M3421 - 1 Samuel 2:7 Tuhan Yang Membuat Kaya

advertisement
Page 1 of 7
03/06/11 - M3421 - 1 Samuel 2:7 Tuhan Yang Membuat Kaya dan Miskin
I. DEFINISI
Kaya dan miskin jasmani semua sudah tahu. Rata-rata semua orang lebih suka dan
ingin menjadi kaya. Semua orang bisa melihat sendiri keinginannya dan juga
kelimpahan dari banyak orang memberi nama anaknya kaya, misalnya Richard,
Riches, Sugih, dll, tidak ada yang memberi nama Poor atau Miskino, Melarato dll.
Kaya itu juga relatif yaitu:
1.
Dibandingkan dengan sekitarnya.
2.
Tergantung dari penilaian sendiri. Sebab ada orang yang sedang-sedang
saja menurut orang banyak tetapi ia merasa kaya sekali sebab puas, bisa membeli
segala dan punya segala yang diperlukannya karena memang keinginanya tidak
banyak dan semua sudah didapatkan, padahal orang lain yang mempunyai harta
lebih banyak, masih merasa miskin sebab keinginannya sa-ngat banyak dan baru
mendapatkan sedikit.
3.
Di hadapan Allah. Ada orang kaya tetapi belum tentu kaya di hadapan Allah
Luk 12:21.
II. DARIMANA DAPAT HARTA?
a.
Dari sumber yang halal, haram atau campuran, artinya biasanya halal
tetapi kalau perlu (atau kalau ingin) segala perkara dihalalkan.
b.
Dari Allah atau dari iblis, sebab dari segala harta yang kita dapatkan, itu
selalu ada pengaruh dari dua zona, yaitu zona gelap dari iblis dan zona terang dari
Allah.
DARI IBLIS
Iblis bisa memberi harta dll, seperti yang ditawarkannya kepada Putra manusia
Yesus dalam Matius 4:9, tetapi semua itu tetap diatur dan dibatasi oleh Allah yang
adalah penguasa tertinggi dari dunia yang nyata dan yang tidak kelihatan. Berkat
dari iblis itu seperti bom waktu, pasti ada hukumannya dan satu kali ia akan
meledak (menerima hukumannya karena selalu ada dosa di dalamnya 1Tim 6:9-10)
dan meledaknya itu ada di dua lokasi, yaitu:
Page 2 of 7
1.
Di dunia, bisa meledak, bisa tidak Maz 73:4.
2.
Di Neraka kekal, disini pasti kena hukumannya dan untuk kekal, sebab
semua dosa itu ada hukumannya Rom 6:23. Berkat dari iblis itu umpan, sehingga
yang kena (yang menerima berkatnya) itu masuk perangkap iblis yang bermuara
dan dikosongkan di Neraka!
DARI ALLAH
Itu seperti gunung es. Yang tampak di atas air itu berkat di dunia dan yang tidak
tampak (yang di dalam air) itu berkat di Surga kekal. Keduanya selalu ada. Kalau
tampak gunung es, pasti di bawahnya ada bagian yang jauh lebih besar, yaitu yang
ada di Surga. Allah tidak memberi berkat hanya di dunia, selalu menjadi satu
dengan berkat yang akan diterimanya di Surga.
Kalau seorang tidak mempunyai bagian dalam kerajaan Surga, ia tidak
mendapatkan berkat di Surga, maka di duniapun Tuhan belum mau memberi
apa-apa. Sebab kalau seorang mendapat berkat di dunia, meskipun sangat besar
(seisi dunia), tetapi jiwanya binasa, apa gunanya semua itu? Tidak ada! Mat 16:26.
Sebab Allah tidak mau memberikan kesukaan dan harapan kosong dan sia-sia.
Dalam Matius 6:33 dikatakan kalau seorang mendapat kerajaan Surga (ini yang
utama) dan tandanya ia hidup dalam kebenaran, maka baru tambahan berkat dalam
dunia itu ditambahkan kepadanya, yaitu segala berkat-berkat duniawi, itu diberikan
Allah kepadanya dengan limpah sesuai dengan kemampuannya untuk menerima
dan memakai atau mengolah semua fasilitas yang diterimanya. Jadi berkat dari
Tuhan pasti ada sambungannya dengan yang lebih besar di Surga. Sebab itu orang
yang menerima berkat dari Tuhan itu aman, indah di dunia sampai Surgapun ada
sambungannya yang kekal.
