1. Pendahuluan - Repository

advertisement
1.
1.1.
Pendahuluan
Latar belakang masalah
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Sedangkan obat
merupakan hal yang tidak asing lagi dimata masyarakat. Hampir setiap toko
kelontong menjual obat – obat umum seperti paracetamol (meredakan demam)
dan analgesic (mengurangi sakit). Tetapi, banyak masyarakat tidak mengetahui
kandungan zat aktif yang terdapat dalam obat tersebut. Sehingga masyarakat tidak
tahu interaksi antar obat jika dikonsumsi secara bersamaan. Ada yang bersifat
sinergis (saling mendukung), bertentangan atau tidak berinteraksi sama sekali.
Ketidaktahuan masyarakat terhadap interaksi obat akan mengakibatkan kerugian
yang besar. Terutama jika obat yang dikonsumsi secara bersamaan bersifat
bertentangan. Masyarakat akan dirugikan oleh banyaknya waktu yang terbuang
dan biaya yang dikeluarkan untuk menetralkan indikasi dari obat yang
bertentangan tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu sistem cerdas untuk
memprediksi interaksi antar obat. Sistem yang dibutuhkan tidak hanya sekedar
mampu melakukan prediksi interkasi obat melainkan juga dapat digunakan untuk
data yang bersifat dinamis.
Banyak algoritma yang bisa digunakan untuk proses klasifikasi dan prediksi
interaksi obat, diantaranya adalah algoritma decision tree, Bayesian, fuzzy logic,
Support Vector Machine (SVM), Neural Network, Rough Set Theory, Algoritma
Genetika dan Nearest Neighbour[5].
Perbandingan kinerja antara algoritma SVM, Neural Network, Naive Bayesian,
dan decision tree yang memakai algoritma C4.5 yang telah dilakukan oleh Youn
dan McLeod(2006) dalam permasalahan deteksi spam email. Dari percobaan yang
telah dilakukan Youn dan McLeod dengan berdasarkan perbedaan jumlah data
dan ciri (atribut) menunjukan bahwa algoritma C4.5 memiliki nilai precision,
recall dan akurasi lebih tinggi dibandingkan dengan algoritma SVM, Neuron
Network dan Naive Bayesian. Telah dibuktikan bahwa decision tree dengan
algoritma C4.5 menghasilkan solusi yang lebih efisien dan paling sederhana jika
dibandingkan dengan ketiga algoritma yang lain[2].
1.2
Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, terdapat permasalahan yang
dirumuskan, yaitu:
1. Bagaimana mengetahui interaksi obat yang meningkatkan efek dan
menurunkan efek?
2. Bagaimana mengimplementasikan algoritma C4.5 untuk penentuan
interaksi obat. Dimana akan menghasilkan output berupa informasi
apakah obat yang diinputkan meningkatkan efek atau menurunkan efek?
3. Bagaimana akurasi prediksi yang dihasilkan dari metode C4.5 dari rule
yang dibangun?
1
1.3
Batasan masalah
Adapun batasan masalah yang ada dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Menangani missing value dalam data yang dipakai training maupun
testing dengan memberikan nilai “ALL”, yang dapat diartikan dapat
masuk seluruh nilai kategori dalam atributnya.
2. Hanya dapat menghasilkan output berupa menghambat, normal dan
meningkatkan (interaksi farmakodinamis).
3. Hanya menggunakan 300 data obat dari drugbank.
1.4
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini, yaitu:
1. Mengimplementasikan algoritma C4.5 dalam sistem cerdas deteksi
interaksi obat.
2. Melakukan pengujian sistem, menganalisis kecepatan pembentukan rule
berdasarkan jumlah data dan jumlah atribut.
3. Melakukan pengujian sistem, menganalisis akurasi dari rule berdasarkan
jumlah data dan jumlah atribut.
