ANNUAL REPORT 2012 To Create A Better Life For All LAPORAN TAHUNAN 2012 PT. TRISULA INTERNATIONAL Tbk. Daftar Isi Table of Contents KILAS KINERJA 2012 PERFORMANCE HIGHLIGHTS 2012 1 Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights 5 Grafik Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Graphic LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS REPORT 6 Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners Report 10 Laporan Direksi / Board of Directors Report PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 14 Identitas Perusahaan / Company Identity 14 Sekilas Perusahaan / Company in Brief 16 Kegiatan Usaha / Line of Business 19 Peristiwa Penting yang Terjadi di Tahun 2012 / Significant Events in 2012 20 Struktur Organisasi / Orgnization Structure 21 Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan / Vision, Mission, and Company's Phylosophy 22 Profil Dewan Komisaris / Board of Commissioners' Profile 24 Profil Direksi / Board of Directors' Profile 26 Sumber Daya Manusia / Human Resources 28 Komposisi Pemegang Saham / Shareholders Composition 28 Anak Perusahaan dan Strukturnya / Subsidiaries and Its Structure 32 Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan / Capital Market Supporting Proffesionals 33 Wilayah Kerja dan Peta Operasional / Work Area and Operation Map 34 Pengembangan Usaha / Business Development ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCCUSION AND ANALYSIS 35 Tinjauan Umum / General Overview 36 Tinjauan Operasional / Operational Overview 37 Uraian Atas Kinerja Keuangan Perusahaan / Description of Company;s Financial Performance 38 Laporan Laba Rugi / Report of the Company's Income 40 Rasio Keuangan / Financial Ratio 42 Struktur Modal, Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal dan Tingkat Solvabilitas / Capital Structure, Management Policy Capital Structure and Solvability Rate 43 Aspek Pemasaran / Marketing Aspect 46 Uraian Mengenai Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen / Description of Dividend's Policy and Total Dividend 47 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, atau Restrukturisasi Utang/Modal / Material Description of Invesment, Expansion, Divesment, Acquisition, or Capital/Payment Restructuring 47 Kebijakan Akuntansi / Accounting Policy TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 48 Perkembangan GCG / GCG Development 48 Organ Tata Kelola Perusahaan / GCG Instruments 48 Dewan Komisaris / Board of Commissioners 50 Direksi / Board of Directors 51 Teknologi Informasi / Information Technology 53 Komite Audit / Audit Committee 54 Komite Nominasi dan Remunerasi / Nomination and Remuneration Committee 55 Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary 56 Audit Internal / Internal Audit 57 Manajemen Risiko / Risk Management TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSBILITY 62 CSR Pendidikan / CSR's Education 62 Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan / Health, Safety, and Environment LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL REPORT Lembar Pertanggungjawaban Laporan Tahunan / Statement of Responsibility of Annual Report Ikhtisar Keuangan Financial Highlights NERACA / BALANCE SHEET Uraian / Description Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah 2012 2011 2010 ASET / ASSET ASET LANCAR / CURRENT ASSET Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalent 56.089.462.390 17.197.798.273 13.176.061.621 Piutang usaha/ Account Receivables Pihak ketiga/ Third Parties Pihak berelasi/ Related Parties 90.864.195.696 2.585.800.159 48.808.634.202 834.884.706 43.913.827.346 1.624.381.624 638.428.248 2.195.920.016 1.063.962.675 110.011.958.638 91.589.506.440 74.911.746.277 Uang muka/ Down Payment 17.444.367.102 4.022.974.280 9.366.455.325 Pajak dibayar di muka/ Prepaid Tax 2.881.647.285 2.577.612.335 1.469.553.555 Biaya dibayar di muka/ Prepaid Cost 6.010.902.940 2.450.776.446 822.001.607 286.526.762.458 169.678.106.698 146.347.990.030 427.243.299 467.549.953 1.027.786.899 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 80.370.102.344 pada tahun 2012, Rp 79.040.329.885 pada tahun 2011 dan Rp 73.516.523.494 pada tahun 2010/ Net of accumulated depreciation of Rp 80.370.102.344 in 2012, Rp 79.040.329.885 in 2011 and Rp 73.516.523.494 in 2010 71.267.277.531 65.237.468.561 63.584.326.971 Properti investasi - setelah dikurangi kumulasi penyusutan sebesar Rp 1.025.735.699 pada tahun 2012, Rp 224.816.014 pada tahun 2011 dan Rp 190.666.745 pada tahun 2010/ Investment propertynet accumulated depreciation of Rp 1.025.735.699 in 2012, Rp 224.816.014 in 2011 and Rp 190.666.745 in 2010 5.657.249.658 458.169.344 492.318.613 Uang jaminan/ Refundable deposits 1.855.109.188 668.427.149 446.853.567 514.629.826 844.285.266 65.633.567 - 603.238.310 - 79.721.509.502 68.279.138.583 65.616.919.617 366.248.271.960 237.957.245.281 211.964.909.647 Piutang lain-lain - Pihak ketiga/ Other Receivables- Third Parties Persediaan - bersih/ Net Inventory Jumlah Aset Lancar/ Total Current Asset Aset pajak tangguhan - bersih/ Net- Deferred Tax Asset Aset tidak lancar lainnya/ Other non-current asset Beban emisi saham ditangguhkan/ Deferred shares issuance costs Jumlah Aset Tidak Lancar/ Total non-current assets JUMLAH ASET/ TOTAL ASSETS 2012 Annual Report • Trisula International ASET TIDAK LANCAR/ Non-Current Asset 1 Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah Uraian / Description 2012 2011 2010 57.517.475.405 59.687.176.435 63.497.604.455 Hutang usaha/ Trade Payables Pihak ketiga/ Third Parties Pihak berelasi/ Related parties 29.094.556.799 5.721.362.553 20.683.356.380 2.377.560.621 20.004.792.297 3.450.549.516 Hutang lain-lain/ Other Payables Pihak ketiga/ Third Parties Pihak berelasi/ Related Parties 3.423.386.185 354.467.830 1.671.866.785 - 1.039.490.468 - 10.049.317.063 6.380.703.314 4.898.282.404 3.267.306.418 2.222.398.011 2.578.873.347 472.804.198 343.782.069 34.363.572 2.783.284.973 1.539.514.756 330.794.068 594.444.444 1.422.431.838 - 401.904.462 - 114.554.270.248 95.383.719.897 95.905.860.521 5.847.831.632 1.286.390.510 413.492.487 2.350.000.000 2.515.689.029 - 663.611.488 - Pendapatan diterima di muka/ Prepaid Revenue 904.399.131 - - Liabilitas pajak tangguhan - bersih/ Net- Deferred Tax Liabilities 336.872.937 199.507.095 133.373.804 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang/ Long-Term Employees Benefit Liabilities 348.543.866 1.180.642.668 3.935.739.096 9.137.530.563 6.245.838.792 4.732.724.388 123.691.800.811 101.629.558.689 100.638.584.909 LIABILITAS DAN EKUITAS/ LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS/ LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK/ SHORT-TERM LIABILITIES Hutang bank jangka pendek/ Short Term Bank Loans Hutang pajak/ Taxes Payable Beban masih harus dibayar/ Accrued Expenses Pendapatan diterima di muka/ Prepaid Revenue Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/ Long Term Liabilities with maturities of a year Hutang bank/ Bank Loans Hutang pembiayaan konsumen/ Consumer Financing Loans Hutang lain-lain/ Other Loans Jumlah Liabilitas Jangka Pendek/ Total Short Term Liabilities Laporan Tahunan 2012 • Trisula International LIABILITAS JANGKA PANJANG/ Long Term Liabilities 2 Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/ Long-Term Liabilities with maturities of a year Hutang bank/ Bank Loans Hutang pembiayaan konsumen/ Consumer Financing Loans Hutang lain-lain/ Other Loans Jumlah Liabilitas Jangka Panjang/ Total Long-Term Liabilities JUMLAH LIABILITAS/ TOTAL LIABILITIES Dalam jutaan Rupiah Uraian / Description 2012 2011 2010 EKUITAS / EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham pada tahun 2012 dan 2011 serta Rp 1.000.000 per saham pada tahun 2010/ Capital Shares- par value Rp 100 per share in 2012 and 2011 and Rp 1.000.000 per share in 2010 Modal dasar - 2.800.000.000 saham pada tahun 2012, 1.400.000.000 saham pada tahun 2011 dan 140.000 saham pada tahun 2010/ Authorized capital- 2.800.000.000 shares in 2012, 1.400.000.000 shares in 2011 and 1.400.000 shares in 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.000.000.000 saham pada tahun 2012, 700.000.000 saham pada tahun 2011 dan 35.000 saham pada tahun 2010/ Fully paid up capital1.000.000.000 shares in 2012, 700.000.000 shares in 2011 and 35.000 shares in 2010 100.000.000.000 70.000.000.000 35.000.000.000 54.410.000.000 - - 5.651.360.355 4.142.346.076 (177.975.480) - 26.003.180.147 55.166.201.065 1.000.000.000 28.461.966.479 1.000.000.000 6.746.434.441 1.000.000.000 535.547.596 189.523.326.834 107.891.960.664 91.523.773.181 53.033.144.315 28.435.725.928 19.802.551.557 JUMLAH EKUITAS/ TOTAL EQUITY 242.556.471.149 136.327.686.592 111.326.324.738 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS/ TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 366.248.271.960 237.957.245.281 211.964.909.647 Tambahan modal disetor - bersih / Net- Additional paid-in Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value of restructuring transactions of entities under common control Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Equity pro-forma of restructuring transactions of entities under common control Saldo laba/ Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Total equity attributable to holders of the parent KEPENTINGAN NONPENGENDALI/ NON-CONTROLLING INTERESTS 2012 Annual Report • Trisula International EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK/ EQUITY ATTRIBUTABLE TO HOLDERS OF THE PARENT 3 LABA RUGI KOMPREHENSIF / COMPREHENSIVE INCOME Uraian / Description PENJUALAN BERSIH/ NET SALES 2011 470.116.723.006 BEBAN POKOK PENJUALAN/ COST OF SALES (412.481.896.963) (367.696.725.183) LABA KOTOR / GROSS PROFIT 146.404.619.012 102.419.997.823 Beban penjualan dan pemasaran / Cost of Sales and Marketing (35.767.230.444) (19.808.019.079) Beban umum dan administrasi / General and Administrative Cost (51.792.006.528) (43.054.672.711) Rugi selisih kurs / Foreign Exchange Loss (690.235.399) (1.774.949.100) Pendapatan lain-lain/ Other revenues 4.470.652.205 2.735.452.285 62.625.798.846 40.517.809.218 1.144.364.902 199.279.638 Beban keuangan/ Finance Cost (4.037.047.268) (3.889.971.783) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN/ Profit before income tax 59.733.116.480 36.827.117.073 BEBAN PAJAK PENGHASILAN/ Cost of Income tax (15.340.081.922) (9.196.405.218) LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA/ Profit for the year- after pro-forma adjustment 44.393.034.558 27.630.711.855 DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA/ Proforma adjustment (6.505.834.133) (11.475.650.639) LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA/ Profit for the year- before pro-forma adjustment 37.887.200.425 16.155.061.216 - - 37.887.200.425 16.155.061.216 30.221.366.171 14.171.668.387 17.686.537.484 9.944.174.371 44.393.034.558 27.630.711.855 23.715.532.038 14.171.668.387 6.210.886.845 9.944.174.371 37.887.200.425 16.155.061.216 27,82 11,57 Pendapatan bunga/ Interest Income PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN/ OTHER COMPREHENSIVE INCOME JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN/ TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR Laporan Tahunan 2012 • Trisula International 2012 558.886.515.975 LABA USAHA / Operating income 4 Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA/ PROFIT FOR THE YEAR- AFTER PROFORMA ADJUSTMENT ATTRIBUTABLE TO Pemilik entitas induk/ Holder of the parent Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest JUMLAH/ TOTAL LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA/ PROFIT FOR THE YEAR- BEFORE PROFORMA ADJUSTMENT ATTRIBUTABLE TO Pemilik entitas induk/ Holder of the parent Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest JUMLAH/ TOTAL LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA/ BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO HOLDER OF THE PARENT Grafik Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Graphic ASET LANCAR / CURRENT ASSETS LIABILITAS/ LIABILITIES Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah Dalam jutaan Rupiah/ In Million Rupiah 286.527 320 160 280 140 240 120 200 160 169.678 123.691 100.638 101.629 100 146.347 80 120 60 80 40 40 20 0 0 2010 2011 2012 2010 EKUITAS/ EQUITY 2011 2012 LABA USAHA/ OPERATING PROFIT Dalam jutaan Rupiah/ In Million Rupiah Dalam jutaan Rupiah/ In Million Rupiah 242.556 240 80 210 70 180 60 150 50 111.326 136.327 40.517 40 90 30 60 20 30 10 0 0 2010 2011 2012 2010 2011 2012 2012 Annual Report • Trisula International 120 62.625 5 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi dalam mengelola Perusahaan telah berhasil dengan baik, arahan Dewan Komisaris kepada Direksi adalah senantiasa melaksanakan tight control operational dengan baik dan mencapai peluang yang dapat diraih Perusahaan. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International The Board of Commissioners has appraised the Board of Directors a excellent performance in maintaining the Company. The guidance Board of Commissioners provided to the Board of Directors was to conducting a tight control operational continually and accomplishing an exceptional opportunity for the Company to develop. DEDIE SUHERLAN Komisaris Utama | President Commisioners 6 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Para Pemegang Saham yang Terhormat, Dear distinguished Shareholders, Pertama-tama, kami mengucap syukur kepada Tuhan Yang First of all, we would like to express our gratitude to God The Maha Esa bahwa kita semua telah melewati tahun 2012 Almighty that we have passed 2012 smoothly. For the Company, dengan lancar dan baik. Sejarah mencatat bahwa tahun 2012 2012 is the year of prosperity as well as challenges, as in this merupakan tahun yang penuh berkah dan tantangan bagi year PT Trisula International has officially been a limited liability perusahaan, di mana pada tahun ini PT Trisula International whose shares have been traded at Indonesia Stock Exchange on resmi menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya sudah June 28, 2012. As the Company’s management has promised, diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Juni public funding will be used for development of Trisula’s retail 2012. Sesuai janji yang dibuat oleh manajemen Trisula, hasil industry. Having officially titled as PT Trisula International Tbk perolehan dana publik digunakan untuk pengembangan sektor (Trisula), Trisula prepared itself to continuously grow and “To ritel yang dimiliki Trisula. Dengan resminya menyandang nama Create A Better Life For All” for people, which is in line with the PT Trisula International Tbk (Trisula), Trisula memastikan diri Company’s philosophy. untuk menjadi perusahaan yang ingin terus berkembang dan menjadikan tempat untuk “To Create A Better Life For All” bagi banyak insan, sesuai dengan filosofi yang dimiliki. PENILAIAN TERHADAP KINERJA ASSESSMENT TOWARDS PERFORMANCE Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi sudah Board of Commissioners has appraised Board of Directors mengelola Perseroan dengan baik dan sesuai dengan janjinya an excellent performance in developing the Company’s retail dalam pengembangan segmen ritelnya. Terlihat pertumbuhan industry. It is recorded that the Company’s net income from pendapatan bersih ritel yang naik sebesar 40% dibandingkan retail industry shows significant increase by 40% compared to hasil tahun 2011, dan penambahan jumlah gerai dari 165-titik that of 2011, and Director’s achievement in adding stores – from penjualan menjadi 230-titik penjualan merupakan kinerja 165 stores to 230 stores – deserves an appreciation. Addition of yang patut diapresiasi untuk Direksi Trisula. Penambahan a new brand, G2000 in Trisula’s portfolio proves that Trisula’s merek baru G2000 dalam portofolio Trisula juga dibuktikan management is committed to develop this retail industry. bahwa manajemen Trisula sungguh berkomitmen untuk terus Di sisi lain, penjualan ekspor Trisula di era kondisi ekonomi Nevertheless, Board of Commissioners observes that despite global yang masih penuh dengan ketidakpastian, sekali lagi of the uncertain global economy, Trisula’s management gains Dewan Komisaris melihat hasil gemilang yang diberikan oleh impressive export sales amounted to 14% increase compared to manajemen dengan mencapai 14% dibanding tahun 2011. that of in 2011. Trisula deserves a high appreciation for focusing Apresiasi juga patut diberikan untuk Trisula yang fokus disetiap on all business sectors so as Trisula maintains to gain impressive bidang sehingga penanganan penjualan ekspor di kondisi result despite the fact that export sales is not as good as yang relative tidak sebaik domestik, Trisula masih bertahan domestic sales. memberikan hasil yang cemerlang. 2012 Annual Report • Trisula International mengembangkan segmen ritel ini. 7 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report PROSPEK USAHA BUSINESS PROSPECT Dewan Komisaris menyadari bahwa untuk mampu menghadapi The Board of Commissioners realized in order to maintain the tantangan lingkungan bisnis yang dinamis, kami harus belajar business in a dynamic industry, they have to continue learning dan berjuang untuk melakukan kinerja terbaik. Perseroan and attempting the best performance. The Company has an memiliki manfaat besar sebagai Perusahaan Garmen yang essential obligation as a Garment Company that has not only memiliki Aktivitas Ritel Produksi sekaligus sebagai Produsen Production Retail Activity but also Garment Production which is Garmen yang tidak ditemukan pada Perusahaan sejenis. rarely found in similar other companies. Guna meningkatkan kualitas kinerja Perusahaan, Dewan In order to upgrade the Company’s perfomance quality, the Komisaris telah membentuk komite-komite yang membantu Board of Commissioners has formed several committees due to tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam mengawasi help the Board of Directors’ duty and functions in supervising Perusahaan melalui sistem dan prosedur yang sudah ditentukan, the Company by agreed system and procedure and performing serta penyampaian laporan yang tepat waktu. Komite tersebut an promptly reports. The committees formed are Audit terdiri dari Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Committee and Nomination and Remuneration Committee. Dua komite ini bersama dengan Dewan Komisaris senantiasa These two along with the Board of Directors conduct supervision melakukan pengawasan atas pengurusan dan pengelolaan to the Company’s management especially due to guarantee Perseroan, akuntabilitas, its accountability, transparency and fairness in making any transparansi dan keadilan dalam pengambilan keputusan. terutama dalam menjamin decision. The Audit Committee along with the Corporate Komite Audit bersama dengan Sekretaris Perusahaan bekerja Secretary uphold the Company’s integrity and honesty by keras untuk meningkatkan kepercayaan atas kebenaran dan sharing its information to all shareholders and public. kehandalan informasi Perusahaan yang kami ungkap kepada Laporan Tahunan 2012 • Trisula International seluruh Pemengang Saham dan masyarakat. 8 Di masa mendatang, Trisula yakin bahwa potensi pasar industri Trisula believes the potential of retail industry market will ritel akan terus meningkat mengingat tingkat pertumbuhan continually add up in the future in accordance with the ekonomi makro domestik yang sangat potensial dan promising domestic macro economic growth, in addition to a menjanjikan, disamping adanya corporate action yang bijaksana. prudent corporate action. PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS CHANGE IN BOARD OF COMMISSIONERS Dalam tahun 2012 tidak ada perubahan dalam komposisi In 2013, there had been in changes applied in the structure of anggota Dewan Komisaris. Namun saat laporan tahunan ini the Board of Commissioners’ structure. Though at the time this dibuat, kami menerima berita meninggal dunia karena sakit report was constituted, we received an obituary on behalf of Mr. dari Bapak Liem Siau Bok yang menjabat sebagai Komisaris Liem Siau Bok, the Company’s Independent Commissioner, who Independen pada tanggal 13 Maret 2013. passed away due to sickness on 13 March 2013. Kami atas nama Dewan Komisaris, bersama seluruh jajaran The board of Commissioners, with Board of Directors and Direksi dan segenap karyawan Perseroan menyampaikan turut the Company’s employees, conveys their condolences and berduka cita dan mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan gratitude for the dedication and contribution of Mr. Liem Siau peran Bapak Liem Siau Bok bagi Perseroan selama ini. Bok to the Company. Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Adapun penggantian posisi Komisaris Independen, akan The change in Independent Commissioner’s position will be dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2013. conducted in General Meeting of Shareholders (RUPS) 2013. APRESIASI APPRECIATION Sebagai mengucapkan At last, the Board of Commissioners deliver our highest penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada penutup, Dewan Komisaris appreciation and gratitude to all of our customers, partners and seluruh pelanggan, mitra kerja, dan Para Pemegang Saham atas shareholders for the support and trust that have been given. dukungan dan kepercayaan yang diberikan sepanjang tahun ini. The Board of Commissioners express our highest appreciation Kemudian Dewan Komisaris juga menyampaikan penghargaan and gratitude to all of our Directors and employees for all of the dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Direksi beserta cooperation and dedication consistently through the year. seluruh karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang konsisten sepanjang tahun ini. Atas nama Dewan Komisaris, On behalf of the Board of Commissioners, 2012 Annual Report • Trisula International DEDIE SUHERLAN 9 Laporan Direksi Board of Directors Report Direksi senantiasa mengupayakan untuk membangun kinerja berdasarkan spirit QCC (Quality, Care, and Commitment) guna menciptakan kinerja terbaik yang diberikan kepada pelanggan. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International The Board of Directors continues to uphold performance on QCC (Quality, Care and Commitment) spirit due to create the best service for customers. 10 TJHOI LISA TJAHJADI Direktur Utama | President Director Laporan Direksi Board of Directors Report Sepanjang tahun 2012, kondisi ekonomi global masih diwarnai During 2012, economy global was on uncertainty condition. oleh kondisi yang masih penuh dengan ketidakpastian. Hal ini It effected the economy growth in powerful countries such mebawa pertumbuhan yang sangat lambat khususnya bagi as USA, Europe and China. The restained brought an adverse negara-negara kuat seperti USA, Eropa dan bahkan sudah impact to countries that depended on foreign market, as well merambat ke China. Pertumbuhan ekonomi yang terhambat as affected a negative trend in certain economy sectors. Due to ini telah membawa dampak buruk bagi sebagian negara cope with the negative economy growth, numerous companies yang pasarnya sangat bergantung pada luar negeri, dan pada diverted its market to a more potential market and implement akhirnya membawa tren negatif pada sektor ekonomi tertentu an anticipated policy. di sebagian negara. Maka banyak perusahaan yang mengalihkan market ekonominya pada pasar potensial dan menerapkan kebijakan antisipatif guna menghadapi tren negatif ekonomi dunia. Ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang lebih baik Economy condition in Indonesia remains high on 6,2% which dibandingkan banyak negara, yaitu berada di kisaran 6,2%. reflects an exceptional growth in comparison with many other Kenyataan ini telah memiliki daya tarik tersendiri dan membawa countries. This will benefit Indonesia as investors’ appealing Indonesia menjadi zona investasi yang menarik bagi investor targets, both from local and foreign, to particularly invest in dalam maupun luar negeri dan secara khusus untuk sektor Ritel. retail business. KEBIJAKAN STRATEGIS PERUSAHAAN COMPANY’S STRATEGIC POLICY Menyikapi hal ini, Direksi memastikan untuk menerapkan The Board of Directors upholds strategic policy as follows: beberapa kebijakan strategis: • Untuk pasar domestik, Direksi mengambil kebijakan yang • For domestic market, the Board of Directors took aggressive lebih agresif dan expansif antara lain seperti membuka and expansive policy such as launching new outlets, adding gerai-gerai baru, serta menambah assortment barang assortment from each brands and launching new brands in dari setiap merek yang ada, bahkan menambah merek the Company’s portfolio. baru dalam portfolio merek-merek yang dipasarkan oleh • For foreign sales, The Board of Directors took preventative • Untuk portofolio penjualan luar negeri, Direksi mengambil measures for degrading countries such as European langkah preventif atas negara-negara yang lebih terpuruk countries and too expansive measures for secured and seperti Zona Eropa dan sekitarnya, dan lebih mengambil stable countries such as Japan and Australia. The Company langkah expansif untuk negara yang bertahan dan stabil prevaricated deal with America until its economic situation seperti Jepang dan Australia. Untuk negara besar seperti stable and condusive. Amerika, perusahaaan mengambil sikap waspada dan hatihati dengan memilih pelanggan yang lebih berkualitas, sambil menunggu ekonomi negara tersebut kondusif dan stabil. PENCAPAIAN DI TAHUN 2012 ACHIEVEMENTS IN 2012 Pada bulan September tahun 2012, perusahaan berhasil On September 2012, the Company succeeded in expanding menambah 1 (satu) merek G2000 yang sangat dikenal di pasaran its brands by adding 1 (one) brand, G2000, which is popular in 2012 Annual Report • Trisula International Perseroan. 11 Laporan Direksi Board of Directors Report regional dengan sistim bekerja sama dengan “principle G2000” regional market with cooperation system named “principle dari Hongkong. Perusahaan juga terus mengembangkan titik– G2000” from HongKong. The Company commit to develop its titik penjualan dan berhasil menambahkan dari jumlah 165 titik sales point from 165 to 230 sales point. penjualan menjadi 230 titik penjualan. Trisula menerapkan kebijakan-kebijakan lain yang dilakukan di Trisula executed policies performed in 2012 such as below: tahun 2012 adalah: • Berinovasi dengan memperbaiki kualitas produk serta tampilan gerai. • Innovating and improving products’ quality and stores’ appearance. • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di setiap bagian terutama para “Sales Assistants” di setiap gerai dan • Improving human resources’ quality especially in Sales Assistants in every outlet the Company owns. toko-toko perusahaan. • Memperkuat Sistim Teknologi Informasi untuk memberikan • Enhancing Technology Information System due to conduct pengontrolan Inventory yang lebih baik serta informasi a better control on Inventory and Information so that the perputaran barang yang lebih akurat sehingga dapat Company is able to gain more accurate understanding on membantu management untuk mengetahui lebih akurat customers’ preferences. selera pasar atas produk yang dijual. sales- • For international market, Trisula has been assigning sales representatives di USA, Australia, Singapore, Malaysia dan representatives in the USA, Australia, Singapore, Malaysia Korea Selatan dengan tujuan untuk lebih dekat dengan and South Korea in order to provide a better and more Customers, sehingga dapat memberikan pelayanan yang accurate service for its customers. • Untuk pasar International, menempatkan Laporan Tahunan 2012 • Trisula International lebih cepat dan memuaskan. Hasil dari langkah-langkah tersebut diatas, Perusahaan dan Result of the Company and Subsidiaries’ strategies is shown Entitas Anak berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp 559 in the Company’s net sales amounted to Rp. 559 billion or miliar meningkat sebesar Rp 89 miliar atau 19% dibandingkan increased by Rp. 89 billion or 19% compared to that of in 2011 penjualan bersih tahun 2011 sebesar Rp. 470 miliar. Dan Laba which was Rp. 470 billion. In addition, the Company’s Net Profit Bersih Entitas Induk (Perseroan) tercatat sebesar Rp. 30,2 reached Rp. 30,2 billion, an increase of 71% compared of that of miliar, naik sebesar 71% dibandingkan tahun sebelumnya yang the previous year which was Rp. 17,7 billion. tercatat sebesar Rp 17,7 miliar. Peningkatan tersebut merupakan kerja keras seluruh insan The increase remains every aspect of the Company contribution Trisula atas konsistensinya dalam menerapkan strategi with their consistency in implementing a good marketing pemasaran dengan baik. strategy. PROSPEK USAHA BUSINESS OULOOK Perusahaan meyakini bahwa prospek usaha perusahaan Trisula is in the opinion of a bright prospect in domestic retail khususnya di segmen ritel domestik akan lebih baik. Hal business. It is based on numerous economy facts that support ini didasarkan pada beberapa fakta ekonomi yang dapat the Company performance such as follows: meningkatkan kinerja Perusahaan di masa mendatang, antara lain: 12 Laporan Direksi Board of Directors Report • Pasar Domestik: ekonomi Indonesia di tahun 2013 masih • Domestic market: Indonesia economy in 2013 is predicted to diperkirakan tumbuh di kisaran angka 6,5%. Dengan reach 6,5% growth. With the City Minimum Wage significant adanya kenaikan UMK (Upah Minimum Kota) yang cukup grow, public’s purchasing power will increase and affect the tinggi akan berdampak pada daya beli masyarakat yang retail business a positive trend in the future. meningkat, sehingga akan memberikan dampak positif untuk bisnis Retail di masa mendatang. • Pasar International: Perusahaan meyakini Ekonomi USA • International market: Trisula believes the economy situation sudah mulai menunjukan titik terang dan hal ini akan in the USA has started to show a bright prospect which memberikan dampak positif bagi perusahaan yang sudah will have a good impact from the Company that records memiliki rekor beberapa pelanggan loyal yang baik. Pasar numerous loyal customers. Market in Japan and Australia Jepang dan Australia yang cukup dikuasai oleh perusahaan the Company enforce becomes a good defence for business menjadikan pertahanan yang baik pula bagi perusahaan. the Company possess. The Company has started to expand Selain itu, perusahaan juga sudah mulai membuka pasar a new promising market in South Korea. By diversing baru untuk Korea Selatan yang cukup menjanjikan. Pada the market risk, the Company believes its prospect in akhirnya dengan men diversifikasi resiko pasar, perusahaan international market in 2013 carries a bright prospect. yakin prospek usaha untuk pasar International di tahun 2013 PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DIREKSI CHANGES OF BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION Selama tahun 2012, tidak terdapat perubahan komposisi During 2012, there were no changes on the Board of Directors anggota Direksi. member. APRESIASI APRECIATION Sebagai rangkaian penutup, kami atas nama seluruh jajaran At the end, we in the name of the Board of Directors express Direksi mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi tinggi our highest gratitude and appreciation to the Board of kepada Dewan Komisaris atas segala arahan yang diberikan Commissioners of all guidance provided. Gratitude and kepada Direksi. Penghargaan dan terima kasih juga disampaikan appreciation is also we deliver to shareholders, customers pada Para Pemegang Saham, pelanggan, dan mitra kerja sama and partners for their support, cooperation and trust that has atas dukungan, kerja sama dan kepercayaan yang telah terjalin been conducted impeccably. The Board of Directors deliver its baik selama ini. Direksi juga menyampaikan terima kasih dan highest gratitude and appreciation to all employees dedicated penghargaan kepada seluruh karyawan yang telah berdedikasi their work to achieve the Company’s vision and mission through dalam mencapai visi dan misi Perusahaan melalui target dan accomplished targets. pencapaian tanpa kenal lelah. Atas nama Direksi, On behalf of the Board of Directors, 2012 Annual Report • Trisula International ini masih tergolong baik. TJHOI LISA TJAHJADI 13 Profil Perusahaan Company Profile IDENTITAS PERUSAHAAN COMPANY IDENTITY Nama Perusahaan Company’s Name : PT Trisula International Tbk : PT Trisula International Tbk Alamat Kantor Pusat : Trisula Center Head Office Address : Trisula Center Jalan Lingkar Luar Barat Blok A no 1 Jalan Lingkar Luar Barat Blok A no 1 Rawa Buaya, Cengkareng, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta 11740, Indonesia Jakarta 11740, Indonesia Telp : +62 21 5835-7377 Telp : +62 21 5835-7377 Faks : +62 21 5835-8033 Faks : +62 21 5835-8033 Email : [email protected] Email : [email protected] Website : www.trisula.co.id Website : www.trisula.co.id Kegiatan Usaha : Bidang perdagangan pakaian jadi Business Activity : Clothing trading (garment), garment (garmen), industri garmen, industry and textile industry dan industri tekstil SEKILAS PERUSAHAAN COMPANY IN BRIEF Sebagai bagian dari group Trisula yang sudah berdiri sejak As a part of Trisula group which was established since 1968 tahun 1968 dan sangat dikenal dengan merek textile Bellini and was known under the brand of Bellini and Caterina, the dan Caterina, Perusahaan dibentuk khusus bergerak di sektor Company was specially established in 1994 to be engaged in ritel pada tahun 1994. Pada saat itu, kegiatan masih bersifat retail business. At that time, the Company’s business activities divisi dari seluruh kegiatan group secara keseluruhan dengan was conducted under a division of all group’s business activities, menghasilkan dan menjual produk celana merek JOBB. by producing and selling pants with the brand of JOBB. At the Kemudian pada saat yang sama, Perusahaan juga memperoleh same time, the Company has successfully gained trust from kepercayaan dari pemilik merek Jack Nicklaus untuk memegang brand owner Jack Nicklaus to have the license to market its lisensi pemasaran pakaian, celana dan aksesori untuk pasar clothes, pants and accessories in Indonesia. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International seluruh Indonesia. Kegiatan ritel in terus berkembang dan produk2 JOBB dan Retail activities continued to develop and JOBB and Jack Jack Nicklaus masuk dalam Department Store dan Mal besar Nicklaus products has been spread in big Department Stores di Indonesia. Untuk menunjang perkembangan ritel ini, and Malls all over Indonesia. To support this retail business Perusahaan di dirikan secara independen dan pada tahun development, the Company was independently established 2004, berdirilah badan hukum khusus bergerak di bidang Ritel under the name of PT Transindo Global Fashion in 2004. JOBB ini dengan menggunakan nama PT. Transindo Global Fashion. brand has been developed by producing not only pants but also Perdagangan merek JOBB juga terus dikembangkan bukan shirts, suits and accessories with the basis of “Full Concept”. This menjadi merek yang hanya memiliki celana panjang saja, concept was created to be focused on “Office Wear” concept. namun menjadi satu merek yang memiliki sifat “Full Concept” Jack Nicklaus brand has been well handled and continued dengan kemeja, jas dan aksesorinya. Konsep tersebut dibentuk to develop, influencing a good relationship between the untuk fokus pada konsep “Office Wear”. Merek Jack Nicklaus Company and the brand owner; and hence the license has been pun ditangani dengan baik dan terus berkembang dan membuat continuously extending until now. pemilik merek merasa nyaman dengan hubungan yang terjalin bersama Perusahaan dan terus memperpanjang lisensinya 14 sampai saat ini. Trisula merupakan perusahaan pertama yang bergerak dalam bidang industri tekstil Indonesia yang berhasil mendapatkan ISO 9000. Trisula represents the first company in Indonesia’s textile industry achieving ISO 9000. Melihat perkembangan yang pesat dan yakin akan prospek yang Having observed that retail business has potential future baik di masa mendatang, pada tahun 2010, Perusahaan merubah business prospect, the Company changed its name to PT Trisula nama menjadi PT. Trisula International dan menyiapkan diri International and prepared itself to be an open company. In untuk menjadi perusahaan terbuka. Dalam memperisapkan the process, the Company acquired PT Trimas Sarana Garment diri menjadi Perusahaan terbuka, Perusahaan mengakuisisi Industry and PT Trisula Garmindo Manufacturing as an effort PT. Trimas Sarana Garment Industry dan PT. Trisula Garmindo to enrich the Company’s performance in garment export sales. Manufacturing untuk lebih memperkaya kinerja Perusahaan Eventually, PT Trisula International Tbk has been realized on dibidang penjualan garmen ekspor. Pada akhirnya, terealisasilah June 28, 2012 by releasing 300.000.000 shares or 30% of total PT. Trisula International Tbk pada tanggal 28 Juni 2012, dengan shares owned by the Company. The utilization of public fund was melepas sebanyak 300.000.000 lembar saham atau 30% dari in the pursuance of continuously developing retail sector as well saham yang dimiliki. Penggunaan dana publik ditujukan untuk as acquiring 50% shares of PT Trisco Tailored Manufacturing. terus mengembangkan sektor ritel dan juga mengakuisisi 50% saham PT. Trisco Tailored Manufacturing yang sudah memiliki Di tahun 2012, Perusahaan sudah memiliki 4 merek yang By 2012, the Company has 4 brands, which are JOBB, Jack dipasarkan yaitu JOBB, Jack Nicklaus, UniAisa dan Man Club. Nicklaus, UniAisa and Man Club. By successfully receiving public Dengan berhasilnya menerima dana publik, Perusahaan terus fund, the Company is committed to continuously develop its mengembangkan sayap ritel nya dengan menggandeng merek business retail by creating joint venture with G2000 brand G2000 dari Hongkong dengan membentuk usaha patungan from Hongkong and establishing PT Tridusaribu Bersatu with dengan G2000 Hk di tahun 2012 dengan nama PT. Triduaribu the purpose of expanding the market share G2000 brand in Bersatu dengan tujuan guna memperluas pangsa pasar G2000 Indonesia. The Company owns 51% shares in this joint venture di Indonesia. Di perusahaan ini, Perusahaan menguasai 51% company. By the end of December 2012, the Company has 230 saham. Hingga akhir Desember 2012, jumlah gerai penjualan stores, comprising of 29 shops in Malls, and the rest the form Perusahaan mencapai 230 titik penjualan yang terdiri dari 29 of counters in big department stores, such as in Debenhams, gerai dalam bentuk toko didalam Mal, dan sisanya gerai dalam Sarinah, Matahari, Centro, Sogo, Seibu, Metro, Keris Gallery bentuk counter di department store seperti Debenhams, and Golden Truly. Sarinah, Matahari, Centro, Sogo, Seibu, Metro, Keris Gallery, dan Golden Truly. Di masa mendatang, Trisula akan memperkuat bisnis ritel dengan In the future, Trisula will strengthen its business retail by adding berupaya menambah minimal satu merek fashion. Penambahan as least one fashion brand. It is targeted to be conducted in merek ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2013. 