BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu

advertisement
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Isu-isu lingkungan hidup yang semakin menguat dewasa ini, termasuk
pada era
global, secara substantif merupakan suatu wacana korektif
terhadap paradigma pembangunan (developmentalism). Krisis lingkungan
hidup yang semakin luas di Indonesia dewasa ini, ditengarai karena (antara
lain) perencanaan pembangunan yang bias antara pertumbuhan ekonomi
dengan ekologi. Sehingga sebagai akumulasinya dalam dekade terakhir ini
kita seperti menuai bencana lingkungan. Banjir, longsor, kekeringan,
kebakaran hutan dan lahan, degradasi hutan dan keanekaragaman hayati,
serta pencemaran sungai, laut dan udara, datang silih berganti. Sebagai
akibatnya, biaya (cost) dampak lingkungan hidup yang harus ditanggung oleh
masyarakat dan pemerintah jauh lebih besar ketimbang manfaat (benefit)
ekonomi yang diperoleh.
Pengarusutamaan (mainstreaming) pembangunan berkelanjutan telah
ditetapkan sebagai landasan operasional pelaksanaan pembangunan, seperti
tercantum dalam RPJP dan RPJM Nasional. Lebih dari itu, selain Undang
Undang Dasar (UUD) 1945, Undang-Undang
tentang Lingkungan Hidup,
Undang-Undang tentang Penataan Ruang serta Undang-Undang Otonomi
Daerah telah menegaskan arti pentingnya lingkungan hidup. Secara filosofis
maupun fenomena riel, pendekatan konsep keruangan sangat identik dengan
fenomena lingkungan hidup yang dinamis dan sistemik. Fenomena ini
menjadi dasar argumentasi perhatian pada lingkungan hidup dalam
konstelasi
pelaksanaan
pembangunan
nasional
dan
daerah
melalui
implementasi UU Penataan Ruang. Oleh karena itu, setiap proses
I-1
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
perumusan visi, misi, tujuan, dan strategi pembangunan sampai dengan
pelaksanaannya (yang memerlukan alokasi kegiatan di suatu lokasi atau
kawasan tertentu) akan senantiasa mengandung kepentingan pelestarian
lingkungan
hidup.
Dalam
konteks
mekanisme
implementasi
strategi
pembangunan, perhatian pada lingkungan hidup ini seyogyanya ditempatkan
sejak awal proses penetapan strategi sampai dengan pelaksanaannya.
Pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan merupakan
upaya sadar dan terencana dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber
daya secara bijaksana Dengan demikian maka pembangunan daerah melalui
permberlakuan kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi, memberikan
ruang/kewenangan pemerintah daerah untuk mengatur, merencanakan,
menyusun dan melaksanakan kebijakan di bidang lingkungan hidup
Rencana Strategis (Renstra) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Barru
Tahun 2010 – 2015, merupakan dokumen perencanaan strategis yang
disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah)
yang menggambarkan visi, misi, tujuan, strategi, program dan kegiatan
lingkungan hidup. Renstra secara sistematis mengedepankan isu-isu
strategis di bidang lingkungan hidup, yang diterjemahkan ke dalam bentuk
strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah, efektif dan
berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap
sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
Secara
umum
pertanggungjawaban
Renstra
akhir
merupakan
tahun
anggaran
tolok
atas
ukur
penilaian
penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di bidang lingkungan hidup serta untuk
mengevaluasi perkembangan kegiatan pembangunan di bidang lingkungan
hidup, karena di dalam format sistem manajemen akuntabilitas pemerintah,
I-2
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
Renstra menjadi salah satu perangkat dasar pengukuran kinerja instansi
pemerintah.
Memperhatikan
dan
mencermati
semakin
kompleksnya
potensi
permasalahan lingkungan hidup di masa yang akan datang
maka
penyusunan rencana strategis merupakan hal penting bagi pengelolaan
lingkungan yang lebih baik dalam kerangka menjaga serta meningkatkan
kualitas lingkungan di Kabupaten Barru lima tahun ke depan. Berdasarkan
pertimbangan tersebut maka Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Barru
menyusun dokumen Renstra Tahun 2010 – 2015.
