sistem informasi pemberian pertambahan penghasilan pegawai

advertisement
SISTEM INFORMASI PEMBERIAN PERTAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
BERDASARKAN BEBAN KERJA : STUDI KASUS DINAS KOPERASI,USAHA MIKRO, KECIL
DAN MENENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA-BELITUNG
JUNAIDI
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk untuk memberikan layanan informasi tentang tambahan penghasilan yang diberikan kepada
pegawai yang dibebani pekerjaan untuk menyelesaikan tugas – tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya serta tugas
kedinasan lainnya dengan memenuhi kewajiban terhadap tingkat kehadiran dan jam kerja serta pelaksanaan disiplin
pegawai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang sebenarnya sehingga dapat ditemukan
kelemahan kelemahan pada sistem yang lama, kemudian diperbaiki dengan menggunakan sistem yang baru. Analisa yang
digunakan dalam membangun sistem baru adalah dengan menggunakan metode berorientasi objek dengan alat bantu
sofware software UML (Unified Modeling Language), pengamatan langsung, dan wawancara kepada pihak yang terkait.
Dari hasil analisa dan perancangan penulis, sangat diperlukan suatu sistem yang terkomputerisasi dengan aturan serta
prosedur prosedur didalamnya sehigga mampu memberikan suatu informasi yang baik dalam kebijakan pemerintah
mengambil suatu keputusan terhadap pada pegawai dengan dukungan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak
yang tinggi. Kesimpulan yang bisa diambil secara umum dari hasil penelitian ini adalah bahwa Sistem Informasi
Pemberian Pertambahan Penghasilan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dapat meningkatkan kinerja para pegawai
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta dapat mengontrol kedisiplinan pegawai dan biaya yang dikeluarkan
pemerintah daerah sebagai penghargaaan kepada pegawai yang mempunyai loyalitas tinggi terhadap pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya.
Kata Kunci :Sistem Informasi, UML(Unifield Modeling Language),Analisa dan Perancangan
1. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan ketentuan Pasal 63 ayat (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Pasal 39 Peraturan Dalam Negri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah serta Pasal 71 ayat (1) Peraturan
Daerah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2
tahun 2008 tentang Pokok Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah, maka Pemerintah Daerah dapat memberikan
penghasilan tambahan dalam peningkatan kesejahteraan
pegawai berdasarkan pertimbangan objektif dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan
memperoleh persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah berdasarkan beban kerja, prestasi kerja, tempat
bertugas dan kondisi kerja.
Besarnya Tambahan Penghasilan Pegawai untuk suatu
masa kinerja dihitung berdasarkan pada kondisi kinerja
seorang pegawai dalam memenuhi kewajiban terhadap
tingkat kehadiran dan jam kerja serta pelaksanaan disiplin
pegawai guna pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari
jabatannya, baik struktural / fungsional maupun staf atau
peran nyata melaksanakan tugas kedinasan lainnya dalam
masa kinerja.
Dalam perhitungan pembayaran tambahan pegawai
tersebut masih ditemukan berbagai masalah terutama
kedisplinan pegawai, dimana pegawai yang tidak
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik
masih diberikan tambahan penghasilan pegawai yang
sama dengan yang loyal dan legalitas terhadap tugas,
selain itu pimpinan merasa kesulitan dalam mengetahui
pegawai – pegawai mana yang melaksanakan tupoksinya
dengan baik. Kepala dinas juga sulit dalam memantau
permasalahan tersebut.
2. Perumusan Masalah
Tambahan Penghasilan Pegawai diberikan
kepada pegawai dalam rangka meningkatkan kinerja dan
disiplin serta kesejahteraan pegawai di lingkungan
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sesuai
peraturan perundang – undangan yang berlaku, namun
dalam pemberian tambahan pegawai pada Dinas
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung masih ditemukan masalah
sebagai berikut :
a. Ditemukan pemberian tambahan penghasilan
pegawai yang sama terhadap pegawai yang loyal dan
tidak loyal terhadap tugas pokok dan fungsi di
bidangnya masing-masing.
b. Atasan dari staf tersebut sulit dalam mengetahui
kondisi kinerja bawahannya karena berdasarkan
tambahan penghasilan pegawai yang diterima tidak
diketahui atasannya.
c. Kepala Dinas selaku pimpinan dinas tidak
mengetahui tambahan penghasilan pegawai yang
diterima oleh bawahannya karena tidak adanya
laporan bulanan kondisi kinerja pegawai apakah
sesuai atau tidaknya dengan tambahan penghasilan
pegawai yang diterima pegawai tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem informasi
pemberian tambahan penghasilan pegawai berdasarkan
beban kerja berbasis komputer yang memanfaatkan
teknologi komputer yang dapat menyelesaikan masalah
tersebut di atas serta dapat menyajikan informasi
mengenai pemberian tambahan berdasarkan periode
waktu yang ditetapkan.
