Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Tahun 2010 Diana L Sitepu Pemakaian Flep Velofaringeal pada Operasi Sekunder. vii + 27 hal Celah merupakan suatu ruang kongenital yang abnormal dan dapat memberikan efek psikologis berupa rendah diri pada penderita. Celah langit-langit merupakan kelainan kongenital yang banyak dijumpai. Pada kelainan ini dapat terjadi gangguan pada proses penelanan, bicara dan mudah terjadi infeksi saluran pernafasan akibat tidak adanya pembatas antara rongga mulut dan rongga hidung. Celah langit-langit adalah hasil dari kegagalan menyatunya dua langit-langit. Kegagalan ini mungkin terbatas pada langit-langit lunak saja atau melibatkan kedua langit-langit lunak dan langit-langit keras. Etiologi celah ada dua faktor yaitu faktor dalam seperti herediter yakni adanya dasar genetik dan faktor luar seperti faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap terbentuknya celah. Pembedahan yang optimal untuk celah langit-langit dilakukan sekitar umur 9-18 bulan. Terbentuknya celah pada bibir dan langit-langit biasanya terlihat selama pemeriksaan bayi pertama kali. Satu pengecualian adalah celah submukosa dimana terdapat celah pada palatum, namun tertutupi oleh garis mulut yang lembut dan kokoh. Beberapa celah orofasial dapat terdiagnosa dengan USG prenatal. Ada bermacam-macam teknik yang dilakukan pada Universitas Sumatera Utara operasi primer. Beberapa pembedahan yang dilakukan pada celah langit-langit adalah dengan teknik Von Langenback dan teknik Wardill Push Back. Teknik Langenbeck menggarisbawahi pentingnya memisahkan rongga mulut dan hidung. Teknik ini memiliki kelemahan yaitu tidak meningkatkan panjang dari langit-langit atau tidak menutup langitlangit seluruhnya sehingga suara pasien tetap sengau. Salah satu bedah yang dilakukan pada operasi sekunder pada celah langit- langit adalah dengan bedah flep velofaringeal. Bedah flep velofaringeal dianjurkan untuk mengatasi ketidakmampuan membuktikan velofaringeal setelah pasien tidak mampu mencapai perbaikan yang signifikan melalui terapi bicara saja. Bedah flep velofaringeal adalah operasi yang paling umum digunakan untuk memulihkan velofaringeal inkompeten (yaitu, mengembalikan fungsional antara rongga hidung dan rongga mulut). Bedah flep velofaringeal dapat dibagi atas dua teknik yakni flep velofaringeal dengan basis superior dan inferior. Dilihat dari sudut pandang praktis flep dengan basis di superior memiliki beberapa keuntungan yaitu, dasar yang tinggi pada dinding posterior, keadaan ini relatif mudah untuk mendapatkan panjang flep yang baik dan menjahitnya ke beberapa area dari langit-langit lunak. Flep jenis ini ditempatkan di dalam area otot velofaringeal . Flep dengan basis di inferior, merupakan kebalikannya secara efektif memiliki panjang yang terbatas, maka harus dibuat lebih panjang untuk memperoleh jarak sejauh mungkin dari langit-langit lunak. Bedah flep velofaringeal diindikasikan kepada anak yang sudah melakukan pembedahan atau operasi primer tetapi anak tersebut masih bersuara sengau atau tidak kembali fungsi bicaranya. DAFTAR RUJUKAN : 21 (1980-2009) Universitas Sumatera Utara