BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar saham Indonesia

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pasar saham Indonesia mengalami banyak perubahan apabila dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasar modal Indonesia mengalami pemulihan yang
mencengangkan sejak krisis moneter yang terjadi pada tahun 1990-an. Keberhasilan
kebijakan fiskal dan fundamental ekonomi yang hadir sejak pertengahan tahun 2000-an,
semakin mendorong dan memperkuat pertumbuhan ekonomi yang semakin kokoh
meskipun pertumbuhan ekonomi global pada saat ini masih cukup lambat dan harga
komoditas yang cukup rendah. Secara tidak langsung, pertumbuhan ekonomi global yang
cukup lambat itu menyebabkan sebuah slowdown pada perekonomian Indonesia dalam
tahun 2011-2015. Selain itu, pasar saham Indonesia secara lambat namun pasti juga
mengalami pertumbuhan yang substansial dari tahun 1999 hingga kini. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah perusahaan yang sudah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun
modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal
seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan
(derivatif), seperti opsi (put atau call). Pasar modal merupakan salah satu sarana yang
efektif guna mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui
mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat kemudian menyalurkan dana tersebut
kepada sektor-sektor yang dinilai produktif.
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan rasio aktivitas terhadap return Saham dengan dividend payout ratio sebagai variabel moderasi
Angeline Marcellina Situmorang
Disamping itu, pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi.
Melakukan investasi yang dimaksudkan pada kalimat diatas adalah memungkinkan
investor untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai dengan
risiko yang bersedia mereka tanggung dengan tingkat pengembalian yang diharapkan.
Pengertian pasar modal menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 adalah kegiatan
yang bersangkutan dengan penawaran umum, perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkan, dan lembaga yang berkaitan dengan efek.
Manfaat melakukan investasi di pasar modal dapat dipandang dari sisi
pemodal (yang
membeli
sekuritas) dan
dari
sisi
emiten
(yang
menerbitkan
sekuritas). Bila dipandang dari sisi emiten, keberadaan pasar modal sangat diperlukan
karena pasar modal dapat dijadikan sebagai suatu alternatif untuk menghimpun dana
eksternal jangka panjang tanpa menggunakan intermediasi lembaga keuangan. Di
samping itu, pasar modal memungkinkan perusahaan atau emiten untuk menghimpun
dana dalam bentuk ekuitas. Kebutuhan akan dana ini menjadi makin besar apabila
kegiatan perusahaan-perusahaan mengalami suatu peningkatan. Namun bila dipandang
dari sisi pemilik dana (pemodal), keberadaan pasar modal sangat diperlukan karena pasar
modal dapat dijadikan sebagai alternatif untuk melakukan investasi pada aset finansial.
Pasar modal menyediakan berbagai bentuk aset finansial dengan risiko yang berbedabeda. Pemodal dapat memilih aset finansial sesuai dengan preferensi risikonya sejauh
berlaku hubungan yang positif antara risiko dan tingkat keuntungan yang akan
diperolehnya. Pada umumnya, pemodal bersedia memilih investasi yang lebih berisiko
apabila mereka dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan rasio aktivitas terhadap return Saham dengan dividend payout ratio sebagai variabel moderasi
Angeline Marcellina Situmorang
Dalam pengambilan keputusan investasi, pertimbangan yang rasional sangat
diperlukan oleh para investor. Untuk melakukan pertimbangan yang rasional, investor
memerlukan beberapa informasi penting yang mampu merepresentasikan perusahaan
secara keseluruhan. Secara garis besar informasi yang diperlukan investor terdiri dari
informasi yang bersifat fundamental dan informasi yang bersifat teknikal. Dalam analisis
sekuritas digunakan dua pendekatan yaitu informasi fundamental dan informasi teknikal.
Informasi yang bersifat fundamental diperoleh dari kondisi intern perusahaan dan
informasi yang bersifat teknikal diperoleh dari luar perusahaan, seperti ekonomi dan
politik. Informasi fundamental yang diperoleh dari intern perusahaan yang lazim
digunakan adalah laporan keuangan.