2013. 2012 Annual Report • Trisula International kinerja yang baik. 15 KEGIATAN USAHA LINE OF BUSINESS Dengan memiliki 4 (empat) anak perusahaan yang bergerak By having 4 (four) subsidiaries engaged in retail domestic and di bidang ritel domestik dan ekspor garmen, bidang usaha garment export, the Company’s business sectors are comprised Perusahaan dapat di kategori kan sebagai berikut : as follows: PERDAGANGAN ECERAN (RITEL) RETAIL TRADE Segmen ritel yang dijalankan oleh Trisula adalah memasarkan Retail segment Trisula owns market apparel products in various produk-produk apparel dengan beberapa merek. Adapun brands. To date, these are the brands it markets are JOBB, Jack merek-merek yang dipasarkan saat ini adalah JOBB, Jack Nicklaus, UniAsia, Man Club dan G2000. These apparel brands Nicklaus, UniAsia, Man Club dan G2000. Pemasaran merek- marketing was conducted through distribution network by merek apparel ini dilakukan melalui jaringan distribusi yang companies all over Indonesia’s big cities such as Jabotabek, dimiliki oleh perusahaan hampir diseluruh kota besar di Bandung, Surabaya, Medan, Makasar, Balikpapan, etc. The Indonesia, seperti Jabotabek, Bandung, Surabaya, Medan, network represents the Company’s outlet points in cooperation Makasar, Balikpapan, dan sebagainya. Jaringan distribusi with modern market centers such as Mal and Department merupakan titik-titik penjualan perusahaan melalui kerjasama Stores. In the end of 2012, the Company already possessed 230 dengan pusat perdagangan modern, seperti Mal dan outlets and still developing. Department Store. Pada akhir tahun 2012, Perusahaan sudah memiliki sebanyak 230-titik penjualan dan perusahaan akan terus mengembangkan titik-titik penjualan ini. Dengan konsisten berkomitmen untuk kualitas dan pelayanan, With a consistent commitment to perform the best quality and Trisula service, Trisula gained credibility from department stores and telah berhasil mendapatkan kepercayaan dari department store besar, outlet ritel (mall) yang didirikan di retail outlet (mall) all over the country. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International seluruh negeri. 16 INDUSTRI GARMENT GARMENT INDUSTRY Melalui anak perusahaan, Trisula memiliki industry garmen Through its subsidiary, Trisula owns garment industry yang berkonsentrasi pada produksi pakaian jadi dengan concentrated in clothing production in various international berbagai merek international, seperti Perry Ellis, Hart Schafner brands such as Perry Ellis, Hart Schafner & Marx, Hush Puppies, & Marx, Hush Puppies, Eminent, Mizuno, dan sebagainya. Eminent, Mizuno, etc. Eventhough those products are exported Adapun produk-produk tersebut di ekspor ke berbagai Negara to several countries such as USA, UK, Australia, Japan, Korea, seperti USA, UK, Australia, Japan, Korea, dan negara-negara Singapore and Malaysia. Trisula has a role as international di Asia Tenggara, seperti Singapore dan Malaysia. Selain itu, company serving Corporate Wear in Indonesia and abroad such Trisula juga sudah berperan sebagai produsen global yang as Singapore, Malaysia, Macau, dan Australia. melayani permintaan Corporate Wear di Indonesia maupun di manca Negara, seperti Singapore, Malaysia, Macau, dan Australia. PRODUK PRODUCTS Produk-produk dan merek-merek yang dipasarkan Perusahaan The Company’s products and brands spread in 230 stores by the yang tersebar di 230 titik penjualan hingga akhir Desember end of December 2012 are comprising as follows: 2012 adalah sebagai berikut : • JOBB, merek ini merupakan merek apparel Trisula yang • JOBB is the first Trisula apparel brand. JOBB’s target market pertama. JOBB memiliki target pemasaran yang ditujukan is young executives with the age ranging from 25-40 years bagi eksekutif muda untuk kelompok usia 25-40. Terdiri old. JOBB products are focused on office attire, with its atas produk pakaian kantor, sasaran merek ini adalah target market is urban middle-class communities. JOBB is segmen kelas menengah kota-kota besar. JOBB sangat known as the brand of comfortable pant patterns. dikenal dengan merek yang memiliki patern ukuran celana yang dapat memberikan kenyamanan bagi pemakainya. • Jack Nicklaus, merupakan merek yang menyandang nama • Jack Nicklaus, represents a legendary golfer’s name pegolf legendaris yang ditunjukan kepada kelas menengah targeted for 30-45 years old middle-class segment and is usia 30-45 tahun, merek ini terinspirasi oleh budaya inspired from golf culture as a lifestyle. The lifestyle of the olahraga golf sebagai bagian dari gaya hidup. Gaya hidup age range marked by a mature style. kelompok umur ini ditandai oleh selera yang matang, dan desain produknya pun mencerminkan kematangan usia 30- 2012 Annual Report • Trisula International 45 tahun. 17 • UniAsia merek ini memasuki pasar garmen dengan fokus • UniAsia, the brand appeared in the garment market with pada pasar pegawai instansi pemerintah dan perusahaan the focus of government employee’s market between 30- dengan kelompok usia 30-45 tahun. UniAsia juga terus 45 years old. UniAsia continually develop to be the uniform berkembang menjadi merek seragam bagi korporasi2 di brand for corporates in Indonesia. Indonesia • Man Club merupakan produk Trisula yang memasuki dunia • Man Club, represents Trisula’s product for young, smart retail dengan konsep young, smart and dynamic Men’s and dynamic men’s casual. The brand focused for men Casual. Merek ini fokus kepada pasaran untuk kelompok aged 25-35 years old characterized with polo shirts, t-shirts, usia 25-35 tahun, dengan Polo Shirt, T-Shirt, serta kemeja, shirts, chinos/ denim, bermuda (shorts), jackets and hats. chinos/denim, bermuda, jaket dan topi. Seluruh produk Every product are made from high quality material strictly menggunakan bahan berkualitas tinggi yang diseleksi selected from suppliers. ketat dari beberapa supplier. • G2000 adalah merek pakaian yang membidik pembeli • G2000 is a clothing brand targeting the upper middle-class pria dan wanita kelas menengah atas, dengan fokus untuk men and women business attire. The brand was another pakaian kantoran. Merek ini merupakan penambahan portfolio Trisula sales. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International portofolio produk yang telah dipasarkan Trisula. 18 • Corporate Apparel (Industri garmen seragam) menjadi • Corporate Apparel (uniform garment industry) became fokus Trisula lainnya dalam memfasilitasi kebutuhan the other focus of Trisula in facilitating uniform needs for seragam sektor perbankan, penerbangan, perhotelan dan banking sector, aviation sector, hotel and resorts, and resor, serta instansi pemerintahan. govenments’ agencies. Peristiwa Penting Yang Terjadi Di Tahun 2012 Significant Events 2012 dengan tanggal listing perdana pada Perusahaan berhasil menambahkan titik penjualan sebanyak 65 lokasi sepanjang tahun 2012. Hal ini tidak termasuk titik-titik penjualan yang tanggal 28 Juni 2012, dengan harga bersifat promosi yang pada tahun perdana sebesar Rp 300.- per lembar 2012 mencapai sejumlah 43-titik. saham The Company succeeded to join exchange on prime date listing on June 28th, 2012 with an initial price of Rp 300.- a share The Company accomplished expanding 65 outlets locations during 2012. The addition did not included promotion sales that reached 43 points in 2012. 3 Perusahaan melakukan akuisisi PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing di bulan July 2012 The Company acquired PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing in July 2012 2 Jack Nicklaus memberikan “Award for Excellence” kepada Trisula sebagai perusahaan yang mencetak pertumbuhan penjualan terbesar sepanjang tahun 2012 Jack Nicklaus awarded Trisula “Award for Excellence” as the highest sales growth company during 2012 4 Perusahaan berhasil menggandeng G2000 HongKong bekerja sama membangun usaha patungan dan mengembangkan pemasaran merek G2000 di Indonesia The Company succeeded cooperating with G2000 HongKong establishing a joint venture and developing G2000 in Indonesia 2012 Annual Report • Trisula International 1 Perusahaan berhasil melantai di bursa 5 19 STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE Dewan Komisaris Board of Commissioners Dedie Suherlan Lim Kwang Tak Liem Siau Bok Presiden Direktur President Director Tjhoi Lisa Tjahjadi Sekertaris Perusahaan Corporate Secretary Marcus Brotoatmodjo Direktur Keuangan & Admin Financial Director & Admin Tjhoi Lisa Tjahjadi / Yohanes Linero Laporan Tahunan 2012 • Trisula International General Manager Admin & Support 20 Manajer Akuntasi & Keuangan (Accounting & Finance Manager) Audit Internal Internal Audit Direktur Pemasaran Internasional International Marketing Director Lalit Matai Marketing Team for International Market Direktur Pemasaran Domestik Domestic Marketing Director Rudolf Simarmata General Manager Sales & Marketing Senior General Manager Manajer Merek Dagang (Brand Manager) Bagian Personalia (Human Resources Department) Perancang (Designer) Bagian Gudang (Warehouse Suppervisor) Manajer Pengadaan Barang (Merchandising Manager) Bagian IT (IT Department) Marketing Communication, Fit -Out VISI, MISI, DAN FILOSOFI PERUSAHAAN VISION, MISSION AND CORPORATE’S PHYLOSOPHY Trisula Spirit – QCC Spirit Trisula Spirit – QCC Spirit Spirit : Quality, Care and Commitment Spirit : Quality, Care and Commitment Philosophy : To create a better life for all Philosophy : To create a better life for all Vision : To be a very competitive company Vision : To be a very competitive company Mission : Profitable growth through customer Mission : Profitable growth through customer satisfaction and strong leadership : Keep the promise satisfaction and strong leadership Tag-line : Keep the promise LOGO LOGO Warna biru: masing-masing garis warna biru yang membentuk Blue color – each blue line forms a circle reflects “Quality”, lingkaran melambangkan “Quality”, “Care”, dan “Commitment” “Care”, dan “Commitment” Warna kuning: melambangkan “To Create A Better Life For All), Yellow represents – yellow reflects “To Create A Better Life For dimana lingkaran bergulir dinamis ke atas untuk kehidupan All”, where a rolling circle dynamically to top for a better life. yang lebih baik. 2012 Annual Report • Trisula International Tag-line 21 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile DEDIE SUHERLAN Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Lahir Indonesia citizen, 47 years old. Born on di Bandung pada tanggal 15 Desember December 15th, 1965 in Bandung. Received his 1965. Meraih gelar Associate Art Degree dari bachelor degree in Associate Art Degree from Pasadena City College, Pasadena, USA pada Pasadena City College, Pasadena, USA in 1984 tahun 1984 dan Bachelor of Science dalam and Bachelor of Science on Business Marketing bidang Business Marketing dari University of from University Southern California, USA in Southern California, USA pada tahun 1987. Di 1987. In 1990, he participated in Training an tahun 1990, berpartisipasi dalam Training and dTextile Development in Suzukura Textile, Textile Development in Suzukura Textile, Tocio Tocio City, Japan. City, Japan. Komisaris Utama President Commisioners Beliau memiliki pengalaman lebih dari 20 He has experienced more than 20 years in tahun dalam bidang industri tekstil dan textile and garment industry in Indonesia. garmen di Indonesia. Beliau adalah orang He was the person initiated JOBB, Kaori and yang mencetus pengadaan merek JOBB, Accura procurement in 1995, license Jack Kaori, dan Accura pada tahun 1995, pencetus Nicklaus Apparel agreement in Indonesia in perjanjian lisensi merek Jack Nicklaus Apparel 1994 and the establishment of Just Jait in di Indonesia pada tahun 1994, dan pencetus 2006. pendirian Just Jait Indonesia pada tahun 2006. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden He worked as President Director of PT Trimas Direktur PT Trimas Sarana Garment Industry Sarana Garment Industry in 1990 to 2003. pada tahun 1990 hingga 2003. Beliau juga He was assigned as President Director of PT pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Trisula Textile Industries in 2003 to 2010 and PT Trisula Textile Industries dan sebagai as Commissioner of PT Southern Cross Textile Komisaris PT Southern Cross Textile Industry Industry in 2008-2011. masing-masing dijabat pada tahun 2003 – Laporan Tahunan 2012 • Trisula International 2010 dan 2008 – 2011. 22 Jabatan yang saat ini diemban beliau His career to date is the Commissioner of adalah sebagai Komisaris PT Batununggal PT Batununggal Perkasa, Director of Trisula Perkasa, Direktur Trisula Corporation Pte Ltd, Corporation Ltd, President Commissioner of Komisaris Utama Perseroan, serta sebagai the Company and President Director of PT Presiden Direktur PT Trisula Garmindo Trisula Garmindo Manufactruring. Manufactruring. Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Lahir Indonesia citizen, 55 years old. Born in Jakarta, di Jakarta pada tanggal 9 Oktober 1957. October 9th, 1957. Received his bachelor Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas degree in Accountancy from Economy Faculty Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun of University of Indonesia in 1980. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur di He was appointed as director in several beberapa Perusahaan antara lain Direktur PT companies such as PT Trimex Sarana Trisula, Trimex Sarana Trisula, Direktur PT Southern PT Southern Cross Textile Industry, Trisula Cross Textile Industry, Direktur Trisula Corporation Pte Ltd, Trisula Corporation Pte LIM KWANG TAK Corporation Pte Ltd, serta menjabat sebagai Ltd, and as President Director of PT Trisula Komisaris Presiden Direktur PT Trisula Textile Industries. Textile Industries. Commisioners Saat ini, beliau menjabat sebagai Senior To date, he works as a Senior Consultant Konsultan PT and shareholder in PT BAS, Commissioner Garmindo of PT Trisula Garmindo Manufacturing, Manufacturing, Direktur Utama PT Trisula President Director of PT Trisula Insan Tiara, Insan Tiara, Presiden Direktur PT Trimas President Director of PT Trimas Sarana Sarana Garment Industry, Komisaris PT Garment Industry, Commissioner of PT Trisula Trisula Textile Industries, Komisaris PT Mido Textile Industries, Commissioner of PT Mido Indonesia, dan sebagai Komisaris PT Trisula Indonesia, and Commissioner of PT Trisula International Tbk. International Tbk. Warga Negara Indonesia, 56 Tahun. Lahir Indonesia citizen, 56 years old. Born in Jakarta, di Jakarta, 26 Desember 1956. Meraih gelar December 26th, 1956. Received his Diploma Diploma Manajemen dari Akademi Sekretaris degree in Management from Secretary and dan Manajemen Indonesia (ASMI). Management Academy of Indonesia (ASMI). Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris He worked as Commissioner of PT Duta PT Duta Artistiksa Dinamika, Komisaris PT Artistiksa Dinamika, Commissioner of PT Here Inti Upaya dan Komisari PT Empotium. Here Inti Upaya and Commissioner of PT Saat ini jabatan yang tengah diemban beliau Empotium. To date, he was assigned as antara lain sebagai Presiden Komisaris PT President Commissioner of PT Triwarsana, LIEM SIAU BOK Triwarsana, Komisaris PT Asia Kaolin Raya, Commissioner of PT Asia Kaolin Raya, and Komisaris Independen dan sebagai Komisaris Independen PT Trisula Independent Commissioner of PT Trisula Independent Commisioners International Tbk. International Tbk. BAS, dan Komisaris Pemegang PT saham Trisula 2012 Annual Report • Trisula International 1980. 23 Profil Direksi Board of Directors Profile TJHOI LISA TJAHJADI Direktur Utama Laporan Tahunan 2012 • Trisula International President Director 24 LALIT MATAI Direktur Pemasaran Internasional International Marketing Director Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Lahir di Jakarta pada tanggal 5 Agustus 1962. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Trisula Inernational Tbk merangkap Direktur Keuangan Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Bachelor dalam bidang Business Administration dari York University, Toronto, Canada pada tahun 1985. Indonesia citizen, 50 years old. Born in Jakarta on August 5th, 1962. Appointed as President Director of PT Trisula Inernational Tbk along with Financial Director Indonesia citizen. Received her Bachelor degree in Business Administration from York University, Toronto, Canada in 1985. Beliau memiliki pengalaman selama 12 tahun di dunia perbankan sebagai Vice President di sebuah Bank Swasta Nasional. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Trisula Corporation Pte Ltd dan Komisaris di PT Transindo Global Fashion. She was experienced in banking for 12 years as Vice President in a National Private Bank. She also was assigned as Director of Trisula Corporation Pte Ltd and Commissioner of PT Transindo Global Fashion. Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Orientex Marketing (M) Sdn Bhd, Komisaris PT Trimas Sarana Garment Industry, Komisaris PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan Direktur Utama PT Trisula International Tbk. To date, she was assigned as Director of Orientex Marketing (M) Sdn Bhd, Commissioner of PT Trimas Sarana Garment Industry, Commissioner of PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing and President Director of PT Trisula International Tbk. Warga Negara India, 43 Tahun Lahir di India pada tanggal 8 Juli 1969. Meraih gelar Bachelor dalam bidang Business Administration dari Delhi University, India pada tahun 1990 dan gelar Master dalam bidang Business Administration and Marketing dari Institue of Management Technology, Ghaziabad, India pada tahun 1992. Lalit Matai is a 43-year-old Indian citizen. He was born in India on July 8, 1969. He obtained his Bachelor degree in Business Administration from Delhi University, India, in 1990. In 1992, he obtained his Master degree in Business Administration and Marketing from Intitue of Management Technologym Ghaziabad, India. Beliau pernah menjabat sebagai Marketing Manager (Manajer Pemasaran) di PT Bali Nirwana Garment, Business Development Manager (Manajer Pengembangan Bisnis) di PT Trimex Sarana Trisula, dan General Manager (Sales) (Manajer Umum Pemasaran) di Trans International Fashion Ltd. Prior to serving as International Marketing Director, he was titled to various positions, such as Marketing Manager at PT Bali Nirwana Garment, Business Development Manager at PT Trimex Sarana Trisula and General Manager (Sales) at Trans International Fashion Ltd. Hingga saat ini beliau aktif menjabat sebagai Direktur Trans International Fashion Ltd, Komisaris TSC, Direktur Trisula Corporation Pte Ltd, Direktur Mido Uniform Pte Ltd, Direktur PT Trisula International Tbk. Lalit Matai serves as Director at Trans International Fashion Ltd., TSC Commissioner, Director at Trisula Corporation Pte Ltd., Director at Mido Uniforms Pte Ltd., and Director at PT Trisula International Tbk. Profil Direksi Board of Directors Profile Rudolf Simarmata is a 41-year-old Indonesian citizen. He was born in Jakarta on September 26, 1971. He obtained his Bachelor degree in Agriculture Mechanism from Institut Pertanian Bogor in 1995. Beliau pernah menjabat sebagai Section Head Sales (Kepala Seksi Penjualan) di PT Motorollain Corporation, Operation Manager (Manajer Operasional) PT Busanagraha Rahayu, Brand dan Marketing Manager (Manajer Penjualan dan Operasional) PT Trimex Sarana Trisula, Direktur PT Transindo Global Fashion, dan Direktur Utama PT Transindo Global Fashion. He was assigned as Section Head Sales at PT Motorollain Corporation, Operation Manager PT Busanagraha Rahayu, Brand and Marketing Manager (Sales and Operational Manager) At PT Trimex Sarana Trisula, Director at PT Transindo Global Fashion, and President Director at PT Transindo Global Fashion. Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Pemasaran Domestik di PT Trisula International Tbk. Rudolf Simarmata is currently serving as Domestic Marketing Director at PT Trisula International Tbk. Warga Negara Indonesia, 56 Tahun. Lahir di Tanjung Pinang pada tanggal 6 Nopember 1956. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1985. Yohanes Linero is a 56-year-old Indonesian citizen. He was born in Tanjung Pinang on November 6, 1956. He obtained his Bachelor degree in Economic Accounting from Universitas Katolik Parahyangan in 1985. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Admin & Keuangan PT Southern Cross Textile Industry, Direktur PT Trimex Sarana Trisula, Direktur Utama PT Trisenta Interior Manufacturing, Direktur PT Trisula Textile Industries, Direktur Utama PT Tritirta Inti Mandiri, Komisaris PT Tritirta Inti Mandiri, dan Komisaris Utama PT Chitose Indonesia Manufacturing. Before he was appointed as Non-affiliated Director of the Company, he served as Head Division of Admin and Finance of Pt Southern Cross Textile Industry, Director of PT Trimex Sarana Trisula, President Director of PT Trisenta Interior Manufacturing, Director of PT Trisula Textile Industries, President Director of PT Tritirta Inti Mandiri, and Chief Commissioner of PT Chitose Indonesia Manufacturing. Saat ini, beliau aktif menjabat sebagai Komisaris PT Sinarsakti Mandiri, serta Direktur tidak terafiliasi PT Trisula International Tbk. At the present time, he actively serves as Commissioner of PT Sinarsakti Mandiri and Non-affiliated Director of PT Trisula International Tbk. RUDOLF SIMARMATA Direktur Pemasaran Domestik Domestic Marketing Director YOHANES LINERO Direktur Tidak Terafiliasi, Direktur Operasional Non-affiliated Director, Operational Director 2012 Annual Report • Trisula International Warga Negara Indonesia, 41 Tahun. Lahir di Jakarta pada tanggal 26 September 1971. Meraih gelar Sarjana Jurusan Mekanisasi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Indonesia pada tahun 1995. 25 Sumber Daya Manusia Human Resource PELATIHAN DAN PEMBINAAN SDM HUMAN RESOURCES TRAININGS AND WORKSHOPS Trisula mempunyai Spirit - Quality, Care, and Commitment (spirit Trisula has Spirit-Quality, Care and Commitment (spirit QCC) QCC) yang harus dipahami oleh seluruh SDM di Trisula. Oleh that needs to be implemented by all human resources at Trisula. karena itu, Perusahaan melakukan pelatihan dan pembinaan Hence, trainings and workshops are critical and serve as the karyawan sebagai media untuk memahami spirit QCC Trisula. employees’ media to fully-understand Trisula’s QCC. Selama tahun 2012, Trisula telah menyelenggarakan seminar During 2012, Trisula has held seminars and trainings to improve dan pelatihan untuk meningkatkan self of belongin karyawan employees’ as well as managers’ sense of belonging. Those serta kepemimpinan. Sekaligus sebagai implementasi atas trainings also serve as the implementation of the Company’s prinsip-prinsip dalam tata kelola perusahaan yang baik. Seminar good corporate governance principles. The Company’s has held dan pelatihan yang telah dilakukan antara lain: these following trainings and workshops: • Trisula Leadership Coaching Program • Trisula Leadership Coaching Program • Pelatihan Perencanaan dan Pengendalian Produksi • Training of Production’s Planning and Control • Team Building • • Penanaman Spirit Trisula • Trisula Spirit Embodiment • Pelatihan Karakter Kerja • Work Character Trainings Selain itu, Trisula juga melakukan pembinaan SDM yang telah Other than those trainings, Trisula has also held several dilaksanakan, antara lain: workshops, such as: • Peningkatan disiplin karyawan dalam pencapaian target • Improvement of the employees’ disciplinary sense to finish penyelesaian pekerjaan baik secara kuantitas maupun Team Building works (both based on quantity and quality) secara kualitas. • Peningkatan rasa kebersamaan dari semua anggota • Improvement of togetherness among the organization’s organisasi dengan tujuan keberhasilan dalam pencapaian members with the purpose to achieve business target target usaha untuk memperoleh keuntungan yang and gain more revenue which lead to the improvement of pada employees’ wealth so that the sense of owning the Company gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan Laporan Tahunan 2012 • Trisula International karyawan sehingga dapat tercapai apa yang diharapkan 26 can be improved oleh manajemen yaitu peningkatan rasa ikut memiliki perusahaan. • Pemberian insentif produksi dan penjualan sesuai pencapaian hasil. • Kesejahteraan karyawan program Jamsostek, Asuransi • Providing incentive on production and sales in accordance with the achieved results • Employees’ Wealth Program, Jamsostek, Health allowances Kesehatan • Penyusunan daftar gaji karyawan yang sesuai dengan kemampuan, latar belakang pendidikan, masa kerja, minimal telah disesuaikan dengan ketentuan UMP setempat. • Composition of employees’ salary based on their educational background, work period, and regional minimum wage. Sumber Daya Manusia Human Resource KOMPOSISI DAN JUMLAH SDM THE COMPANY’S TOTAL HUMAN RESOURCES AND ITS COMPOSITION Di tahun 2012, total SDM Perseroan beserta Anak Perusahaan In 2012, Human Resources of the Company and its subsidiaries sebanyak 5230 orang. Komposisi dan jumlah karyawan Trisula are 5230 persons. Trisula’s total employees and its composition berdasarkan jenjang manajemen, pendidikan, usia, serta status based on managerial levels, educational background, age, and secara komparatif dijabarkan sebagai berikut: status are comparatively depicted as follows: TABEL Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jenjang Composition of Company’s Employees Based on “Managerial Manajemen” Levels 2012 2011 2010 Perseroan/Company Direksi/Directors 7 5 3 Manajer/Managers 7 11 8 47 59 41 Staff/Staffs Non Staff/Non-staffs 604 397 313 Total 665 472 365 TABEL Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang Tabel of the Company’s Employees Based on “Educational Pendidikan” Background” 2012 2011 2010 1 2 0 21 16 9 Pasca Sarjana/Post-graduates Sarjana/Bachelors Diploma/Diplomas 11 10 12 SLTA/High school graduates 632 444 344 Total 665 472 365 TENAGA KERJA ASING THE COMPANY’S FOREIGN EMPLOYEES Hingga Laporan Tahunan ini diterbitkan, Trisula telah Until this Annual Report has been issued, Trisula has 1 (one) mempekerjakan 1 (satu) orang tenaga kerja asing, yaitu Lalit foreign employee, that is Lalit Matai, an India citizen, who Matai, Warga Negara India, sebagai Direktur Pemasaran serves as the Company’s International Marketing Director Internasional. 2012 Annual Report • Trisula International Perseroan/Company 27 Komposisi Pemegang Saham Composition Of Shareholders PT. Karya Dwimanunggal Sejahtera (“KDS”) 280.000.000 saham PT. Trisula Intan Tiara (“TNT”) 420.000.000 saham Masyarakat 300.000.000 saham Anak Perusahaan dan strukturnya Structures of Subsidiaries PT Tritirta Saranadamai PT Tritirta Saranadamai PT Tritirta Saranadamai (TSD) didirikan pada tanggal 4 PT Tritirta Saranadamai (TSD) was established on March 4, Maret 1993. Perusahaan ini fokus pada bisnis dalam bidang 1993. This subsidiary is engaged in construction business, trade, pembangunan, perdagangan, perindustrian dan jasa. Kegiatan industrial business and service. TSD’s business activities focus usaha yang tengah dijalankan TSD adalah jasa penyewaan dan on rental services and property management. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International manajemen properti. Hingga akhir Desember 2012, Trisula memliki 98% atas By the end of December 2012, Trisula owns 98% ownership kepemilikan saham TSD dan total aset yang dimiliki Perusahaan shares of TSD with TSD’s total asset as per December 31, 2012 mencapai Rp 20,2 miliar. amounted to Rp. 20,2 billion. Keterangan / Description Jumlah Saham Total Shares Jumlah Nilai Nominal (Rp) Total Par Value (Rp) % Modal Dasar / Autorised Capital 19.300 19.300.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid-Up Capital - Perseroan / the Company - Kiky Suherlan / Kiky Suherlan 18.914 386 18.914.000.000 386.000.000 98,00 2,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Total of Paid-Up Capital 19.300 19.300.000.000 100,00 - - Saham Dalam Portepel / Shares in Portepel 28 Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Par Value Rp 1.000.000 per shares Anak Perusahaan dan strukturnya Structures of Subsidiaries Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Composition of TSD’s Board of Commissioner and Directors tanggal 6 Mei 2011 susunan Dewan Komisaris dan Direksi TSD based on Resolution of General Shareholders Meeting on May adalah sebagai berikut: 6, 2011, is depicted as follows: Dewan Komisaris / Board of Commissioners Komisaris / Commissioner: Widjaya Djohan Direksi / Directors Direktur / Director: YA Duhita Laksmiwati Alamat Kantor: Office Address; Jl. Lingkar Luar Barat Blok A no 1, Jl. Lingkar Luar Barat Blok A no 1, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat 11740 Jakarta Barat 11740 T: +62 21 58357377 T: +62 21 58357377 F: +62 21 58358039 F: +62 21 58358039 PT Trisula Garmindo Manufacturing PT Trisula Garmindo Manufacturing PT Trisula Garmindo Manufacturing (TGM) didirikan pada PT Trisula Garmindo Manufacturing (TGM) was established tanggal 27 April 1999, Perusahaan ini memiliki fokus pada bisnis on April 27, 1999. This subsidiary focuses its business on the dalam bidang industri pakaian jadi. TGM menjalankan kegiatan apparel business. TGM’s apparel business covers national and usaha industri pakaian jadi termasuk dalam pemasaran di dalam international market. maupun di luar negeri. Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham TGM Composition of TGM’s Board of Commissioners and Directors tanggal 19 Maret 2012, susunan anggota Komisaris dan Direksi based on Shareholders’ Circular Resolution on March 19, 2012 TGM adalah sebagai berikut: is depicted as follows: Dewan Komisaris / Board of Commissioners Presiden Direktur / President Director : Dedie Suherlan Direktur / Director : Apong Dedah Mustikawati Direktur / Director : Kartono Budiman Saat ini, Trisula memiliki 95% atas kepemilikan saham TGM dan At the present time, Trisula owns 95% ownership shares of TGM total aset TGM pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp 83,3 withTGM’s total asset as per December 31, 2012 amounted to miliar. Rp 83,3 billion. Keterangan / Description Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Par Value Rp 1.000.000 per shares Jumlah Saham Total Shares Jumlah Nilai Nominal (Rp) Total Par Value (Rp) % Modal Dasar / Authorised Capital 21.000 21.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid-Up Capital - Perseroan / the Company - TNT/TNT 19.950 1.050 19.950.000.000 1.050.000.000 95,00 5,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Total Paid-Up Capital 21.000 21.000.000.000 100,00 - - Saham Dalam Portepel / Shares in Portepel 2012 Annual Report • Trisula International Komisaris / Commissioner: Lim Kwang Tak Direksi / Directors 29 Anak Perusahaan dan strukturnya Structures of Subsidiaries Alamat Kantor: Office Address: Jl. Kopo Soreang Km. 11, 5 Bandung, Jawa Barat, Indonesia Jl. Kopo Soreang Km. 11,5 Bandung, West Java, Indonesia T: +62 22 - 589 6870 T: +62 22 - 589 6870 F: +62 22 - 589 3443 F: +62 22 - 589 3443 PT Trimas Sarana Garment Industry PT Trimas Sarana Garment Industry PT Trimas Sarana Garment Industry (TMS) didirikan pada PT Trimas Sarana Garment Industry (TMS) was established tanggal 9 November 1990. Fokus utama TMS yaitu menjalankan on November 9, 1990. TMS focuses its business on garment bisnis industri garmen dan mayoritas hasil produksinya untuk industry. Most of its products are for Japan export market. pasaran ekspor Jepang. Berdasarkan Keputusan Sirkular TMS’ Board of Commissioners and Board of Directors based on Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Circular Resolution as the Replacement of General Shareholders tanggal 28 Juli 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi dari Meeting on July 28, 2011 is depicted as follows: TMS adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris / Board of Commissioners Komisaris / Commissioner : Tjhoi Lisa Tjahjadi Direksi / Directors Presiden Direktur / President Director: Lim Kwang Tak Direktur / Director : Harry Kurniadi Direktur / Directors : Tomohiro Nagata Saat ini, Trisula memiliki 95% atas kepemilikan saham TMS dan At the present time, Trisula owns 95% ownership shares of TMS total aset TMS pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp 43,3 and TMS’ total asset as per December 31, 2012 amounted to Rp miliar. 43,3 billion. Keterangan / Description Laporan Tahunan 2012 • Trisula International Modal Dasar / Authorised Capital 30 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid-Up Capital - Perseroan / the Company - TNT/TNT Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Total Paid-Up Capital Saham Dalam Portepel / Shares in Portepel Nilai Nominal Rp 1.025.200.000,- per saham Par Value Rp 1.025.200.000 per shares Jumlah Saham Total Shares Jumlah Nilai Nominal (Rp) Total Par Value (Rp) % 1.000 1.025.200.000 950 50 973.940.000 51.260.000 95,00 5,00 1.000 1.025.200.000 100,00 - - Alamat Kantor: Office address: Jl. Raya Kopo Km. 7 No. 82 Bandung, Jawa Barat, Indonesia Jl. Raya Kopo Km. 7 No. 82 Bandung, West Java, Indonesia T: +62 22 - 540 0488 T: +62 22 - 540 0488 F: +62 22 - 540 7505 F: +62 22 - 540 7505 Anak Perusahaan dan strukturnya Structures of Subsidiaries PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing PT Trisco Tailored Apparel Manufactruing Trisula mengakuisisi 50% kepemilikan saham PT Trisco Tailored Trisula acquired 50% ownership shares of PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing (TSC) pada bulan Juli tahun 2012, Apparel Manufacturing (TSC) on July 2012 with acquisition dengan nilai perolehan Rp 27 milyar. Berbeda dengan Entitas value of Rp 27 billion. Different with other subsidiaries, this Anak lainnya, Perusahaan ini fokus kepada produksi garmen Subsidiary focuses on garment production with the orientation dengan orientasi pada ‘Corporate Wear’ atau ‘Uniform Wear”. in Corporate Wear or Uniform Wear. TSC’s products are supplied Adapun hasil produksi TSC dipasok ke korporasi-korporasi to national and international corporate, specializing in Airlines, di luar negeri maupun dalam negeri dengan melayani sektor Banking and Government institutions. Airlines, Perbankan dan Instansi Pemerintah. Total aset TSC Rp 111,4 milyar pada tanggal 31 Desember 2012. As per December 31, 2012, TSC’s total asset amounted to Rp. 111,4 billion. Modal Dasar / Authorised Capital Jumlah Saham Total Shares Jumlah Nilai Nominal (Rp) Total Par Value (Rp) % 13.895 100.044.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid-Up Capital - PT. Trinico Indonesia / PT. Trinico Indonesia - Perseroan / the Company 2.779 2.779 20.008.800.000 20.008.800.000 50,00 50,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Total Paid-Up Capital 5.558 40.017.600.000 100,00 Saham Dalam Portepel / Shares in Portepel 8.337 60.026.400.000 Alamat Kantor Office Address Alamat: Jl Raya Kopo Soreang Km 11, 5 Katapang-Soreang Address: Jl Raya Kopo Soreang Km 11, 5 Katapang-Soreang Bandung 40971 Bandung 40971 T: +62 22 - 5897183 T: +62 22 - 5897183 F: +62 22 – 5897186 F: +62 22 – 5897186 2012 Annual Report • Trisula International Keterangan / Description Nilai Nominal Rp 7.200.000,- per saham Par Value Rp 7.200.000 per shares 31 Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Laporan Tahunan 2012 • Trisula International Capital market supporting proffessionals 32 Auditor Independen: Independent Auditor: Kantor Akuntan Publik Anwar & Rekan Public Accountant Office Anwar & Partners Permata Kuningan Building 5th Floor Permata Kuningan Building 5th Floor Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C Jakarta 12980 - Indonesia Jakarta 12980 - Indonesia P: + 62 21 - 83 780 750 P: + 62 21 - 83 780 750 F: + 62 21 - 83 780 735 F: + 62 21 - 83 780 735 Website: www.anwar-rekan.com Website: www.anwar-rekan.com e-mail: [email protected] e-mail: [email protected] Lembaga Penjamin Pelaksana Emisi Efek: Underwriter: PT Sinarmas Sekuritas PT Sinarmas Sekuritas BII Plaza, Tower III 5th Floor BII Plaza, Tower III 5th Floor Jln. M.H. Thamrim No. 51 Jakarta 10350 Jln. M.H. Thamrim No. 51 Jakarta 10350 T: +62 21 - 392 5550 T: +62 21 - 392 5550 F: +62 21 - 392 5579 F: +62 21 - 392 5579 Website: www.sinarmassekuritas.co.id Website: www.sinarmassekuritas.co.id e-mail: [email protected] e-mail: [email protected] Wilayah Kerja dan Peta Operasional Work and Operation Map Area Luar Negeri Jumlah Customers Dalam Negeri jumlah toko & gerai International Coverage Jumlah customers National Coverage Total Stores and Kiosks USA 9 Jabodetabek 128 UK 4 jawa barat/ west java 15 EU 3 jawa tengah/ central java 20 Japan 19 jawa timur/ east java 23 Aus 10 sumatera selatan/ south 11 Korea 3 sumatera SE Asia 4 sumatera utara/ north sumatera 15 indonesia timur/ east Indonesia 17 region EU USA ASIA AUS 2012 Annual Report • Trisula International JAPAN 33 Pengembangan Usaha Business Development Guna menciptakan Perusahaan yang berkelanjutan, Trisula In order to create a sustainable company, Trisula is always senantiasa berupaya untuk mengembangkan bisnis dan committed to expand its business and achieve success. In the mencapai kesuksesan Perusahaan. Di masa mendatang, Trisula future, Trisula has prepared business expansion plans, such as: telah mempersiapkan rencana pengembangan bisnis, antara lain: Dalam bidang pemasaran domestik, In domestic marketing, • Melihat potensi pasar domestik yang sangat besar, Trisula • Recognizing potential domestic market, Trisula has been terus melakukan pengembangan usaha melalui pembukaan developing its business by opening of stores and new mall gerai-gerai dan mall baru di Department Store maupun di in Department Stores or other cities in Indonesia with the kota-kota baru di Indonesia dengan target jumlah gerai target of 350 stores by the end of 2015. sebanyak 350 di akhir tahun 2015. • Selain itu Trisula juga akan terus meningkatkan design dan • Besides, Trisula is committed to improve its brand’s design kualitas produk merek dan mutu pelayanan Sales Assistant and quality product and its store’s Sales Assistant service in dari setiap merek di setiap gerai guna meningkatkan nilai order to improve the Company’s Brand Equity Brand Equity yang diperdagangkan Perusahaan terus meningkat. • Akuisisi merek baru dengan target minimal 1 (satu) merek baru di tahun 2013. • Pengembangan anak • Acquisition of new brand with the target of 1 (one) brand in 2013 perusahaan guna mendukung kegiatan bisnis Trisula. • Subsidiaries development to support Trisula’s business activities Dalam bidang pemasaran international, Trisula mengambil In international marketing, Trisula takes a prudent step in the sikap untuk waspada dan hati-hati terhadap ketidakpastian midst of uncertain global economy condition while still eyeing ekonomi global dengan tetap mencermati peluang pasar for international business prospect. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International international yang ada. 34 Dalam bidang SDM, Trisula berkomitmen untuk meningkatkan In human resources management, Trisula is committed to kapasitas dan kapabilitas SDM melalui proses rekrutmen yang improve human resources’ capacity and capability through baik, serta menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan well-managed recruitment process, trainings and optimal karyawan yang optimal. Trisula optimis bahwa setiap individu di employees’ development programs. Trisula is optimistic that all Perusahaan merupakan orang-orang yang memiliki kompetensi the Company’s individuals have their own area of expertise. sesuai dengan bidang masing-masing. Investasi di bidang Teknologi Informasi (TI) dengan Investment in Information Technology through joint venture menggandeng Microsoft senilai US$ 150 ribu guna memperbarui with Microsoft which worth US$ 150.000 in order to upgrade the sistem TI dengan membeli produk Microsoft Dynamics. Company’s IT system by purchasing Microsoft Dynamics. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis TINJAUAN UMUM OVERVIEW Industri Ritel Retail Industry Populasi Indonesia yang mencapai 240 juta penduduk selalu Population in Indonesia, which has reached 240 million, serves menjadi dasar pertimbangan untuk setiap pengusaha yang as a consideration for every entrepreneur who wants to step into ingin terjun di industri Ritel. Namun bila dilihat kembali sejak retail business. If we take a look back at 1998, Indonesian crisis krisis Asia tahun 1998, Indonesia terkena dampak yang cukup has badly affected Indonesia’s economic and political condition. besar secara ekonomi maupun politik. Saat itu Pendapatan Per At that time, Gross Domestic Consumption was still under Kapita (Gross Domestic Consumption) masih di bawah nilai USD USD 1,000 which was relatively low compared to Singapore 1,000 dan relatif masih rendah dibandingkan negara-negara and Malaysia. Thus, as Indonesia serves as the manufacturer tetangga seperti Singapore dan Malaysia. Maka, sebagai negara whose workers gained low income, Indonesian people’s buying produsen dengan pendapatan tenaga kerja yang masih rendah power was still low. This condition was worsened by Indonesia’s membuat daya beli masyarakatpun menjadi masih lemah. Di political condition, making Retail industry less appealing for tambahkan keadaan politik saat-saat itu yang masih belum both national and international investors. stabil, membuat industri Ritel menjadi kurang menarik bagi para investor dalam maupun luar negeri. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan stabilitas In line with the improvement in Indonesia’s economic growth politik yang terus membaik, pertumbuhan ekonomi Indonesia and political stability, it is recorded that Indonesia’s economic dalam 10 tahun terakhir mencatat rata-rata pertumbuhan growth for the past 10 years is at the average of 4%-6% per year. sebesar 4%-6% per tahun. Di tahun 2012, Pendapatan Per In 2012, Income Per Capita has amounted to USD 4,700, which is Kapita mencapai USD 4,700, hal ini didukung oleh penduduk supported by the growth of middle class people and their buying kelas menengah yang terus bertambah diiringi dengan daya beli power. Besides, according to Statistic Indonesia, percentage of masyarakat yang terus meningkat. Selain itu, menurut Badan Indonesia’s citizen in the category of 15 - 65-year-old productive Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia yang masuk age has reached 70%. Hal ini merupakan faktor penentu bagi industri Ritel di This marks as a crucial factor of Retail industry in Indonesia that Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan gemilang has shown significant growth up to two digits % for the past bahkan sampai dengan dua digit % di beberapa tahun terakhir. few years. This economic growth has drawn the attention from Dan pertumbuhan ekonomi ini telah menarik investor dalam national and international investors to develop retail industry in dan luar negeri untuk masuk dan mengembangkan bisnis ritel Indonesia. dalam negeri. Industri TPT Nasional National TPT Industry Selama lebih dari 15 tahun terakhir, Industri TPT (Tekstil dan For more than 15 years, TPT (Textile and Textile Product) Produk Tekstil) menjadi komoditas ekspor non migas yang Industry has served as non-fuel export commodity with the memberikan kontribusi terbesar bagi negara. Ekspor Indonesia biggest contribution to the country. Indonesia’s export through pada produk-produk yang dihasilkan oleh industri TPT ini dari TPT industry has shown significant growth year by year. 2012 Annual Report • Trisula International dalam usia produktif 15-65 tahun sebanyak 70%. tahun ke tahun menunjukkan angka yang meningkat. 35 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Industri TPT senantiasa tumbuh sejalan dengan pertumbuhan TPT industry sustainably grows in line with the improvement penduduk serta merupakan industri bisnis dengan skala global of population growth. TPT industry serves as a dynamic and yang senantiasa eksis, dinamis, dan berkembang. Industri developing business industry in global scale. TPT industry is TPT melibatkan banyak pekerja dengan berbagai macam involving many workers with various competencies so as the kemampuan dan kompetensi agar produk yang dihasilkan product that they produce is in mutual accord with market sesuai dengan kebutuhan pasar. Sehingga industri ini banyak needs. This is the reason this industry needs many workers and menyerap tenaga kerja dan turut memberikan kontribusi besar offers big contribution to the country. terhadap negara. Industri TPT nasional sangat dipengaruhi oleh perilaku pasar National TPT industry is influenced by market’s dynamics shown yang terlihat dari trend permintaan yang cepat berubah, sensitif from demand trend which is rapidly changed and sensitive to terhadap harga, serta pendeknya jangka waktu pemesanan. price, and the shorter of order time. Nevertheless, TPT industry Meski demikian, Industri TPT dalam negeri mempunyai is potential and has its own market share supported by TPT potensi dan pangsa pasar yang cukup baik yang didukung capability to provide contribution to PDB (Gross Domestic oleh kemampuan industri TPT dalam memberikan kontribusi Income), the country’s foreign exchange and employment. In terhadap PDB, perolehan devisa negara, dan penyerapan addition, Indonesia has the potency to provide raw materials for tenaga kerja. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara yang TPT industry, such as agricultural wastes, bamboos, and other memiliki potensi penyediaan bahan baku industri TPT yang fibrous sources. cukup besar, seperti limbah pertanian, bambu, dan sumber serat lainnya. Kontribusi yang diberikan oleh industri TPT membuktikan Contribution from TPT industry proves that in the midst of bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi, Industri TPT mampu uncertain global economic condition, TPT remains solid and bertahan dan berkontribusi bagi negara. Dengan demikian, provides contribution to the country. Therefore, TPT industry hal ini merupakan pangsa pasar yang harus diraih oleh Trisula serves as a market share that needs to be achieved by Trisula sebagai perusahaan yang bergerak di bidang indrustri Tekstil as a company which runs in Textile and Textile Product industry. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International dan Produk Tekstil. 36 TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL OVERVIEW Keadaan ekonomi makro domestik yang cukup baik dan The conducive and stable condition of domestic macro stabil mendorong kenaikan konsumsi masyarakat secara economy encourages the inclining consumption of general umum. Trisula melihat peluang ini dan dengan pengalaman community. Trisula managed to seize the opportunity and di segmen Ritel yang telah dimiliki sejak tahun 1995, Trisula with the experience it gains since 1995 in Retail segment, senantIasa mengembangkan sektor ritel dengan tetap fokus Trisula consistently develop the retail section by staying focus pada pendistribusian produk apparel bermerek. Terkait in the distribution of branded apparel products. Regarding this dengan bidang ini, Trisula telah mempunyai kapasitas dalam section, Trisula possess a capacity in providing and distributing penyediaan produk dan distribusi sehingga kemajuan ekonomi the product, turning the inclining condition of Indonesian’s makro Indonesia memberikan imbas positif kepada Trisula. macro economy to be an advantage for Trisula. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Hal ini dapat dilihat penjualan Ritel Domestik Trisula terus This is visible in the inclining growth of Domestic Retail sales mengalami pertumbuhan sebesar 18% di tahun 2010, 25% of Trisula which consistently growing, such as 18% in 2010, di tahun 2011 dan 39% di tahun 2012. Dan Trisula akan terus 25% in 2011 and 39% in 2012. Trisula will continually develop mengembangkan segmen ini karena yakin industri Ritel di the segment because of its belief of a bright future of Retail’s Indonesia memiliki masa depan yang cerah. industry. Di pasar International, Trisula sudah memiliki pengalaman In international market, Trisula had acquired quite a long cukup lama dalam memproduksi dan mengekspor produknya time experience in producing and exporting its products to ke manca negara. Adapun ekspor atas produk-produk Trisula some countries. Specifically, Trisula is branching its export to cukup tersebar di beberapa negara besar seperti Amerika, numerous big countries such as USA, England, Australia, Japan, Inggris, Australia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura South Korea, Malaysia, Singapore and Macau. From these dan Macau. Dari sekian jumlah negara pengimpor produk numerous countries which import Trisula’s products, 70% is Trisula, sekitar 70% secara merata tersebar di Amerika, equally spread in USA, Japan and Australia and 30% is spread Jepang, dan Australia dan sebesar 30% tersebar di negara- in other countries. Trisula is consistently wise in selecting the negara lainnya. Trisula senatiasa bijak dalam memilih negara destination countries for its products’ export, even conducting tujuan ekspor produk sampai ada penelitian pelanggan yang a qualified consumers’ research in the chosen countries to view berkualitas di negara yang terpilih guna melihat resiko pasar the diversified markets. Di tengah kondisi pasar International yang masih belum In the middle of the currently bleak condition of International cemerlang, Trisula masih bisa membukukan peningkatan market, Trisula was able to do bookkeeping with inclining sales penjualan sebagai berikut: as listed below: 2010 – 32%; 2010 – 32%; 2011 – 24%; 2011 – 24%; 2012 – 18% 2012 – 18% URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DESCRIPTION OF COMPANY’S FINANCIAL PERFORMANCE Ekonomi Indonesia yang tumbuh positif dikisaran 6,4% The positively growing economic rate of Indonesia, which is berdampak baik bagi penjualan domestik Perusahaan, angka 6,4%, is bringing a positive impact to the Company’s domestic pertumbuhan penjualan domestik yang diraih Perusahaan sales, visible in the number of domestic sales’ growth acquired menunjukan pertumbuhan pada kisaran 39%. Ekonomi by the Company, which is 39%. The relatively unsteady Global yang relatif belum stabil tidak berpengaruh signifikan condition of global economy does not pose a damaging impact karena China sebagai negara produsen terbesar sedang since China, the biggest producer’s country, is experiencing an mengalami “Konsolidasi Internal” sehingga perusahaan dapat “Internal Consolidation”, it lead the Company to experience the menikmati perlimpahan order yang keluar dari China. Maka orders coming out of China. This results in an increase in the terlihat peningkatan penjualan International Perusahaan juga Company's International sale, showing a 14% growth. 2012 Annual Report • Trisula International yang terdiversifikasi. menunjukan pertumbuhan sebesar 14%. 37 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis LAPORAN LABA RUGI REPORT OF THE COMPANY’S INCOME Pertumbuhan pendapatan bersih, beban dan laba Perseroan The growth of net revenue, expenses and income of the ditampilkan dalam tabel di bawah ini: Company are listed in the table below: dalam jutaan rupiah / in million rupiah Uraian / Description 2012 Audit / 2012’s Audit 2011 disajikan kembali / 2011 restated 558.887 470.117 412.482 367.697 Beban usaha / Operating Expenses 83.779 61.902 Laba usaha / Operating Income 62.626 40.518 44.393 27.631 30.221 17.687 Penjualan bersih / Net Sales Beban pokok pendapatan / Cost of Revenue Laba bersih setelah dampak penyesuaian proforma / Net Income after the impact of performance’s adjustment Laporan Tahunan 2012 • Trisula International Laba bersih - Entitas Pengendali 38 *Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali * Financial report of 2011 was represented to reflect retrospective effect from SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control” Penjualan Bersih Net Sales Penjualan bersih Perseroan dan Entitas Anak tahun 2012 Both Company and its subsidiaries’ net sales in 2012 amounted mencapai Rp 558.887 juta, naik 93,92% dibandingkan dengan to Rp 558.887 million, increased 93,92% compared to 2011 net penjualan tahun 2011 Rp 288.199 juta. Kenaikan ini disebabkan sales Rp 288.199 million. The significant increase was driven by oleh realisasi akuisisi TSC pada bulan Juli 2012 yang memberikan acquisition on TSC on June 2012. In pursuant with SFAS that kenaikan penjualan yang signifikan. Namun apabila mengikuti stipulates presentation of financial report in 2011, net sales PSAK yang mengharuskan penyajian kembali pada laporan showed increase of Rp 88.770 million or 18.88%. The increase keuangan tahun 2011, maka penjualan bersih menunjukan was affected by the development of domestic retail, the better peningkatan sebesar Rp 88.770 juta atau 18,88%. Kenaikan performance of available stores and the expansion of new stores tersebut disebabkan oleh membaiknya pasaran domestik ritel, in the end of 2012. Furthermore, trends in Japan and Australia pertumbuhan kinerja yang baik dari gerai-gerai yang ada, serta market also showed a significant increase in export sector. dibukanya beberapa toko dan gerai hingga akhir tahun 2012. Penjualan export juga menjunkukan peningkatan di pasaran Jepang dan Australia. Beban Pokok Pendapatan Cost of Revenue Beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak tahun 2012 Both Company and its subsidiaries’ cost of revenue in 2012 mencapai Rp 412.482 juta, naik sebesar Rp 44.785 juta atau amounted to Rp 412.482 million, an increase of Rp 44.785 12,18% dibandingkan dengan beban pokok penjualan tahun million or 12,18% compared to last year’s of Rp 367.697 million. 2011 sebesar Rp 367.697 juta. Hal ini disebabkan oleh kontribusi It is contributed by sales cost and salary cost that develop each peningkatan penjualan dari masing-masing perusahaan year. The increase also affected the Company gross profit that diikuti dengan biaya buruh yang meningkat setiap tahun pada increased as Rp 146.405 million in 2012, an increase of Rp 43.985 umumnya. Tetapi peningkatan jumlah ini tetap memberikan million or 42,95% compared to last year’s of rp 102.420 million. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis perbaikan laba kotor yang membaik di tahun 2012 yaitu sebesar Percentage of gross profit in 2012 was increased as 26,2% from Rp 146.405 juta, naik sebesar Rp 43.985 juta atau 42,95% last year’s as 21,8%. dibandingkan dengan laba kotor tahun 2011 sebesar Rp 102.420 juta. Persentase laba kotor pada tahun 2012 sebesar 26,2%, mengalami kenaikan dari persentase laba kotor tahun 2011 sebesar 21,8%. Beban Usaha Operating Expenses Beban usaha Perseroan dan Entitas Anak tahun 2012 mencapai Both Company and its subsidiaries’ operating expenses in 2012 Rp 83.779 juta, mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp 21.877 amounted to Rp 83.779 million, a significant increase as of Rp juta atau 35,34% dibandingkan dengan beban usaha tahun 2011 21.877 million or 35,34% compared to last year’s operating yang sebesar Rp 61.902 juta. expenses of Rp 61.902 million. Kenaikan beban usaha Rp 21.877 juta tersebut disebabkan The increase was driven by the expansion of 65 new stores oleh penambahan 65 titik penjualan berupa gerai dan toko launched in 2012. Furthermore, the Company expanded a pada tahun 2012. Selain itu, ekspansi bisnis retail dengan new Brand which was G2000 that contributed a significant penambahan Brand baru yaitu G2000 memberikan kontribusi increase. Another cause was also contributed by the Company’s kenaikan biaya operasional yang cukup besar. Kenaikan beban expansion in Japan and Australia in 2012. usaha juga disebabkan oleh kenaikan biaya operasional sebagai dampak atas ekspansi usaha industri garmen di pasaran Jepang LABA PROFIT Laba Usaha Income of Operations Pada tahun 2012, Perseroan dan Entitas Anak berhasil In 2012, both the Company and its subsidiaries recorded a solid membukukan laba usaha sebesar Rp 62.626 juta naik sebesar operation income as Rp 62.626 million, an increase of Rp 22.108 Rp22.108 juta atau 54,56% dibandingkan dengan laba usaha million or 54,56% compared to last year’s operation income of pada tahun 2011 sebesar Rp 40.518 juta. Hal ini disebabkan oleh Rp 40.518 million. This was driven by sales increase and gross kenaikan penjualan, perbaikan laba kotor, dan pengontrolan profit, also a better control in finance performance. biaya yang baik. Laba Bersih Net profit Laba bersih Perseroan dan Entitas Anak tahun 2012 adalah Both the Company and its subsidiaries’ net profit in 2012 sebesar Rp 30.221 juta naik sebesar Rp 12.534 juta atau 70,87% amounted to Rp 30.221 million, increased for Rp 12.534 million dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2011 sebesar Rp or 70,87% from last year’s net profit of Rp 17.687 million. This 17.687 juta setelah disajikan kembali. Hal ini disebabkan oleh was driven by solid operational performance of both the kinerja operasional Perseroan dan Entitas Anak yang semakin Company and its subsidiaries. The situation of domestic and baik dibandingkan dengan tahun 2011. Kinerja dari kegiatan international market was also contributed for the Company’s pasar domestik maupun international memberikan kontribusi net profit increase. 2012 Annual Report • Trisula International dan Australia pada tahun 2012. pada Laba Bersih yang membaik. 39 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIO 1. Likuiditas 1.Liquidity Rasio likuiditas adalah tingkat kemampuan Perusahaan untuk Liquidity ratio is the Company’s capability level to comply all memenuhi seluruh liabilitas jangka pendek yang diukur dengan the short term liabilities which is measured by a comparison perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas jangka between current assets and short term liabilities. pendek. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rasio likuiditas Dated December 31st, 2012 and 2011, each of the Company Perseroan dan Entitas Anak masing-masing adalah sebesar and its subsidiaries’ liquidity ratio amounted to 250,12% and 250,12% dan 177,89%. Aset lancar tahun 2012 tercatat sebesar 177,89%. Current asset in 2012 was recorded as Rp 286.527 Rp 286.527 juta meningkat sebesar Rp 116.849 atau 68,86% million, increased as Rp 116.849 or 68,86% compared to last dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 169.678 juta. year’s ratio of Rp 169.678 million. Both the Company and its Sedangkan liabilitas jangka pendek Perseroan dan Entitas Anak subsidiaries’ current liabilities amounted to Rp 114.554 million tercatat sebesar Rp 114.554 juta meningkat sebesar Rp 19.170 increased as Rp 19.170 million or 20,1% compared to last year’s atau 20,1% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 95.384 of Rp 95.384 million. juta. Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah 31 Desember Keterangan/ Description Laporan Tahunan 2012 • Trisula International 2011 Aset lancar/ Current Asset Liabilitas jangka pendek/ Current Liabilities 286.527 114.554 169.678 95.384 Rasio Likuiditas/ Liquidity Ratio 250,12% 177,89% * Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 40 2012 * Financial report of 2011 was represented to reflect retrospective effect from SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control” ARUS KAS CASH FLOW Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flow from Operating Activities Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivitas Operasi tahun 2012 Net cash used for operating activities in 2012 amounted to sebesar Rp 3.685 juta, turun sekitar 74,35% dibandingkan tahun Rp 3.685 million, decreased as 74,35% compared to last year’s of sebelumnya sebesar Rp 14.372 juta. Arus kas dari kegiatan Rp 14.372 million. Cash flow from operating activities and bank operasi dan pinjaman bank akan menjadi andalan Perusahaan loans become the Company prominent mainstay to funding untuk terus mendanai kegiatan operasi dan belanja modal operating activities and business capital. bisnis. Arus kas bersih dari Aktivitas operasi pada tahun 2012 terdiri Net cash flow from operating activities in 2012 consisted cash dari penerimaan kas dari pelanggan sekitar Rp 516.113 juta, received from customers of Rp 516.113 million, cash paid to pembayaran kas kepada pemasok Rp 356.077 juta, pembayaran suppliers of Rp 356.077 million, cash paid to employees of kas kepada karyawan sekitar Rp 115.104 juta, pembayaran pajak Rp 115.104 million, income tax payment of Rp 12.039 million penghasilan Rp 12,039 juta, dan pembayaran untuk aktivitas and other cash paid to operating activities of Rp 29.109 million. operasi lainnya sekitar Rp 29.109 juta. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Arus Kas untuk Aktivitas Investasi Cash Flow Used for Investing Activities Pada tahun 2012, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas In 2012, net cash used for investing activities amounted to Rp investasi adalah sebesar Rp 61.381 juta naik 48,05% 61.381 million, an increase of 48,05% compared to last year’s dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp. 41.460 juta. net cash of Rp 41.460 million. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi terdiri dari Net cash used for investing activities consisted of sale from fixed hasil penjualan aset tetap sebesar Rp 959 juta, perolehan aset property that amounted to Rp 959 million, the revenue from fixed tetap Rp 20.041 juta, akuisisi TSC dari entitas sepengendali Rp asset at Rp 20.041 million, the acquisition TSC from controlling 27.000 juta, dan penyertaan modal pada PT Triduaribu Bersatu entity at Rp 27.000 million, and investment in PT Triduaribu Rp 15.300 juta. Kas untuk aktivitas investasi terutama digunakan Bersatu at Rp 15.300 million. Cash for investing activities was untuk perolehan aset tetap seperti untuk pembukaan gerai dan used for acquisition of property and equipment such as launching toko serta untuk penambahan aset tidak lancar lainnya. of new stores and adding of other non-current assets. Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan Cash Flow Used for Financing Activities Pada tahun 2012, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas In 2012, cash flow from financing activities amounted to Rp pendanaan adalah sebesar Rp 96.588 juta. Sebagian besar dari 96.588 million. Most of the financing activities derived mainly aktivitas pendanaan ini diperoleh dari penambahan setoran from additional paid-up capital of Initial Offering of Rp 90.000 modal yang diperoleh dari Penawaran Saham Perdana sebesar million before deducted by issuing costs. Rp 90.000 juta bersih, sebelum dikurangi biaya-biaya emisi. Tabel berikut menggambarkan informasi terkait arus kas Table below depicted information related to the Company historikal Perseroan. historical cash flow. Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah 31 Desember 2012 Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi / Net Cash from (for) Operating Activities 3.685 Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi / Net Cash Used for Investing Activities (61.381) Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan / Net Cash from (Used for) Financing 96.588 Activities 2011 14.372 (41.460) 31.110 * Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" * Financial report of 2011 was represented to reflect retrospective effect from SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control” 2. Rasio Rentabilitas 2. Earnings Ratio Rasio rentabilitas diukur dengan membandingkan laba bersih Earnings ratio is measured by comparing the net income to the terhadap jumlah ekuitas serta membandingkan laba bersih total equity and comparing the net income to the assets (return terhadap aktiva (imbal hasil investasi). on assets). 2012 Annual Report • Trisula International Keterangan/ Description 41 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Imbal hasil ekuitas (Return On Equity) untuk tahun yang berakhir Imbal hasil ekuitas (Return On Equity) untuk tahun yang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing- adalah sebesar 18,30%, dan 20,27%. masing adalah sebesar 18,30%, dan 20,27%. Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah 31 Desember Keterangan/ Description 2012 Laba Bersih Setelah Dampak Penyesuaian Proforma/ Net Profit After 2011 44.393 27.631 Total Ekuitas/ Total Equity 242.556 136.328 Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) 18,30% 20,27% Pro-Forma Adjustment * Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali * Financial report of 2011 was represented to reflect retrospective effect from SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control” Imbal hasil investasi (Return On Assets) untuk tahun-tahun yang Return on Assets for fiscal year 2012 and 2011 ending on berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing- December 31st amounted to 12,12% and 11,61%. masing adalah sebesar 12,12% dan 11,61%. Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah 31 Desember Keterangan/ Description 2012 Laba Bersih Setelah Dampak Penyesuaian Proforma/ Net Profit After 2011 44.393 27.631 366.248 237.957 12,12% 11,61% Pro Forma Adjustment Total Aset/ Total Assets Laporan Tahunan 2012 • Trisula International Imbal Hasil Aset (Return on Asset) 42 * Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali * Financial report of 2011 was represented to reflect retrospective effect from SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control” STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL DAN TINGKAT SOLVABILITAS CAPITAL STRUCTURE, MANAGEMENT POLICY OF CAPITAL STRUCTURE AND SOLVABILITY RATE SOLVABILITAS SOLVABILITY Solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dan Entitas Solvability reflects the capability of Company and its Anak dalam melunasi seluruh kewajibannya yang diukur dengan subsidiaries' entity in paying its entire responsibility which is membandingkan jumlah liabilitas konsolidasi terhadap jumlah measured by comparing the consolidated liability total with total ekuitas konsolidasi (solvabilitas ekuitas) dan jumlah liabilitas consolidated equity (equity solvability) and total consolidated konsolidasi terhadap jumlah aset konsolidasi (solvabilitas aset). liability to total consolidated asset (assets solvability). Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Pada tahun 2012, Perusahaan mencatat kenaikan penjualan ritel 40,32% lebih besar dibanding tahun 2011. In 2012, the Company listed a raise in retail sales, increasing 40,32% more than 2011. Solvabilitas ekuitas untuk tahun-tahun yang berakhir pada The equity solvability for the years ended on 31 December 2012 tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing adalah and 2011 was 51,00% and 74,55%, respectively. sebesar 51,00% dan 74,55%. Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah Keterangan/ Description 31 Desember 2012 2011 Total Liabilitas 123.692 101.630 Total Ekuitas/ Total Equity 242.556 136.328 Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) 51,00% 74,55% Solvabilitas aset untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal The assets solvability for the years ended on 31 December 2012 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar 33,77% dan 42,71% and 2011 was 33,77% and 42.71%, respectively. Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah 31 Desember 2012 2011 Total Liabilitas 123.692 101.630 Total Aset/ Total Assets 366.248 237.957 33,77% 42,71% Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) ASPEK PEMASARAN MARKETING ASPECT Pada tahun 2012, Perusahaan mencatat kenaikan penjualan ritel In 2012, the Company listed a raise in retail sales, increasing 40,32% lebih besar dibanding tahun 2011. Trisula berpendapat 40,32% more than 2011. Trisula believes the incline of sales bahwa kenaikan penjualan tersebut merupakan dampak positif as a positive impact of the amicable and steady condition dari keadaan ekonomi makro domestik yang baik dan stabil of domestic macro economy which generally advancing the yang secara umum mendorong kenaikan konsumsi masyarakat. community’s consumption. 2012 Annual Report • Trisula International Keterangan/ Description 43 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Trisula memiliki kapasitas dalam penyediaan produk dan Trisula is capable in providing and distributing the branded distribusi produk apparel bermerek sehingga mendapatkan apparel products hence it acquires positive impact. Trisula imbas positif. Trisula menyadari bahwa kebutuhan akan produk realizes that the demand of branded products for working bermerek untuk keperluan bekerja, seragam, dan life style purposes, uniform, and life style is consistently rising. In order senantiasa meningkat, untuk itu Perusahaan harus mampu to comply with it, the Company shall be able to maximize its memenuhi kebutuhan tersebut dengan maksimal. ability. Dalam mencapai aspek pemasaran yang terbaik, baik untuk In order to achieve the best aspect of marketing, both strategi pemasaran international maupun domestik, Trisula international and domestic marketing strategies, Trisula senantiasa menerapkan Unique Selling Proposition, yang consistently conducts Unique Selling Proposition, which is berlandasan Quality, Service, and Value. Trisula yakin dengan based on Quality, Service, and Value. Trisula is determinative, terus menggunakan strategi ini, Trisula akan selalu unggul di by consistently implementing this strategy, Trisula will also kalangan kompetisi dunia usaha yang sejenis. consistently be the leader in similar business’ competition. STRATEGI PEMASARAN DAN PANGSA PASAR Marketing Strategy and Market Share Laporan Tahunan 2012 • Trisula International 44 Internasional International Trisula memasarkan hasil produksi ke berbagai negara, kinerja Trisula markets its products to various countries, and 84,25% keuangan Perusahaan sekitar 84,25% berasal dari ekspor. of the Company’s financial performance is originated from the negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Trisula antara lain export to Trisula’s export destination countries such as USA, Amerika, Eropa, Jepang, Australia serta Korea Selatan. Trisula Europe continent, Japan, Australia and South Korea. Trisula memiliki strategi pemasaran yang diterapkan melihat peluang possesses marketing strategies which are implemented to view pasar yang ada di berbagai negara, antara lain: the markets available in various countries such as: • Ekonomi • Economy Kecenderungan ekonomi di Amerika dan Eropa membuat The centralization of economy in USA and Europe continent Trisula mengalihkan ekspor ke negara lain, seperti Australia turn Trisula’s export destination to other countries, such as dan Jepang yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang Australia and Japan whose economic growth are steady. stabil. Melalui kedua Negara ini, nilai ekspor yang dihasilkan Through these two countries, the export value gained mencapai sekitar 50% dibandingkan dengan negara reached 50% compared to other countries, The marketing lainnya. Strategi pemasaran yang dilakukan Trisula adalah strategies conducted by Trisula are through entering the dengan memasuki middle and high segment, serta menjalin middle and high segment, also establishing an amicable hubungan baik dengan pelanggan di luar negeri. relations with these foreign consumers. • Company Advantage • Company Advantage Pada pasar luar negeri di tahun 2012, Trisula melihat bahwa In 2012’s foreign market, Trisula found the Company’s keuntungan Perusahaan terhadap eastern market memiliki revenue was more significant in eastern market compared jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan western to western market. This fact became the referential fact for market. Hal ini menjadi referensi bagi Perusahaan untuk the Company to develop its export in eastern market. mengembangkan ekspor di eastern market. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Pada tahun 2012, Trisula sukses meningkatkan penjualan In 2012, Trisula managed to increase its products’ sales, produk dengan jenis casual, hal ini disebabkan kondisi particularly the casual kind products. This is caused by ekonomi global yang menurun dan konsumen cenderung the steadily declining condition of global economy and memilih produk semiformal terutama di Eropa dan Amerika. consumers tend to choose the semiformal products, Domestik Domestic Pelayanan Gerai Vendors’ Services Pada pasar domestik, Trisula memiliki 230 gerai yang terdiri In domestic market, Trisula currently managed 230 vendors dari 28 gerai dalam bentuk ‘Stand Alone Shop’ di dalam Mal, consist of 28 vendors in a form of stand-alone shop inside malls, dan sisanya sebanyak 202 gerai di department store seperti and the rest 202 vendors are inside the department stores such Debenhams, Sogo, Metro, Centro, Matahari, Sarinah dan as Debenhams, Sogo, Metro, Centro, Matahari, Sarinah, and lain-lain. Penjualan yang dilakukan melalui gerai ini memiliki other department stores. The sales conducted through these strategi pemasaran fundamental yang harus ditetapkan, seperti vendors must be conducted through fundamental marketing penyediaan produk yang berkwalitas dan model yang terkini, strategy’s implementation, such as providing the qualified pelayanan Sales Assistants yang ramah dan penataan gerai products and the recent models, the amicable service of sales yang menarik. assistants and the attractive display of vendors. 2012 Annual Report • Trisula International particularly in Europe continent and USA. 45 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Promosi Produk Product’s Promotion Perusahaan juga melakukan promosi produk dan penawaran The Company also conducted product’s promotions and harga spesial melalui berbagai media seperti media cetak special price offers through various types of media such as serta aktifitas promo lainnya. Dengan promosi ini, diharapkan printed media and other promotion’s activities. Through these mampu menancapkan eksistensi produk-produk Trisula dan promotion activities, Trisula’s products are expected to establish mendekatkan produk-produk tersebut dengan konsumen. their existence and become familiar to the consumers. Monitoring Market Market’s Monitoring Trisula senantiasa berupaya untuk memberikan produk Trisula consistently tries to provide products with the best dengan value terbaik. Oleh karena itu, Perusahaan senantiasa value. In order to achieve the goal, the Company consistently memonitor potensi pasar ritel sesuai dengan target dari masing- monitors the retail market’s potential in accordance with each masing produk dan membuka gerai baru sebagai upaya dalam product’s target and establishes new vendors as a form of effort mengembangkan usaha sekaligus mempelajari kemungkinan to develop the business and learning the possibilities of adding untuk menambah merk. new brands. SDM Pemasaran Marketing Human Resources Trisula senantiasa meningkatkan keahlian SDM pemasaran Trisula consistently increases its Human Resources (HR) trough melalui proses rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan recruitment process, training, and HR’s development. Every SDM. Setiap SDM pemasaran Trisula harus memahami chain/ marketing HR shall possess an amicable comprehension of the rantai atas proses order dan aspek penting dalam Perusahaan. chain of order process and vital aspects in the Company. Each Diharapkan setiap individu di perusahaan adalah orang-orang individual in the Company is expected to be the people with yang mempunyai kemampuan sesuai dengan bidang masin- capability in accordance with their fields. masing. Di masa mendatang, Trisula akan menjalankan strategi In the future, Trisula will conduct the existing marketing strategy pemasaran yang sudah ada dan meningkatkan strategi yang and improving other strategies by evaluating these strategies belum maksimal dengan mengevaluasi strategi tersebut secara periodically. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International berkala. 46 URAIAN MENGENAI KEBIJAKAN DIVIDEN DAN JUMLAH DIVIDEN DESCRIPTION OF DIVIDEND’S POLICY AND TOTAL DIVIDEND Pada awal rencana Trisula untuk menjadi perusahaan terbuka, At the beginning of Trisula’s intention to be an open company, melalui prospektusnya, Trisula sudah menyatakan dalam through its prospectus, Trisula had stated in its permitted kapasitas yang diizinkan, Trisula akan membagikan dividen capacity, Trisula will distribute the dividend to shareholders kepada Pemegang Saham dengan nilai maximum 25% dari Nilai with maximum 25% value from Net Income Value after Laba Bersih setelah pajak. Namun melihat kinerja yang baik di taxation. Nevertheless, considering the amicable performance tahun 2012, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Trisula tidak in 2012, by the grace of Almighty God, Trisula is not closing the menutup kemungkinan untuk memberikan Dividen di atas opportunity of distributing more than 25% dividend from its Net angka 25% dari Nilai Laba Bersihnya. Income Value. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL MATERIAL DESCRIPTION OF INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION, OR CAPITAL/PAYMENT RESTRUCTURING Perusahaan Apparel The Company acquired PT Trisco Tailored Apparel manufacturing Manufacturing (‘TSC”) dengan menggunakan sebagian dana mengakuisi PT Trisco Tailored by utilizing a portion of IPO’s fund to significantly increase the IPO guna meningkatkan penjualan yang signifikan. Dari hasil sales. From this acquisition, the Company listed a consolidated akuisisi ini, Perseroan mencatat penjualan bersih konsolidasi net sales in 2012 amounted to Rp. 558 billion sales compared pada tahun 2012 sebesar Rp. 558 milyar dibandingkan dengan to the result of previous year which was Rp. 288 billion. The tahun 2011 sebelum akuisisi TSC sebesar Rp. 288 miliar. Laba Company’s consolidated net profit had also increased in 2012, bersih Perseroan secara konsolidasi sebesar Rp 30 milyar juga which was 30 billion compared to the consolidated net profit in mengalami penigkatan pada tahun 2012 apabila dibandingkan 2011 prior to TSC's acquisition which was Rp 8 billion. dengan laba bersih konsolidasi tahun 2011 sebelum akuisisi TSC Perusahaan saat ini memiliki perbandingan struktur Utang/ The Company is currently possesses a capital/payment structure Modal pada 1:2. Perusahaan memiliki kemampuan untuk comparison in 1:2. The company is capable to increase the loans meningkatkan kinerja for the increasing performance of the Company by continually perusahaan dengan terus berkembang. Manajemen senantiasa developing. The Management is consistently ensuring the memastikan bahwa setiap pinjaman yang diperoleh, harus positive development of the Company gained from the acquired menghasilkan pertumbuhan yang positif bagi perusahaan. loans. KEBIJAKAN AKUNTANSI ACCOUNTING POLICY Perusahaan menyusun laporan keuangan konsolidasian sesuai The Company arranges the consolidated financial report dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di in accordance to the Financial Accounting Standard which Indonesia. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian is applicable in general in Indonesia. The measurement of Perusahaan pinjaman adalah demi konsep biaya meningkatkan (historical consolidated financial report is the historical cost concept, cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan perolehan except some particular accounts arranged based on other pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan measurement, as described in the accounting policy of each akuntansi masing-masing akun. account. 2012 Annual Report • Trisula International yaiti sebesar Rp 8 milyar. 47 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance PERKEMBANGAN GCG GCG DEVELOPMENT Bagi Trisula, GCG merupakan prinsip-prinsip yang mengarahkan For Trisula, GCG is the principles which direct and control dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan the company to reach a balance between the powers and antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam the company’s authorities in providing its responsibilities to memberikan pertanggung-jawabannya kepada Pemegang shareholders. These GCG principles has become the standard Saham. Prinsip-prinsip GCG menjadi perangkat standar yang devices to repair the image, efficiency, effectiveness, and the bertujuan untuk memperbaiki citra, efisiensi, efektifitas dan Company’s social responsibility. The GCG principles reflected in tanggung-jawab sosial perusahaan. Prinsip-prinsip GCG multiple aspects conducted by Trisula are as listed below: tercermin yang diterapkan Trisula meliputi berbagai aspek, antara lain: • Transparency adalah keterbukaan dalam melaksanakan • Transparency is the transparency in conducting the process proses pengambilan keputusan, dan informasi materiil dan of decision taking, and material description and relevance relevan mengenai perusahaan. regarding the Company. • Accountability adalah pelaksanaan, kejelasan fungsi • Accountability is the conducting, function’s clarity and the dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan organ’s responsibility hence the management of company perusahaan terlaksana secara efektif. is conducted effectively. • Responsibility adalah kepatuhan perusahaan terhadap • Responsibility is the company’s compliance to the peraturan dan undang-undang pemerintah yang dikelola government’s regulation and law which is managed secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan professionally without conflicting interest and pressure dari pihak lain. from other parties. • Independency adalah suatu keadaan dimana perusahaan • Independency is a state where the Company is managed dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan professionally without any conflicting interest and pressure dan tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan from any party which is not in accordance with the applicable peraturan undang-undang yang berlaku dan prinsip-prinsip law and principles of healthy corporation. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International korporasi yang sehat. 48 • Fairness adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi • Fairness is the justice and fairness in accomplishing hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian the interest of stakeholders which appear based on the dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. applicable agreement and law. ORGAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GCG INSTRUMENTS Dewan Komisaris Board of Commissioners Tugas dan Tanggung Jawab Tasks and Responsibilities Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Board of Commissioners is appointed by General Meeting Saham dan bertanggung jawab kepada Pemegang Saham of Shareholders and being responsible to shareholders dengan masa jabatan lima tahun. Dewan Komisaris terdiri dari with five years tenure of service. Board of Commissioners is tiga orang anggota Komisaris, termasuk satu orang adalah consisted of three Commissioners, including one Independent Komisaris Independen. Commissioner. Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance Bagi Trisula, GCG merupakan prinsip-prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggung-jawabannya kepada Pemegang Saham. For Trisula, GCG is the principles which direct and control the company to reach a balance between the powers and the company’s authorities in providing its responsibilities to shareholders. Tugas dan tanggung jawab Komisaris: Commissioner’s tasks and responsibilities: • Melaksanakan tugas, tanggung jawab dan wewenang • Conducting the tasks, responsibilities and authorities in sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perusahaan, accordance with the Company’s Articles of Association, law peraturan perundang-undangan dan keputusan Rapat and decisions of General Meeting of Shareholders Umum Pemegang Saham. • Melaksakan pengawasan atas kebijakan Direksi dan • Conducting supervisions of the Directors’ policies and memberikan saran kepada Direksi guna kepentingan providing advices to Directors for the interest of Company, Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. in accordance with the intention and purpose of Company. • Menerapkan dan memastikan manajemen risiko dan • Implementing and ensuring the amicable risk management prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam and GCG principles in each business activity of the setiap kegiatan bisnis Perusahaan. Company. • Memberikan pengarahan strategis, dan optimalisasi kinerja • Providing strategic briefing, and performance optimization dari Direksi secara efektif dan efisien sejalan dengan Visi from the Directors effectively and efficiently which is in dan Misi Perusahaan. accordance with the vision and mission of the Company. • Memberikan advise dan monitor yang berkaitan dengan target in the current year. • Memberikan laporan dalam RUPS jika ada kecenderungan kinerja yang menurun. • Providing report in General Meeting of Shareholders in 2012 Annual Report • Trisula International target Perusahaan di tahun berjalan. • Providing advice and monitoring related to the Company’s condition of declining performance. Frekuensi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris The Presence Frequencies of the meeting of Board of Commissioners Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat In 2012, Board of Commissioners had conducted meeting for 3 sebanyak 3 kali dengan tingkat kehadiran sebesar 78%. times with 78% presence rate. Nama / Name Jabatan / Position Kehadiran /Presence Dedie Suherlan Komisaris Utama / President Commissioner 100% Lim Kwang Tak Komisaris / Commissioner 100% Liem Siau Bok Komisaris Independen / Independent Commissioner 33% 49 Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance Direksi Directors Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan Directors are appointed in General Meeting of Shareholders masa jabatan lima tahun. Direksi bertanggung jawab atas with five-year tenure of service. Directors are responsible for pengelolaan Perusahaan dengan mengedepankan prinsip the management of Company by affirming vigilant and cautious waspada dan hati-hati dalam penerapan tata kelola perusahaan principles in the amicable implementation of the Company’s yang baik. GCG Tugas dan Tanggung Jawab Tasks and Responsibilities • Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan • Directors are completely responsible for the implementation kepengurusan Perusahaan. of the Company’s management. • Direksi bertanggung jawab dalam mengelola Perusahaan • Directors are responsible in managing the Company in sesuai dengan ketentuan dan tanggung jawabnya yang accordance with their responsibilities and regulation which telah diatur dalam anggaran dasar Perusahaan. are listed in the Company’s Articles of Association. • Direksi bertanggung jawab dalam mengelola risiko dan tata kelola perusahaan dalam setiap kegiatan bisnis Perusahaan. • Direksi menetapkan susunan organisasi dan tata kerja Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris. • Directors are responsible in managing the risks and GCG in every business aspect of the Company. • Directors appointed the structure of organization and the Company’s work procedures with the agreement from Board of Commissioners. • Direksi bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan • Directors are responsible in strategic decision taking of the strategis Perusahaan dengan tidak mengesampingkan Company by not putting aside the budget in the current budget di tahun berjalan, termasuk peraturan-peraturan year, including the regulation as an open company. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International sebagai perusahaan terbuka. 50 • Direksi melakukan pertanggung jawaban kepada Pemegang • Directors are conducting responsibilities of the Company’s Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham atas kinerja performance to shareholders in General Meeting of Perusahaan. Shareholders. • Direksi berhak mewakili Perusahaan di dalam dan di luar • Directors are entitled to represent the Company inside pengadilan tentang kejadian-kejadian yang berkaitan and outside the court regarding the events related to the dengan Perusahaan. Company. • Direksi bertanggung jawab terhadap perbuatan hukum • Directors are responsible for the legal actions to conduct untuk melakukan transaksi material dan harus mendapat material transactions and must be under the agreement persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang of General Meeting of Shareholders which is in accordance sejalan dengan visi dan misi Perusahaan. with the vision and mission of the Company Frekuensi Kehadiran Rapat Direksi The Presence Frequencies of the Meeting of Directors Selama tahun 2012, direksi sudah mengadakan rapat sebanyak In 2012, Board of Directors had conducted 5 meetings. 5 kali. Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance Jabatan / Position Nama / Name Tjhoi Lisa Tjahjadi Lalit Matai Rudolf Simarmata Yohanes Linero Direktur Utama / President Director Direktur Pemasaran Internasional / International Marketing Director Direktur Pemasaran Domestik / Domestic Marketing Director Kehadiran /Presence 100% 100% 100% Direktur Tidak Terafiliasi, Direktur Operasional / Un-affiliated Director, Operating Director 80% TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY Perkembangan ekonomi dunia semakin sulit untuk diprediksi, The development of the world’s economy is consistently harder Perusahaan mutlak membutuhkan sistem yang mampu to predict. The Company absolutely in need of a system which mendukung bisnis perusahaan guna memperlancar arus support the Company’s business to expedite the internal and informasi internal maupun eksternal. Teknologi Informasi (TI) external information flow. Information Technology (IT) in pada masa kini merupakan salah satu solusi penting kelancaran the present time is one of the vital solutions to support the bisnis perusahaan, intensitas penggunaan TI secara optimal Company’s business. The intensity of IT’s utilization has been terbukti mampu menunjang kinerja dan memaksimalkan proved in supporting the performance and maximizing the strategi pemasaran perusahaan. Company’s marketing strategy optimally. Bagi Trisula, penggunaan sistem TI menjadi penting sebagai For Trisula, the utilization of IT system becomes vital as the dorongan perusahaan untuk berkembang dan meraih pasar advancement for the Company to develop and seize the yang lebih luas. Trisula percaya bahwa TI akan sangat membantu broader market. Trisula believes of the assistance of IT for the bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang cepat, tepat management to make proper, quick, and timely decision. waktu, dan tepat sasaran. Sehingga Perusahaan membutuhkan TI yang akurat dan dapat mengikuti perkembangan bisnis Tahun 2012, Trisula telah melakukan beberapa peningkatan TI The implementation of high technology of IT is necessary for serta efisiensi sumber daya TI dengan memperbaiki sistem yang supporting the Company’s business development. In 2012, sesuai dengan bidang bisnis antara lain: Trisula has improved its IT’s efficiency through business system such as: • Eksplorasi tentang sistem aplikasi, • Exploration on application system, • Operasi dan infrastruktur sistem TI, serta • IT operation and infrastructures, and • Mengetahui proses sosialisasi produk ke pasar. • Identifying products’ dissemination to the market. Sistem Teknologi Informasi yang menunjang kinerja perusahaan Trisula has leveraged the use of IT system such as Enterprise dan telah dibangun Trisula adalah sistem aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) products of Microsoft Dynamics. Resource Planning (ERP) dan pembelian produk Microsoft 2012 Annual Report • Trisula International Perusahaan. Dynamics. 51 Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance Penggunaan sistem TI menjadi penting sebagai dorongan perusahaan untuk berkembang dan meraih pasar yang lebih luas. Trisula percaya bahwa TI akan sangat membantu bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran. The utilization of IT system becomes vital as the advancement for the Company to develop and seize the broader market. Trisula believes of the assistance of IT for the management to make proper, quick, and timely decision. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning ERP membantu Trisula dalam mengembangkan Perusahaan Trisula leverages ERP to market its product. The ERP application dalam proses penjualan produk. Aplikasi ERP ini membantu is a system to integrate sales activities, inventories, production, Trisula sehingga memiliki suatu sistem terintegrasi yang finance, and accounting. menghubungkan kegiatan penjualan, inventori, produksi serta Laporan Tahunan 2012 • Trisula International keuangan dan akunting. 52 Produk Microsoft Dynamics Products of Microsoft Dynamics Tahun 2012, guna mengantisipasi pertumbuhan penjualan In 2012, in order to anticipate the Company’s sales growth, yang semakin meningkat Trisula berencana untuk investasi Trisula planned to invest in IT by creating partnership with di bidang IT dengan menggandeng Microsoft. Kerja sama ini Microsoft, namely “Keep The Promise”, that aims to improve bernama “Keep The Promise” bertujuan untuk mengefisienkan the efficiency and effectiveness of retail sales so that customers dan mengefektifkan penjualan ritel sehingga konsumen dapat can make transactions in a quick, timely, and accurate manner. meninjau harga dan transaksi dengan cepat, tepat dan akurat. It is estimated that the partnership will continue until April 2013. Proyek ini diperkirakan selesai pada April 2013. KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE Komposisi Komite Audit Composition of Audit Committee Komite Audit mulai terbentuk pada tanggal 21 Desember 2012. Audit Committee was established on December 21, 2012. Susunan Komite Audit di tahun 2012 adalah sebagai berikut: The Composition of Audit Committee in 2012 is as follows: • Liem Siau Bok, Ketua Komite Audit • Liem Siau Bok, Head of Audit Committee • Michell Suharli, Anggota • Michell Suharli, Member • Ong Po Han, Anggota • Ong Po Han, Member Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Roles and Responsibilities of Audit Committee Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk Audit Committee is responsible for providing input to Board of memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai Commissioners regarding any report or others from Board of laporan dan atau hal-hal lain yang disampaikan kepada Direksi, Directors, furthermore identifying any matter that is of concern serta mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian to Board of Commissioners such as: Dewan Komisaris antara lain: • Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan • Monitoring and evaluating audit’s work plan, its pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil implementation, and findings to assess the adequacy of the audit. Hal ini dilakukan dalam rangka menilai kecukupan Company’s internal control. pengendali internal Perusahaan. • Melakukan Pembahasan Rencana Kerja Unit Audit Internal • Discussing the Annual Work Plan of Internal Audit Unit. selama satu tahun. • Menyelenggarakan pertemuan rutin antara Komite Audit • Holding periodic meetings attended by Audit Committee dengan Unit Audit Internal dalam rangka membahas and Internal Audit Unit to discuss the audit findings, temuan audit terutama yang menanggung risiko yang particularly those that pose risk for the sustainability of the dapat memperngaruhi kelangsungan usaha Perusahaan. Company. • Mengevaluasi laporan hasil pemeriksaan audit eksternal, • Evaluating report from external audit, Bapepam-LK, and Bapepam-LK maupun pelaksanaan audit oleh Kantor Public Accounting Firm that perform with prevailing audits Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku. • Kesesuaian antara laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku. • Memberikan rekomendasi standards. • Evaluating the conformance of financial statements with the applicable accounting standards. mengenai penunjukkan • Providing recommendation concerning the appointment of Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik kepada Public Accountant and/or Public Accounting Firm to Board Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum of Commissioners and General Meetings of Shareholders. 2012 Annual Report • Trisula International Pemegang Saham. 53 Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance Profil Komite Audit Profile of Audit Committee Liem Siau Bok Liem Siau Bok Profil Liem Siau Bok, telah disajikan dalam profil anggota Profile of Liem Siau Bok has been presented in the section of Dewan Komisaris profile of members of Board of Commissioners. Michell Suhari Michell Suharli Indonesian citizen, born on November 2, 1977. He completed his Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 2 November 1977. Magister school of Accounting in Universitas Trisakti and was an Beliau menyelesaikan pendidikan Pascasarjana dalam bidang Honors Student in 2004. Ilmu Akuntasi di Universitas Trisakti dan merupakan lulusan terbaik pada tahun 2004. He began his career as Junior Auditor in public accounting firm Mengawali karir sebagai Junior Auditor di lembaga akuntan of Paul Hadiwinata, Atmadja & Hidajat. He was also a Senior publik Paul Hadiwinata, Atmadja & Hidajat, beliau juga pernah Manager at PT Centra Lingga Perkasa. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International menjabat sebagai Senior Manager PT Centra Lingga Perkasa. 54 Saat ini, beliau aktif menjabat sebagai Managing Director di He is currently a Managing Director in management business lembaga konsultan bisnis managemen Winnindo Business consultancy of Winnindo Business Consult, Partner at PT Consult, Partner di PT Leading Edge Aliance Kantor Akuntan Leading Edge Aliance Public Accounting Firm of Joachim Publik Joachim Sulistyo & Rekan, Serta sebagai Anggota Komite Sulistyo & Partner, and member of Audit Committee of PT Tirta Audit PT Tirta Mahakam Resources Tbk. Mahakam Resources Tbk. Ong Po Han Ong Po Han Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Lahir di Jakarta pada tanggal Indonesian citizen, 48 years old. Born in Jakarta on September 6 September 1964. Menempuh pendidikan S-1 ekonomi dan 6, 1964. He obtained his Bachelor of Economics and took S-2 Finance di Universitas Atma Jaya. Beliau pernah menjabat Finance for his Master at Universitas Atma Jaya. He was a Senior sebagai Senior Consultant, serta Partner di PT Bina Analisindo Consulatant and Partner at PT Bina Analisindo Semesta. He is Semesta. Saat ini, beliau aktif menjabat sebagai Management currently a Management Consultancy at PT Bina Analisindo Consultancy di PT Bina Analisindo Semesta serta sebagai Dosen Semesta and Lecturer in Finance and Accounting at Universitas Finance and Accounting di Universitas Atma Jaya. Atma Jaya. KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE Saat ini, Perusahaan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi dan akan membentuk Komite tersebut di masa yang akan datang. The Company will establish Nomination and Remuneration Committee in the future. Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary Marcus Brotoatmodjo Marcus Brotoatmodjo Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 19 September Indonesian citizen, born on September 19, 1964. He obtained his 1964. Beliau Mendapatkan gelar Bachelor of Science dari Bachelor of Science from University of Southern California, USA University of Southern California, USA pada tahun 1986. in 1986. Prior to serving as the Company’s Corporate Secretary, Sebelum menjabat sebagai Corporate Secretary Perseroan, he was Director of PT Tricom Jatimandiri (1994-2000), Director beliau menjabat sebagai Direktur PT Tricom Jatimandiri (1994- of Micro Research Business Solution (1998-2000), Senior of IT 2000), Direktur Micro Research Business Solution (1998-2000), Manager Trisula Group (2000-2010), Commissioner of PT Tritirta Senior IT Manager Trisula Group (2000-2010), Komisaris PT Saranadamai (2008-2011), Vice of Director of PT Trisula Insan Tritirta Saranadamai (2008-2011), Wakil Direktur PT Trisula Tiara (2010-2011). Insan Tiara (2010-2011). Saat ini, selain menjabat sebagai Corporate Secretary PT Trisula To date, besides serving as a Corporate Secretary of PT Trisula International Tbk, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT International Tbk, he is working as Director of PT Trisula Insan Trisula Insan Tiara, serta Direktur Orientex Marketing (M) Sdn Tiara and of Orientex Marketing (M) Sdn Bhd. Bhd. Tugas Sekretaris Perusahaan Roles of Corporate Secretary Sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK no IX.1.4 dan BEI Pursuant to regulation of Bapepam-LK no IX.1.4 and BEI no no 1A, Perusahaan mengangkat Sekretaris Perusahaan dengan 1A, the Company assigns the Corporate Secretary with the tugas antara lain sebagai berikut: following duties: • Memberikan pelayanan masyarakat atas setiap informasi • Providing information to the Shareholders regarding the yang dibutuhkan Pemegang Saham berkaitan dengan Company’s condition. kondisi Perusahaan perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal. • Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Bapepam, • Keeping up with the development in capital market, particularly concerning the regulation. • Bridging the Company with Bapepam, Investor, and public. Investor dan masyarakat. • Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi undang-undang yang berlaku. • Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dan Paparan Publik. • Menyiapkan Laporan Tahunan untuk pemegang saham. • Giving advice to Board of Directors to comply with the prevailing regulation. • Holding General Meetings of Shareholders and Public Expose. • Preparing Annual Report for shareholders. 2012 Annual Report • Trisula International • Mengikuti 55 Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance Kegiatan Sekretaris Perusahaan Tahun 2012 Activities of Corporate Secretary in 2012 Pada tahun 2012, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan Throughout 2012, the Corporate Secretary has performed their berbagai kegiatan yang terkait dengan tugas dan tanggung duties such as: jawabnya: • Korespondensi Sekretaris Perusahaan dengan Otoritas • Corporate Secretary’s Correspondence with Authority from Pasar Modal Tahun 2012: Capital Market 2012: • Kerjasama dengan anak perusahaan baru, yaitu PT • Partnership with new subsidiary, namely PT Triduaribu Triduaribu Bersatu, untuk melakukan pemasaran dan Bersatu to market and sell its product. penjualan produk usaha. • Laporan penggunaan dana hasil Penawaran Umum, • Submitting report on utilization of funds from Public dan Revisi penggunaan dana tersebut kepada BEI dan Offering, and Revision of the report to BEI and Bapepam- Bapepam - LK. LK. • Penyampaian susunan Komite Audit dan Komisaris • Reporting the composition of Audit Committee and Independen kepada BEI dan Bapepam - LK, terkait Independent Commissioners to BEI and Bapepam-LK, Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan responding to Regulation of Bapepam Number IX.I.5 dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. concerning the Establishment and Guidelines of Audit Committee Work. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International • Menyelenggarakan Press Release terkait informasi • Holding Press Release to disseminate information to perusahaan yang patut diketahui oleh publik, seperti laba public, such as the Company’s profit in the semester I that perusahaan pada semester I yang tumbuh 310%, laporan grew to 310%, report of analyst of Sinarmas Sekuritas, the analyst Sinarmas Sekuritas, Akuisisi Perusahaan, dan Company’s Acquisition, and Trisula’s profit that grew to 41% keuntungan Trisula yang naik hingga 41% di tahun 2012. in 2012. AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal Roles and Responsibilities of Internal Audit • Bersama Komite Audit menyusun dan melaksanakan • In cooperation with Audit Committee, preparing and rencana audit yang telah dibahas dengan dan disetujui oleh implementing audit’s work plan that has gained approval Presiden Direktur, dalam rangka menguji dan mengevaluasi from President Director to assess and evaluate the kecukupan dan efektivitas dari sistem yang dimiliki, adequacy and effectiveness of the prevailing system, the pengawasan internal dan kepatuhan seluruh unit kerja internal control, and the compliance of all work units to the terhadap prosedur dan pelaporan. • Menjamin seluruh kegiatan yang mengandung risiko cukup material diaudit secara periodic dalam jangka waktu yang audited periodically in measurable time. memadai. • Menerbitkan laporan temuan dan rekomendasi berdasarkan • Publishing report on findings and recommendation based laporan audit kepada manajemen. Temuan yang signifikan on audit report to management. Significant findings wajib dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. are required to be reported to Board of Directors and • Melaporkan kecukupan dan fungsi manajemen risiko, kepatuhan dan fungsi pengendalian lainnya kepada manajemen. 56 applicable procedures. • Ensuring that all activities that pose high risk in material are • Memberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai Commissioners. • Reporting the adequacy, risk management, compliance, and other controlling function to the management. • Providing recommendation to the management on the Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance peningkatan ke arah lebih baik di seluruh kegiatan areas of improvement of the Company’s activities and its perusahaan dan penerapan tata kelola perusahaan yang good corporate governance. baik. Sepanjang tahun 2012, Audit Internal telah melakukan Throughout 2012, Internal Audit has evaluated the following: pemeriksaan sebagai berikut: • General Audit • Audit Umum Audit umum merupakan pelaksanaan audit yang dilakukan atas seluruh kegiatan bisnis dan operasional Perusahaan. • Audit Teknologi Informasi General Audit is performed for all business activities and the Company’s operations. • Audit of Information Technology IT Audit is performed for the Company’s information Audit TI adalah audit yang dilakukan atas sistem teknologi informasi yang ada di Perusahaan. technology system. • Special Audit • Audit Khusus Audit Khusus merupakan audit yang dilakukan atas Special Audit is performed on special purpose, based on urgent needs or requirement from stakeholders. pertimbangan tertentu berdasarkan tingkat urgensinya atau atas permintaan stakeholder. MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT Risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan Risks Encountered by the Company Perusahaan senantiasa memastikan setiap aktivitas dijalankan The Company continues to ensure the credible financial oleh tim operasional, taat pada peraturan dan perundang- statements and that any activity conducted by operational undangan yang berlaku dan penyajian laporan keuangan team conforms to the applicable laws. Trisula is of the opinion yang dapat dipercaya. Trisula memahami bahwa setiap usaha that business operation will entail risks. Risks that is potentially yang dijalankan memiliki risiko tersendiri yang tidak dapat posed to the Company’s business are: dihindarkan. Berikut ini dijelaskan risiko-risiko yang terkait dengan bisnis Perusahaan, antara lain: 1. Risiko Persaingan Usaha Perdagangan Pakaian Jadi 1. Risk of Garment Competition Trisula memiliki kompetitor dengan merek ternama baik Indonesia’s garment retail market is entered by many dalam level internasional maupun nasional yang memenuhi companies with good reputation in national and pasar ritel garmen di Indonesia. Hal ini menyebabkan international level, marking a strong competitor for Trisula. konsumen memiliki banyak pilihan untuk produk pakaian With many companies engaging in the business, Trisula will jadi sehingga tercipta persaingan harga, kualitas, dan compete in price, quality, and services. The risk posed due pelayanan. Risiko ini menjadi pertimbangan utama to such competition is of concern to the Company as it can Perusahaan penurunan decrease the Company’s revenue and inventories. This risk dan perputaran persediaan barang yang might also be encountered when the Company fails to meet pendapatan karena dapat menyebabkan melambat jika tidak mampu memenuhi selera konsumen. the customers’ satisfaction. 2012 Annual Report • Trisula International (Garmen) 57 Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance 2. Risiko Ketepatan Waktu 2. Risk of Punctuality Ketidaktepatan waktu distribusi produk ke berbagai titik Unpunctuality in distributing products can lead to penjualan dapat menyebabkan kegagalan Perusahaan customers’ dissatisfaction due to failure of meeting their dalam sehingga demands. In international market, the unpunctuality in Perusahaan akan kehilangan loyalitas pelanggan. Pada level distributing export products will bring negative impacts on international, ketidaktepatan waktu dalam pengiriman the partnership where claim can potentially be imposed. produk ekspor akan berdampak negatif pada hubungan This will adversely affect the Company’s net income. memenuhi permintaan konsumen kerjasama dan timbulnya biaya denda (claim). Hal ini akan berdampak buruk bagi pendapatan bersih Perusahaan. 3. Risiko Pemutusan Hubungan dengan Pemegang Lisensi 3. Risk of Breach of Contract with License Holder Risiko pemutusan hubungan dengan pemegang lisensi Risk of breach of contract with license holder is related berkaitan dengan perjanjian kepemilikan hak lisensi untuk to license agreement on selling and marketing foreign menjual dan memasarkan produk merek luar negeri yang products. The license agreement is required to be renewed sifatnya harus diperbaharui secara berkala dalam jangka periodically in a given period of time. This risk will be waktu tertentu. Risiko ini terjadi apabila pada saat jatuh encountered if the license holder is overdue for prolong the tempo, pemegang lisensi tidak memperpanjang perjanjian contract, which then will negatively affect the Company’s lisensi dengan Perusahaan. Hal ini akan berdampak buruk performance and revenue. bagi kinerja dan pendapatan Perseroan. 4. Risiko Kontrak dengan Department Store dan Mal 4. Risk of Contract with Department Store and Mall Department Store dan Mal merupakan salah satu titik Department Store and Mal is the Company’s target market distribusi utama bagi Perusahaan dalam menjual dan to distribute its products. The severance of partnership with memasarkan produknya. Pemutusan hubungan kerja sama Department Store and Mall is a risk that will strongly affect Perusahaan dengan Department Store dan Mal merupakan the Company’s overall performance. risiko yang sangat berpengaruh kepada kinerja Perseroan Laporan Tahunan 2012 • Trisula International secara keseluruhan. 58 5. Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi, Politik dan Keamanan 5. Risk of Changes in Economic, Political, and Secure Condition Situasi politik dan keamanan yang tidak stabil dapat The unstable political and secure condition will affect public mempengaruhi minat masyarakat untuk mengunjungi Mal interest to visit Mal or shopping center. Economic condition atau tempat-tempat perbelanjaan. Kondisi ekonomi di in customers’ country such as Europe, America, and Japan negara pelanggan seperti Eropa, Amerika dan Jepang sangat will also bring impacts on the Company’s export activities. berpengaruh kepada kinerja Perusahaan yang berorientasi Changes in economic, political, and secure condition will ekspor. Perubahan Kondisi Ekonomi, Politik dan Keamanan cause the Company’s export downturn, resulting in the akan mengurangi job order Perusahaan ke negera tersebut. decrease in the Company’s net income and performance. Hal-hal ini akan berdampak pada pendapatan bersih dan kinerja Perseroan yang menurun. Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance 6. Risiko Perubahan Suku Bunga 6. Risk of Changes in Interest Rate Risiko Perubahan Suku Bunga terjadi apabila terdapat Risk of Changes in Interest Rate is posed when the Bank peningkatan suku bunga atas hutang yang diterapkan increases the interest rate. This will result in the Company’s oleh bank. Maka akan mempengaruhi kinerja keuangan financial performance, such as the decrease in the Perseroan Company’s revenue. dimana biaya bunga akan mengurangi pendapatan ataupun laba Perseroan. 7. Risiko Fluktuasi Kurs 7. Risk of Fluctuation in Exchange Rate Risiko ini terkait dengan beberapa transaksi penjualan dan The fluctuation of the exchange rate may give impact to pengeluaran yang dilakukan dalam mata uang asing. Adanya the Company’s performance as majority of the income are fluktuasi kurs dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan dominated with foreign currency like USD and AUD, while karena pendapatan Perusahaan banyak didominasi dengan majority of the expenses are in IDR. mata uang asing seperti USD dan AUD. Namun pengeluaran Perusahaan lebih didominasi oleh mata uang Rupiah. 