Bahan Paparan Lap Menteri Permen 25-26

advertisement
KEBIJAKAN STANDARDISASI JABATAN
PELAKSANA & PENGANGKATAN PNS DALAM
JABATAN FUNGSIONAL MELALUI
PENYESUAIAN/INPASSING
(PERATURAN MENTERI PANRB NO. 25 DAN NO. 26
TAHUN 2016 )
Deputi Bidang SDM Aparatur
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, 2017
Bidang Jabatan Fungsional SDM Aparatur
1
KEBIJAKAN STANDARDISASI
JABATAN PELAKSANA
(PERATURAN MENTERI PANRB NO.
25 TAHUN 2016 )
DASAR :
Pasal 13
•
Jabatan
ASN
Undangterdiri dari
Undang
Jabatan
Nomor 5
Administrasi,
Jabatan
Tahun 2014
Fungsional dan
tentang
Jabatan
Aparatur Sipil Pimpinan Tinggi
Negara
(ASN),
DIISI DARI PEGAWAI ASN
JABATAN DI LINGKUNGAN KEM/LEMBAGA/PEMDA
Jabatan
Administrasi
Jabatan
Fungsional
Jabatan
Pimpinan
Tinggi
Jabatan
Administrator
Kabag, kasubdit dsb
Jabatan
Pengawas
Kasubag, Kasie
dsb
Keahlian: Ahli Pertama, Ahli
Muda, Ahli Madya, Ahli Pertama
•
•
•
•
•
•
•
•
SEKJEN;
DIRJEN; dan
STAF AHLI
KEPALA BIRO
DIREKTUR
KAPUS
KEPALA BALAI
KETUA
Jabatan
Pelaksana
Penganalisis,
Pengadministrasi
dsb
Keterampilan: Pemula,
Terampil, Mahir, Penyelia
JPT MADYA
JPT PRATAMA
• SEKDA PROVINSI
• KEPALA DINAS PROVINSI
• STAF AHLI GUBERNUR
• SEKDA KABUPATEN/KOTA
• KEPALA DINAS KABUPATEN/KOTA
• STAF AHLI BUPATI/WALIKOTA
JPT MADYA
JPT PRATAMA
JPT PRATAMA
JUMLAH PNS MENURUT JABATAN
Jabatan
Pengawas
(Eselon
IV)
7.43%
Jumlah
1
JPT Utama &Madya
(Eselon I)
654
2
JPT Pratama (Eselon II)
3
Administrator (Eselon III)
100,016
4
Pengawas (Eselon IV)
332,667
5
Pelaksana (Eselon V)
16,809
6
JFT Guru
7
JFT Kesehatan
194,515
8
JFT Teknis
448,302
9
JFU Administrasi
20,383
JFU Administrasi
37.68%
JFT Guru
37.44%
1,675,562
JFT Teknis
10.01%
1,686,407
Jabatan Fungsional Umum (JFU) Administrasi sangat dominan
(37.68%). Perlu dikelola melalui:
• Pengalihan JFU Adm ke JFT Teknis bagi yang memenuhi syarat
• Peningkatan Kompetensi
• Formasi JFU Administrasi dibatasi
JFT
Kesehatan
4.34%
Catatan:
Pengangkatan PNS dari jalur honorer THK1-THK2 dari tahun 2005-2014 = 1.163.883
Permasalahan :
Jabatan Pelaksana (JFU) di lingkungan
Instansi Pemerintah belum terstandar
Terjadi duplikasi dalam pelaksanaan
tugas jabatan
Langkah-langkah Dalam Penyusunan
Standardisasi Jabatan Pelaksana
1. Meminta kepada setiap Instansi untuk menyampaikan
nomenklatur jabatan yang akan dimasukkan dalam eformasi.
2. Melakukan validasi dan klarifikasi nomenklatur
jabatan yang diusulkan.
3. Melakukan pembahasan dengan Instansi terkait dan
meminta
pertimbangan
teknis
dari
Badan
Kepegawaian Negara sebelum ditetapkan oleh
Menteri PANRB.