PILIH YANG MANA?
Berkat Allah bisa diberikan kalau kita di jalan sempit.
Beberapa orang mengklaim bahwa berkatnya atau hartanya itu dari Tuhan, padahal
ia ada di jalan lebar dan dengan segala jalan dan dengan menghalalkan segala
cara ia menggait berkat itu.
Tanda-tanda berkat dari Tuhan adalah:
1.
Orangnya berada di jalan sempit, hidup suci dan pikul salib dengan pengertian
dan sukacita.
Page 3 of 7
2.
Berkatnya itu halal menurut Firman Tuhan.
3.
Hati selalu sejahtera dan rohani tumbuh.
4.
Makin diberkati, rohaninya makin tumbuh dan berbuah-buah, misalnya:
Abraham, Yusuf, Daniel, dll.
Beberapa orang tidak sadar atau tidak yakin bahwa berkatnya itu dari Tuhan Hos
2:8, tetapi mengerti atau tidak itu dari Tuhan Ul 8:17-18, 1Taw 29:12. Meskipun dari
Tuhan, kita sendiri juga tetap harus bekerja 2Tes 3:10, tetapi kalau Tuhan tidak
memberi, meskipun kita berusaha, tidak akan berhasil, tidak akan dapat. Ini berlaku
bukan saja tentang uang, tetapi tentang semua fasilitas yang kita perlukan di
dunia untuk hidup yaitu uang, kesehatan (umur), kedudukan, pelayanan dan
buah-buah, pikiran, kepintaran dll. Waktu berkat Tuhan dicabut dari Nebukadnezar
yang sukses dan kuat, ia menjadi seperti binatang. Juga kerajaan Israel di bawah
Daud mengalami kelaparan karena Tuhan tidak memberi panen 2Sam 21:1, sebab
ada dosa di tahta Daud yang belum diperbaiki sampai waktunya habis.
Berkat itu tampak jelas diberi oleh Tuhan, misalnya waktu tahun sabat atau
Yobel, pada waktu Yobel Tuhan sengaja memberi hasil tanah yang cukup untuk 3
tahun, supaya Israel bisa memegang sabat tahunan dan Yobel Im 25:21. Lebih jelas
lagi waktu Tuhan memberkati Firaun lewat Yusuf di Mesir, maka ada 7 tahun masa
kelimpahan sehingga bisa dipakai untuk 7 tahun kemudian yang dibuat Tuhan
menjadi masa paceklik. Tuhan sanggup memberi kelimpahan atau kekurangan,
membuat miskin atau kaya dll 1Sam 2:7 (6-8).
Jadi Tuhanlah yang menentukan berapa besar berkat yang akan kita terima.
Sebaliknya kita tetap harus bekerja seolah-olah itu usaha kita sendiri, tetapi
Tuhanlah yang menentukan berapa banyak harta yang akan kita peroleh! Sebab itu
kalau satu proyek dari Allah atau disuruh Allah, maka kebutuhan uang, keamanan,
kesehatan dll itu semua akan disediakan Allah, kita tidak perlu khawatir atau
mengemis atau menghalalkan segala cara untuk mencukupi segala kebutuhan
dalam proyek yang disuruh Allah 1Kor 9:7. Asal kita bekerja dan melakukan tugas
dari Tuhan dengan tulus. Dia sanggup memberi berkat untuk 1 tahun, 2 tahun, 7
tahun bahkan lebih lagi, jangan ragu-ragu, tetapi kita harus menyelesaikan bagian
kita.
Bagian kita, misalnya sekolah (belajar dengan cukup, dengan sejahtera, berarti
tidak ada dosa atau hidup dalam dosa, tidak malas, tidak perlu menghalalkan
segala cara dll), begitu juga untuk bekerja untuk nafkah (harus rajin, patuh, jujur,
Page 4 of 7
sesuai Firman Tuhan Kol 3:22-24 dll), juga untuk kesehatan, keluarga, jodoh dll.
