Cover - BTS - Des 2013

advertisement
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Tanggal 1 Januari 2012/ 31 Desember 2011
D/March 28, 2014
Paraf:
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir
Pada 31 Desember 2013 dan 2012
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Tanggal 1 Januari 2012/ 31 Desember 2011
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
2
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
3
Laporan Arus Kas Konsolidasian
4
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
5
Informasi Tambahan-Laporan Keuangan Tersendiri:
Laporan Posisi Keuangan (Entitas Induk)
Laporan Laba Rugi (Entitas Induk)
Laporan Perubahan Ekuitas (Entitas Induk)
Laporan Arus Kas (Entitas Induk)
Pengungkapan Lainnya
Lampiran I
Lampiran II
Lampiran III
Lampiran IV
Lampiran V
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, serta
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah Penuh)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Bank
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Persediaan
Pajak Dibayar di Muka
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang
Properti Investasi
Aset Tetap
Aset Pajak Tangguhan
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
Catatan
31 Desember
2013
Rp
31 Desember *)
2012
Rp
1 Januari 2012/ *)
31 Desember 2011
Rp
2.e, 2.f, 2.q, 3, 27
2.e, 4, 27
2.e, 27
2.g, 5
2.p, 23.a
2.d, 2.h, 6
6.896.122.016
39.508.689.421
1.301.253
3.201.350.487
2.800.127.545
4.329.136.521
56.736.727.243
4.157.952.509
18.158.253.131
-520.754.868
2.976.429.842
15.963.040.402
41.776.430.752
2.540.799.291
15.339.849.905
1.430.033.692
-3.240.633.596
9.903.454.379
32.454.770.863
2.e, 27
2.h, 6
2.i, 2.k, 7
2.j, 2.k, 8
2.p, 23
568.162.178
62.989.275.656
527.329.677.411
7.485.361.403
3.259.628.903
601.632.105.551
658.368.832.794
213.493.857
34.330.021.769
370.736.143.789
683.312.505
5.761.100.592
411.724.072.512
453.500.503.264
1.608.172.984
22.676.278.523
212.151.136.669
599.355.353
3.609.242.911
240.644.186.440
273.098.957.303
2.e,2.q, 9, 27
2.e, 11, 27
2.p, 23
2.e, 2.q, 10, 27
47.764.672.644
3.428.715.243
487.328.062
6.129.640.409
27.368.749.273
1.194.608.215
949.284.861
4.077.918.249
3.679.228.683
518.551.935
1.713.069.338
3.416.471.768
2.l
2.m, 12
2.e, 13, 27
652.090.298
53.202.210.304
89.657.100.331
201.321.757.291
-22.190.924.498
54.730.867.280
110.512.352.376
-15.809.373.532
29.898.297.002
55.034.992.258
2.l
2.m, 12
2.e, 13, 27
2.d, 2.o, 14, 25
2.p, 23
1.230.457.211
3.478.111.106
156.227.832.891
2.208.444.740
62.099.607.710
225.244.453.658
426.566.210.949
--162.754.976.246
1.271.828.840
29.905.883.282
193.932.688.368
304.445.040.744
-1.245.000.000
159.671.972.129
631.012.299
3.035.597.187
164.583.581.615
219.618.573.873
15
50.980.000.000
50.980.000.000
5.000.000.000
15
17
-(1.266.853.812)
182.139.098.590
--96.536.138.745
45.980.000.000
-2.545.438.978
231.852.244.778
(49.622.933)
231.802.621.845
147.516.138.745
1.539.323.775
149.055.462.520
53.525.438.978
(45.055.548)
53.480.383.430
658.368.832.794
453.500.503.264
273.098.957.303
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Beban Akrual
Utang Pajak
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Bagian Jangka Pendek dari:
Utang Pembiayaan Konsumen
Pendapatan Diterima Dimuka
Utang Bank Jangka Panjang
Jumlah Liabiltas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Pembiayaan Konsumen
Pendapatan Diterima Dimuka
Utang Bank Jangka Panjang
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Liabilitas Pajak Tangguhan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal Saham - nilai nominal Rp100 per saham
(Pada 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/
31 Desember 2011: Rp1.000.000 per saham)
Modal Dasar - 2.000.000.000 saham
Modal Ditempatkan dan Disetor - 509.800.000 saham
(Pada 31 Desember 2012: 50.980 saham dan 1 Januari 2012/
31 Desember 2011: 5.000 saham)
Uang Muka Setoran Modal
Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
JUMLAH EKUITAS
16
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
*) Direklasifikasi (lihat Catatan 32)
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 28, 2014
1
paraf:
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
2013
Rp
2012 *)
Rp
PENDAPATAN USAHA
2.m, 18
103.194.488.509
65.881.349.604
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2.m, 19
(23.723.718.248)
(19.449.223.801)
79.470.770.261
46.432.125.803
(13.988.792.149)
(9.362.808.452)
65.481.978.112
37.069.317.351
82.331.535.195
(26.954.306.558)
(549.210.624)
108.156.905.014
(24.477.033.683)
(455.681.177)
120.309.996.125
120.293.507.505
(34.707.036.811)
(24.718.428.415)
85.602.959.314
95.575.079.090
--
--
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
85.602.959.314
95.575.079.090
LABA TAHUN BERJALAN YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah
85.602.959.845
(531)
85.602.959.314
93.990.699.766
1.584.379.324
95.575.079.090
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah
85.602.959.845
(531)
85.602.959.314
93.990.699.766
1.584.379.324
95.575.079.090
167,91
184,37
LABA BRUTO
Beban Usaha
2.m, 20
LABA USAHA
Kenaikan Nilai Wajar atas Properti Investasi
Beban Keuangan
Lain-lain - Bersih
2.i, 7
2.e, 21
LABA SEBELUM PAJAK
Beban Pajak
2.p, 23
LABA TAHUN BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK
2.r, 22
*) Direklasifikasi (lihat Catatan 32)
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 28, 2014
2
paraf:
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Catatan
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011
Reklasifikasi Uang Muka Setoran Modal
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
15
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
Selisih Transaksi yang Timbul dari Perubahan
Bagian Kepemilikan pada Entitas Anak
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Modal
Saham
Uang Muka
Setoran
Modal
Rp
Rp
Rp
Rp
Jumlah Ekuitas
Rp
Rp
Jumlah Ekuitas yang
Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik
Entitas Induk
Rp
5.000.000.000
45.980.000.000
--
--
2.545.438.979
53.525.438.979
(45.055.548)
53.480.383.431
45.980.000.000
--
(45.980.000.000)
--
---
---
-93.990.699.766
-93.990.699.766
-1.584.379.324
-95.575.079.090
50.980.000.000
--
--
--
96.536.138.745
147.516.138.745
1.539.323.776
149.055.462.521
---
---
(1.266.853.812)
--
---
-85.602.959.845
(1.266.853.812)
85.602.959.845
(1.588.946.178)
(531)
(2.855.799.990)
85.602.959.314
50.980.000.000
--
(1.266.853.812)
--
182.139.098.590
231.852.244.778
(49.622.933)
231.802.621.845
17
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
Saldo Laba (Defisit)
Yang Telah
Yang Belum
Ditentukan
Ditentukan
Penggunaannya
Penggunaannya
Selisih
Transaksi
dengan Pihak
Non Pengendali
Kepentingan
Nonpengendali
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 28, 2014
3
paraf:
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
2013
Rp
2012
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran kepada Pemasok
Pembayaran kepada Karyawan
Penerimaan Bunga
Pembayaran Pajak
Penerimaan dari Pajak
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
130.919.528.916
(23.672.704.809)
(12.756.659.781)
79.506.733
(667.338.054)
856.748.105
94.759.081.110
78.980.720.232
(16.541.324.387)
(8.081.693.441)
68.716.833
(576.064.290)
348.002.848
54.198.357.795
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
Pembayaran Sewa Lahan Dibayar di Muka
Perolehan Properti Investasi
Pembelian Saham Entitas Anak dari Pihak Nonpengendali
Pembayaran Angsuran Sewa Pembiayaan
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(3.799.303.865)
(18.761.309.109)
(68.395.141.925)
(2.857.000.000)
(169.771.400)
(93.982.526.299)
(870.037.556)
(16.996.070.421)
(38.249.282.190)
--(56.115.390.167)
81.973.600.000
(53.350.364.578)
(26.624.058.268)
1.999.177.154
49.799.600.000
(21.320.698.173)
(24.944.715.575)
3.534.186.252
2.775.731.965
1.617.153.880
(37.562.458)
(662)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
4.157.952.509
2.540.799.291
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
6.896.122.016
4.157.952.509
17
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Utang Jangka Panjang
Penerimaan
Pembayaran
13
Pembayaran Beban Keuangan
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN BANK
Transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan di Catatan 26.
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 28, 2014
4
paraf:
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
1.
Umum
1.a. Pendirian Perusahaan
PT Bali Towerindo Sentra Tbk (Perusahaan), didirikan berdasarkan Akta No. 12 tanggal 6 Juli 2006 dari
Triska Damayanti, S.H., Notaris di Bali. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. W16-00119 HT.01.01-TH.2006 tanggal 28
Nopember 2006 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2007,
Tambahan No. 6861. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
berdasarkan Akta No. 138 tanggal 30 September 2013 dari Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta,
mengenai perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan yang meliputi antara lain:
(i) perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka;
(ii) menyetujui Penawaran Umum kepada masyarakat melalui Pasar Modal (Go Public) sejumlah
sebanyak-banyaknya 400.000.000 (empat ratus juta) saham dalam Perusahaan atau sebesar
Rp40.000.000.000 (empat puluh miliar Rupiah);
(iii) meningkatkan Modal Dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp50.980.000.000 (lima puluh miliar
sembilan ratus delapan puluh juta Rupiah) menjadi sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar
Rupiah), karenanya mengubah Pasal 4 ayat 1 anggaran dasar Perusahaan;
(iv) mengubah nilai nominal saham Perusahaan yang semula sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah)
menjadi sebesar Rp100 (seratus Rupiah);
(v) mengubah susunan para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan;
(vi) mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan
Lembaga Keuangan Nomor IX.J.I Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep179/BL/2008 tertanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
Atas perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-61437.AH.01.02.Tahun 2013
tanggal 26 November 2013.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada bulan Juli
2008. Saat ini kegiatan usaha Perusahaan adalah pengelolaan dan penyewaan bangunan menara atau
menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi langsung maupun melalui entitas anak.
Entitas induk Perusahaan adalah PT Kharisma Cipta Towerindo. Pemegang saham entitas induk
PT Kharisma Cipta Towerindo meliputi beberapa orang pribadi.
Kantor Perusahaan beralamat di Wisma KEIAI lantai 22 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 3 Jakarta dan
lokasi usaha di Jalan Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali.
1.b. Dewan Komisaris , Direksi dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan Akta
No.138 tanggal 30 September 2013 dari Hannywati Gunawan S.H., Notaris di Jakarta Akta No. 23 tanggal
9 Oktober 2012 dari Yulia, S.H., Notaris di Jakarta dan Akta No. 13 tanggal 6 Mei 2011 dari Yulia, S.H.,
Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
D1/March 28, 2014
5
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
2013
2012
Makmur Jaury
David Sidarta
Erry Firmansyah
Agustinus Hermawan
Jeffry Ronadhi Jap
--
Jap Owen Ronadhi
Anni Suwardi
Robby Hermanto
Tjhang Teddy Gunawan
Jap Owen Ronadhi
Anni Suwardi
Robby Hermanto
Fransiscus Najoan
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Dewan Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Pada tanggal 3 Desember 2013 Perusahaan mengangkat Anni Suwardi sebagai Corporate Secretary dan
pada tanggal 28 Januari 2014 mengangkat Andreas Irawan sebagai Kepala Unit Internal Audit
Perusahaan.
Komite Audit Perusahaan telah dibentuk sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Pengganti Rapat Dewan Komisaris tertanggal 20
Februari 2014 dengan susunan sebagai berikut:
Ketua
Anggota
Anggota
Erry Firmansyah
Hongisisilia
Indra Nathan Kusnadi
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masingmasing sebanyak 62 dan 41 orang (tidak diaudit).
