pengungkapan tanggungjawab sosial dalam laporan tahunan

advertisement
PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB
SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN
PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN
BATU BARA YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE 2013
Anita, Rosinta Ria Panggabean*
Universitas Bina Nusantara, Jl Kebon Jeruk Raya No 27, Jakarta Barat 11530, Indonesia
[email protected]
BINUS University
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengevaluasi pengungkapan CSR yang dilakukan oleh
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menggunakan pedoman GRI 4.0,
serta berapa tingkat kesesuaian pengungkapan yang dilakukan perusahaan sampel. Metode penelitian
yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah penilitan yuridis-normatif dan yuridis-empiris
yaitu penelitian yang ditujukan dan dilakukan pada peraturan atau bahan tertulis serta
mengumpulkan data-data sekunder dengan menggunakan pedoman Global Reporting Initiative (GRI)
4.0. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 21perusahaan sektor pertambangan batu
bara dari 22 perusahaan yang terdaftar. Kriteria yang digunakan adalah adanya laporan tahunan
periode 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adopsi pelaporan keberlanjutan pada objek
penelitian masih tergolong rendah karena hanya terdapat 20.36% pengungkapan yang dilakukan
dengan seharusnya 100%. Sementara itu, pengungkapan yang paling tinggi adalah kategori ekonomi
dengan persentase 66,14%, diikuti kategori sosial dengan sub-kategori ketenagakerjaan dan
kenyamanan bekerja 25%, masyarakat 19,91%, lingkungan 16,39%, sub-kategori hak asasi manusia
7,14%, dan pengungkapan yang paling sedikit sub-kategori tanggung jawab produk 2,12%.
Sementara itu,tingkat kesesuaian pengungkapan CSR yang paling tinggi adalah 72,53%. AN
Kata kunci: Pengungkapan CSR, Pertambangan Batu Bara, Bursa Efek Indonesia (BEI), Laporan
Tahunan Perusahaan, Pedoman Global Reporting Initiative (GRI) 4.0.
ABSTRACT
The problems in this research are evaluating CSR disclosures with GRI 4.0 and how many high the
corresponding of CSR disclosure done by coal mining company in Indonesia Stock Exchange.
Research method used are juridical-normative and juridical-empirical research which is conducted
on written regulations or other written materials relating to the research problems described in this
study, and by collecting needed data to answer the indicators from Global Reporting Initiative (GRI)
Guidelines 4.0. The sample used in this study are the annual reports from 21 coal mining companies
out of the 22 listed coal mining companies in Indonesia Stock Exchange for the year 2013. Total
disclosure done by companies just only 20,36% of 100% should be. Meanwhile, the most frequent
disclosures are Economic categories with the percentage of 66.14%, followed by Labor practices and
decent work 25%, Social 19,91%, 16,39% for Environments, sub-category of Human Rights 7,14%,
and the least disclosure performed is a sub-category of Product Responsibility Performances 2.12%.
The highest level corresponding of CSR disclosure is 72,53%. AN
Keywords: CSR Disclosure, Coal Mining Companies, Indonesia Stock Exchange, Annual Report,
Global Reporting Initiative (GRI) Guidelines 4.0
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis yang ketat merupakan salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat.
Banyak perusahaan melakukan pembaruan dan mengupayakan berbagai kemajuan di bidang ekonomi.
Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan keberhasilannya baik dalam bidang industri maupun
bidang perdagangan, sehingga memicu kemajuan bidang ekonomi. Tanggung jawab Sosial dengan
istilah Corporate Social Responsibility (CSR) ini menjadi tren global seiring dengan maraknya
kepedulian terhadap lingkungan masyarakat global. Dan CSR dipakai perusahaan dalam setiap
laporan tahunannya, yang merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu
perusahaan sebagai wujud tanggungjawab dan sikap kepedulian perusahaan terhadap lingkungan
masyarakat, sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas pasal 74 ayat 1 menyatakan: Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan
atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan.
Salah satu perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/ atau berkaitan dengan
sumber daya alam adalah perusahaan pertambangan. Secara umum diketahui, perusahaan
pertambangan lebih banyak memberikan dampak terhadap lingkungan fisik disekitarnya yang
disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan perusahaan. Perusahaan pertambangan ditengarai
membutuhkan image yang lebih baik dari masyarakat karena rentan terhadap pengaruh politik dan
kritikan dari aktivis-aktivis sosial. Berdasarkan pemikiran diatas, maka diasumsikan bahwa
perusahaan pertambangan akan memberikan pengungkapan CSR yang lebih luas.
