MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : SK- 35 /MBU/02/2016 TENTANG PEMBERIAN KUASA SEBAGIAN KEWENANGAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA KEPADA PEJABAT ESELON I DAN ESELON II DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa dalam rangka menyederhanakan prosedur dan mempercepat proses Penandatanganan surat/Keputusan atas nama Menteri Badan Usaha Milik Negara, telah ditetapkan Pemberian Kuasa Sebagian Kewenangan Menteri Badan Usaha Milik Negara kepada Pejabat Eselon I dan Eselon II dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : SK-103/MBU/2015 tentang Pemberian Kuasa Sebagian Kewenangan Menteri BUMN Pejabat Eselon I dan Eselon II di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; b. bahwa proses penanganan pemberian/penolakan ijin perjalanan dinas keluar negeri bagi Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara perlu disederhanakan dan dipercepat prosesnya, sehingga dipandang perlu untuk menyesuaikan dan menyempurnakan ketentuan mengenai pemberian kuasa sebagian kewenangan Menteri Badan Usaha Milik Negara kepada Pejabat Eselon I dan Eselon II sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : SK-103/MBU/2015; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Menteri Badan Usaha Milik Negara tentang Pemberian Kuasa Sebagian Kewenangan Menteri Badan Usaha Milik Negara Kepada Pejabat Eselon I dan Eselon II di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor : 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor : 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4305); 3. Peraturan.../2 MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA -23. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4556); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara Pada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4555); 5. Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2015 tentang Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 76); 6. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019; 7. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER10/MBU/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1379); MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI BUMN TENTANG PEMBERIAN KUASA SEBAGIAN KEWENANGAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA KEPADA PEJABAT ESELON I DAN ESELON II DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA. Menteri Badan Usaha Milik Negara memberikan kuasa kepada Pejabat Eselon I dan Eselon II di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengenai hal-hal sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan Deputi/Deputi Teknis serta Pejabat Eselon II tidak dapat mendelegasikan wewenang yang telah dikuasakan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu kepada pejabat lain di bawahnya, kecuali wewenang permintaan data dan informasi kepada Badan Usaha Milik Negara. Dengan berlakunya Keputusan Menteri ini, maka Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : SK-103/MBU/2015 tentang Pemberian Kuasa Sebagian Kewenangan Menteri BUMN Pejabat Eselon I dan Eselon II di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. KEEMPAT..../3 MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA R EPUBI AK INDONESIA -3KEEMPAT : Penandatangan kajian bersama dalam rangka Penyertaan Modal Negara sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas yang telah dilakukan oleh Pejabat Eselon II di Kedeputian Teknis dan atau Asdep Restrukturisasi sebelum Keputusan ini, disetujui dan dinyatakan sah. KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian hati terdapat kekeliruan di dalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian BUMN; 2. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian BUMN. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 2016 MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Ttd RINI M. SOEMARNO Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum • Ony Suprihartono NIP. 196912311996031001 - Lampiran Keputusan Menteri BUMN Nomor : SK- 35 /MBU/02/2016 Tanggal : 22 Februari 2016 riven< MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEWENANGAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA YANG DIKUASAKAN KEPADA, SEKRETARIS KEMENTERIAN BUMN, DAN DEPUTI/DEPUTI TEKNIS SERTA ESELON II DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN No Jabatan 1. Sekretaris Kementerian BUMN 2. Deputi/Deputi Teknis 3. Eselon II di Kedeputian Teknis dan/atau Asdep Restrukturisasi BUMN Kewenangan yang Dikuasakan 1. Menandatangani surat/Keputusan atas nama Menteri BUMN, mengenai : a. Penetapan tim dan/atau panitia dalam rangka pelaksanaan DIPA Kementerian BUMN dalam lingkup tugasnya atas nama Menteri BUMN. b. Penunjukan Pejabat Pelaksana Tugas di bawah eselon II di lingkungan Kementerian BUMN. c. Perbaikan atas Keputusan Menteri BUMN terkait hal-hal yang bersifat redaksional. d. Penegasan Keputusan Menteri BUMN selaku Pemegang Saham atau RUPS apabila diperlukan dalam rangka pengesahan atau pelaporan kepada instansi yang berwenang. e. Perubahan/pencabutan Standard Operation Procedure (SOP). 2. Penyampaian Kebijakan menteri BUMN dalam rangka pembinaan BUMN. 3. Permintaan data dan informasi kepada BUMN. 1. Penyampaian kebijakan Menteri BUMN dalam rangka pembinaan BUMN. 2. Menetapkan tim dan/atau panitia dalam rangka pelaksanaan DIPA Kementerian BUMN dalam lingkup tugasnya atas nama Menteri BUMN. 3. Melakukan pemberitahuan (pemanggilan) kepada Anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris/Dewan Pengawas baik secara lisan atau tertulis dalam hal Anggota Direksi dan/atau akan Komisaris/Dewan Pengawas Amggota Dewan (Khusus untuk Deputi Teknis, diberhentikan sewaktu-waktu. dalam hal Deputi Teknis berhalangan, maka dilakukan oleh Deputi Infrastruktur Bisnis) 4. Pemberian/penolakan ij in terkait perjalanan dinas keluar negeri Dewan Anggota Direksi dan/atau Anggota bagi Komisaris/Dewan Pengawas . 5. Permintaan data dan informasi kepada BUMN. 1. Menandatangani kajian bersama dalam rangka Penyertaan Modal Negara dan/atau perubahan struktur permodalan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas. 2. Permintaan data dan informasi kepada BUMN. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 2016 SaliDansesuai dengan aslinya \Biro Hukum . 4 MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA I Ttd Ony,Suiihartono :N1P.-196912311996031001 RINI M. SOEMARNO