PENGARUH PERMAINAN AKTIF KREATIVITAS PADA PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA AWAL NI KADEK INDRA YANTI PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-mail: [email protected] Abstract: The objective of this research is to identity the influence of an active games and the level of creativity on the understanding of early mathematics concept. The research is using experimental research and the number of sample on this research is 68 kids. The research found that there is a significant difference between the understanding of early mathematics concept between the kids that were given constructive and free games; interaction is exist between the active game and the level of creativity on the understanding of early mathematic concept; kids that have high level of creativity will significantly have a higher early mathematics concept if being given constructive game than free game; kids with lower level of creativity will significantly have a higher early mathematics concept if being constructive game than free game. Keywords: Active games, creativity, early mathematics concept Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji pengaruh permainan aktif dan tingkat kreativitas terhadap penguasaan konsep matematika awal. Penelitian menggunakan penelitian eksperimen dengan jumlah sampel 68 anak. Penelitian menemukan bahwa ada perbedaan signifikan antara pemahaman konsep matematika awal antara anak-anak yang diberikan permainan konstruktif dan bebas; ada interaksi antara permainan aktif dan tingkat kreativitas terhadap penguasaan konsep matematika awal; anak-anak yang memiliki tingkat kreativitas yang tinggi secara signifikan akan memiliki penguasaan konsep matematika awal yang tinggi jika diberi permainan konstruktif daripada permainan bebas; anak-anak dengan tingkat kreativitas yang lebih rendah secara signifikan akan memiliki konsep matematika awal yang lebih tinggi jika diberi permainan konstruktif daripada permainan bebas. Kata kunci: Permainan aktif, kreativitas, konsep matematika awal Pendidikan Anak Usia Dini Anak merupakan individu yang (PAUD) mempunyai peran penting unik yang memiliki kekhasan sendiri, untuk mendorong tumbuh kembang karena setiap anak terlahir dengan anak Indonesia secara optimal dan potensi yang sangat menakjubkan menyiapkan mereka untuk memasuki untuk dikembangkan, pada tahun jenjang pendidikan SD/MI secara pertama kelahiran anak mengalami lebih baik. Berbagai upaya terus pertumbuhan yang sangat dilakukan dan Pendidikan merupakan salah satu masyarakat untuk memperluas dan modal dasar yang harus dimiliki oleh meningkatkan mutu PAUD. setiap individu untuk meraih kesuk- pemerintah pesat. JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014 sesan dalam hidupnya. Pentingnya diri.Perkembangan fisik dan tubuh pendidikan ditanamkan sejak anak termasuk usia dini merupakan pondasi keber- mengikuti setiap tahapan. Penga- hasilan seseorang untuk menghadapi laman fisik mengacu pada interaksi persaingan mendatang. dengan objek nyata dan peristiwa Sesuai dengan prinsip pembelajaran yang memungkinkan anak untuk pada anak prasekolah di Taman membangun konsep, interaksi sosial Kanak-kanak pada usia 4-6 tahun mengacu pada pertukaran ide dan yaitu bermain sambil belajar atau komunikasi dengan teman sebaya belajar melalui bermain. Kegiatan yang mengikat mereka pada pem- bermain yang dimaksudkan adalah belajaran secara aktif, pengaturan berupa diri mengacu pada aktivitas mental di masa kegiatan bermain yang memberikan stimulasi kepada anak yang disesuaikan dengan tahap perkembangan yang dimiliki anak. Piaget (Charlesworth& Lind, pula syaraf tubuh, sejalan dengan terbentuknya konsep. Berdasarkan kenyataan di lapangan, pendidikan saat ini bisa dikatakan telah berkembang pesat, 1990: 11) menyatakan pada tahap terlihat pra-operasional anak sudah mulai Kanak-kanak yang ada khusus nya di menghitung, menggunakan bahasa DKI Jakarta.Berdasarkan kenyataan untuk mendapatkan apa yang anak dilapangan inginkan. Pada tahapan ini