PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA

advertisement
(Nama Skema Pengabdian)
Perjanjian No: III/LPPM/2014-03/14-PM
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA
PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN
PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING
Disusun Oleh:
Triyana Iskandarsyah, SE., Msi
Ria Satyarini, SE., Msi
Vera Intanie Dewi, SE., MM
Felisca Oriana, SE., Msi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Katolik Parahyangan
Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung, 40141
2014
ABSTRAK
Pengabdian pada Masyarakat Jurusan Manajemen UNPAR yang telah dilakukan selama ini
terhadap warga yang merupakan ibu-ibu PKK maupun pelaku usaha di RW 11 dirasa telah
berjalan dengan baik. Para peserta selalu antusias dalam mengikuti pelatihan yang
diberikan, dan mereka menjadi lebih mengetahui apa yang seharusnya dilakukan ataupun
tidak dilakukan berhubungan dengan usaha mereka ataupun terhadap pengelolaan rumah
tangganya.
Pelatihan yang telah dilakukan sehubungan dengan kegiatan Pengabdian pada
Masyarakat Jurusan manajemen adalah pelatihan pembukuan, pelatihan perhitungan harga
pokok, diskusi tentang menabung dan investasi, pelatihan pemasaran, pemberian inspirasi
tentang menjadi pelaku bisnis yang work smart, serta beberapa pelatihan yang
berhubungan dengan peningkatan keahlian.
Hasil yang didapat saat ini adalah para peserta merasa ditambah pengetahuannya,
digugah kesadarannya, dan ditambah keahliannya. Walaupun pasti ada kendala, tetapi lebih
banyak benefit yang didapat baik dari sisi peserta maupun dari sisi Jurusan Manajemen yang
memberikan pelatihan dan melakukan pengembangan.
Diharapkan kedepannya kegiatan ini terus berkesinambungan dan terus memberikan
arti bagi kedua belah pihak, yaitu UNPAR dan masyarakat di RW 11. Selain itu diharapkan
akan banyak pihak-pihak lain yang mau terlibat dalam kegiatan pengabdian ini, terutama
pihak-pihak dari eksternal UNPAR, sehingga kegiatan ini dapat memunculkan banyak
jejaring bagi semua pihak.
Bab 1. Mitra Kegiatan
Yang menjadi mitra dari pengabdian Jurusan Manajemen adalah para pelaku Usaha mikro
dan ibu-ibu PKK yang berada disekitar Unpar, tepatnya di RW 11 Bukit Jarian. Karena ini
merupakan pengabdian lanjutan, maka yang dibina ada dua, yaitu para pelaku usaha mikro
yang berada diRW 11 secara keseluruhan, dan yang kedua adalah para pelaku usaha mikro
dan ibu-ibu PKK yang merupakan binaan lanjutan dari Manajemen Unpar dan BNP.
Jumlah kelompok yang pertama yang merupakan keseluruhan apabila dikumpulkan dapat
mencapai jumlah sekitar 120 orang, tetapi kalau binaan dengan BNP sekitar 30 orang saja.
Binaan dengan BNP ini pernah dibina dengan beberapa keahlian, diantaranya adalah
pemasaran dan keuangan lalu pernah diberikan training dengan diajak ke Bogasari baking
centre diJakarta.
Sebenarnya ibu-ibu yang dibina ini merupakan ibu-ibu yang sudah cukup berumur. Usia
mereka kebanyakan diatas 30 tahun. Mereka merupakan anggota PKK yang memang senang
belajar hal-hal baru. Tetapi keberanian mereka untuk mengembangkan bisnis yang sekarang
ada ataupun membuka bisnis yang baru sudah sangat terbatas. Karena mereka lebih
memilih mencari pekerjaan atau bidang usaha yang relative stabil dan menjanjikan.
