ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MATERI AJAR KIMIA PADA JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN Mellyzar; Ainun Mardhiah1); Mangoloi Sinurat2) Ramlan Silaban3) 1) Mahasiswa Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED 2) Dosen Analis Kesehatan Poltekes Medan 3) Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNIMED Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana materi ajar yang berhubungan dengan kimia terkait untuk menunjang pembentukan kompetensi mahasiswa di jurusan Analis Kesehatan. Untuk mencapai tujuan, dilakukan survey, wawancara dan angket ke berbagai pihak terkait di Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Medan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Adapun mata kuliah yang berhubungan dengan ilmu kimia hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 23,96% dari keseluruhan mata kuliah merupakan mata kuliah yang berhubungan dengan kimia. Mata kuliah kimia yang diajarkan adalah kimia analitik, biokimia, kimia klinik, toksikologi, analisa makanan, minuman dan air, manajemen laboratorium yang terdapat pada kurikulum inti. Berdasarkan analisis kompetensi perlu dilakukan perbaikan pada kurikulum dengan menambah mata kuliah yang berhubungan dengan kimia yaitu kimia dasar. Kata Kunci: materi ajar kimia, analis kesehatan hidup sangat besar. Isu pemanasan global, Pendahuluan Ilmu kimia berperan besar terhadap kesejahteraan manusia. Hampir semua pencemaran udara, air dan tanah telah memicu pengembangan green chemistry yang produksi industri untuk keperluan hidup berorientasi pada proses dan penggunaan sehari-hari bahan manusia menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Konsep kimia dalam proses produksi. Hampir tidak pengelolaan lingkungan telah bergeser dari ada barang keperluan sehari- hari yang perlindungan lingkungan terhadap limbah dikonsumsi tanpa peranan bahan kimia dalam menjadi usaha rekayasa proses produksi yang pengolahannya. Semakin banyak barang yang tidak menghasilkan limbah. Ilmu kimia yang kita gunakan, semakin banyak bahan kimia berhubungan erat dengan semua indera yang terlibat dalam proses pembuatannya. manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, Peran ilmu kimia dalam bidang lingkungan perasaan, dan penciuman. Selain itu, ilmu kimia merupakan batu loncatan ke ilmu lain. Ilmu kimia merupakan disiplin ilmu Ilmu kimia dasar menolong seseorang untuk yang sangat berpengaruh dalam bidang analis mempelajari bidang-bidang ilmu lainnya. kesehatan, perlu diperhatikan pengembangan Seseorang tidak dapat ilmu tersebut di dalam kurikulum. Dalam fisika mengemban peranan sekolah sebagai pusat tentang gaya magnet atau arus listrik tanpa pembudayaan inilah kedudukan kurikulum mengerti ilmu kimia tentang atom. Pelajaran sangatlah biologi tentang fotosintesis akan lebih banyak pembudayaan berbagai kemampuan nilai, dan berarti bila pengetahuan tentang reaksi dasar sikap itu hanya dapat berlangsung melalui kimia dilibatkan. Banyak contoh dari bidang proses pembelajaran yang bermakna sebagai kimia dapat diberikan yang menekankan proses pembudayaan. Proses pembelajaran kegunaan ilmu kimia. Namun, disamping yang demikian hanya akan terjadi secara aplikasi ini, konsep-konsep ilmu kimia dapat efisien, dan efektif melalui suatu sistem juga digunakan dalam kehidupan sehari- hari kurikulum yang dirancang secara sistematik (Khuwazaki, 2011). sejak penentuan tujuan yang harus dicapai, menjelaskan akan konsep Kimia sebagai salah strategis. materi penting dalam memberikan jawaban atas pembelajaran yang harus diterapkan, dan suatu masalah yang telah banyak dikaji oleh sistem evaluasi yang harus dikembangkan dan cabang ilmu lain. Dapat ditinjau dari peran dilaksanakan (Soedijarto, 2004). suatu topik kesehatan merambah pada harus dipelajari, proses satu ilmu dasar memiliki peran yang sangat kimia bagi para peneliti kesehatan. Ketika yang Karena proses Dalam analis kesehatan sangat erat hubungannya dengan pemanfaatan penjelasan tentang peran senyawa dalam skala laboratorium. Faktor-faktor hambatan yang molekuler, maka tidak bisa lain harus dihadapi dengan mengelola laboratorium menggunakan kimia adalah kurang lengkapnya jenis perabot kejelasan kimia dan dalam memberikan untuk terutama meja persiapan, lemari asam, lemari docking alat dan bak cuci serta kurangnya alat dan banyak bahan, selain itu dikarenakan organisasi dan digunakan untuk mempredikasi model atau administrasi laboratorium yang tidak lengkap. mekanisme interaksi suatu obat dengan (Badriati, N., 2012). reseptor. Hasil analisis dari pendekatan Pelaksanaan menyelesaikannya. merupakan penjelasan Molecular pendekatan yang Kesehatan dan docking molekular ini dapat digunakan untuk Pelaksanaan Kerja (3K) adalah salah satu memprediksi dan mengoptimalisasi senyawa bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja obat untuk suatu penyakit tertentu (Pranowo, yang aman, sehat, bebas dari pencemaran 2010). lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit yang disampaikan. Pemilihan sumber belajar, akibat metode kerja yang akhirnya dapat dan media pembelajaran harus meningkatkan efisiensi dan aktivitas kerja. disesuaikan dengan materi pelajaran agar Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan tidak menimbulkan kebingunan bagi siswa. korban jiwa maupun kerugian materi bagi (Adawiyah, 2011) pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi