Materi Presentasi

advertisement
Oleh: Dr. Charles Ong Saerang
(CEO - PT Njonja Meneer)
 Banyaknya Bisnis Keluarga di Indonesia yang
bertahan berdiri dari generasi pertama sampai
selanjutnya, seperti PT. Njonja Meneer yang
sudah berdiri sejak tahun 1919 sampai tahun 2017,
namun didalam kesuksesan “Bisnis Keluarga”
terdapat juga beberapa konflik.
 Keluarga
harus mampu mengatasi sejumlah
masalah
yang
sering
timbul
seperti:
kepemimpinan, konflik, transparansi, kompetisi
dan budaya perusahaan.
FACT 1
Survei menurut
Family Firm
Institute:
50% bisnis keluarga
dimiliki oleh generasi
pertama
28% dimiliki oleh
generasi kedua
17% dimiliki oleh
generasi ketiga
8% dimiliki oleh
generasi keempat
FACT 2
Hasil Survei yang dilakukan
Monash University Australia, 2017
menunjukkan:
•Nilai rata-rata kekayaan bisnis keluarga
generasi pertama $2,894 (50%)
• Nilai rata-rata kekayaan bisnis keluarga
generasi kedua $1,420(28%)
• Nilai rata-rata kekayaan bisnis keluarga
generasi ketiga sampai keempat
$630 (17%)
 Padahal, usaha keluarga dan swasta
merupakan tulang punggung
perekonomian di Australia
Fact 3
 Dari survei yang dilakukan Gallup
Organization, USA:
 Hanya 28% bisnis keluarga di Amerika yang memiliki
perencanaan Suksesi yang matang (lainnya hanya
sekedar menyiapkan surat wasiat)
 Hanya 7% bisnis keluarga di Amerika yang memiliki
penasehat profesional untuk membantu memecahkan
masalah.
FACT 4
 Di Indonesia :
 Bisnis keluarga menjadi kegiatan usaha yang sangat
penting.
 Ribuan tumbuh menjadi besar, tapi ribuan lagi gugur
ditangan generasi II atau III.
 Meski begitu, banyak perusahaan keluarga tumbuh sehat
tanpa mengandalkan fasilitas pemerintah.
 Konflik keluarga adalah hal biasa.
 Contoh : Njonja Meneer
Fact 5
 Berdasarkan data dari International Family Enterprise
Research Academy (2017) perusahaan keluarga
menempati posisi penting dalam perekonomian suatu
Negara-negara di dunia. Sebagai contoh:
 Amerika Serikat 96 %
 Italy 93%.
 Chili, 75%
 Belgia 70%,
 Spanyol 75%,
 Australia 75%
Dalam terminologi bisnis menurut Robert G.
Donnelley dalam bukunya The Family
Business, perusahaan keluarga terbagi menjadi
3 macam, yaitu:
 1. Family business (FB)
 2. Family owned business (FOB)
 3. Business family (BF)
 Family business (FB)
 Keluarga bertindak sebagai
shareholder juga, mengurus perusahaan artinya
perusahaan dimiliki dan dikelola oleh anggota
keluarga pendiri.
 Family owned business (FOB)
 Keluarga hanya
sebagai
shareholder,
pengelolaan
perusahaan
diserahkan kepada eksekutif profesional dari luar
lingkungan keluarga, dan saudara yang lain tidak ikut
mengendalikan perusahaan.
 Business family (BF)
 Keluarga sebagai pemilik
perusahaan cenderung menekankan pada hubungan
kekerabatan saja.
Konflik
antara
kepentingan
bisnis
Konflik
antara
keluarga &
karyawan.
Konflik
antara
anggota
keluarga
 Perusahaan adalah sebuah organisasi yang
berbasis nilai-nilai bisnis yang profesional
tentu lebih rasional dan logis.
 Sementara organisasi bernama keluarga
berlandaskan nilai-nilai keluarga yang
bernuansa emosional.
ARTI
HIDUP
ARTI
SUKSES
• SECARA
UMUM
Modern Management Implementation in
Family Business of PT. NJONJA MENEER.
(Sharing Experience 2017)
By. Dr. Charles Ong Saerang
Download