BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi

advertisement
BAB IV
KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori
4.1.1 Teori Animasi
12 prinsip animasi dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt
Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan diskusi kreatif, juga
untuk melatih animator-animator muda dengan lebih cepat dan lebih baik. Kedua belas
prinsip animasi ini menjadi salah satu dasar dari animasi karakter kartun yang digambar
manual. Prinsip film animasi merupakan aturan dasar yang memungkinkan karakter yang
diciptakanya dapat bergerak dan hidup wajar, dalam arti dapat diterima oleh akal manusia,
meskipun karakter tokoh ciptaan merupakan hasil imajinasi yang tak mungkin dapat
diterima secara rasio.
Prinsip animasi ini mencoba melogikakan sesuatu yang muskil dengan mencoba
mengikuti hokum alam yang berlaku, meskipun ada beberapa karakter yang dilebih –
lebihkan agar member penekanan terhadap ekspresi tertentu kepada suatu karakter supaya
dapat dipahami oleh penonton khususnya anak – anak.
12 Prinsip animasi menurut Walt Disney antara lain :
-
Squash and Stretch : digunakan untuk membuat suatu gerakan
sehingga terlihat dilebih-lebihkan. Squash and stretch biasanya
digunakan untuk mendapatkan efek yang komedis.
-
Antisipasi : sebuah gerakan awalan, yang fungsinya adalah untuk
memberi gambaran kepada pemirsa kira-kira adegan apakah yang akan
terjadi. Contohnya seperti saat akan melempar bola baseball.
26 -
Pose to pose : penentuan posisi gambar key animation dan inbetween.
Cara animator menentukan posisi gerak karakter dari posisi awal gerak
hingga posisi akhir disisipkan dengan gerakan yang menyambung
diantara titik awal hingga titik akhir itu.
-
Staging adalah penempatan karakter dalam sebuah scene, fungsinya
adalah menyampaikan mood atau maksud dari suatu adegan.
-
Follow-through dan overlapping action adalah dua teknik yang
membantu membuat aksi menjadi lebih kaya dan lebih penuh dengan
detail dan penjiwaan. Follow-through adalah reaksi karakter setelah
menjalankan suatu aksi, sedangkan overlapping action adalah gerakangerakan yang membaur dengan gerakan utama si karakter.
-
Slow-in dan Slow-out terdiri dari melambatkan awal dan akhir dari
sebuah aksi, sedangkan mempercepat bagian tengah dari aksi tersebut.
Efek “Snappy” akan didapatkan pada saat gerakan dipercepat dan
diperlambat dengan cara ini.
-
Secondary action terdiri dari gerakan-gerakan kecil yang melengkapi
aksi utama. Contohnya, gerakan rambut, gerakan pakaian yang
dikenakan karakter.
-
Timing adalah saat dan jumlah waktu dari karakter dalam menjalankan
sebuah aksi. Timing akan menambahkan emosi dan intensi dari
performa pada karakter.
-
Exaggeration adalah gerakan berlebihan dari suatu karakter yang
biasanya membantu si karakter untuk menyampaikan inti dari aksi
yang dilakukannya.
27 -
Solid Drawing, menekankan garis dan bentuk yang jelas untuk
membuat karakter animasi menjadi hidup. Dalam dunia 3D dikenal
sebagai Solid Modelling and Rigging, yang membantu menyampaikan
bobot, kedalaman, dan keseimbangan dari sebuah karakter.
-
Character personality, atau penampilan seperti yang disebut pertama
kali, harus bisa membawa koneksi emosional antara karakter dan
penonton. Karakter harus dibangun secara baik, mempunyai sifat yang
menarik, dan mempunyai keinginan dan kebutuhan jelas yang
mendasari kelakuan dan aksinya.
-
Arcs / Arch adalah semua gerakan yang terlihat natural, karena semua
benda memiliki bobot tertentu seperti kebanyakan makhluk hidup yang
sebenarnya.
-
Appeal adalah pengaturan komposisi staging karakter atau suatu objek
pada suatu posisi agar dapat menyiratkan berbagai kesan dan pesan
yang tersampaikan kepada penonton secara langsung atau tidak
langsung.
4.1.2 Teori Tipografi
Tipografi sebagai salah satu disiplin ilmu dalam Desain Komunikasi Visual juga
memiliki peran yang penting dalam menyampaikan komunikasi. Menurut buku
“Tipografi dalam desain grafis” sebuah huruf harus memiliki potensi untuk
menerjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang
dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual.
