BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelestarian lingkungan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan menjadi isu yang semakin
relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)
mengemukakan prilaku eksploitatif yang ditunjukkan dalam pemanfaatan sumber daya alam dan
kurangnya tanggung jawab terhadap lingkungan telah mengancam keberlanjutan ketersediaan
bahan baku dan energi, serta memicu masalah sosial, lingkungan dan konflik ketenagakerjaan
yang semakin berat. Dewasa ini Corporate Social Responsibility (CSR) semakin ramai
diperbincangkan, baik oleh korporasi, birokrasi, dan kelompok-kelompok masyarakat atau
Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) (Mardikanto, 2014). Isu mengenai CSR semakin
berkembang dan menghangat baik di kalangan perusahaan maupun stakeholder-nya (Saputri,
2010).
Perusahaan di Indonesia masih berorientasi pada profit tanpa memperhatikan tanggung
jawab sosialnya (Wijaya dkk, 2015). Seiring perubahan global, perusahaan mulai melaksanakan
CSR walaupun masih dalam lingkup yang sempit. CSR menjadi sebuah alat yang memberi
kesempatan bagi perusahaan untuk melengkapi keterbatasan sumber daya yang dimiliki
pemerintah yang secara konvensional berperan dalam mensejahterakan secara nasional
(Tjakrawala & Ferrani, 2013).
Mardikanto (2014:7) menyatakan perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan
aktivitas pengelolaan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang dan jasa bagi
masyarakat, mendistribusikan serta upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan
memuaskan kebutuhan masyarakat. Sebelum menjalankan perusahaan, pemilik seharusnya
memiliki perencanaan (planning) yang jelas terhadap perusahaan, yang disusun dalam jangka
pendek atau jangka panjang. Perusahaan dalam pencapaian tujuan selalu berinteraksi dengan
lingkungannya sebab lingkungan memberikan kontribusi bagi perusahaan dan kesejahteraan
sosial. Eksistensi perusahaan di tengah lingkungan dapat menimbulkan berbagai persoalan
lingkungan, seperti: pencemaran, polusi udara, radiasi dan sejenisnya (Sari dkk, 2014).
Perusahaan yang mengadopsi strategi lingkungan dan memanfaatkan kemampuan hijau
bisa mendapatkan keuntungan yang kompetitif (Berchicchi et al, 2012). Perusahaan dianggap
sebagai lembaga yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat sekitar dan
masyarakat pada umumnya. Tingkat bisnis melibatkan pencapaian keunggulan kompetitif
melalui diferensiasi atau kepemimpinan biaya pilihan. Perusahaan harus dapat memanfaatkan
dan mengelola sumber daya lingkungan untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Keberadaan
perusahaan dianggap mampu menyediakan kebutuhan masyarakat untuk konsumsi maupun
penyedia lapangan pekerjaan. Terdapat faktor-faktor yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi operasi perusahaan, seperti para stakeholders yang peduli akan
lingkungan, dan peraturan lingkungan (Wijaya dkk, 2015).
Manajer memahami isu-isu lingkungan tergantung pada permintaan dari berbagai
kebutuhan stakeholders (Huang & Kung, 2011). Untung (2014:39) mendefinisikan stakeholders
sebagai kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian
tujuan organisasi. Teori stakeholders secara keseluruhan terdapat banyak aliran yang
menekankan unsur-unsur yang berbeda dari manajemen stakeholders, yang masing-masing
mempengaruhi alam identifikasi pemangku kepentingan. Hubungan perusahaan yang kuat
dengan stakeholders berdasarkan kepercayaan, rasa hormat, dan kerja sama yang baik (Untung,
2014:39).
Kepedulian sebuah perusahaan terhadap masyarakat sekitar, karyawan, masyarakat luas,
lingkungan sekitar maupun lingkungan secara luas adalah komitmen tanggung jawab
berkelanjutan mengenai dampak kegiatan perusahaan yang telah dilakukannya (Sari dkk, 2014).
