APLIKASI GRAFIK PENGENDALI INDIVIDUAL

advertisement
1
APLIKASI GRAFIK PENGENDALI INDIVIDUAL
BERBASIS DISTRIBUSI WEIBULL 3-PARAMETER
SEBAGAI PENGENDALI KADAR AIR PADA AMPAS TEBU
(studi kasus di PG Krebet Baru I Malang)
Andrie Kurniawan M.1
Abadyo2
FMIPA Universitas Negeri Malang
Email : [email protected]
ABSTRAK: Gula SHS merupakan produk utama yang dihasilkan pada proses produksi
gula. Selain itu, proses produksi gula menghasilkan produk sampingan seperti tetes,
blotong, dan ampas. Produk sampingan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, bahan
msg, ataupun bahan bakar pada proses produksi. Ampas dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bakar Boiler, pakan ternak, pupuk, atau briket. Ampas mengandung air dan zat kering.
Kadar air pada ampas mempengaruhi pemanfaatannya. Sehingga diperlukan suatu teknik
agar dapat diketahui kadar air pada ampas. Dalam penelitian ini digunakan grafik
pengendali Weibull 3-Parameter untuk menentukan kadar air pada ampas. Dalam penelitian
ini data yang digunakan adalah data kadar air hasil gilingan akhir pada proses produksi PG
Krebet Baru I. Grafik pengendali individual digunakan sebagai alat pengendali. Awalnya
diasumsikan sebaran data mengikuti distribusi normal, tetapi pada kenyataannya data kadar
air berdistribusi Weibull 3 parameter berdasarkan distribution ID plot menggunakan
Minitab14.
Berdasarkan grafik pengendali individual berbasis distribusi Weibull 3 parameter dengan
alat bantu Minitab14, diperoleh nilai parameter β sebesar 1433.23 , parameter γ sebesar
613.002, dan parameter α sebesar -1384.41. Kemudian diperoleh nilai BPA = 53.2416, GP
= 47.4705 , BPB = 33.4555. Dari grafik pengendali individual berbasis distribusi Weibull 3
parameter diperoleh bahwa kadar air ampas PG Krebet Baru I Bululawang Malang sudah
terkendali (in statistical control).
Kata Kunci : kadar air ampas, grafik pengendali, distribusi Weibull 3-parameter
ABSTRACT : SHS sugar is a major product which comes from sugar production. In
addition, the sugar production process produces byproducts such as molasses, filter cake,
and the dregs. By products can still be used as fertilizer, msg material, or fuel in the
production process. Pulp can be used as boiler fuel, animal feed, fertilizer, or briquettes.
Pulp is containing water and dry substance. Water content in the pulp affects utilization.
Thus need a technique in order to know the water content of the pulp. This study used the
graph three-parameter Weibull controllers to determine the water content of the pulp. This
research is using data moisture milled late in the production process PG Krebet Baru I.
Individual control chart is used as a control device. Initially assumed distribution of the data
follows a normal distribution, but in fact, the data distributed water levels three-parameter
Weibull distribution by using a plot ID Minitab14.
Build upon the individual control chart, based on three-parameter Weibull distribution with
Minitab14 tools, the value of the parameter β is 1433.23, γ parameter is 613,002, and the
