Perancangan Aplikasi Pengelolaan Data Barang dan Data Nota

advertisement
1.
Pendahuluan
Pencatatan data barang yang masih manual dengan menggunakan buku
sebagai media penyimpanan stok barang dan pengarsipan nota pembelian yang
juga dilakukan secara manual seringkali memaksa pemilik dan karyawan toko
untuk mengeluarkan waktu dan tenaga ekstra demi mendapatkan data barang dan
data nota pembelian karena kebutuhan akan data barang dan data nota pembelian
seringkali datang tanpa diduga, hal ini juga berimbas kepada menurunnya
pelayanan ke konsumen. Tidak jarang nota pembelian terselip, sehingga
menyulitkan pemilik toko saat akan melunasi tagihan nota tersebut. Melihat jenis
barang yang ada di toko lebih dari 200 jenis barang, memberikan kesulitan
tersendiri saat pemilik toko akan memesan barang untuk menambah jumlah stok
yang dimiliki, sehingga karyawan akan bolak-balik ke gudang hanya untuk
mengetahui sisa stok barang yang dimiliki.
Proses bisnis yang terjadi dalam toko dimulai dari seorang sales yang
datang untuk menawarkan barang, disini pemilik toko membutuhkan data barang
yang habis stok ataupun barang yang stoknya sudah hampir habis, kemudian
pemilik akan memesan barang tersebut ke sales. Selain barang yang telah dibeli
oleh pemilik sebelumnya, seringkali ada jenis barang baru yang ditawarkan oleh
sales untuk dijual kembali oleh pemilik toko. Selain proses pembelian barang dari
sales, pemilik juga harus meminta karyawan untuk mencari barang yang rusak,
cacat produksi, ataupun tidak berfungsi sebagaimana mestinya untuk kemudian
dikembalikan (diretur) ke sales agar mendapatkan ganti barang baru. Setelah
pembelian barang dilakukan, satu bulan setelah pembelian barang dari sales,
pemilik diminta untuk membayar barang yang telah dibeli. Dalam tahap ini
biasanya pemilik akan mencari terlebih dahulu nota pembelian yang ditagih oleh
distributor, untuk kemudian dibayar sesuai dengan besar tagihan yang ada.
Berdasarkan proses bisnis yang ada, maka aplikasi yang dibangun harus dapat
mendukung tugas-tugas rutin yang terjadi yaitu pencatatan data pembelian dan
data barang.
Teknologi informasi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku
bisnis untuk mendukung proses bisnis yang terjadi. Bagi para pelaku bisnis,
perangkat komputer dan perangkat mobile merupakan suatu alat yang mampu
memudahkan setiap pekerjaan yang dilakukan, dalam mengelola data kapan dan
dimana saja. Sebagai sistem operasi mobile yang banyak digunakan oleh telepon
pintar saat ini, Android juga dapat dimanfaatkan untuk menjawab kebutuhan akan
data yang praktis dan cepat untuk diakses. Sebagai bahan acuan, diambil contoh
pemanfaatan teknologi informasi pada toko Laksana Elektronik.
Berdasarkan kebutuhan akan data barang dan data nota pembelian,
penelitian ini mengambil topik Perancangan Aplikasi Pengelolaan Data Barang
dan Data Nota Pembelian menggunakan Mobile Android dan Desktop (Studi
Kasus: Laksana Elektronik). Aplikasi desktop dipilih karena pemanfaatan aplikasi
manajemen data barang ini sebagian besar dilakukan pada saat toko beroperasi,
sehingga kontrol terhadap transaksi yang terjadi akan lebih mudah, baik itu
transaksi pembelian penjualan maupun manajemen data barangnya. Diharapkan
dengan dirancangnya aplikasi ini dapat memudahkan pengelolaan data barang dan
1
data nota pembelian secara cepat, praktis, dan mudah. Aplikasi yang dibangun
dalam penelitian ini memanfaatkan teknologi komputer desktop yang
dikolaborasikan dengan teknologi mobile yang mendukung fitur dari aplikasi yang
akan dibangun.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana merancang aplikasi
yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola data barang dan data nota pembelian
menggunakan desktop dan mobile Android. Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah membangun sebuah aplikasi yang mampu memudahkan
pemilik toko dalam mengelola data barang dan data nota pembelian sehinga
meminimalkan terjadinya kehilangan nota pembelian dan memudahkan pencarian
barang yang habis stok. Nota tagihan dan data barang yang habis stok dapat
diakses melalui aplikasi mobile, sehingga lebih mudah dan praktis karena semua
data disimpan dan diakses secara terpusat dengan bantuan sistem komputer,
sekaligus dapat diakses kapan saja dan dimana saja selama memiliki akses
internet.
2.
Kajian pustaka
Penelitian mengenai perancangan aplikasi kelola data barang pada toko
telah ada sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh Reza Purnama dan Wiwin
Agustrio pada tahun 2014 yang berjudul “Sistem Aplikasi Penjualan Barang dan
Rekapitulasi Stok Barang di Jumpfact Cellular” mengemukakan bahwa
pengelolaan data menggunakan metode lama dan belum menggunakan sistem
berbasis data komputer dapat menghambat pemberian informasi dan pelayanan
yang diberikan ke pelanggan, juga diperlukan adanya perapian dokumen yang ada
dalam toko [1]. Sistem yang dibangun oleh Reza Purnama menggunakan tools
Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQLServer 2000.