Dari mental dan kemauan belajar sebenarnya mereka merupakan orang-orang yang mau
belajar dan mau meluangkan waktu untuk hadir pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Tetapi factor usia dan keberanian mengambil resiko yang membuat mereka sulit untuk
mengambil kesempatan yang ada. Karena mereka merupakan kumpulan orang yang pada
umurnya sudah memiliki banyak tanggung jawab, sehingga kemauan untuk mengambil
resiko relative lebih sedikit.
Terdapat tambahan data untuk mitra yaitu:

Sebagian besar pelaku UKM berpendidikan dibawah SMA

Sebagian besar pelaku UKM beromzet kurang dari 4 juta /bulan

Sebagian besar pelaku UKM belum melakukan pencatatan keuangan baik
untuk pembelian maupun penjualan produk
Pengabdian pada Masyarakat dapat berjalan baik salah satunya apabila banyak pihak yang
terlibat. Pada akhir tahun 2013 ini, Bank Nusantara Parahyangan (BNP) mengulurkan
bantuan untuk ikut serta dalam program Pengabdian pada Masyarakat ini. BNP memilih
pendampingan terhadap ibu-ibu PKK yang berada di RW 11. BNP menjadi penyandang dana
pada kegiatan pelatihan yang akan diadakan. Tidak hanya keikutsertaan sebagai
penyandang dana, tetapi juga keikutsertaan dalam kepanitiaan dan keterlibatan dengan
para peserta. Diperiode selanjutnya BNP juga akan bersama-sama dengan pihak UNPAR
dalam memberikan pembinaan kepada para peserta sehingga mereka yang memiliki
keinginan untuk membuka usaha dapat dibimbing dan dibina. Kerjasama antara BNP dengan
UNPAR juga merupakan tindak lanjut dari MOU antara keduanya. Saat ini BNP mempunyai
value dari kegiatan pengabdian pada masyarakatnya yaitu sustainability, dimana
harapannya setiap kegiatan yang dilaksanakan bukanlah merupakan kegiatan yang hanya
sekali dilakukan dan sesudah itu selesai (hit and run) tetapi merupakan kegiatan yang terus
berkelanjutan, dimana BNP dapat melakukan pendampingan bagi pelaku usaha yang
didampinginya serta bagi pelaku usaha mendapatkan keuntungan karena usahanya dapat
terus berlanjut karena memperoleh pendampingan.
UNPAR sebagai institusi pendidikan, terutama jurusan Manajemen yang terlibat memiliki
roadmap penelitian dan pengabdian yang sama yaitu sustainability. Sehingga kerjasama
antara BNP dan UNPAR ini menjadi kerjasama yang juga didasari atas kesamaan value yang
diusung antara keduanya, yaitu sustainability.
Dikarenakan peserta pengabdian yang terdiri dari ibu-ibu PKK sudah dibantu oleh BNP,
maka fokus kegiatan Pengabdian pada Masyarakat yang didanai oleh LPPM UNPAR
ditujukan terhadap para pelaku UKM yang berada di RW 11. Harapannya baik ibu PKK
maupun pelaku UKM di RW 11 dapat meningkatkan kemampuan mereka, sehingga pada
akhirnya mereka menjadi lebih berdaya dan lebih sejahtera.
Bab 2. Persoalan Mitra Kegiatan
Saat ini permasalahan mitra yang dalam hal ini adalah para pelaku usaha di RW 11
bervariasi, tetapi apabila dikategorikan kira-kira permasalahan yang ada sebagai berikut:
1. Permasalahan ketidakdisplinan para pelaku usaha dalam melakukan pencatatan
keuangan. Sampai saat ini masih banyak pelaku usaha yang masih merasa kerepotan
dalam melakukan pencatatan keuangan usaha, sehingga sampai saat ini masih
tercampurnya pendapatan usaha serta pendapatan rumah tangga.
2. Kesulitan mendapatkan pinjaman modal untuk mengembangkan usaha. Hal ini
dikarenakan para pelaku usaha apabila ingin meminjam dari lembaga keuangan
membutuhkan agunan, padahal tidak semua pelaku usaha memiliki agunan.