1.c. Entitas anak
Kepemilikan Saham Perusahaan pada entitas anak yang dikonsolidasi, sebagai berikut:
Entitas Anak
PT Paramitra Intimega
PT Paramitra Media Interaktif
Persentase
Kepemilikan
2013
2012
Bidang Usaha
Domisili
Dimulainya
Kegiatan
Operasi
(%)
(%)
Pengelolaan dan penyewaan
menara BTS
Jakarta
2010
99,99
71,43
Jakarta
--*
99.60
--
Jasa telekomunikasi televisi berbayar
Total Aset Sebelum
Eliminasi
2013
2012
(Rp)
46.722.576.849
(Rp)
50.669.043.224
250.000.000
--
* Tidak aktif
PT Paramitra Intimega (PIM) didirikan berdasarkan akta No. 14 tanggal 30 Maret 2004 yang dibuat
dihadapan Yulia S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan
No. C-09044HT.01.01.TH.2004 Tahun 2004 tanggal 15 April 2004.
Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan mengakuisisi 50% kepemilikan di PIM. Pada tanggal 8 Oktober
2008 dan 30 September 2013, Perusahaan mengambil bagian dalam peningkatan modal yang dilakukan
PIM, sehingga kepemilikan Perusahaan di PIM masing-masing menjadi 71,43% dan 99,99%.
PT Paramitra Media Interaktif (PMI) didirikan berdasarkan akta No. 118 tanggal 27 Desember 2013 yang
dibuat dihadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-03026.AH.01.01 tanggal 21 Januari 2014.
D1/March 28, 2014
6
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak telah disusun dan disajikan sesuai
dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh DSAK-IAI, serta
peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 (Revisi 2012) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”
sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan
akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar
akrual, kecuali laporan arus kas yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu
didasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang
dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi
dilaporkan menggunakan metode langsung.
Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata
uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan
konsolidasian adalah mata uang Rupiah.
Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama
kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah
penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Perusahaan telah
rnengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
Sementara itu, Revisi atas PSAK 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali” dan pencabutan atas
PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta
tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap
jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.
2.c. Prinsip-Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak yang
dikendalikan secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada
Catatan 1.c.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas
jika terdapat:
a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran
dasar atau perjanjian;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara
dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal
periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan
untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
D1/March 28, 2014
7
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak
lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian diperoleh
ketika entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas
untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep entitas ekonomi. Seluruh akun
dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi telah
dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan
yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak
yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk.
2.d. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor),
yang meliputi:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya);
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga;
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah
entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan
entitas pelapor;
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf (a);
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
2.e. Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset
D1/March 28, 2014
8
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya.
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan
untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola
ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset
diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui
pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajar.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal,
pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
(iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Manajemen mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi;
b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan
likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman
yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui sebagai
pendapatan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs
hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual
mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan
komprehensif lain akan diakui sebagai laba periode berjalan. Sedangkan pendapatan bunga yang
dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan
nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada
laba atau rugi periode berjalan.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap
indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat
D1/March 28, 2014
9
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang
signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya
dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
• kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
• pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
atau
• terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara
individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan
atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari
rata-rata tahun kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang
berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan
nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa
datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas
seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun
penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan
piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun
penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba atau rugi periode
berjalan.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi periode berjalan.
Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah
penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui
dipulihkan sebagai laba periode berjalan hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan
penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai
dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui sebagai
kerugian periode sebelumnya tidak boleh dipulihkan sebagai laba periode berjalan. Setiap kenaikan nilai
wajar setelah penurunan nilai diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak
mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta
masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas
aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan
D1/March 28, 2014
10
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer,
Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman
yang diterima.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
(i)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas
keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat
dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif
diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen
lindung nilai.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah
dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
Instrumen Ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan Perusahaan diakui sebesar
hasil penerimaan bersih setelah dikurangi dengan biaya emisinya.
Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan
metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan
sebagai pengurang modal saham.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Saling hapus aset dan liabilitas keuangan dan jumlah bersih disajikan dalam laporan keuangan
konsolidasian ketika terdapat hak secara hukum untuk saling hapus jumlah yang diakui dan terdapat
maksud untuk menyelesaikannya secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitas secara
bersamaan.
Metode Suku Bunga Efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama
periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima
oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif,
biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika
lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset
keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen
keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba rugi.
D1/March 28, 2014
11
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Nilai Wajar
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan harus diestimasi untuk tujuan pengakuan dan pengukuran atau
pengungkapan.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan pengukuran nilai
wajar dengan hirarki nilai wajar dengan tingkatan sebagai berikut:
(a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik
(Tingkat 1);
(b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan
liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari
harga) (Tingkat 2); dan
(c) input dari aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang
tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar
yang berlaku pada tanggal pelaporan. Kuotasian harga pasar yang digunakan aset keuangan yang
dimiliki Perusahaan adalah harga penawaran kini sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan ask
price. Instrumen ini termasuk Tingkat 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat
diobservasi yang tersedia dan andal dengan meminimalisasi penggunaan estimasi. Jika semua input
yang signifikan diperlukan untuk nilai wajar instrumen yang dapat diobservasi, Instrumen ini termasuk
Tingkat 2.
Bila satu atau lebih input yang signifikan tidak menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi,
instrumen ini termasuk pada tingkat 3. Hal ini berlaku untuk efek modal yang tidak terdaftar pada bursa
saham.
2.f. Kas dan Bank
Kas terdiri dari saldo kas dan rekening giro bank yang tidak dibatasi penggunaannya serta tidak
dijaminkan.
2.g. Persediaan
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya
perolehan ditentukan dengan metode biaya rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual
dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak menentukan penyisihan persediaan usang
berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan akhir periode.
2.h. Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dan dikelompokkan sebagai aset lancar
dan tidak lancar, mana yang lebih tepat.
2.i. Properti Investasi
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan - bagian dari bangunan - atau keduanya) yang
dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) yang digunakan untuk menghasilkan sewa
atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi diukur pada nilai wajar. Nilai wajar tersebut diakui berdasarkan penilaian yang dilakukan
oleh penilai independen yang memiliki kualifikasi profesional yang diakui dan berpengalaman atas
properti yang dinilai. Penilaian dilakukan minimal satu kali dalam setahun.
D1/March 28, 2014
12
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi diakui dalam laporan
laba rugi pada saat terjadinya dan tidak ada biaya penyusutan yang dibebankan ke dalam laporan laba
rugi.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan) dari laporan posisi keuangan pada saat
pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki
manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi periode/ tahun
berjalan.
2.j. Aset Tetap
Aset tetap, setelah pengakuan awal, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (kecuali tanah yang
tidak disusutkan dan dicatat sebesar biaya perolehan). Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
4
4
4
4
Prasarana
Perabotan Kantor
Peralatan Kantor
Kendaraan
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya,
sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi masa manfaat aset atau keuntungan
ekonomi di masa mendatang dikapitalisasi. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian
yang timbul dikredit atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode/ tahun berjalan.
Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dicatat
pada akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset
tetap ketika pembangunan selesai.
Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu pada
setiap akhir periode pelaporan.
2.k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan
nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat
kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas
suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas
atas aset.
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah
terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset
(unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui
langsung ke laba rugi.
Selama periode pelaporan tidak ada indikasi perubahan keadaan-keadaan yang menyebabkan nilai aset
non-keuangan mengalami penurunan nilai.
D1/March 28, 2014
13
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
2.l. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa
didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian
tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk
menggunakan aset tersebut.
Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset.
Perusahaan dan entitas anak sebagai lessee:
i. Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan
posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan
antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas
sewa. Biaya keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan
tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada
periode terjadinya. Biaya keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai
bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset
sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan
entitas anak akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa.
ii. Dalam sewa operasi, Perusahaan dan entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban
dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Perusahaan dan entitas anak sebagai lessor:
i. Perusahaan dan entitas anak mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi
keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa
diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan
penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat
pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan dan entitas anak sebagai
lessor dalam sewa pembiayaan.
ii. Perusahaan dan entitas anak mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai
sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke
jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang
sama dengan pendapatan sewa operasi. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan
pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus
selama masa sewa.
2.m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan sewa dari sewa operasi menara BTS diakui sebagai pendapatan pada saat diperoleh. Uang
muka sewa yang diterima dimuka disajikan sebagai “Pendapatan Diterima di Muka” dan diakui sebagai
pendapatan atas dasar garis lurus sesuai masa sewanya.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
2.n. Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara Iangsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan
aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk
digunakan atau dijual, dikapitalisasi pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya
aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.
D1/March 28, 2014
14
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
2.o. Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Imbalan Pascakerja
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti tanpa pendanaan untuk seluruh
karyawan tetapnya dan telah menghitung dan mencatat penyisihan untuk imbalan pascakerja karyawan
sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan
Kerja”. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan untuk program ini.
Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika
pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan
beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang
timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan
dengan menggunakan metode projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan
tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus
selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian
aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan
metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program
tersebut.
2.p. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan
pajak yang berlaku.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika
Perusahaan dan entitas anak mengajukan keberatan, pada saat keputusan alas keberatan tersebut telah
ditetapkan.
Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas:
1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
diakui; dan
2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya
diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif
pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku.
Atas pendapatan yang terkena pajak final, tidak terdapat perbedaan temporer antara pelaporan komersial
dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final
untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak
diakui sebagai aset dan liabilitas pajak tangguhan.
Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika,
entitas:
1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan
oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.
D1/March 28, 2014
15
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
2.q. Transaksi Dalam Mata Uang Asing
Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama periode
berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan
penutupan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp12.189 dan Rp9.670 per 1 USD.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan
penjabaran pos moneter dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laporan laba
rugi konsolidasian tahun berjalan.
Sedangkan pos non moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata
uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan.
2.r. Laba per Saham Dasar
Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang
bersangkutan.
2.s. Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan
entitas anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang
sama);
b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
2.t. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen
untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode
pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian
material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang
memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi
dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi
dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi
di luar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada
saat terjadinya.
D1/March 28, 2014
16
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
i. Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap
Perusahaan dan entitas anak melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap
berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil
operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan
oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (Catatan 8).
Imbalan Pascakerja
Penentuan liabilitas imbalan pascakerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi
yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan
tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi
yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan
pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Sementara Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktuan dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan dapat
mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih
rinci diungkapkan dalam Catatan 14.
Revaluasi Properti Investasi
Revaluasi properti investasi bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen
dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, tingkat
inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas
anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi
yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat mempengaruhi secara material nilai properti
investasi yang di revaluasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak
tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan
model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang
data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan
Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan
likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang
dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
ii. Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset
keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55
(Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak seperti diungkapkan pada Catatan 27.
D1/March 28, 2014
17
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
3. Kas dan Bank
2013
Rp
Kas
2012
Rp
59.500.000
59.500.000
Bank - Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Mutiara Tbk
Lain-lain
3.859.202.540
2.954.989.115
15.134.392
160.361.786
3.913.473.065
23.068.331
US Dolar
PT Bank Panin Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
Jumlah Kas dan Bank
3.808.209
3.487.760
6.896.122.016
-1.549.327
4.157.952.509
Tidak terdapat saldo kas dan bank yang dibatasi penggunaannya dan manajemen Perusahaan berkeyakinan
tidak ada saldo kas yang tidak dapat digunakan.
4. Piutang Usaha
2013
Rp
2012
Rp
Pihak Ketiga
PT Telekomunikasi Selular
PT Axis Telekom Indonesia
PT XL Axiata Tbk
PT Indosat Tbk
PT Smartfren Telecom Tbk
Lain-lain
15.565.777.419
8.563.489.344
5.272.814.000
4.605.205.668
4.502.037.328
999.365.662
6.189.056.989
7.730.247.795
1.346.760.172
45.461.922
1.384.653.015
1.462.073.238
Jumlah Piutang Usaha
39.508.689.421
18.158.253.131
2013
Rp
2012
Rp
Seluruh saldo piutang usaha dalam mata uang Rupiah.