Prestasi seorang dosen tinggi secara secara individu tidak ada artinya jika tidak searah menyeluruh, merusak lingkungan yang pada dengan visi, misi, dan tujuan institusi. akhirnya akan berdampak pada masyarakat Demikian pula dalam hal pembelajaran, luas. (Tresnaningsih, 2010) seorang dosen harus mampu mengelola mata Dosen memegang peranan yang sangat penting dan bertanggung jawab dalam kuliah yang jadi tanggungjawabnya yang hasilnya diorientasikan kepada capaian tercapainya tujuan pembelajaran. Jika dosen sasaran mutu program studi, sasaran mutu mampu menyediakan sumber belajar dan fakultas dan pada akhirnya pada sasaran mutu mampu menjaga mutu proses pembelajaran universitas. Kompleksitas dari segi struktur secara ajek sehingga mampu memenuhi dan muatan ilmu, menuntut guru untuk kepuasan dan kebutuhan mahasiswanya sesuai menstimulan untuk membantu siswa untuk yang tersebut dapat lebih memahami secara mudah ilmu dianggap bermutu dan profesional. Oleh yang disampaikan. Disamping itu, stimulant karena itu, seorang dosen harus memiliki juga paradigma customer focus, process systems mengajar, stimulan dapat berbentuk suatu dan corporate management result institution. strategi, modal maupun media pembelajaran. Corporate management result institution, (Fadly, M. 2007). dijanjikan, maksudnya maka seorang dosen dosen tidak hanya dapat mempermudah Langkah-langkah guru yang dalam perlu berfokus pada hasil yang diperoleh secara dilakukan agar dapat merealisasikan ini individu tetapi harus berpikir ke arah capaian adalah hasil secara institusi. (Gugus jaminan mutu kurikulum, proses pembelajaran, dan standar Unesa, 2011). penilaiannya. Penggunaan sumber belajar, metode dengan memperbaiki Penyusunan rancangan rancangan kurikulum diarahkan untuk pemenuhan dan media pembelajaran yang menarik sangat kepuasan dan kebutuhan pungguna. mambantu pengajar dalam menyampaikan Pelaksanaan pembelajaran dapat dibagi dalam materi pembelajaran, dengan menggunakan beberapa tahapan aktivitas belajar. Di setiap media dan metode yang menarik diharapkan tahapan aktivitas belajar ditetapkan indikator siswa lebih mengerti akan materi pelajaran capaiannya, dan indikator-indikator capaian ini menjadi komponen penilaian. hasil wawancara. Sampel penelitian adalah Berdasar komponen penilaian ini, maka dapat ketua jurusan dan dosen mata kuliah kimia di ditentukan akhir Analis Kesehatan materi Medan dan dan mahasiswa. dasar ditetapkan nilai Restrukturisasi Politeknik angket Kesehatan diberikan kepada pembelajaran kimia berdasarkan kurikulum mahasiswa semester II dan IV dengan total 30 membawa berbagai konsekuensi yang perlu mahasiswa. mendapat pencermatan dan tindakan segara Hasil dan Pembahasan agar pelaksanaan kurikulum dapat berjalan 1. Profil Politeknik Kesehatan Medan sesuai dengan yang diharapkan. Perubahan Kebutuhan akan tenaga ahli Madya lingkup materi pokok membawa konsekuensi kesehatan pada penataan materi ajar secara keseluruhan perkembangan ilmu dan teknologi di bidang dan juga pada tiap-tiap jenjang kelas, serta kesehatan serta meningkatnya kondisi sosial perubahan ekonomi cara pembelajaran yang timbul karena masyarakat. adanya Masyarakat yang berorientasi pada pencapaian kompetensi semakin maju memerlukan layanan kesehatan dengan mengintegrasikan materi kerja ilmiah yang lebih berkualitas dan oleh karenanya (Subagian S, 2005). Untuk mengukur tingkat keinginan keberhasilan seorang dosen dalam proses pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh tenaga pembelajaran, maka diperlukan sasaran mutu kesehatan pembelajaran Kesehatan Medan merupakan suatu wadah dari mata kuliah yang tersebut yang dapat terwujud berkualitas. menciptakan Politeknik diampunya. Dengan pertimbangan uraian untuk sebelumnya, peneliti ingin menganalisis dan kesehatan memaparkan pengembangan materi ajar kimia bidangnya. Sesuai dengan Surat Keputusan di Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Menteri Kesehatan Medan. 298/SK/Menkes/2001 tentang Organisasi dan Metode Tata Kerja Politeknik Kesehatan. Politeknik yang tenaga bila ahli berkopetensi Kesehatan RI Madya dalam No. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Kesehatan Medan sampai sekarang memiliki Januari sampai dengan Maret tahun 2012 di Sembilan jurusan yaitu Analis kesehatan, jurusan Politeknik farmasi, gizi, keperawatan, kesehatan gigi, kesehatan Medan. Jl. Williem Iskandar Psr. V kesehatan lingkungan, kebidanan Medan, Barat No. 6 Medan. Metode yang digunakan kebidanan Pematang Siantar dan kebidanan adalah Padang Sidimpuan. Analis Kesehatan deskriftif analitik. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini Visi Politeknik Kesehatan Medan dilakukan wawancara, observasi dan angket. yaitu Tanggap dan bergerak maju memenuhi Data yang dihasilkan berupa dokumen dan kebutuhan tenaga kesehatan dalam memandirikan masyarakat untuk hidup sehat. merupakan Dan Misi dari politeknik Kesehatan Medan dipisahkan dari pelayanan kesehatan pada yaitu (1) Menjadi wahana proses pendidikan, masyarakat. Laboratorium kesehatan sebagai penelitian dan pengabdian masyarakat yang salah professional (2) menjalin kemitraan lintas diharapkan dapat memberikan informasi yang program sektoral. teliti dan akuran tentang aspek laboratoris Jumlah dosen Politeknik Kesehatan bagian satu unit Analisis pendidikan mengembangkan berbeda lulusan D3 tidak pelayanan dapat kesehatan, terhadap sampel yang diuji di