PENGARUH MEDIA PERIKLANAN TERHADAP PERILAKU

advertisement
PENGARUH MEDIA PERIKLANAN TERHADAP PERILAKU
MASYARAKAT PENABUNG PADA PT. BANK BRI SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
NOOR MARIPING DJUWITASARI
NIM: 206046103859
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M
PENGARUH MEDIA PERIKLANAN TERHADAP PERILAKU
MASYARAKAT PENABUNG PADA PT. BANK BRI SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
NOOR MARIPING DJUWITASARI
NIM. 206046103859
Di bawah bimbingan:
Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag
NIP. 196404121994031004
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Pendistribusian Kekayaan Negara Dalam Perspektif
Ekonomi Islam, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 Nopember 2006. Skripsi
ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program
Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Jakarta, 1 Desember 2006
Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM
NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua
: Dr. Euis Amalia, M.Ag
NIP. 197107011998032002
(......................................)
Sekretaris
: H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH
NIP. 197407252001121001
(......................................)
Pembimbing I : Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA
NIP. 1956090061982031004
(......................................)
Pembimbing I : Drs. H. Hamid Farihi, MA
NIP. 195811191986031001
(......................................)
Penguji I
(......................................)
: A.M. Hasan Ali, MA
NIP. 150370226
Penguji II
: H. Irfan Humaidi, S.Ag, MM
(......................................)
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Pengaruh Media Periklanan Terhadap Perilaku
Masyarakat Penabung Pada PT. Bank BRI Syariah, telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada
tanggal 24 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat
(Ekonomi Islam)
Jakarta, 24 September 2010
Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM
NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua
: Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA
NIP. 195510151979031002
(......................................)
Sekretaris
: Drs. H. Ahmad Yani, MA
NIP. 196404121994031004
(......................................)
Pembimbing
: Drs. H. Ahmad Yani, MA
NIP. 196404121994031004
(......................................)
Penguji I
: Dr. H. Ahmad Mukri Adji, MA
NIP. 195703121985031003
(......................................)
Penguji II
: Dr. Jaenal Arifin, MAg
NIP. 197210161998031004
(......................................)
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan (pedoman penulisan skripsi) yang
berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 17 September 2010
Noor Mariping Djuwitasari
NIM : 206046103859
KATA PENGANTAR
Subhanallah walhamdu lillah wa Laailaaha illallah wallahu Akbar. Puji
dan syukur ke hadirat Ilahi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat dan salam semoga tercurah untuk Nabi Besar Muhammad saw,
keluarga, dan sahabatnya hingga akhir zaman.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi
yang berjudul "PENGARUH MEDIA PERIKLANAN TERHADAP
PERILAKU MASYARAKAT PENABUNG PADA PT. BANK BRI
SYARIAH", ini bukan semata-mata hasil usaha penulis sendiri, tetapi juga
karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya, terutama kepada :
1.
Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H.,M.A.,M.M, Dekan
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, Ketua Program Studi Muamalat Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.
Bapak Ah. Azharudin Latief, M.Ag.M.H, Sekretaris Program Studi
Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak Dr. Djawahier Hejazziey,S.H.,M.A, Koordinator Teknis Program
Non Reguler dan Bapak Drs. H. Ahmad Yani,M.Ag, Sekretaris Teknis
V Program Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5.
Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag, selaku dosen pembimbing skripsi
penulis, terima kasih atas dukungan, doa, waktu, dan motivasi bapak
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6.
Terima kasih kepada Direksi dan Staf Bank BRI Syariah yang telah
banyak membantu dan meluangkan memberikan informasi dan data dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh nasabah Bank BRISyariah Jakarta, khususnya Bank BRISyariah
Kantor Pusat Jakarta atas kesediaannya untuk mengisi kuesioner yang
peneliti berikan.
8.
Staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, terutama kepada bapak
Zuhri.S.I,P. Kak Farhan, dan iis. Terima kasih atas kemudahan, arahan,
dan bantuannya kepada penulis dalam memperoleh data-data kepustakaan
dalam penulisan skripsi ini.
9.
Staf Kordinator Teknis Program Non Reguler, Kak Syafii S.E.I dan kak
Vida S. Ag, terima kasih atas semua informasi yang diberikan selama
penulisan skripsi ini berlangsung.
10. Orang tuaku tercinta. Ayahandaku Djoko Marsudi dan Ibundaku Sapinah,
yang telah mengasuh, membesarkan, mendidik dan mendukung serta
mendoakan agar tercapai cita-citaku.
11. Untuk kakak-kakakku, Sri Mariping Wulandari dan Sari Mariping
Mayangsuri
serta
adik-adikku
Rizki
Mariping
Rahmanisah
dan
Muhammad Khomsah Mariping. Terima kasih atas curahan cinta dan
kasih sayangnya, yang tiada henti mendoakan, menyemangati baik moril
maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Terima kasih untuk Prayudi Budi Lesmana atas doa, dukungan, bantuan
dan perhatiannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat-sahabat terdekatku Mas Isal, Mas Lery, Mas Bagol, Mba Ditrut,
Mas Agrei, Njum, Dpe, Wawa, Rian, Ucup, Dymen, Dana, Ardo, Atoy.
Terima kasih atas segala doa, bantuan, dukungan dan perhatian kalian
sampai penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
14. Untuk Teman-teman seperjuanganku, PS.C, Semangat ya semoga kalian
semua secepatnya menyusul kita amien ya Rabb dan untuk sahabatsahabatku, Du, Mitra, Sila dan Devi, dan semua teman-teman yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih untuk dukungannya sehingga
penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
15. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini namun tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Semoga semua pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini
mendapat pahala yang melimpah dari Allah swt dan menjadi amal jariah bagi
mereka. Amien.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Namun, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca. Amin Ya Rabbal’alamin.
Jakarta, 17 September 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………………………....
v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...…
viii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..
x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………….
1
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah…………………………….
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………... 5
D. Kajian Kepustakaan……………………………………………....
6
E. Hipotesis………………………………………………………….. 8
F. Metodologi Penelitian…………………………………………….. 8
G. Sistematika Penulisan…………………………………………….. 18
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran………………. 20
B. Bauran Pemasaran dan Bauran Promosi …………………………. 23
C. Hakikat Periklanan………………………………………………... 31
D. Pengertian Perilaku Konsumen dan Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Masyarakat Penabung…….. ……………………………. 40
viii
ix BAB III
GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH
A. Sejarah Singkat PT. Bank BRI Syariah…………………………... 49
B. Visi dan Misi PT. Bank BRI Syariah…………………………….. 50
C. Stuktur Organisasi PT. Bank BRI Syariah……………………….. 51
D. Jenis Produk PT. Bank BRI Syariah……………………………... 52
E. Pelaksanaan Periklanan pada PT. Bank BRI Syariah……………. 58
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
A. Peranan Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung…... 63
B. Pengaruh Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung…. 64
C. Analisis Penulis…………………………………………………… 94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………….. 95
B. Saran……………………………………………………………… 96
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….
LAMPIRAN…………………………………………………………………………
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1
Kriteria Pengukuran ……………………………………………….
14
1.2
Pedoman Koefisien Kolerasi …………………………….………...
15
4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………………...
64
4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia …………………………...
64
4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ……………………
65
4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ……………………...
66
4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan Perbulan
………………………………………………………………………
66
4.6
Iklan PT. Bank BRI Syariah Menarik Perhatian ……………………
68
4.7
Informasi-informasi Yang Diberikan Oleh PT. Bank BRI Syariah
Sangat Menarik ……………………………………………………..
4.8
Kalimat Kreatif Dalam Mempromosikan Produk Tabungan BRI
Syariah Sangat Menarik ……………………………………………
4.9
69
69
Penggunaan Warna dan Gambar Pada Iklan Produk Tabungan BRI
Syariah Menarik Perhatian …………………………………………
70
4.10
Slogan PT. Bank BRI Syariah Mudah Diingat…………………….
71
4.11
Pertama Kali Melihat Iklan Produk Tabungan PT. Bank BRI
Syariah di Televisi ………………………………………………….
4.12
Untuk Lebih Jauh Mengetahui Produk Tabungan BRI Syariah
x
72
xi Setelah Melihat Iklan Produk Tabungan BRI Syariah………………
4.13
73
Informasi Mengenai Layanan dan Fasilitas Yang Menarik Dalam
Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Mendorong Untuk Menabung
………………………………………………………………………
4.14
Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Dapat Menimbulkan Keinginan
Untuk Menabung Karena Penyampaian Informasi ………………….
4.15
77
Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Menimbulkan Tindakan
Menjadi Nasabah Produk Tabungan BRI Syariah …………………..
4.18
76
Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Menimbulkan Keyakinan Akan
Aplikasi dan Mekanisme Yang Sesuai Syariah ………………………
4.17
75
Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Dapat Menimbulkan Keinginan
Untuk Menabung Karena Layanan dan Fasilitasnya Yang Menarik…
4.16
74
78
Ketertarikan Untuk Menjadi Nasabah Produk Tabungan BRI Syariah
Karena Keyakinan Bahwa Tabungan BRI Syariah Adalah Yang
Terbaik …………………………………………………….. ………..
4.19
Ketertarikan Untuk Menjadi Nasabah Produk Tabungan BRI Syariah
Karena Keyakinan Dengan Mekanisme Tabungan BRI Syariah …….
4.20
79
80
Mekanisme dan Prinsip Syariah Yang Terdapat Pada Produk
Tabungan BRI Syariah Meyakinkan Konsumen Untuk Memiliki
Tabungan BRI Syariah ………………………………………………. 81
4.21
Tabungan BRI Syariah Sudah Mencerminkan Ekonomi Islam Yang
Berkembang ………………………………………………………..
4.22
Tabungan BRI Syariah Mempunyai Layanan dan Fasilitas Yang
82
xii Menarik ……………………………………………………………...
83
4.23
Kelengkapan Fasilitas Tabungan BRI Syariah ………………………
84
4.24
Produk Tabungan BRI Syariah Menawarkan Aplikasi Yang Tidak
Rumit …………………………………………………………………
4.25
85
Produk Tabungan BRI Syariah Mempunyai Nilai Lebih Dibandingkan
Produk Tabungan Lain ………………………………………………… 86
4.26
Menemukan Kenyamanan Menjadi Nasabah Produk Tabungan BRI
Syariah ………………………………………………………………… 87
4.27
Produk BRI Syariah Menjadi Pilihan Utama Setiap Hendak Menjadi
Nasabah Suatu Bank ………………………………...………………… 88
4.28
Variabel Entered ………………………………………………………. 89
4.29
Deskriptif Variabel ….…………………………………………………
4.30
Hasil Koefisien Kolerasi ……………………………………………… 90
4.31
Koefisien Determinasi ………………………………...………………. 91
4.32
Uji ANOVA ………………………………………………………….. 92
4.33
Koefisien Regresi ……………………………………………………..
89
92
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.1
Halaman
Variabel Penelitian………………………………………….…….
xiii
12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan
pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah
lembaga
keuangan/perbankan
yang
operasional
dan
produknya
dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Dengan
kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran
serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip
syariat Islam. 1
Bank Islam lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan
pertentangan antara bunga bank dengan riba. Dengan demikian, kerinduan
umat Islam Indonesia yang ingin melepaskan diri dari persoalan riba telah
mendapat jawaban dengan lahirnya Bank Islam. 2 Perkembangan perbankan
syariah ditandai dengan disetujuinya Undang-undang No. 7 Tahun 1992
tentang perbankan pasal 5 ayat 1 yang diperbaharui dengan Undang-undang
No. 10 Tahun 1998. Dalam Undang-undang tersebut, diatur dengan rinci
landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan
diimplementasikan oleh Bank Syariah. Undang-undang tersebut juga
1.
1
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari’ah, (Yogyakarta, Ekonisia, 2004), Cet. 1, h.
2
Ibid,.h. 2
1 2
memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka unit
syariah bahkan mengkonversikan diri menjadi Bank Syariah. Yang beroperasi
dengan sistem bagi hasil.
Hanya dalam kurun waktu 13 tahun sejak tahun 1992 hingga 2005,
lembaga syariah di Indonesia tumbuh dengan pesat seperti Perbankan
Syariah, Asuransi Syariah, Reksadana Syariah, Pegadaian Syariah, bahkan
Properti dan Hotel Syariah. 3 Meski perkembangan dan kinerja perbankan
syariah terus meningkat, proses sosialisasi kepada masyarakat harus gencar
dilakukan. Hal itu disebabkan masih banyak masyarakat yang belum
mengenal dan mengetahui sistem yang diterapkan dalam perbankan syariah
dan juga produk-produk perbankan yang dikembangkan, sehingga manfaat
dan nilai tambah yang dapat diperoleh masyarakat dari perbankan syariah
kurang begitu dipahami dan diketahui.
Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan bagi sistem perbankan
yang menggunakan nilai-nilai agama dalam kegiatan sehari-hari dan dalam
pengembangan usahanya. Namun, kenyataan yang terjadi masih cukup
memprihatinkan. Potensi kependudukan yang mayoritas memeluk agama
Islam ternyata tidak secara otomatis memuluskan sosialisasi perbankan
syariah.
Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sistem perbankan syariah
merupakan kendala eksternal yang dihadapi Bank Syariah. Masyarakat umum
masih memerlukan keterangan dan penjelasan tentang seluruh aspek lembaga
3
Hermawan Kertajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan,
2006), cet. 1,h. 160.
3
keuangan dengan prinsip syariah, terutama fasilitas dan produk yang dapat
dimanfaatkan oleh calon
nasabah serta sistem dan cara menggunakan
fasilitas dan produk perbankan syariah tersebut. Penggunaan istilah-istilah
seperti al-ijarah (sewa), al-qardh (pinjaman kredit), al-sharf (jual beli mata
uang), murabahah (keuntungan), musyarakah (pembiayaan), dan lain-lain
yang terlampau Arab agaknya mengganggu sosialisasi produk syariah. 4
Akibatnya, permintaan masyarakat rendah. Bank pun kesulitan memasarkan
produk syariahnya.
Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya tentu
mempunyai keinginan agar produknya dapat terjual seperti yang diharapkan.
Dalam hal ini perusahaan menghadapi persaingan yang semakin ketat,
sehingga perlu melakukan strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran
meliputi bauran pemasaran (marketing mix) yaitu meliputi product, price,
place, promotion, people, proses, dan phisical evidence atau yang lebih
dikenal dengan konsep 7P. 5
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam bidang
pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara
mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan iklan perusahaan dalam hal ini bank syariah, dapat membangun citra
perusahaan itu sendiri serta dapat digunakan sebagai pemicu penjualan.
Banyak sekali media komunikasi yang dapat digunakan untuk melakukan
4
Deni Setiawan, “Loyalitas Nasabah Pada Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada 23
Desember 2009 dari http://www.riaupos.com
5
Prasetyo Wibisono, “Konsep 7P Marketing Mix Pada Perbankan Syariah”. Artikel
diakses pada 23 Desember 2009 dari http://ekisonline.comindex.phpoption. 4
promosi/pemasaran. Dengan menggunakan berbagai macam kemajuan
teknologi media komunikasi, seperti media cetak, televisi, internet, telepon
genggam dan TV satelit semakin memfasilitasi berkembangnya sejumlah
media baru untuk berkomunikasi dengan pelanggan.
Bank sebagai lembaga keuangan perlu mengkomunikasikan setiap
produk yang mereka tawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat luas
mengetahui serta memahami fasilitas dan jenis-jenis produk perbankan
syariah, sehingga menarik minat mereka untuk membeli manfaat dari produk
bank yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Mengingat
pentingnya aktifitas pemasaran dalam sebuah perusahaan dalam hal ini adalah
Bank Syariah serta keingintahuan mengenai seberapa efektif pemasaran yang
dilakukan suatu bank dalam menarik masyarakat melalui produk-produknya.
Maka, berdasarkan uraian dan permasalahan tersebut diatas penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah: “
PENGARUH
MEDIA
PERIKLANAN
TERHADAP
PERILAKU
MASYARAKAT PENABUNG PADA PT. BANK BRI SYARIAH ”.
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan
tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka penulis perlu membatasi
permasalahan yang akan diteliti yaitu mengenai strategi pemasaran yang
digunakan oleh Bank BRI Syariah dan kegiatan periklanan yang dilakukan
oleh Bank BRI Syariah dalam menarik minat masyarakat.
5
Agar pembahasan dalam skripsi ini teratur dan sistematis, maka perlu
dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana peranan media periklanan terhadap perilaku masyarakat
penabung pada PT. Bank BRI Syariah?
2. Bagaimana pengaruh media periklanan terhadap perilaku masyarakat
penabung pada PT. Bank BRI Syariah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setelah memperhatikan judul dan pembahasan serta latar belakang
masalah
pada
skripsi
ini,
maka
penelitian
ini
bertujuan
untuk
mendeskripsikan secara empiris beberapa penelitian sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui
peranan
kegiatan periklanan
dengan
perilaku
masyarakat penabung pada PT. Bank BRI Syariah.
2. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan periklanan yang dilakukan PT. Bank
BRI Syariah terhadap perilaku masyarakat penabung.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai strategi
promosi perusahaan yang tepat
agar dapat mempengaruhi perilaku
menabung masyarakat.