8. Risiko Kegagalan/Keterlambatan Pembayaran 8. Risk of Failure/Default Keterlambatan pembayaran dapat terjadi pada saat Risk of default might occur during high season such as menghadapi ‘high season’ seperti lebaran dan tahun baru Lebaran and New Year where the Company usually provides dimana Perusahaan biasanya menyediakan inventory more stocks than that at regular day, resulting in a more yang lebih tinggi dari biasanya sehingga mengakibatkan strict cash circulation. perputaran kas yang lebih ketat. 9. Risiko Kenaikan Biaya 9. Risk of Cost Increase yang memiliki intensitas jumlah pekerja yang tinggi. The cost increase results in the Company’s operation which has significant number of workers. 10. Risiko Tidak Tercapainya Mutu 10. Risk of Not Meeting Quality Tingkat mutu Brand yang dipasarkan merupakan faktor penting bagi Perusahaan. Kegagalan tidak tercapainya The product quality is essential for the Company. Risk of Not Meeting Quality shall also be taken into account. mutu merupakan faktor yang harus dipertimbangkan. Antisipasi Risiko Perusahaan Anticipation of the Company’s Risk Guna mengantisipasi risiko usaha yang ada, Perusahaan In order to anticipate the Company’s risk, the Company take mengambil langkah-langkah antisipatif sebagai berikut: anticipator strategies such as: 1. Dalam menghadapi risiko persaingan usaha, perusahaan 1. In addressing the risk of business competition, the Company membentuk tim yang kuat dan solid dengan kompetensi, forms solid and competent team who are well-experienced pengetahuan, dan berpengalaman di bidang garmen. in garment business. The Company creates clear identity Perusahaan membentuk identitas yang jelas dari setiap in each brand and maintains its quality in all merchandise merek yang dipasarkan disertai dengan kontrol kualitas produced. Each brand is managed by a reliable team so that yang dilakukan secara ketat untuk setiap merchandise dari the Company is optimistic about its products and services to setiap brand. Setiap brand memiliki tim yang sangat fokus win the business competition. 2012 Annual Report • Trisula International Kenaikan biaya berdampak pada operational perusahaan 59 Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance dalam penanganannya. Dengan demikian perusahaan yakin atas produk dan pelayanannya dan selalu siap menghadapi persaingan usaha. 2. Dalam menghadapi risiko ketepatan waktu, Perusahaan 2. To anticipate punctuality risk, the Company forms a membentuk tim di bagian merchandising, sourcing dan merchandising, sourcing, and designer team who will designer. Tim ini bekerja sama dengan pabrik-pabrik yang cooperate with the Company’s suppliers. The cooperation menjadi supplier dari Perusahaan, kerja sama ini terbukti has been proven effective to supply the inventories for the dapat menunjang kebutuhan Perusahaan dalam melakukan Company in the due date, particularly in the high season penyediaan barang tepat waktunya khususnya di saat ‘High such as in Idul Fitri, Christmas, New Year, and Chinese Season’ antara lain: Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Natal dan New Year. The cooperation with the suppliers to develop Tahun Baru serta Hari Raya Imlek. Hubungan dengan para its business has been well maintained for five years by the supplier sudah terbina selama lebih dari 5 tahun sehingga Company. Perusahaan juga memiliki loyalitas pemasok (supplier) yang ingin bersama-sama berkembang dalam bisnis usaha ini. 3.Perusahaan sudah menjadi pemegang lisensi merek 3. The Company has been legally a Jack Nicklaus’ license holder Jack Nicklaus dan menjalankan distribusi penjualannya and distributed is products in Indonesia for over 15 years. di Indonesia lebih dari 15 tahun. Pasang surut hubungan The Company has continued to maintain its partnership dengan Prinsipal sudah dinilai sangat baik dimana dalam and operated the business by giving mutual benefit. The menjalankan usaha ini Perseroan selalu memegang prinsip open relationship with the partners can mitigate the risk of ‘Mutual Benefit’ bagi kedua belah pihak. Hubungan severance of relation. keterbukaan satu sama lain ini mengurangi risiko di Laporan Tahunan 2012 • Trisula International putuskannya hubungan antara prinsipal dan Perseroan. 60 4. Perusahaan menjalin hubungan kerja sama yang baik 4.The Company creates good partnership with many dengan seluruh department store dan pusat perbelanjaan prominent department stores and shopping centers in terkemuka di seluruh Indonesia. Hal ini memudahkan Indonesia. This partnership enables the Company to widely Perseroan dalam membuka titik penjualan baru melalui expand its distribution. The widely known quality product gerai-gerai di department store maupun toko-toko di mal. of the Company and professional partnership with the Kualitas dari setiap merek Perusahaan yang sudah diterima authorities from the Mall and department stores has been luas di pasaran serta hubungan baik yang sudah terjalin lama proven effective to minimize the risk of breach of contract. dengan pihak Mal dan department store telah mengurangi risiko pemutusan kontrak dari Department Store dan Mal 5. Situasi Ekonomi Global, Politik dan Keamanan dalam negeri 5. Despite global economic and political condition that is merupakan faktor yang di luar pengendalian perusahaan. beyond the Company’s control, the Company continues Namun perusahaan dalam menjalankan usaha, selalu to apply prudence principles to maintain its cash flow. The menganut prinsip kehati-hatian khususnya dalam menjaga Company also continuously establishes good relation to Cash Flow perusahaan dengan baik, serta selalu menjaga business partners and all of its employees. This will help the hubungan baik dengan relasi bisnis dan seluruh karyawan Company to address potential challenges. Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance yang bekerja. Hal ini sangat membantu ketika perusahaan harus menghadapi sesuatu faktor yang diluar pengendalian perusahaan. 6.Perusahaan selalu berupaya menjalankan roda usaha 6. The Company continues to exert its efforts to run the dengan prinsip ‘effcient and effective’. Hal ini sangat business with “efficient and effective” principles. This membantu Perusahaan apabila terjadi kenaikan suku bunga strategy will help the Company to deal with the increase in tidak dapat dihindari oleh perusahaan. interest rate. 7. Perusahaan menjalankan usaha dalam kategori pasar 7. The Company operates its business in domestic and domestik dan international. Dengan demikian Perusahaan foreign sector. Therefore, the Company gains its revenue memperoleh pendapatan dalam mata uang Rp. USD in both USD and AUD. This conduct will help the Company maupun AUD. Hal ini sangat membantu menstabilisasikan to maintain the stability of its revenue. In addition, the pendapatan perusahaan atas gejala mata uang yang Company also has FX line in banks that can be used in any dihadapi. Diluar itu, Perusahaan juga memiliki FX line time for ‘hedge’ in the required transaction. di bank yang dapat sewaktu2 digunakan hanya untuk melakukans ‘hedge’ transaksi kewajiban yang dibutuhkan. 8. Perusahaan memiliki tim administrasi keuangan yang baik 8. The Company has established financial administration team sehingga hal2 untuk pembayaran kewajiban diusahakan to anticipate the risk of default. The anticipatory strategy untuk tidak mengalami keterlambatan. Hal ini dapat dilihat has been proven effective, reflected in good relationship dari hubungan baik dengan ‘suppliers’ yang terjalin cukup between the Company and its suppliers. 9.Perusahaan selalu mengantisipasi kenaikan biaya 9. The Company has continued to anticipate the increase in operasional setiap tahunnya berusaha untuk operational costs occurred every year and will improve memperbaiki Laba Kotor Usaha agar selalu dapat its gross profit to successfully address the increase. The menghadapi kenaikan. Prinsip ‘Efficient dan Effective’ selalu “Efficient and Effective” principles are always upheld by the menjadi landasan dasar Perusahaan. Company. dan 10.Dalam menentukan ‘supplier’, harus melewati seleksi yang ketat bagi Perusahaan. Tujuan dari ketentuan ini adalah untuk selalu menjaga agar Mutu dan Kualitas dari setiap produk Perusahaan sungguh dapat terjaga. 10.The Company strictly selects its suppliers to maintain and ensure its product quality. 2012 Annual Report • Trisula International lama dan baik. 61 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility CSR Pendidikan Tanggung Jawab Sosial CSR’s Education Perusahaan Social The implementation of Corporate Social Responsibility program Responsibility (CSR)) adalah bentuk kontribusi Perusahaan is the Company’s commitment to contribute to economic terhadap pembangunan berkelanjutan. Trisula sustainability. Trisula is fully aware that every business activities meyadari bahwa setiap kegiatan bisnis dan operasional harus are required to deliver added value to shareholders and public menciptakan manfaat bagi stakeholder dan masyarakat di in the vicinity of the Company’s area. This represents the lokasi Perusahaan. Manfaat yang diciptakan merupakan wujud Company’s commitment to improve public welfare. ekonomi (Corporate kepedulian terhadap masyarakat. Trisula memiliki filosofi ”To Create A Better Life For All” Trisula upholds the philosophy of “To Create A Better Life (menciptakan kehidupan yang lebih bagi semua nya), program For All”. Trisula’s CSR program will help the Company to give CSR Trisula menjadi wadah guna menciptakan dan mendorong positive contribution to society. dampak yang positif melalui kegiatan pada lingkungan dan masyarakat. Sejalan dengan filosofi tersebut, Trisula meyakini bahwa masa In line with the philosophy, Trisula believes that Indonesia’s depan bangsa Indonesia ada ditangan anak-anak sehingga future is strongly dependent to the condition of its young bentuk CSR Trisula fokus pada pendidikan anak-anak, terutama generation. Therefore, Trisula’s CSR programs focuses on the yang kurang mampu. CSR Trisula mengambil bagian dalam welfare of unfortunate children. As a subsidiary of TNT, Trisula menunjang program beasiswa di perusahaan induk, TNT, bagi also takes part in its program of providing scholarship for anak-anak di seluruh Indonesia yang saat ini sudah mencapai Indonesia’s students. The scholarship has been given to 1.318 lebih dari 1.318 anak di Kalimantan, Jawa, Sumatera, Papua, students from Kalimantan, Java, Sumatera, Papua, and other dan beberapa kota dan pulau lainnya. Trisula berkomitmen cities. Trisula is also committed to continuously improve its CSR untuk senantiasa meningkatkan program CSR setiap tahunnya program every year by establishing cooperation with competent dengan menggandeng Yayasan yang berkompeten dan institution that put concerns on social issues and education. Laporan Tahunan 2012 • Trisula International memiliki komitmen di bidang sosial pendidikan. 62 Biaya Tanggung Jawab Sosial Perseroan (CSR) yang telah Expenses incurred for the Company’s CSR programs in 2012 dikeluarkan Perseroan pada tahun 2012 sampai dengan laporan as of the writing of this annual report was more than Rp 1,1 tahunan ini ditulis adalah lebih dari Rp 1,1 milliar. billion. KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN OCCUPATIONAL HEALTH, SAFETY, AND ENVIRONMENT Kesehatan dan Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety Kesehatan, (K3L) The Company is committed to ensure the occupational health merupakan upaya Perusahaan untuk menciptakan keselamatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan and safety of its employees and mitigate negative impacts on kerja karyawan serta meminimalisir dampak negatif terhadap the environment by upholding HSE principles. The Company lingkungan. Dalam K3L ini, Trisula menerapkan sistem K3L implements HSE system by work procedures that will help dengan prosedur-prosedur kerja yang dapat melindungi ensuring the safety of employees and public in the Company’s Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Trisula meyakini bahwa masa depan bangsa Indonesia ada ditangan anak-anak sehingga bentuk CSR Trisula fokus pada pendidikan anak-anak, terutama yang kurang mampu. Trisula believes that Indonesia’s future is strongly dependent to the condition of its young generation. Therefore, Trisula’s CSR programs focuses on the welfare of unfortunate children.. karyawan, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat surroundings from accident at work. The HSE dissemination and sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Sosialisasi dan the monitoring process of HSE implementation is conducted pengawasan terhadap seluruh aspek K3L ini dilakukan secara periodically. periodik dan komunikatif. Aspek kesehatan dan keselamatan kerja yang diciptakan The Company’s occupational health and safety aspects cover Perusahaan any effort to create safe and convenient workplace for the meliputi seluruh rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para employees. karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment Setiap kegiatan produksi Perusahaan terdapat limbah industri Waste from the Company’s garment production has been garmen yang dihasilkan. Limbah garmen tersebut secara ilmiah scientifically proven harmless for the environment near the tidak membahayakan lingkungan sekitar Perusahaan, meski Company’s area. Nevertheless, the Company takes initiatives to demikian Perusahaan berinisiatif untuk melakukan daur ulang recycle the waste. Proses daur ulang limbah ini merupakan proyek K3L Trisula This recycle process is Trisula’s HSE long-term project to make dalam the Company conform to green standards. jangka panjang Perusahaan guna menciptakan Perusahaan dengan standar ‘green’. Trisula meyakini bahwa aspek K3L merupakan hak asasi dalam Trisula is of the opinion that ensuring HSE is obligatory for the bisnis yang wajib dipenuhi Perusahaan. Company. 2012 Annual Report • Trisula International terhadap limbah garmen tersebut. 63 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ....................................................................................... 1-3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .......................................................................... 4-5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ................................................................................... 6 - 10 Laporan Arus Kas Konsolidasian …............................................................................................... 11 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian............................................................................. 12 - 77 PORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. AR/L-052/13 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Trisula International Tbk Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT Trisula International (“Perusahaan”) dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan PT Trimas Sarana Garment Industry (TMS), PT Trisula Garmindo Manufacturing (TGM) dan PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing (TSC), Entitas Anak, tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 yang seluruhnya mencerminkan jumlah aset sekitar 88% dari jumlah aset konsolidasian tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010. Laporan keuangan tersebut seluruhnya diaudit oleh auditor independen lain yang dalam laporannya bertanggal 9 Maret 2011, 9 Maret 2011 dan 23 Februari 2012 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami, dan laporan dari auditor independen lain tersebut, memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan dari auditor independen lain, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Trisula International Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 1d, 2e dan 4 atas laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan telah mengakuisisi saham PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing (TSC), Entitas Anak, dari entitas sepengendali. Transaksi akuisisi ini dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Sehubungan dengan hal tersebut, laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 dan laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 telah disajikan kembali guna mencerminkan dampak proforma bahwa seolah-olah transaksi akuisisi saham tersebut telah terjadi sejak tanggal paling awal dari periode komparatif yang disajikan. Kami telah mengaudit penyesuaian yang diterapkan untuk menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 terkait dengan penerapan retrospektif dari PSAK No. 38 (Revisi 2004) tersebut dan, menurut pendapat kami, penyesuaian tersebut wajar serta telah diterapkan dengan semestinya. Di samping itu, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2c atas laporan keuangan konsolidasian, efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan beberapa Standar Akuntansi Keuangan, baru ataupun revisi, yang wajib untuk diterapkan sejak tanggal tersebut. Kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak telah diubah untuk menyesuaikan dengan ketentuan transisi dari masing-masing standar tersebut. KANTOR AKUNTAN PUBLIK ANWAR & REKAN Agustinus Sugiharto, CPA Izin Akuntan Publik No. AP. 0629 20 Maret 2013 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 Dan 2011 Serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4) Catatan 2012 2011 2010 2g,2h,2s,5,33,34 2g,2i,2s,6,33,34 56.089.462.390 17.197.798.273 13.176.061.621 90.864.195.696 2.585.800.159 638.428.248 110.011.958.638 17.444.367.102 2.881.647.285 6.010.902.940 48.808.634.202 834.884.706 2.195.920.016 91.589.506.440 4.022.974.280 2.577.612.335 2.450.776.446 43.913.827.346 1.624.381.624 1.063.962.675 74.911.746.277 9.366.455.325 1.469.553.555 822.001.607 286.526.762.458 169.678.106.698 146.347.990.030 427.243.299 467.549.953 1.027.786.899 2l,2n,3,10 71.267.277.531 65.237.468.561 63.584.326.971 2m,2n,3,11 2g,2i,33,34 5.657.249.658 1.855.109.188 514.629.826 - 458.169.344 668.427.149 844.285.266 603.238.310 492.318.613 446.853.567 65.633.567 - 79.721.509.502 68.279.138.583 65.616.919.617 366.248.271.960 237.957.245.281 211.964.909.647 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain - Pihak ketiga Persediaan - bersih Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka 2f,32 2g,2i,33,34 2j,3,7 8 14a 2k,9 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 80.370.102.344 pada tahun 2012, Rp 79.040.329.885 pada tahun 2011 dan Rp 73.516.523.494 pada tahun 2010 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.025.735.699 pada tahun 2012, Rp 224.816.014 pada tahun 2011 dan Rp 190.666.745 pada tahun 2010 Uang jaminan Aset tidak lancar lainnya Beban emisi saham ditangguhkan Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET 2t,14e 1c,2o,2q Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 Dan 2011 Serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4) Catatan 2012 2011 2010 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang pajak Beban masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen Hutang lain-lain 2g,12,33,34 2g,13,33,34 57.517.475.405 59.687.176.435 63.497.604.455 29.094.556.799 5.721.362.553 20.683.356.380 2.377.560.621 20.004.792.297 3.450.549.516 2f,32 3,14b 2g,15,33,34 2r 3.423.386.185 354.467.830 10.049.317.063 3.267.306.418 472.804.198 1.671.866.785 6.380.703.314 2.222.398.011 343.782.069 1.039.490.468 4.898.282.404 2.578.873.347 34.363.572 2g,32,34 16 2.783.284.973 594.444.444 - 17 18 1.539.514.756 330.794.068 1.422.431.838 - 401.904.462 - 114.554.270.248 95.383.719.897 95.905.860.521 2g,33,34 16 5.847.831.632 2.350.000.000 - 17 18 2r 2t,14e 1.286.390.510 413.492.487 904.399.131 336.872.937 2.515.689.029 199.507.095 663.611.488 133.373.804 348.543.866 1.180.642.668 3.935.739.096 9.137.530.563 6.245.838.792 4.732.724.388 123.691.800.811 101.629.558.689 100.638.584.909 2f,32 2g,33,34 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen Hutang lain-lain Pendapatan diterima di muka Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2p,3,19 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 Dan 2011 Serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4) Catatan 2012 2011 2010 EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham pada tahun 2012 dan 2011 serta Rp 1.000.000 per saham pada tahun 2010 Modal dasar - 2.800.000.000 saham pada tahun 2012, 1.400.000.000 saham pada tahun 2011 dan 140.000 saham pada tahun 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.000.000.000 saham pada tahun 2012, 700.000.000 saham pada tahun 2011 dan 35.000 saham pada tahun 2010 Tambahan modal disetor - bersih Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 1c,20 1c,2q,21 100.000.000.000 54.410.000.000 70.000.000.000 - 35.000.000.000 - 1d,2e,4 5.651.360.355 4.142.346.076 (177.975.480) 1d,2e,4 - 26.003.180.147 55.166.201.065 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 28.461.966.479 6.746.434.441 535.547.596 189.523.326.834 107.891.960.664 91.523.773.181 53.033.144.315 28.435.725.928 19.802.551.557 JUMLAH EKUITAS 242.556.471.149 136.327.686.592 111.326.324.738 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 366.248.271.960 237.957.245.281 211.964.909.647 20 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KEPENTINGAN NONPENGENDALI 2d Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4) Catatan 2012 PENJUALAN BERSIH 2f,2r,25,32 558.886.515.975 470.116.723.006 BEBAN POKOK PENJUALAN 2f,2r,26,32 (412.481.896.963) (367.696.725.183) 146.404.619.012 102.419.997.823 (35.767.230.444) (51.792.006.528) (690.235.399) 4.470.652.205 (19.808.019.079) (43.054.672.711) (1.774.949.100) 2.735.452.285 62.625.798.846 40.517.809.218 1.144.364.902 (4.037.047.268) 199.279.638 (3.889.971.783) 59.733.116.480 36.827.117.073 LABA KOTOR Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Rugi selisih kurs Pendapatan lain-lain 2r,27 2r,28 2r 2r,29 LABA USAHA Pendapatan bunga Beban keuangan 2r 2r,30 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2t,14c LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 1d,2e,4 LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (15.340.081.922) 44.393.034.558 27.630.711.855 (6.505.834.133) (11.475.650.639) 37.887.200.425 16.155.061.216 - - 37.887.200.425 16.155.061.216 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 (9.196.405.218) PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 Catatan LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 30.221.366.171 14.171.668.387 17.686.537.484 9.944.174.371 44.393.034.558 27.630.711.855 23.715.532.038 14.171.668.387 6.210.886.845 9.944.174.371 37.887.200.425 16.155.061.216 27,82 11,57 1d,2d,2e,4 JUMLAH LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 2012 1d,2d,2e,4 JUMLAH LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4) 1d,20c,31 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 - 35.000.000.000 Penambahan setoran modal saham (Catatan 20b) Bagian penambahan setoran modal saham TSC oleh pemegang saham nonpengendali (Catatan 1d,2e,4) 35.000.000.000 - Penyesuaian retrospektif sehubungan dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 1d,2e,4) Saldo 1 Januari 2011Disajikan Kembali 35.000.000.000 Saldo 1 Januari 2011 Modal Saham Tambahan Modal Disetor - Bersih - - - - - - - 55.166.201.065 17.433.647.598 37.732.553.467 Proforma Ekuitas Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - 1.000.000.000 - 1.000.000.000 Telah Ditentukan Penggunaannya - - - 535.547.596 - 535.547.596 Belum Ditentukan Penggunaannya Saldo Laba 6 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. - - (177.975.480) - (177.975.480) Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk - 35.000.000.000 91.523.773.181 17.433.647.598 74.090.125.583 Jumlah PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13.500.000.000 - 19.802.551.557 17.433.647.598 2.368.903.959 Kepentingan Nonpengendali 13.500.000.000 35.000.000.000 111.326.324.738 34.867.295.196 76.459.029.542 Jumlah Ekuitas - - - Penyesuaian proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 1d, 2e, 4) Laba bersih tahun 2011setelah dampak penyesuaian proforma Pembalikan akun proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akuisisi saham TMS dan TGM (Catatan 1d, 2e,4) Modal Saham Tambahan Modal Disetor - Bersih - - - - - - (39.577.671.557) - 10.414.650.639 Proforma Ekuitas Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Telah Ditentukan Penggunaannya - - - 17.686.537.484 (11.475.650.639) Belum Ditentukan Penggunaannya Saldo Laba 7 17.686.537.484 (1.061.000.000) Jumlah - (39.577.671.557) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - - 9.944.174.371 Kepentingan Nonpengendali (39.577.671.557) 27.630.711.855 (1.061.000.000) Jumlah Ekuitas - - 70.000.000.000 Selisih yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akuisi saham TMS dan TGM (Catatan1d, 2e,4) Dividen tunai TMS, dan TSC, Entitas Anak (Catatan 23) Saldo 31 Desember 2011 - Disajikan kembali Modal Saham Tambahan Modal Disetor - Bersih - - - - - 26.003.180.147 Proforma Ekuitas Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - - 1.000.000.000 Telah Ditentukan Penggunaannya - - 6.746.434.441 Belum Ditentukan Penggunaannya Saldo Laba 8 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4.142.346.076 - 4.320.321.556 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 107.891.960.664 - 4.320.321.556 Jumlah PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - 28.435.725.928 (14.811.000.000) Kepentingan Nonpengendali 136.327.686.592 (14.811.000.000) 4.320.321.556 Jumlah Ekuitas - - - Laba bersih tahun 2012 setelah dampak penyesuaian proforma Penyesuaian proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 1d,2e, 4) 30.000.000.000 Penambahan setoran modal saham melalui penawaran umum perdana (Catatan 1c,20d) Selisih yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akuisi saham TSC (Catatan 1d,2e, 4) 70.000.000.000 Saldo 31 Desember 2011 - Disajikan Kembali (lanjutan) Modal Saham - - - - 54.410.000.000 Tambahan Modal Disetor - Bersih 6.505.834.133 - - - 26.003.180.147 Proforma Ekuitas Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - - - - 1.000.000.000 Telah Ditentukan Penggunaannya (6.505.834.133) 30.221.366.171 - - 6.746.434.441 Belum Ditentukan Penggunaannya Saldo Laba 9 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. - - 1.509.014.279 - 4.142.346.076 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk - 30.221.366.171 1.509.014.279 84.410.000.000 107.891.960.664 Jumlah PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - 14.171.668.387 - - 28.435.725.928 Kepentingan Nonpengendali - 44.393.034.558 1.509.014.279 84.410.000.000 136.327.686.592 Jumlah Ekuitas - - - - 100.000.000.000 Dividen tunai Perusahaan (Catatan 24) Dividen tunai Entitas Anak (Catatan 24 ) Bagian setoran modal saham TDB oleh pemegang saham nonpengendali (Catatan 1d) Pembalikan akun proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akuisisi saham TSC (Catatan 1d,2e, 4) Saldo 31 Desember 2012 Modal Saham - - - - 54.410.000.000 Tambahan Modal Disetor - Bersih - - - - - - - (32.509.014.280) Proforma Ekuitas Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - - - - 1.000.000.000 Telah Ditentukan Penggunaannya - - 28.461.966.479 - - (2.000.000.000) Belum Ditentukan Penggunaannya Saldo Laba 10 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5.651.360.355 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk - 189.523.326.834 (32.509.014.280) - (2.000.000.000) Jumlah PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - 53.033.144.315 - 14.700.000.000 (4.274.250.000 ) Kepentingan Nonpengendali 242.556.471.149 (32.509.014.280) 14.700.000.000 (4.274.250.000) (2.000.000.000) Jumlah Ekuitas PT TRISULA INTERNATIONALTbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 2012 ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Penerimaan dari: Pendapatan bunga Pendapatan lain-lain Pembayaran untuk: Pajak penghasilan Beban keuangan Aktivitas operasi lainnya Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 516.113.460.293 (356.077.142.835 ) (115.103.792.793 ) 467.666.838.369 (370.383.783.060) (70.332.287.637) 1.144.364.902 2.794.094.382 199.279.638 1.389.445.480 (12.039.723.213) (4.037.047.268) (29.108.639.969) (6.514.757.339) (3.889.971.783) (3.762.786.716) 3.685.573.499 14.371.976.952 ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap (Catatan 10) Perolehan aset tetap (Catatan 10 dan 37) Penyertaan saham pada TDB (Catatan 1d) Akuisisi TSC dari entitas sepengendali (Catatan 1d) 959.557.000 (20.041.496.778) (15.300.000.000) (27.000.000.000) 3.229.015.158 (8.370.450.523) (36.318.350.000) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (61.381.939.778) (41.459.785.365) 90.000.000.000 - 14.700.000.000 - 13.500.000.000 35.000.000.000 6.377.364.749 (666.666.660) 744.286.556 (1.136.241.529) (2.000.000.000) (2.169.701.030) 3.000.000.000 (55.555.556) (1.110.233.049) (3.810.428.020) (4.274.250.000) (4.986.761.690) (14.811.000.000) (603.238.310) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 96.588.030.396 31.109.545.065 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 38.891.664.117 4.021.736.652 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 17.197.798.273 13.176.061.621 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 56.089.462.390 17.197.798.273 Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN Hasil penawaran umum perdana (Catatan 1c dan 20d) Penambahan setoran modal saham: Entitas Anak Perusahaan (Catatan 20b) Hutang bank jangka panjang Penerimaan Pembayaran Penerimaan dari hutang lain-lain - jangka panjang Pembayaran hutang pembiayaan konsumen Pembayaran dividen tunai (Catatan 24) Penurunan hutang bank jangka pendek Bagian pemegang saham nonpengendali atas dividen tunai Entitas Anak Pembayaran beban emisi saham (Catatan 21) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 11 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Trisula International (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Transindo Global Fashion berdasarkan Akta Notaris Achmad Bajumi, S.H., No. 38 tanggal 13 Desember 2004 yang kemudian diubah dengan Akta No. 26 dari Notaris yang sama tanggal 15 Februari 2005. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-14733 HT.01.01.TH.2005 tanggal 31 Mei 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 9315 tanggal 30 Agustus 2005. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 11 tanggal 6 Juli 2012, sehubungan dengan kepastian tentang jumlah saham yang diterbitkan oleh Perusahaan serta jumlah saham yang ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.10-29704 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012 (lihat Catatan 1c dan 20d). Perusahaan tergabung dalam Trisula grup di mana PT Trisula Insan Tiara merupakan entitas induk terakhir (ultimate parent entity). b. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pakaian jadi (garmen), industri garmen, industri tekstil serta usaha terkait lainya. Perusahaan berkedudukan di Gedung Trisula Center, Jln. Lingkar Luar Barat Blok A No. 1, Jakarta Barat dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2005. Perusahaan melakukan penjualan secara langsung melalui gerai penjualan (sales outlet) milik sendiri dan secara konsinyasi melalui kerja sama dengan retailer di beberapa pusat perbelanjaan yang tersebar di kawasan Jabodetabek, Manado, Surabaya, Bandung, Malang, Bali, Jambi, Palembang, Gorontalo, Yogyakarta, Bandar Lampung dan Makassar. c. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui Surat No. S-7469/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum perdana saham biasa atas nama sejumlah 300.000.000 saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada harga penawaran Rp 300 per saham dengan disertai dengan penerbitan 75.000.000 Waran Seri 1. Waran Seri 1 tersebut memberikan hak kepada setiap pemegangnya untuk membeli satu saham biasa atas nama pada harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Masa pelaksanaan Waran Seri 1 akan berakhir pada tanggal 28 Juni 2017. Bila Waran Seri 1 tersebut tidak dilaksanakan hingga habis masa berlakunya, Waran Seri 1 tersebut menjadi kedaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi. Adapun masa pelaksanaan Waran Seri 1 mulai berlaku pada tanggal 28 Desember 2012 dan akan berakhir pada tanggal 28 Juni 2017. Pada tanggal 28 Juni 2012, seluruh saham Perusahaan dan Waran Seri 1 tersebut telah tercatat di BEI. 12 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Entitas Anak Ringkasan informasi tentang Entitas Anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut: Entitas Anak PT Tritirta Saranadamai (TSD) Tempat Kedudukan Jakarta Persentase Kepemilikan Bidang Usaha Tahun Awal Operasi Komersial Jumlah Aset Sebelum Eliminasi 2012 2011 Penyewaan dan manajemen properti 98% 2008 20.198.593.117 20.057.048.386 PT Trimas Sarana Garment Industry (TMS) Bandung Industri garmen (ekspor) 95% 1991 43.266.162.658 32.071.485.258 PT Trisula Garmindo Manufacturing (TGM) Bandung Industri garmen (ekspor) 95% 1998 83.344.787.983 67.804.119.769 PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing (TSC) Bandung Industri garmen (ekspor) 50% 2000 PT Triduaribu Bersatu (TDB) *) Jakarta Perdagangan pakaian jadi dan alas kaki (impor) 51% 2012 *) 111.386.093.555 72.978.543.171 29.727.950.961 - TDB didirikan pada tanggal 3 September 2012 Akuisisi Saham TSD Pada tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan mengakuisisi 98 lembar saham TSD yang mewakili 98% kepemilikan dari PT Tritirta Inti Mandiri, entitas sepengendali (under common control), dengan biaya perolehan sebesar Rp 3.000.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TSD pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 2.822.024.520 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 177.975.480 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e dan 4). Setelah akuisisi saham tersebut, pada tanggal yang sama, Perusahaan mengambil bagian dari penambahan setoran modal saham TSD yang disetor penuh sebesar Rp 15.944.000.000. Dengan demikian seluruh biaya perolehan atas saham TSD adalah sebesar Rp 18.944.000.000. Akuisisi Saham TMS Pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 95% kepemilikan saham TMS dari PT Trisula Textile Industries sebanyak 460 lembar saham (46%) dan dari Asia Restructuring Capital, Ltd., sebanyak 490 lembar saham (49%), keduanya adalah entitas sepengendali, dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 14.250.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TMS pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 14.373.277.896 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 123.277.896 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e dan 4). Akuisisi Saham TGM Pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 95% kepemilikan saham TGM dari PT Trisula Insan Tiara sebanyak 18.900 lembar saham (90%) dan dari PT Trisula Textile Industries sebanyak 1.050 lembar saham (5%), keduanya adalah entitas sepengendali, dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 21.007.350.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TGM pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 25.204.393.660 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 4.197.043.660 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e dan 4). 13 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Entitas Anak (lanjutan) Akuisisi Saham TSC Pada tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan mengakuisisi 50% kepemilikan saham TSC dari PT Trisula Insan Tiara sebanyak 2.779 lembar saham (50%) yang merupakan entitas sepengendali, dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 27.000.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TSC pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 28.509.014.279 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 1.509.014.279 yang seluruhnya juga dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e dan 4). Penyertaan Saham TDB Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 1, tanggal 3 September 2012, Perusahaan dan Trading 2000 Limited, Hong Kong, pihak ketiga, telah sepakat untuk mendirikan PT Triduaribu Bersatu (TDB) di mana dari jumlah modal ditempatkan TDB, Perusahaan telah mengambil bagian dan menyetor secara penuh sejumlah 153 saham atau senilai Rp 15.300.000.000. Jumlah penyertaan saham tersebut mencerminkan kepemilikan sebesar 51%. e. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen : : : Dedie Suherlan Lim Kwang Tak Liem Siau Bok Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi : : : : Tjhoi Lisa Tjahjadi Lalit Matai Rudolf Simarmata Yohanes Linero Komite Audit Ketua Anggota Anggota : : : Liem Siau Bok Michell Suharli Ong Po Han Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi (selain dari Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi) merupakan personil manajemen kunci Perusahaan. Manajemen kunci memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah keseluruhan karyawan tetap yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing adalah 1.443 dan 1.529 orang (tidak diaudit). 14 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) f. Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 20 Maret 2013. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun atas basis akrual. Laporan keuangan konsolidasian tersebut diukur berdasarkan biaya perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu (seperti persediaan) yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun yang tersebut. Laporan arus kas konsolidasian tersebut disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) di mana arus kas dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang fungsional dan mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. c. Perubahan Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali untuk hal-hal yang terkait dengan penerapan beberapa SAK, baik baru ataupun revisi, yang berlaku efektif 1 Januari 2012. Perubahan SAK yang memiliki dampak signifikan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah: PSAK No. 24 (Revisi 2010) tentang “Imbalan Kerja” yang memperkenalkan alternatif pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial di mana seluruhnya dapat diakui melalui pendapatan komprehensif lainnya. PSAK revisi ini juga menambahkan beberapa ketentuan mengenai pengungkapan seperti antara lain, - persentase atau jumlah setiap kategori utama yang membentuk nilai wajar dari aset program, deksripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan ekspektasi tingkat imbal hasil aset program secara keseluruhan, jumlah nilai kini liabilitas imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk tahun berjalan dan empat tahun sebelumnya serta, jumlah penyesuaian yang muncul atas aset dan liabilitas program untuk tahun berjalan dan empat tahun sebelumnya. Manajemen tetap memilih untuk menggunakan pendekatan koridor seperti tahun-tahun sebelumnya dalam pengakuan terhadap keuntungan (kerugian) aktuarial (lihat Catatan 2p). 