Pemulihan Gambar Diri (2) Ditulis oleh Sunanto Sabtu, 02 Mei 2009 11:05 Mzm 27:10 “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.” Banyak orang Kristen yang mengidolakan tokoh Daud termasuk saya sendiri yang juga mengidolakan tokoh ini sejak saya masih remaja. Walaupun Daud memiliki beberapa kelemahan tetapi dalam Alkitab Daud merupakan satu-satunya orang selain Yesus yang pernah disebut orang yang berkenan kepada Tuhan bahkan Yesus sendiri disebut sebagai anak Daud. Demi kasih dan kesetiaan yang dijanjikan kepada Daud, Tuhan mengikat janji abadi dengan bangsa Israel. Mengapa Tuhan begitu berkenan kepada Daud meski dia pernah melakukan kesalahan yang cukup fatal? Saya percaya salah satu hal yang menyebabkan Daud berkenan kepada Allah sebab hubungannya yang begitu intim dengan Allah. Bahkan saking intimnya Daud dengan Allah maka ia pernah menari dengan telanjang (tidak bulat) di hadapan budak-budak para hambanya tanpa memerdulikan harga dirinya sebagai seorang raja. Istrinya Mikhal melihat hal tersebut, lalu ia memarahi Daud sebab ia menganggapnya telah melakukan hal yang hina/tidak pantas sebagai seorang raja. Daud menjawab bahwa untuk Tuhan dia bukan saja rela melakukan hal yang dianggap hina oleh istrinya namun bahkan untuk menghinakan dirinya lebih daripada itu juga dia mau. Tidak heran bila Tuhan menyebut Daud sebagai orang yang berkenan dihatiNya sebab Daud demikian sangat menghormati Tuhan sehingga rela menghinakan dirinya sedemikian hina. Selain itu Daud juga sangat mengasihi Tuhan sehingga dia merasa tidak bahagia meski tinggal di istana yang megah sebab tabut perjanjian (yang melambangkan kehadiran Tuhan) masih tinggal di tenda. Kebanyakan orang giat mencari dan menyenangkan hati Tuhan ketika masih belum sukses dan terkenal tetapi hanya sedikit yang masih ‘ingat’ sama Tuhan saat keadaan sudah serba enak. Kalau rumah masih ngontrak dan naik angkot mudah untuk mengatakan Tuhan itu segalanya bagiku tetapi bila sudah terkenal, punya rumah besar dan mobil mewah, apakah kita masih bisa berkata Tuhan adalah segalanya bagiku? Sangat jarang hamba Tuhan yang sudah sukses seperti Daud masih bisa ingat kepada Tuhan. Namun Daud tetap ingat kepada Tuhan meski sudah menjadi raja yang besar sebab bagi Daud, Tuhan bukan saja pribadi yang telah mempromosikannya melainkan juga merupakan hal yang segalanya dalam hidupnya. Daud begitu mencintai hadirat Tuhan sehingga ia berkata sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. Bagi Daud, dibandingkan seribu hari di istananya yang megah atau seribu hari berada di antara para istrinya yang cantik-cantik atau seribu hari berdiri di hadapan rakyat yang sangat menyanjungnya maka lebih indah satu hari berada dalam hadirat Tuhan. Saya sangat rindu bisa mencintai hadirat Tuhan sedalam seperti Daud mencintainya. Kata meninggalkan pada ayat di atas dalam bahasa aslinya dituliskan dengan kata ‘azab’ yang berarti meninggalkan, menolak, mengabaikan, menyia-nyiakan. Dari perkataaannya dalam mazmur ini tersirat bahwa Daud sebenarnya merupakan anak yang pernah ditolak (diabaikan) oleh ayah dan ibunya. Dalam Alkitab kita bisa menemukan bagaimana Daud pernah dilupakan oleh Isai (ayahnya) ketika Tuhan memerintahkan nabi Samuel untuk mengurapi seorang raja bagi Israel sebagai pengganti Saul yang sudah ditolakNya. Satu-persatu anak Isai dipanggil untuk menemui Samuel namun semuanya tidak dipilih oleh Tuhan. Samuel sampai bingung mengapa semuanya tidak dipilih oleh Tuhan sehingga dia bertanya kepada Isai, inikah anakmu 1/3 Pemulihan Gambar Diri (2) Ditulis oleh Sunanto Sabtu, 02 Mei 2009 11:05 semuanya? Coba bayangkan perasaan anda bila anda menjadi Daud, ketika semua saudara-saudaranya dikuduskan dan dipanggil, eh malah dia disuruh menggembalakan kambing domba yang hanya dua tiga ekor itu. Saya percaya alasan Isai tidak menyertakan Daud dalam pemilihan tersebut sebab ia menganggap Daud tidaklah mungkin dipilih sebagai raja sebab dilihat secara fisik (penampilan luar) maka kakak-kakaknya jauh lebih pantas untuk dipilih sebagai raja. Saudaraku, janganlah menjadi kecewa dan kecil hati bila ada yang orang mengecilkan (melecehkan) engkau karena penampilan luarmu sebab Tuhan itu melihat hatimu. Tidak terhitung orang yang pernah melecehkan, mengecilkan dan menghina saya namun saya tetap tidak mau kecewa dan putus asa menerima semua penghinaan itu walaupun sejujurnya hal itu sangat menyakitkan. Saya juga tidak mau membela diri atau membalasnya