Rincian piutang berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:
Belum Jatuh Tempo
Jatuh Tempo
0-30 hari
31-60 hari
61-90 hari
91-120 hari
> 120 hari
1.421.389.330
3.363.382.583
18.816.083.418
12.153.806.666
2.113.670.407
383.154.386
4.620.585.214
10.035.949.084
873.783.371
2.335.972.958
-1.549.165.135
Jumlah Piutang Usaha
39.508.689.421
18.158.253.131
D1/March 28, 2014
18
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individu pada akhir periode pelaporan,
manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut di atas dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak dibentuk
cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha.
Saldo piutang usaha dari pelanggan tertentu dijaminkan sehubungan dengan utang bank (Catatan 13).
5. Persediaan
Akun ini terdiri dari: persediaan atas material konstruksi bangunan menara BTS dan suku cadang. Tidak ada
persediaan yang dijadikan jaminan.
2013
Rp
Material:
Perangkat transmisi
Sarana penunjang menara
Perangkat Internet Service Provider
Jumlah Persediaan
1.958.061.248
956.428.539
286.860.700
3.201.350.487
2012
Rp
280.671.186
240.083.682
-520.754.868
Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar Rp459.658.910 dan Rp164.134.050. Tidak ada persediaan yang dijaminkan dan persediaan tidak
diasuransikan.
Nilai persediaan dicatat sebesar nilai realisasi bersihnya dan manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada
indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan adanya penurunan nilai persediaan pada 31 Desember 2013,
sehingga Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai persediaan.
6. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Akun ini terdiri dari:
2013
Rp
Uang Muka ke Pemasok
Biaya Dibayar di Muka:
Sewa Lahan
Perizinan dan Lain-lain
Jumlah Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang:
Uang Muka ke Pemasok
Sewa Lahan
Perizinan dan Lain-lain
Jumlah Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang
Biaya Dibayar di Muka Jangka Pendek
Uang Muka Operasional
Jumlah Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Pendek
D1/March 28, 2014
19
2012
Rp
31.049.225.746
28.271.946.367
33.414.168.986
2.855.017.445
67.318.412.177
20.170.795.809
1.850.319.995
50.293.062.171
(30.826.953.560)
(31.489.296.780)
(673.025.316)
(62.989.275.656)
(14.950.124.395)
(19.379.897.374)
-(34.330.021.769)
4.106.864.335
222.272.186
4.329.136.521
2.641.218.430
13.321.821.972
15.963.040.402
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
7. Properti Investasi
Saldo Awal
Rp
Biaya Perolehan
Menara BTS dan Sarana
Penunjang
Aset dalam
Penyelesaian
Jumlah
Akumulasi Kenaikan
Nilai Wajar
Nilai Tercatat
2013
Pengurangan
Rp
Reklasifikasi
Rp
Saldo Akhir
Rp
199.633.760.141
13.268.775.217
--
58.268.128.162
271.170.663.520
15.884.851.639
215.518.611.780
61.269.635.898
74.538.411.115
---
(58.544.540.850)
(276.412.688)
18.609.946.687
289.780.610.207
155.217.532.009
370.736.143.789
82.331.535.195
156.869.946.310
---
-(276.412.688)
237.549.067.204
527.329.677.411
Saldo Awal
Rp
Biaya Perolehan
Menara BTS dan Sarana
Penunjang
Aset dalam
Penyelesaian
Jumlah
Akumulasi Kenaikan
Nilai Wajar
Nilai Tercatat
Penambahan
Rp
Penambahan
Rp
2012
Pengurangan
Rp
Reklasifikasi
Rp
Saldo Akhir
Rp
136.724.802.174
28.516.886.790
--
34.392.071.177
199.633.760.141
28.365.707.499
165.090.509.673
21.921.700.317
50.438.587.107
---
(34.402.556.177)
(10.485.000)
15.884.851.639
215.518.611.780
47.060.626.996
212.151.136.669
108.156.905.013
158.595.492.120
---
-(10.485.000)
155.217.532.009
370.736.143.789
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian merupakan menara dan sarana penunjang.
Persentase jumlah tercatat terhadap nilai kontrak adalah 1%-90%. Estimasi penyelesaian pada Agustus 2014.
Manajemen berpendapat tidak ada hambatan dalam penyelesaian pembangunan menara tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah pengeluaran yang diakui dalam proses pembangunan dan
pengembangan aset dalam penyelesaian properti investasi adalah sama dengan nilai tercatat aset dalam
penyelesaian tersebut.
Nilai wajar properti investasi menara BTS dan sarana penunjang pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 ditentukan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen KJPP Martokoesoemo,
Prasetyo & Rekan, penilai independen. Nilai wajar dihitung menggunakan metode Diskonto Arus Kas atas
pendekatan pendapatan dan pendekatan biaya untuk menara BTS dan metode Pendekatan Perbandingan
Data Pasar untuk nilai wajar tanah. Berikut ini asumsi-asumsi signifikan yang dipakai oleh penilai dalam
menghitung nilai wajar atas properti investasi:
Tingkat Diskonto (Per Tahun) dengan
Weighted Average Cost of Capital (WACC)
Tingkat Inflasi (Per Tahun)
Umur Manfaat Menara BTS
2013
2012
10,62%
8,38%
30 Tahun
11,90%
5,30%
30 Tahun
Berdasarkan laporan penilaian tanggal 27 Maret 2014 dan 22 Mei 2013, nilai wajar properti investasi pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp527.329.677.411 dan
Rp370.736.143.789.
D1/March 28, 2014
20
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Berikut adalah rekonsiliasi antara penilaian properti investasi sebelum dan setelah disesuaikan yang dilaporkan
dalam laporan keuangan konsolidasian:
2013
2012
Saldo properti investasi menara BTS dan sarana
penunjang sebelum disesuaikan
Nilai properti investasi yang disesuaikan
beban sewa lahan dibayar dimuka
540.331.283.984
371.345.000.002
(31.611.553.261)
(16.493.707.852)
Saldo properti investasi setelah disesuaikan
yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian
508.719.730.724
354.851.292.150
Analisa sensitivitas:
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika WACC yang digunakan dalam menghitung nilai wajar atas properti
investasi lebih tinggi 10 basis poin atau 11,68%, dengan semua variable lain tetap, maka nilai wajar properti
investasi lebih rendah sebesar Rp25.654.000.000.
Sebaliknya, jika pada tanggal 31 Desember 2013, WACC yang digunakan dalam menghitung nilai wajar atas
properti investasi lebih rendah 10 basis poin atau 9,56%, dengan semua variable lain tetap, maka nilai wajar
properti investasi lebih tinggi sebesar Rp28.951.000.000.
Perubahan nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dicatat dalam laporan laba
rugi komprehensif.
Properti investasi tertentu dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh (Catatan 13).
Seluruh menara BTS Perusahaan dan entitas anak telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada,
seluruhnya kepada PT Asuransi Central Asia dan PT Chartis Insurance Indonesia, seluruhnya pihak ketiga,
dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 256.745.963.274 dan Rp248.520.431.969, pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup
untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
Pendapatan sewa dan beban pokok pendapatan yang timbul dari properti investasi pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
2012
Pendapatan Sewa
103.194.488.509
65.881.349.604
Beban Pokok Pendapatan yang Timbul dari Properti Investasi
23.723.718.248
19.449.223.801
D1/March 28, 2014
21
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
8. Aset Tetap
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Prasarana
Peralatan Kantor
Perabotan Kantor
Kendaraan
Pembiayaan
Kendaraan
Sub Jumlah
Aset Dalam Penyelesaian
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Prasarana
Peralatan Kantor
Perabotan Kantor
Kendaraan
Pembiayaan
Kendaraan
Jumlah
Nilai Tercatat
Saldo Awal
Penambahan
2013
Pengurangan
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir
Rp
1.222.142.830
1.123.518.717
390.685.306
1.280.143.214
1.487.870.593
1.176.696.100
816.351.770
674.090.400
-----
-----
2.710.013.423
2.300.214.817
1.207.037.076
1.954.233.614
-4.016.490.067
-4.016.490.067
2.565.945.367
6.720.954.230
473.669.870
7.194.624.100
-----
-----
2.565.945.367
10.737.444.297
473.669.870
11.211.114.167
1.158.873.337
726.016.768
232.251.161
1.216.036.296
93.079.183
211.551.213
57.562.732
86.328.602
-----
(191.468.173)
(1.444.154)
(4.879.860)
--
1.060.484.347
936.123.827
284.934.033
1.302.364.898
-3.333.177.562
683.312.505
141.845.659
590.367.389
---
-(197.792.187)
141.845.659
3.725.752.764
7.485.361.403
Saldo Awal
Rp
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Prasarana
Peralatan Kantor
Perabotan Kantor
Kendaraan
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Prasarana
Peralatan Kantor
Perabotan Kantor
Kendaraan
Jumlah
Nilai Tercatat
Reklasifikasi/
Koreksi
Rp
Penambahan
Rp
2012
Pengurangan
Rp
Reklasifikasi
Rp
Saldo Akhir
Rp
1.020.974.331
873.444.900
194.832.056
1.228.203.214
3.317.454.501
190.683.499
250.073.817
195.853.250
51.940.000
688.550.566
------
10.485.000
---10.485.000
1.222.142.830
1.123.518.717
390.685.306
1.280.143.214
4.016.490.067
878.337.763
585.950.017
192.542.272
1.061.269.096
2.718.099.148
599.355.353
280.535.574
140.066.751
39.708.889
154.767.200
615.078.414
------
------
1.158.873.337
726.016.768
232.251.161
1.216.036.296
3.333.177.562
683.312.505
Tidak ada aset tetap yang dijaminkan oleh Perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian merupakan prasarana. Persentase jumlah tercatat
terhadap nilai kontrak adalah 90%. Estimasi penyelesaian pada Januari 2014. Manajemen berpendapat tidak
ada hambatan dalam penyelesaian pembangunan prasarana tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah pengeluaran yang diakui dalam proses pembangunan dan
pengembangan aset dalam penyelesaian aset tetap adalah sama dengan nilai tercatat aset dalam
penyelesaian tersebut.
D1/March 28, 2014
22
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Beban penyusutan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dialokasikan sebagai berikut:
2013
Rp
Beban Usaha
Beban Pokok Pendapatan
Jumlah Beban Penyusutan
552.242.390
38.124.999
590.367.389
2012
Rp
293.364.519
321.713.895
615.078.414
Aset tetap Perusahaan dan entitas anak telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, pencurian, kerusakan
dan lain-lain kepada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas Cabang
Syariah, PT Asuransi Sinar Mas, PT Chartis Insurance Indonesia, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai
pertanggungan masing-masing sebesar Rp4.335.100.000 dan Rp1.114.120.000 pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian
yang mungkin timbul.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi perubahan
keadaan-keadaan yang menyebabkan nilai aset mengalami penurunan nilai.
9. Utang Usaha
Akun ini merupakan liabilitas dalam rangka perolehan menara BTS dan sarana penunjang yang telah ditagih
melalui faktur. Rincian utang usaha berdasarkan nama pemasok adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Ceragon Network Inc.
Siae Microellectronica
PT Sumber Cemerlang Kencana Permai
PT Duta Hita
PT Inti Bangun Sejahtera
PT Pradipta Naya Griwa
Lain-lain
Jumlah Utang Usaha
11.568.033.955
7.631.308.556
7.541.941.156
3.631.790.494
2.263.368.184
952.309.472
14.175.920.827
47.764.672.644
2012
Rp
5.661.514.240
2.187.631.283
-1.720.033.532
3.436.779.724
387.915.669
13.974.874.825
27.368.749.273
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Rupiah
Dolar US
Jumlah Utang Usaha
25.591.180.492
22.173.492.152
47.764.672.644
2012
Rp
19.273.792.350
8.094.956.923
27.368.749.273
Rincian utang usaha berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Kurang dari 1 Tahun
1-3 bulan
3-6 bulan
6-12 bulan
Lebih dari 1 Tahun
Jumlah Utang Usaha
D1/March 28, 2014
33.359.005.705
14.405.666.939
--47.764.672.644
23
2012
Rp
27.368.749.273
---27.368.749.273
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Seluruh saldo utang usaha adalah dengan pihak ketiga dan tidak ada jaminan yang diberikan oleh Perusahaan
atas perolehan utang ini.
10. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Akun ini terutama merupakan utang selain utang usaha dan seluruh saldo liabilitas keuangan jangka pendek
lainnya adalah dalam mata uang Rupiah.
11. Beban Akrual
Akun ini merupakan liabilitas untuk membayar barang atau jasa yang telah diterima namun belum ditagih
melalui faktur atau secara formal disepakati.
12. Pendapatan Diterima di Muka
Akun ini merupakan pendapatan diterima di muka atas sewa menara BTS kepada pihak ketiga sebagai berikut:
2013
Rp
PT XL Axiata Tbk
PT Telekomunikasi Selular
PT Hutchison 3 Indonesia (d/h PT Hutchison CP Telecommunications )
PT Axis Telekom Indonesia
PT Smartfren Telecom Tbk
PT Indosat Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Lain-lain
Jumlah Pendapatan Diterima Dimuka
Dikurangi Bagian Jangka Pendek
Bagian Jangka Panjang
18.463.919.904
14.254.637.558
8.387.999.999
7.680.258.040
4.320.083.839
2.494.036.457
904.941.936
174.443.677
56.680.321.410
(53.202.210.304)
3.478.111.106
2012
Rp
9.508.622.249
4.537.975.750
-5.001.204.262
2.074.820.000
-904.941.936
163.360.301
22.190.924.498
(22.190.924.498)
--
13. Utang Bank
2013
Rp
2012
Rp
Perusahaan
Pihak Ketiga - Rupiah
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Mutiara Tbk
Sub Jumlah
160.424.807.259
72.410.869.121
232.835.676.380
93.668.462.191
88.543.978.770
182.212.440.961
Entitas Anak
Pihak Ketiga - Rupiah
PT Bank Sinarmas Tbk
Jumlah Utang Bank
15.000.000.000
247.835.676.380
37.000.000.000
219.212.440.961
(1.950.743.158)
(1.726.597.435)
Total Utang Bank - Bersih
245.884.933.222
217.485.843.526
Dikurangi Bagian Jangka Pendek
(89.657.100.331)
(54.730.867.280)
Bagian Jangka Panjang
156.227.832.891
162.754.976.246
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi
D1/March 28, 2014
24
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Perusahaan
PT Bank Sinarmas Tbk (“Bank Sinarmas”)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 17 Juni 2009 dari Dahlia S.H., Notaris di Jakarta,
sebagaimana telah mengalami beberapa kali perubahan untuk penambahan plafond dan perubahan jaminan,
dan perubahan terakhir berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. OL.263/2013/CM/CR-AO/TH tanggal
30 September 2013 dari Bank Sinarmas.
Berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. OL.320/2013/CM/CR-AO/TH tanggal 6 Desember 2013 dari Bank
Sinarmas, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Sinarmas untuk term loan VI sejumlah senilai
Rp49.000.000.000 dengan jangka waktu 60 bulan sejak tanggal pengikatan kredit (termasuk grace period 12
bulan).
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Sinarmas sejumlah Rp173.969.323.399 dengan rincian
sebagai berikut:
Jenis
Fasilitas
Sifat
Fasilitas
Fixed Loan
Term Loan I
Term Loan II
Term Loan III
Term Loan IV
Term Loan V
Term Loan VI
Commited - Non Revolving
Commited - Non Revolving
Uncommited - Non Revolving
Uncommited - Non Revolving
Uncommited - Non Revolving
Uncommited - Non Revolving
Uncommited - Non Revolving
Jumlah Fasilitas
Plafond
(Rp)
18.000.000.000
7.402.313.695
9.486.487.652
7.198.955.980
37.881.966.072
44.999.600.000
49.000.000.000
Suku bunga
per tahun
Jatuh Tempo
13%
13%
13%
13%
13%
13%
13%
22 Juni 2014
24 Desember 2014
13 Desember 2015
9 September 2016
29 November 2017
4 Oktober 2018
60 bulan sejak pencairan kredit
(termasuk grace period 12 bulan)
173.969.323.399
Fasilitas kredit yang diperoleh digunakan untuk kegiatan investasi Perusahaan. Secara khusus, fasilitas Term
Loan V dipergunakan untuk pembangunan menara di Bali.
Pembayaran yang dilakukan Perusahaan untuk fasilitas Fixed Loan, Term Loan I, II,III,IV dan V selama tahun
2013 masing-masing adalah nihil, Rp6.093.471.544, Rp4.313.847.264, Rp2.175.181.962, Rp2.656.752.692
dan nihil.
Jaminan atas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
Jaminan
Keterangan Jaminan
Fixed Loan dan
Term Loan I - V
Properti investasi
(catatan 7)
- 77 menara beserta kelengkapannya milik PT Bali Towerindo Sentra yang
terletak di Propinsi Bali
- 14 menara beserta kelengkapannya milik PT Paramitra Intimega
Term Loan VI
Properti investasi
(catatan 7)
- 33 unit menara BTS milik PT BTS dan 4 Unit Tower BTS milik PT PIM
baik SST atau Monopole yang akan dibangun oleh PT Bali Towerindo Sentra
Term Loan III
Piutang usaha
(catatan 4)
Piutang usaha yang akan timbul sebesar 120% dari kontrak yang timbul
dengan PT Telkomsel Selular, PT Smart Telecom dan PT Televisi
Network (PT Bali Music Channel)
Jaminan tersebut bersifat paripasu dengan PT Paramitra Intimega, entitas anak.
D1/March 28, 2014
25
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Selama fasilitas kredit, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal berikut, tanpa pemberitahuan
tertulis kepada Bank Sinarmas:
- Mengubah anggaran dasar, struktur modal, pemegang saham dan susunan pengurus;
- Memperoleh pinjaman baru. Jika total pinjaman melebihi perbandingan Debt to Equity Ratio 3 kali,
Perusahaan wajib mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Sinarmas;
- Meminjamkan uang, kecuali entitas anak dan dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;
- Menjual jaminan yang dijaminkan kepada Bank Sinarmas.
Perusahaan telah memenuhi ketentuan yang diisyaratkan diatas.
Perusahaan telah memperoleh surat persetujuan (consent letter) dari Bank Sinarmas dalam suratnya
tertanggal 30 September 2013 untuk perubahan anggaran dasar yang dilakukan.
PT Bank Mutiara Tbk (“Bank Mutiara”)
Berdasarkan Akta Pengakuan Hutang No. 48 dan No. 49 tanggal 24 Juni 2011 dari Ny. Pudji Redjeki Irawati,
S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana perubahan berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1055/CA/IX/13/038 pada
tanggal 26 September 2013 dan perpanjangan Kredit Rekening Koran, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit
dari Bank Mutiara dengan rincian sebagai berikut:
Jenis
Fasilitas
Kredit Investasi 1
Kredit Investasi 2
Kredit Investasi 3 *)
Kredit Rekening Koran
Jumlah Fasilitas
Plafond
(Rp)
85.000.000.000
5.000.000.000
55.000.000.000
10.000.000.000
155.000.000.000
Suku bunga
per tahun
Jatuh Tempo
12,5%
12,5%
13,0%
13,0%
25 Juni 2016
25 Juni 2016
26 Maret 2013
26 Maret 2014
*) Kredit Investasi 3 sampai dengan tanggal jatuh tempo belum digunakan.
Jaminan atas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
- Hak tanggungan peringkat pertama atas sebidang tanah Hak Guna Bangunan yang terdaftar atas nama
Perusahaan (Catatan 7).
- Penyerahan hak milik secara fidusia atas 104 unit menara BTS (Catatan 7) dan piutang sewa menara BTS
kepada pihak ketiga (Catatan 4). Jumlah menara BTS yang dijaminkan pertanggal 31 Desember 2013
sebanyak 29 unit.
Selama periode fasilitas kredit, Perusahaan wajib melaporkan kepada Bank Mutiara, jika hendak melakukan
tindakan- tindakan, antara lain:
- Mengadakan perjanjian pinjaman dengan bank lain, badan kredit lain, orang lain atau apapun namanya;
- Bertindak sebagai penjamin atau penanggung guna menjamin utang-utang pihak lainnya;
- Menyewakan, menjaminkan atau menggadaikan kepada bank atau pihak ketiga lainnya, tanah dan
bangunan, kekayaan atau harta yang telah dijaminkan untuk fasilitas kredit dalam perjanjian ini;
- Menarik dana melampaui plafon fasilitas kredit yang telah ditentukan oleh Bank Mutiara
- Melakukan perubahan anggaran dasar Perusahaan, termasuk mengubah susunan pemegang saham,
susunan pengurus dan permodalan;
- Pembagian dividen dengan maksimal DER 233% ; dan
- Meminjam dan/atau meminjamkan uang kepada pihak ketiga selain daripada yang timbul dalam usahanya.
Perusahaan telah memenuhi ketentuan yang diisyaratkan diatas.
Pembayaran yang dilakukan Perusahaan untuk fasilitas Kredit Investasi 1, 2, 3 dan Kredit Rekening Koran
selama tahun 2013 masing-masing adalah Rp15.000.000.000, Rp1.111.111.116, nihil dan nihil.
D1/March 28, 2014
26
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Perusahaan telah melaporkan kepada Bank Mutiara dalam suratnya tertanggal 20 November 2013 untuk
perubahan anggaran dasar yang dilakukan.
PT Paramitra Intimega (“Entitas anak”)
PT Bank Sinarmas Tbk (“Bank Sinarmas”)
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 010/P-020/FL/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008 dan Akta No. 13
tanggal 3 Juni 2009 dari Dahlia, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana mengalami perubahan jaminan dan
syarat kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 1101 tanggal 30 September 2013 dari Hartojo S.H.,
Notaris di Jakarta, entitas anak memperoleh fasilitas kredit dari Bank Sinarmas dengan rincian sebagai berikut:
Jenis
Fasilitas
Sifat
Fasilitas
Plafond
(Rp)
Suku bunga
per tahun
Jatuh Tempo
Fixed Loan 1
Fixed Loan 2
Jumlah Fasilitas
Commited - Non Revolving
Commited - Non Revolving
15.000.000.000
22.000.000.000
37.000.000.000
12%
12%
15 April 2014
22 Desember 2013
Fasilitas kredit yang diperoleh digunakan untuk kegiatan investasi entitas anak.
Pembayaran yang dilakukan entitas anak untuk fasilitas fixed loan 1 dan 2 selama tahun 2013 masing-masing
adalah nihil dan Rp22.000.000.000.
Jaminan atas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
Jaminan
Keterangan Jaminan
Fixed Loan 1 dan
Fixed Loan 2
Properti investasi
(Catatan 7)
- 77 tower beserta kelengkapan nya milik PT Bali Towerindo Sentra yang
terletak di Propinsi Bali
- 14 Tower beserta kelengkapan nya milik PT Paramitra Intimega
Term Loan III
Piutang usaha
(Catatan 4)
Piutang usaha yang akan timbul atas kontrak penyewaan kepada provider
sebesar 120% dari plafond outstanding dan pembayaran dari provider
ditujukan ke rekening escrow Perusahaan di Bank Sinarmas
Jaminan tersebut bersifat paripasu dengan Perusahaan.
Selama periode fasilitas peminjaman, tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, entitas anak tidak
diperbolehkan untuk, antara lain:
- Mengubah anggaran dasar, struktur modal, pemegang saham dan susunan pengurus;
- Memperoleh pinjaman baru. Jika total pinjaman melebihi perbandingan Debt to Equity Ratio 3 kali,
Perusahaan wajib mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Sinarmas;
- Meminjamkan uang, kecuali entitas anak dan dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;
- Menjual jaminan yang dijaminkan kepada Bank Sinarmas.
Perusahaan telah memenuhi ketentuan yang diisyaratkan diatas.