1.2. Dasar Hukum
Dalam penyusunan RENSTRA SKPD ini, sejumlah Peraturan
Perundangan telah digunakan sebagai dasar hukum antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1995, tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Tahun 1999
No. 74, Tambahan Lembaran Negara nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992, tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 ).
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik
Tahun 2004
Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara R.I Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4400);
6. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
I-3
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Propinsi Sebagai Daerah
Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan
Lembaran Nomor 3952);
10. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2001, tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Nomor
11. Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 2001 tentang Pelaporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
12. Peraturan Daerah Nomor 6
Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Barru Tahun
2009 – 2015
13. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 Tentang
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Barru
Rencana
1.3. Maksud dan Tujuan
Rencana strategik adalah suatu seni memanfaatkan kemampuan dan
sumberdaya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungan
yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan.
Maksud disusunnya Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Barru
Tahun 2010 – 2015 adalah untuk memberikan landasan kebijakan strategis
lima tahunan di bidang lingkungan hidup dalam kerangka pencapaian Visi
dan Misi
Kantor Lingkungan Hidup sendiri maupun lebih jauh dalam
mendukung pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Barru.
Sedangkan tujuan umum penyusunan Renstra Kantor Lingkungan
Hidup tahun 2009 –2015 adalah untuk menetapkan prioritas program dan
kegiatan pembangunan yang strategis di bidang lingkungan hidup selama
lima tahun melalui sumber pembiayaan APBD maupun APBN
Adapun tujuan secara khusus penyusunan Renstra ini, adalah :
a. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh jajaran Pemerintah Daerah
dan DPRD Kabupaten Barru dalam menyusun dan menetapkan prioritas
I-4
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
program dan kegiatan tahunan yang direncanakan secara terpadu, terarah
dan terukur, begitupula sumber pembiayaannya dari APBD Kabupaten
Barru, APBD Propinsi, dan APBN serta sumber pembiayaan lainnnya.
b. Menyediakan satu tolok ukur untuk menilai dan mengevaluasi kinerja
tahunan Kantor Lingkungan Hidup
c. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum lingkungan hidup saat ini
ini, yang menjadi kewenangan Kantor Lingkungan Hidup, sekaligus
memberikan gambaran arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam
mendukung mewujudkan visi dan misi Kabupaten Barru.
d. Memudahkan seluruh jajaran aparatur, khususnya aparatur yang bertugas
pada Kantor Lingkungan Hidup, dan DPRD untuk memahami dan menilai
arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam
rentang waktu lima tahun.
1.4. SISTIMATIKA PENULISAN
Rencana strategis Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Barru secara
sistematis akan diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN, menguraikan mulai dari latar belakang,maksud dan
tujuan, landasan hukum penyusunan Renstra serta sistimatika penulisan.
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN , diuraikan tentang tugas dan fungsi,
sumber daya serta capaian kinerja kantor lingkungan hidup.
BAB III. ISU STRATEGIS pada bab ini dijelaskan mengenai identifikasi
permasalahan pembangunan serta isu-isu strategis di bidang lingkungan
hidup.
BAB IV VISI DAN MISI mengungkapkan secara singkat mengenai visi dan
misi, tujuan, strategi, dan kebijakan.
BAB V. INDIKATOR KINERJA. pada bab ini secara singkat menjelaskan
indikator kinerja Kantor Lingkungan Hidup yang telah dicapai yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Barru Tahun 2010 – 2015.
BAB VI . RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN membahas perencanaan
program dan kegiatan kantor lingkungan hidup lengkap dengan indikator
I-5
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
kinerja serta pendanaan indikatif sesuai yang tertuang pada RPJMD
Kabupaten Barru Tahun 2009-2015.
BAB VII. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN menjelaskan
aspek kesinambungan program dan kegiatan kantor lingkungan pada masa
transisi (tahun 2016).
I-6
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
1.5. Kedudukan dan Peranan Renstra Dalam Perencanaan Daerah
Kedudukan
Perencanaan
Strategis
Kantor
Lingkungan
Hidup
Kota
Barru
merupakan suatu proses yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin
timbul.
Peranan Rencana Strategis
Rencana Strategis Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Barru
bersama Renstra SKPD lainnya merupakan bagian yang utuh dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Barru.