Penelitian yang memanfaatkan teknologi mobile khususnya Android dalam
bidang bisnis juga telah ada sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad Iqbal pada tahun 2012 yang berjudul “Aplikasi Ponsel Berbasis
Android untuk Penjualan pada Kios Eceran Q-Mono Flower” mengemukakan
bahwa pemanfaatan teknologi informasi tidak tertutup hanya pada skala besar saja
seperti supermarket, namun pemanfaatan teknologi informasi tersebut juga dapat
diterapkan pada pedagang retail atau kios eceran [2]. Sistem yang dibangun dalam
penelitian Muhammad Iqbal berbasis mobile Android yang menangani proses
transaksi jual-beli bunga, sehingga dapat mempermudah penanganan transaksi
penjualan dan menghitung total penjualan perbulan.
Android sendiri merupakan sistem operasi yang banyak digunakan pada
ponsel pintar saat ini, berbasis kernel linux yang dikembangkan oleh Android Inc
yang kemudian diakuisisi oleh Google. Android merupakan platform mobile
generasi pertama yang lengkap, terbuka, dan bebas, dan merupakan platform
mobile yang memberi kebebasan pengembang aplikasi dalam melakukan
pengembangan sesuai dengan apa yang diharapkannya [3].
PhoneGap merupakan salah satu framework opensource yang
memungkinkan aplikasi berbasis web menjadi aplikasi native yang diinstal dalam
perangkat mobile Android [3]. Meskipun dibangun dengan menggunakan
2
komposisi aplikasi web, seperti HTML, CSS, javascript, namun tidak menutup
kemungkinan untuk mengakses fitur yang dimiliki oleh perangkat seperti kamera,
speaker, dan lain-lain. Keuntungan aplikasi yang dibangun menggunakan
PhoneGap adalah dapat diimplementasikan ke berbagai sistem operasi mobile
seperti Blackberry, iOS, Android, dan lainnya.
Web service adalah antarmuka yang menggambarkan sekumpulan operasi
yang dapat diakses melalui jaringan, misalnya internet dalam bentuk pesan XML
(eXtensible Markup Language) [4]. Web service menyediakan standar komunikasi
antar aplikasi yang berbeda, dan dapat berjalan pada platform maupun framework
yang berbeda juga. Web service dapat ditemukan, diakses, dan diuraikan
berdasarkan pada XML dan protokol standar web pada intranet, extranet, dan
internet.
3.
Metode penelitian
Sistem yang dibuat, dirancang dengan menggunakan metode prototyping,
yang pembangunannya dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, serta
melibatkan peran serta pengguna dalam perancangan aplikasi. Tahapan yang
dilakukan dalam metode prototyping antara lain [5]:
a.
Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan dan pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
wawancara pada pemilik toko mengenai kebutuhan aplikasi dan alur bisnis yang
terjadi didalam toko. Dari wawancara yang dilakukan, didapatkan bahwa pemilik
toko membutuhkan suatu cara dalam mengelola data barang dan nota pembelian.
Data barang dan nota pembelian yang ada harus dapat diakses dimana saja dan
kapan saja untuk memudahkan pemilik toko dalam pencarian data barang dan data
nota pembelian. Data-data yang didapatkan pada tahap ini adalah data barang,
data distributor, dan data nota pembelian penjualan.
b.
Perancangan sistem
Setelah kebutuhan didapatkan, dilanjutkan dengan membangun sistem
menggunakan UML (Unified Modelling Language), memanfaatkan tools
Microsoft Visio. Diagram yang dibuat antara lain use case diagram, activity
diagram, sequence diagram, class diagram, dan deployment diagram.
Perancangan antarmuka aplikasi juga dilakukan menggunakan tools
Microsoft Visio, rancangan antarmuka aplikasi yang dibuat meliputi aplikasi
desktop yang menangani proses pembelian, penjualan, pengelolaan data barang,
data distributor, data user, dan laporan penjualan dan laporan stok barang.
Aplikasi pada mobile Android menangani lihat daftar barang habis stok, dan lihat
data nota pembelian. Aplikasi desktop dan aplikasi Android mengakses data
melalui web service.
c.
Evaluasi prototype
Setelah aplikasi dibuat, dalam tahap ini dilakukan pengujian aplikasi.
Pengujian ini sekaligus evaluasi terhadap kesalahan yang terjadi saat aplikasi
dijalankan maupun kekurangan aplikasi sesuai analisa kebutuhan pada tahap awal.
Apabila terdapat kesalahan maupun belum tercapainya kebutuhan, akan
3
dilanjutkan kembali ke tahap awal analisa kebutuhan. Ada beberapa prototype
aplikasi desktop yang dibuat, antara lain:

Prototype 1
Prototype aplikasi desktop yang pertama memiliki fitur untuk melakukan
transaksi penjualan, transaksi pembelian, kelola data barang, dan data pengguna
aplikasi. Setelah proses demo aplikasi kepada pemilik toko, terdapat beberapa
perbaikan yang perlu ditambahkan ke aplikasi desktop ini, antara lain perbaikan
pada tampilan aplikasi, dan tambahan fitur untuk mengelola data distributor.