D1/March 28, 2014
27
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
14. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti Tanpa Pendanaan
Saldo liabilitas diestimasi atas imbalan pascakerja Perusahaan dan entitas anak pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 dihitung oleh aktuaris independen, PT Dian Artha Tama, yang laporannya
bertanggal 28 Januari 2014 dan 19 Februari 2013.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai
berikut:
Usia Pensiun Normal
Tingkat Diskonto per Tahun
Kenaikan Gaji Rata-rata per Tahun
Tingkat Mortalita
Tingkat Pengunduran Diri
18-44 Tahun
45-54 Tahun
2013
Rp
2012
Rp
55 tahun
8%
10%
Tabel Mortalita Indonesia-II (1999)
55 tahun
5%
10%
Tabel Mortalita Indonesia-II (1999)
10%
0%
10%
0%
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Saldo Awal Liabilitas
Beban Manfaat Karyawan yang Diakui
di Tahun Berjalan
Pembayaran Imbalan Kerja
Saldo Akhir Liabilitas
2012
Rp
1.271.828.840
631.012.299
946.351.100
(9.735.200)
2.208.444.740
643.249.275
(2.432.734)
1.271.828.840
Rincian beban manfaat pascakerja yang diakui tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Biaya Jasa Kini
Biaya Bunga
Biaya Jasa lalu (Vested )
Kerugian (Keuntungan) Aktuarial
Jumlah
2013
Rp
2012
Rp
607.616.333
91.824.119
212.004.939
34.905.709
946.351.100
601.913.175
36.535.718
-4.800.382
643.249.275
Liabilitas imbalan pascakerja di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai berikut:
2013
Rp
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja
Keuntungan (Kerugian ) Aktuarial ya ng Belum Diaku i
Jumlah
D1/March 28, 2014
1.833 .779.582
374 .665.158
2.208 .444.740
28
2012
Rp
1.634.212.649
(362.383.8 09)
1.271.828.840
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Saldo Awal Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti
Beban Jasa Lalu (Vested)
Beban Jasa Kini
Beban Bunga
Pembayaran Imbalan Kerja
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui
Saldo Akhir Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti
2012
Rp
1.634.212.649
212.004.939
607.616.333
91.824.119
(9.735.200)
(702.143.258)
1.833.779.582
730.714.353
-601.913.175
36.535.718
(2.432.734)
267.482.137
1.634.212.649
Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti,
nilai wajar aset program dan defisit pada program adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
Aset Program
Defisit pada Program
Penyesuaian yang Timbul pada Liabilitas
Penyesuaian yang Timbul pada Nilai Wajar
Aset Program
Defisit pada Program
2012
Rp
2011
Rp
2010
Rp
2009
Rp
1.833.779.582
-(1.833.779.582)
1.634.212.649
-(1.634.212.649)
730.714.353
-(730.714.353)
291.067.903
-(291.067.903)
183.259.043
-183.259.043
702.143.258
(267.482.137)
(165.293.137)
95.110.137
150.083.469
-702.143.258
-(267.482.137)
-(165.293.137)
-95.110.137
-150.083.469
15. Modal Saham
Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
(lembar)
PT Kh arisma Cipta Towerindo
Robby Hermanto
Jumlah
509.790.000
10.000
509.800.000
Jumlah Saham
(lembar)
PT Kh arisma Cipta Towerindo
Robby Hermanto
Jumlah
50.979
1
50.980
2013
Persentase
Kepemilikan (%)
99,9 98
0,0 02
100,0 00
2012
Persentase
Kepemilikan (%)
99,9 98
0,0 02
100,0 00
Jumlah
Rp
50.979.000.000
1.000.000
50.980.000.000
Jumlah
Rp
50.979.000.000
1.000.000
50.980.000.000
Berikut rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir tahun:
2013
(lembar)
Jumlah Saham Beredar pada Awal Tahun
Penambahan Modal Saham
Pemecahan Nilai Nominal Saham
Jumlah Saham Beredar pada Akhir Tahun
D1/March 28, 2014
2012
(lembar)
50.980
-509.749.020
509.800.000
29
5.000
45.980
-50.980
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Berdasarkan Akta No. 138 tanggal 30 September 2013 dari Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta, para
pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham Perusahaan yang semula sebesar Rp1.000.000
(satu juta Rupiah) menjadi sebesar Rp100 (seratus Rupiah). Atas perubahan anggaran dasar tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya
No. AHU-61437.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal 26 November 2013.
Pada tahun 2010, pemegang saham telah menyetor tambahan modal sebesar Rp45.980.000.000 dan dicatat
sebagai uang muka setoran modal. Perubahan modal tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat penerimaan perubahan data perusahaan
No. AHU.AH.01.10_38493 tanggal 29 Oktober 2012, sehingga saldo uang muka setoran modal direklasifikasi
sebagai modal saham.
Berdasarkan Akta No. 34 tanggal 23 Februari 2012 dari Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham
menyetujui peningkatan modal saham Perusahaan yang semula sebesar Rp5.000.000.000 (lima miliar rupiah)
menjadi sebesar Rp50.980.000.000 (lima puluh miliar sembilan ratus delapan puluh juta rupiah).
16. Kepentingan Nonpengendali
Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas dan bagian atas hasil bersih entitas anak yang dikonsolidasi
adalah sebagai berikut:
PT Paramitra Intimega
2011
Dibebankan
(Dikreditkan)
pada Laporan
Laba Rugi
Komprehensif
Konsolidasian
Rp
Rp
(45.055.548)
1.584.379.324
2012
Dibebankan
(Dikreditkan)
pada Laporan
Laba Rugi
Komprehensif
Konsolidasian
Selisih Transaksi
yang Timbul
dari Perubahan
Bagian Kepemilikan
pada
Entitas Anak
2013
Rp
Rp
Rp
Rp
1.539.323.776
(531)
(1.588.946.178)
(49.622.933)
17. Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali
Pada tanggal 19 Agustus 2013, Perusahaan membeli sebanyak 28.570 lembar saham PT Paramitra Intimega,
entitas anak dari PT Kharisma Cipta Mandiri dengan biaya perolehan sebesar Rp2.857.000.000.
18. Pendapatan Usaha
Akun ini merupakan pendapatan atas sewa menara BTS dan jasa pemeliharaan kepada pihak ketiga sebagai
berikut:
2013
Rp
PT Telekomunikasi Selular
PT XL Axiata Tbk
PT Smartfren Telecom Tbk
PT Axis Telekom Indonesia
PT Indosat Tbk
PT Hutchison 3 Indonesia
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Lain-lain
Jumlah Pendapatan Usaha
D1/March 28, 2014
29.049.758.472
21.279.139.989
17.848.673.505
15.854.704.802
7.599.715.186
7.224.330.642
3.042.967.742
1.295.198.171
103.194.488.509
30
2012
Rp
13.761.652.205
14.567.817.573
14.136.350.121
14.537.092.610
3.956.048.225
945.213.971
3.024.000.000
953.174.899
65.881.349.604
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Rincian pembeli yang melebihi 10% dari pendapatan usaha meliputi PT Telekomunikasi Selular, PT XL Axiata
Tbk, PT Axis Telekom Indonesia dan PT Smartfren Telecom Tbk dengan nilai sebagaimana tercantum pada
tabel diatas.
19. Beban Pokok Pendapatan
Akun ini terdiri dari:
Gaji dan Tunjangan Karyawan
Listrik
Perizinan dan Lain-lain
Operasional dan Pemeliharaan
Amortisasi Sewa Lahan
Sewa
Jasa Kontraktor
Lain-lain
Jumlah Beban Pokok Pendapatan
2013
Rp
2012
Rp
6.865.367.369
5.851.104.936
3.193.297.076
2.539.881.936
1.760.301.546
1.550.187.260
787.836.217
1.175.741.908
23.723.718.248
3.528.876.584
2.361.372.651
2.087.958.975
9.074.742.233
873.917.590
455.323.412
247.860.670
819.171.686
19.449.223.801
20. Beban Usaha
Akun ini terdiri dari:
2013
Rp
Gaji dan Tunjangan Karyawan
Amortisasi Sewa Kantor dan lainnya
Operasional dan Pemeliharaan
Logistik dan Transportasi
Penyusutan
Jasa Profesional
Perjalanan Dinas
Pelatihan Karyawan
Lain-lain
Jumlah Beban Usaha
7.375.536.720
1.795.030.498
1.026.402.811
650.154.079
552.242.390
538.205.300
357.492.396
300.798.774
1.392.929.181
13.988.792.149
2012
Rp
5.390.496.669
874.672.300
499.914.818
167.127.151
547.624.467
444.700.011
449.023.534
229.371.395
759.878.107
9.362.808.452
21. Beban Keuangan
Akun ini terdiri dari:
2013
Rp
Bunga Pinjaman Bank
Bunga Pembiayaan Konsumen
Jumlah Beban Keuangan
D1/March 28, 2014
26.920.954.769
33.351.789
26.954.306.558
31
2012
Rp
24.477.033.683
-24.477.033.683
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
22. Laba per Saham Dasar
Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Laba yang dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Jumlah Lembar Saham Beredar
Laba per Saham Dasar *)
2012
Rp
85.602.959.845
509.800.000
93.990.699.766
509.800.000
167,91
184,37
*) Penambahan jumlah saham melalui pemecahan nominal saham dilakukan tanpa menghasilkan penerimaan kas
(Catatan 15), maka penambahan jumlah saham ini diperlakukan seolah-olah telah terjadi sebelum awal 2012, periode
paling awal yang dilaporkan.
23. Perpajakan
a. Pajak Dibayar di Muka
2013
Rp
Pajak Penghasilan
Pasal 28
Pasal 23
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka
1.070.412.336
169.403.333
1.560.311.876
2.800.127.545
2012
Rp
-1.513.447.155
1.462.982.687
2.976.429.842
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2010
hingga 2012 untuk Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Pasal 4(2), Pasal 21, Pasal 23 dan Pajak
Penghasilan Badan. Perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari hasil
pemeriksaan tahun 2010 dan 2011 masing-masing pada tanggal 10 September 2012 dan
17 Juni 2013. Berikut ini rincian hasil pemeriksaan pajak yang diterima Perusahaan:
Tanggal
08 Januari 2012
08 Januari 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
23 Agustus 2012
24 Mei 2013
24 Mei 2013
24 Mei 2013
D1/March 28, 2014
Jenis Pajak
Keterangan
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penghasilan Badan
Pajak Penghasilan Pasal 4(2)
Pajak Penghasilan Pasal 4(2)
Pajak Penghasilan Pasal 4(2)
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penghasilan Badan
Pajak Penghasilan Pasal 4(2)
Pajak Penghasilan Pasal 21
SKPKB
SKPKB
SKPLB
SKP Nihil
SKP Nihil
SKPKB
SKPKB
SKPKB
SKP Nihil
SKPKB
SKPKB
SKP Nihil
SKPKB
SKPKB
SKPKB
SKP Nihil
SKPKB
SKPLB
SKPKB
SKPKB
32
Tahun Pajak
Januari 2012
Maret 2012
2010
Jan-Jun 2010
Juli-Nov 2010
Desember 2010
Jan - Des 2010
September 2010
Jan-Nov 2010
Desember 2010
Januari 2010
Feb-Jul 2010
Agustus 2010
September 2010
Oktober 2010
November 2010
Desember 2010
2011
2011
Jan - Des 2011
Jumlah
(Rp)
2.345.480
12.855.126
444.261.600
--21.175.292
16.794.930
280.000
-9.509.354
16.200.000
-13.089.100
1.123.470
1.850.000
-1.036.000
935.900.863
16.437.367
8.001.444
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Tanggal
24 Mei 2013
24 Mei 2013
24 Mei 2013
24 Mei 2013
24 Mei 2013
24 Mei 2013
24 Mei 2013
Jenis Pajak
Keterangan
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai
SKP Nihil
SKPKB
SKPKB
SKPKB
SKPKB
SKPKB
SKPKB
Tahun Pajak
April 2011
2011
Februari 2011
April 2011
Juni 2011
Juli 2011
November 2011
Jumlah
(Rp)
-12.254.438
771.000
1.650.000
747.929
37.636.287
1.654.293
Pada tahun 2012, entitas anak menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2006 dan 2008 untuk
Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Pasal 4(2), Pasal 21, Pasal 23 dan Pajak Penghasilan Badan.