Rencana Strategis Kantor Lingkungan Hidup Kota Barru mengandung
visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan,
sehingga Renstra ini berperan sebagai pedoman dalam menyelenggarakan
pemerintahan umum demi tercapainya akuntabilitas Kantor Lingkungan
Hidup.
I-7
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
HUBUNGAN RENSTRA SKPD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN
LAINNYA
Bagian ini menjelaskan beberapa jenis dokumen perencanaan
pembangunan berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang
sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang meliputi Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kementerian/
Lembaga yang selanjutnya disebut Renstra K/L, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut
Renstra SKPD Rencana Pembangunan Tahunan Nasional yang selanjutnya
disebut RKP, Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya
disebut RKPD, Rencana Pembangunan Tahunan Kementerian/ Lembaga
yang selanjutnya disebut Renja K/L. Rencana Pembangunan Tahunan
Satuan Kerja Perangkat Daerah disebut Renja SKPD.
Keterkaitan dokumen Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (RENSTRA SKPD dapat dilihat pada dua aspek yaitu keterkaitan
RENSTRA SKDP dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya dan
keterkaitan RENSTRA SKPD sesuai dengan hierarki pemerintahan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Keterkaitan RENSTRA SKDP dengan dokumen perencanaan
pembangunan lainnya :
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), yang berfungsi
sebagai dokumen perencanaan makro politis berwawasan dua pulh
tahun dan memuat visi., misi dan arah pembangunan jangka panjang
menjadi pedoman penyusunan RPJM setiap lima tahun sekali.
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), yang berfungsi
sebagai penjabaran dari RPJP dan memuat visi, misi, gambaran
umum kondisi masa kini, gambaran umum kondisi yang diharapkan ,
analisis lingkungan internal dan ekstermnal, arah kebijakan, strategi
dan indikasi rencana program lima tahunan secara lintas sumber
pembiayaan menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan
jangka menengah kementerian/lembaga.
c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), menjadi
pedoman dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD).
d. Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (RPJMD), menjadi
pedoman Penyusunan Rencana Pembanguna Jangka Menengah
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD).
e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dijabarkan menjadi Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (RKPD).
2. Keterkaitan Renstra SKPD sesuai dengan hierarki dokumen perencanaan
pembangunan :
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional menjadi acuan
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah baik
tingkat propinsi maupun tingkat Kabupaten.
I-8
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tingkat Propinsi
(RPJM Propinsi) tetap memperhatikan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJM- Nasional)
c. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tingkat Kabupaten (RPJM – Daerah Kabupaten) tetap memperhatikan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi (RPJMDaerah Propinsi).
I-9
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
2. SISTIMATIKA PENULISAN
Rencana strategis SKPD ini secara sistematis akan diuraikan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN, menguraikan mulai dari latar belakang,maksud dan
tujuan,landasan hukum penyusunan Renstra SKPD, dan hubungan Renstra
SKPD dengan dokumen perencanaan lainnya, serta sistimatika penulisan
BAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD KANTOR PENGENDALIAN DAMPAK
LINGKUNGAN, diuraikan tentang struktur organisasi, susunan kepegawaian
dan perlengkapan, dan tugas dan fungsi, serta hal lain yang dianggap
penting
BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, pada bab ini dijelaskan
mengenai kondisi umum daerah masa kini dan kondisi yang diinginkan dan
proyeksi kedepan.
BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN, mengungkapkan
secara singkat mengenai visi dan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan.
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN, pada bab ini menjelaskan tentang
program dan kegiatan lokalitas kewenangan SKPD, lintas SKPD, dan
kewilayahan.
BAB VI PENUTUP
BAB II
TUGAS DAN FUNGSI
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
I-10
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
KABUPATEN BARRU
Berdasarkan Peraturan Bupati Barru Nomor 40 Tahun 2008 tentang
uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Barru
maka Kantor Lingkungan Hidup Kabpaten Barru adalah unsur penunjang
pemerintah Kabupaten di bidang pengendalian dampak lingkungan yang
dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris daerah.