Antarmuka prototype aplikasi desktop pertama dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Tampilan Prototype Pertama Aplikasi Desktop

Prototype 2
Tampilan aplikasi desktop pada prototype kedua ini telah diubah sesuai
dengan permintaan pemilik toko, serta penambahan menu berupa kelola data
distributor. Setelah demo aplikasi ke pemilik toko, pemilik toko menemukan
kesulitan saat akan melakukan pencarian nota pembelian, karena pada prototype
aplikasi desktop yang kedua ini belum ada fitur untuk melakukan pencarian nota,
baik itu nota pembelian maupun nota penjualan. Pemilik toko juga menginginkan
agar data stok barang yang ada dapat dicetak. Tampilan prototype aplikasi dekstop
yang kedua ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Tampilan Prototype Kedua Aplikasi Desktop

Prototype 3
Penambahan fitur aplikasi, yaitu pencarian nota pembelian penjualan, serta
fitur untuk mencetak data stok barang telah ditambahkan pada prototype aplikasi
4
yang ketiga ini. Setelah prototype ini didemokan kepada pemilik toko, aplikasi ini
sudah dapat memenuhi kebutuhan pemilik toko akan data barang dan data nota
pembelian. Tampilan prototype aplikasi desktop ketiga ini dapat dilihat pada
Gambar 3.
Gambar 3 Tampilan Prototype Ketiga Aplikasi Desktop
Aplikasi mobile Android yang dibangun, hanya memiliki satu prototype
saja. Aplikasi mobile yang dibangun memiliki fitur untuk melakukan pencarian
data barang berdasarkan kategori, dan pencarian nota pembelian belum lunas
berdasarkan distributor. Aplikasi mobile yang dibangun memiliki menu login saat
pertama kali dijalankan untuk membatasi hak akses pengguna ke aplikasi.
Tampilan aplikasi mobile dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Tampilan Prototype Aplikasi Mobile
Dalam tahap perancangan sistem, dilakukan desain sistem dan perangkat
lunak untuk menggambarkan proses kerja aplikasi. Aplikasi desktop digunakan
oleh pemilik toko dan karyawan toko, pemilik toko memiliki akses ke semua fitur
aplikasi, sedangkan karyawan terbatas hanya pada beberapa menu saja. Aplikasi
desktop menangani data pembelian barang, data penjualan barang, data
distributor, data barang, dan data user, aplikasi ini juga dapat melihat data nota
jatuh tempo, barang habis stok, dan pencarian data nota pembelian dan penjualan.
Aplikasi mobile digunakan oleh pemilik toko, aplikasi ini memiliki fitur untuk
mencari nota pembelian yang belum dibayar dan pencarian stok barang. Aplikasi
mobile ini dibuat memanfaatkan framework PhoneGap dan diimplementasikan
pada Android, Android dipilih karena pemilik toko menggunakan smartphone
Android sebagai salah satu alat komunikasi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
alat komunikasi sekaligus sebagai penunjang aplikasi desktop untuk memudahkan
pencarian data.
5
Pemodelan aplikasi pada penelitian ini menggunakan UML yang merupakan
bahasa standar untuk memodelkan sebuah perangkat lunak yang akan dibuat.
Hasil perancangan aplikasi menggunakan UML dijelaskan sebagai berikut:
Use case diagram menggambarkan interaksi antara pengguna dan sistem,
dan juga menggambarkan berbagai macam tipe pengguna dan cara mereka
berinteraksi dengan sistem. Dalam penjelasan use case ini, diasumsikan user telah
memiliki akun yang terdaftar dalam sistem untuk dapat mengakses semua fitur
yang disediakan oleh aplikasi. Use case diagram yang digunakan dalam penelitian
ini dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.
Lihat data nota
jatuh tempo
Lihat data barang
habis stok
Pemilik
Gambar 5 Use Case Aplikasi Mobile
Gambar 4 menjelaskan mengenai use case diagram aplikasi mobile
Android, hanya terdapat satu pengguna dalam sistem, yaitu pemilik toko. Pemilik
toko dapat mengakses beberapa menu antara lain: lihat data barang habis stok, dan
lihat data nota pembelian jatuh tempo yang belum lunas. Pemilik toko dapat
mengakses menu dalam aplikasi mobile setelah pemilik melakukan login ke dalam
sistem.
«extends»
Laporan penjualan
«extends»
Lihat laporan
Laporan stok barang
«extends»
«extends»
Hapus user
Kelola data user
Tambah user
«extends»
Ubah user
Kelola data barang
«extends»
Hapus barang
«extends»
«extends»
Tambah barang
Ubah barang
Kelola data nota
penjualan
«extends»
Pemilik
«extends»
Karyawan
«extends»
Hapus nota
penjualan
Tambah nota
penjualan
Ubah nota penjualan
«extends»
Hapus nota
pembelian
Kelola data nota
pembelian
«extends»
«extends»
Kelola data
distributor
«extends»
Hapus distributor
Ubah nota pembelian
Tambah nota
pembelian
«extends» «extends»
Tambah distributor
Ubah distributor
Gambar 6 Use Case Aplikasi Desktop
6
Gambar 5 menjelaskan mengenai use case diagram aplikasi desktop,
terdapat dua pengguna dalam sistem, yaitu pemilik toko dan karyawan toko, yang
mana tiap pengguna memiliki hak akses yang berbeda ke dalam sistem. Pengguna
sebagai pemilik memiliki akses penuh atas sistem, antara lain: kelola data
pengguna, kelola data barang, kelola data penjualan, kelola data pembelian, kelola
data distributor, dan lihat laporan penjualan dan stok barang. Sedangkan pengguna
sebagai karyawan toko memiliki hak akses antara lain: ubah data pengguna, kelola
data barang, kelola data penjualan, kelola data distributor, dan lihat laporan stok
barang.
Activity diagram menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur
kerja. Activity diagram hanya menyebutkan aturan-aturan dasar yang harus
diikuti, karena proses yang sering muncul secara paralel [6]. Dalam UML, dapat
digunakan untuk menggambarkan alur aplikasi yang berjalan. Activity diagram
yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar 7.