2. Perusahaan
Setidaknya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran
kepada
perusahaan
dalam
mengetahui
sejauhmana
6
keefektivitasan penerapan strategi promosi terhadap perilaku menabung
masyarakat.
3. Fakultas Syariah dan Hukum
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
dapat dijadikan referensi untuk bahan perkuliahan.
4. Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada masyarakat luas untuk mengetahui sejauhmana strategi pemasaran
yang dilakukan Bank BRI Syariah dalam memasarkan produk-produknya
sehingga dapat menarik minart masyarakat.
D. Kajian Kepustakaan
1. “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadiah Pada Bank Syariah
Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi Kasus BII Syariah)”.
Skripsi ini disusun oleh Fauzia. Skripsi ini membahas tentang bauran
pemasaran dalam konsep 4P (product, promotion, place dan price) yang
dilakukan oleh BII Syariah untuk mencapai pasar sasaran dalam strategi
pemasaran produk tabungan wadiah. BII Syariah sebagai Bank Syariah
selain ditujukan kepada kalangan menengah keatas, landasan sistem yang
digunakan adalah prinsip syariah, dalam hal ini konsep wadiah yang tidak
menggunakan sistem bunga sebagaimana yang diterapkan oleh bank-bank
konvensional dalam memberikan jasa tabungan.
7
2. “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Mudharabah Dalam Menarik
Minat Masyarakat (Studi Kasus BPR Syariah Wakalumi Ciputat
Tangerang)”. Skripsi ini disusun oleh Nurhasanah. Skripsi ini
memaparkan strategi pemasaran yang dilakukan BPRS Wakalumi
khususnya tabungan mudharabah dengan merumuskan pasar yang dituju
yaitu menggunakan strategi segmentasi, targeting, dan positioning. Selain
itu dengan mengembangkan marketing mix atau bauran pemasaran yang
terdiri dari 4 unsur yaitu produk, harga, distribusi dan promosi.
3. “Peranan Manajemen Pemasaran Bank Syariah Dalam Menarik
Minat Nasabah (Studi Kasus BNI Syariah)”. Skripsi yang disusun oleh
Maryam. Skripsi ini menuliskan ada 3 jenis strategi pemasaran yang
diterapkan oleh Bank BNI Syariah yaitu pemasaran eksternal (pemasaran
melalui media elektronik maupun media cetak), pemasaran internal
(kualitas SDM yang dilatih secara efektif dan berkesinambungan) dan
pemasaran interaktif (interaksi antara pegawai, nasabah dan calon nasabah
selama pelayanan berlangsung, ketika nasabah mengemukakan keluhan
mengenai produk-produk bank, maka pegawai Bank BNI Syariah secara
sportif dan antusias menjawab).
8
E. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesisnya adalah:
Ho = tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara media periklanan yang
dilakukan Bank BRI Syariah terhadap perilaku masyarakat penabung.
Ha =
terdapat pengaruh yang signifikan antara media periklanan yang
dilakukan Bank BRI Syariah terhadap perilaku masyarakat penabung.
F. Metodelogi Penelitian
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian
deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu
variabel atau lebih. Yang menunjukkan penelitian deskriptif ini dapat
dilihat dari perumusan masalah yaitu bagaimana peranan media periklanan
yang dilakukan PT. Bank BRI Syariah dan bagaimana perilaku menabung
masyarakat. Sedangkan penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. 6
6
55.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet, ke-11, h. 53-
9
2.
Pendekatan Penelitian
Pendekatan
yang
digunakan
adalah
pendekatan
kuatitatif.
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. 7
3.
Jenis Data dan Sumber Data
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian
yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel
penelitian dalam angka dan melakukan analisis data dengan prosedur
statistika atau permodelan matematis. 8
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden
berupa hasil penyebaran kuesioner, dalam hal ini penulis melakukan
penyebaran kuesioner kepada nasabah PT. Bank BRI Syariah. Dan juga
wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan interview
kepada pihak PT. Bank BRI Syaiah. yaitu hasil pertanyaan yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
7
8
Ibid,. h. 13.
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 2000),, h. 4.
10
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber
tertulis yang terdapat dalam buku dan dokumen. Dalam hal ini penulis
mengumpulkan informasi berupa buku-buku tentang perbankan dan
pemasaran bank untuk mengetahui lebih lanjut mengenai strategi
pemasaran yang dilakukan sebuah bank.
4.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang berkenaan dengan judul penelitian,
penulis menggunakan jenis metode pengumpulan data sebagai berikut:
a.
Studi Kepustakaan (Library Research).
Salah satu yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini
yaitu mempelajari beberapa literatur tertulis baik itu dari buku-buku
pedoman, artikel, makalah dan sumber tertulis lainnya yang
mengandung informasi berkaitan dengan masalah yang dibahas, yang
dihimpun dari berbagai sumber mulai dari perpustakaan hingga situs
internet.
b.
Studi Lapangan (Field Research).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
interview
dan
penyebaran
kuesioner.
Interview
yaitu
melakukan wawancara dengan pihak Bank BRI Syariah, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kuesioner merupakan teknik
11
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. 9
Kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan skala model
likert yang berisikan sejumlah pertanyaan yang menyatakan obyek
yang hendak diungkap. Kuesioner lima model likert yang digunakan
dalam penelitian ini menunjuk pada lima alternatif jawaban,
sebagaimana yang terlihat di bawah ini: 10
5 = Sangat setuju, 4 = Setuju, 3 = Ragu-ragu, 2 = Tidak setuju, 1 =
Sangat tidak setuju
5.
Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut 11 . Pengambilan sampel
akan dilakukan secara non probabilitas atau non acak, yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Beberapa
cara yang terdapat dalam metode ini adalah dengan menggunakan teknik
Insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yang
ditujukan hanya kepada nasabah yang Bank BRI Syariah. Sampel dalam
9
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, h. 199
10
Masri Singarimbun & sofyan Effendi,Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES,
1995), edisi revisi, h. 120.
11
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, cet, ke-11, h. 116.
12
penelitian ini adalah para nasabah Bank BRI Syariah kantor pusat yang
menggunakan layanan perbankan sebanyak 75 orang responden.
6.
Variabel dan Indikator Penelitian
a. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1
Variabel Penelitian
X
Y
Keterangan:
X
: Media periklanan
Y
: Perilaku masyarakat penabung
b. Indikator Penelitian
Untuk menyamakan persepsi antara pembaca dan penulis serta
fokus penelitian, maka opersional variabel sebagai berikut:
X: Media Periklanan dalam penelitian ini dilihat dari 5 elemen yaitu
attention (perhatian), interest (minat), desire (keinginan), conviction
(keyakinan) dan action (tindakan).
Y: Perilaku Masyarakat Penabung dalam penelitian ini meliputi kognitif,
afektif dan konatif.
13
7.
Teknik Analisa Data
Metode yang digunakan untuk menganalisis data tersebut adalah
analisis regresi dengan metode regresi linier sederhana, karena hanya
melibatkan satu varibel bebas sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel
terikat.
a. Untuk melihat tanggapan nasabah terhadap pengaruh media
perilakanan yang dilakukan oleh Bank BRI dan perilaku masyarakat
penabung, maka digunakan analisis asosiatif dengan melihat jawaban
rata-rata responden. Interprestasi skor dilakukan terhadap elemenelemen tersebut.
Pengukuran dilakukan dengan cara menghitung rata-rata skor
jawaban responden terhadap elemen-elemen tersebut. Rata-rata
tersebut diukur dengan rumus:
∑ Xi
X=
n
Sumber : Bilson Simamora (2004 : 237)
Ket:
X
: mean (rata-rata).
N
: besarnya sampel.
∑Xi
: jumlah nilai seluruh data.
Untuk mengukur klasifikasi interval digunakan rumus:
Skor tertinggi – Skor terendah
Interval =
Jumlah kelas
Skor tertinggi = 75 x 5 = 375
14
Skor terendah = 75 x 1 = 75
375 - 75
Interval =
= 60
5
Berdasarkan total kumulatif yang didapat, maka hasil
penelitian responden dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Tabel 1.1
Kriteria Pengukuran
Interval Kelas
315 – 375
255 - 314
195 - 254
135 - 194
75 - 134
Penilaian
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
b. Analisis deskriptif variable
Analisis ini digunakan untuk menggambarkan jumlah sampel
yang dipakai, rata-rata dan standar deviasi dari variabel independen
dan dependen.
c. Uji kolerasi dan koefisien determinasi
1) Uji kolerasi
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
dimensi media periklanan dengan perilaku masyarakat penabung,
maka dilakukan analisis data metode korelasi Product Moment r
dengan uji t. Analisis korelasi Product Moment r berguna untuk
15
menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat
hubungan variabel media periklanan dengan variabel perilaku
masyarakat penabung. Berikut ini adalah rumus koefisien korelasi:
n ∑ xy - ∑ x ∑ y
r =
( n ∑ x2 - (∑ x)2 ) .
( n ∑ y2 - (∑ y)2 )
Sumber : Sugiyono (2008 : 276)
Ket :
r
: koefisien korelasi
X
: variabel bebas
Y
: variabel terikat
n
: banyaknya sampel
∑X : jumlah pengamatan variabel X
∑Y : jumlah pengamatan variabel Y
Koefisien korelasi ini digunakan untuk melihat apakah
diantara dua variabel terdapat hubungannya. Berikut pedoman
intrepretasi koefisien korelasi:
Tabel 1.2
Pedoman Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,800 – 1,000
Korelasi sangat kuat
0,600 – 0,799
Korelasi kuat
0,400 – 0,599
Korelasi sedang
0,200 – 0,399
Korelasi rendah
0,000 – 0,199
Korelasi sangat rendah
Sumber : Sugiyono (2008 : 250)
16
2) Uji Koefisien Determinasi
Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya kontribusi
atau pengaruh variabel independen (media periklanan) terhadap
variabel dependen (perilaku masyarakat penabung). Besar koefisien
determinasi (R2) didapat dari mengkuadratkan koefisien korelasi
(R).
d. Uji ANOVA
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi
yang digunakan sudah layak atau belum. Pengujian dilakukan dengan
membandingkan angka taraf signifikan (sig) sebesar 0,05 (5%) dengan
kriteria pengujian sebagai berikut:
1) Jika probabilitas (sig penelitian) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya hubungan kedua variabel linier, maka model
regresi yang digunakan sudah benar dan layak digunakan.
2) Jika probabilitas (sig penelitian) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Artinya hubungan kedua variabel tidak linier, maka model
regresi yang digunakan belum benar dan tidak layak digunakan.
e. Uji koefisien regresi
Uji ini digunakan untuk membuat model persamaan regresi
sehingga dapat dilakukan pengujian model untuk memprediksi
besarnya variabel terikat dengan menggunakan data variabel bebas
yang sudah diketahui besarnya serta untuk menguji kebenaran
hipotesis.
17
1) Adapun bentuk persamaan regresi linier yang akan dibentuk
adalah:
Y = a + bx
di mana:
Y
: variabel terikat (perilaku masyarakat penabung)
X
: variabel bebas (media periklanan)
a
: konstanta
b
: angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan
angka peningkatan atau penurunan variabel bebas yang
didasarkan pada variabel terikat.
2) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan sebelum model persamaan
yang telah terbentuk digunakan untuk melakukan estimasi atas
besarnya variabel terikat yang akan dihasilkan dari variabel bebas
yang besarnya telah diketahui.
Ho : koefisien regresi tidak signifikan
Ha : koefisien regresi signifikan
Berdasarkan hipotesis tersebut, pengujian dapat dilakukan
dengan melihat nilai t
hitung
yang terdapat pada tabel coefficients
dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima
18
8.
Pedoman Penulisan Laporan
Teknik penulisan skripsi ini berdasarkan buku “Pedoman Penulisan
Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” yang
diterbitkan oleh UIN Jakarta Press Tahun 2007.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah analisa materi dalam penulisan skripsi ini, maka
berikut penulis menjelaskan dalam sistematika penulisan. Secara garis besar,
skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi dalam sub-bab dan setiap sub-bab
mempunyai pembahasan masing-masing yang saling berkaitan antara yang
satu dengan yang lainnya.
BAB I
: Pendahuluan
Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, kajian kepustakaan, , metode penelitian, serta
sistematika penulisan.
BAB II
: Tinjauan teoritis
Dalam bab ini berisi mengenai pengertian pengertian pemasaran
dan manajemen pemasaran, bauran pemasaran dan bauran
promosi pengertian periklanan, tujuan periklanan, manfaat
periklanan dan keputusan dalam menyusun program periklanan.
19
Serta pengertian perilaku nasabah dan faktor yang mempengaruhi
perilaku nasabah dalam menabung.
BAB III : Gambaran Umum Bank BRI Syariah
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai profil Bank BRI Syariah,
yang terdiri dari sejarah singkat Bank BRI Syariah, visi dan misi
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, produk-produk yang
ditawarkan Bank BRI Syariah, serta pelaksanaan periklanan yang
dilakukan oleh Bank BRI Syariah dalam mempromosikan
produknya.
BAB IV : Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam bab ini, penulis akan membahas peranan periklanan
terhadap perilaku masyarakat penabung dan melakukan analisis
mengenai pengaruh pelaksanaan periklanan terhadap perilaku
masyarakat penabung.
BAB V : Penutup
Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan-kesimpulan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan dalam pembahasan bab-bab
sebelumnya dan juga dikemukakan saran-saran yang mungkin
bermanfaat bagi perusahaan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Ilmu pemasaran mempunyai aspek dan pengertian yang luas. Bukan
hanya menyangkut penjualan, pembelian, transaksi serta perdagangan tetapi
juga segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan barang dan
jasa dan tercapainya tujuan usaha yaitu dapat memuaskan konsumen,
keuntungan yang memadai, kelangsungan hidup usaha dan pengembangan
usaha.
Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang penting dalam suatu
perusahaan, karena melalui pemasaran, produk atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan akan mengalir ketangan konsumen. Melalui produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan berharap dapat mencapai tujuan perusahaan dan untuk
itu perusahaan berusaha untuk melakukan usaha yang tepat agar produkproduk atau jasa yang dihasilkan dapat meningkatkan laba perusahaan.
Seorang
manajer
pemasaran
dalam
mempromosikan
produk-
produknya harus sesuai dengan kondisi riil dari produk-produk tersebut
dengan benar, sebagaimana yang termaktub dalam Al-qur’anul karim surat
At-Taubah ayat 119:
(١١٩ :٩/‫) ا ﻟﺗو ﺑﺔ‬
20 21 Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah,
dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (QS. At-Taubah/9 :
119).
Berikut ini adalah beberapa definisi tentang pemasaran yang
dikemukakan oleh ahli ekonomi, yaitu:
Menurut Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan serta inginkan, melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik
produk, serta nilai dengan orang lain. 1
Menurut Stanton, Etzel dan Walker, pemasaran adalah sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan keinginan
kepuasan produk-produk kepada pasar sasaran untuk mencapai tujuan
organisasi (Marketing is a total system of business activities designed to plan,
price, promote and distribute want satisfying product to target markets to
achieve organizational objectives). 2
Pemasaran pada dasarnya merupakan kegiatan bisnis perusahaan yang
menyeluruh yang berusaha untuk memuaskan kebutuhan konsumen melalui
suatu proses pertukaran dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan
konsumen. Dan secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses
1
Philip, Kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran. Penerjemah Damos Sihombing, (Jakarta:
Erlangga, 2001), Ed. 8, Jilid. 1, h. 7.
2
th
William, J. Stanton, dkk, Fudamental of Marketing, (T.tp., Mc Graw Hill, 1994), Ed.
9 , h. 5.
22 untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara
memberikan kepuasan. 3
Sedangkan
definisi
manajemen
pemasaran
sebagai
analisis,
perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. 4
Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk: 5
1. Memaksimumkan konsumsi, atau dengan kata lain, memudahkan dan
merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk
membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan
yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung
tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan
kepada nasabah lainnya melalui ceritanya.
3. Memaksimumkan
pilihan
(ragam
produk)
dalam
arti
bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki
beragam pilihan pula.
4. Memaksimumkan
mutu
hidup
dengan
memberikan
berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efesien.
3
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta, Kencana, 2008), h. 54.
4
Philip, Kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 18.
5
Kasmir, Pemasaran Bank, h. 57 23 B. Bauran Pemasaran dan Bauran Promosi
1.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Marketing mix merupakan alat bagi marketer yang terdiri dari
berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar
implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat
berjalan sukses. 6
Setiap pasar dituntut untuk selalu menerapkan konsep pengembangan
strategi pemasaran yang berkaitan dengan masalah menetapkan pilihan
bentuk penawaran bagi segmen pasar tertentu. Bauran pemasaran merupakan
himpunan petunjuk aktivitas pemasaran yang menggambarkan kombinasi
kegiatan pemasaran yang sebaiknya digunakan untuk mencapai sasaran
perusahaan dan juga untuk memuaskan pasar sasaran.
Menurut
Kotler,
bauran
pemasaran
adalah
variabel-variabel
pemasaran yang terkendali yang terbaur untuk merespon keinginan pasar
sasaran (Marketing mix is the set of controllable marketing variables that
blend to produce response it wants in the target market). 7 Variabel atau
kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan
seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya.
Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi
marketing mix tersebut. Untuk melaksanakan program pemasaran secara
efektif.
6
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek (Jakarta: PT.
Salemba Emban Patria, 2001), ed. I, h. 58
7
Philip, Kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 8
24 Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran
adalah elemen-elemen utama yang dapat digunakan dalam menyusun
program pemasaran suatu perusahaan untuk tujuan atau sasaran pada pasar
yang dilayaninya.
Variabel marketing mix tersebut terdiri atas empat variable yang
saling mempengaruhi yaitu: produk, harga, penyaluran, dan promosi.
8
Sedangkan untuk jasa keempat tersebut masih dirasakan kurang mencukupi.
Para ahli pemasaran menambah tiga unsur lagi: people, physical evidence,
dan process. Keempat hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi atau
operasi sehingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan dan mengikuti sertakan konsumen dan pemberi jasa secara
langsung. 9
a. Product (Produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar
sasaran agar diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi dengan
tujuan memuaskan keinginan atau kebutuhan. Termasuk didalamnya yaitu
produk fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan ide-ide.
Dari pengertian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi. Adapun tujuan
utama suatu strategi produk adalah untuk mendapat mencapai sasaran
8
Ibid,. h.6
9
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005) Cet. 1, h. 31 25 pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau
mengatasi persaingan. Oleh karena itu, strategi produk sebenarnya
menciptakan strategi pemasaran, sehingga ide untuk melaksanakannya
harus datang dari bagian atau bidang pemasaran.
b. Price (Harga)
Menentukan harga jual produk berupa jasa yang ditawarkan dalam
Perbankan Syariah merupakan salah satu faktor terpenting untuk menarik
minat nasabah. Menterjemahkan pengertian harga dalam Perbankan
Syariah bisa dianalogikan dengan melihat seberapa besar pengorbanan
yang dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan sebuah manfaat
dalam bentuk jasa yang setimpal atas pengorbanan yang telah dikeluarkan
oleh konsumen tersebut. 10
c. Placement (Tempat/Distribusi)
Penentuan lokasi suatu cabang merupakan salah satu kebijakan
yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat
memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank. Di samping lokasi
yang strategis, hal lain yang juga mendukung lokasi tersebut adalah layout
gedung dan layout ruangan bank itu sendiri. Penetapan layout yang baik
dan benar akan menambah kenyamanan nasabah dalam berhubungan
dengan bank. 11 Setiap produsen dalam menghasilkan produk atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan konsumen hendaklah dapat menyesuaikan
10
Prasetyo Wibisono, ”Konsep 7P Marketing Mix Pada Perbankan Syariah”. Artikel
diakses pada 23 Desember 2009 dari http://ekisonline.comindex.phpoption.
11
Kasmir, Pemasaran Bank, h. 145
26 dengan saat kapan dan dimana produk itu diperlukan serta oleh siapa saja
produk itu dibutuhkan.
d. Promotion (Promosi)
Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk
mengomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual.
Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct
marketing, personal selling, dan public relation. Meskipun secara garis
besar bauran promosi untuk barang sama dengan jasa, promosi jasa sering
sekali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan
kenampakan tangibilitas jasa.
Dalam marketing, efektivitas sebuah iklan seringkali digunakan
untuk menanamkan “brand image” atau agar lebih dikenal keberadaannya.
Ketika “brand image” sudah tertanam dibenak masyarakat umum, maka
menjual sebuah produk, baik itu dalam bentuk barang maupun jasa akan
terasa menjadi jauh lebih mudah. Setiap bank berusaha untuk
mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya. Tanpa
promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Promosi
merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
nasabahnya. 12
e. Orang (People)
Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam
bauran pemasaran. Bila produksi bisa dipisahkan dengan konsumsi
12
Ibid, h. 155
27 sebagaimana dijumpai dalam kebanyakan kasus pemasaran barang
manufaktur, pihak manajemen biasanya dapat mengurangi pengaruh
langsung sumber daya manusia terhadap output akhir yang diterima
pelanggan. Konsumen tidak terlalu memusingkan apakah karyawan
produksi berpakaian acak-acakan, berbahasa kasar di tempat kerja atau
datang terlambat ke tempat kerjanya. Yang penting bagi pembeli adalah
kualitas barang yang dibelinya.
Sedangkan dalam industri jasa setiap orang merupakan bagian dari
pemasaran yang tindakan dan perilakunya memiliki dampak langsung
pada output yang diterima pelanggan. Setiap organisasi jasa terutama yang
tingkat kontraknya dengan pelanggan tinggi harus secara jelas menentukan
apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan
pelanggan. Untuk mencapai standar yang ditetapkan, metode-metode
rekrutmen, pelatihan, pemotivasian dan penilaian kinerja karyawan tidak
dapat dipandang semata-mata sebagai keputusan personalia, semua itu
juga merupakan keputusan bauran pemasaran yang penting.
f. Proses (Process)
Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi
konsumen pelayanan kontrak tinggi, yang sering kali juga berperan
sebagai asisten produsen jasa bersangkutan. Dalam Perbankan Syariah,
bagaimana proses atau mekanisme, mulai dari melakukan penawaran
produk hingga proses menangani keluhan pelanggan Perbankan Syariah
yang efektif dan efisien, perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Proses ini
28 akan menjadi salah satu bagian yang sangat penting bagi perkembangan
Perbankan Syariah agar dapat menghasilkan produk berupa jasa yang
prosesnya bisa berjalan efektif dan efisien, selain itu tentunya juga bisa
diterima dengan baik oleh nasabah Perbankan Syariah.
g. Physical Evidence
Karateristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial
tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengonsumsinya. Ini menyebabkan
risiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembeli semakin
besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran
adalah upaya mengurangi tingkat risiko tersebut dengan jalan menawarkan
bukti fisik dari karakteristik jasa. Cara dan bentuk pelayanan kepada
nasabah Perbankan Syariah ini juga merupakan bukti nyata yang
seharusnya bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik (phisical
evidence) bagi para nasabahnya, yang suatu hari nanti diharapkan akan
memberikan sebuah testimonial positif kepada mayarakat umum guna
mendukung percepatan perkembangan Perbankan Syariah menuju arah
yang lebih baik lagi dari saat ini.
2.
Bauran Promosi
Agar pembeli atau pasar sasaran yang dituju mengetahui tentang
adanya suatu produk perihal dan kelebihan kekurangan dari produk tersebut
serta bagaimana produk ini dapat memberikan manfaat bagi target pasar,
29 maka perusahaan perlu membuat suatu pola bauran komunikasi, yang sering
disebut sebagai bauran promosi (promotion mix).
Dalam berpromosi, informasi yang dipaparkan harus sesuai dengan
spesifikasi produk itu sendiri dan tidak boleh menutupi informasi tentang
suatu produk. Salah satu prinsip dalam Islam adalah kejujuran. Jujur
merupakan moralitas iman dan karakteristik yang paling menonjol dari orangorang beriman. 13 Oleh karena itu, sifat terpenting yang diridhai Allah bagi
pengusaha adalah kejujuran. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: 14
‫ ا ﻟﺗﺎ ﺟﺮ ا ﻟﺻﺪ و ق ا ﻷ ﻤﻴﻦ ﻤﻊ ا ﻟﻧﺑﻴﻴﻦ و‬: ‫ﻋن أ ﺑﻲ ﺴﻌﻴد ﻋن ا ﻟﻧﺑﻲ ﺻﻟﻰ ا ﷲ ﻋﻟﻴﻪ و ﺴﻟم ﻗﺎ ل‬
( ‫) ﺮ و ا ﻩ ا ﻟﺗﺮ ﻤذ ى‬
‫ا ﻟﺻﺪ ﻴﻗﻴﻦ و ا ﻟﺷﻬﺪ ا ﺀ‬
Artinya: “Dari Abi Said, Rasulullah SAW bersabda: “ Pedagang yang
jujur dan dapat dipercaya (penuh amanat) adalah bersama para Nabi, orangorang yang membenarkan risalah Nabi (Shiddiqin) dan dapat dipercaya pada
syahada (orang yang mati syahid)”. (HR. At-Tirmidzi).
Menurut Stanton, Etzel dan Walker, bauran promosi adalah kombinasi
perusahaan dalam hal penjualan pribadi, periklanan, promosi penjualan,
hubungan kemasyarakatan, dan publisitas untuk membantu meraih tujuan
pemasaran perusahaan (A promotion mix is an organization’s combination of
13
Yusuf, Qhardhawi, Peran Nilai dan Moral Dalam PErekonomian Islam, (Jakarta:
Robbani Pers, 1997), h. 293.
14 Mansur, Ali Nasif, At­taj al­jami’li al­ushul fi ahadist al­rasul, (Beirut: Dar al‐fikr), Jilid 3, h. 196. 30 personal selling, advertising, sales promotion, public relation, and publicity
to help in achieving is marketing objectives). 15
Menurut Kotler, terdapat lima variabel bauran promosi, yaitu: 16
a. Periklanan (Advertising)
“Advertising is any paid of nonpersonal presentation and
promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor”. Artinya
yaitu periklanan merupakan setiap bentuk yang dibayar atas prestasi
pribadi dan mempromosikan ide-ide, produk, atau jasa oleh sponsor yang
dikenal.
b. Hubungan Kemasyarakatan (Public Relation)
“Public relation involves a variety of programs designed to prot or
protect a company’s image or its individual products”. Artinya adalah
bahwa hubungan masyarakat terdiri dari beragam program yang dibuat
untuk mempromosikan atau melindungi image atau produk perusahaan.
c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
“Sales promotion is a variety of short-term incentives to encourage
trial of purchase of product or service”. Artinya adalah sales promotion
terdiri dari beragam insentif jangka pendek untuk mendorong usaha atau
pembelian produk atau jasa.
15
th
William, J. Stanton, dkk, Fudamental of Marketing, (T.tp., Mc Graw Hill, 1994), Ed.
9 , h. 462.
16
Philip, Kotler, Marketing Management, (New Jersey: Prentice Hall International,
2000), The Millenium Edition, h. 550.
31 d. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
“Face to face interaction with one or more prospective purchasers
for The Purpose of making presentation, answering question, and
procuring orders”. Artinya penjualan pribadi adalah interaksi tatap muka
dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan untuk membuat
presentasi, menjawab pertanyaan dan memperoleh pesanan.
e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
“Use of mail, telephone, fax, e-mail, or internet to communicate
directly with or solicit a direct response from specific costumer and
prospects”. Artinya adalah penggunaan surat, telepon, fax, e-mail, atau
internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mencari respon
langsung dari konsumen dan harapan tertentu.
C. Hakikat Periklanan
1.
Pengertian Periklanan
Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan
bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix).
Secara sederhana iklan diarahkan untuk membujuk orang supaya
membeli, seperti yang dikatakan oleh Wells, Burnett, and Moriarty
periklanan
adalah
penyajian
komunikasi
non
personal
dengan
mengidentifikasi sponsor yang menggunakan media untuk membujuk
dan mempengaruhi audiens (Advertising is paid non personal
32 communication from an identified sponsor using mass media to persuade
or influence an audience). 17
Iklan banyak digunakan oleh perusahaan dengan maksud untuk
mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna kepercayaan dan sikap,
dan citra konsumen yang terhadap produk perusahaan. Iklan dapat
menjadi sarana untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin
komunikasi antara perusahaan dan konsumen, dan sebagai upaya
perusahaan untuk mengatasi pesaing.
2.
Iklan Sebagai Salah Satu Alat Dari Bauran Promosi
Periklanan merupakan salah satu variabel ekonomi yang
umumnya paling banyak digunakan oleh perusahaan untuk memperlancar
komunikasi terhadap pembeli dan masyarakat yang dituju:
Menurut Stanton, Etzel dan Walker periklanan terdiri dan semua
aktivitas yang terlibat dalam mempresentasikan kepada konsumen sebuah
produk non pribadi, dengan sponsor yang dikenal dan pesan yang harus
dibayar mengenai produk atau perusahaan (Advertising consists of all
activities involved in presenting to an audience a nonpersonal, sponsor
identified, paid-for message about a product or organization). 18
17
Sandra Moriarty, dkk, Advertising: Principle and Practice, (Pearson: Prentice Hall,
2008), ed. 8th, h. 13.
18
th
William, J. Stanton, dkk, Fudamental of Marketing, (T.tp., Mc Graw Hill, 1994), Ed.
9 , h. 502.
33 3.
Tujuan Iklan
Tujuan iklan yang utama adalah penjualan, sehingga dapat
memberikan kontribusi keuntungan yang sudah menjadi tujuan
perusahaan. Sementara tujuan iklan menurut Kotler sebagai berikut: 19
a. Informative advertising (Iklan yang informatif). Iklan yang
dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk
atau untuk memperkenalkan kategori produk baru, dimana tujuannya
adalah untuk membentuk permintaan utama.
b. Persuasive advertising (Iklan yang membujuk). Iklan yang penting
dilakukan dalam tahap persaingan, dimana tujuannya adalah untuk
membentuk permintaan selektif untuk suatu merk tertentu.
c. Comparison advertising (Iklan yang membandingkan). Iklan yang
langsung atau tidak langsung membandingkan merk perusahaan
yang satu dengan beberapa merk lain.
d. Reminder advertising (Iklan yang mengingat). Iklan ini penting
untuk produk yang sudah dewasa sehingga konsumen tetap terus
memikirkan produk tersebut dan untuk meyakinkan konsumen
bahwa mereka telah melakukan pilihan yang benar.
Dalam
mengiklankan
suatu
produk,
pemasar
haruslah
memperhatikan semua aspek yang berkaitan dengan produk tersebut.
Tujuan iklan seperti yang dikatakan Kotler diatas terfokus atau berujung
kepada konsumen sebagai aspek yang paling penting. Konsumen berbeda
19
Philip, Kotler, Marketing Management, h. 578.
34 tidak hanya dari usia dan jender saja, tetapi juga berbeda dari sisi
pendidikannya, pekerjaannya, status hidupnya, aktivitasnya, budayanya,
hobinya dan opininya tentang produk yang akan dibeli. Dengan beragam
perbedaan yang terdapat pada konsumen, diharapkan pemasar dapat
mempelajari dan mengerti mengenai segala hal tentang perilaku
konsumen, agar produk yang dipasarkan diterima oleh konsumennya.
4.
Manfaat Iklan
Manfaat iklan yang terbesar adalah membawa pesan yang ingin
disampaikan oleh produsen kepada khalayak umum. Iklan menjangkau
berbagai daerah yang sulit dijangkau secara fisik oleh produsen melalui
media elektronik dan cetak. Iklan juga merupakan investasi yang
menguntungkan, mungkin tidak langsung berdampak pada laba, namun
karena sifatnya yang harus diulang-ulang agar tidak terjadi “putus
hubungan” dengan pasar potensial, maka iklan lebih bersifat investasi,
yakni investasi yang ditanamkan dibenak konsumen.
5.
Keputusan Dalam Menyusun Program Periklanan
Menurut Kotler, di dalam menyusun program periklanan,
perusahaan harus membuat empat keputusan penting, yaitu: 20
20
Ibid,. h. 638
35 a. Keputusan mengenai tujuan periklanan
Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi spesifik untuk
dilaksanakan dengan audiens sasaran spesifik dengan periode waktu
yang spesifik. Tujuan periklanan dapat dikelompokkan menjadi empat
macam menurut Kotler, yaitu: 21
1) Iklan yang informatif (informative advertising)
2) Iklan yang membujuk (persuasive advertising)
3) Iklan yang membandingkan (comparison advertising)
4) Iklan yang mengingat (reminder advertising)
Tujuan periklanan sama seperti tujuan perusahaan secara
keseluruhan, harus dapat dioperasionalisasikan. Penentuan tujuan
yang baik tidak saja efektif bagi penentuan karena untuk pengambilan
keputusan, tetapi juga memberikan standar untuk membandingkannya
dengan hasil akhir. Suatu tujuan bidang periklanan yang baik
seharusnya
mampu
menunjukkan
hubungan
terhadap
tingkat
penjualan.
Aacker dan Myers dalam Kasali, berpendapat bahwa secara
keseluruhan iklan mempunyai dampak untuk: 22
21
Ibid.,
22
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.
(Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007), h. 48
36 1) Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal selama
jangka waktu tertentu, atau
2) Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan
dapat menjadi pembeli pada masa mendatang.
b. Keputusan mengenai anggaran periklanan
Setelah menetapkan tujuan periklanan, selanjutnya perusahaan
menetapkan anggaran periklanan untuk setiap produk. Perusahaan
kadangkala bersedia menghabiskan dana yang besar guna pelaksanaan
periklanannya asal tujuan daripada periklanan mereka tercapai dengan
baik. Metode yang sering digunakan untuk menyusun anggaran
periklanan menurut Kotler, yaitu: 23
1) Metode kemampuan perusahaan (affordable method)
Dalam metode ini anggaran periklanan ditetapkan atas
dasar dari kemampuan perusahaan yang bersangkutan. Metode
anggaran semacam ini tidak memperhatikan dampak promosi
terhadap penjualan. Akibatnya anggaran iklan tahunan tidak tetap
sehingga menyulitkan perencanaan jangka panjang.