sebab pembalasan itu merupakan hakNya Tuhan. Satu hal yang selalu saya tanamkan dalam hati ini bila ada orang yang menghina/melecehkan saya yaitu Tuhan akan memakai semua penghinaan itu untuk menjadi alat mempromosikan diri saya bila waktuNya (kairos) telah tiba. Percayalah, semakin banyak penghinaan yang kita terima maka semakin besar otoritas yang Tuhan akan percayakan kepada kita. Yusuf bisa menjadi pemimpin yang memiliki otoritas begitu besar di Mesir sebab dia selalu bersikap positif terhadap setiap penghinaan yang pernah dia terima. Yusuf tidak pernah dendam terhadap saudara-saudaranya yang telah menjualnya sebagai budak malah sebaliknya ia berkata bahwa semuanya itu Tuhan telah rancangkan untuk kebaikannya. Saya bersyukur untuk setiap orang yang pernah menjelekkan, menghina, memfitnah dan mengecilkan saya sebab sesungguhnya tanpa mereka saya tidak akan bertumbuh menjadi seperti sekarang. Setelah saya merenungkannya cukup lama maka saya akhirnya menyadari bahwa Tuhan mengijinkan semua hal yang tidak enak itu karena ada hal dalam diri saya yang perlu disempurnakan terutama dalam hal gambar diri. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya (Mzm 139:14-16). Bagi saya mazmur dari Daud dalam ayat-ayat di atas merupakan perkataan yang begitu luar biasa sehingga saya seringkali terharu saat membacanya. Ketika Daud menulis mazmur ini, dunia kedokteran belumlah berkembang sedemikian maju seperti sekarang sehingga pastilah Roh Allah yang memberinya inspirasi untuk menulis hal tersebut. Para pendukung praktek aborsi berkata bahwa selama seorang anak masih belum dilahirkan maka dia bukanlah seorang makhluk hidup sehingga boleh digugurkan. Tetapi sebenarnya sejak sperma laki-laki dan sel telur wanita bertemu, lalu terjadi pembuahan maka kehidupan itu telah tercipta. Mata Tuhan telah melihat kita sejak kita masih ada dalam kandungan dan Dia telah menetapkan sebuah rencana yang indah bagi kita. Marilah kita sejenak merenungkan betapa berharganya kita ini bagi Tuhan sehingga sejak dari kandungan ibu kita maka Dia sudah memperhatikan kita. Masih segar dalam ingatan ini ketika gembong teroris kelas wahid yang bak siluman itu, Dr. Azahari akhirnya berhasil ditemukan oleh pihak berwajib. Sayangnya ketika akan ditangkap dia memutuskan untuk bunuh diri sehingga tidak bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Banyak pihak yang meragukan apakah benar jenazah yang dianggap Dr. Azahari itu benar-benar 2/3 Pemulihan Gambar Diri (2) Ditulis oleh Sunanto Sabtu, 02 Mei 2009 11:05 jenazah sang gembong teroris itu. Namun hanya dengan mencocok sidik jarinya maka pihak kepolisian berani menyimpulkan bahwa jenazah tersebut benar merupakan jenazah Dr. Azahari. Banyak pihak menginginkan diadakan tes DNA tetapi pihak kepolisian berargumen hal itu tidak perlu sebab dari sidik jarinya sudah dapat dipastikan. Dari milyaran manusia yang pernah dilahirkan di bumi ini tidak ada dua orang yang memiliki sidik jari yang sama. Kaum ateis yang tidak percaya adanya Tuhan menganggap keberadaan manusia di bumi itu hanya sebuah kebetulan bukan karena diciptakan Tuhan sehingga mereka menganggap bodoh orang yang percaya adanya Tuhan. Sebenarnya kita yang bodoh atau mereka yang bodoh sih, sebab jika keberadaan manusia merupakan sebuah kebetulan mengapa dari milyaran orang yang pernah ada maka tidak ada yang kebetulan sama persis? Bahkan dua orang yang dilahirkan kembar pasti memiliki sebuah perbedaan walaupun sulit untuk dibedakannya namun pasti tetap tidak sama persis sebab manusia itu diciptakan unik oleh Tuhan. Saudaraku yang sangat dicintai oleh Tuhan, percayalah anda ini begitu unik dan berharga sebab di dunia ini hanya ada satu-satunya manusia yang seperti anda. Engkau ada di dunia ini bukan karena sebuah kebetulan melainkan karena sudah direncanakan oleh Tuhan untuk memancarkan kemuliaanNya di bumi ini. Kita ini sangat berharga di mata Tuhan sehingga Allah rela memberikan anakNya tunggal supaya kita yang percaya boleh diselamatkan dari murka Allah. Dalam kemahatahuanNya, Yesus sejak semula sudah ditentukan untuk mati dan disalibkan bagi umat manusia. Alkitab berkata bukan malaikat yang dikasihaniNya melainkan keturunan Adam yang dikasihaniNya. Billy Graham salah satu orang yang paling berpengaruh di dunia ini menitipkan sebuah pesan penting untuk anda yaitu Tuhan mengasihi anda dan Dia mempunyai rencana untuk hidup anda! Sampai di sini dulu, lain waktu kita sambung lagi. Sunanto 3/3