3. Kesulitan untuk memasarkan produknya. Hal ini dikarenakan keterbatasan dalam
mengenal dan mengembangkan pasar.
4. Kesulitan untuk mendapatkan pemasok yang dapat memberikan harga yang lebih
murah atau mampu memberikan kualitas bahan baku seperti yang diharapkan.
5. Kurangnya pengetahuan dan keahlian untuk mengembangkan usahanya, karena
sebagian besar para pelaku usaha membuka usaha dengan modal keberanian saja,
mereka tidak memiliki pengetahuan atau keahlian yang mumpuni sebelumnya.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, tim pengabdian Manajemen FE mengusulkan
solusi untuk setiap permasalahan
No.
Masalah
Solusi
Rencana Kegiatan
1
Permasalahan
- Mengingatkan
- Mengundang
pihak
ketidakdisplinan para
pentingnya
perbankan
untuk
pelaku usaha dalam
pencatatan
yang
menerangkan pentingnya
melakukan
dilakukan
pencatatan usaha
pencatatan keuangan
2
Kesulitan
- Membuka jejaring - Mengundang
pihak
mendapatkan
dengan
pihak
perbankan atau lembaga
pinjaman
modal
perbankan
keuangan mikro
untuk
mengembangkan
usaha.
3
Kesulitan
untuk - Mengenalkan
- Memberikan pelatihan
memasarkan
strategi pemasaran
pemasaran
produknya.
produk yang dapat - Mengundang
pihak
dilakukan
eksternal
untuk
membantu pemasaran
produk
4.
4. Kesulitan untuk - Membuka jejaring - Mengenalkan
pihakmendapatkan
dengan
pihak
pihak eksternal yang
pemasok yang dapat
eksternal
berhubungan
dengan
memberikan
harga
pasokan bahan baku
yang lebih murah
atau
mampu
memberikan kualitas
bahan baku seperti
yang diharapkan.
5.
Kurangnya
- Pemberian pelatihan - Pelatihan-pelatihan yang
pengetahuan
dan
yang dibutuhkan
dibutuhkan
keahlian
untuk
mengembangkan
usahanya
Bab 3. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian
Kegiatan pengabdian Jurusan manajemen UNPAR dibuat dalam 2 kegiatan besar selain
terdapat beberapa kegiatan dan diskusi dengan pihak para pelaku UKM maupun pihak
BNP. Kegiatan besarnya dilakukan pada dua acara kegiatan yaitu:
1. Acara pada tanggal Pelatihan 26 April 2014 “Perencanaan Keuangan dan
Pengembangan Bisnis”. Acara ini terselenggara atas kerjasama antara pihak jurusan
Manajemen UNPAR dengan BNP dan OJK. Pendanaan juga dibagi dua, yaitu pihak
Jurusan Manajemen UNPAR dan pihak BNP. Jumlah peserta yang hadir sebanyak
peserta. Kegiatan dilaksanakan di AULA Gedung 9 FE UNPAR.
 Acara dimulai dengan pemberian informasi dari pihak BNP dan OJK tentang
pentingnya pencatatan keuangan usaha. Selain itu juga diberikan perlunya
pemisahan tentang keuangan pribadi dan keuangan usaha. Diberikan juga
pemahaman tentang lembaga keuangan dan produk-produk perbankan, ini
bagian dari kegiatan OJK untuk membuat lebih banyak masyarakat untuk
pergi kebank atau berhubungan dengan bank.
 Sesi kedua diisi oleh para pelaku usaha yang berhasil untuk mensharingkan
kesulitan dan keberhasilan mereka dalam membuka usahanya. Kesimpulan
yang didapat adalah para pebisnis ini merupakan orang-orang yang pantang
menyerah, mereka juga selalu mencoba untuk membedakan produk mereka
dengan produk pesaing yang ada di pasar.
