CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty

advertisement
CHAPTER 5
SUMMARY
BINA NUSANTARA UNIVERSITY
Faculty of Humanities
English Department
Strata 1 Program
2013
TEACHING AND LEARNING PROCESS IN SCIENCE CLASSES USING ENGLISH: A
CASE STUDY OF A TEACHER AND TWO CLASSES AT PERMATA INDAH SCHOOL
Nim: 1301039340
Dalam penelitian yang berjudul “Teaching and Learning Process in Science Classes
Using English: A Case Study of a Teacher and Two Classes at Permata Indah School”,
penulis mengadakan sebuah penelitian ilmiah yang berfokus kepada satu mata pelajaran yang
saat ini jarang ditemui sekolah- sekolah swasta. Mata pelajaran itu adalah Science yang
merupakan terjemahan bahasa Inggris dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian tentang bagaimanakah proses belajar dan mengajar mata
pelajaran tersebut serta bagaimanakah teknik mengajar dan bahasa seperti apa yang digunakan
oleh guru untuk memberikan instruksi, mengoreksi kesalahan murid, bertanya, dan
menanggapi perilaku murid yang salah.
Penelitian ini diadakan di sekolah swasta Permata Indah yang terletak di Jalan
Kampung Gusti blok A1 no 1, Jakarta Utara. Di sekolah ini penulis mengadakan penelitian
62
63
yang antara lain observasi di 4 kelas yaitu IV A, IV B, V A, dan V B. Dalam observasi ini
penulis membuat beberapa catatan kecil mengenai tata bahasa yang digunakan oleh guru pada
saat proses belajar mengajar, dan juga penulis membuat beberapa dokumentasi seperti
rekaman video dan foto- foto. Penulis juga menyebarkan 109 kuesioner kepada murid- murid
untuk mengetahui pendapat mereka mengenai mata pelajaran Science ini dan pendapat
mereka mengenai cara mengajar dan metode yang digunakan oleh guru Science. Penulis juga
mengadakan wawancara dengan kepala sekolah untuk memperoleh informasi mengenai
tujuan pembelajaran Science yang ternyata adalah untuk memaksimalkan potensi anak dan
juga mengembangkan kemampuan bahasa Inggris mereka.
Penulis memutuskan untuk mengadakan wawancara dan juga menyebarkan kuesioner
untuk memperoleh hasil yang objektif untuk mendukung hasil dari penelitian ini, sehingga
hasil observasi dari penulis tidak timpang atau menjadi berat sebelah, tetapi disertai oleh fakta
lain yang diperoleh dari dua proses penelitian tersebut. Dari penelitian yang diadakan, penulis
menemukan fakta bahwa seorang guru harus mengenal terlebih dahulu sifat dan karakter dari
murid- muridnya, terutama murid- murid yang berusia muda. Hal itu dikarenakan muridmurid usia muda memiliki karakter yang bervariasi, rasa ingin tahu yang tinggi, dan sisi
psikologi mereka masih belum stabil. Bila seorang guru mengenal dengan baik bagaimana
sifat dan karakter dari murid- muridnya, maka guru tersebut dapat dengan lebih mudah
memilih metode mengajar yang tepat dan cara yang baik untuk menghadapi murid- muridnya,
sehingga proses belajar dan mengajar dapat berlangsung dengan baik dan tujuan pembelajaran
dapat dicapai.
Hasil lain dari penelitian ini adalah para siswa dan siswi memilih untuk diajarkan
dengan teknik yang menyenangkan dan bervariasi. Mereka bosan dengan cara mengajar yang
64
hanya mengharuskan mereka membaca berulang- ulang dan guru hanya mengajar berdasarkan
apa yang tertulis di buku tanpa ada variasi. Para siswa- siswi berharap mereka dapat
mengadakan percobaan atau eksperimen sehingga mereka dapat belajar lebih nyata dan dapat
lebih mudah mengerti pelajaran yang diajarkan.
Penulis juga menyadari bahwa tata bahasa yang digunakan oleh guru di kelas sangat
memegang peranan penting. Pemilihan kata yang tepat dalam memberikan instruksi,
memperbaiki kesalahan murid, bertanya, dan bagaimana menghadapi perilaku murid yang
salah sangatlah penting. Penulis menyadari bahwa banyak pemilihan kata yang sederhana dan
jelas sangatlah menghemat waktu, karena murid- murid dapat dengan mudah memahaminya
dan kesalahpahaman dapat dihindari.
Berdasarkan penelitian ini juga penulis melihat bahwa guru seharusnya tidak
diperkenankan untuk memberi hukuman kepada murid- murid baik melalui kata- kata kasar
yang tidak pantas dan juga memberi hukuman fisik seperti mencubit pipi dan jongkok
bangun. Tidak seharusnya guru menegur kesalahan seorang murid di depan kelas dan
mempermalukannya, terlebih lagi bila mengejek mereka dengan kata- kata yang tidak sopan,
karena hal tersebut akan mempengaruhi sisi psikologi dari murid- murid. Guru sebaiknya
menyadari bahwa dalam proses belajar pasti akan banyak menemui kesalahan. Guru harus
selalu berpikir postif dan memberi semangat pada murid- muridnya. Pada saat murid
melakukan kesalahan, penulis menyarankan agar guru dapat memperbaiki kesalahan murid itu
dan tidak menghukum mereka, tetapi sebaiknya murid dibimbing untuk melakukan yang
benar sehingga murid dapat belajar dari kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi.
65
Dari kuesioner yang penulis bagikan, penulis juga melihat bahwa kebanyakan dari
murid- murid kurang menyukai sifat- sifat dari guru mereka. Mereka berharap bahwa guru
mereka berubah menjadi lebih bijaksana, sabar dalam mengajar, tidak emosional, berhenti
untuk menghukum mereka tanpa tahu kejadian yang sebenarnya terjadi, dan yang terutama
adalah murid- murid ingin dimengerti. Mereka berharap bahwa guru mereka berhenti untuk
mengejek mereka, dan bahkan beberapa dari mereka berharap bahwa guru tersebut diganti.
Guru harus menyadari bahwa murid- murid sangat rentan sehingga apa yang seorang guru
katakan dan lakukan sangatlah mempengaruhi perasaan mereka.
Akhirnya, penulis berharap bahwa makalah ini akan dapat membantu guru Science
dalam mengajar dan memilih tata bahasa yang tepat untuk digunakan di dalam kelas saat
proses belajar dan mengajar berlangsung., dan dapat memberikan gambaran pada para
pembaca mengenai bagaimanakah proses belajar mengajar pada mata pelajaran Science.
Penulis juga berharap bahwa makalah ini dapat berguna dan dapat memberikan kontribusi
bagi dunia pendidikan dan pengajar,serta juga dapat membawa manfaat baik dan postif untuk
para siswa- siswi.
Download