Pengguna
Aplikasi mobile
Web service
Mulai
Buka aplikasi & login
Login user
Ambil data user
Invalid user
User valid
Pilih menu daftar barang
Tampilkan menu
Ambil daftar kategori barang
Pilih kategori barang
Ambil daftar kategori barang
Tampilkan daftar kategori barang
Ambil data barang sesuai kategori
Ambil data barang
Tampilkan pesan tidak ada data
Tidak ada data
Ada data
Tampilkan data barang
Selesai
Gambar 7 Activity Diagram Pencarian Data Barang
Activity diagram pencarian data barang yang digunakan pada aplikasi
mobile dapat dilihat pada Gambar 6. Sebelum pengguna dapat melakukan
pencarian data barang, pengguna akan diminta untuk melakukan login ke dalam
sistem, fungsi login disini juga sebagai gerbang utama yang membatasi level
pengguna karena pengguna sebagai karyawan tidak memiliki hak akses ke
aplikasi ini. Setelah pengguna melakukan login, barulah pengguna dapat
melakukan pencarian barang dengan memilih menu pencarian barang, aplikasi
7
akan menampilkan daftar kategori barang sebelum pengguna dapat melihat data
barang. Setelah pengguna memilih jenis kategori barang, barulah aplikasi mobile
mengambil data barang sesuai dengan kategori yang dipilih, hal ini bertujuan agar
tidak terlalu banyak data barang yang ditampilkan pada satu waktu.
Pengguna
Aplikasi desktop
Web service
Mulai
Buka aplikasi & login
Login user
Ambil data user
Invalid user
user valid
Pilih menu
transaksi pembelian
Tampilkan menu utama
Tampilkan form
transaksi pembelian
Masukkan data
transaksi pembelian
Cek redundansi data
Ambil data
transaksi pembelian
Tampilkan pesan
adanya redundansi
Ada redundansi data
Tidak ada redundansi data
Proses simpan data
transaksi pembelian
Simpan data
transaksi pembelian
Tampilkan pesan
temberitahuan simpan
Selesai
Gambar 8 Activity Diagram Tambah Data Transaksi Pembelian
Gambar 7 merupakan activity diagram dalam proses penambahan data
pembelian yang digunakan aplikasi desktop. Aktivitas dimulai saat pengguna
melakukan login ke dalam sistem, disini sistem akan memeriksa apakah login
yang dimasukkan oleh pengguna adalah valid. Setelah proses login berhasil,
pengguna akan mengakses menu transaksi pembelian dari menu utama yang ada,
sehingga pengguna dapat memasukkan data transaksi pembelian yang baru.
Sebelum data transaksi pembelian yang baru disimpan, sistem akan terlebih
dahulu melakukan pengecekan redundansi data transaksi pembelian untuk
menghindari adanya data yang sama dalam database, apabila tidak ada data yang
sama, maka sistem akan langsung menyimpan data transaksi pembelian yang baru
melalui layanan web service, baru kemudian sistem akan memberikan pesan
pemberitahuan simpan.
Sequence diagram menggambarkan tentang proses interaksi yang terjadi
dalam suatu sistem yang disusun dalam satu serial waktu. Sequence diagram
secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal dan menunjukkan
sejumlah obyek contoh dan pesan yang melewati obyek-obyek yang terdapat
dalam use case [6]. Sequence yang terjadi dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 8 dan Gambar 9.
8
Aplikasi mobile
Controller
Model
Tabel
Top Package::Pengguna
Login
Mengarahkan
Ambil data user
Ambil data user
Return data user
Return data user
Return data user
Tampilkan menu utama
Pilih menu pencarian barang
Mengarahkan
Ambil daftar kategori barang
Ambil daftar kategori barang
Return daftar kategori barang
Return daftar kategori barang
Return daftar kategori barang
Tampilkan daftar kategori barang
Pilih kategori barang
Mengarahkan
Ambil daftar barang
Ambil daftar barang
Return daftar barang
Return daftar barang
Return daftar barang
Tampilkan daftar barang
Gambar 9 Sequence Diagram Pencarian Data Barang
Sequence yang terjadi saat aplikasi mobile digunakan untuk melakukan
pencarian data barang dapat dilihat pada gambar 8. Sequence dimulai saat
pengguna melakukan login ke dalam sistem, aplikasi mobile akan meneruskan
username dan password yang dimasukkan pengguna ke controller dalam web
service, controller akan meminta data pengguna dari model, selanjutnya
controller akan mengembalikan data pengguna ke aplikasi mobile. Saat pengguna
memilih menu pencarian data barang, aplikasi mobile akan meminta daftar
kategori barang ke controller, controller akan meminta model untuk mengambil
daftar kategori barang untuk dikembalikan ke aplikasi mobile. Dari daftar kategori
yang ditampilkan oleh aplikasi mobile, pengguna dapat memilih data barang
berdasarkan kategori yang ada. Daftar barang yang ditampilkan juga merupakan
hasil permintaan ke controller, controller sendiri meminta model untuk
melakukan query ambil daftar barang dari database.