laboratorium. medan total 221 dengan latar belakang yang yang kesehatan diri harus senantiasa dalam menjawab berjumlah 5 orang, D4 berjumlah 39 orang, kebutuhan masyarakat dan adanya jaminan S1 berjumlah 130 orang dan S2 berjumlah 47 mutu terhadap hasil pengujian laboratorium. orang. Analisis Disini masih ada dosen yang kesehatan secara dosen tersebut hampir pensiun. Retribusi pengetahuan dan metodologi dari berbagai mahasiswa disiplin ilmu, diantaranya kimia, biologi dan kesehatan Medan berjumlah 2165 mahasiswa dengan masing- fisika masing penyakit. jurusan Analis mahasiswa, Farmasi keperawatan 316 kesehatan 231 212 mahasiswa, mahasiswa, gizi 267 untuk dengan pengujian berpendidikan D3, hal ini karena usia dari Politeknik laboratoris melakukan menggunakan membantu Dengan tugas mendiagnosa pokok analis kesehatan adalah melaksanakan laboratorium kesehatan meliputi bidang Hematologi, Kimia mahasiswa, kesehatan gigi 157 mahasiswa Klinik, kesehatan Parasitologi, Mikologi, Toksikologi, Kimia lingkungan 83 mahasiswa, kebidanan medan 397 mahasiswa, kebidanan Air, Pematang Anatomi. Siantar 262 mahasiswa dan kebidanan padang sidimpuan 240 mahasiswa. 1.1.Profil Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Medan Pendidikan Diploma Mikrobiologi, Imunologi-Serologi, makanan/minuman dan Patologi Adapun Visi pendidikan DIII Analisis Kesehatan yaitu menghasilkan Ahli Madya Analis Kesehatan yang professional dan III Analis Kompeten sesuai tuntutan masyarakat Kesehatan diselenggarakan sebagai salah satu pengguna. Dan yang menjadi Misi pendidikan upaya menghasilkan tenaga Ahli Madya DIII Analis Analis Kesehatan sebagai suatu asset dalam melaksanakan pendidikan diploma III Analis mewujudkan kualitas kesehatan yang berorientasi pada mutu dan pelayanan kesehatan pada umumnya dan kebutuhan pasar. (2) melaksanakan dan pelayanan Analisis kesehatan pada khususnya. mengembangkan penelitian terapan di bidang Pelayanan teknologi dan meningkatkan Laboratorium Kesehatan Kesehatan dan antara pengelolaan lain (1) laboratorium kesehatan. (3) mengembangkan pembelajaran informasi. yang (4) berbasis melakukan system teknologi pengabdian masyarakat dibidang laboratorium kesehatan. pendidikan tahun pertama, peserta didik diharapkan mampu (1) Memahami dan melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dan menghormati agama lain dalam rangka Tujuan dari didirikan pendidikan DIII kerukunan hidup beragam, (2) Membuat Analis Kesehatan yaitu tujuan umum peserta tulisan ilmiah dengan menggunakan kaidah didik menjadi Ahli Madya Analis Kesehatan bahasa Indonesia yang baik dan benar, (3) yang Memahami mampu (1) melakukan persiapan dan menggunakan berbagai pengujian di laboratirium kesehatan meliputi referensi bidang laboratorium dalam bahasa alat, bahan dan specimen. (2) melakukan inggris, (4) Memahami teori dasar tentang pelayanan kimia, fisika, biologi, anatomi fisiologi dan laboratorium kesehatan sesuai dengan standar dan kode etik profesi. (3) patofisiologi menggunakan laboratorium dan memelihara yang diperlukan kesehatan, Mengenal, peralatan/instrument laboratorium kesehatan. menggunakan (4) berkomunikasi dan berkerja sama dengan laboratorium kesehatan yang digunakan, (6) tenaga kesehatan lainnya. (5) melakukan Menyiapkan media, reagensia dan larutan administrasi dan manajemen laboratorium baku kesehatan. (6) membimbing dan membina kesehatan, (7) Mempersiapkan, melaksanakan tenaga kesehatan yang menjadi tanggung pengambilan jawabnya. (7) pemeriksaan sesuai dengan persyaratan, (8) kesehatan yang melakukan penyuluhan berhubungan dengan laboratorium kesehatan. untuk tahun dasar laboratorium penanganan bahan dan keselamatan kerja program pembelajaran dilaboratorium kesehatan, (10) Memahami pencapaian keterampilan dasar-dasar laboratorium pengetahuan dan di dasar hygiene sanitasi dan melaksanakan kesehatan pada pengujian alat Mempersiapkan dan menggunakan pengujian diploma III Analis kesehatan adalah pada diarahkan memelihara laboratorium sederhana/dasar, (9) Memahami Dan menjadi tujuan khusus pendidikan pertama, dan (5) untuk yang dan penguasaan mendukung meliputi dan promosi kesehatan masyarakat, (11) Mengaplikasi ilmu computer untuk menunjang kesehatan laboratorium anatomi fisiologi, aplikasi computer untuk kesehatan. kesehatan, kimia, teknik pengujian biologi keterampilan komunikasi dan kerja sama dan biokimia serta dasar-dasar pengelolaan dengan tenaga kesehatan lain. (13) Melakukan laboratorium. pengujian laboratorium bidang parasitologi Pembelajaran juga mulai diarahkan pada pengembangan keterampilan bakteriologi dan parasitologi. Pada akhir dan bakteriologi. (12) Mengembangkan Pada tahun kedua, program pendidikan tahun III, mahasiswa diharapkan pembelajaran diarahkan pada pengembangan mampu keterampilan laboratorium dan penguasaan laboratorium bidang hematologi, kimia klinik, pengetahuan yang imunoserologi, virology, keterampilan pemecahan imunohematologi. (2) berhubungan dengan masalah dalam (1) Melakukan pengujian dan Mengaplikasi mendiagnosa gangguan kesehatan manusia matematika atau perhitungan statistic dalam dari bahan yang berasal dari dalam dan atau analisa, luar pengendalian mutu laboratorium kesehatan. tubuh hematologi, manusia kimia meliputi klinik, bidanh bakteriologi, (3) evaluasi Melakukan hasil pengujian pelayanan dan pengujian parasitologi, miklogi, histology, immunology, laboratorium pada upaya kesehatan ditingkat toksikology