Perusahaan secara sukarela memutuskan untuk berkontribusi pada masyarakat yang lebih baik
dan lingkungan yang bersih dengan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam
operasi bisnis mereka dan interaksi dengan pemangku kepentingan (Murrillo & Lazano, 2006).
CSR merupakan hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menunjang dalam operasional
perusahaan. Kusniadji (2011) menyatakan perusahaan menjalankan CSR untuk mempertahankan
reputasi mereka.
Kegiatan CSR di Indonesia telah diatur dalam undang – undang sejak 16 Agustus 2007
melalui Undang – Undang Perseroan Terbatas (UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas), UU ini mengikat semua jenis korporasi yang berbentuk Perseroan Terbatas baik itu
berstatus swasta maupun milik negara. Pelaksanaan praktik ramah lingkungan saat ini dipandang
sebagai strategi organisasi yang layak dan banyak perusahaan mencari untuk mempromosikan
usaha mereka dengan harapan meningkatnya permintaan untuk produk mereka (Raska & Shaw,
2012).
Banyak
perusahaan
sekarang
sengaja
mengkomunikasikan
bagaimana
mereka
mengintegrasikan keberlanjutan dalam praktek bisnis mereka dan fungsi pemasaran merupakan
pusat kemampuan mereka untuk melakukannya (Sheth et al, 2011). Perusahaan yang
menerapkan CSR dan berlandaskan kesadaran lingkungan akan memberikan dampak positif bagi
keberlangsungan perusahaan. Konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan
yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat melalui kegiatan CSR, (Mardikanto,
2014: 136). Pelaksanaan CSR oleh sebuah perusahaan memberikan banyak manfaat diantaranya
adalah mempertahankan dan mendongkrak corporate image (Putra, 2015). Perusahaan
menerapkan CSR yang berbasis sadar lingkungan, maka dapat memperkuat corporate image
perusahaan tersebut. Perlindungan terhadap lingkungan sangat berperan dalam pengembangan
citra perusahaan. Sutisna, (2001:86) dalam Putra (2015) menyatakan citra yang buruk akan
merugikan organisasi, sebaliknya citra yang baik dari suatu organisasi akan memberikan dampak
yang positif dan menguntungkan. Citra atau reputasi positif akan menjadi aset yang sangat
berharga dan sulit ditiru (Saputri, 2010).
Penelitian ini dilakukan di Desa Sibangkaja yang merupakan lokasi berdirinya yayasan
Green School. Yayasan ini digagas oleh seorang pengusaha perak bernama John Hardy dari
Kanada. Dalam melaksanakan aktivitasnya, terutama dalam menyelenggarakan pendidikan
berbasis alam dan lingkungan hijau, yayasan ini banyak memberi kontribusi kepada masyarakat
sekitar sebagai wujud tanggung jawab sosial organisasi ini. Green School cenderung melakukan
kegiatan yang berbaur dengan alam, lingkungan, dan masyarakat. Green School melaksanakan
program sosial dan berupaya menjaga kelestarian lingkungan sebagai wujud kepedulian
perusahaan, sehingga diharapkan keberadaan yayasan ini mendapatkan dukungan dan diterima
masyarakat. Green School melakukan beberapa kegiatan CSR diantaranya memberikan les
bahasa inggris gratis, beasiswa bagi siswa lokal, mempekerjakan masyarakat sekitar dan kegiatan
CSR lainnya.
Masyarakat yang tinggal di sekitar Green School secara langsung maupun tidak langsung
merasakan dampak dari aktivitas yang dilaksanakan oleh yayasan ini. Green School menyadari
bahwa aktivitas yayasan akan menimbulkan dampak bagi beberapa pihak baik karyawan maupun
masyarakat yang tinggal di sekitar Green School. Green School menempatkan masyarakat dan
lingkungan sekitar sebagai bagian penting dan menyatu dengan operasional yayasan karena
kegiatan yang dilakukan bersentuhan langsung dengan masyarakat dan lingkungan di sekitar.
Sari,dkk.(2014) menyatakan tindakan yang memiliki kontribusi positif pasti akan meningkatkan
citra positif perusahaan sedangkan yang bersifat merusak akan menurunkan citra perusahaan.
