No.6/43/BGub/Humas PERLUNYA HARMONISASI IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP SYARIAH SECARA INTERNASIONAL Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah selaku Chairman of the Islamic Financial Services Board (IFSB) membuka secara resmi 2nd General Assembly dan 4th Council Meeting pada tanggal 31 Maret 2004 di Denpasar, Bali. Forum tersebut dihadiri oleh 13 full members (termasuk Bank Indonesia), 4 Associate Members (International Monetary Fund/IMF, World Bank, Bank for International Settlements/BIS dan Bangko Sentral ng Pilipinas), serta 32 observer members lainnya. Berbagai aspek yang dibahas dalam forum tersebut berkaitan dengan kebijakan pengembangan industi syariah seperti progress persiapan perumusan aspek kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) dan aspek pengelolaan risiko (risk management) pada akhir tahun 2004, serta aspek pengembangan perangkat organisasi seperti pengesahan anggaran, pengelolaan investasi dana wakaf dan pengesahan penambahan 3 anggota baru observer member. Salah satu kesepakatan penting 2nd Council Meeting IFSB tersebut adalah perlunya harmonisasi implementasi prinsip-prinsip syariah di berbagai negara, yang selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan pembahasan mengenai kemungkinan pembentukan Dewan Syariah International. IFSB yang didirikan pada 3 November 2002 dan berkantor pusat di Kuala Lumpur Malaysia, merupakan badan yang didirikan dalam rangka memformulasikan berbagai kebijakan di bidang jasa keuangan Syariah serta melakukan standarisasi internasional pengaturan dan pengawasan lembaga keuangan Syariah. Forum akan dilanjutkan dengan Seminar International yang bertemakan "Challenges Facing the Islamic Financial Services" pada tanggal 1 dan 2 April 2004. Seminar diharapkan akan menghasilkan sejumlah rekomendasi bagi pengembangan aspek sumber daya manusia, produk serta aspek hukum syariah dalam rangka pengembangan berbagai kebijakan untuk menunjang pengembangan industri syariah internasional. Denpasar, 31 Maret 2004 BIRO KOMUNIKASI Rusli Simanjuntak Kepala Biro