BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Eksplorasi hidrokarbon dalam industri minyak dan gas bumi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menemukan cadangan minyak dan gas bumi yang ekonomis untuk dieksploitasi. Seismik refleksi merupakan salah satu metode utama dalam eksplorasi hidrokarbon, Metode ini banyak digunakan untuk memberikan gambaran lapisan bawah permukaan sebagai gambaran geologi bawah permukaan dan sifat-sifat batuan reservoir sebagai tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi, Saat ini kegiatan karakterisasi reservoir merupakan tahapan yang penting dalam mempelajari dan mencari cadangan minyak dan gas bumi. Dalam karakterisasi reservoir diperlukan suatu parameter fisika batuan yang dapat digunakan untuk membedakan kontras impedansi yang diakibatkan oleh efek lithologi dan fluida. Seismik inversi didefinisikan sebagai teknik pemodelan geologi bawah permukaan menggunakan data seismic sebagai input dan data sumur sebagai kontrol proses inversi (Sukmono, 2007). Seismik inversi pada awalnya menggunakan data stack zero- offset (yaitu data stack pada sudut datang gelombang 0 derajat atau tegak lurus bidang pantul) untuk menghasilkan Impedansi Akustik. Sedangkan untuk data non zero offset dibutuhkan ekuivalensi AI yang dapat digunakan untuk mengkalibrasi reflektivitas seismic far offset stack (Duffaut dkk., 2000). Metode Impedansi Akustik terkadang dijumpai banyak nilai AI untuk beberapa litologi memiliki nilai yang hampir sama (overlapping). Connolly (1999) mengenalkan konsep baru mengenai Impedansi Elastik sebagai generalisasi AI untuk beberapa sudut datang (incidence angle). EI merupakan fungsi dari kecepatan gelombang P v p , gelombang S vs , densitas dan sudut datang (θ). Dengan adanya parameter vs maka diharapkan EI dapat lebih baik dari AI dalam mengkarakterisasi reservoir. Hal ini disebabkan pada saat gelombang melalui medium berpori berisi fluida yang berbeda-beda maka akan 1 terjadi perubahan v p sedangkan vs tetap. Dapat dikatakan bahwa perubahan v p mengindikasikan perubahan jenis fluida sedangkan vs untuk identifikasi litologi. Goodway (1997) memperkenalkan suatu metode baru dalam inversi AVO yang berdasarkan pendekatan parameter Lame yaitu Lamda, Mu dan Rho (LMR). Parameter Lamda Rho (λρ) atau inkompressibilitas bisa mengindikasikan keberadaan fluida karena nilainya merefleksikan resistensi fluida terhadap perubahan volume karena compressional stress. Semakin mudah dikompresi maka semakin kecil nilai inkompressibilitasnya. Sedangkan parameter Mu Rho (µρ) sangat sensitif terhadap matriks batuan dan bisa digunakan untuk menentukan jenis batuannya. Diharapkan dengan inversi Impedansi Elastik dan LMR penyebaran lithologi dan fluida pada suatu reservoar dapat dipetakan secara lebih detail dan akurat. 1.2. Batasan Masalah 1. Masalah dibatasi pada estimasi penyebaran lithologi dan fluida hidrokarbon pada formasi Talang Akar dengan lithologi perselingan batupasir – shale menggunakan inversi Elastik Impedansi (EI) dan Lamda Mu Rho (LMR). 2. Daerah penelitian dibatasi pada inline 1905 – 1250 dan crossline 4145 – 4300 serta zona target adalah pada lapisan z.2260 formasi Talang Akar Cekungan Jawa Barat Utara yang sudah terbukti mengandung hidrokarbon. 3. Data seismik yang digunakan ialah data seismik 3D dan data CRP gather yang merupakan data Pre-Stack Time Migration (PSTM) dengan asumsi bahwa tahapan processing sudah dilakukan dengan benar dan kualitas data seismik ini sudah cukup baik untuk dilakukan proses lebih lanjut. Serta data kecepatan Vrms 3D yang digunakan untuk analisis ray tracing dalam proses menghasilkan atribut AVO. 4. Data sumur yang digunakan yaitu data sumur DONAT-08 dan DONAT-10 yang dilengkapi dengan data kecepatan P-wave, S-wave, Bulk Density, Gamma Ray, Neutron Porosity, Resistivity dan juga data Checkshot. 2 1.3. Manfaat dan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah : Penelitian ini diharapkan dapat memahami penerapan inversi Elastik Impedansi dan LMR dalam membuat gambaran sebaran reservoir serta fluida hidrokarbon pada daerah penelitian, serta memberi informasi dan gambaran sebaran litologi dan fluida daerah penelitian sebagai pertimbangan dalam pengembangan penelitian selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah : 1. Melakukan analisis AVO dan menentukan klasifikasi anomali AVO pada lapisan z.2260. 2. Melakukan inversi Elastik Impedansi untuk mengestimasi nilai Impedansi reservoar batupasir pada lapisan z.2260. 3. Memetakan penyebaran reservoar batupasir pada lapisan z.2260 berdasarkan analisis metode Inversi Elastik Impedansi. 4. Memetakan penyebaran fluida hidrokarbon pada lapisan z.2260 berdasarkan analisis metode Inversi Elastik Impedansi. 5. Memetakan penyebaran fluida hidrokarbon pada lapisan z.2260 berdasarkan analisis metode Inversi Lamda Mu Rho. 6. Memprediksi sistem jebakan hidrokarbon pada Lapangan “JOGGING” berdasarkan overlay peta struktur waktu dengan peta penyebaran fluida hidrokarbon hasil analisis metode Inversi Elastik Impedansi dan LMR. 1.4.Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama ± 4 bulan, yaitu mulai 3 November 2013 – 24 Februari 2014 bertempat di Divisi Rembang dan Divisi G&G (Geologi dan Geofisika), PT. Pertamina EP Asset 3, Cirebon, Jawa Barat. Obyek penelitian adalah reservoar lapisan marker z.2260, Formasi Talang Akar, Lapangan “JOGGING” Cekungan Jawa Barat Utara yang diperlihatkan pada gambar 1.1. 3 Gambar 1.1. Peta Lokasi Daerah Penelitian (sumber: http://googleearthonline.blogspot.com/en/indonesia/westjava/cirebon-map/?gclid=CNTXwvSj3r0CFU9xvAodC2UA0w) 4