Entitas anak telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari hasil pemeriksaan pada
tanggal 29 November 2012. Berikut ini rincian hasil pemeriksaan pajak yang diterima entitas anak:
Tanggal
31 Oktober 2012
31 Oktober 2012
31 Oktober 2012
31 Oktober 2012
31 Oktober 2012
Jenis Pajak
Keterangan
Pajak Penghasilan Badan
Pajak Penghasilan Pasal 4(2)
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Pertambahan Nilai
SKP Nihil
SKP Nihil
SKP Nihil
SKPKB
SKP Nihil
Tahun Pajak
Juni 2006
Jan - Des 2008
Jan - Des 2008
Jan - Des 2008
Jan - Des 2008
Jumlah
(Rp)
---1.065.600
--
b. Utang Pajak
Pajak Penghasilan
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
PPh Final PP 46
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah Utang Pajak
2013
Rp
2012
Rp
318.303.578
148.428.691
8.755.102
11.840.691
-487.328.062
337.319.854
76.516.336
29.217.247
-506.231.424
949.284.861
c. Beban Pajak Penghasilan
Entitas
Induk
Rp
Kini
Tangguhan
Jumlah
D1/March 28, 2014
-(32.193.724.432)
(32.193.724.432)
2013
Entitas
Anak
Rp
Konsolidasian
Rp
(11.840.691)
(2.501.471.688)
(2.513.312.379)
33
(11.840.691)
(34.695.196.120)
(34.707.036.811)
Entitas
Induk
Rp
2012
Entitas
Anak
Rp
-(26.870.286.095)
(26.870.286.095)
-2.151.857.680
2.151.857.680
Konsolidasian
Rp
-(24.718.428.415)
(24.718.428.415)
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dengan laba (rugi) fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Laba Sebelum Pajak Menurut
Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Entitas Anak
Eliminasi
Laba Sebelum Pajak Perusahaan
Perbedaan Temporer:
Imbalan Kerja
Amortisasi
Penyusutan Properti Investasi dan Aset Tetap
Kenaikan Nilai Wajar atas Properti Investasi
Perbedaan Tetap:
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Sumbangan dan Jamuan
Pendapatan Bunga
Denda Pajak
Lain-lain
2012
Rp
120.309.996.125
(2.794.650.818)
5.195.716.015
128.300.362.958
120.293.507.505
3.393.553.133
-116.899.954.372
685.829.622
25.187.500
(28.598.187.493)
(87.756.450.748)
640.816.541
(418.662.678)
(368.885.698)
(108.156.905.014)
265.715.901
85.861.785
(78.151.184)
182.969.009
18.139.243
154.494.898
18.495.500
(66.880.269)
333.525.508
124.452.433
13.131.276.593
9.160.405.593
(1.505.926.063)
(21.020.188.265)
(10.203.777.029)
(32.729.891.357)
(19.598.614.764)
(10.666.331.656)
(21.020.188.265)
(10.203.777.029)
(41.890.296.950)
(32.729.891.357)
--
--
Dikurangi Pajak Dibayar di Muka
Pajak Penghasilan 22
Pajak Penghasilan 23
(18.305.723)
(1.052.106.613)
---
Jumlah Estimasi Pajak Lebih Bayar Perusahaan
(1.070.412.336)
--
Taksiran Laba Kena Pajak
Rugi Fiskal:
2008
2009
2010
Jumlah
Rugi Fiskal Akhir
Beban Pajak Kini
Perhitungan laba sebelum beban pajak untuk tahun- tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012
dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan tahun yang bersangkutan.
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
dengan tarif pajak yang berlaku sebagai berikut:
2013
Rp
Laba sebelum Pajak Sesuai
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian
Laba (Rugi) sebelum Pajak Entitas Anak
Eliminasi
Laba sebelum Pajak Perusahaan
D1/March 28, 2014
120.309.996.125
(2.794.650.818)
5.195.716.015
128.300.362.958
34
2012
Rp
120.293.507.505
(3.393.553.133)
-116.899.954.372
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
2013
Rp
Pajak Penghasilan dihitung dengan tarif 25%
Pengaruh Pajak atas Perbedaan Tetap
Penyesuaian pada Pajak Tangguhan
Jumlah Beban Pajak Perusahaan
Beban Pajak Entitas Anak:
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Jumlah Beban Pajak Konsolidasian
2012
Rp
(32.075.090.740)
(118.633.692)
-(32.193.724.432)
(29.224.988.593)
(141.022.018)
2.495.724.516
(26.870.286.095)
(11.840.691)
(2.501.471.688)
(34.707.036.811)
-2.151.857.680
(24.718.428.415)
Perhitungan rugi fiskal hasil rekonsiliasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 telah
sesuai dengan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan Perusahaan yang disampaikan ke kantor pajak.
Pajak Tangguhan
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
31 Des 2011
Dibebankan
(Dikreditkan)
pada Laporan
Laba Rugi
Komprehensif
Konsolidasian
(Rp)
(Rp)
Aset Pajak Tangguhan
Entitas Anak - Bersih
Liabilitas Pajak Tangguhan
Perusahaan
Properti Investasi dan Aset Tetap
Rugi Fiskal
Beban Tangguhan
Imbalan Kerja Karyawan
Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih
31 Des 2012
(Rp)
Dibebankan
(Dikreditkan)
pada Laporan
Laba Rugi
Komprehensif
Konsolidasian
(Rp)
31 Des 2013
(Rp)
3.609.242.911
2.151.857.680
5.761.100.591
(2.501.471.688)
3.259.628.903
(15.491.655.995)
12.302.321.958
(4.016.225)
157.753.075
(3.035.597.187)
(22.908.360.466)
(4.119.849.114)
(2.280.650)
160.204.135
(26.870.286.095)
(38.400.016.461)
8.182.472.844
(6.296.875)
317.957.210
(29.905.883.282)
(29.086.225.756)
(3.282.819.153)
6.296.875
169.023.606
(32.193.724.428)
(67.486.242.217)
4.899.653.691
-486.980.816
(62.099.607.710)
24. Segmen Operasi
Segmen Operasi:
Perusahaan dan entitas anak hanya menghasilkan satu jenis jasa yang signifikan, yang tidak memiliki
karakteristik yang berbeda dalam proses, klasifikasi pelanggan dan distribusi jasa (lihat Catatan 18).
Pelanggan Utama:
Terdapat beberapa pelanggan eksternal tunggal dengan nilai transaksi pendapatan melebihi 10% pendapatan
konsolidasian. Pelanggan-pelanggan tersebut telah diungkapkan secara rinci pada Catatan 18.
D1/March 28, 2014
35
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
25. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
Perusahaan dan entitas anak dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi
dengan rincian sebagai berikut:
2013
Rp
Imbalan Kerja Manajemen KunciImbalan Kerja Jangka Pendek
Direksi
Komisaris
Jumlah
Imbalan Kerja Manajemen KunciImbalan Pascakerja
Direksi
Komisaris
Jumlah
Persentase terhadap
Jumlah Beban
yang Bersangkutan
2013
2012
%
%
2012
Rp
3.919.819.348
210.828.982
4.130.648.330
3.296.533.135
-3.296.533.135
28,02
1,51
29,53
35,21
-35,21
273.111.344
93.480.641
366.591.985
475.826.416
-475.826.416
1,95
0,67
2,62
5,08
-5,08
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
26. Transaksi Nonkas
Berikut aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas:
Catatan
Penambahan Properti Investasi yang Berasal
dari Kenaikan Nilai Wajar
Perolehan Menara dan Sarana Penunjang
yang Masih Terutang
2013
Rp
2012
(Rp)
82.331.535.195
108.156.905.014
47.764.672.644
27.368.749.273
27. Instrumen Keuangan dan Manajemen Keuangan
a. Faktor-faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan dan entitas anak menghadapi
risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut
sebagai berikut:
• Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak
membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan dan entitas anak.
• Risiko likuiditas: Perusahaan dan entitas anak menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha
seperti yang dijelaskan di atas, sehingga mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait
dengan liabilitas keuangan.
• Risiko pasar terdiri dari:
(i). Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan
nilai tukar mata uang asing.
D1/March 28, 2014
36
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
(ii). Risiko suku bunga atas nilai wajar adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan suku bunga pasar.
(iii). Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga
pasar.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Perusahaan dan entitas anak memiliki
beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Perusahaan dan entitas
anak. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko
keuangan yang dihadapi Perusahaan dan entitas anak.
Pedoman utama dari kebijakan ini antara lain, adalah sebagai berikut:
• Meminimalkan risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis
transaksi.
• Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin offsetting
alami antara penjualan dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang
sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga.
• Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau.
• Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana dan konsisten dan mengikuti
praktik pasar terbaik.
Risiko Kredit
Perusahaan dan entitas anak mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan
berdasarkan prinsip kehati-hatian dalam penyewaan properti investasi. Sebagai bagian dari proses
tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Perusahaan dan entitas anak
hanya menempatkan dananya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Jumlah eksposur risiko
kredit maksimum sama dengan nilai tercatat.
Belum Jatuh
Tempo
Rp
Aset Keuangan
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Jumlah
6.896.122.016
1.421.389.330
1.301.253
568.162.178
8.886.974.777
Belum Jatuh
Tempo
Rp
Aset Keuangan
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Jumlah
4.157.952.509
3.363.382.583
213.493.857
7.734.828.949
0-30 hari
Rp
-18.816.083.418
--18.816.083.418
0-30 hari
Rp
31-60 hari
Rp
-12.153.806.666
--12.153.806.666
31-60 hari
Rp
-10.035.949.084
-10.035.949.084
-873.783.371
-873.783.371
2013
Jatuh Tempo
61-90 hari
Rp
-2.113.670.407
--2.113.670.407
2012
Jatuh Tempo
61-90 hari
Rp
91-120 hari
Rp
>120 hari
Rp
-383.154.386
--383.154.386
91-120 hari
Rp
-2.335.972.958
-2.335.972.958
Jumlah
Rp
-4.620.585.214
--4.620.585.214
>120 hari
Rp
-----
6.896.122.016
39.508.689.421
1.301.253
568.162.178
46.974.274.868
Jumlah
Rp
-1.549.165.135
-1.549.165.135
4.157.952.509
18.158.253.131
213.493.857
22.529.699.497
Aset keuangan tidak lancar lainnya adalah uang jaminan untuk sewa ruang kantor.
Risiko Likuiditas
Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang
mencukupi dalam memenuhi komitmen untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus
kas dan arus kas aktual serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
D1/March 28, 2014
37
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
2013
Akan Jatuh Tempo dalam
Kurang dari 1 Tahun
1 - 5 Tahun
Lebih dari 5 Tahun
Rp
Rp
Rp
Diukur dengan Biaya Perolehan Diamotisasi
Utang Usaha - Pihak Ketiga
Beban Akrual
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Utang Bank
Jumlah
Tidak Memiliki
Jatuh Tempo
Rp
Jumlah
Rp
47.764.672.644
3.428.715.243
-89.657.100.331
---156.227.832.891
-----
--6.129.640.409
--
47.764.672.644
3.428.715.243
6.129.640.409
245.884.933.222
140.850.488.218
156.227.832.891
--
6.129.640.409
303.207.961.518
2012
Akan Jatuh Tempo dalam
Kurang dari 1 Tahun
1 - 5 Tahun
Lebih dari 5 Tahun
Rp
Rp
Rp
Tidak Memiliki
Jatuh Tempo
Rp
Jumlah
Rp
Diukur dengan biaya perolehan diamotisasi
Utang Usaha - Pihak Ketiga
Beban Akrual
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Utang Bank
27.368.749.273
1.194.608.215
-54.730.867.280
---162.754.976.246
-----
--4.077.918.249
--
27.368.749.273
1.194.608.215
4.077.918.249
217.485.843.526
Jumlah
83.294.224.768
162.754.976.246
--
4.077.918.249
250.127.119.263
Risiko Pasar
(i) Risiko Tingkat Bunga
Perusahaan dan entitas anak terekspos risiko perubahan tingkat bunga terutama menyangkut liabilitas
keuangan. Adapun liabilitas keuangan yang dimiliki Perusahaan dan entitas anak dikenakan tingkat
suku bunga tetap. Perusahaan dan entitas anak akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga
di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Perusahaan dan entitas
anak akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman atau mempertimbangkan
strategi lindung tingkat suku bunga.