Susunan organisasi Kantor Lingkungan Kabupaten Barru terdiri dari :
-
Kepala Kantor
Subbagian Tata Usaha;
Seksi Analisa Dampak Lingkungan;
Seksi Konservasi;
Seksi Rehabilitasi Alam; dan
Kelompok Jabatan Fungsional
KEPALA KANTOR
Kepala Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok membantu Bupati
dalam melaksanakan
urusan
bidang
lingkungan
hidup.
Untuk
menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala
Kantor Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
 Perumusan rencana dan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup.
 Pengkoordinasian dan pengarahan dalam penyusunan program,
pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian kantor.
 Pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
 Pengendalian dan pembinaan terhadap pelaksanaan operasional di
lingkup tugasnya.
SUB BAGIAN TATA USAHA
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Kantor
Lingkungan Hidup dalam hal melakukan urusan Umum, Keuangan,
penatausahaan surat menyurat, Umum, Keuangan dan urusan rumah tangga.
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha, meliputi :
a. menghimpun dan membuat rencana strategis, program kerja serta
kegiatan di lingkungan Kantor Lingkungan Hidup;
b. merencanakan kegiatan Subbagian Tata Usaha berdasarkan kegiatan
tahun sebelumnya, sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan;
c. memberi petunjuk kepada bawahan di lingkungan Subbagian Tata Usaha
agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk dan ketentuan
yang berlaku sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas;
d. membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan di lingkungan
Subbagian Tata Usaha dengan memberikan arahan baik secara tertulis
maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugasnya masingmasing;
e. membimbing para bawahan di lingkungan Subbagian Tata Usaha dan
I-11
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang
berlaku;
f. memeriksa, mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan di
lingkungan Subbagian Tata Usaha guna penyempurnaan lebih lanjut;
g. menilai kinerja para bawahan di lingkungan Subbagian Tata Usaha
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai bahan
dalam peningkatan karier;
h. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan
teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan penyusunan program-program pada Subbagian Tata
Usaha sebagai pedoman dan landasan kerja;
i. menghimpun, membuat dan mengevaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja
Triwulan, Semester dan Tahunan di lingkungan Subbagian Tata Usaha;
j. mencari, mengumpulkan, menghimpun, dan mengolah data dan informasi
yang berhubungan dengan penyusunan program-program di lingkungan
Subbagian Tata Usaha;
k. menyiapkan bahan-bahan
dalam rangka penyusunan kebijakan,
pedoman, dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-program
kerja di lingkungan Subbag Tata Usaha serta program kerja tahunan;
l. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan
program-program di lingkungan Subbagian Tata Usaha serta menyiapkan
bahan-bahan dalam rangka pemecahan masalah;
m. menghimpun dan menginventarisasi dalam rangka perumusan kebijakan
bidang Tata Usaha;
n. melakukan koordinasi terhadap satuan kerja perangkat Daerah dalam
proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
bidang Tata Usaha;
o. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat Daerah terkait
melalui Kepala kantor, dalam pelaksanaan tugas subbagian Tata Usaha;
dan
p. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala kantor baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan tugasnya dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Kepala kantor.
SEKSI ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN
Seksi Analisa Dampak Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis dan memberian dukungan serta pelaksanaan
tugas pemerintahan di bidang Analisa Dampak Lingkungan Teknik Amdal dan
Perizinan.
Uraian tugas Seksi Analisa Dampak Lingkungan meliputi :
a. merencanakan kegiatan Seksi Analisa Dampak Lingkungan berdasarkan
kegiatan tahun sebelumnya, sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan di lingkungan Seksi Analisa Dampak
Lingkungan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk dan
ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan tugas;
c. membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan di Seksi Analisa
Dampak Lingkungan dengan memberikan arahan baik secara tertulis
maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugasnya masingI-12
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
masing;
d. membimbing para bawahan di lingkungan Seksi Analisa Dampak
Lingkungan melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku;
e. memeriksa, mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan di
lingkungan Seksi Analisa Dampak Lingkungan guna penyempurnaan lebih
lanjut;
f. menilai kinerja para bawahan di lingkungan Seksi Analisa Dampak
Lingkungan berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan
sebagai bahan dalam peningkatan karier;
g. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan
teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan Seksi Analisa Dampak Lingkungan sebagai
pedoman dan landasan kerja;
h. mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengestimasikan, mengolah
data dan informasi yang berhubungan dengan tugas Seksi Analisa
Dampak Lingkungan;
i. penilaian AMDAL bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai
dampak penting terhadap lingkungan hidup, sesuai dengan standar,
norma, dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah;
j. pemberian rekomendasi UKL dan UPL;
k. pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
AMDAL;
l. pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup bagi seluruh jenis usaha dan/atau kegiatan di luar usaha
dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL;
m. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Kantor Lingkungan Hidup
tentang langkah atau tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya;
n. melakukan koordinasi antar Seksi Analisa Dampak Lingkungan;
o. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor Lingkungan
Hidup baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan tugasnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas Kantor Lingkungan Hidup; dan
p. melaporkan dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor Lingkungan
Hidup dalam melaksanakan tugas di lingkungan Seksi Analisa Dampak
Lingkungan.