9
Aplikasi desktop
Object Relational Mapping
Controller
Model
Tabel
Top Package::Pengguna
Login
Kirim usename & password
Mengarahkan
Ambil data user
Ambil data user
Return data user
Return data user
Return data user
Return data user
Tampilkan menu utama
Pilih menu tambah transaksi pembelian
Tampilkan form transaksi pembelian
Masukkan data transaksi pembelian
Cek redundansi data
Mengarahkan
Ambil data transaksi pembelian
Ambil data transaksi pembelian
Return data transaksi pembelian
Return data transaksi pembelian
Return data transaksi pembelian
Return data transaksi pembelian
Simpan data transaksi pembelian
Mengarahkan
Simpan data transaksi pembelian
Simpan data transaksi pembelian
Tampilkan pesan pemberitahuan simpan
Gambar 10 Sequence Diagram Tambah Transaksi Pembelian
Gambar 9 menjelaskan mengenai sequence diagram proses penambahan
data transaksi pembelian pada aplikasi desktop, yang dimulai dengan proses login
pengguna ke dalam sistem. Aplikasi desktop akan menghubungi controller di
server dengan menyertakan username dan password yang dimasukkan pengguna,
controller akan meneruskan data tersebut ke model untuk selanjutnya dicek dalam
tabel di database, data pengguna yang didapatkan akan dikembalikan ke
controller dan diteruskan ke aplikasi desktop. Aplikasi desktop akan menampilkan
menu utama ke pengguna, pengguna dapat melakukan penambahan data transaksi
pembelian dengan memilih menu transaksi pembelian, kemudian memasukkan
data baru transaksi pembelian. Sebelum data baru transaksi pembelian disimpan,
sistem akan memeriksa apakah ada redundansi data transaksi pembelian, apabila
tidak ada redundansi data, maka data baru transaksi pembelian akan disimpan.
Class diagram menggambarkan struktur sistem dengan menampilkan class,
atribut, operasi, dan relasi antar obyek. Class diagram yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 10 dan Gambar 11.
10
<<entity>> Penjualan
<<entity>> Detail Penjualan
<<entity>> Barang
<<entity>> Pembelian
<<entity>> Detail Pembelian
-idJual : String
-tglJual : Date
-idJual : String
-idDetail : String
-idBarang : String
-hargaSatuan : Decimal
-jumlah : Integer
-idBarang : String
-nama : String
-merek : String
-tipe : String
-spek : String
-stok : Integer
-idKategori : Integer
-idBeli : String
-distributor : String
-tglBeli : Date
-tglJatuhTempo : Date
-ku : Boolean
-tglKU : Date
-idBeli : String
-idDetail : String
-idBarang : String
-hargaBeliSatuan : Decimal
-jumlah : Integer
-hargaJualSatuan : Decimal
Controller
+return_json()
+route_request()
<<control>> Lihat Data Barang
<<control>> Lihat Data Nota Pembelian
+read()
+read()
Gambar 11 Class Diagram Aplikasi Mobile
Terdapat dua buah kontrol yang ada dalam aplikasi mobile, lihat data
barang, dan lihat data nota pembelian. Kontrol yang ada digunakan untuk
berinteraksi dengan entity melalui controller yang menangani proses permintaan
dan pengiriman data. Class diagram yang digunakan dalam aplikasi mobile dapat
dilihat pada Gambar 10.
<<entity>> Distributor
<<entity>> Penjualan
<<entity>> Detail Penjualan
<<entity>> Laporan Penjualan
<<entity>> Laporan Stok Barang
-idDistributor : String
-nama : String
-alamat : String
-kodePos : String
-idKota : Integer
-telepon : String
-fax : String
-email : String
-noRek : String
-bank : String
-idJual : String
-tglJual : Date
-idJual : String
-idDetail : String
-idBarang : String
-hargaSatuan : Decimal
-jumlah : Integer
-nomorNota : String
-tanggalJual : String
-idBarang : String
-harga : String
-jumlah : Integer
-total : Decimal
-idBarang : String
-nama : String
-merek : String
-tipe : String
-jumlahStok : Integer
-hargaJual : Decimal
<<entity>> Barang
<<entity>> Retur
<<entity>> Detail Retur
-idRetur : String
-idDistributor : String
-tglRetur : Date
-idRetur : String
-idDetail : String
-idKategori : Integer
-idBarang : String
-jumlahRetur : Integer
-ketRetur : String
-kembali : Boolean
-jumlahKembali : Integer
-ketKembali : String
-idBarang : String
-nama : String
-merek : String
-tipe : String
-spek : String
-stok : Integer
-idKategori : Integer
<<entity>> Pembelian
<<entity>> Detail Pembelian
-idBeli : String
-distributor : String
-tglBeli : Date
-tglJatuhTempo : Date
-ku : Boolean
-tglKU : Date
-idBeli : String
-idDetail : String
-idBarang : String
-hargaBeliSatuan : Decimal
-jumlah : Integer
-hargaJualSatuan : Decimal
Controller
+return_json()
+route_request()
Object Relational Mapping
+create()
+update()
+read()
+delete()
<<control>> Kelola Distributor
<<control>> Kelola Data Barang
<<control>> Laporan
+insert()
+update()
+delete()
+insert()
+update()
+delete()
+Read()
<<control>> Kelola Data User
+insert()
+update()
+delete()
<<control>> Kelola Nota Pembelian
<<control>> Kelola Nota Penjualan
+insert()
+update()
+delete()
+insert()
+update()
+delete()
Gambar 12 Class Diagram Aplikasi Desktop
11
Gambar 11 merupakan class diagram yang digunakan dalam aplikasi
desktop. Terdapat enam kontrol, yaitu kelola distributor, kelola data barang,
kelola data user, kelola penjualan, kelola pembelian, dan laporan. Dari keenam
kontrol yang ada, berinteraksi dengan entity melalui controller, controller inilah
yang meneruskan request aplikasi desktop. Hasil dari request yang berupa json
string, akan diubah menjadi bentuk obyek sehingga akan memudahkan dalam
penggunaan datanya.
