1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu tujuan pendirian sebuah organisasi adalah untuk memperoleh
laba yang optimal, karena dalam hal ini laba merupakan salah satu alat yang dapat
di gunakan untuk menilai prestasi manajemen. Sehingga begitu banyak organisasi
atas dasar hal tersebut.Akan tetapi, ada pula organisasi yang didirikan dengan
tujuan
utamanya
adalah
untuk
memberikan
pelayanan
terhadap
masyarakat.Organisasi yang demikian ini, menuntut pihak manajemen untuk
mengambil keputusan-keputusan yang berorientasi tidak hanya pada laba sematamata, melainkan juga pada pemberian pelayanan terbaik kepada masyarakat
dengan menggunakan sumber daya yang telah tersedia.Dengan demikian, jumlah
dan kualitas pelayanan yang diberikan dapat digunakan sebagai alat untuk menilai
kesuksesan dan prestasi pihak manajemen dalam menjalankan tanggung
jawabnya.
Adapun salah satu contoh organisasi yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat adalah rumah sakit.Rumah sakit merupakan sebuah
institusi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang kesehatan
dalam bentuk pemeriksaan, diagnosa, perawatan, penyembuhan dan tindakan
medis lainnya yang dibutuhkan oleh masing-masing pasien dengan memanfaatkan
sarana dan prasarana yang di dukung oleh teknologi yang telah ada.Dengan
semakin mewabahnya berbagai macam penyakit, maka sarana dan prasarana yang
2
telah tersedia di rumah sakit turut memegang peranan penting dalam peningkatan
taraf kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, apabila rumah sakit mampu
memberikan kualitas pelayanan yang baik, maka pasien akan menaruh
kepercayaan yang tinggi kepada rumah sakit tersebut.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, maka
di perlukan pengelolaan kegiatan operasional rumah sakit yang baik.Salah satu
pengelolaan kegiatan operasional tersebut adalah pengelolaan persediaan obat.
Dari sudut pandang medis, obat merupakan benda yang dapat di gunakan untuk
merawat penyakit, membebaskan gejala, atau memodifikasi proses kimia dalam
tubuh. Sehingga dalam hal ini, obat sebagai sumber daya yang termasuk ke dalam
salah satu faktor pendukung kesembuhan pasien.Untuk itu, obat harus selalu
tersedia di rumah sakit karena di gunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit
itu sendiri maupun kebutuhan masyarakat umum. Pengelolaan persediaan obat
diperlukan karena jika di bandingkan dengan persediaan pada umumnya, obat
memiliki beberapa kekhususan.Pertama, persediaan obat memiliki umur yang
terbatas dan mudah rusak.Kedua, jumlah dan kapan obat tersebut diperlukan
seringkali tidak bisa diramalkan karena bergantung pada banyak sedikitnya
penyakit yang timbul yang dapat menyerang sewaktu-waktu tanpa bisa di duga
sebelumnya.Oleh karena itu, pengelolaan persediaan obat perlu di perhatikan
dengan baik dan benar.Pengelolaan dalam hal ini meliputi pembelian,
penyimpanan, pengeluaran dan pendistribusian obat kepada pasien.Aktivitas
pengelolaan persediaan obat tersebut hendaknya juga ditunjang dengan penerapan
prosedur yang efektif dan efisien.
3
Akan tetapi, prosedur saja tidaklah cukup untuk mengelola persediaan obat
ini karena banyaknya kendala yang menghalangi untuk dapat melakukan
pengelolaan persediaan obat yang efektif dan efisien.Sehingga dalam hal ini di
butuhkan suatu sistem informasi akuntansi yang terkomputertisasi.Untuk dapat
mewujudkan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi yang efektif di perlukan
pengendalian intern pada sistem pengelolaan data elektronik.Pengendalian ini di
terapkan dengan tujuan untuk mengurangi risiko yang di hadapi organisasi.
Dengan demikian, apabila pengendalian intern berjalan dengan baik, maka
diterapkannya sistem informasi akuntansi terkomputerisasi atas persediaan obat
akan mampu mencegah penyelewengan atau pemakaian yang tidak tepat, serta
mampu kelancaran order pembelian dan order penjualan dengan menyakinkan
bahwa jenis obat yang di butuhkan tersedia dalam kuantitas yang cukup.
Keberhasilan sistem sangat tergantung pada bagian yang mengelolanya dan
informasi yang dikomunikasikan.Diolah serta di pergunakan oleh bagian
tersebut.Agar dapat menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu, maka
perlu adanya sistem informasi yang memadai atas persediaan obat tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan, maka penulis
merumuskan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah
“Apakah sistem informasi akuntansi terkomputerisasi yang selama ini di terapkan
dapat di gunakan untuk menentukan pengelolaan persediaan obat dalam rumah
sakit yang telah di lakukan dengan baik?”
4
1.3
Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui peranan sistem informasi
akuntansi persediaan berbasis komputer bagi rumah sakit dalam mengelola
persediaan obat sehingga berpengaruh pada efektivitas dan efisiensi pengelolaan
persediaan obat.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Kontribusi Praktis
Dengan penelitian inidiharapkan dapat memberi masukan kepada
Perusahaan Rumah Sakit utamanya dalam mengevaluasi sistem informasi
akuntansi.
2. Kontribusi Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi tentang
peranan sistem informasi akuntansi persediaan obat berbasis komputer.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini di fokuskan pada permasalahan pada
peranan sistem informasi akuntansi persediaan obat-obatan yang meliputi, Sistem
Informasi Akuntansi atas pembelian obat-obatan, pemakaian obat-obatan,
penyimpanan persediaan obat-obatan, dan pelaporan persediaan pada Rumah
Sakit Umum Haji Surabaya, untuk mencapai efisien dan efektif.
Download