15 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) PSAK No. 60 tentang “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” yang menggabungkan dan memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan atas instrumen keuangan. Prinsip utama dari PSAK baru ini adalah untuk mengungkapkan informasi yang memadai sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak terhadap kinerja dan posisi keuangan. PSAK baru ini juga menambahkan ketentuan mengenai pengungkapan risiko, manajemen risiko dan analisis sensitivitas untuk instrumen keuangan atas perubahan dari risiko-risiko yang terkait. Beberapa ketentuan baru lainnya adalah, - pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari risiko-risiko keuangan, penambahan pengungkapan untuk hal-hal yang mempengaruhi jumlah laba komprehensif di mana keuntungan dan kerugian dipisahkan berdasarkan kategori instrumen keuangan, pengungkapan nilai wajar untuk setiap kelompok aset dan liabilitas keuangan serta pengungkapan hirarki nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan. Kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak telah diubah dan beberapa pengungkapan juga telah ditambahkan untuk menyesuaikan dengan ketentuan transisi dari masing-masing SAK tersebut. Perubahan SAK yang relevan lainnya, yang juga berlaku efektif 1 Januari 2012, namun tidak memiliki dampak signifikan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: - PSAK No. 10 (Revisi 2010) tentang "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing" yang menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas serta bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. - PSAK No. 13 (Revisi 2011) tentang “Properti Investasi” yang mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapannya dalam laporan keuangan. - PSAK No. 16 (Revisi 2011) tentang “Aset Tetap” yang menentukan perlakuan akuntansi untuk aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi Perusahaan dan Entitas Anak pada aset tetap dan perubahannya. Bahasan utama di dalam akuntansi terhadap aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, beban penyusutan dan kerugian penurunan nilai yang harus diakui. - PSAK No. 26 (Revisi 2011) tentang Biaya Pinjaman" yang mengatur akuntansi untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian. - PSAK No. 30 (Revisi 2011) tentang “Sewa” yang mengatur mengenai klasifikasi dari setiap elemen sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah, jika sewa meliputi tanah dan bangunan. Suatu aset sewa yang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual dicatat sesuai dengan PSAK No. 58 (Revisi 2009) tentang “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. - PSAK No. 46 (Revisi 2010) tentang “Pajak Penghasilan” yang mengatur perlakuan akuntansi untuk konsekuensi pajak kini dan masa depan atas (a) pemulihan masa depan dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan (b) transaksi-transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Standar revisi ini juga terkait dengan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi fiskal atau kredit pajak yang belum dimanfaatkan serta penyajian dan pengungkapan pajak penghasilan di dalam laporan keuangan konsolidasian. 16 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) - PSAK No. 50 (Revisi 2010) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian” yang mengatur mengenai prinsip-prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan untuk saling hapus antara aset dan liabilitas keuangan. Prinsip di dalam PSAK ini melengkapi prinsip mengenai pengakuan dan pengukuran atas aset dan liabilitas keuangan di dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011) dan PSAK No. 60. - PSAK No. 55 (Revisi 2011) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang mengatur mengenai prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset dan liabilitas keuangan serta kontrak untuk pembelian atau penjualan intrumen non-keuangan. Ketentuan mengenai penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No. 50 (Revisi 2010) sedangkan mengenai pengungkapan diatur dalam PSAK No. 60. - PSAK No. 56 (Revisi 2011) tentang “Laba Per Saham” yang mengatur mengenai prinsip-prinsip penentuan dan penyajian laba per saham sehingga meningkatkan daya banding antar entitas yang berbeda dalam periode yang sama atau antara periode yang berbeda dalam entitas yang sama. PSAK revisi ini menekankan pada faktor penyebut dalam perhitungan laba per saham. - ISAK No. 25 tentang “Hak atas Tanah” yang mengatur mengenai perlakuan biaya pengurusan legal yang timbul dalam perolehan awal atau perpanjangan hak atas tanah. d. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan, selaku entitas induk, dan seluruh Entitas Anak sebagai suatu entitas ekonomi tunggal (lihat Catatan 1d). Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, baik secara langsung atapun tidak langsung, lebih dari setengah (50%) kekuasaan suara pada entitas anak. Entitas anak dikonsolidasian sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal ketika Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk tiap transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa, kecuali dinyatakan lain. Seluruh saldo, penghasilan dan beban intra perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari transaksi intra perusahaan dan dividen, dieliminasi secara penuh. Kepentingan Nonpengendali (KNP) adalah bagian dari ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada Perusahaan. KNP disajikan pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan, selaku entitas induk. Seluruh laba rugi komprehensif konsolidasian diatribusikan kepada Perusahaan dan KNP, bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas entitas anak namun tanpa kehilangan pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak maka Perusahaan pada tanggal hilangnya pengendalian tersebut: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai tercatatnya; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima dan distribusi saham (jika ada); • mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak pada nilai wajarnya; • mereklasifikasi bagian Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba dan; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 17 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas sepengendali dan tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, liabilitas atau instrumen lainnya yang dipertukarkan, sehingga aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan tersebut dicatat sesuai dengan nilai buku. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi restrukturisasi antara Perusahaan dengan perusahaan lain yang merupakan entitas sepengendali, disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama, peristiwa kuasi reorganisasi, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi serta pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak ketiga. f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan di dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Berdasarkan PSAK tersebut, (1) Orang atau anggota keluarga terdekatnya dikatakan memiliki relasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian ataupun pengendalian bersama terhadap Perusahaan dan Entitas Anak, (ii) memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak, atau (iii) merupakan personil manajemen kunci dari Perusahaan dan Entitas Anak ataupun entitas induk dari Perusahaan (2) Suatu entitas memiliki relasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika memenuhi salah satu dari hal berikut ini: (i) Entitas tersebut dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah anggota dari kelompok usaha yang sama, (ii) Merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas Anak (atau entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut merupakan anggota suatu kelompok usaha di mana Perusahaan dan Entitas Anak adalah anggota dari kelompok usaha tersebut), (iii) Entitas tersebut dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama, (iv) Satu entitas yang merupakan ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas Anak serta entitas lain yang merupakan entitas asosiasi dari Perusahaan dan Entitas Anak, (v) Entitas yang merupakan suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak. Jika Perusahaan dan Entitas Anak adalah penyelenggara program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak, (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) di atas, (vii) Entitas yang dipengaruhi secara signifikan oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) (i) atau orang yang bersangkutan merupakan personil manajemen kunci dari entitas tersebut (atau entitas induk dari entitas). Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan di dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian. 18 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Pengakuan Awal Aset Keuangan Aset keuangan diakui apabila Perusahaan dan Entitas Anak memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui pada tanggal transaksi yaitu tanggal ketika di mana Perusahaan dan Entitas Anak berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan. Pengukuran pada Saat Pengakuan Awal Aset Keuangan Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss) (FVTPL). Aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar, namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya akan langsung dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Aset Keuangan Pengukuran setelah pengakuan awal tergantung pada bagaimana aset keuangan tersebut dikategorikan yaitu: (i) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan (held for trading) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur pada kelompok ini. Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain. Seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar, termasuk selisih kurs, bunga dan dividen, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (loan and receivable) di mana merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada). (iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada). (iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau aset keuangan yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga (3) kategori di atas. Aset keuangan tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain. Perubahan nilai wajar dari aset keuangan diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya [kecuali untuk kerugian penurunan nilai, laba (rugi) selisih kurs dan bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif] sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. 19 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan (lanjutan) Seluruh aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang meliputi akun kas dan setara kas, seluruh akun piutang dan uang jaminan dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Penghentian Pengakuan atas Aset Keuangan Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Perusahaan dan Entitas Anak telah, secara substansial, mentransfer aset keuangan dan transfer tersebut telah memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Pada saat penghentian aset keuangan, selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari 1) pembayaran yang diterima (termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi liabilitas baru yang ditanggung) dan 2) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi. Liabilitas Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan liabilitas tersebut. Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak mengukur seluruh akun liabilitas keuangan, yang meliputi akun hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar dan hutang bank jangka panjang, pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan FVTPL. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa. Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Perusahaan dan Entitas Anak saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum dengan entitas lain untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga penutupan di pasar aktif yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. 20 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Estimasi Nilai Wajar (lanjutan) Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang mengerti, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi. h. Kas dan Setara Kas Akun kas dan setara kas meliputi saldo kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya. i. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan Seluruh aset keuangan atau kelompok aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa merugikan, yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan atau kelompok aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan di mana dapat diestimasi secara andal. Bukti objektif penurunan nilai dapat meliputi beberapa indikasi seperti pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam memiliki kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data terobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, di mana termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau suatu kondisi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset keuangan. Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif pada saat pengakuan awal dari aset tersebut. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan akun cadangan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan secara kolektif untuk aset lainnya. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan secara individual, terlepas aset tersebut signifikan ataupun tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya diakui secara individual, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka rugi penurunan nilai yang lalu dipulihkan, baik secara langsung ataupun dengan menggunakan akun cadangan. Namun demikian pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan jumlah tercatat aset melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan. Jumlah pemulihan aset keuangan tersebut diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif. 21 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan (lanjutan) Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal serta aset keuangan jangka pendek lainnya dicatat pada biaya perolehan. Penurunan yang signifikan atau berkepanjangan atas nilai wajar dari aset keuangan tersebut di bawah biaya perolehannya merupakan suatu bukti objektif penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan. j. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya-biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Sedangkan nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya persediaan dihitung dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Penyisihan penurunan nilai persediaan karena adanya keusangan, kerusakan dan cacat, ditentukan secara berkala berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto. Seluruh penurunan nilai persediaan di bawah nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan lainnya (jika ada) diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. k. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). l. Aset Tetap Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian, biaya pinjaman dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Biaya perolehan juga termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur (kecuali tanah yang tidak disusutkan) sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (jika ada). Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. 22 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Aset Tetap (lanjutan) Penyusutan dihitung sejak aset tersebut siap untuk digunakan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot 4 - 20 4-8 4-8 4-8 4-8 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut (jika ada) berlaku prospektif. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dipindahkan ke masingmasing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Sebagaimana diatur di dalam ISAK No. 25 tentang “Hak atas Tanah”, biaya hak legal atas tanah ketika tanah pertama kali diperoleh, baik dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Bangunan dan Hak Pakai, diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan tidak disusutkan, kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai bagian dari aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek. m. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (meliputi tanah, bangunan atau prasarana yang menjadi bagian dari tanah dan/atau bangunan) yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau kedua-duanya dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa; atau untuk tujuan administratif; atau untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Setelah pengakuan awal Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model biaya di mana properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai (jika ada). Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi tersebut. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi yaitu 20 tahun. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. 23 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Properti Investasi (lanjutan) Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi kepada pihak lain. Sedangkan transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang "Penurunan Nilai Aset", pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset non-keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan (recoverable amount) atas aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara 1) nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan 2) nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Sedangkan dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Apabila nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penilaian yang dilakukan pada setiap tanggal pelaporan juga menguji apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika terdapat indikasi tersebut, maka manajemen mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya akan dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai yang terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. o. Beban Emisi Saham Ditangguhkan Beban-beban yang berhubungan secara langsung dengan rencana penawaran umum perdana saham Perusahaan (lihat Catatan 1c dan 20c) ditangguhkan dan akan dikurangkan dengan akun tambahan modal disetor yang timbul dari selisih antara harga penawaran umum perdana dengan nilai nominal saham (lihat Catatan 2q). 24 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Perhitungan imbalan pasca kerja jangka panjang didasarkan pada ketentuan di dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi neto dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program (jika ada) pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini dibagi selama rata-rata sisa masa kerja ekspektasian dari para karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu dibebankan pada saat imbalan tersebut telah menjadi hak (vested) dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vest. Jika imbalan tersebut menjadi vest segera setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, biaya jasa lalu segera diakui. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan jumlah neto dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan (yang didiskontokan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah pada pasar aktif) ditambah keuntungan (dikurangi kerugian) yang belum diakui, dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui serta dikurangi nilai wajar aset program yang akan digunakan untuk penyelesaian liabilitas secara langsung (jika ada). q. Tambahan Modal Disetor Akun tambahan modal disetor seluruhnya meliputi agio saham yang merupakan kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal setelah dikurangi dengan biaya emisi saham. Biaya emisi saham merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM-LK. Biaya-biaya seperti biaya pencatatan saham di bursa atas saham yang sudah beredar, biaya yang berkaitan dengan dividen saham atau pemecahan saham dan biaya lain yang tidak dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan saham, dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. r. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh dan nilainya dapat diukur secara andal. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima. Manajemen menerapkan kriteria spesifik berikut di mana pendapatan dari: - penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang dagangan kepada pelanggan, - penjualan ekspor diakui ketika barang dagangan telah dikapalkan, - penjualan konsinyasi melalui pihak ketiga diakui pada saat terjadinya penjualan dari pihak ketiga tersebut, - jasa sewa diakui sesuai dengan masa sewa (garis lurus) sebagaimana disebutkan di dalam kontrak sewa. Seluruh penerimaan dari pelanggan yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Diterima di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam mata uang fungsional (Rupiah) berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disajikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai kurs yang digunakan untuk konversi ke dalam mata uang Rupiah adalah sebagai berikut: 25 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) 2012 Dolar AS Euro Poundsterling Dolar Hong Kong Dolar Selandia Baru Dolar Australia t. 9.670 12.810 15.579 1.247 7.931 10.025 2011 9.068 11.739 13.969 1.167 7.006 9.203 Pajak Penghasilan Pajak Kini Aset (liabilitas) pajak kini ditentukan sebesar jumlah ekspektasi restitusi dari (atau dibayarkan kepada) otoritas perpajakan yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak kini diakui atas laba kena pajak di dalam laporan laba rugi kompehensif konsolidasian tahun berjalan kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang diakui di luar laba rugi (baik diakui pada pendapatan komprehensif lainnya ataupun dibebankan secara langsung ke ekuitas). Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, serta atas kredit pajak dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang masih dapat dimanfaatkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah setiap akhir tanggal pelaporan dan dikurangi ketika tidak terdapat kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai untuk memanfaatkan seluruh atau sebagian aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan diakui atas laba kena pajak di dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang diakui di luar laba rugi (baik diakui pada pendapatan komprehensif lainnya ataupun dibebankan secara langsung ke ekuitas). Pajak Final Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5/2002 tanggal 23 Maret 2002, setiap pendapatan sewa atas tanah dan/atau bangunan merupakan objek dari pajak penghasilan final sebesar 10% dan beban yang berhubungan dengan kegiatan di atas tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak penghasilan badan. Perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas yang terkait dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset ataupun liabilitas pajak tangguhan. 26 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak Final (lanjutan) Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak penghasilan diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan yang terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak. u. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan selaku entitas induk selama tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. v. Segmen Operasi Segmen operasi disajikan dengan cara yang sesuai dengan pelaporan internal yang diberikan oleh para manajer segmen kepada pembuat keputusan operasional. Segmen operasi tersebut dikelola secara independen oleh tiap-tiap manajer yang bertanggungjawab atas kinerja dari masing-masing segmen operasi yang ada dalam lingkup wewenangnya. Sedangkan pembuat keputusan operasional adalah pihak yang melakukan penelaahan terhadap laporan segmen di mana laporan tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen. 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Adanya ketidakpastian terkait dengan asumsi dan estimasi dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Pertimbangan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan di dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011) telah dipenuhi, termasuk ketika manajemen mengelompokkan seluruh aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (lihat Catatan 2g dan 32). Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama di mana Perusahaan dan Entitas Anak beroperasi. Mata uang tersebut merupakan mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa atau mata uang dari satu negara yang kekuatan persaingan dan pengaruhnya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa. Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat dalam menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi yang mendasari operasi Perusahaan dan Entitas Anak. 27 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada tolak ukur yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Keadaan dan asumsi mengenai perkembangan masa depan yang ada saat ini dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya Penyisihan Penurunan Nilai dan Keusangan Persediaan Penyisihan penurunan nilai masing-masing persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang ada, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan penurunan ditetapkan berdasarkan estimasi terbaik manajemen dan dievaluasi kembali serta disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi tersebut. Jumlah tercatat persediaan sebelum penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing adalah sebesar Rp 110.586.849.883 dan Rp 91.772.480.820 (lihat Catatan 7). Penyusutan Aset Tetap dan Properti Investasi Biaya perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset berkisar antara 4 sampai dengan 20 tahun (lihat Catatan 2l dan 2m). Estimasi tersebut adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri sejenis. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai residu aset yang bersangkutan, dan karenanya biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk direvisi. Jumlah tercatat aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 71.267.277.531 dan Rp 65.237.468.561 (lihat Catatan 10). Sedangkan jumlah tercatat properti investasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing adalah sebesar Rp 5.657.249.658 dan Rp 458.169.344 (lihat Catatan 11). Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang bergantung pada pemilihan asumsi aktuaria yang digunakan untuk menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut meliputi antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan sebelumnya yang memiliki pengaruh lebih besar antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan (lihat Catatan 2p dan 19). Meskipun manajemen berkeyakinan bahwa asumsi pada tanggal pelaporan tersebut wajar dan telah sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas dan beban imbalan kerja jangka panjang. Jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing adalah sebesar Rp 348.543.866 dan Rp 1.180.642.668 (lihat Catatan 19). 28 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Pajak Penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak selaku wajib pajak menghitung liabilitas perpajakannya secara self assessment berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Perhitungan tersebut dianggap benar selama belum terdapat ketetapan dari Direktur Jenderal Pajak atas jumlah pajak yang terhutang atau ketika sampai dengan jangka waktu lima (5) tahun (masa daluwarsa pajak) tidak terdapat ketetapan pajak yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak penghasilan yang terhutang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti pemeriksaan pajak, penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan interpretasi antara manajemen dan pejabat kantor pajak terhadap peraturan pajak tertentu. Perbedaan hasil aktual dan jumlah tercatat tersebut dapat mempengaruhi jumlah tagihan pajak, hutang pajak, beban pajak dan aset pajak tangguhan. Jumlah tercatat hutang pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 10.049.317.063 dan Rp 6.380.703.314 (lihat Catatan 14b). 4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN SEPENGENDALI DAN PENYAJIAN KEMBALI Pada tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan melakukan akuisisi atas saham TSD dan pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan melakukan akuisisi atas saham TMS dan TGM (lihat Catatan 1d). Seluruh transaksi akuisisi tersebut dilakukan dengan pihak-pihak yang merupakan entitas sepengendali dan hubungan tersebut tidak bersifat sementara. Ringkasan dari transaksi akuisisi saham tersebut adalah sebagai berikut: Biaya Perolehan Bagian Atas Jumlah Tercatat Aset Bersih TSD TMS TGM 3.000.000.000 14.250.000.000 21.007.350.000 2.822.024.520 14.373.277.896 25.204.393.660 (177.975.480) 123.277.896 4.197.043.660 Jumlah 38.257.350.000 42.399.696.076 4.142.346.076 Selisih Transaksi di atas merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan oleh karena itu dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Jumlah selisih yang timbul antara biaya perolehan dan bagian proporsional atas jumlah tercatat aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi tersebut yaitu sebesar Rp 4.142.346.076 seluruhnya diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan melakukan akusisi atas saham TSC (lihat Catatan 1d) dari pihak yang merupakan entitas sepengendali dengan ringkasan transaksi sebagai berikut: Biaya perolehan Bagian atas jumlah tercatat aset bersih TSC Selisih 27.000.000.000 28.509.014.279 1.509.014.279 Dalam kaitannya dengan penerapan PSAK No. 38 di atas, seluruh transaksi akusisi saham TSC tersebut seolah-olah telah dilakukan sejak tanggal 1 Januari 2011. Laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 disajikan kembali untuk mencerminkan dampak proforma transaksi akusisi saham TSC. Guna mencerminkan dampak proforma tersebut, seluruh bagian atas laba bersih Entitas Anak sebelum tanggal akusisi dikonsolidasikan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian di mana seluruhnya dicatat dan disajikan dalam akun “Dampak Penyesuaian Proforma”. 29 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PENYAJIAN KEMBALI Berikut adalah ikhtisar laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebelum transaksi akuisisi saham TSC. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Sebelum Akuisisi TSC 2011 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan - bersih Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka 7.670.934.960 36.816.936.646 1.973.544.771 64.905.940.203 1.727.905.730 1.274.120.414 3.100.794.690 7.805.898.600 32.191.374.406 1.026.118.773 51.111.942.990 5.152.702.900 1.005.751.096 696.167.307 Jumlah Aset Lancar 117.470.177.414 98.989.956.072 ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - bersih Properti investasi - bersih Uang jaminan Beban emisi saham ditangguhkan 89.326.351 29.912.331.578 16.494.747.171 675.927.149 603.238.310 246.455.176 27.093.855.579 17.507.258.344 446.853.567 - Jumlah Aset Tidak Lancar 47.775.570.559 45.294.422.666 165.245.747.973 144.284.378.738 JUMLAH ASET 30 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PENYAJIAN KEMBALI Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Sebelum Akuisisi TSC 2011 2010 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABLITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang pajak Pendapatan diterima di muka Beban masih harus dibayar Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 56.490.946.831 16.538.129.652 548.999.047 890.932.269 343.782.070 1.410.705.597 49.370.295.301 12.423.975.770 699.220.821 1.141.263.943 34.363.574 1.409.051.369 734.602.397 71.900.118 76.958.097.863 65.150.070.896 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2.586.174.048 199.507.095 1.180.642.668 87.945.854 133.373.804 2.453.958.642 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3.966.323.811 2.675.278.300 80.924.421.674 67.825.349.196 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba 70.000.000.000 4.142.346.076 7.746.434.442 35.000.000.000 (177.975.480) 37.732.553.467 1.535.547.596 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 81.888.780.518 74.090.125.583 2.432.545.781 2.368.903.959 84.321.326.299 76.459.029.542 165.245.747.973 144.284.378.738 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Kepentingan Nonpengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 31 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Setelah Akuisisi TSC 2011 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan - bersih Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka 17.197.798.273 49.643.518.908 2.195.920.016 91.589.506.440 4.022.974.280 2.577.612.335 2.450.776.446 13.176.061.621 45.538.208.970 1.063.962.675 74.911.746.277 9.366.455.325 1.469.553.555 822.001.607 169.678.106.698 146.347.990.030 ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - bersih Properti investasi - bersih Uang jaminan Aset tidak lancar lainnya Beban emisi saham ditangguhkan 467.549.953 65.237.468.561 458.169.344 668.427.149 844.285.266 603.238.310 1.027.786.899 63.584.326.971 492.318.613 439.353.567 73.133.567 - Jumlah Aset Tidak Lancar 68.279.138.583 65.616.919.617 237.957.245.281 211.964.909.647 Jumlah Aset Lancar JUMLAH ASET 32 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Setelah Akuisisi TSC 2011 2010 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 59.687.176.435 23.060.917.001 1.671.866.785 6.380.703.314 2.222.398.011 343.782.069 63.497.604.455 23.455.341.813 1.039.490.468 4.898.282.404 2.578.873.347 34.363.572 2.016.876.282 401.904.462 95.383.719.897 95.905.860.521 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 4.865.689.029 199.507.095 1.180.642.668 663.611.488 133.373.804 3.935.739.096 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 6.245.838.792 4.732.724.388 101.629.558.689 100.638.584.909 70.000.000.000 4.142.346.076 26.003.180.147 7.746.434.441 35.000.000.000 (177.975.480) 55.166.201.065 1.535.547.596 107.891.960.664 91.523.773.181 28.435.725.928 19.802.551.557 JUMLAH EKUITAS 136.327.686.592 111.326.324.738 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 237.957.245.281 211.964.909.647 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali 33 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PENYAJIAN KEMBALI Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 2011 Sebelum Akusisi TSC PENJUALAN BERSIH Setelah Akusisi TSC 288.199.231.881 BEBAN POKOK PENJUALAN (235.838.683.552 ) LABA KOTOR Penjualan dan pemasaran Umum dan administrasi Pendapatan lain-lain Beban lain-lain 470.116.723.006 (367.696.725.183) 52.360.548.329 102.419.997.823 (18.799.453.655 ) (19.669.683.506 ) 1.112.942.708 (810.616.691 ) (19.808.019.079) (43.054.672.711) 2.735.452.285 (1.774.949.100) LABA USAHA 14.193.737.185 40.517.809.218 Pendapatan bunga Beban keuangan 41.281.972 (3.075.731.302 ) 199.279.638 (3.889.971.783) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 11.159.287.855 36.827.117.073 BEBAN PAJAK PENGHASILAN (2.789.641.097 ) (9.196.405.218) 8.369.646.758 27.630.711.855 LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA (1.845.118.090 ) LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA (11.475.650.639) 6.524.528.668 16.155.061.216 - - JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 6.524.528.668 16.155.061.216 LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 8.056.004.936 313.641.822 17.686.537.484 9.944.174.370 JUMLAH 8.369.646.758 27.630.711.855 LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 6.210.886.846 313.641.822 6.210.886.845 9.944.174.371 JUMLAH 6.524.528.668 16.155.061.216 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN 34 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2011 2012 Kas Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 300.879.164 202.347.085 11.296.968.011 1.955.356.753 940.930.174 573.940.579 401.228.301 184.689.674 125.726.695 103.908.077 2.478.676 1.745.000 236.132.623 7.711.552.506 1.932.925.615 117.260.787 575.380.449 218.966.686 34.948.346 2.685.964 - 10.441.092.376 6.174.058.762 4.925.562.839 12.995.997 - 2.450.590.909 2.284.081.210 18.639.454 28.622.870 470.375.358 143.480.640 9.806.979 183.129 Sub-jumlah 37.620.864.251 15.755.451.188 Deposito berjangka - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk 13.000.000.000 3.750.000.000 1.417.718.975 1.240.000.000 - Sub-jumlah 18.167.718.975 1.240.000.000 Jumlah 56.089.462.390 17.197.798.273 Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Resona Perdania PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Resona Perdania PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Central Asia Tbk Dolar Australia PT Bank OCBC NISP Tbk Euro PT Bank OCBC NISP Tbk Tingkat suku bunga deposito berjangka berkisar antara 5,5% - 8,50% per tahun pada tahun 2012 dan berkisar antara 6,75% - 8,00% per tahun pada tahun 2011. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak-pihak yang berelasi ataupun yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. 35 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA a. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Pihak ketiga Pihak berelasi (lihat Catatan 32) 90.864.195.696 2.585.800.159 48.808.634.202 834.884.706 Jumlah 93.449.995.855 49.643.518.908 b. Rincian saldo piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Dolar AS Dolar Australia Rupiah Dolar Selandia Baru 72.436.186.562 11.195.349.076 9.638.187.794 180.272.423 38.717.932.748 4.583.930.272 6.292.188.111 49.467.777 Jumlah 93.449.995.855 49.643.518.908 c. Rincian saldo piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 2011 2012 Lancar Telah jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 47.804.857.825 33.287.035.906 17.231.868.231 17.003.947.074 5.281.674.572 6.127.648.153 13.711.940.281 1.635.476.847 182.508.575 826.557.299 93.449.995.855 49.643.518.908 Manajemen berkeyakinan tidak terdapat adanya bukti objektif penurunan nilai atas piutang usaha dan bahwa seluruh saldo tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas piutang. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, piutang usaha TMS dan TGM dijaminkan atas pinjaman dari PT Bank Resona Perdania dan PT Bank OCBC NISP Tbk (lihat Catatan 12). 36 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PERSEDIAAN Rincian persediaan adalah sebagai berikut: 2011 2012 Barang jadi Bahan baku Bahan pembantu Barang dalam proses Suku cadang Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 45.618.613.330 33.091.044.421 16.325.730.859 14.750.278.885 801.182.388 36.947.768.947 22.019.969.412 16.948.607.712 15.285.957.689 570.177.060 Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan 110.586.849.883 (574.891.245) 91.772.480.820 (182.974.380) Bersih 110.011.958.638 91.589.506.440 Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Saldo awal Beban penyisihan penurunan nilai persediaan Penghapusan persediaan 182.974.380 430.993.363 (39.076.498) 182.974.380 - Saldo akhir 574.891.245 182.974.380 Berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan fisik dan nilai realisasi neto persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas keusangan dan penurunan nilai persediaan. Biaya persediaan yang diakui sebagai bagian dari beban pokok penjualan pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 218.607.514.282 dan Rp 242.059.676.115 (lihat Catatan 26). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan milik Perusahaan, TMS, TGM dan TSC digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank UOB Indonesia, PT Bank Resona Perdania dan PT Bank OCBC NISP Tbk (lihat Catatan 12). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebanjiran, kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah Dolar AS Dolar Australia Poundsterling Euro Dolar Hong Kong 60.555.866.536 5.589.446 2.434.821 356.604 60.923 4.883 2011 37.000.000.000 7.848.392 9.781 16.599 46.012 4.947 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. 37 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. UANG MUKA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Pemasok - pihak ketiga Pameran Lain-lain 17.213.667.124 77.800.000 152.899.978 3.721.933.100 270.241.993 30.799.187 Jumlah 17.444.367.102 4.022.974.280 Uang muka yang dibayarkan kepada pemasok terkait dengan pembelian persediaan. 9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Sewa Asuransi 5.832.054.121 178.848.819 2.286.522.098 164.254.348 Jumlah 6.010.902.940 2.450.776.446 10. ASET TETAP Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: 2012 Saldo Awal Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Sub-jumlah Aset dalam penyelesaian bangunan Jumlah Biaya Perolehan Penambahan Reklasifikasi ke Akun Properti Investasi Pengurangan Saldo Akhir 13.790.851.737 - - (3.408.100.000) 10.382.751.737 47.569.639.284 68.530.830.125 3.710.122.349 3.810.633.662 1.076.700.000 12.053.533.557 514.030.085 373.786.363 6.859.332.016 119.500.000 (2.591.900.000) - 46.054.439.284 73.725.031.666 4.224.152.434 4.064.920.025 6.865.721.289 4.228.287.835 - - 11.094.009.124 144.277.798.446 18.246.337.840 6.978.832.016 (6.000.000.000) 149.545.304.270 - 2.092.075.605 - - 2.092.075.605 144.277.798.446 20.338.413.445 6.978.832.016 (6.000.000.000) 151.637.379.875 38 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) 2012 (lanjutan) Saldo Awal Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Reklasifikasi ke Akun Properti Investasi Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 16.139.854.005 53.980.122.693 2.366.637.259 1.507.157.468 2.374.647.626 4.274.471.361 279.626.218 673.173.556 6.431.426.547 119.500.000 (637.175.417) - 17.877.326.214 51.823.167.507 2.646.263.477 2.060.831.024 5.046.558.460 915.955.662 - - 5.962.514.122 79.040.329.885 8.517.874.423 6.550.926.547 (637.175.417) 80.370.102.344 65.237.468.561 71.267.277.531 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Saldo Awal Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Bangunan dan Prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir 13.790.851.737 - - - 13.790.851.737 45.860.268.559 65.088.262.559 2.985.678.378 3.242.244.864 1.709.370.725 7.450.600.963 724.443.971 1.736.695.909 4.008.033.397 1.168.307.111 - 47.569.639.284 68.530.830.125 3.710.122.349 3.810.633.662 6.133.544.368 732.176.921 - - 6.865.721.289 137.100.850.465 12.353.288.489 5.176.340.508 - 144.277.798.446 13.592.018.069 51.494.480.166 2.145.700.652 1.831.879.226 2.547.835.936 3.867.040.216 220.936.607 605.136.860 1.381.397.689 929.858.618 - 16.139.854.005 53.980.122.693 2.366.637.259 1.507.157.468 4.452.445.381 594.113.079 - - 5.046.558.460 73.516.523.494 7.835.062.698 2.311.256.307 - 79.040.329.885 63.584.326.971 65.237.468.561 39 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) Penyusutan dibebankan pada beban usaha tahun berjalan dengan rincian sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Beban pokok penjualan (lihat Catatan 26) Penjualan dan pemasaran (lihat Catatan 27) Umum dan administrasi (lihat Catatan 28) 5.662.156.355 365.008.847 2.490.709.221 5.380.238.962 76.517.965 2.378.305.771 Jumlah 8.517.874.423 7.835.062.698 Perhitungan laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Hasil penjualan Nilai buku 959.557.000 379.810.881 3.229.015.158 2.865.084.201 Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 29) 579.746.119 363.930.957 Pada tahun 2012, pengurangan aset tetap termasuk pengembalian mesin milik TMS dengan nilai buku Rp 48.094.588 kepada pemasok. Kerugian yang timbul dari pengembalian tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Lain-lain - Lain-lain” Pada tanggal 31 Desember 2012, akun aset dalam penyelesaian seluruhnya merupakan akumulasi biaya pembangunan bangunan pabrik TSC. Persentase jumlah tercatat aset dalam penyelesaian terhadap nilai kontrak adalah sekitar 30%. Bangunan pabrik tersebut diperkirakan akan selesai pada bulan Juni 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 12 dan 16) dan hutang jangka panjang lainnya (lihat Catatan 18) dengan ringkasan sebagai berikut: Kelompok Aset Dijaminkan kepada Tanah PT Bank Resona Perdania, PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bank UOB Indonesia Mesin dan peralatan pabrik PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bumiputera Finance Seluruh kelompok aset tanah dan bangunan adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebanjiran, kerusuhan, kebakaran, sabotase dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebagai berikut: 40 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Rupiah Dolar AS 145.962.655.707 4.000.000 85.331.863.531 3.100.000 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan masing-masing adalah sebesar Rp 41.330.949.799 dan Rp 35.084.412.817. Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian, peristiwa atau keadaaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 11. PROPERTI INVESTASI Rincian dan mutasi properti investasi adalah sebagai berikut: 2012 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi dari Akun Aset Tetap Saldo Akhir Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Apartemen 682.985.358 - - 3.408.100.000 2.591.900.000 - 3.408.100.000 2.591.900.000 682.985.358 Jumlah Biaya Perolehan 682.985.358 - - 6.000.000.000 6.682.985.358 Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Apartemen 224.816.014 129.595.000 34.149.269 - 637.175.417 - 766.770.417 258.965.283 Jumlah Akumulasi Penyusutan 224.816.014 163.744.269 - 637.175.417 Nilai Buku 458.169.344 1.025.735.700 5.657.249.658 41 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Biaya Perolehan Apartemen 682.985.358 - - 682.985.358 Akumulasi Penyusutan Apartemen 190.666.745 34.149.269 - 224.816.014 Nilai Buku 492.318.613 458.169.344 Penyusutan atas properti investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 163.744.269 dan Rp 34.149.269 yang dibebankan pada akun beban umum dan adminstrasi (lihat Catatan 28). Reklasifikasi properti investasi pada tahun 2012 terkait dengan: Tanah dan bangunan pabrik milik TMS yang berada di Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Bandung dan disewakan kepada PT Nissiel Garment Manufacturer, pihak berelasi (lihat Catatan 32). Tanah dan bangunan kantor milik TSD yang dikenal dengan nama Trisula Center yang berada di Rawa Buaya, Jakarta Barat. Reklasifikasi tersebut dilakukan mengingat 58,66 % dari bangunan kantor tersebut digunakan sendiri untuk kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2012, bulan Januari 2012, Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) atas properti investasi yang meliputi tanah dan bangunan pabrik milik TMS dan unit apartemen milik TSD masing-masing adalah sebesar Rp 13.296.656.000 dan Rp 1.634.175.000. Properti investasi berupa unit apartemen dengan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun No. 1472/XVI/3/Karet Tengsin adalah atas nama TSD. Nilai wajar dari properti investasi tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.560.000.000 sebagaimana dilaporkan oleh KJPP Felix Sutandar & Rekan, penilai independen, dengan laporan No. FSR/PV-FS/020122/2012 tanggal 1 Februari 2012. Manajemen meyakini, tidak terdapat kejadian, peristiwa atau keadaaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Pada tahun 2011, seluruh properti investasi telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 20.000.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Properti investasi atas nama TMS digunakan jaminan hutang bank jangka pendek (lihat Catatan 12). 42 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini merupakan hutang bank (seluruhnya pihak ketiga) dengan rincian sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 PT Bank Resona Perdania Letter of credit Aksep ekspor valas Demand Loan 18.132.973.581 4.835.000.000 1.934.000.000 17.108.256.275 8.977.320.000 - Sub-jumlah 24.901.973.581 26.085.576.275 PT Bank OCBC NISP Tbk Post import financing Pre export financing Pinjaman Rekening Koran (PRK) Dolar AS Pinjaman Tetap on Demand 21.056.305.580 3.168.581.761 5.456.614.483 1.934.000.000 14.386.385.533 5.134.614.627 3.627.200.000 Sub-jumlah 31.615.501.824 23.148.200.160 1.000.000.000 10.000.000.000 - 453.400.000 57.517.475.405 59.687.176.435 PT Bank UOB Indonesia Revolving Credit Facility (RCF) PT Bank ICBC Demand loan Jumlah PT Bank Resona Perdania (BRP) a. TMS Berdasarkan Akta Perubahan Pengakuan Hutang No. 39 tanggal 15 Juni 2011 dari Notaris Tien Norman Lubis, S.H., yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Surat dari BRP tentang “Perubahan Perjanjian Kredit” No. 010396EFB dan 010397EFB tanggal 25 November 2012, TMS, Entitas Anak, memperoleh beberapa fasilitas kredit yang seluruhnya digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan pembelian impor dengan ringkasan sebagai berikut: Bunga Nama Fasilitas Maksimum Kredit per Tahun Aksep Ekspor Valuta Asing I Aksep Ekspor Valuta Asing II Sight Letter of Credit $AS 1.300.000 $AS 700.000 $AS 700.000 COLF+2% COLF+2% COLF+2% Berdasarkan perjanjian tersebut, jumlah maksimum fasilitas sight L/C apabila digunakan bersamasama dengan fasilitas Kredit Aksep Ekspor Valuta Asing II adalah sebesar $AS 700.000. Perusahaan telah mendapat persetujuan perpanjangan dari BRP atas seluruh fasilitas di atas sampai dengan tanggal 26 November 2013. 43 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Resona Perdania (BRP) (lanjutan) a. TMS (lanjutan) Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: - Tanah dan bangunan dengan luas 8.453 m2 dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 157 atas nama TMS yang berada di Desa Sayati, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 10 dan 11), - Piutang pihak ketiga TMS senilai $AS 750.000 (lihat Catatan 6), - Persediaan milik TMS dengan nilai sebesar $AS 750.000 (lihat Catatan 7). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TMS, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak diperkenankan untuk antara lain: - Memperoleh pinjaman dari pihak lain dan/atau menjaminkan aset. Memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan ataupun penyertaan modal. Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto S.H., No. 66 tanggal 28 Juli 2011, TMS melakukan perubahan Anggaran Dasar, susunan pemegang saham dan susunan pengurus Perusahaan. Sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari BRP, pihak bank menyatakan telah menerima pelaporan dari Perusahaan perihal perubahan Anggaran Dasar tersebut. b. TGM Berdasarkan Perjanjian Kredit yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Perubahan Perjanjian Kredit No. 00021BPL dan No.100135EFB, tanggal 26 November 2012, TGM telah memperoleh perpanjangan fasilitas Letter of Credit dan pinjaman aksep dari BRP dengan plafon gabungan sebesar $AS 2.000.000. Fasilitas ini berlaku hingga tanggal 26 November 2013 dan dikenai bunga COLF+2,625%. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan dengan luas 8.453 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 157 atas nama TMS yang berada di Desa Sayati, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 10), persediaan milik TGM senilai Rp 16.000.000.000 (lihat Catatan 7) dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Trisula Insan Tiara, pemegang saham Perusahaan (lihat Catatan 32). Selain itu, berdasarkan Perjanjian Kredit (Non-Komitmen) No. 110040FLB tanggal 26 November 2012, TGM juga memperoleh fasilitas PVA Plafond dengan jumlah maksimum $AS 500.000 yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja. Fasilitas ini berlaku hingga tanggal 26 November 2013 dan dikenai bunga COLF+2,75%. Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang usaha milik TGM senilai Rp 8.000.000.000 (lihat Catatan 6). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TGM, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak diperkenankan untuk antara lain melakukan: - Memperoleh pinjaman dari pihak lain dan/atau menjaminkan aset. - Memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha. - Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan ataupun penyertaan modal. Berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari BRP, pihak bank menyatakan telah menerima pelaporan dari TGM perihal perubahan Anggaran Dasar. 44 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) a. TGM Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit Perbankan No. 17 tanggal 15 Juni 2008 dari Notaris Wijaya Sunarman, S.H., yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Surat No. 010/Comm/M-Bdg/01010/00674/YW/III/2012 tanggal 11 Mei 2012 yang kemudian dinyatakan dengan Akta Perubahan No. 21 dari Notaris Adriani Budiono, S.H., TGM memperoleh perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit dari NISP, yang seluruhnya digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan pembelian impor, dengan ringkasan sebagai berikut: Nama Fasilitas PRK (Overdraft) Dolar AS Fasilitas Kombinasi Dolar AS Demand loan Dolar AS Maksimum Kredit $AS 1.000.000 $AS 4.000.000 $AS 400.000 Jangka Waktu 15 Juni 2013 15 Juni 2013 15 Juni 2013 Bunga per Tahun 6% - 7% 5% 6% Fasilitas kombinasi di atas meliputi antara lain fasilitas kredit Post Import Financing (PIF), Letter of Credit dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Dari jumlah gabungan maksimum kredit $AS 4.000.000 tersebut. Di samping itu, TGM juga memperoleh perpanjangan fasilitas Forex Line Dolar AS dan Pinjaman Rekening Koran dengan maksimum kredit masing-masing sebesar $AS 1.000.000 dan Rp 500.000.000 serta penambahan fasilitas Clean Nego dengan maksimum kredit $AS 2.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 15 Juni 2013 dan dapat diperpanjang kembali. Seluruh fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan: - tanah dan bangunan seluas 14.117 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 15 atas nama TGM yang berada di Desa Cilampeni, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 10); - jaminan perusahaan dari PT Trisula Insan Tiara (pemegang saham Perusahaan) (lihat Catatan 32); - piutang, persediaan, aset tetap berupa mesin-mesin dan peralatan tekstil milik TGM (lihat Catatan 6, 7 dan 10). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TGM, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak diperkenankan untuk antara lain mengubah Anggaran Dasar dan susunan pengurus. Selain itu, TGM juga diwajibkan untuk memelihara rasio debt to equity maksimum 2,75X. b. TSC Berdasarkan Perjanjian Pemberian Kredit dari NISP, di mana terakhir telah dirubah dengan Perjanjian Pemberian Kredit No. 016/COMM/M-BDG/01010/00674/YW/V/2012 tanggal 20 Juni 2012, TSC memperoleh fasilitas kredit sebagai berikut: a. Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan maksimum kredit sebesar $AS 300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja. b. Fasilitas Pre Export Financing dengan maksimum kredit sebesar $AS 1.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja. 45 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) (lanjutan) b. TSC (lanjutan) c. Fasilitas Past Importing Financing (SLC/ULC/UPAS/SKBDN) dengan maksimum kredit sebesar $AS 1.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan L/C. d. Fasilitas Forex Line dengan maksimum kredit sebesar $AS 3.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan hedging kurs. Fasilitas pinjaman di atas dijamin antara lain dengan: a. Tanah dan bangunan pabrik dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No.16 dan 38 yang terletak di Komplek Industri Trikencana, Kopo Soreang, KM 11,5, Bandung atas nama TSC dengan nilai sebesar Rp 25.225.000.000 (lihat Catatan 10). b. Mesin-mesin garmen milik TSC dengan nilai sebesar Rp 17.727.000.000 (lihat Catatan 10). c. Persediaan milik TSC dengan nilai sebesar Rp 10.000.000.000 (lihat Catatan 7). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TSC tanpa persetujuan tertulis dari NISP, tidak diperkenankan untuk antara lain: - merubah susunan pemegang saham dan pengurus, merubah sifat dan kegiatan usaha, melakukan konsolidasi, merger, dan akuisisi, menerima pinjaman dari pihak lain kecuali perjanjian yang telah ada sebelum perjanjian dilakukan, - membubarkan perseroan dan/atau mengajukan permohonan kepailitan dan/atau penundaan pembayaran kepada Pengadilan Niaga, - mendapatkan fasilitas kredit baru dari bank lain dan/atau lembaga keuangan lainnya, - mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban perseroan berdasarkan perjanjian kredit kepada pihak lain. PT Bank UOB Indonesia (UOB) Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Kredit dan Pemberian Jaminan No. 6 tanggal 20 April 2010 dari Notaris Adriani Budiono, S.H., yang telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Akta No. 37 tanggal 17 Juli 2012 dari Notaris Elisa Kurniati, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (lihat Catatan 16) dengan rincian sebagai berikut: - Fasilitas Promissory Notes (PN) yang kemudian diubah menjadi fasilitas Revolving Credit Facility (RCF) dengan maksimum kredit sebesar Rp 17.800.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 20 April 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan dan dikenai bunga 11% per tahun. - Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan maksimum kredit sebesar Rp 3.000.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 3 Desember 2016 dan akan dilunasi dalam 60 kali angsuran. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi Perusahaan dan dikenai bunga 11% per tahun. Seluruh saldo yang timbul dari fasilitas ini diakui sebagai bagian dari liabilitas jangka panjang (lihat Catatan 16). - Penambahan dalam bentuk Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan maksimum kredit sebesar Rp 1.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 20 April 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan dan dikenai bunga 11% per tahun. 46 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank UOB Indonesia (UOB) (lanjutan) Fasilitas pinjaman di atas dijamin antara lain dengan: - - - - tanah dan bangunan dengan luas keseluruhan 6.315 m2 dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 794/Ledeng atas nama Winiaty Suherlan (pihak berelasi) (lihat Catatan 32) yang berada di Kecamatan Cidadap, Bandung, tanah dan bangunan dengan luas keseluruhan 125 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 670/Selapanjang Jaya atas nama Perusahaan yang berada di Kecamatan Neglasari, Tangerang (lihat Catatan 10), tanah dan bangunan dengan luas keseluruhan 620 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 641/Selapanjang Jaya atas nama Perusahaan yang berada di Kecamatan Neglasari, Tangerang (lihat Catatan 10), jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Trisula Insan Tiara (pemegang saham Perusahaan) (lihat Catatan 32), persediaan milik Perusahaan dengan nilai sebesar Rp 20.000.000.000 (lihat Catatan 7). Sehubungan dengan perjanjian kredit di atas, tanpa persetujuan tertulis dari UOB, Perusahaan tidak diperkenankan untuk antara lain: - Membubarkan perseroan atau meminta dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran hutang melalui Pengadilan Niaga. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Perusahaan untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha perusahaan sehari-hari. Mengikatkan diri sebagai penjamin/penanggung (corporate guarantor) yang baru kepada pihak lain. PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) TMS Berdasarkan Akta Notaris Mellyani Noor Shandra, S.H., No. 173 dan 174 tentang Perjanjian Kredit dan Perjanjian Pembukaan Letter of Credit yang masing-masing bertanggal 26 Juli 2010 di mana kemudian telah diubah terakhir dengan Surat Perubahan Perjanjian Kredit No. 098/ICBC-BDG/PTD/VII/2011/P1 dan No. 099/ICBC-BDG/LC/VII/2011/P1 yang masing-masing bertanggal 25 Juli 2011, TMS memperoleh fasilitas pinjaman tetap on demand dan fasilitas Sight Letter of Credit dengan maksimum kredit masing-masing sebesar $AS 1.000.000 dan $AS 500.000. Kedua fasilitas tersebut digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan dikenai bunga 6% per tahun (dapat berubah sewaktu-waktu). Fasilitas ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan yaitu hingga tanggal 26 April 2013 dan dapat diperpanjang kembali. Pinjaman tersebut dijamin antara lain dengan: a. Tanah dengan luas keseluruhan 820 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 00105/Ciracas atas nama Chandra Andriati (pihak berelasi) (lihat Catatan 32) yang berada di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur; b. Tanah dengan luas keseluruhan 106.910 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 89/Ciracas atas nama PT Southern Cross Textile Industry (pihak berelasi) (lihat Catatan 32) yang berada di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur; Sehubungan dengan perjanjian tersebut, TMS tanpa persetujuan tertulis dari ICBC tidak diperkenankan untuk antara lain: a. Menjaminkan aset. b. Memperoleh pinjaman/memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha. c. Mengubah Anggaran Dasar, susunan pengurus dan pemegang saham. 47 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) (lanjutan) TMS (lanjutan) Selain hal tersebut diatas, TMS diwajibkan untuk menjaga rasio hutang terhadap modal dengan nilai maksimum 1,50X. Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto S.H., No. 66 tanggal 28 Juli 2011, TMS melakukan perubahan Anggaran Dasar, susunan pemegang saham dan pengurus. Sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari ICBC, pihak bank menyatakan telah menerima pelaporan dari TMS perihal perubahan Anggaran Dasar, susunan pemegang saham dan pengurus serta pembagian dividen. Seluruh fasilitas ini telah dilunasi pada tahun 2012. 13. HUTANG USAHA a. Rincian hutang usaha berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Pihak ketiga Pihak berelasi (lihat Catatan 32) 29.094.556.799 5.721.362.553 20.683.356.380 2.377.560.621 Jumlah 34.815.919.352 23.060.917.001 b. Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Dolar AS Rupiah Dolar Australia Euro Poundsterling Dolar Hong Kong 23.334.142.981 9.560.137.323 1.794.057.960 114.042.134 13.130.449 408.505 11.438.959.736 10.340.031.820 1.247.973.192 22.178.466 11.773.787 - Jumlah 34.815.919.352 23.060.917.001 48 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. HUTANG USAHA (lanjutan) c. Sedangkan rincian akun hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari 11.746.618.403 8.051.332.061 11.553.842.430 5.961.755.209 943.722.881 4.609.980.429 5.650.377.342 4.129.219.753 2.196.673.834 3.033.314.011 Jumlah 34.815.919.352 23.060.917.001 Tidak ada jaminan khusus yang diberikan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan hutang usaha di atas. 14. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar di Muka Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya. b. Hutang Pajak Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai 99.611.061 62.634.898 10.539.054 45.498.665 48.484.568 1.471.058 329.293.481 53.001.447 27.771.926 10.736.696 55.323.271 45.669.524 4.843.639 - Sub-jumlah 597.532.785 197.346.503 49 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai 23.641.452 922.746.115 97.559.522 575.151.066 18.302.682 7.814.383.441 - 109.115.362 294.593.178 11.455.782 201.610.812 5.013.175.996 553.405.681 Sub-jumlah 9.451.784.278 6.183.356.811 10.049.317.063 6.380.703.314 Jumlah c. Beban Pajak Penghasilan Rincian beban pajak penghasilan tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Pajak kini Perusahaan Entitas Anak 741.741.250 14.420.668.176 546.739.250 8.023.295.731 Sub-jumlah 15.162.409.426 8.570.034.981 177.672.496 626.370.237 15.340.081.922 9.196.405.218 Pajak tangguhan Jumlah d. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2011 2012 Laba sebelum beban pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi laba sebelum beban pajak penghasilan - Entitas Anak Pendapatan dividen dari Entitas Anak yang dieliminasi Laba sebelum beban pajak penghasilan yang diatribusikan kepada Perusahaan 50 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 59.733.116.480 36.827.117.073 (57.211.164.267 ) (34.718.154.030) 5.570.750.000 4.750.000.000 8.092.702.213 6.858.963.043 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 2011 2012 Beda waktu Penyisihan penurunan nilai persediaan Beban imbalan kerja karyawan Pembayaran manfaat karyawan melalui program dana pesangon Beda tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak Pendapatan dividen yang bukan merupakan objek pajak penghasilan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 324.981.387 177.204.189 66.542.475 109.745.424 (119.423.250) (71.211.823) 92.409.519 84.373.534 (5.570.750.000) (4.750.000.000) (30.158.964) (111.455.486) 2.966.965.094 2.186.957.167 Perhitungan beban pajak penghasilan kini dan hutang pajak penghasilan Pasal 29 - Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) 2.966.965.000 2.186.957.000 Beban pajak penghasilan - kini 741.741.250 546.739.250 Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 129.937.000 44.700.000 565.633.192 755.272 541.140.339 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 740.270.192 541.895.611 1.471.058 4.843.639 Hutang pajak penghasilan Pasal 29 Perusahaan Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan jumlah yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2011 2012 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum beban pajak penghasilan Entitas Anak 51 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 59.733.116.480 36.827.117.073 (57.211.164.267) (34.718.154.030 ) PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Penghasilan dividen dari Entitas Anak yang dieliminasi 5.570.750.000 4.750.000.000 Laba sebelum beban pajak penghasilan yang diatribusikan kepada Perusahaan 8.092.702.213 6.858.963.043 Beban pajak penghasilan badan yang dihitung pada tarif pajak yang berlaku 2.023.175.500 1.714.740.750 23.102.380 21.093.352 Pengaruh pajak atas beda tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final Penyesuaian lainnya (1.400.227.241) 16.635.627 (1.215.363.871) - Beban pajak penghasilan Perusahaan Entitas Anak 662.686.266 14.677.395.656 520.470.231 8.675.934.987 Beban pajak penghasilan konsolidasian 15.340.081.922 9.196.405.218 Jumlah taksiran penghasilan kena pajak di atas menjadi dasar dalam perhitungan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2012 dan 2011 yang disampaikan kepada Kantor Pajak. e. Pajak Penghasilan Tangguhan Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2011 2012 Manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan Perusahaan Entitas Anak Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 79.054.954 187.047.046 26.269.019 48.976.787 266.102.000 75.245.806 Beban Pajak Penghasilan Tangguhan Entitas Anak (443.774.496) (701.616.043) Bersih (177.672.496) (626.370.237) 52 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pajak Penghasilan Tangguhan (lanjutan) Sedangkan rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan yang seluruhnya timbul dari perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan fiskal Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Aset Pajak Tangguhan - Bersih Perusahaan Entitas Anak 168.381.313 258.861.986 89.326.351 378.223.602 Jumlah 427.243.299 467.549.953 (336.872.937) (199.507.095) Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih Entitas Anak 15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini merupakan beban yang masih harus dibayarkan atas: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Bonus Jaminan sosial tenaga kerja Pengangkutan Listrik, air dan telepon Royalti (lihat Catatan 35) Promosi dan pemasaran Komisi Asuransi Lain-lain 1.140.846.226 456.989.849 437.294.141 376.038.912 234.000.000 67.290.470 41.250.000 16.888.695 496.708.125 177.575.319 406.092.766 291.531.536 699.633.228 104.237.224 163.351.442 379.976.496 Jumlah 3.267.306.418 2.222.398.011 16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini merupakan hutang bank (seluruhnya pihak ketiga) dengan rincian sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) PT Bank OCBC NISP Tbk - Term Loan 1 (TL) PT Bank UOB Indonesia - Kredit Investasi Aset Tetap 2 (KIAT 2) PT Bank Resona Perdania - Term Loan (TL) 4.639.099.247 - 2.277.777.778 1.714.239.580 2.944.444.444 - Jumlah 8.631.116.605 2.944.444.444 53 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.783.284.973 594.444.444 Bagian jangka panjang 5.847.831.632 2.350.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Berdasarkan surat penegasan persetujuan kredit dari (NISP) No. 016/COMM/MBDG/01010/00674/YW/V/2012 tanggal 20 Juni 2012, TSC memperoleh fasilitas kredit sebagai berikut: a. Fasilitas kredit Term Loan (TL) 1 dengan maksimum kredit sebesar $AS 550.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 10 Juni 2016. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi dan dikenakan bunga sebesar 5,75% per tahun. b. Fasilitas kredit TL 2 dengan maksimum kredit sebesar $AS 600.000. Jangka waktu fasilitas 60 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi dan dikenakan bunga sebesar 5,75% per tahun. Seluruh fasilitas pinjaman di atas dikenakan pembatasan serta dijamin dengan jaminan yang sama seperti halnya hutang jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (lihat Catatan 12) ditambah dengan jaminan berupa mesin-mesin senilai Rp 5.800.000.000 (lihat Catatan 10). PT Bank UOB Indonesia (UOB) Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Kredit dan Pemberian Jaminan No. 6 tanggal 20 April 2011 dari Notaris Adriani Budiono, S.H., dan telah diubah dengan Perjanjian Kredit No. 10/BRV/0134 tanggal 3 Desember 2011, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan maksimum kredit sebesar Rp 3.000.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 3 Desember 2016 dan akan dilunasi dalam 60 kali angsuran. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi Perusahaan dan dikenai bunga 11% per tahun. Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan jaminan dan memiliki pembatasan yang sama seperti halnya hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (lihat Catatan 12). PT Bank Resona Perdania (BRP) Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 120018FLB tanggal 21 Februari 2012, TMS memperoleh Fasilitas Kredit Non Revolving dengan maksimum kredit sebesar $AS 225.000. Fasilitas ini digunakan untuk investasi. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 22 Februari 2015 dan dikenai bunga sebesar COLF + 2,375% per tahun. Fasilitas kredit ini dijamin dengan mesin–mesin senilai $AS 288.286,13 atau setara dengan Rp 2.591.692.309 (lihat Catatan 10). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TMS, tanpa persetujuan tertulis dari BRP, tidak diperkenankan untuk antara lain: - Memperoleh kredit dalam bentuk apapun dari pihak lain untuk modal kerja ataupun pinjaman lainnya; Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin terhadap pihak lain; Membayar hutang dan/atau memberikan pinjaman kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; Mengajukan permohonan pailit; Membagikan dividen kepada pemegang saham; Melakukan penggabungan usaha (merger) atau konsolidasi dan mengakuisisi perusahaan lain. 54 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Perusahaan dan Entitas Anak memiliki beberapa perjanjian untuk pembiayaan kendaraan. Jangka waktu dari masing-masing perjanjian pembiayaan adalah 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga efektif yang berkisar antara 7,55% hingga 11,76% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rincian pembayaran minimum di masa depan berdasarkan perjanjian pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai dua tahun Lebih dari dua tahun 1.660.099.480 1.229.092.279 90.649.194 1.651.836.988 1.536.844.201 1.052.440.124 Jumlah Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo 2.979.840.953 153.935.687 4.241.121.313 303.000.446 Nilai sekarang atas pembayaran minimum Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.825.905.266 3.938.120.867 1.539.514.756 1.422.431.838 Bagian jangka panjang 1.286.390.510 2.515.689.029 Perjanjian pembiayaan di atas dijamin dengan kendaraan yang menjadi objek dari perjanjian yang bersangkutan di mana Perusahaan dan Entitas Anak tidak diperkenankan untuk melakukan penjualan dan/atau memindahkan hak kepemilikan atas kendaraan tersebut sampai dengan perjanjian pembiayaan lunas. 18. HUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG Berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit No. CJ00353-11 tanggal 9 Februari 2012, TGM memperoleh fasilitas kredit dari PT Bumiputera Finance (pihak ketiga) untuk pembiayaan pembelian mesin. Jangka waktu fasilitas sampai dengan Februari 2015 dengan tingkat bunga efektif yang berkisar antara 9% hingga 12%. Rincian pembayaran minimum di masa depan dari perjanjian pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai dua tahun Lebih dari dua tahun 352.909.261 341.103.738 83.434.211 Jumlah 777.447.210 Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo 33.160.655 Nilai sekarang atas pembayaran minimum 744.286.555 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 330.794.068 Bagian jangka panjang 413.492.487 55 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. HUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan mesin yang dimiliki oleh TGM senilai $AS 128.281 (lihat Catatan 10). TGM tidak diperkenankan untuk melakukan penjualan dan/atau memindahkan hak kepemilikan atas mesin tersebut sampai dengan pinjaman tersebut dilunasi. 19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang minimum yang diwajibkan dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Liabilitas tersebut diakui berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT Kompujasa Aktuaria Indonesia, aktuaris independen, yang dalam laporannya masing-masing bertanggal 31 Desember 2012 dan 2 Februari 2011 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut: 2012 Umur pensiun normal (tahun) Tingkat kenaikan gaji (per tahun) Tingkat bunga diskonto (per tahun) Tingkat pengunduran diri (per tahun) 2011 55 6% 7% 6% sampai dengan usia 20 dan berkurang secara linear sampai dengan 0% pada usia 52 Hasil yang diharapkan dari aset program Tingkat mortalitas 55 6% 7% 6% sampai dengan usia 20 dan berkurang secara linear sampai dengan 0% pada usia 52 7% TMI 2011 7% TMI 2011 Perubahan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja jangka panjang selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Saldo awal tahun Beban jasa kini Beban bunga Pembayaran iuran Dana Pensiun Lembaga Keuangan Kerugian aktuarial 6.627.858.962 852.236.211 530.228.718 (877.247.219) 1.604.586.711 4.578.674.143 619.730.801 457.867.416 (71.211.823) 1.042.798.425 Saldo akhir tahun 8.737.663.383 6.627.858.962 Perubahan dari nilai wajar aset program selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Saldo awal tahun Iuran yang diterima Pembayaran manfaat dari asuransi Hasil yang diharapkan dari aset program Kerugian aktuarial 5.235.636.448 3.113.357.308 (757.823.969) 366.494.551 (74.263.445) 5.235.636.448 - Saldo akhir tahun 7.883.400.893 5.235.636.448 56 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) Rincian liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2011 2012 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui Jumlah Liabilitas yang diakui dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 8.737.663.383 (7.883.400.893) 6.627.858.962 (5.235.636.448) 854.262.490 (505.718.624) 1.392.222.514 (211.579.846) 348.543.866 1.180.642.668 Komponen dari beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset program Kerugian aktuarial 852.236.211 530.228.718 (366.494.551) 1.384.711.378 619.730.801 457.867.416 1.439.594.523 34.559.103 Jumlah Beban Imbalan Kerja Karyawan 2.400.681.756 2.551.751.843 Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2011 2012 Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 28) Pembayaran manfaat karyawan melalui program dana pesangon Saldo Akhir 1.180.642.668 2.400.681.756 3.935.739.096 2.551.751.843 (3.232.780.558) (5.306.848.271) 348.543.866 57 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 1.180.642.668 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari nilai kini imbalan pasti dan penyesuaian yang timbul atas aset (liabilitas) program adalah sebagai berikut: 2012 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program 2011 2010 2009 2008 (8.737.663.383) (6.627.858.962) (4.578.674.143) (2.778.894.384) (2.321.662.831) 7.883.400.893 5.235.636.448 - - - (854.262.490) (1.392.222.514) (4.578.674.143) (2.778.894.384) (2.321.662.831) 676.575.989 (271.425.524) 523.828.043 (52.671.834) - (177.686.501) (1.663.648.038) - - - Defisit Penyesuaian liabilitas program Penyesuaian aset program Berdasarkan Perjanjian Penutupan Pesangon, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak (kecuali TSD dan TDB) telah mengalihkan sebagian tanggung jawab atas liabilitas minimum pembayaran imbalan pasca kerja jangka panjang, sebagaimana diatur di dalam Undang-undang, dengan mengikuti program asuransi dana pesangon (iuran pasti) yang diselenggarakan oleh PT AIA Financial, pihak ketiga. Jumlah iuran pasti yang dibayarkan selama tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 877.247.219 dan Rp 71.211.823. 