belajar kualitas pendidikan pada anak usia mengenai dunia sekitarnya melalui dini tidak seutuhnya sama antara satu kata-kata dan gambar, oleh sebab itu sekolah dengan sekolah lainnya. tahapan ini juga disebut sebagai Hasil observasi dan wawancara yang perkembangan dilakukan di PAUD Mustika Ceria berpikir simbolik.Selanjutnya mengemu-kakan faktor pembelajaran yaitu banyaknya membuktikan Taman bahwa juga bahwa pada kelompok A di PAUD empat Mustika Ceria dan RA Wijaya mendesain Kusuma tingkat pencapaian perkem- Piaget terdapat dalam dari ke-matangan bangannya khususnya lingkup fisik, pengalaman fisik, interaksi perkembangan kognitif yang dalam sosial, hal ini dikhususkan pada penguasaan 2 dan pengaturan Pengaruh Permainan Aktif … Ni Kadek Indra Yanti konsep matematika awal pada anak tika maupun kesiapanuntuk mengi- usia dini belum mencapai keber- kuti pendidikan dasar bagi anak. hasilan yang signifikan atau bisa (Daromi, 2006: 7). Terlihat jelas dikatakan masih rendahnya pengua- bahwa anak memerlukan situasi yang saan konsep matematika pada anak menyenangkan yang dapat mem- usia dini di sekolah tersebut. Hal bangkitkan semangat mereka.Belajar tersebut disebakan banyak tidak bisa dipaksakan dan hendaknya faktor, diantaranya masih guru mengkondisikan kegiatan be- menganut sistem pembelajaran yang lajar sambil bermain. Melalui kegia- konvensional, diktator, seharusnya tan bermain, anak dapat bereks- anak usia dini itu belajar sambil plorasi pengetahuan yang mereka bermain, kurangnya sarana dan pra- miliki, menuangkan kreativitas mere- sarana yang dimiliki sekolah untuk ka dengan cara mereka sendiri tanpa menunjang kegiatan bermain anak, adanya suatu paksaan, sehingga dari rasio antara guru dan murid tidak pihak sekolahpun setelah diwawan- seimbang, faktor lingkungan yang cara mengharapkan adanya sum- kurang kondusif, dan masih banyak bangan lagi kekurangan yang dimiliki dalam memotivasi rangka mewujudkan pendidikan anak terutama usia dini untuk memenuhi kesesuaian matematika sehingga dengan diberi- visi Direktorat PAUD. kannya oleh guru Kemampuan penguasaan konsep matematika awal pengetahuan anak dalam yang dapat untuk belajar kegiatan belajar permainan baik permainan aktif yang mendukung kegiatan belajar, mereka mampu merupakankemampuan yang dimiliki menguasai konsep-konsep oleh matematika yang diajarkan setiap matematika anak dan dalam hal berhitung itu dasar oleh guru, sehingga kelak anak memasuki untukmenumbuhkem-bangkan jenjang pen-didikan yang setingkat keterampilan yang sangat diperlukan lebih tinggi, sudah memiliki dasar dalam yang baik sebagai pengantar kegiatan kehidupan yangmerupakan juga sehari-hari, dasar bagi pengembangankemampuanmatema- beri-kutnya di sekolah dasar. Jenis permainan sangat banyak, namun 3 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014 dalam kegiatan belajar matematika penguasaan konsep matematika awal dengan tujuan menguasai konsep pada anak kelompok A. matematika awal untuk anak usia dini, permainan aktif dirasa sangat memenuhi kriteria permainan yang bersifat membangun dan men- stimulasi kemampuan anak dalam memecahkan suatu permasalah secara logis melalui level tertentu dengan daya pemikiran yang berbeda dimiliki masing-masing anak. Sejalan dengan hal tersebut, maka sangat perlu memberikan permainan kepada anak usia dini dalam rangka meningkatkan potensi-potensi yang mereka miliki. Bukan hanya situasi kelas yang nyaman, namun anak juga memerlukan kegiatan yang menyenangkan misalnya saja bermain baik bermain aktif ataupun bermain pasif dimana dalam kegiatan tersebut Penguasaan Konsep Matematika Awal Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SLTA dan bahkan juga di perguruan segala tujuan dari kegiatan belajar yang dilakukan baik dari segi hasil memperoleh pencapaian maksimal. Berdasarkan kajian diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan menemukan pengaruh permainan aktif dan kreativitas terhadap dan Myklebust berpendapat matematika adalah simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif dan kekurangan sedangkan fungsi teoretisnya adalah memudahkan berpikir (Abdurahman, 2009: 525). Brewer dalam bukunya menyatakan bahwa matematika adalah suatu cara memandang dunia dan pengalaman mereka di dalamnya. Merupakan cara untuk memecahkan masalah nyata (2007: 350). melibatkan seluruh motorik kasar dan motorik halus anak sehingga tinggi.Johnson Matematika merupakan pemahaman tentang angka, operasi pada jumlah, fungsi dan hubungan, probabilitas, dan pengukuran. Feeniy, Chistensen, dan Moravick (2006: 247) berpendapat suatu pusat penemuan mengatakan matematika ketika mengandung unsur seperti timbangan, keseimbangan, lotto, objek dengan atribut berbeda, dan 4 Pengaruh Permainan Aktif … Ni Kadek Indra Yanti permainan yang cocok dapat yang berkaitan dengan mendorong anak-anak untuk ber- konsep eksperimen dan berpikir tentang matematika awal disini meliputi matematika berhubungan penguasaan konsep bentuk, warna, dengan pengalaman. Proses banding, ukuran, pola, bilangan dan lambang klasi-fikasi, dan pengukuran, sebagai bilangan. yang matematika konsep- awal.Konsep lawan penghitungan hafalan dan perhitungan, merupakan dasar Permainan Aktif matematika pada anak usia dini. Hurlock (Tedjasaputra, 2001: Quinn (2010: 128-129) berpendapat 53) beranggapan bahwa permainan bahwa matematika pada anak-anak aktif banyak yang mampu membaca angka memberikan kesenangan dan ke- dari 1 sampai 10 atau mengenali puasan pada anak melalui aktivitas simbol untuk setiap nomor meskipun yang mereka lakukan sendiri.Pada mereka tidak mengerti apa arti dari kegiatan angka-angka tersebut. Ini adalah menggunakan aktivitas fisik.Banyak kemampuan verbal dan spasial, mirip macam permainan yang dapat dila- dengan membaca dan mengenali kukan dalam bermain aktif, hal ini alfabet. dipengaruhi oleh kesehatan.Peneri- Berdasarkan pendapat di atas merupakan kegiatan bermain aktif yang banyak maan sosial dari kelompok teman bahwa bermain, tingkat kecerdasan anak, penguasaan konsep matematika awal jenis kelamin, alat permainan, ling- pada anak usia dini merupakan kungan tempat atau dibesarkan. maka dapat disimpulkan sebuah kemampuan kognitif yang Piaget dalam Morrison menya- dimiliki oleh anak dalam menguasai takan permainan aktif merupakan konsep kegiatan bermain yang memberi matematika. Kata pe- nguasaan berkaitan erat dengan hasil kesempatan yang diinginkan pada anak yang memiliki kepercayaan diri akan diri mencakup pengetahuan, pemahaman, mereka, apa yang dapat mereka raih penerapan, dan analisis, sintesis dan evaluasi setelah diberi permainan kepada membuat anak mereka untuk menjadi individu yang dapat mengatur diri 5 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014 Berdasarkan uraian di atas sendiri. Disampaikan pula bahwa permainan merupakan cara utama maka anak untuk terlibat secara aktif permainan aktif merupakan suatu dengan ling-kungannya dan untuk kegiatan yang melibatkan aktivitas berpikir fisik, yang menimbulkan perasaan dan belajar.Tedjasaputra dapat disimpulkan bahwa bahwa senang pada anak dimana kegiatan permainan aktif merupakan suatu bermain ini dapat dilakukan sendiri kegiatan yang memberikan kesena- atau ngan temannya dan dapat dilakukan dalam (2001: 52) dan melalui menyatakan kepuasan aktivitas pada yang anak mereka lakukan, yang melibatkan banyak bersama kehidupan dengan sehingga teman- mem-berikan stimulasi bagi perkembangan anak. aktivitas tubuh, serta gerakan tubuh. Permainan aktif pada dasarnya merupakan aktivitas fisik secara Permainan Konstruktif Santrock berpendapat bahwa spontan dan sesekali dengan energi permainan tinggi.Kegiatan ini dapat terjadi di permainan yang terjadi ketika anak- dalam atau di luar ruangan, sendiri anak melibatkan diri dalam suatu atau dan kreasi atau konstruksi suatu produk keluarga.Bahkan sebelum anak bisa atau suatu pemecahan masalah yang berjalan, mereka bisa mulai bermain. merupakan Ketika mereka semakin tua akan sendiri.Smilansky memiliki keterampilan Fleer, 2000: 59) bahwa permainan peluang untuk dengan teman-teman belajar, meningkatkan konstruktif konstruktif merupakan hasil (Dockett merupakan ciptaan dan bentuk permainan yang terpisah diantara bermain aktif. Wardani (2009: 77) berpen- permainan sensori-motor dan dapat permainan aktif merupakan permainan simbolis.Per-mainan ini permainan yang menimbulkan rasa menggunakan materi atau benda senang dari apa yang dilakukannya yang ada dilingkungan anak untuk dan diusahakan si pemain, selain itu membuat jenis diinginkan oleh anak. permainan ini menuntut kontribusi yang besar dari pemain. 