2) Metode persentase penjualan (percentage of sales method)
Metode ini menentukan anggaran periklanan berdasarkan
persentase dari penjualan (terakhir datau diharapkan) atau dari
persentase dari harga jualnya.
23
Philip, Kotler, Marketing Management, h. 621.
37 3) Metode sama dengan pesaing (competitive parity method)
Dalam metode ini perusahaan menetapkan anggaran
periklanan yang seimbang dengan pengeluaran pesaingnya.
4) Metode tujuan dan tugas (objective dan task method)
Metode tujuan tugas sering digunakan oleh pemasang
iklan dalam mencapai sasaran yang lebih spesifik dan
memperhitungkan biayanya sesuai dengan kegiatan periklanan
yang akan dilakukan
c. Keputusan mengenai pesan periklanan
Anggaran periklanan yang besar tidak menjamin berhasilnya
kegiatan periklanan. Keberhasilan iklan dapat dilihat dari pesan iklan
yang kreatif. Menurut Kotler, pengiklanan harus melalui tiga tahap
untuk mengembangkan strategi kreatif, yaitu: 24
1) Pembentukan pesan
Dalam prinsipnya, pesan produk harus diputuskan sebagai
bagian dari pengembangan konsep produk, menyatakan manfaat
utama dari merk tersebut.
2) Evaluasi dan pemilihan pesan
Pembuatan iklan atau pengiklan haruslah mengevaluasi
alternatif pesan. Kotler mengutip pendapat Twedt, yang mengusulkan
agar
pesan
dibuat
peningkat
24
Philip, Kotler, Marketing Management, h. 641.
atas
tingkat
diinginkannya,
38 keeksklusifannya dan tingkat dipercayainya. Pesan tersebut pertamatama harus mengatakan suatu hal yang diinginkan atau menarik dari
produk tersebut. Pesan tersebut juga harus mengatakan hal eksklusif
atau perbedaan yang tidak terdapat pada semua merek untuk jenis
produk tersebut. Pada akhirnya pesan tersebut harus dapat dipercaya
atau dibuktikan. Pengiklan harus menguji dahulu semua iklan untuk
menentukan daya tarik mana yang memiliki pengaruh paling kuat. 25
3) Pelaksanaan iklan
Pemasang iklan harus menyampaikan pesan iklannya agar
dapat menarik perhatian dan minat konsumen sasaran. Pada
umumnya, pembuat iklan menerapkan gaya, nada, kata-kata dan
bentuk tertentu untuk melaksanakan pesan iklannya. Semua unsur ini
harus dapat menyampaikan citra dan pesan produk tersebut.
Pembuat iklan harus memilih gaya yang cocok untuk iklannya,
nada yang menarik, kata-kata yang mudah diingat dan pesan yang
dapat mempengaruhi konsumen yang melihat atau mendengar pesan
tersebut. Unsur-unsur format seperti ukuran iklan, warna, ilustrasi,
juga akan memberi pengaruh yang berbeda dari setiap iklan.
25
Ibid,. h. 642.
39 Menurut Kasali 26 untuk menghasilkan iklan yang baik harus
memperhatikan struktur iklan dan menggunkana elemen-elemen yang
dikenal sebagai AIDCA.
Elemen-elemen AIDCA terdiri dari:
1) Attention (Perhatian): iklan harus menarik perhatian khalayak
sasarannya, baik pembaca, pendengar maupun pemirsa.
2) Interest (Minat): iklan harus dapat membangkitkan minat dan rasa
ingin tahu khalayak sasaran.
3) Desire (Keinginan/kebutuhan): iklan harus dapat membangkitkan
keinginan atau kebutuhan khalayak sasaran untuk memiliki dan
menggunakan produk yang ditawarkan.
4) Conviction (Rasa percaya): iklan harus dapat meyakinkan khalayak
dan menimbulkan rasa percaya pada produk yang ditawarkan.
5) Action (Tindakan): iklan harus dapat membujuk khalayak sasaran
untuk melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu.
d. Keputusan mengenai media periklanan
Tugas pengiklan berikutnya adalah untuk memilih media dari
periklanan yang digunakan untuk menyampaikan pesan iklannya.
Menurut Kotler, langkah-langkah penting dalam memilih media
adalah: 27
26
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, h. 83.
27
Philip, Kotler, Marketing Management, h. 649.
40 1) Memutuskan mengenai jangkauan, frekuensi dan dampak.
2) Memilih diantara tipe media utama.
3) Memilih wahana media spesifik.
4) Menetapkan waktu penayangan.
D. Pengertian Perilaku Konsumen dan Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Masyarakat Penabung
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard perilaku konsumen adalah
sebagai
tindakan
yang
langsung
terlibat
dalam
mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.28
Sementara itu, menurut Mowen dan Minor perilaku konsumen
merupakan ilmu dari pembelian barang dan penukaran proses yang
meliputi memperoleh, mengkonsumsi dan mengatur produk, jasa,
pengalaman dan ide (The study of buying units and the exchange processes
involved in acquiring, consuming, and disposing of goods, services,
experiences, and ideas): 29
Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen merupakan ilmu pemasaran terpisah yang membahas
khusus tentang bagaimana konsumen mengkonsumsi suatu produk atau
28
29
Roger D. Blackwell, dkk, Consumer Behavior, (USA: The Dryden Press, 2004), h. 3
John C. Mowen and Michael Minor, Consumer Behavior , (New Jersey: Prentice Hall,
2001), h. 5
41 jasa dengan memasukkan ide-ide, pengalaman dan tindakan yang beragam
untuk dapat memuaskan kebutuhan mereka.
Dalam mengkonsumsi suatu produk dan jasa, manusia sebagai
seorang konsumen kerap kali harus melakukan banyak tindakan
pengambilan keputusan. Tindakan pengambilan keputusan membeli ini
membutuhkan adanya pemahaman bagi pemasar dari segi motivasi,
kebutuhan dan preferensi konsumen. Selain memahami, pemasar juga
harus dapat mempelajari, serta mengembangkan pembelajaran mengenai
perilaku konsumen pada saat mereka akan melakukan suatu pengambilan
keputusan untuk membeli produk dan jasa. Sebagaimana yang termaktub
dalam Al-qur’anul karim surat Al-A’raaf ayat 31:
☺
(١٣ :٧/‫ ﻷ ﺮ ف‬١ )
Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
Setiap (memasuki) masjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebihlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihlebihan”. (QS. Al-A’raaf/7: 31).
Peranan konsumen sangat penting bagi suatu perusahaan, maka
sudah seharusnya perusahaan menjaga dan memelihara konsumen yang
ada dan juga berusaha untuk mendapatkan konsumen baru bagi usahanya.
Oleh karenanya, menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk selalu
mengikuti perkembangan daripada perilaku konsumen itu sendiri. Dengan
42 mengetahui hal tersebut maka perusahaan dapat menyusun strategi
pemasaran secara tepat yang dapat sesuai apa yang diinginkan konsumen,
sehingga konsumen merasa puas.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Penabung
Menurut Kotler, perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh
banyak faktor, diantaranya adalah: 30
a. Faktor Budaya
1) Budaya, yaitu merupakan penentu keinginan dan perilaku yang
paling mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai,
persepsi, preferensi dan perilaku dari keluarganya serta lembagalembaga penting lain.
2) Sub-budaya, dimana masing-masing budaya terdiri dari subbudaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak cirri-ciri
dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya.
3) Kelas sosial, pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata
social yang kadang-kadang berbentuk kasta dimana anggota kasta
yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat
mengubah keanggotaan kasta mereka.
30
Philip, Kotler, Marketing Management, h. 161.
43 b. Faktor Sosial
1) Kelompok acuan, yaitu terdiri dari semua kelompok yang
memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap
atau perilaku seseorang.
2) Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat dan ia telah menjadi obyek
penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok
acuan primer yang paling berpengaruh.
3) Peran dan status, seseorang berpartisipasi ke dalam banyak
kelompok sepanjang hidupnya. Kedudukan orang itu di masingmasing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status.
Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
c. Faktor Pribadi
1) Usia dan tahap siklus hidup, orang membeli barang dan jasa yang
berbeda sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap pakaian,
perabot dan rekreasi juga berhubungan dengan usia.
2) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, dimana pekerjaan orang juga
mempengaruhi
pola
konsumsinya.
Pilihan
produk
juga
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang.
3) Gaya hidup atau pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup
44 menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi
dengan lingkungannya.
4) Kepribadian dan konsep diri, dimana kepribadian adalah
karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang
lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan
bertahan lama terhadap lingkungannya. Sementara konsep diri
adalah sesuatu yang berkaitan dengan kpribadian.
d. Faktor Psikologis
1) Motivasi, yang merupakan suatu kebutuhan yang cukup
mendorong seseorang untuk bertindak.
2) Persepsi, adalah proses yang digunakan oleh seorang individu
untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan
informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
3) Keyakinan dan sikap, dimana keyakinan merupakan gambaran
pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal. Sementara
sikap adalah evaluasi, perasaan, emosional dan kecenderungan
tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan
bertahan lama dan seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.
Konsumen dalam mengambil keputusan selain dipengaruhi oleh
faktor perilaku seperti faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi.
45 Konsumen juga dipengaruhi oleh aspek sikap yang terdiri dari komponen
kognitif, afektif dan konatif. 31 Berikut penjelasannya:
a.
Kognitif
Komponen kognitif berkenaan dengan hal-hal yang diketahui
individu atau pengalaman individu baik yang sifatnya langsung atau
tidak langsung. Seorang konsumen akan menunjukkan sikap tertentu
apakah itu positif atau negatif tergantung pada informasi, pengetahuan
maupun pengalamannya dengan produk tersebut.
b. Afektif
Komponen afektif berkenaan dengan perasaan dan emosi
konsumen. Komponen afektif dapat beragam ekspresinya mulai dari
rasa sangat tidak suka atau sangat tidak senang hingga sangat suka
atau sangat senang. Seorang konsumen sangat senang dengan produk
yang digunakannya karena memiliki pengetahuan, informasi yang
semuanya serba positif tentang produk tersebut.
c.
Konatif
Komponen konatif berkenaan dengan predisposisi atau
kecederungan individu (konsumen) untuk melakukan suatu tindakan.
Dalam penelitian pemasaran biasanya komponen konatif diukur dari
intensi untuk membeli atau intensi untuk memilih merk atau intensi
yang berkenaan dengan perilaku pembelian lainnya.
31
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran, (Jakarta: Graha
Ilmu, 2008), h. 162.
46 3. Tahap-Tahap Dalam Mengambil Keputusan
Menurut Kotler, seorang konsumen dalam mengambil keputusan
harus melalui 5 tahap yang bisa saja dilakukan dengan tidak berurutan.
Konsumen dapat melewatkan atau membalik beberapa tahap sesuai
dengan yang diinginkan. Tahap-tahap tersebut terdiri dari: 32
a. Pengenalan Masalah
Proses ini dimulai saat konsumen mengenali sebuag masalah
atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan
internal dan eksternal. Rangsangan internal yang dimaksud adalah
kebutuhan umum seseorang yaitu lapar, haus dan seks. Sementara
rangsangan eksternal adalah rangsangan dan luar dirinya yang
mendorong seseorang untuk lapar, haus dsb.
b. Pencarian Informasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan mendorong
untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya
kedalam 2 tingkat. Situasi pencarian yang lebih ringan dinamakan
perhatian yang menguat. Pada tingkat itu seseorang hanya menjadi
lebih peka terhadap informasi tentang produk. Pada tingkat
selanjutnya, orang itu mungkin akan memasuki pencarian aktif
informasi dengan bahan bacaan, menelepon teman, dsb. Terdapat 4
sumber informasi konsumen, yaitu:
1) Sumber Pribadi: Keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
32
Philip, Kotler, Marketing Management, h. 178.
47 2) Sumber komersial iklan, wiraniaga, penyalur, pajangan took.
3) Sumber Publik: Media massa, organisasi yang bersangkutan.
4) Sumber Pengalaman: Penangan, pengkajian dan pemakaian
produk.
c. Evaluasi Alternatif
Konsumen berusaha untuk memproses informasi merk yang
bersaing dan membuat penilaian akhir. Ada beberapa konsep dasar
yang akan membantu kita untuk memahami proses evaluasi konsumen
yaitu:
1) Konsumen berusaha untuk memnuhi suatu kebutuhan.
2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
3) Konsumen
memandang
masing-masing
produk
sebagai
sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam
memberikan
manfaat
yang
digunakan
untuk
memuaskan
kebutuhan itu.
d. Keputusan Pembelian
Konsumen membentuk preferensi atas merk-merk dalam
kumpulan pilihan dan kemudian berniat untuk membeli produk yang
paling disukai. Dalam proses ini akan dipengaruhi oleh 2 variabel,
yaitu:
1) Sikap orang lain: Preferensi orang lain terhadap suatu merk akan
meningkat jika seseorang yang ia sukai juga sangat menyukai merk
48 yang sama. Misalnya selebritis yang disukai juga menyukai produk
yang sama dalam iklan tersebut.
2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi: Faktor-faktor ini dapat
muncuk dan mengubah niat pembeli, misalnya ada pelayan took
yang membuat si konsumen tersinggung sehingga ia lalu
membatalkan niat membelinya.
e. Perilaku Paska Pembelian
Konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan
tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan
berlanjut hingga periode paska pembelian. Yang harus dipantau, yaitu:
1) Kepuasan paska pembelian: Kepuasan pembeli merupakan fungsi
dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk tersebut.
2) Tindakan paska pembelian: Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap
suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika
konsumen puas, maka ia akan menunjukkan kemungkinan yang
lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut.
3) Pemakaian dan pembuangan paska pembelian: Pemasar harus
memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang produk
mereka. Jika produk tersebut disimpan di dalam lemari, maka
produk tersebut mungkin tidak memuaskan. Jika konsumen
menjual atau menukarkannya, maka penjualan produk baru akan
menurun.
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH
A. Sejarah Singkat PT. Bank BRI Syariah
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang didirikan sejak tahun 1985
didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten,
yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit pada golongan pengusaha kecil.
Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun
1994 sebesar Rp. 6.419,8 Milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 Milyar
pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 Milyar.
Pendirian Bank Rakyat Indonesia segera memperoleh tanggapan
positif dari pemerintah dan masyarakat. Sebagaimana tercermin pada minat
untuk menjadi nasabah. Tanggal 17 April 2002, pada saat masyarakat
membutuhkan jasa perbankan yang bernafaskan syariah. Bank Rakyat
Indonesia memberikan fasilitas kepada nasabahnya berupa Bank Rakyat
Indonesia Syariah.
Pendirian Bank Rakyat Indonesia Syariah dilandaskan pada UU No. 7
Tahun 1992 tentang Perbankan yang direvisi dengan UU No. 10 Tahun 1998,
ketentuan BI tentang Bank Umum Syariah berupa SE BI No. 32/2/UUPB
tanggal 12 Mei 1999 dan SK Dir BI No. 32/34/KEP/DIR tanggal 12 Juni
1999. Pendirian Bank Rakyat Indonesia Syariah (UUS, KCS dan KCP) juga
dilandaskan pada PBI No. 41/2/PBI/2002 tentang perubahan kegiatan usaha
bank umum konvensional menjadi bank umum berdasarkan prinsip syariah
49 50 dan pembukaan kantor bank berdasarkan prinsip syariah oleh bank umum
konvensional. Saat ini jaringan kantor cabang Bank Rakyat Indonesia syariah
memiliki satu unit kantor pusat/unit usaha syariah dan delapan kantor cabang.
Nama BRISyariah dipilih untuk menggambarkan secara langsung
hubungan Bank dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
selanjutnya disebut Bank Rakyat Indonesia, yang merupakan salah satu bank
terbesar di Indonesia. BRISyariah merupakan anak perusahaan dari Bank
Rakyat Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan masyarakant
Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah.
Pada tanggal 19 Desember 2008,telah ditanda-tangani akta pemisahan
unit usaha syariah. Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bp.
Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia dan Bp. Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama BRISyariah, sebagaimana akta pemisahan
No. 27 tanggal 19 Desember 2008 dibuat di hadapan notaris Fathiah Helmi
SH di Jakarta. Peleburan unit usaha syariah Bank Rakyat Indonesia ke dalam
BRISyariah ini berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.
B. Visi dan Misi
Visi
Menjadikan bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan
finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah, untuk
kehidupan lebih bermakna.
51 Misi
1. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan
finansial nasabah.
2. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
prinsip-prinsip syariah.
3. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun,
dimana pun.
4. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketentraman pikiran.
C. Stuktur Organisasi PT. Bank BRI Syariah
Struktur organisasi merupakan suatu hubungan fungsional yang
mengatur tanggung jawab dan kewenangan setiap personil di dalam
melakukan tugas dan / atau pekerjaan yang akan di kerjakan sekaligus
menunjukkan ketegasan dan batas tanggung jawab masing-masing personil.
Dengan demikian setiap personil mempunyai tanggung jawab yang berbeda.