parameter α is -1384.41. Then the obtained value of UCL = 53.2416, CL = 47.4705, LCL =
33.4555. From the individual control chart three-parameter Weibull distribution based on
the moisture content of the pulp obtained PG Krebet Baru I Bululawang Malang was under
control (in statistical control).
Pengendalian kualitas banyak digunakan oleh berbagai perusahaan,
misalnya PT. PG Krebet Baru I. Dengan penggunaan pengendalian kualitas proses
statistik PT. PG Krebet Baru I dapat memonitor, mengendalikan, menganalisis ,
mengelola, dan memperbaiki produk dan proses produksi yang berlangsung. PT.
PG Krebet Baru I merupakan perusahaan agro industri produksi gula yang
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pada proses produksi gula yang
1. Andrie Kurniawan M. adalah mahasiswa jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang
2. Abadyo adalah dosen jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang
2
dilakukan oleh PT. PG Krebet Baru I tidak hanya menghasilkan gula sebagai
produksi utama namun menghasilkan produk sampingan yang berupa tetes,
blotong, dan ampas. Ampas sebagai hasil sisa produksi gula dimanfaatkan sebagai
bahan bakar Boiler, briket, pakan ternak, media jamur merang, serta sebagai
pupuk organik (kompos).
Ampas tebu diperoleh setelah tanaman tebu berada pada stasiun gilingan
untuk diperah sehingga menghasilkan nira. Setelah proses penggilingan yang
dilakukan dalam empat tahapan, ampas dibuang ke tempat penyimpanan ampas.
Pada ampas ini masih memiliki kadar air. Jika kadar air pada ampas masih tinggi
maka dalam proses penggilingan belum maksimal dan ampas tidak bisa
dimanfaatkan sebagai bahan bakar Boiler. Pada bulan Mei 2012 penulis
melakukan kegiatan pra penenilitan terhadap ampas pada produksi gula PG
Krebet Baru I. Pada kegiatan pra penelitian ditemukan bahwa kadar air pada
ampas tebu memiliki distribusi Weibull 3-parameter dengan menggunakan alat
bantu Minitab14. Dari kegiatan pra penelitian yang telah dilakukan, artikel
membahas lebih lanjut kadar air pada ampas dengan menggunakan grafik
pengendali individual berbasis distribusi Weibull 3-parameter.
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, tulisan ini membahas
kadar air apakah dalam penggilingan ampas sudah maksimal atau belum, agar
dilakukan pembenahan dan peningkatan sehingga diperoleh hasil yang maksimal.
Uji Anderson-Darling
Uji Anderson-Darling digunakan untuk menguji apakah data berasal dari
populasi yang mengikuti distribusi khusus. Adapun rumusan hipotesis untuk uji
Anderson-Darling adalah sebagai berikut :
H0 : data mengikuti distribusi khusus
H1 : data tidak mengikuti distribusi khusus
Distribusi khusus yang dimaksud adalah jenis-jenis distribusi yang telah
diketahui, seperti distribusi Normal, distribusi Weibull, dan distribusi
Eksponensial. Adapun statistik ujinya adalah :
A2   N  S
dengan
N
(2i  1)
S 
[ln F (Yi )  ln(1  F (YN 1i ))]
N
i 1
Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah derajat keeretan hubungan antara dua variable X
dan Y. Koefisien korelasi populasi didefinisikan sebagai berikut :