6 sesuatu bentuk yang Pengaruh Permainan Aktif … Ni Kadek Indra Yanti Wardani (2009: 80) mende- bebas mempunyai manfaat untuk finisikan permainan konstruktif ini meningkatkanseluruh potensi anak sudah ada mulai usia 2 tahun dan dan khususnya dapat meningkatkan meningkat terutama mulai usia 5 kognitif dengan cara anak yang tahun. Permainan konstruktif adalah berbeda-beda bentuk anak alat-alat dan cara memainkannya. menggunakan imajinasi dan atau Wardani (2009: 77) menyebutkan material permaian bebas juga disebut spontan permainan untuk dimana membuat atau tergantung dengan karena merupakan salah satu bentuk membentuk apapun saja. Disimpulkan bahwa permainan permainan aktif di mana pemainnya suatu bebas menentukan apa, kapan dan kegiatan yang dilakukan oleh anak, bagaimana permainan yang diha- dan anak-anak silkan. Tidak ada aturan dan regulasi melibatkan diri dalam suatu kreasi dalam permainan ini.Pemain dapat atau konstruksi suatu produk atau bermain sesuai keinginan selama suatu masalah. permainan tersebut memberikan rasa biasanya senang dan otomatis akan berhenti menggunakan materi atau benda ketika permainan itu sudah bosan yang ada dilingkungan.Permainan atau tidak lagi memberikan hal baru. konstruktif merupakan terjadi ketika pemecahan Permainan ini Ismail (2006: 46-47) menga- kons-truktif ini merupakan bentuk umum takan bermain jenis ini dilakukan dilakukan anak-anak prasekolah dan dimana saja, dengan cara apa saja anak-anak sekolah dasar. dan hanya berdasar kepada apa yang per-mainan yang paling ingin dilakukan. Umumnya, anak akan melakukan kegiatan bermain ini Permainan Bebas Peggy (1972:7) mendefinisikan jika menemukan adanya sesuatu yang baru dan berbeda dari apa yang permainan bebas merupakan per- biasa kita lihat. Departemen mainan yang dipilih oleh anak sesuai Pendidikan dengan kemampuan dan kesena- disampaikan bahwa bermain bebas ngannya. Oleh sebab itu, permainan juga Nasional berguna sebagai (2009: 7) kegiatan 7 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014 transisi agar anak siap mengikuti yang diberikan disini adalah kebe- kegiatan main dikelompoknya dan basan yang tertib, yaitu kebebasan bermain untuk yang anak. diarahkan pada tumbuhnya disiplin bebas berguna menyalurkan emosi Tedjasaputra (2001: 59) berpendapat bertanggung-jawab yang diri secara bertahap. bahwa permainan bebas merupakan bagian dari permainan aktif yang Kreativitas kegiatannya biasanya dilakukan di Drevdahl (Hurlock, 1999: 4) mana saja, dengan cara apa saja dan berpendapat bahwa kreativitas me- berdasarkan rupakan apa yang ingin kemampuan seseorang dilakukan. Ini berarti tidak ber- untuk lakunya suatu aturan yang harus produk, atau gagasan apa saja yang dipatuhi permainan pada dasarnya baru, dan sebelumnya ini.Carolyn dan Walker (2007: 117) tidak dikenal pembuatnya. Ia dapat mengatakan bahwa dalam bermain berupa bebas anak-anak megarahkan per- sintesis mainannya sendiri dan orang dewasa hasilnya bukan hanya perangkuman. dalam menghasilkan kegiatan komposisi, imajinatif pemikiran yang atau yang yaitu guru ataupun orang tua me- Santrock (2008: 366) krea- nyerahkan sepenuhnya kepada anak tivitas adalah kemampuan berpikir untuk beraktivitas. tentang sesuatu dengan cara baru dan Disimpulkan bahwa permain- tidak biasa dan menghasilkan solusi an bebas merupakan suatu bentuk yang unik atas kegiatan yang dilakukan oleh anak Jackman dengan cara apa saja dan berdasarkan merupakan proses melakukan, mem- apa yang ingin dilakukan. Permainan bawa yang