Analisa sensitivitas:
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika suku bunga pada tanggal tersebut lebih tinggi sebanyak 10 basis
poin, dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak konsolidasian untuk periode berjalan
akan lebih rendah sebesar Rp1.451.813.313
Sebaliknya, jika pada tanggal 31 Desember 2013, jika suku bunga pada tanggal tersebut lebih rendah
sebanyak 10 basis poin, dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak konsolidasian
untuk periode berjalan akan lebih tinggi sebesar Rp1.451.813.313
(ii) Risiko Mata Uang
Perusahaan dan entitas anak terekspos risiko nilai mata uang yang terutama timbul dari aset dan
liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional
Perusahaan dan entitas anak.
Tabel berikut menganalisis aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012:
2013
Mata uang Asing
USD
Aset
Kas dan Bank
Liabilitas
Utang Usaha
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Jumlah
Liabilitas dalam mata uang asing - bersih
D1/March 28, 2014
2012
Rupiah
Rp
Mata uang Asing
USD
Rupiah
Rp
599
7.295.969
160
1.549.327
1.819.140
-1.819.140
1.818.541
22.173.492.152
-22.173.492.152
22.166.196.183
837.121
55.590
892.711
892.551
8.094.956.923
537.559.652
8.632.516.575
8.630.967.248
38
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Analisa sensitivitas:
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika kurs US Dolar pada tanggal tersebut lebih tinggi sebanyak 10%,
dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak konsolidasian untuk tahun berjalan akan
lebih rendah sebesar Rp883.008.970.
Sebaliknya, jika pada tanggal 31 Desember 2013, jika kurs US Dolar pada tanggal tersebut lebih rendah
sebanyak 10%, dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak konsolidasian untuk tahun
berjalan akan lebih tinggi sebesar Rp883.008.970.
(iii) Risiko Harga
Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki risiko harga pasar karena tidak memiliki aset atau liabilitas
yang diperdagangkan di pasar.
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lancar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo
yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tidak lancar ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto
dengan menggunakan tingkat bunga pasar atas instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode
jatuh tempo yang sama.
Tabel berikut menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan:
2013
Nilai Tercatat
Rp
Aset Keuangan
Kas dan Bank
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Aset Keuangan tidak Lancar Lainnya
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
Utang Usaha
Beban Akrual
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Utang Bank
Jumlah Liabilitas Keuangan
2012
Nilai Wajar
Rp
Nilai Tercatat
Rp
Nilai Wajar
Rp
6.896.122.016
39.508.689.421
1.301.253
568.162.178
6.896.122.016
39.508.689.421
1.301.253
568.162.178
4.157.952.509
18.158.253.131
-213.493.857
4.157.952.509
18.158.253.131
-213.493.857
46.974.274.868
46.974.274.868
22.529.699.497
22.529.699.497
47.764.672.644
3.428.715.243
6.129.640.409
245.884.933.222
47.764.672.644
3.428.715.243
6.129.640.409
245.884.933.222
27.368.749.273
1.194.608.215
4.077.918.249
217.485.843.526
27.368.749.273
1.194.608.215
4.077.918.249
217.485.843.526
303.207.961.518
303.207.961.518
250.127.119.263
250.127.119.263
28. Pengelolaan Modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio
modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
Selain itu, Perusahaan dan entitas anak dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal
16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar
penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut
akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berikutnya.
Perusahaan dan entitas anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan
perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan
entitas anak dapat menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.
Kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
D1/March 28, 2014
39
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Perusahaan dan entitas anak memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian. Rasio gearing
dihitung dengan membagi pinjaman bersih dengan jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk. Pinjaman bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara kas.
Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
Rp
2012
Rp
Jumlah Pinjaman
Dikurangi: Kas dan Bank
245.884.933.222
(6.896.122.016)
217.485.843.526
(4.157.952.509)
Pinjaman Bersih
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
238.988.811.206
213.327.891.017
231.852.244.778
147.516.138.745
1,03
1,45
Rasio Gearing Konsolidasian
29. Perjanjian dan Perikatan Signifikan
a. Perjanjian Sewa Menara dan Sarana Penunjang
Perusahaan dan entitas anak memiliki perjanjian sewa dengan para pelanggan sebagai berikut:
Perusahaan
1. PT XL Axiata Tbk (“XL”)
Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Fasilitas Infrastruktur No. 0002-11-F07-2500340 tanggal 21 Mei
2010 antara Perusahaan dan XL, sebagaimana dilakukan adendum pada tahun 2011, XL sepakat untuk
menyewa menara milik Perusahaan dengan harga sewa sebagaimana disepakati. Jangka waktu perjanjian
adalah 10 tahun sejak penandatanganan Berita Acara Pengunaan Site (BAPS).
2. PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”)
Pada tanggal 1 Februari 2012, Perusahaan dan Telkomsel menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa
Pemanfaatan Link Transmisi untuk Penyelenggaraan Jaringan dan Jasa telekomunikasi. Perjanjian ini
memiliki jangka waktu 2 tahun sejak ditandatangani oleh para pihak dan dapat diperpanjang berdasarkan
kesepakatan para pihak dengan pemberitahuan secara tertulis oleh salah satu pihak selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian ini.
3. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom”)
Berdasarkan perjanjian No. K.TEL.119/HK.810/DTF-A1043300/2010 tanggal 9 Maret 2010, Perusahaan
mengadakan kerjasama dengan Telkom untuk mengadakan perkerjaan jasa penyediaan sarana
pendukung CME Nasional selama 5 tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak.
4. PT Smartfren Telecom Tbk (“Smartfren”)
Berdasarkan perjanjian No. 036b/procurement/Smartfren/MLA-BTS/V/11 tanggal 9 Mei 2011, Perusahaan
mengadakan kerjasama dengan Smartfren untuk penyewaan menara telekomunikasi beserta seluruh
fasilitas pendukungnya untuk jangka waktu 5 tahun.
5. PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”)
Berdasarkan perjanjian No 398/LGL-MLA-TowerCo/PT Bali Towerindo Sentra/RSS-MM/Tech/VII/2012
tanggal 31 Juli 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan H3I untuk penyediaan lokasi dan fasilitas
untuk pengoperasian peralatan komunikasi H3I. Perjanjian ini berlaku 12 tahun dan dapat diperpanjang
sesuai kesepakatan.
D1/March 28, 2014
40
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
6. PT Indosat Tbk (“Indosat”)
Pada tanggal 28 Juni 2011, Perusahaan dan Indosat menandatangani Perjanjian Induk No. 310001140
mengenai pengadaan fasilitas infrastruktur telekomunikasi serta civil mechanical electrical dan site
acquisition untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun dan
dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak.
7. PT Axis Telekom Indonesia (“Axis”)
Pada berbagai tanggal antara 2009 dan 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Axis untuk
penyewaan menara milik Perusahaan dengan kompensasi sebagaimana disepakati. Jangka waktu
perjanjian adalah 10 tahun sejak tanggal serah terima dan dapat diperpanjang dengan opsi bagi Axis untuk
memperpanjang 10 tahun atau dalam jangka waktu lain tidak kurang dari 5 tahun sebagaimana para pihak
dapat menyetujuinya.
Sehubungan dengan rencana merger Axis dan PT XL Axiata Tbk, Axis telah mengajukan penyelesaian
kontrak lebih awal (early termination) kepada Perusahaan. Perusahaan telah menerima pengajuan Axis
tersebut dan sedang dalam proses negosiasi dengan Axis terkait early termination sehubungan dengan
rencana tersebut.
Entitas anak
1. PT Smarfren Telecom Tbk (“Smartfren”)
Berdasarkan perjanjian No. 23a/procurement/Smartfren/PKS-Paramitra/X/11 tanggal 13 Oktober 2011
antara entitas anak dan Smartfren, Smartfren menyewa menara BTS milik entitas anak dengan
kompensasi sebagaimana disepakati. Jangka waktu perjanjian adalah 5 tahun sejak tanggal serah terima
dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak.
2. PT Indosat Tbk (“Indosat”)
Pada tanggal 18 Januari 2012, entitas anak dan Indosat menandatangani Perjanjian Induk No. 310001286
mengenai pengadaan fasilitas infrastruktur telekomunikasi serta civil mechanical electrical dan site
acquisition untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun dan
dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
b. Perjanjian Penting Lainnya
Perusahaan
1. Perjanjian dengan Pemerintah Kabupaten Badung
Berdasarkan perjanjian No. 555/2818/Dishub-BD 018/Badung/PKS/2007 mengenai Kerjasama Pemerintah
Kabupaten Badung dengan Perusahaan. Perusahaan adalah pemenang lelang bedasarkan keputusan
Bupati Badung Nomor 519/02/HK/2007 tentang izin pengusahaan penyediaan infrastruktur menara
telekomunikasi terpadu di kabupaten Badung. Jangka waktu perizinan selama 20 tahun.
2. Perjanjian Sewa Gedung Kantor dengan PT Wisma Keiai Indonesia
Berdasarkan amandemen perjanjian tanggal 1 Maret 2007, Perusahaan menyewa ruangan kantor dari
PT Wisma Keiai Indonesia yang terletak di Wisma Keiai lantai 2 dengan masa sewa selama 6 (enam) tahun
dan dapat diperpanjang.
Entitas anak
1. Perjanjian dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan
Berdasarkan perjanjian No.510.2/361/TAPEM 018/TABANAN/PKS/III/2008 mengenai Kerjasama
Pemerintah Kabupaten Badung dengan entitas anak. Entitas anak adalah penyelenggara pembangunan
D1/March 28, 2014
41
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Menara Telekomunikasi Terpadu di wilayah Kabupaten Tabanan termasuk tetapi tidak terbatas pada
menara penghubung (Infill Tower) di seluruh wilayah kabupaten Tabanan. Jangka waktu perizinan selama
20 tahun.
30. Gugatan
PT United Towerindo (Penggugat) telah mengajukan gugatan terhadap Perusahaan (Tergugat II) di Pengadilan
Negeri Denpasar dengan nomor perkara No.471/Pdt.G/2011/PN.Dps sehubungan dengan pembongkaran 5
(lima) menara telekomunikasi milik Penggugat yang berlokasi di Kabupaten Badung. Tergugat I dalam kasus ini
adalah Pemerintah Kabupaten Badung. Dalam kasus hukum ini, Penggugat telah mengajukan kepada
Pengadilan untuk mengeluarkan putusan antara lain menghukum Tergugat I dan II secara tanggung renteng
untuk membayar secara tunai kepada Penggugat kompensasi material sebesar Rp23.956.845.821 ditambah
bunga 4% per bulan dan kompensasi non material sebesar Rp100.000.000.
Atas gugatan tersebut, Perusahaan telah menggugat balik Penggugat di pengadilan yang sama dengan
menyatakan bahwa Penggugat telah mengoperasikan 5 (lima) menara telekomunikasi tersebut di Kabupaten
Badung tanpa izin dan tindakan tersebut telah mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Perusahaan
mengajukan kepada Pengadilan untuk mengeluarkan putusan antara lain menghukum Penggugat untuk
membayar kepada Perusahaan kompensasi material sebesar Rp50.000.000.000 ditambah Rp500.000.000
secara tunai dan kompensasi non material sebesar Rp500.000.000.000.
Pada tanggal 31 Mei 2012, Pengadilan Negeri Denpasar telah mengeluarkan putusan menolak semua gugatan
dari Penggugat dan Tergugat II. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, kasus ini sedang
dalam proses banding di Pengadilan Tinggi Provinsi Bali.
31. Komitmen Pendapatan Sewa Operasi
Pada akhir periode pelaporan, estimasi jumlah pendapatan sewa minimum di masa depan yang dilakukan
dengan sewa operasi adalah sebagai berikut:
2013
Rp
110.357.509.846
523.239.982.666
259.718.665.764
103.194.488.509
Kurang dari satu tahun
Lebih dari satu tahun dan kurang dari lima tahun
Lebih dari lima tahun
Pendapatan Sewa Tahun Berjalan
2012
Rp
80.430.243.388
354.141.341.607
192.296.790.510
65.881.349.604
32. Reklasifikasi Akun
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun dalam laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan untuk memenuhi ketentuan
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah
tanggal 31 Desember 2012. Atas hal tersebut, Perusahaan telah melakukan penyesuaian nama-nama pos
laporan keuangan, pengelompokan pos-pos laporan keuangan dalam komponen utama yang sama.