Jadi kita harus mengerjakan bagian kita baik-baik dengan usaha yang rajin
(jangan malas, itu bukan kehendak Tuhan Ams 6:6), dengan cerdik, jangan kalah
cerdik atau bodoh dengan serigala-serigala di sekitar kita Luk 16:8. Memang
seringkali anak-anak dunia ini lebih cerdik dari anak-anak terang. Sebab itu
jangan sembarangan dan mengecilkan saingan dalam dunia, sebab mereka lebih
cerdik, juga karena seringkali mereka bisa menghalalkan segala cara, kita tidak
boleh dan ini membuat banyak "kebodohan", sebab tidak "berani seperti orang
dunia" dalam kelihaian dan kecerdikan cara mereka. Sebab itu selain hati-hati dan
meningkatkan kecerdikan Mat 10:16, haraplah kepada Tuhan. Hidup benar dan
banyak berdoa, lebih-lebih dalam Roh dan kebenaran, minta hikmat, pimpinan
dan kuasa Allah. Termasuk tabiat baru dan hidup suci, tidak benci, dendam,
membalas dan tetap rendah hati tetapi cerdik, dengan tindakan-tindakan yang tepat
dalam pimpinan Roh dan kuasa Allah. Bukan dengan berkelahi atau cara-cara
dunia lainnya, tetapi dengan berdoa terus dalam Roh dan kebenaran. Tuhan bisa
membukakan jalan yang biasa tetapi tepat.
Ada seorang pelayan Tuhan yang dibenci dan ditekan terus oleh atasannya dalam
pekerjaannya. Ia ingin membalas tetapi Roh Kudus menegahkan. Ia bertahan terus
dengan tidak bereaksi dosa. Akhirnya ia yang diangkat, melompat sampai tinggi
sehingga atasannya yang jahat itu sekarang menjadi bawahannya. Allah bisa
bekerja luar biasa, tetapi kita harus melakukan bagian kita dengan
sungguh-sungguh dan terus berdoa dalam Roh dan kebenaran, bahkan kalau perlu
puasa seperti Ester dan Mordekhai.
Kita harus mengerjakan bagian kita, tetapi kadang-kadang Tuhan berperang penuh
buat kita dan kita tinggal berdiam diri saja dalam hal-hal tertentu; sebab itu kita
harus belajar untuk bisa hidup dalam pimpinan Roh. Kalau kita sudah mengerjakan
bagian kita baik-baik, berdoalah terus menerus dalam Roh dan kebenaran (hidup
benar) sebab ini yang akan membuat Tuhan turun tangan dan menyelesaikan
bagian-Nya, dan Dialah yang menentukan sukses dan kemenangan dalam perkara
yang kita hadapi Kel 17:11, Zak 4:6. Kita ini bekerja sama dengan Alah, Dia di
dalam kita Gal 2:20, sebab itu kita harus terus hidup dalam kebenaran, jangan
bereaksi dosa. Kalau ada hal-hal yang masih kurang atau keliru, Roh Kudus akan
mengingatkan dan menjelaskan kepada kita Flp 3:15, sebab itu perlu terus limpah
berdoa bahkan senantiasa 1Tes 5:17, supaya kita bisa mendengar suara Roh dan
bisa kuat mentaatinya.
III. MENGAKUI SEMUA DARI TUHAN
Page 5 of 7
Semua yang ada pada kita itu kita terima dari Dia 1Kor 4:7. Kita ini bukan pemilik,
hanya punya hak pakai 1Tim 6:7, kita ini hanya bendahara Tuhan 1Pet 4:11 dan
satu kali harus mempertanggungjawabkan semuanya kepada Tuhan Rom 14:12,
Mat 25:19. Bendahara tidak boleh mengeluarkan uang menurut kehendak dan
kemauan sendiri, tetapi menurut kehendak Allah saja. Bisa mengakui dengan yakin
bahwa semua yang ada pada kita itu dari Tuhan, itu adalah perkara yang sangat
penting bagi kita, umat Tuhan supaya:
1.