baru dan imajinatif. (2009: suatu 19) problem. kreativitas bebas ini anak boleh memilih sendiri Kreativitas adalah kombinasi kegiatan yang diinginkannya serta motivasi, rasa ingin tahu keterbu- alat-alat yang digunakannya. Selain kaan/fleksibilitas, dan otonomi serta itu, hal lain yang perlu diperhatikan ber-pikir divergen. Papalia, et al. adalah (2008:4) menyatakan bahwa krea- waktu, tempat, peralatan bermain serta kebebasan. Kebebasan 8 tivitas merupakan kemampuan Pengaruh Permainan Aktif … Ni Kadek Indra Yanti melihat situasi dalam cara yang baru, adalah menghasilkan matematika awal, variabel bebasnya inovasi, atau me- penguasaan permainan konsep nyadari masalah yang sebelumnya adalah aktif serta tidak teridentifikasi dan menemukan variabel atributnya adalah tingkat solusi baru. Ormrod (2008: 405) kreativitas.Sugiyono berpendapat kreativitas adalah salah mengung-kapkan desain penelitian satu bentuk transfer, karena hal eksperi-men tersebut melibatkan pengaplikasian desain treatment by level 2 x 2. (2010: 113) ini menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah diketahui sebelumnya. Berda- HASIL DAN PEMBAHASAN sarkan beberapa pendapat diatas maka tingkat kreativitas adalah Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan melalui pro- kemampuan yang dimiliki oleh anak ses dengan kriteria tinggi dan rendah a)deskripsi data hasil penelitian, yang dinilai berdasarkan kelancaran, b)pengujian persyaratan uji analisis kelenturan, orisinil dan elaborasi berupa dalam menciptakan gagasan baru homogenitas, uji ANAVA dan uji yang orisinil atau belum pernah ada Tukey. sebelumnya, berupa kegiatan imaji- Tabel Hasil Analisis Varian Menggunakan ANAVA Dua Jalur natif ataupun sintesis pemikiran ber- Sumber JK varians dasarkan kombinasi dari motivasi, rasa ingin divergen tahu sehingga dan pemikiran menghasilkan suatu produk ataupun solusi dari permasalahan yang ada. METODE PENELITIAN Antar A Antar B Interaksi AxB Dalam Metode penelitian yang diguTotal nakanadalahmetode eksperimen.Penelitian ini berupaya menjelaskan penguasaan konsep matematikaawal.Variabel terikatnya analisis uji yang meliputi: normalitas db RJK dan F hitung 266 ,78 127 2,1 2 308 4,9 1 266, 78 1272 ,12 6,31 1 148 0,7 6 610 4,5 6 uji F tabel 0,05 0,01 30,0 9** 4, 15 4, 15 7, 50 7, 50 3084 ,9 72,9 8** 4, 15 7, 50 32 42,2 7 - - - 35 - - - - 1 * Tabel Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Tukey Kelompok N Perbandingan Q hitung Q tabel Kesimpulan 9 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014 A 1 dengan A2 A1 B 1 dengan A2 B 1 A1 B 2 dengan A2 B 2 18 6,66 α=0,0 5 1,73 9 3,37 1,83 9 4,25 kreativitas tinggi, baik yang dibe- 1,83 Signi fikan Signi fikan rikan permainan konstruktif maupun Signi fikan matematika awal yang dimiliki bila yang diberikan permainan bebas, akan lebih tinggi penguasaan konsep dibandingkan dengan anak yang memiliki kreativitas rendah. SIMPULAN Terdapat Penelitian ini dilakukan pada TK A, sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang telah diru- muskan.Permainan aktif berpengaruh terhadap penguasaan konsep matematika awal pada anak.Hasil uji hipotesis menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara anak yang diberikan permainan konstruktif dengan anak yang diberikan permainan bebas.Hasil penelitian membuktikan bahwa penguasaan matematika diberikan awal permainan konsep anak yang konstruktif signifikan yang diberikan permainan bebas. Terdapat interaksi yang signifikan antara permainan aktif dan kreativitas terhadap penguasaan konsep matematika awal. Secara keseluruhan, anak yang memiliki 10 terhadap yang penguasaan konsep matematika awal pada anak yang diberikan permainan konstruktif dan anak yang diberikan permainan bebas dengan kreativitas tinggi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep matematika awal pada anak yang memiliki kreativitas tinggi secara signifikan lebih tinggi bila diberikan permainan konstruktif daripada yang diberikan permainan bebas. Pengaruh per-mainan konstruktif lebih efektif pada