20. MODAL SAHAM Susunan Pemegang Saham Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 2012 Pemegang Saham PT Trisula Insan Tiara PT Karya Dwimanunggal Sejahtera Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Pemilikan (%) Jumlah 420.000.000 280.000.000 42,00 28,00 42.000.000.000 28.000.000.000 300.000.000 30,00 30.000.000.000 1.000.000.000 100,00 100.000.000.000 58 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. MODAL SAHAM (lanjutan) Sedangkan rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 2011 Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Pemilikan (%) Jumlah PT Trisula Insan Tiara PT Karya Dwimanunggal Sejahtera 420.000.000 280.000.000 60,00 40,00 42.000.000.000 28.000.000.000 Jumlah 700.000.000 100,00 70.000.000.000 Perubahan jumlah saham yang beredar selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: Saldo 1 Januari 2011 - setelah memperhitungkan dampak perubahan nilai nominal saham (lihat Catatan 20a) Penambahan modal saham (lihat Catatan 20b) Saldo 31 Desember 2011 Penambahan modal saham melalui penawaran umum perdana (lihat Catatan 1c dan 20d) Saldo 31 Desember 2012 350.000 saham 350.000 saham 700.000 saham 300.000 saham 1.000.000 saham a. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 2 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., tanggal 2 Maret 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui untuk mengubah nilai nominal saham dari semula Rp 1.000.000 per saham menjadi Rp 100 per saham. b. Pada tanggal 20 Juni 2011, sesuai dengan hasil keputusan RUPSLB yang telah dinyatakan dengan Akta No. 58 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmantho, S.H., para pemegang saham telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan Perusahaan dari semula sebesar Rp 35.000.000.000 yang terbagi atas 350.000.000 saham menjadi sebesar Rp 70.000.000.000 yang terbagi atas 700.000.000 saham di mana seluruhnya telah diambil bagian dan disetor penuh oleh PT Trisula Insan Tiara dan PT Karya Dwimanunggal Sejahtera masing-masing sebesar 210.000.000 saham dan 140.000.000 saham atau masing-masing senilai Rp 21.000.000.000 dan Rp 14.000.000.000. Peningkatan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-34494.AH.01.02.Tahun2011 tanggal 8 Juli 2011. c. Berdasarkan Berita Acara RUPSLB yang dinyatakan dengan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmantho, S.H., No. 2 tanggal 1 Februari 2012, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui antara lain: - Perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, - Menerbitkan saham baru dalam simpanan sebanyak-banyaknya 400.000.000 saham dengan nilai keseluruhan Rp 40.000.000.000 melalui Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat. - Menerbitkan waran, apabila dianggap perlu berdasarkan keputusan Direksi, sebanyak-banyaknya 100.000.000 lembar atau senilai Rp 10.000.000.000 59 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. MODAL SAHAM (lanjutan) - Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 (termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Trisula International Tbk dan peningkatan modal dasar menjadi Rp 280.000.000.000 yang terbagi atas 2.800.000.000 dengan nilai nominal Rp 100). Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-07845.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 15 Februari 2012. d. Pada tanggal 6 Juli 2012, sesuai dengan Pernyataan Dewan Komisaris Sehubungan Dengan Penawaran Umum Terbatas PT Trisula International Tbk sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 11 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., Dewan Komisaris Perusahaan telah menyatakan kepastian atas jumlah peningkatan modal ditempatkan Perusahaan dari semula sebesar Rp 70.000.000.000 yang terbagi atas 700.000.000 saham menjadi sebesar Rp 100.000.000.000 yang terbagi atas 1.000.000.000 saham di mana seluruhnya telah diambil bagian dan disetor penuh oleh PT Trisula Insan Tiara, PT Karya Dwimanunggal Sejahtera dan masyarakat masing-masing sejumlah 420.000.000 saham, 280.000.000 saham dan 300.000.000 saham atau masing-masing senilai Rp 42.000.000.000, Rp 28.000.000.000 dan Rp 30.000.000.000. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Adminstrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.1029704 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012. Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat antara jumlah liabilitas dan ekuitas guna mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola dan melakukan penyesuaian terhadap struktur permodalan berdasarkan perubahan kondisi ekonomi dan kebutuhan bisnis. Dalam rangka memelihara dan mengelola struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan besaran dividen bagi pemegang saham, menerbitkan saham baru, melakukan penawaran umum (lihat Catatan 1c), membeli kembali saham yang beredar, mengusahakan pendanaan melalui pinjaman ataupun menjual aset untuk mengurangi pinjaman. Kebijakan manajemen adalah mempertahankan secara konsisten struktur permodalan yang sehat dalam jangka panjang guna mengamankan akses terhadap berbagai alternatif pendanaan pada biaya (cost of fund) yang wajar. Tidak ada ketentuan ataupun peraturan khusus yang ditetapkan bagi Perusahaan mengenai jumlah permodalan selain dari yang diatur di dalam Undang-undang No. 1/1995 tanggal 7 Maret 1995 mengenai Perseroan Terbatas yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007. Namun demikian, terkait dengan persyaratan di dalam fasilitas hutang bank, Perusahaan dimungkinkan untuk wajib memelihara rasio keuangan tertentu. Sebagaimana praktek yang berlaku umum, Perusahaan mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio hutang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara hutang neto dengan modal. Hutang neto adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh ekuitas, termasuk dengan KNP. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut: 60 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. MODAL SAHAM (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Jumlah liabilitas Dikurangi kas dan setara kas Hutang neto Jumlah ekuitas 123.691.800.811 56.089.462.390 101.629.558.689 17.197.798.273 67.602.338.421 84.431.760.416 242.556.471.149 136.327.686.592 0,28 0,62 Rasio hutang terhadap modal 21. TAMBAHAN MODAL DISETOR Pada tanggal 31 Desember 2012, rincian akun ini adalah sebagai berikut: Agio saham sehubungan dengan penawaran umum perdana (lihat Catatan 1c) Dikurangi biaya emisi saham 60.000.000.000 (5.590.000.000) Bersih 54.410.000.000 22. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Berdasarkan Undang-undang No. 1/1995 tanggal 7 Maret 1995 mengenai Perseroan Terbatas, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya sebesar 20% dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 2 Maret 2011 sebagaimana dinyatakan dengan Akta No. 1 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., telah menyetujui penyisihan cadangan wajib sejumlah Rp 1.000.000.000 dari saldo laba tanggal 31 Desember 2010. 23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Saldo Awal Bagian kepentingan nonpengendali atas Laba tahun berjalan Dividen tunai Entitas Anak (lihat Catatan 24) Dividen tunai TMS dan TSC (lihat Catatan 24) Bagian penambahan setoran modal saham TDB oleh pemegang saham nonpengendali Bagian penambahan setoran modal saham TSC oleh pemegang saham nonpengendali 28.435.725.928 14.171.668.387 (4.274.250.000) - Saldo Akhir 61 19.802.551.557 9.944.174.371 (14.811.000.000) 14.700.000.000 - - 13.500.000.000 53.033.144.315 28.435.725.928 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. DIVIDEN TUNAI Perusahaan Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham No. 23 tanggal 15 Februari 2012, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 2.000.000.000 atau sebesar Rp 2 per saham. Entitas Anak Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham yang dinyatakan kembali dalam Akta RUPSLB No. 137 tanggal 30 Desember 2011 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., tanggal 28 Desember 2011, para pemegang saham TSC telah menyetujui pembayaran dividen tunai interim tahun 2011 sebesar Rp 29.122.000.000 atau sebesar Rp 5.239.655 per saham yang berasal dari laba bersih sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham, yang dinyatakan kembali dalam Akta RUPSLB No. 70 tanggal 30 April 2012 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham TSC telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 8.000.000.000 atau sebesar Rp 1.439.366 per saham. Pada 14 Oktober 2011, Sesuai keputusan RUPST, pemegang saham TMS menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2010 sebesar Rp 5.000.000.000 atau 5.000.000 per saham. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2012 para pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai interim tahun buku 2012 sebesar Rp 2.700.000.000 atau sebesar Rp 2.700.000 per saham. Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham, yang dinyatakan kembali dalam Akta No. 42 tanggal 19 Maret 2012 dari Notaris Popie Savitri Martosihardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham TGM telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 745.000.000 atau sebesar Rp 35.476 per saham. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2012 para pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai interim tahun buku 2012 sebesar Rp 1.800.000.000 atau sebesar Rp 85.714 per saham. Berdasarkan Risalah Rapat umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 16 April 2012, para pemegang saham TSD telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 600.000.000 atau sebesar Rp 31.088 per saham. 25. PENJUALAN BERSIH Akun ini terdiri dari: 2011 2012 Penjualan produk pakaian jadi Ekspor Lokal Konsinyasi Non-konsinyasi Jumlah 62 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 470.875.678.184 413.429.063.288 50.701.819.727 37.309.018.064 39.120.617.665 17.567.042.053 558.886.515.975 470.116.723.006 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) Pelanggan dengan nilai penjualan yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif penjualan bersih selama tahun berjalan adalah kepada Trans International Fashion Ltd dan Wisco Australia Pty dengan rata-rata nilai transaksi masing-masing sekitar 11% dan 17% pada tanggal 31 Desember 2012 dan 17% dan 26% pada tanggal 31 Desember 2011. 26. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Bahan baku yang digunakan Upah langsung Beban jasa maklon dan biaya produksi tidak langsung lainnya Penyusutan (lihat Catatan 10) 218.607.514.282 71.223.357.307 242.059.676.115 35.197.870.272 76.366.178.673 5.662.156.355 67.503.365.140 5.380.238.962 Jumlah biaya produksi tahun berjalan 371.859.206.617 350.141.150.489 Persediaan setengah jadi (lihat Catatan 7) Awal tahun Akhir tahun 15.285.957.689 (14.750.278.885) 14.762.664.292 (15.285.957.689) Beban pokok produksi Pembelian persediaan barang jadi - bersih 372.394.885.421 48.757.855.925 349.617.857.092 32.011.658.748 Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual Persediaan barang jadi (lihat Catatan 7) Awal tahun Akhir tahun 421.152.741.346 381.629.515.840 36.947.768.947 (45.618.613.330) 23.014.978.290 (36.947.768.947) Beban pokok penjualan 412.481.896.963 367.696.725.183 Tidak ada pemasok dengan nilai transaksi pembelian yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif penjualan bersih selama tahun berjalan. 63 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Gaji dan tunjangan Operasional gerai penjualan Pengangkutan Komisi Promosi Royalti (lihat Catatan 35) Perlengkapan Pemeliharaan dan perawatan Penyusutan (lihat Catatan 10) Perjalanan dinas Jamuan dan sumbangan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10.000.000) 11.569.180.211 8.625.014.854 8.221.889.441 2.308.328.675 1.824.394.991 1.639.893.550 418.651.797 389.204.890 365.008.847 275.811.444 21.399.972 108.451.772 7.477.046.297 5.334.280.783 2.148.364.567 1.102.823.633 1.320.141.049 1.016.800.215 390.012.855 318.200.522 76.517.965 530.794.811 9.640.370 83.396.012 Jumlah 35.767.230.444 19.808.019.079 28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Gaji dan tunjangan Perjalanan dinas Penyusutan (lihat Catatan 10 dan 11) Alat tulis dan perlengkapan kantor Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 19) Jamuan dan sumbangan Informasi dan teknologi Jasa profesional Administrasi bank Listrik, air dan telepon Pemeliharaan dan perawatan Asuransi Pelatihan Perizinan Sewa Pajak Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10.000.000) 31.360.200.132 2.672.609.594 2.654.453.490 2.641.590.990 2.400.681.756 1.827.950.614 1.606.897.046 1.510.225.778 1.494.621.581 891.647.185 582.009.710 558.404.340 541.255.917 241.300.686 208.986.668 23.885.258 575.285.783 27.229.977.651 1.032.394.461 2.412.455.040 1.816.223.505 2.551.757.843 470.905.487 722.737.703 1.281.863.535 1.123.308.297 1.864.147.689 853.128.090 249.984.570 907.789.036 128.563.670 181.421.168 86.339.360 141.675.606 Jumlah 51.792.006.528 43.054.672.711 64 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PENDAPATAN LAIN-LAIN Rincian pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Sewa Laba selisih kurs Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 10) Lain-lain 1.967.470.787 1.144.906.281 579.746.119 778.529.018 1.577.864.385 363.930.957 793.656.943 Jumlah 4.470.652.205 2.735.452.285 30. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Bunga atas pinjaman bank Bunga atas hutang pembiayaan konsumen 2.578.044.983 1.459.002.285 3.660.028.122 229.943.661 Jumlah 4.037.047.268 3.889.971.783 31. LABA PER SAHAM Perhitungan laba per saham sebagaimana disajikan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Laba tahun berjalan - sebelum dampak penyesuaian proforma yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Jumlah rata-rata tertimbang saham (lihat Catatan 2u dan 20) Laba per Saham 23.715.532.038 6.210.886.845 852.459.016 536.986.301 27,82 11,57 Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena masa pelaksanaan Waran Seri 1 akan efektif pada tahun 2013. 65 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha utamanya, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi yang dilakukan pada persyaratan dan ketentuan sebagaimana pada umumnya. Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi tersebut diikhtisarkan sebagai berikut: No Nama Pihak Sifat Relasi Jenis Transaksi 1. PT Trisula Insan Tiara (lihat Catatan 29 dan 20) Pemegang saham Sewa kantor 2. PT Karya Dwimanunggal Sejahtera (lihat Catatan 20 dan 29) Pemegang saham Sewa kantor 3. PT Trisula Textile Industries (lihat Catatan 12, 29 dan 26) Entitas sepengendali Sewa kantor dan pembelian persediaan 4. PT Tritirta Inti Mandiri (lihat Catatan 29) Entitas sepengendali Penjualan dan sewa kantor 5. PT Southern Cross Textile Industry (lihat Catatan 12 dan 26) Entitas sepengendali Penjamin hutang bank, sewa kantor dan pembelian persediaan 6. PT Nissiel Garment Manufacturer (lihat Catatan 25) Entitas sepengendali Penjualan dan sewa pabrik 7. PT Mido Indonesia (lihat Catatan 25) Entitas sepengendali Penjualan 8. PT Chitose Indonesia Manufacturing (lihat Catatan 29) Entitas sepengendali Sewa kantor 9. Chandra Andriati (lihat Catatan 12) Direksi dari perusahaan afiliasi Penjamin hutang bank 10. Winiaty Suherlan (lihat Catatan 12) Anggota keluarga dekat dari manajemen kunci Perusahaan Penjamin hutang bank 66 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Rincian saldo yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi di atas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Piutang usaha (lihat Catatan 6) Pemegang saham PT Trisula Insan Tiara PT Karya Dwimanunggal Sejahtera Entitas sepengendali PT Tritirta Inti Mandiri PT Mido Indonesia PT Trisula Textile Industries PT Southern Cross Textile Industry PT Nissiel Garment Manufacturer PT Chitose Indonesia Manufacturing 79.784.100 39.215.000 40.251.800 2.434.501.059 27.900.000 4.400.000 - 39.215.000 632.133.732 4.400.000 117.733.299 1.150.875 Jumlah 2.585.800.159 834.884.706 0,71% 0,35% % terhadap jumlah aset Hutang usaha (lihat Catatan 13) Pemegang saham PT Trisula Insan Tiara Entitas sepengendali PT Nissiel Garment Manufacturer PT Trisula Textile Industries PT Southern Cross Textile Industry 56.802.762 43.389.212 3.286.390.114 1.939.680.336 438.489.341 1.893.359.912 440.811.497 Jumlah 5.721.362.553 2.377.560.621 4,63% 2,34% Hutang lain-lain Pemegang saham PT Trisula Insan Tiara Entitas sepengendali PT Chitose Indonesia Manufacturing 261.537.130 - 92.930.700 - Jumlah 354.467.830 - 0,29% 0,00% % terhadap jumlah liabilitas % terhadap jumlah liabilitas 67 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Penjualan (lihat Catatan 25) Entitas sepengendali PT Mido Indonesia PT Nissiel Garment Manufacturer 5.699.636.756 524.544.344 1.531.137.291 380.728.519 Jumlah 6.224.181.100 1.911.865.810 % terhadap jumlah penjualan bersih 1,11% 0,40% Pembelian Entitas sepengendali PT Nissiel Garment Manufacturer PT Trisula Textile Industries PT Southern Cross Textile Industry PT Nissiel Garment Manufacturer 15.143.285.347 8.559.136.785 2.175.110.940 - 12.117.212.933 3.134.242.362 730.169.980 Jumlah 25.877.533.072 15.981.625.275 4,63% 3,40% 250.250.000 147.416.667 1.536.707.000 1.007.420.667 30.015.021 21.167.147 Sub Jumlah 1.566.722.021 1.028.587.814 Jumlah 1.816.972.021 1.176.004.481 3,51% 2,73% % terhadap jumlah penjualan bersih Imbalan kerja manajemen kunci Dewan Komisaris Gaji dan imbalan jangka pendek Dewan Direksi Gaji dan imbalan jangka pendek Imbalan pasca kerja jangka panjang (lihat Catatan 2p dan 19) % terhadap jumlah beban usaha 68 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Aset Keuangan Ringkasan aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang seluruhnya dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (lihat Catatan 2g) adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan Jumlah aset keuangan 56.089.462.390 93.449.995.855 638.428.248 1.855.109.188 17.197.798.273 49.643.518.908 2.195.920.016 668.427.149 152.032.995.681 69.705.664.346 42% 29% % terhadap jumlah aset Aset keuangan, selain uang jaminan, seluruhnya merupakan aset lancar yang berjangka pendek di mana jumlah tercatat aset tersebut telah mencerminkan nilai wajarnya. Uang jaminan sekalipun berjangka panjang namun dicatat sebesar biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal. Liabilitas Keuangan Ringkasan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang seluruhnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang 57.517.475.405 34.815.919.352 3.777.854.015 3.267.306.418 12.201.308.426 59.687.176.435 23.060.917.001 1.671.866.785 2.222.398.011 6.882.565.311 Jumlah liabilitas keuangan 111.579.863.616 93.524.923.543 90% 92% % terhadap jumlah liabilitas Akun hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain dan beban masih harus dibayar seluruhnya merupakan liabilitas berjangka pendek sehingga jumlah tercatat dari akun-akun tersebut telah mencerminkan nilai wajarnya. Jumlah tercatat dari akun liabilitas jangka panjang, yang meliputi hutang bank jangka panjang, hutang pembiayaan konsumen dan hutang jangka panjang lainnya juga telah mencerminkan nilai wajarnya mengingat bahwa seluruh liabilitas tersebut dikenakan suku bunga pasar. 69 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak memiliki eksposur risiko dalam bentuk risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kebijakan manajemen terhadap risiko keuangan dimaksudkan guna meminimumkan potensi dan dampak keuangan merugikan yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Dalam kaitannya dengan hal ini, manajemen tidak memperkenankan adanya transaksi derivatif yang bertujuan spekulatif. Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan dan tujuan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak: a. Risiko Suku Bunga Risiko ini merupakan risiko di mana arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan dari suku bunga pasar. Secara potensial, risiko ini timbul dari hutang bank, baik jangka pendek ataupun jangka panjang, yang nilai tercatatnya mencerminkan masingmasing sekitar 53% dan 73% dari jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Manajemen tidak memiliki kebijakan formal dalam bentuk lindung nilai atas risiko ini. Namun demikian, manajemen senantiasa memantau kecenderungan suku bunga pasar dan mengembangkan berbagai alternatif pembiayaan dengan cost of fund yang wajar. Dalam kurun waktu 24 bulan terakhir tidak terdapat fluktuasi perubahan suku bunga dalam rentang yang signifikan. Manajemen juga meyakini bahwa dalam 12 bulan mendatang keadaan yang serupa masih berlaku mengingat indikator-indikator makro ekonomi yang relatif stabil. b. Risiko Mata Uang Risiko mata uang adalah risiko di mana arus kas kontraktual dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini timbul mengingat sebagian transaksi penjualan dan pembelian dilakukan dalam mata uang asing (di mana sebagian besar dalam mata uang Dolar AS). Keberadaan saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing juga menimbulkan eksposur risiko mata uang bagi Perusahaan dan Entitas Anak. Ringkasan saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, di mana sebagian besar dalam mata uang Dolar AS, pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Mata Uang Asing Aset Moneter Kas dan setara kas Dolar AS Euro Dolar Australia Piutang usaha Dolar AS Dolar Australia Dolar Selandia Baru Piutang lain-lain Dolar AS Uang jaminan Dolar AS Jumlah Aset Moneter 2011 Setara Rupiah Mata Uang Asing Setara Rupiah 2.229.919 16 46.918 21.563.313.636 204.958 470.371.013 527.342 16 15.591 4.781.934.444 187.824 143.480.640 7.490.816 1.116.700 22.730 72.436.186.562 11.195.349.076 180.272.423 4.291.692 498.108 7.060 38.917.063.459 4.583.930.272 49.467.742 17.247 166.781.240 109.263 990.796.884 42.193 408.006.600 - - 106.420.485.508 70 49.466.861.265 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Mata Uang (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) 2012 Mata Uang Asing Liabilitas Moneter Hutang bank jangka pendek Dolar AS Hutang usaha Dolar AS Euro Poundsterling Dolar Australia Dolar Hong Kong Hutang lain-lain Dolar AS Dolar Australia Hutang bank jangka panjang Dolar AS Hutang pembiayaan konsumen Dolar AS Hutang jangka panjang lainnya Dolar AS Setara Rupiah Mata Uang Asing Setara Rupiah 5.844.620 56.517.475.405 5.126.924 46.490.946.832 2.413.045 8.903 843 178.952 327 23.334.142.981 114.042.134 13.130.449 1.794.057.960 408.505 1.228.528 301 1.111 135.303 - 11.140.294.111 3.533.434 15.517.479 1.245.152.221 89.868 381 869.023.560 3.819.671 8.452 - 76.642.736 - 479.742 4.639.105.140 - - 187.382 1.811.983.940 253.846 2.301.875.528 76.969 744.286.559 - - Jumlah Liabilitas Moneter 89.841.476.304 61.273.962.341 Aset (Liabilitas) Moneter – Bersih 16.579.009.204 (11.807.101.076) Tabel berikut menunjukkan sensitivitas Perusahaan dan Entitas Anak terhadap perubahan kurs Rupiah terhadap mata uang asing. Tingkat sensitivitas di bawah ini mewakili penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada kurs mata uang asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Analisis tersebut menunjukkan dampak yang terjadi atas laba setelah pajak serta ekuitas Perusahaan dan Entitas Anak, di mana kurs mata uang asing menguat pada persentase tertentu terhadap Rupiah, dengan asumsi seluruh variabel lainnya konstan. Pada persentase yang sama, melemahnya kurs mata uang asing terhadap Rupiah, akan membawa dampak yang sama terhadap laba setelah pajak dan ekuitas, namun berlawanan arah dengan dampak menguatnya kurs mata uang asing. 2012 Dampak terhadap Tingkat Sensitivitas Dolar AS Menguat Melemah Euro Menguat Melemah 71 Laba (Rugi) Ekuitas 2,24% (2,24%) 111.888.867 (111.888.867) 111.888.867 (111.888.867) 2,48% (2,48%) 2.113.885 (2.113.885) 2.113.885 (2.113.885) PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Mata Uang (lanjutan) 2012 (lanjutan) Dampak terhadap Tingkat Sensitivitas Poundsterling Menguat Melemah Dolar Australia Menguat Melemah Dolar Selandia Baru Menguat Melemah Dolar Hong Kong Menguat Melemah Laba (Rugi) Ekuitas 2,99% (2,99%) 294.071 (294.071) 294.071 (294.071) 2,64% (2,64%) 195.415.949 (195.415.949) 195.415.949 (195.415.949) 3,27% (3,27%) 4.423.986 (4.423.986) 4.423.986 (4.423.986) 2,28% (2,28%) 6.987 (6.987) 6.987 (6.987) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Dampak terhadap Tingkat Sensitivitas Dolar Amerika Serikat Menguat Melemah Euro Menguat Melemah Dolar Australia Menguat Melemah Poundsterling Menguat Melemah Dolar Selandia Baru Menguat Melemah Laba (Rugi) Ekuitas (2,31%) 2,31% (265.786.473) 265.786.473 (265.786.473) 265.786.473 1,69% (1,69%) 42.476 (42.476) 42.476 (42.476) 1,89% (1,89%) 49.376.374 (49.376.374) 49.376.374 (49.376.374) 1,55% (1,55%) 180.440 (180.440) 180.440 (180.440) 3,10% (3,10%) 1.150.195 (1.150.195) 1.150.195 (1.150.195) Selain memanfaatkan fasilitas forex line dari bank, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki kebijakan formal lindung nilai untuk mengelola risiko ini. Namun, guna meminimalisir eksposur risiko yang ada, manajemen mengupayakan lindung nilai natural secara terbatas antara penjualan ekspor dan pembelian impor, saldo aset dan liabilitas moneter serta antara aliran arus kas masuk dan keluar dalam mata uang asing. Manajemen senantiasa memantau perkembangan dan kecenderungan pergerakan kurs mata uang asing dalam basis harian serta memproyeksikan kesesuaian antara kebutuhan dan penagihan dalam mata uang asing hingga beberapa periode ke depan. 72 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak yang terikat dalam kontrak atas instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya sehingga menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Eksposur risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Entitas Anak terutama terkait dengan penempatan (simpanan) dana di bank dan kredit (piutang) yang diberikan kepada pelanggan. Guna meminimumkan eksposur yang ada atas simpanan dana di bank, Perusahaan dan Entitas Anak hanya akan menempatkan dana pada bank yang memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik. Manajemen juga senantiasa memantau kesehatan bank serta mempertimbangkan keikutsertaan bank di dalam Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Terhadap eksposur yang terkait dengan dengan piutang, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan manajemen kredit dengan prinsip kehati-hatian di mana mencakup prosedur verifikasi kredit, pertimbangan atas kredibilitas pelanggan dan penetapan jaminan kredit. Manajemen juga senantiasa memantau kolektibilitas penagihan dan mengupayakan secara maksimum kebijakan zero bad debt. Nilai maksimum dari eksposur risiko kredit yang terkait dengan piutang usaha adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas saldo piutang usaha. d. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas (risiko pendanaan) adalah risiko di mana Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan memperoleh dana tunai dalam rangka memenuhi komitmennya atas instrumen keuangan. Tujuan pengelolaan terkait dengan risiko ini terutama adalah untuk menjaga tingkat kas dalam besaran yang memadai guna mendanai kebutuhan operasional dan menutup liabilitas (terutama liabilitas dalam jangka pendek). Pengelolaan kas mencakup proyeksi hingga beberapa periode ke depan, menjaga profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan, memantau rencana dan realisasi arus kas, senantiasa mengupayakan penagihan kepada pelanggan secara tepat waktu, memastikan ketersediaan komitmen fasilitas kredit dan mengupayakan berbagai alternatif pendanaan. Tabel berikut menyajikan ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan: 2012 Kurang dari 1 tahun Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang Jumlah 1 sampai dengan 2 tahun 2 sampai dengan 5 tahun Jumlah 57.517.475.405 34.815.919.352 3.777.854.015 3.267.306.418 4.653.593.797 6.607.208.057 940.506.572 57.517.475.405 34.815.919.352 3.777.854.015 3.267.306.418 12.201.308.426 104.032.148.987 6.607.208.057 940.506.572 111.579.863.616 73 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. Risiko Likuiditas (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Kurang dari 1 tahun 1 sampai dengan 2 tahun 2 sampai dengan 5 tahun Jumlah Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang 59.687.176.435 23.060.917.001 1.671.866.785 2.222.398.011 2.016.876.282 3.921.244.594 944.444.435 59.687.176.435 23.060.917.001 1.671.866.785 2.222.398.011 6.882.565.311 Jumlah 88.659.234.514 3.921.244.594 944.444.435 93.524.923.543 35. PERJANJIAN PENTING Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan dan Jack Nicklaus Apparel International/Far East (JNAI/FE) (pihak ketiga) mendatangani perjanjian “Jack Nicklaus Trademark License Agreement”. Perjanjian tersebut telah beberapa kali diubah, terakhir pada tanggal 9 September 2011. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan mendapatkan lisensi dari JNAI/FE untuk pemasaran dan penjualan produk dengan merk dagang “Jack Nicklaus” hingga tanggal 31 Desember 2014 dan dapat diperpanjang kembali. Sehubungan dengan itu, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi target penjualan minimum tahunan. Apabila Perusahaan tidak dapat memenuhi target penjualan minimum tersebut, pihak JNAI/FE dapat menghentikan perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Atas perjanjian ini, Perusahaan diharuskan untuk memberikan jaminan minimum pembayaran setiap tiga bulan kepada pihak JNAI/FE. Selain itu, Perusahaan juga membayar royalti pada jumlah tertentu kepada pihak JNAI/FE yang dihitung dari nilai penjualan bersih. 36. INFORMASI SEGMEN Manajemen mengidentifikasi informasi dan mengevaluasi kinerja berdasarkan jenis usaha yaitu dalam segmen retail dan garmen sebagai berikut: 74 Liabilitas segmen 21.207.832.428 238.675.397.749 7.787.324.483 Laba bersih Aset segmen 7.787.324.483 - Laba sebelum kepentingan nonpengendali Dampak penyesuaian proforma Kepentingan nonpengendali (896.148.715) 8.683.473.198 Laba sebelum beban pajak penghasilan segmen Beban pajak penghasilan - bersih 1.046.434.114 (1.418.399.190) Pendapatan keuangan Beban keuangan (25.143.479.103) (8.524.298.855) 9.747.401.175 (21.531.194) Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Pendapatan lain-lain Beban lain-lain 9.055.438.274 32.997.346.251 Laba kotor segmen Laba usaha segmen 76.736.181.382 43.738.835.131 Retail Penjualan bersih Beban pokok penjualan 36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 75 116.406.788.374 237.997.044.196 42.176.460.079 42.176.460.079 - (14.443.933.207) 56.620.393.286 97.930.788 (2.618.648.078) 59.141.110.576 (12.699.669.460) (45.668.757.672) 3.001.403.664 (668.704.205) 115.176.838.249 492.015.210.502 376.838.372.253 Garmen 137.614.620.802 476.672.441.945 49.963.784.562 49.963.784.562 - (15.340.081.922) 65.303.866.484 1.144.364.902 (4.037.047.268) 68.196.548.850 (37.843.148.563) (54.193.056.527) 12.748.804.839 (690.235.399) 148.174.184.500 568.751.391.884 420.577.207.384 Jumlah 2012 (13.922.819.991) (110.424.169.985) (26.248.252.524) (5.570.750.004) (6.505.834.133) (14.171.668.387) - (5.570.750.004) - (5.570.750.004) 2.075.918.119 2.401.049.999 (8.278.152.634) - (1.769.565.488) (9.864.875.909) (8.095.310.421) Eliminasi PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 123.691.800.811 366.248.271.960 23.715.532.038 44.393.034.558 (6.505.834.133) (14.171.668.387) (15.340.081.922) 59.733.116.480 1.144.364.902 (4.037.047.268) 62.625.798.846 (35.767.230.444) (51.792.006.528) 4.470.652.205 (690.235.399) 146.404.619.012 558.886.515.975 412.481.896.963 Bersih PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Retail Garmen Jumlah Eliminasi Bersih Penjualan bersih Beban pokok penjualan 54.687.370.340 31.721.284.173 420.092.575.731 340.780.130.203 474.779.946.071 372.501.414.376 Laba kotor segmen 22.966.086.167 79.312.445.528 102.278.531.695 (16.478.577.039) (6.015.310.627) 8.815.605.038 (86.434.955) (3.329.442.040) (39.448.665.081) 1.079.150.242 (1.547.048.015) (19.808.019.079) (45.463.975.708) 9.894.755.280 (1.633.482.970) 2.409.302.997 (7.159.302.995) (141.466.130) (19.808.019.079) (43.054.672.711) 2.735.452.285 (1.774.949.100) 9.201.368.584 36.066.440.634 45.267.809.218 (4.750.000.000) 40.517.809.218 19.764.519 (1.139.443.252) 179.515.119 (2.750.528.531) 199.279.638 (3.889.971.783) 8.081.689.851 33.495.427.222 41.577.117.073 (8.300.404.006) (9.196.405.218) Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Laba usaha segmen Pendapatan keuangan Beban keuangan Laba sebelum beban pajak penghasilan segmen Beban pajak penghasilan - bersih (896.001.212) (4.663.223.065) (4.804.689.193) 141.466.128 (4.750.000.000) - 470.116.723.006 367.696.725.183 102.419.997.823 199.279.638 (3.889.971.783) 36.827.117.073 (9.196.405.218) Laba sebelum kepentingan nonpengendali Dampak penyesuaian proforma Kepentingan nonpengendali 7.185.688.639 - 25.195.023.216 - 32.380.711.855 - (4.750.000.000) (11.475.650.639) (9.944.174.371) 27.630.711.855 (11.475.650.639) (9.944.174.371) Laba bersih 7.185.688.639 25.195.023.216 32.380.711.855 (26.169.825.010) 6.210.886.845 121.395.370.509 172.854.148.198 294.249.518.707 (56.292.273.426) 237.957.245.281 23.525.129.662 80.195.352.455 103.720.482.117 (2.090.903.428) 101.629.578.689 Aset segmen Liabilitas segmen 76 PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2011 2012 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Reklasifikasi beban emisi saham ditangguhkan ke tambahan modal disetor 603.238.310 - Penambahan aset tetap melalui hutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 10 dan 17) 296.916.667 3.982.837.966 38. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL PELAPORAN Berdasarkan Perjanjian kredit dengan PT Bank UOB Indonesia No. 1056/ETB-BDG/XI/2012 tanggal 7 Februari 2013, pihak bank telah memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit (lihat Catatan 12 dan 16) sebagai berikut: - Fasilitas Revolving Credit Facility (RCF) akan berakhir pada tanggal 30 Oktober 2013 dan dikenai bunga 10,75% per tahun. - Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 5 Mei 2016 dan akan dilunasi dalam 60 kali angsuran serta dikenai bunga 10,75% per tahun. - Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) akan berakhir pada tanggal 30 Oktober 2013 dan dikenai bunga 10,75% per tahun. 39. PENERBITAN REVISI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Pada tanggal 11 September 2012, DSAK-IAI telah menerbitkan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. PSAK ini menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan juga sekaligus membatalkan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Entitas Bisnis Entitas Sepengendali” yang telah disahkan pada tanggal 26 Januari 2012. PSAK ini mengatur mengenai kombinasi bisnis di antara entitas sepengendali, baik untuk entitas yang menerima bisnis maupun entitas yang melepaskan bisnis. PSAK ini berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013. Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi mengenai penerapan PSAK ini dan belum dapat menentukan kemungkinan dampak yang timbul terhadap laporan keuangan konsolidasian. 77 PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 78 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2012 PT Trisula International Tbk. Statement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the 2012 Annual Report of PT Trisula International Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Trisula International Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan. We, the undersigned, testify that all information in the Annual Report of PT Trisula International Tbk for 2012 is presented in its entirety and we are fully responsible for the correctness of the contents in the Annual Report and Financial Report of the Company. Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement is hereby made in all truthfulness. Dewan Komisaris Board of Commissioners Dede Suherlan Komisaris Utama President Commissioner Lim Kwang Tak Liem Siau Bok Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commisioners Direksi Laporan Tahunan 2012 • Trisula International Board of Directors 64 Tjhoi Lisa Tjahjadi Lalit Matai Direktur Utama President Director Direktur Pemasaran Internasional International Marketing Director Rudolf Simarmata Yohanes Linero Direktur Pemasaran Domestik Domestic Marketing Director Direktur Tidak Terafiliasi, Direktur Operasional Non-affiliated Director, Operational Director PT. TRISULA INTERNATIONAL Tbk. To Create A Better Life For All PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk. Trisula Center Jalan Lingkar Luar Barat Blok A No. 1 Rawa Buaya, Cengkareng Jakarta 11740 - Indonesia Phone: (+6221) 5835-7377 Fax: (+6221) 5835-8033 Email: [email protected] www.trisula.co.id laporan tahunan annual report 2012