-
Clarity: kejelasan suatu huruf untuk dilihat.
-
Readability : keterbacaan dari suatu huruf.
-
Legability : kemudahan suatu huruf untuk dibaca.
-
Visibility: kemudahan suatu jenis huruf untuk dibaca.
28 4.1.3 Teori Warna
Warna merupakan salah satu unsur yang tidak bisa berdiri sendiri. Penampilan
suatu warna selalu dipengaruhi dan ditentukan oleh warna lain yang ada di sekitarnya.
Warna juga merupakan tampilan fisik pertama yang sampai ke mata kita yang
membedakan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Baik itu benda mati atau benda hidup.
Warna bisa kita lihat karena ada interaksi atau karena ada saling mempengaruhi antar
warna itu sendiri. Warna biru dengan kadar pencahayaan yang sama akan terlihat berbeda
penampilannya bila diletakkan di atas latar yang berbeda atau didekatkan dengan warna
yang berbeda pula.
Setiap warna menimbulkan kesan yang berbeda – beda. Dengan memahami
berbagai hal mengenai warna akan memudahkan kita untuk mendapatkan pandangan
yang tepat mengenai tata warna itu sendiri, sebab nuansa warna yang ditimbulkan oleh
warna yang bersangkutan sangat banyak dan kesan yang ditimbulkannya pun sangat
beragam.
4.1.4 Teori Desain Komunikasi Visual
Desain pada dasarnya adalah hasil penyusunan atau komposisi yang didalamnya
terdapat unsur visual berikut emosionalnya dengan memperhatikan prinsip - prinsip
desain yang dituangkan didalam satu komposisi yang harmonis. Komposisi dalam bahasa
latin yaitu 'conponere' yang artinya penggabungan dari banyak menjadi suatu komposisi
yang serasi.
Prinsip – prinsip Desain yang ada antara lain :
-
Kesatuan : Menyatukan elemen elemen oleh kelompok yang saling
berdekatan sehingga mereka terlihat seperti milik mereka bersama.
Ulangi warna, bentuk, dan tekstur dan menjadi sesuatu yang tunggal.
-
Keseimbangan : Setiap elemen pada susunan visual berat yang telah
ditentukan oleh ukurannya, kegelapan atau keringanan, dan ketebalan
dari baris. Ada dua pendekatan dasar untuk menyeimbangkan.
29 -
Rhythm / Irama : pola berulang yang dibuat oleh unsur-unsur yang
berbeda-beda. Pengulangan (mengulangi unsur serupa dalam cara yang
konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau
elemen) adalah kunci untuk visual ritme.
-
Proporsi : Pembagian anatomi yang sesuai dalam merancang suatu
desain, baik dalam illustrasi maupun dalam pembagian format suatu
desain.
-
Skala : Ukuran yang relatif dari suatu objek jika dibandingkan dengan
objek atau elemen lain tidak diketahui ukurannya.
-
Keserasian : suatu usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna ,
tekstur, dan elemen – elemen lainnya yang disusun secara seimbang
dalam suatu susunan komposisi agar nyaman dipandang.
4.1.5 Teori Komunikasi
Komunikasi diambil dari kata 'communication', yang dalam bahasa latin
'communicatio', dari kata communis yang berarti 'sama' dalam arti sama makna.
Komunikasi merupakan penyampaian pemikiran atau perasaan oleh seseorang
kepada orang lain dalam wujud simbol 'pikiran'.
Unsur - unsur dalam komunikasi yaitu :
-
Sumber (Komunikator) : Orang yang menyampaikan pesan kepada
Komunikan
-
Pesan (Massage) : Hal yang ingin disampaikan kepada Komunikator
-
Penerima (Komunikan) : Orang yang menerima Pesan
-
Saluran (Channel) : Sarana untuk menyampaikan pesan
-
Hasil (Feedback) : Reaksi dari pesan yang disampaikan
30 4.2 Strategi Kreatif
Pada bagian ini akan diuraikan konsep perencanaan visual yang akan mendokterg
program audio visual film pendek dengan judul “Djamu Woman”
Keyword :
Djamu, Jamu, Woman, Superhero
4.2.1 Strategi Komunikasi
Strategi Komunikasi adalah sebuah perencanaan komunikasi yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan dari film pendek Djamu Woman.
1. Tujuan Komunikasi
Tujuan Komunikasi dalam animasi film pendek Djamu Woman adalah untuk
menghibur sekaligus membawa Jamu sebagai salah satu obat tradisional kepada
pemirsa.