anak dengan kreativitas yang tinggi. lebih tinggi daripada penguasaan konsep matematika awal pada anak perbedaan Terdapat signifikan perbedaan terhadap yang penguasaan konsep matematika awal anak yang diberikan permainan konstruktif dan anak yang diberikan permainan bebas dengankreativitas rendah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep matematika awal Pengaruh Permainan Aktif … Ni Kadek Indra Yanti pada anak yang memiliki kreativitas 2. Bagi pengelola Taman Kanak- rendah secara signifikan lebih tinggi kanak, berdasarkan hasil peneli- bila diberikan permainan konstruktif tian, disarankan untuk menggu- daripada yang diberikan permainan nakan bebas.Pengaruh permainan konstru- dalam menstimulasi anak usia ktif lebih efektif pada anak dengan dini kreativitas yang rendah.Penguasaan konsep matematika awal. Kegia- konsep matematika awal pada anak tan belajar pastinya menyenang- yang memiliki kan bila dilakukan dengan kegia- kreativitas tinggi permainan untuk dapat bermain konstruktif menguasai ataupun pada anak yang memiliki tan karena bersifat kreativitas rendah akan lebih baik membangun, dan memberikan jika diberikan permainan konstruktif. kesempatan anak untuk bereksplorasi menuangkan kreativitas yang mereka miliki. SARAN Berdasarkan kesimpulan serta 3. Bagi Pengelola PAUD disa- implikasi yang telah kami kemu- rankan kepada penelitian lain kakan diatas, adapun saran yang untuk dapat disampaikan: lanjutan 1. Bagi guru dan pendidik Taman variabel lain dengan penguasaan Kanak-kanak, penerapan mainan sangat aktif per- penting diterapkan dalam perkembangan mengadakan penelitian terutama tentang yang berkaitan konsep matematika awal kelompok anak di TK A. anak usia dini yang mencakup aspek kognitif, psikomotor. afektif Sesuai dan dengan prinsip pendidikan di TK yaitu menciptakan situasi pembelajaran yang dapat memberikan rasa aman dan menyenangkan dengan konsep bermainan sambil belajar dan berpusat pada anak. DAFTAR PUSTAKA Brewer, Jo Ann. Early Childhood Education Preschool Through Primary Grades. United State of America: Pearson, 2007. Carylon& Walker, An Introduction to Child Care and Education. London: 2007. Charlesworth, Rosalind and Karen K. Lind, Math and Science for 11 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014 Young Children, United State of America: Delmar Publisher, 1990 Daromi, Maulana Hudan.Kegiatan Pembelajaran Untuk Menanamkan Dasar-dasar KemampuanBerhitung Pada Anak TKlewat Permainan. Malang: UM Malang, 2006. Departemen Pendidikan Nasional, Bermain Bersama Kelompok Usia 49-60 bulan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, 2009. Dockett Sue and Marylin Fleer.Play and Pedagogy in Early Childhood Bending the Rules.Sydney: Harcourt, 2000. Feeniy, Stephanie., Chistensen, Doris., dan Moravick, Eva. Who Am I in the Lives Of Children? New Jersey Columbus: Pearson, 2006. Ismail, Andang. Education Games Menjadi Cerdas dan Ceria dengan Permainan Edukatif Yogya: Pilar Media, 2006. MillerPeggy L., Creative Outdoor Play Areas. New Jersey: Prentice Hall, 1972. Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2005. Jackman Hilda L. Early Education Curriculum A Child’s Connection to the World Fourth Edition. USA: Delmar Cengage Learning, 2009. Ormrod, Jeanne Ellis. Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang edisi keenam Alih bahasa: Wahyu Indianti, dkk. Jakarta: Erlangga, 2008. 12 Santrock, John W., Live Span Development, sixth edition. Texas: Brown and Benchmark, 1997 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta, 2010. Tedjasaputra, Mayke S. Bermain, Main dan Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo, 2001. Quinn, Karen. Testing For Kindergarten. New York: Fireside, 2010. Wardani, Dian. Bermain Sambil Belajar Menggali Keunggulan Rahasia Terbesar dari Suatu Permainan.Jakarta: Edukasia, 2009. Morrison, George S. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta: Indeks, 2012. Papalia, Diane E., Wendkos Old, Sally dan Feldman, Ruth Duskin. Human Development Jakarta: Kencana, 2008.