Informasi fundamental adalah informasi yang berhubungan dengan kondisi
perusahaan yang umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan yang merupakan salah
satu kinerja perusahaan. Dari laporan keuangan dapat diketahui beberapa informasi
fundamental antara lain: Rasio keuangan, arus kas, serta ukuran kinerja-kinerja lainnya
yang dihubungkan dengan return saham. Menurut Ang (1997), rasio keuangan
dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin
dicapai, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio rentabilitas
(profitabilitas), rasio aktivitas, dan rasio pasar (market ratios).
Menurut Hartono (2010:109), return saham dibedakan menjadi dua yaitu return
realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi
merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return
realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan
return dan risiko dimasa mendatang. Sedangkan return ekspektasi merupakan return
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan rasio aktivitas terhadap return Saham dengan dividend payout ratio sebagai variabel moderasi
Angeline Marcellina Situmorang
yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat pasti. Dalam melakukan
investasi, investor dihadapkan pada ketidakpastian (uncertainty) antara return yang akan
diperoleh dengan risiko yang akan dihadapinya. Pada umumnya, semakin besar return
yang diharapkan atau diperoleh dari investasi, semakin besar pula risiko yang akan
dihadapi oleh seorang
investor. Sehingga dapat dikatakan bahwa return ekspektasi
memiliki hubungan yang positif terhadap risiko.
Beberapa teknik yang dapat diterapkan dalam menganalisis data keuangan untuk
mengevaluasi posisi perusahaan diantaranya adalah analisis rasio. Salah satu rasio
profitabilitas yang banyak digunakan untuk pengambilan keputusan investasi adalah
Return on Investment (ROI). Syamsuddin (2009:63) menjelaskan bahwa Return On
Investment (ROI) merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total
aktiva. Return On Investment (ROI) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva
yang tersedia di daam perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa ROI merupakan rasio
yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan apabila diukur dari
nilai aktiva. Semakin tinggi ROI, semakin baik keadaan suatu perusahaan. Penelitian
terdahulu yang diteliti oleh Darmawan et al (2015), memperoleh hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan dari Return On
Investment terhadap return saham. Sebaliknya, hasil penelitian yang dilakukan oleh
Daljono (2013) memaparkan bahwa Return On Investment (ROI) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap return saham dengan arah positif.
Selain itu, investor juga dapat mengukur kualitas dari sebuah perusahaan melalui
pertimbangan segi likuiditas perusahaan tersebut dengan menggunakan Current Ratio
(CR). CR merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan rasio aktivitas terhadap return Saham dengan dividend payout ratio sebagai variabel moderasi
Angeline Marcellina Situmorang
merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. CR menunjukkan sejauh mana
aktiva lancar suatu perusahaan mampu menutupi kewajiban-kewajiban lancarnya.
Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi
kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. CR yang rendah
biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya CR yang
terlalu tinggi juga tidaklah begitu bagus, karena menunjukkan banyaknya dana
menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan.
Kemampulabaan adalah kemampuan perusahaan untuk mengasilkan laba dengan begitu
dapat diketahui sejauh mana suatu perusahaan dapat memanfaatkan modal secara efektif
dan efisien. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kurniawan (2016) menerangkan
bahwa Current Ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Selanjutnya,
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Daljono (2013) memaparkan bahwa Current
ratio tidak memiliki berpengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Selain melihat segi likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas dari suatu
perusahaan, investor tentunya harus pula melihat segi aktivitas perusahaan tersebut.
Untuk dapat melihat sejauh mana efisiensi perusahaan dalam melakukan aktivitas
operasionalnya digunakanlah rasio aktivitas untuk mengukurnya. Rasio aktivitas adalah
rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber
daya yang ada padanya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat
penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap
bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragam unsur
aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Rasio aktivitas yang dapat
digunakan untuk mengukur hal-hal semacam itu yaitu Inventory Turnover (ITO).
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan rasio aktivitas terhadap return Saham dengan dividend payout ratio sebagai variabel moderasi
Angeline Marcellina Situmorang
ITO menunjukkan perputaran inventory melalui kemampuan dana yang tertanam dalam
suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya overstock.