Strategi Komunikasi dilakukan dengan cara :
-
Menggunakan media Superhero sebagai peracik jamu.
-
Menggunakan Narator untuk membangun mood cerita.
2. Pendekatan Komunikasi
Dalam perancangan media komunikasi film pendek Djamu Woman dilakukan
agar pemirsa memiliki rasa keingintahuan khasiat Jamu yang sesungguhnya, baik
yang sudah mencoba maupun yang belum.
31 4.2.2
Sasaran Khalayak
B.1 Sasaran Primer
a. Geografis :
Masyarakat yang tinggal di kota besar.
b. Demografi
- Usia 9 – 16 Tahun
- Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
- Tingkat Pendidikan : Sekolah Dasar kelas 3 SD keatas
- Status Ekonomi : Menengah Keatas
c. Psikografi:
- Anak – anak yang tertarik dengan film animasi / kartun.
- Anak – anak yang menyukai tokoh superhero.
- Anak – anak yang suka berkhayal.
B.2 Sasaran Sekunder
a. Geografis : Masyarakat yang tinggal di daerah yang sedang berkembang
dan kota besar
b. Demografi
- Usia 17 – 40 Tahun
- Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
- Tingkat Pendidikan : Sekolah Menengah Atas keatas
- Status Ekonomi : Menengah Keatas
32 c. Psikografi :
- Pecinta film dengan tema Superhero
- Pecinta film Animasi / Kartun
4.2.3
Positioning
Film pendek Djamu Woman adalah film animasi 3 dimensi dengan
tambahan 2 dimensi yang bertemakan superhero yang gemar minum jamu disaat
membutuhkan dengan manusia dengan style kartunis sebagai pelaku – pelakunya.
4.2.4
Jadwal dan Penempatan Media
Jadwal dan Penempatan Media adalah salah satu bagian yang penting
dalam audio visual. Agar program audio visual dapat tersampaikan pesannya
dengan baik, sasaran harus mengetahui lebih dulu dan merasa tertarik untuk
menyaksikan program audio visual tersebut, oleh karena itu diperlukanlah materi
promosi.
Pemenmpatan media promosi dapat diterapkan dalam berbagai cara,
antara lain :
-
Penayangan trailer di stasiun televise swasta di jam – jam primer.
-
Penayangan trailer di iklan bioskop sebelum film bioskop dimulai.
-
Penempatan poster di tempat strategis dan sering didatangi oleh
banyak orang seperti mall, restoran, toko mainan, dan lain lain.
33 4.2.5 Plot cerita
Usaha Superhero Djamu Woman dengan kealihaian dan jamu berkhasiatnya
untuk menangkap para penjambret tas dan menyerahkannya kepada pihak berwajib.
4.2.6
Sinopsis singkat
Di suatu siang yang panas dan bersuasana sepi, [nama] si tukang jamu kedatangan
pembeli ibu – ibu yang gemuk dan memiliki dandanan yang sangat matching. Sedang
menyeduhkan jamu tiba – tiba ada 2 orang laki – laki yang berlari dan menjambret tas ibu
gemuk itu dan langsung kabur.
Ternyata [nama] si tukang jamu itu adalah Djamu Woman, superhero yang akhir
– akhir ini sering muncul di media dan selalu menyelamatkan orang – orang yang sedang
dalam bahaya. Lengkap dengan topeng, bakul dan ember ia siap menumpas kejahatan.
Sudah berlari jauh, akhirnya para perampok itu sudah terjebak ke jalan buntu, dan
Djamu Woman datang berlari sambil terengah - engah. Adu jotos antara Djamu Woman
dan kedua perampok itupun tak terhindarkan, kedua perampok itu menggunakan pisau
untuk melawan Djamu Woman, sedangkan Djamu Woman tidak menggunakan senjata
apapun tetapi sudah terlalu lelah. Namun ternyata kedua perampok itu ternyata memiliki
pistol. Berhasilkah Djamu Woman mengalahkan perampok – perampok itu?
4.3 Strategi Desain
4.3.1 Tone and Manner
Dalam hal berkomunikasi, kesan yang ingin ditampilkan pada film pendek ini
adalah Action dari seorang Superhero yang tidak terlalu super dan kepandaiannya dalam
meracik jamu yang tepat dikala situasi genting.
4.3.2 Strategi Verbal
Penggunaan Narasi berbahasa Indonesia merupakan strategi yang efektif kepada
penonton sehubungan dengan penuh Action dalam film pendek.