  xy
 x y
dimana  xy adalah kovarian dari x dan y,  x adalah standar deviasi dari x, dan  y
adalah standar deviasi dari y.
Pengestimasi dari diberikan sebagai berikut :
3
N
N

x y 
i 1
i
N
 xi  yi
i 1
i
i 1
N
2
2

 N  
 N  
x
y
 N
  i   N
 i  
 x 2   i 1   y 2   i 1  
i
i

 

N
N
i 1
i 1







Distribusi Weibull 3-Parameter
Distribusi Weibull tiga parameter memiliki fungsi kepadatan peluang sebagai
berikut,
( |
)
(
(
)
)
Dengan parameter bentuk dilambangkan γ > 0, parameter skala β > 0 dan α
sebagai parameter pergeseran. Distribusi Weibull 3-parameter memiliki rataan dan
variansi sebagai berikut,
( )
( )
(
( (
)
)
( (
)) )
Grafik Pengendali Individual Berbasis Distribusi Weibull 3-Parameter
Grafik pengendali ( control chart ) merupakan gambar sederhana dengan
tiga garis, yaitu garis tengah disebut garis pusat (GP) merupakan nilai rata-rata
dan kedua garis lainnya merupakan batas pengendali atas (BPA) dan batas
pengendali bawah (BPB). Batas-batas pengendali ini dipilih sedemikian hingga
apabila proses terkendali, hampir semua titik-titik sampel akan jatuh di antara
kedua garis itu. Selama titik-titik terletak di dalam batas-batas pengendali, proses
dianggap dalam keadaan terkendali, dan tidak perlu melakukan tindakan apa pun.
Sebelum menentukan batas-batas pengendali untuk grafik pengendali
individual berbasis disribusi Weibull 3-parameter, terlebih dahulu menentukan
rata-rata (mean) dan standar deviasi dari distribusi Weibull 3-parameter sebagai
berikut
 1
X     1  
 