SEKSI KONSERVASI
Seksi Konservasi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan
teknis dan memberian dukungan serta pelaksanaan tugas pemerintahan di
bidang Konservasi.
Uraian tugas Seksi Konservasi meliputi :
a. merencanakan kegiatan Seksi Konservasi berdasarkan kegiatan tahun
sebelumnya, sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan di lingkungan Seksi Konservasi dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku
sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas;
c. membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan di Seksi Konservasi
dengan memberikan arahan baik secara tertulis maupun lisan sesuai
I-13
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
dengan permasalahan dan bidang tugasnya masing-masing;
d. membimbing para bawahan di lingkungan Seksi Konservasi melaksanakan
tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku;
e. memeriksa, mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan di
lingkungan Seksi Konservasi guna penyempurnaan lebih lanjut;
f. menilai kinerja para bawahan di lingkungan Seksi Konservasi berdasarkan
ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai bahan dalam
peningkatan karier;
g. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan
teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan Seksi Konservasi sebagai pedoman dan landasan
kerja;
h. mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mensistimasikan, mengolah
data dan informasi yang berhubungan dengan tugas Seksi Konservasi;
i. penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan akibat
bencana;
j. penetapan kawasan yang berisiko rawan bencana;
k. penetapan kawasan yang berisiko menimbulkan bencana lingkungan;
l. pembinaan dan Pengawasan penerapan SNI dan standar kompetensi
personil bidang pengelolaan lingkungan hidup;
m. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Kantor Lingkungan
Hidup tentang langkah atau tindakan yang perlu diambil dibidang
tugasnya;
n. melakukan koordinasi antar Seksi Konservasi;
o. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor Lingkungan
Hidup baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan tugasnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas Kantor Lingkungan Hidup; dan
p. melaporkan dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor Lingkungan
Hidup dalam melaksanakan tugas di lingkungan Seksi Konservasi.
SEKSI REHABILITASI ALAM
Seksi Rehabilitasi Alam mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
kebijakan teknis dan memberian dukungan serta pelaksanaan tugas
pemerintahan di bidang Rehabilitasi Alam.
Uraian tugas Seksi Rehabilitasi Alam meliputi :
a. merencanakan kegiatan Seksi Rehabilitasi Alam berdasarkan kegiatan
tahun sebelumnya, sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan;
b. memberi petunjuk kepada bawahan di lingkungan Seksi Rehabilitasi Alam
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang
berlaku sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas;
c. membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan di Seksi Rehabilitasi
Alam dengan memberikan arahan baik secara tertulis maupun lisan sesuai
dengan permasalahan dan bidang tugasnya masing-masing;
d. membimbing para bawahan di lingkungan Seksi Rehabilitasi Alam
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang
berlaku;
e. memeriksa, mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan di
lingkungan Seksi Rehabilitasi Alam guna penyempurnaan lebih lanjut;
f. menilai kinerja para bawahan di lingkungan Seksi Rehabilitasi Alam
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai bahan
I-14
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
dalam peningkatan karier;
g. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan
teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan Seksi Rehabilitasi Alam sebagai pedoman dan
landasan kerja;
h. mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengestimasikan, mengolah
data dan informasi yang berhubungan dengan tugas Seksi Rehabilitasi
Alam;
i. pengendalian pencemaran air pada sumber air;
j. koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas udara;
k. penanggulangan kebakaran hutan dan/atau lahan;
l. penetapan kondisi lahan dan/atau tanah;
m. penetapan kawasan yang berisiko rawan bencana;
n. penetapan kawasan yang beresiko menimbulkan bencana lingkungan;
o. penetapan peraturan daerah di bidang penerapan instrumen ekonomi
untuk pengelolaan Statistik alam dan lingkungan;
p. penegakan hukum lingkungan;
q. pelaksanaan dan pemantauan penaatan atas perjanjian internasional di
bidang Rehabilitasi Alam;
r. pemantauan pengendalian pelaksanaan konvensi dan protokol;
s. penetapan kebijakan pelaksanaan pengendalian danpak perubahan iklim;
t. penetapan kebijakan perlindungan lapisan ozon dan pemantauan;
u. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Kantor Lingkungan Hidup
tentang langkah atau tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya;
v. melakukan koordinasi antar Seksi Rehabilitasi Alam;
w. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor Lingkungan
Hidup baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan tugasnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas Bidang Rehabilitasi Alam;
x. melaporkan dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor Lingkungan
Hidup dalam melaksanakan tugas di lingkungan Seksi Rehabilitasi Alam.
