objectives of the Company’s risk management are to ensure sustainability, profitability and business growth that progresses along with the vision and mission of the Company. Proses pengelolaan risiko mencakup langkah-langkah sebagai berikut: Identifikasi dan pembuatan peta risiko, kuantifikasi dan pengukuran risiko, penanganan risiko serta kebijakan manajemen risiko. Melalui penerapan langkah-langkah tersebut, Perseroan diharapkan dapat mengantisipasi segala kemungkinan risiko yang dapat terjadi di masa yang akan datang. The risk management process includes: The identification and mapping of risk (Risk mapping), risk measurement and assessment, risk treatment and risk management policies. Based on these processes, the Company is expected to anticipate all possible risks that could occur in the future. RISIKO USAHA Seperti halnya dunia usaha pada umumnya, Perseroan juga tidak luput dari berbagai risiko usaha baik yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal yang dapat menurunkan pendapatan Perseroan. Adapun risiko-risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan adalah sebagai berikut: Business Risk Like other businesses in general, the Company is also confronted to business risks caused by internal and external factors, that can affect the Company’s revenues. The business risks that maybe encountered by the Company are as follows: 1. Risiko Investasi Faktor internal seperti kemampuan manajemen dalam bidang pengelolaan investasi, manajemen risiko, kebijakan strategi, dan faktor eksternal seperti kepercayaan para investor sangat mempengaruhi usaha di bidang investasi. Apabila Perseroan tidak dapat mengantisipasi hal tersebut dengan baik maka akan berdampak pada menurunnya pendapatan Perseroan. 1. Investment Risk Internal factors such as its investment management, risk management, strategic policies capabilities, and external factors such as investors’ confidence can signifcantly influence the Company’s investment banking business. If the Company cannot prudently anticipate these matters, they may adversely affect its income stream. 2. Risiko korporasi Pendapatan anak-anak perusahaan pada dasarnya sangat mempengaruhi pendapatan Perseroan. Apabila pendapatan usaha anak perusahaan menurun, otomatis pendapatan Perseroan juga akan menurun. 2. Corporate risk The Company is very dependent on the income contribution from its subsidiaries. If revenues from its subsidiaries decrease, the Company’s revenues will also drop. 3. Risiko perekonomian Kondisi perekonomian yang kurang kondusif untuk usaha dapat menyebabkan menurunnya kepercayaan para investor untuk menanam modalnya di Indonesia. Hal ini tentunya berdampak pada menurunnya pendapatan Perseroan. 3. Economic risk Unfavorable economic conditions for business could lower investors’ confidence to invest in Indonesia. This in turn will definitely affect the Company’s performance. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 56 manajemen risiko Risk Management 4. Risiko peraturan pemerintah Adanya peraturan-peraturan baru yang ditetapkan oleh Pemerintah dapat menimbulkan dampak yang cukup berarti bagi Perseroan. Misalnya, peraturan yang berkaitan dengan penggabungan usaha (merger) dan akuisisi dapat berpengaruh secara negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan sebagai perusahaan investasi. 4. Regulatory risk New regulations issued by the government could impact significantly on the Company. For example, regulations related to mergers and acquisitions may have adverse impacts on the Company’s business as an investment company. 5. Risiko teknologi Persaingan yang semakin ketat akan memaksa Perseroan untuk lebih memperhatikan perkembangan sistem dan teknologi yang dibutuhkan. Ketidakmampuan dalam mengantisipasi perkembangan teknologi dapat berpengaruh negatif terhadap kinerja Perseroan. 5. Technology risk Tight competition may force the Company to pay more attention to required systems and technology developments. Incapability to anticipate technological changes may have negative effects on the Company. 6. Risiko persaingan Adanya perusahaan sejenis akan menimbulkan tingkat persaingan yang ketat dalam hal memperebutkan pangsa pasar sehingga dapat berakibat menurunnya tingkat pendapatan Perseroan. 6. Competition risk The presence of companies in the same line of business increases the level of competition in obtaining larger market segments. This in turn may reduce the income stream of the Company. 7. Risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing akan berdampak negatif terhadap kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban Perseroan dalam bentuk mata uang Dolar Amerika Serikat, sementara di sisi lain mayoritas pendapatan Perseroan berupa mata uang Rupiah. 7. Currency Risk A weaking exchange rate value of the Rupiah to to foreign currencies would impact negatively on the Company’s ability to fulfil its US Dollar obligations. This is especially significant since most of the Company’s revenues are in Rupiah. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 tanggung jawab sosial perusahaan Corporate social responsibility 58 tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibilities Perseroan senantiasa berusaha membangun kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan masyarakat serta menghormati tradisi, budaya dari masyarakat lokal, guna memastikan kegiatan CSR yang tepat guna dan tepat sasaran. The Company endeavors to nurture cooperation with all stakeholders and respect the local traditions and culture to provide the appropriate CSR actions needed. Perseroan menyadari bahwa tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) merupakan bentuk investasi sosial yang dapat memberikan manfaat secara berkesinambungan bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. The Company is fully aware that Corporate Social Responsibility (CSR) is a social investment that would bring sustainable advantage to the community and its surroundings. Perseroan memiliki komitmen untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung kepada pengembangan masyarakat di sekitar perusahaan sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup mereka. Guna mencapai tujuan tersebut, Perseroan senantiasa berusaha membangun kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan masyarakat serta menghormati tradisi, budaya dari masyarakat lokal, guna memastikan kegiatan CSR yang tepat guna dan tepat sasaran. The Company is committed to act ethically and contribute directly or indirectly to the development of communities within the Company’s immediate surroundings to improve their quality of life. To achieve these goals, the Company endeavors to nurture cooperation with all stakeholders and respect the local traditions and culture to provide the appropriate CSR actions needed. Upaya Perseroan untuk selalu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan diyakini dapat meningkatkan kepercayaan Perseroan di mata investor. The Company’s efforts to continuously provide positive contributions to the community as part of corporate social responsibility is believed to be able to increase investor confidence towards the Company. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 59 Kegiatan 2009 Di tahun 2009, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1430 H, Tim Bakti Sosial yang terdiri dari para karyawan yang tergabung dalam Bhakti Investama Group mengadakan kegiatan Bakti Sosial dan acara Buka Puasa Bersama yang diselenggarakan di Panti Asuhan Yayasan Murni Jaya. Acara diisi dengan kegiatan pengajian dan Saritilawah, ceramah agama, dan permainan sambil menunggu datangnya waktu berbuka puasa. Acara ditutup dengan pemberian sumbangan dan pembagian bingkisan kepada para anak-anak asuh di panti tersebut. 2009 Activities In 2009, to herald the advent of Ramadhan 1430 H, a team of employees conducted a social and breaking the fast activity at the Murni Jaya Foundation Orphanage. The event was highlighted with praying, sermons and games as well as the actual breaking of the fast. The event concluded with the presentation of donations and gifts for the orphans. Wujud kepedulian Perseroan terhadap kegiatan sosial dan lingkungan juga dilakukan melalui anak-anak Perusahaan, seperti RCTI Peduli, Global TV Peduli, MNCN Peduli, Sindo Peduli, dan Jalinan Kasih. The Company’s concern towards the community and the environment are also delivered through its subsidiaries such as RCTI Peduli, Global TV Peduli, MNCN Peduli, Sindo Peduli, and Jalinan Kasih. RCTI Peduli Sepanjang tahun 2009 RCTI Peduli menyalurkan bantuan bagi masyarakat yaitu bantuan untuk korban bencana alam dan non bencana alam di daerah Jawa Barat, Sumatera Barat, Jakarta dan Situ Gintung. RCTI Peduli During 2009, RCTI Peduli channeled aid for natural disasters and non-natural disasters in West Java, West Sumatra, Jakarta and the Situ Gintung reservoir. Bantuan untuk bencana alam berupa antara lain paket sembako, pengobatan, pendirian posko, pembangunan kembali fasilitas umum dan sosial yang rusak serta uang tunai. The aid for natural disasters were in the form of essential items for daily life, medical treatment, construction of command posts, reconstruction of common and social facilities as well as cash. Untuk bantuan non bencana alam, RCTI Peduli telah menyalurkan bantuan untuk pendidikan dan sekolah di Medan dan Jakarta Barat. Untuk bidang kesehatan, bantuan telah disalurkan ke Jawa Timur, Jakarta Selatan, Surabaya, Medan dan Makassar. Terakhir, bantuan disalurkan sebagai bantuan ekonomi dalam bentuk paket Sembako yang dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan di daerah Jakarta Utara dan Pusat. For non natural disasters, RCTI Peduli had distributed aids to education and schools in Medan and West Java. Health aids were channeled to East Java, South Jakarta, Surabaya, Medan and Makassar. Other aids in the form of daily basic needs were distributed to the needed people in North and Central Jakarta. TPI Peduli Kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh TPI Peduli pada tahun 2009 termasuk bantuan untuk bencana alam dan non bencana alam. Untuk bencana alam, bantuan telah disalurkan ke daerah Jawa Barat, Sumatera Barat, Bengkulu dan korban Situ Gintung. TPI Peduli CSR activities in 2009 by TPI Peduli included aid for natural disaster and non natural disaster events. For natural disaster victims, aid was distributed to West Java, West Sumatra, Bengkulu and victims of the Situ Gintung reservoir. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 60 tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibilities Untuk bantuan non bencana alam, bantuan telah disalurkan untuk bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, community development dan ekonomi. For non natural disaster events, aid was distributed for education, health, religious, community development and economic activities. Global TV Peduli Global TV Peduli menyalurkan bantuan bagi masyarakat yaitu bantuan untuk korban bencana alam dan non bencana alam. Untuk korban bencana alam, bantuan telah disalurkan ke Jakarta Selatan, Jawa Barat, korban Situ Gintung dan Sumatera Barat. Global TV Peduli Global TV Peduli also channel aid for natural and non natural disaster victims. For natural disaster victims, aid was distributed in South Jakarta, West Java, the Situ Gintung reservoir and West Sumatra. Sedangkan bantuan untuk non bencana alam telah disalurkan untuk bidang pendidikan, keagamaan dan community development di daerah Jakarta, Jawa Barat dan sekitar kantor pusat Global TV. For non natural disasters, aid was distributed educational, religious, and community development acitivities in the Jakarta, West Java and surrounding areas of the Company office. Jalinan Kasih Jalinan Kasih merupakan program di RCTI yang bertujuan menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang memerlukan khususnya di bidang kesehatan. Bantuan yang diberikan adalah dalam bentuk jaminan pengobatan di rumah sakit-rumah sakit tertentu yang dirujuk. Selama 2009, Jalinan Kasih telah membantu 661 pasien di berbagai rumah sakit. Jalinan Kasih Jalinan Kasih is a program aimed to collect funds from society and to channel these funds back to communities in need, especially for health-related issues. Aid provided are in the form of medical treatments at appointed hospitals. During 2009, Jalinan Kasih has helped 661 patients to obtain medical treatment at various hospitals. Seputar Indonesia Peduli Harian Seputar Indonesia melakukan kerjasama media partner dengan Orangutan Conservation Services Program (OCSP) yang merupakan sebuah organisasi perlindungan orangutan dimana acaranya berupa aksi damai di Bundaran HI. Acara ini juga didukung oleh Departemen Kehutanan RI. Seputar Indonesia Peduli The Seputar Indonesia daily worked together with media partners and the Orangutan Conservation Services Program (OCSP), which is an orangutan protection organization, to hold a peace rally at the Bundaran HI area in Jakarta. This event was also supported by the Indonesian Ministry of Forestry. MNIG Peduli Program MNIG Peduli telah mengumpulkan dana dari para pembaca tabloid Realita untuk membantu mereka yang memerlukan perawatan medis karena penyakit yang kronis dan berat. MNIG Peduli The MNIG Peduli program has collected funds from readers of Realita tabloid to aid people in need of medical attention for chronic and serious illness. Program ini juga telah memulai suatu kampanye ”Family Go Green” yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat pembaca tabloid Mom & Kiddie agar lebih sadar akan lingkungan. Selain itu, MNIG Peduli juga telah membagikan buku bacaan kepada anak-anak suku Baduy. The program has also initiated a ”Family Go Green” campaign to educate the readers of Mom & Kiddie tabloid to become more environmentally aware. The program also gives out free books to the children of the Baduy tribe in West Java. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 61 MNCN Peduli Program MNCN Peduli merupakan rangkaian kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh PT MNC Networks melalui Radio Trijaya Network, Radio Dangdut TPI, Woman Radio dan ARH Global Radio. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan mencakup bantuan untuk korban bencana alam dan bantuan untuk korban non bencana alam. MNCN Peduli The MNCN Peduli program is a series of social activities conducted by PT MNC Networks through the Radio Trijaya, Radio Dangdut TPI, Woman Radio and ARH Global Radio networks. The activities were aimed to aid victims of natural and non natural disasters. Bantuan telah disalurkan ke daerah Sumatera Barat dan DKI dalam bentuk bantuan medis dan kesehatan serta dana tunai. Aid had been distributed to the West Sumatra and Jakarta areas in the form of medical and health services as well as in actual direct cash. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 62 pembahasan dan analisis manajemen Management Discussion and Analysis Pada tahun 2009, Produk Domestik Bruto (PDB) dunia turun 2,2% dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 2,2% pada tahun 2008. Meskipun pertumbuhan Indonesia yang hanya 4,5% lebih lambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 6,1% pada tahun 2008, Indonesia termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan PDB yang tetap positif. In 2009, the global Gross Domestic Product (GDP) fell by 2.2% as compared to the 2.2% growth of 2008. Even though Indonesia recorded a slower growth of 4.5% as compared to 6.1% in 2008, it was among the few countries in the region that still recorded positive GDP. INFORMASI UMUM Laporan Keuangan yang terdapat dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Rekan (anggota dari Deloitte Touche and Tohmatsu) yang terdapat pada halaman 73 dari Laporan Tahunan ini. General information The financial report contained in this chapter should be read along with the audited consolidated financial statement of the Company and its subsidiaries which been audited by Public Accountant Firm of Osman Bing Satrio and Rekan (a member of Deloitte Touche and Tohmatsu) in page 73 of this Annual Report. LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Consolidated Statements of Income Pendapatan Usaha Meskipun pertumbuhan ekonomi melambat, Perseroan tetap berhasil membukukan pendapatan untuk 2009 sebesar Rp 5,47 triliun menurun sebesar 8% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,94 triliun. Penurunan ini disebabkan karena adanya divestasi kepemilikan atas Mobile-8 Telecom melalui Global Mediacom di bulan September 2008 sehingga secara otomatis laporan keuangan Mobile-8 Telecom tidak dikonsolidasikan lagi ke dalam Laporan Keuangan Global Mediacom di tahun 2009. Operating Income Although economic growth slowed down, the Company succeeded in booking income for 2009 in the amount of Rp 5.47 trillion. This represents an 8% decrease from the previous year’s amount of Rp 5.94 trillion. This decrease was due to the divestment of Mobile-8 Telecom through Global Mediacom in September 2008 which automatically erases all Mobile-8 Telecom financial results from the Consolidated Financial Report of Global Mediacom for 2009. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 63 Kontribusi Pendapatan Usaha Seperti bisnis jasa keuangan lainnya, bisnis jasa keuangan Perseroan juga terpengaruh oleh krisis keuangan dunia. Di lain pihak, bisnis media Perseroan melalui Global Mediacom masih merupakan pemimpin pada media industri di Indonesia dan tetap merupakan kontributor utama terhadap pendapatan sebesar 91%, diikuti oleh pendapatan dari Investasi Portofolio dan lainnya sebesar 4%, sektor Jasa Keuangan sebesar 3% dan dari Media Pendukung dan Infrastruktur sebesar 2% Operating Income Contribution As any other financial services business, the Company’s Financial Services business was also affected by the global financial crisis. On another note, the Company’s Media business through Global Mediacom still leads the Indonesian Media Industry and is also the largest contributor of 91% to consolidated income. The remaining 4% was contributed by Portfolio Investment and others, 3% by the Financial Services and 2% by Media Support and Infrastructure. Laba Usaha Perseroan berhasil membukukan Laba Usaha Konsolidasi sebesar Rp 753 miliar, meningkat sebesar 18% dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 638 miliar. Kenaikan ini disebabkan karena adanya efisiensi biaya yang dilakukan Perseroan sehingga beban langsung Perseroan berkurang sebesar 10% dari Rp 3,1 triliun di tahun 2008 menjadi Rp 2,8 triliun untuk 2009. Operating Profit The Company succeeded in booking Consolidated Operating Profit of Rp 753 billion. This represents an 18% increase from the 2008 amount of Rp 638 billion. The increase was due to cost efficiency measures undertaken by the Company such that direct costs decreased by 10% from Rp 3.1 trillion in 2008 to Rp 2.8 trillion in 2009. EBITDA EBITDA pada 2009 turun sebesar 2% menjadi Rp 1,23 triliun bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp 1,26 triliun. EBITDA EBITDA declined by 2% in 2009 to Rp 1.23 trillion compared to the 2008 amount of Rp 1.26 trillion. Rugi Bersih Perseroan mencatat Rugi Bersih Konsolidasi sebesar Rp 48 miliar karena jumlah Pajak Kini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini berkaitan dengan kinerja anak-anak Perusahaan dari sektor media yang sangat baik di tahun 2009 dan mampu membukukan pendapatan yang lebih besar sehingga memberikan dampak semakin meningkatnya Beban Pajak Kini yang harus ditanggung oleh Perseroan. Net Loss The Company booked Consolidated Net Loss of Rp 48 billion because the amount of Current Taxes increased significantly. This was related to the excellent results from the Media subsidiary in 2009 and generated more income which then increased the Current Taxes Expenses that the Company had to bear. NERACA KONSOLIDASI Consolidated Balance Sheet Jumlah Aset Perseroan membukukan Jumlah Aset Konsolidasi sebesar Rp 17,1 triliun, dibandingkan dengan posisi tahun 2008 sebesar Rp 17,8 triliun, jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 4%. Total Assets The Total Assets of the Company amounted to Rp 17.1 trillion, representing a decrease of 4% from the 2008 amount of Rp 17.8 trillion. Jumlah Kewajiban Jumlah Kewajiban Konsolidasi yang dicatat oleh Perseroan menurun 8% dari Rp 7,3 triliun menjadi Rp 6,7 triliun di tahun 2009. Total Liabilities Total Liabilities decreased by 8% from Rp 7.3 trillion in 2008 to Rp 6.7 trillion in 2009. Penurunan pada pos Jumlah Aset maupun Jumlah Kewajiban dikarenakan adanya penurunan hutang jangka Decreases in Total Assets and Liabilities were due to decreases in Long Term Debt and Bonds as a result of the Rupiah PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 64 pembahasan dan analisis manajemen Management Discussion and Analysis panjang dan obligasi sebagai akibat dari nilai tukar Rupiah yang mengalami apresiasi terhadap mata uang asing, khususnya Dollar Amerika. Selain itu, hal tersebut juga disebabkan oleh menurunnya nilai transaksi dari sektor Jasa Keuangan sehingga baik Piutang Lancar maupun Kewajiban Lancar Perseroan ikut menurun sehingga mempengaruhi Jumlah Aset dan Jumlah Kewajiban Perseroan secara keseluruhan. appreciation against other currencies, especially the US Dollar. Another cause was because of the decline in transactional value from the Financial Services sector so that Current Receivables and Liabilities also declined which then affected the overall Total Assets and Liabilities of the Company. Ekuitas Sementara itu, Jumlah Ekuitas Perseroan cenderung stabil, dimana baik pada tahun 2008 maupun 2009 tercatat sebesar Rp 4,8 triliun. Equity The Company’s Equity remained relatively stable at Rp 4.8 trillion, unchanged since 2008. LAPORAN ARUS KAS CASH FLOW Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Posisi Kas dan Setara Kas Konsolidasi Perseroan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 313 miliar, sebuah peningkatan yang cukup signifikan sebesar 172% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 115 miliar. Kondisi ini disebabkan karena adanya peningkatan dari sektor media yang cukup signifikan di tahun 2009. Cash Flow from Operations Consolidated Cash and Near Cash items for 2009 amounted to Rp 313 billion. This is a significant increase of 172% from the previous year amount of Rp 115 billion. This was caused by significant increases from the Media sector in 2009. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Pada tanggal 31 Desember 2009, arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp 3 miliar, menurun 100% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp 1,69 triliun, dimana pada tahun 2009 tidak terlalu banyak dilakukan Pembelian Aset Tetap dan juga terdapat Pelepasan Investasi PT Mobile-8 Telecom Tbk. Cash Flow from Investment Activities By the 31st December 2009, cash flow used for investment activities amounted to Rp 3 billion which is a 100% decline from the 2008 amount of Rp 1.69 trillion. There were no Fixed Assets purchased in 2009 and there was also an Investment Divestment PT Mobile-8 Telecom Tbk. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Arus Kas yang digunakan untuk Aktivitas Pendanaan mengalami penurunan sebesar 16 % dari Rp 187 miliar menjadi Rp 157 miliar. Hal ini terkait dengan penurunan baik pada Penerimaan maupun Pembayaran Hutang Bank, Pinjaman Jangka Pendek, dan Jangka Panjang. Cash Flow from Financing Activities Cash Flow used for Financing Activities declined by 16% from Rp 187 billion in 2008 to Rp 157 billion in 2009. This was due to decreases in Revenues and Payments to Banks, Short Term and Long Term Debt. ANALISA DAN PEMBAHASAN KINERJA INVESTASI STRATEGIS DISCUSSION AND ANALYSIS OF STRATEGIC INVESTMENT PERFORMANCE MEDIA Global Mediacom (“Mediacom”) Mediacom mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp 5,04 triliun untuk periode yang berakhir 31 Desember 2009, menurun 6% dibandingkan dengan Rp 5,39 trilliun untuk periode yang berakhir 31 Desember 2008. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena pada tahun MEDIA Global Mediacom (“Mediacom”) Mediacom recorded consolidated revenues of Rp 5.04 trillion for 2009, a decrease of 6% as compared to Rp 5.39 trillion for 2008. In 2008, the Company still recorded income from PT Mobile-8 Telecom. In November 2009, Mediacom divested the remaining 19% stake in PT Mobile-8 Telecom Tbk, thus PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 65 2008, Perseroan masih mencatat pendapatan dari PT Mobile-8 Telecom. Pada bulan November 2009, Mediacom telah melakukan divestasi untuk 19% sisa kepemilikan saham pada PT Mobile-8 Telecom Tbk agar dapat memfokuskan pada bisnis media yang mencakup media berbasis konten dan iklan dan media berbasis pelanggan serta media pendukung dan infrastruktur. focusing its activities in the media businesses encompassing content and advertising-based media, subscriber-based media and media support and infrastructure. Laba Usaha yang dibukukan oleh Mediacom adalah sebesar Rp 710 miliar, terdapat peningkatan sebesar 24% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 573 miliar. Hal ini dikarenakan adanya efisiensi dan efektifitas kinerja usaha Mediacom di tahun 2009. Lebih lanjut, Laba Bersih yang tercatat adalah sebesar Rp 157 miliar,menurun 63% dibandingkan posisi tahun 2008 sebesar Rp 426 miliar yang disebabkan oleh beban pajak yang ditanggung oleh Mediacom di tahun 2009 sebesar Rp 259 miliar, dimana sebelumnya di tahun 2008 menerima manfaat pajak sebesar Rp 40 miliar. The Operating Profit booked by Mediacom was Rp 710 billion for the year. This is a 24% increase from the 2008 amount of Rp 573 billion. This was due to efficiency measures undertaken by of Mediacom in 2009. Furthermore, Net Profit recorded for 2009 was Rp 157 billion. This represents a 63% decrease compared to the 2008 amount of Rp 426 billion because of tax expenses borne by Mediacom in the amount of Rp 259 billion for 2009. In 2008, the Company actually received benefits from taxes in the amount of Rp 40 billion. Aset Konsolidasi Mediacom sejumlah Rp 13,48 triliun, relatif stabil dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 13,72 triliun. Sedangkan jumlah Kewajiban menurun dari Rp 4,47 triliun menjadi Rp 4,25 triliun karena adanya penurunan hutang jangka panjang dan obligasi sebagai akibat dari menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, terutama Dollar Amerika. Sementara itu, peningkatan sebesar 1,4% terjadi pada jumlah Ekuitas dari Rp 7 triliun menjadi Rp 7,1 triliun. Mediacom Consolidated Assets of Rp 13.48 trillion was relatively stable compared to the 2008 amount of Rp 13.72 trillion. Total Liabilities decreased from Rp 4.47 trillion to Rp 4.25 trillion due to decreases in Long Term Debt and Bonds as a result of the Rupiah appreciation against the US Dollar. Equity of the company increased by 1.4% from Rp 7 trillion to Rp 7.1 trillion. Media Berbasis Konten dan Iklan PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNC”) mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 3,92 triliun pada 2009, relatif stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,92 triliun. Pendapatan iklan memberikan kontribusi sebesar 79% terhadap pendapatan konsolidasi, sedangkan 21% sisanya merupakan kontribusi dari pendapatan non-iklan. Content & Advertising Based Media MNC booked Rp 3.92 trillion in consolidated revenues for 2009, relatively flat compared to Rp 3.92 trillion for 2008. Advertising revenues contributed 79% to consolidated revenue while the remaining 21% was contributed by non-advertising revenues. Media Berbasis Pelanggan Media berbasis pelanggan dioperasikan melalui MNC Sky Vision. MNC Sky Vision membukukan kenaikan pendapatan sebesar 32% selama 2009 menjadi Rp 1,05 triliun dari Rp 0,8 triliun selama 2008. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pelanggan. MNC Sky Vision memiliki pangsa pasar terbesar pada bisnis televisi berbayar sebesar 78%. Dibandingkan dengan 2009, jumlah pelanggan telah naik sebesar 26% dari 479.394 menjadi 604.234 (tidak termasuk pelanggan dari SMATV), dimana sebesar 516.055 adalah pelanggan Indovision dan sisanya sebesar 88.179 adalah pelanggan Top TV. Subscriber Based Media Subscriber based media is operated through MNC Sky Vision with its successful brands Indovision and Top TV. MNC Sky Vision recorded a 32% increase in revenues of Rp 1.05 trillion for 2009 from Rp 0.8 trillion for 2008. This was primarily due to the rise in the number of subscribers. MNC Sky Vision has a the largest market share in the pay TV industry of 78% Compared to 2009, total subscribers increased by 26% from 479,394 to 604,234 (excluding SMATV), in which Indovision had 516,055 subscribers and Top TV had 88,179 subscribers. PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 66 pembahasan dan analisis manajemen Management Discussion and Analysis Media Pendukung dan Infrastruktur Infokom Elektrindo (“Infokom”) mencatat pendapatan sebesar Rp 179 miliar di tahun 2009, atau menurun sebesar 33% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 267 miliar. Penurunan ini disebabkan karena realisasi pendapatan proyek pemerintahan yang rendah dan juga jumlah traffic SMS yang menurun. Media Support and Infrastructure Infokom Elektrindo (”Infokom”) booked income in the amount of Rp 179 billion for 2009. This is a decrease of 33% compared to the 2008 amount of Rp 267 billion. This decrease was caused by low levels of realized government projects and also decreased SMS traffic volume. JASA KEUANGAN FINANCIAL SERVICES Bhakti Capital Indonesia (BCAP) Pendapatan Usaha Konsolidasi yang dibukukan oleh BCAP adalah sebesar Rp 194 miliar, menurun sebesar 9% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 214 miliar. Hal ini dikarenakan karena adanya penurunan pendapatan dari sektor Pembiayaan Konsumen yang cukup signifikan sebesar 40%. Bhakti Capital Indonesia (BCAP) Consolidated Operating Income booked by BCAP for the year amounted to Rp 194 billion. This is a 9% decrease compared to the 2008 amount of Rp 214 billion. This was caused by a significant decrease of 40% in income from the Consumer Financing sector. Walaupun dari sisi pendapatan mengalami penurunan, namun BCAP berhasil mencatat peningkatan pada Laba Usaha sebesar 6%, yaitu dari Rp 81 miliar menjadi Rp 86 miliar. Peningkatan ini sebagai akibat dari efisiensi biaya yang dilakukan oleh BCAP beserta anak-anak perusahaan yang bernaung di bawahnya. Although the income side underwent a decline, BCAP succeeded in achieving an increase if Operating Profit of 6%, from Rp 81 billion in 2008 to Rp 86 billion in 2009. This was due to cost efficiency measures taken by BCAP and its subsidiaries. Adapun Laba Bersih yang tercatat adalah sebesar Rp 7 miliar, dimana jumlah tersebut menurun cukup signifikan sekitar 57% dibandingkan posisi di tahun 2008 sebesar Rp 16 miliar. Kondisi ini diakibatkan oleh meningkatnya beban bunga dan administrasi bank yang harus ditanggung oleh BCAP. Net Profit recorded was Rp 7 billion, a 57% decrease compared to the 2008 amount of Rp 16 billion. This condition was due to increased bank interest and administrative expenses that BCAP had to bear. Lebih lanjut, Aset dan Kewajiban BCAP sebesar Rp 1,05 triliun dan Rp 675 miliar mengalami penurunan masingmasing sebesar 25% dan 35%. Penurunan ini sedikit banyak disebabkan oleh berkurangnya transaksi yang dilakukan oleh para nasabah sehingga baik Piutang maupun Kewajiban kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia menurun cukup signifikan. Sementara itu, Ekuitas BCAP dapat dikatakan cukup stabil dari sebesar Rp 373 miliar, meningkat 2% menjadi Rp 379 miliar. Furthermore, BCAP’s Assets of Rp 1.05 trillion and Liabilities of Rp 675 billion decreased by 25% and 35% respectively. These were due to decrease in customers transaction volume which in turn caused Receivables and Payables to the Indonesian Securities Clearing and Guaranteeing Corporation to decrease significantly. BCAP’s equity base remained relatively stable with a 2% increase to become Rp 379 billion from Rp 373 billion in 2008. Kondisi makro ekonomi yang masih dalam proses pemulihan dimana tingkat ketidakpastiannya cukup tinggi memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri jasa keuangan seperti halnya BCAP yang memiliki tiga anak perusahaan yang bernaung di bawahnya. Adapun kinerja dari masingmasing anak perusahaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Macro economic conditions that were still in the recovery stage with high levels of uncertainty impacted significantly on companies in the financial services industry. BCAP, with three subsidiaries, was no exception. The performance results of each subsidiary are outlined in the following list: PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 67 1.Pada tahun buku 2009, pendapatan Bhakti Securities turun sebesar 11% menjadi Rp 51 miliar karena banyak korporasi yang membatalkan atau menunda aksi korporasi. Selain itu, investor lokal dan asing masih ragu-ragu untuk bertransaksi di bursa pada semester pertama 2009 sehingga nilai transaksi mengalami penurunan sebesar 32% dari Rp 24 triliun menjadi Rp 16 triliun di tahun 2009 1. 2.Laba bersih Bhakti Finance turun menjadi Rp 4,7 miliar pada 2009 dari Rp 11 miliar pada 2008 karena beberapa industri di Sumatra terpengaruh oleh krisis keuangan dunia. Berhubung PT Bhakti Finance mememiliki banyak kantor cabang di Sumatra, kinerja Perseroan juga terpengaruh dengan keadaan setempat. 2. PT Bhakti Finance’s net profit fell to Rp 4.7 billion during 2009 from Rp 11 billion during 2008 as several industries in Sumatra were affected by the global financial crisis. Because Bhakti Finance has many branch offices located in Sumatra, its business performance was also adversely affected by local conditions. 3.Bhakti Asset Management membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 140% menjadi Rp 1,4 miliar pada 2009 bila dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 3,65 miliar pada 2008. EBITDA tumbuh sebesar 136% pada 2009 disebabkan oleh pendapatan sebagai manajer investasi yang tumbuh sebesar 30%, kenaikan harga saham di portofolio dan langkahlangkah efisiensi biaya yang diterapkan. 3. PT Bhakti Asset Management recorded a net profit growth of 140% to Rp 1.4 billion for 2009 as compared to a loss of Rp 3.65 billion for 2008. EBITDA grew by 136% during 2009 due to the 30% growth in investment manager fees, higher share prices in the portfolio and cost efficiency measures implemented. During 2009, PT Bhakti Securities’ revenue fell by 11% to Rp 51 billion due to reductions in financial advisory activities as many corporate actions were either cancelled or postponed. Local and foreign investors were also still hesitant to execute equity transactions in the bourse during the first half of 2009, which affected the Company’s transaction value to drop from Rp 24 billion to Rp 16 trillion in 2009 (-32%). PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 68 STRUKTUR KORPORASI Corporate Structure PT BHAKTI INVESTAMA Tbk Media Media Jasa Keuangan Financial Services PT Global Mediacom Tbk PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Investasi Portfolio Portfolio Investment PT Global Transport Services PT MNC Sky Vision Media Berbasis Konten dan Iklan Content and Advertising Based Media Sekuritas Securities PT Media Nusantara Citra Tbk PT Bhakti Securities Media Berbasis Pelanggan Subscriber Based Media Pembiayaan Konsumen Consumer Financing PT MNC Sky Vision PT Bhakti Finance Media Pendukung dan Infrastruktur Media Support and Infrastructure Manajer Investasi Investment Manager PT Infokom Elektrindo PT Bhakti Asset Management PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk Investasi Lainnya Other Investments STRUKTUR ORGANISASI 69 Organizational Structure DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners KOMITE AUDIT Audit Committe DIREKTUR UTAMA President Director SEKRETARIS PERUSAHAAN / HUBUNGAN INVESTOR Corporate Secretary / Investor Relations AUDIT INTERNAL Internal Audit DIREKSI Directors SUMBER DAYA MANUSIA & UMUM Human Resources & General Affairs KEUANGAN Finance AKUNTANSI & PAJAK Accounting & Tax HUKUM Legal MANAJEMEN PORTOFOLIO Portfolio Management MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Management Information System PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT 70 INFORMASI PERUSAHAAN Corporate Information Nama Perusahaan | Name of Company : PT Bhakti Investama Tbk Kode Saham | Share Code : BHIT Kode ISIN | ISIN Code : ID 1000064207 Kode COMMON | COMMON Code : ID 6211516 Alamat | Address : 5th Floor, MNC Tower Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340 Telepon | Phone : +62 21 392 5000 Faksimili | Faximile : +62 21 3983 6870 Homepage : www.bhakti-investama.com E-mail : [email protected] Tanggal Pendirian | Establishment Date : 2 November 1989 Sektor | Sector : Perusahaan Investasi | Investment Company Bidang Usaha | Line of Business : 1. Media | Media 2. Jasa Keuangan | Financial Services 3. Investasi Portofolio | Portfolio Investment Tanggal Pencatatan Saham | Listing Date : 24 November 1997 Anak Perusahaan | Subsidiaries : PT Global Mediacom Tbk MNC Tower, 27th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel: +62-21 390 9211 Fax: +62-21 390 9207 E-mail: [email protected] PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk MNC Tower, 4th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel: +62-21 392 2000 Fax: +62-21 3983 6868 E-mail: [email protected] lembaga penunjang 71 Supporting Institutions Notaris Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn Menara Sudiman18th Floor Jl. Jend.Sudirman Kav 60 Jakarta 12190 Phone: +62 21 520 4778 Fax : +62 21 520 4779, 520 4780 Notary Akuntan Publik OSMAN BING SATRIO & REKAN Wisma Antara 12th Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No.17 Jakarta 10110-Indonesia Phone: +62 21 231 2955, 231 2871 Fax : +62 21 231 3325, 384 0387 Public Accountant Biro Administrasi Efek PT BSR Indonesia Komp.Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No.10-11 Jl. KH Hasyim Ashari Jakarta 10150 Phone: +62 21 631 7828 Fax : +62 21 631 7827 Share Registrar PT BHAKTI INVESTAMA Tbk | 2009 ANNUAL REPORT pernyataan pertanggungjawaban dewan komisaris dan direksi Statement of Responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bhakti Investama Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini. This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bhakti Investama Tbk and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signature appear below. Dewan Komisaris Board of Commissioners direksi Board of Directors Ratna Endang Soelistiowati Komisaris Utama / President Commissioner Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama / President Director Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris / Commissioner Hary Djaja Direktur / Director Liliana Tanaja Komisaris / Commissioner Darma Putra Direktur / Director Posma Lumban Tobing Komisaris Independen / Independent Commissioner Antonius Z. Tonbeng Komisaris Independen / Independent Commissioner laporan keuangan konsolidasi consolidated financial statement PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2009 and 2008 and for the years then ended Neraca Konsolidasi 3 Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasi 5 Consolidated Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 6 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi 7 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 9 Notes to Consolidated Financial Statements PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Catatan/ Notes 2009 2008 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 41.900 juta tahun 2009 dan Rp 35.019 juta tahun 2008 Piutang nasabah Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan Penanaman neto sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang - bersih Piutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 5.444 juta tahun 2009 dan 2008 Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.844.440 juta tahun 2009 dan Rp 2.522.610 juta tahun 2008 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 74.558 juta tahun 2009 dan Rp 38.693 juta tahun 2008 Aset pajak tangguhan - bersih Goodwill - setelah dikurangi akumulasi amortisasi Rp 407.442 juta tahun 2009 dan Rp 274.509 juta tahun 2008 Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET ASSETS 1.618.345 1.327.357 63.408 2g,4 2e,2h,5,50 2j,6 2e,50 1.721.213 132.733 2j,7 34.532 6.918 2i,8 2j,9 2k 2l 2m 10 2e,50 325.227 1.223.890 426.132 85.062 2n,11 2o,12 2x,13 54.741 195.776 12.066 7.227.400 326.161 1.162.515 277.118 72.518 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 41,900 million in 2009 and Rp 35,019 million in 2008 Customers receivables Receivables from clearing and guarantee institution Financing receivables Net investments in finance lease Consumer financing Factoring receivables - net Other accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance allowance for doubtful accounts of Rp 5,444 million in 2009 and 2008 Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes 7.598.118 Total Current Assets 1.464.100 1.585.621 108.595 1.633.568 211.711 392.465 32.612 287.617 37.389 6.128 4.588 6.129 4.105.580 2e,50 2h,14 2h,15 7.459 5.701 4.196.806 2.592.877 2k,2p,2r,16 2.520.576 186.672 196.885 2.275.669 513.457 2q,16 2x,44 2c,17 2e,2s,18,50 130.588 320.614 2.506.044 478.725 NONCURRENT ASSETS Receivable from related parties Investments in associates Other investments Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 2,844,440 million in 2009 and Rp 2,522,610 million in 2008 Investment property - net of accumulated depreciation of Rp 74,558 million in 2009 and Rp 38,693 million in 2008 Deferred tax assets - net Goodwill - net of accumulated amortization of Rp 407,442 million in 2009 and Rp 274,509 million in 2008 Other assets 9.881.857 10.166.513 Total Noncurrent Assets 17.109.257 17.764.631 TOTAL ASSETS Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -3- PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2009 PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Catatan/ Notes 2008 KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Wesel bayar Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang kepada lembaga kliring dan penjaminan Hutang nasabah Hutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Pendapatan diterima dimuka Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Hutang obligasi 5.791 214.923 1.377.888 Jumlah Kewajiban Lancar 4.068.381 372.831 174.800 14.130 706.311 19.129 247.022 28.067 112.995 120.526 315.813 358.155 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Hutang obligasi Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban tidak lancar lain-lain 1.815 939.650 1.458.233 141.906 44.161 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 2.662.566 HAK MINORITAS 5.545.879 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 20.900 juta saham Modal ditempatkan dan disetor 7.236.933.545 saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek Saldo laba 76.801 723.693 2.831.986 19 20 21 2e,50 311.863 32.080 2i,8 22 23 2e,50 426.379 52.097 65.603 704.384 24 2x,25 26 1.657 99.710 137.076 244.588 381.159 2k 27 2t,28 7.305 356.651 2.820.552 2x,44 2k 27 2t,28 2w,47 29 2c,30 31 2t,32 31.491 4.504.126 Total Noncurrent Liabilities 5.594.617 MINORITY INTERESTS 723.693 2.831.986 990.882 (933) (391.543) 752.049 2h,15 (483.571) 800.062 Jumlah Dikurangi harga perolehan saham diperoleh kembali - 51.997.000 saham tahun 2009 dan 51.836.000 saham tahun 2008 4.849.243 Jumlah Ekuitas 4.832.431 4.845.336 17.109.257 17.764.631 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4.862.119 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net 8.861 1.125.788 3.189.680 114.025 34.281 2h,33 2d 2u,34 Total Current Liabilities Long term liabilities - net of current maturities Lease liabilities Long-term loans Bonds payable Post-employment benefits obligation Other noncurrent liabilities 934.479 (1.421) (16.812) CURRENT LIABILITIES Bank loans Notes payable Trade accounts payable Related parties Third parties Payables to clearing and guarantee institution Payable to customer Other accounts payable Related parties Third parties Unearned revenues Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Lease liabilities Long-term loans Bonds payable (16.783) STOCKHOLDERS' EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 20,900 million shares Issued and paid - up 7,236,933,545 shares Additional paid-in capital Differences due to changes in equity of subsidiaries Differences in foreign currency translation Unrealized loss of securities Retained earnings Total Less cost of treasury stock - 51,997,000 shares in 2009 and 51,836,000 shares in 2008 Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -4- PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes 2009 PENDAPATAN USAHA Media dan penyiaran Media berbasis pelanggan Transportasi Pembiayaan dan efek Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Lain-lain 3.857.142 1.054.887 239.365 188.410 5.465.757 BEBAN USAHA Beban langsung Umum dan administrasi Penyusutan dan amortisasi Jumlah Beban Usaha 2.806.688 1.431.035 474.898 4.712.621 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan (kerugian) pelepasan investasi Penghasilan bunga Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Beban bunga dan keuangan Amortisasi goodwill Lain-lain - bersih Beban Lain-lain - Bersih BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 2v 35 36 37 2i,2k,2l,38 121.370 4.583 Jumlah Pendapatan Usaha LABA USAHA PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 39 2v 40 41 42 753.136 2008 3.779.962 776.061 292.909 261.871 827.534 5.139 REVENUES Media and broadcasting Subscriber based media Transportation Financing and securities Telecommunication infrastructure and information technology Others 5.943.476 Total Revenues 3.114.452 1.563.648 627.639 5.305.739 OPERATING EXPENSES Direct costs General and administration Depreciation and amortization Total Operating Expenses 637.737 INCOME FROM OPERATIONS (207.725) 58.444 2b,15,49 2v 296.128 95.266 OTHER INCOME (CHARGES) Gain (loss) on disposal of investments Interest income 618.966 (561.136) (132.933) (5.380) 2d,55 2v,43 2c,17 (539.641) (730.262) (156.719) 70.633 Gain (loss) on foreign exchange - net Interest and financial charges Goodwill amortization Others - net (964.595) Other Charges - Net (229.764) 428 2h,14 523.800 (540) EQUITY IN NET EARNINGS (LOSS) OF ASSOCIATES (327.398) INCOME (LOSS) BEFORE TAX TAX BENEFIT (EXPENSE) Current tax Deferred tax MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan (261.029) (91.421) (110.730) 197.090 Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - bersih (352.450) 86.360 LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS 171.350 (241.038) INCOME (LOSS) BEFORE MINORITY INTERESTS (114.224) MINORITY INTERESTS (355.262) NET LOSS HAK MINORITAS RUGI BERSIH RUGI PER SAHAM (Rupiah penuh) Dasar Dilusian 2x,44 (219.363) 2c,30 (48.013) 2y,46 (7) (17) (49) - Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. Income tax benefit (expense) - net LOSS PER SHARE (Full Rupiah amount) Basic Diluted See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -5- PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes Saldo per 1 Januari 2008 Penerbitan saham baru Perolehan saham diperoleh kembali Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek Dividen tunai Rugi bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2008 Perolehan saham diperoleh kembali Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Laba belum direalisasi dari pemilikan efek Rugi bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2009 31 2u,34 Modal disetor/ Paid-up capital stock 723.626 67 - Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital 2.831.278 708 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Modal saham diperoleh kembali/ Treasury stock Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Differences due to changes in equity of subsidiaries (16.783) 1.196.751 - 2h - - - 2d - - - - 2h,15 45 - - - - (16.783) (29) - 2u,34 723.693 - 2.831.986 - (205.869) - - - 2d - - - - 2h,15 - - - - 2.831.986 (16.812) Laba (rugi) belum direalisasi dari pemilikan efek/ Unrealized gain (loss) of securities - - (56.403) - 1.191.199 - 6.005.114 775 (16.783) - - (205.869) - - (933) (35.875) (355.262) (545.831) (35.875) (355.262) - (483.571) - 800.062 - 4.845.336 (29) - - - (56.403) - - (488) (933) - Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. Jumlah ekuitas/ Total equity (545.831) - (488) 934.479 Saldo laba/ Retained earnings 62.260 (933) 990.882 2h 723.693 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Differences in foreign currency translation (1.421) 92.028 - (48.013) (391.543) 752.049 92.028 (48.013) 4.832.431 Balance at January 1, 2008 Issuance of new shares of stock Purchase of treasury stock Differences due to changes in equity of subsidiaries Differences in foreign currency translation Unrealized loss on decrease in value of securities Cash dividends Net loss for the year Balance at December 31, 2008 Purchase of treasury stock Differences due to changes in equity of subsidiaries Differences in foreign currency translation Unrealized gain on decrease in value of securities Net loss for the year Balance at December 31, 2009 See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -6- PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Media dan penyiaran Media berbasis pelanggan Pembiayaan dan efek Transportasi Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Lain-lain Pembayaran untuk pemasok dan karyawan Kas Diperoleh dari Operasi Pembayaran pajak Pembayaran bunga Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (Penempatan) investasi jangka pendek - bersih Pelepasan investasi pada saham tersedia untuk dijual Penerimaan dividen dan bunga Hasil penjualan aset tetap Pelepasan (penambahan) investasi lain Penerimaan (pembayaran) uang jaminan dan performance bond Pembelian aset tetap Pembelian properti investasi Penambahan aset lain dan uang muka Penambahan investasi pada anak perusahaan Pelepasan investasi anak perusahaan Penerimaan dari akuisisi anak perusahaan Penjualan investasi saham Pencairan dana pada bank yang dibatasi penggunaannya Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Penerimaan (pembayaran) hutang piutang pihak hubungan istimewa Penerimaan setoran modal saham Anak perusahaan Pembayaran hutang bank, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Pembelian kembali saham beredar Perusahaan Anak perusahaan Pembayaran dividen Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2008 3.713.848 1.054.863 550.039 259.634 3.191.912 695.374 307.124 279.384 178.372 4.533 (4.760.198) 802.650 154.362 (4.308.080) 1.001.091 (115.767) (571.833) 1.122.726 (190.890) (816.761) 313.491 115.075 291.214 (866.198) 159.811 65.438 40.566 17.760 119.832 44.450 (2.440.208) 10.356 (424.665) (91.949) (59.257) (11.942) - (7.689) (792.629) (104.380) (3.720) (93.204) 1.221.228 761.130 452.405 - 20.806 (2.668) 385.064 3.224 (1.688.177) 831.393 (23.829) 784 1.099 (494.476) (914.202) (29) (27.698) (23.447) (16.783) (8.895) (55.479) (156.578) (186.696) 154.245 PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) (1.759.798) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Media and broadcasting Subscribers based media Financing and securities Transportation Telecommunication infrastructure and information technology Others Cash paid for suppliers and employees Cash Generated from Operations Payments of taxes Payments of interest Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Redemptions (placements) in short-term investment - net Disposal of investment in available-for-sale securities Dividends and interest received Proceeds from sale of property and equipment Disposal of (additions to) other investments Proceeds (payments) of deposit and performance bond Acquisitions of property and equipment Acquisitions of investment property Additions to other assets and advances Additions to investment in subsidiaries Disposal of investment in subsidiaries Proceeds from acquisitions of subsidiary Sale of investments in shares of stock Redemption of restricted cash in bank Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans, short-term and long-term loans Proceeed (payments) of receivable and payable to related parties Proceeds from issuance of capital stock Subsidiaries Payments of bank loans, short-term and long-term loans Purchase of treasury stock Company Subsidiaries Payment of dividends Net Cash Used in Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.464.100 3.223.898 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.618.345 1.464.100 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -7- PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2009 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aset tetap melalui: Reklasifikasi persediaan ke aset tetap Sewa pembiayaan Uang muka pembelian aset tetap Kapitalisasi beban bunga dan keuangan Hutang lain-lain Penambahan wesel tagih dari saham tersedia untuk dijual Perolehan anak perusahaan melalui konversi investasi lain - proyek pengembangan bisnis Penyesuaian nilai wajar atas pelepasan investasi pada anak perusahaan Penambahan investasi lain dari investasi jangka pendek Penambahan investasi pada dana kelolaan dari piutang usaha Penambahan modal saham melalui tanda bukti hutang konversi 227.923 4.368 1.702 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 2008 261.842 455.601 5.931 44.005 4.821 51.601 - - 765.900 - 248.216 - 160.286 - 98.742 - 775 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Noncash investing and financing activities: Additions of property and equipment through: Reclassification from inventory to property and equipment Lease liabilities Advance for property and equipment Capitalization of interest and financial charges Other liabilities Addtion of promissory notes from available for sale securities Acquisition of a subsidiary through conversion of other investment - business development project Adjustment on fair value due to disposal of investment investment in in subsidiary Mediacom Addition of other investment through short term investment Additional investment units in funds management from accounts receivable Addition to capital stock through convertible bonds See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -8- PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1. UMUM a. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 1. Pendirian dan Informasi Umum GENERAL a. Establishment and General Information PT. Bhakti Investama Tbk (Perusahaan) didirikan di negara Republik Indonesia berdasarkan akta No. 22 tanggal 2 Nopember 1989 dari Sutjipto, SH, notaris di Surabaya yang diubah dengan akta No. 193 tanggal 15 Nopember 1989 dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 tanggal 22 Nopember 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18, Tambahan No. 813 tanggal 2 Maret 1990. PT. Bhakti Investama Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia based on deed No. 22 dated November 2, 1989 of Sutjipto, SH, notary in Surabaya, as amended by deed No. 193 dated November 15, 1989 of Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 dated November 22, 1989 and was published in State Gazette No. 18, dated March 2, 1990, Supplement No. 813. Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 96, tanggal 23 April 2009 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-41700.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 26 Agustus 2009. The articles of association have been amended several times, most recently by Notarial deed No. 96 dated April 23, 2009, of Aulia Taufani, S.H., substitute of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company. This has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his letter No. AHU-41700.AH.01.02.Tahun 2009 dated August 26, 2009. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan (pemborongan), jasa dan perdagangan. In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of the Company activities is mainly engage in the fields of industry, mining, transportation, agriculture, construction, services and trading. Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 1989. Perusahaan berdomisili di MNC Tower (d/h Menara Kebon Sirih), lantai 5, Jalan Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta. The Company started commercial operations in 1989. The Company is domiciled at MNC th Tower (formerly Menara Kebon Sirih), 5 Floor, Jalan Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan memiliki karyawan tetap masingmasing berjumlah 47 dan 48 karyawan. As of December 31, 2009 and 2008, the Company had total of 47 and 48 employees, respectively. -9- PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Direktur Utama Direktur Komite Audit Ketua Anggota At December 31, 2009, the Company’s management consists of the following: : Ratna Endang Soelistiawati : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja : Antonius Z. Tonbeng Doktorandus Posma Lumban Tobing : : Commissioners President Commissioner Commissioners : Independent Commissioners : Hary Tanoesoedibjo : Hary Djaja Darma Putra : : Directors President Director Directors : Antonius Z. Tonbeng : Posma Lumban Tobing Anwar Ade Widjaya : : Audit Committee Chairman Members Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris dan direksi Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus sebesar Rp 4.757 juta tahun 2009 dan Rp 4.575 juta tahun 2008. b. The Company provided salaries, allowances and bonuses to the Company’s commissioners and directors amounting to Rp 4,757 million in 2009 and Rp 4,575 million in 2008. Penawaran Umum dan Pemecahan Nilai Nominal Saham Perusahaan b. Public Offering and Stock Split of the Company’s Shares Pada tanggal 28 Oktober 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-2507/PM/1997 untuk melakukan Penawaran umum perdana sejumlah 123.000.000 saham, nominal Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp 700 per saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) tanggal 24 Nopember 1997. On October 28, 1997, the Company obtained an effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in his letter No. S-2507/PM/1997 for the Initial public offering of 123,000,000 shares with par value of Rp 500 per share at an offering price of Rp 700 per share. All shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges) on November 24, 1997. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 25 Agustus 1999. Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 to Rp 250 which were listed on the Indonesia Stock Exchange on August 25, 1999. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 100 per saham dan penambahan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan nilai nominal saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia, tanggal 8 Pebruari 2000. Stock split through reduction of par value per share from Rp 250 to Rp 100 and issuance of new shares without a rights issue. The stock split was listed on the Indonesia Stock Exchange on February 8, 2000. - 10 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1529/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 561.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 400 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 374.500.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 561.750.000 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 253.597.938 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 20 Juli 2001. Setiap pemegang dua Waran Seri I berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 400 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Januari 2002 sampai dengan 27 Juli 2004. On June 22, 2001, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1529/PM/2001 for the Limited Offering I of a maximum of 561,750,000 shares through Rights Issue I with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 400 per share, with warrants for a maximum of 374,500,000 Series I Warrants which were given free to the stockholders. From the 561,750,000 shares offered, 253,597,938 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 20, 2001. Every holder of two Series I Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 400 per share. The exercise period was from January 21, 2002 to July 27, 2004. Pada tanggal 17 September 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-2080/PM/2002 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 1.000.239.175 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 425 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 875.209.278 saham Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 1.000.239.175 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 706.000.250 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 16 Oktober 2002. Setiap pemegang tujuh Waran Seri II berhak membeli delapan saham Perusahaan dengan harga Rp 425 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 16 April 2003 sampai dengan 15 Oktober 2007. On September 17, 2002, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-2080/PM/2002 for the Limited Public Offering II of a maximum of 1,000,239,175 shares through Right Issue II with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 425 per share, with warrants for a maximum of 875,209,278 Series II Warrants which were given free to the stockholders. From the 1,000,239,175 shares offered, 706,000,250 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on October 16, 2002. Every holder of seven Series II Warrants has the right to purchase eight shares at an offering price of Rp 425 per share. The exercise period was from April 16, 2003 to October 15, 2007. - 11 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal 4 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 847.644.338 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 300 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 565.096.225 Waran Seri III yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 847.644.338 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 847.644.020 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 10 Juni 2004. Setiap pemegang dua Waran Seri III berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 300 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Desember 2004 sampai dengan 26 Juli 2007. On June 4, 2004, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1614/PM/2004 for the Limited Offering III of a maximum of 847,644,338 shares through Right Issue III with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 300 per share, with warrants for a maximum of 565,096,225 Series III Warrants which were given free to the stockholders. From the 847,644,338 shares offered, 847,644,020 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 10, 2004. Every holder of two Series III Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 300 per share. The exercise period was from December 21, 2004 to July 26, 2007. Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-3177/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 1.829.534.711 saham dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) Bhakti Investama tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170.145.310. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 500 saham pada tanggal 10 Juli 2007 mempunyai 175 HMETD untuk membeli 175 saham baru dengan harga penawaran Rp 1.150 dan 553 saham mempunyai 18 HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 12 Juli 2007 sampai dengan 18 Juli 2007. On June 27, 2007, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM-LK in his letter No. S-3177/BL/2007 for the Limited Offering IV for maximum of 1,829,534,711 shares through Rights Issue IV and issuance of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) with fixed interest rate of 6% per annum at a maximum amount of US$ 170,145,310. Every holder of 500 shares as of July 10, 2007 has the right to purchase 175 shares at an offering price of Rp 1,150 per share and 553 shares has the right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit. The exercise period is from July 12, 2007 to July 18, 2007. - 12 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. b. 2. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Consolidated Presentation Financial Statement Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000. The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia namely the Statements of Financial Accounting Standards and Capital Market Supervisory Agency Regulation No. VIII.G.7 dated March 13, 2000. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and juridictions. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah. The consolidated financial statements are measured using the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights. Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 2c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination (Note 2c) and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent. - 13 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan c. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. On acquisition, the assets and liabilities of the subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill. Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi. The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation. Penggabungan usaha c. Business Combinations Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biayabiaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control acquired, plus any costs directly attributable to the business combination. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straightline method over 20 years. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi dengan mempertimbangkan pangsa (segmen) pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial, perijinan dan faktor lain yang terdapat pada perusahaan yang diakuisisi. Management estimate of the useful life of goodwill was based on its evaluation at the time of the acquisition considering factors such as existing market share (segment), potential growth, license and other factors inherent in the acquired companies. Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih. The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets. - 14 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan d. e. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing d. Foreign Currency Translation Transactions and Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali beberapa anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Pembukuan perusahaan diluar negeri yang dimiliki oleh anak perusahaan yang kegiatan usahanya merupakan bagian integral kegiatan anak perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama. The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except for certain subsidiaries and associates, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current consolidated statement of income. The books of accounts of foreign companies owned by the subsidiaries which are an integral part of the subsidiaries’ operations are translated to Indonesian Rupiah using the same procedures. Untuk tujuan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan dan perusahaan di luar negeri yang dimiliki oleh anak perusahaan yang laporannya disajikan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan, beban serta arus kas dijabarkan dengan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”. For consolidation purposes, assets and liabilities of the subsidiary and foreign companies owned by the subsidiaries whose financial statements are presented in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues, expenses and cash flows are translated at the average rates of exchange for the year. The differences resulting from translation adjustments are shown as part of equity under the account “Translation Adjustments”. Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah: mempunyai e. hubungan Transactions with Related Parties Related parties consist of the following: 1) perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan anak perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 1) companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company and its subsidiaries (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries); 2) perusahaan asosiasi; 2) associated companies; - 15 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan dan anak perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan dan anak perusahaan); 3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company and its subsidiaries that gives them significant influence over the Company and its subsidiaries, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company and its subsidiaries); 4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan dan anak perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan dan anak perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 4) key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company and its subsidiaries’ activities, including commissioners, directors and managers of the Company and its subsidiaries and close members of their families; and 5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan anak perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan. 5) companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and its subsidiaries and companies which have a common key member of management as the Company. Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f. All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those transacted with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements. Penggunaan Estimasi f. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosures of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates. - 16 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan g. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Kas dan Setara Kas g. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. h. Cash and cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement. Investasi h. Investments Deposito berjangka Time deposits Deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan dan direalisasi dalam dua belas bulan dari tanggal neraca, disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal. Time deposits with maturities of three months or less that are pledged as securities for loans and time deposits with maturities of more than three months and realizable within twelve months from balance sheet date, are presented as short-term investments and are stated at their nominal values. Investasi dalam Fund Investments in Fund Investasi dalam fund dinyatakan sebesar wajar berdasarkan nilai aset bersih tersebut. Kenaikan (penurunan) nilai bersih disajikan dalam laporan laba konsolidasi tahun berjalan. nilai unit aset rugi Investments in funds are stated at fair value based on the net asset value of the funds. Increase (decrease) in net asset value is reflected in the consolidated statements of income. Portofolio Efek Securities Owned Portofolio efek terdiri dari unit penyertaan reksa dana, saham, wesel tagih, obligasi wajib konversi, opsi pembelian saham dan obligasi. Securities owned consist of units of mutual funds, shares, promissory notes, mandatory convertible bonds, share options and bonds. Efek hutang dan ekuitas untuk diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Debt and equity trading securities are stated at fair value. Unrealized gains (losses) due to increase (decrease) in fair value are reflected in the current operations. Efek hutang untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehannya yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Kerugian atas penurunan nilai efek diakui dalam laba rugi tahun berjalan. Debt securities held to maturity are stated at cost, adjusted for the unamortized premium or discount. A loss is recognized in the current operations for the impairment in the carrying amount of the security. Portofolio efek berupa unit penyertaan reksa dana yang diperoleh dalam rangka sponsor pendirian reksa dana dinyatakan sebesar biaya perolehan. Apabila nilai aset bersih unit penyertaan reksa dana mengalami penurunan secara signifikan dan permanen, dilakukan penyesuaian atas biaya perolehan tersebut yang diakui sebagai beban tahun yang bersangkutan. Units of mutual funds which are acquired in relation to the sponsorship on the establishment of the mutual funds are stated at cost. The historical costs are adjusted for any significant permanent declines in net asset value of the mutual funds which were charged to current operations. - 17 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Unit penyertaan reksa dana untuk diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar berdasarkan nilai aset bersih. Kenaikan (penurunan) nilai aset bersih dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Units of mutual fund held for trading are stated at fair value based on the net asset value of the mutual fund. Increase (decrease) in net asset value is reflected in the current operations. Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan. Investments in available for sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses arising from the changes in the fair value are recognized directly in equity, until the security is disposed of or is determined to be impaired, at which time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is included in the current operations. Investasi pada perusahaan asosiasi Investments in associates Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee. Penghasilan, aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut. The results of operations, assets and liabilities of associates are incorporated in the consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the consolidated balance sheet at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company and its subsidiaries’ share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company and its subsidiaries’ interest in those associates are not recognized except if the Company and its subsidiaries’ have incurred obligations or made payments on behalf of the associates to satisfy obligations of the associates that the Company and its subsidiaries’ have guaranteed, in which case, additional losses are recognized to the extent of such obligations or payments. Goodwill dari investasi pada perusahaan asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi diakui dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 2b). Amortisasi goodwill termasuk dalam bagian Perusahaan dan anak perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi. Goodwill is included in the carrying amount of the investment and is recognized and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (Note 2b). The amortization of goodwill is included in the Company and its subsidiaries’ share in the net earnings (loss) of the associates. - 18 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan i. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Investasi lainnya Other investments Investasi dalam saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments are stated at cost. The carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in the value of the individual investments and any loss is charged directly to current operations. Investasi pada Obligasi, Obligasi Konversi dan Obligasi Wajib Tukar Investments in Bond, Convertible Bond and Mandatory Exchangeable Bond Investasi pada obligasi, obligasi konversi dan obligasi wajib tukar dinyatakan sebesar biaya perolehan, disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi. Investments in bond, convertible bond and mandatory exchangeable bond is stated at cost, adjusted for the unamortized premium or discount. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Changes in Equity of Subsidiaries Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan anak perusahaan dan investasi yang bersangkutan. Changes in the value of investments in subsidiaries and associates due to changes in the equity of subsidiaries arising from capital transactions of such subsidiaries with other parties are recognized in equity as “Difference Due to Changes in Equity of Subsidiaries”, and recognized as income or expense in the period the subsidiaries and investments are disposed of. Transaksi Efek i. Securities transactions Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk anak perusahaan diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Transactions involving purchases and sales of securities both for the interest of customers and a subsidiary’s portfolio are recognized when the transactions are made. Pembelian efek untuk nasabah sebagai piutang nasabah dan Lembaga Kliring dan Penjaminan sedangkan penjualan efek dicatat piutang LKP dan hutang nasabah. dicatat hutang (LKP), sebagai Purchases of securities for the interest of customers are recorded as receivable from customers and payable to Clearing and Guarantee Institution (LKP), while sales of securities for the interest of customers are recorded as receivable from LKP and payable to customers. Pembelian efek untuk anak perusahaan dicatat sebagai persediaan portofolio efek dan hutang LKP, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang LKP dan mengurangi jumlah portofolio efek yang dimiliki anak perusahaan dengan menggunakan metode FIFO serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut. Purchases of securities for the interest of the subsidiary are recorded as securities owned and payable to LKP, while sales of securities are recorded as receivable from LKP and deductions from the carrying amount of the securities portfolio owned by the subsidiary using the FIFO method wherein gain or loss on sale of the securities is recognized in the current operations. - 19 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan di neraca sebagai aset. j. On settlement date, failure to settle securities purchased is recorded as “fail to receive account” and presented in the balance sheet as a liability, while failure to settle securities sold is recorded as “fail to deliver account” and presented in the balance sheet as an asset. Penyisihan Piutang Ragu-ragu j. Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap masingmasing akun piutang pada akhir tahun. k. Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year. Sewa k. Leases Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases. Sebagai Lessor As Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Perusahaan dan anak perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the Company and subsidiaries’ net investment in the leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment outstanding in respect of the leases. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term. Sebagai Lessee As Lessee Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the balance sheet as a finance lease obligation. - 20 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan l. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya. Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly to profit or loss. Contingent rentals are recognized as expense in the periods in which they are incurred. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Akuntansi Pembiayaan Konsumen l. Accounting of Consumer Financing Piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang setelah dikurangi dengan pendapatan belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu. Consumer financing are stated at the amount of installment receivable net of unearned income and allowance for doubtful accounts. Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala konstan dari piutang pembiayaan konsumen. Unearned income on consumer financing represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the term of the financing agreement using a constant rate of return on the financing receivables. m. Anjak Piutang m. Factoring Receivables Factoring receivables entered into with recourse are stated at net realizable value reduced by retention, unearned factoring income and allowance for doubtful accounts. The excess of factoring receivables over the total amount to be paid to the customer, including retention, represents unearned factoring income which will be recognized as income over the terms of the factoring agreement using a constant periodic rate of return. Anjak piutang dengan perlindungan (with recourse) dinyatakan sebesar nilai bersih dari retensi dan pendapatan bunga yang ditangguhkan dan penyisihan piutang tak tertagih. Selisih dari tagihan anjak piutang, termasuk retensi, dengan biaya anjak piutang merupakan pendapatan bunga yang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan berdasarkan proporsi waktu dengan menggunakan tingkat bunga efektif selama periode tertentu. - 21 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan n. o. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Persediaan n. Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode sebagai berikut: All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the following method: 1) Metode first-in first-out untuk persediaan komponen elektronik dan persediaan lainnya, serta metode rata-rata tertimbang untuk persediaan telekomunikasi. 1) First-in, first-out method for electronic components and other inventories, and weighted average method for telecommunication inventories. 2) Biaya perolehan setelah dikurangi dengan pembebanan persediaan untuk suku cadang dan komponen perbaikan pesawat udara yang telah dipasang. Pembebanan persediaan ditentukan berdasarkan jumlah jam terbang masingmasing pesawat. 2) At cost less inventory charges for repairable and rotable parts and components of aircraft which have been assigned to the individual aircraft types. Inventory charges are computed based on actual individual aircraft flying hours. 3) Metode identifikasi khusus untuk persediaan program media dan penyiaran. Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli dibebankan sebanyak-banyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 50%-70% pada penayangan pertama dan 30%-50% pada penayangan kedua. Persediaan non-film dan non-sinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama. Persediaan program yang telah habis masa berlakunya tetapi belum ditayangkan serta persediaan program tidak layak tayang dihapuskan dan dicatat sebagai beban pada laporan laba rugi tahun bersangkutan. 3) Specific identification method for media and broadcasting program inventories. Cost of purchased film program is charged to expense in maximum of two telecasts, at 50%-70% for the first telecast and 30%-50% for the second telecast. Non-film inventory programs and non-sinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast. Non-film inventory programs and non-sinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast. Expired program inventories that have not been aired and unsuitable program inventories are written-off and charged to expense in the current operations. Biaya Dibayar Dimuka o. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. p. Inventories Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. Aset Tetap - Pemilikan Langsung p. Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Property and Acquisitions Equipment - Direct Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. - 22 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Mesin dan peralatan Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi 10 - 30 8 4-8 2-8 4 10 - 18 5 - 10 5 - 20 Buildings Partitions Vehicles Office equipment, installation and communication Machinery and equipment Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki selama jangka waktu periode masa sewa. Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets over the lease period. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and is not depreciated. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use. Beberapa aset tetap merupakan aset tetap dalam rangka kerjasama anak perusahaan dengan PT. Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR). Bagian aset tetap yang dimiliki anak perusahaan disusutkan dengan metode dan masa manfaat yang sama dengan aset tetap sejenis di atas. Certain property and equipment represent property and equipment owned by a subsidiary in a joint venture with PT. Surya Citra Televisi (SCTV) and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR). The portion of property and equipment owned by a subsidiary is depreciated using the same method and estimated useful lives used for direct acquisitions. - 23 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. q. The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations. Properti Investasi q. Properti investasi terdiri dari peralatan penyiaran yang disewakan kepada perusahaan penyiaran. Properti investasi dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 5 tahun. r. Investment property consists of broadcasting equipment which are rented to broadcasting company. Investment property is stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated imparment. Depreciation is calculated using the straight-line method based on the estimated useful life of 5 years. Penurunan Nilai Aset r. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset dan dibebankan sebagai kerugian tahun berjalan. s. Investment Property Impairment of Assets When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Impairment of asset is recognized as loss on impairment of asset which is charged to current operations. Beban Tangguhan s. Deferred Charges Biaya langsung dalam rangka program perolehan pelanggan dicatat sebagai beban tangguhan dan diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan dan tidak melebihi tujuh tahun untuk media berbasis pelanggan. Tingkat penurunan pelanggan ditelaah secara periodik untuk mencerminkan tingkat penurunan aktual periode tersebut, dan tambahan penurunan nilai dibebankan pada periode berjalan. Direct cost incurred in relation to the subscriber acquisition program is deferred and amortized based on the subscribers churn rate, not exceeding seven years for subscriber based media business. Churn rate is reviewed periodically to reflect actual churn rate of subscriber for the period, and additional impairment losses, if any, are charged to current operations. Biaya perolehan hak pengelolaan gedung, pengurusan legal hak atas tanah dan lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya. Costs related to the acquisition of property right, legal processing of landrights and others, were deferred and are being amortized using the straight-line method over their beneficial periods. - 24 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Biaya pendidikan pilot ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa ikatan dinas pilot berkisar antara 3 – 5 tahun. t. Training costs for pilots are deferred and amortized using the stragiht-line method during pilot contract periods ranging from 3 to 5 years. Biaya Emisi Saham dan Obligasi/Hutang t. Biaya emisi saham dan obligasi/hutang merupakan biaya transaksi yang dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto saham dan obligasi/hutang tersebut. Selisih antara hasil emisi neto obligasi/hutang dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi/hutang tersebut. Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. u. Shares and bonds/debt issuance costs represent transaction costs which are deducted directly from the related proceeds to determine their net proceeds. The difference between the net proceeds of the bonds/debt and the nominal value represents discount or premium that is amortized using the straightline method over the term of the bonds/debt. Share issuance costs are presented as part of additional paid-in capital and are not amortized. Saham Diperoleh Kembali u. Pembelian kembali saham Perusahaan sendiri (treasury stock) dicatat berdasarkan metode biaya perolehan (cost method). Dengan metode ini bila saham tersebut dijual kembali dengan harga jual yang melebihi harga perolehan, maka kelebihannya akan dicatat sebagai agio saham, sedangkan bila harga jual lebih rendah dari harga perolehan, selisihnya akan dicatat sebagai pengurangan saldo laba. v. Shares and Bonds/Debt Issuance Cost Treasury Stock Treasury stock is recorded using the cost method. Under this method, if the treasury stock is subsequently sold, the excess of the selling price over the acquisition cost is recorded as additional paid-in capital, while if the selling price is lower than acquisition cost, the difference is recognized as a deduction from retained earnings. Pengakuan Pendapatan dan Beban v. Revenues and Expenses Recognition Pendapatan diakui sebagai berikut: Revenues are recognized as follows: 1) 1) Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Pendapatan iklan dengan transaksi barter dicatat sebesar nilai wajar atau nilai pasar barang yang diterima dan diakui pada saat iklan ditayangkan. Jasa penyiaran program diakui pada saat dihasilkan selama periode pemberian jasa. Penerimaan dimuka untuk jasa yang belum diberikan ditangguhkan dan dilaporkan di neraca sebagai pendapatan belum diakui. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Penjualan dekoder dan antena diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemillikan berpindah ke pelanggan. Pendapatan manajemen artis, sewa studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Pendapatan dari peredaran media cetak diakui pada saat dikirim. - 25 - Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is aired. Revenue from barter transaction is recognized at fair value or market value of the goods received when the advertisement is aired. Program retransmission services are recognized as earned over the period the service are provided. Advances received for undelivered services are deferred and recorded as unearned revenues. Sale of programs is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Sales of decoders and antenna are recognized when the goods are delivered and title has passed. Revenue from artist management, studio rentals and short messaging services is recognized when services are rendered. Revenue from circulation of print media is recognized when delivered. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2) Pendapatan dari jasa diakui sebagai berikut: PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued telekomunikasi 2) Revenues from telecommunication services are recognized as follows: Pendapatan jasa prabayar terdiri dari penjualan paket perdana dan penjualan voucher pulsa isi ulang. Paket perdana terdiri dari kartu Removable User Identification Module (RUIM) dan pulsa. Penjualan kartu RUIM diakui sebagai pendapatan pada saat paket perdana diserahkan kepada distributor, agen atau pelanggan dan pulsa paket perdana dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan. Penjualan voucher pulsa isi ulang kepada distributor, agen atau pelanggan dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan atau pada saat voucher tersebut kadaluarsa. Revenue from prepaid services consists of sale of starter packs and pulse reload vouchers. Starter packs consists of Removable User Identification Module (RUIM) card and preloaded pulse. Sale of RUIM cards is recognized as revenue upon delivery of the starter packs to distributors, agents or customers while the preloaded pulse is initially recorded as unearned revenue and then proportionately recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer. Sale of pulse reload vouchers to distributors, agents and customers is initially recorded as unearned revenue and then recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer or whenever the unused stored value of the vouchers has expired. Pendapatan dan beban interkoneksi yang didasarkan pada perjanjian interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri dan luar negeri, diakui pada saat terjadinya. Revenue from network interconnection and interconnection charges which are based on agreements with other domestic and international telecommunications carriers, are recognized as they occur. Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan. Revenue from other services are recognized when the services are rendered. Pendapatan proyek telekomunikasi diakui dengan menggunakan metode persentase kontrak selesai. Revenue from telecommunication projects is recognized based on percentage of completion method. 3) Pendapatan jasa penyewaan dan perbaikan pesawat diakui pada periode penggunaan aset sejalan dengan berlalunya waktu. Pendapatan jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan. 3) Revenue from aircraft chartered services is recognized based on the terms of the use of the assets. Revenue from aircraft repairs and maintenance services are recognized when the services are rendered or significantly provided. 4) Pendapatan dari jasa manajer investasi nasabah dan jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. 4) Fees from investment management and advisory services are recognized when the services are rendered based on the terms of the contracts. - 26 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 5) Pendapatan sewa dan pembiayaan konsumen diakui sesuai kebijakan akuntansi pada Catatan 2k dan 2l. 5) Revenues from leasing, factoring and consumer financing are recognized in accordance with accounting policies in Notes 2k and 2l, respectively. 6) Pendapatan komisi perantara efek dan jasa lainnya diakui setelah jasa diberikan. 6) Commission income from brokerage and other services are recognized when service is rendered. 7) Pendapatan jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substantial telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. 7) Fees from underwriting activities are recognized when the underwriting activities are substantially completed and the amount of revenue is determinable. 8) Pendapatan jasa penyewaan ruang, jasa penyewaan peralatan smartcom dan perangkat oracle, serta jasa pemeliharaan diakui atas dasar waktu yang telah berjalan pada periode bersangkutan. Pembayaran diterima tetapi belum jatuh tempo dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. 8) Revenue from office rental, lease of smartcom and oracle equipment, and maintenance services are recognized based on the terms of the lease contract. Payments received in advance which are not yet due are recorded as unearned revenues. 9) Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan. 9) Revenues from services are recognized when the services are rendered or significantly provided and benefits have been received by the customers. 10) Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen. 10) Dividend income is recognized upon declaration by the issuer of equity securities. 11) Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku. 11) Interest income is accrued on a time proportion basis, that takes into account the effective yield on the assets. Beban diakui sebagai berikut: Expenses are recognized as follows: 1) Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan manfaatnya (metode akrual). 1) Expenses are recognized when incurred (accrual method) or according to beneficial period. 2) Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan (Catatan 2n). 2) Program expense is recognized when the movie or program is aired. Programs not yet aired are recorded as program inventories (Note 2n). 3) Biaya yang timbul sehubungan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada tahun berjalan. 3) Expenses incurred related to underwriting activities are accumulated and charged against income when underwriting fees are recognized. When the underwriting activities are not completed and shares issuance is cancelled, the underwriting expenses are charged to current operations. - 27 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued w. Imbalan Pasca Kerja x. w. Post-Employment Benefits Beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetapnya. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA). Certain subsidiaries have a funded defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA). Perusahaan dan beberapa anak perusahaan menyediakan imbalan pasca kerja imbalan pasti tanpa pendanaan untuk semua karyawan tetap lokal, dan beberapa anak perusahaan mengakui kekurangan antara program imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan manfaat berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan. The Company and certain subsidiaries provide unfunded defined post-employment benefits plan covering their local permanent employees and certain subsidiaries recognize the shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits required by labor law, in accordance with their policies. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Setiap aset yang timbul dari perhitungan ini terbatas pada kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu ditambah dengan nilai kini pengembalian yang ada dan pengurangan di masa depan atas iuran program. The post-employment benefit obligation recognized in the consolidated balance sheet represents the present value of the defined obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost and as reduced by the fair value of plan assets. Any asset resulting from this calculation is limited to the unrecognized actuarial losses and past service cost plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan. Pajak Penghasilan x. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Income Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the applicable tax rates. - 28 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan y. z. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and fiscal loss to the extent that it is probable that taxable income will be available in the future periods against which the deductible temporary differences and fiscal loss can be utilized. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, which is dealt with in equity. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan kewajiban pajak kini. Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheet, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. Laba (Rugi) per Saham y. Earnings (Loss) per Share Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earnings (loss) per share is computed by dividing net income (loss) by the weighted average number of shares outstanding during the year. Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Diluted earnings (loss) per share is computed by dividing net income (loss) by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares. Instrumen Keuangan Derivatif z. Instrumen keuangan derivatif dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat tanggal kontrak dibuat, dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajar pada tanggal laporan keuangan. Derivative Financial Instruments Derivative financial instruments are initially measured at fair value on the contract date, and are remeasured to fair value at subsequent reporting dates. - 29 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Instrumen keuangan derivatif ini digunakan untuk mengelola risiko yang berkaitan erat dengan fluktuasi mata uang asing dan pergerakan tingkat bunga. Tetapi akuntansi lindung nilai tidak diperlakukan karena identifikasi lindung nilai dan dokumentasi yang diperlukan sesuai dengan standar akuntansi belum dipenuhi. Dengan demikian, keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif tersebut diakui pada laporan laba rugi. These derivative financial instruments are used to manage exposure to foreign currency fluctuation and interest rate movement. However, hedge accounting is not applied as the hedging designation and documentation required by accounting standard have not been met. Accordingly, gains or losses on derivative financial instruments are recognized in earnings. Perusahaan dan anak perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi. The Company and its subsidiaries do not use derivative financial instruments for speculative purposes. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama nonfinansial lainnya diperlakukan sebagai derivatif yang terpisah bila resiko dan karakteristiknya tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan risiko dan karakteristik kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Derivatives embedded in other financial instruments or other non-financial host contracts are treated as separate derivatives when their risk and characteristics are not closely related to those of host contracts and the host contracts are not carried at fair value, with unrealized gain or loss recognized in the consolidated statement of income. aa. Informasi Segmen aa. Segment Information Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while the secondary segment information is based on geographical segment. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environment. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen, jika dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan pada segmensegmen tersebut. Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments. - 30 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 3. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued ANAK PERUSAHAAN 3. a 1 PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) ) SUBSIDIARIES Tahun Jumlah aset operasi sebelum eliminasi komersial/ Persentase Start of kepemilikan/ 31 Desember/ Total assets Domisili/ commercial Percentage of before elimination Domicile operations ownership ) c December 31, 2009 2008 2009 2008 51,29% 51,31% 13.499.902 13.720.366 Jakarta 1982 Jakarta 1997 71,56% 71,14% 7.641.364 8.015.122 Jakarta 1989 100,00% 100,00% 1.789.949 2.051.329 Jakarta 2002 100,00% 100,00% 817.899 700.126 dengan anak perusahaan dibidang:/ with subsidiaries engaged in : Media dan penyiaran/Media and broadcasting b 1.1 PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) ) 1.1.1 PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) ) 1.1.2 PT. Global Informasi Bermutu (GIB) ) 1.1.3 PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (Cipta TPI) ) Jakarta 1990 75,00% 75,00% 903.950 907.665 1.1.4 PT. MNC Networks (MNCN) dan anak perusahaan/ b and its subsidiaries ) Jakarta 2005 95,00% 95,00% 83.251 81.060 1.1.4.1 PT. Radio Tridjaja Shakti (RTS) dan anak b perusahaan/and its subsidiaries ) Jakarta 1971 95,00% 95,00% 28.448 28.236 1.1.4.1.1 PT. Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) ) Medan 1978 91,60% 91,60% 2.964 2.143 1.1.4.1.2 PT. Radio Mancasuara (RM) ) Bandung 1971 100,00% 100,00% 794 859 1.1.4.1.3 PT. Radio Swara Caraka Ria (RSCR) ) Semarang 1971 100,00% 100,00% 574 492 1.1.4.1.4 PT. Radio Efkindo (RE) ) Yogyakarta 1999 70,00% 70,00% 896 1.1.4.1.5 PT. Radio Citra Borneo Madani (RCBM) ) Banjarmasin 2007 100,00% 100,00% - 1.1.4.1.6 PT. Radio Swara Banjar Lazuardi (RSBL) ) Banjarmasin 2007 100,00% 100,00% - Surabaya 1971 65,30% 65,30% 4.563 Jakarta 1971 80,00% 80,00% 7.077 Bandung 2007 100,00% 100,00% - - Jakarta 2005 100,00% 100,00% 177.910 290.526 Jakarta 2005 100,00% 100,00% 13.925 13.614 Jakarta 2001 99,99% 99,99% 206.176 206.275 Jakarta 2001 99,97% 99,97% 153.504 139.604 dan anak perusahaan/and its subsidiary ) Jakarta 1996 51,20% 51,20% 10.449 9.772 1.1.7.2.1 PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS) Jakarta 2004 80,00% 80,00% 6.849 6.299 1.1.8 MNC International Middle East Limited (MIMEL) b dan anak perusahaan/and its subsidiaries ) Dubai 2007 100,00% 100,00% 2.174.102 2.726.550 1.1.8.1 MNC International Limited (MIL) dan anak b perusahaan/and its subsidiaries ) Cayman Islands 2007 100,00% 100,00% 1.374.923 2.526.818 1.1.8.1.1 Linktone Ltd. (LTON) dan anak perusahaan/ b and its subsidiaries ) Cayman Islands 2002 57,06% 57,06% 1.320.188 1.570.260 1.1.8.2 MNC Pictures FZ LLC (MP) ) Dubai 2007 100,00% 100,00% 559 652 1.1.9 Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.) ) Netherlands 2006 100,00% 100,00% 1.381.250 1.592.332 1.1.10 PT. Star Media Nusantara (SMN) ) Jakarta 2008 70,00% 70,00% 5.968 3.358 1.1.11 PT. MNC Picture (MNCP) ) Jakarta 2009 70,00% 100,00% 21.800 52 b b b b b b b b b b 1.1.4.2 PT. Radio Cakra Awigra (RCA) ) 1.1.4.3 PT. Radio Swara Monalisa (RSM) ) 1.1.4.4 PT. Radio Mediawisata Sariasih (RMS) ) 1.1.5 PT. Media Nusantara Informasi (MNI) ) 1.1.6 PT. MNI Global (MNIG) ) 1.1.7 PT. Cross Media Internasional (CMI) dan b anak perusahaan/and its subsidiaries ) 1.1.7.1 PT. Mediate Indonesia (MI) ) 1.1.7.2 PT. Multi Advertensi Xambani (MAX) b b b b b b b b b b 709 3.076 7.062 Belanda/ - 31 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Tahun Jumlah aset operasi sebelum eliminasi komersial/ Persentase Start of kepemilikan/ Total assets Domisili/ commercial Percentage of before elimination Domicile operations ownership c ) 2009 31 Desember/ December 31, 2008 2009 2008 Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media 1.2 PT. MNC Sky Vision (MNCSV) a) dan/and b) Jakarta 1988 71,00% 71,00% 2.188.031 2.022.069 1.3 PT. Sky Vision Networks (SVN) b) Jakarta 2007 100,00% 100,00% 174.764 49.762 530.181 Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication infrastructure and information technology 1.4 PT. Infokom Elektrindo (Infokom) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries b) Bekasi 1998 99,99% 99,99% 577.488 1.4.1 PT. Telesindo Media Utama (TMU) b) Jakarta 1999 99,99% 99,99% 3.725 3.144 1.4.2 PT. Sena Telenusa Utama (STU) b) Jakarta 2003 99,99% 99,99% 16.112 12.393 1.4.3 PT. Flash Mobile (FM) b) Jakarta 2004 84,99% 84,99% 14.787 12.067 Infrastruktur/Infrastructure 1.5 PT. Citra Kalimantan Energi (CKE) b ) Jakarta - 80,00% 80,00% 1.055 1.055 1.6 Global Mediacom International Ltd (GMI) b) Dubai - 100,00% 100,00% 31 37 Jakarta 2000 89,58% 89,58% 1.054.608 1.405.989 a 2 PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI) ) dengan anak perusahaan dibidang:/ with subsidiaries engaged in: 2.1 Pembiayaan dan efek/Financing and securities PT. Bhakti Asset Management (BAM) b) Jakarta 2000 99,99% 99,99% 16.073 13.983 2.2 PT. Bhakti Securities (BSec) b) Jakarta 2004 99,99% 99,99% 681.991 921.847 2.3 PT. Bhakti Finance (BFin) b ) Jakarta 1990 99,99% 99,99% 360.228 464.915 Jakarta 2007 99,99% 99,99% 931.988 974.555 Jakarta 1968 68,56% 66,02% 562.170 603.909 Islands 2007 100,00% 100,00% Dubai 2009 100,00% a 3 PT. Global Transport Services (GTS) ) dengan anak perusahaan dibidang:/ with a subsidiary engaged in: Transportasi/Transportation 3.1 PT. Indonesia Air Transport Tbk (IAT) b) 4 Bhakti Investama International Limited (BIILC) a ) 5 Bhakti Investama International Limited (BIILD) a ) Cayman a) Pemilikan langsung (Level 1) b) Pemilikan tidak langsung (Level 2) c) Untuk pemilikan tidak langsung, persentase pemilikan merupakan pemilikan anak perusahaan Level 1 dan Level 2 pada anak perusahaannya. - 32 - - 93 91.003 108 - a) Directly owned (Level 1) b) Indirectly-owned (Level 2) c) For indirect subsidiaries, percentage of ownership represents Level 1 and Level 2 subsidiaries’ ownership on the investee. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) Pada bulan Desember 2009, Mediacom membeli 57.258.500 saham atau 0,42% kepemilikan di MNC. Pada tanggal 31 Desember 2009, Mediacom memiliki 71,56% kepemilikan di MNC. In December 2009, Mediacom acquired additional 57,258,500 shares or 0.42% ownership of MNC. As of December 31, 2009, Mediacom owned 71.56% ownership of MNC. Pada bulan Maret 2008, Mediacom membeli tambahan 156.000.000 saham atau 1,14% saham MNC. In March 2008, Mediacom acquired additional 156,000,000 shares or 1.14% of the issued capital stock of MNC. Pada bulan Maret 2008, MNC mendirikan dan memiliki 175 saham atau 70% saham SMN, yang bergerak dalam bidang manajemen artis. In March 2008, MNC established and owned 175 shares or 70% of the issued capital stock of SMN, which is engaged in talent management. Pada bulan April 2008, MNC, melalui anak perusahaan, MIL (anak perusahaan MIMEL), telah mengakuisisi 24.000.000 American Depository Shares (ADS) (masing-masing ADS mewakili 10 saham biasa Linktone Ltd.) atau 57,06% kepemilikan pada Linktone Ltd., yang bergerak dalam bidang penyedia jasa hiburan interaktif tanpa kabel dan jasa periklanan serta penyedia konten kepada perusahaan di China. In April 2008, MNC, through its subsidiary, MIL (a subsidiary of MIMEL), has acquired 24,000,000 American Depository Shares (ADS) (each ADS represents 10 ordinary shares of Linktone Ltd.) or 57.06% ownership in Linktone Ltd. which is engaged in providing wireless interactive entertainment services, advertising services and content provider to enterprises in China. Pada bulan September 2008, MNC mendirikan dan memiliki 4.995 saham atau 99,99% saham MNCP, yang bergerak dalam bidang perfilman dan perekaman video. Sedangkan sebanyak 5 saham atau 0,01 % dimiliki secara tidak langsung melalui GIB. Pada tahun 2009, MNCP meningkatkan modal disetornya dan kepemilikan MNC menjadi 70%. In September 2008, MNC established and owned 4,995 shares or 99.99% of the issued capital stock of MNCP, which is engaged in movie production and video recording. The remaining 5 shares or 0.01% is indirectly ownership is owned through GIB. In 2009, MNCP has increased its paid in capital thus changing MNC ownership to 70%. PT. Global Transport Services (GTS) PT. Global Transport Services (GTS) Pada tahun 2009, IAT menerbitkan saham baru melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 173.118.279 saham, dimana semua saham tersebut diambil oleh GTS. Penerbitan saham baru ini menyebabkan penambahan persentase kepemiikan GTS di IAT menjadi 68,56% In 2009, IAT issued 173,118,279 shares through Right Issue with Preemptive Rights, in which all shares were subscribed by GTS. This issuance of new shares increased the percentage of ownership of GTS in IAT into 68.56%. Bhakti Investama International Ltd, Dubai (BIILD) Bhakti Investama International Ltd, Dubai (BIILD) Pada tanggal 27 Agustus 2007, Perusahaan mendirikan BIILD, anak perusahaan dengan kepemilikan 100% yang berdomisili di Dubai, Uni Emirat Arab. On August 27, 2007, the Company established BIILD, with ownership of 100%, located in the Dubai, Uni Arab Emirates. - 33 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 4. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued KAS DAN SETARA KAS 4. 2009 CASH AND CASH EQUIVALENTS 2008 Kas Bank Deposito 11.983 1.043.076 563.286 9.854 697.293 756.953 Jumlah 1.618.345 1.464.100 Saldo bank Perusahaan dan anak perusahaan seluruhnya pada bank pihak ketiga, sebagai berikut: Jumlah Total The Company and its subsidiaries’ cash in banks are all placed in third party banks, as follows: 2009 Rupiah Bank Permata Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Internasional Indonesia Bank Negara Indonesia Lainnya (masing-masing di bawah Rp 5.000 juta) US Dollar Bank Negara Indonesia Bank of China Bank Central Asia Bank Muamalat ABN Amro Bank NV JP Morgan ICBC China China Construction Bank Amalgamated Bank of Chicago China Minsheng Banking Corp. Ltd Lainnya (masing-masing di bawah Rp 5.000 juta) Lainnya Cash on hand Cash in banks Time deposits 2008 Rupiah Bank Permata Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Internasional Indonesia Bank Negara Indonesia 157.798 145.050 30.123 22.163 13.145 3.774 95.596 23.133 7.110 8.979 20.594 18.856 332.032 139.290 26.073 10.380 4.392 - 1.222 1.028 7.135 6.107 8.669 364.200 82.672 35.483 10.424 10.113 Others (below Rp 5,000 million each ) US Dollar Bank Negara Indonesia Bank of China Bank Central Asia Bank Muamalat ABN Amro Bank NV JP Morgan ICBC China China Construction Bank Amalgamated Bank of Chicago China Minsheng Banking Corp. Ltd 142.029 7 12.747 45 Others (below Rp 5,000 million each ) Others 1.043.076 697.293 - 34 - Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Deposito berjangka Perusahaan dan anak perusahaan yang ditempatkan pada bank pihak ketiga, sebagai berikut: Rupiah Bank Central Asia Bank Rakyat Indonesia Bank Danamon Bank Bukopin Bank Mandiri Bank International Indonesia Bank Permata Bank CIMB Niaga United Overseas Bank Bank Negara Indonesia Bank Mega US Dollar UBS Maybank Nusa United Overseas Bank Bank Central Asia Lainnya (masing-masing di bawah Rp 5.000 juta) Jumlah Tingkat bunga per tahun Rupiah US Dollar 5. The Company and its subsidiaries’ time deposits are all placed in third party banks, as follows: 2009 2008 141.754 187.150 24.038 24.000 14.850 11.000 6.000 2.350 - 61.884 141.577 5.044 9.500 36.500 58.000 1.200 27.050 13.000 12.150 75 87.564 28.251 28.239 7.050 385.928 876 1.040 4.169 563.286 756.953 5% - 16,6% 1% - 7% 6% - 16,6% 3% - 13% INVESTASI JANGKA PENDEK Kontrak pengelolaan dana Reksadana Deposito berjangka Efek ekuitas (saham) diperdagangkan Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Efek hutang Merlin Investment Fund Lainnya Jumlah 5. Others (below Rp 5,000 million each ) Total Interest rates per annum Rupiah US Dollar SHORT-TERM INVESTMENTS 2009 2008 566.412 237.306 204.446 172.155 614.470 257.254 140.634 248.619 143.193 1.495 2.350 315.846 1.133 7.665 - 1.327.357 1.585.621 - 35 - Rupiah Bank Central Asia Bank Rakyat Indonesia Bank Danamon Bank Bukopin Bank Mandiri Bank International Indonesia Bank Permata Bank CIMB Niaga United Overseas Bank Bank Negara Indonesia Bank Mega US Dollar UBS Maybank Nusa United Overseas Bank Bank Central Asia Fund management contract Mutual fund Time deposits Trading equity securities Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Debt securities Merlin Investment Fund Others Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) The Fund Management Contract (FMC) PT Bhakti Asset Management (BAM) PT Bhakti Asset Management (BAM) Perusahaan dan anak perusahaan menunjuk BAM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat-surat berharga, dengan ketentuan bilamana investasi terhadap surat hutang harus masuk dalam kategori investment grade. Dana tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu secara keseluruhan maupun sebagian dan atau ditambah sesuai kesepakatan para pihak. Kontrak ini memiliki jangka waktu yang bervariasi kurang dari 1 tahun, terhitung sejak tanggal kontrak. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai aset bersih KPD tersebut adalah masing-masing sebesar Rp 465.168 juta dan Rp 574.279 juta. The Company and its subsidiaries appointed BAM as a fund manager to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the fund is invested into notes payable they must be classified in investment grade category. The investment can be withdrawn any time, partially or in full amounts, and/or increased, in accordance with the agreement of both parties. The fund management contracts have various terms of less than 1 year, starting on contract date. As of December 31, 2009 and 2008, the net assets value of the FMC amounting to Rp 465,168 million and Rp 574,279 million, respectively. Manhattan Group Ltd (MG) Manhattan Group Ltd (MG) BIILD menunjuk MG untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi pada perusahaan publik dan private dan atau pada surat berharga. Kontrak ini memiliki jangka waktu satu tahun dan akan berakhir 3 Desember 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, BIILD telah melakukan investasi sebesar Rp 90.528 juta. BIILD appointed MG to invest the fund in public companies or private companies and other financial instruments. This contract has a term of 1 year and will mature on December 3, 2010. As of December 31, 2009, BIILD had invested Rp 90,528 million. Herst Investments Ltd (Herst) Herst Investments Ltd (Herst) Mediacom menunjuk Herst sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat berharga, dengan ketentuan apabila hasil investasi lebih tinggi dari target yang disetujui bersama maka Mediacom dan Herst akan menerima masing-masing 90% dan 10% dari hasil investasi. Kontrak ini memiliki jangka waktu satu tahun dan akan berakhir 16 April 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, nilai aset bersih dana tersebut sebesar Rp 10.716 juta. Mediacom appointed Herst as a fund manager to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the investment outcome is higher than the target agreed by both parties, Mediacom and Herst shall be entitled to receive 90% and 10%, respectively, of the investment outcome derived from the fund. The fund management contract has a term of 1 year and will mature on April 16, 2010. As of December 31, 2009, the net assets value of the fund amounting to Rp 10,716 million. PT. Danareksa Investment Management (DIM) PT. Danareksa Investment Management (DIM) MNC menunjuk DIM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi pada efek yang dikelola oleh DIM. Kontrak ini memiliki jangka waktu 1 bulan sejak 15 Desember 2008 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai aset bersih tersebut adalah sebesar Rp 40.191 juta. MNC appointed DIM as fund manager to invest the fund into it’s manage securities. This contract has a term of 1 month since December 15, 2008 and renewable based on agreement of both parties. As of December 31, 2008, the net assets value of the fund amounting to Rp 40,191 million. Pada tahun 2009, MNC telah mencairkan seluruh investasi ini. In 2009, MNC has redeemed all of the investment. - 36 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Reksadana Mutual Funds Perusahaan dan anak perusahaan menempatkan dana pada unit penyertaan reksadana kontrak investasi kolektif yang dikelola oleh BAM sebagai manager investasi. Perusahaan dan anak perusahaan bertindak sebagai sponsor dalam rangka penerbitan reksadana tersebut. Keuntungan belum direalisasi atas reksadana adalah sebesar Rp 13.031 juta dan Rp 4.304 juta masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. The Company and its subsidiaries have portfolio investments in mutual funds managed by BAM as a fund manager. The Company and its subsidiaries sponsored the establishment of such mutual funds. Unrealized gain on mutual funds amounting to Rp 13,031 million in 2009 and Rp 4,304 million in 2008 was recognized in the consolidated statements of income. Deposito Berjangka Time Deposits Deposito berjangka merupakan deposito berjangka milik anak perusahaan yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan sebesar US$ 15.840.370 dan Rp 55.546 juta tahun 2009 dan US$ 10.947.519 dan Rp 20.759 juta tahun 2008. Deposito berjangka sebesar Rp 43.180 juta tahun 2009 dan Rp 20.759 juta tahun 2008 dijadikan jaminan atas hutang bank anak perusahaan (Catatan 19). Time deposits represent the subsidiaries’ time deposits with maturities of more than three months amounting to US$ 15,840,370 and Rp 55,546 million in 2009 and US$ 10,947,519 and Rp 20,759 million in 2008. Time deposits amounting to Rp 43,180 million in 2009 and Rp 20,759 million in 2008 were used as collaterals for subsidiaries’ bank loans (Note 19). Efek Ekuitas (Saham) Diperdagangkan (Nilai Wajar) Trading Equity Securities (Fair Value) Efek diperdagangkan merupakan efek-efek yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Nilai wajar efek ditentukan berdasarkan harga pasar tercatat di bursa pada tanggal neraca. Trading equity securities represent securities that are traded on the Indonesia Stock Exchange. The fair value of the securities is determined based on the quoted prices in the stock exchange at the balance sheet date. Rincian efek tersebut adalah sebagai berikut: The details of the securities are as follows: 2009 Pihak hubungan istimewa PT Global Land Development Tbk sebanyak 400.111.500 lembar saham tahun 2009 dan 646.174.050 lembar saham tahun 2008 Pihak ketiga PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk - sebanyak 46.366.500 lembar saham tahun 2009 dan 22.866.500 lembar saham tahun 2008 Lainnya Jumlah 2008 Related party 126.035 223.002 42.657 3.463 21.495 4.122 172.155 248.619 - 37 - PT Global Land Development Tbk amounted to 400,111,500 shares in 2009 and 646,174,050 shares in 2008 Pihak ketiga PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk - amounted to 46,366,500 shares in 2009 and 22,866,500 shares in 2008 Others Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 6. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Anak perusahaan menempatkan dana pada Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund dengan manajer investasi Eagle Capital Advisory Limited (ECAL). Pada tahun 2009, anak perusahaan telah mencairkan investasi tersebut sebesar Rp 165.089 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai aset bersih investasi tersebut masing-masing sebesar Rp 143.193 juta dan Rp 315.846 juta. The subsidiaries placed fund in Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund with the Eagle Capital Advisory Limited (ECAL) as investment manager. In 2009, the subsidiaries have redeemed the investment amounting to Rp 165,089 million. As of December 31, 2009 and 2008, the net assets value of the fund amounting to Rp 143,193 million and Rp 315,846 million, respectively. Merlin Investment Fund Merlin Investment Fund RCTI mengadakan perjanjian jual beli pada tanggal 5 Oktober 2007, dimana di dalam perjanjian RCTI akan melakukan pembelian investasi sebesar US$ 700.000 atas unit Merlin Investment Fund dari Media Nusantara Citra International, Ltd., pihak hubungan istimewa. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai aset bersih adalah sebesar Rp 7.665 juta. Pada tahun 2009, RCTI telah mencairkan seluruh investasi tersebut. Based on a Sale and Purchase Agreement, on October 5, 2007, RCTI agreed to purchase units in Merlin Investment Fund amounting to US$ 700,000 from Media Nusantara Citra International, Ltd., a related party. As of December 31, 2008, net asset value amounting to Rp 7,665 million. In 2009, RCTI has redeemed all of the investment. Lainnya Others Mediacom mempunyai komitmen investasi pada SSG Capital Partner I Feeder L.P. (SSG) sebesar US$ 1.000.000. Sampai dengan 31 Desember 2009, Mediacom telah melakukan investasi sebesar US$ 250.000 atau ekuivalen dengan Rp 2.350 juta. Mediacom has a commitment to invest in a fund with SSG Capital Partners I Feeder L.P. (SSG) amounting to US$ 1,000,000. Up to December 31, 2009, Mediacom has invested US$ 250,000 or equivalent to Rp 2,350 million. PIUTANG USAHA 6. 2009 a. Berdasarkan pelanggan Pihak hubungan istimewa (Catatan 50) Media berbasis konten dan iklan Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE 2008 a. By customer Related parties (Note 50) Content and advertising based media Telecommunication infrastructure and information technology 55.240 73.672 8.168 34.923 63.408 108.595 1.535.999 159.107 1.375.165 172.719 41.704 26.303 74.132 46.571 Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 1.763.113 (41.900) 1.668.587 (35.019) Subtotal Allowance for doubtful accounts Jumlah 1.721.213 1.633.568 Total 1.784.621 1.742.163 Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Transportasi Jumlah - 38 - Total Third parties Content and advertising based media Subscribers based media Telecommunications infrastructure and information technology Transportation Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 2009 2008 543.335 629.030 498.498 260.146 160.526 364.016 539.558 221.450 110.325 276.819 Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 1.826.521 (41.900) 1.777.182 (35.019) Total Allowance for doubtful accounts Bersih 1.784.621 1.742.163 Net 1.491.520 325.379 9.622 1.387.290 389.664 228 Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 1.826.521 (41.900) 1.777.182 (35.019) Total Allowance for doubtful accounts Bersih 1.784.621 1.742.163 Net b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari c. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Lainnya Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: b. By age category (days) Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days c. By currency Rupiah US Dollar Others Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows: 2009 2008 Saldo awal tahun Penyisihan Penambahan karena akuisisi Penghapusan Pengurangan karena divestasi 35.019 6.881 - 17.905 3.506 19.918 (481) (5.829) Beginning of year Provisions Addition due to acquisition Writte-off Deduction due to divestment Saldo akhir tahun 41.900 35.019 End of year Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Management believes that the allowance for doubtful accounts receivable from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible. Sebagian piutang dijaminkan atas hutang bank dan pinjaman jangka panjang (Catatan 19 dan 27). Part of the receivables are used as collaterals for bank loans and long-term loans (Notes 19 and 27). - 39 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 7. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued PIUTANG NASABAH 7. Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dan imbalan jasa pengelolaan dana nasabah dan reksa dana dengan pihak ketiga, sebagai berikut: This account represents receivables arising from brokerage and fund management services rendered to customers and mutual funds of third parties, as follows: 2009 2008 Transaksi perdagangan efek Imbalan jasa pengelolaan dana 128.141 4.592 208.290 3.421 Brokerage Fund management services Jumlah 132.733 211.711 Total Perincian saldo piutang nasabah berdasarkan umur piutang sebagai berikut: 8. CUSTOMERS RECEIVABLES The aging schedule of receivables, as follows: 2009 2008 Kurang dari 7 hari Lebih dari 7 hari 20.213 112.520 128.818 82.893 Less than 7 days More than 7 days Jumlah 132.733 211.711 Total Seluruh piutang pembiayaan jasa pengelolaan dana belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. All of accounts receivable from fund management services as of December 31, 2009 and 2008 are not yet due. Manajemen BSec dan BAM tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen BSec dan BAM berpendapat bahwa seluruh piutang dapat tertagih. BSec’s and BAM’s management did not provide allowance for doubtful accounts as Bsec’s and BAM’s management believes that all receivables are collectible. PIUTANG DAN HUTANG USAHA - LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN 8. Akun ini merupakan tagihan dan hutang BSec dari dan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) yang timbul dari penyelesaian transaksi perdagangan efek-bersih dan dana kliring, sebagai berikut: RECEIVABLES FROM AND PAYABLES TO CLEARING AND GUARANTEE INSTITUTION This account represents BSec’s receivables from and payable to the Clearing and Guarantee Institution (LKP) arising from the net settlement of securities trading transactions and clearing deposits, as follows: 2009 2008 Piutang Deposito wajib 30.429 4.103 388.686 3.779 Receivables Mandatory deposits Jumlah piutang 34.532 392.465 Total receivables Hutang 19.129 426.379 Payable Tingkat bunga per tahun deposito wajib LKP berkisar antara 8% - 13% tahun 2009 dan 6,75% - 12% tahun 2008. Interest rates per annum on mandatory deposits to LKP range from 8% - 13% in 2009 and 6.75% -12% in 2008. Seluruh piutang dan hutang LKP pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 memiliki umur kurang dari 3 hari. All receivables from and payable to the LKP as of December 31, 2009 and 2008 are due within 3 days. - 40 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Manajemen BSec tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen BSec berpendapat bahwa seluruh piutang LKP dapat tertagih. 9. BSec’s management did not provide allowance for doubtful accounts as BSec’s management believes that all receivables from LKP are fully collectible. PIUTANG PEMBIAYAAN 9. FINANCING RECEIVABLES Penanaman Neto Sewa Pembiayaan Net Investments in Finance Lease Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan sewa pembiayaan (finance lease) yang diberikan BFin, sebagai berikut: This account represents receivables arising from financial lease transactions provided by BFin, as follows: 2009 Piutang sewa pembiayaan Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga 2008 1.640 63.744 39.542 Lease receivables Related parties Third parties Jumlah Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui 65.384 39.542 Total (9.409) (6.086) Unearned lease income Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 55.975 (1.234) 33.456 (844) Total Allowance for doubtful accounts Penanaman neto sewa pembiayaan bersih 54.741 32.612 Net investments in finance lease net Jumlah piutang sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut: The lease receivables based on maturity date are as follows: 2009 2008 Akan jatuh tempo: 1 tahun 1 - 2 tahun 34.022 31.362 17.768 21.774 Will be due within: 1 year 1 - 2 years Jumlah 65.384 39.542 Total Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows: 2009 Saldo awal tahun Penyisihan 844 390 Saldo akhir tahun 1.234 2008 - Piutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang didanai dengan piutang pembiayaan ini. Piutang sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan pinjaman Bank Sinarmas (Catatan 27). Manajemen BFin berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang. 844 Beginning balance of year Provisions 844 End of year Finance lease receivables are secured by the related financed assets. Finance lease receivables are used as collaterals for loans from Bank Sinarmas (Note 27). BFin’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. - 41 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Piutang Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Receivables Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan konsumen yang diberikan BFin, sebagai berikut: This account represents receivables arising from consumer financing provided by BFin, as follows: 2009 2008 8.858 263.197 7.039 388.659 Bersih Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui Penyisihan piutang ragu-ragu 272.055 395.698 (74.308) (1.971) (105.920) (2.161) Piutang pembiayaan konsumen - bersih 195.776 287.617 Piutang pembiayaan konsumen Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Cicilan piutang pembiayaan konsumen yang akan diterima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuh temponya pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Consumer financing receivables Related parties Third parties Net Unearned consumer financing income Allowance for doubtful accounts Consumer financing receivables - net The installments of consumer financing receivables that will be received from customers according to maturity date as of December 31, 2009 and 2008 are as follows: 2009 2008 Telah jatuh tempo Akan jatuh tempo 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 tahun 6.238 6.662 139.747 87.078 38.992 210.192 135.948 42.896 Overdue Will be due within: 1 year 1 - 2 years More than 2 years Jumlah 272.055 395.698 Total 8% - 45% 8% - 45% Tingkat bunga per tahun Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Annual interest rate Changes in allowance for doubtful accounts are as follows: 2009 2008 Saldo awal tahun Penyisihan Pemulihan 2.161 9.763 (9.953) 1.798 27.694 (27.331) Saldo akhir tahun 1.971 2.161 Beginning of year Provision Reversal End of year Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan aset konsumen yang didanai dengan pembiayaan konsumen ini. Manajemen BFin berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang. The consumer financing receivables are guaranteed by the related financed assets. BFin’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. Piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka panjang Bank Muamalat Indonesia (Catatan 27). Piutang pembiayaan konsumen, selain yang berasal dari pembiayaan bersama, digunakan sebagai jaminan hutang obligasi dari BFin (Catatan 28). Consumer financing receivables are used as collaterals for long-term loans Bank Muamalat Indonesia (Note 27). Consumer financing receivables, except from joint financing, are used as collaterals for bonds payable of BFin (Note 28). - 42 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Tagihan Anjak Piutang – Bersih Factoring Receivables – Net Akun ini merupakan tagihan anjak piutang dengan dasar ”with recourse”, sebagai berikut: This account represents factoring receivables with recourse, as follows: 2009 2008 Tagihan Anjak Piutang Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Dikurangi retensi Pendapatan belum diakui 10.614 1.938 (56) (241) 6.066 33.339 (56) (1.272) Factoring of receivables Related parties Third parties Less retention Unearned factoring income Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 12.255 (189) 38.077 (688) Sub total Allowance for doubtful accounts Jumlah 12.066 37.389 Total Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows: 2009 Saldo awal tahun Penyisihan Pemulihan/penghapusan Saldo akhir tahun 2008 688 (499) 189 Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang. 316 372 Beginning of year Provision Recovery/disposal 688 End of year - Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. 10. PIUTANG LAIN-LAIN 10. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE 2009 2008 Pihak hubungan istimewa PT. Eagle Transport Services Lainnya 5.614 1.304 5.605 523 Related parties PT. Eagle Transport Services Others Jumlah 6.918 6.128 Total Pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu 330.671 (5.444) 331.605 (5.444) Third parties Allowance for doubtful accounts Jumlah 325.227 326.161 Total Bersih 332.145 332.289 Net - 43 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Piutang kepada pihak hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. The Company and its subsidiaries’ management believes that the allowance for doubtful accounts receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible. 11. PERSEDIAAN 11. INVENTORIES 2009 Program media dan penyiaran Program dibeli Produksi sendiri Produksi dalam proses Dikurangi yang dibebankan pada tahun berjalan Bersih Non Program Antena, dekoder, dan aksesoris Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Suku cadang pesawat udara Lainnya Jumlah Jumlah 2008 1.767.639 438.851 12.202 2.201.199 456.989 50.539 (1.292.009) (1.807.081) 926.683 901.646 113.854 73.712 91.825 72.662 18.866 63.327 98.192 25.638 297.207 260.869 1.223.890 1.162.515 Media program and broadcasting Purchased program In-house production Production in progress Less charged to current year expense Net Non Program Antenna, decoder, and accessories Telecommunication infrastructure and information technology Aircraft's spareparts Others Total Total Persediaan suku cadang pesawat udara digunakan jaminan pinjaman IAT dari Bank Muamalat Indonesia (Catatan 27). The aircraft’s spareparts inventories are used as collaterals for loans of IAT from Bank Muamalat Indonesia (Note 27). Persediaan dari Infokom (infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi) digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank (Catatan 19). Inventories from Infokom (telecommunications infrastructure and information technology) are used as collaterals for bank loans (Note 19). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, persediaan, kecuali persediaan program media dan penyiaran, diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi. Manajemen berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian. Persediaan program media dan penyiaran tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran atau pencurian karena nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, anak perusahaan dapat meminta copy film dari distributor selama persediaan tersebut belum ditayangkan dan belum berakhir masa berlakunya. As of December 31, 2009 and 2008, inventories, except media and broadcasting programs, were insured from several insurance companies. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured. Media and broadcasting programs were not insured against fire and theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. In the event of fire and theft, the subsidiaries can request copy of the film from distributor, as long as the inventories are not yet aired and expired. - 44 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 12. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 12. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES 2009 2008 Biaya dibayar dimuka Uang muka 306.582 119.550 100.737 176.381 Prepaid expenses Advances Jumlah 426.132 277.118 Total 13. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 13. PREPAID TAXES 2009 2008 Perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2008 Tahun 2007 Pajak pertambahan nilai - bersih Anak perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 Tahun 2006 Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya 2.703 40.447 717 7.968 15.299 14.414 44.670 717 7.968 6.959 8.312 The Company Overpayment of corporate income tax Year 2008 Year 2007 Value added tax - net Subsidiaries Overpayment of corporate income tax Year 2009 Year 2008 Year 2007 Year 2006 Value added tax - net Others Jumlah 85.062 72.518 Total 456 3.058 14. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Perusahaan/Companies Domisili/ Domicile 968 2.924 14. INVESTMENTS IN ASSOCIATES Nilai tercatat/ Carrying amount 2009 2008 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership Aktivitas utama/ Principal activity Pemilikan tidak langsung/ Indirect ownership PT. Freekom Indonesia Jakarta 4.912 4.624 49 PT. Optima Media Dinamika Jakarta 1.043 894 25 Telekomunikasi/Telecommunications Agensi periklanan/Advertising agency PT. Radio Panji Artha Swara Palembang 46 55 30 Penyiaran/Broadcasting PT. Media Nusantara Press Jakarta 38 38 38 Media cetak/Printed Media PT. Radio Tiara Gempita Buana Palembang 27 27 21 Penyiaran/Broadcasting PT. Radio Pesona Nanda Poespita Pekanbaru 25 25 25 Penyiaran/Broadcasting Tulungagung Manado Pontianak Dumai 21 10 5 2 21 10 5 2 21 21 21 21 Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting 6.129 5.701 PT. Liiur Persada PT. Radio Duta Mashoor Cemerlang PT. Swara Manusa Indah PT. Radio Kalender Angkasa Jumlah/Total - 45 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan Mutasi investasi pada adalah sebagai berikut: perusahaan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued asosiasi The changes in investments in associates are as follows: 2009 2008 Saldo awal tahun Bagian laba (rugi) bersih 5.701 428 6.241 (540) Beginning of year Equity in net earnings (loss) Saldo akhir tahun 6.129 5.701 End of year Bagian laba (rugi) bersih dari asosiasi telah disesuaikan dengan amortisasi goodwill masingmasing sebesar Rp 105 juta dan Rp 632 juta tahun 2009 dan 2008. The equity in net earnings (loss) of associates was adjusted for amortization of goodwill in the amount of Rp 105 million and Rp 632 million in 2009 and 2008, respectively. 15. INVESTASI LAIN 15. OTHER INVESTMENTS 2009 2008 Obligasi wajib tukar Obligasi konversi Uang muka investasi Penyertaan saham Surat berharga 2.828.717 525.400 405.815 344.240 1.408 2.703.717 64.810 883.979 543.092 1.208 Mandatory exchangeable bonds Convertible bonds Investment advances Investments in shares of stock Marketable securities Jumlah 4.105.580 4.196.806 Total Obligasi Wajib Tukar (MEB) Mandatory Exchangeable Bonds (MEB) 2009 2008 PT Djaja Abadi Konstruksi PT Datakom Asia PT Kapital Usaha Sempurna PT Bright Star Perkasa PT Nusantara Vision PT Kencana Mulia Utama 1.432.445 721.286 365.500 165.075 125.000 19.411 1.432.445 721.286 365.500 165.075 19.411 PT Djaja Abadi Konstruksi PT Datakom Asia PT Kapital Usaha Sempurna PT Bright Star Perkasa PT Nusantara Vision PT Kencana Mulia Utama Jumlah 2.828.717 2.703.717 Total Mediacom membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) dari East Bay Equities Ltd., dengan harga nominal keseluruhan sebesar Rp 1.432.445 juta yang dapat ditukar dengan 1.525.268.700 saham atau 24,54% saham biasa MNCSV milik DAK, dengan periode pertukaran MEB sejak tanggal 3 September 2008 sampai dengan 3 September 2010. Mediacom purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) from East Bay Equities Ltd., with an aggregate principal value of Rp 1,432,445 million. These mandatory exchangeable bonds are exchangeable into 1,525,268,700 shares or 24.54% ordinary shares of MNCSV’s owned by DAK with the exchange period from September 3, 2008 until September 3, 2010. - 46 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal 31 Desember 2007, MNCSV mempunyai obligasi wajib tukar seharga Rp 561.000 juta yang diterbitkan oleh PT Datakom Asia (DKA) yang dapat ditukar dengan 93.333 saham biasa PT. Mediacitra Indostar (MCI) milik DKA, dengan periode pertukaran sejak tanggal 31 Januari 2007 sampai dengan 60 bulan dari tanggal perjanjian. Pada tahun 2008, MNCSV mempunyai tambahan obligasi wajib tukar senilai Rp 160.286 juta yang diterbitkan oleh DKA yang dapat ditukar dengan 26.667 lembar saham MCI milik DKA, dengan periode pertukaran MEB yang sama. On December 31, 2007, MNCSV has a mandatory exchangeable bond of Rp 561,000 million, issued by PT Datakom Asia (DKA) which is exchangeable into 93,333 ordinary shares of PT. Mediacitra Indostar (MCI) owned by DKA, with the exchange period from January 31, 2007 until 60 months after the date of the MEB agreements. In 2008, MNCSV has an additional mandatory exchangeable bonds of Rp 160,286 million, issued by DKA, which is exchangeable into 26,667 ordinary shares of MCI owned by DKA, with the the same exchange period. Pada tahun 2008, Perusahaan dan GTS membeli obligasi wajib tukar masing-masing seharga Rp 208.000 juta dan Rp 157.500 juta yang diterbitkan oleh PT Kapital Usaha Sempurna yang dapat ditukar masing-masing dengan 26.999 saham dan 22.500 saham PT Trans Javagas Pipeline. In 2008, the Company and GTS purchased mandatory exchangeable bonds of Rp 208,000 million and Rp 157,500 million issued by PT Kapital Usaha Sempurna, which are exchangeable into 26,999 shares and 22,500 shares of PT Trans Javagas Pipeline. Pada tanggal 1 Mei 2007, 13 Nopember 2007 dan 5 Desember 2007, GTS membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT Bright Star Perkasa yang masing-masing wajib ditukar dengan saham PT Adam SkyConnection Airlines sebesar Rp 97.650 juta, saham PT Eagle Transport Services sebesar Rp 162.000 juta dan saham PT Global Maintenance Services sebesar Rp 3.075 juta. Obligasi tersebut jatuh tempo satu tahun setelah tanggal penerbitan dan telah diperpanjang kembali selama satu tahun. Pada tahun 2008, GTS menjual MEB yang diterbitkan oleh PT Brightstar Perkasa yang wajib ditukar dengan saham PT Adam SkyConnection Airlines sebesar Rp 97.650 juta. On May 1, 2007, November 13, 2007 and December 5, 2007, GTS purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT Bright Star Perkasa which should be converted to the shares of stock of PT Adam SkyConnection Airlines amounting to Rp 97,650 million, PT Eagle Transport Services amounting to Rp 162,000 million and PT Global Maintenance Services amounting to Rp 3,075 million. The bonds will mature in one year after issuance and has been extended for another year. In 2008, GTS sold MEB issued by PT Brightstar Perkasa which should be converted into shares of stock of PT Adam SkyConnection Airlines amounting to Rp 97,650 million. Pada tahun 2009, SVN membeli obligasi wajib tukar PT Nusantara Vision (NV) dengan nilai sebesar Rp 125.000 juta, yang dapat ditukarkan dengan 25.000 lembar saham baru NV dan 25.000 lembar saham NV lama dengan jangka waktu sampai dengan 30 Juni 2012. In 2009, SVN purchased mandatory exchangeable bonds of PT Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 125,000 million, which are exchangeable into 25,000 new shares of NV and 25,000 old shares of NV, with the exchange period until June 30, 2012. - 47 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued MNC mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT. Hikmat Makna Aksara milik PT. Kencana Mulia Utama (pihak ketiga). Pada tanggal 7 Januari 2008, MNC mengalihkan obligasi wajib tukar tersebut kepada MNI, dengan periode pertukaran MEB sejak tanggal 27 Nopember 2006 sampai dengan 27 Nopember 2011. MNC has investment in mandatory exchangeable bonds amounting to Rp 19,411 million, which are exchangeable into 16,388 shares of PT. Hikmat Makna Aksara owned by PT. Kencana Mulia Utama (a third party). On January 7, 2008, MNC transferred the mandatory exchangeable bonds to MNI, with the exchange period from November 27, 2006 until November 27, 2011. Obligasi Konversi Convertible Bonds Pada tanggal 21 Desember 2009, Mediacom membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh PT Nusantara Vision (NV) sebesar Rp 68.400 juta yang dapat dikonversikan dengan 30.000 lembar saham NV. On December 21, 2009, Mediacom purchased convertible bonds issued by PT Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 68,400 million, which are convertible into 30,000 shares of NV. Pada tahun 2009, MNC membeli obligasi konversi PT Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 342.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 217.000 saham STN. In 2009, MNC purchased convertible bonds of PT Sun Televisi Network (STN) amounting to Rp 342,000 million, which are convertible into 217,000 shares of STN. Pada tanggal 14 Desember 2009, MNC membeli obligasi konversi seharga Rp 66.000 juta yang diterbitkan oleh PT Media Nusantara Press, jatuh tempo 3 tahun sejak penandatanganan perjanjian dan dapat diperpanjang. On December 14, 2009, MNC purchased convertible bonds amounting to Rp 66,000 million issued by PT Media Nusantara Press, due in 3 years since the agreement was signed and can be extended. Pada tanggal 5 April 2007, MNI membeli obligasi konversi seharga Rp 49.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Media Nusantara Press (MNP), jatuh tempo tanggal 4 April 2009 dan dapat diperpanjang, yang dapat dikonversi dengan 49.000 saham MNP pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 14 Desember 2009, MNI telah menjual obligasi konversi tersebut kepada MNC seharga Rp 49.000 juta. On April 5, 2007, MNI purchased convertible bonds of Rp 49,000 million issued by PT. Media Nusantara Press (MNP), due on April 4, 2009 and can ben extended, which are convertible into 49,000 shares of MNP on the due date. On December 14, 2009, MNI sold convertible bonds to MNC for Rp 49,000 million. Pada tanggal 30 Mei 2007, CMI melakukan perjanjian pengambilalihan dengan pemegang saham Yello Pte., Ltd. (Yello), perusahaan berbadan hukum Singapura. Yello menerbitkan obligasi konversi kepada CMI dengan nilai pokok sebesar Rp 15.810 juta yang dapat ditukar dengan 875.000 saham biasa baru Yello. Pada tahun 2009, CMI telah menjual seluruh kepemilikan tersebut. On May 30, 2007, CMI entered into deed of undertaking with the shareholders of Yello Pte., Ltd. (Yello), a company incorporated under the laws of Singapore. Yello issued convertible bonds to CMI with an aggregate principal value of Rp 15,810 million, which are convertible into 875,000 new ordinary shares of Yello. In 2009, CMI has sold all of the investement. - 48 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Uang Muka Investasi Investment Advances Mediacom dan anak perusahaan mempunyai uang muka investasi, sebagai berikut: Mediacom and its subsidiaries have investment advances, as follows: 2009 2008 Proyek pengembangan bisnis Investasi pada usaha media cetak PT. Media Nusantara Informasi Publishing PT. Media Nusantara Press 400.290 793.203 5.525 - 5.675 85.101 Jumlah 405.815 883.979 Business development project Investment in print business PT. Media Nusantara Informasi Publishing PT. Media Nusantara Press Total Proyek pengembangan bisnis merupakan dana untuk pengembangan aset media dibidang penyiaran dan program. Pada tahun 2009 dan 2008, akun ini termasuk penempatan dana oleh MIMEL pada Merlin Investment Fund dengan manajer investasi Lion Trust Ltd, Singapura masing-masing sebesar US$ 40.000.000 dan US$ 53.000.000. Pada tahun 2009, MIMEL melakukan penarikan dana atas investasi ini sebesar US$ 13.000.000. Pada tanggal 19 Maret 2010, MIMEL mencairkan sebagian penempatan tersebut sebesar US$ 11.802.110. Business development project represents funds for developing media asset in broadcasting and programs. In 2009 and 2008, this account includes fund placement by MIMEL in Merlin Investment Fund with Lion Trust Ltd, Singapore as investment manager amounting to US$ 40,000,000 and US$ 53,000,000, respectively. In 2009, MIMEL has redeemed the investment amounting to US$ 13,000,000. On March 19, 2010, MIMEL redeemed a portion of the fund amounting to US$ 11,802,110. Pada tahun 2009, MNC dan MNI menerima kembali uang muka investasi PT Media Nusantara Press. In 2009, MNC and MNI received refund of advance payment on investment in PT Media Nusantara Press. Penyertaan Saham Investments in Shares of Stock Penyertaan saham Perusahaan terdiri dari: Investment in shares of stock of the Company consists of: 2009 Efek tersedia untuk diijual PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Mobile - 8 Telecom Tbk 304.112 - Subjumlah 304.112 Metode biaya PT. Eagle Transport Services PT. Global Maintenance Services PT. Global Utama Mining Resources Keanggotaan Bursa Efek Indonesia PT. Pemeringkat Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Subjumlah Jumlah Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2009 2008 16,53% - 16,53% 19,00% 2008 310.723 192.241 Available for sale PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Mobile - 8 Telecom Tbk 502.964 Subtotal 38.000 676 500 310 342 300 Cost method PT. Eagle Transport Services PT. Global Maintenance Services PT. Global Utama Mining Resources Keanggotaan Bursa Efek Indonesia PT. Pemeringkat Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia 40.128 40.128 Subtotal 344.240 543.092 38.000 676 500 310 342 300 19,00% 18,00% 10,00% 2,00% 1,00% - 49 - 19,00% 18,00% 10,00% 2,00% 1,00% Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Kerugian belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek ekuitas tersedia dijual pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 391.543 juta dan Rp 483.571 juta, disajikan sebagai bagian ekuitas. Pada tahun 2008, Perusahaan menjual 55.517.500 saham CMNP dengan harga Rp 72.173 juta dan Perusahaan mengakui kerugian sebesar Rp 33.838 juta. Unrealized loss due to decrease in fair value of the available for sale equity securities in 2009 and 2008 amounting to Rp 391,543 million and Rp 483,571 million, respectively, was presented as part of equity. In 2008, the Company sold 55,517,500 shares of CMNP amounting to Rp 72,173 million and the Company recorded loss of Rp 33,838 million. Pada tahun 2007, GTS mempunyai penyertaan saham pada PT Adam SkyConnection Airlines sebesar Rp 59.850 juta. Pada bulan Maret 2008, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah mencabut ijin operasi perusahaan penerbangan tersebut. In 2007, GTS has investment in shares of PT Adam SkyConnection Airlines amounting to Rp 59,850 million. In March 2008, the Director General of Air Transportation has revoked the operation specifications of the airline company. Pada tahun 2008, Mediacom melakukan divestasi saham M8T sehingga kepemilikan Mediacom menjadi 19% dan disajikan sebagai efek tersedia untuk dijual. Jumlah tercatat investasi tersebut pada tanggal divestasi sebesar Rp 419.138 juta dicatat sebagai biaya perolehan. Pada tanggal 31 Desember 2008, rugi yang belum direalisasi sebesar Rp 226.897 juta disajikan sebagai bagian dari ekuitas. In 2008, Mediacom divested its ownership of shares in M8T which resulted in a reduction of the percentage of ownership to 19% and presented as available for sale securities. The carrying amount on the date of the divestment amounting to Rp 419,138 million were recorded as cost. As of December 31, 2008, unrealized loss amounting to Rp 226,897 million, was presented as part of equity. Pada tahun 2009, seluruh investasi M8T telah dijual kepada Centurion Asset Management dengan harga jual sebesar Rp 211.413 juta yang diterima tunai sebesar Rp 159.812 juta dan wesel tagih sebesar Rp19.224 juta yang jatuh tempo 13 bulan setelah tanggal diterbitkan dan Rp 32.377 juta yang jatuh tempo 6 bulan setelah tanggal diterbitkan. Wesel tagih dicatat sebagai piutang lain-lain (Catatan 10). Kerugian yang direalisasi sebesar Rp 207.725 juta dicatat sebagai kerugian pelepasan investasi. In 2009, all investment in M8T was sold to Centurion Asset Management with a net selling price of Rp 211,413 million, which was received through Rp 159,812 million cash and promissory notes of Rp 19,224 million which will mature thirteen months after the issuance date and Rp 32,377 million which will mature six months after the issuance date. The promissory notes are recorded under other accounts receivable (Note 10). The realized loss recognized amounting to Rp 207,725 million is recorded under loss on disposal of investment. - 50 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 16. ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI 16. PROPERTY AND EQUIPMENT AND INVESTMENT PROPERTY Aset Tetap Property and Equipment 1 Januari/ January 1, 2009 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Penambahan/ Additions Pengurangan Deductions 31 Desember/ December 31, 2009 583.680 330.161 4.863 134.426 14.421 1.618 7.608 81 7.447 369 11.755 13.695 41 585.298 326.014 4.944 128.178 14.749 610.012 65.620 26.145 649.487 519.284 2.717.705 482.980 37.954 29.272 481.330 3.171.413 4.914.552 565.723 118.862 5.361.413 Aset dalam rangka kerjasama 23.552 166 Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan penyiaran Peralatan kantor Kendaraan sewa operasi 13.385 1.448 3.144 9.573 12.211 - 27.550 12.211 4.050 35.711 59.594 17.938 32.464 48.093 88.617 52.997 3.441 13.034 77.532 80.557 141.614 16.475 5.043.186 658.657 264.526 5.437.317 Subjumlah Subjumlah Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Subjumlah Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah Aset dalam rangka kerjasama Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan sewa operasi Subjumlah 1.866 2.184 - Property and equipment under joint venture 23.730 1.448 960 9.573 Leased assets Vehicles Office equipment Broadcasting equipment Operating lease vehicle 11.034 152 18.690 1.259 14.149 36 171.866 4.658 84.329 9.752 448.753 65.876 17.814 496.815 151.556 1.640.842 2.494.806 23.353 273.898 394.262 33.695 14.211 79.905 141.214 1.900.529 2.809.163 19.958 667 5.123 1.981 511 231 6.617 1.006 12 1.912 226 2.294 221 - Subtotal 23.718 160.832 4.506 79.788 8.529 - At cost Direct acquisitions Land Buildings Partitions Vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcasting Subtotal Property and equipment under construction Building and infrastructure Broadcasting equipment Subtotal Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcasting Subtotal 20.625 Property and equipment under joint venture 11.514 693 302 2.143 Leased assets Vehicles Office equipment Broadcasting equipment Operating lease vehicle 7.846 9.547 2.741 14.652 Jumlah 2.522.610 404.476 82.646 2.844.440 Total Jumlah Tercatat 2.520.576 2.592.877 Net Carrying Value - 51 - Subtotal PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 1 Januari/ January 1, 2008 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi Subjumlah Aset dalam rangka kerjasama Penambahan/ Additions PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pengurangan Deductions 31 Desember/ December 31, 2008 500.387 357.517 4.663 126.927 17.089 151.108 17.999 200 27.992 13.728 67.815 45.355 20.493 16.396 583.680 330.161 4.863 134.426 14.421 717.160 248.181 355.329 610.012 341.396 2.284.299 3.023.208 276.912 447.209 15.011 99.024 13.803 3.038.219 519.284 2.717.705 - 7.372.646 1.198.340 3.656.434 4.914.552 23.455 97 - 23.552 13.385 1.448 3.144 9.573 Leased assets Telecommunication infrastructure Vehicles Broadcasting equipment Office equipment Operating lease vehicle Infrastruktur telekomunikasi Kendaraan bermotor Peralatan penyiaran Peralatan kantor Kendaraan sewa operasi 812.599 11.995 2.754 3.275 - 415.199 5.274 9.573 1.227.798 3.884 1.306 131 - Subjumlah 830.623 430.046 1.233.119 27.550 145.677 42.419 263.456 451.552 161.856 4.838 12.524 179.218 247.939 29.319 275.980 553.238 59.594 17.938 8.678.276 1.807.701 5.442.791 Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi Subjumlah Aset dalam rangka kerjasama - 77.532 5.043.186 166.420 4.341 74.001 662 14.105 165 23.108 10.420 19.693 17.321 2.553 160.832 4.506 79.788 8.529 499.480 126.065 176.792 448.753 96.460 1.454.948 1.252.346 3.548.658 58.350 198.081 100.312 530.606 3.254 12.187 1.352.658 1.584.458 151.556 1.640.842 2.494.806 18.938 1.020 - Subtotal Property and equipment under joint venture Aset sewa pembiayaan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Peralatan telekomunikasi Subjumlah At cost Direct acquisitions Land Buildings Partitions Vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication 19.958 Aset sewa pembiayaan Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication Subtotal Property and equipment under joint venture Leased assets Telecommunication infrastructure Vehicles Office equipment Broadcasting equipment Operating lease vehicle Infrastruktur telekomunikasi Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan sewa operasi 16.711 4.442 920 1.013 - 47.441 3.871 1.068 145 231 64.152 3.190 7 647 - Subjumlah 23.086 52.756 67.996 7.846 Jumlah 3.590.682 584.382 1.652.454 2.522.610 Total Jumlah Tercatat 5.087.594 2.520.576 Net Carrying Value - 52 - - Subtotal Property and equipment under construction Building and infrastructure Broadcasting equipment Telecommunication equipment Subtotal 5.123 1.981 511 231 Subtotal PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Beban penyusutan sebesar Rp 401.463 juta tahun 2009 dan Rp 514.389 juta tahun 2008. Depreciation charged to operations amounting to Rp 401,463 million in 2009 and Rp 514,389 million in 2008. Beban pinjaman yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian sebagai berikut: Borrowing costs capitalized to property and equipment under construction in progress were as follows: 2008 Beban bunga dan keuangan Kerugian kurs mata uang asing 44.005 1.398 Interest expense and financial charges Loss on foreign exchange Jumlah 45.403 Total Dalam penambahan aset tetap tahun 2008, termasuk aset tetap anak perusahaan yang diakuisisi (Catatan 48) terdiri dari biaya perolehan sebesar Rp 50.711 juta serta akumulasi penyusutan sebesar Rp 38.245 juta. Additions to property and equipment in 2008 included property and equipment of acquired subsidiaries (Note 48) consisting of acquisition cost of Rp 50,711 million and accumulated depreciation of Rp 38,245 million. Dalam pengurangan aset tetap tahun 2008, termasuk aset tetap anak perusahaan yang didivestasi (Catatan 49) terdiri dari biaya perolehan Rp 4.743.173 juta dan akumulasi penyusutan Rp 1.580.169 juta. Property and equipment deductions in 2008, included property and equipment of a disposed subsidiary (Note 49) consisting of acquisition cost of Rp 4,743,173 million and accumulated depreciation of Rp 1,580,169 million. Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masing-masing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersama-sama (Catatan 52b). RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerjasama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama (Catatan 52b). Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will assume 50% each of the cost of all relay stations of the joint operations (Note 52b). RCTI, SCTV and INDOSIAR also have joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR assumed 1/3 each for the cost of building relay stations (Note 52b). Pada tahun 2008, GTS menurunkan nilai beberapa peralatan operasional transportasi sebesar Rp 8.859 juta untuk mencerminkan jumlah terpulihkan aset tersebut. Penurunan nilai aset tetap tersebut dicatat sebagai penambahan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. In 2008, GTS impaired some of its transportation equipment in the amount of Rp 8,859 million to reflect the recoverable amount of the assets. The impairment in value of property and equipment was credited to accumulated depreciation and impairment. Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan dan prasarana dan peralatan penyiaran yang sedang dibangun anak perusahaan yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Property and equipment under construction represents building and infrastructure and broadcasting equipment under installation by subsidiaries, which are estimated to be completed in 2010. - 53 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 dan 30 tahun, jatuh tempo antara tahun 2010 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Subsidiaries own several parcels of land with Building Use Rights for period of 20 to 30 years until 2010 to 2034. Management believes that there will be no difficulty in the extension of land rights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada beberapa perusahaan asuransi pihak ketiga sebesar Rp 968.320 juta, US$ 153.634.199 dan Euro 421.000 tahun 2009 dan Rp 727.525 juta, US$ 219.975.468 dan Euro 421.000 tahun 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. As of December 31, 2009 and 2008, the property and equipment, except land, were insured against risk of fire, theft and other possible risks with several third party insurance companies for Rp 968,320 million, US$ 153,634,199 and Euro 421,000 in 2009 and Rp 727,525 million, US$ 219,975,468 and Euro 421,000 in 2008. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets insured. Kecuali nilai aset GTS yang telah diturunkan nilainya di tahun 2008, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tahun 2009 dan 2008. Except for impairment of GTS’s transportation equipment in 2008, management believes that there is no further impairment in the value of the property and equipment for 2009 and 2008. Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan pinjaman jangka panjang (Catatan 19 dan 27), hutang sewa pembiayaan dan hutang obligasi (Catatan 28). The property and equipment are used as collateral for bank loans and long-term loans (Notes 19 and 27), lease liabilities and bonds payable (Note 28). Properti Investasi Investment Property Merupakan peralatan penyiaran yang disewakan kepada beberapa perusahaan penyiaran dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 261.230 juta dan Rp 74.558 juta pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp 169.281 juta dan Rp 38.693 juta pada tanggal 31 Desember 2008. Represents broadcasting equipment, which is rented out to several broadcasting company, with acquisition cost and accumulated depreciation amounting to Rp 261,230 million and Rp 74,558 million, respectively, as of December 31, 2009 and Rp 169,281 million and Rp 38,693 million, respectively, as of December 31, 2008. Beban penyusutan sebesar Rp 35.865 juta dan Rp 25.837 juta masing-masing pada tahun 2009 dan 2008. Depreciation expenses amounting to Rp 35,865 million and Rp 25,837 million in 2009 and 2008, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, seluruh properti investasi telah diasuransikan bersama-sama dengan aset tetap. As of December 31, 2009 and 2008, all investment properties are insured together with property and equipment. - 54 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 17. GOODWILL 17. GOODWILL Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan dan anak perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan sebagai berikut: Biaya Perolehan PT. MNC Sky Vision PT. Media Nusantara Citra Tbk dan anak perusahaan PT. Global Mediacom Tbk PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk PT. Infokom Elektrindo dan anak perusahaan Jumlah Pengaruh selisih kurs penjabaran Akumulasi amortisasi Awal tahun Amortisasi tahun berjalan Eliminasi karena divestasi Akhir tahun Jumlah tercatat This account represents the excess of acquisition cost over the Company and its subsidiaries interest in the fair value of the net assets of their respective subsidiaries as follows: 2009 2008 1.591.527 1.591.527 738.342 267.949 12.124 738.342 267.949 12.124 10.172 10.172 2.620.114 2.620.114 62.997 160.439 Differences in foreign exchange translation 274.509 132.933 - 270.912 156.719 (153.122) Accumulated amortization Beginning of year Amortization for the year Elimination due to divestment 407.442 274.509 2.275.669 2.506.044 Cost PT. MNC Sky Vision PT. Media Nusantara Citra Tbk and its subsidiaries PT. Global Mediacom Tbk PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk PT. Infokom Elektrindo and its subsidiaries Total End of year Net carrying amount Amortisasi goodwill sebesar Rp 132.933 juta tahun 2009 dan Rp 156.719 juta tahun 2008. Amortization of goodwill amounting to Rp 132,933 million in 2009 and Rp 156,719 million in 2008. Goodwill pada MNC tahun 2008, termasuk goodwill dari akuisisi tambahan MNC sebesar Rp 327.837 juta (Catatan 48) dan biaya historis hak minoritas atas goodwill yang telah ada di Linktone Ltd. sebesar Rp 57.882 juta. Goodwill of MNC in 2008 includes goodwill arising from additional acquisition of MNC amounting to Rp 327,837 million (Note 48) and minority interest at historical cost of the pre-existing goodwill in Linktone Ltd. amounting to Rp 57,882 million. Pengurangan goodwill termasuk goodwill milik M8T dengan nilai tercatat Rp 212.250 juta yang didivestasi pada tahun 2008 (Catatan 49). Deduction in goodwill includes M8T’s goodwill with carrying amount of Rp 212,250 million which was divested in 2008 (Note 49). - 55 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 18. ASET LAIN-LAIN Uang muka sewa transmisi dan menara Aset restrukturisasi Cipta TPI Beban tangguhan - bersih Uang jaminan Uang muka pengembangan usaha Piutang hubungan istimewa dari anak perusahaan Lain-lain Jumlah 18. OTHER ASSETS 2009 2008 171.548 103.500 97.037 37.157 32.404 101.005 103.500 94.264 37.211 32.343 13.550 58.261 53.389 57.013 513.457 478.725 Advances for transmission rental and tower Restructuring asset of Cipta TPI Deferred charges - net Security deposits Advances for business development Receivable from a related party of subsidiary Others Total MNC mempunyai aset restrukturisasi Cipta TPI sebesar Rp 103.500 juta yang akan digunakan dalam rangka investasi pada bidang media dan penyiaran. MNC had restructuring asset of Cipta TPI amounting to Rp 103,500 million, which will be used for investments in the media and broadcasting business. Beban tangguhan terutama biaya insentif sehubungan dengan perolehan pelanggan TV berbayar. Beban tangguhan lainnya terdiri dari hak atas tanah, hak pengelolaan gedung dan biaya tangguhan lainnya. Pada tahun 2009 dan 2008, amortisasi beban tangguhan masingmasing adalah sebesar Rp 37.570 juta dan Rp 87.413 juta. The deferred charges mainly represent incentive expense incurred in relation to the pay TV subscriber acquisition. Other deferred charges consist of landrights, property rights and other deferred charges. In 2009 and 2008, amortization expense of deferred charges amounting to Rp 37,570 million and Rp 87,413 million, respectively. Anak perusahaan membayar uang jaminan terutama untuk pembelian program, pembelian bahan baku kertas, sewa transponder, sewa kantor dan pemakaian telepon kepada pihak ketiga. The subsidiaries paid guarantee deposits mainly for purchases of program, purchases of paper materials, transponder rental, office rental and telephone utilization to third parties. MNCSV memiliki piutang di luar usaha dengan pihak hubungan istimewa MNCSV, yang timbul terutama dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh MNCSV dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak terdapat penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tersebut karena manajemen anak perusahaan yakin bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. MNCSV has non-interest bearing non-trade accounts receivable from MNCSV’s related party arising mainly from expense paid in advance by MNCSV. As of December 31, 2009 and 2008, no allowance for doubtful account was provided on such receivable as the subsidiary’s management believes that all such receivable are collectible. - 56 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 19. HUTANG BANK 19. BANK LOANS 2009 2008 Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank Central Asia (Catatan 27) Bank CIMB Niaga Bank Panin Bank Mandiri 278.283 40.033 28.200 15.416 4.000 3.899 3.000 220.000 18.000 32.850 36.438 1.500 3.075 - Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank Central Asia (Note 27) Bank CIMB Niaga Bank Panin Bank Mandiri Jumlah 372.831 311.863 Total Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank Pada tanggal 17 Oktober 2008, RCTI, memperoleh fasilitas Bridging Loan Facility sebesar Rp 220.000 juta dan Revolving Credit Facility sebesar Rp 30.000 juta, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 3% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan 30 September 2010. Pinjaman ini dijamin dengan tanah seluas 96.826 m2 di Jakarta Barat (Catatan 16). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo terhutang dari fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp 220.000 juta. On October 17, 2008, RCTI, obtained a Bridging Loan Facility of Rp 220,000 million and Revolving Credit Facility of Rp 30,000 million which bear interest of cost of fund + 3% per annum and was due on September 17, 2009 and has been extended up to September 30, 2010. These loans are secured by land with total area of 96,826 square meters located in West Jakarta (Note 16). As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance of loan from these facilities amounting to Rp 220,000 million, respectively. Pada tahun 2009, MNCSV memperoleh fasilitas Letter of Credit (LC) berjangka dan atas unjuk dengan maksimum sebesar US$ 28.000.000 dan tingkat suku bunga sebesar 1% - 6% per tahun. Fasilitas akan jatuh tempo pada 3 Agustus 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo fasilitas LC ini adalah sebesar US$ 6.200.304, setara dengan Rp 58.283 juta. In 2009, MNCSV obtained a usance and/or sight Letter of Credit (L/C) facility with a maximum amount of US$ 28,000,000, and bears interest at a rate ranging from 1% - 6% per annum. The facility will mature on August 3, 2010. As of December 31, 2009, the outstanding L/C facility amounting to US$ 6,200,304 or equivalent to Rp 58,283 million. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Pada tanggal 26 Desember 2008, MNI memperoleh fasilitas pinjaman dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 18.000 juta dengan tingkat bunga 14,5% per tahun, jatuh tempo 26 Desember 2009. Fasilitas pinjaman ini diperpanjang hingga tanggal 26 Desember 2010 dengan tingkat bunga sebesar 9% per tahun. Pada tanggal 3 September 2009, MNI mendapat tambahan fasilitas dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 4.750 juta. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun, dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2010. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik MNI sebesar Rp 18.750 juta (Catatan 5). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo hutang untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 20.033 juta dan Rp 18.000 juta. On December 26, 2008, MNI obtained a loan facility with a maximum amount of Rp 18,000 million and interest at 14.5% per annum, which matured on December 26, 2009. This loan facility has been extended until December 26, 2010 with interest at 9% per annum. On September 3, 2009, MNI obtained an additonal new loan facility with a maximum amount of Rp 4,750 million and interest at 11.25% per annum, which will be due on September 3, 2010. The loan is secured by time deposit owned by MNI amounting to Rp 18,750 million (Note 5). As of December 31, 2009 dan 2008, the outstanding loan from this facility amounting to Rp 20,033 million and Rp 18,000 million, respectively. - 57 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued GIB memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari Bank Rakyat Indonesia berupa fasilitas rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta dan Rp 8.000 juta yang masingmasing jatuh tempo tanggal 5 Juni 2010 dan 3 Juli 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga 11,5% dan 12% per tahun. Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Rakyat Indonesia dijamin dengan deposito berjangka milik MNC sebesar Rp 20.430 juta (Catatan 5). Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo terhutang dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 20.000 juta. GIB obtained short-term loan facilities from Bank Rakyat Indonesia, which consist of overdraft facilities with a maximum credit amounting to Rp 12,000 million and Rp 8,000 million, which will be due on June 5, 2010 and July 3, 2010, respectively. The loan facilities bear interest of 11.5% and 12% per annum and secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 20,430 million (Note 5). As of December 31, 2009, the outstanding balance of these facilities amounting to Rp 20,000 million. Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri IAT, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Syariah Mandiri maksimum sebesar US$ 3.000.000, jangka waktu 12 bulan jatuh tempo 31 Oktober 2008 dengan tingkat bunga sebesar 9,5% per tahun dan telah diperpanjang sampai dengan 30 April 2010. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, 2 unit pesawat Beechcraft 1900D (PK-TRX dan PK-TRW), 1 unit pesawat BAC 1-11 (PK-TRU), 1 unit helikopter Dauphin tipe 365N2 (PK-TSW) dan 1 unit helikopter Dauphin tipe SA-365C2 (PK-TRE) (Catatan 6 dan 16). IAT, obtained a working capital credit facility from Bank Syariah Mandiri with a maximum amount of US$ 3,000,000, with a term of 12 months, due on October 31, 2008 and with interest rate of 9.5% per annum and has been extended until April 30, 2010. This facility is secured by trade receivables, 2 unit of Beechcraft 1900D aircraft (PK-TRX and PK-TRW), 1 unit BAC 1-11 aircraft (PK-TRU), 1 unit Dauphin helicopter type 365N2 (PK-TSW) and 1 unit Dauphin helicopter type SA-365C2 (PK-TRE) (Notes 6 and 16). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo hutang untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 28.200 juta dan Rp 32.850 juta. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding loan of this facility amounting to Rp 28,200 million and Rp 32,850 million, respectively. Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis atau wajib dilaporkan secara tertulis kepada Bank Syariah Mandiri. In relation to such credit facility, IAT is restricted by certain covenants, which require written approval from or have to be reported to Bank Syariah Mandiri. Bank CIMB Niaga Bank CIMB Niaga CMI memperoleh pinjaman tetap dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp 7.000 juta jatuh tempo tanggal 4 Mei 2010 dan dapat diperpanjang. Tingkat bunga pinjaman adalah sebesar 14,25% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik MNC sebesar Rp 4.000 juta pada tahun 2009 dan dengan deposito atas nama CMI sebesar Rp 1.957 juta pada tahun 2008 (Catatan 5). CMI obtained a fixed loan facility from Bank CIMB Niaga amounting to Rp 7,000 million which will mature on May 4, 2010 and is extendable. Interest rate is 14.25% per annum. The loan is secured by time deposit owned by MNC of Rp 4,000 million in 2009 and by time deposit owned by CMI of Rp 1,957 million in 2008 (Note 5). - 58 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Bank Panin Bank Panin Pada tanggal 4 Nopember 2008, CMI, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan maksimum sebesar Rp 4.000 juta. Tingkat bunga 15% per tahun dengan jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik 2 CMI seluas 382 m di Duren Tiga, Jakarta Selatan (Catatan 16). On November 4, 2008, CMI, obtained a loan facility from Bank Panin with a maximum amount of Rp 4,000 million. Interest rate at 15% per annum with a term of 1 year and is extendable. The loan is secured by land and building owned by CMI with an area of 382 square meters, located at Duren Tiga, South Jakarta (Note 16). Bank Mandiri Bank Mandiri Pada tahun 2009, Infokom memperoleh pinjaman modal kerja dari Bank Mandiri dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 3.000 juta dengan tingkat bunga sebesar 14,5% per tahun yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap milik Infokom dan akan jatuh tempo pada bulan April 2010 (Catatan 6, 11 dan 16). In 2009, Infokom obtained a loan facility from Bank Mandiri with a maximum amount of Rp 3,000 million, bears interest at 14.5% per annum and secured by Infokom’s trade receivables, inventories and equipment. The loan will be due in April 2010 (Notes 6, 11 and 16). Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan dan anak perusahaan telah melakukan pembayaran pokok dan bunga pinjaman sesuai dengan jadwal pembayaran dan memenuhi pembatasanpembatasan yang ditentukan dalam perjanjian pinjaman. Management believes that Company and its subsidiaries had paid the principal loans and interest expense in accordance with the schedule of payments and have fulfilled the restrictions as stipulated in the loan agreement. 20. WESEL BAYAR 20. NOTES PAYABLE Pada bulan Desember 2009, Perusahaan menerbitkan wesel bayar kepada Starlight Ltd. sebesar Rp 159.000 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun. Jatuh tempo pada tanggal 3 dan 7 Desember 2010. In December 2009, the Company issued notes payable to Starlight Ltd. amounting to Rp 159,000 million, with interest rate of 3% per annum. These notes will mature on December 3 and 7, 2010. Pada bulan Oktober 2009, IAT menerbitkan wesel bayar kepada Oxley Capital Investments Ltd sebesar Rp 15.800 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010. In October 2009, IAT issued notes payable to Oxley Capital Investments Ltd amounting to Rp 15,800 million, with interest rate of 3% per annum, which will mature on December 31, 2010. Pada tanggal 14 Mei 2008, IAT menerbitkan wesel bayar sebesar US$ 2.400.000 dan memperpanjang wesel bayar Rp 8.000 juta kepada Formosa Group Limited masing-masing jangka waktu 3 bulan dengan tingkat bunga 9% dan 16% per tahun. Kedua wesel bayar telah beberapa kali diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Januari 2009 dan 14 Pebruari 2009 masing-masing untuk wesel bayar Rupiah dan Dollar AS. Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah hutang wesel bayar IAT kepada Formosa Group Limited sebesar Rp 32.080 juta yang terdiri dari wesel bayar sebesar US$ 2.400.000 dan Rp 5.800 juta. Pada bulan Januari 2009, seluruh wesel bayar telah diselesaikan. On May 14, 2008, IAT issued new promissory notes to Formosa Group Limited amounting to US$ 2,400,000 and extended the Rp 8,000 million notes, both notes with a term of 3 months, and interest rate of 9% and 16% per annum, respectively. Both promissory notes were extended several times and had maturity dates on January 30, 2009 and February 14, 2009 for notes in Rupiah and US Dollar currencies, respectively. As of December 31, 2008, IAT’s notes payable to Formosa Group Limited totalled Rp 32,080 million which consist of US$ 2,400,000 and Rp 5,800 million. In January 2009, all notes had been settled. - 59 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 21. HUTANG USAHA 21. TRADE ACCOUNTS PAYABLE 2009 a. Berdasarkan segmen usaha Pihak hubungan istimewa Media berbasis konten dan iklan Infrasatruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Transportasi Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Jumlah Jumlah b. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Euro Yen Lainnya Jumlah 2008 14.130 14.130 65.603 559.442 109.529 27.309 514.466 109.917 49.795 10.031 30.206 706.311 704.384 720.441 769.987 486.708 226.801 6.374 558 499.942 235.722 21.652 12.409 262 720.441 769.987 22. HUTANG NASABAH Jumlah Total Total b. By currency Rupiah US Dollar Euro Yen Others Total 23. OTHER ACCOUNTS PAYABLE 2009 Jumlah Third parties Content and advertisement media Subscriber based media Transportation Telecommunications infrastructure and information technology This account includes liabilities to third parties arising from securities transactions involving managing customers’ funds, other customers’ deposits, and other financing transactions. 23. HUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Biaya operasional Pembelian aset tetap Jasa profesional Lainnya (masing-masing dibawah 5% dari jumlah) Total 22. PAYABLE TO CUSTOMERS Akun ini termasuk kewajiban kepada pihak ketiga yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan untuk pengelolaan dana nasabah, deposito nasabah dan transaksi pembiayaan lainnya. Pihak hubungan istimewa Biaya operasional a. By business segment Related parties 65.511 Content and advertisement media Telecommunications infrastructure 92 and information technology 2008 28.067 1.657 18.881 12.413 5.923 5.719 94 33.085 75.778 60.812 112.995 99.710 141.062 101.367 - 60 - Related parties Operational expenses Third parties Operational expenses Purchase of property and equipment Professional service Others (each account below 5% of total) Total Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 24. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 24. UNEARNED REVENUES , 2009 Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Media berbasis pelanggan Media berbasis konten dan iklan Sewa Jumlah 2008 67.016 30.908 22.602 - 69.197 44.544 23.285 50 120.526 137.076 25. HUTANG PAJAK Jumlah Total 25. TAXES PAYABLE 2009 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Anak perusahaan Pajak penghasilan pasal 29 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 4 (2) Pajak transaksi penjualan saham Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya Telecommunications infrastructure and information technology Subscribers based media Content and advertising based media Rental 2008 312 24 1.412 2.098 2.205 79.195 14.342 18.743 16.390 23.990 37.470 343 206 126.342 12.798 26.165 12.470 19.399 33.763 235 916 112.907 18.676 The Company Income taxes Article 21 Article 23 Article 26 The subsidiaries Income tax article 29 Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 4 (2) Tax on trading of equity securities Value added tax - net Others 315.813 244.588 Total - 26. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 26. ACCRUED EXPENSES 2009 2008 Biaya operasional Bunga Biaya bagi hasil Sewa Gaji dan program pensiun Program pensiun Biaya perbaikan dan pemeliharaan Konsultan Lain-lain 176.487 63.090 60.206 4.924 3.553 3.237 1.557 45.101 120.152 73.787 17.725 3.737 18.014 288 24.320 123.136 Operational expenses Interest Profit sharing Rent Salaries and pension plan Pension plan Repairs and maintenance Consultant Others Jumlah 358.155 381.159 Total - 61 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 27. PINJAMAN JANGKA PANJANG Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Bank Muamalat Indonesia Bank Central Asia Bank Syariah Mandiri Bank Negara Indonesia (Persero) Bank Sinarmas Bank DKI Unit Syariah Bank Permata Bank Agroniaga Bank Bukopin Bank Eksekutif Internasional Lainnya Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang 27. LONG-TERM LOANS 2009 2008 705.000 160.886 118.973 84.412 28.057 16.583 12.925 12.715 10.839 4.183 821.250 204.316 214.795 100.247 39.446 41.826 20.531 13.644 4.787 10.000 9.275 2.322 1.154.573 (214.923) 1.482.439 (356.651) Total Current portion 939.650 1.125.788 Long-term portion Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Bank Muamalat Indonesia Bank Central Asia Bank Syariah Mandiri Bank Negara Indonesia (Persero) Bank Sinarmas Bank DKI Unit Syariah Bank Permata Bank Agroniaga Bank Bukopin Bank Eksekutif Internasional Others Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Berdasarkan Secured Facility Agreement tanggal 18 Desember 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (kreditur) sebesar US$ 75.000.000 dengan jangka waktu 44 bulan, terhitung sejak tanggal pinjaman diberikan. Tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 2% + LIBOR, yang dibayar setiap tiga bulan. Pinjaman ini akan dipergunakan untuk ekspansi usaha Pay TV di Indonesia dan/atau untuk membayar biaya yang timbul sehubungan pinjaman ini. Based on Secured Facility Agreement dated December 18, 2007, MNCSV obtained term loan facility from Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (the Lender) amounting to US$ 75,000,000. The facility will mature in 44 months since the first utilization date and bears interest rate of 2% + LIBOR, which is payable quarterly. MNCSV shall apply all amounts borrowed towards the expansion of the Pay TV Business in Indonesia and/or the payment of any facility related fees. Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MNCSV harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain: Based on the loan agreement, MNCSV shall fulfill certain requirements, among others, as follows: a. a. MNCSV harus menjaga rasio antara Jumlah Hutang (tidak termasuk hutang untuk pengembangan pengadaan satelit) terhadap Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi (tidak termasuk pembayaran hutang untuk pengadaan satelit) pada periode tertentu. - 62 - MNCSV shall maintain the ratio of Total Debt (excluding the Satellite Procurement Liability) to Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (excluding the Satellite Procurement Payment) in respect of the relevant period. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued b. Sehubungan dengan fasilitas tersebut, MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain dalam kelompoknya diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu dimana tidak diperbolehkan menjual, memberikan, mengalihkan atau melepas aset miliknya dan piutang dengan perjanjian recourse, memisahkan diri dan bergabung dengan perusahaan lain atau melakukan perombakan, merubah lini bisnis secara subtansial, membeli bisnis lain, membagikan dan mengumumkan deviden, melakukan transaksi derivative, menerbitkan saham kecuali penawaran umum saham perdana seperti yang diatur dalam perjanjian waran, memberikan opsi, waran atau hal lain kepada pihak lain untuk memperoleh saham MNCSV dan saham perusahaan lain dalam group Bhakti. b. Related to the facilities, MNCSV and other members of the Group are restricted by certain covenants, which shall not sell, assign, transfer or otherwise dispose their assets and the their receivables on recourse terms, enter into any amalgamation, demerger, merger or coporate reconstruction, make substantial change to the general nature of the business, acquire any other business, pay and declare any dividends distribution, enter into any derivative transaction, issue any shares, other than initial public offering pursuant to the warrant agreement, grant to any person any option, warrant or other right to call for the issue or allotment of, subscribe for, purchase or otherwise acquire any share of MNCSV and any member of Bhakti group. c. MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain dalam grup, harus mengasuransikan hartanya kepada perusahaan asuransi dengan reputasi baik dan membayar pajak tepat waktu dan menaati semua peraturan pajak tanpa terkena sanksi. c. MNCSV and other members in the Group shall maintain insurance on assets with reputable insurance companies and Duly and punctually pay and discharge all taxes imposed or its assets within the time period allowed without incurring penalties. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan saham sebagai berikut: The collaterals for this facility are as follows: Saham MNCSV yang dimiliki oleh Mediacom sebanyak 2.277.237.777 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 227.724 juta. MNCSV’s shares owned by Mediacom, with a total of 2,277,237,777 shares representing an aggregate nominal value of Rp 227,724 million. Saham PT. Mediacitra Indostar yang dimiliki oleh PT. Datakom Asia sebanyak 68.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 68.000 juta. PT. Mediacitra Indostar’s shares owned by PT. Datakom Asia, with a total of 68,000 shares representing an aggregate nominal value of Rp 68,000 million. Saham MNCSV yang dimiliki oleh Perusahaan sebanyak 893.034.423 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 89.303 juta. MNCSV’s shares owned by the Company, with a total of 893,034,423 shares representing an aggregate nominal value of Rp 89,303 million. - 63 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Bank Muamalat Indonesia Bank Muamalat Indonesia a. Pada tanggal 31 Desember 2008, IAT memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut: a. As of December 31, 2008, IAT loan facilities are as follows: Saldo per tanggal 31 Desember 2008/ Balance as of December 31, 2008 Facilitas/ Facilities US$ Marjin/ Margin US$ Modal Kerja Waad dan Al Murabahah 5.200.000 580.000 1.736.200 193.300 42.083 Al Murabahah 1.120.000 275.000 8.770 Al Murabahah dan Al Murabahah 3.335.000 1.545.000 818.776 379.210 39.026 Al Murabahah and Al Murabahah Modal Kerja Waad 3.150.000 1.051.590 26.917 Waad's Working Capital Modal Kerja Waad 1.000.000 144.448 6.718 Waad's Working Capital Jumlah 123.514 Waad's Working Capital and Al Murabahah Al Murabahah Total b. Seluruh fasilitas di atas pada bulan Mei 2009 direstrukturisasi dengan fasilitas AI Musyarakah sebesar US$ 11.445.540, jangka waktu pengembalian 60 bulan dengan marjin sebesar US$ 3.580.020 yang diangsur secara bulanan. b. All of the above facilities were restructured in May 2009 into Al Musyarakah facility amounting to US$ 11,445,540, with a period of 60 months and margin amounting to US$ 3,580,020 payable on a monthly basis. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang untuk fasilitas ini adalah sebesar Rp 107.285 juta. As of December 31, 2009, the outstanding balance from this facility amounting to Rp 107,285 million. c. Pada bulan April 2009, IAT mendapat fasilitas pembiayaan Al Musyarakah dengan pagu sebesar Rp 34.800 juta dengan jangka waktu 60 bulan. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang untuk fasilitas ini adalah sebesar Rp 30.247 juta. c. In April 2009, IAT obtained Al Musyarakah financing facility with a credit limit of Rp 34,800 million and a term of 60 months. As of December 31, 2009, the outstanding balance from this facility amounting to Rp 30,247 million. Seluruh pinjaman di atas dijamin dengan 3 unit pesawat Fokker 50 (PK-TSN, PH-TSO dan PKTSP), 2 unit pesawat ATR 42-300 (PK-TSY dan PK-TSZ), tanah dan bangunan yang terletak di Balikpapan (Catatan 16). The above loans are secured by 3 units of Fokker 50 aircraft (PK-TSN, PH-TSO and PK-TSP), 2 units of ATR 42-300 aircraft (PK-TSY and PKTSZ), land and building located in Balikpapan (Note 16). Sehubungan dengan fasilitas tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank Muamalat Indonesia, antara lain membubarkan IAT, meminta dinyatakan pailit, mengubah pengurus dan pemegang saham. In relation to above credit facilities, IAT is restricted by certain covenants, among others, without written approval from Bank Muamalat Indonesia, to liquidate IAT and to change IAT management and stockholders. - 64 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued d. Pada tanggal 16 Maret 2005, BFin memperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah dengan maksimum sebesar Rp 30.000 juta, jangka waktu 48 bulan terhitung sejak 17 Maret 2005 sampai dengan 17 Maret 2009. Pembiayaan ini dijaminkan seluruhnya dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 9). d. On March 16, 2005, BFin obtained “Mudharabah” financing facilities with a maximum amount of Rp 30,000 million and a period of 48 months starting from March 17, 2005 until March 17, 2009. This loan is secured by all of the consumer financing receivables (Note 9). Sehubungan dengan plafon fasilitas yang sudah habis, terdapat perpanjangan fasilitas II dengan maksimum penarikan sebesar Rp 40.000 juta untuk periode 28 Juni 2006 sampai dengan 28 Juni 2010 dan fasilitas III dengan maksimum penarikan sebesar Rp 60.000 juta untuk periode Juni 2007 sampai dengan Juni 2011. Certain facilities were expired and extended to facility II with a maximum amount of Rp 40,000 million for a period from June 28, 2006 up to June 28, 2010 and extended to facility III with a maximum amount to be availed of Rp 60,000 million for the period from June 2007 to June 2011. Perjanjian pembiayaan ini disepakati dengan melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati bersama. The financing agreement states that there will be a sharing of income which is in accordance with the agreed ratio in the agreement. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo hutang untuk fasilitas tersebut diatas masing-masing adalah sebesar Rp 7.851 juta dan Rp 32.223 juta. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance from this facility amounting to Rp 7,851 million and Rp 32,223 million, respectively. e. Pada tanggal 15 Juli 2008, BFin, memperoleh 2 (dua) Fasilitas Pembiayaan Pola Channeling dengan rincian sebagai berikut: e. On July 15, 2008, BFin obtained 2 (two) channeling financing facilities with the following details: Fasilitas pembiayaan Al Musyakarah II dengan plafon Rp 50.000 juta sebagai modal kerja pembiayaan konsumen dengan sistem bagi hasil dari pendapatan yang diterima dari hasil pembiayaan kepada konsumen dengan jangka waktu selama 72 bulan termasuk kelonggaran tarik selama 12 bulan, dengan jangka waktu pembiayaan end user maksimum 60 bulan. Al Musyarakah II financing facility with a maximum amount of Rp 50,000 million to finance the working capital for BFin consumer financing activities, applying profit sharing system on revenues to be earned from this consumer financing. This facility has a term of 72 months including grace period of 12 months, with maximum financing term of 60 months to end user. Fasilitas pembiayaan Al Murabahah I dengan Plafon Rp 40.583 juta dengan margin Rp 7.555 juta untuk modal kerja pembiayaan konsumen dengan jangka waktu selama 46 bulan. Al Murabahah I financing facility with a maximum amount of Rp 40,583 million and a margin of Rp 7,555 million to finance the working capital for consumer financing activities with a term of 46 months. Fasilitas pinjaman modal kerja ini dijamin dengan aset yang dibiayai dari fasilitas pinjaman yang diperoleh (Catatan 9). These working capital financing facilities are guranteed by the assets financed from these facilities (Note 9). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo hutang fasilitas ini masing-masing Rp 15.503 juta dan Rp 48.579 juta. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance from these facilities amounting to Rp 15,503 million and Rp 48,579 million, respectively. - 65 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Bank Central Asia Bank Central Asia a. Pada tahun 2005, Infokom memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 106.000 juta untuk pembiayaan pembangunan stasiun transmisi, jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 15,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan, stasiun transmisi, piutang dan saham Infokom. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, hutang Infokom kepada BCA masing-masing sebesar Rp 34.299 juta dan Rp 47.607 juta. a. In 2005, Infokom obtained investment credit facility for development of transmission station amounting to Rp 106,000 million, with a term of 5 years and interest rate of 15.75% per annum. The loan is secured by Infokom’s land, buildings, transmission station, receivable and ownership shares of Infokom. As of December 31, 2009 and 2008, Infokom’s loans payable to BCA amounting to Rp 34,299 million and Rp 47,607 million, respectively. b. Pada tahun 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut: b. In 2007, MNCSV obtained credit facilities from BCA, as follows: Fasilitas kredit investasi I sebesar Rp 90.000 juta, jatuh tempo 1 Mei 2012. Investment Credit Facility I amounting to Rp 90,000 million, will be due on May 1, 2012. Fasilitas kredit investasi II sebesar Rp 90.000 juta, jatuh tempo 7 Juni 2011. Investment Credit Facility II amounting to Rp 90,000 million, will be due on June 7, 2011. Fasilitas kredit rekening koran maksimum Rp 10.000 juta miliar sampai dengan tanggal 25 April 2009 dan tidak diperpanjang lagi. Overdraft facility with a maximum amount of Rp 10,000 million with a term up to April 25, 2009 and is not extended. Fasilitas letter of credit (usance dan sight L/C) maksimum US$ 6.000.000 sampai dengan tanggal 25 April 2009 (Catatan 19). Letter of credit facility (usance and sight L/C) with a maximum amount of US$ 6,000,000 and term up to April 25, 2009 (Note 19). Tingkat bunga pinjaman berkisar antara 10% - 11,5% per tahun. The credit facilities bear interest rates ranging from 10% - 11.5% per annum. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan berupa gedung Wisma Indovision milik DKA; mesin dan peralatan siar senilai Rp 212.304 juta milik MNCSV yang terletak di Wisma Indovision (Catatan 16) dan jaminan dari Mediacom dengan jumlah tidak melebihi Rp 250.000 juta. The loan is secured by land and building of Wisma Indovision owned by DKA; broadcasting equipment amounting to Rp 212,304 million owned by MNCSV at Wisma Indovision (Note 16) and corporate guarantee of Mediacom with amount not exceeding Rp 250,000 million. Tanpa persetujuan tertulis dari BCA, MNCSV tidak diperkenankan antara lain: memperoleh pinjaman baru kecuali untuk pengadaan transponder satelit dan transaksi dengan pihak atau perusahaan afiliasi; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha; mengajukan permohonan pailit atau penundaan pembayaran kepada pengadilan; melakukan investasi diluar bisnis inti; menjual aset tetap; melakukan merger; melakukan perubahan usaha; membagikan dan mengumumkan pembagian dividen; mengubah anggaran dasar dan pemegang saham; dan melakukan penurunan modal disetor. Without written consent from BCA, MNCSV is restricted to, among other things; obtain new loans except for satellite transponder supply and transaction with affiliated party or company; grant loans, except in the normal course of business; propose a bankruptcy or delay payment to the court; invest in noncore business; dispose of assets; undertake merger; change the business; distribute and declare dividend; change the articles of association; and decrease its paid-in capital. - 66 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, MNCSV mempunyai saldo hutang untuk fasilitas kredit I dan II masing-masing sebesar Rp 84.637 juta dan Rp 129.800 juta. Saldo hutang untuk fasilitas rekening koran dan L/C masing-masing adalah sebesar Rp 15.416 juta dan Rp 36.438 juta (Catatan 19). As of December 31, 2009 and 2008, MNCSV has outstanding loan for the credit facilities I and II amounting to Rp 84,637 million and Rp 129,800 million, respectively. The outstanding credit for overdraft facility and L/C facility amounting to Rp 15,416 million and Rp 36,438 million, respectively (Note 19). c. Pada tahun 2007, BSec, memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah tidak melebihi Rp 38.000 juta yang akan digunakan untuk modal kerja. Fasilitas kredit ini berlaku hingga tanggal 30 April 2009 dan dapat diperpanjang. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 14,00% per tahun dan dijamin dengan portofolio efek BSec senilai 150% dari saldo pinjaman dan aset tetap yang dimiliki oleh Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo hutang sebesar Rp 37.287 juta. Pada tahun 2009, BSec telah melunasi seluruh hutang tersebut. c. In October 2007, BSec, obtained overdraft facility with a maximum amount of Rp 38,000 million to finance its working capital. This facility will expired on April 30, 2009 and can be extended. The facility bears interest at 14.00% per annum in 2008 and secured by BSec’s securities portfolio equivalent to 150% of the outstanding loan and certain property of the Company. The outstanding balance as of December 31, 2008 amounting to Rp 37,287 milion. In 2009, BSec has fully paid this loan. d. BSec juga menerima fasilitas pinjaman sebesar Rp 192 juta untuk pembelian kendaraan bermotor dengan jaminan kendaraan yang sama. Pinjaman tersebut jatuh tempo Juni 2010 dengan tingkat bunga yang dibebankan adalah sebesar 5,5% per tahun. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 37 juta dan Rp 101 juta. d. BSec also obtained credit facility to finance its acquisition of vehicles amounting to Rp 192 million. This loan will mature on June 2010 and secured by the respective financed vehicle with interest at 5.5% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp 37 million and Rp 101 million, respectively. Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri Berdasarkan perjanjian pinjaman talangan (bridging loan) tanggal 26 September 2008 dan 6 Oktober 2008, IAT memperoleh fasilitas Al Murabahah sebesar US$ 9.155.000. Hutang ini jatuh tempo pada bulan Maret 2009, dan telah diperpanjang sampai dengan Maret 2010 dengan tingkat bunga 8,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan kepada Total E&P Indonesia dan satu unit helikopter EC-155 B1 (PK-TPG) (Catatan 6 dan 16). Based on the bridging loan facilities, dated September 26, 2008 and October 6, 2008, IAT obtained financing facility Al Murabahah amounting to US$ 9,155,000. The loan matured in March 2009, and has been extended until March 2010 with interest rate at 8.5% per annum. The loan is secured by receivables from Total E&P Indonesia and one unit of helicopter EC-155 B1 (PK-TPG) (Notes 6 and 16). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp 84.412 juta dan Rp 100.247 juta. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance from this facility amounting to Rp 84,412 million and Rp 100,247 million, respectively. - 67 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Sehubungan dengan fasilitas tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank Syariah Mandiri, antara lain mencari tambahan pembiayaan baru; melakukan penyertaan saham; membagi dividen; melakukan transaksi dengan pihak lain di luar kegiatan bisnis inti; mengeluarkan pernyataan hutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada pihak lain; menjual, mentransfer dan menjaminkan harta IAT yang telah dijaminkan; mengubah anggaran dasar IAT, khususnya mengenai modal, pengurus dan pemegang saham; membubarkan Perusahaan; meminta dinyatakan pailit dan mengalihkan hak atas barang jaminan kepada pihak lain. In relation to these credit facilities, IAT is restricted by certain covenants, without written approval from Bank Syariah Mandiri, to obtain loan or new credit facility; to invest in shares of stock; to distribute dividend; to enter into transactions with other parties other than IAT’s core business; to issue indebtedness statement for loan, rental and guarantee to other party; to sell, transfer and use as collateral the IAT’s assets used as collateral for these loans; to change the IAT’s Articles of Association and in particular change the capital stock, IAT’s management and stockholders; to liquidate IAT; to ask other party to file a bankruptcy for IAT and transfer the title of collateralized assets to other party. IAT telah menerima surat persetujuan perubahan negative covenant dari Bank Syariah Mandiri sesuai Surat No. 8/595-3/DPB1 tanggal 16 Agustus 2006 yaitu setiap perubahan pengurus, pemegang saham dan pembagian dividen wajib dilaporkan secara tertulis kepada bank tersebut. IAT received approval on the changes of negative covenants from Bank Syariah Mandiri in the Letter No. 8/595-3/DPB1, dated August 16, 2006, which stated that changes of management, shareholders, payment of dividend should be reported to Bank Syariah Mandiri in writing. Bank Negara Indonesia (Persero) Bank Negara Indonesia (Persero) Di tahun 2007, BFin memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk pembiayaan kredit bermotor roda dua dan empat dengan fasilitas kredit sebesar Rp 50.000 juta, jangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga 12% per tahun. Pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun. Jaminan yang diserahkan adalah piutang pembiayaan kredit bermotor, promissory note, cessie dan tanah diatas sertifikat Hak Guna Bangunan. In 2007, BFin obtained working capital credit facility of Rp 50,000 million to refinance BFin two or four wheels vehicles financing facilities to its cusomers. This facility has a term at 12 months and interest of 12% per annum. The maximum financing term for end user is 4 years and guaranteed by the consumer financing receivable, promissory note and certificate of land use right. Bank Sinarmas Bank Sinarmas BFin memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar US$ 6.000.000 dalam bentuk Demand Loan sebesar US$ 3.000.000 dan fasilitas Term Loan sebesar US$ 3.000.000. Pinjaman Demand Loan jangka waktu pinjaman selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 18 April 2008 sampai dengan 18 April 2009, sedangkan untuk pinjaman Term Loan jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal pencairan. Jaminan yang diserahkan adalah tagihan kepada pihak ketiga (end user) sebesar 110% dari nilai pencairan dengan suku bunga 12% per tahun (Catatan 9). BFin obtained a total of US$ 6,000,000 working capital credit facilities, in the term of US$ 3,000,000 demand loan and US$ 3,000,000 term loan facility. Demand Loan has a term of 1 year from April 18, 2008 to April 18, 2009, while term loan has a term of three years from the drawdown date. These loans are secured by customers’ (end users’) receivables equivalent to 110% of the loan availed with interest rate at 12% per annum (Note 9). - 68 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued BCI mendapatkan fasilitas pinjaman piutang sewa pembiayaan berupa Term Loan sebesar US$ 6.000.000. Fasilitas ini dibagi menjadi 2 yaitu Term Loan 1 dan Term Loan 2 masingmasing sebesar US$ 3.