Jangan sampai berdosa seperti orang-orang Israel yang tidak mau mengakui
bahwa semua dari Tuhan Hos 2:7. Kalau kita tahu dan dengan sadar mengakui
bahwa semua dari Tuhan, maka kita akan lebih mudah memakai semuanya untuk
hal-hal yang betul dan berkenan pada Tuhan, bukan untuk hal-hal dosa, termasuk
mengembalikan milik Tuhan (perpuluhan) ke dalam perbendaharaan rumah Tuhan
di mana kita terpelihara / digembalakan Mal 3:10. Kalau kita menjadi bendahara
Tuhan yang baik, benar dan jujur, maka Tuhan akan memakai kita terus dan
mempercayakan jumlah yang lebih besar untuk membiayai pekerjaan Tuhan di
dunia, lebih-lebih untuk proyek Akhir zaman.
2.
Ada jaminan dari Allah. Sebagai bendahara kita harus menjaga keamanan
dari semua yang dipercayakan Tuhan kepada kita, baik hal-hal jasmani dan
rohani (misalnya untuk tubuh ini juga kita harus memelihara dengan sepatutnya,
misalnya Mrk 6:31, bukan dirusakkan dengan rokok, narkoba, dosa-dosa seks dll).
Kalau kita menjaga milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita, maka Tuhan juga
akan mengerjakan bagian-Nya, Ia akan ikut campur bersama-sama kita menjaga
semua aset-aset Allah jasmani dan rohani yang ada di dalam tangan kita. Justru
peran Tuhan itu yang paling kuat dan menentukan, aman dalam perlindungan
Tuhan Maz 127:1. Tentu bagian kita juga tidak boleh diabaikan, bahkan harus
dikerjakan baik-baik dengan penuh tanggung jawab dalam setiap bagian. Tetapi kita
harus mengerti dan percaya bahwa tanpa Tuhan, usaha kita akan sia-sia, tetapi
dengan Tuhan akan terpelihara dengan sempurna.
3.
Bertambah-tambah. Kalau kita mengakui dengan menjaga semuanya
baik-baik sebagai bendahara Tuhan yang bertanggung jawab, maka Tuhan akan
mempercayakan hal-hal yang lebih besar untuk menyempurnakan pekerjaan-Nya
yaitu membawa Gereja masuk dalam kesempurnaan. Sebab itu kita harus tahu
tujuan hidup ini untuk menyelesaikan bagian atau andil kita dalam rencana Allah
lokal dan global Kis 20:24 sehingga kita sampai pada tujuan yang dibuat Allah bagi
kita pribadi dan Gereja-Nya seperti Keluaran 18:23.
IV. PRINSIP UNTUK BERTAMBAH-TAMBAH
Page 6 of 7
Semua orang ingin maju dan bertambah-tambah, baik dalam hal-hal jasmani dan
dalam hal-hal rohani dan ini juga kehendak Allah. Sebetulnya kalau sudah cocok
dengan kehendak Allah, pasti bisa jadi. Tetapi seringkali karena kita tidak mengerti
kehendak Tuhan, kebodohan itu membuat kekeliruan Mrk 12:24 dan ini
menghambat sehingga tidak bisa ditingkatkan. Kalau kita mengerti dan taat, Tuhan
sanggup menolong kita untuk terus bertambah-tambah sampai puncak yang
tertinggi!
1.
Maksud Tuhan. Tuhan ingin menjadikan banyak orang beriman menjadi kaya
sampai top seperti salomo untuk pekerjaan-Nya 1Raj 3:13. Tetapi maksud Tuhan
bukan menjadi kaya seperti orang dunia yang ingin kaya raya karena cinta
uang, sehingga ia makin lekat dengan berhala mammon Kol 3:5. Mammon itu
justru musuh Allah Mat 6:24. Kalau seorang ingin kaya sebab cinta uang justru itu
kebencian Allah dan Dia tidak menolongnya Ams 23:4; 28:20,22. Jadi kaya dalam
rencana Allah itu adalah menjadi bendahara Allah yang bisa dipercaya, mengerti
kehendak Allah dan taat. Jadi tuan bukan hamba uang, bisa berpada 1Tim 6:8-10
dan memakai dunia ini seperti orang yang tidak memakai 1Kor 7:31. Seperti
Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Daud dll dan dalam Wasiat Baru. Kalau kita
mengerti prinsip ini, Tuhan akan mudah mengangkat kita.
2.