D1/March 28, 2014
42
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Rincian reklasifikasi adalah sebagai berikut:
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Aset Pajak Tangguhan
Liabilitas Pajak Tangguhan
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Pendapatan Usaha
Beban Pokok Pendapatan
Beban Usaha
Beban Keuangan
Lain-lain - Bersih
Beban Karyawan
Beban Umum dan Administrasi
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Penghasilan Bunga
Beban Bunga
Beban Bank
Keuntungan(kerugian) kurs mata uang asing - bersih
Sebelum
Reklasifikasi
Setelah
Reklasifikasi
-(24.144.782.691)
5.761.100.592
(29.905.883.282)
65.978.472.902
15.950.016.388
--372.687.223
8.919.373.253
3.424.687.316
615.078.414
(68.716.832)
24.426.421.947
158.937.117
43.385.585
65.881.349.604
19.449.223.801
9.362.808.452
24.477.033.683
455.681.177
--------
33. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan
a. Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk
Pada tanggal 6 Januari 2014, berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Penawaran
Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk No. 01 yang dibuat dihadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H.,
notaris di Jakarta, menyetujui untuk membuat perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Penawaran
Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk.
b. Perubahan Anggaran dasar Perseroan tentang Tugas Dan Wewenang Direksi Perseroan
Pada tanggal 24 Januari 2014, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 67 yang dibuat dihadapan notaris
Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, menyetujui untuk mengubah ketentuan Pasal 12 ayat 3
anggaran dasar Perseroan tentang Tugas Dan Wewenang Direksi Perseroan. Atas perubahan tugas dan
wewenang direksi perseroan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-AH/01/10-03322 Tahun 2014 tanggal 5 Februari
2014.
c. Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk
Pada tanggal 30 Januari 2014, berdasarkan Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran
Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk No. 83 yang dibuat dihadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H.,
notaris di Jakarta, menyetujui bahwa jumlah saham yang ditawarkan dan harga saham sudah dapat
ditentukan, maka emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek telah saling setuju
untuk mengubah seluruh Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra
Tbk tertanggal 29 November 2013, Nomor 144, dengan melakukan perubahan beberapa ketentuan dan
menegaskan kembali seluruh ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Efek Penawaran Umum PT Bali
Towerindo Sentra Tbk.
D1/March 28, 2014
43
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
d. Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk
Pada tanggal 30 Januari 2014, berdasarkan Perubahan I Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran
Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk No. 84 yang dibuat dihadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H.,
notaris di Jakarta, menyetujui bahwa sehubungan dengan penerbitan Waran Seri I oleh emitan dan untuk
melindungi kepentingan para pemegang Waran Seri I maka dengan ini menyatakan dengan ini setuju untuk
mengubah seluruh Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk.
e. Perubahan Anggaran Dasar PT Paramitra Media Interaktif (PMI), entitas anak
Pada tanggal 3 Maret 2014, berdasarkan Berita Acara Rapat PT Paramitra Media Interaktif No. 03 yang
dibuat dihadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, menyetujui meningkatkan modal
ditempatkan dan disetor PMI dari Rp250.000.000 menjadi Rp500.000.000 dengan menerbitkan saham baru
sebanyak 250 saham atau senilai Rp250.000.000.
f. Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan
Pada tanggal 4 Maret 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham 88.000.000 lembar Saham Biasa kepada masyarakat
dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp400 per saham. Seluruh saham
Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 13 Maret 2014.
34. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2013
Beberapa intepretasi baru standar baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan
konsolidasian Perusahaan:
- ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari pelanggan
- ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku
yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan. Standarstandar tersebut adalah sebagai berikut:
Beberapa intepretasi baru standar baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan
konsolidasian Perusahaan:
- ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari pelanggan
- ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku
yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan. Standarstandar tersebut adalah sebagai berikut:
- PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
- PSAK 66 “Pengaturan bersama”
- PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalarn entitas lain”
- PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
- PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
- PSAK 24 (revisi 2013) “Irnbalan kerja”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas
dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
D1/March 28, 2014
44
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
35. Tambahan Informasi
Informasi keuangan Perusahaan (entitas induk) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal
31 Desember 2013 dan 2012, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan
dan informasi penjelasan lainnya (secara kolektif disebut sebagai “Informasi Keuangan Entitas Induk”) yang
disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian, disajikan untuk tujuan analisis
tambahan dan bukan merupakan bagian dari laporan keuangan konsolidasian yang diharuskan menurut
Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia. Informasi Keuangan Entitas Induk merupakan tanggung jawab
manajemen serta dihasilkan dari dan berkaitan secara langsung dengan catatan akuntansi dan catatan lainnya
yang mendasarinya yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian.
36. Tanggung Jawab atas Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 28 Maret 2014.
Tandatangan untuk diterbitkan:
eksi
Manager Accounting
D1/March 28, 2014
45
sign
Lampiran I
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk
(Entitas Induk)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, serta
1 Januari 2012/ 31Desember 201
(Dalam Rupiah Penuh)
ASET
31 Desember
2013
Rp
31 Desember
2012
Rp
1 Januari 2012/
31 Desember 2011
Rp
ASET LANCAR
Kas dan Bank
Piutang Usaha
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Persediaan
Pajak Dibayar di Muka
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar
4.773.326.124
39.496.898.894
71.158.366
3.167.781.165
1.632.086.693
31.557.284.579
80.698.535.821
4.137.737.557
17.611.975.881
4.623.051.728
514.742.794
1.455.346.812
23.516.557.533
51.859.412.305
2.508.360.983
14.873.886.306
2.546.348.613
-1.451.844.462
16.684.250.134
38.064.690.498
ASET TIDAK LANCAR
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang
Investasi pada Entitas Anak
Properti Investasi
Aset Tetap
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
563.476.182
28.916.002.655
30.248.700.000
500.442.947.623
7.469.050.564
567.640.177.024
648.338.712.845
439.757.941
17.461.017.745
7.142.900.000
337.549.446.705
652.582.938
363.245.705.329
415.105.117.634
749.300.318
7.641.217.703
7.142.900.000
185.635.848.194
512.259.760
201.681.525.975
239.746.216.473
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Beban Akrual
Utang Pajak
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Bagian Jangka Pendek dari:
Utang Pembiayaan Konsumen
Pendapatan Ditangguhkan
Utang Bank Jangka Panjang
Jumlah Liabiltas Jangka Pendek
46.257.436.098
3.346.192.256
428.858.709
249.000.000
--
28.886.454.841
1.001.812.840
909.311.203
---
3.734.187.699
516.929.079
1.712.021.982
-221.270
652.090.298
54.204.130.936
74.657.100.331
179.794.808.628
-21.800.960.558
17.941.317.253
70.539.856.695
-16.943.073.532
19.898.297.002
42.804.730.564
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang
UtangPihak
Pembiayaan
Berelasi Konsumen
- Non Usaha
Utang Bank Jangka Panjang
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Liabilitas Pajak Tangguhan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
1.230.457.211
156.526.704.923
1.947.923.262
62.099.607.714
221.804.693.110
-162.754.976.246
1.271.828.840
29.905.883.282
193.932.688.368
-132.671.972.129
631.012.299
3.035.597.187
136.338.581.615
JUMLAH LIABILITAS
401.599.501.738
264.472.545.063
179.143.312.179
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp100 per saham
(Pada 31 Desember 2012: Rp1.000.000 per saham)
Modal Dasar - 2.000.000.000 saham
Modal Ditempatkan dan Disetor - 509.800.000 saham
(Pada 31 Desember 2012: 50.980 saham)
Uang Muka Setoran Modal
Saldo Laba (Defisit)
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
50.980.000.000
-195.759.211.107
246.739.211.107
648.338.712.845
50.980.000.000
-99.652.572.571
150.632.572.571
415.105.117.634
5.000.000.000
45.980.000.000
9.622.904.294
60.602.904.294
239.746.216.473
Final Draft/March 28, 2014
sign:
Lampiran II
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk
(Entitas Induk)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
2013
Rp
PENDAPATAN USAHA
2012
Rp
101.887.101.943
64.738.160.622
BEBAN POKOK PENDAPATAN
23.583.078.252
19.523.911.766
LABA BRUTO
78.304.023.691
45.214.248.856
Beban Usaha
(13.321.574.568)
(8.968.018.327)
LABA USAHA
64.982.449.123
36.246.230.529
Kenaikan Nilai Wajar atas Properti Investasi
Beban Keuangan
Lain-lain - Bersih
LABA SEBELUM PAJAK
87.756.450.748
(23.919.026.091)
(519.510.812)
128.300.362.968
102.065.937.716
(20.967.984.833)
(444.229.040)
116.899.954.372
Beban Pajak
(32.193.724.432)
(26.870.286.095)
96.106.638.536
90.029.668.277
--
--
96.106.638.536
90.029.668.277
LABA TAHUN BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Final Draft/March 28, 2014
sign:
Lampiran III
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Modal
Saham
Uang Muka
Setoran
Modal
Rp
Rp
Saldo Laba
Yang Telah
Yang Belum
Ditentukan
Ditentukan
Penggunaannya
Penggunaannya
Rp
Rp
Jumlah
Ekuitas
Rp
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011
5.000.000.000
45.980.000.000
--
9.622.904.294
60.602.904.294
Reklasifikasi Uang Muka Setoran Modal
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
45.980.000.000
-50.980.000.000
(45.980.000.000)
---
----
-90.029.668.277
99.652.572.571
-90.029.668.277
150.632.572.571
--
--
--
96.106.638.536
96.106.638.536
50.980.000.000
--
--
195.759.211.107
246.739.211.107
Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
Final Draft/March 28, 2014
sign:
Lampiran IV
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk)
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
2013
Rp
2012
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran kepada Pemasok
Pembayaran Kas ke Karyawan
Pembayaran Pajak
Penerimaan dari Pajak
Penerimaan Jasa Giro dan Bunga Deposito
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
129.086.075.763
(21.501.617.028)
(11.895.412.814)
(554.920.012)
856.748.105
78.151.183
96.069.025.197
76.971.490.882
(15.496.851.819)
(7.442.456.028)
(517.963.947)
348.002.848
66.849.269
53.929.071.205
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
Pembayaran Sewa Lahan Dibayar di Muka
Properti Investasi
Pembayaran Angsuran Sewa Pembiayaan
Setoran Modal kepada Entitas Anak
Pembelian Saham Entitas Anak dari Pihak Nonpengendali
(3.790.440.440)
(17.306.592.442)
(67.286.316.485)
(169.771.400)
(20.000.000.000)
(2.857.000.000)
(865.599.806)
(16.618.292.643)
(37.517.203.548)
----
(111.410.120.767)
(55.001.095.997)
81.973.600.000
(31.350.364.578)
(23.392.088.827)
(11.216.900.000)
16.014.246.595
49.799.600.000
(21.320.698.173)
(21.374.499.799)
(4.403.000.000)
2.701.402.028
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
673.151.025
1.629.377.236
DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN BANK
(37.562.458)
(662)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
4.137.737.557
2.508.360.983
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
4.773.326.124
4.137.737.557
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Utang Jangka Panjang
Penerimaan
Pembayaran
Pembayaran Beban Keuangan
Pembayaran kepada Pihak Berelasi
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
Final Draft/March 28, 2014
sign:
Lampiran V
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk)
PENGUNGKAPAN LAINNYA
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
1. Laporan Keuangan Tersendiri
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas
Entitas Induk adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan
konsolidasian.
2. Daftar Investasi pada Entitas Anak
Entitas Anak
Domisili
Persentase Kepemilikan
PT Paramitra Intimega
Jakarta
99,99%
PT Paramitra Media Interaktif
Jakarta
99,60%
3. Metode Pencatatan Investasi
Investasi pada entitas anak sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan entitas induk dicatat
menggunakan metode biaya perolehan.
Disetujui oleh
Direktur Akuntansi
Final Draft/March 28, 2014
Manajer Akuntansi
sign:
Download