Berbagai usaha dalam melaksanakan kegiatan CSR dilakukan oleh perusahaan karena
perusahaan
membutuhkan
dukungan
dari
lingkungan
untuk
terus
beroperasi
serta
mempertahankan, meningkatkan citra, dan brand image perusahaan.
Pada tahun 2009, Green School membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di
bantaran Sungai Ayung yang disebut vortex. Pembangunan ini tentu saja sudah direncanakan
dengan matang oleh pihak Green School sebagai wujud bahwa Green School peduli dan dapat
memanfaatkan sumber daya yang ada disekitarnya. Saat pembangunan berlangsung Green
School mendapat resistensi dari satu banjar yang menolak pembangunan vortex tersebut dengan
alasan dapat merusak lingkungan dan ekosistem di sekitar Sungai Ayung. Resistensi ini dapat
menyebabkan citra yayasan dari Green School menurun dikalangan masyarakat yang belum pasti
mengetahui apa manfaat dan kelebihan dari vortex ini.
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari Wijaya dkk (2015), dengan
menggunakan variabel yang sama, namun dengan obyek yang berbeda. Berdasarkan kajian teori
dan fakta yang terjadi dilapangan dapat memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian dengan
mengadaptasi hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
1.2
Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini
adalah :
1)
Bagaimana pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) di bidang sosial terhadap citra yayasan
Green School?
2)
Bagaimana pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) di bidang ekonomi terhadap citra
yayasan Green School?
3)
Bagaimana pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) di bidang lingkungan terhadap citra
yayasan Green School?
1.3 Tujuan Penelitian
Melihat rumusan masalah yang ditulis, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini yaitu:
1)
Untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) di bidang sosial terhadap citra
yayasan Green School.
2)
Untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) di bidang ekonomi terhadap
citra yayasan Green School.
3)
Untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) di bidang lingkungan terhadap
citra yayasan Green School.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari uraian yang telah dipaparkan sebelumnya adapun kegunaan yang dihasilkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Kegunaan teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi tambahan
dalam bidang ilmu manajemen dan dapat memberi sumbangan studi empiris, khususnya
pentingnya penerapan CSR untuk meningkatkan citra perusahaan.
1.4.2 Kegunaan praktis
1) Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai alat ukur bagi instansi pemerintah dalam
mengeluarkan kebijakan, bahwa kegiatan dalam perusahaan atau organisasi harus
memperhatikan tanggung jawab sosial dan mematuhi peraturan yang ditetapkan
pemerintah.
2) Bagi Green School
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada manajemen
yayasan Green School tentang pentingnya penerapan corporate social responsibility
dalam peningkatan citra yayasan. Hasil ini juga diharapkan dapat menjadi bahan
referensi di dalam yayasan untuk jangka panjang.
3) Bagi Mahasiswa
Dengan penelitian ini diharapkan semakin menambah dan mengasah wawasan
mahasiswa khususnya peneliti didalam menerapkan teori-teori yang telah diterima
dibangku kuliah ke dunia praktik, sehingga dapat menyajikannya dalam bentuk
tulisan yang baik.
4) Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan karya ilmiah dalam
kepustakaan dan juga sebagai perbandingan bagi mereka yang ingin meneliti kembali
tentang masalah ini.
1.5 Sistematika Penulisan
Skripsi ini ditulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Bab ini mencakup konsep atau teori yang relevan mengenai CSR (di bidang
sosial, ekonomi, dan lingkungan) citra yayasan,
serta perumusan hipotesis
penelitian yang didukung dengan penelitian sebelumnya.
Bab III
Metode Penelitian
Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain penelitian, ruang
lingkup penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional
variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel,
metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.
Bab IV
Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan gambaran umum Green School Bali, deskripsi data hasil
penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V
Simpulan dan Saran
Bab ini menguraikan simpulan dari hasil analisis data dan saran untuk pengembangan bagi
peneliti selanjutnya.
Download