Diabetes Mellitus Perlu Dikelola Agar Tidak Timbulkan Komplikasi Dikirim oleh prasetya1 pada 23 September 2006 | Komentar : 0 | Dilihat : 1899 Data tahun 2000 menunjukkan, Indonesia dalam kasus penyakit diabetes adalah negara keempat terbesar di dunia, setelah India, Cina, dan Amerika Serikat. Terdapat 8,4 juta orang penyandang diabetes di Indonesia. Jumlah ini akan berkembang hingga lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030, apabila tidak dilakukan pencegahan serta tidak dikelola secara baik. Demikian Prof dr Djoko Wahono Soeatmadji SpPD KE dalam orasi ilmiah pengukuhan sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Sabtu 23 September 2006. Lebih lanjut Prof Djoko Wahono menyatakan, penyakit diabetes adalah kondisi kronik yang timbul akibat pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup, atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Tanpa pengelolaan yang baik, diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti penyakit kardiovaskuler yang menyebabkan kematian utama pada pasien diabetes, kerusakan ginjal, saraf dan kebutaan. Diabetes juga meningkatkan reiiko luka di kaki dan amputasi non traumatik. Nenek moyang kita, menurut Prof Djoko Wahono, secara genetik lebih dipersiapkan menghadapi kelaparan dan kekurangan makanan. Revolusi agraria yang berlangsung 10000 tahun yang lalu menimbulkan perubahan yang sangat besar. Makanan menjadi sangat mudah diperoleh dan kemampuan memproduksi serta menyimpan makanan tidak diikuti oleh penyesuaian genetik yang membutuhkan waktu yang lama. Inovasi teknologi, perubahan gaya hidup dan meningkatnya kesejahteraan juga beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya diabetes. Beberapa contoh, misalnya untuk menuju ke suatu tempat, orang lebih suka naik ojek atau becak dibandingkan dengan berjalan kaki, orang lebih suka menggunakan sumur pompa daripada menggunakan sumur air, dan orang lebih menyukai makanan siap saji baik menu tradisional maupun internasional. Selanjutnya Prof Djoko Wahono mengatakan, pencegahan penyakit diabetes, prediksi peningkatan prevalensi pasien diabetes dan toleransi glukosa terganggu harus benar-benar dilakukan. Peluang pencegahan diabetes menurut Prof Djoko Wahono dapat dilaksanakan pada tiga tingkat yaitu: pencegahan primer, ditujukan untuk mencegah timbulnya diabetes pada individu dan populasi yang rentan melalui modifikasi faktor-faktor resiko individu atau populasi/determinan lingkungan salah satu yang dapat dilakukan adalah menghindari kegemukan; pencegahan sekunder, ditujukan pada seseorang yang sudah menderita diabetes, meliputi aktivitas screening dengan tujuan deteksi dini serta pengelolaan yang segera dan efektif agar kondisi yang ada dapat dinormalkan kembali; dan pencegahan tersier, meliputi semua tindakan untuk mencegah komplikasi atau kecacatan akibat diabetes seperti deteksi dini, pengelolaan yang efektif, kondisi dan kendali metabolisme serta koreksi atau pengurangan faktor-faktor resiko kelainan khas yang ada pada pasien. Pada akhir pidatonya Prof Djoko Wahono Soeatmadji menyatakan berbagai tingkatan pencegahan diabetes yang dilakukan memerlukan kerjasama dari berbagai pihak. Berbagai resiko utama diabetes seperti kerentanan genetik, obesitas dan aktivitas jasmani yang kurang serta obat dapat mengurangi resiko diabetes lebih dari lima puluh persen. Sementara modifikasi gaya hidup seperti intervensi diet dan peningkatan aktivitas jasmani, memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan obat. [nik]