dan kimia lingkungan. Pada akhir dasar dan rujukan. (4) Melakukan kegiatan pendidikan tahun II peserta didik diharapkan kendali mutu di laboratorium. (5) Melakukan mampu pengujian penelitian dibidang laboratorium kesehatan. parasitology, (6) Melakukan penyuluhan kesehatan dalam (1) melakukan laboratorium bakteriologi, bidang hematologi, kimia klinik, bidang laboratorium kesehatan. (7) imunoserologi, analisa kimia air, makanan Memahami peran teknologi laboratorium dan kesehatan dan posisi laboratorium dalam minuman, sitohistoteknologi dan toksikologi. (2) Menggunakan instrument pelayanan kesehatan. analisis dalam pengujian laboratorium. (3) 1.2. melakukan Kurikulum administrasi laboratorium dan kesehatan. manajemen (4) Pendekatan dalam Penyusunan Dapat Kurikulum yang disusun mengacu kesalahan pada Undang-undang (UU) RI Nomor 20 sederhana dan melakukan pengukuran ketika Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan instrument tidak berfungsi. Nasional (Sisdiknas) pasal 35 ayat 1 dan pasal mengidentifikasi/menemukan Pada tahun program 36 ayat 1, serta peraturan pemerintah (PP) pembelajaran diarahkan pada pencapaian Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar keterampilan Nasional lanjut ketiga dan pemberian Pendidikan (SNP) yang kesempatan kepada peserta didik untuk mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada mengerti, memahami lebih luas tentang tingkat satuan pendidikan yang mengacu pada sarana, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia jenis-jenis pelayanan dan pengembangan keterampilan di laboratorium (SKKNI) kesehatan dengan penekanan pada kerja sama Kepmenakertrans RI No. 271/Men/XII/2004 dalam tim, perhatian terhadap kendali mutu Tanggal 27 Maret 2007 tentang Standar dan bekerja secara efisien. Pada akhir sector laboratorium sesuai profesi Ahli Teknologi Laboratorium dihasilkan melalui mata kuliah bersangkutan, Kesehatan. meliputi lima kelompok mata kuliah yaitu Sesuai dengan Keputusan Menteri mata kuliah pengembangan Pendidikan Nasional (Kepmendiknas) No. (MPK), 232/U/2000 Tentang pedoman penyusunan keterampilam (MKK), mata kuliah keahlian kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian berkarya (MKB), mata kuliah perilaku hasil belajar peserta didik ditegaskan bahwa berkarya (MPB) dan mata kuliah jenjang pendidikan diploma lebih diarahkan berkehidupan kepada atau Kurikulum D III Analis Kesehatan disusun keahliah tertentu yang bersifat profesional. mengacu pada Kemendiknas No.045/U/2002 Penekanan dan penataan kurikulumnya lebih tentang kurikulum inti pendidikan tinggi. penguasaan keterampilan mata kuliah kepribadian keilmuan bermasyarakat dan (MBB). berorientasi kepada kompetensi yang akan 1.3.Kurikulum program studi a.Distribusi Mata Kuliah Pertahun Tahun I NO KODE MK Mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) 1 AK-101 Pendidikan Agama 2 AK-102 Pendidikan Kewarganegaraan 3 AK-103 Bahasa Indonesia 4 AK-104 Bahasa Inggris Mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) 1 AK-201 Kimia Analitik 2 AK-202 Biokimia 3 AK-203 Instrumentasi 4 AK-204 Biologi Medic 5 AK-205 Biologi Molekuler 6 AK-206 Anatomi Fisiologi 7 AK-207 Patofisiologi Mata kuliah keahlian berkarya (MKB) 1 AK-301 Bakteriologi 2 AK-310 Parasitologi Mata kuliah prilaku berkarya (MPB) Kesehatan dan keselamatan 1 AK-402 kerja 2 AK-405 Promosi kesehatan 3 AK-408 Aplikasi computer 4 AK-409 Komunikasi Jumlah Total SEMESTER SKS MATA KULIAH I II JML T P T P 2 1 1 2 1 1 1 0 1 0 0 2 1 1 1 0 0 1 3 2 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 3 3 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 7 6 31 15 16 13 T P 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 2 2 0 1 1 0 0 8 1 10 18 Tahun II NO KODE MK 1 AK-203 Instrumentasi Mata kuliah keahlian berkarya (MKB) 1 AK-301 Bakteriologi 2 AK-302 Kimia klinik 3 AK-303 Immuno-Serologi 4 AK-304 Hematologi 5 AK-306 Toksikologi 6 AK-307 Analisa Kimia Air, makanan dan minuman 7 AK-308 Sitohistoteknologi 8 AK-310 Parasitologi Mata Kuliah prilaku berkarya (MPB) 1 AK-403 Manajemen Laboratorium 2 AK-407 Statistika Jumlah Total SEMESTER SKS MATA KULIAH III IV JML 1 T 0 P 1 T 0 P 1 T P 6 6 2 6 2 4 2 2 1 2 1 2 4 4 1 4 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 3 1 1 1 2 1 1 1 2 3 1 1 0 2 1 1 0 36 13 23 1 0 7 1 1 11 7 11 18 18 Tahun III NO KODE MK Mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) 1 AK-302 Kimia Klinik 2 AK-102 Immuno-serologi 3 AK-103 Hematologi 4 AK-104 Virologi 5 AK-309 Imunohematologi Mata kuliah keahlian berkarya (MKB) 1 AK-401 Etika Profesi dan Ilmu perilaku 2 AK-404 Kendali Mutu Lab. Kesehatan 3 AK-406 Metodologi Penelitian Mata kuliah keahlian berkarya (MKB) 1 AK-501 Praktek Kerja Lapangan (PKL) 2 AK-502 PKMD 3 AK-503 Karya Tulis Ilmiah (KTI) Jumlah Total Beban studi program Diploma III Analis Kesehatan adalah 96 SKS kurikulum inti yang terdiri dari: MPK : 6 SKS = 6,3% MKK : 14 SKS = 14,6% MKB : 48 SKS = 50% MPB : 15 SKS = 15,6% MBB : 13 SKS = 13,5% SEMESTER SKS MATA KULIAH V VI JML T P T P 3 3 3 1 1 1 1 1 1 0 2 2 2 0 1 1 1 1 1 0 2 2 2 0 1 1 2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 9 2 2 0 0 0 9 2 2 29 7 22 7 9 16 T P 0 0 0 0 9 2 2 13 13 Dengan proposisi mata kuliah 36 SKS atau 37,5% teori dan 60 SKS atau 62,5% praktik. b.Retribusi Mata Kuliah Berhubungan dengan Kimia SEMESTER KODE MK MATA NO KULIAH Kimia 1 AK-201 Analitik 2 AK-202 Biokimia SKS JML T I III II P T P T P 1 