 Sesi ketiga hanya ditujukan bagi para pelaku UKM binaan Manajemen UNPAR
dan BNP yang berjumlah 30 orang. Hasil dari diskusi tersebut adalah
pengungkapan masalah dari para pelaku usaha akan sulitnya mendapatkan
modal usaha, sehingga pihak BNP berjanji untuk memberikan kemudahan
bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan akses pinjaman modal. Bahkan
bisa jadi kemudahan ini berupa pemberian grant dari BNP kepada pihak
pelaku usaha sebagai bentuk CSR dari pihak BNP.
2. Acara kedua terlaksana pada tanggal 20 September 2014. Acara ini masih
merupakan kerjasama dengan pihak BNP hanya pendanaan dari pihak Jurusan
manajemen UNPAR saja. Acara ini khusus menggaet para pelaku usaha yang
memang selama ini sudah dibina oleh Jurusan Manajemen UNPAR dan pihak BNP
yang berjumlah 30 orang. Acara pelatihan sendiri terdiri dari 4 sesi yaitu sebagai
berikut:
 Acara pertama berisi tentang sharing dari pelaku usaha yaitu Ibu maria
Widyarini yang memberikan sharing tentang pengembangan produk.
Diberikan tips tips yang berhubungan dengan memproduksi produk dengan
bahan yang sama tetapi dengan ide atau desain yang berbeda. Diberikan juga
cara-cara pencarian ide serta pencarian pasar untuk produk yang dibuat.



Sesi kedua berisi penjelasan dari pihak BNP tentang prosedur pengajuan
kredit di bank umumnya dan BNP khususnya. Diberikan trik-trik yang harus
diperhatikan dalam pengajuan kredit tersebut.
Sesi ketiga masih tentang pengajuan kredit kepada lembaga keuangan tetapi
lebih kepada cara pembuatan proposal bisnis. Peserta diberikan pengetahuan
tentang informasi apa saja yang harus ada dalam suatu proposal bisnis.
Bahan diberikan oleh Bpk Dianta darai pihak FE UNPAR.
Sesi terakhir diberikan pelatihan peningkatan keahlian dalam mengolah
bahan kain perca yang banyak ditemukan di sekitar Jalan Bukit Jarian.
Pelatihan diberikan oleh Ibu Ridawati yang merupakan pengrajin kain perca
dan pembuat boneka country. Peserta mengharapkan pada pelatihan
selanjutnya dapat diberikan pelatihan pembuatan boneka country.
Apabila dibandingkan antara rencana kegiatan, target luaran dan
pelaksanaan kegiatan dapat dibuat perbandingan sebagai berikut:
Rencana Kegiatan
Target Luaran
Pelaksanaan kegiatan
- Mengundang pihak - Meningkatkan
- Kegiatan dilakukan dengan
perbankan
untuk
kesadaran
dan
bekerjasama dengan Bank
menerangkan
kemauan
untuk
BNP
sebagai
mitra
pentingnya
melakukan
pengabdian
jurusan
pencatatan usaha
pencatatan keuangan
Manjemen serta dihadiri
- Menjadikan
juga oleh OJK. Pada acara ini
pencatatan keuangan
para
pelaku
usaha
adalah kebiasaan
diterangkan
tentang
pentingnya
pencatatan
serta pentingnya pemisahan
keuangan
usaha
dan
keuangan pribadi.
- Acara kegiatan terlaksana
pada tanggal 26 April 2014
dengan jumlah peserta
sebanyak 119 orang.
- Mengundang pihak - Mengetahui
- Kegiatan dilakukan dengan
perbankan
atau
prosedur meminjam
mengundang kembali pihak
lembaga keuangan
dari
lembaga
perbankan yaitu BNP untuk
mikro
keuangan
serta
menjelaskan
prosedur
syarat-syaratnya
peminjaman dari lembaga
- Diharapkan
dapat
keuangan secara umum dan
menghubungkan
di BNP secara khusus.
