BAB XVI - PASCASARJANA EKONOMI UNDAR

advertisement
BAB XVI
REFORMASI PAJAK
PENGANTAR
• Penting & perlunya peningkatan
penerimaan dari pajak, perlu diiringi
dengan mengurangi sumber dana dari
utang, baik luar negeri maupun dalam
negeri.
• Anggaran defisit (pengeluaran pemerintah
> penerimaan pemerintah) & utang
pemerintah yg membengkak.
• Peningkatan penerimaan pajak thdp PDB
nonmigas (10 tahun 1990 menjadi 12
tahun 1998) & pengeluaran pemerintah
thdp PDB (21% menjadi 26% tahun 1998)
memerlukan pendanaan yg bisa datang
dari migas, pajak, & / penerimaan dari luar
negeri.
• Pengurangan pengeluaran pemerintah
tidak mungkin dilakukan krn akan
membawa mesin perekonomian lbh
terpuruk krn swasta sdh kolaps (19981999) krn terlalu banyak hutang.
KONSOLIDASI FISKAL?
• Pemerintah Indonesia telah melakukan
berbagai perubahan fiskal utk mencapai
tujuan utk meningkatkan penerimaan dari
pajak, pada PPh, PPN, & PPnBM. Tetapi
ini bukan konsolidasi fiskal.
• Konsolidasi fiskal ditandai oleh adanya
penurunan defisit paling tidak 1,5%
selama 2 tahun yg berarti bahwa
pengeluaran pemerintah berkurang, bukan
pajak yg dinaikkan.
REFORMASI FISKAL
• RF hrs dpt mengurangi jurang yg dlm
antara realisasi penerimaan pajak dg
pajak potensial
• RF hrs dpt mengurangi adanya
penghindaran pajak oleh WP potensial yg
sama sekali tdk pernah mengisi SPT
• RF hrs dpt meningkatkan WP menjadi 2%
dari penduduk
• RF hrs ditunjang dg SDM yg memadai.
• menampatkan DJP pd tingkat lebih tinggi,
bebas intervensi.
• RF hrs ditopang dg penegakan hukum yg
konsisten diberlakukan thdp WP & oknum
pemungut pajak utk menanggulangi ilegal
& legal yg berlebihan, serta kemungkinan
bernegosiasi.
Asas Dasar Perpajakan
• Pemerataan berdasarkan kemampuan
membayar
• Kemudahan
• Kepastian hukum
• Efisiensi atas biaya murah bagi pemerintah
• Produktivitas
• Netral yg artinya tdk mengganggu alokasi
optimal sumberdaya
• Secara politis diterima
• Sederhana.
Download