Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi

advertisement
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis global telah membawa dampak negatifpada perekonomian dunia
termasuk Indonesia.Imbas krisis di Indonesia mulai terasa terutama menjelang akhir
2008. Setelah mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6% sampai dengan Triwulan
III 2008, perekonomian Indonesia mulai mendapat tekanan berat pada Triwulan IV
tahun 2008. Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia pun turut
merasakan akibatnya. Melemahnya pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat
(AS), Uni Eropa (UE), dan Jepang, telah menurunkan daya beli masyarakatnya
dan sebagai akibatnya permintaan untuk TPT pun mengalami penurunan. Padahal
AS, UE, dan Jepang adalah pasar ekspor utama produk TPT dunia termasuk dari
Indonesia.
Selain itu, sejak di berlakukannya pasar bebas Asean dan Cina, cukup
banyak menganggu kinerja industri dalam negeri khususnya Garment. Industri
garment adalah industri yang memproduksi pakaian jadi dan perlengkapan
pakaian. Yang dimaksud dengan pakaian jadi adalah segala macam pakaian dari
bahan tekstil untuk laki-laki, wanita, anak-anak dan bayi. Bahan bakunya adalah
kain tenun atau kain rajutan dan produknya antara lain berupa kemeja (shirts),
blus (blouses), rok (skirts), kaus (t-shirts, polo shirt, dan sportswear), pakaian
dalam
(underwear)
dan
lain-lain.
Sedangkan
yang
dimaksud
dengan
perlengkapan pakaian meliputi kaus kaki, sarung tangan, syal, selendang,
kerudung, cadar, saputangan, dasi dan sebagainya.
Ditengah kondisi perekonomian Indonesia tersebut, masih terdapat
perusahaan yang mampu bertahan, diantaranya adalah industri Jaya Printing
Garment yang dirintis sejak tahun 1997. Perusahaan ini bergerak dalam industri
pengolahan dengan sub sektor industri pakaian jadi, kecuali bahan berbulu. Jenis
produk yang dihasilkan antara lain baju tidur dewasa dan anak-anak, kaos
oblong, dan lain-lain. Produk yang dihasilkan ditujukan untuk pasar menengah ke
bawah dan dijual secara grosir ke pelanggan melalui agen. Sejak pertengahan
tahun 2010, perusahaan telah melakukan ekspansi usaha di bidang perdagangan
pakaian yang diimpor dari China Usaha tersebut telah berjalan sejak pertengahan
tahun 2010 dan sampai saat ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik.
2
Perkembangan dunia usaha tekstil dan produk tekstil pada beberapa tahun
belakangan
ini
berkembang
dengan
pesat
sebagai
akibat
dukungan
perkembangan teknologi yang memungkinkan pembuatan produk dengan biaya
rendah dan mutu yang tinggi. Sebagai konsekuensinya persaingan untuk
memperebutkan pangsa pasar yang ada menjadi semakin ketat. Persaingan itu
menjadi semakin menarik seiring dengan meningkatnya perekonomian yang
berdampak pada meningkatnya permintaan. Berbagai perkembangan diatas hanya
dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi suatu perusahaan maupun negara
apabila strategi pemasaran yang ditempuh sudah tepat.
Beberapa faktor perlu mendapat perhatian dalam upaya pengembangan
usaha, di antaranya adalah produk yang terjamin mutunya, harga kompetitif, serta
keberlangsungan produksi. Faktor lain yang juga harus diperhatikan dalam
rangka pengembangan produk adalah peningkatan teknologi, rekayasa proses,
serta rancang bangun alat yang tepat guna, yang ditunjang secara kuat dengan
penelitian dan pengembangan terapan (David, 2006). Oleh karena itu perlu
adanya perencanaan dan penyusunan strategi untuk mengembangkan hasil
produksi. Dibutuhkan penerapan prinsip-prinsip manajemen strategik, terutama
pemasaran dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari. Penerapan strategi
pemasaran yang tepat sangat menunjang keberhasilan suatu produk di pasar.
Strategi dapat dikatakan sebagai cara atau taktik bersaing, karena salah satu
tujuannya adalah untuk memenangkan persaingan, di samping sebagai usaha
untuk menembus pasar bagi produk baru.
Tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh departemen dalam suatu perusahaan
turut memberi andil besar bagi pertumbuhan sebuah perusahaan, namun
departemen pemasaranlah yang bisa menghasilkan pendapatan. Dengan
demikian, bisa dikatakan bahwa bidang pemasaran merupakan tulang punggung
bagi perusahaan. Pemasaran begitu pentingnya sehingga tidak lagi dipandang
sebagai fungsi tersendiri, melainkan harus dipandang bahwa pemasaran
merupakan keseluruhan bisnis itu sendiri.
Tujuan
akhir dari aktivitas pemasaran adalah untuk mempengaruhi sifat
dan jumlah permintaan pelanggan terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan. Dapat disimplifikasikan, maka manajemen pemasaran adalah
3
manajemen permintaan atas produk-produk perusahaan, karena semua kegiatan
pemasaran adalah ditujukan agar produknya dapat diterima dan kemudian
disenangi pasar. Untuk bisa disenangi atau diterima pasar inilah diperlukan
upaya-upaya sedemikian rupa sehingga produk yang dijual benar-benar bisa
memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen. Upaya tersebut harus dimulai
sebelum suatu produk diproduksi hingga pemberian pelayanan setelah sebuah
produk sampai di tangan konsumen.
Sebagai industri yang memiliki posisi penting di perekonomian Indonesia
namun menghadapi permasalahan yang berat, maka dipandang sangat penting
untuk melakukan kajian yang komprehensif bagi industri garment ini untuk
mengetahui prospeknya di masa mendatang.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat disusun
perumusan masalah berikut:
1. Bagaimana posisi dan kondisi perusahaan saat ini ?
2. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan ?
2. Bagaimana perkembangan perusahaan serta strategi pemasaran usaha apa yang
harus dilakukan perusahaan?
C. Tujuan
Tujuan dari kajian ini adalah :
1. Melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi posisi dan kondisi perusahaan
saat ini
2. Mengetahui kinerja keuangan perusahaan.
3. Mengidentifikasi perkembangan perkembangan perusahaan, serta menyusun
strategi pamasaran yang tepat dalam memenangkan persaingan usaha.
Download