GIZI MASYARAKAT

advertisement
GIZI MASYARAKAT
Nur Aisyah Jamil
[email protected]
081227657805
OUTLINE ?
•
•
•
•
•
•
•
Definisi/ruang lingkup
Penilaian status gizi
Metode pengukuran
Penyebab masalah gizi
Masalah Gizi di Indonesia dan Penanganannya
Surveylance gizi
Software
GIZI….?
• Ilmu yang mempelajari makanan, zat gizi,
proses pencernaan, metabolisme dan
penyerapan dalam tubuh, fungsi serta akibat
kekurangan atau kelebihan zat gizi bagi tubuh
(Gutrie,1983)
• Ilmu yang mempelajari hal ihwal makanan
yang dikaitkan dengan kesehatan tubuh
(Sediaoetama,1987)
Gizi…?
• Ilmu yang mempelajari zat-zat dari pangan
yang bermanfaat bagi kesehatan dan proses
yang terjadi pada pangan sejak dikonsumsi,
dicerna, diserap sampai dimanfaatkan oleh
tubuh serta dampaknya terhadap
pertumbuhan, perkembangan, dan
kelangsungan hidup manusia serta faktor
yang mempengaruhinya (National Academy
of Sciences,1994)
GIZI MASYARAKAT
• Peningkatan kesehatan melalui gizi dan
pencegahan primer (sekunder) penyakit
yang berkaitan dengan gizi di dalam populasi
(Gibney et al, 2009)
Public health nutrition
• Bagian dr public health yang memfocuskan
kegiatan memonitor diet, status nutrisi dan
kesehatan, program nutrisi dan makanan,
promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit melalui serangkaian pembuatan
kebijakan dan perubahan lingkungan
Community nutrition
• Promosi kesehatan individu, keluarga, dan
komunitascommunity based program.
Kegiatan public health nutrition
• Surveilan dan monitoring status kesehatan
terkait nutrisi/faktor risiko
• Assessment, program planning and evaluation
(community/population based)
• Leadership in community lintas sectoral, lintas
program
• Menjamin akses dan kualitas makanan
Surveilance dan monitoring
•
•
•
•
Pola diet
Status gizi
Hubungan antara diet dan kesehatan
Faktor yang mempengaruhi pola makan dan
status gizi
Kebijakan
•
•
•
•
•
Keamanan pangan
Fortifikasi makanan
Labeling makanan
Pedoman diet
Penelitian dan program pencapaian
Penilaian status gizi
• Langsung : biokimia, tanda-tanda klinik, biofisik
dan antropometri
• Tidak langsung : statistik kesehatan (ASMR,
CSMR, statistik pelayan kesehatan infeksi,
• Variabel ekologi : sosial ekonomi, makanan,
kesehatan, demografi, budaya, geografi dan
iklim
Biokimia
• Biokimia, hematologi, parasitologi
• Darah, urin, tinja, jaringan tubuh (hati, otot,
tulang, rambut, kuku, lemak bawah kulit)
• Kelebihan : objektif, gradable
• Kelemahan : mahal, akses laboratorium, kelola
spesimen, data referensi
Tanda-tanda klinik
• Kelebihan : murah,cepat, sederhana, non invasif
• Kekurangan : subjektif, tidak valid, perlu
latihan, defisiensi berat
Tanda Klinik
Kemungkinan kekurangan zat gizi
Konjungtiva pucat
Bitot spot
Angular stomatitis
Gusi berdarah
Pembesaran kelenjar gondok
Udema pada anak balita
dll
Anemia
Kurang Vit A
Riboflavin
Kurang vit C
Kurang yodium
Kurang energi protein
Pemeriksaan Biofisik
• Berdasar kemampuan fungsi jaringan dan
perubahan struktur jaringan
• Contoh :night blindness test
Antropometri
KELEBIHAN
KETERBATASAN
Murah
Cepat
Objektif
Gradable
Non invasif
Data referensi yang relevan
Alat yang belum kalibrasi, bias
observer
Sulit untuk mikro
Antropometri
• Berat badan (protein, lemak, air dan masa
mineral tulang)
• Tinggi badan/PB (skeletal),gizi masa lalu.