34 4.3.3
Strategi Visual
Film pendek Djamu Woman ini dibuat dengan eksekusi 3D pada ceritanya, dan
2D pada saat penekanan suatu aksi yang dilakukan oleh karakter – karakter didalamnya.
Dengan penggunaan warna simple membuat penonton lebih nyaman pada saat
menontonnya. Dengan perpaduan mood yang hangat karena memiliki latar belakang
siang hari yang terik, serta pemakaian efek komik seperti balon kata agar tampil lebih
menarik.
4.3.4
Treatment Visual Style
Visual Style pada film pendek ini menggunakan pendekatan gaya cartoony,
menyerupai manusia namun dikartunkan. Karena Style kartun yang simple akan film ini
menjadi memorable. Style Visual Cartoony seperti contohnya Fanboy & Chum – Chum,
dan Salesman Pete.
4.3.5
Treatment Shortmovie
Film pendek ini menggunakan metode gaya penceritaan linear campuran, dimana
yang menampilkan serangkaian cerita bagaimana Djamu Woman dapat mengejar dan
menangkap para penjambret, namun ada titik dimana adanya flashback tentang Djamu
Woman baru beredar dimasyarakat. Contohnya Salesman Pete yang menceritakan masa
lalunya pada awal filmnya.
4.3.6
Penetapan Judul
Pada judul film animasi pendek ini akan menggunakan judul “Djamu Woman”
yang menggambarkan penulisan Jamu pada jaman dulu dan Woman adalah pemeran
utama pada film animasi pendek ini yang juga menggambarkan Woman disini adalah
seorang “Superhero” yang memiliki berpusat pada Jamu sebagai senjata utamanya.
35 4.4
Sinopsis
Di suatu siang yang panas dan bersuasana sepi, ada seorang ibu yang
berdandanan sangat matching yang terus mengeluh bibirnya perih karena sariawan.
Kebetulan ada tukang jamu lewat, akhirnya ibu matching memutuskan untuk minum
jamu agar meredakan sariawannya. Ketika meminum jamunya, tiba – tiba ada penjambret
yang menjambret tas ibu matching dengan menggunakan motor. Ibu matching langsung
berteriak minta tolong, tapi tiba – tiba saja si tukang jamu sudah hilang entah kemana
sedangkan ibu gemuk itu kebingungan.
Kedua perampok itu tertawa atas keberhasilan mereka dalam menjambret ibu
matching itu, tetapi si pengendara motor tiba – tiba melihat dari kaca spionnya, ternyata
tukang jamu itu mengejar mereka. Ternyata si tukang jamu itu adalah Djamu Woman,
superhero yang akhir – akhir ini sering muncul di media dan selalu menyelamatkan orang
– orang yang sedang dalam bahaya.
Kaget melihat Djamu Woman mengejar mereka, perampok itu hampir menabrak
seorang hansip yang tengah tidak menggunakan kacamatanya. Tetapi dengan cepat motor
perampok itu langsung berbelok kearah gang yang lebih dalam. Saat ditelusuri jalan itu
ternyata membawa mereka ke jalan buntu. Akhirnya Djamu Woman pun datang
menghadang mereka agar tidak kabur lagi.
Adu jotos antara Djamu Woman dan kedua perampok itupun tak terhindarkan,
kedua perampok itu menggunakan pisau untuk melawan Djamu Woman, sedangkan
Djamu Woman tidak menggunakan senjata apapun tetapi sudah terlalu lelah. Namun
ternyata kedua perampok itu ternyata memiliki pistol. Karena terkaget Djamu Woman
langsung bersembunyi di balik drum besi bekas didekatnya. Djamu Woman mencoba
meramu Jamu yang akan ia minum, dia memutuskan untuk memakai campuran untuk
memulihkan stamina dan menghilangkan pegal - pegal.
36 Untuk memancing perhatian si perampok yang membawa pistol, ia pun
mengecohnya dengan melempar gelas ke udara, dan perampok menembak gelas itu
karena reflek. Djamu Woman dengan cepat kearah perampok itu dan berniat untuk
memukulnya, tetapi perampok itu sudah pingsan terlebih dulu karena nafas Djamu
Woman yang bau karena campuran jamu yang pahit.
Hansip dan ibu matching pun akhirnya datang, dan melihat kedua perampok itu
sudah diikat dengan tas ibu matching didekat mereka, ibu matching dan hansip pun
bingung siapa yang menolong mereka.
Dan sekali lagi, hari pun terselamatkan berkat Djamu Woman.
37 
Download