2
 2    1 
    1      1   
      
Grafik pengendali individual berbasis distribusi Weibull 3-parameter dapat
dibangun dengan menentukan batas-batas grafik pengendali individual berbasis
distribusi Weibull 3-parameter, yaitu
( |
)
[
(
)]
[
](
)
4
dimana adalah inverse cumulative dari distribusi peluang Weibull, dengan
parameter skala ( ), parameter bentuk ( ), dan parameter pergeseran ( )
distribusi Weibull 3-parameter.
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan mengukur
secara langsung, yaitu kadar air pada ampas di PT PG Krebet Baru I Bululawang
Malang yang diambil selama tiga puluh hari, yaitu tanggal 28 Mei sampai dengan
24 Juni 2012.
Langkah-langkah analisis data yang digunakan disajikan dalam flow chart
berikut ini.
Mulai
Data Kadar Air
Ampas
Penentuan Distribusi yang Sesuai
Pendugaan Parameter
Tidak
Uji
Normalitas
Penentuan BPA, GP, dan BPB
Sesuai dengan Distribusi Data
Iya
Penentuan BPA, GP, dan BPB
Grafik Pengendali Individual
Berbasis Distribusi yang Sesuai
dengan Data
Grafik Pengendali Individual
Grafik
Terkendali
Tidak
Perbaikan
Iya
Interpretasi
Kesimpulan
Selesai
Gambar 1. Diagram Alur Analisis Data
Dalam pengolahan data digunakan Minitab 14 sebagai alat bantu. Langkah
pertama pengujian 30 data menggunakan probability plot, yaitu data mengikuti
distribusi normal atau tidak. Jika data mengikuti distribusi normal, maka langkah
selanjutnya adalah penentuan nilai BPA, GP, dan BPB, kemudian pembuatan
grafik pengendali individual, dan melakukan analisis terhadap data pencilan, yaitu
dengan menganalisis penyebab terjadinya data pencilan dan langkah selanjutnya
yang perlu dilakukan jika terdapat data pencilan.
Jika data tidak mengikuti distribusi normal, maka langkah pertama adalah
pemeriksaan distribusi yang sesuai, pemilihan distribusi yang sesuai
menggunakan acuan nilai Anderson Darling dan koefisien korelasi. Suatu
distribusi dikatakan paling sesuai apabila mempunyai nilai Anderson Darling
paling kecil dan nilai koefisien korelasi terbesar. Selanjutnya, dilakukan
pendugaan parameter, kemudian penentuan nilai BPA, GP, dan BPB sesuai
dengan distribusi data, dan pembuatan grafik pengendali individual berbasis
distribusi Weibull 3-Parameter. Langkah terakhir, melakukan analisis terhadap
5
data pencilan, yaitu dengan menganalisis penyebab terjadinya data pencilan dan
langkah selanjutnya yang perlu dilakukan jika terdapat data pencilan.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis Distribusi
Dilakukan uji normalitas dengan menggunakan nilai Anderson-Darling. Hipotesis
dari uji Anderson-Darling adalah
data mengikuti distribusi normal,
data tidak mengikuti distribusi normal.
Gambar 2. Plot Hasil Uji Normal Pada Kadar Air Ampas Tebu
Dari uji menggunakan Minitab14, dapat dilihat nilai Anderson-Darling sebesar
1.171. kemudian nilai Anderson-Darling perhitungan ( ) dibandingkan dengan
nilai Anderson-Darling tabel (
) dengan α sebesar 0.01, ini dipilih karena
untuk data laboratorium resiko salah yang dapat ditolerir sebesar 1% atau 0,01.
Nilai
sebesar 1.092. Karena
maka menolak H0, sehingga data
tidak mengikuti distribusi normal.
Pemeriksaan Distribusi Data
Dengan menggunakan Distribution ID Plot pada Minitab14 dapat diketahui
distribusi yang sesuai dengan data kadar air, sebagai berikut.
Gambar 3. Plot Hasil Uji Kesesuaian Distribusi Pada Kadar Air Ampas Tebu
Goodness-of-Fit
Distribution
Weibull
Lognormal
Anderson-Darling
(adj)
0.862
1.716
Correlation
Coefficient
0.978
0.933
6
Exponential
Loglogistic
3-Parameter
3-Parameter
2-Parameter
3-Parameter
Normal
Logistic
Weibull
Lognormal
Exponential
Loglogistic
25.957
1.684
0.759
1.523
11.341
1.503
1.518
1.499
*
0.934
0.982
0.943
*
0.944
0.943
0.944
Berdasarkan Distribusi IDplot untuk kadar air ampas diperoleh bahwa nilai
Anderson-Darling dan nilai koefisien korelasi ditunjukkan pada daftar diatas.
Untuk menentukan data mengikuti distribusi tertentu dapat dilakukan dengan
membandingkan nilai Anderson Darling dan koefisien korelasi untuk distribusi
yang diuji. Distribusi yang sesuai merupakan distribusi yang memiliki nilai
Anderson Darling terkecil dan nilai koefisien korelasi terbesar. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa data mengikuti distribusi Weibull 3-parameter karena nilai
Anderson-Darling terkecil yaitu 0.759 dan nilai koefisien korelasi terbesar yaitu
0.982.
Pendugaan Parameter
Pendugaan parameter dilakukan dengan mengunakan Overview Plot dengan
Minitab14, hasilnya dapat dilihat sebagai berikut.
Gambar 4. Plot Hasil Pendugaan Parameter Weibull 3-Parameter
Pada Kadar Air Ampas Tebu
Dari Table of Statistics diperoleh nilai dari parameter Weibull 3-parameter yaitu
parameter skala (β) sebesar 1433.23 , parameter bentuk (γ) sebesar 613.002, dan
parameter pergeseran (α) sebesar -1384.41.
Penentuan Nilai GP, BPA, dan BPB Grafik Pengendali Individual Berbasis
Weibull 3-Parameter
Untuk menentukan garis pusat dari grafik pengendali individu berbasis
distribusi Weibull 3-parameter menggunakan rumus rata-rata distribusi Weibull 3parameter, yaitu
 1
X     1  
 