Berdasarkan fungsi tersebut, suatu organisasi akan berjalan dengan struktur
organisasi yang telah ada, sedangkan baik buruknya tata laksana operasional
bank tergantung pada struktur organisasi. Berikut ini adalah struktur
organisasi yang ada di Bank BRISyariah:
1. Dewan Pengawas Syariah (Sharia Supervisory Board)
Ketua
: Prof. Drs. Hasjmuni Abdurrachman
Anggota
: Prof.Dr.K.H. Didin Hafidhudin, MSc
52 Anggota
: Gunawan Yasni,SE,MM
2. Dewan Komisaris (Board of Commissioners)
Komisaris Utama
: Randi Anto
Komisaris Independen : Musthafa Zuhad Mughni
Komisaris Independen : Sunarsip
Komisaris Independen : Nasrah Mawardi
3. Direksi (Board of Directors)
Direktur Utama
: Ventje Rahardjo
Direktur Pengembangan Bisnis
: Ari Purwandono
Direktur Jaringan dan Operasional
: Eko B. Suharno
Direktur Manajemen Risiko dan kepatuhan : Budi Wisakseno
Struktur organisasi yang terdapat pada BRI Pusat dapat dilihat pada
lampiran.
D. Jenis Produk PT. Bank BRI Syariah
Dalam melakukan kegiatan operasionalnya yang berhubungan dengan
nasabah, Bank BRISyariah menawarkan beberapa produk dan jasa kepada
nasabahnya, yaitu diantaranya:
53 1. Produk Penghimpunan Dana –Funding Products
Ada 4 jenis produk yang ditawarkan Bank BRISyariah untuk
menghimpun dana dari masyarakat, yaitu sebagai berikut :
a. Tabungan BRISyariah iB
Tabungan
BRISyariah
iB
merupakan
tabungan
dari
BRISyariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip
titipan (wadiah yad dhamanah), dipersembahkan untuk nasabah yang
menginginkan kemudahan dalam transaksi keuangan. Hanya dengan
fotokopi KTP dan Saldo mengendap minimal Rp 20.000,-, Serta
mendapatkan fasilitas berupa kartu ATM, yang dapat memberikan
layanan informasi saldo, ganti PIN, tarik tunai, transfer ke
BRISyariah atau BRI, pembayaran tagihan PLN (khusus pulau Jawa),
pembayaran tagihan Telkom, dan pembayaran tagihan Flexi. Dalam
produk tabungan nasabah juga mendapatkan FAEDAH (Fasilitas
Serba Mudah), yaitu berupa saldo awal ringan hanya Rp. 50.000.-,
gratis biaya administrasi bulanan tabungan, gratis biaya bulanan kartu
ATM, gratis tarik tunai dan cek saldo di ATM BRI, Bersama dan
Prima.
b. Tabungan Haji iB
Tabungan Haji iB merupakan tabungan investasi dari
BRISyariah bagi calon Haji yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), dengan prinsip bagi
54 hasil
(Mudharabah
al-Muthlaqoh).
Dengan
persyaratan
dan
ketentuan fotokopi KTP, setoran awal minimal Rp 500.000,- dan
setoran selanjutnya minimal Rp 50.000,-. Serta mendapatkan fasilitas
bebas biaya administrasi, dapat dilakukan potongan zakat secara
otomatis dari bagi hasil yang didapatkan, setoran ringan dan dapat
dilakukan diseluruh cabang BRISyariah.
c. Deposito iB
Deposito iB adalah salah satu jenis simpanan berdasarkan
prinsip bagi hasil (Mudharabah al-Muthlaqoh) yang dananya dapat
ditarik pada saat jatuh tempo. Pilihan jangka waktu1, 3, 6 dan 12
bulan, dapat diperpanjang secara otomatis dengan nisbah bagi hasil
sesuai kesepakatan pada saat jatuh tempo, dapat dilakukan potongan
zakat secara otomatis dari bagi hasil yang nasabah dapatkan,
pemindahbukuan otomatis setiap bulan dari bagi hasil yang didapat
ke rekening Tabungan atau Giro di BRISyariah dan dapat dijadikan
jaminan pembiayaan.
d. Giro iB Mudahnya berbisnis dalam kebaikan untuk tujuan baik.
Giro iB dari BRISyariah adalah simpanan untuk kemudahan
berbisnis dengan pengelolaan dana berdasarkan prinsip titipan
(wadiâah yad dhamanah) yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan Cek atau Bilyet Giro. Mendapatkan buku
55 Cek dan Bilyet Giro sebagai media penarikan dan pemindahbukuan
antar cabang BRISyariah secara online
2. Produk Pinjaman – Lending Products
Ada 4 jenis produk yang ditawarkan Bank BRISyariah untuk
menghimpun dana dari masyarakat, yaitu sebagai berikut :
a. Produk KKB iB BRIS Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKB) BRISyariah iB kini
hadir sebagai sarana untuk memperoleh pembiayaan mobil baik
kondisi baru maupun bekas pakai secara secara syariah dengan proses
dan dan persyaratan yang mudah dan cepat. Akad yang digunakan
KKB adalah murabahah, istishna dan ijarah, plafond yang diajukan
minimal 50 juta dan maksimal 1 milyar (mobil baru) atau 600 Juta
(mobil bekas), jangka waktu pinjaman KKB minimal 1 tahun dan
maksimal 5 tahun. Usia mobil saat jatuh tempo adalah maksimum 8
tahun dari bulan penerbitan BPKB.
b. Produk KMG iB BRIS
Produk Pembiayaan Kepemilikan Multi Guna (KMG) iB
adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan Bank Rakyat
Indonesia Syariah (BRIS) kepada nasabah perorangan untuk
kepemilikan barang-barang multi guna selain rumah dan mobil dengan
pembayaran secara angsuran / mencicil dalam jangka waktu yang
56 disepakati. Akad yang digunakan dalam produk KMG adalah
murabahah dan ijarah. Plafond yang diajukan minimal 5 juta dan
maksimal 100 juta, jangka waktu pinjaman KMG minimal 1 tahun dan
maksimal 5 tahun.
c. Produk KPR iB BRIS
Kepemilikan Rumah (KPR) BRISyariah iB dengan skim
pembiayaan secara jual beli (murabahah) mewujudkan keinginan
Anda memiliki rumah di lokasi yang strategis, proses yang relatif
cepat, syarat mudah, margin kompetitif dan sesuai syariah. Akad yang
digunakan dalam KPR iB BRIS adalah murabahah. Plafond yang
diajukan minimal 25 juta dan maksimal 3,5 milyar. Jangka waktu
pinjaman KPR adalah minimal 1 tahun dan maksimal 15 tahun.
d. Produk GADAI BRIS iB
Kini dengan bangga BRISyariah memberikan Layanan Gadai
iB untuk memenuhi kebutuhan dana tunai. Gadai iB merupakan
pinjaman dana (Qardh) dengan menggadaikan barang berharga,
termasuk penyimpanan yang aman (Ijarah) dan berasuransi.
Keunggulan produk ini adalah proses lebih cepat kenyamanan karena
sesuai syariah dan lebih berkah, persyaratan sangat mudah, jangka
waktu pinjaman maksimal 120 hari dan dapat diperbaharui,
penyimpanan yang aman dan berasuransi, dapat dilunasi sebelum
57 jatuh tempo pinjaman dan biaya administrasi serta biaya sewa tempat
yang terjangkau. Besarnya pinjaman qardh maksimal 90% dari nilai
taksiran barang jaminan, maksimal pinjaman per Nasabah adalah Rp
100 juta.
3. Jasa Layanan – Services
Bank BRISyariah memberikan layanan jasa untuk memudahkan
nasabahnya dalam bertransaksi. Beberapa fasilitas yang disediakan Bank
BRISyariah adalah:
a. ATM
Layanan ATM 24 jam disediakan untuk memudahkan nasabah
melakukan penarikan dana tunai, pemindahbukuan, transfer antar
Bank, pemeriksaan saldo, pembayaran Zakat-Infaq-Sedekah (ZIS),
tagihan listrik dan tagihan telepon.
b. Call BRIS
Call BRIS adalah fasilitas layanan perbankan selama 24 jam
yang menjamin keleluasaan nasabah dalam bertransaksi. Nasabah
cukup menghubungi nomor Call BRIS untuk bertransaksi perbankan,
petugas kami selalu siap melayani kebutuhan nasabah. Dengan Call
BRIS Anda dapat melakukan informasi nisbah (Tabungan, deposito
dan giro), informasi kurs, informasi rahn (gadai), informasi
pembiayaan Syariah (kredit), informasi produk-produk BRI Syariah
dan informasi lokasi cabang dan ATM.
58 c. Jasa-jasa lain
Bank BRISyariah juga menyediakan jasa-jasa perbankan
lainnya, seperti remittance BRISyariah, mini banking, mobile
banking/sms banking dan internet banking.
E. Pelaksanaan Periklanan pada PT. Bank BRI Syariah
Kegiatan periklanan yang dilakukan oleh PT. Bank BRI syariah
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai produk, membujuk
konsumen untuk menggunakan produk dan mengingatkan konsumen terhadap
produk-produk perusahaan. Hal tersebut dinilai tepat karena perusahaan
menetapkan tujuan iklan sesuai dengan kebutuhannya, yaitu:
Iklan sebagai pemberi informasi (informative advertising), digunakan
pada
saat
perusahaan
meluncurkan
produk
baru,
dengan
maksud
menginformasikan keberadaan produk kepada konsumen.
Iklan
sebagai
pembujuk
(persuasive
advertising),
digunakan
perusahaan untuk membujuk konsumen agar tertarik atau membujuk untuk
menggunakan produk yang ditawarkan. Pada saat perusahaan dalam tahap
persaingan sehingga perusahaan melakukan suatu kesungguhan terhadap
produknya.
Dan iklan sebagai pengingat (reminder advertising), digunakan untuk
mengingatkan kembali keberadaan PT. Bank BRI Syariah serta produkproduknya kepada konsumen, khususnya pada saat produk perusahaan berada
59 pada tahap kedewasaan, namun pengguna produk rendah sehingga
mendorong pemakaian produk lebih tinggi.
Penetapan anggaran periklanan yang digunakan oleh PT. Bank BRI
Syariah
tergantung
dari
masing-masing
devisi
produk
yang
ingin
mengiklankan produknya.
Pesan yang disampaikan oleh PT. Bank BRI Syariah pada konsumen
adalah dengan menciptakan motto PT. Bank BRI Syariah yaitu “Bersama
Wujudkan Harapan Bersama” artinya PT. Bank BRI Syariah sebagai Bank
Syariah yang baru berdiri ingin bersama-sama atau bekerja sama dengan para
nasabah untuk mewujudkan harapan bersama menuju kehidupan yang lebih
baik.
Kehadiran Bank BRISyariah ditengah-tengah industri perbankan
nasional dipertegas oleh pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan. Hal
tersebut dilakukan untuk mempermudah nasabah Bank BRISyariah dalam
melakukan kegiatan perbankannya. Pendar tersebut terletak dipojok kanan
atas. Logo Bank BRISyariah memiliki identitas yang kuat terhadap induknya,
Bank BRI, yang telah teruji dan melayani sepanjang 114 tahun di Republik
Indonesia. 1 Perbedaan logo BRISyariah dengan Bank BRI terletak pada
tampilan yang terkesan tiga dimensi akibat efek emboss agar lebih modern.
Kombinasi warna yang digunakan adalah biru dan putih sebagai benang
merah dengan brand Bank BRI.
1
Annual Report BRISyariah. Jakarta, 2009, h. 5 60 Biru melambangkan kepercayaan dan kestabilan yang kokoh
sedangkan putih merefleksikan kemurniaan sistem syariah yang melandasi
operasional Bank BRISyariah. Pendar cahaya Bank BRISyariah mempunyai 3
warna yang berbeda, yaitu putih, kuning dan hijau. Hal tersebut dilakukan
untuk menciptakan brand awareness bagi PT. Bank BRI Syariah. 2 Berikut
adalah arti dari warna-warna pendar tersebut:
1.
Logo dengan pendar berwarna putih menunjukkan bahwa kantor atau
cabang tersebut merupakan corporate PT. Bank BRI Syariah.
2.
Logo dengan pendar berwarna kuning menunjukkan produk-produk yang
ada di PT. Bank BRI Syariah seperti tabungan, KPR, Gadai, tabungan
haji dan lain-lain.
3.
Logo dengan pendar berwarna hijau menunjukkan bahwa kantor atau
cabang tersebut membuka layanan perbankan.
Jenis media yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah adalah media
elektronik dan media cetak (surat kabar). Penjelasan mengenai media yang
digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah akan diuraikan sebagai berikut:
1.
Media Elektronik
Media elektronik yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah
dalam mengiklankan produknya yaitu melalui televisi dan radio. Dimana
televisi dan radio menjangkau masyarakat luas dan merupakan sarana
hiburan.
2
Hasil wawancara dengan Rezky Yanuar . Advertising and Marketing Manager, Bank
BRI Syariah Pusat. 07 Mei 2010. 61 Pemilihan televisi yang digunakan dalam periklanan, dengan
alasan karena televisi mampu menjangkau masyarakat yang sangat luas,
dimana kreativitas pengiklan lebih dapat di eksplorasi dan dioptimalkan
dengan mengkombinasikan gerak, keindahan, kecantikan, suara, warna
dan musik. Kebanyakan pemirsa melewatkan waktunya di depan televisi
yang merupakan saran hiburan, sumber berita dan lain-lain. Dengan
menggunakan televisi sebagai media untuk mengiklankan produknya,
PT. Bank BRI Syariah dapat menyampaikan informasi mengenai
produknya ke masyarakat luas.
Dalam menentukan waktu iklan yang tepat, PT. Bank BRI
Syariah membuat suatu kebijakan frekuensi periklanannya, dimana iklan
disajikan pada saat acara-acara yang lebih banyak diminati oleh penonton
atau pendengar (prime time) masing-masing stasiun televisi atau radio.
Pada saat pertama kali iklan PT. Bank BRI Syariah berdurasi 30 second,
tetapi untuk selanjutnya hanya 15 second.
2.
Media Cetak (Surat Kabar)
Pemilihan surat kabar sebagai media yang digunakan dalam
periklanan,
didasarkan
pada
alasan
bahwa
surat
kabar
dapat
menginformasikan seluas-luasnya kepada pangsa pasar sasaran mengenai
produk PT. Bank BRI Syariah. Dan juga karena pemasangan iklan pada
surat kabar memerlukan biaya yang tidak terlalu mahal dan memiliki
daya jangkauan yang luas.
62 Untuk pertama kali iklan produk PT. Bank BRI Syariah berupa
iklan kolom yang berukuran 1/2 halaman full colour, sedangkan untuk
selajutnya hanya 3/4 halaman full colour yang disertai dengan gambar
produk yang akan ditawarkan.
Surat kabar yang digunakan untuk nasional adalah Kompas,
sedangkan untuk di daerah-daerah yang terdapat cabang PT. Bank BRI
Syariah tergantung dari koran-koran yang terbit di daerah tersebut.
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
A. Peranan Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung
Media periklanan seperti namanya, sebagai media yang digunakan oleh
PT. Bank BRI Syariah untuk mempromosikan produk brisyariah. Pada tahun
2010 adalah tahun awal pertama kali brisyariah beriklan produk tabungan
(hujan emas dan faedah) dengan pemasangan iklan cukup banyak.
Media iklan jelas menjadi sangat penting, karena dengan media
periklanan brisyariah dapat dikenal secara luas oleh masyarakat. Dengan
menggunakan televisi sebagai media utamanya, jelas tujuan dari brisyariah
untuk mengangkat awarness diri brisyariah dan pada khususnya tabungan
brisyariah.
Untuk mempengaruhi perilaku konsumen, brisyariah ingin menjadi top
of mind dari masyarakat target brisyariah. Sehingga brisyariah berharap setiap
masyakarat mendengar kata bank syariah, maka yang teringat oleh mereka
adalah brisyariah. Bahkan brisyariah ingin bersaing dengan bank konvensional.
Dengan menciptaan awareness pada masyarakat, diharapkan adanya keinginan
masyarakat untuk mencoba produk brisyariah nantinya.
63 64 B. Pengaruh Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung
1. Deskripsi Hasil Kuesioner
a. Identitas responden
Dalam melakukan penelitian di lapangan disebarkan sebanyak
75 kuesioner. Dalam penelitian ini menggunakan lima (5) buah item
pertanyaan sebagai data responden. Data responden tersebut adalah
jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan
perbulan. Gambaran identitas responden tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Total
Frekuensi
42
33
75
Persentase (%)
56
44
100
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
berjenis kelamin pria sebanyak 42 orang (56%) dan jumlah responden
yang berjenis wanita sebanyak 33 orang (44%).
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frekuensi
Persentase (%)
15 - 25 tahun
26 - 36 tahun
37 - 47 tahun
Tersebut 48 tahun
Total
15
24
27
9
75
20
32
36
12
100
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner
65 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak dari
responden yang menjadi nasabah Bank BRI Syariah adalah responden
dengan usia 37 – 47 tahun yaitu sebanyak 27 orang (36%). Kemudian
dilanjutkan oleh responden dengan usia 26 – 36 tahun sebanyak 24
orang (32%), lalu responden dengan usia 15 – 25 tahun sebanyak 15
orang (20%),dan terakhir responden dengan usia 48 tahun sebanyak 9
orang (12%).