4. Menyusun Rancangan Peraturan Menteri PANRB
Tentang Jabatan Pelaksana Bagi PNS di Lingkungan
Instansi Pemerintah
MANFAAT
1. Terstandarnya jabatan pelaksana di
instansi pusat dan daerah
2. Terdapat
keseragaman
dalam
pengusulan kebutuhan/formasi jabatan
3. Tidak terjadi duplikasi tugas dengan
jabatan
4. Terdapat pedoman yang sama dan
bersifat
dinamis
sesuai
dengan
perkembangan
terkait
jabatan
pelaksana.
Pendekatan dan Pokok Substansi
Jabatann Pelaksana
1. Pendekatan 38
Kelompok Urusan
Pemerintahan
2. Nomenklatur
Jabatan bersifat
Dinamis sesuai
kebutuhan Instansi
1
• Nomenklatur
Jabatan
2
• Kualifikasi
Pendidikan
3
• Tugas Jabatan
JUMLAH JABATAN PELAKSANA MENURUT URUSAN
Kelompok Urusan
Jumlah
Kesekretariatan
KelompoK Urusan
Jumlah
Agama
89
1.1. Perencanaan
23
Energi dan Sumber Daya Mineral
84
1.2. Sistem Informasi dan
14
Hukum dan HAM
11
Keamanan
28
5
Dokumentasi
1.3. Hubungan Masyarakat
16
Kearsipan
1.4. Hukum
62
Kebudayaan
113
1.5. Kepegawaian
65
Kehutanan
19
1.6. Keuangan
112
Kelautan dan Perikanan
50
1.7. Organisasi/ Kelembagaan
24
Kepemudaan dan Olah Raga
7
1.8. Pelaporan
27
Kesehatan
59
1.9. Pengawasan
57
32
1.10. Perlengkapan
116
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan
Pelindungan Masyarakat
1.11. Tata Usaha
41
1.12. Tatalaksana
23
JUMLAH JABATAN PELAKSANA MENURUT URUSAN
KelompoK Urusan
Jumlah
Komunikasi dan Informasi Teknologi
Komputer
57
Koperasi, usaha kecil, dan menengah
20
Lingkungan hidup
Moneter dan Fiskal Nasional
Pangan
Pariwisata
Pekerjaan Umum dan Penata Ruang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
20
258
7
3
99
9
Pemberdayaan masyarakat dan Desa
21
Penanaman modal
45
Pendidikan
310
Kelompok Urusan
Jumlah
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana
38
Perdagangan
28
Perhubungan
180
Perindustrian
92
Perpustakaan
7
persandian
5
Pertahanan
17
Pertanahan
79
Pertanian
132
Perumahan Rakyat dan Kawasan
Pemukiman
22
politik Luar Negeri
19
Sosial
36
Statistik
5
Tenaga Kerja
18
Transmigrasi
10
Yustisi
25
TOTAL JABATAN PELAKSANANA : 2648
2
KEBIJAKAN PENGANGKATAN PNS
DALAM JABATAN FUNGSIONAL
MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING
(PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26
TAHUN 2016 )
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara
2. Undang-Undang Nomor 23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor
97 Tahun 2000 tentang
Formasi Pegawai Negeri Sipil
4. Peraturan Pemerintah Nomor
18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah
5. Peraturan Pemerintah Nomor
16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil
6. Peraturan Pemerintah Nomor
16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil
7. Peraturan Pemerintah Nomor
97 Tahun 2000 tentang Formasi
Pegawai Negeri Sipil
8. Peraturan Pemerintah Nomor
21 Tahun 2014 tentang
Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil yang Mencapai Batas Usia
Pensiun
Bagi
Pejabat
Fungsional
9. Keputusan Presiden Nomor 87
Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah
diubah
dengan
Peraturan
Presiden Nomor 97 Tahun 2012
PRINSIP PENGANGKATAN
DALAM JABATAN FUNGSIONAL
INPANSSING/PENYESUAIAN
PENGANGKATAN PERTAMA
PENGANGKATAN PERPINDAHAN DARI JABATAN
LAIN
PRINSIP
PENYESUAIAN/
INPASSING JABATAN
FUNGSIONAL
1
2
3
4
• PEMBENTUKAN JABATAN
FUNGSIONAL BARU
• PERUBAHAN KUALIFIKASI
PENDIDIKAN
• PENAMBAHAN KATEGORI
ATAU JENJANG JABATAN
• KEBUTUHAN YANG SANGAT
MENDESAK
SECARA
NASIONAL/AMANAT
PERATURAN PUU
LATAR BELAKANG & DASAR PEMIKIRAN
• Adanya Penataan Organisasi yang berdampak
pada
penataan
ASN-PNS
pada
Kementerian/Lembaga
dan
Pemerintah
Daerah.