Overstock berpengaruh terhadap ketersediaan space untuk barang-barang yang terdapat
di dalam gudang. ITO mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio
ini cukup popular untuk dijadikan indikasi dalam menilai efisiensi operasional, rasio
inipun dapat memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada
pada persediaan (inventory). Terdapat dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan
analisis rasio perputaran persediaan. Pertama, penjualan dinilai menurut harga pasar
(market price). Kedua, persediaan dinilai menurut harga pokok penjualan (at cost). Rasio
perputaran persediaan (at cost) digunakan untuk mengukur perputaran fisik persediaan.
Sedangkan rasio yang dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan, mengukur
perputaran persediaan dalam kas. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Raningsih (2015) menjelaskan bahwa ITO tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham perusahaan. Selain itu, di dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pratiwi
(2015) menjelaskan bahwa Inventory Turn Over (ITO) tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap return saham.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis laporan keuangan dengan
menggunakan Return on Investment (ROI), Current Ratio (CR) dan Inventory Turnover
(ITO) untuk melihat kondisi keuangan dalam perusahaan terhadap return saham.
Kemudian peneliti menambahkan Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai variabel
moderasi. Dividend Payout Ratio (DPR) dipilih peneliti untuk menguji, menilai, dan
menimbang apakah DPR mampu memperkuat atau memperlemah hubungan antara
Return on Investment (ROI), Current Ratio (CR) dan Inventory Turnover (ITO) terhadap
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan rasio aktivitas terhadap return Saham dengan dividend payout ratio sebagai variabel moderasi
Angeline Marcellina Situmorang
return saham. Dividend Payout Ratio (DPR) adalah rasio antara dividen yang dibayarkan
sebuah perusahaan (dalam satu tahun buku) dibagi dengan keuntungan bersih perusahaan
(net income) pada suatu periode tertentu. Besar kecilnya nilai dividen dapat ditentukan
oleh dua hal. Pertama, kondisi likuiditas perusahaan. Likuiditas memperjelas kondisi
keuangan perusahaan. Likuiditas menunjukkan apakah perusahaan memiliki cadangan
kas yang berlimpah atau tidak. Jika kas perusahaan bersifat likuid maka perusahaan tidak
akan ragu membagikan dividen dalam jumlah besar kepada para investor. Kedua, rencana
belanja modal atau bentuk ekspansi lainnya yang akan dilakukan perusahaan. Jika
perusahaan memiliki rencana belanja modal atau ekspansi yang membutuhkan pendanaan
besar, maka biasanya perusahaan akan lebih mementingkan belanja modal, sehingga
porsi pembagian dividen untuk para investor akan dengan pasti dikurangi. Menurut
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Carlo (2014) menyatakan bahwa Dividend
Payout Ratio (DPR) berpengaruh positif terhadap return saham. Disamping itu,
penelitian Antara (2012) menyatakan bahwa DPR tidak berpengaruh pada return saham.
Merujuk pada beberapa penelitian terdahulu, terdapat fluktuasi return saham dan
inkonsistensi temuan hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh 1) ROI terhadap
return saham. Darmawan et al (2015) menyatakan bahwa secara parsial, ROI tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Begitu pula dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Daljono (2013) memaparkan bahwa Return On Investment
(ROI) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dengan arah positif. 2) CR
terhadap return saham. Kurniawan (2016) menerangkan bahwa Current Ratio (CR) tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Selanjutnya, berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Daljono (2013) memaparkan bahwa Current ratio tidak memiliki
berpengaruh yang signifikan terhadap return saham. 3) ITO terhadap return saham.
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan rasio aktivitas terhadap return Saham dengan dividend payout ratio sebagai variabel moderasi
Angeline Marcellina Situmorang
Raningsih (2015) menjelaskan bahwa ITO tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham perusahaan. Selain itu, di dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pratiwi
(2015) menjelaskan bahwa Inventory Turn Over (ITO) tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap return saham. 4) DPR terhadap return saham. Carlo (2014)
menyatakan bahwa DPR berpengaruh positif terhadap return saham. Disamping itu,
Antara (2012) meneliti bahwa DPR tidak berpengaruh pada return saham.