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun dan tingkat bunga pinjaman 7% per tahun. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan sebesar 110% dari jumlah plafon (Catatan 9). BCI obtained term loan facility of US$ 6,000,000 to be used for its financing lease. This facility is divided into term loan 1 and term loan 2, each with US$ 3,000,000, term of 1 year and interest of 7% per annum. This is secured by the financing lease receivables equivalent to 110% of the credit facility (Note 9). Bank DKI Unit Syariah Bank DKI Unit Syariah Pada bulan Januari 2008, IAT memperoleh fasilitas Al Musyarakah dan Wakalah Bil Ujrah sebesar US$ 3.500.000, jangka waktu 48 bulan, yang kemudian dilakukan addendum pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi US$ 2.000.000, dengan bagi hasil setara dengan 8% yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja proyek Fixed Wing Charter. In January 2008, IAT obtained Al Musyarakah and Wakalah Bil Ujrah facilities amounting to US$ 3,500,000, with a term of 48 months, which was subsequently amended on December 31, 2008 to US$ 2,000,000, with profit sharing at 8% payable monthly. This facility was used to finance the working capital for Fixed Wing Charter project. Bank Permata Bank Permata Pada tanggal 8 Agustus 2008, BFin memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk membiayai sewa pembiayaan sebesar Rp 50.000 juta. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan sampai dengan 8 Agustus 2011 dengan tingkat bunga 14,36% per tahun. On August 8, 2008, BFin, obtained working capital credit facility for lease financing of Rp 50,000 million. This facility has a term of 36 months and will mature on August 8, 2011 and interest rate of 14.36% per annum. Pinjaman ini dijamin dengan pemberian fidusia atas tagihan/piutang, baik yang sekarang telah ada maupun yang kemudian hari akan dimiliki nasabah dari pihak ketiga, dengan nilai penjaminan sebesar 120% fasilitas kredit nasabah pada Bank setiap saat atau maksimum Rp 60.000 juta. This loan is secured by fiduciary rights on BFin’s current and future receivables from third party customers which should be equivalent to 120% of credit facility or a maximum amount of Rp 60,000 million. Bank Agroniaga Bank Agroniaga Pada tanggal 12 September 2008, BFin mendapat fasilitas modal kerja untuk tujuan penggunaan Refinancing Pembiayaan Konsumen Kendaraan Roda Empat (Mobil) dengan plafon Rp 5.000 juta, jangka waktu masa ketersediaan dana maksimal 36 bulan dengan tingkat bunga 16% per tahun, dan dijamin dengan tagihan AR kepada end user dan BPKB Mobil. On September 12, 2008, BFin obtained working capital credit facility with maximum amount of Rp 5,000 million, term of 36 months, payable on fixed installments and interest rate of 16% p.a. This facility is used to refinance BFin four wheel vehicle financing facilities to its customers and secured by the related receivables from the customers including vehicle’s certificate of ownership. - 69 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal 7 April 2009, BFin melakukan Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap (Kredit Modal Kerja) dengan jumlah fasilitas pinjaman sebesar Rp 15.000 juta, jangka waktu 48 bulan terhitung sejak tanggal 7 April 2009 sampai dengan 7 April 2013 dengan tingkat bunga sebesar 17,5% per tahun. Fasilitas ini untuk refinancing Pembiayaan Konsumen Mobil dengan jaminan Cessie piutang/hak tagih pembiayaan konsumen mobil dan BPKB Kendaraan Bermotor (Catatan 9). On April 7, 2009, BFin entered into a fixed term working capital credit facility agreement amounting to Rp 15,000 million for a term of 48 months from April 7, 2009 to April 7, 2013 and interest of 17.5% per annum. This facility is used to refinance BFin motorcycles financing facilities to its customers and secured by the related receivables from the customers including motorcycle’s certificate of ownership (BPKB) (Note 9). Bank Bukopin Bank Bukopin Pada tanggal 23 Mei 2005, BFin menerima fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 10.000 juta yang telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 20 September 2009 dengan tingkat bunga sebesar 16% per tahun. Pada tahun 2009, seluruh hutang ini telah dilunasi. On May 23, 2005, BFin obtained a working capital facility amounting to Rp 10,000 million which had been extended several times, the latest until September 20, 2009 with interest rate of 16% per annum. In 2009, this loan was fully paid. Jaminan atas fasilitas kredit yang diterima BFin terdiri dari: The facility obtained by BFin is secured by the following: 1. Tagihan BFin sebesar 120% dari fasilitas kredit. 1. BFin’s receivable equivalent to 120% of the credit facilities. 2. Tanah dan bangunan kantor cabang di Malang. 2. Land and building in Malang branch office. Bank Eksekutif Internasional Bank Eksekutif Internasional Pada tanggal 14 Juli 2008, BFin memperoleh fasilitas Joint Financing, yang dimaksudkan untuk pembiayaan kendaraan roda dua (motor) baru dengan plafon Rp 25.000 juta dan jangka waktu 12 bulan (revolving). BFin dan Bank memberikan pembiayaan ke end user untuk jangka waktu maksimal 36 bulan dengan suku bunga tetap 9,45% - 10,05% in arrear dan suku bunga efektif 16,50% - 17,50%. Fasilitas ini dijamin dengan tagihan AR kepada end user. On July 14, 2008, BFin, entered into a Joint Financing agreement with a maximum amount of Rp 25,000 million and revolving term of 12 months. BFin and the Bank provided motorcycle financing facilities to customers with a maximum term of 36 months, flat interest rate of 9.45% to 10.05% p.a. for balance in arrears and effective interest rate of 16.50% to 17.50% p.a. The facility is secured by the related BFin’s receivables from customers. Pada tanggal 29 Oktober 2008, BFin mendapat fasilitas kredit investasi dengan plafon sebesar Rp 10.856 juta, jangka waktu 36 bulan dengan suku bunga efektif 19% per tahun. Pada tahun 2009, seluruh hutang telah dilunasi. On October 29, 2008, BFin obtained investment credit facility with a maximum amount of Rp 10,856 million, with a term of 36 months and effective interest rate of 19% p.a. In 2009, these loans were fully paid. - 70 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pinjaman jangka panjang lainnya Other long-term loans Pinjaman jangka panjang lainnya merupakan pembiayaan kendaraan bermotor dalam Rupiah yang diperoleh anak perusahaan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan jangka waktu 48 bulan dengan tingkat bunga 12% - 15,75% per tahun. Pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibeli dengan pinjaman tersebut. Other long-term loans represent vehicle financing facilities in Rupiah obtained by certain subsidiaries from certain banks and finance companies with a term of 48 months and interest rates ranging from 12% to 15.75% per annum. These loans are secured by the related vehicles. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa mereka telah mematuhi seluruh batasan penting yang dibuat oleh bank. As of December 31, 2009 and 2008, management of the Company and its subsidiaries believe that they have complied with all important covenants required by the banks. 28. HUTANG OBLIGASI 28. BONDS PAYABLE 2009 Guaranteed Secured Notes - setelah dikurangi diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK) Obligasi Bhakti Securities I - setelah dikurangi biaya emisi pinjaman belum diamortisasi Obligasi Bhakti Finance II - setelah dikurangi biaya emisi pinjaman belum diamortisasi 2008 1.311.368 1.511.551 Guaranteed Secured Notes - net of unamortized discount and issuance cost 1.232.144 1.435.316 Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) 148.766 148.719 Bhakti Securities Bonds I - net of unamortized issuance costs 149.243 147.594 Bhakti Finance Bonds II - net of unamortized issuance costs Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *) 2.841.521 (5.400) 3.243.180 (53.500) Total Bond repurchased *) Bersih Bagian jatuh tempo dalam satu tahun 2.836.121 1.377.888 3.189.680 - Net Current portion Bagian jangka panjang 1.458.233 3.189.680 Long-term portion *) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh anak perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali *) Bonds repurchased represents repurchased by subsidiary for purposes. bond resell Guaranteed Secured Notes Guaranteed Secured Notes Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V., menerbitkan Guaranteed Secured Notes (Notes) sejumlah US$ 168.000.000, jatuh tempo 12 September 2011. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura. On September 12, 2006, MNC B.V., issued Guaranteed Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 168,000,000, due on September 12, 2011. The notes are listed on the Singapore Stock Exchange. - 71 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Dalam rangka penerbitan obligasi ini, DB Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai Trustee dan Security Trustee. Notes ini ditawarkan dengan nilai 98,126% dari jumlah pokok dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Bunga Notes dibayarkan setiap tanggal 12 Maret dan 12 September dimulai sejak 12 Maret 2007. Notes ini berjangka waktu lima tahun dengan opsi beli 35% dari jumlah Notes, setiap saat sebelum tanggal 12 September 2009 dengan harga 110,75% dari nilai nominal ditambah bunga terhutang. MNC B.V. juga dapat membeli kembali seluruh atau sebagian Notes tersebut sebelum jatuh tempo dengan harga 100% nilai nominal ditambah dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. MNC B.V. akan membeli kembali Notes sebesar US$ 25.000.000 dengan harga 101% dari nilai nominal, apabila MNC gagal meningkatkan kepemilikan saham pada Cipta TPI menjadi 100% sebelum atau pada tanggal 12 Juni 2007. In relation to the issuance of the Notes, DB Trustees (Hong Kong) Limited acted as Trustee and Security Trustee. The Notes were offered at 98.126% of par value with fixed interest rate of 10.75% per annum. The interest on the Notes is payable on March 12 and September 12 of each year, beginning on March 12, 2007. The Notes will mature in five years, with purchase option up to 35% of the total par value of the Notes at anytime before September 12, 2009 at redemption price of 110.75% of par value plus interest payable. MNC B.V. can redeem some or all of the Notes before maturity date at redemption price of 100% of par value plus premium and interest payable as of the date of redemption. MNC B.V. will redeem US$ 25,000,000 in principal amount of the Notes at redemption price equal to 101% of such amount if MNC fails to increase its equity interest in Cipta TPI to 100% on or prior to June 12, 2007. Notes ini dijamin oleh MNC dan anak perusahaan, yaitu RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG dan MNCN (Penjamin). Notes ini akan dijaminkan dengan (i) seluruh saham yang dimiliki oleh setiap Penjamin, sekitar 75% saham RCTI dan Cipta TPI; (ii) pengalihan hak atas pinjaman antar perusahaan yang diberikan oleh MNC B.V. kepada MNC, RCTI dan Cipta TPI; (iii) pengalihan hak atas bank escrow sejumlah US$ 25.000.000 dan (iv) pengalihan hak atas rekening bank MNC B.V. di Belanda. Selanjutnya, sisa 25% saham Cipta TPI akan dijadikan jaminan pada saat MNC mengakuisisi tambahan 25% saham Cipta TPI, serta 25% saham RCTI yang saat ini dijaminkan untuk obligasi RCTI juga akan digunakan sebagai jaminan pada saat 25% saham RCTI tidak dijaminkan lagi untuk obligasi yang diterbitkan RCTI. The Notes are guaranteed by MNC and its subsidiaries, which are RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG and MNCN (Guarantors). The Notes will be secured initially by (i) pledge over all shares of each of the Guarantors, approximately 75% of the outstanding shares of RCTI and 75% of the outstanding shares of Cipta TPI, (ii) an assignment by MNC B.V. of its interests and rights under the intercompany loans extended by MNC B.V. to MNC, RCTI and Cipta TPI, (iii) escrow account of US$ 25,000,000 and (iv) assignment of rights in a Dutch bank account of MNC B.V. Additionally, 25% of the outstanding shares of Cipta TPI, shall be pledged when MNC will acquire such remaining stock of Cipta TPI and the remaining 25% of the outstanding shares of RCTI, which are currently pledged to secure RCTI’s local bonds obligations, shall be used as collateral once the pledge over such shares is no longer prohibited by the terms of the RCTI bonds. Dana tersebut digunakan untuk: pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, Hong Kong Branch sebesar US$ 78.000.000; pelunasan awal obligasi RCTI sebesar US$ 18.000.000; pembayaran hutang Cipta TPI kepada pihak ketiga sebesar US$ 18.000.000, dana untuk tambahan akuisisi 25% saham Cipta TPI sebesar US$ 25.000.000 serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya. The proceeds were used to pay RCTI’s loan from Deutsche Bank, Hong Kong Branch amounting to US$ 78,000,000; early redemption of RCTI’s bonds amounting to US$ 18,000,000; payment of Cipta TPI’s payable to third parties amounting to US$ 18,000,000; fund for additional acquisition cost of 25% share of Cipta TPI amounting to US$ 25,000,000; and also for working capital purposes and other expenditures. - 72 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Dalam tiga bulan setelah tanggal penerbitan awal, MNC belum meningkatkan kepemilikan saham di Cipta TPI. Pada bulan Juni 2007, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 25.000.000 dengan dana rekening bank escrow di Deutsche Bank. Dengan dibelinya kembali Notes tersebut, bank escrow kemudian dibebaskan sebagai jaminan. Pada bulan Pebruari 2009, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 300.000. Saldo Notes pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masingmasing sebesar US$ 142.700.000 dan US$ 143.000.000. MNC had not increased its equity interest in Cipta TPI’s shares within three months of the original issue date. In June 2007, MNC redeemed the notes of US$ 25,000,000, using the fund in the bank escrow account in Deutsche Bank. Upon redemption of the said Notes, the bank escrow was released as collateral. In February 2009, MNC redeemed the Notes of US$ 300,000. The Notes amounting to US$ 142,700,000 and US$ 143,000,000 as of December 31, 2009 and 2008, respectively. Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar US$ 11.560.204 termasuk diskonto sebesar US$ 3.148.320 dicatat sebagai diskonto dan biaya emisi pinjaman dan diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes. Diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes. The costs incurred in relation to the issuance of the Notes of US$ 11,560,204, including discount of US$ 3,148,320, were recorded as discount and debt issuance cost and amortized using straight line method over the term of the Notes. Unamortized discount and debt issuance costs are deducted from the face value of the Notes. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Notes ini telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu “B+” dari Standard and Poor’s Rating Group. As of December 31, 2009 and 2008, the Notes obtained a bond rating of “B+” from Standard and Poor’s Rating Group. Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK) Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan menerbitkan tanda bukti utang konversi BHIT 2007 (TBUK) dengan tingkat bunga tetap sebesar 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170.145.310 dan bisa ditukar sebesar 1.346.367.236 saham. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 553 saham mempunyai 18 HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. TBUK sebanyak US$ 85.198 telah dikonversi menjadi 674.174 saham tahun 2008. Saldo per 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar US$ 131.079.127. On June 27, 2007, the Company issued convertible bonds BHIT 2007 (TBUK) with a maximum amount of US$ 170,145,310 with fixed interest rate at 6% per annum, and convertible into 1,346,367,236 shares. Every holder of 553 shares has the right to purchase 18 units of TBUK to buy 18 unit of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit of TBUK. TBUK amounting to US$ 85,198 had been converted into 674,174 shares in 2008. As of December 31, 2009 and 2008, the balance of convertible bonds amounting to US$ 131,079,127, respectively. Obligasi Bhakti Securities I Bhakti Securities Bonds I Pada bulan Mei 2008, BSec menerbitkan obligasi Bhakti Securities I tahun 2008 sebesar Rp 150.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal emisi pada tanggal 29 Mei 2008. BSec telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. BSec telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Moody’s Indonesia yaitu Baa1.id (stable outlook) setara dengan BBB+. In May 2008, BSec issued “Bhakti Securities Bonds I Year 2008”, (non-certificate) of Rp 150,000 million with fixed interest rate at 14% per annum. The term of the bonds is 3 years from issuance date on May 29, 2008. BSec has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. BSec obtained a bond rating of Baa1.id (stable outlook) equivalent to BBB+ from PT Moody’s Indonesia. Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo. Bonds will be paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on due date. - 73 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 30 Mei 2011. Interest is payable every three months. First payment of interest was on August 29, 2008, and the final payment of interest will be due at the same time with the due date of the obligation, which will be on May 30, 2011. Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan tepat waktu atas pokok dan atau bunga obligasi, BSec memberikan jaminan seluruh kekayaan BCI baik barang yang bergerak maupun barang yang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari (kecuali aset BCI yang telah dijaminkan secara khusus kepada krediturnya). In order to guarantee on-time payment of principal and/or interest, BSec used as collateral the entire assets owned by BCI both tangible and intangible, that are existing including future acquisitions (except specific assets of BCI which were already used as collateral to creditor). Obligasi Bhakti Finance II Bhakti Finance Bonds II Pada bulan Nopember 2007, BFin menerbitkan obligasi Bhakti Finance II tahun 2007 sebesar Rp 150.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,75% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal emisi pada tanggal 3 Desember 2007. BFin telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. BFin telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Moody’s Indonesia yaitu Baa2.id (stable outlook) setara dengan BBB. In November 2007, BFin issued “Bhakti Finance Bonds II Year 2007”, (non-certificate) of Rp 150,000 million with fixed interest rate at 12.75% per annum. The term of the bonds is 3 years from issuance date on December 3, 2007. BFin has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. BFin obtained a bond rating of Baa2.id (stable outlook) equivalent to BBB from PT Moody’s Indonesia. Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo. Bonds will be paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on due date. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 3 Maret 2007, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 3 Desember 2010. Interest is payable every three months. First payment of interest was on March 3, 2007, and the final payment of interest will be due at the same time as the due date of the obligation, which will be on December 3, 2010. Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan tepat waktu atas pokok dan atau bunga obligasi, BFin memberikan jaminan fidusia kepada pemegang obligasi berupa piutang sebagai berikut: In order to guarantee on-time payments of principal and/or interest, BFin provided the bondholders with fiduciary right to consumer financing receivables as follows: 1. Sekurang-kurangnya 50% dari nilai pokok obligasi yang terutang pada tanggal emisi atau 1. Minimum of 50% of the outstanding balance of bonds on the issuance date, or 2. Sekurang-kurangnya menjadi sebesar 100% dari nilai pokok obligasi yang terutang selambat-lambatnya mulai bulan ke 4 sejak tanggal emisi. 2. Minimum 100% of the outstanding balance of bonds at the latest on the fourth month since issuance date. - 74 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 29. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAIN-LAIN 29. OTHER NONCURRENT LIABILITIES 2009 2008 Uang jaminan langganan Pembelian pesawat Lain-lain 21.221 19.736 3.204 20.659 12.084 1.538 Customers' guarantee deposits Purchase of aircraft Others Jumlah 44.161 34.281 Total 30. MINORITY INTERESTS 30. HAK MINORITAS Hak minoritas atas aset bersih/ Minority interest in net assets 2009 2008 PT. Global Mediacom Tbk dan anak perusahaan PT. Global Transport Services dan anak perusahaan PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk dan anak perusahaan Jumlah Hak minoritas atas laba bersih/ Minority interest in net income 2009 2008 5.448.324 5.491.965 58.002 63.818 39.553 38.834 719 1.680 5.545.879 5.594.617 219.363 114.224 31. MODAL SAHAM Pemegang saham 229.577 132.869 (10.933) (20.325) PT. Global Mediacom Tbk and its subsidiaries PT. Global Transport Services and its subsidiary PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk and its subsidiaries Total 31. CAPITAL STOCK 31 Desember/December 31, 2009 Persentase Kepemilikan/ Jumlah saham/ Percentage of Jumlah/ Number of shares Ownership Total % PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Liliana Tanaja Ratna Endang Soelistiowati Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali 1.849.144.778 822.181.500 620.747.000 461.000.000 414.000.000 18.028.500 7.441.000 25,55 11,36 8,58 6,37 5,72 0,25 0,10 184.914 82.218 62.075 46.100 41.400 1.803 774 2.992.393.767 7.184.936.545 41,35 99,28 299.209 718.493 51.997.000 0,72 5.200 Jumlah 7.236.933.545 100,00 723.693 - 75 - Name of stockholder PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Liliana Tanaja Ratna Endang Soelistiowati Public (each ownership below 5%) Total Treasury stock Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan Pemegang saham PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 31 Desember/December 31, 2008 Persentase Kepemilikan/ Jumlah saham/ Percentage of Jumlah/ Number of shares Ownership Total % PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited Danareksa Securities UBS AG Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali 1.849.144.778 748.000.000 623.722.000 461.000.000 450.000.000 414.000.000 25,55 10,33 8,62 6,37 6,22 5,72 184.914 74.800 62.372 46.100 45.000 41.400 2.639.230.767 7.185.097.545 36,47 99,28 263.923 718.509 51.836.000 0,72 5.184 Jumlah 7.236.933.545 100,00 723.693 Name of stockholder PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited Danareksa Securities UBS AG Public (each ownership below 5%) Total Treasury stock Total Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 71 tanggal 9 Mei 2008 dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui: Based on the stockholders' extraordinary general meeting as stated in deed No. 71 dated May 9, 2008 of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, the stockholders approved the following: 1. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 1. Amend the Company’s articles of associations to conform with Law No. 40 Year 2007 on limited liabilities Company. 2. Pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris dalam rangka konversi tanda bukti utang konversi. 2. Authorize the Board of Commissioners to convert convertible bonds. 3. Menyetujui pembelian kembali saham Perseroan sebanyak-banyaknya Rp 500 milyar. 3. To buy back the Company’s shares at maximum amount of Rp 500 billion. 4. Program MESOP (Management and Employee Stock Option Program) dan memberi wewenang kepada dewan komisaris dalam rangka pelaksanaan MESOP mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 3% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau 217.088.167 saham baru. 4. MESOP (Management and Employee Stock Option Program) and authorize the Board of Commissioners to issue new shares at maximum of 3% of issued and fully paid capital stock or 217,088,167 new shares through MESOP. Perubahan jumlah saham beredar selama tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: The changes in the shares outstanding for 2009 and 2008 are as follows: Jumlah saham/ Number of shares Saldo per 1 Januari 2008 Konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi tahun 2008 7.236.259.371 Saldo per 31 Desember 2009 dan 2008 7.236.933.545 674.174 - 76 - Balance as of January 1, 2008 Conversion of convertible bonds (TBUK) in 2008 Balance as of December 31, 2009 and 2008 PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 32. TAMBAHAN MODAL DISETOR 32. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Agio saham/ Paid in capital in excess of par Penawaran umum saham tahun 1997 Pengeluaran saham tahun 2000 tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Penawaran umum terbatas I tahun 2001 Penawaran umum terbatas II tahun 2002 Pelaksanaan Waran Seri I tahun 2003 Penawaran umum terbatas III tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri I tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri II tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri III tahun 2006 Penawaran Umum Terbatas IV tahun 2007 Pelaksanaan Waran Seri II tahun 2007 Konversi dari obligasi konversi BHIT 2007 (TBUK) Konversi dari obligasi konversi BHIT 2008 (TBUK) Saldo per 31 Desember 2009 dan 2008 Biaya Emisi saham/ Share issuance cost 24.600 Jumlah/ Total (5.866) 74.900 18.734 - 74.900 76.079 (568) 75.511 229.450 (815) 228.635 28.215 - 169.529 28.215 (2.162) 167.367 21.785 - 21.785 5.626 - 5.626 113.017 - 113.017 1.921.011 (21.796) 1.899.215 195.142 - 195.142 3.131 - 3.131 708 - 708 2.863.193 (31.207) 33. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN 2.831.986 Public offering of shares in 1997 Issuance of new shares in 2000 without Preemptive Rights Rights Issue I in 2001 Rights Issue II in 2002 Exercise of Series I Warrants in 2003 Rights Issue III in 2004 Exercise of Series I Warrants in 2004 Exercise of Series II Warrants in 2004 Exercise of Series III Warrants in 2006 Rights Issue IV in 2007 Exercise of Series II Warrants in 2007 Conversion of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) Conversion of Convertible Bonds BHIT 2008 (TBUK) Balance as of December 31, 2009 and 2008 33. DIFFERENCES DUE TO CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES 2009 2008 PT. Global Mediacom Tbk dan anak perusahaan (Mediacom) PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk PT. Global Transport Services 918.076 26.329 (9.926) 968.875 26.329 (4.322) PT. Global Mediacom Tbk and its subsidiaries (Mediacom) PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk PT. Global Transport Services Jumlah 934.479 990.882 Total Selisih transaksi perubahan ekuitas Mediacom terutama berasal dari perubahan kepemilikan di MNC sehubungan dengan penawaran umum saham perdana pada bulan Juni 2007, penambahan penyertaan saham di M8T pada bulan Desember 2007 dan pelepasan penyertaan saham di M8T pada bulan Juli dan September 2008. The differences due to changes in equity of subsidiaries from Mediacom resulted mainly from the change in ownership in MNC due to the Initial Public Offering of shares of MNC in June 2007, acquisition of additional shares in M8T in December 2007 and divestment of shares in M8T on July and September 2008. - 77 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 34. SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI 34. PURCHASE OF TREASURY STOCK Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 jumlah saham diperoleh kembali adalah sebagai berikut: Jumlah saham/ Number of shares Saham diperoleh kembali pada 1 Januari 2008 Ditambah: Perolehan tahun 2008 51.836.000 Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2008 Ditambah: Perolehan tahun 2009 Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2009 As of December 31, 2009 and 2008, the total number of treasury stocks is as follows: Persentase terhadap saham yang dikeluarkan/ Percentage to issued shares % 0,716 16.783 Treasury stocks at January 1, 2008 Add: Acquisition in 2008 51.836.000 161.000 0,716 0,002 16.783 29 Treasury stocks at December 31, 2008 Add: Acquisition in 2009 51.997.000 0,718 16.812 Treasury stocks at December 31, 2009 - 35. PENDAPATAN MEDIA DAN PENYIARAN 35. MEDIA AND BROADCASTING REVENUES 2009 2008 Iklan Non iklan Komputer grafis dan studio, program dan lainnya Media cetak Lainnya 3.028.975 2.967.657 687.360 42.517 98.290 750.915 61.390 - Jumlah 3.857.142 3.779.962 36. PENDAPATAN PELANGGAN MEDIA Biaya/ Cost BERBASIS Advertisements Non advertisements Computer graphics and studio, program and others Print Others Total 36. SUBSCRIBER BASED MEDIA REVENUES Akun ini merupakan pendapatan dari pelanggan TV berbayar. This account represents revenues from pay TV customers. 37. PENDAPATAN TRANSPORTASI 37. TRANSPORTATION REVENUES 2009 2008 Jasa penyewaan pesawat Jasa perbaikan dan pemeliharaan 238.117 1.248 288.278 4.631 Aircraft chartered services Repairs and maintenance services Jumlah 239.365 292.909 Total - 78 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 38. PEMBIAYAAN DAN EFEK 38. FINANCING AND SECURITIES 2009 2008 Sewa dan pembiayaan konsumen Investment banking Komisi perantara pedagang efek Jasa manajer investasi 106.039 52.948 25.267 4.156 140.332 87.127 25.484 8.928 Leasing and consumer financing Investment banking Brokerage commissions Fund management fees Jumlah 188.410 261.871 Total Komisi perantara merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas perantara pedagang efek ekuitas. Brokerage commissions represent commissions from brokerage related activities on equity securities. Jasa manajer investasi merupakan imbalan jasa dari pengelolaan dana nasabah dan reksadana. Fund management fees represent revenues from customers’ fund and mutual funds management. 39. PENDAPATAN JASA INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI 39. TELECOMMUNICATION INFRASTRUCTURE AND INFORMATION TECHNOLOGY SERVICES REVENUE 2009 Jasa teknologi informasi Jasa lainnya Percakapan dan pesan singkat Sewa smartcom Jumlah Jasa telekomunikasi (operasi dihentikan Catatan 49) Percakapan dan pesan singkat Interkoneksi Jasa lainnya 2008 7.510 30.836 83.024 87.204 53.489 77.952 121.370 218.645 Information technology services Other services Voice and short messaging services Smartcom rental Total Telecommunication services (discontinued operation - Note 49) Voice and short messaging services Interconnection Other services - 650.962 81.374 26.556 Sub jumlah - 758.892 Beban interkoneksi Potongan harga interkoneksi - (123.283) (26.720) Jumlah - 608.889 Total 827.534 Revenue from telecommunication and information technology services Pendapatan jasa telekomunikasi dan teknologi informasi 121.370 - 79 - Subtotal Interconnection charges Interconnection discount PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 40. BEBAN LANGSUNG 40. DIRECT COSTS 2009 2008 Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Transportasi Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Pembiayaan dan efek Lainnya 2.140.630 425.519 156.613 2.234.166 323.876 195.800 46.814 37.112 - 288.653 71.729 228 Jumlah 2.806.688 3.114.452 41. UMUM DAN ADMINISTRASI Gaji dan kesejahteraan karyawan Iklan dan promosi Perjalanan dan transportasi Sewa Listrik, air dan telepon Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional Imbalan pasca kerja Beban kantor Pajak dan perijinan Beban piutang ragu-ragu Asuransi Komunikasi dan informasi Lain-lain Jumlah Content and advertising based media Subscribers based media Transportation Telecommunications infrastructure and information technology Financing and securities Others Total 41. GENERAL AND ADMINISTRATION 2009 2008 588.353 223.328 67.276 65.001 53.002 51.881 44.525 42.768 40.122 18.466 17.034 11.495 3.636 204.148 696.286 236.351 80.753 82.832 46.631 60.291 38.535 40.289 37.269 22.494 3.450 14.490 3.852 200.125 1.431.035 1.563.648 42. PENYUSUTAN DAN AMORTISASI Salaries and employees' welfare Advertising and promotions Travelling and transportation Rent Electricity, water and telephone Repairs and maintenance Professional fees Post-employment benefits Office expense Taxes and licenses Provision for doubtful accounts Insurance Communication and information Others Total 42. DEPRECIATION AND AMORTIZATION 2009 2008 Penyusutan Amortisasi 437.328 37.570 540.226 87.413 Depreciation Amortization Jumlah 474.898 627.639 Total - 80 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 43. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 43. INTEREST AND FINANCIAL CHARGES 2009 2008 Beban bunga: Pinjaman Obligasi Lain-lain Provisi dan administrasi pinjaman Amortisasi biaya emisi pinjaman 435.970 78.335 34.362 12.469 613.416 83.681 6.993 13.645 12.527 Interest expenses: Loans Bonds Others Loan provision and administration Amortization of debt issuance cost Jumlah 561.136 730.262 Total 44. PAJAK PENGHASILAN 44. INCOME TAX Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari: Tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consisted of: 2009 2008 Pajak kini - anak perusahaan Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan (185.211) (110.730) (101.534) (65.705) 23.981 173.109 Manfaat (beban) pajak - bersih (352.450) 86.360 Current tax - subsidiaries Deferred tax The Company Subsidiaries Tax benefit (expense) - net Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut: A reconciliation between income (loss) before tax per consolidated statements of income and fiscal loss of the Company is as follows: 2009 Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi penjualan saham M8T Amortisasi goodwill Laba sebelum pajak anak perusahaan 2008 Income (loss) before tax per consolidated statements of income Loss from sale of M8T shares Goodwill amortization Income before tax of subsidiaries 523.800 98.640 43.145 (553.686) (327.398) 248.216 55.927 (261.061) Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan Beda temporer Penyusutan Imbalan pasca kerja Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal 111.899 (284.316) (202) 272 70 (92) 225 133 (850) (8.070) Laba (rugi) fiskal Perusahaan Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya setelah disesuaikan dengan SKPLB Rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan 111.119 (292.253) (325.692) - (336.834) 53.564 Taxable income (loss) of the Company Prior years fiscal loss carryforward after adjusted with SKPLB Expired fiscal loss Akumulasi rugi fiskal Perusahaan (214.573) (575.523) Accumulated fiscal loss of the Company - 81 - Income (loss) before tax of the Company Temporary differences Depreciation Post-employment benefits Total Tax effect of non deductible expense PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan memiliki akumulasi rugi fiskal sehingga tidak ada taksiran pajak penghasilan untuk tahun tersebut. In 2009 and 2008, the Company still have accumulated fiscal loss, therefore, no provision for corporate income tax was made. Pada tanggal 27 Maret 2008 dan 12 Juni 2007, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan tahun 2006 dan 2005. SKPLB tersebut juga menetapkan rugi fiskal Perusahaan tahun 2006 dan 2005 sebesar Rp 339 juta dan 12.501 juta yang berbeda sebesar Rp 94.770 juta dan Rp 8.182 juta dengan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2007. On March 27, 2008 and June 12, 2007, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for 2006 and 2005 corporate income tax. SKPLB also stated that the Company’s 2006 and 2005 fiscal loss amounting to Rp 339 million and Rp 12,501 million, respectively, which differ by Rp 94,770 million and Rp 8,182 million, respectively, from the fiscal loss reported in the 2007 consolidated financial statements. Pada tanggal 15 Juni 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan tahun 2007. SKPLB tersebut juga menetapkan laba fiskal Perusahaan tahun 2007 sebesar Rp 55.173 juta dimana dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 merupakan rugi fiskal sebesar Rp 249.831 juta. Perusahaan mengajukan surat keberatan atas SKPLB tersebut dan pada tanggal 19 Pebruari 2010, Perusahaan menerima surat keputusan penolakan atas keberatan tersebut. Perusahaan merencanakan untuk mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak atas keputusan ini. On June 15, 2009, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for 2007 fiscal year. SKPLB also stated that the Company’s 2007 fiscal year amounting to Rp 55,173 million, which was reported in the 2008 consolidated financial statements as fiscal loss amounting to Rp 249,831 million. The Company filed an objection letter on this SKPLB and on February 19, 2010, the Company received the decision letter rejecting this objection. The Company is planning to file an appeal to the Tax Court against this decision. Pada tahun 2008, RCTI menerima SKPKB yang meliputi Pajak Penghasilan Badan tahun 2002, PPh pasal 21, PPh pasal 23, PPh pasal 26, PPN barang dan jasa sebesar Rp 90.080 juta. Berdasarkan Surat Keputusan Keberatan yang diterima RCTI, pajak terhutang menjadi Rp 23.971 juta. RCTI melakukan sebagian pembayaran pada tahun 2008, dan melunasi seluruhnya pada tahun 2009. In 2008, RCTI received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Corporate Income Tax for 2002, Income Tax Article 21, Income Tax Article 23, Income Tax Article 26, VAT on goods and services totaling Rp 90,080 million. Based on the Decision on Objection Letter received by RCTI, tax payable become Rp 23,971 million. RCTI made partial payment in 2008 and fully paid in 2009. Pada tahun 2008, MNC menerima SKPKB yang meliputi PPh tahun 2005, PPh pasal 23, PPh pasal 26, PPN barang dan jasa sebesar Rp 10.160 juta. MNC telah mengajukan keberatan atas kewajiban pajak tersebut. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak. In 2008, MNC received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) covering fiscal year 2005 Corporate Income Tax, Income Tax Article 23, Income Tax Article 26, VAT on intangible goods and services totaling Rp 10,160 million. MNC filed an objection letter in connection with the tax assessment. As of the issuance date of these consolidated financial statements, the Company has not yet received any decision from the Tax Service Office. - 82 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: A reconciliation between the net tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Company is as follows: 2009 2008 Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi penjualan saham M8T Amortisasi goodwill Laba sebelum pajak anak perusahaan 523.800 98.640 43.145 (553.686) (327.398) 248.216 55.927 (261.061) Income (loss) before tax per consolidated statements of income Loss from sale of M8T shares Goodwill amortization Income before tax of subsidiaries Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan 111.899 (284.316) Income (loss) before tax of the Company Tarif pajak yang berlaku Dampak pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Penyesuaian rugi fiskal Rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan Efek perubahan tarif pajak Koreksi dasar pengenaan pajak 31.332 (85.295) Tax expense at effective tax rate (239) 69.953 488 (2.421) 30.886 16.069 17.757 (977) Tax effect of nontaxable income (nondeductible expenses) Adjustment fiscal loss Expired fiscal loss Effect of changes in tax rates Tax based correction Jumlah beban (manfaat) pajak Perusahaan Beban (manfaat) pajak anak perusahaan 101.534 250.916 (23.981) (62.379) Total tax expense (benefit) of the Company Tax expense (benefits) of subsidiaries Jumlah beban (manfaat) pajak 352.450 (86.360) Total tax expense (benefits) Aset Pajak Tangguhan - Bersih Deferred Tax Assets - Net Aset pajak tangguhan merupakan jumlah bersih setelah diperhitungkan dengan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut: This account represents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of the same business entity as follows: 2009 Perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Aset tetap Jumlah Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Piutang Beban tangguhan Aset tetap Lainnya Jumlah Aset pajak tangguhan - bersih 2008 53.644 550 93 155.093 482 246 54.287 155.821 123.311 17.346 3.628 (3.399) (10.258) 11.970 135.663 14.495 3.591 (3.250) (3.943) 18.237 142.598 164.793 196.885 320.614 - 83 - The Company Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Property and equipment Total Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accounts receivable Deferred charges Property and equipment Others Total Deferred tax assets - net PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal masingmasing sebesar Rp 176.955 juta dan Rp 304.546 juta karena manajemen yakin bahwa pajak tangguhan tersebut dapat digunakan melalui kompensasi laba kena pajak di masa yang akan datang. As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its subsidiaries recognized deferred tax assets in accumulated fiscal loss carryforward of Rp 176,955 million and Rp 304,546 million, respectively, since management believes that the deferred tax assets can be compensated against taxable income in the future period. Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih Deferred Tax Liabilities - Net Akun ini merupakan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut: This account represents deferred tax liabilities of subsidiaries after deducting the deferred tax asset of the same business entity as follows: 2009 2008 Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Piutang Persediaan Amortisasi biaya emisi pinjaman Aset tetap Lainnya 13.253 4.249 323 (4.224) (87.820) (2.582) 13.790 10.875 3.101 362 (6.397) (52.259) (963) Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accounts receivable Inventories Amortization of debt issuance cost Property and equipment Others Kewajiban pajak tangguhan - bersih (76.801) (31.491) Deferred tax liabilities - net 45. CASH DIVIDENDS 45. DIVIDEN TUNAI Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 71 tanggal 9 Mei 2008 dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tahun buku 2007 sebesar Rp 5 per saham. Based on the stockholders’ annual general meeting as stated in Deed No. 71 dated May 9, 2008, of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of dividends for 2007 amounting to Rp 5 per share. 46. EARNINGS (LOSS) PER SHARE 46. LABA (RUGI) PER SAHAM Perhitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian didasarkan pada data berikut: The calculation of basic and diluted earnings (loss) per share are based on the following data: Laba (Rugi) Bersih Earnings (Loss) 2009 Rugi bersih Penyesuaian untuk: Beban bunga dan keuntungan selisih kurs dari TBUK - bersih setelah pajak Rugi bersih untuk perhitungan laba per saham dilusian 2008 (48.013) (93.629) (141.642) - 84 - (355.262) Net loss Adjustments for: Interest expense and foreign exchange gain on convertible debt - net of tax Net loss for the purpose of diluted earnings per share PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Jumlah saham Number of shares Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut: The weighted average number of shares outstanding (denominator) for the computation of basic and diluted earnings (loss) per share were as follows: Jumlah saham/ Total number of shares 2009 2008 Jumlah awal tahun Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Rata-rata tertimbang saham yang diperoleh kembali Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar 7.236.933.545 - 7.236.259.371 254.250 (51.993.921) 7.184.939.624 (14.934.016) 7.221.579.605 Beginning balance Weighted average number of shares issued through conversion of bonds (TBUK) Weighted average number of shares from treasury stock Weighted average number of shares outstanding for the purpose of basic earnings per share Jumlah saham yang seolah-olah diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) 1.037.234.831 Number of shares that would have been issued due to conversion of bonds (TBUK) Jumlah 8.222.174.455 Total Pada tahun 2008, Tanda Bukti Hutang Konversi bersifat antidilutif, sehingga Perusahaan tidak menghitung rugi per lembar saham dilusian. In 2008, conversion of bond had anti dilutive effect, therefore the Company did not compute diluted loss per share. 47. IMBALAN PASCA KERJA 47. POST-EMPLOYMENT BENEFITS Program Pensiun Imbalan Pasti Defined Benefit Pension Mediacom dan beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah Mediacom, dan anak perusahaan merupakan mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan masing-masing sebesar 9,75% dan 4%. Mediacom and certain subsidiaries established a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (Danapera) which deed of establishment had been approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Danapera’s founders are Mediacom, with the subsidiaries as cofounders. Pension plan is funded by contributions from both employer and employee at the rate of 9.75% and 4%, respectively. - 85 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah: Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial bersih Hasil yang diharapkan dari aset program Penyesuaian atas aset yang dibatasi penggunaannya Jumlah Amounts charged to consolidated statements of income with respect to the pension plan is as follows: 2009 2008 8.214 13.244 8.300 (26.053) 8.809 11.758 28.987 (21.937) 4.806 (18.241) 8.511 9.376 Aset dari program pensiun imbalan pasti di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: Aset program pensiun Total The amounts included in the consolidated balance sheets in respect of the pension plan is as follows: 2009 Nilai kini kewajiban program pensiun Keuntungan aktuarial belum diakui Aset yang tidak diakui Nilai wajar aset program Current service cost Interest cost Net actuarial losses Expected return on plan asset Adjustment for restriction on plan assets 2008 70.144 (9.612) 28.941 (110.352) 62.749 (9.612) 24.135 (98.251) Present value of pension program obligation Unrecognized actuarial gain Unrecognized asset Fair value of plan assets (20.879) (20.979) Net pension plan asset Aset program pensiun terutama terdiri dari kas di bank, deposito berjangka dan saham diperdagangkan di bursa. The pension plan assets consisted mainly of cash in banks, time deposits and shares of stock traded in the stock exchange. Aset program pensiun bersih dicatat sebagai biaya dibayar dimuka. Net pension plan assets were recorded as prepaid expenses. Mutasi aset bersih program pensiun di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: Movement in the net assets of pension plan recognized in the consolidated balance sheets are as follows: 2009 2008 Saldo awal tahun Iuran dibayar tahun berjalan Manfaat pensiun tahun berjalan (20.979) (8.411) 8.511 (20.832) (9.523) 9.376 Beginning of the year Contribution paid in the current year Amount charged to income Aset program pensiun (20.879) (20.979) Net pension plan asset - 86 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Umur pensiun normal Tabel mortalita Tingkat kenaikan penghasilan per tahun Tingkat diskonto per tahun The defined benefit pension plan is calculated by PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution, independent actuaries, based on the following key assumptions: 55 tahun/years Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 7% - 8% tahun/in 2009 dan/and 9% - 12% tahun/in 2008 10% tahun/in 2009 dan/and 7% - 12% tahun/in 2008 Normal pension age Mortality table Salary increment rate per annum Discount rate per annum Imbalan Pasca Kerja Lain Other Post-Employment Benefits Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali RCTI, mengakui kewajiban imbalan pasca kerja lain sesuai peraturan Perusahaan dan anak perusahaan yang didasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku. The Company and its subsidiaries, except RCTI, recognized other post-employment benefit obligation in accordance with their policy based on Labor Law No. 13/2003. RCTI mengakui tambahan kewajiban imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakannya berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI. RCTI recognized the cost of providing other postemployment benefits in accordance with its policy to cover shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy. RCTI dan MNCSV memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya didasarkan pada masa kerja. RCTI and MNCSV also provide other long-term benefits which was determined based on years of service. Beban imbalan pasca kerja lain dan imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: Amounts recognized in consolidated statements of income with respect to other post-employment benefits and other long-term benefits are as follows: 2009 Perusahaan Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu 2008 248 97 (73) 154 120 (49) The Company Current service cost Interest costs Past service cost Sub jumlah Anak perusahaan 272 35.837 225 40.064 Subtotal Subsidiaries Jumlah 36.109 40.289 Total - 87 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca adalah sebagai berikut: The post-employment benefits obligation included in the consolidated balance sheets are as follows: 2009 Perusahaan Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Keuntungan aktuarial belum diakui 2008 The Company Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial gains 1.427 772 967 960 Kewajiban - bersih Anak perusahaan 2.199 139.707 1.927 112.098 Net liabilities Subsidiaries Kewajiban - Bersih 141.906 114.025 Liabilities - Net Mutasi kewajiban bersih dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: Movements in the net liabilities recognized in the consolidated balance sheets are as follows: 2009 2008 Saldo awal tahun Koreksi saldo awal yang dibukukan Pengurangan karena divestasi anak perusahaan Pembayaran manfaat Beban tahun berjalan 114.025 - 136.771 490 Saldo akhir tahun 141.906 (8.228) 36.109 Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalitas Umur pensiun normal (37.551) (25.974) 40.289 Beginning of the year Correction beginning of the year Deduction due to divestment of subsidiary Benefits payment Amount charged to income 114.025 End of year The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuaries, PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions: 9 - 12% tahun/in 2009 dan/and 7% - 12% tahun/in 2008 5% - 10% tahun/in 2009 dan/and 6% - 8% tahun/in 2008 CSO - 1980 55 tahun/years 48. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN Discount rate per annum Future salary increment rate per annum Mortality rate Normal pension age 48. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES Pada tahun 2008, MNC, melalui anak perusahaan, MIL (anak perusahaan MIMEL), telah mengakuisisi 57,06% saham Linktone Ltd., (Catatan 3). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih Linktone Ltd., pada tanggal 30 April 2008. In 2008, MNC, through its subsidiary, MIL (a subsidiary of MIMEL), has acquired 57.06% shares of Linktone Ltd., (Note 3). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of Linktone Ltd., as of April 30, 2008. - 88 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Rp Nilai wajar aset bersih diperoleh Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban 1.123.917 12.466 69.466 (151.845) Fair value of net assets acquired Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities Nilai wajar aset - bersih 1.054.004 Fair value of net assets Nilai wajar aset bersih diperoleh: Goodwill (Catatan 17) 601.836 327.837 Fair value of net assets acquired: Goodwill (Note 17) Jumlah biaya perolehan 929.673 Total acquisition cost Penyelesaian biaya perolehan melalui: Pembayaran tunai di tahun 2008 Investasi lain 163.773 765.900 Settlement of acquisition cost through: Cash payment in 2008 Other investment Jumlah biaya perolehan 929.673 Total acquisition cost Arus kas masuk bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2008: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh (163.773) 924.903 Arus kas masuk bersih 761.130 Pada bulan Maret 2008, Mediacom mengakuisisi tambahan saham MNC dengan biaya perolehan sebesar Rp 93.204 juta (Catatan 3). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih MNC pada tanggal 31 Maret 2008 dan menghasilkan goodwill sebesar Rp 47.994 juta. Net cash inflow for the acquisition in 2008: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash inflows In March 2008, Mediacom acquired additional MNC’s share with acquisition cost amounting to Rp 93,204 million (Note 3). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of net assets of MNC as of March 31, 2008 and resulting goodwill amounting to Rp 47,994 million. 49. PELEPASAN INVESTASI 49. DISPOSAL OF INVESTMENTS Pada tahun 2008, Mediacom melakukan divestasi dan memperoleh keuntungan pelepasan investasi sebesar Rp 296.128 juta tahun 2008. In 2008, Mediacom divested some of its investments resulting in gain on disposal amounting to Rp 296,128 million in 2008. Pada bulan Juli 2008, Mediacom menjual 15,81% investasi atas M8T sebanyak 3.199.601.000 lembar saham, kemudian pada bulan September 2008, Mediacom menjual 32% investasinya sebanyak 6.475.479.000 lembar saham. Sisa 19% investasi diperlakukan sebagai efek yang tersedia untuk dijual pada nilai wajarnya oleh manajemen pada tahun 2008. Pada tahun 2009, saham M8T tersebut telah dijual dengan kerugian yang direalisasi sebesar Rp 207.725 juta. In July 2008, Mediacom disposed its 15.81% investment in M8T totaling of 3,199,601,000 shares, and in September 2008, Mediacom disposed its 32% investment totaling of 6,475,479,000 shares. The remaining investment of 19% is treated by the management as available for sale securities measured at its fair value in 2008. In 2009, the above mentioned M8T shares were sold with realized loss recognized amounting to Rp 207,725 million. - 89 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Untuk tujuan akuntansi, penjualan atas investasi Mediacom atas M8T berdasarkan aset M8T bersih sesuai tanggal penjualan dengan rincian sebagai berikut: For accounting purposes, the disposal of Mediacom’s investment in M8T were based on the net assets of M8T as of the respective date of disposal, details as follows: 2008 30 September/ September 30, 31 Juli/ July 31, Bagian Perusahaan atas aset bersih Goodwill Perubahan ekuitas anak perusahaan Keuntungan penjualan Harga jual bersih 346.157 134.481 658.719 269.899 (107.123) 83.342 (216.800) 212.786 456.857 924.604 The Company's share in net assets Goodwill Changes in equity of subsidiary Gain on disposal Net selling price Penjualan anak perusahaan ini menghasilkan arus kas masuk bersih sebesar Rp 1.221.228 juta pada tahun 2008, terdiri dari kas diterima sebesar Rp 1.381.461 juta dan kas dikeluarkan yang merupakan saldo kas dan setara kas anak perusahaan tersebut pada tanggal penjualan sebesar Rp 160.233 juta. The disposals resulted in net cash inflow of Rp 1,221,228 million in 2008, consisting of net cash inflow of Rp 1,381,461 million and cash outflow of Rp 160,233 million representing the balance of cash and cash equivalents of such subsidiaries on the respective date of disposal. Ringkasan laporan laba rugi M8T yang beroperasi pada segmen telekomunikasi dan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008 adalah sebagai berikut: A summary of the statements of income of the M8T which operated in telecommunication segment and were included in the 2008 consolidated statements of income is as follows: 2008 (Sembilan bulan/ Nine months) Pendapatan Beban usaha 608.889 (706.475) Revenues Operating expenses Rugi usaha Beban lain-lain - bersih (97.586) (237.636) Loss from operations Other charges - net Rugi sebelum pajak Manfaat pajak (335.222) 115.342 Loss before tax Tax benefit Rugi bersih (219.880) Net loss 50. SIFAT DAN ISTIMEWA TRANSAKSI HUBUNGAN 50. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Sifat Hubungan Istimewa Nature of Relationship a. Anak perusahaan langsung langsung (Catatan 3). dan tidak a. Direct and indirect subsidiaries (Note 3). b. PT. Bhakti Panjiwira adalah pemegang saham Perusahaan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perusahaan. b. PT. Bhakti Panjiwira is a stockholder of the Company who holds significant influence over the Company. - 90 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued c. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan adalah Yayasan Bimantara Citra dan PT. Global Land Development Tbk. c. The companies which have common members of management as the Company and its subsidiaries are Yayasan Bimantara Citra and PT. Global Land Development Tbk. d. Perusahaan dan anak perusahaan merupakan pendiri Reksadana BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah dan BIG Bhakti Ekuitas. d. The Company and its subsidiaries are the sponsors for the mutual funds of BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah and BIG Bhakti Ekuitas. e. Mediacom merupakan pemegang saham minoritas PT Mobile-8 Telecom pada tahun 2008. e. Mediacom is the minority shareholder of PT Mobile-8 Telecom in 2008. Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa Transactions with Related Parties Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi penting lainnya dengan pihak hubungan istimewa, yang meliputi antara lain: In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain significant transactions with related parties, including the following, among others: a. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki portofolio efek berupa kontrak pengelolaan dana dengan BAM dan unit penyertaan reksadana (Catatan 5). a. The Company and its subsidiaries have portfolio investments in the form of fund management contracts, which are managed by BAM, and units in mutual funds (Note 5). b. Penjualan/pembelian barang dan jasa, persewaan gedung dan transaksi, pembiayaan dengan pihak hubungan istimewa. Menurut manajemen transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat bunga atau harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. b. Sales and purchases of goods and services, office building rental, and financing transactions with related parties. Management believes that those transactions are made at normal interest rates or prices, terms and conditions as those done with third parties. c. Perusahaan dan anak perusahaan juga menempatkan dana yang dikelola melalui pihak hubungan istimewa. c. The Company and its subsidiaries also placed investments managed by related parties. d. Mediacom dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lain dengan pihak hubungan istimewa yaitu: d. Mediacom and its subsidiaries also entered into other transactions with related parties, as follows: Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Mediacom dan anak perusahaan oleh pihak hubungan istimewa atau sebaliknya. Obtaining/providing non-interest bearing loans arising from advanced payments of expenses of Mediacom and its subsidiaries by related parties or vice versa. Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan. Transactions with employees consisting of non-interest bearing loans including housing loans. - 91 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan e. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lainnya dengan pihak hubungan istimewa seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 9, 10, 15, 21 dan 23. e. Pada tanggal neraca, saldo aset yang timbul atas transaksi usaha tersebut adalah sebagai berikut: At consolidated balance sheet dates, assets related to these transactions are as follows: 2009 Investasi jangka pendek (Catatan 5) 790.689 Persentase terhadap jumlah aset Piutang usaha (Catatan 6) PT. Optima Media Dinamika Lainnya Jumlah 4,62% 1.054.535 5,94% 72.113 36.482 63.408 108.595 Short-term investments (Note 5) Percentage to total assets Trade accounts receivable (Note 6) PT. Optima Media Dinamika Others Total 0,37% 0,61% Percentage to total assets 6.561 2.699 1.079 5.313 695 Factoring of receivables (Note 9) PT. Global Land Development Tbk PT. Indo Finance Perkasa PT. Hikmat Makna Aksara 10.339 6.008 Amount net of unearned revenue 0,06% 0,03% Percentage to total assets 2.782 - 3.524 2.822 1.806 1.113 4.588 7.459 Total 0,03% 0,04% Percentage to total assets 53.389 Receivable from MNCSV's related party (Note 18) 0,30% Percentage to total assets Persentase terhadap jumlah aset Piutang pihak hubungan istimewa Piutang karyawan PT. Mobile-8 Telecom Tbk Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 1 miliar) Jumlah Persentase terhadap jumlah aset Piutang pihak hubungan istimewa dari MNCSV (Catatan 18) 2008 55.240 8.168 Persentase terhadap jumlah aset Tagihan anjak piutang (Catatan 9) PT. Global Land Development Tbk PT. Indo Finance Perkasa PT. Hikmat Makna Aksara Jumlah setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui The Company and its subsidiaries also entered into nontrade transactions with related parties as described in Notes 9,10, 15, 21 and 23. 13.550 Persentase terhadap jumlah aset 0,08% Manajemen anak perusahaan berpendapat bahwa pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, seluruh piutang pihak hubungan istimewa dapat ditagih sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu. Receivables from related parties Employee receivables PT. Mobile-8 Telecom Tbk Others (each below Rp 1 billion) The subsidiaries’ management believes that all receivables from related parties as of December 31, 2009 and 2008 are fully collectible, therefore, no provision was recognized. - 92 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 51. INFORMASI SEGMEN 51. SEGMENT INFORMATION Untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan, yaitu investasi, penjaminan dan perdagangan efek, pengelolaan investasi, lembaga pembiayaan, media berbasis konten dan iklan, media berbasis pelanggan, transportasi, infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi, dan telekomunikasi. Pada tahun 2008, Mediacom telah mendivestasi saham telekomunikasi (Catatan 49). Business segment information of the Company and its subsidiaries are presented based on assessment of risks and rewards of related services, which are investment, underwriting and brokerage, fund management, multifinance, content and advertising based media, subscriber’s based media, transportation, telecommunication infrastructure and information technology, and telecommunication. In 2008, Mediacom divested telecommunication segment (Note 49). Informasi segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: Segment information of the Company and its subsidiaries is as follows: 2009 Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi Media berbasis informasi/ Pengelolan konten dan iklan/ Media berbasis Telecommunication Investasi/ Lembaga Content and pelanggan/ infrastructure Fund pembiayaan/ advertising Subscribers Transportasi/ and information management Multifinance based media based media Transportation technology Investasi/ Investment Penjaminan dan perantara perdagangan efek/ Underwriting and brokerage Pendapatan usaha 4.884 51.313 Pendapatan tidak dapat dialokasi - Jumlah Pendapatan 4.884 51.313 9.525 132.956 3.857.351 1.054.887 (15.054) 24.192 814 62.064 628.016 131.535 Eliminasi/ Elimination Jumlah/ Total PENDAPATAN HASIL SEGMEN REVENUES - 9.525 - 132.956 - 3.857.351 - 1.054.887 - 239.365 121.370 (7.190) - - 239.365 121.370 (7.190) 5.465.757 SEGMENT RESULT (20.535) 4.688 (8.250) 807.470 SEGMENT RESULT - 5.464.461 1.296 Beban usaha tidak Total revenues Unallocated revenues Unallocated operating dapat dialokasi (54.334) Laba usaha Beban bunga dan keuangan Penghasilan bunga Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Keuntungan kurs mata uang asing Lain - lain Kerugian pelepasan investasi Amortisasi goodwill Pajak penghasilan expenses 753.136 Income from operations Interest and (561.136) financial charges 58.444 Interest income Equity in net income 428 of associates 618.966 Gain on foreign exchange (5.380) Others - Net Loss on disposal of (207.725) investment (132.933) Goodwill amortization (352.450) Income tax Laba sebelum hak minoritas 171.350 Hak minoritas Rugi bersih (219.363) Minority interests (48.013) Net loss INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Investasi pada perusahaan asosiasi Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah aset konsolidasi KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasi OTHER INFORMATION 1.260.133 - 663.536 - 11.666 - 348.413 - 7.851.039 1.217 2.188.032 - 494.318 - 543.576 4.912 (18.744) - 13.341.969 6.129 3.761.159 17.109.257 25.455 258.567 3.451 9.658 955.412 624.304 96.842 202.843 (18.744) Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi Jumlah Income before minority interests 2.013 2.301 586 4.437 166.343 203.700 38.153 47.851 7.205 Unallocated assets Consolidated total assets 2.157.788 LIABILITIES Segment liabilities 4.573.159 Unallocated liabilites 6.730.947 Segment liabilities 472.589 2.309 474.898 - 93 - ASSETS Segment assets Investments in associates Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 2008 Penjaminan Telekomunikasi dan perantara Media berbasis perdagangan Pengelolan efek/ Investasi/ Lembaga Fund pembiayaan/ Investasi/ Underwriting Investment and brokerage Pendapatan usaha 50.476 57.540 5.303 HASIL SEGMEN Beban usaha tidak dapat dialokasi Laba usaha Beban bunga dan keuangan Penghasilan bunga Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Kerugian kurs mata uang asing Lain - lain Keuntungan pelepasan investasi Amortisasi goodwill Pajak penghasilan 14.971 24.645 (3.532) dan teknologi konten dan iklan/ Media berbasis Content and informasi/ pelanggan/ Telecommunication advertising Subscribers Transportasi/ and information Eliminasi/ Jumlah/ based media based media Transportation technology Elimination Total 156.942 3.921.940 797.153 292.909 878.130 (216.917) 65.291 537.196 102.332 (27.473) (29.614) 80.302 management Multifinance PENDAPATAN REVENUES 5.943.476 764.118 (126.381) 637.737 (730.262) 95.266 (540) SEGMENT RESULT Unallocated operating expenses Income from operations Interest and financial charges Interest income Equity in net loss of associates 296.128 (156.719) 86.360 Loss on foreign exchange Others - Net Gain on disposal of investment Goodwill amortization Income tax Rugi sebelum hak minoritas Hak minoritas (241.038) (114.224) Loss before minority interests Minority interests Rugi bersih (355.262) Net loss INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Investasi pada perusahaan asosiasi Aset yang tidak dapat dialokasi (539.641) 70.633 Total revenues 1.317.944 - 921.847 - 13.983 - 464.915 - 8.110.425 647 2.022.069 - 556.201 - 525.058 5.054 (62.811) - 17.764.631 1.443.098 127.079 1.334 364.932 981.218 394.758 383.671 265.425 (62.811) Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi 2.243 1.728 404 2.588 139.641 133.892 39.529 278.965 19.988 LIABILITIES Segment liabilities 3.425.974 Unallocated liabilites 7.324.678 Segment liabilities 618.978 627.639 52. IKATAN DAN PERJANJIAN Unallocated assets Consolidated total assets 3.898.704 8.661 Jumlah a. 5.701 3.889.299 Jumlah aset konsolidasi KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasi 13.869.631 OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Investments in associates Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total 52. AGREEMENTS AND COMMITMENTS Pada tanggal 1 Oktober 2007, MNC mengadakan perjanjian dengan PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) untuk pengadaan program televisi tertentu. Biaya pengadaan program televisi tersebut akan ditanggung bersama oleh MNC dan Postindo sebesar 70% dan 30%. Selanjutnya, pada tanggal 24 Januari 2008, MNC mengadakan perjanjian dengan Postindo untuk mengatur pembagian pendapatan dari penjualan lisensi atas program tertentu yang pengadaannya ditanggung oleh kedua belah pihak dan telah ditayangkan tiga kali atau lebih. Berdasarkan perjanjian tersebut, MNC dan Postindo akan membagi pendapatan masing-masing sebesar 30% dan 70%. a. - 94 - On October 1, 2007, MNC entered into an agreement with PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) for purchases of certain television programs. The expenses related to the purchases of the programs will be shared 70% and 30% by MNC and Postindo, respectively. Furthermore, on January 24, 2008, MNC entered into an agreement with Postindo concerning the revenue sharing from the sale of licenses of certain programs that have been aired for three times or more and the costs of purchase of which are shared by both parties. Based on the agreement, MNC and Postindo will share 30% and 70% of the revenues, respectively. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan b. RCTI mengadakan berikut: perjanjian PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued sebagai b. RCTI entered into agreements with the following: 1) RCTI dan SCTV bekerjasama untuk membiayai bersama, masing-masing menanggung sebesar 50% biaya stasiun transmisi yang dibangun, penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi tersebut. Kerjasama tersebut meliputi beberapa stasiun transmisi yang akan ditentukan kemudian. RCTI dan SCTV memiliki hak yang sama atas tanah dan segala sesuatu yang terletak diatasnya. RCTI dan SCTV menanggung bersama masing-masing 50% beban operasi stasiun transmisi. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 24 Agustus 1993. 1) RCTI and SCTV agreed to each assume 50% of the cost of relay stations which were constructed, procurement of land, building and related facilities. Such cooperation consists of several transmission stations. RCTI and SCTV shall equally own the land and all the facilities thereon. RCTI and SCTV shall each assume 50% of the expenses related to transmission station operations. The cooperation agreement is effective starting August 24, 1993. 2) SCTV dan INDOSIAR untuk pembangunan dan operasional stasiun relay. Biaya pembangunan dan pembelian peralatan serta biaya operasional ditanggung bersama antara RCTI, SCTV dan Indosiar dan dibagi sama rata. 2) SCTV and INDOSIAR for the development and operation of relay station. RCTI, SCTV and INDOSIAR shall equally bear the expenses in relation to the development, acquisition and operation of equipment. 3) PT Media Televisi Indonesia (MTI), untuk penyewaan tower dan ruangan milik RCTI di Jakarta, Bandung dan Sumatera Utara untuk keperluan siaran MTI. Perjanjian ini mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan addendum keenam No. RCTI/PSMLGL/1204/XI/ 2008 tanggal 17 Nopember 2008. Jangka waktu sewa adalah 1 tahun, terhitung sejak tanggal 4 Agustus 2008 dan berakhir pada tanggal 3 Agustus 2009. Sampai dengan tanggal penerbitan konsolidasi, perpanjangan perjanjian ini masih dalam proses. 3) PT Media Televisi Indonesia (MTI), for the rental of tower and space owned by RCTI in Jakarta, Bandung and North Sumatera for broadcasting purposes of MTI. The contract had been amended several times, most recently by sixth amendment No. RCTI/PSMLGL/1204/XI/2008 dated November 17, 2008. The rental period is 1 year starting from August 4, 2008 and expired on August 3, 2009. As of the issuance date of issue these consolidated financial statements the extention of the agreement is still in process. 4) PT. RTI Infokom, untuk penyediaan Vertical Blanking Line (VBI line) yang akan ditambah sesuai dengan tingkat volume Data Broadcast sehingga memungkinkan PT. RTI Infokom untuk melakukan penjualan dan penyebaran data Bursa Efek Indonesia secara real time melalui VBI line pada media televisi milik RCTI. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2010. 4) PT. RTI Infokom, for the provision of Vertical Blanking Line (VBI Line) which will be increased in accordance with data broadcast volume rate, hence, enabling PT. RTI Infokom to sell and disseminate Indonesia Stock Exchange data on a real time basis through VBI line in television media owned by RCTI. The agreement expired on June 30, 2009, and has been extended until June 30, 2010. - 95 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan c. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 5) Indosat untuk sewa transponder Palapa dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dimulai sejak tanggal mulai operasi. Indosat menyediakan jasa untuk RCTI atas dasar sewa 1/4 bagian transponder dengan pengiriman modulasi sistem digital di Transponder No. 2H/04 Horisontal Polarisasi pada Satelit Palapa C2 dengan lokasi orbit 1130 Bujur Timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non-preemptible Unprotected Basis dan sesuai dengan kondisi teknis sebagaimana yang dijabarkan dalam Memorandum Teknik. 5) Indosat for the rental of the Palapa transponder until June 30, 2010. Indosat provides services to RCTI for the rental of 1/4 (one/fourth) of the transponder with digital modulation system transmitter in Transponder No. 2H/04 Horizontal Polarization in Satellite Palapa C2 with orbit located at of 1130 East Longitude or its substitute with Full Time Utilization Base on Nonpreemptible Unprotected Basis and in accordance with technical condition as verified under the Technical Memorandum. 6) PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) untuk perjanjian sewa tower satelit sampai 30 Juni 2012. Telkom setuju menyewakan transponder kepada RCTI dengan bandwidth selebar 8 (delapan) MHz pada sistem Telkom-1. RCTI telah memperpanjang perjanjian tersebut untuk 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2012. 6) PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) for the rental of satelite transponder until June 30, 2012. Telkom rents out to RCTI bandwidth of 8 (eight) MHz on Telkom-1 system. RCTI has extended the agreement for 5 years, starting from July 1, 2007 until June 30, 2012. 7) Electronic City Entertainment (ECE) sehubungan dengan kejuaraan FIFA World Cup 2010 yang diadakan di Afrika Selatan pada bulan Juni 2010. 7) Electronic City Entertainment (ECE) for the 2010 FIFA World Cup, which will be held in South Africa in June 2010. GIB mengadakan perjanjian sebagai berikut: 1) c. Pada tanggal 14 Desember 2005, GIB bersama dengan MTVI, MTVA dan Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH) menandatangani Business Contract untuk menyiarkan program MTV Block dan NICK Block. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Pebruari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009. Para pihak setuju untuk menyiarkan MTV Block, NICK Block dan siaran Global masing-masing 8 jam pada hari kerja; sedangkan untuk akhir minggu masingmasing 8,5 jam untuk MTV Block, 9 jam NICK Block dan 6,5 jam siaran Global. GIB entered into various agreements as follows: 1) - 96 - On December 14, 2005, GIB entered into Business Contract with MTVI, MTVA and Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH) to distribute MTV Block and NICK Block programs. This agreement is valid from February 1, 2006 until January 31, 2009. The parties agreed to broadcast MTV Block, NICK Block and Global programs for 8 hours each during workdays; 8.5 hours for MTV Block, 9 hours for NICK Block and 6.5 hours Global programs on week-end. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Berdasarkan perjanjian tersebut, GIB akan menerima pendapatan sebagai berikut: Based on the agreement, GIB will receive percentage of advertisement revenues as follows: Untuk program MTV Block: 20% tahun pertama, 27,5% tahun kedua dan 30% tahun ketiga. For MTV Block programs: 20% for first year, 27.5% for second year and 30% for third year. Untuk program NICK Block: 50% dari hasil iklan selama program NICK Block setelah dikurangi biayabiaya yang ditagih oleh MTVI. For NICK Block program: 50% of advertising revenues during NICK block program net of expenses reimbursed by MTVI. Pada tanggal 12 Oktober 2006, MNC dan MTV Networks Asia (pemberi lisensi) mengadakan kesepakatan lisensi mengenai pemberian (a) lisensi non-eksklusif atas merek dan/atau merek dagang MTV, VHI dan Nickelodeon (b) licensor programing digunakan untuk produksi televisi (termasuk kegiatan on air atau off air) yang menyertakan licensor programing dan bermerek MTV, VHI dan Nickelodeon untuk Bisnis TV (c) lisensi non-eksklusif merek dagang MTV dan Nickelodeon (d) hak eksklusif Licensor Digital Content untuk Bisnis Media Digital dan (e) hak untuk penggunaan merek untuk Bisnis Dagang. Perjanjian kerjasama antara MTVA, NAH dan GIB tertanggal 14 Desember 2005 telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2006. On October 12, 2006, MNC and MTV Networks Asia (licensor) entered into a licensing Deal Memo granting (a) nonexclusive license of the MTV, VHI and Nickelodeon brands and/or trade marks (b) production for television (including on air and off air events), incorporating the licensor programming and branded MTV, VHI and Nickelodeon for TV Business (c) non-exclusive license of the MTV and Nickelodeon trademarks (d) exclusive license of the Licensor Digital Content for Digital Media Business and (e) rights for consumer branding and/or character license from MTV Network Asia. The business contract between MTVA, NAH and GIB dated December 14, 2005 was terminated on December 31, 2006. Perjanjian kerjasama tersebut digantikan dengan kesepakatan ini dan efektif sejak 1 Januari 2007. Biaya lisensi untuk bisnis TV (a) sebesar 25% dari pendapatan iklan bersih dari penayangan licensor programming setelah dikurangi komisi agen, (b) sebesar 25% dari penjualan bersih untuk distribusi licensor programming dan (c) biaya lisensi untuk Bisnis Media Digital sebesar 25% dari penjualan bersih dengan biaya minimum lisensi tahunan terjamin untuk Bisnis TV dan Bisnis Media Digital sebesar US$ 4.000.000 yang dibayar secara kwartalan dalam jumlah yang sama. Such contractual relationship will be replaced by the trademark and program/content license contemplated by this new agreement and became effective on January 1, 2007. The license fee for TV business amounted to (a) 25% of net advertising sales from the licensor programming broadcast on the channel, less agency commissions, (b) 25% of net revenue from the distribution of licensor programming and (c) license for Digital Media Business of 25% of the net revenue earned, with annual minimum guaranteed license fee for TV Business and Digital Media Business of US$ 4,000,000 which will be paid in equal quarterly installments. - 97 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2) PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal 25 Februari 2010, GIB bersama-sama dengan MNC dan Viacom International Inc (“Viacom”) menandatangani Programming Content And Trade Mark License Agreement untuk hak eksklusif penayangan dan pembuatan branded block MTV dan Nick serta hak penggunaan trade mark MTV dan Nick untuk keperluan penyiaran di wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk periode 3 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2011. On February 25, 2010, GIB along with MNC and Viacom International Inc has entered into Programming Content and Trademark License Agreement for an exclusive right in broadcasting and production of MTV and Nick Branded Block also the exploitation right of MTV and Nick trademark for broadcasting purpose in Indonesia Territory. This agreement is valid for 3 years period commencing from January 1, 2009 to December 31, 2011. Para Pihak didalam perjanjian ini sepakat untuk menayangkan branded block MTV dan Nick dengan total penayangan gabungan sekurangkurangnya 6 jam per hari di saluran (channel) milik GIB, yaitu Global TV. Berdasarkan perjanjian ini GIB akan memberikan pembagian hasil kepada Viacom sebesar 25% dari penghasilan bersih yang didapat dari pelaksanaan perjanjian setelah dikurangi komisi agen, dan sebaliknya untuk penghasilan Pan Regional yang didapat oleh Viacom terhadap penayangan dan penjualan iklan-iklan Pan regional yang ditayangkan di Global TV, GIB akan mendapatkan pembagian hasil sebesar 25% dari Viacom. The Parties have agreed to broadcast the MTV and Nick Branded Block with total accumulated broadcasting hours of 6 hours per day in GIB’s channel, Global TV. Based on the agreement, GIB shall allocate 25% of its revenue generated from the execution of the agreement, net of commisions paid to agencies, as revenue share to Viacom, and conversely for Pan Regional income generated from the broadcasting and sales of Pan Regional commercial broadcasted at Global TV, GIB shall receive 25% revenue share from Viacom. Pada tanggal 15 Januari 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan PT. Indosat Tbk (Indosat) untuk masa sampai dengan tanggal 14 Januari 2007 dimulai sejak tanggal 1 Juli 2002. Indosat menyediakan jasa atas dasar sewa 9 mbps, FEC : ¾ (tiga per empat) pada transponder Nomor SH Polarisasi Horisontal pada Satelit Palapa 2 dengan orbital slot 113 bujur timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non Preemptible Unprotected Basis. Berdasarkan addendum perjanjian sewa digi bouquet tanggal 24 Pebruari 2010, masa sewa diperpanjang selama tiga tahun terhitung sejak 15 Januari 2010. 2) - 98 - On January 15, 2002, GIB entered into a rental agreement of digi bouquet with PT. Indosat Tbk (Indosat) for a period from July 1, 2002 to January 14, 2007. Indosat will provide services based on rental of 9 mbps, FEC : ¾ (three fourths) at transponder No. SH Horizontal Polarization in Palapa Satellite 2 with orbital slot of 113 East Longitude or its substitute with use of Full Time Utilization and Non Preemptible Unprotected Basis. Based on the addendum of the rental agreement of digi bouquet dated February 24, 2010, the term of the lease was extended for three years starting from January 15, 2010. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan d. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 3) Pada tanggal 1 Juni 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa ruang dan menara transmisi beserta fasilitas perlengkapannya untuk stasiun relay Surabaya dengan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7) untuk masa 20 tahun atau sampai dengan tanggal 31 Mei 2022. TV7 menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya untuk menyiarkan program teknisi GIB di wilayah Surabaya dan sekitarnya. 