Perusahaan pertambangan batu bara tidak hanya memiliki dampak terhadap lingkungan fisik, namun
juga mempunyai nilai tambah ekonomi, yaitu perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia telah
menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat. Salah satu contohnya adalah PT Adaro
Energy Tbk mempekerjakan 8681 karyawan pada tahun 2012 (berdasarkan data www.adaro.com).
Batu bara merupakan salah satu bahan galian strategis yang sekaligus menjadi bahan energi yang
sangat besar. Hasil produksi dari tambang juga dapat digunakan untuk memenuhi permintaan pasar
domestik maupun pasar internasional, sehingga hasil ekspor tambang tersebut dapat meningkatakan
pendapatan dan pertumbuhan ekonomi negara. Industri pertambangan juga dapat menarik investor
asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Kegiatan CSR oleh industri batu bara banyak
dianggap hanya sebagai strategi bisnis serta untuk menutupi dampak dari praktek perusahaan. Dengan
penelitian ini diharapkan dapat menjawab tujuan dari kegiatan CSR sebagai strategi bisnis atau
tanggung jawab moral. Perusahaan pertambangan batu bara merupakan perusahaan yang memiliki
efek yang besar bagi masyarakat, dimana kegiatannya adalah melakukan ekstraksi mineral dan bahan
tambang lainnya dari dalam bumi. Jadi, jika ditelaah lebih lanjut, peneliti berpandangan bahwa
sebenarnya tidak ada pertentangan antara motif perusahaan untuk meraih laba dan di satu sisi juga
turut aktif melaksanakan program-program CSR. Bahkan pelaksanaan program CSR dapat menunjang
pencapaian laba perusahaan untuk jangka panjang dan sebaliknya sebagian laba tersebut dapat
digunakan guna mendukung terselenggaranya program CSR dengan kuantitas dan kualitas yang lebih
memadai. Laporan tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara perusahaan dan
masyarakat yang membutuhkan informasi keuangan dan perkembangan perusahaan. Bagi perusahaan
itu sendiri, informasi digunakan terutama oleh para investor dan calon investor yang berkaitan dalam
pengambilan keputusan. Adanya informasi yang lengkap dan akurat dapat membantu investor untuk
melakukan pengambilan keputusan secara tepat sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Sedangkan bagi masyarakat, informasi tersebut digunakan sebagai dasar penilaian terhadap
perusahaan tersebut. Kini laporan keuangan tidak lagi hanya digunakan sebagai alat pengungkapan
keadaan keuangan perusahaan tetapi juga berfungsi sebagai alat pengungkapan tanggung jawab sosial
(CSR) perusahaan mereka. Sebagian negara mewajibkan perusahaan yang go publik untuk membuat
laporan pengungkapan tanggungjawab sosial pada laporan tahunan perusahaan. Selama ini
pengungkapan CSR telah berkembang dan bahkan menjadi tren dalam meningkatkan citra diri
perusahaan di hadapan masyarakat. Didalam penelitian ini, penulis ingin mengindentifikasikan hal-hal
yang berkaitan dengan pelaporan sosial perusahaan berdasarkan standar GRI. Global Reporting
Initiative (GRI) merupakan suatu jaringan berbasis organisasi yang telah mempelopori perkembangan
dunia, paling banyak menggunakan kerangka laporan berkelanjutan dan berkomitmen untuk terus
menerus melakukan perbaikan dan penerapan di seluruh dunia. Kerangka pelaporan GRI ditujukan
sebagai sebuah kerangka yang dapat diterima secara umum untuk melaporkan kinerja ekonomi,
lingkungan, dan sosial dari organisasi (www.globalreporting.org). Pedoman pelaporan keberlanjutan
oleh GRI ini dibuat pertama kali pada tahun 2000 lalu. Namun, dengan perkembangan dunia usaha
dan kompleksitas isu keberlanjutan dari masa ke masa, maka GRI bekerjasama dengan National
Center for Sustainability (NCSR) meluncurkan sebuah kerangka konsep yang global dan dapat
dipercaya dan dapat disesuaikan dengan berbagai organisasi yang berbeda ukuran, sektor dan
lokasinya. Pedoman CSR untuk kawasan Asia Tenggara yang disebut dengan GRI G4 ini diluncurkan
pertama kali di Amsterdam, Belanda, pada Mei 2013 dengan prinsip 3P, People, Planet, and Profit.