• Adanya
Kebijakan
Penguatan
dan
pengembangan PNS dalam Jabatan Fungsional.
• Dalam rangka pengembangan karier dan
profesionalisme serta peningkatan kinerja
organisasi
• Pemenuhan kebutuhan jabatan fungsional
pada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah.
PENYESUAIAN/INPASSING JENJANG JABATAN
FUNGSIONAL
Keppres No. 87 Tahun 1999 jo.
Keppres No. 97 Tahun 2012
UU NO. 5 TAHUN
2014
1.
2.
3.
4.
Utama
Madya
Muda
Pertama
1.
2.
3.
4.
Ahli Utama
Ahli Madya
Ahli Muda
Ahli Pertama
1.
2.
3.
4.
Penyelia
Pelaksana Lanjutan
Pelaksana
Pelaksana Pemula
1.
2.
3.
4.
Penyelia
Mahir
Terampil
Pemula
mulai berlaku pada tanggal
diundangkan sampai dengan
bulan Desember 2018
DIKECUALIKAN
PELAKSANAAN
INPASSING
INI
BAGI
JABATAN
FUNGSIONAL YANG MASIH DALAM
MASA PENYESUAIAN/INPANSSING.
Didasarkan pada kebutuhan
organisasi/formasi
Penyesuaian/inpassing adalah proses
pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
dalam jabatan fungsional guna
memenuhi kebutuhan organisasi sesuai
dengan peraturan perundangan dalam
jangka waktu tertentu.
PNS Yang Dapat Disesuaikan
Dalam Jabatan Fungsional
PNS yang telah dan masih
menjalankan tugas di bidang
jabatan fungsional yang akan
diduduki berdasarkan keputusan
pejabat yang berwenang
PNS yang masih menjalankan tugas
jabatan sesuai dengan formasi
jabatan fungsional dan telah
mendapatkan kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi
Pejabat Pimpinan Tinggi,
Administrator dan Pengawas yang
memiliki kesesuaian antara jabatan
terakhir yang diduduki dengan jabatan
fungsional yang akan didudukinya
PNS yang dibebaskan sementara dari
jabatannya, karena dalam jangka waktu 5
(lima) tahun sejak diangkat dalam
jabatan/pangkat terakhir tidak dapat
memenuhi Angka Kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi
USIA PALING TINGGI :
KETERAMPILAN
1. 3 (tiga) tahun sebelum batas
usia pensiun dalam jabatan
terakhir bagi pejabat
pelaksana.
2. 2 (dua) tahun sebelum batas
usia pensiun dalam jabatan
terkahir bagi administrator
dan pengawas.
KEAHLIAN
1. 3 (tiga) tahun sebelum batas usia
pensiun dalam jabatan terakhir
bagi pejabat pelaksana.
2. 2 (dua) tahun sebelum batas usia
pensiun dalam jabatan terakhir
bagi administrator dan pengawas.
3. 1 (satu) tahun sebelum batas usia
pensiun dalam jabatan terakhir
bagi administrator yang akan
menduduki jabatan fungsional ahli
madya.
4. 1 (satu) tahun sebelum batas usia
pensiun dalam jabatan terakhir
bagi pejabat pimpinan tinggi.
Persyaratan (Kategori Keterampilan)
1. berijazah paling rendah SLTA atau sederajat /Diploma I/Diploma
II/Diploma III sesuai dengan persyaratan kualifikasi pendidikan
dari jabatan yang akan diduduki;
2. pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang II/a
sesuai dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan yang akan
diduduki;
3. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang
jabatan fungsional yang akan diduduki paling kurang 2 (dua)
tahun;
4. mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang jabatan fungsional
yang akan diduduki;
5. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir;
6. Syarat lain yang ditentukan oleh instansi Pembina.
Persyaratan (Kategori Keahlian)
1. berijazah paling rendah Sarjana (S-1)/Diploma IV (D-IV) atau
berijazah paling rendah Magister (S2) atau yang sederajat dari
pendidikan tinggi yang terakreditasi sesuai dengan persyaratan
kualifikasi pendidikan dari jabatan yang akan diduduki;
2. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a sesuai
dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan yang akan
diduduki;
3. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang jabatan
fungsional yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun;
4. mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang jabatan fungsional
yang akan diduduki;
5. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir; dan
6. Syarat lain yang ditentukan oleh instansi Pembina.
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
1. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan
fungsional berdasarkan angka kredit kumulatif
untuk penyesuaian/inpassing.