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
SMU
AKADEMI
S1
S2
Total
Frekuensi
12
18
30
15
75
Persentase (%)
16
24
40
20
100
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak dari
responden yang menjadi nasabah Bank BRI Syariah adalah responden
dengan latar belakang pendidikan S1 yaitu 30 orang (40%). Kemudian
dilanjutkan oleh responden dengan latar belakang pendidikan
AKADEMI sebanyak 18 orang (24%), lalu responden dengan latar
belakang pendidikan S2 sebanyak 15 orang (20%), dan terakhir
responden dengan latar belakang pendidikan SMU sebanyak 12 orang
(16%).
66 Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
Pelajar / Mahasiswa
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Total
Frekuensi
9
21
27
18
75
Persentase (%)
12
28
36
24
100
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak dari
responden yang menjadi nasabah Bank BRI Syariah adalah responden
dengan profesi pegawai swasta yaitu sebanyak 27 orang (36%).
Kemudian dilanjutkan oleh responden dengan profesi pegawai negeri
21 orang (28%), lalu responden dengan profesi wiraswasta sebanyak
18
orang
(24%),
dan
terakhir
responden
dengan
profesi
pelajar/mahasiswa sebanyak 9 orang (12%).
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan Perbulan
Tingkat Penghasilan per Bulan
Frekuensi
Persentase (%)
Kurang dari 1.000.000
1.000.000 - 5.000.000
5.000.000 - 10.000.000
10.000.000 keatas
Total
9
24
30
12
75
12
32
40
16
100
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak dari
responden yang menjadi nasabah Bank BRI Syariah adalah responden
dengan tingkat penghasilan per bulan 5.000.000 – 10.000.000
sebanyak 30 orang (40%). Kemudian dilanjutkan oleh responden
67 dengan tingkat penghasilan per bulan 1.000.000 – 5.000.000 sebanyak
24 orang (32%), lalu
responden tingkat penghasilan per bulan
10.000.000 keatas sebanyak 12 orang (16%), dan terakhir responden
dengan tingkat penghasilan per bulan kurang dari 1.000.000 sebanyak
9 orang (12%).
b. Analisis Kuesioner Pelaksanaan Periklanan
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengevaluasi periklanan
melalui
tanggapan
konsumen
terhadap
unsur-unsur
attention
(perhatian), interest (minat), desire (keinginan/kebutuhan), conviction
(rasa percaya), dan action (tindakan). Berikut ini akan dijelaskan
evaluasi dari unsur-unsur tersebut:
1) Attention (Perhatian)
Iklan yang dibuat harus dapat menarik perhatian konsumen,
baik pembaca, pendengar maupun pemirsa. PT. Bank BRI Syariah
berupaya semaksimal mungki merancang iklannya yang terbaik agar
dapat menarik perhatian masyarakat. Berikut tanggapan responden
terhadap iklan PT. Bank BRI Syariah.
68 Tabel 4.6
Tanggapan responden terhadap iklan PT. Bank BRI Syariah
menarik perhatian
Pendapat
responden Bobot Frekuensi Nilai Persentase
Sangat tidak
setuju
1
Tidak setuju
2
3
6
4
Ragu-ragu
3
6
18
8
Setuju
4
36
144
48
Sangat setuju
5
30
150
40
Total
75
318
100
Kategori
Sangat baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat sebanyak 3 responden
(4%) menyatakan tidak setuju, 6 responden (8%) menyatakan raguragu, 36 responden (48%)
menyatakan setuju dan 30 (40%)
menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa iklan PT. Bank BRI Syariah dinilai sangat menarik oleh
responden. Pernyataan ini memiliki nilai sebesar 318, yang berarti
termasuk dalam kategori sangat baik.
69 Tabel 4.7
Tanggapan responden terhadap informasi-informasi yang
diberikan oleh PT. Bank BRI Syariah sangat menarik
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot Frekuensi
1
2
3
4
5
2
6
40
27
75
Nilai
Persentase
Kategori
4
18
160
135
317
2,67
8,00
53,33
36,00
100,00
Sangat baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat sebanyak 2 responden
(2,67%) menyatakan tidak setuju, 6 responden (8%) menyatakan raguragu, 40 responden (53,33%) menyatakan setuju dan 27 (36,00%)
menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa informasi-informasi yang terdapat dalam iklan PT. Bank BRI
Syariah dinilai sangat menarik oleh responden.
Tabel 4.8
Tanggapan responden terhadap kalimat kreatif dalam
mempromosikan produk tabungan BRI Syariah sangat menarik
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot Frekuensi
1
2
3
4
5
4
53
18
75
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Nilai
12
212
90
314
Persentase Kategori
5,33
70,67
24,00
100,00
Baik
70 Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat sebanyak 4 responden
(5,33%) menyatakan ragu-ragu, 53 responden (70,67%) menyatakan
setuju dan 18 responden (24,00%) menyatakan sangat setuju. Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. Bank BRI Syariah sudah
berhasil dalam merancang pesan iklannya dengan menyajikan
kalimat-kalimat yang kreatif untuk dapat menarik perhatian konsumen
dan kalimat-kalimat dalam iklan PT. Bank BRI Syariah dinilai sangat
menarik oleh responden.
Tabel 4.9
Tanggapan responden terhadap penggunaan warna dan gambar
pada iklan produk tabungan BRI Syariah menarik perhatian
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot Frekuensi
1
2
3
4
5
1
6
51
17
75
Nilai
1
18
204
85
308
Persentase Kategori
1,33
8,00
68,00
22,67
100
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.9, dapat dilihat sebanyak 1 responden
(1,33%) menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden (8,00%)
menyatakan ragu-ragu, 51 responden (68,00%) menyatakan setuju dan
17 responden (22,67%) menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa warna dan gambar yang digunakan PT.
Bank BRI Syariah dalam iklan produk tabungan di media cetak
dinilai baik oleh responden. Hal ini berarti warna dan gambar yang
71 terdapat dalam iklan produk tabungan BRI Syariah mampu menarik
perhatian masyarakat.
Tabel 4.10
Tanggapan responden terhadap slogan PT.Bank BRI Syariah
mudah diingat
Pendapat
responden Bobot Frekuensi Nilai Persentase Kategori
Sangat tidak
setuju
1
Tidak setuju
2
Ragu-ragu
3
5
15
6,67
Setuju
4
46
184
61,33
Sangat setuju
5
24
120
32,00
Total
75
319
100,00
Sangat baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.10, dapat dilihat sebanyak 5 responden
(6,67%) menyatakan sangat ragu-ragu, 46 responden (61,33%)
menyatakan setuju dan 24 responden (32,00%) menyatakan sangat
setuju. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa slogan yang
terdapat pada iklan produk tabungan Bank BRI Syariah dinilai sangat
baik oleh responden. Hal ini menandakan bahwa PT. Bank BRI
Syariah sudah efektif dalam memilih dan menciptakan suatu slogan
yang mudah untuk dingat.
72 Tabel 4.11
Tanggapan responden terhadap pertama kali melihat iklan
produk tabungan PT.Bank BRI Syariah di televisi
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
1
2
3
4
5
Frekuensi Nilai Persentase Kategori
1
7
16
41
10
75
1
14
48
164
50
277
1,33
9,33
21,33
54,67
13,33
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.11, dapat dilihat sebanyak 1 responden
(1,33%) menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden (9,33%)
menyatakan tidak setuju, 16 responden (21,33%) menyatakan raguragu, 41 responden (54,67%) menyatakan setuju dan 10 (13,33%)
menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa responden pertama kali melihat iklan produk tabungan BRI
Syariah di televisi. Dan responden menilai baik iklan tersebut.
2) Interest (Minat)
Sebuah iklan harus mampu menimbulkan minat dan rasa ingin
tahu. Dalam merancang iklannya PT. Bank BRI Syariah berupaya
membuat iklan dengan informasi-informasi yang menarik dan jelas
agar dapat menarik minat konsumen untuk mengetahui lebih jauh
mengenai produk tabungan BRI Syariah yang mereka iklankan.
73 Berikut tanggapan responden terhadap minat mereka setelah
melihat iklan produk tabungan BRI Syariah:
Tabel 4.12
Tanggapan responden terhadap untuk lebih jauh mengetahui
produk tabungan BRI Syariah setelah melihat iklan produk
tabungan BRI Syariah
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
1
2
3
4
5
4
9
48
14
75
Nilai Persentase
8
27
192
70
297
5,33
12,00
64,00
18,67
100,00
Kategori
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.12, menunjukkan bahwa sebanyak 4
responden (5,33%) menyatakan tidak setuju, 9 responden (12,00%)
menyatakan ragu-ragu, 48 responden (64,00%) menyatakan setuju dan
14 responden (18,67%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa responden menilai baik iklan produk tabungan
BRI Syariah dan PT. Bank BRI Syariah berhasil dalam mendorong
konsumen untuk mengetahui lebih jauh mengenai produk tabungan
BRI Syariah.
74 Tabel 4.13
Tanggapan responden terhadap informasi mengenai layanan dan
fasilitas yang menarik dalam iklan produk tabungan BRI Syariah
mendorong untuk menabung
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
4
9
50
12
75
8
27
200
60
295
Persentase Kategori
5,33
12,00
66,67
16,00
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.13, menunjukkan bahwa sebanyak 4
responden (5,33%) menyatakan tidak setuju, 9 responden (12,00%)
menyatakan ragu-ragu, 50 responden (66,67%) menyatakan setuju dan
12 responden (16,00%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa responden menilai baik iklan produk tabungan
BRI
Syariah
dan
berarti
PT.
Bank
BRI
Syariah
berhasil
menginformasikan dengan jelas mengenai layanan dan fasilitas yang
diberikan,
sehingga
informasi
tersebut
dapat
menimbulkan
ketertarikan konsumen untuk menjadi nasabah BRI Syariah.
75 3) Desire (Keinginan/kebutuhan)
Dalam sebuah iklan yang dibuat, konsumen harus dibuat lebih
dari sekedar rasa tertarik dan terpikat, tetapi mereka juga harus
didorong untuk menginginkan produk yang ditawarkan tersebut.
Berikut adalah hasil survey pendapat responden terhadap iklan
produk tabungan BRI Syariah:
Tabel 4.14
Tanggapan responden terhadap iklan produk tabungan BRI
Syariah dapat menimbulkan keinginan untuk menabung karena
penyampaian informasi
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
5
19
43
8
75
10
57
172
40
279
Persentase Kategori
6,67
25,33
57,33
10,67
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.14, dapat dilihat bahwa sebanyak 5
responden (6,67%) menyatakan tidak setuju, 19 responden (25,33%)
menyatakan ragu-ragu, 43 responden (57,33%) menyatakan setuju dan
8 responden (10,67%) menyatakan sangat setuju. Dari hasil survei
tersebut dapat disimpulkan bahwa cara penyampaian informasi yang
terdapat dalam iklan produk tabungan BRI Syariah dinilai baik oleh
responden.
76 Tabel 4.15
Tanggapan responden terhadap iklan produk tabungan BRI
Syariah dapat menimbulkan keinginan untuk menabung karena
layanan dan fasilitasnya yang menarik
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
1
2
3
4
5
8
12
44
11
75
Nilai Persentase Kategori
16
36
176
55
283
10,67
16,00
58,67
14,67
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.15, dapat dilihat bahwa sebanyak 8
responden (10,67%) menyatakan tidak setuju, 12 responden (16,00%)
menyatakan ragu-ragu, 44 responden (58,67%) menyatakan setuju dan
11 responden (14,67%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa responden menilai baik layanan dan fasilitas
produk rabungan BRI Syariah dan iklan tersebut dapat menimbulkan
keinginan untuk menjadi nasabah Bank BRI Syariah.
4) Conviction (Rasa percaya)
Iklan yang disajikan harus mampu memunculkan meyakinkan
bahwa konsumen memang layak untuk menjadi nasabah, karena
dapat memberikan kepuasan konsumen akan layanan, fasilitas,
aplikasi dan mekanisme sebagaimana yang mereka inginkan. Berikut
adalah hasil survei pendapat nasabah mengenai keyakinan mereka
77 akan produk tabungan BRi Syariah setelah melihat iklan yang
dilakukan PT. Bank BRI Syariah:
Tabel 4.16
Tanggapan responden terhadap iklan produk tabungan BRI
Syariah menimbulkan keyakinan akan aplikasi dan mekanisme
yang sesuai syariah
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
1
2
3
4
5
2
8
49
16
75
Nilai Persentase Kategori
4
24
196
80
304
2,67
10,67
65,33
21,33
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.16, dapat dilihat bahwa sebanyak 2
responden (2,67%) menyatakan tidak setuju, 8 responden (10,67%)
menyatakan ragu-ragu, 49 responden (65,33%) menyatakan setuju dan
16 responden (21,33%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
membuktikan bahwa iklan produk rabungan BRI Syariah dinilai baik
oleh responden dan iklan tersebut dapat menimbulkan keyakinan
dalam diri responden akan aplikasi dan mekanisme yang sesuai
syariah dari produk tabungan BRI Syariah.
5) Action (Tindakan)
Tujuan akhir dari iklan adalah mengharapkan konsumen
untuk melakukan tindakan berupa menjadi nasabah produk tabungan
BRI Syariah. Untuk membuat konsumen menjadi nasabah mereka,
78 PT. Bank BRI Syariah merancang strategi dengan membuat iklan
yang menarik dan meyakinkan nasabah akan keunggulan produk
tabungan mereka. Hal ini dilakukan agar dapat menimbulkan
tindakan menjadi nasabah produk tabungan BRI Syariah. Berikut ini
adalah hasil survey pendapat responden mengenai keyakinan mereka
akan produk tabungan BRI Syariah setelah melihat iklan yang
dilakukan PT. Bank BRI Syariah:
Tabel 4.17
Iklan produk tabungan BRI Syariah menimbulkan tindakan
menjadi nasabah produk tabungan BRI Syariah
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
8
12
42
13
75
16
36
168
65
285
Persentase Kategori
10,67
16,00
56,00
17,33
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.17, dapat dilihat bahwa sebanyak 8
responden (10,67%) menyatakan tidak setuju, 12 responden (16,00%)
menyatakan ragu-ragu, 42 responden (17,33%) menyatakan setuju dan
13 responden (17,33%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
membuktikan bahwa PT. Bank BRI Syariah telah berhasil dalam
merancang dan memilih iklan yang tepat serta mampu menarik
perhatian konsumen terhadap produk tabungan BRI Syariah sehingga
dapat menimbulkan tindakan untuk menjadi nasabah.
79 c. Analisis Kuesioner Perilaku Masyarakat Penabung
1) Kognitif
Kognitif adalah suatu tahap dimana konsumen berada dalam
tahap mempelajari, yaitu mengenal produk yang ia ketahui.
Tabel 4.18
Tanggapan responden terhadap ketertarikan untuk menjadi
nasabah produk tabungan BRI Syariah karena keyakinan bahwa
tabungan BRI Syariah adalah yang terbaik
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
5
16
40
14
75
10
48
160
70
288
Persentase Kategori
6,67
21,33
53,33
18,67
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.18, dapat dilihat bahwa sebanyak 5
responden (6,67%) menyatakan tidak setuju, 16 responden (21,33%)
menyatakan ragu-ragu, 40 responden (53,33%) menyatakan setuju dan
14 responden (18,67%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
membuktikan
bahwa
PT.
Bank
BRI
Syariah
sudah
efektif
menanamkan citra positif pada produk tabungan BRI Syariah dan
responden menilai baik produk tabungan yang dipasarkan oleh PT.
Bank BRI Syariah, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan total nilai
sebesar 288 yang termasuk kategori baik.
80 Tabel 4.19
Tanggapan responden terhadap ketertarikan untuk menjadi
nasabah produk tabungan BRI Syariah karena keyakinan dengan
mekanisme tabungan BRI Syariah
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
3
5
43
24
75
6
15
172
120
313
Persentase Kategori
4,00
6,67
57,33
32,00
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.19, dapat dilihat bahwa sebanyak 3
responden (4,00%) menyatakan tidak setuju, 5 responden (6,67%)
menyatakan ragu-ragu, 43 responden (57,33%) menyatakan setuju dan
24 responden (32,00%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
membuktikan bahwa mekanisme produk tabungan BRI Syariah sudah
dinilai baik oleh responden. Hal tersebut dapat dilihat pada total nilai
sebesar 313.
81 Tabel 4.20
Tanggapan responden terhadap mekanisme dan prinsip syariah
yang terdapat pada produk tabungan BRI Syariah meyakinan
konsumen untuk memiliki tabungan BRI Syariah
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
3
6
47
19
75
6
18
188
95
307
Persentase Kategori
4,00
8,00
62,67
25,33
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.20, dapat dilihat bahwa sebanyak 3
responden (4,00%) menyatakan tidak setuju, 6 responden (8,00%)
menyatakan ragu-ragu, 47 responden (62,67%) menyatakan setuju dan
19 responden (25,33%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menandakan bahwa mekanisme dan prinsip-prinsip syariah pada
produk tabungan BRI Syariah sudah dinilai baik oleh responden,
sehingga dapat meyakinkan konsumen untuk memiliki tabungan BRI
Syariah.