Deployment diagram merupakan diagram yang menggambarkan detail
bagaimana aplikasi disebar (deploy) dalam infrastruktur sistem, dimana aplikasi
akan ditempatkan. Gambar 13 menjelaskan mengenai deployment diagram yang
digunakan dalam penelitian ini. Aplikasi desktop digunakan sebagai client yang
menangani proses pencatatan nota pembelian, data barang, dan proses penjualan
barang, aplikasi desktop dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman
Visual Basic .NET. Aplikasi mobile juga digunakan sebagai client yang
menangani kebutuhan data stok barang dan data nota pembelian, aplikasi mobile
dibangun dengan memanfaatkan framework PhoneGap yang memungkinkan
aplikasi dijalankan lintas sistem operasi mobile. Data yang disajikan pada aplikasi
desktop dan aplikasi mobile didapatkan melalui web service, web service
menyediakan layanan data barang, data nota pembelian dan penjualan, data
distributor, dan data pengguna aplikasi.
.
Database server
Web service
Web server
Client desktop
Client android
Gambar 13 Deployment Diagram
4.
Hasil dan pembahasan
Penelitian ini menghasilkan aplikasi desktop dan aplikasi mobile yang
digunakan untuk mengelola data barang dan data nota, dimana baik aplikasi
desktop maupun aplikasi mobile mengakses web service untuk mendapatkan dan
mengirimkan data.
Kode program 1 merupakan kode program dalam controller barang yang
menyediakan layanan data barang berdasarkan kategori tertentu. Fungsi pada
controller ini diakses oleh aplikasi desktop, permintaan data barang dengan
menyertakan kategori barang, selanjutnya controller akan meneruskan request ke
12
model, yang akan mengakses database. Data barang yang didapatkan kemudian
dikembalikan oleh controller ke client. Kode program dalam controller barang
dapat dilihat pada Kode program 1.
Kode Program 1 Controller Data Barang
function get_by_kategori($idKategori){
$barang = $this->mBarang->get_by_kategori($idKategori);
$data = json_encode($barang);
header('HTTP/1.1: 200');
header('Status: 200');
header('Content-Lengh: '.strlen($data));
exit($data);
}
Kode program 2 merupakan kode program unruk mengakses data barang
berdasarkan kategori barang, digunakan pada aplikasi desktop. Data barang
didapat dengan cara request ke web service dengan menyertakan kategori
barangnya. Data barang didapat dari web service dalam bentuk json string,
kemudian diubah kedalam bentuk obyek agar lebih mudah dalam penggunaan
hasilnya.
Kode Program 2 Ambil Data Barang
Private Sub _getBarangByKategori(ByVal idKategori As Integer)
Dim request As HttpWebRequest
Dim response As HttpWebResponse = Nothing
Dim reader As StreamReader
Dim result As String
request = DirectCast(WebRequest.Create(Utility.URL &
"barang/get_by_kategori/" & idKategori), HttpWebRequest)
response = DirectCast(request.GetResponse(),
HttpWebResponse)
reader = New StreamReader(response.GetResponseStream())
result = reader.ReadToEnd
Dim jsonDecode() As BarangInfo =
JsonConvert.DeserializeObject(Of BarangInfo())(result)
For i As Integer = 0 To jsonDecode.GetLength(0) - 1
Me.Add(BarangInfo.LoadObject(jsonDecode(i).Idbarang,
jsonDecode(i).Nama, jsonDecode(i).Merek,
jsonDecode(i).Tipe, jsonDecode(i).Spesifikasi,
jsonDecode(i).Stok, jsonDecode(i).Kategori,
jsonDecode(i).Harga))
Next
End Sub
Data barang yang didapatkan setelah melakukan request ke web service
kemudian akan ditampilkan melalui listview. Detail data barang dapat dilihat
dengan klik ganda atau klik kanan pada daftar barang, maka detail data barang
akan ditampilkan pada jendela baru, disini pengguna dapat melakukan perubahan
13
pada data barang. Form daftar barang dan form tambah data barang dapat dilihat
pada Gambar 13.
Gambar 14 Form Daftar Barang dan Tambah Barang
Kode program 3 merupakan kode program yang ada dalam controller
pembelian barang yang diakses aplikasi desktop untuk melakukan simpan data
pembelian, dan simpan item barang dibeli.
Kode Program 3 Kode Program Controller Pembelian
function save(){
$pesan = $this->input->post('pesan');
$data = json_decode($pesan);
$this->mPembelian->save($data);
}
function save_detail(){
$pesan = $this->input->post('pesan');
$data = json_decode($pesan);
$this->mPembelian->save_detail($data);
}
Kode program 4 merupakan kode program untuk menyimpan data nota
pembelian, digunakan pada aplikasi desktop. Sebelum sistem menyimpan data
transaksi pembelian yang dimasukkan pengguna, sistem akan melakukan
pengecekan terlebih dahulu, apakah terdapat redundansi data nota pembelian, bila
terdapat redundansi data, maka aplikasi akan menampilkan pesan kesalahan pada
pengguna aplikasi dan meminta pengguna untuk memeriksa kembali inputan data
nota pembelian.