3. Manfaat
Manfaat yang diambil dari Sistem Informasi
Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Berdasarkan
Beban Kerja Berbasis Komputer ini adalah :
a.
Menjadi contoh kepada dinas lain bahwa kinerja
kerja, kedisiplinan, loyalitas dan legalitas pegawai di
Dinas Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung lebih
unggul.
b. Kinerja dan kedisiplinan kerja pegawai menjadi
lebih baik dikarenakan pimpinan dapat melihat
informasi absensi dari setiap pegawai secara akurat.
c. Pimpinan dapat memutuskan kenaikan pangkat
pegawai sesuai dengan kinerja dan kedisiplinan kerja
pegawai
d. Pembayaran TPP dapat dilakukan dengan mudah
dan transparan sesuai dengan golongan ataupun
pangkat pegawai dan absensi serta kinerja pegawai
e. Pemotongan TPP dapat dilakukan dengan jelas
sesuai dengan data absensi, pangkat dan kinerja
pegawai
f.
Pencairan dana dapat dilakukan dengan cepat
dan tepat dikarenakan perhitungan TPP semua
pegawai sudah menggunakan sistem informasi.
g. Pimpinan dapat secara objektif dalam
menentukan reward and punishment
4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari adanya Sistem Informasi Pemberian
Tambahan Penghasilan Pegawai Berdasarkan Beban
Kerja Berbasis Komputer adalah menyediakan informasi
yang akurat tentang kinerja pegawai, untuk selanjutnya
diberikan pembinaan, pendidikan ataupun pelatihan teknis
kepegawaian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber
daya manusia pegawai tersebut, sehingga dalam
pelaksanaan tugasnya dapat dilaksanakan dengan baik
sesuai prosedur dan peraturan perundang undangan yang
berlaku.
5. Batasan masalah
Dalam penelitian ini penulis merasa perlu untuk
membatasi ruang lingkup permasalahan yang ada, dengan
tujuan pada penjelasan nantinya akan lebih terarah dan
sesuai dengan harapan.
Batasan masalah tersebut, antara lain :
a. Pembuatan Sistem Informasi Pemberian
Tambahan Penghasilan Pegawai Berdasarkan Beban
Kerja Berbasis Komputer dengan menggunakan
metode analisa berorientasi obyek, untuk membantu
analisa tersebut penulis menggunakan UML (Unified
Modeling Language).
b. Pengelolaan data, meliputi :
1) Data kepegawaian meliputi data pribadi
pegawai serta jabatan struktural / fungsional /
golongan ruang yang sedang dijabat oleh
pegawai yang bersangkutan.
2) Data besaran tambahan penghasilan
pegawai berdasarkan beban kerja yang
didasarkan pada jabatan struktural / fungsional /
golongan ruang pegawai.
3) Rekapitulasi absensi pegawai baik absen
harian, apel pagi dan apel sore, sebagai dasar
perhitungan besaran tambahan penghasilan
pegawai.
4) Dokumen keuangan yang meliputi SPM
Pengajuan TPP, Kwitansi Pengajuan TPP, Daftar
Perhitungan
TPP,
Peneliti
Kelengkapan
Dokumen Pengajuan TPP serta dokumen
pendukung lainnya.
5) Dokumen SP2D yang diterbitkan oleh
Dinas Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan
Aset Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung sebagai dasar pencairan dana atas
pengajuan tambahan penghasilan pegawai
tersebut.
Pelaporan yang meliputi laporan mengenai kondisi kinerja
pegawai, baik golongan ruang pegawai, jabatan yang
sedang ditempati pegawai (structural/fungsional),
kehadiran (disiplin pegawai), serta besaran tambahan
penghasilan pegawai yang benar – benar didasarkan pada
beban kerja pegawai.
6. Hasil dan Pembahasan
Implementasi
Proses implementasi untuk prosedur dalam teknologi
teknologi
computer
menggunakan
bahasa
pemrograman. Pertimbangan untuk memilih bahasa
pemrograman didasarkan pada 2 hal yaitu :
a.
b.
Kemampuan suatu bahasa pemrograman dalam
menangani setiap proses bisnis yang ada
Dapat mengimplementasikan setiap proses proses
yang dirancang
Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat
sistem informasi ini adalah dengan menggunakan
Visual Basic.Net, dengan basis data menggunakan
Microsoft Access 2007 serta penanganan cetakan
ataupun laporan dengan menggunakan Crystal Report
8.0
Pengujian
Pengujian sistem ini bertujuan untuk menguji
komponen sistem yang telah dirancang sebekumnya dan
untuk memastikan bahwa elemen dari sistem telah
berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
Pengujian ini akan membahas mengenai rencana
pengujian, kasus dan hasil pengujian serta kesimpulan
hasil pengujian.
a. Rencana Pengujian
Dalam pengujian perangkat
lunak ini
menggunakan metode Black Box yaitu berfokus
pada persyaratan atau kebutuhan fungsional
perangkat lunak yang dibuat. Oleh karena itu
pengujian dengan
metode
Black
Box
memungkinkan untuk membuat himpunan
kondisi input yang akan melatih seluruh syarat
syarat fungsional suatu program dan juga
pendekatan yang melengkapi untuk menemukan
kesalahan lainnya.
7. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Sistem yang diterapkan pada Dinas Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi
Kep.Bangka-Belitung masih bersifat manual.
Sehingga kesalahan baik di sengaja ataupun tidak
sering terjadi dikarenakan kontrol dari sistem yang
berjalan kurang baik. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
a. Dengan menggunakan sistem informasi berbasis
komputer maka diharapkan dapat meningkatkan
proses transaksi absensi, pemberian pertambahan
penghasilan pegawai serta informasi laporan di
bagian kepegawaian dan keuangan lebih cepat,
efisien dan efektif memperkecil kemungkinan
terjadinya kesalahan.
b. Dengan menggunakan sistem informasi berbasis
komputer diharapkan kinerja kerja para pegawai
dapat lebih baik contohnya : pada saat jam kerja
tepat waktu, tingkat kehadiran lebih tinggi serta
melaksanakan tugas kedinasan lebih disiplin.
c. Dengan sistem berbasis komputer akan
mempermudah dalam pembuatan slip TPP dan
Absensi Pegawai .
d. Meringankan pekerjaan dalam mengontrol data
dan membuat hasil laporan kepada Kepala
Dinas.
e. Semua data tentang pemberian pertambahan
penghasilan pegawai berdasarkan beban kerja
bisa tersimpan secara keseluruhan, sehingga
kecil sekali kemungkinan adanya kehilangan
data.
f. Proses pencarian data sebelumnya dapat
dilakukan dengan cepat sehingga tidak
memerlukan waktu yang lama.
Maka berikut adalah beberapa saran agar
sistem informasi dapat berjalan lebih efektif dan
efisien :
a. Tersedianya perangkat keras dan perangkat
lunak komputer untuk menunjang sistem
informasi pemberian pertambahan penghasilan
egawai berdasarkan beban kerja.
b. Tersedianya sumber saya sanusia yang dapat
mengoperasikan, merawat serta mengembangkan
sistem.
c. Di beri pelatihan dan pendidikan cara
menggunakan Sistem Informasi Pemberian
Pertambahan Penghasilan Pegawai Berdasarkan
Beban Kerja.
d. Dibuat aturan serta prosedur yang jelas tentang
pentingnya
sistem
informasi
pemberian
pertambahan penghasilan pegawai berdasarkan
beban kerja.
e. Perlu adanya back up data guna mencegah halhal yang tidak diinginkan.
8. Daftar Pustaka
[TITI 2003]
[Munawar
2005]
[O’brien
James
A
2006]
[Raymond
Mc
Leod
2006]
[Sutopo,Had
i,Ariesto
2002]
[Whitten,Jef
frey…
2004]
[Arif 2010]
Saran
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, untuk
dapat meningkatkan keberhasilan sistem informasi
pemberian pertambahan penghasilan pegawai
berdasarkan beban kerja, maka langkah yang
diperlukan dalam membangun sistem komputerisasi
ini sangatlah penting.
[Crisna
2010]
[digilib.uni
mus.ac.id]
Nuriyana,” Entity Relationship Diagram (
Diagram Hubungan Antara Entitas)”,2009,
nuriyana.files.wordpress.com/2009/01/mo
dulsbd.doc,
(Diakses 26 April 2011)
Munawar, Pemodelan Visual dengan
UML, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2005
O’brien, James A., Pengantar Sistem
Informasi, Jakarta, Salemba Empat, 2006.
Raymond Mc Leod, Jr., Sistem Informasi
Manajemen, Edisi 7, Jilid 1, PT.
Prenhalindo, Jakarta, 2001.
Sutopo, Hadi, Ariesto, Analisis dan Desain
Berorientasi Objek, Yogyakarta, J&J
Learning, 2002.
Whitten, Jeffrey L., Lonnie D. Bently,
Kevin C.Dittman. System Analysis and
Design Methods. 6 th ed. New York : Mc
Graw-Hill, 2004.
Arif,”PengertianUML”,2010,http://ariefikh
wan.web.ugm.ac.id/?tag=pengertian
uml(diakses 23 Abril 2011)
Crisna,”SequenceDiagram”,2010http://cris
nabloggerscrisna.blogspot.com/2010/04/se
quence-diagram.html
Http:// Digilib.unimus.ac.id
Download