People berhubungan dengan sosial, planet berhubungan dengan lingkungan, sedangkan profit
berhubungan dengan ekonomi. GRI Guidelines menyebutkan bahwa, perusahaan harus menjelaskan
dampak aktivitas perusahaan terhadap ekonomi, lingkungan dan sosial pada bagian standard
disclosures. Yang kemudian ketiga dimensi tersebut diperluas menjadi 6 dimensi, yaitu: Ekonomi,
Lingkungan, Sosial (Praktek Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja, Hak Asasi Manusia,
Masyarakat, dan Tanggung Jawab atas Produk).
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dan proses
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi yang relevan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian Literatur (Literature Research)
Penelitian ini dilakukan oleh penulis dengan menggali dan mempelajari informasi yang
diambil dari teori-teori dari buku literatur melalui media internet, jurnal-jurnal ilmiah, dan
referensi lain yang dibutuhkan dalam pembahasan masalah yang berkaitan dengan topik
pegendalian internal atas persediaan.
2.
Sumber untuk penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan
yang dipublikasikan internet melalui situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) Industri
pertambangan sektor batu bara.
3.
Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan
menguraikan hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan teori yang tepat dan berdasarkan
perbandingan antara teori dan fakta yang ditemukan dilapangan.
4.
Memberikan nilai 1 (satu) untuk setiap kategori yang diungkapkan, dan nilai 0 (nol) untuk
kategori yang tidak diungkapkan untuk seluruh kategori indikator GRI pada tahun 2013.
5.
Penghitungan dan penjumlahan dilakukan berdasarkan kategori yang menjadi objek
penelitian.
6.
Dokumentasi yaitu teknik penelitian yang diperoleh dari Pusat Informasi Pasar Modal
(PIPM) atau melalui dokumen-dokumen, serta arsip-arsip dan website pada beberapa
perusahaan Pertambangan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
Sampel data dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan sub sektor batu bara yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode pengamatan dilakukan pada tahun 2013. Berdasarkan
data yang diperoleh, terdapat 22 sampel perusahaan emiten sub sektor batu bara dengan 21 populasi
yang diantaranya telah terdaftar minimal pada tahun 2013.
1.
2.
3.
4.
5.
Menentukan topik dan judul yang akan diteliti.
Mencari data sekunder perusahaan emiten industri pertambangan batu bara yang terdaftar di
BEI dengan mengakses (www.idx.co.id).
Mengakses GRI 4.0 yang dijadikan sebagai pedoman pembahasan atas penelitian ini.
Membuat tabel indikator GRI 4.0 dan membandingkan dengan laporan yang tahunan
perusahaan-perusahaan sampel.
Memberikan penilaian dengan metode dummy (nilai 1 (satu) bagi perusahaan yang
melakukan pengungkapan dan 0 (nol) bagi yang tidak melakukan pengungkapan)
6.
Menganalisa hasil perbandingan.
HASIL DAN BAHASAN
Hasil dan Bahasan 1
Tabel 4.47 Hasil Keseluruhan Olahan Data Indikator GRI 4.0
Kategori
No
Tahun
2013
1
Ekonomi (Economic performance / EC)
125
2
Lingkungan (Environment Performance / EN)
117
3
Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja (Labor practices and decent work
/LA)
84
Hak Asasi Manusia (Human Rights/ HR)
Masyarakat (Social/ SO)
18
46
4
5
6
Tanggungjawab atas produk (Product Responsibility/ PR)
Total pengungkapan yang dilakukan oleh seluruh perusahaan sampel
4
394
Total indikator yang seharusnya diungkapkan
1911
Sumber: Hasil Olahan Data
Analisa: Bersdasarkan pengolahan data diatas, Total pengungkapan yang dilakukan oleh
seluruh prusahaan sampel adalah 394. Terdapat 125 pengungkapan pada kategori ekonomi, 117
pengungkapan untuk kategori lingkungan, diikuti 84 pengungkapan kategori ketenegakerjaan,
selanjutnya 18 pengungkapan untuk kategori hak asasi manusia, 46 pengungkapan untuk kategori
masyarakat dan terakhir hanya 4 pengungkapan untuk kategori produk.