7
Kemudian kita subtitusikan nilai  ,  , dan  . Sehingga
 1
X     1  
 
 47.4705
Kemudian, untuk menentukan batas pengendali atas (BPA) dan batas pengendali
bawah (BPB) dari grafik pengendali individual berbasis distribusi Weibull 3parameter dengan memasukkan parameter skala, bentuk, dan pergeseran distribusi
Weibull 3-parameter, serta nilai . Untuk menentukan batas pengendali bawah
(BPB), kita masukkan nilai
, dan nilai parameter
,
,
.
BPB =
(
|
)
Sedangkan untuk batas pengendali atas (BPA), dapat diperoleh dengan
memasukkan parameter
,
,
, serta
. Sehingga diperoleh :
BPA =
(
|
)
Grafik Pengendali Individual Berbasis Distribusi Weibull 3-Parameter
Gambar 5. Grafik Kendali Weibull 3-Parameter Kadar Air Ampas Tebu
Pada gambar, terlihat data kadar air ampas berada dalam keadaan in statistical
control, karena data berada dalam batas pengendali.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4.4 Grafik Kendali Individual Kadar Air Ampas Berbasis
Distribusi Weibull 3 Parameter dapat diketahui bahwa kadar air ampas PG Krebet
8
Baru I Bululawang Malang sudah terkendali (in statistical control). Kadar air
terbaik terjadi pada hari ke-3 dan hari ke-24 karena kadar air berada pada ratarata. Secara umum dapat disimpulkan bahwa keadaan mesin gilingan dalam
keadaan baik (optimal dalam proses penggilingan).
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, keadaan mesin giling sudah dalam
keadaan baik diharapkan tetap dilakukan peninjauan secara berkala terhadap
kondisi mesin agar proses giling dapat berjalan secara optimal. Dengan
pengoptimalan kinerja mesin, maka dapat dihasilkan ampas yang baik sehingga
bisa dimanfaatkan sebagai produk lain seperti bahan bakar Boiler, pupuk, briket,
pakan ternak dan lain-lain. Oleh karena itu, ampas tidak dibuang begitu saja
dibuang melainkan dapat dimanfaatkan dan menghasilkan nilai guna yang lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Probability Plot (http://www.itl.nist.gov/div898/handbook/eda/sect
ion3/probplot.htm diakses pada tanggal 19 Desember 2012)
Anonim. Probability Plot Corelation Coefficient Plot (http://www.itl.nist.gov
/div898/handbook/eda/section3/ppccplot.htm diakses pada tanggal 19
Desember 2012)
Anonim. 2007. Realiability Basics (http://www.weibull.com/hotwire/issue71
/relbasics71.htm diakses pada tanggal 18 Desember 2012)
Anonim. 2012. The Weibull Distribution (http://reliawiki.org/index.php/The_
Weibull_Distribution diakses pada tanggal 12 Mei 2013)
Abadyo & Permadi, H. 2000. Metoda Statistika Praktis. Malang: ‘UM Press’
Universitas Negeri Malang.
Ariani, Dorothea. W. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta: Andi.
Astuti, Arieyanti Dwi. 2012. Knsep Zero Waste pada Agroindustri (Industri Parik
Gula)
(http://litbang.patikab.go.id/index.php?option=com_content&view=article
&id=147:konsep-zero-waste-pada-agroindustri-industri-pabrikgula&catid=163:konsep-zero-waste-pada-agroindustri-industri-pabrikgula&Itemid=109 diakses pada tanggal 20 Desember 2012)
Cousineau, Denis. 2008. Fitting the Three-Parameter Weibull Distribution:
Review and Evaluation of Exixting and New Methods
(http://ieeexplore.ieee.org/xpl/login.jsp?tp=&arnumber=4784578&url=htt
p%3A%2F%2Fieeexplore.ieee.org%2Fiel%2F94%2F4784542%2F047845
78.pdf%3Farnumber%3D4784578 diakses pada 28 Agustus 2012)
Fery, Krisna. 2009. Normality Test – Anderson Darling
(http://krisnafr.multiply.com/journ al/item/49/49 diakses pada tanggal 18
Desember 2012)
Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Jakarta:
Erlangga
Hizbullah, Malik. 2008. Potensi Energi Ampas Tebu
(http://malikhizbullah.wordpress.com /2008/08/19/potensi-energi-ampastebu/ diakses pada tanggal 20 Desember 2012)
Kazmier, Leonard J. dan Norval F. Pohl. 1987. Basics Statistics for Business and
Economics. Singapura: Mc. Graw-ltd, Inc.
9
Montgomery, D. C. 1990. Pengendalian Kualitas Satistik. Yogyakarta:
Gajahmada University Press.
Supranto, J. 2000. Statistik: Teori dan Aplikasi
(http://books.google.co.id/books?id=A0Ov5OpbXAgC&pg=PA11&dq=pe
ngertian+statistik&hl=id&sa=X&ei=wYnmT9LaGoe3rAfGwKjCA&ved=
0CDcQ6AEwAQ#v=onepage&q=pengertian%20statistik&f=false diakses
tanggal 19 Desember 2012)
Susiswo. 2009. Teori Peluang. Malang: ‘UM Press’ Universitas Negeri Malang.
Download