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
1)
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang
jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku
ketua kelompok yang berada di bawah dan tanggungjawab kepada Kepala
Kantor.
2)
Pembentukan kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada
pasal 7 ayat (1) serta pengaturannya lebih lanjut akan ditetapkan oleh Bupati
sesuai dengan peraturan perundang–undangan yang berlaku.
I-15
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
BAB. III VISI, MISI DAN NILAI ORGANISASI.
A. VISI ORGANISASI
Visi yang di kembangkan dalam pengelolaan dan pengendalian dampak
lingkungan di Kabupaten Barru adalah “ Mewujudkan keseimbangan antara
pembangunan dan lingkungan hidup secara lestari untuk mencapai
pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan demi
kesejahteraan masyarakat “
Visi tersebut mengandung makna :
a. Pembangunan yang dilakukan tidak untuk kepentingan ekonomi
semata, tetapi tetap mempertahankan kelestarian lingkungan hidup
b. Pengendalian dampak lingkungan di lakukan secara lestari melalui
pendekatan strategik berdasarkan kemampuan, kondisi internal,
eksternal dan potensi yang di miliki
c. Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan adalah
upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup,
termasuk sumber daya kedalam proses pembangunan untuk
menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi kini
dan masa yang akan datang.
B. MISI ORGANISASI
Untuk mewujudkan visi tersebut , ditetapkan beberapa misi yaitu :
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian
lingkungan hidup
2. Meningkatkan kerjasama antar instansi yang menangani lingkungan
hidup
3. Meningkatkan
usaha-usaha
pengendalian
dan
penanggulangan
kelestarian sumber daya alam
4. Meningkatkan usaha-usaha pengawasan
5. Mengemabngkan sistem informasi lingkungan hidup
I-16
Renstra KLH Kab. Barru
Tahun 2010 - 2015
6. Menerpkan sanksi-sanksi hukum lingkungan.
C. NILAI ORGANISASI
Pelaksanaan misi tersebut diatas dilakukan berdasrkan nilai-nilai budaya, moral dan
kearifan lingkungan yang sudah tumbuh dan berkembang baik dalam masyarakat
kabupaten Barru dengan tetap memperhatikan nilai-nilai universal.
Nilai-nilai yang di maksud adalah
1.
Resopa temmangingginamalomo naletei pammase dewat, ini bermakna
bahwa upaya pembangunan dan perngendalian dampak lingkungan akan
berhasil melalui kerja keras yang di ridhoi oleh Tuhan yang maha esa.
2.
Sipakatau, ini bermakna menjalin kerja sama dengan tetap prinsip saling
menghargai
3.
Assamaturuseng, merupakan syarat dalam menata kehidupan masyarakat
yang bebasis pada kesepakatan dan kebersamaan yang merupakan kiat
untuk mempertanggungjawabkan berbagai aspirasi masyarakat dan
sebagai basis dalam menjaga keserasian dan keselarasan kehidupan
manusia dan lingkungan.
4.
Keterbukaan dan akuntabilitas
I-17
Download