Kode Program 4 Kode Program Simpan Data Pembelian
Dim nota As PembelianEdit = PembelianEdit.NewObject
With nota
.IdBeli = TxtNomorNota.Text
14
.TglBeli = DTPTglBeli.Value
.IdDistributor = CMBDistributor.SelectedValue
.TglJatuhTempo = DTPJatuhTempo.Value
If CBLunas.Checked Then
.KU = 1
Else
.KU = 0
End If
.TglKU = Date.Now
.SavePembelian()
End With
Dim count As Integer = 1
For Each item As ListViewItem In ListViewDetail.Items
Dim obj As DetailBeliEdit = DetailBeliEdit.NewObject
obj = CType(item.Tag, DetailBeliEdit)
With obj
.IdDistributor = CMBDistributor.SelectedValue
.IdBeli = TxtNomorNota.Text
.IdDetail = TxtNomorNota.Text & count
count += 1
.SaveDetail()
End With
Next
Tampilan form nota pembelian dapat dilihat pada Gambar 15, melalui form
ini pengguna dapat menambahkan data transaksi pembelian maupun melakukan
perubahan terhadap data transaksi pembelian yang sudah ada. Tampilan form
transaksi pembelian barang ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian data
pembelian yang memuat informasi mengenai nota pembelian seperti tanggal
transaksi, distributor, tanggal jatuh tempo, status pelunasan, dan tanggal
pelunasan. Pada bagian item barang yang dibeli pengguna dapat menambahkan
item barang dibeli seperti kategori barang, nama barang, harga beli, jumlah beli,
dan harga jual barang.
Gambar 15 Form Transaksi Pembelian
Sedangkan untuk aplikasi mobile Android, saat aplikasi pertama kali
dijalankan, pengguna akan diminta untuk memasukkan username dan password,
username dan password yang digunakan adalah sama dengan yang digunakan
pada aplikasi desktop. Penggunaan login sistem disini adalah sebagai gerbang
15
utama untuk membatasi hak akses pengguna, karena hanya pemilik toko yang
mempunyai akses ke aplikasi ini. Setelah pengguna melakukan login, akan
ditampilkan menu pencarian barang dan pencarian nota pembelian.
Kode program 5 adalah kode program dalam controller barang yang diakses
oleh aplikasi mobile untuk menampilkan data stok barang. Dalam menampilkan
data stok barang, controller akan meminta kategori dari data barang yang akan
ditampilkan, hal ini bertujuan agar tidak terlalu banyak data barang yang nantinya
akan ditampilkan ke pengguna aplikasi.
Kode Program 5 Kode Program Controller Barang
function get_barang($idKategori){
$this->load->model(array('mBarang'));
$barang = $this->mBarang->get_by_kategori($idKategori);
$data = json_encode($barang);
echo $data;
}
Gambar 16 menjelaskan mengenai tampilan aplikasi mobile saat digunakan
untuk melihat data stok barang, data yang ditampilkan antara lain nama barang
dan jumlah stok barang.
Gambar 16 Tampilan Daftar Barang pada Aplikasi Mobile
Kode program 6 merupakan kode program pada aplikasi mobile Android
yang digunakan untuk menampilkan data barang. Data barang merupakan hasil
dari permintaan aplikasi mobile ke web service
Kode Program 6 Menampilkan Data Barang pada Aplikasi Mobile
$.ajax({
16
url:
'http://192.168.1.102/toko/index.php/api/mobile/get_barang/'
+ kategori, type: 'GET', dataType: 'json',
success: function(data) {
if(data.length == 0){
html = '<h4>Tidak ada data.</h4>';
$(html).appendTo('#orders');
}
for(i = 0; i < data.length; i++) {
html = '<a class="order-single" href="#">' +
'<h4>' + data[i].nama + '</h4>' +
'<h6>Stok: ' + data[i].stok + '</h6>'
'</a><hr>';
$(html).appendTo('#orders');
}
}
});
Sistem yang dibangun selanjutnya diuji dengan menggunakan metode
Blackbox testing, Alpha testing, dan Beta testing. Metode Blackbox testing juga
disebut sebagai pengujian perilaku, adalah pengujian yang berfokus pada
persyaratan fungsional perangkat lunak, apakah fungsi-fungsi yang ada dalam
aplikasi telah berjalan sebagaimana mestinya. Metode Alpha testing merupakan
pengujian manfaat aplikasi yang dilakukan dengan arahan dari pembuat aplikasi,
sedangkan Beta testing merupakan pengujian yang dilakukan tanpa arahan
pembuat aplikasi dan dilakukan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
Tabel 1 Hasil Pengujian Blackbox pada Aplikasi Desktop
Poin
pengujian
Proses login
Proses
tambah data
barang
Proses
tambah
transaksi
pembelian
Kondisi
Username: benar
Password: benar
Username: benar
Password: salah
Username: salah
Password: benar
Semua field diisi
dengan benar
Tidak semua
field diisi
Semua field diisi
dengan benar
Tidak semua
field diisi
Hasil
yang Hasil uji
Status
diharapkan
Login berhasil Login berhasil Sesuai
Login gagal
Login gagal
sesuai
Login gagal
Login gagal
Sesuai
Berhasil
disimpan
Gagal
disimpan
Berhasil
disimpan
Gagal
disimpan
Berhasil
disimpan
Gagal
disimpan
Berhasil
disimpan
Gagal
disimpan
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Hasil pengujian Blackbox pada aplikasi desktop yang ditampilkan pada
Tabel 1, dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi
desktop dalam proses penambahan data barang dan penambahan data transaksi
17
pembelian berjalan dengan baik. Kemudian pengujian aplikasi desktop dilanjutkan
dengan menggunakan metode Alpha testing yang dilakukan dengan mendemokan
sistem yang telah dibuat ke pengguna aplikasi. Pengguna aplikasi yang melakukan
pengujian adalah satu orang pemilik toko dan satu orang karyawan toko. Dari
hasil pengujian Alpha, didapatkan bahwa aplikasi desktop yang dibangun dapat
membantu mempermudah pencarian data nota pembelian dan pencarian data
barang.
