V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bentuk energi yang digunakan pada proses produksi pupuk urea adalah energi uap dan energi listrik yang bersumber dari energi bahan bakar gas alam, energi air umpan ketel dan energi biologis. 2. Untuk memproduksi 1 kg urea dibutuhkan energi sebesar 6,083.23 kJ. Sejumlah energi tersebut diperoleh dari energi uap bertekanan 42 kg/cm2 yang berasal dari utility plant sebesar 5,845.63 kJ, 6,846.43 kJ diperoleh dari energi listrik, 518.97 kJ diperoleh dari energi yang terkandung dalam air umpan ketel dan 0.0014 kJ diperoleh dari energi manusia. Hasil penelitian Suryadi (1994) di PT. PUPUK KUANG 1A diperoleh untuk memproduksi 1 kg urea dibutuhkan energi sebesar 5,179.239 kJ. Sedangkan hasil penelitian Razi (1996) di PUSRI 1B diperoleh untuk memproduksi 1 kg urea dibutuhkan energi sebesar 3,597.717 kJ. 3. Efisiensi penggunaan energi di seksi sintesa, seksi dekomposisi/purifikasi, seksi recovery dan seksi kristalisasi dan prilling selama bulan Maret secara berturut-turut yaitu 39.54%, 43.39%, 39.97% dan 75.53%. Perbedaan nilai efisiensi yang cukup besar tersebut dikarenakan adanya pemanfaatan kembali energi pada tiap seksi. 4. Rata-rata efisiensi kerja gas turbin generator selama bulan Maret adalah 16.12%. Sedangkan efisiensi rata-rata ketel uap panas buang (2003-U), ketel uap paket I (2007-U) dan ketel uap paket II (2007-UA) selama bulan Maret 2009 berturut-turut adalah 87.52%, 89.92% dan 77.86%. Hasil penelitian Suryadi (1994) dengan menggunakan metode perhitungan tidak langsung diperoleh efisiensi gas turbin generator, ketel uap panas buang, ketel uap paket I (2007-U) dan ketel uap paket II (2007-UA) berturut-turut adalah 23.75%, 74.32%, 74.69% dan 64.14%. 5. Secara keseluruhan, konsumsi energi dalam proses pembuatan pupuk urea di PT. PUPUK KUJANG 1A sangat efisien (93.79%). 6. Unit penyediaan uap merupakan unit yang paling penting dalam proses produksi pupuk urea karena bentuk energi yang paling besar digunakan dalam proses produksi adalah energi uap. Sedangkan saran-saran yang dapat diberikan setelah dilakukan audit energi adalah : 1. Perlu dilakukan perawatan dan pengecekan efisiensi ketel uap secara intensif, tidak hanya pada saat perbaikan tahunan saja agar efisiensinya dapat dipertahankan. 2. Perlu ditinjau kembali pada sub sitem gas turbin generator HITACHI yang memiliki nilai efisiensi rendah (<20%), yaitu dengan jalan memperhatikan kembali jumlah gas alam dan udara yang masuk serta proses yang terjadi secara keseluruhan pada saat terjadi perubahan energi mekanik menjadi energi listrik. 3. Pada proses utama produksi pupuk urea diusahakan terjadinya kehilangan material sekecil mungkin yaitu dengan cara menjaga temperatur reaktor sekitar 195oC agar konversi karbamat menjadi urea maksimal dan juga memperhatikan pada saat urea berada pada sub sistem kristalisasi dan prilling, terutama saat berada di prilling tower.