• Lingkar kepala, lingkardada,LILA, tinggi lutut
• Lemak sub kutan
Statistik Kesehatan
•
•
•
•
ASMR
CSMR
Statistik pelayanan kesehatan(puskesmas, RS)
Infeksi
Indeks antropometri
• BB/U(gizi sekarang, sensitif perubahan, monitor
pertumbuhan, deteksi gagal tumbuh, usia akurat
sulit)
• TB/U (gizi masa lalu, bangsa sejahtera, usia
akurat sulit)
• BB/TB (proporsi badan,gizi saat ini, umur tidak
perlu diketahui)
• LILA/U (identifikasi KEP, data umur tidak
terlalu, untuk kondisi emergency,murah, cepat)
Faktor ekologi
• Sos-ek : income,pendidikan
• Makanan (availability,accessibility, preparation,
consumption, utilization,adequacy)
• Kesehatan (infeksi, sanitasi, pelayanan)
• Demografi (jumlah penduduk, urbanisasi,
jumlah anggota keluarga, jarak kelahiran)
• Politik dan kebijakan
• Budaya
• Geografi/iklim
Metode ekologi
• Background data (library research)
• Field data (rapid ecological visit, catatan lokal,
survey khusus)
Nutritional Epidemiology
•
•
•
•
•
•
•
Relation dietary factor and disease
Komponen dlm makanan
Nutrisi esensial
Kandungan natural
Zat kimia dalam masakan dan makanan olahan
Kontaminasi makanan yg noninfeksius
Ekologi, case control dan cohort
Ecologic
• Correlational study nation wide
• Data pangan diperoleh dr data
nasional”dissapearance”=(Produksi pangan+
impor)-(Ekspor+hewan+ll)
• Hubungan antara intake daging dgn insidence ca
colon, 0,85 (pria) dan 0,89(wanita). (Armstrong and
Doll,1975)
• Kekuatan: data besar, diet rata2 lebih stabil
• Kelemahan : confounding factor : genetik, akses
makanan, lingkungan dan perilaku; data populasi
tidak spesifik(Ca payudara dan alkohol), metode
tidak dapat diulang,
Case control
•
•
•
•
•
Confounding dapat dikendalikan
Data diet dan penyakit individu
Selection bias (control, diet participant lbh baik)
Recall bias
0,5-2(dgn systematic error 2-3%)
Cohort
• Pengukuran berulang
• Mahal
• Hasil lebih konsisten
Eksperimental
• RCT-vitamin prevent Ca
• Waktu lama, loss to follow up, perubahan pola
diet
• Alasan praktis dan etis
Metode Pengukuran
Pola konsumsi masyarakat
• 24 hour recall( mudah,cepat, murah,detail,beban
responden rendah, diulang,objektif,tidak mengubah
kebiasaan,pasien kliniktdk
represetatif,under/over writing,recall bias,data
entry)
• Food record (tidak tgt memori, detail, eating
habbit,usual intakerespon rate rendah, mengubah
kebiasaan makan,mahal,waktu lama)
• Food frequency questionaire (self
report,machine readable,murah,hub diet dan
penyakit,usual intakeusual food,subjektif)
Metode Pengukuran….
• Food account (sampel besar, lama, diettary
pattern and habbit,tdk ada perubahan
diet,murahwasted food, kooperatif, individu)
• Duplicate food collection( mahal,lama,
underestimate)
• Food balance sheet (suplai makanan,food habit
and trend, kebijakankrg akurat,real
consumption,distribusi, wasted food)
• Telephone interview (hemat,respon rate
tinggiestimasi)
• Visual record( validitas tinggi, singkat,respon rate
baik mahal,sulit,persiapan )
SURVEYLANCE GIZI MASYARAKAT
• Data rutin kelompok berisiko
• Analisis
• Kebijakan
Kelompok Berisiko
USIA LANJUT
KURANG GIZI
BBLR
Pelayanan
Kesehatan kurang
memadai
Konsumsi tidak
seimbang
Proses
Pertumbuhan
lambat, ASI
ekslusif kurang,
MP-ASI tidak benar
Tumbuh
kembang
terhambat
BALITA KEP
Gizi janin
tidak baik
Konsumsi
gizi tidak cukup,
pola asuh kurang
WUS KEK
BUMIL KEK
(KENAIKAN BB
RENDAH)
MMR
Kurang makan,
sering terkena
infeksi, pelayanan
kesehatan kurang,
pola asuh tidak
memadai
IMR, perkembangan
mental terhambat,
risiko penyakit kronis
pada usia dewasa
Pelayanan
kesehatan tidak
memadai
Konsumsi Kurang
REMAJA &
USIA SEKOLAH
GANGGUAN
PERTUMBUHAN
Produktivitas
fisik berkurang/rendah
Indikator
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
BBLR
BGM dan 3T
KEP balita
TB Anak Usia Masuk Sekolah
KEK Bumil dan WUS
GAKY
Kurang vit A
Konsumsi gizi (mikro)
Anemia gizi
Gizi darurat
Gizi lebih dewasa
ASI eksklsif dan MP ASI
Penyebab masalah gizi
Sumber : UNICEF 1992
dengan sedikit modifikasi
Masalah Gizi di Indonesia
Gizi Buruk >1% disertai
meningkatnya faktor risiko KLB
Sumber : Data 2005
Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 747/MENKES/SK/VI/2007 tentang Pedoman Operasional Keluarga
Sadar Gizi di Desa Siaga
Prevalensi Anemia
B a l i t a : 11 gr%
Anak usia sekolah : 12 gr%
Wanita dewasa : 12 gr%
Pria dewasa : 13 gr%
Ibu hamil : 11 gr%
Ibu menyusui>3 bulan : 12 gr%
AGB menjadi masalah kesehatan
masyarakat, jika prevalensi ≥ 30
%(WHO)
Prevalensi KVA
KVA secara klinis menjadi masalah
kesehatan masyarakat, jika
prevalensi xeropthalmianya > 0,5%.