1 0 1 1 1 3 1 2 2 1 1 3 AK-302 Kim klinik 1 6 2 4 4 AK-306 Toksikologi 2 1 1 4 2 2 1 3 1 2 1 3 1 2 5 6 7 Analisa kim. Air, AK-307 makanan dan minuman Manajemen AK-403 Laboratoriu m AK-302 Kim klinik 2 Jumlah total 23 9 14 1 1 1 2 1 2 IV 2 3 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 3 4 6 3 V 1 1 5 9 VI 2 2 3 Jumlah mata kuliah yang berhubungan praktik, pada semester II kimia analitik juga dengan ilmu kimia yaitu tujuh mata kuliah dipelajari dengan bobot 1 sks yang hanya dengan bobot 23 SKS dengan persentase berupa praktik (analisa kuantitatif). Pada mata 23,96%, dengan belajar teori sebesar 9 SKS kuliah ini secara umum mempelajari analisa atau 39,13% dan praktik sebesar 14 SKS atau kimia kualitatif dan analisa kimia kuantitatif 60,87% dari total pembelajaran kimia. anorganik yang menjadi dasar pemeriksaan 2.Analisis Materi Ajar Kimia kimia klinik, kimia air makanan dan mineral, Pada jurusan Analis Kesehatan kimia farmasi serta Substansi kuliah yang berhubungan dengan ilmu kimia bahan kimia dan penanganannya, analis kimia yaitu tujuh mata kuliah dengan bobot 23 SKS kualitatif, dengan persentase 23,96% dari keseluruhan instrumentasi), pembuatan larutan pereaksi mata kuliah, dengan belajar teori sebesar 9 serta SKS atau 39,13% dan praktik sebesar 14 SKS pembelajaran ini adalah menyiapkan peserta atau 60,87% dari total pembelajaran kimia. didik supaya memiliki keterampilan dalam 2.1.Kimia Analitik melakukan analisa kimia kuantitatif non analis pemantauan instrumentasi, berupa berbahaya. Politeknik Kesehatan Medan jumlah mata Kimia analitik dengan bobot 3 sks kajiannya bahan kimia pengetahuan kuantitatif kualitasnya. termasuk di (non Focus dalamnya yang dialokasikan pada semester I (analisa membuat pereaksi, melakukan standarisasi kualitatif) dengan 1 sks teori dan 1 sks pada saat melakukan praktik kimia analitik. Tujuan dari mata kuliah ini agar peserta didik menerapkan mampu menerapkan konsep analisa kualitatif pemeriksaan dan analisa kuantitatif anorganik dalam Kegiatan belajar mengajar berupa kuliah tatap pemeriksaan kesehatan. muka/ceramah, penugasan mandiri, diskusi Kegiatan belajar mengajar berupa kuliah tatap serta praktik. Penilaian dilakukan berdasarkan muka/ceramah, penugasan mandiri, diskusi data serta praktik. Penilaian dilakukan berdasarkan individu, ujian semester, observasi kinerja data penugasan mahasiswa individu, ujian semester, observasi kinerja praktikum. mahasiswa melalui praktikum. 2.3.Kimia Klinik laboratorium yang diperoleh melalui 2.2.Biokimia konsep biokimia laboratorium yang diperoleh melalui kesehatan. melalui lisan, dalam penugasan tertulis atau Pada mata kuliah kimia klinik beban Mata kuliah biokimia dengan bobot 2 SKS sebesar 9 sks yang dialokasikan pada sks yang dialokasikan pada semester 2 dengan semester 3 sebanyak 3 sks (1 sks teori dan 2 teori 1 sks dan praktik 1 sks. Mata kuliah ini sks praktikum), pada semester 4 sebanyak 3 diberikan sebagai mata kuliah dasar keahlian sks (1 sks teori dan 2 sks praktikum) dan pada guna keahlian semester 5 sebanyak 3 sks (1 sks teori dan 2 terutama kimia klinik, mikrobiologi serta sks praktikum). Mata kuliah ini membasas analisis makanan dan minuman. Substansi tentang berbagai jenis senyawa kimia yang yang disampaikan meliputi kimia organic terdapat didalam darah, serum, plasma, urine, dasar, struktur dan fungsi karbohidrat, protein, fases dan cairan tubuh lainnya pada keadaan lemak, serta peran enzim, hormone dan normal dan abnormal untuk menunjang vitamin dalam tubuh manusia dengan focus diagnosis berbagai penyakit. Substansi kajian pada metabolisme karbohidrat, protein, lemak, kimia klinik berupa (1) urin dan urinalis: serta peran enzim, hormone dan vitamin pemeriksaan dalam tubuh manusia. Substansi yang dikaji kimiawi berupa serta pemeriksaan makroskopis mikroskopis dan perbedaan bahan biokimia dengan bahan kimiawi (3) semen (sperma) pemeriksaan nonbiokimia, (2) definisi, struktur, sifat kimia, makroskopis mikroskopis dan kimiawi (4) fungsi serta metabolism karbohidrat, lemak, cairan protein, enzim, hormone dan vitamin, (3) mikroskopis identifikasi transudat/eksudat pemeriksaan makroskopis menunjang (1) mata pengertian karbohidrat, kuliah biokimia lemak, protein, makroskopis dengan otak indikasi pemeriksaan dan kimiawi mikroskopis, (2) makroskopis kimiawi enzim, hormone dan vitamin. Tujuan dari mikroskopis, (6) mata kuliah ini peserta didik memahami pemeriksaan senyawa kimia dalam tubuh manusia serta kimiawi (7) darah berupa: makroskopis fases: cairan (5) sendi: mikroskopis, karbohidrat: metabolism karbohidrat pemeriksaan abnormal, kelainan jenis metabolism pemeriksaan kimia yang meliputi analisis gugus fungsi senyawa senyawa globulin dan elektroforesis protein, lemak: keracunan, napza, obat, pestisida, logam berat kolesterol, trigliserida, fosfolipida, asam-asam dan logam lain yang berbahaya pada cairan bebas lemak, jenis-jenis lipoprotein, non biologis, protein nitrogen: ureum, kreatinin, asam urat, makanan. Substansi kajian antara lain (1) kreatinin kliren, urea kliren, Tes faal hati: pengertian dan ruang lingkup toksikologi metabolism bilirubin dan ikterus, analisa analisis (2). sumber/asal racun (bahan kimia enzim: lipase, termasuk pestisida, tumbuhan, binatang) (3). fosfatase asam, fosfatase basa, LDH, CPK- mekanisme dan gejala klinis kasus keracunan CK, Gamma GT, analisis elektrolit: natrium, (4). kalium, keracunan. (5) ekstraksi, isolasi, identifikasi