1.5
Metodologi penyelesaian masalah
Metodologi yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah:
1. Studi literatur.
Melakukan pencarian materi yang berhubungan dengan klasterisasi
interaksi obat dan implementasi algoritma C4.5 dalam suatu kasus tertentu
untuk membantu penyelesaian tugas akhir. Literatur didapat dari
perpustakaan IT Telkom, jurnal online berlangganan yang dimiliki IT
Telkom.
2. Perancangan dan pemodelan sistem.
Melakukan perancangan database berupa XML sebagai data input dari
sistem cerdas yang dibuat. Dan melakukan perancangan sistem
menggunakan algoritma C4.5 sebagai pembentuk decision tree.
3. Implementasi Sistem
Melakukan implementasi dari perancangan yang telah dibuat. Dalam
implementasi ini juga dilakukan proses pembentukan rule dari sistem yang
telah dibuat. Sehingga sudah dapat menghasilkan rule yang bisa dicoba
dengan data testing.
4. Pengujian Sistem dan Analisis
Sistem diuji dengan menggunakan data testing yang telah ada. Selain itu,
proses penyempurnaan sistem juga dilakukan untuk meningkatkan akurasi
dari sistem cerdas yang dibangun. Peningkatan akurasi dapat
menggunakan teknik pruning.
5. Perumusan Kesimpulan dan Penyusunan Buku
Penarikan kesimpulan dari analisis yang dilakukan terhadap sistem. Dan
membuat buku tugas akhir dan dokumentasi sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan oleh institusi.
2
2. Landasan Teori
2.1.
Obat
2.1.1. Definisi obat
Obat (jadi) adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI,
2005)[4].
Obat memiliki arti yang luas yaitu setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi
proses hidup, maka ilmu tentang obat merupakan ilmu yang sangat luas. Tetapi
untuk dokter hanya dibatasi tujuannya hanya sekedar untuk pencegahan,
diagnosis, dan pengobatan penyakit. Selain itu penggunaan obat juga dapat
mengakibatkan timbulnya suatu penyakit.
2.1.2. Penggolongan obat
Obat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu:
a. Obat bebas, obat ini dapat dibeli bebas di apotek, toko obat, toko
kelontong dan warung. Obat bebas umumnya berupa suplemen vitamin
dan mineral, obat gosok, beberapa analgetik antipiretik dan beberapa
antasida. Biasanya terdapat tanda lingkaran hijau dengan lingkaran tepi
hitam.
b. Obat bebas terbatas, obat bebas terbatas umumnya berupa obat batuk, obat
influenza, obat penghilang rasa sakit dan penurun panas. Obat ini biasanya
terdapat tanda lingkaran berwarna biru dengan tepi lingkaran berwarna
hitam.
c. Obat keras, obat keras merupakan obat yang didapatkannya melalui resep
dokter. Obat yang masuk golongan ini umumnya obat jantung, obat darah
tinggi, obat darah rendah, obat diabetes. Obat ini biasanya ditandai dengan
lingkaran yang di dalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang
menyentuh di tepi lingkaran yang berwarna hitam.
d. Obat narkotika, obat ini merupakan obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran. Obat ini bersifat adiksi
dan penggunaannya diawasi dengan ketat, sehingga obat narkotika hanya
dapat didapat dari apotek dengan resep dokter asli (tidak dapat
menggunakan kopi resep). Obat ini biasanya ditandai dengan lingkaran
yang di dalamnya terdapat palang (+) berwarna merah.
2.1.3. Parameter parameter farmakologi
2.1.3.1. Farmakokinetika
Farmakokinetika merupakan aspek farmakologi yang mencakup nasib obat dalam
tubuh yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresinya[4]. Obat yang
masuk ke dalam tubuh umumnya mengalami absorpsi, distribusi, dan pengikatan
untuk sampai di tempat kerja dan menimbulkan efek. Seluruh proses ini disebut
farmakokinetika dan berjalan serentak seperti dalam gambar berikut ini:
3
Download