Hasil pengujian Blackbox aplikasi mobile yang ditampilkan pada Tabel 2
menunjukkan bahwa fungsi pencarian data barang dan data nota dapat berjalan
dengan baik. Pengujian selanjutnya adalah pengujian Alpha, pengujian dilakukan
dengan mendemokan aplikasi mobile pada pemilik toko. Dari hasil uji Alpha,
didapatkan bahwa aplikasi mobile yang dibangun mampu menyajikan data stok
barang dan data nota pembelian belum lunas secara mudah dan cepat.
Tabel 2 Hasil Pengujian Blackbox pada Aplikasi Mobile
Poin
pengujian
Proses login
Pencarian
data barang
Pencarian
nota
pembelian
Kondisi
Username: benar
Password: benar
Username: benar
Password: salah
Username: salah
Password: benar
User sebagai
pemilik
User sebagai
karyawan
Ada daftar
barang
Tidak ada daftar
barang
Hasil
yang Hasil uji
diharapkan
Login berhasil Login berhasil
Status
Login gagal
Login gagal
Sesuai
Login gagal
Login gagal
Sesuai
Login berhasil
Login berhasil
Sesuai
Login gagal
Login gagal
Sesuai
Data barang
ditampilkan
Menampilkan
pesan tidak
ada data
Ada nota belum Data nota
lunas
ditampilkan
Tidak ada nota
Menampilkan
belum lunas
pesan
tidak
ada data
Sesuai
Data barang
Sesuai
ditampilkan
Menampilkan
Sesuai
pesan tidak ada
data
Data nota
Sesuai
ditampilkan
Menampilkan
Sesuai
pesan tidak ada
data
Pengujian Beta dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada pemilik
dan karyawan toko dengan jumlah total empat orang dan total pertanyaan
sebanyak 11 pertanyaan dan menggunakan skala satu sampai lima. Kuesioner
yang dibagikan memuat pertanyaan mengenai fitur aplikasi mobile dan fitur
aplikasi desktop. Kuesioner dengan pertanyaan mengenai fitur pencarian data
barang pada aplikasi desktop dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil Pengujian Beta dari Kuesioner Pencarian Data Barang Aplikasi Desktop
18
Keterangan
Sangat baik
Baik
Biasa
Buruk
Sangat buruk
Jumlah
Responden
1
3
0
0
0
4
Prosentase (%)
25
75
0
0
0
100
Berdasarkan pada Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa sebanyak empat orang
yang menggunakan aplikasi manajemen data toko ini, sebanyak satu responden
atau 25% mengatakan bahwa aplikasi desktop yang dibangun dalam penelitian ini
sangat baik dalam pencarian data barang, sedangkan tiga responden lainnya atau
sebanyak 75% mengatakan aplikasi yang dibangun dapat membantu proses
pencarian data barang dengan baik.
Kuesioner pengujian aplikasi mobile juga disertakan dengan memuat lima
pertanyaan yang ditujukan kepada pemilik toko. Berdasarkan hasil kuesioner yang
dibagikan mengenai aplikasi mobile, dapat disimpulkan bahwa aplikasi mobile
sangat membantu dalam pencarian data stok barang. Kuesioner dengan pertanyaan
mengenai fitur pencarian data stok barang dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Hasil Pengujian Beta dari Kuesioner Pencarian Data Stok Barang Aplikasi Mobile
Keterangan
Sangat baik
Baik
Biasa
Buruk
Sangat buruk
Jumlah
5.
Responden
1
0
0
0
0
1
Prosentase (%)
100
0
0
0
0
100
Simpulan
Web service dapat dimanfaatkan sebagai penyedia layanan data, baik itu
data barang, data nota, data distributor, maupun data pengguna aplikasi, web
service dapat diakses baik oleh aplikasi desktop maupun aplikasi mobile Android,
sehingga data yang ditampilkan pada aplikasi desktop maupun aplikasi Android
berasal dari sumber yang sama yaitu web service. Aplikasi desktop yang dibangun
menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .NET mengakses data yang
disediakan oleh web service. Aplikasi mobile Android yang dibangun dengan
memanfaatkan framework PhoneGap juga mengakses data yang disediakan oleh
web service.
Dari aplikasi yang dihasilkan dalam penelitian ini, pemilik toko dapat
mengelola data barang dan data nota pembelian dengan lebih mudah karena
penyimpanan data yang terpusat dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
19
6.
Pustaka
[1]
Purnama, Reza. 2014. Sistem Aplikasi Penjualan Barang dan Rekapitulasi
Stok
Barang
di
Jumpfact
Cellular.
http://repository.amikom.ac.id/index.php/detail/5134/SISTEM%20APLIKAS
I%20PENJUALAN%20BARANG%20DAN%20REKAPITULASI%20STOCK
%20BARANG%20DI%20JUMPFACT%20CELLULAR. Diakses tanggal 20
April 2014.
Iqbal, Muhammad. 2013. Android Based Mobile Application For Sales at
Q-mono
Flower
Retail
Kiosks.
http://titk.poltektedc.ac.id/media.php?page=detailpublikasi&key=18.
Diakses tanggal 20 Februari 2014.
Nazruddin, Safaat H. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan
Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika.
Kreger, H. 2001. Web-Services Conceptual Architecture (WSCA 1.0). USA:
IBM Software Group.
Pressman, Roger S. 2010. Software Engineering: A Practitioner’s
Approach, Seventh Edition. Terjemahan oleh Adi Nugroho, George John
Leopold Nikijuluw, Theresia Herlina Rochadiani, Ike Kurniawati Wijaya.
2012. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Fowler, Martin. 2005. UML Distilled Edisi 3. Yogyakarta: Andi.
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
20
Download