Hasil dan Bahasan 2
Tabel 4.49 Hasil Olahan Data Persentase Pengungkapan CSR Perusahaan Sampel
Objek
Penelitian
ADRO
ARII
ATPK
BORN
BRAU
BSSR
BUMI
BYAN
DEWA
DOID
GEMS
GTBO
HRUM
Ekonomi
88.89%
66.67%
55.56%
66.67%
66.67%
77.78%
66.67%
66.67%
66.67%
66.67%
66.67%
44.44%
66.67%
Persentase Pengungkapan Berdasarkan Kategori Kategori
Sosial
Lingkungan
Ketenagakerjaan HAM Masyarakat
44.12%
31.25%
8.33%
27.27%
8.82%
18.75%
8.33%
27.27%
8.82%
25.00%
0.00%
36.36%
8.82%
37.50%
0.00%
27.27%
35.29%
18.75%
41.67%
18.18%
8.82%
6.25%
0.00%
18.18%
32.35%
37.50%
8.33%
18.18%
11.76%
12.50%
0.00%
18.18%
2.94%
31.25%
8.33%
9.09%
2.94%
18.75%
0.00%
18.18%
8.82%
31.25%
0.00%
9.09%
2.94%
18.75%
0.00%
18.18%
11.76%
12.50%
0.00%
9.09%
Total
Produk
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
35.16%
17.58%
17.58%
19.78%
30.77%
14.29%
28.57%
15.38%
15.38%
13.19%
16.48%
10.99%
14.29%
Tabel 4.49 Hasil Olahan Data Persentase Pengungkapan CSR Perusahaan Sampel
Persentase Pengungkapan Berdasarkan Kategori Kategori
Sosial
Ekonomi Lingkungan
Ketenagakerjaan HAM Masyarakat
ITMG
88.89%
94.12%
81.25%
41.67%
54.55%
KKGI
66.67%
5.88%
18.75%
0.00%
18.18%
MYOH
77.78%
5.88%
18.75%
8.33%
9.09%
PKPK
44.44%
8.82%
12.50%
0.00%
18.18%
PTBA
55.56%
20.59%
25.00%
25.00%
18.18%
PTRO
66.67%
5.88%
31.25%
0.00%
18.18%
SMMK
55.56%
5.88%
18.75%
0.00%
9.09%
TOBA
66.67%
8.82%
18.75%
0.00%
18.18%
Sumber; Hasil Olahan data
Objek
Penelitian
Total
Produk
22.22%
0.00%
0.00%
0.00%
22.22%
0.00%
0.00%
0.00%
72.53%
14.29%
15.38%
12.09%
25.27%
16.48%
12.09%
15.38%
analisa:
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan oleh penulis, hasil yang didapat adalah perusahaan
ITMG mempunyai persentase 72,53% atas pengungkapan yang dilakukan berdasarkan GRI 4.0.
Diikuti oleh perusahaan ADRO 35,16%, selanjutnya BRAU 30,77%, BUMI 28,57%, PTBA 25,27%,
BORN 19,78%, ARII dan ATPK 17,58%, GEMS dan PTRO 16,48%, BYAN, DEWA, MYOH dan
TOBA 15,38%, BSSR, HRUM dan KKGI 14,29%, DOID 13,19%, SMMK dan PKPK 12,09%, dan
yang perusahaan yang paling sedikit melakukan pengungkapan CSR adalah GTBO.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan
perusahaan sektor pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia, pengungkapan yang
dilakukan oleh perusahan pertambangan Indonesia perlu diperbaiki, misalnya dalam bidang
hak asasi manusia, tanggung jawab atas produk dan kategori lainnya yang tergolong rendah
pengungkapannya, sehingga laporan tahunan yang disajikan oleh perusahaan dapat
dimanfaatkan dengan bijak oleh pengguna laporan keuangan. Penelitian selanjutnya
diharapkan untuk menghubungkan penelitian yang dilakukan dengan saham, dan
menambah perusahaan sampel dari sektor industri lain sebagai pembanding pada
penelitian yang dilakukan dan dapat melakukan pembandingan dengan perusahaan
sektor batu bara di negara lain.
REFERENSI
Al-Ghifari, M. Iqbal. (2014). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Resposibility Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal
Global
Reseach,
diakses
april
16
2015
dari
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/4526.
Almar, M., Rachmawati, R.& Murni,A. (2012). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Global Research, diakses
april 16 2015 dari http://repository.widyatama.ac.id.