SGPT, kalsium, amylase, klorida, magnesium, serta sering analisa karbohidrat, protein: protein total, albumin, SGOT, yang organic, menyebabkan pemeriksaan racun dan Metode dan sampling pada kasus phosphor, Analisa gas darah: PH, pCO2, pO2, dan TCO2, HCO3, BE. Tujuan dari mata kuliah ini mengakibatkan diharuskan maupun invivo. (6) pencatatan dan laporan kepada mahasiswa memiliki penetapan kadar senyawa keracunan secara kasus bahan darah, urin, fases, serum plasma, cairan perundang-undangan lambung dan cairan tubuh lainnya dalam dengan napza (8) mekanisme dan gejala klinis mendiagnosis penyakit berdasarkan reaksi- keracunan napza. (9) metode dan teknik reaksi kimia. Kegiatan belajar mengajar sampling pada kasus napza. Tujuan dari mata berupa ceramah, diskusi, studi kasus, PBL, kuliah ini agar peserta didik terampil dalam CTL, serta praktik yang mendukung proses melakukan penyampaian mahasiswa. biologis pada kasus-kasus keracunan dan atau Penilaian dilakukan berdasarkan data yang akibat lain yang disebabkan oleh napza dan diperoleh melalui penugasan individu, ujian psikotropika, obat, pestisida dan logam berat. semester, Dan juga bahan makanan/minuman yang observasi kinerja mahasiswa (7) invitro kemampuan untuk menganalisis berbagai kompetensi keracunan. yang pengertian yang pemeriksaan dan berhubungan terhadap: cairan melalui lisan, tertulis atau praktikum. menjadi penyebab keracunan. Kegiatan 2.4.Toksikologi belajar mengajar berupa ceramah, diskusi, Mata kuliah toksikologi di jurusan studi kasus, PBL, CTL, serta praktik yang analis kesehatan dialokasikan pada semester 4 mendukung proses penyampaian kompetensi dengan jumlah sks sebanyak 2 sks yang terdiri mahasiswa. Penilaian dilakukan berdasarkan dari 1 sks teori dan 1 sks praktikum. Mata data kuliah individu, ujian semester, observasi kinerja ini membahas tentang metode yang diperoleh melalui penugasan mahasiswa melalui lisan, tertulis atau praktikum. 2.5. melakukan pengambilan cuplikan air, makanan dan minuman, melakukan analisis Analisa Kimia Air dan Makanan Minuman secara fisika dan kimia terhadap air, makanan dan minuman dan dapat mengintepretasikan Mata kuliah analisa kimia air dan hasil analisis. Bentuk kegiatan belajar berupa makanan minuman di jurusan analis kesehatan kuliah dialokasikan pada semester 3 dan 4 dengan penugasan mandiri, praktik serta kegiatan ko jumlah sks sebanyak 4 sks yang terdiri dari 2 kurikuler sks pada semester 3 (1 sks teori dan 1 sks pencapaian praktik) dan 2 sks pada semester 4 (1 sks Penilaian dilakukan berdasarkan data yang teori dan 1 sks praktik). Mata kuliah ini diperoleh melalui penugasan individu, ujian membahas semester, pengambilan tentang sampel metode dan air, makanan teknik dan minuman, analisa air, analisa makanan dan tatap lain muka/ceramah, yang mendukung kompetensi observasi diskusi, proses peserta kinerja didik. mahasiswa melalui lisan, tertulis atau praktikum. 2.6.Managemen Laboratorium minuman secara fisika dan kimia dengan Mata kuliah managemen laboratorium menggunakan metode instrumentasi dan non di jurusan analis kesehatan dialokasikan pada instrumentasi, serta interpretasi hasil analisis. semester 3 dan 4 dengan jumlah sks sebanyak Substansi kajiannya berupa (1) perundang- 3 sks yang terdiri dari 2 sks pada semester 3 undangan yang berhubungan dengan kualitas (1 sks teori dan 1 sks praktik) dan 1 sks pada air serta bahan tambahan makanan dan semester 4 (1 sks praktik). Mata kuliah ini minuman. (2) teknik pengambilan cuplikan air diberikan agar peserta didik mempunyai dan makanan/minuman (3) analisa air secara pengetahuan fisika, kimia dan instrumentasi. (4) analisa laboratorium, angka COD dan BOD. (5) menghitung dosis laboratorium, klor. (6) menghitung dosis antikoagulan untuk mengembangkan dan memelihara dokumen menjernihkan air. (7) interpretasi hasil analisis laboratorium, air. (8) analisis karbohidrat, lemak, protein, bekerjasama secara efisiensi sebagai bagian alcohol, vitamin, suplemen makanan dan dari tim, menjelaskan rencana kerja yang telah bahan tambahan makanan yang diizinkan. (9) dipersiapkan dalam tim. Tujuan dari mata interpretasi hasil analisis makanan minuman. kuliah ini agar peserta didik memahami Tujuan dari mata kuliah ini adalah peserta tentang pengelolaan kegiatan laboratorium didik memahami yang baik dan benar. Kegiatan belajar berhubungan mengajar berupa ceramah, diskusi, studi harus mampu perundang-undangan dalam: yang dengan kualitas air dan makanan minuman, kasus, PBL, tentang yang meliputi pencatatan pemusnahan CTL, manajemen serta organisasi laporan, dokumen, praktik yang mendukung proses penyampaian kompetensi Mata Kuliah yang Berhubungan dengan mahasiswa. Penilaian dilakukan berdasarkan Kimia data yang diperoleh melalui penugasan Pada jurusan Analis Kesehatan individu, ujian semester, observasi kinerja Politeknik Kesehatan Medan jumlah mata mahasiswa kuliah yang berhubungan dengan ilmu kimia melalui lisan, tertulis atau praktikum. yaitu tujuh mata kuliah (kimia analitik, biokimia, kimia klinik-1, kimia klinik-2, toksikologi, analisa kimia air makanan dan 3.Hasil Survey dan Wawancara Survey telah dilakukan terhadap unsur terkait, baik terhadap pembelajaran kimia laboratorium, kurikulum, proses maupun sedangkan sarana wawancara minuman dan managemen laboratorium) dengan bobot 23 SKS dengan persentase 23,96% dari keseluruhan mata kuliah Silabus Mata Kuliah Kimia dilakukan kepada Ketua Jurusan beberapa Silabus mata kuliah kimia disusun orang dosen mata kuliah yang terkait dengan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan kimia, seperti mata kuliah kimia analitik, dengan mengacu pada kurikulum yang telah kimia fisik, toksiologi, biokimia, manajemen ditetapkan. laboratorium yang ada di lingkungan jurusan Proses Perkuliahan Mata Kuliah Kimia Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Proses perkuliahan yang terdiri dari Medan. 