Dari pengujian-pengujian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, terjadi
perbedaan hasil penelitian mengenai rasio keuangan yang berpengaruh terhadap return
saham. Hal ini dikarenakan objek, metode, dan data yang digunakan oleh para peneliti
terdahulu berbeda. Penelitian terdahulu juga belum menggunakan Dividend Payout Ratio
(DPR) sebagai variabel moderasi. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, dan Rasio Aktivitas terhadap Return Saham dengan Dividend
Payout Ratio sebagai Variabel Moderasi”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka yang akan menjadi
pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap return saham?
2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap return saham?
3. Apakah rasio aktivitas berpengaruh terhadap return saham?
4. Apakah Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap return saham?
5. Apakah Dividend Payout Ratio memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap
return saham?
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan rasio aktivitas terhadap return Saham dengan dividend payout ratio sebagai variabel moderasi
Angeline Marcellina Situmorang
6. Apakah Dividend Payout Ratio memoderasi pengaruh likuiditas terhadap return
saham?
7. Apakah Dividend Payout Ratio memoderasi pengaruh aktivitas terhadap return
saham?
1.3
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap return saham
2. Menganalisis pengaruh likuiditas terhadap return saham
3. Menganalisis pengaruh rasio aktivitas terhadap return saham
4. Menganalisis pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap return saham
5. Menganalisis Dividend Payout Ratio dalam memoderasi pengaruh profitabilitas
terhadap return saham
6. Menganalisis Dividend Payout Ratio dalam memoderasi pengaruh likuiditas
terhadap return saham
7. Menganalisis Dividend Payout Ratio dalam memoderasi pengaruh rasio aktivitas
terhadap return saham
1.4
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada beberapa pihak
antara lain:
1. Literatur
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan rasio aktivitas terhadap return Saham dengan dividend payout ratio sebagai variabel moderasi
Angeline Marcellina Situmorang
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi, kontribusi dan pengetahuan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan akuntansi keuangan di
Indonesia. Selain itu diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi
akademisi lain yang tertarik untuk meneliti topik sejenis, terutama pada penelitian
yang berkaitan dengan pengaruh rasio aktivitas, likuiditas, dan profitabilitas
terhadap return saham dengan Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai pemoderasi.
2. Investor
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi analisis laporan keuangan yang
terdapat dalam perusahaan consumer goods, terutama pada perusahaan yang
diteliti pada penilitian ini, yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi.
3. Manajemen Perusahan Terkait
Memberikan input positif dalam mencermati perilaku manajemen dalam aktivitas
meningkatkan kualitas kepuasaan pemangku kepentingan.
4. Penelitian yang Akan Datang
Sebagai acuan bagi penelitian yang akan datang, terutama penelitian yang
berkaitan dengan pengaruh pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas, dan aktivitas
terhadap return saham dengan Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai pemoderasi.
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada penelitian ini terdiri dari beberapa bab, diantaranya :
BAB I
PENDAHULUAN
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan rasio aktivitas terhadap return Saham dengan dividend payout ratio sebagai variabel moderasi
Angeline Marcellina Situmorang
Bab
ini
menjelaskan
mengenai
latar
belakang
masalah,
rumusan
permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang pemaparan mengenai landasan teori yang digunakan
sebagai dasar acuan penelitian, penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian, kerangka pemikiran penelitian dan hipotesis penelitian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai rancangan penelitian, variabel penelitian
dan definisi operasional, sampel penelitian dan metode penentuan sampel, dan
metode analisis data.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari pengolahan data,
termasuk analisis terhadap hasil penelitian terkait dengan pengaruh
profitabilitas, likuiditas, dan rasio aktivitas terhadap return saham dengan
dividend payout ratio sebagai variabel moderasi.
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang memaparkan kesimpulan akhir dari
penelitian yang dilakukan, keterbatasan dan saran bagi pihak-pihak
berkepentingan termasuk pelaku bisnis dan penelitian selanjutnya.
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan rasio aktivitas terhadap return Saham dengan dividend payout ratio sebagai variabel moderasi
Angeline Marcellina Situmorang
Download