Annualreport (2013), Annualreport PT Golden Eagle Energy Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT Toba Bara Sejahtra Tbk, diakses agustus 14 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Adaro Energy Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Atlas Resurces Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. ATPK Recources Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Baramulti Suksesserana. diakses agustus 14 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Bayan Resources Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Berau Coal Energy Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Borneo Lumbung Energy dan Metal Tbk, diakses Mei 1 2015
dari http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Bumi Resources Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Darma Henwa Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Delta Dunia Makmur Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Garuda Tujuh Buana Tbk. diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Golden Energy Mines Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Harum Energy Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Perdana Karya Perkasa Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Petrosea Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Resources Alam Indonesia Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Samindo Resources Tbk, diakses Mei 1 2015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Annualreport (2013), Annualreport PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk, diakses Mei 12015 dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx.
Bahasa-Indonesian-G4-Part-One.pdf,
diakses
april
10
2015
http://www.globalreporting.org/resourcelibrary/Bahasa-Indonesian-G4-Part-One.
dari
Elliott, W., Brooke, Kevin E., Jackson, Mark E. Peecher.& Brian J. White. (2012). Mitigading the
Unintended Effect of Corporate Social Responsibility Performance on Investors’ Estimates
of Fundamental Value, Univesity of Illinois at Urbana-Champaingn,Illionis, 2012. Social
Science Research, diakses april 14 2015 dari http://papers.ssrn.com.
Gond, J. P. & Moon, J. (2011). Corporate Social Responsibility in retrospect and prospect: Exploring
the life-cycle of an essentially contested concept. Nottingham University Business School.
Social Science Research 2012, 38, diakses april 14 2015 dari http://papers.ssrn.com.
GRI-G4-Mining-and-Metals-Sector-Disclosures.pdf,
http://www.globalreporting.org.
diakses
agustus
16
2015
Indonesia
Investment,
diakses
april
17
2015
http://www.indonesiainvestments.com/id/bisnis/komoditas/batu-bara/item236.
melalui
dari
Kristi, A. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility
pada Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. diakses april 16 2015 dari
http://jimfeb.ub.ac.id.
Oktafia, Y. (2013). Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial
dengan Corporate Governance sebagai Moderasi. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika
Vol.2 No.2, diakses april 18 2015 dari http://ejournal.undikshaac.id.
Priantana, R. D. (2011). Pengaruh Struktur Good Corporate Governance terhadap Pengungkapan
Corporate Social Responsibility. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi Vol.4 No 1, Hal 65-78,
diakses april 18 2015 dari http://www.studentjournal.petra.ac.id.
Rachman. 2011. Panduan Lengkap Perencanaan CSR. Jakarta: Penebar Swadaya.
Reny. & Denies. (2012). Pegaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Sosial
Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010, diakses april 18 2015 dari http://www.ejournal.com.
Rosiana. Ervina, G, A, M., Juliarsa, G.& Sari, M,M,R. (2013). Pengaruh Pengungkapan CSR
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, Denpasar, (2013):723:738, diakses april 18 2015 dari
http://www.artikelakuntansi.com.
Shilpa, K. (2014). Comparative Analysis of Corporate Social Responsibility Practice Acrross Africa
and India – An Automobile Industry Perspective. Social and Behavioral Sciences, Science
Direct 157 (2014) 244-2, diakses april 19 2015 dari http://www.library.binus.ac.id.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010.
Toto, R. & Williams, C. (2015). Compliance Evaluation on CSR Activities Disclosure in Indonesian
Publicly Listed Companies. Social and Behavioral Sciences, science direct 172 (2015) 15015, diakses april 19 2015 dari http://www.library.binus.ac.id
Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 ayat 1, diakses april 25 2015
dari
http://aria.bapepam.go.id/reksadana/files/regulasi/UU%2040%202007%20Perseroan%20Ter
batas.pdf
World coal institute, (2010), diakses april 18 2015 melalui http://www.worldcoal.org
RIWAYAT PENULIS
Anita lahir di Tanjungpandan 28 juni 1994. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Universitas Bina Nusantara dalam bidang ekonomi jurusan Akuntansi pada tahun 2015.
The Compliance on CSR Disclosure of Coal
Mining Companies in Indonesia Stock Exchange
Anita
BINUS University
[email protected]
Rosinta Ria Panggabean*
BINUS University
[email protected] , [email protected]
ABSTRACT
Download