Makin diangkat, makin tumbuh dan makin berbuah, bukannya makin
berdosa dan mendukacitakan Tuhan. Abraham waktu diangkat sampai sangat
kaya tetap berkenan kepada Tuhan, bahkan lulus ujian akhir. Juga Yusuf makin
diangkat Tuhan, sifat tabiatnya makin sempurna dan makin bisa dipakai Tuhan,
dalam pencobaan, tidak bereaksi dosa! Orang dunia seringkali makin kaya makin
sombong, makin banyak perzinahannya, makin melazatkan daging dalam segala
segi dan makin harap dan cinta uangnya. Keadaan seperti ini justru menjadi
halangan dan kegagalan bagi orang beriman yang hendak makin meningkat dalam
hartanya.
Orang yang pendirian dan hidupnya betul, makin kaya justru menjadi hamba
Tuhan yang makin indah dan berkenan kepada Tuhan, makin banyak berbuah
jiwa-jiwa, serta sifat-sifatnya makin halus dan mulia seperti Kristus Yes 61:6-7.
Orang-orang ini mempunyai bagian dan kesukaan yang kekal. Ingat dalam berkat
Tuhan itu selalu ada bagian yang kekal. Sebetulnya tidak sulit untuk menjadi
bendahara yang makin kaya, tetapi justru orang-orang yang makin cinta Tuhan dan
makin tumbuh rohaninya justru kurang tertarik untuk hal ini sehingga malah menjadi
fulltimer waktu uangnya limpah, sebab sebagai fulltimer punya waktu dan hidup
yang lebih limpah untuk Tuhan. Beberapa hamba-hamba Tuhan part time bisa
dengan bijaksana mendelegasikan pekerjaannya kepada orang lain sehingga punya
waktu yang hampir sama dengan fulltimer untuk Tuhan. Orang-orang ini berada
Page 7 of 7
dalam jalur yang betul dan bisa naik terus sampai di puncak rencana Allah dalam
hal jasmani dan rohani. Kalau orang yang suka uang diangkat terus, ia bisa batal
masuk Surga Mat 19:23-24. Allah tidak kejam, sebab itu Ia tidak mungkin
mengangkat orang yang cinta uang untuk naik terus.
3.
Cara memakai uang. Kalau Tuhan bisa melewatkan banyak uang untuk
pekerjaan Tuhan lewat orang ini yang tidak cinta atau ingin akan uang, maka Tuhan
akan memakainya menjadi saluran besar. Kalau tidak bisa, Tuhan akan
memakainya sebagai saluran kecil sesuai keadaan dan kemampuannya. Jadi
tergantung dari kita, kalau kita bisa menjadi bendahara yang baik, bisa memakai
uang Tuhan sesuai kehendak Tuhan (baik untuk keperluan sendiri, istimewa untuk
mentaati perintah Allah) maka Tuhan akan membuat kita menjadi saluran ukuran
kecil atau besar! Jangan lupa orang kaya juga harus berpada, yaitu bisa puas
dengan pengeluaran yang secukupnya saja, istimewa dalam waktu dan hati,
sehingga makin banyak hati dan waktunya bagi Tuhan, sebagai hamba Tuhan yang
indah (ada orang karena banyak uang, seluruh waktu dan hatinya dipakai untuk
dunia 1Yoh 2:15-16, tidak ada sisa [atau sangat sedikit] buat Tuhan). Orang kaya
bisa berpada memakai waktu dan hatinya untuk yang perlu-perlu saja, kalau ia rindu
dan mau tersalib (mati) bagi dunia dan dunia tersalib (mati) baginya Gal 6:14
supaya bisa memperkenankan Tuhan sepenuh-penuhnya Kis 13:22, Kol 1:10.
KESIMPULAN
Selama kita masih hidup dalam dunia, sekalipun orang rohani masih perlu uang,
tetapi uang bukan sebagai tuan tetapi sebagai hambanya. Puncak rencana Allah
dalam uang ialah saluran besar, tetapi tidak cinta uang, mati dari uang, bisa
berpada, supaya bisa menjadi bendahara Allah yang sepenuhnya dipercaya Allah
seperti Yusuf, sehingga Yusuf bisa dipakai untuk mempersiapkan suatu umat yang
begitu besar, siap keluar dari Mesir dan masuk Kanaan, siap ikut pengangkatan.
Nyanyian
Apa padaku, ku dapat dari Bapa
Download