40% teori diberikan diruangan kelas dengan Kurikulum metode tatap muka/ceramah, diskusi dan Kurikulum yang diterapkan pemberian tugas. Dan 60% proses perkuliahan merupakan kurikulum inti perguruan tinggi dilaksanakan secara praktik di laboratorium yang terdiri dari 96 SKS, serta 14 sampai 24 dengan bimbingan dan arahan langsung dari SKS kurikulum instusi (muatan local) yang dosen mata kuliah yang bersangkutan. Pada pelaksanaannya diserahkan saat perkuliahan di laboratorium mahasiswa kepada masing-masing instuisi tergantung melakukan praktikum secara individual dari pada kebutuhan. Pada mata kurikulum inti mempersiapkan bahan-bahan (dari bahan mata kuliah kimia fisika dan mata kuliah dasar) hingga menghasilkan bahan yang siap kimia farmasi tidak diikutsertakan, maka diuji. Peran dosen sebagai pengarah dan dosen dan ketua jurusan analis kesehatan tempat bertanya jika ada terjadi kendala pada menjadikan mata kuliah kimia fisik dan kimia proses farmasi sebagai praktikum disusun oleh dosen secara tim. sepenuhnya mata kuliah instusi. Pada proses pembelajarannya terdiri dari 60% praktik dan 40% teori. pelaksanaan Bahan Ajar praktikum. Panduan Bahan ajar yang digunakan para dosen masih kurang menguasai materi kimia secara berupa power point yang disusun sendiri oleh teoritis yang diberikan oleh dosen dengan dosen yang bersangkutan, hang out dan buku- alasan materi yang berhubungan dengan kimia buku kimia lainnya yang relevan seperti sangat Kimia dilakukan Fisika untuk paramedic, Kimia sulit untuk dimengerti. proses Sebelum perkuliahan dosen Kedokteran karangan Dra. Sukmariah M, dan memberikan kontrak perkuliahan hal ini Dra. Kamianti A, (edisi 2), penerbit Binarupa diakui oleh Aksara. Kimia Fisika Sukardjo, penerbit mahasiswa menyatakan bahwa dosen dalam Rineka Cipta, Biochemistry, 2nd edition mengajar kimia dalam kelas menggunakan Montgomery, Mosby Company. media. Sarana Laboratorium berlangsung didalam kelas 82% mahasiswa pada 87% mahasiswa dan 72% Ketika proses pembelajaran Laboratorium kimia yang terdapat menyatakan dosen menggunakan metode jurusan ceramah. analis kesehatan berupa laboratorium Kimia toksikologi; laboratorium Sarana praktikum (laboratorium) di Kimia analisa makanan dan minuman yang analis digabung dengan laboratorium Kimia analitik mahasiswa menjelaskan tidak ada hambatan dan laboratorium Kimia klinik dan biokimia. dalam melaksanakan praktikum sesuai dengan Alat dan bahan yang terdapat di laboratorium prosedur yang sudah disiapkan oleh dosen berfungsi dengan baik dan lengkap. Pada saat dikarenakan alat, bahan dan perlengkapan melakukan praktikum yang sesuai kompetensi lainnya sudah tersedia dengan lengkap. yang diharapkan tidak ada kendala dan dapat Mahasiswa mengakui (100%) bahwa dengan terlaksanakan sesuai prosedur karena alat dan adanya praktikum sangat membantu mereka bahan tersedia. dalam memahami konsep secara teoritis dan Analisis angket sudah terhadap mahasiswa juga pembelajaran kimia dan sarana laboratorium melakukan praktikum, kimia bersangkutan mengawasi Untuk mahasiswa kesehatan mengetahui respon atau menjelaskan 4.Analisis kimia pembelajaran Kimia sarana yang menunjang pembelajaran kimia. Maka diberikan angket ketika dosen dan 95% yang menuntun jalannya praktikum. persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran dan lengkap Kurikulum dan yang pengembangan disusun secara kepada mahasiswa. Dari angket mahasiswa kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dapat dilihat bahwa persentase 62% tertarik dengan mengacu kepada standar isi dan terhadap mata kuliah yang berhubungan standar kompetensi kelulusan. Standar lulusan dengan kimia, akan tetapi 52,4% mengakui yang digunakan dalam penyusunan kurikulum pendidikan D III Analis kesehatan mengacu dengan kepada standar kerja nasional Indonesia pembelajaran (SKKNI) sesuai laboratorium (praktik) dan 39% belajar teori Kepmenakertrans RI No.271/Men/XII/2004 di dalam kelas yang mana proses belajar tanggal 15 desember 2004 dan berdasarkan mengajar didalam kelas didominasi dengan KepMenKes RI. No. 370/Menkes/SK/III/2007 belajar tatap muka (ceramah) selain itu siswa tentang teknologi juga belajar dalam forum diskusi dan praktik kesehatan. Kurikulum D III yang dilakukan dilaboratorium dibimbing dan Analis Kesehatan juga mengacu kepada diarahkan langsung oleh dosen mata kuliah kurikulum inti (tanpa asisten meja). serta standar laboratorium laboratorium profesi ahli yang merupakan penciri kimia ada 61% yang terjadi merupakan didalam kompetensi utama dengan beban 40 – 80%. Penilaian dilakukan dari penugasan Kurikulum inti hanya memuat 96 sks dari (10%), Ujian tengah Semester (40%) dan total sks 110-120 sks. Dari analisis satuan Ujian Akhir Semester (50%). Persentase acara perkuliahan (SAP) terlihat penyusunan penilaian sama dilakukan pada belajar teori materi pokok masih kurang sesuai artinya, dan praktik, dengan rentang nilai >80 adalah masih