82 Tabel 4.21
Tanggapan responden terhadap tabungan BRI Syariah sudah
mencerminkan ekonomi Islam yang berkembang
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
1
14
50
10
75
2
42
200
50
294
Persentase Kategori
1,33
18,67
66,67
13,33
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.21, dapat dilihat bahwa sebanyak 1
responden (1,33%) menyatakan tidak setuju, 14 responden (18,67%)
menyatakan ragu-ragu, 50 responden (66,67%) menyatakan setuju dan
10 responden (13,33%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menandakan bahwa dengan dikeluarkannya produk tabungan BRI
Syariah sudah mencerminkan ekonomi Islam yang berkembang. Hal
tersebut dapat dilihat dengan diperolehnya total nilai sebesar 294 yang
termasuk dalam kategori baik.
2) Afektif (Perasaan)
Dimana pada tahap ini konsumen memiliki perasaan tertarik
terhadap suatu produk yang disukainya dan pada tahap ini konsumen
juga memilih beberapa alternatif produk dan memilih mana yang
83 terbaik. Dalam hal ini, PT. Bank BRI Syariah berupaya untuk
memberika layanan dan fasilitas yang terbaik.
Tabel 4.22
Tanggapan responden terhadap tabungan BRI Syariah
mempunyai layanan dan fasilitas yang menarik
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
1
2
4
44
24
75
1
4
12
176
120
313
Persentase Kategori
1,33
2,67
5,33
58,67
32,00
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.21, dapat dilihat bahwa sebanyak 1
responden (1,33%) menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden
(2,67%) menyatakan tidak setuju, 4 responden (5,33%) menyatakan
ragu-ragu, 44 responden (58,67%) menyatakan setuju dan 24
responden (32,00%) menyatakan sangat setuju. Dari hal tersebut
menunjukkan bahwa layanan dan fasilitas produk tabungan yang
dikeluarka oleh PT. Bank BRI Syariah mempunyai layanan dan
fasilitas yang menarik dan dinilai baik oleh responden.
84 Tabel 4.23
Tanggapan responden terhadap kelengkapan fasilitas tabungan
BRI Syariah
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
1
1
8
50
15
75
1
2
24
200
75
302
Persentase Kategori
1,33
1,33
10,67
66,67
20,00
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.23, dapat dilihat bahwa sebanyak 1
responden (1,33%) menyatakan tidak setuju, 1 responden (1,33%)
menyatakan tidak setuju, 8 responden (10,67%) menyatakan raguragu, 50 responden (66,67%) menyatakan setuju dan 15 responden
(20,00%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menandakan bahwa
kelengkapan fasilitas produk tabungan BRI Syariah yang diberikan
oleh PT. Bank BRI Syariah dinilai baik oleh responden. Hal tersebut
dapat dilihat dengan diperolehnya total nilai sebesar 302 yang
termasuk dalam kategori baik.
85 Tabel 4.24
Tanggapan responden terhadap produk tabungan BRI Syariah
menawarkan aplikasi yang tidak rumit
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
6
6
49
14
75
12
18
196
70
296
Persentase Kategori
8,00
8,00
65,33
18,67
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.24, dapat dilihat bahwa sebanyak 6
responden (8,00%) menyatakan tidak setuju, 6 responden (8,00%)
menyatakan tidak setuju, 49 responden (65,33%) menyatakan raguragu, dan 14 responden (18,67%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa aplikasi produk tabungan yang ditawarkan oleh
PT. Bank BRI Syariah tidak rumit produk dan dinilai baik oleh
responden.
86 Tabel 4.25
Tanggapan responden terhadap produk tabungan BRI Syariah
mempunyai nilai lebih dibandingkan produk tabungan lain
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
4
7
54
10
75
8
21
216
50
295
Persentase Kategori
5,33
9,33
72,00
13,33
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.25, dapat dilihat bahwa sebanyak 4
responden (5,33%) menyatakan tidak setuju, 7 responden (9,33%)
menyatakan ragu-ragu, 54 responden (72,00%) menyatakan setuju,
dan 10 responden (13,33%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa responden percaya bahwa produk tabungan BRI
Syariah sudah memberikan nilai dan manfaat yang lebih bagi
responden dibandingkan produk tabungan lain.
87 Tabel 4.26
Tanggapan responden terhadap menemukan kenyamanan
menjadi nasabah produk tabungan BRI Syariah
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
8
14
32
21
75
16
42
128
105
291
Persentase Kategori
10,67
18,67
42,67
28,00
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.26, dapat dilihat bahwa sebanyak 8
responden (10,67%) menyatakan tidak setuju, 14 responden (18,67%)
menyatakan ragu-ragu, 32 responden (42,67%) menyatakan setuju,
dan 21 responden (28,00%) menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa produk tabungan BRI Syariah dinilai baik oleh
responden dan dapat dikatakan PT. Bank BRI Syariah telah
memberikan layanan dan fasilitas yang baik sehingga PT. Bank BRI
Syariah dapat memuaskan keinginan responden dan memberikan
kenyamanan bagi responden.
88 3) Conatif (Perilaku)
Suatu tindakan yang dilakukan seseorang dimana sebelumnya
telah memilih beberapa alternative yang ada. Jika tindakannya sesuai
dengan apa yang dia kehendaki, ia akan menggunakan cara ini untuk
kejadian berikutnya atau sebaliknya ia akan memilih alternative yang
lain jika pilihannya ternyata tidak sesuai.
Tabel 4.27
Tanggapan responden terhadap produk BRI Syariah menjadi
pilihan utama setiap hendak menjadi nasabah suatu bank
Pendapat
responden
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1
2
3
4
5
6
16
51
2
75
12
48
204
10
274
Persentase Kategori
8,00
21,33
68,00
2,67
100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.27, dapat dilihat bahwa sebanyak 6
responden (8,00%) menyatakan tidak setuju, 16 responden (21,33%)
menyatakan ragu-ragu, 51 responden (68,00%) menyatakan setuju,
dan 2 responden (2,67%) menyatakan sangat setuju. Dari hasil
tersebut dapat dinilai bahwa PT. Bank BRI Syariah telah berhasil
menanamkan citra positif pada produknya sehingga menjadi pilihan
utama bagi responden setiap ingin menjadi nasabah sebuah bank.
89 2. Analisis Data
Pada penelitian ini, untuk mengetahui besarnya pengaruh
pembiayaan musyarakah terhadap laba (profit) digunakan metode analisis
regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS 16.0.
Tabel 4.28
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
periklanana
Method
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: perilaku
Tabel output di atas menggambarkan bahwa variabel yang
digunakan adalah variabel periklanan sebagai variabel bebas untuk dilihat
pengaruhnya terhadap variabel terikat (dependent) yaitu perilaku.
a. Analisis deskriptif variable
Tabel 4.29
Deskriptif Variabel
Descriptive Statistics
Mean
Std. Deviation
N
Perilaku
39.6400
4.32978
75
Periklanan
47.9467
5.44975
75
90 Berdasarkan tabel di atas, sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 75 buah dengan nilai rata-rata dan standar deviasi untuk
perilaku sebesar 39.6400 dan 4.32978, sedangkan untuk periklanan sebesar
47.9467 dan 5.44975
b. Uji kolerasi dan uji koefisien determinasi
1. Uji kolerasi
Untuk dapat mengetahui seberapa kuat atau lemahnya
hubungan antara instrumen media periklanan (variabel X) dengan
instrumen perilaku masyarakat penabung (variabel Y), maka dapat
dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product
Moment yang diolah melalui program SPSS (Statistical Package for
Social Sience) versi 16.0 for windows dengan menggunakan tingkat
kesalahan 5% atau α 0.05 dan juga dengan membandingkan
analisis intepretasi nilai r yang didasarkan pada teori yang ada.
Tabel 4.30
Hasil Koefisien Kolerasi
Correlations
Periklanan
Periklanan
Pearson Correlation
Perilaku
1
Sig. (2-tailed)
N
Perilaku
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.845**
.000
75
75
.845**
1
.000
75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
75
91 Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
koefisien korelasi 0,845 maka ada hubungan yang signifikan antara
media periklanan dengan perilaku masyarakat penabung. Oleh
karena itu dapat dikatakan hubungan antara media periklanan
dengan perilaku masyarakat penabung mempunyai korelasi yang
sangat kuat dan positif.
2. Uji koefisien determinasi
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui
lebih jauh hubungan antar variabel dengan pengertian yang lebih
jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar
perubahan atau variasi suatu variabel dapat dijelaskan oleh
perubahan variabel lain. Caranya adalah dengan mengkuadratkan
nilai koefisien korelasi kemudian dibuat dalam bentuk persentase.
Tabel 4.31
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
1
R
.845a
R Square
.714
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.710
2.33089
a. Predictors: (Constant), Periklanan
b. Dependent Variable: Perilaku
Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa r
square sebesar 0,714, angka ini membuktikan bahwa persentase
hubungan variabel X dan variabel Y sebesar 71,4%. Sedangkan
92 sisanya sebesar 28,6% adalah faktor lain yang tidak diperlukan
dalam penelitian ini.
c. Uji ANOVA
Tabel 4.32
Uji ANOVA
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
990.668
1
990.668
Residual
396.612
73
5.433
1387.280
74
Total
F
Sig.
182.341
.000a
a. Predictors: (Constant), Periklanan
b. Dependent Variable: Perilaku
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikan adalah 0,000
yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya hubungan kedua variabel linier, sehingga model regresi yang
digunakan benar dan layak digunakan.
d. Uji koefisien regresi
Tabel 4.33
Koefisien Regresi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
7.449
2.399
Periklanan
.671
.050
a. Dependent Variable: Perilaku
Coefficients
Beta
t
.845
Sig.
3.105
.003
13.503
.000
93 Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = 7,449 + 0,671 X
dimana :
Y = Perilaku
X = Media periklanan
Angka konstanta sebesar 7,449 menyatakan bahwa jika tidak
ada media periklanan, maka perilaku masyarakat penabung sebesar
7,449. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,671 menyatakan
bahwa setiap kenaikan 1% media periklanan yang dilakukan oleh
BRISyariah akan meningkatakan perilaku masyarakat sebesar 0,671%.
Hal ini menunjukkan bahwa media periklanan berbanding lurus
dengan perilaku masyarakat penabung.
Berdasarkan tabel tersebut juga dapat dilakukan uji hipotesis.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan pengujian menggunakan program
SPSS dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, yaitu nilai thitung sebesar 13,503 nilai ini lebih besar dari t-tabel sebesar 1,665,
hal ini membuktikan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan
demikian Ho yang menyatakan bahwa “tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara media periklanan yang dilakukan Bank BRI Syariah
terhadap perilaku masyarakat penabung” ditolak dan berarti benar
terdapat pengaruh antara media periklanan dengan perilaku masyarakat
penabung pada PT. Bank BRI Syariah Jakarta.
94 C. Analisa Penulis
Berdasarkan hasil analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan periklanan berpengaruh signifikan terhadap perilaku masyarakat
penabung PT. Bank BRI Syariah. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai
signifikan yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Berdasarkan hasil
tersebut berarti ada penolakan Ho dan penerimaan Ha.
Selain itu, hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa
periklanan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan perilaku masyarakat
penabung dan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku
masyarakat penabung PT. Bank BRI Syariah. Hal ini dibuktikan dengan nilai
R Square yang dihasilkan dari uji koefisien determinasi, yaitu sebesar 71,4%.
Sedangkan sisanya sebesar 28,6% dipengaruhi oleh variabel lainnya, seperti
faktor keinginan masyarakat yang ingin menjadi nasabah, agama yang
mereka anut, kepercayaan terhadap kualitas bank BRISyariah, informasi yang
diperoleh dari keluarga atau teman serta penawaran yang dilakukan secara
langsung oleh Bank BRISyariah kepada nasabah. BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan dan hasil analisis data yang
mengacu pada masalah dan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan
beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Media periklanan sangat berperanan terhadap perilaku konsumen,
karena dengan media periklanan masyarakat mengetahui produk yang
dipasarkan oleh PT. Bank BRI Syariah. Dengan mengiklankan produk
di media-media periklanan khususnya media televisi sebagai media
utamanya, maka brisyariah dapat menciptakan awarness diri brisyariah
dan pada khususnya tabungan brisyariah yang dapat mempengaruhi
perilaku konsumen atau masyarakat untuk menjadi nasabah Bank
BRISyariah.
2. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara media periklanan yang dilakukan oleh PT. Bank BRI Syariah
terhadap perilaku masyarakat penabung. Hal ini berdasarkan pengujian
hipotesis dengan regresi sederhana yang menghasilkan nilai sig. sebesar
0,000 untuk media periklanan, yang berarti ada penerimaan Ha dan
penolakan Ho karena nilai sig. < 0,05. Pengaruh pelaksanaan periklanan
yang positif ditujukan oleh persamaan Y = 7,449 + 0,671 X. dimana
nilai koefisien regresi variable pelaksanaan periklanan diperoleh
95 96 sebesar 0,671. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa media
periklanan memiliki hubungan yang kuat dengan perilaku masyarakat
penabung dan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku
masyarakat penabung di BRI Syariah. Hal ini didapat dilihat juga pada
nilai R Square yang dihasilkan dari uji koefisien determinasi, yaitu
sebesar
71,4%.
Sehingga
dapat
diketahui bahwa variabel X
(pelaksanaan periklanan) memberikan kontribusi pada variabel Y
(perilaku masyarakat penabung).
B. SARAN
Dari hasil kesimpulan dalam penelitian ini, penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi Bank BRI Syariah
Secara umum, pelaksanaan periklanan yang dilakukan oleh PT.
Bank BRI Syariah sudah dapat dinilai baik, namun perusahaan
hendaknya dapat membuat iklan yang semenarik mungkin, harus lebih
inovatif dan juga memberikan informasi yang lebih menarik mengenai
produk
yang
ditawarkan
sehingga
dapat
menimbulkan
minat
masyarakat untuk menabung di BRISyariah.
Promosi
yang dilakukan oleh pihak PT. Bank BRI Syariah
hendaknya tidak hanya pada saat peluncuran produk baru saja, namun
untuk mengingatkan konsumen atau masyarakat terhadap produk PT.
Bank BRI Syariah, maka pihak Bank harus mengiklankan kembali
97 produk-produk tersebut. Hal ini dapat membantu untuk meningkatkan
perilaku masyarakat penabung. Dan juga frekuensi pemunculan iklan
tabungan atau pun produk lain PT. Bank BRI Syariah dimedia
elektronik maupun media cetak agar lebih sering ditayangkan agar
dapat mempengaruhi perilaku masyarakat untuk menjadi nasabah PT.
Bank BRI Syariah.
2. Bagi peneliti yang akan datang
Karena penelitian ini hanya menggunakan satu variabel yaitu
media periklanan sebagai varibel bebasnya, maka sebaiknya peneliti
yang akan datang menggunakan lebih banyak variabel bebasnya untuk
melihat perbandingan besarnya pengaruh antar varibel bebas tersebut
terhadap varibel terikatnya (perilaku masyarakat penabung). Selain itu,
sebaiknya peneliti yang akan datang juga memperbanyak jumlah
sampelnya, agar hasil analisis datanya lebih tergeneralisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran al-Karim.
Ali Nasif, Mansur. At-taj al-jami’li al-ushul fi ahadist al-rasul. Jilid 3. Beirut: Dar
al-fikr.
Annual Report BRISyariah. Jakarta, 2009.
Blackwell, Roger D, dkk. Consumer Behavior. USA: The Dryen Press, 2004.
Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.
Cetakan Kelima. Jakarta: Pustaka Utama Graviti, 2007.
Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2008.
Kertajaya, Hermawan dan Syakir Sula, Muhammad. Syariah Marketing. Cetakan
pertama. Bandung: Mizan, 2006.
Kotler, Philip. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 8. Jilid I. Jakarta: Erlangga,
2001.
-----------------. Marketing Management. The Millenium Edition. New Jersey:
Prentice Hall International, 2000.
Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek. Jakarta: PT.
Salemba Emban Patria, 2001.
Momen, John C and Minor Micheal. Consumer Behavior. New Jersey: Prentice
Hall, 2001.
Moriaty, Sandra, dkk. Advertising: Principle and Practice. Edisi 8. Pearson:
Prentice Hall, 2008.
Muhammad. Manajemen Dana Bank Syari’ah. Cetakan pertama. Yogyakarta,
Ekonisia, 2004.
Qhardhawi, Yusuf. Peran Nilai dan Moral Dalam Perekonomian Islam. Jakarta:
Robbani Pers, 1997.
Santoso, Singgih. Buku Pelatihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 2000.
Simamora, Bilson. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Singarimbun, Masri dan Effendi Sofyan. Metode Penelitian Survei. Jakarta:
LP3ES, 1995.
Stanton, William J, dkk. Fundamental of Marketing. Edisi 9. MC Graw Hill,
1994.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kesebelas. Bandung: CV. Alfabeta,
2008.
Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Jakarta:
Graha Ilmu, 2008.
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Cetakan 1. Malang: Bayumedia Publishing,
2005.
Wawancara pribadi dengan Rezky Yanuar, Advertising and Marketing Manager,
Bank BRI Syariah Pusat. 07 Mei 2010.
INTERNET
Prasetyo Wibisono, Konsep 7P Marketing Mix Pada Perbankan Syariah,
http://ekisonline.comindex.phpoption,
Setiawan,
Deni.