Prevalensi Gondok
GAKY menjadi masalah kesehatan
masyarakat, jika prevalensinya >5%
(TGR pada anak Sekolah Dasar 1980-2003)
Penanganan
•
•
•
•
•
•
•
Target sasaran
Kadarzi
Vitamin A
Kapsul yodium
Tablet besi
Fortivikasi
Intervensi
Target sasaran
a. 80% balita ditimbang setiap bulan
b. 80% bayi 0-6 bulan diberi ASI saja (ASI eksklusif)
c. 90% keluarga menggunakan garam beryodium
d. 80% keluarga makan beraneka ragam sesuai
kebutuhan
e. Semua balita gizi buruk dirawat sesuai standar tata
laksana gizi buruk
f. Semua anak 6-24 bulan GAKIN mendapatkan MPASI
g. 80% balita (6-59 bulan) dan ibu nifas mendapat
kapsul vitamin A sesuai anjuran
h. 80% ibu hamil mendapatkan TTD minimal 90
tablet selama kehamilannya.
Kadarzi
12 PESAN GIZI SEIMBANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
MAKANLAH ANEKA RAGAM MAKANAN
MAKANLAH MAKANAN UNTUK MEMENUHI
KECUKUPAN ENERGI
PILIHLAH MAKANAN BERKADAR LEMAK
SEDANG DAN RENDAH LEMAK JENUH
GUNAKAN GARAM BERYODIUM
MAKANLAH MAKANAN SUMBER ZAT BESI
BERIKAN ASI SAJA PADA BAYI SAMPAI UMUR 6
BULAN DAN TAMBAHKAN MP-ASI
SESUDAHNYA
BIASAKAN MAKAN PAGI
MINUMLAH AIR BERSIH, AMAN YANG CUKUP
JUMLAHNYA
LAKUKAN AKTIVITAS FISIK DAN SECARA
TERATUR
HINDARI MINUM MINUMAN BERALKOHOL
MAKANLAH MAKANAN YANG AMAN BAGI
KESEHATAN
BACALAH LABEL PADA MAKANAN YANG
DIKEMAS
Tablet Besi
90 tablet
Kapsul vitamin A
Kapsul yodium
USI: Universal Salt Iodization
RAN Percepatan Penanggulangan GAKY 2009 : Stop pemberian kapsul yodium,
gunakan garam beryodium sesuai standar, relokasi anggaran ke tablet besi.
Fortifikasi
• Mandatory: (Sudah dilaksanakan)
Tepung Terigu: Fe, Zn, Asam Folat, B1, B2
Garam: dengan Yodium 30-80 ppm (SNI)
• (Sedang dikembangkan)
Sprinkle: multi vitamin dan mineral
Minyak Goreng: dengan Vitamin A
• Voluntary:
Misalnya: Susu, Mentega, Mie, Kecap dll
Intervensi gizi
Rangking pilihan investasi potensial*:
1. Penanggulangan HIV/AIDS
2. Intervensi Mikronutrient
3. Perdagangan Bebas
4. Penanggulangan malaria
5. Teknologi Pertanian
6. Teknologi air skala kecil
7. Pemberdayaan Masyarakat
8. Penelilitian air pertanian
9. Penurunan biaya usaha baru
10. Mempermudah migrasi
11. Peningkatan gizi bayi dan anak
12. Scale-up pelayanan kesehatan dasar
13. Penurunan bayi beral lahir rendah
14-17. Masalah iklim dan migrasi
Konsensus Copenhagen.
Referensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Gibney et al,2009, Gizi Kesehatan Masyarakat,EGC
Gizi dan Kesehatan Masyarakat, FKM UI
Gibson RS,2005, Principles of Nutritional Assessment,Oxford
Wardlaw’s Perspective 1n Nutrition, 8 th ed, Mc Graw hill
Atmawikarta, A, 2007, Strategi Penanggulangan Masalah Gizi
Melalui Desa Siaga, naskah presentasi dalam Pertemuan
Pembahasan Penanggulangan MasalahGizi di Propinsi Jawa
Timur, Surabaya.
Direktorat Gizi Masyarakat, Surveilans Gizi, from :Keputusan
Menteri Kesehatan RI No: 1593/MENKES/SK/XI/2005 tentang
Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia.
Syaiful,I, 2008, Masalah Gizi di Indonesia dan Program
Perbaikan Gizi Masyarakat, Jakarta.
UNICEF, Strategy for Improved Nutrition of Children and
Women in Developing Countries, USA,
Download