3) On June 1, 2002, GIB entered into an agreement with PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7), for the leasing of transmission tower and office space including airing equipment for relay station for 20 years until May 31, 2022. TV7 leases out portion of transmission station and airing equipment for broadcasting program of GIB in Surabaya and its surrounding area. 4) Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Mei 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa menara beserta perlengkapannya dengan PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) untuk masa 10 tahun atau sampai dengan 23 Mei 2012. TransTV menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya yang berlokasi di Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang. 4) Based on agreement dated May 23, 2002, GIB entered into a tower and equipment leasing agreement with PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) for 10 years or until May 23, 2012. TransTV leases out portion of transmission station including equipment which are located in Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang. MNCSV mengadakan perjanjian sebagai berikut: 1) d. Pada tanggal 1 Maret 1999, MNCSV menandatangani perjanjian dengan Home Box Office Pte., Ltd., Singapura dan HBO Pacific Partners, V.O.F (HBO) dimana HBO setuju untuk menyediakan jasa program untuk program HBO dan Cinemax. MNCSV setuju untuk membayar kepada HBO biaya bulanan untuk jasa dan lisensi sebagai kompensasi, sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian ini telah diubah tanggal 1 Mei 2005 yang berlaku sampai dengan 30 Juni 2007. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, perjanjian tersebut masih dalam proses persetujuan perpanjangan. MNCSV entered into agreements as follows: 1) - 99 - On March 1, 1999, MNCSV entered into agreement with Home Box Office Pte., Ltd., Singapore and HBO Pacific Partners, V.O.F (HBO), whereby HBO agreed to provide programming services for HBO program and Cinemax program. MNCSV shall pay the monthly service fees and license fees as compensation in accordance with the formula stated in the agreement. This agreement was last amended on May 1, 2005, and expired on June 30, 2007. As of the issuance date of these consolidated financial statements, the amendment of the agreement is still in process. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2) 3) PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN) 2) International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN) Pada tanggal 5 Juni 2000, MNCSV melakukan perjanjian dengan International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN) dimana IGN setuju untuk memberikan hak non-ekslusif kepada MNCSV untuk menjual dan menyalurkan program-program (STAR World International dan STAR Movies International) di Indonesia selama 2 (dua) tahun. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada IGN sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. On June 5, 2000, MNCSV entered into agreement with International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN), whereby IGN agreed to grant MNCSV non-exclusive rights to sell and distribute programs (STAR World International and STAR Movies International) in Indonesia for 2 (two) years. In return, MNCSV agreed to pay monthly license fees to IGN in accordance with the formula stated in the agreement. Perjanjian ini diperbaharui pada tanggal 23 Januari 2003, dan terakhir diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 dimana IGN memberikan hak kepada MNCSV untuk memasarkan dan menjual program-program STAR selama periode lisensi yang meliputi acara STAR World, Channel V International, National Geographic Channel dan Star Movies International, FOX News Channel dan ANTV untuk jasa televisi berlangganan di Indonesia kepada pelanggan perseorangan, pelanggan komersial, hotel dan operator MDU melalui sistem Direct to Household (DTH), sistem televisi kabel (CATV), sistem televisi antena satelit master (MMOS) dan LMDS. Penyaluran program disetujui sejak tanggal 1 Juni 2002 sampai dengan 30 September 2008. Jumlah minimal pelanggan perorangan setiap bulan selama periode lisensi adalah 25.000 pelanggan. Sesuai dengan perjanjian, MNCSV harus membayar uang jaminan sebesar US$ 75.000. The agreement was renewed on January 23, 2003 and was last amended on October 1, 2006, whereby IGN granted MNCSV for the duration of the license period the right to market and sell the STAR channels which are STAR World, Channel V International, National Geographic Channel, Star Movies International, FOX News Channel and ANTV programs for pay-television service in Indonesia to individual subscribers, commercial establishments, hotel operator and MDU operators via Direct to Household system (also known as DTH), cable television system (also known as CATV), satellite master antenna television system (also known as MMOS), and LMDS. The channels are authorized for distribution from June 1, 2002 to September 30, 2008. The minimum guaranteed individual subscriber count in each month of the license period is 25,000 subscribers. Under this agreement, MNCSV shall pay security deposit of US$ 75,000. Pada tanggal 24 Oktober 2003, MNCSV menandatangani perjanjian yang diperbaharui dengan AXN Holding, LLC (“AXN”) dimana AXN setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program AXN dan ANIMAX di Indonesia. Sebagai kompensasi MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada AXN sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian diubah terakhir pada tanggal 1 Maret 2009 untuk penggantian biaya bulanan dan perjanjian diperpanjang hingga 1 Maret 2012. 3) - 100 - On October 24, 2003, MNCSV signed a renewal agreement with AXN Holding, LLC (“AXN”). AXN agreed to give nonexclusive right to MNCS to distribute AXN and ANIMAX programs in Indonesia. MNCSV agreed to pay AXN monthly license fees as compensation in accordance with the formula, stated in the agreement. The latest amendment was on March 1, 2009 for the change in new monthly subscribers fee and the agreement was extended until March 1, 2012. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 4) Pada tanggal 15 Mei 2003, MNCSV melakukan perjanjian dengan Celestial Movie Channel Ltd. (Celestial), dimana Celestial setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program Celestial Movies di Indonesia. Sebagai kompensasi, MNCSV harus membayar biaya lisensi bulanan. Perjanjian ini diperbaharui terakhir pada tanggal 15 Agustus 2008 dan perpanjangan hingga 14 Agustus 2011. 4) On May 15, 2003, MNCSV entered into agreement with Celestial Movie Channel Ltd. (Celestial), whereby MNCSV granted non-exclusive rights to distribute Celestial Movies program in Indonesia. As compensation, MNCSV shall pay monthly license fee. The latest amendment on this agreement was made on August 15, 2008, to extend the period until August 14, 2011. 5) Pada tanggal 1 September 2004, MNCSV melakukan perjanjian afiliasi penyiaran dengan ESPN Star Sports Singapore (ESPN), dimana ESPN setuju untuk menyediakan jasa program untuk pelanggan dengan kategori sebagai berikut: 5) On September 1, 2004, MNCSV entered into a broadcast affiliation agreement with ESPN Star Sports Singapore (“ESPN”), under which ESPN agreed to provide programming service to the following categories of subscribers: 6) DTH Satellite Master Antenna Television (SMATV) kepada unit perumahan satuan dan majemuk, hotel dan pelanggan komersial. DTH Satelite Master Antenna Television (SMATV) to single and multiple dwelling units, hotel and commercial customers. Dalam kaitan dengan perjanjian tersebut, MNCSV diwajibkan untuk membayar jasa servis seperti yang tercantum dalam perjanjian sejumlah pelanggan per bulan untuk kedua kategori tersebut di atas. ESPN juga menawarkan program khusus dimana MNCSV harus membayar biaya langganan tambahan berdasarkan biaya teknis dari setiap pertandingan. Perjanjian ini diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 untuk periode dari 1 Oktober 2006 hingga 30 Juni 2008. Under this agreement, MNCSV shall pay service fees as stated in the agreement for subscriber per month for both categories. ESPN also offered special programs that MNCSV shall pay additional service fee based on the technical cost of the games per season. The agreement was amended on October 1, 2006 for the period from October 1, 2006 until June 30, 2008. Berdasarkan Eight Supplemental Agreement tanggal 28 Desember 2006, ESPN merubah tarif jasa servis untuk pelanggan DTH, Hotel dan SMATV dan jaminan minimum yang harus dibayar MNCSV. Based on the Eight Supplemental Agreement dated December 28, 2006, ESPN changed the service fees for DTH, Hotel and SMATV and the minimum that has to be paid by MNCSV. Pada tanggal 16 Agustus 2009, perjanjian diubah dan diperpanjang hingga 31 Agustus 2011. On August 16, 2009, the agreement has been amended to extend the period until August 31, 2011. Pada tgl 8 Desember 2005, MNCSV telah sepakat dengan Dori Media Intl. untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Vision 2” di Indonesia. Kesepakatan ini akan berlaku untuk masa waktu 10 tahun kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi dengan syarat dan kondisi yang sama. 6) - 101 - On December 8, 2005, MNCSV entered into agreement with Dori Media Intl. to market and distribute “Vision 2” program in Indonesia. This agreement is valid for 10 years unless terminated earlier and shall be automatically extended for a further period of 5 years under the same terms and conditions. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal 27 Maret 2006, MNCSV telah sepakat/melakukan perjanjian yang mengikat dengan Dori Media Intl. dan Elite Sport Ltd dimana MNCSV mendapatkan hak eksklusif untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Baby TV” di Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk masa waktu 10 tahun kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi. Furthermore, on March 27, 2006, MNCSV entered into an agreement with Dori Media Intl. and Elite Sport Ltd where MNCSV get the exclusive right to market and distribute the “BabyTV” program in Indonesia. The agreement is valid for a period of 10 years unless earlier terminated and shall automatically be extended for a further period of 5 years under the same term and conditions. Berdasarkan perubahan perjanjian pada tanggal 1 Januari 2007, MNCSV dan Dori Media Intl. sepakat mengubah tanggal Agreement yang semula dimulai tanggal 27 Maret 2006 menjadi 1 Januari 2007. Dengan demikian, perjanjian akan berakhir 1 Januari 2017. Based on the amended agreement dated January 1, 2007, MNCSV and Dori Media Intl. agreed to change the date of agreement from March 27, 2006 to January 1, 2007. This agreement will expire on January 1, 2017. 7) MNCSV juga melakukan perjanjian dengan beberapa pemasok program untuk meyalurkan program-program mereka sebagai berikut: Buena Vista International. Inc (Disney), BBC Worldwide Limited (BBC), Crown Media International, LLC (Hallmark), NHK Joho Network. Inc (NHK), Discovery Asia, Inc (Discovery channel, Discovery Travel and Living dan Animal Planet); CNBC Asia Pacific (CNBC), PT. Mitra Multi Sarana (Fashion TV), MTV Asia LDC (MTV), Nicklodeon Global Network Ventures Inc. (Nicklodeon), Condor Entertainment B.V. (TVS Xing He), Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc (CNN, CNNfn dan TNT) dan PT. Jaring Data Interaktif (Quick Financial Channel), AFC Network Private Limited (Asian Food Channel), Asia Plus International Channel (AFC), Global Sky-Net Co., Ltd., (FTV, SCTV, TVE), Eurosport SA (Eurosport), Sanlih E-Television Co., Ltd., (SETI), surat perjanjian tersebut mengatur bahwa biaya berlangganan pada umumnya berdasarkan tarif (rate) tetap per bulan per pelanggan. Perjanjian tersebut sebagian besar jatuh tempo antara tahun 2009-2011. 7) MNCSV also entered into several agreements with various program suppliers to distribute their respective programs as follows: Buena Vista International. Inc (Disney), BBC Worldwide Limited (BBC), Crown Media International, LLC (Hallmark), NHK Joho Network. Inc (NHK), Discovery Asia, Inc (Discovery channel, Discovery Travel and Living and Animal Planet); CNBC Asia Pacific (CNBC), PT. Mitra Multi Sarana (Fashion TV), MTV Asia LDC (MTV), Nicklodeon Global Network Ventures Inc. (Nicklodeon), Condor Entertainment B.V. (TVS Xing He), Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc (CNN, CNNfn and TNT) and PT. Jaring Data Interaktif (Quick Financial Channel), AFC Network Private Limited (Asian Food Channel), Asia Plus International Channel (AFC), Global Sky-Net Co., Ltd., (FTV, SCTV, TVE), Eurosport SA (Eurosport), Sanlih E-Television Co., Ltd., (SETI). The agreements provide that payment of subscription fees is mainly based on a fixed rate per month per subscriber. Most of the agreements will expire within 2009-2011. 8) Perjanjian MNCSV dengan Bank, Retailer dan Perusahaan Instalasi. Sehubungan dengan peluncuran jasa penyiaran digital langsung oleh MNCSV dan penjualan decoder digital, MNCSV melakukan perjanjian terpisah dengan: 8) MNCSV entered into an agreement with Banks, Retailers and Installation Companies. Pursuant to the launching of MNCSV’s digital direct broadcasting services and sale of digital decoders, MNCSV has entered into separate agreements with: - 102 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan (i) 9) e. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Beberapa bank sehubungan dengan perjanjian dengan pelanggan yang pembayarannya dilakukan dengan mendebit langsung dari rekening pelanggan. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya administrasi kepada bank. (i) Several banks, pursuant to which agreements, subscribers may make payments by pre-authorized direct debit to the subscribers accounts in such banks. In return MNCSV agreed to pay administrative fees to the banks. (ii) Beberapa retailer, dimana MNCSV setuju untuk membayar komisi kepada retailer sebagai penyedia jasa seperti yang tercantum dalam perjanjian sesuai dengan paket acara yang dipilih oleh pelanggan. (ii) Several retailers, whereby MNCSV agreed to pay commission to the retailers as provided in the agreements based on the program packages chosen by the subscribers. (iii) Beberapa perusahaan instalasi, dimana MNCSV menunjuk beberapa perusahaan untuk memasang dekoder digital agar pelanggan dapat menerima dan menyaksikan acara televisi yang ditawarkan oleh MNCSV. (iii) Several installation companies, whereby MNCSV appointed such companies to install the digital decoders in order for the subscribers to receive and view the television programs offered by MNCSV. MNCSV melakukan perjanjian penyediaan satelit transponder dengan Protostar II Ltd., jangka waktu selama 15 tahun sebesar US$ 353.250.000. 9) MNCSV entered into a Satellite Transponder Lease Agreement with Protostar II Ltd., for a period of 15 years amounting to US$ 353,250,000. Pada bulan Agustus 2009, Prostar II Ltd., bangkrut. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, MNCSV masih dalam proses penyelesaian atas pembayaran transaksi tersebut. Sampai tanggal 31 Desember 2009, MNCSV telah melakukan pembayaran uang muka sebesar US$ 7.910.224. In August 2009, Prostar II Ltd., had filed for bankcruptcy. As of the issuance date of the consolidated financial statements, MNCSV is still in the process of settlement of the transaction. As of December 31, 2009, MNCSV had made advance payment amounting to US$ 7,910,224. 10) Sehubungan dengan perjanjian fasilitas pinjaman dari Lehman pada tanggal 18 Desember 2007 (Catatan 27) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian, Lehman mendapatkan waran senilai US$ 1.000.000 yang dapat dikonversi menjadi saham MNCSV. Setiap waran memberikan hak kepada pemegang waran untuk memesan sejumlah saham yang jumlahnya ditentukan dengan membagi nilai waran (US$ juta) dikonversikan dalam mata uang Rupiah dengan harga pelaksanaan waran. 10) In relation with the letter of credit facility with Lehman dated December 18, 2007 (Note 27) which is an integral part of the agreement, Lehman obtained US$ 1,000,000 warrants which are convertible into shares of MNCSV. Each warrant entitles the warrants holders to purchase shares which amount is determined with warrants value (US$ million) converted into IDR divided by the warrant exercise price. Berdasarkan instruksi Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 134/Dirjen/1995 tanggal 20 September 1995 tentang peningkatan pendapatan biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi. Infokom berkewajiban membayar Biaya Hak Penyelenggaraan jasa telekomunikasi sebesar 1% dari pendapatan operasinya. e. - 103 - Based on instruction from Director General of Post and Telecommunication No. 134/Dirjen/1995 dated September 20, 1995 concerning increase of the cost of telecommunications services rights. Infokom has to pay for Broadcasting Rights of telecommunications services amounting to 1% from its operational revenue. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued f. PT Flash Mobile memiliki kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain PT Pos Indonesia (Persero), PT Bhakti Finance, PT Bank Rakyat Indonesia, PT PLN (Persero) dan PT Kereta Api (Persero) mengenai Penyelenggaraan Jaringan Penerimaan Pembayaran berbagai tagihan dan “Online Reservation and Payment Ticketing System”. f. PT Flash Mobile has entered into several agreements with some parties, among others PT Pos Indonesia (Persero), PT Bhakti Finance, PT Bank Rakyat Indonesia, PT PLN (Persero) and PT Kereta Api (Persero) with respect to Implementation Collection System from Customer and “Online Reservation and Payment Ticketing System”. g. IAT mengadakan perjanjian sebagai berikut: g. IAT entered into agreements as follows: h. 1) Berdasarkan perjanjian kerja sama tanggal 12 Oktober 2000, IAT memanfaatkan (untuk keperluan usaha) tanah seluas 10.524 m2, apron seluas 7.500 m2 dan gedung eks Terminal Haji seluas 2.592 m2 seluruhnya milik Induk Koperasi TNI Angkatan Udara (Inkopau) untuk jangka waktu 30 tahun. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Inkopau membebankan biaya pemanfaatan lahan sebesar US$ 76.830 per tahun dan dana kompensasi sebesar Rp 3.000 juta, yang telah dibayar pada tahun 2000. 1) Based on the agreement dated October 12, 2000, IAT used the assets of the Cooperative of the Indonesian Air Force (Inkopau) consisting of land of ± 10,524 m2, apron of ± 7,500 m2 and building ex Pilgrim Terminal of ± 2,592 m2 for a period of 30 years. In relation to the agreement, Inkopau charged land usage of US$ 76,830 per year and fund compensation of Rp 3,000 million, which were paid in the year 2000. 2) IAT memperoh fasilitas Surety Bond dari perusahaan asuransi PT Parolamas sejumlah US$ 2.497.530 sebagai performance bond kepada West Natuna Consorsium (WNC) untuk jangka waktu 63 bulan sampai dengan 30 April 2013. Pada bulan Januari 2009, Perusahaan telah membatalkan perjanjian dengan WNC (terdiri atas Conoco Philips Indonesia, Star Energy dan Premier Oil). 2) IAT obtained Surety Bond from PT Parolamas Insurance amounting to US$ 2,497,530 as performance bond to West Natuna Consorsium (WNC) within 63 months until April 30, 2013. In January 2009, the Company cancelled the agreement with WNC (consist Conoco Philips Indonesia, Star Energy and Premier Oil). 3) IAT memperoleh fasilitas performance bond dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan counter garansi dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk sebesar US$ 3,476,587.08, sebagai performance bond kepada PT Total E&P Indonesie untuk jangka waktu dari 15 Oktober 2008 sampai dengan 31 Maret 2014. 3) IAT obtained bank guarantee facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk as counter guarantee amounting to US$ 3,476,587.08 as performance bond to PT Total E&P Indonesie with a term from October 15, 2008 until March 31, 2014. BFin melakukan perjanjian pembiayaan bersama dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk untuk menyediakan nasabah dalam pembelian sepeda motor, mobil dan barang elektronik dengan ketentuan sebagai berikut: a. h. Nasabah harus menyediakan pembiayaan minimum sebesar 10% dari kebutuhan pembiayaan konsumen BFin entered into joint financing agreement with PT Bank Muamalat Indonesia Tbk to provide consumer financing for motorcycles, vehicles and electronics with the folowing terms: a. - 104 - Consumer has to maintain a minimum deposit of 10% of the amount to be financed. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk akan membiayai sebesar 80% untuk alat berat baru dan 70% untuk alat berat bekas dari seluruh jumlah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut. b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk will finance 80 % for new heavy equipment and 70% for old heavy equipment from whole capital value is needed for operation. Jangka waktu fasilitas Pembiayaan Musyarakah untuk alat berat baru dan bekas selama 42 bulan termasuk kelonggaran untuk penarikan selama 6 bulan, dengan jangka waktu pembiayaan maksimal 3 tahun terhitung dari tanggal 19 Juni 2008 sampai dengan 19 Juni 2011. The Musyarakah financing facility for new or second hand heavy equipment has a term of 42 months including grace period of 6 months, with maximum financing term of 3 years to end user from June 19, 2008 to June 19, 2011. Jangka waktu fasilitas Pembiayaan Musyarakah untuk kendaraan sepeda motor, kendaraan roda empat dan barang elektronik berlangsung selama 54 bulan termasuk kelonggaran untuk penarikan selama 18 bulan dengan jangka waktu pembiayaan maksimal 36 bulan dengan maksimal pencairan sampai dengan bulan Juni 2010. Jangka waktu pembiayaan terhitung dari tanggal 19 Juni 2008 sampai dengan 19 Juni 2013 (Catatan 27). The Musyarakah financing facility for motorcycle, vehicle, and electronic has a term of 54 months including grace period of 18 months from June 19, 2008 until June 19, 2013, with maximum financing term of 36 months to end users and availment until June 2010 (Note 27). 53. KONTINJENSI a. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 53. CONTINGENCIES Pada tahun 2009, Crown Capital Global Limited, yang berdomisili di British Virgin Islands mengajukan permohonan pailit Cipta TPI atas obligasi subordinasi sebesar US$ 53 juta. Cipta TPI menolak klaim tersebut karena obligasi subordinasi di atas tidak ada dalam catatan Cipta TPI. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat melalui keputusannya No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst mengabulkan permohonan pailit yang diajukan oleh CCGL terhadap Cipta TPI. Atas putusan Pengadilan Niaga tersebut, Cipta TPI dan beberapa kreditur lainnya kemudian melakukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA). Pada tanggal 15 Desember 2009, MA membatalkan putusan pailit tersebut melalui putusannya No. 834K/Pdt.Sus/2009 (Putusan MA 834K). a. Pada tanggal 14 Januari 2010, CCGL mengajukan peninjauan kembali (PK) atas Putusan MA 834K tersebut, menyatakan bahwa CCGL memiliki bukti baru (novum). Sehubungan dengan hal tersebut, Cipta TPI dan beberapa kreditur lainnya mengajukan Kontra Memorandum Peninjauan Kembali ke MA yang pada dasarnya menyangkal dan menyatakan bahwa novum yang diajukan CCGL tidak relevan terhadap kasus ini. In 2009, Crown Capital Global Limited (CCGL) domiciled in British Virgin Islands, filed a petition for brankcruptcy againts Cipta TPI pursuant to a certain US$ 53 million subordinated bond. Cipta TPI denied the claim which was nowhere to be found in the Cipta TPI’s record. On October 14, 2009, Central Jakarta Comercial Court through its decision letter No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga. Jkt.Pst approved the bankcruptcy petition filed by CCGL to Cipta TPI. Cipta TPI, and along with several other creditors, filed cassation against the Commercial Court's decision to the Indonesian Supreme Court. On December 15, 2009, the Supreme Court overturned the Commercial Court's decision through decision No. 834K/Pdt/Sus/2009 ("Supreme Court Decision 834K"). On January 14, 2010, CCGL filed a petition for Judicial Review (Peninjauan Kembali) against the Supreme Court Decision 834K, claiming that it has new evidences (novum). Consequently, Cipta TPI and several other creditors also filed a Counter Memorandum of Judicial Review to the Supreme Court which in principle denies and states that the new evidences introduced by CCGL are irrelevant to the case. - 105 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Berdasarkan konferensi pers yang dilakukan MA pada tanggal 26 Maret 2010, dinyatakan bahwa Majelis Hakim MA Tingkat Peninjauan Kembali telah menyepakati untuk menolak Peninjauan Kembali yang diajukan CCGL. Dengan demikian, gugatan pailit oleh CCGL terhadap Cipta TPI sudah berakhir (tuntas) dan Cipta TPI telah bebas dan dinyatakan tidak pailit. b. Based on a press conference held by the Supreme Court on 26 March 2010, it was clearly stated that the Supreme Court has agreed to dismiss a petition for Judicial Review (Peninjauan Kembali) filed by CCGL. Therefore, CCGL’s bankruptcy lawsuit against Cipta TPI has been finalized so that Cipta TPI is now free and declared not in bankruptcy. RCTI, Kepolisian R.I., Dewan Pers dan beberapa perusahaan media lainnya bersama-sama mendapatkan gugatan perkara perdata No. 520/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Brt, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, sehubungan dengan pemberitaan. Sumber pemberitaan tersebut didapatkan RCTI dari pihak kepolisian. Proses persidangan telah memasuki tahap pembuktian. b. Berdasarkan pendapat dari pengacara dan konsultan hukum RCTI, dengan bersandar pada penilaian terhadap konstruksi dan dalildalil gugatan berikut bukti-bukti yang diajukan oleh penggugat, diperkirakan gugatan tersebut akan ditolak atau setidaktidaknya dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat. 54. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF RCTI, the Indonesian National Police, the Press Council, and several other media companies are the defendants in a civil lawsuit No. 520/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Brt in the West Jakarta District Court in relation to news reporting. The source of the news was obtained by RCTI from the police force. The court process on this civil lawsuit is still in the evidence verification phase. According to the legal opinion of RCTI’s lawyer and legal consultants, based on an assessment on the construction and argumentation of the complaint and on a review of the evidence submitted by the plaintiff, RCTI’s lawyer and legal consultants believe that the complaint will be rejected or at least will be declared unacceptable by the West Jakarta District Court. 54. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V. dan Deutsche Bank AG, Singapura (DB) mengadakan kontrak US$/IDR non-deliverable foreign exchange hedge transaction untuk mengelola risiko pergerakan mata uang asing dengan jumlah notional US$ 100.000.000, jatuh tempo 12 September 2011. Tidak terdapat pembayaran premi opsi pada awal kontrak, tetapi untuk membeli opsi tersebut, MNC B.V. harus melakukan satu seri pembayaran bunga berdasarkan suatu jumlah notional dalam Yen, dengan suatu potensi pembayaran oleh DB pada saat jatuh tempo, dimana DB akan melakukan penyelesaian secara kas dalam US$ atas jumlah notional US$ 100.000.000, tergantung pada kurs US$/IDR pada saat jatuh tempo dan strike price yang ditentukan dalam kontrak. MNC B.V. dapat mengakhiri kontrak tersebut secara tahunan. Pada tanggal 12 Desember 2007, MNC B.V. mengalihkan hak, hutang dan kewajibannya pada transaksi lindung nilai kepada MNC. Pada tahun 2009, MNC mengalihkan hak dan kewajiban pada transaksi lindung nilai kepada MIMEL. On September 12, 2006, MNC B.V. and Deutsche Bank AG, Singapore (DB) entered into a US$/IDR non-deliverable foreign exchange hedge transaction to manage the exposure to foreign currency movement with notional amount of US$ 100,000,000, due on September 12, 2011. There is no option premium paid up-front, but for buying the option, MNC B.V. has to pay a series of quarterly interest payments based on Yen notional amount, with a potential pay out from DB in which DB will pay MNC B.V. on a maturity date a US$ cash settlement based on a notional amount of US$ 100,000,000, depending on the US$/IDR exchange rate and the strike price specified in the contract. This contract can be preterminated by MNC B.V. on a yearly basis. On December 12, 2007, MNC B.V. transferred its rights, liabilities and obligations under the hedge transaction to MNC. In 2009, MNC transferred its rights and obligations under the hedge transaction to MIMEL. - 106 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 55. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING 55. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its subsidiaries have assets and liabilities in foreign currencies as follows: 2009 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang pembiayaan Piutang lain-lain Uang muka dan biaya dibayar dimuka Aset lain-lain Jumlah aset Kewajiban Hutang bank W esel bayar Hutang usaha US$ Euro Yen Lainnya/Others US$ US$ Lainnya/Others US$ US$ 85.924.581 10.423 578.100 US$ Euro Sin$ GBP US$ US$ US$ US$ Euro 807.689 141 59 63 461.508 325.379 9.622 20.171 130.968 85.160.978 12.830 577.008 44.700.548 33.889 5.243 711 13.879.381 420.185 458 35 11 130.466 2.306.755 1.442.352 8.042.040 15.794 88.060 1.726.069 10.840.304 24.127.738 471.860 - 5.549.902 2.400.000 21.527.077 1.403.041 102.359.216 98.532.447 101.899 226.801 6.374 558 24.979 14 13 100.340 1.319 504 926.205 101.129.520 60.771 26.280 235.722 21.652 12.409 262 22.515 982 14 96.934 2.309 226 1.107.368 US$ US$ 270.586.282 2.543.512 1.005 269.120.238 11 2.946.867 US$ 1.457.104 13.697 3.946.215 1.431.071 15.670 4.549.992 Yen Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Hutang pihak hubungan istimewa Hutang obligasi Kewajiban tidak lancar lain-lain Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih 2008 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah Lainnya/Others US$ Euro Lainnya/Others US$ Euro Lainnya/Others US$ 49.096.575 34.614.788 2.145.851 13.932.767 2.657.292 1.040 10.674.476 97.647 (1.639.460) - 107 - 11.647.519 35.585.777 951.643 14.747.144 2.056.166 63.626 8.852.462 149.630 932.513 198 70 101 127.540 389.664 228 10.420 161.481 (2.823.923) Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable Financing receivables Other accounts receivable Advances and prepaid expenses Other assets Total assets Liabilities Bank loans Notes payable Trade accounts payable Other accounts payable Accrued expenses Long-term loans Payable to related parties Bonds payable Other noncurrent liabilities Total Liabilities Net Liabilities PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on December 31, 2009 and 2008 were as follows: 31 Desember/December 31, 2009 2008 Rp Rp Euro 1 USD 1 SGD 1 JPY 100 13.510 9.400 6.699 10.170 15.432 10.950 7.607 12.123 1 Euro 1 USD 1 SGD 100 JPY Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing sebesar Rp 618.966 juta pada tahun 2009 dan (Rp 539.641 juta) pada tahun 2008. The Company and its subsidiaries incurred gain (loss) on foreign exchange of Rp 618,966 million in 2009 and (Rp 539,641 million) in 2008. 56. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN 56. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARIES Pasar uang dan pasar modal global telah mengalami ketidakstabilan dan krisis yang parah. Kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha dan mempertahankan tingkat profitabilitas serta untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo mungkin sangat tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal dan tindakan lainnya yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi, yang berada diluar kendali Perusahaan dan anak perusahaan. The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company and its subsidiaries to maintain operations and profitability and to pay its debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond the Company and its subsidiaries’ control, undertaken to achieve economic recovery. Namun demikian, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber keuangan yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya. Nevertheless, the Company and its subsidiaries have considerable financial resources to maintain its operation. Manajemen akan berusaha sebaik-baiknya sehingga Perusahaan dan anak perusahaan akan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walau dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini. The management will try its best so that the Company and its subsidiaries are well placed to manage its business risk successfully despite the current uncertain economic outlook. Manajemen memiliki ekspektasi bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi. The management expects that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements. - 108 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 57. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 57. SUBSEQUENT EVENTS 1. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, TBUK milik Perusahaan sebanyak US$ 137.432 telah dikonversi menjadi 1.087.505 saham, sehingga jumlah saham beredar Perusahaan menjadi sebanyak 7.238.021.050 saham. 1. Up until the issuance date of the financial statement, the Company’s convertible bonds (TBUK) amounting to US$ 137,432 were converted into 1,087,505 shares, thus changing the outstanding shares to 7,238,021,050 shares. 2. Pada tanggal 26 Maret 2010, Perusahaan mengumumkan rencana penanaman modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 3.216.414.909 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Pelaksanaan rencana ini memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan tanggal 12 April 2010. 2. On March 26, 2010, the Company announced its plan to issue shares without Preemptive Rights with a maximum of 3,216,414,909 shares with par value of Rp 100 per share to the shareholders. The execution of this plan requires the approval of the stockholders in their extraordinary general meeting which will be held on April 12, 2010. 3. Pada bulan Januari 2010, Perusahaan telah menandatangani perjanjian Pengikatan Jual Beli untuk satu proyek tambang batu bara di Sumatera, yang dalam waktu 1-6 bulan ke depan akan difinalkan bila syarat-syarat dan ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian tersebut dipenuhi. 3. In January 2010, the Company signed Sales and Purchase Agreement to purchase a coal mining project in Sumatera, which will be finalized within the following 1-6 months if all the terms and conditions in the agreement are fulfilled. 4. Pada bulan Maret 2010, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan mitra lokal untuk bersama-sama mengakuisisi satu ladang minyak dan gas yang berlokasi di Sumatera Selatan. Kerjasama ini sedang menunggu persetujuan MIGAS paling lambat dipertengahan tahun 2010. 4. In March 2010, the Company signed an agreement with a local partner to jointly acquire an oil and gas field located in Sumatera Selatan. Such cooperation agreement is still in the process of getting approval from MIGAS which is expected to be obtained in mid 2010. 5. Pada tanggal 13 Januari 2010, anak perusahaan Linktone telah membeli 50,01% saham Letang Game Ltd sejumlah US$ 9.150.000. Pembayaran secara tunai sebesar US$ 2.560.000 dilakukan pada saat dicapainya kesepakatan akuisisi dan sisanya akan dibayar pada tahun 2010 dan 2011, setelah mempertimbangkan kinerja Letang atas beberapa target keuangan dan operasional. 5. On January 13, 2010, Linktone’s subsidiary has acquired 50.01% shares of Letang Game Ltd for a total amount of US$ 9,150,000, with payment of US$ 2,560,000 in cash upon the closing of the acquisition and the remainder to be paid in 2010 to 2011 after taking into account Letang’s performance on certain financial and operational milestones. 6. Pada tanggal 17 Maret 2010, MIMEL bersama-sama dengan Linktone telah menyelesaikan akuisisi 75% saham biasa Innoform Media Pte Ltd ("Innoform"), senilai SG$ 9.750.000. Bagian kepemilikan MIMEL adalah 25% dan Linktone sebesar 50%. MIMEL dan Linktone memiliki opsi untuk membeli 25% sisa kepemilikan, dimana 15% akan dilsaksanakan dalam waktu 18 bulan dan sisanya 10%, akan dilaksanakan dalam waktu 30 bulan dari tanggal perjanjian. 6. On March 17, 2010, MIMEL jointly with Linktone completed the acquisition of 75% of the shares of Innoform Media Pte Ltd ("Innoform"), for a total amount of SG$ 9,750,000. MIMEL was apportioned 25% ownership and Linktone was assigned 50%. MIMEL and Linktone have the option to purchase the remaining 25% shareholding, whereby 15% shareholding is exercisable within 18 months and the other 10% is exercisable within 30 months from the agreement date. - 109 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 59. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a. b. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 59. ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK AND ISAK) Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan a. Revised standard effective in the current year Pada tahun 2009, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan. In 2009, the Company and its subsidiaries adopted the revised accounting standard for inventories, which supersedes PSAK 14, Inventories. Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan. The principal changes to the standard include, among other things, the requirement to use the same cost formula for all inventories having similar nature and use to the entity, and for purchase of inventories with deferred settlement terms, the difference between the purchase price for normal credit terms and the amount paid is recognized over the period of financing. Penerapan awal ini tidak mempunyai pengaruh signifikan pada laporan keuangan tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang. The initial adoption has no significant effect on the financial statements but may affect the accounting for future transactions or arrangements. Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku i. b. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010: i. PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama Standards effective for statements beginning on January 1, 2010: ii. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: Revised standards in issue not yet effective ii. financial or after PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Costs PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement Standards effective for statements beginning on January 1, 2011: financial or after PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 12 (revised 2009), Financial Reporting of Interest in Joint Ventures - 110 - PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan c. PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued PSAK 15 (revised 2009), Accounting for Investments in Associates PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku c. ISAK berikut ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: Interpretation of Financial Acconting Standards (ISAK) in issue not yet effective The following ISAKs are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011: ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan. 60. REKLASIFIKASI AKUN Management is evaluating the effect of these standards and interpretation on the financial statements. 60. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 telah direklasifikasi agar mencerminkan sifat dan transaksi akun tersebut dan sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2009. Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut: Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Aset tetap - bersih Properti investasi Beban langsung Beban umum dan administrasi Penyusutan dan amortisasi ISAK 7 (revised 2009), Consolidation: Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilites ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturer Certain accounts in 2008 consolidated financial statements were reclassified to conform the nature and transaction of such account with 2009 consolidated financial statement presentation. The accounts reclassified were as follows: Setelah reklasifikasi/ After reclasification 2.647.570 3.042.723 1.642.699 620.317 2.520.576 130.588 3.114.452 1.563.648 627.639 - 111 - Property and equipment - net Investment property Direct costs General and administrastive expense Depreciation and amortization PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 61. PERSETUJUAN KONSOLIDASI LAPORAN PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued KEUANGAN 61. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 3 sampai dengan 112 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 1 April 2010. The consolidated financial statements on pages 3 to 112 were approved and authorized for issue by the Directors on April 1, 2010. - 112 -