ada pokok bahasan yang lebih dahulu A (istimewa), 71-79 adalah B (baik), 62-70 diajarkan mendapat tempat yang di bagian adalah C (cukup), 54-61 adalah D (kurang) belakang, misalnya pada mata kuliah kimia dan <54 adalah E (gagal). analitik-1 pokok bahasan analisa secara basah Ada masalah yang terjadi dalam dan kering seharusnya diajarkan setelah pembelajaran materi terkait dengan materi pokok bahasan pengenaln analisa dan pada kimia antara lain (1) sedikitnya tersedia waktu pokok bahasan analisis tembaga (Cu) dan untuk sifatnya seharusnya tidak diikuti dengan mahasiswa pokok identifikasi timbal dan sifat kimia makna (kation golongan I) seharusnya diikuti pokok (pengetahuan dasarnya kurang). (2) walaupun bahasan identifikasi besi dan sifat fisika/kimia dosen karena merupakan Kesehatan sudah berpengalaman mengajar kation golongan III. Proses pembelajarannya sejak 15 tahun yang lalu di SMAK hingga terjadi 18 kali pertemuan (satu semester) jurusan Analis Kesehatan (karena jurusan dengan dua kali ujian (pertemuan keenam analis kesehatan merupakan konfersi dari ujian tengan semester dan terakhir ujian akhir Sekolah Menengah Analis Kesehatan) namun semester). latar belakang studi dosen tidak linear (dosen logam-logam Dalam proes tersebut perkuliahan secara umum untuk mata kuliah yang berhubungan teori didalam kewalahan dari yang kelas, sehingga dalam memahami mereka praktikkan yang mengajar kimia di Analis sarjana MIPA dan Megister Administrasi Pendidikan) sehingga tambahan ilmu tentang Kesehatan Politeknik Kesehatan medan kimia tidak terlalu besar. sangat Materi kimia merupakan materi yang besar yakni 23,96% dari keseluruhan mata kuliah. sangat penting pada jurusan analis kesehatan 2. Adapun mata kuliah yang berhubungan politeknik kesehatan Medan, karena produk dengan kimia yang diajarkan adalah yang dihasilkan dari lembaga ini kerap kimia analitik, biokimia, kimia klinik, diharapkan bidang toksikologi, analisa makanan, minuman laboratorium yang keseharian sangat erat dan air, manajemen laboratorium yang hubungannya dengan ilmu kimia. Perlu terdapat pada kurikulum inti. menjadi ahli dalam dilakukan perbaikan pada kurikulum. 3. Ketua jurusan dan dosen kimia juga Perbaikan dapat dilakukan dengan menambah mata kuliah yang berhubungan memasukkan materi ajar kimia fisik guna mendukung kompetensi siswa. dengan kimia yang dianggap penting. Dari 4. Aktivitas praktikum berlangsung dengan analisa retribusi mata kuliah tidak adanya baik karena alat dan bahan untuk mata kuliah kimia dasar atau kimia umum. praktikum tersedia Sebenarnya kimia umum perlu diajarkan 5. Perlu dilakukan dengan perbaikan pada menambah mata karena dalam mata kuliah ini merupakan titik kurikulum dasar dalam mempelajari kimia secara umum, kuliah yang berhubungan dengan kimia dengan mata kuliah kimia dasar mahasiswa yaitu kimia dasar. sudah mempunyai bekal untuk mempelajari ilmu kimia lainnya. Untuk penempatannya, Daftar Pustaka materi kimia dasar baiknya diajarkan pada Adawiyah, R. (2011). Analisis Kompetensi semester 1. Sedangkan untuk kimia analitik, pedagogic Guru Kimia SMA dan biokimia, Hubungannya dengan Hasil Belajar kimia klinik, toksikologi, manajemen laboratorium, kimia fisik dan Kimia Siswa, Tesis Pendidikan Kimia, mata kuliah analisa makanan, minuman dan Medan: Program Pascasarjana Unimed air diajarkan setelah mahasiswa lulus/selesai Badriyah, N. (2012). mempeajari mata kuliah kimia dasar. Laboratorium Kesimpulan Tesis Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan Analisis Pengelolaan Sekolah Pendidikan Menengah Kimia, Medan: Program Pascasarjana Unimed Fadly, M. (2007). Perbedaan pengaruh sebagai berikut: Penggunaan 1. Retribusi mata kuliah yang berhubungan Terhadap Hasil Belajar Siswa Tesis dengan kimia di jurusan Analis Model Pembelajaran Pendidikan Kimia, Medan: Program Kimia, Vol. 3 No. 2 Edisi Agustus Pascasarjana Unimed 2011, Medan: Program Studi Magister Gugus jaminan mutu fmipa unesa. (2011). Peran Dosen dalam Pencapaian Mutu Pendidikan Kimia Unimed. Soedijarto. (2004), Kurikulum, Sistem Perguruan Tinggi. http://spm-fmipa- Evaluasi, dan Tenaga Pendidikan unesa.blogspot.com/2011/02/peran- sebagai dosen-dalam-pencapaian-mutu.html, Penyelenggaraan Sistem Pengajaran gugus jaminan mutu fmipa unesa di Nasional, Jurnal Pendidikan Penabur - post tanggal 20 feb 2011. (diakses 21 No.03 / Th.III / Desember 2004 Februari 2012) http://www.bpkpenabur.or.id/files/hal Khuwazaki, (2011). Ilmu Kimia Kehidupan Sehari-hari. dalam http://zaky- Unsur Strategis dalam %20089107%20Kurikulum,%20Sistem%20Ev goldenzero.blogspot.com/2011/09/ilm aluasi%20dan%20Tenaga%20Pendidi u-kimia-dalam-kehidupan-sehari- kan%20sebagai%20Unsur%20Strategi hari.html (diakses 21 February 2012) s%20dalam%20Penyelenggaraan%20 Pranowo Harno, (2010). Chemistry for Better Life, Sistem%20Pengajaran%20Nasional.pd f (diakses 21 Februari 2012). http://harnodp.blog.ugm.ac.id/2010/05 Subagia. W, (2005) Restrukturisasi Materi /17/peran-ilmu-kimia-bagi-peneliti- Ajar Kimia. Jurnal Pendidikan dan kesehatan/ (diakses 21 Februari 2012) Pengajaran IKIP Negeri Rahayu, Sri (2011), Analisis dan Pengembangan Materi Ajar Kimia Pada program Studi Agroteknologi Universitas provinsi kes R.I. Al-Muslim Aceh. Jurnal Bireuen Pendidikan Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVI Desember 2005 Tresnaningsih, E, (2010) Kesehatan dan keselamatan Kerja Kesehatan, Jurnal, Laboratorium Setjen Dep