2. PNS yang dibebaskan sementara dan belum
diberhentikan dari jabatan fungsional :
• Dapat diangkat kembali ke dalam jabatan
fungsional sesuai dengan jabatan yang diduduki
dan angka kredit terakhir yang dimiliki.
• Penghitungan angka kredit untuk kenaikan
pangkat bagi PNS paling kurang 2 (dua) tahun
setelah ditetapkan Surat Keputusan
penyesuaian/inpassing PNS yang bersangkutan
dalam jabatan fungsional yang diduduki.
APA YANG
HARUS
DISIAPKAN
• Menetapkan
Tata
Cara Penyesuaian/
Inpassing
• Penetapan
Kebutuhan
• Menentukan Jadwal
• Meyusun Instrumen
Uji Kompetensi
• Melaksanakan
Uji
Kompetensi
APA YANG
HARUS
DISIAPKAN
• Menghitung
Kebutuhan
• Memetakan JF yang
dibutuhkan
• Memetakan PNS yang
Memenuhi Syarat
• Menayampaikan
Usulan Pengangkatan
JF
• Pelaporan
JADWAL KEGIATAN
NO
KEGIATAN
WAKTU
PELAKSANAAN
KETERANGAN
1.
RAPAT KOORDINASI INSTANSI
PEMBINA
20 JANUARI 2017
K/L
2.
INSTANSI PEMBINA MENYUSUN
TATA CARA PENGANGKATAN
MELALUI
PENYESUAIAN/INPASSING
23 S.D 27 JANUARI K/L
2017
3.
INSTANSI PEMBINA MENYUSUN
INSTRUMEN UJI KOMPETENSI
23 S.D 27 JANUARI • WAWANCARA
2017
• ONLINE
• UJIAN
TERTULIS
4.
SOSIALISASI KEPADA INSTANSI
PUSAT DAN DAERAH
31 JANUARI 2017
KEMENPANRB
5.
PENGANGKATAN DALAM
JABATAN
MULAI BULAN
FEBRUARI S.D.
DESEMBER 2018
K/L/PEMDA
Pokok-Pokok Substansi
Petunjuk Teknis
Penyesuaian/Inpassing
Jabatan Fungsional
1
Penetapan Petunjuk
Teknis Pelaksanaan
Penyesuaian/Inpassing
untuk masing-masing
jabatan fungsional oleh
Pimpinan
Kementerian/Lembaga
(Selaku Instansi Pembina
Jabatan Fungsional)
2
disertai lampiran tata
cara penyesuaian/
inpassing
Sistematika Tata Cara Penyesuaian/Inpassing
I. Pendahuluan (berisi latar belakang, maksud dan tujuan,
pengertian).
II. Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing
A. Tata Cara Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing
1. Syarat Administrasi antara lain Ijazah, SK Pangkat
Terakhir, SK Penempatan Jabatan terakhir, Penilaian
Prestasi Kerja, dsb yang dipandang perlu sesuai;
2. Lampiran-lampiran dokumen yang diperlukan;
3. Proses pengusulan dari Unit Kerja kepada Pejabat Yang
berwenang mengangkat melalui Pejabat yang secara
fungsional menangani kepegawaian;
4. Verifikasi Dokumen;
5. Pelaksanaan Uji Kompetensi;
6. Penetapan SK Penyesuaian/Inpassing PNS Dalam
Jabatan Fungsional dan Penempatannya.
B. Jangka Waktu Penyesuaian/Inpassing
Catatan : mengacu pada PermenPANRB No. 26/2016
III. Penutup
PELAPORAN
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
dalam bentuk
rekapitulasi.
Kepala Badan Kepegawaian
Negara/Kantor Regional
Badan Kepegawaian
Negara dalam bentuk
rekapitulasi dan surat
keputusan pengangkatan
dalam jabatan fungsional
melalui
penyesuaian/inpassing.
Bidang Jabatan Fungsional SDM Aparatur
TERIMAKASIH
Download