antara
pihak - BNP memberikan peluang
perbankan
dan
pelaku bisnis ukm
-
-
-
Memberikan
pelatihan pemasaran
Mengundang pihak
eksternal
untuk
membantu
pemasaran produk
Mengerti dasar-dasar apa
yang
harus
dilakukan
untuk
menjual produknya
Dapat berkolaborasi
dengan
pihak
eksternal
-
-
Mengenalkan pihak- pihak eksternal yang
berhubungan dengan
pasokan bahan baku
-
Pelatihan-pelatihan
yang dibutuhkan
-
Dapat berkolaborasi dengan
pihak
eksternal dan sesama
peaku usaha di RW
11
Peningkatan
pengetahuan
dan
keahlian
pelaku
bagi para pelaku usaha
untuk
memproseskan
pengajuan kreditnya bagi
para pelaku usaha yang
selama ini sudah menjadi
binaan
oleh
Jurusan
Manajemen UNPAR serta
BNP.
Acara pelatihan kemudian
disambung
dengan
pemberian
pelatihan
pembuatan proposal bisnis.
Diberikan
tips
tips
sederhana
tentang
membuat proposal bisnis
yang menarik bagi investor
maupun
bagi
lembaga
keuangan.
Acara terselenggara pada
tanggal 20 September 2014
dengan peserta 27 orang
Memberikan sharing dari
para pelaku usaha yang
sudah
berhasil.
para
pebisnis ini memberikan
pengetahuan tentang cara
menjual produk, cara untuk
bertahan hidup dan cara
berpikir kreatif.
Acara diselenggarakan pada
tanggal 26 April 2014
dengan peserta 119 orang
Belum dilakukan karena
pelaku usaha yang terlalu
beragam sehingga sulitnya
menentukan pihak pemasok
mana yang akan dihubungi.
Sudah dilakukan dengan
dibuatnya
kegiatan
pelatihan
peningkatan
usaha
-
keterampilan
yang
berhubungan
dengan
pemanfaatan kain perca.
Hal ini dilakukan karena
disekitar wilayah bukit
Jarian banyak sekali kain
perca yang tidak terpakai.
Diberikan
sharing
dari
pelaku usaha dalam mencari
ide-ide yang sehubungan
dengan pengembangan ide
produk yang sudah dimiliki
saat
ii.
Contoh
pengembangan produk yang
diberikan adalah craft yang
dapat dibuat dari kain
perca.
Secara keseluruhan mitra sangat antusias mengikuti keseluruhan kegiatan dari awal
sampai akhir. Mereka merasa mendapatkan manfaat dari kegiatan yang dilakukan. Untuk
keberlanjutan sampai saat ini mereka masih berharap bahwa acara pengabdian ini masih
dapat terselenggara seterusnya.
Saat kegiatan berlangsung, biasanya yang segala perlengkapan disiapkan oleh pihak
Manajemen Unpar dan BNP. Pendanaan juga dibagi dua, oleh pihak Manajemen Unpar
dan BNP.
Bab 4. Hasil dan Kesimpulan
Dampak dari kegiatan ini terhadap mitra kegiatan dalam bentuk: peningkatan
produktivitas
mitra,
peningkatan
atensi
akademisi
terhadap
kelompok
masyarakat/industri kecil, peningkatan kegiatan pengembangan ilmu, teknologi dan seni
di perguruan tinggi. Diharapkan dengan adanya pelatihan-pelatihan yang telah diberikan
mitra menjadi lebih produktif karena kemampuan dalam bidang pemasaran, keuangan,
serta kewirausahaan telah meningkat.
Dari pihak Manajemen Unpar sendiri sampai saat ini terjadi peningkatan atensi akademisi
terhadap UKM. Sampai ke road map programstudi Manajemen lebih kepada objek usaha
Kecil dan Menengah. Pada akhirnya karena peningkatan atensi akademisi maka kegiatan
pengembangan ilmupun menjadi lebih berkembang, terutama dengan hal-hal yang
berkaitan dengan usaha Kecil dan Menengah.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN:
- Modul pelatihan
- Foto-foto kegiatan pengabdian
- dsb
Download