Loyalitas
http://www.riaupos.com
Nasabah
Pada
Perbankan
Syariah,
Table of t-statistics
df
t 0.25
t 0.1
t 0.05
t 0.025
t 0.01
t 0.005
t 0.001
1
1.0000
3.07768
6.31375
12.7062
31.82052
63.65674
318.30884
2
0.8165
1.88562
2.91999
4.30265
6.96456
9.92484
22.32712
3
0.76489
1.63774
2.35336
3.18245
4.5407
5.84091
10.21453
4
0.7407
1.53321
2.13185
2.77645
3.74695
4.60409
7.17318
5
0.72669
1.47588
2.01505
2.57058
3.36493
4.03214
5.89343
6
0.71756
1.43976
1.94318
2.44691
3.14267
3.70743
5.20763
7
0.71114
1.41492
1.89458
2.36462
2.99795
3.49948
4.78529
8
0.70639
1.39682
1.85955
2.306
2.89646
3.35539
4.50079
9
0.70272
1.38303
1.83311
2.26216
2.82144
3.24984
4.29681
10
0.69981
1.37218
1.81246
2.22814
2.76377
3.16927
4.1437
11
0.69745
1.36343
1.79588
2.20099
2.71808
3.10581
4.0247
12
0.69548
1.35622
1.78229
2.17881
2.681
3.05454
3.92963
13
0.69383
1.35017
1.77093
2.16037
2.65031
3.01228
3.85198
14
0.69242
1.34503
1.76131
2.14479
2.62449
2.97684
3.78739
15
0.6912
1.34061
1.75305
2.13145
2.60248
2.94671
3.73283
16
0.69013
1.33676
1.74588
2.11991
2.58349
2.92078
3.68615
17
0.6892
1.33338
1.73961
2.10982
2.56693
2.89823
3.64577
18
0.68836
1.33039
1.73406
2.10092
2.55238
2.87844
3.61048
19
0.68762
1.32773
1.72913
2.09302
2.53948
2.86093
3.5794
20
0.68695
1.32534
1.72472
2.08596
2.52798
2.84534
3.55181
21
0.68635
1.32319
1.72074
2.07961
2.51765
2.83136
3.52715
22
0.68581
1.32124
1.71714
2.07387
2.50832
2.81876
3.50499
23
0.68531
1.31946
1.71387
2.06866
2.49987
2.80734
3.48496
24
0.68485
1.31784
1.71088
2.0639
2.49216
2.79694
3.46678
25
0.68443
1.31635
1.70814
2.05954
2.48511
2.78744
3.45019
26
0.68404
1.31497
1.70562
2.05553
2.47863
2.77871
3.435
27
0.68368
1.3137
1.70329
2.05183
2.47266
2.77068
3.42103
28
0.68335
1.31253
1.70113
2.04841
2.46714
2.76326
3.40816
29
0.68304
1.31143
1.69913
2.04523
2.46202
2.75639
3.39624
30
0.68276
1.31042
1.69726
2.04227
2.45726
2.75
3.38518
31
0.68249
1.30946
1.69552
2.03951
2.45282
2.74404
3.3749
32
0.68223
1.30857
1.69389
2.03693
2.44868
2.73848
3.36531
33
0.682
1.30774
1.69236
2.03452
2.44479
2.73328
3.35634
34
0.68177
1.30695
1.69092
2.03224
2.44115
2.72839
3.34793
35
0.68156
1.30621
1.68957
2.03011
2.43772
2.72381
3.34005
36
0.68137
1.30551
1.6883
2.02809
2.43449
2.71948
3.33262
37
0.68118
1.30485
1.68709
2.02619
2.43145
2.71541
3.32563
38
0.681
1.30423
1.68595
2.02439
2.42857
2.71156
3.31903
39
0.68083
1.30364
1.68488
2.02269
2.42584
2.70791
3.31279
40
0.68067
1.30308
1.68385
2.02108
2.42326
2.70446
3.30688
41
0.68052
1.30254
1.68288
2.01954
2.4208
2.70118
3.30127
42
0.68038
1.30204
1.68195
2.01808
2.41847
2.69807
3.29595
43
0.68024
1.30155
1.68107
2.01669
2.41625
2.6951
3.29089
44
0.68011
1.30109
1.68023
2.01537
2.41413
2.69228
3.28607
45
0.67998
1.30065
1.67943
2.0141
2.41212
2.68959
3.28148
46
0.67986
1.30023
1.67866
2.0129
2.41019
2.68701
3.2771
47
0.67975
1.29982
1.67793
2.01174
2.40835
2.68456
3.27291
48
0.67964
1.29944
1.67722
2.01063
2.40658
2.6822
3.26891
49
0.67953
1.29907
1.67655
2.00958
2.40489
2.67995
3.26508
50
0.67943
1.29871
1.67591
2.00856
2.40327
2.67779
3.26141
51
0.67933
1.29837
1.67528
2.00758
2.40172
2.67572
3.25789
52
0.67924
1.29805
1.67469
2.00665
2.40022
2.67373
3.25451
53
0.67915
1.29773
1.67412
2.00575
2.39879
2.67182
3.25127
54
0.67906
1.29743
1.67356
2.00488
2.39741
2.66998
3.24815
55
0.67898
1.29713
1.67303
2.00404
2.39608
2.66822
3.24515
56
0.6789
1.29685
1.67252
2.00324
2.3948
2.66651
3.24226
57
0.67882
1.29658
1.67203
2.00247
2.39357
2.66487
3.23948
58
0.67874
1.29632
1.67155
2.00172
2.39238
2.66329
3.2368
59
0.67867
1.29607
1.67109
2.001
2.39123
2.66176
3.23421
60
0.6786
1.29582
1.67065
2.0003
2.39012
2.66028
3.23171
61
0.67853
1.29558
1.67022
1.99962
2.38905
2.65886
3.2293
62
0.67847
1.29536
1.6698
1.99897
2.38801
2.65748
3.22696
63
0.6784
1.29513
1.6694
1.99834
2.38701
2.65615
3.22471
64
0.67834
1.29492
1.66901
1.99773
2.38604
2.65485
3.22253
65
0.67828
1.29471
1.66864
1.99714
2.3851
2.6536
3.22041
66
0.67823
1.29451
1.66827
1.99656
2.38419
2.65239
3.21837
67
0.67817
1.29432
1.66792
1.99601
2.3833
2.65122
3.21639
68
0.67811
1.29413
1.66757
1.99547
2.38245
2.65008
3.21446
69
0.67806
1.29394
1.66724
1.99495
2.38161
2.64898
3.2126
70
0.67801
1.29376
1.66691
1.99444
2.38081
2.6479
3.21079
71
0.67796
1.29359
1.6666
1.99394
2.38002
2.64686
3.20903
72
0.67791
1.29342
1.66629
1.99346
2.37926
2.64585
3.20733
73
0.67787
1.29326
1.666
1.993
2.37852
2.64487
3.20567
74
0.67782
1.2931
1.66571
1.99254
2.3778
2.64391
3.20406
75
0.67778
1.29294
1.66543
1.9921
2.3771
2.64298
3.20249
76
0.67773
1.29279
1.66515
1.99167
2.37642
2.64208
3.20096
77
0.67769
1.29264
1.66488
1.99125
2.37576
2.6412
3.19948
78
0.67765
1.2925
1.66462
1.99085
2.37511
2.64034
3.19804
79
0.67761
1.29236
1.66437
1.99045
2.37448
2.6395
3.19663
80
0.67757
1.29222
1.66412
1.99006
2.37387
2.63869
3.19526
HASIL WAWANCARA
1. Apa tujuan PT. Bank BRI Syariah dalam melaksanakan kegiatan periklanan
tersebut?
Jawab: Kegiatan periklanan yang dilakukan oleh PT. Bank BRI syariah
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai produk, membujuk
konsumen untuk menggunakan produk dan mengingatkan konsumen terhadap
produk-produk perusahaan.
2. Apakah hal tersebut dinilai tepat? Apa alasannya?
Jawab: Hal tersebut dinilai tepat karena perusahaan menetapkan tujuan iklan
sesuai dengan kebutuhannya, yaitu: Iklan sebagai pemberi informasi
(informative advertising), Iklan sebagai pembujuk (persuasive advertising),
dan iklan sebagai pengingat (reminder advertising),
3. Dari mana sumber biaya yang dikeluarkan untuk membuat iklan tersebut?
Adakah anggaran tersendiri?
Jawab: Penetapan anggaran periklanan yang digunakan oleh PT. Bank BRI
Syariah
tergantung
dari
masing-masing
devisi
produk
yang
ingin
mengiklankan produknya.
4. Apa motto dan logo yang diciptakan oleh PT. Bank BRI Syariah sebagai
pesan untuk membujuk masyarakat ? Apa tujuan pembuatan motto dan logo
tersebut?
Jawab: Pesan yang disampaikan oleh PT. Bank BRI Syariah pada konsumen
adalah dengan menciptakan motto PT. Bank BRI Syariah yaitu “Bersama
Wujudkan Harapan Bersama” artinya PT. Bank BRI Syariah sebagai Bank
Syariah yang baru berdiri ingin bersama-sama atau bekerja sama dengan para
nasabah untuk mewujudkan harapan bersama menuju kehidupan yang lebih
baik. Untuk mempermudah nasabah dalam melakukan kegiatan perbankannya
maka brisyariah mempunyai pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan
yaitu putih, kuning dan hijau. Tujuannya adalah Brisyariah ingin menjadi top
of mind dari masyarakat target brisyariah. Sehingga brisyariah berharap setiap
masyakarat mendengar kata bank syariah, maka yang teringat oleh mereka
adalah brisyariah.
5. Apa arti dari warna pendar tersebut?
Jawab: Logo dengan pendar berwarna putih menunjukkan bahwa kantor atau
cabang tersebut merupakan corporate PT. Bank BRI Syariah. Logo dengan
pendar berwarna kuning menunjukkan produk-produk yang ada di PT. Bank
BRI Syariah seperti tabungan, KPR, Gadai, tabungan haji dan lain-lain. Logo
dengan pendar berwarna hijau menunjukkan bahwa kantor atau cabang
tersebut membuka layanan perbankan.
6. Apa saja media periklanan yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah?
Jawab: Media elektronik dan media cetak
7. Apa saja media elektonik yang digunakan? Berapa lama durasinya?
Jawab: Media elektronik yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah dalam
mengiklankan produknya yaitu melalui televisi dan radio. Pada saat pertama
kali iklan PT. Bank BRI Syariah berdurasi 30 second, tetapi untuk selanjutnya
hanya 15 second.
8. Apa saja media cetak yang digunakan?
Jawab: Surat kabar yang digunakan untuk nasional adalah Kompas,
sedangkan untuk di daerah-daerah yang terdapat cabang PT. Bank BRI
Syariah tergantung dari koran-koran yang terbit di daerah tersebut. Untuk
pertama kali iklan produk PT. Bank BRI Syariah berupa iklan kolom yang
berukuran 1/2 halaman full colour, sedangkan untuk selajutnya hanya 3/4
halaman full colour yang disertai dengan gambar produk yang akan
ditawarkan.
Mengetahui
Advertising and Promotion Manager
BRISyariah
Rezki Yanuar
LAMPIRAN
KUESIONER
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa jurusan Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Pengaruh Media
Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung Pada PT. Bank BRI Syariah”.
Dengan ini saya meminta kesediaan Bapak/Ibu serta Saudara sekalian untuk
berkenan mengisi beberapa pertanyaan yang tersedia dalam daftar kuesioner yang
saya berikan. Hasil jawaban dari kuesioner ini kelak akan saya gunakan sebagai
bahan data untuk penyusunan tugas akhir yang sedang saya kerjakan ini.
Atas segala bantuan, perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu serta Saudara
sekalian untuk menjawab kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Selebihnya bila
ada yang kurang berkenan, saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Hormat saya,
Noor Mariping Djuwitasari
DATA DIRI RESPONDEN
Mohon dijawab dengan memberikan tanda ( √ ) pada kotak yang disediakan sesuai
dengan pilihan Anda.
1. Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
2. Usia
15 – 25 thn
26 – 36 thn
37 – 47 thn
48 thn keatas
3. Pendidikan
SMU
AKADEMI
S1
S2
4. Pekerjaan
Pelajar / Mahasiswa
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
5. Tingkat Penghasilan per Bulan
Kurang dari Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000 – 5.000.000
Rp. 5.000.000 – 10.000.000
Rp. 10.000.000 keatas
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Berilah tanda check mark ( √ ) pada jawaban yang menurut Anda paling sesuai.
Keterangan :
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
RR
: Ragu-ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Butir pertanyaan Media Periklanan (Variabel X)
NO
Pernyataan
1. Iklan PT. Bank BRI Syariah menarik perhatian
2. Informasi-informasi yang diberikan PT. Bank
BRI Syariah dalam mempromosikan produknya
sangat menarik
3. Kalimat-kalimat kreatif untuk mempromosikan
produk-produk sangat menarik
4. Penggunaan warna dan gambar pada iklan
produk PT. Bank BRI Syariah di media cetak
menarik perhatian
5. Slogan PT. Bank BRI Syariah menurut saya
mudah diingat
6. Pertama kali saya melihat iklan PT. Bank BRI
Syariah di telivisi
7. Setelah menonton iklan produk tabungan PT.
Bank BRI Syariah. Saya terdorong untuk tahu
lebih jauh mengenai produk tabungan PT. Bank
BRI Syariah
8. Iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah
dapat mendorong saya untuk menabung karena
menginformasikan mengenai layanan dan
fasilitas yang menarik
9. Cara penyampaian pesan/informasi pada iklan
produk tabungan PT. Bank BRI Syariah dapat
menimbulkan keinginan saya untuk menabung
SS
S
RR
TS
STS
Iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah di
media cetak menimbulkan keinginan untuk
menabung karena layanan dan fasilitas yang
menarik.
11. Iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah
menimbulkan keyakinan akan mekanisme dan
aplikasi produk
12. Iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah
menimbulkan tindakan penggunaan produk
10.
Butir pertanyaan Perilaku Masyarakat Penabung (Variabel Y)
NO
Pernyataan
1. Saya tertarik menjadi nasabah BRI Syariah
karena keyakinan saya bahwa tabungan BRI
Syariah adalah yang terbaik.
2. Saya tertarik menjadi nasabah BRI Syariah
karena keyakinan saya akan mekanisme produk
BRI Syariah.
3. Mekanisme dan prinsip syariah yang terdapat
pada tabungan BRI Syariah meyakinkan saya
untuk memiliki tabungan BRI Syariah.
4. Produk
tabungan
BRI
Syariah
sudah
mencerminkan prinsip-prinsip syariah
5.
6.
7.
8.
Tabungan BRI Syariah mempunyai layanan dan
fasilitas produk yang menarik perhatian
Saya menyukai kelengkapan fasilitas tabungan
BRI Syariah
Saya menyukai tabungan BRI Syariah karena
aplikasinya yang tidak rumit
Dalam banyak hal tabungan BRI Syariah
mempunyai nilai lebih bagi saya dibandingkan
produk tabungan bank lain
9. Saya menemukan kenyamanan menjadi nasabah
BRI Syariah
10. Setiap kali hendak menjadi nasabah tabungan,
maka tabungan BRI Syariah menjadi pilihan
yang utama
SS
S
RR
TS
STS
Kolerasi
Descriptive Statistics
Mean
Std. Deviation
N
Perilaku
39.6400
4.32978
75
Periklanan
47.9467
5.44975
75
Correlations
Periklanan
Periklanan
Pearson Correlation
Perilaku
1
Sig. (2-tailed)
N
Perilaku
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.845**
.000
75
75
.845**
1
.000
75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
75
Regresi
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Variables
Entered
Removed
Method
periklanana
1
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: perilaku
Model Summaryb
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.845a
1
Adjusted R
.714
.710
2.33089
a. Predictors: (Constant), Periklanan
b. Dependent Variable: Perilaku
ANOVAb
Model
Sum of Squares
1
df
Mean Square
Regression
990.668
1
990.668
Residual
396.612
73
5.433
1387.280
74
Total
F
Sig.
182.341
.000a
a. Predictors: (Constant), Periklanan
b. Dependent Variable: Perilaku
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
7.449
2.399
Periklanan
.671
.050
a. Dependent Variable: Perilaku
Coefficients
t
Beta
.845
Sig.
3.105
.003
13.503
.000
Struktur Organisasi PT. Bank BRI Syariah
General
Meeting of
Stakeholders
Board of
Commissioner
Board of Sharia
President
Director, CEO
Internal
Audit Group
Managing Director,
operations
Managing Director,
Compliance
Consumer
Banking Group
Human capital &
performance culture
group
Risk management &
compliance group
Retail & Linkage
Banking Group
Network &
logistic group
Managing
Director, Business
Development
Corporate
Secretary Group
Corporate
Planning Group
Treasury Group
Planning
Office
Management
Commercial
Banking Group
Micro Banking
Group
Marketing
Communication
Sumber: Annual Report BRISyariah 2009
Operation
group
Accounting &
financial control
Learning
centre group
Financing
approval group
Financing
support group
Special asset
management group
Chief of
information and
technology
Information
technology group
Electronic
banking group
Business
process
Management
information system
Tampilan Iklan Tabungan BRISyariah di Koran
KOMPAS
Download